gwkonsep

21
DR. Heru Hendrayana - GED - UGM Lecture Notes:Groundwater Basin Management 1 Konsep Dasar Manajemen Cekungan Airtanah Heru Hendrayana Heru Hendrayana Geological Engineering, Faculty of Engineering Geological Engineering, Faculty of Engineering Gadjah Gadjah Mada Mada University University PENDAHULUAN PENDAHULUAN Pengelolaan airtanah dalam arti luas adalah segala upaya yang mencakup inventarisasi, pengaturan pemanfaatan, perijinan, pengendalian serta pengawasan dalam rangka konservasi air bawah tanah. Pelaksanaan kebijakan pengelolaan airtanah mencakup kegiatan inventarisasi, peruntukan pemanfaatan, perijinan, pengendalian serta pemantauan pengambilan airtanah, yang dilakukan untuk menjamin terwujudnya keseimbangan pemanfaatan airtanah dan konservasi airtanah secara optimal. Pengelolaan airtanah pada hakekatnya melibatkan banyak pihak dan harus dilakukan secara bijaksana dengan mendasarkan aspek hukum dan aspek teknis. Pada saat ini pengelolaan airtanah dan kegiatan konservasi airtanah telah banyak dilakukan oleh berbagai pihak, baik Instansi Pemerintah maupun Swasta. Tetapi pada kenyataannya hasil pengelolaan maupun konservasi airtanah belum dapat mencapai sasaran dan masih relatif jauh dari titik optimal.

Upload: erwin-k-untung

Post on 30-Dec-2014

23 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

kiomseip

TRANSCRIPT

Page 1: gwkonsep

DR. Heru Hendrayana - GED - UGM

Lecture Notes:Groundwater Basin Management 1

Konsep Dasar ManajemenCekungan Airtanah

Heru HendrayanaHeru HendrayanaGeological Engineering, Faculty of EngineeringGeological Engineering, Faculty of Engineering

GadjahGadjah MadaMada UniversityUniversity

PENDAHULUANPENDAHULUANPengelolaan airtanah dalam arti luas adalah segala upaya yang mencakup inventarisasi, pengaturan pemanfaatan, perijinan, pengendalian serta pengawasan dalam rangkakonservasi air bawah tanah.

Pelaksanaan kebijakan pengelolaan airtanah mencakup kegiatan inventarisasi, peruntukan pemanfaatan, perijinan, pengendalian serta pemantauan pengambilanairtanah, yang dilakukan untuk menjamin terwujudnya keseimbangan pemanfaatanairtanah dan konservasi airtanah secara optimal.

Pengelolaan airtanah pada hakekatnya melibatkan banyak pihak dan harus dilakukansecara bijaksana dengan mendasarkan aspek hukum dan aspek teknis.

Pada saat ini pengelolaan airtanah dan kegiatan konservasi airtanah telah banyakdilakukan oleh berbagai pihak, baik Instansi Pemerintah maupun Swasta. Tetapi padakenyataannya hasil pengelolaan maupun konservasi airtanah belum dapat mencapaisasaran dan masih relatif jauh dari titik optimal.

Page 2: gwkonsep

DR. Heru Hendrayana - GED - UGM

Lecture Notes:Groundwater Basin Management 2

PENGELOLAAN AIRTANAH DI INDONESIA

Aspek Teknis Aspek Hukum

peraturan dan perundanganyang digunakan untuk

melandasi upaya pengelolaanairtanah, baik oleh pemerintah

pusat maupun pemerintahdaerah.

mengacu padakonfigurasi cekungan

airtanah denganmemperhatikan kondisi

batas hidrogeologi

Diperlukan pengetahuankeairtanahan

(groundwater knowledge) suatu daerah

Konsep pengelolaan cekungan airtanah(Groundwater Basin Management )

Diperlukan komitmenterhadap pelaksanaanperaturan perundangan

(law entforcement)

VISI Pengelolaan Airtanah

KELESTARIAN KETERSEDIAAN AIRTANAH DEMI KESINAMBUNGAN

PEMANFAATANNYA

Page 3: gwkonsep

DR. Heru Hendrayana - GED - UGM

Lecture Notes:Groundwater Basin Management 3

• Sumberdaya Airtanah adalah karunia Tuhan yang terkandung di dalam bumi Indonesia, dikuasai olehNegara dan digunakan untuk sebesar-besarnya bagikemakmuran rakyat.

