hadist dakwah
TRANSCRIPT
1
A. Ar-Rifq (Sifat Lemah Lembut) Adalah Perhiasan Seorang Muslim
Ar-Rifq adalah sifat lemah lembut di dalam berkata dan bertindak serta memilih untuk
melakukan cara yang paling mudah. (Fathul Bari syarh Shahih Al Bukhari)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan hal ini kepada ‘Aisyah-istri beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam:
في فق الر يحب رفيق ه الل إنه كل األمر
“Sesungguhnya Allah adalah Dzat Yang Maha Lembut yang mencintai kelembutan dalam
seluruh perkara.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Sebagaimana disebutkan pula dalam sebuah hadits:
فق الر يحرم منالخير يحرم
“Orang yang dijauhkan dari sifat lemah lembut, maka ia dijauhkan dari kebaikan.” (HR.Muslim)
Selalu memberikan kemudahan kepada orang lain, tidak mau mempersulit urusan
merupakan ciri khas akhlak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kata beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam dalam sabdanya:
ولم رين ميس بعثتم ما فإن
رين معس تبعثوا
“Hanya saja kalian diperintah untuk memudahkan dan bukan untuk mempersulit.” (HR.Al
Bukhari)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menyatakan:
فق ما ال يعطي على ما سواه على العنف وما ال يعطي على الرفق ويعطي ه رفيق يحب الر إن الل
Nama : Fakhrul Rizal
Nim :
2
“Sesungguhnya Allah adalah Maha Lembut lagi mencintai kelembutan. Dia memberikan
pada sifat kelembutan yang tidak diberikan kepada sifat kekerasan, dan tidak pula diberikan
kepada sifat-sifat yang lainnya.” (HR. Muslim)
Hadits ini mengandung makna keutamaan sifat lemah lembut, anjuran untuk berakhlak
dengannya, serta tercelanya sifat kasar dan keras. Sesungguhnya sifat lemah lembut
merupakan sebab untuk meraih segala kebaikan.
Makna lafazh hadits, “Dia (Allah Subhanahu wa Ta’ala, pen) memberikan sesuatu pada
sifat lemah lembut yang tidak diberikan kepada sifat kekerasan“, yakni bahwa dengan sifat
lemah lembut tersebut, seseorang dapat melakukan perkara-perkara yang tidak akan bisa
dilakukan dengan sifat yang menjadi lawannya yaitu sifat keras dan kasar. Ada yang
mengatakan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala akan memberikan pahala pada sifat lemah
lembut, yang tidak diberikan pada sifat yang lainnya.
Dengan sifat lemah lembut yang ada pada diri seseorang, dapat menyelamatkannya dari
api neraka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan:
كل على ار الن عليه تحرم بمن أو ار الن على يحرم بمن أخبركم أالسهل ن هي قريب
“Maukah aku kabarkan kepada kalian tentang ORANG YANG DIHARAMKAN DARI
NERAKA atau NERAKA DIHARAMKAN ATASNYA? Yaitu atas setiap orang yang dekat
(dengan manusia), lemah lembut, lagi memudahkan.”
[HR. At-Tirmidzi (no. 2488) dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani di ash-Shahihah (no.
935), dan lihat penjelasan hadits ini dalam Tuhfatul Ahwadzi (7/160)]
Begitu pula dakwah mesti dengan lemah lembut, tidak bisa langsung dengan kekerasan
atau kata-kata kasar karena dakwah seperti ini pasti akan membuat orang lain sulit menerima.
Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan petuah berharga,
فق ه رفيق يحب الر إن اللفق ما ال يعطى على العنف ويعطى على الر
3
“Sesungguhnya Allah itu Maha Lembut. Dia menyukai kelembutan dan Dia akan memberi
kepada kelembutan yang tidak diberikan jika seseorang bersikap kasar.” (HR. Muslim no.
2593)
Al-Bukhari meriwayatkan dari Aisyah hadits no.6927 bahwa Rasulullah bersabda.
