halitosis merupakan salah satu masalah kesehatan mulut yang banyak dikeluhkan mayarakat setelah...

2
Halitosis merupakan salah satu masalah kesehatan mulut yang banyak dikeluhkan mayarakat setelah karies dan penyakit periodontal. Halitosisi disebabkan oleh terbentuknya Volatile Sulfur Compound (VSC) yaitu kumpulan gas – gas mengandung sulfur yang dilepaskan lewat udara pernafasan. VSC yang terdiri atas H2S, CH3SH dan (CH3)2S adalah gas – gas utama penyebab bau dalam rongga mulut. VSC ini juga merupakan bakteri anaerob gram negatif. Adapun jenis mikroorganisme yang tergolong gram negatif penghasil VSC diantaranya Prevotella melanogenica, Fusobacterium nucleatum, Viellonella alcalescence dan Klepsiella pneunoiae. Aktivitas bakteri anaerob dalam rongga mulut bereaksi dengan protein yang diperoleh dari sisa makanan, sel darah yang mati, bakteri yang mati, ataupun sel epitel yang terlepas dari mukosa mulut. Di samping itu dalam saliva pun terdapat substrat yang mengandung protein. Suatu penelitian di Jepang yang dilakukan terhadap 2672 orang dengan mengukur konsentrasi VSC-nya menunjukkan 6- 23% subjek menderita halitosis. Hal ini dibuktikan dengan dijumpainya rata – rata 75ppb VSC dalam nafas yang keluar dari mulut individu tersebut selama satu hari. Untuk di Jakarta, ditemukan rata – rata konsentrasi VSC mencapai 105 ppb. Saat ini pencegahan halitosis secara alami bisa memanfaatkan tanaman daun sirih. Tanin merupakan salah satu antibakteri yang terkandung di dalam daun sirih tersebut. Tanin diduga berperan sebagai antibakteri karena memiliki kemampuan membentuk senyawa kompleks dengan protein melalui ikatan hidrogen, jika

Upload: alifah-nur-jannah

Post on 19-Dec-2015

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

gtfdgfdf

TRANSCRIPT

Halitosis merupakan salah satu masalah kesehatan mulut yang banyak dikeluhkan mayarakat setelah karies dan penyakit periodontal. Halitosisi disebabkan oleh terbentuknya Volatile Sulfur Compound (VSC) yaitu kumpulan gas gas mengandung sulfur yang dilepaskan lewat udara pernafasan. VSC yang terdiri atas H2S, CH3SH dan (CH3)2S adalah gas gas utama penyebab bau dalam rongga mulut.VSC ini juga merupakan bakteri anaerob gram negatif. Adapun jenis mikroorganisme yang tergolong gram negatif penghasil VSC diantaranya Prevotella melanogenica, Fusobacterium nucleatum, Viellonella alcalescence dan Klepsiella pneunoiae.Aktivitas bakteri anaerob dalam rongga mulut bereaksi dengan protein yang diperoleh dari sisa makanan, sel darah yang mati, bakteri yang mati, ataupun sel epitel yang terlepas dari mukosa mulut. Di samping itu dalam saliva pun terdapat substrat yang mengandung protein.Suatu penelitian di Jepang yang dilakukan terhadap 2672 orang dengan mengukur konsentrasi VSC-nya menunjukkan 6-23% subjek menderita halitosis. Hal ini dibuktikan dengan dijumpainya rata rata 75ppb VSC dalam nafas yang keluar dari mulut individu tersebut selama satu hari. Untuk di Jakarta, ditemukan rata rata konsentrasi VSC mencapai 105 ppb.Saat ini pencegahan halitosis secara alami bisa memanfaatkan tanaman daun sirih. Tanin merupakan salah satu antibakteri yang terkandung di dalam daun sirih tersebut. Tanin diduga berperan sebagai antibakteri karena memiliki kemampuanmembentuk senyawa kompleks dengan protein melalui ikatan hidrogen, jikaterbentuk ikatan hidrogen antara tanin dengan protein kemungkinan protein akanterdenaturasi sehingga metabolisme bakteri menjadi terganggu (Makkar, 1991).Disini akan di bahas mekanisme tanin berdsarkan uji aktivitas antibakteri senyawa tanin berdasarkan pelarut terbaik. Pemilihan pelarut terbaik dalam penelitian ini adalah berdasarkan hasil uji kadar tanin dengan metode Lowenthal Procter. Pelarut terbaik yang dapat mengekstrak tanin dengan kadar tertinggi adalah Aseton : air (7:3) dengan nilaikadar tanin 10,92% pemilihan pelarut terbaik didasarkan dari ekstrak yangmemilki nilai kadar tanin tertinggi, sehingga dapat memberikan daya hambatantibakteri yang besar pula dan dimungkinkan akan lebih efektif dalam membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri.