hal39-47
DESCRIPTION
RABTRANSCRIPT
![Page 1: HAL39-47](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022032701/563db970550346aa9a9d5538/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB IV
PERENCANAAN
A. Perencanaan
Semua pemasangan instalasi listrik ditentukan berdasarkan perencanaan
bangunan, susunan / jumlah ruangan, lantai serta skema-skema fingsi, syarat-
syarat keamanan, dan kontrak pekerjaan.
Dalam perencanaan instalasi listrik, yang paling prinsip adalah bagaimana supaya
klien / pelaksana dapat mengerti dan memahami proyek, dengan hanya membaca
gambar dan mempelajari ketentuan-ketentuan fungsi, kegunaan dan tata cara
pemasangan instalasi (persyaratan pemasangan), yang terdapat dalam suatu
naskah yang dikenaldengan “BESTEK/SPEC”.
Dalam gambar pelaksanaan Instalasi mencakup keterangan :
1. Layout titik beban dan peralatan pengendali
2. Saluran instalasi / Single line diagam
3. Jenis bangunan (tingkat, permanent, semi peermanen dst.)
4. Panel (tata letak)
5. Suber PLN (incoming feeder)
6. Dan seterusnya.
Mengenai biaya mencakup keterangan :
Harga satuan / harga per-unit
Jumlah harga setiap item/bagian
Harga tender (rekapitulasi harga penawaran)
- 49 -
![Page 2: HAL39-47](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022032701/563db970550346aa9a9d5538/html5/thumbnails/2.jpg)
Mengenai mesin/peralatan mencakup keterangan :
Data teknik
Pelayanan dan perawatan
Pemasangan dll.
1. Dasar-dasar perencanaan
1.1. Langkah menuju perencanaan yang matang
a. Mengenal komponen-komponen
b. Pengenalan hokum-hukum/peraturan/norma-norma
c. Pengenalan semua sistem kelistrikan yang digunakan
d. Perencanaan (tergantung kebutuhan)
1.2. Tahapan kerja perencana
Pra-perencana
Terdiri dari gambar-gambar sketsa berdasarkan denah/lokasi, berikut
perkiraan biaya (secara global)
Rencana pelaksanaan
Merupakan lanjuran dari pra-rencanadengan gambar yang lebih detail dan
lengkap dengan uraian serta suarat-syarat pekerjaan (SPEC/bestek),
berikut perhitungan detail anggaran biaya proyek (instalasi listrik).
1.3. Gambar detail ----------------> juru gambar
Menggambarkan seluruh rencana instalasi/pekerjaan lengkap dengan
penandaan yang diperlukan untuk pelelangan, termasuk diagram distribusi
dan rekapitulasi daya, layout peralatan dan ukuran fisik panel.
SPEC/bestek
Meliputi syarat umum, uraian dan syarat (spesifikasi) bahan/peralatan,
dan aturan/syarat-syarat teknik pelaksanaan /pemasangan pekerjaan.
- 50 -
![Page 3: HAL39-47](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022032701/563db970550346aa9a9d5538/html5/thumbnails/3.jpg)
1.4. Anggaran biaya
Meliputi perhitungan banyaknya/besarnya biaya yang diperlukan untuk
bahan dan upah pekerjaan, serta biaya-biaya tambahan lainnya yang
berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan, termasuk pajak/bea dll.
2. Ketentuan rencana instalasi listrik
Persyaratan perencanaan instalasi listrik telah ditetapkan dalam Peraturan Umum
Instalasi Listrik Indonesia 2000 (PUIL 2000),
khusus pada Bab 4.
3. Pembacaan denah dan perencanaan
Instalasi listrik suatu rumah direncanakan sesuai dengan bentuk dan
konstruksinya, seorang ahli harus bisa/mampu membaca dan menginterpestasikan
konstruksi-konstruksi perencanaan yang mana digunakan untuk menyiapkan
perencanaan penginstalasian listrik (lihat gambar 1). Pada gambar 1 diperlihatkan
prinsip pemotongan bangunan/rumah menjadi dua bagian dan sebagian diangkat
keatas. Sehingga dapat diketahui tata letak ruangan yang biasanya dikenal dengan
gambar denah bangunan.
Jika instalasi listrik keseluruhan diangkat dari tempatnya kebagian atas ruangan-
ruangan akan terlihat konstruksi dari instalasi listrik secara keseluruhan, seperti
diperlihatkan pada gambar 2.
