hand out
TRANSCRIPT
![Page 1: HAND OUT](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/5571fb65497959916994c2a6/html5/thumbnails/1.jpg)
HAND OUT
1. Mata kuliah : Asuhan Kebidanan III ( nifas )
2. Topik / sub topic : Tindak lanjut asuhan masa nifas di rumah dan kebutuhan
dasar ibu nifas
a. Jadwal kunjungan rumah
b. Asuhan lanjutan masa nifas di rumah
c. Nutrisi dan cairan
d. Ambulasi
e. Eliminasi
f. Kebersihan diri
g. Istirahat
h. Sexual
i. Latihan senam nifas
j. Tanda bahaya
3. Objek perilaku siswa
1) Tanpa melihat catatan, mahasiswa mampu mengemukakan kembali tentang
tindakan lanjut asuhan masa nifas sesuai dengan hand out.
2) Tanpa melihat catatan, mahasiswa mampu menjelaskan pengertian tentang
masa nifas sesuai dengan hand out.
3) Tanpa melihat catatan, mahasiswa mampu menjelaskan tentang jadwal
kunjungan rumah pada masa nifas sesuai dengan hand out.
4) Tanpa melihat catatan, mahasiswa mampu menjelaskan tentang nutrisi dan
cairan yang dibutuhkan pada masa nifas sesuai dengan hand out.
5) Tanpa melihat catatan, mahasiswa mampu menjelaskan tentang ambulasi pada
masa nifas sesuai dengan hand out.
6) Tanpa melihat catatan, mahasiswa mampu menjelaskan tentang kebersihan
diri pada masa nifas sesuai dengan hand out.
![Page 2: HAND OUT](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/5571fb65497959916994c2a6/html5/thumbnails/2.jpg)
7) Tanpa melihat catatan, mahasiswa mampu menjelaskan tetang eliminasi pada
masa nifas sesuai dengan hand out.
8) Tanpa melihat catatan, mahasiswa mampu menjelaskan tentang istirahat pada
masa nifas sesuai dengan hand out.
9) Tanpa melihat catatan, mahasiswa mampu menjelaskan tentang sexual pada
masa nifas sesuai dengan hand out.
10) Tanpa melihat catatan, mahasiswa mampu menjelaskan tentang latihan senam
nifas pada masa nifas sesuai dengan hand out.
11) Tanpa melihat catatan, mahasiswa mampu menjelaskan tentang tanda bahaya
pada masa nifas sesuai dengan hand out.
4. Waktu : 100 menit
5. Dosen : Lilis Nurhasanah Amd,keb SKM.
6. Referensi : Ambarwati, S.Si.T
Pendahuluan
Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa kritis baik
ibu maupun bayinya. Diperkirakan 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah
persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama.
Masa neonatus merupakan masa kritis bagi kehidupan bayi, 2/3 kematian bayi terjadi
dalam 4 minggu setelah persalinan dan 60% kematian BBL terjadi dalam waktu 7 hari
setelah lahir. Dengan pemantauan melekat dan asuhan pada ibu dan bayi pada masa nifas
dapat mencegah beberapa kematian ini.
Tujuan asuhan pada masa nifas normal di bagi dua yaitu:
1. Tujuan Umum.
Membantu Ibu dan pasangan selama masa transisi awal mengasuh anak.
2. Tujuan Khusus.
a. Menjaga kesehatan ibu dan bayi baik fisik maupun psikologisnya.
b. Melaksanakan skrining yang komprehensif,mendeteksi masalah,
mengobati/merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu dan bayinya.
![Page 3: HAND OUT](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/5571fb65497959916994c2a6/html5/thumbnails/3.jpg)
c. Memberikan pendidikan kesehatan, tentang perawatan kesehatan diri,
Nutrisi, KB, Menyusui, Pemberian,imunisasi dan perawatan bayi sehat.
d. Memberikan pelayanan bayi sehat.
