hal39-47

26
BAB IV PERENCANAAN A. Perencanaan Semua pemasangan instalasi listrik ditentukan berdasarkan perencanaan bangunan, susunan / jumlah ruangan, lantai serta skema-skema fingsi, syarat- syarat keamanan, dan kontrak pekerjaan. Dalam perencanaan instalasi listrik, yang paling prinsip adalah bagaimana supaya klien / pelaksana dapat mengerti dan memahami proyek, dengan hanya membaca gambar dan mempelajari ketentuan-ketentuan fungsi, kegunaan dan tata cara pemasangan instalasi (persyaratan pemasangan), yang terdapat dalam suatu naskah yang dikenaldengan “BESTEK/SPEC”. Dalam gambar pelaksanaan Instalasi mencakup keterangan : 1. Layout titik beban dan peralatan pengendali 2. Saluran instalasi / Single line diagam 3. Jenis bangunan (tingkat, permanent, semi peermanen dst.) - 49 -

Upload: lirenavirena

Post on 09-Dec-2015

224 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

RAB

TRANSCRIPT

Page 1: HAL39-47

BAB IV

PERENCANAAN

A. Perencanaan

Semua pemasangan instalasi listrik ditentukan berdasarkan perencanaan

bangunan, susunan / jumlah ruangan, lantai serta skema-skema fingsi, syarat-

syarat keamanan, dan kontrak pekerjaan.

Dalam perencanaan instalasi listrik, yang paling prinsip adalah bagaimana supaya

klien / pelaksana dapat mengerti dan memahami proyek, dengan hanya membaca

gambar dan mempelajari ketentuan-ketentuan fungsi, kegunaan dan tata cara

pemasangan instalasi (persyaratan pemasangan), yang terdapat dalam suatu

naskah yang dikenaldengan “BESTEK/SPEC”.

Dalam gambar pelaksanaan Instalasi mencakup keterangan :

1. Layout titik beban dan peralatan pengendali

2. Saluran instalasi / Single line diagam

3. Jenis bangunan (tingkat, permanent, semi peermanen dst.)

4. Panel (tata letak)

5. Suber PLN (incoming feeder)

6. Dan seterusnya.

Mengenai biaya mencakup keterangan :

Harga satuan / harga per-unit

Jumlah harga setiap item/bagian

Harga tender (rekapitulasi harga penawaran)

- 49 -

Page 2: HAL39-47

Mengenai mesin/peralatan mencakup keterangan :

Data teknik

Pelayanan dan perawatan

Pemasangan dll.

1. Dasar-dasar perencanaan

1.1. Langkah menuju perencanaan yang matang

a. Mengenal komponen-komponen

b. Pengenalan hokum-hukum/peraturan/norma-norma

c. Pengenalan semua sistem kelistrikan yang digunakan

d. Perencanaan (tergantung kebutuhan)

1.2. Tahapan kerja perencana

Pra-perencana

Terdiri dari gambar-gambar sketsa berdasarkan denah/lokasi, berikut

perkiraan biaya (secara global)

Rencana pelaksanaan

Merupakan lanjuran dari pra-rencanadengan gambar yang lebih detail dan

lengkap dengan uraian serta suarat-syarat pekerjaan (SPEC/bestek),

berikut perhitungan detail anggaran biaya proyek (instalasi listrik).

1.3. Gambar detail ----------------> juru gambar

Menggambarkan seluruh rencana instalasi/pekerjaan lengkap dengan

penandaan yang diperlukan untuk pelelangan, termasuk diagram distribusi

dan rekapitulasi daya, layout peralatan dan ukuran fisik panel.

SPEC/bestek

Meliputi syarat umum, uraian dan syarat (spesifikasi) bahan/peralatan,

dan aturan/syarat-syarat teknik pelaksanaan /pemasangan pekerjaan.

- 50 -

Page 3: HAL39-47

1.4. Anggaran biaya

Meliputi perhitungan banyaknya/besarnya biaya yang diperlukan untuk

bahan dan upah pekerjaan, serta biaya-biaya tambahan lainnya yang

berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan, termasuk pajak/bea dll.

