hal 22 pro otonomi

1
CURUP – Salah satunya lang- kah awal untuk mengoptimal- kan Gedung Diklat Rejang Lebong (RL) di kawasan Danau Mas Harun Bastari (DMHB) se- bagai lokasi kunjungan wisata serta lokasi berbagai even kegiatan daerah, jalan sebagai akses utama harus diperbaiki. Menurut Kepala Dinas Kebu- dayaan dan Pariwisata (Disbu- par) RL, Drs. Rusli Jalam, MM, Gedung Diklat tersebut harus memiliki akses jalan yang baik. Ia tak menampik kondisi jalan sekitar 1 km menuju komplek Gedung Diklat cukup mem- prihatinkan. “Kalau jalannya rusak, bagaimana orang mau memanfaatkan gedung di sana. Apalagi untuk menikmati keindahan alamnya,” ungkap Rusli. Hal lainnya yang perlu diperhatikan yakni jaminan keamanan di wilayah tersebut. Diketa- hui beberapa kali sempat terjadi aksi kejahatan seperti perampokan dan pemerasan. Sementara mengenai kondisi bangunan, Rusli mengaku saat ini sangat memprihatinkan. Be- berapa banguan sudah rusak tidak terawat sama sekali. 22 Rakyat Bengkulu l Minggu,24 Februari 2013 OTONOMI Pro Lintas Kakek Nyaris Tewas PINO RAYA – Nahas dialami Anil (65), warga Desa Selali, Kecamatan Pino Raya, Bengkulu Selatan. Kakek ini ditimpa tiang listrik yang roboh. Akibatnya korban nyaris tewas dengan kondisi kritis dan luka memar dan patah tulang belakang. Tak hanya itu, korban juga sempat tidak sadar- kan diri. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 WIB kemarin (23/2) di Simpang Selali tak jauh dari rumahnya. Korban dilarikan warga ke RSUD Hasanudin Damrah Manna. Namun karena kondisinya cukup parah dirujuk ke RSUD M Yunus Bengkulu. Data diperoleh, kejadian yang mengegerkan warga itu terjadi berawal ketika korban dari rumahnya berniat pergi ke rumah anaknya yang tak jauh dari kediamannya. Saat itu korban pergi dengan berjalan kaki sendirian. Setelah beberapa jam usai dari rumah anaknya, korban pulang. Sialnya di perjalanan menuju rumahnya itulah korban ditimpa tiang listrik. Korban juga awalnya sebelum ditimpa tiang lisstrik itu masih sempat bergurau dengan beberapa anak-anak yang duduk di sekitaran warung menuju rumahnya. Belum sempat korban tiba di rumah, tiang listrik yang terbuat dari semen tiba-tiba tumbang. Seketika tiang tersebut menimpa bagian belakang korban. Saking kerasnya benturan itu membuat korban langsung tertelungkup. Untungnya warga yang mengetahui korban ditimpa tiang litrik itu cepat datang dan berusaha menyelamatkan korban. Harga Beras Naik CURUP – Tahapan verifikasi APBD 2013 Rejang Lebong (RL) tidak hanya berpengaruh besar terha dap sejumlah kegiatan pembangunan. Tahapan ini juga sangat memberikan pengaruh terhadap berbagai aktivitas perekonomi lainnya. Salah satunya, proses jual beli sejumlah bahan pokok kebutuhan masyarakat sehari-hari. Penelusuran RB, pasca paripurna pengesahan Rancangan APBD RL seminggu lalu ternyata menjadi kabar baik yang ditunggu pedagang di sejumlah pasar tradisional di RL. Setelah APBD disahkan, harga sejumlah kebutuhan pokok mendadak naik. Salah satunya, harga beras lokal, produksi petani RL. “Sekarang ini harga beras lokal naik. Berbeda dengan harga sebelum APBD kita disahkan,” kata seorang pedagang beras, Pasar Atas, Ruri (30). Ruri bersama sejumlah pedagang beras lainnya mengaku sebelum pengesahan pedagang tidak berani mengambil spekulasi untuk memasok beras lokal yang diakui kualitasnya lebih baik. Jika terlalu berani memasok beras tersebut malah tidak laku dijual. “Selain kualitas, harganya juga tinggi. Sementara peminat beras ini sebagian besar adalah PNS, khususnya para pejabat. Nah kalau APBD belum disahkan siapa