ه فق في األمر كل الر ياعائشةه رفيق يحب إن الل
“Wahai Aisyah, sesungguhnya Allah itu Maha lembut dan mencintai kelembutan di dalam
semua urusan”
Hadits ini juga diriwayatkan oleh Muslim no. 2593 dengan lafaz.
فق ما ال يعطي على العنف وماال يعطي يا على ما سواه على الرفق ويعطى ه رفيق يحب الر عائشة إن الل
“Wahai Aisyah, sesunguhnya Allah itu Mahalembut dan mencintai kelembutan. Allah
memberi kepada kelembutan hal-hal yang tidak diberikan kepada kekerasan dan sifat-sifat
lainnya”
Muslim juga meriwayatkan hadits no. 2592 dari Jabir bin Abdullah bahwa Nabi
bersabda.
فق من يحرم الريح????????????????????????????????????????????????رم الخي????????????????????????????????????????????????ر“Barangsiapa yang tidak memiliki sifat lembut, maka tidak akan mendapatkan kebaikan”.
ف??قأن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال يا ??ق يحب الر عائشة: إن الل??ه رفيواه. )رواه فق ما ال يعطي على العنف وم??ا ال يعطي على م??ا س?? ويعطي على الر
مسلم(“Sesungguhnya Allah Maha lembut, mencintai kelembutan, dia memberikan kepada yang
lembut apa yang tidak diberikan kepada yang kasar”
انه ش?? يء إال ??زع من ش?? ??ه وال ين زان فق ال يكون في شيء إال إن الر)رواه مسلم(
4
“Sesungguhnya, tidaklah kelembutan itu ada pada sesuatu kecuali ia akan membaguskannya,
dan tidaklah (kelembutan) itu tercabut dari sesuatu, kecuali akan memburukkannya”
Rasulullah n bersabda:
شانه إن زانه وال نزع عن شيء إال إالفق ال يكون في شيء الر“Sesungguhnya tidaklah kelemah lembutan itu ada pada sesuatu melainkan akan
menghiasinya dan tidaklah tercabut dari sesuatu melainkan akan merusaknya.” (Sahih, HR.
Muslim dari Aisyah x)
فق يحرم الخير )رواه مسلم( من يحرم الر“Barang siapa yang tidak terdapat kelembutan padanya, maka tidak ada kebaikan padanya”
وا وقال النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم وهو يبعث الناس: )يسر???وا رين ولم تبعث م???ا بعثتم ميس??? روا وال تنفروا، فإن روا، وبش??? وال تعس???
رين( )رواه مسلم( معس“Hendaklah kalian bersikap memudahkan dan jangan menyulitkan. Hendaklah kalian
menyampaikan kabar gembira dan jangan membuat mereka lari, karena sesungguhnya
kalian diutus untuk memudahkan dan bukan untuk menyulitkan.”
Dari ‘Aisyah istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam telah bersabda:
فق ما ال يعطي على العنفيا وما ال يعطي على ما سواهعلى الرفق ويعطي ه رفيق يحب الر عائشة إن الل“Wahai Aisyah, sesungguhnya Allah itu Maha Lembut, Dia mencintai sikap lemah lembut.
Allah memberikan pada sikap lemah lembut sesuatu yang tidak Dia berikan pada sikap yang
keras dan juga akan memberikan apa-apa yang tidak diberikan pada sikap lainnya.” (HR.
Al-Bukhari no. 6024 dan Muslim no. 2165)
Muslim meriwayatkan hadits dalam kitab Shahihnya no.2594 dari Aisyah, Nabi bersabda.
فق الر شانه إن وال ينز ع من شيء إال زانه اليكون في شيء إال
5
“Sesungguhnya sifat lemah lembut itu tidak berada pada sesuatu melainkan dia akan
menghiasinya (dengan kebaikan). Sebaliknya, tidaklah sifat itu dicabut dari sesuatu,
melainkan dia akan membuatnya menjadi buruk.” (HR. Muslim no. 2594)
B. Ar-Rifq Merupakan Sifat Yang Harus Dimiliki Oleh Setiap Muslim, Terkhusus
Seorang Da’i.
