gambaran menarche pada siswi di madrasah ibtidaiyah...

76
Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2016 Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana kedokteran Oleh Musta’inah Mulia Muhammad NIM: 111310130000032 PROGRAM STUDI KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M

Upload: phungdan

Post on 05-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

Gambaran Menarche pada Siswi

di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2016

Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar sarjana kedokteran

Oleh

Musta’inah Mulia Muhammad

NIM: 111310130000032

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 2: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

ii

Page 3: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

iii

Page 4: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

iv

Page 5: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan penelitian ini yang berjudul “Gambaran Menarche pada

siswi di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun

2016”. Dalam pelaksanaan penulisan hasil penelitian ini, penulis telah memperoleh

bimbingan dan pencerahan dari banyak pihak. Penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Prof. Dr. H. Arief Sumantri, S.KM, M.Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan dr. Achmad Zaki, M.Epid, Sp.OT, selaku Kaprodi

PSKPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. dr. Riva Auda, SpA, M.Kes dan dr. Risahmawati, Ph.D selaku Pembimbing 1

dan Pembimbing 2 yang telah memberikan banyak masukan dan nasihat kepada

penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.

3. dr. Taufik Zain, SpOG (K) dan Dr. Zeti Harriyati, M.Biomed selaku penguji

pada sidang yang memberi banyak masukan untuk perbaikan laporan penelitian

ini.

4. dr. Flori Ratna Sari, Ph.D selaku penanggung jawab modul riset.

5. Kedua orang tua penulis, Prof. Dr. Muhammadiyah Amin M.Ag dan Dra.

Muliati, yang telah membesarkan dan memberikan kasih sayang tak terbatas

kepada penulis.

6. Mahmudah Mulia Muhammad, Abdul Muhaimin Agil Mulia Muhammad, bdul

Muin Azra Mulia Muhammad. Saudara-saudara penulis yang senantiasa

memberi dukungan dan semangat kepada penulis untuk pantang menyerah.

Serta seluruh anggota keluarga yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu

per satu. Terima kasih atas kasih sayang, doa, dan dukungan yang tak henti

mengalir selama penulis menjalani masa pendidikan.

7. Pihak administrasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang membantu dalam proses pembuatan

surat persetujuan dan perizinan penelitian.

Page 6: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

vi

Page 7: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

vii

ABSTRAK

Musta’inah Mulia Muhammad. Program Studi Kedokteran dan Profesi

Dokter. Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah

Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2016 Latar Belakang: Menarche menunjukkan bekerjanya kemampuan reproduksi pada

wanita. Beberapa perubahan fisik yang mengawali munculnya menarche

merupakan pertanda bahwa wanita tersebut sudah mencapai maturasi seksual dan

siap bereproduksi. Pada masa remaja akan terjadi perubahan hormonal, fisik,

psikologis maupun sosial yang berlangsung secara berangkaian. Faktor genetik,

nutrisi, dan faktor lingkungan lainnya sangat berperan dalam awitan pubertas.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor yang mempengaruhi respon

menarche pada anak kelas IV, V dan VI di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2016.

Metode penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode

analitik dan menggunakan desain penelitian cross sectional.

Hasil: Penelitian ini mendapatkan data usia menarche terbanyak terjadi pada usia

10 tahun. Usia menarche termuda adalah 9 tahun, dan usia menarche tertua adalah

12 tahun. Respon anak yang mengalami menarche didominasi oleh anak yang

merasa takut, cemas dan bingung saat mengalami menarche.

Kesimpulan: Tidak adanya hubungan antara usia, lokasi menarche, dan orang

yang pertama diberitahu saat menarche.

Kata kunci: Menarche, mentruasi anak, respon menarche.

ABSTRACT

Musta’inah Mulia Muhammad. Medical and Professional Studies Program

Doctor. The description of menarche on studentrs of Islamic Elementry School

Pembangunan, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta of 2016 Background: Menarche indicate the function of female reproductive organs.