nanti yang mau beli,” ujar Ruri. Diakui Ruri, kenaikan harga beras lokal juga merupakan dampak telah disahkannya APBD RL. Sebab, pedagang yakin jika setelah APBD disah- kan maka ekonomi kembali berputar. “Ya paling tidak, harga naik tidak terlalu besar, kisaran Rp. 1.000 hingga Rp. 5.000 per kilogram. Walaupun naik dari harga biasanya, tapi kami yakin beras ini tetap akan laku dijual,” ujar Ruri. Diketahui, beras asli produksi petani RL yaitu IR Talang Benih dan IR Rimbo Recap sebelumnya dijual dengan harga Rp 140 ribu – 145 ribu per kaleng. Sedangkan saat ini dijual dengan harga Rp 160 ribu – 175 ribu per kaleng. (cuy) Daging Ditinggalkan TALANG EMPAT – Pencuri ternak (curnak) beraksi di wilayah hukum Polsek Talang Empat tepatnya di Desa Pa- dang Ulak Tanjung Kecamatan Talang Empat. Dua ekor sapi milik Sakri (45), warga Desa Padang Ulak Tanjung dipotong pencuri. Namun, potongan badan ternak itu tidak dibawa pelaku. Diduga pelaku tidak sempat lagi membawa potongan daging hewan tersebut karena sudah keburu siang. Aksi curnak ini terjadi Sabtu (23/2) dini hari. Sakri mengaku, dia baru tahu sapinya hilang setelah melihat kandang sapi di belakang ru- mahnya, kemarin pagi. Waktu itu dia sangat terkejut melihat sapi miliknya tidak ada lagi di dalam kandang. Sakri lalu berupaya mencari sapinya yang hilang. “Sekitar pukul 06.00 WIB saya baru tahu sapi itu tidak ada di kandang. Setelah dicari, sapi itu ditemukan namun sudah dipotong orang jadi beberapa bagian,” terang Sakri. Tambah Sakri, dia meme- lihara sapi tersebut sudah 6 tahun. Kerugian dari kejadian tersebut diperkirakan sekitar Rp 16 juta. Meskipun daging- nya tidak sempat dibawa, dia tetap merasa rugi. HARMOKO/RB DIPOTONG: Inilah potongan badan dan kepala dua ekor sapi milik Sakri (45) warga Padang Ulak Tanjung yang ditinggalkan di lokasi pemotongan oleh pencuri. Dua Sapi Dipotong Maling Baca DUA... Hal 31 TUSDA/RB RUSAK PARAH: Kendaraan yang ingin menuju Gedung Diklat RL harus ekstra hati-hati karena kondisi jalan yang rusak parah. Optimalkan Gedung Diklat, Jalan Harus Diperbaiki Baca OPTIMALKAN... Hal 31 Baca KAKEK... Hal 31 NIP Sudah Keluar TUBEI – Penantian 58 pe- gawai honorer kategori I (K-I) di Kabupaten Lebong untuk segera mendapatkan SK 80 persen atau CPNS, segera terca- pai. Saat ini, Badan Kepegawai- an Daerah (BKD) Kabupaten Lebong sudah menyelesaikan seluruh kekurangan 14 berkas honorer K-I. Bahkan NIP dari 58 honorer K-I tersebut sudah diterima oleh BKD Lebong. Dikatakan Kepala BKD Le- bong H. Muhammad Ali A. Hadi, SH melalui Kabid Peng- adaan Pegawai dan Organisasi H. Guntur, S.Sos mereka juga sudah menyelesaikan SK 80 persen dan SK petikan bagi 58 honorer K-I, sehingga saat ini tinggal menunggu pelaksa- naan pembekalan. “Mudah-mudahan minggu pertama Maret 2013 ini pem- bekalan sudah bisa dilaksana- kan oleh Bidang Diklat BKD. Untuk SK 80 persen 58 honorer K-I, berikut SK petikannya juga sudah ditandatangani oleh bupati dan sekda. Jadi tinggal menunggu jadwal pembekalan dari Bidang Diklat BKD lagi. Setelah itu baru SK kita bagikan kepada masing-masing ho- norer KI,’’ ungkap Guntur. Ditambahkan Guntur, nanti- nya untuk penempatan bagi masing-masing honorer KI, sementara tetap sesuai dimana mereka mengabdi sebelum- nya. Honorer KI ini tidak sama seperti CPNS reguler lainnya. Mereka sudah memiliki ins- tansi tempat bertugas. “Kita lihat kondisinya ke de- pan. Kalau nanti dibutuhkan, maka mereka akan kita buat- kan Surat Perintah Tugas (SPT) yang baru sesuai kebutuhan,” ungkap Guntur.(dtk) Honorer K-I Tinggal Tunggu Pembekalan

