hadriani rangkaian setara thevenin-norton
DESCRIPTION
TheveninTRANSCRIPT
![Page 1: Hadriani Rangkaian Setara Thevenin-norton](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082404/563db7be550346aa9a8d8571/html5/thumbnails/1.jpg)
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan lengkap praktikum elektronika dasar dengan judul “ARUS SETARA
THEVENIN- NORTON” disusun oleh :
Nama : Nensi Tallamma
Nim : 1212141019
Kelas : Fisika (C)
Kelompok : V1 / B2
Telah dikoreksi dan diperiksa oleh pembimbing maka dinyatakan di terima.
Makassar, Oktober 2013
Pembimbing Praktikan
Ruth Meisye kaloari Nensi Tallamma
![Page 2: Hadriani Rangkaian Setara Thevenin-norton](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082404/563db7be550346aa9a8d8571/html5/thumbnails/2.jpg)
ARUS SETARA THEVENIN- NORTON
Nensi Tallamma
Senifa Citra Lestari, Nasrul, Idawati
Fisika 2012
Abstrak
Telah dilakukan percobaan praktikum mengenai tegangan arus thevenin dan arus Norton, dimana percobaan ini bertujuan untuk melakukan pengukuran tegangan thevenin, hambatan thevenin dan arus Norton dari rangkaian sederhana. Serta menyelidiki pengaruh beban terhadap tegangan dan kuat arus output rangkaian elektronik dengan menggunakan theorema Thevenin dan Norton. Adapun hasil yang dapat disimpulkan dari percobaan ini bahwa pada kegiatan pertama tegangan sumber berbanding lurus dengan tegangan thevenin, dalam artian bahwa apabila tegangan sumber dinaikkan maka tegangan theveninnya juga meningkat, dan untuk kegiatan kedua, tegangan thevenin berbanding terbalik dengan arus nortonnya.
1. Metode dasarAda dua bentuk rangkaian setara, yaitu
rangkaian setara Thevenin dan setara
Norton. untuk theorem Thevenin
merupakan suatu theorema yang sangat
penting menyatakan bahwa untuk
sembarang rangkaian linier dengan ujung
terbuka yang terdiri dari tahanan – tahanan
dan sumber-sumber dapat digantikan
dengan rangkaian ekivalen sumber tegangan
atau rangkaian ekivalen sumber arus.
Dalam rangkaian Thevenin terdapat
tegangan Thevenin dan hambatan Thevenin.
Tegangan thevenin, VTH, didefinisikan
sebagai tegangan yang melewati terminal
beban saat hambatan beban terbuka. Karena
itu, tegangan Thevenin terkadang disebut
dengan tegangan rangkaian terbuka.
Definisinya :
Tegangan Thevenin : VTH = VOC
Dengan VOC merupakan singkatan dari
“open – Circuit Voltage”.
Hambatan Thevenin didefinisikan sebagai
hambatan yang diukur antar – terminal saat
seluruh sumber dibuat nol
(dihubungsingkat) dan hambatan beban
terbuka. Sebagai definisi :
Hambatan Thevenin : RTH = ROC
Theorema Thevenin merupakan alat bantu
aplikatif dalam dunia elektronika. Theorema
ini tidak hanya menyederhanakan
perhitungan, tetapi juga memungkinkan kita
untuk menjelaskan operasi rangkaian yang
![Page 3: Hadriani Rangkaian Setara Thevenin-norton](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082404/563db7be550346aa9a8d8571/html5/thumbnails/3.jpg)
tidak mampu dijelaskan hanya dengan
menggunakan persamaan Kirchhoff.
Arus Norton, IN, didefinisikan sebagai arus
beban saat hambatan beban dihubung
singkat. Karena ini, arus Norton terkadang
disebut juga dengan arus hubung singkat
(Short – Circuit Current, ISC). Sebagai
definisi :
Arus Norton : IN = ISC
Hambatan Norton, RN, adalah hambatan
yang diukur oleh ohmmeter pada terminal
beban saat seluruh sumber diturunkan
menjadi nol dan hambatan beban dibuka
(dilepas). Sebagai definisi :
Hambatan Norton : RN = ROC
Karena hambatan Thevenin dan hambatan
Norton memiliki definisi yang sama, maka
dapat dituliskan :
RN = RTH
Penurunan ini menunjukkan bahwa
hambatan Thevenin sama dengan hambatan
Norton. Apabila kita menghitung hambatan
Thevenin sebesar 10 k, maka hambatan
Norton juga sebesar 10 k.
