hand out

14
HAND OUT 1. Mata kuliah : Asuhan Kebidanan III ( nifas ) 2. Topik / sub topic : Tindak lanjut asuhan masa nifas di rumah dan kebutuhan dasar ibu nifas a. Jadwal kunjungan rumah b. Asuhan lanjutan masa nifas di rumah c. Nutrisi dan cairan d. Ambulasi e. Eliminasi f. Kebersihan diri g. Istirahat h. Sexual i. Latihan senam nifas j. Tanda bahaya 3. Objek perilaku siswa 1) Tanpa melihat catatan, mahasiswa mampu mengemukakan kembali tentang tindakan lanjut asuhan masa nifas sesuai dengan hand out. 2) Tanpa melihat catatan, mahasiswa mampu menjelaskan pengertian tentang masa nifas sesuai dengan hand out.

Upload: ruls-yudha-aprillio

Post on 05-Jul-2015

394 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: HAND OUT

HAND OUT

1. Mata kuliah : Asuhan Kebidanan III ( nifas )

2. Topik / sub topic : Tindak lanjut asuhan masa nifas di rumah dan kebutuhan

dasar ibu nifas

a. Jadwal kunjungan rumah

b. Asuhan lanjutan masa nifas di rumah

c. Nutrisi dan cairan

d. Ambulasi

e. Eliminasi

f. Kebersihan diri

g. Istirahat

h. Sexual

i. Latihan senam nifas

j. Tanda bahaya

3. Objek perilaku siswa

1) Tanpa melihat catatan, mahasiswa mampu mengemukakan kembali tentang

tindakan lanjut asuhan masa nifas sesuai dengan hand out.

2) Tanpa melihat catatan, mahasiswa mampu menjelaskan pengertian tentang

masa nifas sesuai dengan hand out.

3) Tanpa melihat catatan, mahasiswa mampu menjelaskan tentang jadwal

kunjungan rumah pada masa nifas sesuai dengan hand out.

4) Tanpa melihat catatan, mahasiswa mampu menjelaskan tentang nutrisi dan

cairan yang dibutuhkan pada masa nifas sesuai dengan hand out.

5) Tanpa melihat catatan, mahasiswa mampu menjelaskan tentang ambulasi pada

masa nifas sesuai dengan hand out.

6) Tanpa melihat catatan, mahasiswa mampu menjelaskan tentang kebersihan

diri pada masa nifas sesuai dengan hand out.

Page 2: HAND OUT

7) Tanpa melihat catatan, mahasiswa mampu menjelaskan tetang eliminasi pada

masa nifas sesuai dengan hand out.

8) Tanpa melihat catatan, mahasiswa mampu menjelaskan tentang istirahat pada

masa nifas sesuai dengan hand out.

9) Tanpa melihat catatan, mahasiswa mampu menjelaskan tentang sexual pada

masa nifas sesuai dengan hand out.

10) Tanpa melihat catatan, mahasiswa mampu menjelaskan tentang latihan senam

nifas pada masa nifas sesuai dengan hand out.

11) Tanpa melihat catatan, mahasiswa mampu menjelaskan tentang tanda bahaya

pada masa nifas sesuai dengan hand out.

4. Waktu : 100 menit

5. Dosen : Lilis Nurhasanah Amd,keb SKM.

6. Referensi : Ambarwati, S.Si.T

Pendahuluan

Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa kritis baik

ibu maupun bayinya. Diperkirakan 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah

persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama.

Masa neonatus merupakan masa kritis bagi kehidupan bayi, 2/3 kematian bayi terjadi

dalam 4 minggu setelah persalinan dan 60% kematian BBL terjadi dalam waktu 7 hari

setelah lahir. Dengan pemantauan melekat dan asuhan pada ibu dan bayi pada masa nifas

dapat mencegah beberapa kematian ini.

Tujuan asuhan pada masa nifas normal di bagi dua yaitu:

1. Tujuan Umum.

Membantu Ibu dan pasangan selama masa transisi awal mengasuh anak.

