h. mutammimul’ ula, sh (f-pks)berkas.dpr.go.id/armus/file/lampiran/leg_1-20200409... · 2020. 4....

12
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA -------------------------------------------- RISALAH RAPAT PANITIA KHUSUS 4 RUU BIDANG PERADILAN KAMIS, 4 JUNI 2009 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Tahun Sidang Masa Persidangan Jenis Rapat Rapat ke- Hari/tanggal Waktu Tempat Acara Ketua Rapat Sekretaris Rapat Hadir : : : : : : : : : : : 2008 -2009. IV Rapat Panitia Khusus Kamis, 4 Juni 2009. 13.00 – 14.15 WIB. Ruang Rapat badan Legislasi 1. Penyempurnaan terhadap daaft 4 RUU bidang Peradilan. 2. Pembentukan Panja. Drs. Agun Gunanjar Sudarsa, MS.i. Endang Suryastuti, SH.MSi. 21 orang, izin 6 orang dari 50 orang Anggota I. ANGGOTA PANJA : 1. Drs. Agun Gunanjar S, M.Si. 13. Drs. Djafar Nainggolan 2. Cipryanus Aoer. 14. Daday Hudaya 3. Anna Muawanah, SE.MH. 15. H. Zaenuddin. 4. Sahrin Hamid. 16. H. Syaiful Rachman, SH.MH. 5. HA. Afifudin Thaib, SH.. 17. Azlaini Agus, SH.MH 6. DR. Deding Ishak, SH.MM 18. Ilyas Siraj, SH.MAg 7. DR. Bomer Pasaribu, SH.SE>MS. 19. H. Mutamimul Ula, SH. 8. Drs. Imam Supardi. 20. Drs. Al Muzamil Yusuf. 9. Pataniari Siahaan... 21. Ir. Bahran Andang.. 10. I. Nyoman Gunawan, SH 11. EA. Darojat. 12. Kurniati.

Upload: others

Post on 09-Dec-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: H. MUTAMMIMUL’ ULA, SH (F-PKS)berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200409... · 2020. 4. 9. · hanya bersifat menyampaikan laporan perkembangan pembentukan Panja, ... perubahan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

-------------------------------------------- RISALAH

RAPAT PANITIA KHUSUS 4 RUU BIDANG PERADILAN KAMIS, 4 JUNI 2009

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tahun Sidang Masa Persidangan Jenis Rapat Rapat ke- Hari/tanggal Waktu Tempat Acara

Ketua Rapat Sekretaris Rapat Hadir

: : : : : : : :

: : :

2008 -2009. IV Rapat Panitia Khusus

Kamis, 4 Juni 2009. 13.00 – 14.15 WIB. Ruang Rapat badan Legislasi

1. Penyempurnaan terhadap daaft 4 RUU bidang Peradilan.2. Pembentukan Panja.

Drs. Agun Gunanjar Sudarsa, MS.i. Endang Suryastuti, SH.MSi. 21 orang, izin 6 orang dari 50 orang Anggota

I. ANGGOTA PANJA : 1. Drs. Agun Gunanjar S, M.Si. 13. Drs. Djafar Nainggolan2. Cipryanus Aoer. 14. Daday Hudaya3. Anna Muawanah, SE.MH. 15. H. Zaenuddin.4. Sahrin Hamid. 16. H. Syaiful Rachman, SH.MH.5. HA. Afifudin Thaib, SH.. 17. Azlaini Agus, SH.MH6. DR. Deding Ishak, SH.MM 18. Ilyas Siraj, SH.MAg7. DR. Bomer Pasaribu, SH.SE>MS. 19. H. Mutamimul Ula, SH.8. Drs. Imam Supardi. 20. Drs. Al Muzamil Yusuf.9. Pataniari Siahaan... 21. Ir. Bahran Andang..10. I. Nyoman Gunawan, SH11. EA. Darojat.12. Kurniati.

Page 2: H. MUTAMMIMUL’ ULA, SH (F-PKS)berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200409... · 2020. 4. 9. · hanya bersifat menyampaikan laporan perkembangan pembentukan Panja, ... perubahan

JALANNYA RAPAT : KETUA RAPAT (DRS. AGUN GUNANDJAR SUDARSA, MSi) : Bisa kita kerjakan, untuk itu Ibu dan Bapak yan kami hormati, jika bisa kita menyepakati dari

penjadwalan yang tersedia alokasi waktu yang ada diharapkan kita bisa mengadakan Rapat Panja ini dua kali konsiyering, konsiyering yang pertama akan dilaksanakan pada tanggal 11-13 Juni 2009, karena tidak mungkin sekali konsiyering selesai kita harapkan dua kali konsiyering tanggal 25-27 Juni 2009, dari sana diharapkan pada tanggal 3 Juli 2009 sudah penutupan masa sidang, sehingga diharapkan pada hari Senin mudah-mudaham malam kita bisa lapor ke Pansus untuk bisa melaporkan untuk langsung pendapat akhir dari masing-masing fraksi, tanda tangan sudah bisa langsung kita kirimkan ke Presiden.

Untuk itulah beberapa hal perkembangan perjalanan Pansus ini, termasuk beberapa usulan yang kami sampaikan dari meja Pimpinan berkaitan dengan penyelesaian tugas Pansus ini, jadi kembali kami mengingatkan yang pertama kita punya jadwal dua kali Panja dan diharapkan pada akhir masa sidang kita akan mengirimkan draft ini sebagai hasil di Pansus yang mungkin pada tahap masa sidang berikutnya kita sudah mulai bisa melakukan pembahasan bersama dengan pemerintah. Karena ini adalah Rapat Internal, sebenarnya ada hal-hal lain yang mungkin kami harapkan ada saran, masukan, perkembangan dari segenap anggota Pansus yang lainnya.

