halaman 5

3
EXAMPLE 2 Agar dapat memperkirakan kemurnian NaCl yang dihasilkan dari air asinmentah via proses produksi NaCl yang belum diketahui konsentrasinya, rasio distribusi dari pengotor yang terkandung dalam air asinmentah ditentukan untuk pembentukan NaCl dihidrat/anhidrat (langkah ii) dan untuk pembentukan NaCl (langkah iv). Jumlah ion Ca, Mg, Sr, dan Br ysng terkandung dalam air asinmentah ditunjukan pada tabel 1 . [0052] Rasio distribusi pengotor pada NaCl anhidrat (step ii) ditentukan berdasarkan langkah berikut . Sebuah wadah berisi air asinmentah didinginkan dalam freezer pada suhu -21 o C. Kristal NaCl yang terbentuk dipisahkan dari larutan induk melalui filtrasi pada temperatur -21 O C. Sesudah itu kristal nacl dihidrat cukup dicuci dengan air yang sudah didemineralisasi pada 0 O C. Air pencuci dikumpulkan terpisah dari larutan induk. Terakhir, nacl anhidrat dilarutkan dalam demineralized water. Komposisi dan massa dari fase yang bersangkutan ditentukan dengan akurat untuk menguji neraca massa dan menghitung rasio distribusi. [0053] Rasio distribusi Ca, Mg, Sr, dan Br ditentukan berdasarkan langkah berikut ( unit : mg untuk setiap komponen x nacl anhidrat per kg x larutan induk per kg). Ca, Mg, dan Sr ditentukan via ICP, sedangkan Br ditentukan via Kromatografi Ion. [0054] Rasio distribusi pengotor untuk pembentukan nacl (step iv) ditentukan berdasarkan langkah berikut. Air di uapkan dari air asinmentah pada 30 o C dan tekanan diturunkan sampai faktor konsentrasi mencapai 1.3 . Kristal nacl yang terbentuk dipisahkan dari larutan induk melalui filtrasi pada suhu kamar. Kristal nacl dicuci dengan larutan nacl jenuh yang sangat murni (contoh : nacl kualitas farmasi dilarutkan pada demineralized water) untuk mencegah kristal nacl agar tidak larut. Larutan ini dikumpulkan pada tempat yang berbeda dari larutan induk. Komposisi dan massa dari fase yang bersangkutan ditentukan dengan akurat untuk menguji neraca massa dan menghitung rasio distribusi.

Upload: anggi-setiawan

Post on 05-Dec-2014

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: halaman 5

EXAMPLE 2

Agar dapat memperkirakan kemurnian NaCl yang dihasilkan dari air asinmentah via proses produksi NaCl yang belum diketahui konsentrasinya, rasio distribusi dari pengotor yang terkandung dalam air asinmentah ditentukan untuk pembentukan NaCl dihidrat/anhidrat (langkah ii) dan untuk pembentukan NaCl (langkah iv). Jumlah ion Ca, Mg, Sr, dan Br ysng terkandung dalam air asinmentah ditunjukan pada tabel 1 .

[0052] Rasio distribusi pengotor pada NaCl anhidrat (step ii) ditentukan berdasarkan langkah berikut . Sebuah wadah berisi air asinmentah didinginkan dalam freezer pada suhu -21oC. Kristal NaCl yang terbentuk dipisahkan dari larutan induk melalui filtrasi pada temperatur -21OC. Sesudah itu kristal nacl dihidrat cukup dicuci dengan air yang sudah didemineralisasi pada 0OC. Air pencuci dikumpulkan terpisah dari larutan induk. Terakhir, nacl anhidrat dilarutkan dalam demineralized water. Komposisi dan massa dari fase yang bersangkutan ditentukan dengan akurat untuk menguji neraca massa dan menghitung rasio distribusi.

[0053] Rasio distribusi Ca, Mg, Sr, dan Br ditentukan berdasarkan langkah berikut ( unit : mg untuk setiap komponen x nacl anhidrat per kg x larutan induk per kg). Ca, Mg, dan Sr ditentukan via ICP, sedangkan Br ditentukan via Kromatografi Ion.

