guru pembimbing yang baik bagi siswa siswi

28
 GURU PEMBIMBING YANG BAIK BAGI SISWA SISWI Guru bekerja dengan keterampilan, dan kebiasaan tertentu serta kegiatan rutin yang amat diperlukan dan seringkali memberatkan. Jika kegiatan tersebut dikerjakan dengan baik maka bisa mengurangi atau merusak keefektifan guru  pada semua peranannya. Pekerjaan rutin yang sering dilakukan guru yaitu : 1. Bekerja tepat waktu di awal maupun akhir pembelaja ran 2. Membuat catatan dan laporan sesuai dengan standar kinerja, ketepatan dan  jadwal waktu 3. Membaca, mengevaluasi dan mengembalikan hasil kerja peserta didik 4. Mengatur kehadiran peserta didik dengan penuh tanggung jawab 5. Mengatur jadwal, kegiatan harian dan mingguan serta tahunan 6. Mengembangkan peraturan dan prosedur kegiatan kelompok termasuk diskusi 7. Menetapkan jadwal kerja peserta didik 8. Mengadakan pertemuan dengan orang tua dan peserta didik 9. Mengatur tempat duduk peserta didik 10. Mencatat kehadiran peserta didik 11. Memahami peserta didik 12. Menyiapkan bahan pembelajaran 13. Menghadiri pertemuan dengan guru dan peserta didik 14. Menciptakan iklim kelas yang kondusif 15. Melaksanakan latihan pembelajaran 16. Merencanakan program khusus dalam pembelajaran 17. Menasehati peserta didik A. Guru sebagai pemindah kemah Hidup ini selalu berubah, dan guru adalah seorang pemindah kemah, suka memindahkan dan membantu peserta didik meninggalkan hal lama menuju hal  baru yang bisa mereka alami. Untuk menjalankan fungsi ini guru harus

Upload: muhammad-haikal

Post on 14-Jul-2015

210 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 1/28

GURU PEMBIMBING YANG BAIK BAGI SISWA SISWI

Guru bekerja dengan keterampilan, dan kebiasaan tertentu serta kegiatan

rutin yang amat diperlukan dan seringkali memberatkan. Jika kegiatan tersebut

dikerjakan dengan baik maka bisa mengurangi atau merusak keefektifan guru

 pada semua peranannya.

Pekerjaan rutin yang sering dilakukan guru yaitu :

1. Bekerja tepat waktu di awal maupun akhir pembelajaran

2. Membuat catatan dan laporan sesuai dengan standar kinerja, ketepatan dan

 jadwal waktu3. Membaca, mengevaluasi dan mengembalikan hasil kerja peserta didik 

4. Mengatur kehadiran peserta didik dengan penuh tanggung jawab

5. Mengatur jadwal, kegiatan harian dan mingguan serta tahunan

6. Mengembangkan peraturan dan prosedur kegiatan kelompok termasuk diskusi

7. Menetapkan jadwal kerja peserta didik 

8. Mengadakan pertemuan dengan orang tua dan peserta didik 

9. Mengatur tempat duduk peserta didik 

10. Mencatat kehadiran peserta didik 

11. Memahami peserta didik 

12. Menyiapkan bahan pembelajaran

13. Menghadiri pertemuan dengan guru dan peserta didik 

14. Menciptakan iklim kelas yang kondusif 

15. Melaksanakan latihan pembelajaran

16. Merencanakan program khusus dalam pembelajaran

17. Menasehati peserta didik 

A. Guru sebagai pemindah kemah

Hidup ini selalu berubah, dan guru adalah seorang pemindah kemah, suka

memindahkan dan membantu peserta didik meninggalkan hal lama menuju hal

 baru yang bisa mereka alami. Untuk menjalankan fungsi ini guru harus

5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 2/28

memahami mana yang tidak bermanfaat dan barangkali membahayakan

 perkembangan peserta didik dan memahami yang bermanfaat bagi peserta didik.

Guru dan peserta bekerja sama mempelajari cara baru dan meninggalkan

kepribadian yang telah membantunya mencapai tujuan dan menggantinya sesuai

dengan tuntutan masa kini. Proses ini menajdi suatu transaksi bagi guru dan

 peserta didik dalam pembelajaran.

B. Guru sebagai pembawa cerita

Cerita berlangsung secara lisan hingga mencapai era kristalisasi kata-kata

tertulis, telah memberikan keberhasilan generasi baru dan generasi berikutnya,

serta dengan kesabaran melengkapi manusia dengan catatan tentang pewarisnya.

Cerita adalah cermin yang bagus dan merupakan tongkat pengukur.

Dengan cerita manusia bisa mengamati bagaimana memecahkan masalah yang

sama dengan yang dihadapinya, menemukan gagasan dan kehidupan yang

nampak diperlukan oleh manusia lain yang bisa disesuaikan dengan kehidupan

mereka.

C. Guru sebagai aktor 

Sebagai aktor, guru harus melakukan apa yang ada dalam naskah yang

telah disusun dengan mempertimbangkan pesan yang akan disampaikan kepada

 penonton. Penampilan yang bagus akan mengakibatkan penontont tertawa dengan

sungguh, dan bisa pula menangis terbawa oleh penampilan sang aktor.

Sebagai aktor guru berangkat dengan jiwa pengabdian dan inspirasi dalam

yang akan mengarhkan kegiatannya. Guru harus menguasai materi standar dalam

 bidang studi yang akan menjadi tanggungjawabnya.

D. Guru sebagai emansipator 

5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 3/28

Dengan kecerdikannya guru mampu memahami potensi peserta ddik,

menghormati setiap insan, dan menyadari bahwa kebanyakan insan merupakan

 budah stagnasi kebudayaan. Ketika masyarakat membicarakan rasa tidak senang

kepada peserta didik tertentu, guru harus mengenal kebutuhan peserta didik 

tersebut akan pengalaman, pengakuan dan dorongan. Dia tahu apa yang menjadi

kemungkinan pengembangannya. Untuk memiliki kemampuan melihat sesuatu

yang tersirat, perlu memanfaatkan pengalaman bekerja, ketekunan, kesabaran, dan

tentu saja kemampuan menganalisis fakta yang dilihatnya.

E. Guru sebagai evaluator 

Evaluasi atau penilaian merupakan aspek pembelajaran yang paling

kompleks, karena melibatkan banyak latar belakang dan hubungan, serta variabel

yang mempunyai arti apabila berhubungan dengan konteks yang hampir tidak 

mungkin dapat dipisahkan dengan setiap segi penilaian. Sebagai suatu proses,

 penilaian dilaksanakan dengan prinsip-prinsip dan dengan teknik yang sesuai,

mungkin tes ataupun non tes. Teknik apapun yang dipilih, penilaian harus

dilakukan dengan prosedur yang jelas, yang meliputi 3 tahap yaitu persiapan,

 pelaksanaan dan tindak lanjut.

Selain menilai peserta didik, guru harus pula menilai dirinya sendiri baik 

sebagai perencana maupun penilai program pembelajaran. Oleh karena itu ia harus

memiliki pengetahuan yang memadai tentang penilaian program sebagai mana

memahami penilaian hasil belajar.

F. Guru sebagai pengawet

Salah satu tugas pendidikan adalah mewariskan kebudayaan dari generasi

ke generasi berikutnya, karena hasil karya manusia terdahulu masih banyak yang

 bermakna bagi kehidupan manusia sekarang maupun dimasa yang akan datang.

Untuk melaksanakan tugasnya sebagai pengawet, salah satu hal yang

 perlu dikembangkan adalah sarana pendidikan yang disebut kurikulum dengan

5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 4/28

kurikulum maka jaminan pengetahuan akan lebih menguatkan pemikiran

 pendidikan. Selain itu, guru harus mempunyai sikap positif terhadap apa yang

harus diawetkan. Jika tidak, maka ia akan melaksanakan tugas bagaimana persegi

yang dimasukan kedalam kotak bundar.

