halalharamdalamprodukmakanan (3)
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 halalharamdalamprodukmakanan (3)
1/5
Halal Haram Dalam Produk Makanan*
Prof. Dr. H. Aziz Fachrurrozi, MA**
DALAM salah satu hadis nabi dinyatakan bahwa yang haram itu jelas dan yang halal juga jelas,
namun di antara yang halal dan yang haram itu ada samar-samar yang disebut subhat.
Penjelasan hadis di atas baru bicara norma, baru bicara batasan tetapi belum referensial merujuk
pada benda yang mana halal dan benda mana haram.
Apalagi bila dikaitkan dengan produk makanan yang kini beredar di Indonesia dan sudah pasti
dikonsumsi oleh masyarakat mayoritas yang penduduknya beragama Islam.
Ada khabar dari negara jiran kita, Malaysia, yang dilansir kantor berita ANA!A mengutip A"P
Prancis, yang isinya memberitakan bahwa Malaysia telah membuka supermarket halal
terlengkap pertama di dunia pada #anuari $%%&.
'upermarket bernilai miliaran dolar itu dibuka di #ohor (aharu, kemudian di 'ingapura dan
berikutnya direncanakan di Indonesia.
)ita tunggu realisasi kabar baik yang bermakna merawat keimanan masyarakat mayoritas ini.
)onon nama supermaket itu adalah *alMart yang memberi peluang kepada para pengusaha
bumiputra +etnis Melayu yang sangat menjanjikan. Perdagangan produk halal di dunia ini
diperkirakan tumbuh %-$% persen per tahun dari perkiraan $, trilun dolar A'.
Ini kabar dunia bisnis yang sangat menarik, terutama bagi umat Islam di Indonesia, yang
muslimnya jauh lebih banyak dari Malaysia. alaupun kita baru bangga dengan jumlah danbelum diikuti dengan gebragan praktik keberagamaan yang memadai.
*alMart tidak hanya melindungi umat Islam dari produk tidak halal, sebagaimana diisyaratkan
Al/ur0an, tetapi juga memberi peluang bisnis kapada bumiputra dengan cara dan prinsip yangdiajarkan agama.
Memang Perdana Mentri Malaysia telah merancang rakyatnya agar menjadi masyarakat
-
7/26/2019 halalharamdalamprodukmakanan (3)
2/5
1hadhory1, berperadaban maju dalam segala bidang.
Ini tentu bukan sekedar slogan, melainkan juga aksi yang perwujudannya harus mendapatdukungan semua pihak dan diperkokoh oleh program negara dan pemerintah, karena memang
masyarakat 1khadhary1 adalah keinginan dan kebutuhan semua warga negara apapun agama dan
latar belakang budayanya.
2ari sisi bisnis, ini peluang dibuka semakin lebar untuk pertumbuhan produk halal.
etapi persoalannya mengapa di Malaysia yang berpenduduk muslim hanya kurang lebih 34
persen, dan bukan di Indonesia yang lagi-lagi katanya berpenduduk muslim hampir 5% persen.
Apakah produk halal hanya dibutuhkan orang muslim dan dikonsumsi mereka, dan apakahproduk non muslim juga hanya dikonsumsi orang-orang non muslim6
)enyataannya tidak. )ita justru paling getol mengkonsumsi produk-produk non muslim.
Konsumen Indonesia
Indonesia negara berpenduduk muslim terbesar di dunia dan supermarket di negeri ini terus
berkembang.
)onsumennya sebahagian besar adalah juga umat Islam. etapi dimana keberpihakan kita dan
dimana pula kepedulian kita untuk memberi perlindungan agar yang dikonsumsi masyarakat
terjamin kehalalannya dan makanan adakah persoalan serius.
'ebab belum ada orang antimakanan, kecuali yang jelas-jelas haram.
)ita tahu bertebaran produk yang diragukan kehalalannya. Memang ada produk yang bertuliskanlabel halal, tetapi bukan atas sertifikasi 7P8M dan Majelis 9lama Indonesia +M9I sebagai
otoritas pemberi label halal itu.
(ahkan jangan-jangan label itu beredar tanpa kontrol yang kemudian mengkelabui hal yang
sesungguhnya.
Ada ribuan, bahkan mungkin puluhan ribu, produk makanan, minuman dan obat-obatan yangberedar di Indonesia.
Namun, lihatlah data (adan Pengawas 8bat dan Makanan:Minuman +(P8M pada $%%4, hanya$%%%-an produk yang telah meminta pencantuman tanda halal.