2. Ketentuan rencana instalasi listrik

Persyaratan perencanaan instalasi listrik telah ditetapkan dalam Peraturan Umum

Instalasi Listrik Indonesia 2000 (PUIL 2000),

khusus pada Bab 4.

3. Pembacaan denah dan perencanaan

Instalasi listrik suatu rumah direncanakan sesuai dengan bentuk dan

konstruksinya, seorang ahli harus bisa/mampu membaca dan menginterpestasikan

konstruksi-konstruksi perencanaan yang mana digunakan untuk menyiapkan

perencanaan penginstalasian listrik (lihat gambar 1). Pada gambar 1 diperlihatkan

prinsip pemotongan bangunan/rumah menjadi dua bagian dan sebagian diangkat

keatas. Sehingga dapat diketahui tata letak ruangan yang biasanya dikenal dengan

gambar denah bangunan.

Jika instalasi listrik keseluruhan diangkat dari tempatnya kebagian atas ruangan-

ruangan akan terlihat konstruksi dari instalasi listrik secara keseluruhan, seperti

diperlihatkan pada gambar 2.

- 51 -

Page 4: HAL39-47

Gambar 1. Prinsip pengambilan denah bangunan

Gambar 2. Konstruksi instalasi listrik

- 52 -

Page 5: HAL39-47

Berikut ini adalah contoh gabarrencanainstalasi dari bangunan diatas. Pada

gambar terlihat :

variasi rangkaian-rangkaian dari instalasi

layout komponen dan memberikan ukuran yang dibutuhkan

saluran-sa.uran instalasi antar komponen

metode penginstalasian

macam-macam komponen instalasi (saklar, KK, lampu, J. box dll)

Gambar 3. Gambar rencana instalasi

Perhatikan gambar diatas, dan catat permasalahan yang diaggap kurang jelas,

salah, atau yang berupa kekurangan-kekurangan yang perlu dibetulkan..

- 53 -

Page 6: HAL39-47

4. Rencana & Syarat-syarat Teknid Pelaksanaan Pekerjaan

(Spec/Bestek)

Rencana dan syarat-syarat teknis pelaksanaan pekerjaan ini merupakan naskah

yang memuat semua aturan dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh pelaksana

(pediman bagi pekasana) yang disiapkan oleh ahli desingner dan disetujui oleh

pemberi tugas ; yang secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga bagian :

Umum

Data/Spesifikasi bahan dan peralatan

Aturan dan syarat pelaksanaan pekerjaan (pemasangan instalasi Lisrrik).

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada contoh berikut ini.

B. RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN (SPEC/BESTEK)

1. Ruang lingkup

a. Pekerjaan-pekerjaan yang tercantum dalam bidang

keahlian ini meliputi : menyediakan seluru pekerja, material perlengkapan,

peralatan dan melaksanakan seluruh pekerjaan, sistem listrik sehingga dapat

beriperasi secara sempurna.

b. Gambar 2 dan spesifikasi adalah merupakan bagian yang

saling melengkapi dan sesuatu yang tercantum didalam gambar dan

spesifikasi bersifat mengikat.

c. Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang akan dikerjakan

harus dikerjakan oleh perusahaan/kontrator yang dapat dipercaya,

mempunyai reputasi yang baik dan mempunyai pekerja-pekerja yang cakap

dan berpengalaan didalam bidangnya, serta perusahaan tersebut terdaftas

sebagai instalatir resmi PLN dengan memegang pas instalatir klas tertinggi

(C).

d. Seluruh pekerjaan instalasi harus dikerjakan menurut

“Peraturan Umum Instalasi Listrik di Indonesia/Peraturan PLN” Edisi yang

- 54 -

Page 7: HAL39-47

terakhir sebagai petunjuk dan juga peraturan yang berlaku pada daerah

setempat dan standart lainnya yang diakui (VDE, DIN).

2. Bidang Pekerjaan yang Dikerjakan.

Pekerjaan yang harus diselesaikan meliputi :

Pemasangan kabel dari gardi hubung PLN sampai panel tegangan rendah/

Panel utama.

Instalasi dari panel utama ke panel workshop.

Instalasi penerangan, lampu dan general outlet.

Instalasi daya sasmpai dengan mesin-mesin, power outlet, dan outlet box.

Instalasi listrik untuk exhause-fan dan lain-lain.

