hand out

Upload: dinifa8399

Post on 13-Jul-2015

281 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

HAND OUT LATAR BELAKANG TUJUAN METODE KARAKTERISTIK SUB DAS KONDISI GEOLOGI KONDISI GEOMORFOLOGI KONDISI TOPOGRAFI KONDISI HIDROLOGI KONDISI TANAH KONDISI PENDUDUK KONDISI PENGGUNAAN LAHAN SEKARANG KONDISI IKLIM MRFOMETRI DAS PETA SATUAN LAHAN KEMAMPUAN LAHAN KESESUAIAN LAHAN PERTANIAN DAN NON PERTANAIAN HUJAN RANCANGAN KOEFISIEN RUNOFF DEBIT TOTAL KEBUTUHAN AIR DOMESTIK, PERTANIAN, PETERNAKAN, INDUSTRI DAN JASA SISTEM SATUAN AQUIFER KUALITAS AIR PETA ARAHAN LAHAN TUJUAN DAN HARAPAN

LATAR BELAKANG dan PERMASALAHAN Seiring meningkatnya jumlah pertumbuhan penduduk dan desakan kebutuhan lahan yang menimbulkan pengelolaan lahan dan penggunaan lahan dengan tidak memperhatikan kelestarian lahan maka diperlukan suatu evaluasi kemampuan lahan terhadap setiap lahan agar kemampuannya dapat optimal dan dapat dikembangkan sesuai dengan batas kemampuan. Berdasarkan hal tersebut maka dapat dijabarkan permasalhan yang dikaji antara lain: a. Pemilihan penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuan lahannya serta eksploitasi berlebihan sumberdaya alam dapat menyebabkan terjadinya kerusakan lahan seperi erosi dan longsor lahan b. c. Evaluasi kemampuan lahan yang sesuai dengan kesesuaian lahannya Jumlah dan pertambahan penduduk yang semakin meningkat akan diikuti dengan peningkatan kebutuhan ekonomi, perubahan penggunaan lahan, dan eksploitasi sumberdaya alam yang berlebihan d. e. f. g. Potensi sumberdaya air yang dihubungkan dengan kondisi fisik dan social daerah sub DAS Gajahwong. Kondisi kualitas air permukaan yang makin menurun seiring dengan pertambahan penduduk dan penggunaan lahan masing-masing. Ketersediaan air bagi berbagai kebutuhan dalam satu ekosistem dan lingkungan Sub DAS Gajah Wong Arahan dan rekomendasi yang tepat untuk penggunaan lahan dan air agar sumberdaya alam tetap lestari. SISTEM SATUAN AQUIFER MERAPI Nilai dari hasil aman (Safe yield) adalah 28 menunjukkan nilai yang besar sehingga hal ini menunjukkan kemampuan aquifer untuk mngisi kembali akibat penurapan lebihcepat dan besar. Pada dasarnya Sistem aquifer Merapi pada Sub DAS Gajahwong terdiri dari 3 sistem aquifer yaitu: 1.Sistem Aquifer Merapi I Sistem Aquifer Merapi I meliputi wilayah Kecamatan Pakem atau mulai dari lereng atas hingga lereng tengah, karena merupakan jalur lintasan lahar dan hasil erupsi merapi maka aterialnya berupa endapan lahar yang lepas denganmaterial pasir, kerakal, dan

boulder dan dibawahnya terdapataliran lava. Derah ini merupakan daerah potensial tangkapan air karena infiltrasi dan hujan di daerah ini sangat besar . Topografinya yang termasuk agak curam dan sifat air yang mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah maka di daerah ini airtanahn ya sangat dalam dan jarang dijumpai sumur gali. Untuk kebutuhan air domestik untuk penduduk dicukupi dengan mata air yng muncul di Jalur Kaliurang Bebeng. Akan tetapi Sistem aquifernya tidak produktif karena kurang mampu menyimpan air. Air yang terinfiltrasi di daerah in i msuk kedaerah bawahnya atau satuan aquifer Merpi II. 2.Satuan Aquifer Merapi II Satuan Aquifer Merapi II meliputi Kecamatan Ngemplak, Ngaglik, dan Depok. Satuan Aquifer ini berada pada lereng kaki gunungapi dan dataran fluvial kaki gunungapi. Material penyusunnya adalah pasir dan kerakal dan dasar dari akuifer ini berupa aliran lava volkan Merapi. Adanya jalur-jalur mataair yang membentuk sabuk mataair pada perubahan lereng merupakan ciri dari satuan akuifer ini. Satuan Akuifer Volkan Merapi Bagian Tengah merupakan akuifer dengan sebaran airtanah luas dengan imbuh airtanah berasal dari lereng gunungapi dan infiltrasi setempat. Memperhatikan daerah imbuh airtanah, material penyusun akuifer dan curah hujannya, akuifer ini dikategorikan sebagai akuifer mayor, yaitu sistem akuifer yang mampu menyediakan air untuk berbagai keperluan, seperti untuk keperluan domestik, industri dan irigasi. Ditinjau dari karakteristik akuifernya, permeabilitas dari akuifer ini tergolong dalam kriteria cepat. 3.Sistem Aquifer Merapi III Sistem Aquifer Merapi IIImeliputi Kecamatan Gondokusuman,Umbulharjo, Banguntapan, Kotagede dan Pleret. Satuan Aquifer ini berada bagian bawah dan dataran Fluvio Vulkan. Sebagian besar material penyusunnya berupa pasir dan lempung sebagai sisipansisipan. Batuan dasar yang mengalasi sistem akuifer ini adalah batugamping dan napal dari Formasi Sentolo. Satuan Akuifer Dataran Fluvio Volkanik Merapi merupakan akuifer mayor, yaitu akuifer yang mampu menyediakan air untuk keperluan domestik dan industri. Imbuh airtanah akuifer ini berasal dari aliraan airtanah dari satuan akuifer Volkan Merapi bagian tengah dan imbuh lokal dari infiltrasi air hujan.( Setyawan Purnama,dkk)

PENGGUNAAN LAHAN

Kondisi penggunaan lahan di DAS Gajahwong dipengaruhi oleh kegiatan penduduk di sekitarnya. Perubahan penggunaan lahan yang ada terkait dengan kebutuhan bagi penduduk di sekitar DAS. Penggunaan lahan di DAS Gajahwong antara lain: air tawar, belukar/ semak, gedung, kebun, permukiman, rumput, sawah irigasi, dan tegalan. Penggunaan Lahan Luasan (km2) 0.025 0.098 0.058 2.586 15.675 0.515 12.542 3.127 Persentase Luasan (%) 0.071 0.284 0.168 7.469 45.270 1.486 36.221 9.031

air tawar belukar/ semak gedung kebun permukiman rumput sawah irigasi tegalan

KETERSEDIAAN AIR PERMUKAAN Parameter: 1. Hujan rerata tahunan Daerah hulu: sebagian besar curah hujan tinggi >2300 mm/tahun Daerah tengah: curah hujan 1800-2300 mm/tahun Daerah hilir: curah hujan