halaman 115-117

5
7. Pikiran melayang (“flight of ideas”) : perubahan yang memdadak lagi cepat dalam pembicaraan, sehingga suatu idea yang belum selesai diceritakan sudah disusul ole hide yang lain. Umpamanya seorang pasien pernah bercerita sebagai berikut : “waktu saya datang ke rumahsakit kakak saya baru mendapat rebewes, lalu untung saya pakai kemeja biru, hingga pak dokter meyakinkan sudah makan . . . “. 8. Asosiasi bunyi (“clang association”) : mengucapkan perkataan yang mempunyai persamaan bunyi, umpamanya pernah di dengar : “saya mau makan di Tarakan, seakan-akan berantakan”. 9. Neologisme : membentuk kata2 baru yang tidak dipahami oleh umum, misalnya : “saya radiltu, semua partimun”. 10. Irelevansi : isi pikiran atau ucapan yang tidak ada hubungannya dengan pertanyaan atau dengan hal yang sedang dibicarakan. 11. pikiran berputar-putar (“circumstantiality”) : menuju secara tidak langsung kepada idea pokok yang menambahkan banyak hal yang remeh-remeh yang menjemukkan dan yang tidak relevan. 12. main-main dengan kata-kata : menyajak (membuat sajak) secara tidak wajar. Umpamanya pernah menulis menerima sajak yang antara lain berbunyi : Wahai jagoku yang tersembunyi Meskipun kau jago Tanpa kau hatiku sunyi Tanpa kau hatiku mewangi Gangguan isi pikiran : dapat terjadi baik isi pikiran non-verbal, maupun kepada isi pikiran yang diceritakan, misalnya : 1. Kegembiraan yang luar biasa atau ekstasi (“ecstacy”) dapat timbul secara gambang pada orang yang normal selama fase permulaan narkoba (anesthesia umum). Boleh juga disebabkan oleh narkotika (“feeling high” atau “fligh” sebagai logat para narkotik) atau kadang-kadang timbul sepintas lalu pada

Upload: dedy-supriadi

Post on 09-Nov-2015

239 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

3

TRANSCRIPT

7. Pikiran melayang (flight of ideas) : perubahan yang memdadak lagi cepat dalam pembicaraan, sehingga suatu idea yang belum selesai diceritakan sudah disusul ole hide yang lain. Umpamanya seorang pasien pernah bercerita sebagai berikut : waktu saya datang ke rumahsakit kakak saya baru mendapat rebewes, lalu untung saya pakai kemeja biru, hingga pak dokter meyakinkan sudah makan . . . .8. Asosiasi bunyi (clang association) : mengucapkan perkataan yang mempunyai persamaan bunyi, umpamanya pernah di dengar : saya mau makan di Tarakan, seakan-akan berantakan.9. Neologisme : membentuk kata2 baru yang tidak dipahami oleh umum, misalnya : saya radiltu, semua partimun.10. Irelevansi : isi pikiran atau ucapan yang tidak ada hubungannya dengan pertanyaan atau dengan hal yang sedang dibicarakan.11. pikiran berputar-putar (circumstantiality) : menuju secara tidak langsung kepada idea pokok yang menambahkan banyak hal yang remeh-remeh yang menjemukkan dan yang tidak relevan.12. main-main dengan kata-kata : menyajak (membuat sajak) secara tidak wajar. Umpamanya pernah menulis menerima sajak yang antara lain berbunyi : Wahai jagoku yang tersembunyi Meskipun kau jago Tanpa kau hatiku sunyi Tanpa kau hatiku mewangi