2. Tujuan Khusus.

a. Menjaga kesehatan ibu dan bayi baik fisik maupun psikologisnya.

b. Melaksanakan skrining yang komprehensif,mendeteksi masalah,

mengobati/merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu dan bayinya.

Page 3: HAND OUT

c. Memberikan pendidikan kesehatan, tentang perawatan kesehatan diri,

Nutrisi, KB, Menyusui, Pemberian,imunisasi dan perawatan bayi sehat.

d. Memberikan pelayanan bayi sehat.

Uraian Materi

Tindak lanjut asuhan masa nifas di rumah dan kebutuhan

1. Masa Nifas

Pengrtian

Masa nifas (Puereperium) dimulai setelah placenta lahir dan berakhir ketika

alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas

berlangsung selama kira-kira 6 minggu. Wanita yang melalui periade puereperium

disebut puerpura. Puereperium (Nifas) berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari,

merupakan waktu yang di perlikan untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan

yang normal.

Masa nifas (puereperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan

selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil. Lama masa nifas ini

6-8 minggu

2. Jadwal Kunjungan dan asuahan lanjutan masa nifas dirumah

Kunjungan nifas di lakukan paling sedikit 4 kali. Hal ini dilakukan untuk

menilai stasus ibu dan bayi baru lahir serta untuk mencegah terjadinya masalah.

1. Kunjungan pertama dilakukan 6-8 jam setelah persalinan tujuannya

a. Mencegah perdarahan pada waktu nifas

b. Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan

c. Memberikan konseling pada ibu

d. Pemeberian ASI awal

e. Melakukan hubungan antara ibu dan bayi

f. Menjaga bayi agar tetap sehat.

2. Kunjungan ke dua 6 hari setelah persalianan tujuannya

a. Memastikan involusi uteri berjalan normal

b. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal.

c. Memastikan ibu mendapat cukup makanan

d. Memastikan ibu menyusui bayinya dengan baik.

e. Memberikan konseling kepada ibu mengenai asuhan pada bayi

Page 4: HAND OUT

3. Kunjungan ke tiga 2-3 minggu setelah persalinan

a. Memastikan involusi uteri berjalan normal

b. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal.

c. Memastikan ibu mendapat cukup makanan

d. Memastikan ibu menyusui bayinya dengan baik.

e. Memberikan konseling kepada ibu mengenai asuhan pada bayi

4. Kunjungan ke empat 4-6 minggu setelah persalinan

a. Menanyakan pada ibu tentang penyakit-penyakit yang ibu dan bayi alami.

b. Memberikan konseling KB secara dini.

c. Tali pusat tetap harus kering, ibu harus di beritahukan bahaya

membubuhkan sesuatu pada tali pusat.

d. Perhatikan kondisi umum pada bayi.

e. Bicarakan pemberian ASI dengan ibu dan perhatikan apakah bayi menetek

dengan bayi.

f. Nasehati ibu untuk hanya memberikan ASI kepada bayi selama minimal

4-6 bulan dan bahaya pemberian makanan tambahan selain ASI sebelum

usia 4-6 bulan.

g. Catat semua dengan tepat hal-hal yang diperlukan.

h. Jika ada yang tidak normal segeralah merujuk ibu dan bayi ke puskesmas

atau RS.

3. Kebutuhan dasar pada ibu post partum

a. Nutrisi dan cairan

Nurisi atau gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan

metabolismenya. Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan

meningkat 25%, karena berguna untuk proses kesembuhan karena sehabis

melahirkan dan untuk proses kesembuhan karena sehabis melahirkan dan

memproduksi air susu yang cukup untuk menyehatkan bayi. Semua itu akan

meningkatkan tiga kali dari kebutuhan biasa.

Makanan yang dikonsumsi berguna untuk melakukan aktivitas,

metabolism, cadangan dalam tubuh, proses memproduksi ASI sertasebagai

ASI itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi untuk pertumbuhan dan

perkembangan.