Uraian Materi
Tindak lanjut asuhan masa nifas di rumah dan kebutuhan
1. Masa Nifas
Pengrtian
Masa nifas (Puereperium) dimulai setelah placenta lahir dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas
berlangsung selama kira-kira 6 minggu. Wanita yang melalui periade puereperium
disebut puerpura. Puereperium (Nifas) berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari,
merupakan waktu yang di perlikan untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan
yang normal.
Masa nifas (puereperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan
selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil. Lama masa nifas ini
6-8 minggu
2. Jadwal Kunjungan dan asuahan lanjutan masa nifas dirumah
Kunjungan nifas di lakukan paling sedikit 4 kali. Hal ini dilakukan untuk
menilai stasus ibu dan bayi baru lahir serta untuk mencegah terjadinya masalah.
1. Kunjungan pertama dilakukan 6-8 jam setelah persalinan tujuannya
a. Mencegah perdarahan pada waktu nifas
b. Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan
c. Memberikan konseling pada ibu
d. Pemeberian ASI awal
e. Melakukan hubungan antara ibu dan bayi
f. Menjaga bayi agar tetap sehat.
2. Kunjungan ke dua 6 hari setelah persalianan tujuannya
a. Memastikan involusi uteri berjalan normal
b. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal.
c. Memastikan ibu mendapat cukup makanan
d. Memastikan ibu menyusui bayinya dengan baik.
e. Memberikan konseling kepada ibu mengenai asuhan pada bayi
![Page 4: HAND OUT](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/5571fb65497959916994c2a6/html5/thumbnails/4.jpg)
3. Kunjungan ke tiga 2-3 minggu setelah persalinan
a. Memastikan involusi uteri berjalan normal
b. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal.
c. Memastikan ibu mendapat cukup makanan
d. Memastikan ibu menyusui bayinya dengan baik.
e. Memberikan konseling kepada ibu mengenai asuhan pada bayi
4. Kunjungan ke empat 4-6 minggu setelah persalinan
a. Menanyakan pada ibu tentang penyakit-penyakit yang ibu dan bayi alami.
b. Memberikan konseling KB secara dini.
c. Tali pusat tetap harus kering, ibu harus di beritahukan bahaya
membubuhkan sesuatu pada tali pusat.
d. Perhatikan kondisi umum pada bayi.
e. Bicarakan pemberian ASI dengan ibu dan perhatikan apakah bayi menetek
dengan bayi.
f. Nasehati ibu untuk hanya memberikan ASI kepada bayi selama minimal
4-6 bulan dan bahaya pemberian makanan tambahan selain ASI sebelum
usia 4-6 bulan.
g. Catat semua dengan tepat hal-hal yang diperlukan.
h. Jika ada yang tidak normal segeralah merujuk ibu dan bayi ke puskesmas
atau RS.
3. Kebutuhan dasar pada ibu post partum
a. Nutrisi dan cairan
Nurisi atau gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan
metabolismenya. Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan
meningkat 25%, karena berguna untuk proses kesembuhan karena sehabis
melahirkan dan untuk proses kesembuhan karena sehabis melahirkan dan
memproduksi air susu yang cukup untuk menyehatkan bayi. Semua itu akan
meningkatkan tiga kali dari kebutuhan biasa.
Makanan yang dikonsumsi berguna untuk melakukan aktivitas,
metabolism, cadangan dalam tubuh, proses memproduksi ASI sertasebagai
ASI itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi untuk pertumbuhan dan
perkembangan.
![Page 5: HAND OUT](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/5571fb65497959916994c2a6/html5/thumbnails/5.jpg)
Di dalam makanan juga terkandung sumber energy yaitu sumber tenaga,
sumber pembangun, sumber pengatur dan pelindung (vitamin, mineral, dan
air).
b. Ambulasi dini
Disebut juga early ambulation. Early ambulation adalah kebijakan untuk
selekas mungkin membimbing klien keluar dari tempat tidurnya dan
membimbingnya selekas mungkin berjalan. Klien sudah diperbolehkan bangun
dari tempat tidur dalam 24-48 jam post partum.
c. Eliminasi
a) Miksi
Miksi disebut normal bila dapat buang air kecil spontan setiap 3-4
jam. Ibu diusahakan dapat buangair kecil sendiri.