Guru sangat berperan membantu perkembangan peserta didik untuk 

mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Guru juga harus berpacu pada

 pembelajaran, dengan memberikan kemudahan kepada peserta didik agar dapat

mengembangkan kemampuannya secara optimal.

Peran guru dalam pembelajaran yaitu : Guru sebagai pendidik, Guru

sebagai Pengajar, Guru sebagai pembimbing, Guru sebagai pelatih, Guru sebagai

 penasehat, Guru sebagai pembaharu (innovator), Guru sebagai model dan teladan,

Guru sebagai pribadi, Guru sebagai peneliti, Guru sebagai pendorong kreatifitas,

Guru sebagai pembangkit pandangan, Guru sebagai pekerja rutin, Guru sebagai

 pemindah kemah, Guru sebagai pembawa cerita, Guru sebagai aktor, Guru

sebagai emansipator, Guru sebagai evaluator, Guru sebagai pengawet.

Sebagai calon pendidik, maka kita kita dituntut untuk mengetahui peran

guru dalam pembelajaran agar menjadi acuan bagi kita untuk mengembangkandiri sedini mungkin, agar kelak setelah kita terjun langsung dalam pembelajaran di

sekolah, dapat secara mantap menjadi figur seorang guru yang patut untuk digugu

dan ditiru. Daoed Yoesoef (1980) menyatakan bahwa seorang guru mempunyai tiga

tugas pokok yaitu tugas profesional, tugas manusiawi, dan tugas kemasyarakatan (sivic 

mission). Jika dikaitkan pembahasan tentang kebudayaan, maka tugas pertama

berkaitan dengar logika dan estetika, tugas kedua dan ketiga berkaitan dengan etika. 

Tugas-tugas profesional dari seorang guru yaitu meneruskan atau transmisi ilmupengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai lain yang sejenis yang belum diketahui anak

dan seharusnya diketahui oleh anak. 

Tugas manusiawi adalah tugas-tugas membantu anak didik agar dapat memenuhi tugas-

tugas utama dan manusia kelak dengan sebaik-baiknya. Tugas-tugas manusiawi itu

adalah transformasi diri, identifikasi diri sendiri dan pengertian tentang diri sendiri. 

5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 5/28

 

Usaha membantu kearah ini seharusnya diberikan dalam rangka pengertian bahwa

manusia hidup dalam satu unit organik dalam keseluruhan integralitasnya seperti yang

telah digambarkan di atas. Hal ini berarti bahwa tugas pertama dan kedua harus

dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu. Guru seharusnya dengan melalui

pendidikan mampu membantu anak didik untuk mengembangkan daya berpikir atau

penalaran sedemikian rupa sehingga mampu untuk turut serta secara kreatif dalam

proses transformasi kebudayaan ke arah keadaban demi perbaikan hidupnya sendiri dan

kehidupan seluruh masyarakat di mana dia hidup. 

Tugas kemasyarakatan merupakan konsekuensi guru sebagai warga negara yang baik,

turut mengemban dan melaksanakan apa-apa yang telah digariskan oleh bangsa dan

negara lewat UUD 1945 dan GBHN . 

Ketiga tugas guru itu harus dilaksanakan secara bersama-sama dalam kesatuan organis

harmonis dan dinamis. Seorang guru tidak hanya mengajar di dalam kelas saja tetapi

seorang guru harus mampu menjadi katalisator, motivator dan dinamisator pembangunan

tempat di mana ia bertempat tinggal. 

Ketiga tugas ini jika dipandang dari segi anak didik maka guru harus memberikan nilai-

nilai yang berisi pengetahuan masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang,

pilihan nilai hidup dan praktek-praktek komunikasi.Pengetahuan yang kita berikan

kepada anak didik harus mampu membuat anak didik itu pada akhimya mampu memilih

nilai-nilai hidup yang semakin komplek dan harus mampu membuat anak didik

berkomunikasi dengan sesamanya di dalam masyarakat, oleh karena anak didik ini tidak

akan hidup mengasingkan diri. Kita mengetahui cara manusia berkomunikasi dengan

orang lain tidak hanya melalui bahasa tetapi dapat juga melalui gerak, berupa tari-tarian,

melalui suara (lagu, nyanyian), dapat melalui warna dan garis-garis (lukisan-lukisan),

melalui bentuk berupa ukiran, atau melalui simbul-simbul dan tanda tanda yang biasanya

disebut rumus-rumus. 

Jadi nilai-nilai yang diteruskan oleh guru atau tenaga kependidikan dalam rangka

melaksanakan tugasnya, tugas profesional, tugas manusiawi, dan tugas

kemasyarakatan, apabila diutarakan sekaligus merupakan pengetahuan, pilihan hidup

dan praktek komunikasi. Jadi walaupun pengutaraannya berbeda namanya, oleh karena

dipandang dari sudut guru dan dan sudut siswa, namun yang diberikan itu adalah nilai

yang sama, maka pendidikan tenaga kependidikan pada umumnya dan guru pada

5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 6/28

khususnya sebagai pembinaan prajabatan, bertitik berat sekaligus dan sama beratnya

pada tiga hal, yaitu melatih mahasiswa, calon guru atau calon tenaga kependidikan untuk

mampu menjadi guru atau tenaga kependidikan yang baik, khususnya dalam hal ini untuk

mampu bagi yang bersangkutan untuk melaksanakan tugas profesional. 

Selanjutnya, pembinaan prajabatan melalui pendidikan guru ini harus mampu mendidik

mahasiswa calon guru atau calon tenaga kependidikan untuk menjadi manusia, person

(pribadi) dan tidak hanya menjadi teacher s (pengajar) atau (pendidik) educ at or , dan

orang ini kita didik untuk menjadi manusia dalam artian menjadi makhluk yang

berbudaya. Sebab kebudayaanlah yang membedakan makhluk manusia dengan

makhluk hewan. Kita tidak dapat mengatakan bahwa hewan berbudaya, tetapi kita dapat

mengatakan bahwa makhluk manusia adalah berbudaya, artinya di sini jelas kalau yang

pertama yaitu training menyiapkan orang itu menjadi guru, membuatnya menjadi

terpelajar, aspek yang kedua mendidiknya menjadi manusia yang berbudaya, sebab

sesudah terpelajar tidak dengan sendininya orang menjadi berbudaya, sebab seorang

yang dididik dengan baik tidak dengan sendininya menjadi manusia yang berbudaya. 

Memang lebih mudah membuat manusia itu berbudaya kalau ia terdidik atau terpelajar,

akan tetapi orang yang terdidik dan terpelajar tidak dengan sendirinya berbudaya. Maka

mengingat pendidikan ini sebagai pembinaan pra jabatan yaitu di satu pihak

mempersiapkan mereka untuk menjadi guru dan di lain pihak membuat mereka menjadi

manusia dalam artian manusia berbudaya, kiranya perlu dikemukakan mengapa guru ituharus menjadi rnanusia berbudaya. Oleh kanena pendidikan merupakan bagian dari

kebudayaan; jadi pendidikan dapat berfungsi melaksanakan hakikat sebagai bagian dari

kebudayaan kalau yang melaksanakannya juga berbudaya. Untuk menyiapkan guru yang

 juga manusia berbudaya ini tergantung 3 elemen pokok yaitu : 

1. Orang yang disiapkan menjadi guru ini melalui prajabatan (ini t i al  training) harus

mampu menguasai satu atau beberapa disiplin ilmu yang akan diajarkannya di

sekolah melalui jalur pendidikan, paling tidak pendidikan formal. Tidak mungkin

seseorang dapat dianggap sebagai guru atau tenaga kependidikan yang baik di

satu bidang pengetahuan kalau dia tidak menguasai pengetahuan itu dengan baik. 