Sebelum itu informasi yang terakhir bahwa komposisi keanggotaan Panja ini biasa sebagaimana diatur dalam Tata Tertib kita, unsur Pimpinan Pansus 5 orang, kemudian dari Fraksi Partai Golkar 5 orang, Fraksi PDI P 4 orang, Fraksi Partai Demokrat 2 orang, Fraksi PPP 2 orang, Fraksi PKB 2 orang, PAN 2 orang, PKS 2 orang, BPD 1 orang, BPR 1 orang dan PDS 1 orang.

Kami persilahkan kepada Bapak dan Ibu Anggota Pansus yang mungkin, karena agenda kita hanya bersifat menyampaikan laporan perkembangan pembentukan Panja, tidak ada agenda yang lain kami persilahkan kepada Bapak dan Ibu untuk memberikan masukan.

H. MUTAMMIMUL’ ULA, SH (F-PKS): Terima kasih Pimpinan Saya kita soal jadwal kami setuju, mudah-mudahan tidak ada tambahan dari anggota yang lain.

Yang kedua soal teknis konsolidasi untuk pemahamannya, jadi mohon dipertimbangkan ada dua opsi. Apakah nanti setelah dilihat dari substansi atau kuantitatif, kualitatif perubahan undang-undang apakah mungkin bentuknya bukan perubahan tetapi penggantian, tetapi dengan menggaris bawahi hal-hal yang sudah baku tidak ada perubahan, jangan sampai karena perubahan akan tetapi melebar. Yang kedua, jika itu tidak mungkin tetap bentuknya perubahan dengan konsekuensi bentuk akhir berupa amandemen atau adendum, saya lihat ini bentuknya ini lebih banyak Adendum, adendum ditambah ada 1A dan 1B dan seterusnya, akan tetapi saya tidak tahu ada pasal yang mengganti, mencabut diganti baru. Memang ada pasal yang diganti sama sekali, jika memang tidak bisa diganti tetap saja bentuknya amendemen atau perubahan, maka untuk membantu jika bisa dari sekretariat menyusun untuk membantu kita memahami perundang-undangan itu disusun dalam satu naskah tetapi satu naskah ini bukan undang-undang untuk sekedar memudahkan, karena perubahannya dari pertama dan kedua itu untuk mencari gadok-gadok. Saya kira itu saran jika bisa di pertimbangkan.

Terima kasih Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Page 3: H. MUTAMMIMUL’ ULA, SH (F-PKS)berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200409... · 2020. 4. 9. · hanya bersifat menyampaikan laporan perkembangan pembentukan Panja, ... perubahan

DRS. IMAM SUPARDI (F-PG) : Terima kasih Pimpinan Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh Pertama-tama kami menyetujui terhadap apa yang telah dipaparkan oleh Bapak Pimpinan, hanya

kami mohon melaporkan waktunya bersamaan dengan hak angket haji tanggal 11-12 Juni 2009, dan juga untuk yang ke 25-26 Juni 2009 itu bersamaan dengan BKSAP, sehingga dengan demikian kami persorangan kami mohon ijin kepada pimpinan oleh karena hak angket haji ini harus segrra diselesaikan dan BKSAP tidak mungkin ditunda.

Terima kasih Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh PROF. DR (IPB) H. BOMER PASARIBU, SE., SH., MS (F-PG) : Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh Kami sangat menghargai prakarsa pimpinan dengan bantuan, dukungan tenaga ahli kita yang

telah memasukkan seluruh Rancangan Undang-Undang dan masukan dari seluruh RDPU dalm satu sistem matrik yang sangat komprehensif dan mudah diikuti, dengan demikian model yang seperti ini akan sangat membantu kita untuk pengerjaan lebih lanjut nanti di dalam tingkat Panja.

Saya mendukung usul Bapak Tamim, untuk lebih memudahkan lagi kita andai walaupun mungkin ada kerja extra dari tim ahli untuk menyusun rancangan perubahan ini dengan digabungkan terhadap naskah terakhir susunan perubahan pertama dan kedua jika dia dua perubahan. Dengan demikian kita tadi makin saya mendukung cukup satu Panja, jadi melihatnya sekaligus di dalam pandangan yang holistik, komprehensif, tidak terpisah-pisah sehingga kita memperoleh satu gambaran yang menyeluruh dalam satu rangkaian saja. Jadi ini satu dokumen sangat bagus membantu karena ini arah dari perubahan yang akan kita dalami tetapi untuk melihat secara komprehensif dan juga aturan dari rekan-rekan yang telah mengajukan pendapat dalam RDPU itu kita bisa secara komprehensif apakah masih mungkin teman-teman menyusun rancangan ini langsung di klopkan dengan sesudah perubahan pertama dan kedua, sehingga dengan demikian dalam usul kedua ini kita bisa melihat nafasnya.

Kami tahu bahwa sudah siap Undang-undang Tentang Mahkamah Agung, kemudian sedang dibahas Rancangan Undang-Undang Komisi Yudisia, apabila dua hal juga bisa bandingkan khususnya biarpun masih sedang dibahas belum final dalam Komisi Yudisial, itu akan membantu sinkronisasi, harmonisasi, sehingga seluruh undang-undang yang terkait yang relevan mempunyai satu suasana harmonisasi, sikronisasi yang lebih utuh walaupun khusus Undang-undang Komisi Yudisial belum final.

Kemudian yang terakhir kami menggaris bawahi saja tekad Pimpinan Pansus kita agar ini menjadi pekerjaan yang harus sedapat mungkin lebih cepat lebih bagus, lanjutkan dengan semangat kerakyatan, selesai pada periode ini.

