kas dan setara kas 2

55
KAS DAN SETARA KAS KELOMPOK 1 : DIAN YULITA REZA OKTAVIANI SISKA MAYANG SARI SYAHNASTHALIA

Upload: syahnasthalia

Post on 14-Sep-2015

1.239 views

Category:

Documents


205 download

DESCRIPTION

kas dan setara kas audit akuntansi

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

Ciri- ciri adanya Pengendalian internal dalam perusahaan :Adanya pemisahan tugas dan tanggung jawab antara yang menerima dan yang mengeluarkan kas dengan yang melakukan pencatatan, memberikan otoritas atas pengeluaran dan penerimaan kas dan bankPegawai yang membuat rekonsiliasi bank harus lain dari pegawai yang mengerjakan buku bank. Rekonsiliasi bank dibuat setiap bulan dan harus ditelaah oleh kepala bagian akuntansiDigunakannya impress fund system untuk mengelola kas kecilPenerimaan kas, cek & giro harus di setor ke bank dalam jumlah seutuhnyaUang kas disimpan di tempat yang amanUang kas harus dikelola dengan baikCompliance test(Tes Kepatuhan) atautest of recorded transactionadalah Test terhadap bukti pembukuan untuk mengetahui apakah setiap transaksi yang terjadi sudah diproses dan dicatat sesuai dengan sistem dan prosedur yang ditetapkan manajemen.Jika terjadi penyimpangan dalam pemrosesan dan pencatatan transaksi, walaupun jumlah (rupiahnya) tidak material, auditor memperhitungkan pengaruh dan penyimpangan terhadap efektifitas pengendalian internal. Compliance Test (Tes Kepatuhan)

TUJUAN PEMERIKSAAN KAS DAN SETARA KASUntuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas kas dan setara kas serta transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank.

Untuk memeriksa apakah saldo kas dan setara kas yang ada di neraca pertanggal neraca betul-betul ada dan dimiliki oleh perusahaan.

Untuk memeriksa apakah ada pembatasan untuk penggunaan kas dan setarakas. Jika perusahaan menyisihkan sebagian dana yang dimiliki untuk keperluan pelunasan obligasi.

Untuk memeriksa seandainya ada saldo kas dan setara kas dalam valuta asing, apakah saldo tersebut sudah dikonversikan ?

Untuk memeriksa apakah penyajiannya neraca sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. viewNEXTYang tidak termasuk dalam pengertian kas, baik menurut akuntansi maupun perpajakan adalah :

Deposito yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan atau rollover Perangko dan materaiKasbon atau uang muka Cek mundur dan cek kosong

Menurut PSAK No.2, hal 2.2 dan 2.3 (IAI : 2002) :Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro. Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat liquid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.

Menurut SAK ETAP (IAI, 2009: 28)Setara kas adalah investasi jangka pendek dan sangat likuid yang dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan untuk tujuan investasi atau lainnya. Oleh karena itu, investasi umumnya diklasifikasikan sebagai setara kas hanya jika akan segera jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan. Cerukan bank pada umumnya termasuk aktifitas pendanaan sejenis dengan pinjaman. Namun, jika cerukan bank dapat ditarik sewaktu-waktu dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pengelolaan kas entitas, maka cerukan tersebut termasuk komponen kas dan setara kas.

Contoh Working Profit and Loss

Kenapa ada pemisahan tugas dan tanggung jawab ?Bagaimana pemisahan tugas antara yang menyimpan kas, yang mengeluarkan, menerima, dan melakukan pencatatan. Pemisahan ini dilakukan dalam rangka pengendalian terhadap kas, seharusnya dilakukan oleh individu yang berbeda. Hal ini hanya boleh digabung pengerjaannya oleh pemilik perusahaan. Caranya perusahan harus membuat susunan kerja, dan menunjuk karyawan berbeda untuk mencatat, menerima dan mengelurkan kasPemisahan tugas memastikan bahwa tidak ada satu orang atau departemen pun yang memproses transaksi sendiri secara keseluruhan, dan untuk menghindari terjadinya kecurangan.