Some physical changes that initiate the advent of menarche is a sign that the woman

has reached sexual maturation and ready to reproduce. In adolescence, there will be

hormonal changes, physical, psychological and social that takes place sequentially.

Genetic factors, nutrition, and other environmental factors important role in the

onset of puberty.

Objective: This study is used to view the factors that affect the response of

menarche in children classes IV, V and VI in Islamic Elementry School

Pembangunan, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta of 2016.

Methods: This study is a quantitative analytical method and using a cross sectional

study design.

Results: The results of this analysis, the age of menarche occured at the age of 10

years. Age of menarche youngest was 9 years old, and the oldest age of menarche

was 12 years old. The response of children who experience menarche is dominated

by children who feel frightened, anxious and confused.

Conclusion: There is no relation between the age, location menarche, and sources

of information about menarche.

Keywords: menarche, menstrual children, menarche response

Page 8: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

viii

Daftar isi

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.....................................................iii

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................... v

ABSTRAK............................................................................................................vii

Daftar isi .............................................................................................................. viii

Daftar Tabel .......................................................................................................... xi

Daftar Gambar .................................................................................................... xii

Daftar Singkatan ................................................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2 Rumusan masalah .............................................................................. 3

1.3 Tujuan penelitian ............................................................................... 3

1.4 Manfaat .............................................................................................. 3

BAB II TINJAUN PUSTAKA ............................................................................. 4

2.1 Pengertian Menarche ......................................................................... 4

2.2 Konsep Dasar Menstruasi .................................................................. 5

2.2.1 Definisi Menstruasi ............................................................................ 5

2.2.2 Siklus Menstruasi ............................................................................... 5

2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Usia Menarche pada Anak ................. 10

2.2.4 Perubahan Siklus Menstruasi ........................................................... 11

2.3 Sindrom Premenstruasi .................................................................... 11

2.4 Definisi Masa Remaja ...................................................................... 14

2.5 Kepribadian ...................................................................................... 14

2.5.1 Definisi Kepribadian ........................................................................ 14

2.6 Konsep Dasar Pengetahuan ............................................................. 14

2.6.1 Pengertian Pengetahuan ................................................................... 14

2.6.2 Tingkat Pengetahuan ........................................................................ 15

2.6.3 Cara Memperoleh Pengetahuan ....................................................... 16

2.6.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ............................ 17

2.6.5 Peran Keluarga dengan Kesiapan Anak Menghadapi Menarche .... 19

Page 9: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

ix

2.6.6 Kesiapan Menghadapi Menstruasi Pertama Menarche ................... 21

2.6.7 Komunikasi Ibu dan Anak ............................................................... 21

2.7 Kerangka Teori ................................................................................ 23

2.8 Kerangka Konsep ............................................................................. 24

2.9 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .................................. 25

2.9.1 Variabel Penelitian ........................................................................... 25

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 32

3.1. Desain Penelitian ............................................................................. 32

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 32

3.3. Populasi dan Sampel ........................................................................ 32

3.3.1 Populasi Penelitian ........................................................................... 32

3.3.2 Sampel Penelitian ............................................................................ 32

3.3.3 Teknik Sampling .............................................................................. 33

3.3.4 Kriteria Sampel ................................................................................ 33

3.3.4.1 Kriteria Inklusi ................................................................................. 33

3.3.4.2 Kriteria Eksklusi .............................................................................. 33

3.4 Cara Kerja Penelitian ....................................................................... 34

3.5 Alat Pengumpulan Data ................................................................... 34

3.6 Manejemen Data .............................................................................. 36

3.6.1 Metode Pengumpulan data ............................................................... 36

3.6.2 Teknik Pengolahan Data .................................................................. 36

3.6.3 Analisa data ...................................................................................... 37

3.6.3.1 Analisis Univariat ............................................................................ 37

3.6.3.2 Analisis bivariat ............................................................................... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 38