Upload: thamrin-hadi

Post on 22-Mar-2016

223 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: hal 22 Pro Otonomi

CURUP – Salah satunya lang-kah awal untuk mengoptimal-kan Gedung Diklat Rejang Lebong (RL) di kawasan Danau Mas Harun Bastari (DMHB) se-bagai lokasi kunjungan wisata serta lokasi berbagai even kegiatan daerah, jalan sebagai akses utama harus diperbaiki.

Menurut Kepala Dinas Kebu-dayaan dan Pariwisata (Disbu-par) RL, Drs. Rusli Jalam, MM, Gedung Diklat tersebut harus memiliki akses jalan yang baik. Ia tak menampik kondisi jalan sekitar 1 km menuju komplek Gedung Diklat cukup mem-prihatinkan. “Kalau jalannya rusak, bagaimana orang mau memanfaatkan gedung di sana. Apalagi untuk menikmati keindahan alamnya,” ungkap Rusli.

Hal lainnya yang perlu diperhatikan yakni jaminan keamanan di wilayah tersebut. Diketa-hui beberapa kali sempat terjadi aksi kejahatan

seperti perampokan dan pemerasan. Sementara mengenai kondisi bangunan, Rusli

mengaku saat ini sangat memprihatinkan. Be-berapa banguan sudah rusak tidak terawat sama sekali.

22 Rakyat Bengkulu l Minggu,24 Februari 2013OtOnOmiProLintasPRO OTONOMI 2

Kakek Nyaris TewasPINO RAYA – Nahas dialami Anil (65), warga

Desa Selali, Kecamatan Pino Raya, Bengkulu Selatan. Kakek ini ditimpa tiang listrik yang roboh. Akibatnya korban nyaris tewas dengan kondisi kritis dan luka memar dan patah tulang belakang.

Tak hanya itu, korban juga sempat tidak sadar-kan diri. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 WIB kemarin (23/2) di Simpang Selali tak jauh dari rumahnya. Korban dilarikan warga ke RSUD Hasanudin Damrah Manna. Namun karena kondisinya cukup parah dirujuk ke RSUD M Yunus Bengkulu.

Data diperoleh, kejadian yang mengegerkan warga itu terjadi berawal ketika korban dari rumahnya berniat pergi ke rumah anaknya yang tak jauh dari kediamannya. Saat itu korban pergi dengan berjalan kaki sendirian. Setelah beberapa jam usai dari rumah anaknya, korban pulang. Sialnya di perjalanan menuju rumahnya itulah korban ditimpa tiang listrik.

Korban juga awalnya sebelum ditimpa tiang lisstrik itu masih sempat bergurau dengan beberapa anak-anak yang duduk di sekitaran warung menuju rumahnya. Belum sempat korban tiba di rumah, tiang listrik yang terbuat dari semen tiba-tiba tumbang. Seketika tiang tersebut menimpa bagian belakang korban. Saking kerasnya benturan itu membuat korban langsung tertelungkup. Untungnya warga yang mengetahui korban ditimpa tiang litrik itu cepat datang dan berusaha menyelamatkan korban.

Harga Beras NaikCURUP – Tahapan verifikasi APBD 2013 Rejang

Lebong (RL) tidak hanya berpengaruh besar terha dap sejumlah kegiatan pembangunan. Tahapan ini juga sangat memberikan pengaruh terhadap berbagai aktivitas perekonomi lainnya. Salah satunya, proses jual beli sejumlah bahan pokok kebutuhan masyarakat sehari-hari.

Penelusuran RB, pasca paripurna pengesahan Rancangan APBD RL seminggu lalu ternyata menjadi kabar baik yang ditunggu pedagang di sejumlah pasar tradisional di RL. Setelah APBD disahkan, harga sejumlah kebutuhan pokok mendadak naik. Salah satunya, harga beras lokal, produksi petani RL. “Sekarang ini harga beras lokal naik. Berbeda dengan harga sebelum APBD kita disahkan,” kata seorang pedagang beras, Pasar Atas, Ruri (30).

Ruri bersama sejumlah pedagang beras lainnya mengaku sebelum pengesahan pedagang tidak berani mengambil spekulasi untuk memasok beras lokal yang diakui kualitasnya lebih baik. Jika terlalu berani memasok beras tersebut malah tidak laku dijual. “Selain kualitas, harganya juga tinggi. Sementara peminat beras ini sebagian besar adalah PNS, khususnya para pejabat. Nah kalau APBD belum disahkan siapa nanti yang mau beli,” ujar Ruri.