Terima kasih Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh KETUA RAPAT : Silahkan Bapak Deding. Dr. H. DEDING ISHAK IBNU SUDJA, SH., MM (F-PG) : Terima kasih Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh apa yang disampaikan oleh Bapak Bomer ini, jadi soal sinkronisasi dan harmonisasi dengan

undang-undang yang sudah disahkan Undang-undang No. 3 Tahun 2009 tentang Mahkamah Agung,

Page 4: H. MUTAMMIMUL’ ULA, SH (F-PKS)berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200409... · 2020. 4. 9. · hanya bersifat menyampaikan laporan perkembangan pembentukan Panja, ... perubahan

kemudian juga kita sedang menyelesaikan Panja tentang RUU Komis Yudisial, jadi ini penting sekaligus juga staf ahli maupun sekretariat agar bahan-bahan ini menjadi bagian dari pembahasan kita.

Kemudian yang kedua, belajar dari pengalaman Panja ini Bapak Ketua saya harapkan pimpinan dalam memimpin Pansus dan Panja, jadi biasanya di Panja ini juga apalagi di akhir-akhir masa jabatan ini agak sulit, barangkali melalui komunikasi antar Pimpinan Pansus yang terkait apa yang kita bahas bisa kita sinkronkan dan kemudian di cari materi yang tepat sehingga pembahasan ini lebih cepat lebih baik.

Terima kasih Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Hj. AZLAINI AGUS, SH., MH (F-PAN) : Terima kasih Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Pimpinan yang terhormat Bapak dan Ibu Anggota Pansus yang saya hormati Dari apa yang diantarkan oleh Pimpinan, yang pertama kami dapat menyetujui jadwal konsinyering

Panja yang dijadwalkan itu setidaknya dua kali rapat konsinyering Panja, konsikuensinya karena ada beberapa Panja mungkin kita harus menyesuaikan dan membagi setidaknya setiap fraksi harus hadir di Panja.

Yang kedua kami berterima kasih dan menyampaikan penghargaan ini saya lihat baru pertama ada untuk menyusun matrik seperti ini sehingga membuat pekerjaan menjadi lebih muadah. Saya mendukung usul Bapak Tamim jika bisa menyusun sandingan terasa beratnya di Undang-undang Militer itu kadang-kadang kita bawa draft perubahannya tetapi draft aslinya, seharusnya draft undang-undang yang kita rubah itu tidak ada sehingga kadang-kadang terpaksa menskors rapat untuk melihat dahulu ada perubahan atau tidak, jadi memang ide dan usul Bapak Tamim patur kita dukung untuk menyusun naskah yang merupakan sandingan dari naskah undang-undang dan naskah RUUnya. Tetapi jika ketiganya itu satu naskah susah juga, saya pikir masing-masing jadi rujukan pertamanya, reverensi pertama ini jika kita menemui kesulitan kita merujuk kepada naskah yang sandingan itu.

Kemudian kita mendukung juga pemikiran bahwa ini lebih cepat lebih baik tetapi ada satu hal itukan RUU Peradilan Militer itu jalan setahun kedepan kemarin beberapa masukan yang kita terima dari Mahkamah Agung terutama dari Dirjen Peradilan Militer dan TUN itu sepertinya menyangkut kesana tentang usia hakim, usia panitra dan sebagainya. Ini mungkin satu hal yang mungkin juga perlu kami mendapatkan masukan, karena kebetulan kami adalah salah satu pimpinan di Pansus itu, jadi ini Pansus juga berjalan dan kita tidak tahu bisa selesai atau tidak, karena memang masalah substansi yang masih di perbingkaikan itu masih sangat sulit dimana pihak pemerintah dalam hal ini Menteri Pertahanan dan Mabes TNI, menghendaki walaupun diperadilan umum maka peradilan TNI itu tidak mau disidik oleh Polri akan tetapi oleh TUN, ini yang masih terjadi perdebatan di sana. Ada beberapa masukan kemarin berkaitan dengan RUU Peradilan Militer ketimbang dibahas di sini.

Terima kasih Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Ir. H. BAHRAN ANDANG. M.Sc (F PBR): Terima kasih Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Yang saya hormati Ketua dan rekan-rekan Anggota Panja

Page 5: H. MUTAMMIMUL’ ULA, SH (F-PKS)berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200409... · 2020. 4. 9. · hanya bersifat menyampaikan laporan perkembangan pembentukan Panja, ... perubahan

Pertama berkaitan dengan keberadaan RUU ini apa kita bisa kita jadikan sebagai pengganti atau perubahan saya kira ada aturannya dengan 50% jiak sudah 50% materi yang dirubah itu harus dijadikan pengganti. Teman-teman tenaga ahli harus mencermati benar RUU dijadikan pengganti atau perubahan.

Mengenai jadwal tidak ada masalah. Yang terakhir mengenai RUU kekuasaan Kehakiman itu yang diintergrasikan ke dalam 3 RUU ini. jika saya bisa tidak kita disana materi yang kita swit dengan 3 RUU ini, supaya kita bisa kelihatan bahwa integrasinya bisa kelihatan secara jelas.

Terima kasih Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh SYAIFUL RAHMAN, SH., MH (F-PPP) : Terima kasih Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Hal-hal yang tadi sudah disampaikan oleh Bapak yang terhormat saya dengan sepenuh hati dapat

menyetujui beberapa masukan tadi. Hal-hal lain yang perlu saya tambahkan sebagai informasi mungkin ini juga teman-teman sekalian yang sesungguhnya hal ini sudah dinyatakan oleh Pimpinan yaitu bahwa perbaikan-perbaikan ke 4 undang-undang ini adalah mengacu kepada putusan Konstitusi, dimana berkaitan perubahan inikan ada undang-undang yang lain yang juga sedang dirampungkan, yaitu Undang-undang tentang Komisi Yudisial dan Undang-undang Mahkamah Konstitusi. Berkaitan dengan itu saya ingin mempertanyakan dan mungkin juga kita mencoba mendalami walaupun Bapak Ketua sering mengatakan kita tidak terganggu atau tidak harus mengikuti kesana, namun tentunya perlu kita juga pahami apakah tidak lebih baik kita juga ingin mengetahui sejauhmana proses yang sudah diselesaikan oleh Komisi III DPR berkaitan Undang-undang Komisi Yudisial dalam hal ini ada substansinya yang tentunya berkaitan dengan perubahan ke 4 undang-undang ini, sehingga kita sudah maksimal seumpamanya di ke 4 undang-undang ini ternyata misalkan baik mengenai penyajian di undang-undang ini misalkan berlainan. Itu saya yang ingin saya ingatkan seandainya ini memang diperlukan tentunya kita mencari tahu paling tidak bahanyalah.