Contoh Top Schedule

Kertas kerja pemeriksaanProsedur Kertas Kerja Kertas Kerja Audit (KKA) dapat meliputi skedul (daftar), analisa, memorandum, surat konfirmasi, surat pernyataan, salinan atas dokumen dan perjanjian penting, komentar yang dibuat atau diperoleh auditor, rekap, dan laporan yang disiapkan oleh klien dan diperiksa oleh auditor. Dalam KKA auditor mengungkapkan dokumen-dokumen sumber yang diperiksa, bukti bukti audit yang diperoleh, dan prosedur-prosedur audit yang dilaksanakan, serta opini auditor untuk masing-masing akun yang diaudit.Auditor akan mengumpulkan data keuangan dari berbagai sumber, kemudian menganalisis dan meringkas data keuangan tersebut dalam KKA, dan berdasarkan data tersebut auditor membuat laporan audit sesuai dengan jenis penugasannya.Konfirmasi PiutangKonfirmasi UtangInformasi dari BankPernyataan dari penasihat hukumSumber Kertas Kerja Pemeriksaan dari Pihak ketiga Independen :

Contoh Supporting Schedule

Neraca Saldo (Trial balance)Rekonsiliasi bank (Bank reconciliation)Analisa Umur Piutang (Accounts Receivable Aging Schedule)Rincian Persediaan (Final Inventory List)Rincian UtangRincian Biaya Umum dan AdministrasiRincian Biaya PenjualanSurat Pernyataan LanggananSumber Kertas Kerja Pemeriksaan dari Klien :Berita Acara Kas Opname (Cash Count Sheet)Internal Control Questionare Analisis Aktiva TetapAnalisis kecukupan allowance for bad debt (penyisihan piutang/cadangan kerugian piutang)Working Trial Balance, dapat dipecah menjadi dua :-Working Balance sheet-Working Profit and LossTop ScheduleSupporting Schedule Konsep Laporan AuditSumber Kertas Kerja Pemeriksaan dari Analisa Auditor :VIEW

next

Contoh Konfirmasi Piutang

Contoh Konfirmasi Utang

Contoh Konfirmasi dari BankAudit Programworking trial balance summary of adjusment journal entriestop schedulessupporting scheduleTipe kertas kerja pemeriksaan

Audit Program

Audit program (program pemeriksaan) merupakan daftar prosedur pengauditan untuk seluruh pemeriksaan elemen tertentu.

Program pemeriksaan dapat digunakan untuk merencanakan berapa orang yang diperlukan untuk melaksanakan pemeriksaan, serta jadwal pemeriksaan yang direncanakan.

2. Working Trial Balance

Merupakan suatu daftar yang memuat saldo dari seluruh rekening buku besar pada akhir tahun yang diperiksa dari akhir tahun sebelumnya, koreksi yang diusulkan serta saldo menurut hasil pemeriksaan. SISTEM PENGENDALIAN INTERNALIAI mendefinisikn SPI sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisari, manajemen dan personel lain entitas yang didisain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian 3 golongan tujuan :keandalan pelaporan keuangan efektifitas dan efisiensi operasi dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.Sistem pengendalian intern yang baik dalam sistem kas mensyaratkan agar dilibatkan pihak luar (bank) ikut serta dalam mengawasi kas perusahaan dengan cara sebagai berikut :Semua penerimaan kas harus di setor penuh ke bank pada hari yang sama dengan penerimaan kas atau pada hari kerja berikutnya. Selain itu tidak diperkenankan melakukan pengeluaran kas dari kas yang di terima dari sumber-sumber tersebut. Dengan demikian catatan penerimaan kas dalam jurnal penerimaan kas dapat di rekonsiliasi dengan catatan setoran ke bank yang tercantum dalam rekening koran bank.Semua pengeluaran kas di lakukan dengan cek. Pengeluaran kas dengan cek dapat menjamin di terimanya pembayaran tersebut oleh perusahaan yang berhak menerimanya dan memungkinkan di libatkanya pihak ketiga (dalam hal ini bank) untuk ikut mengawasi pengeluaran kas perusahaan. Catatan kas perusahaan dapat di cek ketelitiannya dengan cara membandingkannya dengan rekening koran bank yang di terima secara periodik dari bank kepada perusahaan.Pengeluaran kas yang tidak dapat di lakukan dengan cek (karena jumlahnya kecil), hal ini dilakukan melalui dana kas kecil yang di selenggarakan dengan imprest sistem.PENJELASAN PROSEDUR PEMERIKSAAN KAS DAN SETARA KASPahami dan evaluasi Internal Control atas kas dan setara kas serta transaksi penerimaan dan pengeluaran kas.