Diakui Ruri, kenaikan harga beras lokal juga merupakan dampak telah disahkannya APBD RL. Sebab, pedagang yakin jika setelah APBD disah-kan maka ekonomi kembali berputar. “Ya paling tidak, harga naik tidak terlalu besar, kisaran Rp. 1.000 hingga Rp. 5.000 per kilogram. Walaupun naik dari harga biasanya, tapi kami yakin beras ini tetap akan laku dijual,” ujar Ruri.

Diketahui, beras asli produksi petani RL yaitu IR Talang Benih dan IR Rimbo Recap sebelumnya dijual dengan harga Rp 140 ribu – 145 ribu per kaleng. Sedangkan saat ini dijual dengan harga Rp 160 ribu – 175 ribu per kaleng.(cuy)

Daging DitinggalkanTALANG EMPAT – Pencuri

ternak (curnak) beraksi di wilayah hukum Polsek Talang Empat tepatnya di Desa Pa-dang Ulak Tanjung Kecamatan Talang Empat. Dua ekor sapi milik Sakri (45), warga Desa Padang Ulak Tanjung dipotong pencuri.

Namun, potongan badan ternak itu tidak dibawa pelaku. Diduga pelaku tidak sempat lagi membawa potongan daging hewan tersebut karena sudah keburu siang. Aksi curnak ini terjadi Sabtu (23/2) dini hari.

Sakri mengaku, dia baru tahu sapinya hilang setelah melihat kandang sapi di belakang ru-mahnya, kemarin pagi. Waktu itu dia sangat terkejut melihat sapi miliknya tidak ada lagi di dalam kandang. Sakri lalu berupaya mencari sapinya yang hilang.

“Sekitar pukul 06.00 WIB saya baru tahu sapi itu tidak ada di kandang. Setelah dicari, sapi itu ditemukan namun sudah dipotong orang jadi beberapa bagian,” terang Sakri.

Tambah Sakri, dia meme-lihara sapi tersebut sudah 6 tahun. Kerugian dari kejadian tersebut diperkirakan sekitar Rp 16 juta. Meskipun daging-nya tidak sempat dibawa, dia tetap merasa rugi. HARMOKO/RB

DIPOTONG: Inilah potongan badan dan kepala dua ekor sapi milik Sakri (45) warga Padang Ulak Tanjung yang ditinggalkan di lokasi pemotongan oleh pencuri.

Dua Sapi Dipotong Maling

Baca DUA...Hal 31

TUSDA/RB

RUSAK PARAH: Kendaraan yang ingin menuju Gedung Diklat RL harus ekstra hati-hati karena kondisi jalan yang rusak parah.

Optimalkan Gedung Diklat, Jalan Harus Diperbaiki

Baca OPTIMALKAN...Hal 31

Baca KAKEK...Hal 31

NIP Sudah KeluarTUBEI – Penantian 58 pe-

gawai honorer kategori I (K-I) di Kabupaten Lebong untuk segera mendapatkan SK 80 persen atau CPNS, segera terca-pai. Saat ini, Badan Kepegawai-an Daerah (BKD) Kabupaten Lebong sudah menyelesaikan seluruh kekurangan 14 berkas honorer K-I. Bahkan NIP dari 58 honorer K-I tersebut sudah diterima oleh BKD Lebong.

Dikatakan Kepala BKD Le-bong H. Muhammad Ali A. Hadi, SH melalui Kabid Peng-adaan Pegawai dan Organisasi H. Guntur, S.Sos mereka juga sudah menyelesaikan SK 80 persen dan SK petikan bagi 58 honorer K-I, sehingga saat ini tinggal menunggu pelaksa-naan pembekalan.

“Mudah-mudahan minggu pertama Maret 2013 ini pem-

bekalan sudah bisa dilaksana-kan oleh Bidang Diklat BKD. Untuk SK 80 persen 58 honorer K-I, berikut SK petikannya juga sudah ditandatangani oleh bupati dan sekda. Jadi tinggal menunggu jadwal pembekalan dari Bidang Diklat BKD lagi. Setelah itu baru SK kita bagikan kepada masing-masing ho-norer KI,’’ ungkap Guntur.

Ditambahkan Guntur, nanti-nya untuk penempatan bagi masing-masing honorer KI, sementara tetap sesuai dimana mereka mengabdi sebelum-nya. Honorer KI ini tidak sama seperti CPNS reguler lainnya. Mereka sudah memiliki ins-tansi tempat bertugas.

“Kita lihat kondisinya ke de-pan. Kalau nanti dibutuhkan, maka mereka akan kita buat-kan Surat Perintah Tugas (SPT) yang baru sesuai kebutuhan,” ungkap Guntur.(dtk)

Honorer K-I Tinggal Tunggu Pembekalan