Ini bukan berarti bahwa seseorang yang menguasai ilmu pengetahuan dengan baik

dapat menjadi guru yang baik, oleh karena biar bagaimanapun mengajar adalah

seni. Tetapi sebaliknya biar bagaimanapun mahirnya orang menguasai seni

mengajar ( art of teaching), selama ia tidak punya sesuatu yang akan diajarkannya

tentu ia tidak akan pantas dianggap menjadi guru. 

5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 7/28

2. Guru tidak hanya harus menguasai satu atau beberapa disiplin keilmuan yang

harus dapat diajarkannya, ia harus juga mendapat pendidikan kebudayaan yang

mendasar untuk aspek manusiawinya. Jadi di samping membiasakan mereka untuk

mampu menguasai pengetahuan yang dalam, juga membantu mereka untuk dapat

menguasai satu dasar kebudayaan yang kuat. Jadi bagi guru-guru juga perlu

diberikan dasar pendidikan umum. 

3. Pendidikan terhadap guru atau tenaga kependidikan dalam dirinya seharusnya

merupakan satu pengantar intelektual dan praktis kearah karir pendidikan yang

dalam dirinya (secara ideal kita harus mampu melaksanakannya) meliputi

pemagangan. Mengapa perlu pemagangan, karena mengajar seperti juga

pekerjaan dokter adalah seni. Sehingga ada istilah yang populer di dalam

masyarakat tentang dokter yang bertangan dingin dan dokter yang bertangan

panas, padahal ilmu yang diberikan sama. Oleh karena mengajar dan pekerjaan

dokter merupakan art  (kiat), maka diperlukan pemagangan. Karena art  tidak dapat

diajarkan adalah teknik mengajar, teknik untuk kedokteran. Segala sesuatu yang

kita anggap kiat, begitu dapat diajarkan diakalau menjadi teknik. Akan tetapi kalau

kiat ini tidak dapat diajarkan bukan berarti tidak dapat dipelajari. Untuk ini orang

harus aktif mempelajarinya dan mempelajari kiat ini harus melalui pemagangan

dengan jalan memperhatikan orang itu berhasil dan mengapa orang lain tidak

berhasil, mengapa yang satu lebih berhasil, mengapa yang lain kurang berhasil. 

WF Connell (1972) membedakan tujuh peran seorang guru yaitu (1) pendidik (nurturer  ),

(2) model, (3) pengajar dan pembimbing, (4) pelajar ( lear ner  ), (5) komunikator terhadap

masyarakat setempat, (6) pekerja administrasi, serta (7) kesetiaan terhadap lembaga. 

Peran guru sebagai pendidik (nurturer) merupakan peran-peran yang berkaitan dengan

tugas-tugas memberi bantuan dan dorongan (supporter), tugas-tugas pengawasan dan

pembinaan (supervisor) serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak

agar anak itu menjadi patuh terhadap aturan-aturan sekolah dan norma hidup dalam

keluarga dan masyarakat. Tugas-tugas ini berkaitan dengan meningkatkan pertumbuhan

dan perkembangan anak untuk memperoleh pengalaman-pengalaman lebih lanjut seperti

penggunaan kesehatan jasmani, bebas dari orang tua, dan orang dewasa yang lain,

moralitas tanggungjawab kemasyarakatan, pengetahuan dan keterampilan dasar,

persiapan.untuk perkawinan dan hidup berkeluarga, pemilihan jabatan, dan hal-hal yang

bersifat personal dan spiritual. Oleh karena itu tugas guru dapat disebut pendidik dan

pemeliharaan anak. Guru sebagai penanggung jawab pendisiplinan anak harus

5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 8/28

mengontrol setiap aktivitas anak-anak agar tingkat laku anak tidak menyimpang dengan

norma-norma yang ada. 

Peran guru sebagai model atau contoh bagi anak. Setiap anak mengharapkan guru

mereka dapat menjadi contoh atau model baginya. Oleh karena itu tingkah laku pendidik

baik guru, orang tua atau tokoh-tokoh masyarakat harus sesuai dengan norma-norma

yang dianut oleh masyarakat, bangsa dan negara. Karena nilai nilai dasar negara dan

bangsa Indonesia adalah Pancasila, maka tingkah laku pendidik harus selalu diresapi

oleh nilai-nilai Pancasila. 

Peranan guru sebagai pengajar dan pembimbing dalam pengalaman belajar . Setiap guru

harus memberikan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman lain di luar fungsi

sekolah seperti persiapan perkawinan dan kehidupan keluarga, hasil belajar yang berupa

tingkah laku pribadi dan spiritual dan memilih pekerjaan di masyarakat, hasil belajar yang

berkaitan dengan tanggurfg jawab sosial tingkah laku sosial anak. Kurikulum harus berisi

hal-hal tersebut di atas sehingga anak memiliki pribadi yang sesuai dengan nilai-nilai

hidup yang dianut oleh bangsa dan negaranya, mempunyai pengetahuan dan

keterampilan dasar untuk hidup dalam masyarakat dan pengetahuan untuk

mengembangkan kemampuannya lebih lanjut. 

Peran guru sebagai pelajar ( leamer  ). Seorang guru dituntut untuk selalu menambah

pengetahuan dan keterampilan agar supaya pengetahuan dan keterampilan yangdirnilikinya tidak ketinggalan jaman. Pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai tidak

hanya terbatas pada pengetahuan yang berkaitan dengan pengembangan tugas

profesional, tetapi juga tugas kemasyarakatan maupun tugas kemanusiaan. 

Peran guru sebagai setiawan dalam lembaga pendidikan. Seorang guru diharapkan

dapat membantu kawannya yang memerlukan bantuan dalam mengembangkan

kemampuannya. Bantuan dapat secara langsung melalui pertemuan-pertemuan resmi

maupun pertemuan insidental. 

Peranan guru sebagai komunikator pembangunan masyarakat. Seorang guru diharapkan

dapat berperan aktif dalam pembangunan di segala bidang yang sedang dilakukan. Ia

dapat mengembangkan kemampuannya pada bidang-bidang dikuasainya. 

Guru sebagai administrator . Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar,

tetapi juga sebagai administrator pada bidang pendidikan dan pengajaran. Oleh karena

5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 9/28

itu seorang guru dituntut bekerja secara administrasi teratur . Segala pelaksanaan dalam

kaitannya proses belajar mengajar perlu diadministrasikan secara baik. Sebab

administrasi yang dikerjakan seperti membuat rencana mengajar, mencatat hasil belajar 

dan sebagainya merupakan dokumen yang berharga bahwa ia telah melaksanakan

tugasnya dengan baik. 

Di dalam dunia pendidikan khususnya di sekolah, yang memegang

 peranan penting dalam proses belajar selain instasi sekolah adalah adanya

kerjasama antara guru dan siswa. Seorang guru memegang peranan penting dalam

membentuk siswanya. Tidak hanya membentuk dalam bentuk pola pikir atau

 pengetahuan, seorang guru juga dituntut untuk dapat meembentuk siswanya dari

segi tingkah laku dan emosional siswa.