Prosedur kateterisasi membuat klien tidak nyaman dan resiko infeksi
saluran kencing tinggi untuk itu kateterisasi tidak dilakukan sebelum lewat
6 jam post partum. Douwer kateter diganti setelah 48 jam.
b) Defekasi
Biasanya 2-3 hari post partum masih sulit buang air besar. Jika klien
pada hari ke tiga belum juga buang air besar maka di berikan laksan
supositoria bdan air hangat.
d. Kebersiahan diri
Mandi di tempat tidur dilakukan sampai ibu dapat mandi sendiri di kamar
mandi, yang terutama dibersihkan adalah puting susu dan dilanjutkan
perawatan perineum.
a) Perawatan perineum
Apabila setelah buang air besar atau buang air kecil perineum
dibersihkan secara rutin. Caranya dibersihkan dengan sabun yang lembut
minimal sekali sehari. Biasanya ibu akan merasa takut pada kemungkinan
jahitannya akan lepas, juga merasa sakit sehingga perineum tidak
dibersihkan atau dicuci.
![Page 6: HAND OUT](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/5571fb65497959916994c2a6/html5/thumbnails/6.jpg)
b) Perawatan payudara
1) Menjaga payudara tetap bersih dan kering terutma putting susu.
2) Apabila putting susu lecet oleskan kolostrum atau ASI yang keluar.
3) Apabila lecet sangat besar dapat di istirahatkan selama 24 jam.
4) Untuk menghilangkan rasa nyeri ibu dapat diberikan paracetamol 1
tablet setiap 4-6jam.
e. Istirahat
Kebahagiaan setelah melahirkan membuat sulit istirahat. Seorang ibu baru
akan cemas apakah ia akan mampu merawat anaknya atau tidak. Hal ini
mengakibatkan sulit tidur. Juga akan terjadi gangguan pola tidur karena beban
kerja bertambah, anjurkan ibu supaya istirahat cukup untuk mencegah
kelelahan yang berlebihan.
f. Sexual
Apabila perdarahan telah berhenti dan episiotomy sudah sembuh maka
coitus bisa dilakukan pada 3-4 minggu post partum.
Hasrat sexual pada bulan pertama akan berkurang baik kecepatan maupun
lamanya, juga orgasmepun akan berkurang. Ada juga yang berpendapat
bahwa coitus dapat dilakukan setelah masa nifas berdasarkan teori bahwa saat
itu bekas luka perineum baru sembuh ( proses penyembuhan luka post partum
sampai dengan 6 minggu ).
g. Latihan Senam Nifas
Banyak diantara senam post partum sebenarnya sama dengan antenatal.
Hal yang paling penting bagi ibu adalah agar senam-senam tersebut hendaknya
dilakukan secara perlahan dahulu lalu semakin lama semakin sering/kuat.
Senam yang pertama paling baik paling aman untuk memperkuat dasar
panggul adalah senam kegel.
Senam kegel akan membantu penyembuhan post parum dengan jalan
membuat kontraksi dan pelepasan secara bergantian pada otot-otot dasar
panggul.
![Page 7: HAND OUT](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/5571fb65497959916994c2a6/html5/thumbnails/7.jpg)
h. Tanda bahaya
Komplikasi pada masa nifas terdiri atas :
1) Infeksi nifas
Infeksi nifas adalah semua peradangan yang disebabkan oleh masuknya
kuman-kuman ke dalam alat-alat genital pada waktu persalinan dan nifas.
a) Patofisiologi
Setelah kala III, daerah bekas insersio plasenta merupakan sebuah
luka dengan diameter kira-kira 4cm. permukaannya tidak rata,
berbenjol-benjol karena banyaknya vena yang ditutupi thrombus.