Terima kasih Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh PATANIARI SIAHAAN (F-PDIP) : Melengkapi beberapa saran dan usulan, ada beberapa hal mungkin sekedar informasi saja bahan

ini dari Badan Legislasi, beberapa permintaan saya pikir memang wajar karena sebenarnya termasuk mengacu kepada putusan Mahkamah Konstitusi masalah Undang-undang Komisi Yudisial. Jadi memang menjadi relevan untuk juga melihat pada Undang-undang Mahkamah Agung, Komisi Yudisial, dan Mahkamah Konstitusi karena pada saat membuat perubahan memang dirujukan dengan rancangan perubahan Undang-undang Komisi Yudisial, RUU Mahkamah Agung dan Undang-undang Mahkamah Kontitusi, dengan tentu beberapa tambahan lain.

Kemudian yang kedua ada saran saya terkait dengan masalah pengadilan Tipikor yang sekarang menjadi persoalan, yaitu pemahaman pengadilan dan peradilan. Jika konstitusi yang harus dengan undang-undang kan peradilan bukan pengadilan, tetapi sekarang putusan Mahkamah Kontitusi dan dipahami oleh seluruh masyarakat termasuk juga pemerintah bahwa pengadilan itu harus undang-undang, yang selama ini ada pengadilan khusus itu adalah bagian undang-undang mengenai hal tersebut, belum ada undang-undang kecuali peradilan Ad Hoc belum ada satu undang-undang yang kita pahami. Jika kita lihat secara rancangan Tipikor sebenarnya yang diinginkan adalah menempatkannya dengan 4 Undang-undang Peradilan sehingga jika dimungkinkan nanti melalui pimpinan tentunya apakah dimungkinkan juga sekalian menata kita punya sistem peradilan yang sekarang ini juga kemana-mana ini apakah mungkin dalam lingkungan 4 peradilan ini kita nyatakan saja sekaligus, dibagian keterangan mengenai lingkungan

Page 6: H. MUTAMMIMUL’ ULA, SH (F-PKS)berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200409... · 2020. 4. 9. · hanya bersifat menyampaikan laporan perkembangan pembentukan Panja, ... perubahan

peradilan umum, sekaligus nanti mungkin bisa ditambahkan bahwa ini apa yang sudah di Undang-undang Perikanan atau yang lainnya dinyatakan saja sebagai ibunya bahwa anak saya ada Tipikor dan ada ini, sehingga mungkin sekaligus nanti terjadi sinkronisasi jika kedepan penataan sehingga nanti mungkin jika mengenai pengadilan ya masuk ke peradilan umum saja. Ini sebagai saran saja supaya kedepan arsitektur kita lebih baik dan membuahkan peradilan yang sebenarnya menjadi masalah juga kedepan nanti, jadi mungkin di bagian peradilan umum.

Yang berikutnya mungkin juga ada catatan sedikit dari Baleg sebenarnya rencana itu memang kekuasaan kehakiman mungkin nanti tidak akan undang-undangnya, jika kita memahami itukan dahulu berasal dari UUD sebelum perubahan. Pasal 24 yang lama mengatakan sesuai dengan kedudukannya disusun dalam undang-undang, tetapi jika kita mengacu kepada ketentuan UUD Pasal 24 A, B, C sebenarnya tidak lain kata-kata kekuasaan kehakiman. Jadi rujukan Undang-undang Kekuasaan Kehakiman dalam undang-undang yang lama itu sebenarnya masih mengacu kepada paradigma lama, sehingga dengan adanya reverensi yang masih valid, akan tetapi jika reverensi yang sudah tidak konstitusi ya tidak kita gunakan lagi. Ini beberapa catatan-catatan.

Yang terakhir masalah jadwal, ini masalah yang sulit karena semua Pansus diperlukan. Saya pikir dipindah-pindah selalu bentrok, mungkin tentatif saja sambil jalan daripada tidak rancangan kita rancangkan saja nanti sambil jalan, karena jika cari yang kosong saya pikir tidak ada yang kosong. Menurut hemat kami setuju saja rancangan dari ketua tadi, tetapkan saja dahulu nanti sambil kita tata, sebab jika kita bicarakan sekarang rasanya juga tidak ketemu yang sepaham. Itu saja catatan yang bisa kami sampaikan, informasi mengenai asal-asul daripada perubahan RUU kaitannya dengan perubahan Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial, dan Mahkamah Agung kemudian penegasan mengenai lingkungan peradilan umum yang sekaligus mengakomodir semua pengadilan-pengadilan yang ada di dalam lingkungan peradilan umum tersebut.

Terima kasih KETUA RAPAT : Jadi dari keseluruhan masukan dari anggota Pansus yang pertama prinsip substansi yang kita

bahas berkenaan dengan 4 Rancangan Undang-Undang Bidang Peradilan Umum tetap harus dan wajib mengacu kepada putusan Mahkamah Konstitusi. Justru usul inisiatif Baleg itu berangkat dari kecepatan berpikir Baleg tidak cukup hanya merevisi dari Undang-undang Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi dan Komisi Yudisial, karena ada implikasi berikutnya yang harus dijalankan dan dilaksanakan oleh pengadilan di tingkat pertama dan pengadilan di tingkat banding dan mau tidak mau itu harus merevisi lingkungan peradilan yang sudah ada selama ini. itu kita setujui?