- 51 -
![Page 4: HAL39-47](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022032701/563db970550346aa9a9d5538/html5/thumbnails/4.jpg)
Gambar 1. Prinsip pengambilan denah bangunan
Gambar 2. Konstruksi instalasi listrik
- 52 -
![Page 5: HAL39-47](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022032701/563db970550346aa9a9d5538/html5/thumbnails/5.jpg)
Berikut ini adalah contoh gabarrencanainstalasi dari bangunan diatas. Pada
gambar terlihat :
variasi rangkaian-rangkaian dari instalasi
layout komponen dan memberikan ukuran yang dibutuhkan
saluran-sa.uran instalasi antar komponen
metode penginstalasian
macam-macam komponen instalasi (saklar, KK, lampu, J. box dll)
Gambar 3. Gambar rencana instalasi
Perhatikan gambar diatas, dan catat permasalahan yang diaggap kurang jelas,
salah, atau yang berupa kekurangan-kekurangan yang perlu dibetulkan..
- 53 -
![Page 6: HAL39-47](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022032701/563db970550346aa9a9d5538/html5/thumbnails/6.jpg)
4. Rencana & Syarat-syarat Teknid Pelaksanaan Pekerjaan
(Spec/Bestek)
Rencana dan syarat-syarat teknis pelaksanaan pekerjaan ini merupakan naskah
yang memuat semua aturan dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh pelaksana
(pediman bagi pekasana) yang disiapkan oleh ahli desingner dan disetujui oleh
pemberi tugas ; yang secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga bagian :
Umum
Data/Spesifikasi bahan dan peralatan
Aturan dan syarat pelaksanaan pekerjaan (pemasangan instalasi Lisrrik).
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada contoh berikut ini.
B. RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN (SPEC/BESTEK)
1. Ruang lingkup
a. Pekerjaan-pekerjaan yang tercantum dalam bidang
keahlian ini meliputi : menyediakan seluru pekerja, material perlengkapan,
peralatan dan melaksanakan seluruh pekerjaan, sistem listrik sehingga dapat
beriperasi secara sempurna.
b. Gambar 2 dan spesifikasi adalah merupakan bagian yang
saling melengkapi dan sesuatu yang tercantum didalam gambar dan
spesifikasi bersifat mengikat.
c. Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang akan dikerjakan
harus dikerjakan oleh perusahaan/kontrator yang dapat dipercaya,
mempunyai reputasi yang baik dan mempunyai pekerja-pekerja yang cakap
dan berpengalaan didalam bidangnya, serta perusahaan tersebut terdaftas
sebagai instalatir resmi PLN dengan memegang pas instalatir klas tertinggi
(C).
d. Seluruh pekerjaan instalasi harus dikerjakan menurut
“Peraturan Umum Instalasi Listrik di Indonesia/Peraturan PLN” Edisi yang
- 54 -
![Page 7: HAL39-47](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022032701/563db970550346aa9a9d5538/html5/thumbnails/7.jpg)
terakhir sebagai petunjuk dan juga peraturan yang berlaku pada daerah
setempat dan standart lainnya yang diakui (VDE, DIN).
2. Bidang Pekerjaan yang Dikerjakan.
Pekerjaan yang harus diselesaikan meliputi :
Pemasangan kabel dari gardi hubung PLN sampai panel tegangan rendah/
Panel utama.
Instalasi dari panel utama ke panel workshop.
Instalasi penerangan, lampu dan general outlet.
Instalasi daya sasmpai dengan mesin-mesin, power outlet, dan outlet box.
Instalasi listrik untuk exhause-fan dan lain-lain.
3. Koordinasi pekerjaan
Untuk kelancaran pekerjaan ini harus diadakan koordinasi dari seluruh bagian
yang terlibat didalam kegiatan proyek ini. Seluruh aktivitas yang menyangkut
didalam proyek harus dikoordinir lebih dahulu agar gangguan dan konflik satu
dengan yang lainnya dapat dihindarkan. Melokalisasi/memperinci setiap
pekerjaan sampai dengan detail untuk menghindari gangguan dan konflik, dan
harus mendapatkan persetujuan direksi pengawas.