Seorang guru juga berperan sebagai pengganti orang tua atau orang tua

kedua bagi siswa disekolah. Sehingga seorang guru harus dapat dan

mampu memberikan contoh yang posistif atau memberikan motivasi yang

 baik bagi siswa. Di sekolah sering sekali terdapat anak yang malas, tidak 

menyenangkan, suka membolos, dan lain sebagainya. Dalam hal demikian

 berarti bahwa guru tidak berhasil memberikan motivasi yang tepat untuk 

mendorong dan memberi semangat bagi anak didiknya agar dapat belajar 

dengan sungguh-sungguh. Perlu diibngat bahaw nilai b

aik atau buruk pada suatu pelajaran tertentu belumtentu disebabkan karena

hasil dari kemampuan berfikir seorang siswa. Karena sering kali terjadi bahwa

Sebagai bentuk batasan dalam penyusunan makalah ini yang terlalu luas,

 penulis memberikan rumusan masalah agar makalah ini dapat dipelajari dengan

mudah. Adapun rumusan masalah dalam makalah yang berjudul

Motivasi ialah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertidak 

melakukan sesuatu. (Purwanto, 2007: 60). Motifvasi atau motif adalah suatu

  pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengerahkan tinggah

5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 10/28

laku atau perbuatan ke suatu tujuan tertentu. Setiap indifidu memiliki suatu

motivasi atau motif terhadap sesuatu, termasuk juga seorang siswa. Seorang siswa

  juga memilki suatu motif tertentu didalam proses pendidikan selain motivasi

dalam belajar.

Di dalam proses pendidikan motivasi adalah salah satu syarat mutlak siswa

untuk belajar. Motivasi juga berperang sebagai motor penggerak dalam proses

 balajar  M otivasi belajar merupakan motor penggerak yang mengaktifkan siswa

untuk melibatkan diri. (Winkel, 1996: 166).Pada umumnya suatu motivasi atau

dorongan adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang

mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan ( goal ) atau perangsang

(incentive). Tujuan ( goal ) adalah yang mementukan atau menbatasi tingkah laku

organisme. Perangsang (inecentive) adalah fakta atau objek yang menarik 

organism tersebut.

Pengertian motif atau motivasi tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan (need ).

Suatu organism (khusussnya siswa) yang berbuat atau melakukan sesuatu,

setidak-tidaknya terdapat suatu kebutuhan di dalam dirinya atau sesuatu yang

ingin dicapai. Istilah kebutuhan juga diartikan sebagai suatu kekurangan tertentudi dalam sesuatu organisme. Di dalam proses pendidikan kebutuhan yang dimiliki

oleh siswa adalah suatu kebutuhan untuk dapat memahami dan mengerti materi

atau pelajarang yang diberikan oleh seorang guru dan juga siswa memiliki

kebutuhan akan motivasi atau dorongan yang menyebabkan siswa memiliki

semangat dalam mengikuti setiap proses belajar.

Motivasi didefinisikan sebagai suatu komponen yang mengandung tiga aspek 

yaitu:

a. Mengerakkan berarti menimbulkan kekuatan pada individu memimpin

seseorang untuk bertidak dengan cara tertentu. Misalnya kekuatan dalam

ingatan, respon-respon efektif, dan kecenderungan lainnya.

5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 11/28

  b. Mengarahkan atau menyalurkan tingkah laku. Tingkah laku siswa atau

individu diarahkan terhadap suatu tujuan tertentu.

c. Menjaga dan menopang tingkah laku, lingkungan sekitar dengan harus

menguatkan intensitas dan arah dorongn-dorongan serta kekuatan-

kekuatan individu.

2.  TUJUAN MOTIVASI 

Purwanto dalam (Psikologi Pendidikan, 2007: 73) megatakan bahwa:

S ecara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk 

menggerakan atau menggugah seseorang agar mempunyai keinginan dan

kemauan untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau

mencapai tujuan tertentu.

Dari penjelasan yang disampaikan oleh Purwanto di atas, kita dapat mengambil

kesimpulan bahwa tujuan dari motivasi ialah sarana untuk mencapai suatu tujuan

tertentu. Bagi seorang guru , tujuan dari motivasi adalah dapat menggerakan atau

memacu para siswa agar dapat timbul keinginan dan kemauan untuk 

meningkatkan prestasi belajar sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai dengan

yang diharapkan dan ditetapkan di dalam kurikulum sekolah.

Suatu tindakan memotivasi atau memberikan motivasi akan lebih dapat

  berhasil jika tujuannya jelas dan disadari oleh pihak yang diberi motivasi serta

sesuai dengan kebutuhan orang yang dimotivasi. Oleh karena itu, setiap orang

yang akan diberikan motivasi harus mengenal dan memahami benar-benar latar 

 belakang kehidupan, kebutuhan, dan kepribadian yang akan dimotivasi, termasuk 

di dalamnya antara seorang guru dan siswanya.

5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 12/28

 

3.  MACAM MOTIVASI 

Motivasi belajar di sekolah dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu:

a.  M otivasi Ekstrinsik , diartikan sebagai suatu aktivitas belajar dimulai dan

diteruskan, berdasarkan kebutuhan dan dorongan yang tidak secara mutlak 

  berkaitan dengan aktivitas belajar sendiri. Meliputi apa yang diuraikan

tentang manfaat suatu tugas balajar untuk memenuhi kebutuhan

(attainment value) atau sebagai sarana untuk mencapai suatu target

(instrumental value). Motivasi ekstrinsik bukanlah ada atau tidak adanya

 pengaruh dari luar, melaikan apakah kebutuhan yang ingin dipenuhi.

b.   M otivasi intrinsik , diartikan sebagai suatu kegiatan belajar yang dimulai

dan diteruskan, berdasarkan penghayatan kebutuhan dan dorongan yang

secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Motivasi intrinsik adalah

suatu kenyataan, bahwa satu-satunya cara untuk mencapai tujuan dalam proses pendidikan adalah belajar.

4.  SIKAP GURU YANG DIBUTUHKAN SISWA SEBAGAI SUMBER 

MOTIVASI DAN INSPIRASI 

Motivasi dan inpirasi siswa muncul berdasarkan karena adanya suatu

kebutuhan tertentu. Sebagai bentuk kebutukan siswa di lingkup pendidikan ialah

sebagai berikut:

1. Kebutuhan jasmaniah atau proses-proses jasmaniah. Kebutuhan ini

  paling mendasar, walaupun nampak sederhana dan langsung, tetapi

5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 13/28

merupakan kebutuhan yang lebih tinggi dan kompleks dan abstrak karena

 bertalian dengan jalinan hubungan-hubungan antara manusia.

2. Kebutuhan akan rasa aman dan keselamatan. Seorang anak biasanya

memiliki rasa ketakutan dan kekhawatiran yang sulit diketahui oleh orang

dewasa. Maka dari itu, walaupun tidak disengaja seorang dewasa yang

dapat memberikan rasa aman kepada mereka. Mereka aka merasa senang

dan nyaman. Tetapi pada perkembangannya, dengan melihat kebiasaan

anak tersebut dapat ditemukan solusinya dengan pengalaman tindakan

yang dilakukan orang dewasa dalam menghadapi si anak.

3. Kebutuhan untuk dicintai (kasih sayang). Kebutuhan kasih sayang sangat

kuat dan fundamental bagi manusia. Tanpa kasih sayang, anak-anak tidak 

akan berkembang dengan normal, bahkan hidupnya kurang berhadiah.

4. Kebutuhan akan status dan diterima oleh kelompok.

5. Kebutuhan akan adanya perasaan memadai, kreativitas, dan ekspresi diri.

Berdasarkan kebutuhan-kebutuhan siswa di atas, seorang murid akan memiliki

motivasi dan inspirasi dalam belajar bilamana seorang guru memiliki karakter 

yang dapat memenuhi kebutuhan siswa. Karakter yang dibutuhkan siswa dan

hendanya terdapat di dalam seorang guru adalah sebagai berikut:

a. Demokratis. Guru memberikan kebebasan kepada anak di samping

mengadakan pembatasan-pembatasantertentu, tidak bersifat otoriter, dan

memberikan kesempatan kepada anak untuk berperan serta dalam berbagai

kegiatan.

  b. Suka bekerja sama. Guru yang suka bekerja sama bersikap saling

memberi dan saling menerima yang dilandasi oleh kekeluargaan serta

toleransi yang tinggi.