(RAPAT : SETUJU)

Yang kedua soal penjadwalan, yang kami maksud dengan tidak usah terganggu dengan Pansus

yang lain, tetapi pada posisi penjadwalan jadi penjadwalannya kita tetap tidak usah lalu menunggu, kita pokoknya jalan saja jika memang sudah pada waktunya kita bisa pantau, kita ikuti pernyataan substansi materi sudah ada sinkronisasi, jika perlu juga mengundan pimpinan Pansus yang lain kita undang kemari untuk bisa bersama-sama saya pikir jadwal tetap bisa kita sepakati, artinya tetap kita sudah bisa memprediksi apa yang sudah disampaikan oleh Bapak Deding perkembangan-perkembangan yang wajib kita ikuti yang pertama adalah Undang-undang Tentang Mahkamah Agung itu sendiri sudah jadi, oleh karena itu kami minta kepada sekretariat untuk membagikan RUU No. 3 Tahun 2009, bagaimana substansi pengawasan yang sudah kita rumuskan di tingkat pucuknya, jadi disepakati ya?

(RAPAT : SETUJU)

Page 7: H. MUTAMMIMUL’ ULA, SH (F-PKS)berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200409... · 2020. 4. 9. · hanya bersifat menyampaikan laporan perkembangan pembentukan Panja, ... perubahan

Jadi artinya penjadwalan dalam masa sidang ini kita tetap mengejar target seperti air mengalir,

artinya tetap Panja 2 kali, 11-13 Juni 2009 dan tanggal 25-27 Juni 2009, diharapkan pada hari Seninnya kita sudah bisa Rapat Pansus untuk mengesahkan Rancangan Undang-undang ini dengan pendapat akhir dari masing-masing Fraksi sehingga di akhir masa sidang draft ini sudah bisa kita layangkan kepada Presiden untuk sedapat mungkin bisa dibahas pada masa sidang berikutnya dan bisa kita selesaikan.

(RAPAT : SETUJU)

Untuk itu dibutuhkan yang juga harus disepakati disamping tadi kita sudah meminta Undang-undang No. 3 Tahun 2009 dibagikan saya pikir juga perlu kita mintakan kembali kepada sekretariat dan tenag aahli untuk membuat matrik Rancangan Undang-undang ataU Undang-undang Kekuasaan Kehakiman itu dibuatkan saja matriknya, sebelah kanan undang-undang yang asli, lalu jika disampingnya itu yang berkaitan dengan substansi it sudah diatur dimana, jadi pengaturan substansinya ada undang-undang apa. Sehingga secara keseluruhan itu ternya sudah diatur dalam undang-undang itu semua untuk apa lagi. Say apikir matrik ini menjadi penting menjadi bagian untuk memutuskan pada akhirnya kita mencabut atau tetap dia hidup, karena jangan sampai ada prinsip-prinsip yang ternyata masih begitu penting walaupun hanya 2-3 pasal tetapi itu ternyata jiwanya, jika jiwanya belum tersentuh kita pertahankan, setuju ya?

(RAPAT : SETUJU) Hj. AZLAINI AGUS, SH., MH (F-PAN) : Walaupun sudah di ketok jadi draft RUU-nya kemudian dia sudah diatur di mana bunyinya, jadi

belum tentu teksnya sama maksudnya dengan itu. KETUA RAPAT : Terima kasih Ibu Azlaini, jadi dilengkapi bukan hanya sekedar menyebut substansinya di undang-

undang ini akan tetapi rumusannya seperti apa dilampirkan. Kemudian yang berikutnya juga dimintakan sekrertariat dan tim ahli permintaan dari Bapak Tamim dan yang didukung yang lain-lain ketika Rancangan Undang-undang perubahan ini dibuatkan susunan dalam satu naskah, jadi supaya dalam membahas sudah ada pengangan. Undang-undang dalam satu naskah yang sudah Undang-undang N0. 6 Tahun 1986 yang sudah dirubah satu kali itu perubahannya seperti apa disusun dalam satu naskah, sehingga ketika kita akan merubah yang berikutnya itu bisa kita sandingkan sehingga nanti pada kesimpulannya apakah dari memang dari segi substansi semuanya sudah banyak berubah, lebih baik kita mengganti, itu hanya bisa disimpulkan kita juga akan dibantu oleh matrik, ternyata juga banyak penambahan substansi baru, itu juga akan semakin mendukung untuk mengganti. Itu semua matrik secara keseluruhan dengan susunan satu naskah akan sangat membantu untuk pada akhirnya kita berkesimpulan apakah merubah atau pada akhirnya mengganti.

Kemudian yang berikutnya yang berkaitan kerena ini muncul saya pikir juga tidak ada masalahnya, tetapi saya tidak berani melangkah lebih jauh karena ini sangat prinsipil, misalkan prosedural Pansus tidak memiliki kewenangaan itu tetapi jika hanya sekedar itu berkembang dan ikut dibicarakan, saya pikir Pansus juga harus mencarikan jalan keluarnya, karena berkembang dalam rapat-rapat ini diantaranya tentang peradilan militer, tentunya nanti apakah akan kita mintakan masuk kesini, begitu pula dengan Tipikor

Page 8: H. MUTAMMIMUL’ ULA, SH (F-PKS)berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200409... · 2020. 4. 9. · hanya bersifat menyampaikan laporan perkembangan pembentukan Panja, ... perubahan