4. Material dan “Workmanship”
Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru
dan material harus tahan terhadap iklim tropik. Seluruh pekerjaan harus
dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap pekerja harus mempunyai
ketrampilan yang memuaskan. Dimana latihan khusus bagi pekerja adalah
diperlukan, kontraktor harus melaksanakannya. Kontraktor harus melengkapi
syarat sertifikat yang sah untuk setiap personel ahli, yang menyatakan bahwa
personel tersebut telah mengikuti latihan-latihan khusus ataupun mempunyai
pengalaman-pengalaman khusus dalam keahlianya.
- 55 -
![Page 8: HAL39-47](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022032701/563db970550346aa9a9d5538/html5/thumbnails/8.jpg)
5. Daftar material
Dalam jangka waktu tiga puluh hari setelah menerima surat perintah kerja,
kontraktor harus menyerahkan daftar lengkap material yang digunakan pada
proyek. Daftar harus dibuat rangkap 4 (empat) dan disertai nama pabrik serta
alamatnya, no catalog, naa merk penjualan, uraian dan standart penggunaan. Data
mengenai uraian detail tidak diperlukan untuk material yang mana
“shopdrawings”nya telah diwajibkan untuk diserahkan. Daftar material harus
diajukan lengkap tidak boleh sebagian-sebagian.
6. Shop Drawings
Setelah persetujuan, dalam hal ini sebelum daftar spesifikasi material,kontraktor
diharuskan enyerahkan shopgrawings untuk disetujui. Shopdrawing harus
termasuk katalog data dari pabrik, literature mengenai uraian-uraian, diagram
pengkabelan, dan data ukuran dimensi.
Data untuk setiap sisitem harus menunjukkan pemasangan yang lengkap dari
seluruh koordinasi komponen untuk peninjauan keseluruhan yang sebenarnya
dari keseluruhan sistem, penyerahan sebagian-sebagian tidak akan diperhatikan.
Shopdrawings yang harus diajukan adalah :
Panel Utama dan WS.
Detail pemasangan lampu.
Dll. yang diinta oleh konsultan.
7. Subtitusi
1. Produk yang disebutkan nama pabriknya. Material, peralatan, perkakas,
accessories yang disebutkan nama pabriknya dalam spesifikasi, kontrator
harus melengkapi produk yang disebutkan di spec, atau dapat mengajukan
produk pengganti yang setara, disertai data-data yang lengkap untuk
- 56 -
![Page 9: HAL39-47](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022032701/563db970550346aa9a9d5538/html5/thumbnails/9.jpg)
mendapatkan persetujuan konsultan/direksi pengawas sebelum
pemesanan.
2. Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya. Material, peralatan,
perkakas, accessories dan produk-produk yang tidak disebutkan nama
pabriknya didalam spec kontraktor harus mengajukan secara tertulis nama
dari pabrik yang menghasilkannya, katalog, dan selanjutnya menguraikan
data yang menunjukkan secara benar bahwa produk-produk yang
dipergunakan adalah sesuat dengan spesifikasi dan kondisi proyek.
8. Contoh
Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh dari seluruh material yang
mendapatkan persetujuan sebelumnya. Seluruh biaya ditanggung atas biaya
kontraktor.
9. Proteksi
Seluruh material dan peralatan harus dengan sebenarnya dan diproteksi secara
memadai oleh kontraktor, sebelum, selama pengerjaan, dan sesudah selesai
instalasi (dalam masa garansi). Material dan peralatan yang mana mengalami
kerusakan sebagai akibat dari pemasangan yang ceroboh dan proteksi yang tidak
memadai tidak dapat diterima untuk instalasi pada proyek.
10. Acces Opening
Kontraktor harus menyediakan acces opening (bukaan-bukaan) untuk inspeksi
dan pemeliharaan dari instalasi listrik. Bukaan terdapat pada konstruksi bangunan
seperti dinding-dinding, langit-langit, dan seterusnya. Begitu pembukaan harus
dilengkapi dengan fasilitas penutup yang tepat bagi permukaan peralatan,
penutup harus dapat dilepaskan dan dipindahkan tanpa mengakibatkan kerusakan
pada permukaan yang berdekatan.