4.1 Analisis Univariat ............................................................................ 38

4.1.1 Distribusi responden berdasarkan data demografi responden ......... 38

4.1.2 Distribusi responden berdasarkan gambaran menarche pada anak . 40

4.1.3 Distribusi responden berdasarkan respon psikologi anak saat

menarche .......................................................................................... 49

4.1.4 Distribusi respon positif dan negatif responden terhadap

menarche............ .............................................................................. 50

4.2 Analisis Bivariat .............................................................................. 50

4.2.1 Uji Chi-Suare ................................................................................... 50

Page 10: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

x

4.2.2 Hubungan usia dan respon anak terhadap menarche ....................... 50

4.2.3 Hubungan tempat menarche dan respon anak terhadap menarche .. 51

4.2.4 Hubungan sumber informasi tentang menarche dan respon anak

terhadap menarche ........................................................................... 51

4.3 Keterbatasan Penelitian ................................................................... 52

BAB V Simpulan dan Saran .............................................................................. 54

5.1 Simpulan .......................................................................................... 54

5.2 Saran ................................................................................................ 55

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 56

Lampiran................................................................................................................61

Daftar Riwayat Hidup............................................................................................63

Page 11: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

xi

Daftar Tabel

Tabel 2.1 Variabel dan definisi oprasional ......................................................... 27

Tabel 3.1 Komponen pertanyaan dalam kuesioner ............................................ 35

Tabel 4.1 Distribusi responden berdasarkan respon psikologi anak saat menarche

di MI Pembangunan.............................................................................49

Page 12: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

xii

Daftar Gambar

Gambar 1 Persentase perempuan usia 10-59 tahun menurut umur pertama haid 17

Gambar 2 Siklus Ovarium ................................................................................... 20

Gambar 3 Korelasi antara hormonal dan siklus ovarium dan uterus...................22

Gambar 4 Distribusi responden berdasarkan usia................................................38

Gambar 5 Distribusi responden berdasarkan tingkat kelas...................................39

Gambar 6 Distribusi responden berdasarkan usia menarche pada anak...............40

Gambar 7 Distribusi responden berdasarkan tingkat kelas saat anak menarche..41

Gambar 8 Distribusi responden berdasarkan lokasi menarche pada anak...........42

Gambar 9 Distribusi responden berdasarkan lama menstruasi pada anak...........43

Gambar 10 Distribusi responden berdasarkan tingkat kelas ibu saat menarche....44

Gambar 11 Distribusi responden berdasarkan orang pertama yang diberitahu saat

menarche.............................................................................................45

Gambar 12 Distribusi responden berdasarkan sumber informasi tentang

menarche.............................................................................................46

Gambar 13 Distribusi responden berdasarkan hal yang pertama dilakukan saat

menarche.............................................................................................47

Gambar 14 Distribusi responden berdasarkan hal yang dirasakan saat menarche.48

Gambar 15 Distrbusi responden berdasarkan respon positif dan negatif...............49

Page 13: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

xiii

Daftar Singkatan

MIP Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan

UIN Universitas Islam Negeri

WHO World Health Organization

DEPKES RI Departemen Kesehatan

RISKESDAS Riset Kesehatan Dasar

BKKBN Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

LH Luteinizing hormone

FSH Follicle-stimulating hormone

Page 14: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Remaja merupakan masa transisi dari anak menjadi dewasa. Pada masa

remaja akan terjadi perubahan hormonal, fisik, psikologis maupun sosial yang

berlangsung secara berkesinambungan. Faktor genetik, nutrisi, dan faktor

lingkungan lainnya sangat berperan dalam awitan pubertas. Perubahan ini terjadi

dengan sangat cepat dan terkadang tanpa disadari. Perubahan fisik yang terjadi pada

