hakikat belajar

4

Click here to load reader

Upload: alfa-saputra

Post on 13-Jun-2015

2.888 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hakikat Belajar

Hakikat Belajar

Belajar merupakan hal yang wajib kita lakukan, karena pada kenyataannya

kita belajar setiap hari di kehidupan ini. Menuntut ilmu merupakan bagian dari

belajar, maka sudah selayaknya kita sebagai manusia harus belajar atau menuntut

ilmu, seperti kata pepatah ; ‘tuntutlah ilmu dari buaian sampai keliang lahat’.

Manusia bisa berkembang sedemikian maju karena proses belajar dari sejak nenek

moyang atau orangtua kita terdahulu, terus menerus mencari perubahan atau

inovasi terbaru untuk perkembangan peradaban manusia.

Menurut WS. Winkel belajar adalah :

“Suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif

dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam

pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai – sikap. Perubahan itu

bersifat relatif konstan dan berbekas,”1)

Dengan adanya perubahan dalam pola prilaku, hal ini menandakan telah

mengalami proses belajar, tentunya harus disertai dengan kesadaran pada diri

sendiri bahwa kita sedang belajar. Elizabeth Hurlock berpendapat bahwa :

“Belajar adalah perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha. Melalui

belajar, anak memperoleh kemampuan menggunakan sumber yang diwariskan.”2)

Belajar yang efektif adalah belajar yang menggunakan seluruh alat indra

sehingga mendapat hasil yang optimal. Contohnya; ketika siswa akan belajar

tentang bidang studi sejarah, maka cara belajar yang efektif adalah dengan cara

melihat atau mengamati pelajarannya. Mulut membaca (mengulang bacaannya),

telinga mendengarkan, dan tangan menulis rangkuman dengan kata-kata sendiri

atau mengerjakan latihan pelajaran pelajaran yang sedang dipelajari. Sehingga

pelajaran tersebut tidak mudah lupa dan pelajaran itu juga dapat mudah dipahami

dengan baik. Bukan dengan cara menghapal pelajaran yang pada akhirnya akan

cepat lupa. Karena ciri khas dari hasil belajar/kemampuan yang diperoleh adalah

jika seseorang dapat merumuskan kembali pengetahuan yang dimiliki dengan

kata-kata sendiri. Karena pada kenyataannya kita belajar 10% dari apa yang kita

baca, 20% dari apa yang kita dengar, 30% dari apa yang kita lihat, 50% dari apa

1 ) Winkel WS, Psikologi Pengajaran, Media Abadi, Yogyakarta, hal 59. 2 ) Elizabeth Hurlock, Psikologi Perkembangan Anak, Erlangga, Jakarta, 1997, hal 28

Page 2: Hakikat Belajar

yang kita lihat dan dengar, 70% dari apa yang kita katakan, dan 90% dari apa yang

kita katakan dan lakukan.

Menurut Andreas Harefa yang diuraikan oleh Baban Sarbana dan Dina

Diana belajar adalah :

Proses menemukan pengetahuan baru dan bersifat permanen, dan belajar

dibedakan menjadi :1) belajar tentang, 2) belajar dengan.

- Belajar tentang, menyangkut pengetahuan, contoh; belajar tentang

komputer adalah belajar mengenai segala sesuatu yang berhubungan

dengan komputer, baik program, software, hardware, harga dan lain-

lain.

- Belajar dengan, berhubungan dengan keterampilan, contoh; belajar

dengan komputer adalah menjadikan komputer sebagai sarana belajar.3)

Begitu pula dengan Zainudin Arif yang menyatakan bahwa belajar adalah :

“Merupakan suatu proses dari dalam yang di kontrol langsung oleh peserta sendiri

serta melibatkan dirinya, termasuk fungsi intelek, emosi dan fisiknya.”4)

Sedangkan menurut James Wittaker yang dikutip oleh Wasty Soemanto

menyatakan : “Belajar dapat di definisikan sebagai proses dimana tingkah laku di

timbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.”5)

Perubahan akibat belajar akan bertahan lama, bahkan sampai taraf tertentu,

tidak akan menghilang lagi. Kemampuan yang telah di peroleh, menjadi milik

pribadi yang tidak akan pupus begitu saja. Belajar merupakan kegiatan mental

yang tidak dapat dilihat dari luar, maksudnya apa yang sedang terjadi dalam diri

seseorang yang sedang belajar, tidak dapat diketahui secara langsung hanya

dengan mengamati orang itu, tanpa orang itu melakukan sesuatu yang

menampakkan kemampuan yang diperoleh melalui belajar.

Dapat dikatakan juga bahwa belajar menghasilkan perubahan yang

meliputi hal-hal yang bersifat internal seperti pemahaman dan sikap, serta

mencakup hal-hal yang bersifat eksternal seperti keterampilan motorik dan

berbicara dalam bahasa asing. Yang bersifat internal tidak dapat langsung diamati,

sebaliknya yang bersifat eksternal dapat diamati.

3 ) Baban Sarbana dan Dina Diana, Ampuh Menjadi Cerdas tanpa Batas, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2002, hal 4

4 ) Zainudin Arif, Andragogi, Angkasa, Bandung, 1998, hal 75 ) Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 1990, hal 99

Page 3: Hakikat Belajar

Dengan kata lain orang yang belajar akan mengalami perubahan kearah

yang positif, baik itu dalam kemampuan di bidang kognitif, afektif, maupun

psikomotornya.