5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 14/28

c. Baik hati. Guru yang baik hati bersikap suka memberi dan berkorban

untuk anak didiknya.

d. Sabar. Guru yang sabar tidak suka marah dan tidak mudah tersinggung

serta suka menahan diri.

e. Adil. Guru yang adil tidak bersikap membeda-bedakan anak dan

memberi anak sesuai dengan kesempatan yang sama bagi semuanya.

f. Konsisten. Guru yang konsisten selalu bersikap dan berkata sama bagi

semuanya.

g. Bersifat terbuka. Guru yang bersifat terbuka akan bersedia menerima

kritik dan saran, serta jika perlu mengakui kekurangan dan kelemahannya.

h. Suka menolong. Guru yang suka menolong senantiasa siap membantu

anak-anak yang mengalami kesulitan atau masalah tertentu.

i. Ramah-tamah. Guru yang ramah-tamah mudah bergaul dan disenangi

oleh semua orang, tidak sombong, dan bersedia bertindak sebagai

 pendengar yang baik di samping sebagai pembicara yang menarik.

  j. Suka humor. Guru yang suka humor banyak disenangi oleh anak-anak 

dengan kepandaiannya membuat anak-anak menjadi gembira dan tidak 

tegang atau terlalu serius.

k. Kreatif. Guru yang kreatif dan memiliki berbagai minat akan

merangsang siswa dan dapat melayani berbagai keinginan anak.

l. Paham. Guru yang memahami dan menguasai bahan pelajaran dapat

menyampaikan materi pelajaran dengan lancardan menumbuhkan

semangat di kalangan anak 

5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 15/28

m. Fleksibel.guru yang tidak bersikap kaku akan mudah bergaul dengan

anak tanpa dibatasi umur atau status.

n. Perhatian. Guru yang perhatian akan membuat murid merasa senang dan

diperhatikan.

Berdasarkan uraian-uraian di atas kita dapat menyimpukan bahwa seorang

guru secara tidak langsung berperan sebagai sumber motivasi selain sebagai

seorang pendidik bagi anak didiknya (siswa). Motivasi merupakan bagian yang

tidak boleh dilupakan dalam proses pendidikan. Karena motivasi akan dapat

memberi semangat atau dorongan terhadap siswa agar dapat dengan giat

mengikuti proses pendidikan khususnya proses pendidikan disekolah. Guru

  berperan sebagai sumber motivasi yang dibutuhkan oleh siswanya. Dengan

terpenuhinya kebutuhan siswa yang berpedoman terhadap karakteristik seorang

guru yang menjadi sosok pengganti orang tua di sekolah, siswapun akan dapat

memiliki motivasi dalam belajar. Maka sebagai dampak positif dari itu semua

 proses pendidikan akan dapat berjalan dengan lancer dan tujuan pendidikanpun

akan dapat tercapai.

Guru Sebagai Agen Pembelajaran - Document Transcript 

1.  BAB I PENDAHULUAN Bangsa yang maju adalah bangsa yang baik

pendidikannya; bangsa yang jelek pendidikannya tidak akan pernah

menjadi bangsa yang maju. ---Presiden Susilo Bambang Yudhoyono---

Salah satu komponen penting dalam upaya meningkatkaan mutu

pendidikan nasional adalah adanya guru yang berkualitas, profesional dan

berpengetahuan. Guru, tidak hanya sebagai pengajar, namun guru juga

mendidik, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan

mengevaluasi peserta didik. Dalam menjalankan tugasnya sebagai agen

pembelajaran. Guru yang profesional adalah guru yang menguasai materi

pembelajaran, menguasai kelas dan mengendalikan perilaku anak didik,

5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 16/28

menjadi teladan, membangun kebersamaan, menghidupkan suasana

belajar dan menjadi manusia pembelajar (learning person). Selain sebagai

sebuah profesi, seorang guru adalah fasilitator, motivator, inspirator dan

inovator dalam transformasi pembelajaran pada anak didik. Oleh karena

itu, guru pada abad ke XXI adalah seorang saintis yang menguasai ilmu

pengetahuan yang ditekuninya. Sebagai ilmuwan, guru tergolong elit

intelektual. Guru bukanlah profesi kelas dua. Sebab itu, calon guru

sebaiknya adalah insan terpilih untuk jabatan profesi mulia. Profesi guru

adalah profesi saintis plus yang harus menguasai IPTEK dan mampu

sebagai motivator dan fasilitator. Sebagai motivator dan fasilitator prosesbelajar, guru adalah seorang komunikator ulung karena ia harus mampu

memberi jiwa terhadap informasi yang diberikan oleh saran komunikasi

yang super canggih. Pendidikan merupakan pilar utama dalam

membangun sumber daya manusia (SDM) berkualitas. Semakin terdidik

suatu masyarakat semakin besar peluang memiliki SDM yang berkualitas.

Semakin tinggi kualitas SDM, semakin besar kesempatan untuk

meningkatkan kesejahteraan. Kuatnya kaitan antara pendidikan dengan

SDM dalam mengukur keberhasilan pembangunan SDM suatu negara

diperlihatkan oleh United Nation Development Program (UNDP). 1

2.  I. LATAR BELAKANG MASALAH Untuk mengetahui berbagai macam

peranan guru sebagai agen pembelajaran kepada peserta didik guna

meningkatkan dalam proses belajar mengajar. Disamping itu pula, guru

mempunyai pengaruh besar dalam menentukan kualitas dan kuantitas

peserta didik. II. TUJUAN 1. Memotivasi guru untuk lebih berkreasi dan

berinovasi dalam merencanakan, melaksanakan, serta menilai proses dan

hasil pembelajaran. 2. Mendorong guru untuk selalu meningkatkan

kemampuan meneliti, mengkaji, mengevaluasi, mengembangkan

kreativitas, dan inovasi untuk menghasilkan pembelajaran yang bermutu.

3. Menanamkan budaya, minat, bakat dan kebiasaan untuk

5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 17/28

pengembangan hasil kegiatan pengembangan profesi baik lisan maupun

tulisan secara baik dan benar . 4. Menyebarluaskan berbagai pengalaman

guru yang berhasil meningkatkan mutu pembelajaran, sehingga dapat

dimanfaatkan dan dijadikan referensi bagi guru lainnya. BAB II 2

3.  PEMBAHASAN GURU SEBAGAI AGEN PEMBELAJARAN Banyak tugas harus

dilaksanakan oleh guru sebagai orang yang sangat berperan dalam dunia

pendidikan. Salah satunya adalah sebagai agen pembelajaran. Guru

sebagai agen pembelajaran berperan memfasilitasi siswa agar dapat

belajar secara nyaman dan berhasil menguasai kompetensi yang sudah

ditentukan. Untuk itu guru yang agen pembelajaran ini perlu merancang,agar proses pembelajaran berjalan lancar, dan mencapai hasil optimal.

Ada empat hal harus dipertimbangkan dalam menyusun rancangan

pembelajaran, yakni: persiapan, pelaksanaan, dan penilaian. Apabila

ketiga hal ini sudah terlaksana, maka satu tambahan yang harus

dipertimbangkan agen pembelajaran adalah melakukan refleksi. Berikut

ini disajikan penjelasan singkat mengenai hal-hal dimaksud. 1. Persiapan,

apa pun pekerjaan kita, apabila kita menginginkan hasil maksimal, maka

kita harus membuat persiapan yang matang. Begitu juga dalam proses

pembelajaran. Seorang guru yang menjadi agen (agen pembelajaran)

tidak akan dapat melaksanakan tugasnya sebagai agen yang baik tanpa

adanya persiapan yang baik pula. Yang perlu dipertimbangkan agen

pembelajaran dalam persiapan ini, terkait dengan kompetensi yang

diharapkan dicapai oleh siswa, ialah bagaimana menyiapkan materi

pembelajaran, fasilitas atau media pembelajaran yang tepat, skenario

pembelajaran apa yang akan diterapkan untuk membantu siswa

mencapai kompetensi, kemudian bagaimana melaksanakan evaluasinya.