periode pubertas ini juga diikuti oleh maturasi emosi dan psikis. Perubahan

psikososial pada remaja dibagi dalam tiga tahap yaitu remaja awal (early

adolescent), pertengahan (middle adolescent), dan akhir (late adolescent).1

Periode pertama disebut remaja awal atau early adolescent, terjadi pada usia

usia 12-14 tahun. Pada masa remaja awal anak-anak terpapar pada perubahan tubuh,

akselerasi pertumbuhan, dan perubahan komposisi tubuh disertai awal

pertumbuhan seks sekunder. Pada anak perempuan awitan pubertas terjadi pada usia

8 tahun sedangkan anak laki-laki terjadi pada usia 9 tahun. Segala sesuatu yang

mengganggu proses maturasi fisik dan hormonal pada masa remaja ini dapat

mempengaruhi perkembangan psikis dan emosi sehingga diperlukan pemahaman

yang baik tentang proses perubahan yang terjadi pada remaja dari segala aspek.1

Selain itu, terjadi juga perubahan anak baik dalam perilaku, hubungan

dengan lingkungan serta ketertarikan dengan lawan jenis. Perubahan-perubahan

tersebut juga dapat menyebabkan hubungan antara orangtua dengan remaja menjadi

sulit apabila orangtua tidak memahami proses yang terjadi.1

Perubahan perkembangan remaja ini yang dapat diatasi jika orangtua

mengetahui proses perkembangan seorang anak menjadi dewasa.2 Khusus untuk

anak perempuan diperlukan kesiapan diri dalam menghadapi datangnya menarche

sehingga diperlukan peran orang tua terutama ibu sebagai orang yang akan

diberitahu pertama kali.2

Perkembangan fisik mempunyai pengaruh langsung terhadap anak.

Perkembangan fisik yang normal memungkinkan anak mengadakan penyesuaian

Page 15: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

2

diri pada situasi yang ada, sedangkan perkembangan fisik yang menyimpang akan

menghambat penyesuaian diri anak tersebut.3

Perkembangan fisik meliputi penambahan tinggi dan berat badan,

peningkatan kemampuan psikomotor, pertumbuhan otot-otot dan lemak tubuh.

Perkembangan fisik ini akan berpengaruh pada penampilan, koordinasi motorik,

kualitas tingkah laku, dan status kematangan anak.4

Menarche menunjukkan bekerjanya kemampuan reproduksi pada wanita.

Beberapa perubahan fisik yang mengawali munculnya menarche merupakan

pertanda bahwa wanita tersebut sudah mencapai maturasi seksual dan siap

bereproduksi. Oleh karena itu, perkembangan fisik pada anak seharusnya bisa

diiringi dengan perkembangan psikologi yang matang sehingga anak diharapkan

dapat mengerti tentang menarche.5

Namun, hal ini tidak dominan terjadi. Pertumbuhan fisik yang pesat tidak

diiringi dengan kematangan pikiran atau kedewasaan psikologi. Hal ini sangat

berkaitan dengan usia anak saat mendapat menarche yang dewasa ini kejadiannya

cenderung lebih awal karena dipengaruhi oleh berbagai faktor-faktor. 5

Kejadian menarche yang cendrung lebih awal saat anak belum mencapai

kedewasaan pikiran dan juga kurangnya faktor pengetahuan memunculkan

beragam respon psikologis pada anak perempuan saat mengalami menarche.5

Menarche yang datang terlalu dini akan menjadi peristiwa yang menakutkan,

traumatik, bahkan menjijikkan bagi anak.6 Berdasarkan penelitian sebelumnya

yang dilakukan pada 155 remaja, sebanyak 12% remaja yang tidak mempersiapkan

datangnya menarche mengungkapkan bahwa mereka merasa kotor, memalukan dan

menjijikkan karena mendapati celananya penuh noda darah menstruasi.6

Penelitian lainnya pada 639 anak perempuan terkait menarche yang

menunjukkan respon kecewa, terkejut, gembira dan sedih. Beragam respon yang

muncul terhadap menarche tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor.5

Di Indonesia, seringkali ditemukan kejadian anak yang mengalami

menarche saat mereka sedang belajar atau bermain di sekolah tanpa adanya

persiapan sebelumnya.5

Page 16: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

3

Melihat fenomena tesebut, peneliti tertarik untuk mencari tahu faktor yang

mempengaruhi respon menarche pada anak kelas 4, 5 dan 6 di Madrasah Ibtidaiyah

Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

1.2 Rumusan masalah

1. Pada usia berapa awitan menstruasi anak pertama kali?

2. Bagaimana respon anak saat menstruasi pertama kali?

3. Apakah terdapat hubungan antara usia, lokasi menarche dan sumber

informasi tentang menarche dengan respon anak terhadap menarche?