Norton membuktikan bahwa dalam suatu
rangkaian akan menghasilkan tegangan
beban yang sama dengan rangkaian
sederhana. Sebagai penurunan, theorema
Norton terlihat sebagai berikut.
VL = IN (RN | | RL)
Dengan kata lain, tegangan beban sama
dengan arus Norton dikalikan dengan
hambatan Norton yang parallel dengan
hambatan beban.
Sebelumnya kita definisikan hambatan
Norton setara dengan hambatan Thevenin.
Tetapi perhatikan perbedaan posisi
hambatan : hambatan Thevenin selalu diseri
dengan sumber tegangan, sedangkan
hambatan Norton selalu parallel dengan
sumber arus.
2. Identitas Variabel
Pada kegiatan 1
a. Variabel Manipulasi : tegangan sumber
( VS )
b. Variabel Respon : Kuat Arus ( I )
c. Variabel Kontrol : Hambatan ( R )
Pada kegiatan 2
a. Variabel Manipulasi : tegangan
keluaran
b. Variabel Respon : Kuat Arus ( I )
c. Variabel Kontrol : Hambatan ( R )
![Page 4: Hadriani Rangkaian Setara Thevenin-norton](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082404/563db7be550346aa9a8d8571/html5/thumbnails/4.jpg)
VS
+
_
R1
R2
R3
VO
A
B
VS+
_
R1
R2
R3
RL
3. Defenisi operasional Variabel
Kegiatan 1
a. Tegangan sumber adalah komponen
elektronika yang dapat menghasilkan/
menyimpan arus listrik dan berguna
untuk memberikan beda potensial
pada komponen- kompone
elektronika yang dihubungkan dengan
sumber listrik.
b. Tegangan Thevenin didefinisikan
sebagai tegangan yang melewati
terminal beban saat hambatan beban
terbuka. Karena ini, tegangan
Thevenin terkadang disebut dengan
tegangan rangkaiaterbuka.Sedangkan
Arus Norton didefinisikan sebagai
arus beban saat hambatan beban
dihubung singkat
c. Hambatan beban adalah gesekan atau
rintangan yang duberikan suatu bahan
terhadap suatu aliran arus.
d. Hambatan Thevenin adalah hambatan
yang diukur antar – terminal saat
seluruh sumber dibuat nol (dihubung
singkat) dan hambatan beban terbuka
4. Alat dan bahan
a. Resistor, 3 buah
b. Potensiometer, 1 buah
c. Power Supply 0 – 12 Vdc, 1 buah
d. Voltmeter 0 – 10 Vdc, 1 buah
e. Amperemeter 0 – 1 Adc, 1 buah
f. Papan Kit, 1 buah.
g. Kabel penghubung.
5. Prosedur kerja
a. Catatlah spesifikasi masing-masing
komponen yang anda gunakan !
b. Buatlah rangkaian seperti gambar
berikut di atas papan kit yang telah
disediakan !
c. Atur tegangan sumber sebesar 2 V
lalu ukur tegangan rangkaian buka
(VOC) antara titik A dan B tanpa beban
RL dan Arus hubung singkat (ISC)
dengan menempatkan sebuah
Ammeter melintasi A – B (VOC dan
ISC tidak diukur bersamaan!).
d. Ukur pula besar resintansi total
rangkaian dengan melepas power
supply (rangkaian dihubung singkat
pada posisi sumber dan tanpa
beban) !
e. Lakukan langkah 3 untuk tegangan
sumber 4 V, 6 V, 8 V, dan 10 V.
f. Selanjutnya pasang beban RL pada
keluaran rangkaian seperti Gambar
berikut.
![Page 5: Hadriani Rangkaian Setara Thevenin-norton](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082404/563db7be550346aa9a8d8571/html5/thumbnails/5.jpg)
g. Atur potensiometer pada posisi
minimum dan ukur tegangan keluaran
(Vo) dan arus beban (IL).
h. Lanjutkan dengan mengubah nilai RL
hingga maksimum. Catat nilai arus dan
tegangan setiap perubahan RL.