Daerah ini merupakan tempat yang baik untuk tumbuhnya kuman
pathogen dalam tubuh wanita.
b) Tanda dan gejala
Infeksi akut ditandai dengan demam, sakit didaerah infeksi,
berwarna kemerahan, fungsi organ tersebut terganggu.
c) Cara terjadinya infeksi
Manipulasi penolong yang tidak suci hama atau periksa dalam yang
berulang-ulang dapat membawa bakteri yang sudah ada kedalam
rongga rahim, alat-alat yang tidak suci hama, infeksi sarung tangan dan
alat-alat terkena infeksi, infeksi rumah sakit, koitus pada akhir
kehamilan pada ketuban pecah dini.
d) Pencegahan
Lakukan mobilisasi dini sehingga darah lochea keluar dengan lancar,
perlukaan di rawat dengan baik, rawat gabung dengan isolasi untuk
mengurangi infeksi nasokomial.
![Page 8: HAND OUT](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/5571fb65497959916994c2a6/html5/thumbnails/8.jpg)
2) Kelainan pada rahim
a. Sub involusi uteri
Involusi uteri adalah keadaan uterus mengecil oleh kontraksi rahim
dimana berat rahim dari 1000 gram saat setelah bersalin, menjadi 40-60
gram 6 minggu kemudian. Pada beberapa keadaan terjadinya proses
involusi rahim tidak berjalan sebagaimana mestinya, sehingga proses
pengecilannya terlambat.
b. Perdarahan masa nifas
Perdarahan lebih dari 500-600 ml dalam masa 24 jam setelah anak
lahir.
c. Flegmasia alba dolens
Yaitu suatu tromboflebitis yang mengenai satu atau kedua vena
vemoralis. Hal ini di sebabkan oleh adanya thrombosis atau embolus
yang disebabkan karena adanya perubahan atau kerusakan pada intima
pembuluh darah, perubahan pada susunan darah, laju peredaran darah,
atau karena pengaruh infeksi atau venaseksi.
d. Nekrosis hipofisis lobus anterior post partum
Sindroma Sheehan atau nekrosis lobus depan dari hipofisis karena
syok akibat perdarahan persalinan. Hipofisis ikut berinvolusi setelah
persalinan karena syok akibat perdarahan yang hebat pada hipofisis
terjadilah nekrosis pada pars anterior.
Kesimpulan
Masa nifas (Puereperium) dimulai setelah placenta lahir dan berakhir ketika alat-
alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama
kira-kira 6 minggu. Wanita yang melalui periade puereperium disebut puerpura.
Puereperium (Nifas) berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari, merupakan waktu yang
di perlikan untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan yang normal.
![Page 9: HAND OUT](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/5571fb65497959916994c2a6/html5/thumbnails/9.jpg)
Kunjungan nifas di lakukan paling sedikit 4 kali. Hal ini dilakukan untuk menilai
stasus ibu dan bayi baru lahir serta untuk mencegah terjadinya masalah. Kebutuhan
dasar pada masa post partum ini sangat penting, kebutuhan dasar meliputi nutrisi dan
cairan, ambulasi dini, eliminasi, kebersihan diri, istirahat, sexual, latihan senam nifas
dan tanda bahaya.
Evaluasi
1) Jelaskan kembali tentang jadwal kunjungan di rumah dan asuhan tindak lanjut di
rumah sesuai dengan hand out.
2) Jelaskan kembali apa saja kebutuhan dasar pada masa post partum sesuai dengan
hand out.
3) Jelaskan apa saja tanda bahaya pada masa post partum sesuai dengan hand out.
4) Jelaskan apa saja perwatan payudara pada masa post partum sesuai dengan hand
out.