2ata M9I menunjukkkan bahwa dalam tahun terakhir ini hanya ;.%%% produk dari ;&%produsen yang meminta sertifikasi halal.
ernyata pengetahuan umat Islam tentang halal haram sebagaimana dikemukakan di dalam
pernyataan hadis tidaklah cukup menjamin umat Islam terhindar dari mengkonsumsi produk
-
7/26/2019 halalharamdalamprodukmakanan (3)
3/5
yang tidak jelas halalnya.
(agaimana pula dengan konsumen yang tidak paham6 Mereka yang paham pun belum tentumampu mengamati dan mewaspadai apa yang dikonsumsi.
Mereka yang paham bisa memilih makanan mana yang telah mendapat sertifikasi M9I, tapi bagimasyarakat umum pedulikah mereka6
Padahal produk makanan dan minuman begitu pesat berkembang. 'ementara pengawasan danmungkin pola sertifikasi telah tidak terjangkau atau kalah cepat dengan lajunya produk atau
memang rasa yang dikejar masyarakat dan bukan soal halal:haramnya.
Pada kondisi seperti ini di mana perlindungan hak-hak konsumen untuk memelihara agamanyadan kesehatan jasmani maupun rohaninya6
(elum terlalu lama menjelang lebaran yang lalu ramai daging sapi oplosan, dicampur dengan
yang bangkai dan daging babi.
Naud
-
7/26/2019 halalharamdalamprodukmakanan (3)
4/5
'iapa yang memberi perlindungan bahwa makanan yang dikonsumsinya adalah sesuai ajaran
agamanya6
Adakah para produsen +penjual mempertimbangkan kehalalan produk demi layanan pada para
konsumen mayoritas muslim yang interaksinya perlu dijaga kelestariannya sambil mendorong
agar penganut agama menjalankan ajarannya yang prinsip itu dengan penuh konsisten.
Atau justru memanfaatkan kelengahan umat demi keuntungan6 8h, jangankan
memertimbangkan kehalalan, bahkan sebahagian mereka tidak peduli akibat-akibat buruk darimakanan yang mereka produksi.
)ita pernah juga dihebohkan oleh bahan pengawet yang membahayakan bagi kehidupan umat
manusia.
etapi apakah kemudian kontrol kita berlanjut. )ita memang masyarakat kadarkum +kadang
sadar kadang kumat.
Itu sebabnya kita tidak pernah kokoh dan siap dengan terjangan gelombang besar, atau
gelombang kecil yang sengaja sembunyi-sembunyi mencari dan mencuri kelengahan masyarakat.
'ekali lagi ini pada posisi yang memprihatinkan. #adi persoalan kita bukan sekedar kehalalanmakanan yang melalui proses pemotongan sesuai ajaran agama atau tidak, melainkan demikian
luas bicara produk makanan.
*alal haram tidak hanya pada substansi tetapi juga pada akibat-akibat buruk karena prosesseperti
-
7/26/2019 halalharamdalamprodukmakanan (3)
5/5
ibu-ibu hamil memberi makan bayi yang dikandungnya sesungguhnya mereka sedang melahap
makanan-minuman yang tidak halal.
2arah yang mengalir di tubuh kita bertahun-tahun jangan-jangan juga dari makanan-minuman
yang tidak halal. 'iapa dipersalahkan6 'iapa pula mau peduli, lalu apa jadinya pedoman ajaran
agama realisasinya nabrak-nabrak koridor6
Mari kita peduli dengan belajar mengkonsumsi, memakan dan minum yang halal agar darah
yang mengalir memberi kekuatan pencerahan iman yang kokoh, berhati-hati dan konsisten.
(ergeraklah semua untuk memikirkan bangsa yang cerdas tapi juga sholeh yang mampu
mengemban amanat kekhalifahan Allah di bumi sehingga terwujud cita-cita lahirnya masyarakat
madani yang disiplin, bertanggungjawab +amanah dan humanis.
7ebih jauh kita bisa pertanyakan ada tidak proses pembelajaran yang bersifat antisipatif yang
mengantar para siswa atau mahasiswa dan bahkan masyarakat umum berpengetahuan tentang
produk halal dari makanan maupun minuman.
'ehingga dengan pengetahuannya itu konsumen dari lapis masyarakat manapun bisa selektifsendiri tidak harus menunggu sertifikasi M9I atau (P8M.
'emoga menjadi bahan renungan bersama>
*Sumber antara news (14/6)
** Ketua Program Pasca Sarjana Program Pemikiran Islam, Uniersitas Islam !akarta"
#iu$loa% ole& Su%irman