substansinya mau kita pindahkan kesini, Undang-undang No. 10 Tahun 2004 yang mengatur tata cara pembentukan peraturan perundang-undangan, menurut hemat kami kita tidak dalam kompetensi untuk membicarakan itu, tetapi secara prosedural saya pikir ini juga yang perlu menjadi wacana, pemikiran Pansus ini bahwa hal inipun tumbuh pemikiran-pemikiran yang seperti ini yang menurut hemat kami juga harus disampaikan kepada pansus-pansus atau komisi yang menangai substansi ini, tentunya ini menjadi bagian catatan saja dahulu di rapat internal kita, jika tidak menutup kemungkinan hal-hal seperti itu akan kita bicarakan dengan Pansus lain berkenaan dengan penyelesaian kewajiban kita sebagai lembaga dewan sebagai pemegang kekuasaan pembuat undang-undang. Saya rasa ini sebagai catatan yang soal peradilan militer, maupun soal Tipikor. Kemudian yang terakhir kai minta persetujuan kepada Bapak dan Ibu yang kami hormat, catatan-catatan yang sudah kami sampaikan termasuk keputusan-keputusan yang baru saja di ketok ini, kami akan tindak lanjuti dalam bentuk teknis administratif supaya bahan-bahan ini bisa selesai cepat kami mintakan kepada tenaga ahli dan sekrtariat untuk bisa menyelesaikannya agar kiranya sebelum pelaksanaan Rapat Panja yang akan kita mulai pada tanggal 11-13 Juni 2009 bahan tersebut telah tersajikan. Untuk itu kami mintakan kepada masing-masing fraksi untuk mengirimkan daftar nama untuk bisa kami sahkan menjadi Anggota Panja. Jadi dengan ini Panja kami bentuk dengan komposisi sebagaimana kami sebutkan dengan jumlah termasuk pimpinan 27 orang.

(RAPAT : SETUJU)

Untuk itu kami juga meminta persetujuan kepada Anggota Pansus, bahwa Panja dalam rangka melaksanakan tugasnya ini juga tetap kami memutuskan meminta persetujuan Bapak untuk tetap senantiasa kita melibatkan tim sekretariat, tenaga ahli yang tentunya juga amat membantu, bahkan apabila diijikan ada usulan boleh tidak jika kami meminta persetujuan jika dalam pembahasan di Panja ini ada dari unsur dari Mahkamah Agun, Komii Yudisial yang kita mintakan untuk ikut hadir dalam pembahasan, walaupun dia tidak ikut rapat akan ettapi dia memantau, mengikuti dan bahkan kadang-kadang kita mintakan masukan.

Hj. AZLAINI AGUS, SH., MH (F-PAN) : Jadi artinya jika mereka memberikan masukan atau kita meminta masukan itu akan dibawa rapat melalui fraksi-fraksi juga.

H. MUTAMMIMUL’ ULA, SH (F PKS): Memang bagus juga hanya perlu dipertimbangkan, yang pertama jangan sampai nanti dipahami sebagai konverensi dan seolah-olah berikutnya diikuti jadi preseden. Yang kedua, keterlibatan mereka andaikata nanti ada masalah itu masih bisa memungkinkan ketika membahas dengan pemerintah. Saya kra diperitmbangkan saja yang penting jangan sampai menjadi preseden, bahwa dahulu Pansus seolah-oleh menjadi kebiasaan.

Dr. H. DEDING ISHAK IBNU SUDJA, SH., MM (F-PG) : Saya punya usul jadi sebaiknya sewaktu-waktu bila diperkukan. KETUA RAPAT : Jadi tidak permanen jika waktu-waktu diperlukan, kita bisa melakukan itu, paling tidak unsur pimpinan rembug dahulu. Jadi pada prinsipnya dibuka kemungkinan itu akan tetapi tidak dipermanenkan harus ikut selamanya. Jadi sewaktu-waktu memang dibutuhkan atau diperlukan.

Page 9: H. MUTAMMIMUL’ ULA, SH (F-PKS)berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200409... · 2020. 4. 9. · hanya bersifat menyampaikan laporan perkembangan pembentukan Panja, ... perubahan

PATANIARI SIAHAAN (F-PDIP) : Mungkin bisa dimintakan lewat sekretariat sebenarnya masukan-masukan mereka pada saat perancangan sudah ada, karena ada RDP, RDPU, jadi mungkin memang ada masalah sebab rancangan ini adalah menyempurnakan hasil Paripurna tentunya dalam rangka kekuasaan DPR kita harus berpikir dengan sangat hati-hati sehingga mungkin kehadiran itu tidak sebagai lembaga akan tetapi sebagai pribadi, sebab jika tidak akan terjadi antar lintas lembaga hubungannya menjadi agak rumit. KETUA RAPAT : Saya pertegas sekali lagi permintaan itu tidak formal, jadi bukan berarti berkirim surat minta dia untuk hadir itu bukan pada posisi itu akan tetapi lebih pada posisi. Ini membutuhkan perdebatan yang panjang, jadi menurut saya ini kita pending dahulu jadi yang jelas nanti kita bicarakan kemudian jika dalam perkembangan ternyata membutuhkan.

Hj. AZLAINI AGUS, SH., MH (F-PAN) : Pertama memag setiap kali rapat Pimpinan harus menyatakan bahwa rapat itu tertutup atau terbuka, jika tertutup karakternya ada dan jika terbukam karakternya juga ada. Yang kedua, seperti Undang-undang Pornografi, Undang-undang Penghapusan Tindak Pidana Perdagangan Orang itu jika ita longgar itu salah satu nongkrongin kita, sehingga kebebasan kita untuk memperdebatkan itu saya merasa benar, karena apalagi kekuasaan kita jika sudah mereka menongkrongin rapat-rapat Panja, Timsin, Timus, itu yang ingin saya sampaikan jika kita membuka itu atau memberikan peluang itu kepada Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial, apakah alasan kita untuk tidak memberikan pihak lain untuk ikut dalam rapat kita, artinya apapn yang kita putuskan hari ini ada konsekuensi lain yang mungkin akan terjadi bukan hanya pada Pansus atau Panja akan tetapi pada yang lain. KETUA RAPAT : Jadi usulan ini kesimpulannya kami pending dengan catatan hal itu hanya mungkin bisa dilakukan dengan melihat perkembangan pembahasan substansi yang memang secara signifikan membutuhkan kehadiran mereka, sepanjang itu tidak dibutuhkan untuk apa kita lakukan. SYAIFUL RAHMAN, SH., MH (F-PPP) : Kitakan ada melakukan RDPU tanggal 20 Mei 2009 dengan kemarin ini dalam rangka kita mencari masukan-masukan rekan saya ini apakah kita cukup, atau kita masih perlu dengan yang lain apakah dengan perguruan tinggi atau dengan pakar dan sebagainya atau misalnya mencari reverensi yang lain. Apakah memang nanti pelaksanaannya itu tentunya sesuai mekanisme apakah sekarang ini atau nanti setelah Panja sehingga kita ini tidak sekedar kita dengan yang beberapa RDPU saja mungkin ada wawasan yang lain. KETUA RAPAT : Draft ini baru akan dikirim ke Presiden, jadi begitu Ampres, Surpres turun itu Pansus memmungkinkan kembali jika memang rapat internal menyatakan kita perlu sebelum masuk Rapat Kerja dengan menteri kita masih butuh sekali lagi RDP dengan siapa itu masih dimungkinkan, jadi artinya belum tertutup kemungkinan akan tetapi untuk kali ini menurut saya sudah cukup, Baleg menyusun revisi ini itu sudah mengundang bolak-balik perguruan tinggi. Demikian mungkin yang dapat kami sampaikan.