Gangguan isi pikiran : dapat terjadi baik isi pikiran non-verbal, maupun kepada isi pikiran yang diceritakan, misalnya :1. Kegembiraan yang luar biasa atau ekstasi (ecstacy) dapat timbul secara gambang pada orang yang normal selama fase permulaan narkoba (anesthesia umum). Boleh juga disebabkan oleh narkotika (feeling high atau fligh sebagai logat para narkotik) atau kadang-kadang timbul sepintas lalu pada skizofrenia. Semua mengatakan bahwa isi pikiran mereka itu tidak dapat diceritakan.2. Fantasi : ialah isi pikiran tentang suatu keadaan atau kejadian yang diharapkan atau diinginkan, tetapi dikenal sebagai tidak nyata. Fantasi yang kreatif menyiapkan si individu untuk bertindak sesudahnya; fantasi dalam lamunan merupakan pelarian bagi keinginan yang tidak dapat dipenuhi. Pada psedologia fantastika (pseudologia fantastica) orang itu akan percaya pada kebenaran fantasinya secara intermiten dan selama jangka waktu yang cukup lama untuk bertindak sesuai dengan itu.3. Fobia : rasa takut yang irasional terhadap suatu benda atau suatu keadaan yang tidak dapat dihilangkan atau ditekan oleh pasien, biarpun diketahuinya bahwa hal itu irasional adanya. Fobia itu dapat mengakibatkan kompulsi, umpamanya fobia kotor atau fobia kuman menimbulkan kompulsi cuci-cuci tangan. Ini perlu dibedakan dari kecemasa yang mengambang (free floating anxiety) atau kecemasan pada keadaan umum, misalnya takut akan jatuh sakit, takut gagal dalam usahanya. Adapun fobia itu bermacam-macam, diantaranya :a. Agoraphobia: terhadap ruang yang luasb. Ailurofobia: terhadap kucingc. Akrofobia: terhadap tempat yang tinggid. Algofobia: terhadap perasaan nyerie. Astrafobia: terhadap badai, Guntur, kilatf. Bakteriofobia: terhadap kumang. Eritrofobia: terhadap mukanya akan menjadi merahh. Hematofobia: terhadap darahi. Kankerofobia: terhadap penyakit kanker (cancerophobia)j. Klaustrofibia: terhadap ruangan yang tertutupk. Misofobia: terhadap kotoran dan kumanl. Monophobia: terhadap keadaan sendirim. Niktofobia: terhadap keadaan gelapn. Okholofobia: terhadap keadaan ramai dengan banyak orango. Panfobia: terhadap segala sesuatup. Patofobia: terhadap penyakitq. Pirofobia: terhadap apir. Sifilofobia: terhadap penyakit sifiliss. Xenophobia: terhadap orang asingt. Zoophobia: terhadap binatang4. Obsesi : isi pikiran yang kukuh (persistent) timbul, biarpun tidak dikehendakinya, dan diketahuinya bahwa hal itu tidak wajar atau tidak mungkin, umpamanya : bahwa anaknya sedang sakit keras atau bahwa seorang wanita menjadi hamil karena perbuatannya. Obsesi itu dapat mengakibatkan kompulsi, umpamanya obsesi barangnya hilang menyebabkan kompulsi membuka-buka lemari untuk melihat kalau barangnya masih ada di dalamnya.5. Preokupasi : pikiran terpaku hanya pada sebuah ide saja, yang yang biasanya berhubungan dengan keadaan yang bernada emosional yang kuat. Ini belum merupakan, tetapi dapat menajdi obsesi. Umpamanya preokupasi dengan ujian, anak yang sakit, atau perjalanan yang akan dilakukan.6. Pikiran yang tak memadai (inadequate) : pikiran yang eksintrik, tidak cocok dengan banyak hal, terutama dalam pergaulan dan pekerjaan seseorang. 7. Pikiran bunuh diri (suicidal thoughts/ideation) : muali dari kadang-kadang memikirkan hal bunuh diri sampai terus menerus memikir akan cara bagaimana ia dapat membunuh dirinya.8. Pikiran bubungan (ideas of reference) : pembicaraan orang lain, benda-benda atau suatu kejadian dihubungkan dengan dirinya, umpamanya burung bersiul dianggapnya sebagai sebuah berita baginya, atau temannya memakai kemeja yang berwarna merah diartikannya bahwa teman itu sedang marah kepadanya. (pasien mungkin sadar, bahwa pikirannya itu tidak masuk akal).9. Rasa terasing (alienasi) : perasaan bahwa dirinya sudah menjadi lain, berbeda, asing, umpamanya heran siapa dia itu sebenarnya; rasanya ia berbeda sekali dari orang lain; heran kenapa orang lain sudah berbeda, menjadi asing, aneh. Ini dibedakan dari pikiran isolasi social dan dari amnesia.10. Pikiran isolasi social (social isolation) : rasa terisolasi, tersekat, terkunci, terpencil dari masyarakat; rasa ditolak, tidak disukai oleh orang lain; rasa tidak enak bila berkumpul dengan orang lain; lebih suka menyendiri. Ini dibedakan dari menarik diri yang menunjukkan tingkah laku dan dari isolasi sebagai mekanisme pembelaan psikologik.11. Pikiran rendah diri : mereendah, menghinakan dirinya sendiri, senyalahkan dirinya tentang suatu hal yang pernah atau tidak pernah dilakukannya.12. Merasa dingin dalam bidang suksual : acuh tak acuh tentang haal seksual; kegairahan seksual berkurang secara umum (hiposexualitas). Ini dibedakan dari gangguan potensi sexual dan dari impotensia dan frigiditas. 13. Rasa salah : sering mengatakan bahwa ia telah bersalah. Ini bukanlah waham dosa.14. Pesimisme : mempunyai pandangan yang suram mengenai banyak hal dalam hidupnya.15. Merasa dirugikan orang lain : mengira atau menyangka ada orang lain yang telah merugikannya, sedang mengambil keuntungan dari dirinya atau sedang mencelakakannya.16. Sering curiga : mengutarakan ketidakpercayaannya kepada orang lain. Ini bukan waham curiga.17. Waham : keyakinan tentang suatu isi pikiran yang tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak cocok dengan intelegensi dan latar belakang kebudayaannya, biarpun dibuktikan kemustahilan hal itu. Waham itu banyak jenisnya, diantaranya :a. Waham kejaran : umpamanya pasien yakin bahwa ada orang atau komplotan yang sedang mengganggunya atau bahwa ia sedang ditipu, dimata-matai atau kejelekannya sedang dibicarakan orang banyak.b. Waham somatic atau hipokhondrik : keyakinan tentang (sebagian) tubuhnya yang tidak mungkin benar, umpamanya bahwa usunya sudah busuk, otaknya sudah cair, ada seekor kuda di dalam perutnya.