guru pemula atau pns ?

5
Guru Pemula atau PNS ? Deni Fatkhur Rokhman-12030174061 Saya sedikit bingung, saat pertama kali saat munculnya mata kuliah PPP. Hal itu terjadi karena ada 3 macam yaitu, PPP, PPP 1, dan nantinya ada PPP 2. Terutama apa yang harus dilakukan dan apa yang dibahas dalam masing-masing mata kuliah masih belum hinggap dalam benak saya. Tetapi seiring berjalannya waktu hal itu dapat teratasi dengan bertanya dan menjalani langsung apa yang namanya PPP dan PPP 1. Mungkin cerita kali ini akan lebih fokus pada PPP atau mungkin lebih dikenal PPL. PPP ini merupakan praktek mengajar langsung pada siswa yang sesungguhnya. Pada pembagian tempat mengajar muncul nama Deni Fatkhur Rokhman pada MAN 2 Bojonegoro. Namun pada akhirnya ditempatkan di SMA N 3 Bojonegoro. Hal itu dikarenakan pihak MAN 2 Bojonegoro merasa belum siap menerima mahasiswa PPP untuk praktek di MAN 2 Bojonegoro. Cerita PPP dimulai pada saat pembagian sekolah praktek secara musyawarah oleh semua mahasiswa prodi pendidikan matematika non inter. Namun pada saat pengambilan keputusan tidak mendapatkan titik temu, sehingga harus dilakukan pengundian. Pengundian tersebut berujung pada ketidakpuasan dan air mata dari Novatama Adi Nugraha, Hanief Abdur Rahman, dan M. Iqbal Ibrahim bertempat di SMA Muhammadiyah 4 Surabaya. Sedangkan Riza, Kartika, Dahlia dan Irvan

Upload: fatkkhur-rokhman

Post on 07-Dec-2015

231 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PPP

TRANSCRIPT

Page 1: guru pemula atau pns ?

Guru Pemula atau PNS ? Deni Fatkhur Rokhman-12030174061

Saya sedikit bingung, saat pertama kali saat munculnya mata kuliah PPP. Hal itu terjadi karena ada 3 macam yaitu, PPP, PPP 1, dan nantinya ada PPP 2. Terutama apa yang harus dilakukan dan apa yang dibahas dalam masing-masing mata kuliah masih belum hinggap dalam benak saya. Tetapi seiring berjalannya waktu hal itu dapat teratasi dengan bertanya dan menjalani langsung apa yang namanya PPP dan PPP 1.

Mungkin cerita kali ini akan lebih fokus pada PPP atau mungkin lebih dikenal PPL. PPP ini merupakan praktek mengajar langsung pada siswa yang sesungguhnya. Pada pembagian tempat mengajar muncul nama Deni Fatkhur Rokhman pada MAN 2 Bojonegoro. Namun pada akhirnya ditempatkan di SMA N 3 Bojonegoro. Hal itu dikarenakan pihak MAN 2 Bojonegoro merasa belum siap menerima mahasiswa PPP untuk praktek di MAN 2 Bojonegoro.

Cerita PPP dimulai pada saat pembagian sekolah praktek secara musyawarah oleh semua mahasiswa prodi pendidikan matematika non inter. Namun pada saat pengambilan keputusan tidak mendapatkan titik temu, sehingga harus dilakukan pengundian. Pengundian tersebut berujung pada ketidakpuasan dan air mata dari Novatama Adi Nugraha, Hanief Abdur Rahman, dan M. Iqbal Ibrahim bertempat di SMA Muhammadiyah 4 Surabaya. Sedangkan Riza, Kartika, Dahlia dan Irvan bertempat di Pasuruan. Setelah melewati beberapa pembicaraan akhirnya Deni,Irvan, Nova, dan Hanief pindah ke MAN 2 Bojonegoro, yang kebetulan saat itu kosong. Sedangkan Iqbal, Dahlia, Riza, dan Kartika di SMA Muhammadiyah 4 Surabaya.

SMA N 3 Bojonegoro, yang menurut cerita merupakan sekolah anak-anak yang beda dari biasanya dalam artian

Page 2: guru pemula atau pns ?

negatif. Memang pada awalnya kami berempat terpengaruh oleh cerita tersebut. Namun pada pelaksanaanya tidak seperti apa yang ada dalam cerita tersebut, semua masih dalam batas kewajaran. Ketika hari pertama tiba kami disambut dengan baik oleh wakil kepala sekolah dan jajarannya. Setelah itu diperkenalkan kepada seluruh guru,staff, dan karyawan SMA N 3 Bojonegoro. Setelah itu dilanjutkan dengan pembagian guru pamong untuk masing-masing guru pemula, begitu sebutan kami pada saat di lapangan.