• Sumber daya Airtanah mempunyai fungsi sosial. polapengaturannya didasarkan atas asas kemanfaatan, keseimbangan dan kelestarian,

• Hak atas Airtanah adalah semata-mata hak gunaair, yakni hak untuk memperoleh air bagi keperluantertentu.

•Dasar filosofi Pengelolaan Airtanah

• Airtanah untuk keperluan air minum merupakan prioritas utama

diatas keperluan lain.

• Perlunya memperhatikan kondisi alam (hidrogeologi) termasuk

yang diatas permukaan (lahan) maupun di bawah permukaan (sub

surface) tanah.

• Pertimbangan lain yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan

Airtanah:

•Dasar filosofi Pengelolaan Airtanah

• Keterpihakan kepada masyarakat atau kepentingan yang

lebih luas yang tercermin pada prioritas peruntukannya

• Tuntutan kebutuhan PAD perlu diimbangi dengan

peningkatan upaya konservasi atau pelestarian Airtanah dan

pelayanan kebutuhan masyarakat terhadap air bersih.

Page 4: gwkonsep

DR. Heru Hendrayana - GED - UGM

Lecture Notes:Groundwater Basin Management 4

PerwujudanPerwujudan kebijakankebijakan dalamdalam pengelolaanpengelolaanairtanahairtanah oleholeh MentambenMentamben RI : RI :

1. Mengkoordinasi segala inventarisasi sumberdaya airtanah

dengan memperhatikan kepentingan umum, departemen dan

lembaga lain terkait

2. Mengatur peruntukan pemanfaatan airtanah

3. Melakukan pengendalian dan pemantauan pengambilan

airtanah dalam rangka ijin pengambilan dan konservasi

4. Mengelola data airtanah sebagai sumber informasi airtanah

5. Memberi ijin usaha perusahaan pengeboran airtanah

AspekAspek HukumHukum1. Undang-undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 3 : air yang terkandung di dalam bumi perlu dikelola dan

dilindungi agar dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.2. Undang-undang No. 11 tahun 1974 tentang Pengairan, Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 1982 tentang

Tata Pengaturan Air, dan Peraturan Pemerintah No. 23 tahun 1982 tentang Irigasi : kewenangan dantanggungjawab pengurusan air bawah tanah ada pada Menteri yang bertanggungjawab dalam bidangpertambangan.

3. Undang-undang No. 4 tahun 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup : pengelolaan dan perlindungan sumberdaya alam (termasuk air bawah tanah) sebagai salah satukomponen lingkungan.

4. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi (Permen PE) Nomor 02.P/101/M.PE/1994 tentangPengurusan administrasi Air bawah tanah : merupakan landasan kebijaksanaan pengelolaan air bawahtanah, sebagai perwujudan dari kewenangan Menteri yang bertanggungjawab dalam bidangpertambangan dalam pengurusan administratif atas sumber air bawah tanah.

5. Keputusan Direktur Jenderal Geologi dan Sumberdaya Mineral No. 005.K/10/DDJG/1995 tentang PetunjukPelaksanaan Pengurusan Administratif Air bawah tanah.

6. Keputusan Memteri Pertambangan dan Energi No. 390.K/008/M.PE/1995 tentang Pedoman TeknisPenyusunan Upaya Pengeloaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan kegiatan PengambilanAir bawah tanah, sebagai pelaksanaan dari Pedoman tersebut ditetapkan keputusan Dirjen Geologi danSumberdaya Mineral No. 048.K/101/DDJG/1995 tentang Petunjuk Teknis.