6. Data dan analisis data
a. Tabel Pengamatan
Kegiatan 1
R3 = 5600 , 5% (hijau, biru,
merah, emas)
R2 = 4700 , 5% (kuning, ungu,
merah, emas)
R1 = 270 , 5% (merah, ungu,
coklat, emas)
RTh = 5,84 k
IN = 0,06 A
Tabel 1 Hubungan antara tegangan
thevenin dan arus Norton.
Vs ( Volt ) VOC ( Volt ) IN ( mA )
2 1,69 0,28
4 3,52 0,58
6 5,39 0,92
8 7,35 1,25
10 9,20 1,56
12 11,10 1,90
Kegiatan 2
Vs = 12 V
Tabel 2. Menyelidiki pengaruh beban
terhadap V dan I
b. Analisis data
1) Analisis Perhitungan
Kegiatan 1
Secara Teori
RT h=( R1∨¿R 2)+R3
RT h=(270∨¿ 4700 )+5600
RT h=( 1
270∨¿
14700)+5600
RT h=(255 ,33)+5600
RT h=5855,33
RT h=5,85k
Secara Pengukuran
Vs
( Volt )IL
( mA )Vs
( Volt )IL
( mA )0,3 1,89 3,9 1,260,6 1,88 4,2 1,210,9 1,78 4,5 1,151,2 1,74 4,8 1,111,5 1,66 5,1 1,051,8 1,65 5,4 1,002,1 1,55 5,7 0,992,4 1,53 6,0 0,892,7 1,46 6,3 0,853,0 1,40 6,6 0,813,3 1,36 6,9 0,783,6 1,31
![Page 6: Hadriani Rangkaian Setara Thevenin-norton](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082404/563db7be550346aa9a8d8571/html5/thumbnails/6.jpg)
RT h=5,84k
%diff
|RTeori−RPraktek
rata−rata |×100%
¿|5,85−5,845,84 |× 100 %
¿|0,015,84|×100 %
¿|0,002|× 100 %= 0,2%
2) Secara Teori
V Th=R2
R1+R2
× V s
V Th=4700
270+4700× 2V
V Th=4700
270+4700× 2V
V Th=47004970
× 2V
V Th=0,95×2V
V Th=1,89V
Secara Pengukuran
V Th=1,69V
%diff
|V Teori−V Praktek
rata−rata |×100%
¿|1,89−1,691,79 |×100 %
¿| 0,21,79|× 100 %
¿|0,11|×100 %
=11 %
3. Secara Teori
I N 1=V Th1
RTh
I N 1=1,69 V5,84 k
I N 1=1,69V5840
I N 1=0,000289 A
I N 1=0,29 mA
I N 2=V Th 2
RTh
I N 2=3,52V5,84 k
I N 2=3,52 V5840
I N 2=0,000602 A
I N 2=0,60 mA
I N 3=V Th 3
RTh
I N 3=5,39 V5,84 k
I N 3=5,39V5840
I N 3=0,000922 A
I N 2=0,92 mA
I N 4=V Th4
RTh
![Page 7: Hadriani Rangkaian Setara Thevenin-norton](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082404/563db7be550346aa9a8d8571/html5/thumbnails/7.jpg)
I N 4=7,35 V5,84 k
I N 4=7,35 V5840
I N 4=0,001258 A
I N 4=0,001258 A
I N 4=1,26 mA
I N 5=V Th 5
RTh
I N 5=9,20V5,84 k
I N 5=9,20V5840
I N 5=0,001575 A
I N 5=1,58 mA
I N 6=V Th6
RTh
I N 6=11,10 V5,84 k
I N 6=11,10 V
5840
I N 6=0,001900 A
I N 6=1,90 mA
Secara Pengukuran
I N 1=0,28 mA
I N 2=0,58 mA
I N 3=0,92 mA
I N 4=1,25 mA
I N 5=1,56 mA
I N 6=1,90 mA
IN1
%diff =|I Teori−I Praktek
rata−rata |×100%
%diff =|0,29−0,280,29 |×100 %
%diff =|0,010,29|× 100 %
%diff =|0,04|× 100 %
%diff =4 %
IN2
%diff =|I Teori−I Praktek
rata−rata |×100 %
%diff =|0,60−0,580,59 |×100 %
%diff =|0,020,59|× 100 %
%diff =|0,04|× 100 %
%diff =4 %
IN3
%diff =|I Teori−I Praktek
rata−rata |×100%
%diff =|0,92−0,920,92 |×100 %
%diff =| 00,92|×100 %
![Page 8: Hadriani Rangkaian Setara Thevenin-norton](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082404/563db7be550346aa9a8d8571/html5/thumbnails/8.jpg)
%diff =0 %
IN4
%diff =|I Teori−I Praktek
rata−rata |×100%
%diff =|1,26−1,251,26 |×100 %
%diff =|0,011,26|× 100 %