- 57 -
![Page 10: HAL39-47](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022032701/563db970550346aa9a9d5538/html5/thumbnails/10.jpg)
11. Pengecatan
Apabila peralatan-peralatan sudah dicat dari pabrik dan tambahan pengecatan di
lapangan tidak dispesifikasikan makaseluruh permukaan yang dicat harus
diperbaiki ataupun pengecatan kembali untuk memperoleh hasil pengecatan yang
uniform. Apabila peralatan belum dicat dari pabrik, kontraktor harus bertanggung
jawab atas pengecatan peralatan tersebut.
12. Pengetesan
Kontraktor harus melakukan seluruh pengetesan seperti yang disebutkan dan
harus melakukan percobaan seperti operasi sesungguhnya secara tepat dari
seluruh sistem. Peralatan, material, dan cara bekerjanya peralatan yang
mengalami kerusakan/cacat/ salah harus diganti/dibetulkan dan percobaan
diulangi untuk operasi yang sebenarnya/ normal/benar. Seluruh pengkabelan
instalasi dan peralatan harus dicek dan dites oleh PLN. Kontraktor harus
bertanggung jawab untuk memperoleh persetujuan PLN bagi pemasangan sistem
jarungan listrik dan seluruh biaya ditanggungatas beba kontraktor.
13. Peraturan Hak Patent
Kontraktor harus melindungi owner terhadap semua klaim atau tuntutan, biaya
atau kenaikan harga karena bencana, dalam hubungan dengan merk dagang atau
nama produksi, hak cipta, pada semua material, peralatan yang dipergunakan
dalam proyek ini.
14. Kebersihan
Kontaktor harus membersihkan seluruh kotoran/sampah dan sisa-sisa material
yang tidak terpakai yang diakibatkan oleh pekerjaannya dan harus menyelesaikan
tiap-tiap bagian dari instalasi secara teratur serta rapi segera.
- 58 -
![Page 11: HAL39-47](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022032701/563db970550346aa9a9d5538/html5/thumbnails/11.jpg)
15. Perihal Iklim
Temperatur luar ruanganantara 24 derajat s/d 33 derajat celcius pada
curah hujan yang tinggi, dan dengan ketinggian …… m di dalam ruangan
antara 24 s/d 32 derajat celcius, dengan kelemba
Seluruh peralatan harus tahan terhadap pengoperasian secara terus
menerus (continue) pada temperature maksimum 50 derrajat celcius
untuk periode 24 jam.
Seluruh peralatan harus juga bertahan terhadap iklim tropis.
C. Prinsip Design
Prinsip dari sistem supply, sistem distribusi dan sistem proteksi
dijelaskan disini.
Prinsip Supply Listrik Supply diperoleh dari PLN dengan tegangan
220/380V, 50 Hz 3 fasa.
Prinsip Distribusi, Karakteristik tegangan 380/220 V, 50 HZ, 3 fasa,
empat atau tiga kawat.
Tegangan jatuh, untuk penerangan kurang lebih 2 % dan tegangan jatuh
untuk mesin-mesin 3 %.
Proteksi yang digunakan untuk pengaman sisteminstalasi listrik
dilengkapi dengan proteksi terhadap hubung singkat dipanel utama dan
panel pembagi , kecuali ditunjukkan lain pada gambar.
Semua bagian metal dari peralatan listrik harus dihubungkan ke kabel
tanah/ diketanahkan (G).
- 59 -
![Page 12: HAL39-47](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022032701/563db970550346aa9a9d5538/html5/thumbnails/12.jpg)
D. Material
1. Lampu/Tabung/Bola
a. Lampu fluorescent 40 watt Standart (TL)
Lampu fluorecen type tabung, standart, wana putih (temperature sumber 4200 oK), dilengkapi dengan :
1. Balast dengan maksimum looses 10 watt, Pf 0,5, 220 volt.
2. Capacitor nilai 5,9 MF 4 %, 220 V. Menghasilkan Pf 0,95.
3. Starter switch.
4. Terminal.
5. Fitting tabung, rotary lock.
Lumen out put minimal 2650 lumen (1000 jam nyala)
b. Lampu Pijar (Inceandescent bulb)
Tengangan nominal 220 volt 4,5 %. Single coil frosted lamp, dengan lumen
out put :
Watt Lumen out put (tergantung pada umum)
25 250
60 600
100 1000
Fitting : E.27
c. Armature Lampu / Fixtures
d. Armature TL 2 x 40 watt
Housing: bahan platbesi 0,6 mm, pembuatan harus dengan mesin peraalatan
lampu.
a. Reflektor : bahan plat besi 0,6 mm.
b. Finising : terdiri – cat dasar -cat akhir, warna putih, oven.