2. Pelaksanaan, pelaksanaan pembelajaran seyogianya merujuk pada

persiapan yang sudah ditentukan, meskipun tidak harus kaku. Dengan

merujuk pada persiapan yang sudah ada, tugas guru sebagai agen

5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 18/28

pembelajaran ini akan lebih mudah, dalam kaitannya dengan pencapaian

kompetensi yang harus dikuasai peserta didik atau siswa. Dalam

pelaksanaan pembelajaran, siswa biasanya akan bekerja dengan baik jika

suasana hatinya memang sedang baik. Artinya, siswa akan bekerja secara

maksimal apabila mereka tidak sedang dalam keadaan tertekan. Sebab

itu perlu diciptakan suasana yang menyenangkan. Di samping

menyenangkan, suasana belajar dan pembelajaran harus pula menantang

rasa ingin tahu siswa, memotivasi untuk bekerja terbaik, menginspirasi,

dan mampu mengembangkan kreativitas siswa. 3

4.  3. Penilaian, setiap kegiatan pembelajaran harus diukur hasilnya. Karenaitu agen pembelajaran juga harus melakukan penilaian atas apa yang

dilakukan bersama siswa dalam proses pembelajaran. Tolak ukur dalam

menyusun alat penilaian adalah kompetensi atau tujuan pembelajaran.

Misalnya tujuan atau kompetensinya: siswa mampu menceritakan

Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya, maka penilaian yang dilakukan

pun harus tepat. Misalnya masing- masing siswa disuruh bercerita satu

per satu, atau melalui tes tertulis, baik bentuk objektif maupun bentuk

uraian. Jelasnya, teknik dan jenis penilaian tergantung pada kebutuhan,

terserah agen mau pilih yang mana, yang penting memenuhi unsur

validitas dan reliabilitas. 4. Refleksi, refleksi penting dilakukan untuk

tindak lanjut. Apabila dari hasil penilaian diketahui bahwa prestasi siswa

sudah sesuai dengan yang diharapkan, atau siswa sudah mencapai

kompetensi belajar, maka pelajaran di waktu yang akan datang dapat

dilanjutkan ke materi berikutnya. Sebaliknya, apabila dari hasil penilaian

itu diketahui bahwa hasil belum sesuai yang diharapkan, maka agen

pembelajaran dan siswa dapat mendiskusikan mengenai hal-hal yang

membuat siswa belum berhasil. Mungkin pembelajaran harus diulang

untuk seluruh kelas, atau siswa yang sudah menguasai kompetensi dapat

membantu teman-temannya yang belum menguasai kompetensi tadi

5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 19/28

agar dapat menguasainya. Selain itu, refleksi juga berguna untuk

membiasakan peserta didik melakukan introspeksi, mawas diri, menilai

diri sendiri, atau apa pun namanya, sehingga membangun kesadaran

untuk menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Apabila guru sebagai agen

pembelajaran dapat melaksanakan keempat kegiatan (persiapan,

pelaksanaan, penilaian, dan refleksi) dalam setiap proses pembelajaran

secara baik, maka berarti tugas guru sebagai agen pembelajaran ini sudah

berada pada jalur yang benar. Ini akan semakin memudahkan sang agen

dalam mewujudkan cita-citanya menjadi guru profesional, sebagai bagian

dari karakteristik seorang guru yang sukses. Selain keempat hal di atasyang diperlukan untuk menjadi guru yang berkompeten. Guru pun di

tuntut untuk dapat menjadi agen pembelajaran, dibutuhkan juga

beberapa peranan dari seorang agen agar dapat menjalankan tugasnya

dengan profesional dalam pembelajaran. Adapun beberapa peranan guru

dalam proses pembelajaran diantaranya adalah: A. Guru sebagai

Fasilitator 4

5.  Dalam konteks pendidikan, istilah fasilitator semula lebih banyak

diterapkan untuk kepentingan pendidikan orang dewasa (andragogi),

khususnya dalam lingkungan pendidikan nonformal. Namun sejalan

dengan perubahan makna pengajaran yang lebih menekankan pada

aktivitas siswa, belakangan ini di Indonesia istilah fasilitator pun mulai

diadopsi dalam lingkungan pendidikan formal di sekolah, yakni berkenaan

dengan peran guru pada saat melaksanakan interaksi belajar mengajar.

Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa sebagai fasilitator, guru

berperan memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa dalam

kegiatan proses pembelajaran. Peran guru sebagai fasilitator membawa

konsekuensi terhadap perubahan pola hubungan guru-siswa, yang

semula lebih bersifat top-down ke hubungan kemitraan. Dalam

hubungan yang bersifat top-down, guru seringkali diposisikan sebagai

5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 20/28

atasan yang cenderung bersifat otoriter, sarat komando, instruksi

bergaya birokrat. Sementara, siswa lebih diposisikan sebagai bawahan

yang harus selalu patuh mengikuti instruksi dan segala sesuatu yang

dikehendaki oleh guru. Berbeda dengan pola hubungan top-down,

hubungan kemitraan antara guru dengan siswa, guru bertindak sebagai

pendamping belajar para siswanya dengan suasana belajar yang

demokratis dan menyenangkan. Oleh karena itu, agar guru dapat

menjalankan perannya sebagai fasilitator seyogyanya guru dapat

memenuhi prinsip-prinsip belajar yang dikembangkan dalam pendidikan

kemitraan, yaitu bahwa siswa akan belajar dengan baik apabila: 1. Siswasecara penuh dapat mengambil bagian dalam setiap aktivitas

pembelajaran 2. Apa yang dipelajari bermanfaat dan praktis (usable). 3.

Siswa mempunyai kesempatan untuk memanfaatkan secara penuh

pengetahuan dan keterampilannya dalam waktu yang cukup. 4.

Pembelajaran dapat mempertimbangkan dan disesuaikan dengan

pengalaman- pengalaman sebelumnya dan daya pikir siswa. 5. Terbina

saling pengertian, baik antara guru dengan siswa maupun siswa dengan

siswa Di samping itu, guru seyogyanya dapat memperhatikan

karakteristik-karakteristik siswa yang akan menentukan keberhasilan

belajar siswa, diantaranya: 1. Setiap siswa memiliki pengalaman dan

potensi belajar yang berbeda-beda. 2. Setiap siswa memiliki tendensi

untuk menentukan kehidupannnya sendiri. 3. Siswa lebih memberikan

perhatian pada hal-hal menarik bagi dia dan menjadi kebutuhannnya. 5

6.  4. Apabila diminta menilai kemampuan diri sendiri, biasanya cenderung

akan menilai lebih rendah dari kemampuan sebenarnya. 5. Siswa lebih

menyenangi hal-hal yang bersifat kongkrit dan praktis. 6. Siswa lebih suka

menerima saran-saran daripada diceramahi. 7. Siswa lebih menyukai

pemberian penghargaan (reward) dari pada hukuman (punishment).