7. Dan beberapa pedoman yang telah dikeluarkan oleh Departemen dan Instansi terkait pada tahun 2000 keatas.

Page 5: gwkonsep

DR. Heru Hendrayana - GED - UGM

Lecture Notes:Groundwater Basin Management 5

Cekungan airtanah, yaitu suatu wilayah yang ditentukan oleh batasan-batasanhidrogeologis, dimana semua proses hidraulika (pengisian, pengambilan, pengaliran) berlangsung. Batasan-batasan teknis hidrogeologis tersebut :

(1) waktu, (2) jumlah, (3) ruang/wadah dan (4) kualitas

Structural Landforms

Karst Landforms

MERAPI VOLCANO

Active Volcanic Landforms

YOGYAKARTA City Center of

Traditional Attraction

Sand Dunes Landforms

INDONESIAN Ocean

Dynamic Coastal Highland

Dynamic Coastal Lowland

Ancient VolcanicLandforms

Ancient VolcanicLandforms

Deep CarbonateLandforms

Aspek Teknis

Cekungan Airtanah (Groundwater Basin)

AspekAspek TeknisTeknis

• Waktu : Ketersediaan airtanah dibatasi olehdimensi waktu

• Ruang/wadah : pemahaman terhadapkonfigurasi, geometri dan parameter akuifer

pada suatu cekungan airtanah

• Jumlah : untuk menentukan skenariopengambilan airtanah

• Kualitas : untuk menentukan peruntukan

Page 6: gwkonsep

DR. Heru Hendrayana - GED - UGM

Lecture Notes:Groundwater Basin Management 6

UpayaUpaya pengelolaanpengelolaan airtanahairtanahdaridari aspekaspek teknisteknis

1. Penentuan Lokasi Pemompaan.

2. Pengaturan Kedalaman Penyadapan

3. Pembatasan Debit Pemompaan

4. Penambahan Imbuhan

5. Penentuan Kawasan Lindung

StrategiStrategi PengelolaanPengelolaan SumberSumber DayaDayaAirtanahAirtanah dgndgn konsepkonsep CekunganCekungan AirtanahAirtanah

TahapanTahapan PerencanaanPerencanaan PengelolaanPengelolaan dandanPengembanganPengembangan SumberSumber DayaDaya AirtanahAirtanah

1.1. TahapanTahapan eksplorasieksplorasi, , hasilhasil: : mengetahuimengetahui kuantitaskuantitas dandankualitaskualitas sumbersumber dayadaya airtanahairtanah

2.2. TahapanTahapan eksploitasieksploitasi, , hasilhasil: : ketepatanketepatan eksploitasieksploitasi padapada lokasilokasidandan peralatanperalatan teknologiteknologi yang yang tepattepat

3.3. TahapanTahapan konservasikonservasi, , hasilhasil: : ketepatanketepatan treatmenttreatment untukuntukmenjaminmenjamin kesinambungankesinambungan ketersediaanketersediaan airtanahairtanah untukuntukdaerahdaerah rechargerecharge dandan dischargedischarge

4.4. TahapanTahapan OptimasiOptimasi, , hasilhasil: : rujukanrujukan eksploitasieksploitasi yang yang tepattepatberlandaskanberlandaskan kepadakepada pengelolaanpengelolaan cekungancekungan airtanahairtanah dandankesinambungankesinambungan neracaneraca airtanahairtanah

Page 7: gwkonsep

DR. Heru Hendrayana - GED - UGM

Lecture Notes:Groundwater Basin Management 7

PERMASALAHAN PELAKSANAAN PERMASALAHAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN AIR BAWAH TANAH PENGELOLAAN AIR BAWAH TANAH

• Terlalu banyak Lembaga/Instansi yang terlibat pada penanganan airtanah,

merasa bertanggungjawab- , merasa membidangi- dan membawahi- airtanah,

• Instansi/Lembaga yang seharusnya bertanggungjawab terhadap airtanah

belum melakukan koordinasi optimal dengan Lembaga lain terkait

• Pola kerja dan kinerja Lembaga/Instansi terkait belum optimal, penelitian

airtanah belum terkoordinasi, banyak terjadi duplikasi dan hasil penelitian

yang tersebar di berbagai tempat

• Data dan informasi kurang informatif dan tidak seragam dalam format, belum

tersusunnya standart sistem informasi airtanah

Page 8: gwkonsep

DR. Heru Hendrayana - GED - UGM

Lecture Notes:Groundwater Basin Management 8

PERMASALAHAN PELAKSANAAN PERMASALAHAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN AIR BAWAH TANAH PENGELOLAAN AIR BAWAH TANAH