- 60 -
![Page 13: HAL39-47](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022032701/563db970550346aa9a9d5538/html5/thumbnails/13.jpg)
c. Tabung TL 2 x 40 watt, dengan rangkaian capacitor : 4,5 MF 4
%, 380 volt.
d. Armature TL 1 x 40 watt
Spesifikasi saa dengan c.1.a, pemasangan capasitor parallel.
Power Plug dan Soket 3 Fasa
Plug dan Soket 3 phasa
Pole : 3 phasa + Netral + Earth.
Tegangan : 380 volt, 3 phasa, 50 Hz.
Rating Arus : 16 Ampere.
Proteksi : Splash proof, drip prood (IP 44).
(socet dengan tutup dan penguncian plug)
e. Plug dan Soket 1 phasa
Pole: 1 phasa + Netral + Earth
Tegangan : 220 volt, 3 phasa, 50 Hz.
Rating Arus : 16 Ampere.
Proteksi : Splash proof, drip prood (IP 44).
Dipasang lengkap plug dan soket
f. Switch/ Sakalr
Tipe piano
Bentuk persegi ukuran (80 x 80) m (minimal)
Rating Arus 10 Ampere
Pemasangan tertanam/flush
Lebih dari 1 switch harus menggunakan grid switch.
g. Kabel Tegangan Rendah
2. Under Ground Cable (NYFGbY)
a. Kabel berinti banyak : 4 inti (untuk 3 phasa
+ Netral) Inti terbuat dari kawat tembaga stranded (stranded copper
wire).
- 61 -
![Page 14: HAL39-47](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022032701/563db970550346aa9a9d5538/html5/thumbnails/14.jpg)
2. Lapisan isolasi, terdiri dari (mulai dari dalam) lapisan isolasi PVC yang
menyelubungi setiap inti.
3. Lapisan coumpound dari bahan water proof yang diisi
memenuhi/menyelubungi ruangan antara konduktor.
4. Lapisan dari metal sheath spirak menyelubungi secara keseluruhan,
berlaku juga sebagai pentanahan.
5. Lapisan dari PVC sebagai lapisan pelindungterakhir.
6. Karakteristik:
Rating teganagn 400 volt.
Insulatoinlevel 1000 volt.
Test voltage 2500 volt.
Frekuensi 50 Hz.
Maximum temperatur 75 oC.
b. Kabel Tenaga/Daya (NYY).
1. Kabel berinti 5 inti untuk 3 phasa dan 3 inti untuk i phasa.
2. Untuk kabel dengan diameter inti 6 mm2 sampai sengan 185 mm2,
inti harus dibuat dari multi stranded multi core kabel.
3. Untuk kabel dengandiameter inti 250 mm2 sampai dengan 500 mm2,
kabel harus yang berinti tunggal.
4. Inti dari copper.
5. Lapisan isolasi sama dengan yang diatas dengan lapisan metal
sheath dihilangkan.
6. Karakteristik sama dengan diatas.
7. Kabel Instalasi PeneranganKotak-kontak (NYA)
8. Kabel instalasi penerangan/general out let di pasang dalam pipa
pelindung.
9. Kabel berisolasi PVC, inti dari tembaga.
10. Diameter minimum 2,5 mm2.
- 62 -
![Page 15: HAL39-47](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022032701/563db970550346aa9a9d5538/html5/thumbnails/15.jpg)
E. Instalasi /Pemasangan
ii. Umum
Pada bab ini dijelaskan prinsip memasangan/instalasi dari pada
materialequipment untuk yang dipergunaka. Secara detail cara-cara instalasi
dapat dilihat pada gambar rencana atau disesuaikan dengan kondisi lapangan
dengan persetujuan Dirteksi Lapangan.
iii. Instalasi Kabel tengangan Rendah danal Bangunan
1. Instalasi kabel dalam bangunanharus tersembunyi diatas ceiling/plafon,
terbenam/tertanam dalam tembok, diletakkan dalam saluran kabel dibawah
lantai.
2. Jenis kabel
Untuk instalasi penerangan dan out let biasa dipergunakan kabel
NYA ukuran minimal 2,5 mm2.