1.3 Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui usia awitan anak saat pertama menstruasi

2. Untuk mengetahui respon anak saat pertama kali mendapat menstruasi

3. Untuk mengetahui hubungan antara usia, lokasi menarche dan sumber

informasi tentang menarche dengan respon anak terhadap menarche

1.4 Manfaat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk:

1. Pihak sekolah dalam memberikan penyuluhan-penyuluhan tentang

menstruasi

2. Para orang tua agar lebih memberikan pengetahuan pada anak tentang

menstruasi

3. Sebagai bahan masukan untuk penelitian selanjutnya

Page 17: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

4

BAB II

TINJAUN PUSTAKA

2.1 Pengertian Menarche

Pertumbuhan dan kematangan dari fungsi organ reproduksi yang

ditandai dengan menstruasi untuk pertama kali disebut menarche.7

Menarche merupakan haid pertama yang diakibatkan oleh proses

hormonal yang kompleks.8 Setelah panca indera menerima rangsangan yang

diteruskan ke pusat dan diolah oleh hipotalamus, dilanjutkan oleh hipofise

melalui sistem portal dan dikeluarkan hormon gonadotropin perangsang

folikel dan Luteinizing Hormon (LH) untuk merangsang indung telur.8

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI)

melaporkan terjadinya usia menarche di Indonesia, data Riset Kesehatan

Dasar (Riskesdas) 2010, usia menarche13-14 tahun sekitar 37,5% dan yang

mengalami menarche di bawah usia 12 tahun sebanyak 5,2% sementara

responden yang berusia 15 tahun mengalami menarchesebanyak 15,2%.9

Gambar 1. Persentase perempuan usia 10-59 tahun menurut umur pertama haid

Sumber: Riskesdas, 2010

Secara global, perempuan mengalami menstruasi lebih awal dapat

disebabkan karena adanya faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

internal karena tidak seimbangannya hormon bawan lahir. Hal ini juga

Per

senta

se

Umur (tahun)

Page 18: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

5

berkolerasi dengan faktor eksternal seperti asupan gizi pada makanan yang

dikonsumsi.10

2.2 Konsep Dasar Menstruasi

2.2.1 Definisi Menstruasi

Menstruasi adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus

disertai dengan pengelupasan (deskuamasi) endometrium.11

Cepat lambatnya kematangan seksual ditentukan oleh kondisi fisik

anak, keseharian dan lingkungan anak. Rangsangan dari luar yang berupa

film-film seks, buku bacaan, majalah bergambar seks, godaan dan

rangsangan dari kaum laki-laki mengakibatkan kematangan seksual lebih

cepat pada diri anak.12

2.2.2 Siklus Menstruasi

Pada setiap siklus, saluran reproduksi wanita dipersiapkan untuk

fertilisasi dan implantasi ovum yang dibebaskan dari ovarium saat ovulasi.

Ovarium sebagai organ reproduksi primer wanita, melakukan fungsi ganda

yaitu, menghasilkan ovum (oogenesis) dan mengeluarkan hormon seks

wanita, estrogen dan progesteron. Hormon-hormon ini bekerja sama untuk

mendorong fertilisasi ovum dan menpersiapkan sistem reproduksi wanita

untuk kehamilan.13

Estrogen penting bagi pematangan dan pembebasan ovum,

pembentukan karakteristik fisik yang menarik secara seksual bagi pria.

Selain itu, estrogen ikut berperan dalam perkembangan payudara dalam

antisipasi menyusui.13

Siklus ovarium terdiri dari fase folikular dan luteal yang bergantian.