Termasuk di antara akhlak-akhlak yang harus dimiliki oleh seorang da’i yang berdakwah
di jalan Allah subhanahu wa ta’ala adalah bersikap lapang dada, menampakkan wajah yang
ceria dan bersikap lemah lembut kepada saudaranya sesama muslim. Sifat tersebut akan
mendorong untuk lebih mudah diterimanya dakwah seseorang tatkala ia menyeru ke jalan
Allah subhanahu wa ta’ala.
Bahkan terhadap orang kafir tertentu, terkadang perlu untuk bersikap lemah lembut
dalam rangka melembutkan hati mereka untuk tertarik masuk ke dalam Islam. Telah
diketahui bahwasanya Islam adalah sebuah agama yang ringan dan mudah bagi pemeluknya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan:
وأبشروا وقاربوا غلبه فسددوا إال أحد الدين يشاد ولن يسر الدين إن وحة وشيء من الدلجة واستعينوا بالغدوة والر
“Sesungguhnya agama (Islam) itu mudah. Setiap orang yang berusaha mempersulitnya pasti
akan kalah. Maka bersikap luruslah, mendekatlah kepada kesempurnaan, dan berilah kabar
gembira, serta ambillah sebuah kesempatan pada pagi hari, petang serta sebagian dari
malam.” (HR. Al Bukhari)
Islam juga memerintahkan kepada pemeluknya untuk bermuamalah dengan sifat lemah
lembut kepada sesama manusia, dan bahkan terhadap binatang ternak sekalipun.
Sebagaimana dalam hadits:
فليرح ذبيحته وليحد أحدكم شفرته ذبحتم فأحسنوا الذبح قتلتم فأحسنوا القتلة ه كتب اإلحسان على كل شيء فإذا وإذا إن الل
“Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala telah mewajibkan untuk berbuat baik atas segala
sesuatu. Jika kalian membunuh, maka bunuhlah dengan cara yang baik. Jika kalian
6
menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang baik. Dan hendaklah salah seorang dari
kalian menajamkan pisaunya (ketika hendak menyembelih), dan menyenangkan
sembelihannya.” (HR. Muslim)
Ketika seorang mukmin telah berhias dengan kelemahlembutan, maka akan
membuahkan pada dirinya sikap kasih sayang kepada orang lain, dan akan melahirkan pada
diri orang lain sikap kecintaan dan keridhaan, serta menumbuhkan sikap segan dari pihak
lawan kepada dirinya. Sebaliknya, dengan sikap keras, kaku dan kasar akan membuat lari dan
menjauhnya manusia, dan semakin mengobarkan api kebencian dari orang-orang yang
menanam benih kebencian kepada dirinya. Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam menyatakan:
من ينزع وال زانه إال شيء في يكون ال فق الر إنشانه إال شيء
“Sesungguhnya sifat lemah lembut tidaklah berada pada sesuatu kecuali akan membuat indah
sesuatu tersebut dan tidaklah sifat lemah lembut dicabut dari sesuatu kecuali akan membuat
sesuatu tersebut menjadi buruk.” (HR. Muslim)
Kesimpulannya adalah, sepantasnya bagi seorang da’i untuk menghiasi dirinya dengan sifat
Ar-Rifq didalam memerintahkan kepada perkara yang ma’ruf (kebaikan) dan melarang dari
yang mungkar.
Namun, yang perlu diperhatikan bahwa sifat Ar-Rifq tidaklah menunjukkan kelemahan atau
ketidaktegasan seseorang dalam berkata dan bertindak. Bahkan dalam sifat Ar-Rifq sendiri,
sebenarnya telah mengandung sikap tegas dalam amar ma’ruf nahi munkar (memerintahkan
kepada kebaikan dan melarang dari kemungkaran). Dan tidaklah sikap tegas itu identik
dengan sikap keras atau kasar. Dalam keadaan tertentu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersikap tegas dan keras.