Untuk instalasi daya dipergunaka kabel NYM/NYY ukuran
minimum 2,5 mm2.
3. Pipa
Instalasi kabel harus dimasukkan didalam pipa, hal ini berlaku untuk
peasangan dalam tembok/beton/diatas plafon.
4. Kotak Pencabangan/penyambungan
Semua kotak pencabangan/ penyambungan dibuat dari bahan-bahan yang
sama dengan pipa, dengan ukuran minimum sebesar kotak out let, dan
dilengkapi dengan penutup. Kotak harus dipasang tertanam dalam tembok
dengan penutup rata tembok, kecuali pemasangan diatas plafon kayu/rongga
terlapis.
- 63 -
![Page 16: HAL39-47](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022032701/563db970550346aa9a9d5538/html5/thumbnails/16.jpg)
5. Pipa harus dilengkapi dengan :
Pipa lurus (straight)
Pipa belok (elbow)
Sambungan (sock)
Gland
Klem
6. Klem untuk pipa dipasang setiap jarak maximum 0,514 m. Jumlah kabel
dalam pipa sesuai dengan regulasi PUIL 1987.
7. Penyambungan/Pencabangan Kabel
Penyabungan harus dilakukan didalam kotak penyambunganyangkhusus
dibuatuntuk itu.
Tidak diperkenankan adanya penyambungan/percabangan di dalam pipa.
Penyambungan/pencabangan harus memenuhi :
warna kabel harus sesuai
ukuran harus sesuai
menggunakan terminal dan isolasi yang sesuai.
Pencabangan hanya diperkenankan didalam kotak out let, kotak
penyambungan, panel. Sambungan harus dibuat secara mekanis dan
teguh.
8. Warna kabel :
Warna isolasi kabel harus standard yaitu :
Fasa R warna isolasi merah
Fasa S warna isolasi kuning
Fasa T warna isolasi hitam
Fasa N warna isolasi biru
pentanahan warna isolasi hijau strip kuning.
- 64 -
![Page 17: HAL39-47](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022032701/563db970550346aa9a9d5538/html5/thumbnails/17.jpg)
9. Power Out Let
Power out let dipasang in plaster (tertanam) dengan ketinggian 1,10 m,
dilengkapi dengan box untuk emperoleh kedudukan yang kuat.
10. Switch Lampu
Switch lampu dipasang in plaster (tertanam) di dinding dengan ketinggian 1,50
m dari lantai kerja.
11. Out Let Biasa
Out let biasa dipasang tertanam di dinding dengan ketinggian 0,30 m dari
lantai kerja.
12. Saluran Kabel dalam Lantai (kanal)
Saluran kabel dalam lantai disertakan untuk instalasi kabel dari panel ke
out let dank e mesin-mesin.
Saluran dari mesin-mesin, out let ke kanal menggunakan pipa PVC 6 “ .
13. Instalasi Lampu TL
Lampu TL dipasang menepel pada lafon sesuai dengan gambar arsitektur.
Pengawatan e lampu TL harus melaliu kotak pencabangan dilekngkapi
dengan terminal.
Semua lapu TL dilengkapi dengan kapasitor.
c. Panel Tegangan Rendah
i. Panel dipasang free standing.
ii. Untuk panel dengan ukuran tinggi maximum 1,20 m, tebal maximum
0,40 m, panel harus dibuat diatas rangka besi profil u (50 x 50) dengan
diangker pada dudukan beton setinggi 0,5 m dari lantai kerja.
iii. Tinggi maximum panel dari lantai 2,10 m.
- 65 -
![Page 18: HAL39-47](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022032701/563db970550346aa9a9d5538/html5/thumbnails/18.jpg)
iv. Panel harus mempunyai ventilasi secukupnya, dengan sistem ventilasi sesuai
dengan regulasi/sirkulasi udara.
d. Pentanahan / Grounding
i. Hantaran pentanahan/ground cable
Penghantar harus terlindungi dari gangguan mekasin.
Pada setiap panel harus disediakan rel hantaran tanah, dan frame/penutup
metal tisdak boleh dipergunakan sebagai penghantar.
ii. Gounding
Elektroda pentanahan harusdilengkapi control box dan terminal
pengujian.
Elektroda tahanan harus dipasang diluar bangunan.
Tahanan pentanahan maximum adalah 5 ohm.
- 66 -