• Konsep pengelolaan airtanah tidak didasarkan pada konsep pengelolaan

cekungan airtanah, tetapi lebih mendasarkan pada pengelolaan sumur (well

management) dan juga mendasarkan pada batas administrasi

• Pada pelaksanaan pengelolaan airtanah banyak yang mengesampingkan

konsep dasar hidrologi, geologi dan hidrogeologi

• Masih terbatasnya pengetahuan masyarakat awam terhadap airtanah

• Belum meratanya kemampuan sumberdaya manusia yang menangani

permasalahan airtanah

• Kurangnya penegakan hukum di bidang airtanah

PermasalahanPermasalahan GLOBALGLOBAL padapada sumberdayasumberdaya airair

• Terjadinya peningkatan kebutuhan air baku di segala bidang

• Terjadinya degradasi kuantitas dan kualitas air

• Terjadinya konflik antar pengguna air

• Ketidakefektifan peraturan perundangan tentang sumberdaya air dan

rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kepatuhan hukum

• Terbatasnya dana Pemerintah maupun Swasta untuk mendukung

pada pengelolaan sumberdaya air

• Belum terintegrasinya program antar sector pada pelaksanaan

pengelolaan sumberdaya air, dan masih adanya gejala ego-sektoral

• Lemahnya kinerja organisasi/lembaga terkait pada pengelolaan

sumberdaya air

Page 9: gwkonsep

DR. Heru Hendrayana - GED - UGM

Lecture Notes:Groundwater Basin Management 9

PERUBAHAN PARADIGMAPERUBAHAN PARADIGMA

PerubahanPerubahan fungsifungsi status air status air daridari KomoditasKomoditas SosialSosialmenjadimenjadi KomoditasKomoditas SosialSosial--KomersialKomersialPergeseranPergeseran peranperan PemerintahPemerintah sebagaisebagai Provider Provider menjadimenjadiEnabler.Enabler.PerubahanPerubahan sistemsistem pemerintahanpemerintahan daridari SentralisasiSentralisasimenjadimenjadi DesentralisasiDesentralisasi..PerubahanPerubahan polapola pengelolaanpengelolaan dandan pengembanganpengembangansumberdayasumberdaya air air daridari Government Centrist Government Centrist menjadimenjadiPrivatePrivate--Public Participation.Public Participation.PerubahanPerubahan pelayananpelayanan pemerintahpemerintah daridari birocrativebirocrative--normative normative menjadimenjadi responsiveresponsive--flexibleflexiblePerubahanPerubahan sistemsistem kebijakankebijakan PemerintahPemerintah daridari toptop--down down menjadimenjadi bottombottom--upup

KendalaKendala NON TEKNISNON TEKNIS padapada pelaksanaanpelaksanaanpengelolaanpengelolaan sumberdayasumberdaya air air

–– MasyarakatMasyarakat belumbelum concern concern terhadapterhadap keberadaankeberadaan

sumberdayasumberdaya air, air, baikbaik kuantitaskuantitas, , kualitaskualitas dandan

kontinuitaskontinuitas

–– KurangnyaKurangnya kesadarankesadaran masyarakatmasyarakat terhadapterhadap air air

sebagaisebagai standartstandart komoditaskomoditas hiduphidup sehatsehat

–– MasyarakatMasyarakat belumbelum menyadarimenyadari dandan

mempertimbangkanmempertimbangkan air air sebagaisebagai investasiinvestasi kesehatankesehatan

atauatau komoditaskomoditas sehatsehat

Page 10: gwkonsep

DR. Heru Hendrayana - GED - UGM

Lecture Notes:Groundwater Basin Management 10

KendalaKendala NON TEKNISNON TEKNIS padapada pelaksanaanpelaksanaanpengelolaanpengelolaan sumberdayasumberdaya air air