Setelah pubertas dimulai, ovarium secara terus-menerus mengalami dua

fase secara bergantian: fase folikular yang didominasi oleh keberadaan

folikel matang dan fase luteal yang ditandai adanya korpus luteum. Dalam

keadaan normal siklus ini hanya terintrupsi jika terjadi kehamilan dan

akhirnya berakhir dengan menopause.13

Page 19: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

6

Siklus ovarium rata-rata berlangsung selama 28 hari, tetapi hal ini

bervariasi di antara wanita. Folikel bekerja pada paruh pertama siklus untuk

menghasilkan telur matang yang siap untuk berovulasi pada pertengahan

siklus korpus luteum mengambil alih selama paruh terakhir siklus untuk

mempersiapkan saluran reproduksi wanita untuk kehamilan jika terjadi

pembuahan pada telur yang dibebaskan tersebut.13

Lapisan sel granulosa pada folikel primer berproliferasi untuk

membentuk beberapa lapisan yang mengelilingi oosit. Sel-sel granulosa ini

mengeluarkan “kulit” kental yang mirip gel yang membungkus oosit dan

memisahkannya dari sel granulosa sekitar. Membran penyekat ini dikenal

sebagai zona pelusida.13

Pada saat yang sama, ketika oosit sedang membesar dan sel

granulosa berproliferasi, sel-sel jaringan ikat ovarium khusus yang

berkontak dengan sel granulosa berproliferasi dan berdiferensisasi

membentuk suatu lapisan luar sel teka. Sel teka dan sel granulosa, yang

secara kolektif dinamai sel folikel, berfungsi sebagai satu kesatuan untuk

mengeluarkan estrogen.13

Lingkungan hormon pada fase folikular mendorong terjadinya

pembesaran dan pengembangan kemampuan sekresi sel-sel folikel,

mengubah folikel primer menjadi folikel sekunder, atau folikel antrum,

yang mampu mengeluarkan estrogen. Selama tahap perkembangan folikel,

terbentuk suatu rongga berisi cairan, antrum, di bagian tengah sel-sel

granulosa.13

Page 20: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

7

Gambar 2. Siklus Ovarium

Sumber: Sherwood L, 2012

Salah-satu folikel biasanya tumbuh lebih cepat daripada yang lainnya,

berkembang menjadi folikel matang (praovulasi, tersier dan graff) dalam waktu

sekitar 14 hari setelah dimulainya pembentukan folikel.

1. Dalam folikel primer, oosit primer dikelilingi oleh lapisan sel granulosa.

2. Sel granulosa berkembang biak dan membentuk zona pelusida sekitar oosit.

3. Sekitar jaringan ikat ovarium berdiferensiasi menjadi sel-sel teka,

mengkonversi folikel primer menjadi folikel sekunder

4. Dalam pengaruh Follicle-stimulating hormone (FSH) pada awal fase

folikuler dari siklus ovarium. Folikel berkembang menjadi folikel sekunder.

5. Antrum terus bertambah besar dan folikel sekunder terus berkembang

6. Setelah sekitar dua minggu dari pertumbuhan yang cepat di bawah pengaruh

FSH, folikel berkembang menjadi folikel yang matang; oosit telah

berkembang menjadi oosit sekunder dan berpindah ke satu sisi.

Page 21: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

8

7. Pada pertengahan siklus terjadi peningkatan sekresi LH, folikel yang

matang, ovarium pecah dan melepaskan oosit, sehingga terjadi ovulasi dan

berakhir pada fase folikular.

8. Folikel pecah berkembang menjadi korpus luteum di bawah pengaruh LH.

9. Korpus luteum terus tumbuh dan mensekresikan progesteron dan estrogen

mempersiapkan rahim untuk implantasi dari ovum yang dibuahi.