Tibalah saat pertama kali mengajar di kelas, pertama diperkenalkan oleh guru pamong dan langsung di tinggal. Karena pada saat itu saya belum menyiapkan materi, sehingga hanya saya isi dengan perkenalan dan permainan. Sebelum cerita pembelajaran di kelas, saya ingin bercerita tentang kelas yang saya ajar. Saya mendapatkan 3 kelas yaitu X-IPA 2, X-IPA 3, X-IPA 4. Masing-masing dari kelas tersebut memiliki karakter yang berbeda. Kelas IPA 2, kelas ini kelasnya sangat ramai namun masih tetep memeperhatikan dan kritis tentang materi yang diajarkan. Untuk kelas IPA-3, kelas ini sangat tertib. Jam masuk selalu tertib, sangat sopan terhadap guru, sangat antusias saat materi pembelajaran. Selanjutnya IPA4 kelas IPA rasa IPS, kelas ini terkenal sangat ramai dan kurang antusias saat pembelajaran.

Sekarang saya sedikit mengulas pengalaman mengajar dengan 24 jam perminggu. “ini guru pemula atau PNS” kata-kata itu yang sering digunakan sebagai bercandaan partner sesama guru pemula. Karena semua beban mengajar kelas X dan XI dibebankan kepad 4 guru pemula matematika, selain itu kita juga harus membuat RPP, prota, promes, jurnal, dan laporan. Namun ada manfaat yang kita peroleh, kita dapat merasakan apa yang dirasakan guru yang sebenanya. Kecuali gaji yang dirasakan oleh guru sebenarnya yang belum kita rasakan. Di sini saya mengajar materi Eksponen dan

Page 3: guru pemula atau pns ?

Logaritma, dengan harapan ada ulangan harian sebanyak 2 kali. Ulangan harian 1 untuk eksponen, dan ulangan harian 2 untuk logaritma. Kesulitan pada materi eksponen dan logaritma saat mengaitkannya dengan masalah kontekstual. Pada pembelajaran eksponen digunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT, antusias siswa sangat baik pada saat pembelajaran kelompok. Hingga pada pembahasan penyederhanaan penyebut bentuk akar, ada satu pertanyaan yang sampai saat ini masih dalam ingatan saya. “ Pak, kenapa sih harus dirasionalkan ?”. lha kok kebetulan saya belum belajar tentang materi itu. Karena ini kurikulum 2013 saya melemparkan kembali ke siswa yang lain. Sambil menunggu saya mencuri-curi membaca buku, Alhamdulillah ketemu juga jawabannya. Sebenarnya masih banyak lagi pertanyaan kritis dari siswa, karena tidak ada dalam catatan hilanglah pertanyaan itu dari ingatan saya.

Selain itu ada hal yang sangat membekas dalam diri saya, bagaimana sangat bangganya ketika melihat siswa yang kita ajar mendapatkan nilai ulangan harian sangat baik. Begitupun sebaliknya sangat sedih ketika melihat nilai ulangan harian dibawah 20. Selain itu pengajaran langsung sangat berbeda dengan simulasi yang dilakukan pada PPP 1. Pada saat pembelajaran langsung waktu terasa sangat cepat, materi belum selesai namun bel sudah berbunyi. Selain itu lebih nyaman saat mengajar di kelas bila dibandingkan dengan simulasi. Di SMA N 3 Bojonegoro, selain mendapatkan pengalaman mengajar dikelas. Kami juga mendapatkan pengalaman bagaimana membuat prota dan promes yang baik. Selain itu juga mendapatkan beberapa aplikasi untuk menganalisis butir-butir soal yang kita berikan kepada siswa.

Tidak terasa hari akhirpun tiba, beberapa rasa bercampur disini. Senang karena telah menyelesaikan tugas PPP, sedih karena harus meninggalkan siswa yang kita ajar, terharu karena para siswa menangis karena kepergian kita. Namun ada satu hal yang masih tertinggal, kesan negatif di

Page 4: guru pemula atau pns ?

mata kepala sekolah. Memang kami guru pemula yang salah, hal itu yang masih kita sesalkan.