Page 10: H. MUTAMMIMUL’ ULA, SH (F-PKS)berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200409... · 2020. 4. 9. · hanya bersifat menyampaikan laporan perkembangan pembentukan Panja, ... perubahan

H. MUTAMMIMUL’ ULA, SH (F PKS): Jika skenarionya itu diserahkan ke pemerintah kemudian Surpres turun kemudian masih mengundang pakar lagi sebenarnya secara substansi sampai di top juga tidak boleh masih ada perubahan hanya RUU inikan dari DPR artinya kita tidak buat DIM yang buat DIM kan pemerintah, jadi lebih baik masukan itu sebagai pengkayaan pendapat kita yang kita lakukan perubahan ketika sudah oleh pemerintah. Maksud saya sudah RUU dari DPR dibawa ke pemerintah dan pemerintah datang kita merubah DIM yang kita miliki nanti akan menyulitkan pemerintah.

Hj. AZLAINI AGUS, SH., MH (F-PAN) : Ada yang ingin saya tanyakan ini konsinyering 11-13 Juni 2009 dan 26-28 Juni 2009 konsinyering Panja itu sebelum kita mengirim draft ke pemerintah itu pertanyaan saya. KETUA RAPAT : Inikan usul kita sudah usul DPR tentunya kemarin juga bisa saja langsung mengirim draft ini langsung Pansus memutuskan kita langsung kirim draft ini, tetapi Pansus ini kemarin dalam rapat internalnya sebagian besar banyak yang tidak terlibat dalam substansi materi ini sehingga kita perlu mengadakan rapat-rapat internal dahulu ditingkat Pansus untuk mendalami substansi ini karena ternyata setelah di lihat banyak sekali substansi yang memang draft ini disusun sebelum Undang-undang No. 3 Tahun 2009 jadi, sehingga perlu ada review ulang perubahan-perubahan sebelum ke Presiden, memang harus berubah karena sudah ada Undang-undang No. 3 Tahun 2009 yang dulu ini sudah menjadi duluan.

PROF. DR (IPB) H. BOMER PASARIBU, SE., SH., MS (F-PG) : Sudah ditekankan bahwa rancangan ini akan kita selesaikan pada masa sekarang ini, ada pengalaman pada saat kita kirim ke Presiden kita menunggu waktu yang sering kita dua kali itu, contohnya seperti dalam 30 hari sudah kita terima Surpres tetapi bisa jadi 2 x 30 hari bahkan 3 x 30 hari, kan sudah habis masa kerja kita. Jadi saran kami ada dua, pertama bagaimana secepat mungkin ini kita kirimkan ke Presiden dan sekaligus dengan pengawalan yang ketat dari Pimpinan Dewan, sebab jika tidak diingatkan pengalaman ini diperkuat dengan Undang-undang yang sudah di ketok di DPR dikirimke Presiden seharusnya sudah ditandatangani Presiden dalam 1 x 30 hari ternyata belum, sekarang sudah ada 2 Undang-undang yang lewat belum diteken, nampaknya lebih capat lebih bagus itu saya kira tema yang bagus juga. Jadi yang kedua Ketua, disamping lebih cepat lebih bagus kita kirim ke Presiden dengan kawanan khusus dari pimpinan DPR dan kita mengingatkan ke Sekretaris Negara yang juga menjadi Tim Sukses, juga bolehkan membuat program tidak menunggu-nunggu saja jalan saja kita sampai kita anggap ini bagi kita sudah final. Dengan begitu pemerintah tinggal ini iya dan ini tidak, makin cepat makin bagus. Tidak usah terlalu menunggu-nunggu Surpres jika itu turun cepat bagus akan tetapi jika 30 hari atau 60 hari. KETUA RAPAT : Pokoknya intinya kita tetap berpedoman kepada Undang-undang No. 10 Tahun 2004. PATANIARI SIAHAAN (F-PDIP) : Untuk melengkapi saja supaya rekan-rekan sekalian mendapatkan gambaran, jadi mungkin jika kita pahami sebenarnya inikan usul dari Badan Legislasi dan ini sat penyusunannya tentu sudah rapat par Anggota Baleg, sudah di bawa ke 6 provinsi, sudah mendapatkan masukan dari berbagai perguruan tinggi, RDPU dan sebagainya. Mohon maaf ini memang kadang-kadang sebenarnya pimpinan kita ini yang tidak jelas memutuskan di rapat Paripurna sebenarnya keputusannya 3, menolak atau menerima atau menerima