Selain dapat memenuhi prinsip-prinsip belajar dan memperhatikan

5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 21/28

karakteristik individual, juga guru dapat memperhatikan asas-asas

pembelajaran sebagai berikut: 1. Kemitraan, siswa tidak dianggap sebagai

bawahan melainkan diperlakukan sebagai mitra kerjanya 2. Pengalaman

nyata, materi pembelajaran disesuaikan dengan pengalaman dan situasi

nyata dalam kehidupan sehari-hari siswa. 3. Kebersamaan, pembelajaran

dilaksanakan melalui kelompok dan kolaboratif. 4. Partisipasi, setiap

siswa dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan sehingga mereka

merasa bertanggung jawab atas pelaksanaan keputusan tersebut,

sekaligus juga bertanggung atas setiap kegiatan belajar yang

dilaksanakannya. 5. Keswadayaan, mendorong tumbuhnya swadaya (self supporting) secara optimal atas setiap aktivitas belajar yang

dilaksanakannya. 6. Manfaat, materi pembelajaran disesuaikan dengan

kebutuhan dan dapat memberikan manfaat untuk memecahkan masalah-

masalah yang dihadapi siswa pada masa sekarang mau pun yang akan

datang. 7. Lokalitas, materi pembelajaran dikemas dalam bentuk yang

paling sesuai dengan potensi dan permasalahan di wilayah (lingkungan)

tertentu (locally specific), yang mungkin akan berbeda satu tempat

dengan tempat lainnya. Pada bagian lain, Wina Senjaya (2008)

mengemukakan bahwa agar guru dapat mengoptimalkan perannya

sebagai fasilitator, maka guru perlu memahami hal-hal yang berhubungan

dengan pemanfaatan berbagai media dan sumber belajar. Dari ungkapan

ini, jelas bahwa untuk mewujudkan dirinya sebagai fasilitator, guru

mutlak perlu menyediakan sumber dan media belajar yang cocok dan

beragam dalam setiap kegiatan pembelajaran, dan tidak menjadikan

dirinya sebagai satu-satunya sumber belajar bagi para siswanya. Terkait

dengan sikap dan perilaku guru sebagai fasilitator, di bawah ini

dikemukakan beberapa hal yang perlu diperhatikan guru untuk dapat

menjadi seorang fasilitator yang sukses: 6

5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 22/28

7.  1. Mendengarkan dan tidak mendominasi. Karena siswa merupakan

pelaku utama dalam pembelajaran, maka sebagai fasilitator guru harus

memberi kesempatan agar siswa dapat aktif. Upaya pengalihan peran

dari fasilitator kepada siswa bisa dilakukan sedikit demi sedikit. 2.

Bersikap sabar. Aspek utama pembelajaran adalah proses belajar yang

dilakukan oleh siswa itu sendiri. Jika guru kurang sabar melihat proses

yang kurang lancar lalu mengambil alih proses itu, maka hal ini sama

dengan guru telah merampas kesempatan belajar siswa. 3. Menghargai

dan rendah hati. Guru berupaya menghargai siswa dengan menunjukan

minat yang sungguh-sungguh pada pengetahuan dan pengalaman mereka4. Mau belajar. Seorang guru tidak akan dapat bekerja sama dengan siswa

apabila dia tidak ingin memahami atau belajar tentang mereka. 5.

Bersikap sederajat. Guru perlu mengembangkan sikap kesederajatan agar

bisa diterima sebagai teman atau mitra kerja oleh siswanya 6. Bersikap

akrab dan melebur. Hubungan dengan siswa sebaiknya dilakukan dalam

suasana akrab, santai, bersifat dari hati ke hati (interpersonal

realtionship), sehingga siswa tidak merasa kaku dan sungkan dalam

berhubungan dengan guru. 7. Tidak berusaha menceramahi. Siswa

memiliki pengalaman, pendirian, dan keyakinan tersendiri. Oleh karena

itu, guru tidak perlu menunjukkan diri sebagai orang yang serba tahu,

tetapi berusaha untuk saling berbagai pengalaman dengan siswanya,

sehingga diperoleh pemahaman yang kaya diantara keduanya. 8.

Berwibawa. Meskipun pembelajaran harus berlangsung dalam suasana

yang akrab dan santai, seorang fasilitator sebaiknya tetap dapat

menunjukan kesungguhan di dalam bekerja dengan siswanya, sehingga

siswa akan tetap menghargainya. 9. Tidak memihak dan mengkritik. Di

tengah kelompok siswa seringkali terjadi pertentangan pendapat. Dalam

hal ini, diupayakan guru bersikap netral dan berusaha memfasilitasi

komunikasi di antara pihak-pihak yang berbeda pendapat, untuk mencari

5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 23/28

kesepakatan dan jalan keluarnya. 10. Bersikap terbuka. Biasanya siswa

akan lebih terbuka apabila telah tumbuh kepercayaan kepada guru yang

bersangkutan. Oleh karena itu, guru juga jangan segan untuk berterus

terang bila merasa kurang mengetahui sesuatu, agar siswa memahami

bahwa semua orang selalu masih perlu belajar 11. Bersikap positif. Guru

mengajak siswa untuk mamahami keadaan dirinya dengan menonjolkan

potensi-potensi yang ada, bukan sebaliknya mengeluhkan keburukan-

keburukannya. Perlu diingat, potensi terbesar setiap siswa adalah

kemauan dari manusianya sendiri untuk merubah keadaan 7

8. B

. Guru sebagai Motivator Sejalan dengan pergeseran maknapembelajaran dari pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher

oriented) ke pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student

oriented), maka peran guru dalam proses pembelajaran pun mengalami

pergeseran, salah satunya adalah penguatan peran guru sebagai

motivator. Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa

mempunyai motivasi dalam belajar. Oleh sebab itu, guru perlu

menumbuhkan motivasi belajar siswa. Untuk memperoleh hasil belajar

yang optimal, guru dituntut kreatif membangkitkan motivasi belajar

siswa, sehingga terbentuk perilaku belajar siswa yang efektif. Dalam

perspektif manajemen maupun psikologi, kita dapat menjumpai

beberapa teori tentang motivasi (motivation) dan pemotivasian

(motivating) yang diharapkan dapat membantu para manajer (baca: guru)

untuk mengembangkan keterampilannya dalam memotivasi para

siswanya agar menunjukkan prestasi belajar atau kinerjanya secara

unggul. Kendati demikian, dalam praktiknya memang harus diakui bahwa

upaya untuk menerapkan teori-teori tersebut atau dengan kata lain untuk

dapat menjadi seorang motivator yang hebat bukanlah hal yang

sederhana, mengingat begitu kompleksnya masalah-masalah yang

berkaitan dengan perilaku individu (siswa), baik yang terkait dengan

5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 24/28

faktor-faktor internal dari individu itu sendiri maupun keadaan eksternal

yang mempengaruhinya. Terlepas dari kompleksitas dalam kegiatan

pemotivasian tersebut, dengan merujuk pada pemikiran Wina Senjaya

(2008), di bawah ini dikemukakan beberapa petunjuk umum bagi guru

dalam rangka meningkatkan motivasi belajar siswa 1. Memperjelas tujuan

yang ingin dicapai. Tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham ke

arah mana ia ingin dibawa. Pemahaman siswa tentang tujuan

pembelajaran dapat menumbuhkan minat siswa untuk belajar yang pada

gilirannya dapat meningkatkan motivasi belajar mereka. Semakin jelas

tujuan yang ingin dicapai, maka akan semakin kuat motivasi belajar siswa.Oleh sebab itu, sebelum proses pembelajaran dimulai hendaknya guru

menjelaskan terlebih dulu tujuan yang ingin dicapai. Dalam hal ini, para

siswa pun seyogyanya dapat dilibatkan untuk bersama-sama

merumuskan tujuan belajar beserta cara-cara untuk mencapainya. 8

9.  2. Membangkitkan minat siswa. Siswa akan terdorong untuk belajar

manakala mereka memiliki minat untuk belajar. Oleh sebab itu,

mengembangkan minat belajar siswa merupakan salah satu teknik dalam

mengembangkan motivasi belajar. Beberapa cara dapat dilakukan untuk

membangkitkan minat belajar siswa, diantaranya : Hubungkan bahan

pelajaran yang akan diajarkan dengan kebutuhan siswa. Minat siswa akan

tumbuh manakala ia dapat menangkap bahwa materi pelajaran itu

berguna untuk kehidupannya. Dengan demikian guru perlu enjelaskan

keterkaitan materi pelajaran dengan kebutuhan siswa. Sesuaikan materi

pelajaran dengan tingkat pengalaman dan kemampuan siswa. Materi

pelaaran yang terlalu sulit untuk dipelajari atau materi pelajaran yang

 jauh dari pengalaman siswa, akan tidak diminati oleh siswa. Materi

pelajaran yang terlalu sulit tidak akan dapat diikuti dengan baik, yang

dapat menimbulkan siswa akan gagal mencapai hasil yang optimal; dan

kegagalan itu dapat membunuh minat siswa untuk belajar. Biasanya

5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 25/28

minat siswa akan tumbuh kalau ia mendapatkan kesuksesan dalam

belajar. Gunakan berbagai model dan strategi pembelajaran secara

bervariasi, misalnya diskusi, kerja kelompok, eksperimen, demonstrasi,

dan lain-lain. 3. Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar.