–– MasyarakatMasyarakat menganggapmenganggap air air sebagaisebagai komoditaskomoditas bebasbebas, , kurangkurang

menyadarimenyadari air air sebagaisebagai public property ( public property ( bahkanbahkan saatsaat iniini air air

telahtelah menjadimenjadi komoditaskomoditas ekonomisekonomis dandan strategisstrategis))

–– MasyarakatMasyarakat menganggapmenganggap saatsaat iniini yang yang terjaditerjadi adalahadalah krisiskrisis air, air,

tetapitetapi sebenarnyasebenarnya yang yang terjaditerjadi adalahadalah krisiskrisis manajemenmanajemen airair

–– MasyarakatMasyarakat tidaktidak menyadarimenyadari bahwabahwa dimasadimasa datangdatang masalahmasalah

kualitaskualitas air air menjadimenjadi permasalahanpermasalahan yang yang lebihlebih komplekkomplek daridari

padapada masalahmasalah kuantitaskuantitas airair

GROUNDWATER BASIN MANAGEMENTGROUNDWATER BASIN MANAGEMENT

Groundwater basin is defined as a Groundwater basin is defined as a hydrogeologicalhydrogeological basin bordered by some basin bordered by some

different hydraulic conditions, which controlled different hydraulic conditions, which controlled by local geological and by local geological and hydrogeologicalhydrogeological

characteristic. characteristic. The boundaries of groundwater basin are not The boundaries of groundwater basin are not

following the administration boundariesfollowing the administration boundaries

The goal of the Groundwater Basin Management

to ensure a sustained availability of groundwater resource including its quality and quantity

Page 11: gwkonsep

DR. Heru Hendrayana - GED - UGM

Lecture Notes:Groundwater Basin Management 11

Water ManagementWater Management

Groundwater Management

Surface Water Management

Groundwater Basin

River Basin

the regional/intermediate/local groundwater flow system

One River - One Plan – One Management

KONSEP MANAJEMEN AIRTANAH KONSEP MANAJEMEN AIRTANAH

Pengelolaan Air Permukaan

Pengelolaan Air Bawah Tanah

Pemahaman Daerah Aliran Sungai, dengankonsep : “One River - One Plan – One

Management”

Pemahaman Cekungan Airtanah, dengan konsep sistemaliran air bawah tanah : (1) sistem aliran airbawah

tanah regional, (2) intermediate dan (3) sistem aliranair bawah tanah lokal atau artificial groundwater

flow system

total groundwater basin management

Page 12: gwkonsep

DR. Heru Hendrayana - GED - UGM

Lecture Notes:Groundwater Basin Management 12

The relationship probability between The relationship probability between Groundwater Basin and River Basin Groundwater Basin and River Basin

B. Two River Basins on One Groundwater Basin

A. One River Basin on Two Groundwater Basins

Administration Boundaries ?

PENGELOLAAN CEKUNGAN AIRTANAHPENGELOLAAN CEKUNGAN AIRTANAH

1.1. GeometriGeometri akuiferakuifer & & kondisikondisi batasbatas

hidrogeologihidrogeologi, ,

2.2. Recharge Recharge dandan discharge area, discharge area,

3.3. SistemSistem dandan karakteristikkarakteristik akuiferakuifer

4.4. HubunganHubungan airtanahairtanah dandan air air permukaanpermukaan

PengelolaanPengelolaan airtanahairtanah dengandengan konsepkonsep cekungancekunganairtanahairtanah, , diperlukandiperlukan pemahamanpemahaman ::