3. Koordinasi pekerjaan

Untuk kelancaran pekerjaan ini harus diadakan koordinasi dari seluruh bagian

yang terlibat didalam kegiatan proyek ini. Seluruh aktivitas yang menyangkut

didalam proyek harus dikoordinir lebih dahulu agar gangguan dan konflik satu

dengan yang lainnya dapat dihindarkan. Melokalisasi/memperinci setiap

pekerjaan sampai dengan detail untuk menghindari gangguan dan konflik, dan

harus mendapatkan persetujuan direksi pengawas.

4. Material dan “Workmanship”

Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru

dan material harus tahan terhadap iklim tropik. Seluruh pekerjaan harus

dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap pekerja harus mempunyai

ketrampilan yang memuaskan. Dimana latihan khusus bagi pekerja adalah

diperlukan, kontraktor harus melaksanakannya. Kontraktor harus melengkapi

syarat sertifikat yang sah untuk setiap personel ahli, yang menyatakan bahwa

personel tersebut telah mengikuti latihan-latihan khusus ataupun mempunyai

pengalaman-pengalaman khusus dalam keahlianya.

- 55 -

Page 8: HAL39-47

5. Daftar material

Dalam jangka waktu tiga puluh hari setelah menerima surat perintah kerja,

kontraktor harus menyerahkan daftar lengkap material yang digunakan pada

proyek. Daftar harus dibuat rangkap 4 (empat) dan disertai nama pabrik serta

alamatnya, no catalog, naa merk penjualan, uraian dan standart penggunaan. Data

mengenai uraian detail tidak diperlukan untuk material yang mana

“shopdrawings”nya telah diwajibkan untuk diserahkan. Daftar material harus

diajukan lengkap tidak boleh sebagian-sebagian.

6. Shop Drawings

Setelah persetujuan, dalam hal ini sebelum daftar spesifikasi material,kontraktor

diharuskan enyerahkan shopgrawings untuk disetujui. Shopdrawing harus

termasuk katalog data dari pabrik, literature mengenai uraian-uraian, diagram

pengkabelan, dan data ukuran dimensi.

Data untuk setiap sisitem harus menunjukkan pemasangan yang lengkap dari

seluruh koordinasi komponen untuk peninjauan keseluruhan yang sebenarnya

dari keseluruhan sistem, penyerahan sebagian-sebagian tidak akan diperhatikan.

Shopdrawings yang harus diajukan adalah :

Panel Utama dan WS.

Detail pemasangan lampu.

Dll. yang diinta oleh konsultan.

7. Subtitusi

1. Produk yang disebutkan nama pabriknya. Material, peralatan, perkakas,

accessories yang disebutkan nama pabriknya dalam spesifikasi, kontrator

harus melengkapi produk yang disebutkan di spec, atau dapat mengajukan

produk pengganti yang setara, disertai data-data yang lengkap untuk

- 56 -

Page 9: HAL39-47

mendapatkan persetujuan konsultan/direksi pengawas sebelum

pemesanan.

2. Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya. Material, peralatan,

perkakas, accessories dan produk-produk yang tidak disebutkan nama

pabriknya didalam spec kontraktor harus mengajukan secara tertulis nama

dari pabrik yang menghasilkannya, katalog, dan selanjutnya menguraikan

data yang menunjukkan secara benar bahwa produk-produk yang

dipergunakan adalah sesuat dengan spesifikasi dan kondisi proyek.

8. Contoh

Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh dari seluruh material yang

mendapatkan persetujuan sebelumnya. Seluruh biaya ditanggung atas biaya

kontraktor.

9. Proteksi

Seluruh material dan peralatan harus dengan sebenarnya dan diproteksi secara

memadai oleh kontraktor, sebelum, selama pengerjaan, dan sesudah selesai

instalasi (dalam masa garansi). Material dan peralatan yang mana mengalami

kerusakan sebagai akibat dari pemasangan yang ceroboh dan proteksi yang tidak

memadai tidak dapat diterima untuk instalasi pada proyek.

10. Acces Opening

Kontraktor harus menyediakan acces opening (bukaan-bukaan) untuk inspeksi

dan pemeliharaan dari instalasi listrik. Bukaan terdapat pada konstruksi bangunan

seperti dinding-dinding, langit-langit, dan seterusnya. Begitu pembukaan harus

dilengkapi dengan fasilitas penutup yang tepat bagi permukaan peralatan,

penutup harus dapat dilepaskan dan dipindahkan tanpa mengakibatkan kerusakan

pada permukaan yang berdekatan.

- 57 -

Page 10: HAL39-47

11. Pengecatan

Apabila peralatan-peralatan sudah dicat dari pabrik dan tambahan pengecatan di

lapangan tidak dispesifikasikan makaseluruh permukaan yang dicat harus

diperbaiki ataupun pengecatan kembali untuk memperoleh hasil pengecatan yang

uniform. Apabila peralatan belum dicat dari pabrik, kontraktor harus bertanggung

jawab atas pengecatan peralatan tersebut.

12. Pengetesan

Kontraktor harus melakukan seluruh pengetesan seperti yang disebutkan dan

harus melakukan percobaan seperti operasi sesungguhnya secara tepat dari

seluruh sistem. Peralatan, material, dan cara bekerjanya peralatan yang

mengalami kerusakan/cacat/ salah harus diganti/dibetulkan dan percobaan

diulangi untuk operasi yang sebenarnya/ normal/benar. Seluruh pengkabelan

instalasi dan peralatan harus dicek dan dites oleh PLN. Kontraktor harus

bertanggung jawab untuk memperoleh persetujuan PLN bagi pemasangan sistem

jarungan listrik dan seluruh biaya ditanggungatas beba kontraktor.

13. Peraturan Hak Patent

Kontraktor harus melindungi owner terhadap semua klaim atau tuntutan, biaya

atau kenaikan harga karena bencana, dalam hubungan dengan merk dagang atau

nama produksi, hak cipta, pada semua material, peralatan yang dipergunakan

dalam proyek ini.

14. Kebersihan

Kontaktor harus membersihkan seluruh kotoran/sampah dan sisa-sisa material

yang tidak terpakai yang diakibatkan oleh pekerjaannya dan harus menyelesaikan

tiap-tiap bagian dari instalasi secara teratur serta rapi segera.

- 58 -

Page 11: HAL39-47

15. Perihal Iklim

Temperatur luar ruanganantara 24 derajat s/d 33 derajat celcius pada

curah hujan yang tinggi, dan dengan ketinggian …… m di dalam ruangan

antara 24 s/d 32 derajat celcius, dengan kelemba

Seluruh peralatan harus tahan terhadap pengoperasian secara terus

menerus (continue) pada temperature maksimum 50 derrajat celcius

untuk periode 24 jam.

Seluruh peralatan harus juga bertahan terhadap iklim tropis.

C. Prinsip Design

Prinsip dari sistem supply, sistem distribusi dan sistem proteksi

dijelaskan disini.

Prinsip Supply Listrik Supply diperoleh dari PLN dengan tegangan

220/380V, 50 Hz 3 fasa.

Prinsip Distribusi, Karakteristik tegangan 380/220 V, 50 HZ, 3 fasa,

empat atau tiga kawat.

Tegangan jatuh, untuk penerangan kurang lebih 2 % dan tegangan jatuh

untuk mesin-mesin 3 %.

Proteksi yang digunakan untuk pengaman sisteminstalasi listrik

dilengkapi dengan proteksi terhadap hubung singkat dipanel utama dan

panel pembagi , kecuali ditunjukkan lain pada gambar.

Semua bagian metal dari peralatan listrik harus dihubungkan ke kabel

tanah/ diketanahkan (G).

- 59 -

Page 12: HAL39-47

D. Material

1. Lampu/Tabung/Bola

a. Lampu fluorescent 40 watt Standart (TL)

Lampu fluorecen type tabung, standart, wana putih (temperature sumber 4200 oK), dilengkapi dengan :

1. Balast dengan maksimum looses 10 watt, Pf 0,5, 220 volt.

2. Capacitor nilai 5,9 MF 4 %, 220 V. Menghasilkan Pf 0,95.

3. Starter switch.

4. Terminal.

5. Fitting tabung, rotary lock.

Lumen out put minimal 2650 lumen (1000 jam nyala)

b. Lampu Pijar (Inceandescent bulb)

Tengangan nominal 220 volt 4,5 %. Single coil frosted lamp, dengan lumen

out put :

Watt Lumen out put (tergantung pada umum)

25 250

60 600

100 1000

Fitting : E.27

c. Armature Lampu / Fixtures

d. Armature TL 2 x 40 watt

Housing: bahan platbesi 0,6 mm, pembuatan harus dengan mesin peraalatan

lampu.

a. Reflektor : bahan plat besi 0,6 mm.

b. Finising : terdiri – cat dasar -cat akhir, warna putih, oven.

- 60 -

Page 13: HAL39-47

c. Tabung TL 2 x 40 watt, dengan rangkaian capacitor : 4,5 MF 4

%, 380 volt.

d. Armature TL 1 x 40 watt

Spesifikasi saa dengan c.1.a, pemasangan capasitor parallel.

Power Plug dan Soket 3 Fasa

Plug dan Soket 3 phasa

Pole : 3 phasa + Netral + Earth.

Tegangan : 380 volt, 3 phasa, 50 Hz.

Rating Arus : 16 Ampere.

Proteksi : Splash proof, drip prood (IP 44).

(socet dengan tutup dan penguncian plug)

e. Plug dan Soket 1 phasa

Pole: 1 phasa + Netral + Earth

Tegangan : 220 volt, 3 phasa, 50 Hz.

Rating Arus : 16 Ampere.

Proteksi : Splash proof, drip prood (IP 44).

Dipasang lengkap plug dan soket

f. Switch/ Sakalr

Tipe piano

Bentuk persegi ukuran (80 x 80) m (minimal)

Rating Arus 10 Ampere

Pemasangan tertanam/flush

Lebih dari 1 switch harus menggunakan grid switch.

g. Kabel Tegangan Rendah

2. Under Ground Cable (NYFGbY)

a. Kabel berinti banyak : 4 inti (untuk 3 phasa

+ Netral) Inti terbuat dari kawat tembaga stranded (stranded copper

wire).

- 61 -

Page 14: HAL39-47

2. Lapisan isolasi, terdiri dari (mulai dari dalam) lapisan isolasi PVC yang

menyelubungi setiap inti.

3. Lapisan coumpound dari bahan water proof yang diisi

memenuhi/menyelubungi ruangan antara konduktor.

4. Lapisan dari metal sheath spirak menyelubungi secara keseluruhan,

berlaku juga sebagai pentanahan.

5. Lapisan dari PVC sebagai lapisan pelindungterakhir.

6. Karakteristik:

Rating teganagn 400 volt.

Insulatoinlevel 1000 volt.

Test voltage 2500 volt.

Frekuensi 50 Hz.

Maximum temperatur 75 oC.

b. Kabel Tenaga/Daya (NYY).

1. Kabel berinti 5 inti untuk 3 phasa dan 3 inti untuk i phasa.

2. Untuk kabel dengan diameter inti 6 mm2 sampai sengan 185 mm2,

inti harus dibuat dari multi stranded multi core kabel.

3. Untuk kabel dengandiameter inti 250 mm2 sampai dengan 500 mm2,

kabel harus yang berinti tunggal.

4. Inti dari copper.

5. Lapisan isolasi sama dengan yang diatas dengan lapisan metal

sheath dihilangkan.

6. Karakteristik sama dengan diatas.

7. Kabel Instalasi PeneranganKotak-kontak (NYA)

8. Kabel instalasi penerangan/general out let di pasang dalam pipa

pelindung.

9. Kabel berisolasi PVC, inti dari tembaga.

10. Diameter minimum 2,5 mm2.

- 62 -

Page 15: HAL39-47

E. Instalasi /Pemasangan

ii. Umum

Pada bab ini dijelaskan prinsip memasangan/instalasi dari pada

materialequipment untuk yang dipergunaka. Secara detail cara-cara instalasi

dapat dilihat pada gambar rencana atau disesuaikan dengan kondisi lapangan

dengan persetujuan Dirteksi Lapangan.

iii. Instalasi Kabel tengangan Rendah danal Bangunan

1. Instalasi kabel dalam bangunanharus tersembunyi diatas ceiling/plafon,

terbenam/tertanam dalam tembok, diletakkan dalam saluran kabel dibawah

lantai.

2. Jenis kabel

Untuk instalasi penerangan dan out let biasa dipergunakan kabel

NYA ukuran minimal 2,5 mm2.

Untuk instalasi daya dipergunaka kabel NYM/NYY ukuran

minimum 2,5 mm2.

3. Pipa

Instalasi kabel harus dimasukkan didalam pipa, hal ini berlaku untuk

peasangan dalam tembok/beton/diatas plafon.

4. Kotak Pencabangan/penyambungan

Semua kotak pencabangan/ penyambungan dibuat dari bahan-bahan yang

sama dengan pipa, dengan ukuran minimum sebesar kotak out let, dan

dilengkapi dengan penutup. Kotak harus dipasang tertanam dalam tembok

dengan penutup rata tembok, kecuali pemasangan diatas plafon kayu/rongga

terlapis.

- 63 -

Page 16: HAL39-47

5. Pipa harus dilengkapi dengan :

Pipa lurus (straight)

Pipa belok (elbow)

Sambungan (sock)

Gland

Klem

6. Klem untuk pipa dipasang setiap jarak maximum 0,514 m. Jumlah kabel

dalam pipa sesuai dengan regulasi PUIL 1987.

7. Penyambungan/Pencabangan Kabel

Penyabungan harus dilakukan didalam kotak penyambunganyangkhusus

dibuatuntuk itu.

Tidak diperkenankan adanya penyambungan/percabangan di dalam pipa.

Penyambungan/pencabangan harus memenuhi :

warna kabel harus sesuai

ukuran harus sesuai

menggunakan terminal dan isolasi yang sesuai.

Pencabangan hanya diperkenankan didalam kotak out let, kotak

penyambungan, panel. Sambungan harus dibuat secara mekanis dan

teguh.

8. Warna kabel :

Warna isolasi kabel harus standard yaitu :

Fasa R warna isolasi merah

Fasa S warna isolasi kuning

Fasa T warna isolasi hitam

Fasa N warna isolasi biru

pentanahan warna isolasi hijau strip kuning.

- 64 -

Page 17: HAL39-47

9. Power Out Let

Power out let dipasang in plaster (tertanam) dengan ketinggian 1,10 m,

dilengkapi dengan box untuk emperoleh kedudukan yang kuat.

10. Switch Lampu

Switch lampu dipasang in plaster (tertanam) di dinding dengan ketinggian 1,50

m dari lantai kerja.

11. Out Let Biasa

Out let biasa dipasang tertanam di dinding dengan ketinggian 0,30 m dari

lantai kerja.

12. Saluran Kabel dalam Lantai (kanal)

Saluran kabel dalam lantai disertakan untuk instalasi kabel dari panel ke

out let dank e mesin-mesin.

Saluran dari mesin-mesin, out let ke kanal menggunakan pipa PVC 6 “ .

13. Instalasi Lampu TL

Lampu TL dipasang menepel pada lafon sesuai dengan gambar arsitektur.

Pengawatan e lampu TL harus melaliu kotak pencabangan dilekngkapi

dengan terminal.

Semua lapu TL dilengkapi dengan kapasitor.

c. Panel Tegangan Rendah

i. Panel dipasang free standing.

ii. Untuk panel dengan ukuran tinggi maximum 1,20 m, tebal maximum

0,40 m, panel harus dibuat diatas rangka besi profil u (50 x 50) dengan

diangker pada dudukan beton setinggi 0,5 m dari lantai kerja.

iii. Tinggi maximum panel dari lantai 2,10 m.

- 65 -

Page 18: HAL39-47

iv. Panel harus mempunyai ventilasi secukupnya, dengan sistem ventilasi sesuai

dengan regulasi/sirkulasi udara.

d. Pentanahan / Grounding

i. Hantaran pentanahan/ground cable

Penghantar harus terlindungi dari gangguan mekasin.

Pada setiap panel harus disediakan rel hantaran tanah, dan frame/penutup

metal tisdak boleh dipergunakan sebagai penghantar.

ii. Gounding

Elektroda pentanahan harusdilengkapi control box dan terminal

pengujian.

Elektroda tahanan harus dipasang diluar bangunan.

Tahanan pentanahan maximum adalah 5 ohm.

- 66 -