Kemudian auditor juga harus melakukan Compliance test (pengujian ketaatan) ! namun sebelumnya perlu disusun audit program untuk pengujian ketaatan atas transaksi penerimaan dan pengeluaran kas/bank.

Sebelumnya mari kita lihat penjelasannya, apa itu Compliance Test atau Tes Kepatuhan ?

Compliance Test (Tes Kepatuhan)Jenis TransaksiSampel yang DigunakanPenjualanFaktur PenjualanPenerimaan KasKwitansiPengeluaran KasNomor Cek/GiroPembelianPurchase OrderPebayaran Gaji/UpahDaftar GajiJurnal Koreksi/PenyesuaianJournal VoucherDalam melaksanakancompliance test, auditor harus memperhatikan :Kelengkapan bukti pendukung(supporting schedule,Kebenaran perhitungan matematis(footing, cross footing, extension),Otorisasi dari pejabat perusahaan yang berwenang,Kebenaran nomor perkiraan yang di Debit / Kredit,Kebenaran posting ke buku besar dan sub buku besarPenerimaan Kas :Ambil sample bukti penerimaan kas/bank secara random : misal semua penerimaan kas yang berjumlah Rp 10 juta ditambah 10 penerimaan kas/Bank yang berjumlah Rp 10 juta.Periksa apakah bukti penerimaan kas tersebut :Sudah diotorisasi pejabat perusahaan yang berwenangLengkap bukti pendukungnya (misal kwitansi bernomor urut cetak, deposit slip)Mencantumkan nomor prkiraan yang kredit dengan benar dan perhitungan mathematisnya sudah benar.Periksa apakah posting ke buku kas (untuk penjualan tunai) dan piutang (untuk pelunasan piutang) serta buku besar penjualan sudah dilakukan dengan benar. Begitu juga posting ke sub buku besar piutang .Tarik kesimpulan mengenai hasil compliance test.

Sampel Tes Transaksi Penerimaan KasPengeluaran Kas/BankAmbil sample bukti pengeluaran kas/bank secara random : semua pengeluaran kas yang misalnya berjumlah RP 5 juta ditambah 10 pengeuaran kas/bank berjumlah Rp 5 juta.Periksa apakah bukti pengeluaran kas tersebut :Sudah diotorisasi pejabat perusahaan yang berwenang.Lengkap bukti pendukungnya ( misal PR,PO, supplier invoice, RR, kwitansi dari supplier dan lain-lain).Mencantumkan nomor perkiraan yang di debit dengan benarPerhitungan mathematisnya sudah benar.Periksa apakah posting ke buku besar dan sub buku besar ( misalnya hutang) sudah dilkakukan dengan benar.Tarik kesimpulan mengenai hasil compliance test.

Contoh garis besar dan prosedur penerimaan dan pengeluaran kas

2. Buat Top Schedule Kas dan Setara Kas per tanggal Neraca.3. Lakukan Cash CountPerbedaan journal entry antara Imprest fund system dan fluctuating fund system dalam pengelolaan kas kecil adalah sebagai berikut :Imprest FundFluctuating FundPengadaan Petty Cash DR. Petty Cash xxCR Cash in Bank xxPenyaluran kas kecil untuk membayar biaya rutinNo EntryPenerimaan uang dari hasil penjualan tunaiNo entryPenerimaan kembali petty cash dengan membuka cekDR Biaya-biaya xxCR Cash in Bank xxPengadaan Petty Cash Dr Petty cash xxCr cash in bank xxDr Biaya telepon xxDr biaya transport xxCr Petty cash xxDr Petty cash xxCr Sales xxDr Petty cash xxCr Cash in Bank xx4. Kirim Konfirmasi atau dapatkan pernyataan saldo dari kasir dalam hal tidak dilakukan kas opname

Untuk kas yang berada di cabang yang jauh dan saldonya tidak besar (misalnya di Iria Jaya dengan saldo Rp 1.000.000) tidak perlu auditor secara khusus mengunjungi cabang tersebut untuk melakukan kas opname, karena tidak berimbang cost dan benefitnya. Sehingga cukup dikirim surat konfirmasi atau diminta pernyataan saldo dari kasir.Cash Opname adalah pemeriksaan fisik pada uang kas tunai antara saldo yang terdapat pada Catatan Akuntansi dengan Uang kas yang ada di brankas/di tangan (cash on hand).5. Kirim konfirmasi untuk seluruh rekening bank yang dimiliki perusahaan. Surat konfirmasi harus tetap dikirim walaupun perusahaan sudah menerima rekening Koran dari bank.

6 dan 7. Minta Rekonsiliasi bank per tanggal neraca dan lakukan pemeriksaan atas rekonsiliasi bank tersebut.Rekonsiliasi bank harus dibuat oleh klien dan tugas auditor adalah memeriksa kebenaran rekonsiliasi tersebut, serta mengusulkan audit adjustment jika ditemukan suatu kesalahan.Prosedur audit yang biasa dilakukan adalah :Cocokkan saldo menurut rek. Koran bank dengan rek. Koran bank yang bersangkutan dan jawaban konfirmasi bankPeriksa footing dan cross footingCocokkan saldo menurut pembukuan dengan saldo buku kas/bank dan buku besarPeriksa biaya administrasi bank, jasa giro ke rek koran dan nota debit/kredit dari bank.Review jawaban konfirmasi dari bank, notulen rapat dan perjanjian kredituntuk mengetahui apakah ada pembatasan dari rekening bank yang dimiliki perusahaan.Untuk mengetahui apakah ada pembatasan atau tidak, auditor bisa menanyakan pada klien, me-review jawaban konfirmasi bank, notulen rapat dan perjanjian kredit.Kemungkinan juga ada saldo kas/bank yang merupakan sinking fud sehingga boleh digunakan untuk membiayai kegiatan rutin perusahaan, karena dana itu akan digunakan untuk pelunasan obligasi atau expansi perusahaan.Periksa interbank transfer +/- 1 minggu sebelum dan sesudah tanggal neraca, untuk mengetahui adanya kitting dengan tujuan untuk window dressing.Kittingmerupakan transfer uang dari satu bank ke bank lain dan pembukuan transfer yang tidaksemestinya sehingga jumlah yang dibukukan sebagai aktiva di dalam kedua akun itu;praktek ini digunakan dengan penyelewengan guna menyembunyikan defalkasi kas.Window Dressing adalah penyajian laporan keuangan yang lebih baik daripada keadaaan, untuk mempercantik kinerja perusahaan dengan tujuan dan kepentingan tertentu, dalam hal ini adalah untuk kepentingan manajemen, kreditur, pajak ataupun publik. Periksa transaksi kas sesudah tanggal neraca, sampai mendekati tanggal selesainya pemeriksaan lapangan.

Hal ini dilakukan tujuannya adalah :untuk mengetahui apakah ada kewajiban yang belum tercatat per tanggal neraca yang baru dibayar periode berikutnya, baik yang berasal dari pembelian aset ataupun biaya-biaya perusahaan.Untuk mengetahui apakah utang per tanggal neraca sudah dilunasi di periode berikutnya, sehingga auditor lebih yakin mengenai kewajaran saldo utang per tanggal neraca,

Seandainya ada saldo kas dan setara kas dalam mata uang asing per tanggal neraca :periksa apakah saldo tersebut sudah dikonversikan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca dan apakah selisih kurs yang terjadi sudah dibebankan atau dikreditkan pada laba rugi tahunberjalan.Menurut SAK ETAP (IAI; 2009: 153) :Entitas harus mencatat transaksi mata uang asing, pada pengakuan awal dalam dalam mata uang fungsional, dengan menggunakan kurs tunai pada tanggal transaksi antara mata uang fungsional dan mata uang asing tersebut.Tanggal transaksi adalah tanggal di mana transaksi pertama kali memenuhi syarat pengakuan sesuai dengan SAK ETAP. Menurut PSAK No. 10 (Revisi 2010) :