Page 13: gwkonsep

DR. Heru Hendrayana - GED - UGM

Lecture Notes:Groundwater Basin Management 13

THE NEED FOR MANAGEMENT CONCEPTTHE NEED FOR MANAGEMENT CONCEPT

Management of Groundwater Basin

The management concept has been defined as “a frame of thinking which is described in a logical order, accepted and applied by all involved parties in a community and used as a

basic for total managing”

is only an activity

takes place sporadicallyis not based on a clear management conce

uses a principle of management by feeling

As a vital tool of infrastructure policyAs a vital tool of infrastructure policyManagementManagement

implementasiimplementasi pengelolaanpengelolaan airtanahairtanah didasarkandidasarkanhanyahanya padapada konsepkonsep well managementwell management;;

batasbatas administrasiadministrasi dijadikandijadikan batasbatas daerahdaerahpengelolaanpengelolaan airtanahairtanah;;

pengelolaanpengelolaan kuantitaskuantitas dandan kualitaskualitas airtanahairtanahdilaksanakandilaksanakan dengandengan menggunakanmenggunakan konsepkonseppendekatanpendekatan pengelolaanpengelolaan yang yang samasama;;

belumbelum adanyaadanya integrasiintegrasi pengelolaanpengelolaan antaraantara airtanahairtanahdandan air air permukaanpermukaan;;

dandan beberapabeberapa penyebabpenyebab non non teknisteknis lainnyalainnya. .

Kesalahan konsepsi (misconception) padapendekatan teknis pengelolaan airtanah

Page 14: gwkonsep

DR. Heru Hendrayana - GED - UGM

Lecture Notes:Groundwater Basin Management 14

KarakteristikKarakteristik pengelolaanpengelolaan cekungancekunganairtanahairtanah didi suatusuatu wilayahwilayah

BersifatBersifat spesifikspesifik padapada setiapsetiap daerahdaerah yang yang dikeloladikelola

EvaluasiEvaluasi bersifatbersifat spatial spatial berdasarberdasar cekungancekungan airtanahairtanah

EvaluasiEvaluasi SebabSebab--AkibatAkibat

ImplementasiImplementasi program program bersifatbersifat integrasiintegrasi

MemerlukanMemerlukan komitmenkomitmen daridari pemegangpemegang kebijakankebijakan

DidukungDidukung oleholeh peraturanperaturan perundanganperundangan

MemerlukanMemerlukan partisipasipartisipasi PemerintahPemerintah––MasyarakatMasyarakat––SwastaSwasta

DemokrasiDemokrasi--HAMHAM--LingkunganLingkungan HidupHidup

((Regional Groundwater Regional Groundwater Flow System)Flow System)

AliranAliran airtanahairtanah regional regional adalahadalah airtanahairtanah yang yang mengalirmengalir secarasecara regional regional daridari satusatu wilayahwilayah kekewilayahwilayah lain lain dalamdalam satusatu cekungancekungan airtanahairtanah atauataulebihlebih. . PolaPola aliranaliran airtanahairtanah regional regional didapatkandidapatkan daridarihasilhasil pemetaanpemetaan padapada skalaskala regional 1 : 100.000 regional 1 : 100.000 atauatau lebihlebih kasarkasar (1 : 250.000 (1 : 250.000 dandan seterusnyaseterusnya). ). PolaPola aliranaliran iniini merupakanmerupakan kondisikondisi aliranaliran airtanahairtanahsecarasecara alamiahalamiah, yang , yang dikontroldikontrol oleholeh kondisikondisigeologigeologi dandan hidrogeologihidrogeologi (=factor (=factor geogengeogen). ).

Page 15: gwkonsep

DR. Heru Hendrayana - GED - UGM

Lecture Notes:Groundwater Basin Management 15

((Intermediate Groundwater Intermediate Groundwater Flow System)Flow System)

AliranAliran airtanahairtanah intermediate intermediate adalahadalah airtanahairtanah yang yang mengalirmengalir

secarasecara sub regional/intermediate/sub regional/intermediate/menengahmenengah daridari satusatu

tempattempat keke tempattempat lain lain dalamdalam satusatu cekungancekungan airtanahairtanah. .

PolaPola aliranaliran airtanahairtanah intermediate intermediate didapatkandidapatkan daridari hasilhasil

pemetaanpemetaan padapada skalaskala intermediate 1 : 50.000 intermediate 1 : 50.000 atauatau 1 : 25.000. 1 : 25.000.