%diff =|0,01|×100 %
%diff =1 %
IN5
%diff =|I Teori−I Praktek
rata−rata |×100 %
%diff =|1,58−1,561,57 |×100 %
%diff =|0,021,57|× 100 %
%diff =|0,01|×100 %
%diff =1 %
IN6
%diff =|I Teori−I Praktek
rata−rata |×100 %
%diff =|1,90−1,901,90 |×100 %
%diff =| 01,90|×100 %
%diff =0 %
2) Metode Grafik
Kegiatan 2
![Page 9: Hadriani Rangkaian Setara Thevenin-norton](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082404/563db7be550346aa9a8d8571/html5/thumbnails/9.jpg)
0.60 0.80 1.00 1.20 1.40 1.60 1.80 2.000.0
1.0
2.0
3.0
4.0
5.0
6.0
7.0
8.0
f(x) = − 5.79381019251966 x + 11.235234214577R² = 0.997313967921862
Grafik hubungan antara tegangan dan arus linear
IL (mA)
Vo (v
olt)
![Page 10: Hadriani Rangkaian Setara Thevenin-norton](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082404/563db7be550346aa9a8d8571/html5/thumbnails/10.jpg)
![Page 11: Hadriani Rangkaian Setara Thevenin-norton](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082404/563db7be550346aa9a8d8571/html5/thumbnails/11.jpg)
7) Pembahasan
Dari hasil praktikum di atas dapat
diketahui bahwa berdasarkan secara
teori di peroleh nilai VTh secara
berurutan yakni 1,89 volt, kemudian
berdasarkan percobaan di peroleh nilai
VTh yaitu 1,69 volt. Apabila nilai ke dua
analisis tersebut dibandingkan maka
hasil perolehan data secara teori dan
praktikum tidak sesuai, hal ini bisa di
sebabkan karena kesalahan pada saat
penggunaan alat ukur dan pembacaan
alat ukur. Pada praktikum ini, alat ukur
yang digunakan adalah multimeter
digital yang sifatnya sensitive,
sehinggan nilainya gampang berubah-
ubah. Namun dapat kita simpulkan
bahwa pada kegiatan pertama apabila
Tegangan sumbernya meningkat, maka
tegangan theveninnya juga akan
meningkat, Akan tetapi pada kegiatan
ke dua apabila tegangannya meningkat
maka arusnya akan menurun.Namun
apabila data yang diperoleh dari
percobaan sangat jauh berbeda dengan
nilai teori, maka percobaan yang
dilakukan tidak berhasil.
8) Kesimpulan
Dari percobaan di atas dapat
disimpulkan bahwa pada rangkaian
setara thevenin dapat disederhanakan
dengan suatu sumber tegangan tetap
yang hanya terdiri dari satu sumber
tegangan tetap yang disusun seri dengan
hambatan ekuivalennya.
Untuk rangkain setara Norton
hanya terdiri dengan arus tetap yang
paralel dengan hambatan ekuivalennya.
Untuk memperoleh arus Norton
maka keluran dihubung singkat,
sedangkan untuk mengukur hambatan
ekuivalennya, maka dihubung singkat
sumber dan tegangan thevenin, diukur
pada keluaran setelah hambatan
bebannya di lepas.
9) Daftar pustaka
Malvino, A.P. (2003). Prinsip-Prinsip Elektronika, Buku 1, Jakarta : Salemba Teknika.Sutrisno. (1986). Elektronika, Teori dan Penerapannya, Jilid 1. Bandung : Penerbit ITB.
![Page 12: Hadriani Rangkaian Setara Thevenin-norton](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082404/563db7be550346aa9a8d8571/html5/thumbnails/12.jpg)