Page 5: HAND OUT

Di dalam makanan juga terkandung sumber energy yaitu sumber tenaga,

sumber pembangun, sumber pengatur dan pelindung (vitamin, mineral, dan

air).

b. Ambulasi dini

Disebut juga early ambulation. Early ambulation adalah kebijakan untuk

selekas mungkin membimbing klien keluar dari tempat tidurnya dan

membimbingnya selekas mungkin berjalan. Klien sudah diperbolehkan bangun

dari tempat tidur dalam 24-48 jam post partum.

c. Eliminasi

a) Miksi

Miksi disebut normal bila dapat buang air kecil spontan setiap 3-4

jam. Ibu diusahakan dapat buangair kecil sendiri.

Prosedur kateterisasi membuat klien tidak nyaman dan resiko infeksi

saluran kencing tinggi untuk itu kateterisasi tidak dilakukan sebelum lewat

6 jam post partum. Douwer kateter diganti setelah 48 jam.

b) Defekasi

Biasanya 2-3 hari post partum masih sulit buang air besar. Jika klien

pada hari ke tiga belum juga buang air besar maka di berikan laksan

supositoria bdan air hangat.

d. Kebersiahan diri

Mandi di tempat tidur dilakukan sampai ibu dapat mandi sendiri di kamar

mandi, yang terutama dibersihkan adalah puting susu dan dilanjutkan

perawatan perineum.

a) Perawatan perineum

Apabila setelah buang air besar atau buang air kecil perineum

dibersihkan secara rutin. Caranya dibersihkan dengan sabun yang lembut

minimal sekali sehari. Biasanya ibu akan merasa takut pada kemungkinan

jahitannya akan lepas, juga merasa sakit sehingga perineum tidak

dibersihkan atau dicuci.

Page 6: HAND OUT

b) Perawatan payudara

1) Menjaga payudara tetap bersih dan kering terutma putting susu.

2) Apabila putting susu lecet oleskan kolostrum atau ASI yang keluar.

3) Apabila lecet sangat besar dapat di istirahatkan selama 24 jam.

4) Untuk menghilangkan rasa nyeri ibu dapat diberikan paracetamol 1

tablet setiap 4-6jam.

e. Istirahat

Kebahagiaan setelah melahirkan membuat sulit istirahat. Seorang ibu baru

akan cemas apakah ia akan mampu merawat anaknya atau tidak. Hal ini

mengakibatkan sulit tidur. Juga akan terjadi gangguan pola tidur karena beban

kerja bertambah, anjurkan ibu supaya istirahat cukup untuk mencegah

kelelahan yang berlebihan.

f. Sexual

Apabila perdarahan telah berhenti dan episiotomy sudah sembuh maka

coitus bisa dilakukan pada 3-4 minggu post partum.

Hasrat sexual pada bulan pertama akan berkurang baik kecepatan maupun

lamanya, juga orgasmepun akan berkurang. Ada juga yang berpendapat

bahwa coitus dapat dilakukan setelah masa nifas berdasarkan teori bahwa saat

itu bekas luka perineum baru sembuh ( proses penyembuhan luka post partum

sampai dengan 6 minggu ).

g. Latihan Senam Nifas

Banyak diantara senam post partum sebenarnya sama dengan antenatal.

Hal yang paling penting bagi ibu adalah agar senam-senam tersebut hendaknya

dilakukan secara perlahan dahulu lalu semakin lama semakin sering/kuat.

Senam yang pertama paling baik paling aman untuk memperkuat dasar

panggul adalah senam kegel.

Senam kegel akan membantu penyembuhan post parum dengan jalan

membuat kontraksi dan pelepasan secara bergantian pada otot-otot dasar

panggul.