PolaPola aliranaliran iniini sebagiansebagian besarbesar merupakanmerupakan kondisikondisi aliranaliran

airtanahairtanah alamiahalamiah ((dikontroldikontrol oleholeh kondisikondisi geologigeologi dandan

hidrogeologihidrogeologi = factor = factor geogengeogen), ), tetapitetapi didi beberapabeberapa tempattempat

tertentutertentu dapatdapat dipengaruhidipengaruhi oleholeh kegiatankegiatan manusiamanusia (=factor (=factor

anthropogenanthropogen). ).

((Local Groundwater Flow System = Local Groundwater Flow System = Artificial Groundwater Flow System)Artificial Groundwater Flow System)

AliranAliran airtanahairtanah lokallokal adalahadalah airtanahairtanah yang yang mengalirmengalir secarasecara lokallokal

daridari satusatu lokasilokasi keke lokasilokasi lain lain dalamdalam satusatu cekungancekungan airtanahairtanah. .

PolaPola aliranaliran airtanahairtanah lokallokal didapatkandidapatkan daridari hasilhasil pemetaanpemetaan padapada

skalaskala rincirinci 1 : 12.500 1 : 12.500 atauatau lebihlebih detildetil 1 : 10.000 1 : 10.000 dandan seterusnyaseterusnya. .

PolaPola aliranaliran iniini sebagiansebagian besarbesar merupakanmerupakan kondisikondisi aliranaliran airtanahairtanah

yang yang dipengaruhidipengaruhi oleholeh kegiatankegiatan manusiamanusia (=factor (=factor anthropogenanthropogen), ),

tetapitetapi didi beberapabeberapa tempattempat tertentutertentu merupakanmerupakan kondisikondisi alamiahalamiah

((dikontroldikontrol oleholeh kondisikondisi morfologimorfologi local/local/setempatsetempat (=factor (=factor geogengeogen). ).

Page 16: gwkonsep

DR. Heru Hendrayana - GED - UGM

Lecture Notes:Groundwater Basin Management 16

Groundwater Flow SystemGroundwater Flow System

Regional Groundwater Flow System

Intermediate Groundwater Flow System

Local Groundwater Flow System

Artificial Groundwater Flow System

Natural State

Artificial State

Groundwater Flow SystemGroundwater Flow System

Natural StateNatural State

Artificial StateArtificial State

Groundwater Groundwater Flow SystemFlow System

Influenced by :

MorphologyLithologyStructure

etc.

Gw-Pumping Gw-InjectionGw-&Surface

Water Interactionetc.

GeogenFacto

r

Anthropogen

Factor

Page 17: gwkonsep

DR. Heru Hendrayana - GED - UGM

Lecture Notes:Groundwater Basin Management 17

Groundwater Flow SystemGroundwater Flow System

Natural StateNatural State

Regional Groundwater Flow System

Intermediate Groundwater Flow System

Groundwater Flow SystemGroundwater Flow System

Artificial StateArtificial State

Change of GwFlow system

due to GwPumping

Page 18: gwkonsep

DR. Heru Hendrayana - GED - UGM

Lecture Notes:Groundwater Basin Management 18

Artificial StateArtificial State

Local Local GwFlowGwFlow AnalysisAnalysis

Local Recharge Area

Local Discharge Area

Classification Classification of groundwater of groundwater

flow system flow system and its and its

implication for implication for groundwater groundwater

problem problem solvingsolving

Groundwater Basin

Regional GwFlowSystem

Intermediate GwFlow System Local GwFlow System

Regional hydrostratigraphical

units(Regional

hydrogeologicalSystem)

Intermediate hydrostratigraphical

units(Intermediate

hydrogeologicalSystem)

Local hydrostratigraphical

units(Micro

hydrogeologicalSystem)

Solving the groundwater

quantity problem, regional

groundwater reserve,

groundwater quality problems, at regional scale

Solving the groundwater

quantity problem, intermediate groundwater

reserve, groundwater

quality problems, at intermediate

scale

Solving the groundwater

quantity problem, local groundwater

reserve, groundwater

quality problems, at local scale

Page 19: gwkonsep

DR. Heru Hendrayana - GED - UGM

Lecture Notes:Groundwater Basin Management 19

Local Local -- Regional Interaction of Groundwater and Surface Regional Interaction of Groundwater and Surface WaterWater