Siswa hanya mungkin dapat belajar dengan baik manakala ada dalam

suasana yang menyenangkan, merasa aman, bebas dari rasa takut.

Usahakan agar kelas selamanya dalam suasana hidup dan segar, terbebas

dari rasa tegang. Untuk itu guru sekali-sekali dapat melakukan hal-hal

yang lucu. 4. Berilah pujian yang wajar terhadap setiap keberhasilan

siswa. Motivasi akan tumbuh manakala siswa merasa dihargai.Memberikanpujian yang wajar merupakan salah satu cara yang dapat

dilakukan untuk memberikan penghargaan. Pujian tidak selamanya harus

dengan kata-kata. Pujian sebagain penghargaan dapat dilakukan dengan

isyarat, misalnya senyuman dan anggukan yang wajar, atau mungkin

dengan tatapan mata yang meyakinkan. 9

10. 5. Berikan penilaian. Banyak siswa yang belajar karena ingin memperoleh

nilai bagus. Untuk itu mereka belajar dengan giat. Bagi sebagian siswa

nilai dapat menjadi motivasi yang kuat untuk belajar. Oleh karena itu,

penilaian harus dilakukan dengan segera agar siswa secepat mungkin

mengetahui hasil kerjanya. Penilaian harus dilakukan secara objektif 

sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing. 6. Berilah komentar

terhadap hasil pekerjaan siswa. Siswa butuh penghargaan. Penghargaan

bisa dilakukan dengan memberikan komentar positif. Setelah siswa

selesai mengerjakan suatu tugas, sebaiknya berikan komentar

secepatnya, misalnya dengan memberikan tulisan bagus atau teruskan

pekerjaanmu dan lain sebagainya. Komentar yang positif dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa. 7. Ciptakan persaingan dan kerja

sama. Persaingan yang sehat dapat memberikan pengaruh yang baik

untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa. Melalui persaingan siswa

5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 26/28

dimungkinkan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh

hasil yang terbaik. Oleh sebab itu, guru harus mendesain pembelajaran

yang memungkinkan siswa untuk bersaing baik antara kelompok maupun

antar-individu. Namun demikian, diakui persaingan tidak selamanya

menguntungkan, terutama untuk siswa yang memang dirasakan tidak

mampu untuk bersaing, oleh sebab itu pendekatan cooperative learning

dapat dipertimbangkan untuk menciptakan persaingan antarkelompok. Di

samping beberapa petunjuk cara membangkitkan motivasi belajar siswa

di atas, adakalanya motivasi itu juga dapat dibangkitkan dengan cara-cara

lain yang sifatnya negatif seperti memberikan hukuman, teguran, dankecaman, memberikan tugas yang sedikit berat (menantang). Namun,

teknik-teknik semacam itu hanya bisa digunakan dalam kasus-kasus

tertentu. Beberapa ahli mengatakan dengan membangkitkan motivasi

dengan cara-cara semacam itu lebih banyak merugikan siswa. Untuk

itulah seandainya masih bisa dengan cara-cara yang positif, sebaiknya

membangkitkan motivasi dengan cara negatif dihindari. C. Guru sebagai

Inspirator Guru Sebagai inspirator, guru harus memberikan inspirasi bagi

kemajuan belajar siswa. Persoalan belajar adalah masalah utama anak

didik, guru harus dapat memberikan petunjuk bagaimana cara belajar

yang baik. 10

11. Kalau kita mengatakan Profesi Guru itu sebagai Inspirator, barangkali ini

merupakan pernyataan yang terlambat, karena pada hakikat guru

dilahirkan hanyalah untuk menempati ranah pemberi inspirasi. Jika posisi

ini dapat dilakukan maka harapan Andreas Harefa untuk membentuk

manusia pembelajar akan tercapai dengan segera. Inspirator itu

sebenarnya bukan hal yang mudah, karena seorang inspirator itu akan

diteropong khusus oleh orang yang dinspirasi, teropong itu mirip

miscroscop, dapat digunakan untuk memperbesar hingga 10 juta kali

obyeknya. Terkait dengan posisi sebagai inspirator siswa, guru adalah

5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 27/28

sosok yang sanggup menerapkan gagasan cerdas Bapak pendidikan

Indonesia, Ki Hajar Dewantara, 2ING+1TUT [TWO-ING ONE-TUT]. Ing

Ngarsa Sun Tuladha-Ing Madya Mangun Karsa-Tut Wuri Handayani. D.

Guru sebagai Inovator Guru sebagai Inovator, guru berfungsi melakukan

kegiatan kreatif, menemukan strategi, metode, cara-cara, atau konsep-

konsep yang baru dalam pengajaran. sebagai inovator harus mampu

mencari, menemukan dan melaksanakan berbagai pembaharuan di

sekolah. Gagasan baru itu misalnya penggunaan teknologi informasi

dalam pembelajaran. Penggunaan teknologi informasi dalam

pembelajaran maksudnya menggunakan manfaat internet atau intranetsebagai media pembelajaran. Kehidupan selalu mengalami perubahan

sebab kehidupan memang sebuah proses yang dinamis. Dinamisasi pola

kehidupan seringkali jauh melebihi kemampuan adaptasi yang dimiliki

oleh seseorang sehingga seringkali terjadi satu atau beberapa perbedaan

sehingga muncul friksi/ gesekan yang pada akhirnya menjadikan

perbedaan konsep. Dan, anak didik adalah sosok yang belum stabil dalam

segala aspek sehingga setiap kali menghadapi persoalan dalam hidup

atau proses hidup, maka sebuah teladan bagus agar tidak salah dalam

mengambil keputusan. Oleh karena itulah, maka eksistensi guru sebagai

innovator kegiatan, khususnya dalam pola pembelajaran sangat

diperlukan. Kehidupan yang dinamis memberikan konsekuensi logis yang

menuntut setiap orang untuk memberikan sesuatu yang baru sehingga

selalu sejalan dengan perkembangan pola kehidupan. BAB III 11

12. PENUTUP A. KESIMPULAN Guru mempunyai berbagai peranan penting

dalam metode pembelajaran yaitu; sebagai fasilitator, motivator,

inspirator dan inovator untuk mencapai hasil tujuan pembelajaran yang

diharapkan. Guru di sekolah adalah pendidik,tugasnya membimbing dan

mendampingi siswa agar kelak dapat hidup mandiri, Peran guru sebagai

perncana (planner) pada tahap ini melakukan identifikasi masalah yang

5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 28/28

ada dikelas yang akan digunakan untuk kegiatan lesson study dan

perencanaan alternative pemecahannya. B. SARAN Upaya yang sungguh-

sungguh perlu dilaksanakan untuk mewujudkan guru yang profesional:

sejahtera dan memiliki kompetensi. Hal ini merupakan syarat mutlak

untuk menciptakan sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas, di

mana pendidikan yang berkualitas merupakan salah satu syarat utama

untuk mewujudkan kemakmuran dan kemajuan