Page 7: HAND OUT

h. Tanda bahaya

Komplikasi pada masa nifas terdiri atas :

1) Infeksi nifas

Infeksi nifas adalah semua peradangan yang disebabkan oleh masuknya

kuman-kuman ke dalam alat-alat genital pada waktu persalinan dan nifas.

a) Patofisiologi

Setelah kala III, daerah bekas insersio plasenta merupakan sebuah

luka dengan diameter kira-kira 4cm. permukaannya tidak rata,

berbenjol-benjol karena banyaknya vena yang ditutupi thrombus.

Daerah ini merupakan tempat yang baik untuk tumbuhnya kuman

pathogen dalam tubuh wanita.

b) Tanda dan gejala

Infeksi akut ditandai dengan demam, sakit didaerah infeksi,

berwarna kemerahan, fungsi organ tersebut terganggu.

c) Cara terjadinya infeksi

Manipulasi penolong yang tidak suci hama atau periksa dalam yang

berulang-ulang dapat membawa bakteri yang sudah ada kedalam

rongga rahim, alat-alat yang tidak suci hama, infeksi sarung tangan dan

alat-alat terkena infeksi, infeksi rumah sakit, koitus pada akhir

kehamilan pada ketuban pecah dini.

d) Pencegahan

Lakukan mobilisasi dini sehingga darah lochea keluar dengan lancar,

perlukaan di rawat dengan baik, rawat gabung dengan isolasi untuk

mengurangi infeksi nasokomial.

Page 8: HAND OUT

2) Kelainan pada rahim

a. Sub involusi uteri

Involusi uteri adalah keadaan uterus mengecil oleh kontraksi rahim

dimana berat rahim dari 1000 gram saat setelah bersalin, menjadi 40-60

gram 6 minggu kemudian. Pada beberapa keadaan terjadinya proses

involusi rahim tidak berjalan sebagaimana mestinya, sehingga proses

pengecilannya terlambat.

b. Perdarahan masa nifas

Perdarahan lebih dari 500-600 ml dalam masa 24 jam setelah anak

lahir.

c. Flegmasia alba dolens

Yaitu suatu tromboflebitis yang mengenai satu atau kedua vena

vemoralis. Hal ini di sebabkan oleh adanya thrombosis atau embolus

yang disebabkan karena adanya perubahan atau kerusakan pada intima

pembuluh darah, perubahan pada susunan darah, laju peredaran darah,

atau karena pengaruh infeksi atau venaseksi.

d. Nekrosis hipofisis lobus anterior post partum

Sindroma Sheehan atau nekrosis lobus depan dari hipofisis karena

syok akibat perdarahan persalinan. Hipofisis ikut berinvolusi setelah

persalinan karena syok akibat perdarahan yang hebat pada hipofisis

terjadilah nekrosis pada pars anterior.

Kesimpulan

Masa nifas (Puereperium) dimulai setelah placenta lahir dan berakhir ketika alat-

alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama

kira-kira 6 minggu. Wanita yang melalui periade puereperium disebut puerpura.

Puereperium (Nifas) berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari, merupakan waktu yang

di perlikan untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan yang normal.

Page 9: HAND OUT

Kunjungan nifas di lakukan paling sedikit 4 kali. Hal ini dilakukan untuk menilai

stasus ibu dan bayi baru lahir serta untuk mencegah terjadinya masalah. Kebutuhan

dasar pada masa post partum ini sangat penting, kebutuhan dasar meliputi nutrisi dan

cairan, ambulasi dini, eliminasi, kebersihan diri, istirahat, sexual, latihan senam nifas

dan tanda bahaya.

Evaluasi

1) Jelaskan kembali tentang jadwal kunjungan di rumah dan asuhan tindak lanjut di

rumah sesuai dengan hand out.

2) Jelaskan kembali apa saja kebutuhan dasar pada masa post partum sesuai dengan

hand out.

3) Jelaskan apa saja tanda bahaya pada masa post partum sesuai dengan hand out.

4) Jelaskan apa saja perwatan payudara pada masa post partum sesuai dengan hand

out.