Unsaturated Zone

Saturated Zone

Soil

Impermeable Strata

Evaporation/Transpiration

Precipitation

MedicalWaste

Contaminated Land

Mining

Military

Industry

Waste deposition

Landfill

Pathways

Sources

Urban runoff

Unsaturated Zone

Saturated Zone

Soil

Impermeable Strata

Evaporation/Transpiration

Precipitation

MedicalWaste

Contaminated Land

Mining

Military

Industry

Waste deposition

Landfill

Pathways

Sources

Pathways

Sources

Urban runoff

Unsaturated Zone

Saturated Zone

Soil

Impermeable Strata

Pathways

Sources

Activities near potable water sources

Unregulated and uncontrolled activities

Thin or porous soilsor no soil cover

Karst geology,sinkholes,

fractured bedrock

Direct accessto water table

Poorly maintained

wells

Unsaturated Zone

Saturated Zone

Soil

Impermeable Strata

Pathways

Sources

Activities near potable water sources

Unregulated and uncontrolled activities

Thin or porous soilsor no soil cover

Karst geology,sinkholes,

fractured bedrock

Direct accessto water table

Poorly maintained

wells

Figure 8.1 Common risk factors

The conceptThe conceptapproach of approach of groundwater groundwater QUANTITY QUANTITY

managementmanagement

CHARACTERIZATION

RECHARGE AND DISCHARGE AREA OF GROUNDWATER

DELINEATION AND CHARACTERIZATION

GROUNDWATER BASIN

ANALYSIS REGIONAL AND INTERMEDIATE

GWFLOW SYSTEM

GROUNDWATER QUANTITY MANAGEMENT

Commitment Building

Review

Policy Decision

Organization & Staffing

Management Recording

Audit

Aims & Targets

Implemented Regulation

Management ProgramsManagement Manuals

Management Cycle

DELINEATION AND CHARACTERIZATION

RIVER BASIN

ANALYSIS

GROUNDWATER BALANCE

CHARACTERIZATION

RECHARGE AND DISCHARGE AREA OF SURFACE WATER

ANALYSIS

WATER BALANCE

ANALYSIS

SURFACE WATER FLOW SYSTEM

DEVELOPMENT

OF

DATABASE

SYSTEM

Page 20: gwkonsep

DR. Heru Hendrayana - GED - UGM

Lecture Notes:Groundwater Basin Management 20

Groundwater Basin

Regional GwFlow Analysis

Recharge & Discharge Area

Gw Balance

Discharge Area

Recharge Area

Regional Regional GwFlowGwFlow AnalysisAnalysis

River Flow AnalysisRiver Flow Analysis

River Basin

River Flow Analysis

Recharge & Discharge Area

Water Balance

Page 21: gwkonsep

DR. Heru Hendrayana - GED - UGM

Lecture Notes:Groundwater Basin Management 21

The concept The concept approach of approach of groundwater groundwater

QUALITY QUALITY managementmanagement

CHARACTERIZATION

LOCAL RECHARGE AND DISCHARGE AREA

DELINEATION AND CHARACTERIZATION

GROUNDWATER BASIN

ANALYSIS LOCAL AND ARTIFICIAL

GWFLOW SYSTEM

GROUNDWATER QUALITY MANAGEMENT

Commitment Building

Review

Policy Decision

Organization & Staffing

Management Recording

Audit

Aims & Targets

Implemented Regulation

Management ProgramsManagement Manuals

Management Cycle

DELINEATION AND CHARACTERIZATION

RIVER BASIN

ANALYSIS

LOCAL SURFACE WATER FLOW

ANALYSIS

HYDROGEOCHEMICAL DATA

CHARACTERIZATION

INTERACTION OF SURFACE WATER AND GROUNDWATER

ANALYSIS

HYDROCHEMICAL DATA

DEVELOPMENT

OF

DATABASE

SYSTEM