[0054] Rasio distribusi pengotor untuk pembentukan nacl (step iv) ditentukan berdasarkan langkah berikut. Air di uapkan dari air asinmentah pada 30oC dan tekanan diturunkan sampai faktor konsentrasi mencapai 1.3 . Kristal nacl yang terbentuk dipisahkan dari larutan induk melalui filtrasi pada suhu kamar. Kristal nacl dicuci dengan larutan nacl jenuh yang sangat murni (contoh : nacl kualitas farmasi dilarutkan pada demineralized water) untuk mencegah kristal nacl agar tidak larut. Larutan ini dikumpulkan pada tempat yang berbeda dari larutan induk. Komposisi dan massa dari fase yang bersangkutan ditentukan dengan akurat untuk menguji neraca massa dan menghitung rasio distribusi.

[0055] Berdasarkan langkah di atas, rasio distribusi berikut ditentukan via ICP (unit: mg komponen x kristal nacl per kg x larutan induk per kg) : (lihat tabel 2)

Tabel 2

………………….

[0056] Distribusi rasio tersebut menunjukkan bahwa treatment purifikasi dari air asinmentah tergolong berlebihan. Setelah mengumpankan air asinmentah yg belum dipurifikasi ke tahap kristalisasi untuk menghasilkan nacl anhidrat, diikuti proses rekristalisasi, nacl dengan kemurnian tinggi dihasilkan.

CLAIMS

1. Proses untuk memproduksi nacl meliputi langkah berikut :

i. Mempersiapkan air asin dengan setidaknya mengandung 150 gr/L nacl dengan melarutkan sumber nacl pada air

Page 2: halaman 5

ii. Menempatkan air asin tersebut pada proses kristalisasi berdasarkan titik leleh dengan pendinginan tidak langsung, menghasilkan es, nacl dihidrat, dan larutan induk

iii. Pemisahan nacl dihidrat yang terbentuk pada (step ii) dari es dengan perbedaan titik leleh, sehingga aliran nacl dihidrat murni terbentuk, dan

iv. Mengumpankan aliran nacl dihidrat murni ke rekristalizer untuk membentuk nacl dan larutan induk.

2. Proses berdasarkan claim 1 dimana air asin yang dipersiapkan pada (step i) mengandung nacl pada konsentrasi sedikitnya 300 mg/L

3. Proses berdasarkan claim 1 dimana larutan induk dihasilkan (step ii) dan (step iv) di recycle (di proses kembali) ke (step i).

4. Proses berdasarkan claim 1 dimana (step ii) diangkut dengan fluidized bed heat exchanger/ kristalizer.

5. Proses berdasarkan claim 1 dimana (step iii) berlangsung pada proses kristalisasi berdasarkan titik leleh.

6. Proses berdasarkan claim 1 dimana (step iii) es, nacl dihidrat, dan larutan induk dipisahkan sehingga aliran nacl-dihidrat murni dan aliran es murni dihasilkan.

7. Proses berdasarkan claim 6 dimana es dan aliran es murni dipisahkan dari larutan induk, dicuci, dilelehkan , dan sebagian digunakan sebagai agen pencuci.

8. Proses berdasarkan claim 6 dimana es dan aliran es murni tidak dipisahkan dari larutan induk, tetapi dilelehkan pada temperatur sub-zero dan udara dingin yang dihasilkan digunakan pada proses persiapan air asin (step i) dan/atau digunakan sebagai kondesat pendingin pada temperatur sub-zero.

9. Proses berdasarkan claim 1 dimana air asin yang dipersiapkan (step i) didinginkan pada temperatur 0OC – 15oC dan kemudian ditempatkan pada proses pemisahan dengan tujuan untuk menghilangkan garam glauber yang terkristalkan pada (step iii).

10. Proses berdasarkan claim 1 dimana nacl dihidrat yang terbentuk pada (step ii) dipisahkan dari larutan induk dan es.

11. Proses berdasarkan claim 1 dimana larutan induk dari (step ii) di recycle pada (step i).

12. Proses berdasarkan claim 1 dimana larutan induk dari (step iv) di recycle pada (step i).

13. Proses berdasarkan claim 1 dimana (step iii) berlangsung pada proses kristalisasi dan setelah proses kristalisasi berdasarkan titik leleh.

Page 3: halaman 5

14. Proses berdasarkan claim 1 dimana (step iii) berlangsung setelah proses kristalisasi berdasarkan titik leleh.