Page 11: H. MUTAMMIMUL’ ULA, SH (F-PKS)berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200409... · 2020. 4. 9. · hanya bersifat menyampaikan laporan perkembangan pembentukan Panja, ... perubahan

dengan catatan, catatan misalnya mengatakan perlu perbaikan disini. Sebenarnya hanya substansi itu yang boleh penyempurnaan, hanya saya tidak mengerti sudah 4 tahun dia harus diberitahu maka dia tidak pernah baca Tatib itu, jadi kita tidak pernah tahu putusan pada Pansus ini apa, ini menjadi persoalan sebenarnya. Dalam rangka supaya terlibat kami setuju saja, tetapi seperti di pada saat kita seharusnya konsisten saja pada usulan fraksi-fraksi menanggapi usulan Baleg pada saat Paripurna. Apa yang ditambahkan supaya jangan jeruk makan jeruk, karena di Baleg pun Anggota Fraksi juga. Ini satu contoh saja, Baleg menyiapkan Undang-undang Atribut Negara dari mulai bahasa, lagu kebangsaan dan segala macam. Sudah lama entah bagaimana Paripurna menugaskan kepada Komisi X DPR untuk membahas kembali, Komisi X DPR pergi kemana-mana keseluruh dunia memperbaiki, setelah itu dia kirim ke Presiden, setelah 3 bulan Presiden hanya memberikan Surpres tanpa DIM, katanya terlambat. Makanya ada catatan-catatan mungkin kita bisa buat Pansus juga ini ada catatan misalnya saat harmonisasi Undang-undang Lingkungan Hidup, Komisi VII DPR bersepakat dia juga akan kejar ke pemerintah nanti jika misalnya dikirim supaya jika nanti selesai DIM sehingga tidak ada time delay seperti yang disampaikan Bapak Bomer tadi, karena kita semua tahu DPR kita tidak ada carry over, jika ini tidak selesai di 30 September 2009 hangus ini, jadi sia-sia semua pekerjaan kita. Artinya jika memang sementara kita sama-sama tahu masalah 4 peradilan ini sangat penting dalam sistem kita sekarang, jadi ada urgency yang saya pikir. KETUA RAPAT : Silahkan Ibu Azlaini.

Hj. AZLAINI AGUS, SH., MH (F-PAN) : Saya tanya ke Pimpina dan kepada kita semua mungkin tidak kita kirimkan saja draft yang ada kepada pemerintah, karena ini juga akan best time juga disana sambil masukan ini akan menjadi patokan kepada kita ketika membahas nanti. Jadi itu dimungkinkan atau tidak jadi kita tidak perlu menyempurnakan dahulu dengan dua kali Rapat Panja yang ini sudah makan tiga minggu tetapi kita kirim dahulu draft yang ada sehingga catatan-catatan masukan menjadi masukan dan pegangan kita ketika kita masuk dalam Rapat Pansus dan Panja dengan pemerintah. KETUA RAPAT : Itu memungkinkan akan tetapi sudah berjalan sekiam lama dan jadwal dalam masa sidang ini juga sudah di ketok palu, artinya saya tidak mungkin mundur. Jadi saya tetap sebagai pimpinan berpegang kepada apa yang sudah diputuskan di awal masa Pansus ini, dimana kita menyadari bersama bahwa draft Rancangan Undang-Undang yang akan kita kirim ini adalah draft Rancangan Undang-Undang yang memang diharapkan sudah terlihat dan sudah nampak perlu adanya penyempurnaan, karena secara substansial apa yang diusulkan perubahan itu secara signifikan itu memang sudah jelas harus banyak perubahan-perubahan, itu yang pada akhirnya kita ingin mengirimkan kesana itu makanya sejak dari awal kita putuskan kita tidak terikat dari aspek jadwal keterkaitan dengan Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial, bahkan tadinya itu ada pertimbangan kita harus menunggu Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial, itu usulan awal yang mutlak. Akan tetapi justru pimpinan menawarkan kita tidak usah terikat Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial akan tetapi kita jalan saja seperti air mengalir, bahkan jika perlu selesai pada masa sidang ini, akhirnya jalan keluarnya ya sudah jika memang begitu kita sempurnakan draft ini supaya ada penyesuaian dengan Mahkamah Agung yang sudah ada penyesesuaian dengan Undang-undang No. 3 Tahun 2009 yang sudah jadi sementara ini yang dikatakan tadi draft ini sebelum itu selesai pembahasan. Saya kira kita tetap saja pada posisi Panja saja hanya apa yang disampaikan oleh Bapak Bomer prinsipnya kita lebih cepat lebih baik. Jadi artinya jika satu Panja di harapkan kita sudah utuh, sudah bulat,

Page 12: H. MUTAMMIMUL’ ULA, SH (F-PKS)berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200409... · 2020. 4. 9. · hanya bersifat menyampaikan laporan perkembangan pembentukan Panja, ... perubahan

sudah bisa ada korelasi antara draft yang satu dengan yang lain, itu sudah bisa jalan saya pikir jika kenapa juga lalu kita lambat-lambatkan. Saya rasa rapat ini kita akhiri, dengan demikian Rapat Internal ini kami tutup dengan mengucapkan terima kasih atas masukannya. Mudah-mudahan atas segala apa yang sudah ditunjukkan pembicaraan dari Bapak dan Ibu sekalian yang nampaknya tekad dan semangatnya sama, seperti juga yang diharapkan oleh Bapak Pataniari, Pimpinan Baleg kita, karena ini usulan Baleg ingin Rancangan Undang-Undang ini tidak nasibnya jadi tidak selesai pada masa jabatan kita. Kita harapkan karena perubahan ini signifikan diharapkan pada masa keanggotaan kita selesai. Mudah-mudahan pengiriman ke Presiden tidak harus selalu di akhir masa sidang, syukur-syukur jika kerja kita bisa ngebut, bisa cepat akan lebih baik, makanya rapat harus terus dilanjutkan dengan semangat kerakyatan. Wabillahi Taufik Walhidayah Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

(RAPAT DITUTUP PUKUL 14.15 WIB)

JAKARTA, 4 JUNI 2009 A.N. KETUA RAPAT

SEKRETARIS RAPAT,

ENDANG SURYASTUTI, SH.MS.I NIP. 210001543