Indikator Penentuan Mata Uang Fungsional :Mata uang yang sebagian besar mempengaruhi lingkungan ekonomi utama entitas (primary economic environment).Mata uang dimana dana dari aktivitas pendanaan dan operasi pada umumnya dihasilkan dan ditahan Management judgementsPengukuran dan Penyajian Mata Uang :Pengukuran: menggunakan mata uang fungsional.Penyajian: dapat menggunakan mata uang selain mata uang fungsional.Kapitalisasi Selisih Kurs :Tidak ada kapitalisasi selisih kurs akibat devaluasi atau depresiasi luar biasa.Prosedur Pengkuran Kembali :Prosedur pengukuran kembali tidak diatur secara eksplisit. Periksa apakah penyajian kas dan setara kas di neraca dan catatan atas laporan keuangan, sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia (SAK, ETAP, IFRS).Penyajian di neraca pada umumnya kas dan setara kas merupakan harta lancar, saldo deposito berjangka tidak boleh dilaporkan sebagai dari kas dan bank, jika ada saldo bank bersaldo kredit dengan jumlah yang material, harus di reklasifikasi sebagai utang jangka pendek.

KAS KECIL DAN REKONSILIASI BANKDana kas kecil adalah uang kas yang disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek. Dana ini diserahkan kepada kasir kas kecil yang bertanggung jawab terhadap pembayaran-pembayarandari dana ini dan terhadap jumlah dana kas kecil.Jika jumlah kas kecil tinggal sedikit, kasir kas kecil akan meminta agar dananya ditambah. Penambahan kas kecil kadang-kadang dilakukan setiap periode tertentu misalnya mingguan.

Imprest fund system (Sistem dana Tetap)Di dalam sistem ini jumlah dalam rekening kas kecil selalu tetap, yaitu sebesar cek yang diserahkan kepada kasir kas kecil untuk membentuk dana kas kecil. Apabila jumlah kas kecil tinggal sedikit, kasir kas kecil akan meminta pengisisan kembali kas kecilnya sebesar jumlah yang sudah dibayar dari kas kecil. Pengisian kembali pada akhir periode perlu dilakukan agar biaya-biaya yang sudah dibayar dari kas kecil bisa dicatat,karena dalam sistem imprest pengeluaran-pengeluaran kas kecil baru dicatat pada saat pengisian kembali.Fluctuating fund system (sistem dana berubah)Dalam metode Fluktuasi pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cara yang sama seperti dalam sistem imprest. Perbedaanya dengan sistem imprest adalah dalam metode Fluktuasi saldo rekening kas kecil tidak tetap,tetapi berfluktuasi sesuai dengan jumlah pengisian kembali dan pengeluaran-pengeluaran dari kas kecil. Kalau dalam sistem imprest pencatatan terhadap pengeluaran-pengeluaran kas kecil baru dilakukan pada saat pengisian kembali,dalam metode fluktuasi setiap terjadi pengeluaran uang dari kas kecil lansung dicatat. Imprest SystemFluctuating SystemPembentukan DanaKas Kecil Rp xx Kas Rp xxKas Kecil Rp xx Kas Rp xxPengeluaran-pengaluaran biayaBiaya-biaya yangDikeluarkan Rp xx Kas Kecil RpxxPengisian KembaliBiaya-biaya yang dikeluarkan Rpxx Kas Rpxx Kas kecil Rp xx Kas RpxxRekonsiliasi Bank (Bank Reconciliation) adalah scedule yang menjelaskan setiap perbedaan antara catatan kas bank dengan catatan kas perusahaan. Jika perbedaan ini hanya berasal dari transaksi yang belum dicatat oleh bank, maka catatan kas perusahaan di pandang yang benar. Namun, jika beberapa bagian dari perbedaan itu berasal dari pos lain maka catatan bank atau catatan perusahaan harus disesuaikan.

Penerimaan dan pengeluaran kas tidak hanya harus dilindungi dengan sarana pengendalian internal, tetapi kas ditangan dan kas di bank juga harus dilindungi. Karena penerimaan akan menjadi kas ditangan dan pengeluaran akan dilakukan dari kas yang ada di bank, maka pengendalian yang memadai atas penerimaan dan pengeuaran merupakan bagian dari perlindungan atas saldo kas. Namun beberapa prosedur lainnya juga perlu dipertimbangkan.Setiap perusahaan memiliki catatan atas kas yang diterima, dikeluarkan, dan saldonya. Namun karena banyaknya transaksi kas, maka kesalahan atau kelalaian dapat saja terjadi dalam melakukan pencatatanPERLINDUNGAN FISIK TERHADAP KAS