10. Setelah 14 hari, jika ovum tidak dibuahi dalam rahim, korpus luteum

berdegenerasi, fase luteal berakhir, dan fase folikuler dimulai di bawah

pengaruh dari perubahan lingkungan hormonal.13

Page 22: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

9

Gambar 3. Korelasi antara hormonal dan siklus ovarium dan uterus

Sumber: Sherwood L, 2012

Selama fase folikular, folikel ovarium mengeluarkan estrogen di

bawah pengaruh FSH, LH dan estrogen itu sendiri. Ketika estrogen

diproduksi, folikel mencapai puncaknya, kadar estrogen yang tinggi ini

memicu lonjakan sekresi LH pada pertengahan siklus. Lonjakan LH ini

menyebabkan ovulasi folikel matang. Sekresi estrogen merosot ketika

folikel mengalami kematian saat ovulasi.13

Page 23: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

10

Sel-sel folikel lama berubah menjadi korpus luteum, yang

mengeluarkan progesteron serta estrogen selama fase luteal paruh terakhir

siklus ovarium. Progesteron menghambat dengan kuat FSH dan LH yang

terus menurun sepanjang fase luteal. Korpus luteum berdegenerasi dalam

waktu sekitar dua minggu jika ovum yang dibebaskan tidak dibuahi dan

terimplantasi di uterus. Kadar progesteron dan estrogen turun tajam ketika

korpus luteum berdegenerasi, sehingga pengaruh inhibitorik pada FSH dan

LH lenyap. Sewaktu kedua hormon hipofisis anterior ini mulai kembali

meningkat akibat tidak adanya inhibisi, perkembangan baru folikel-folikel

kembali mulai seiring dengan masuknya fase folikuar.13

Fase-fase uterus yang bersamaan mencerminkan pengaruh hormon-

hormon ovarium pada uterus. Pada awal fase folikular, lapisan endometirum

yang banyak mengandung pembuluh darah dan kaya nutrien terlepas (fase

haid uterus). Pelepasan ini terjadi karena terhentinya pengaruh estrogen dan

progesteron. Pada akhir fase folikular, peningkatan kadar estrogen

menyebabkn endometrium menebal (fase proliferasi uterus). Setelah

ovulasi, progesteron dari korpus luteum menimbulkan perubahan-

perubahan vaskular dan sekretorik pada endometrium yang telah di

persiapkan oleh estrogen untuk menghasilkan lingkungan yang sesuai untuk

implantasi (fase sekretorik, atau progestasional uterus). Jika korpus luteum

berdegenerasi, maka fase folikular uterus baru dan fase haid uterus kembali

dimulai.13

2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Usia Menarche pada Anak

Ada tiga faktor yang mempengaruhi menarche yaitu:14

1. Faktor keturunan

Menarche ditentukan oleh pola genetik dalam keluarga, sebagaimana

bahwa usia menarche dari ibu turut memberikan kontribusi terhadap usia

menarche anak.14

2. Keadaan gizi

Beberapa ahli mengatakan anak perempuan dengan jaringan lemak

yang lebih banyak, lebih cepat mengalami menarche dari pada anak yang

kurus.

Page 24: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

11

Status gizi mempengaruhi usia menarche terkait dengan jumlah lemak

dalam tubuh. Jaringan lemak menghasilkan hormon leptin. Hormon leptin,

yakni hormon yang menimbulkan rasa kenyang dan dihasilkan oleh sel

lemak yang merupakan penghubung antara berat badan dan pubertas . Kadar

leptin dalam darah juga berkait dengan gluteofemoral menunjukkan bahwa

leptin menyampaikan informasi tentang distribusi lemak ke hipotalamus

semasa pubertas dan mempengaruhi usia awal menarche. Peningkatan

kronis kadar leptin dalam darah dapat menyebabkan peningkatan kadar LH.

Peningkatan LH berhubungan dengan peningkatan estrogen dan awal

menarche.14

3. Kesehatan umum

Badan yang lemah atau penyakit yang diderita seorang anak seperti

penyakit kronis dapat memperlambat menarche.14

Gaya hidup juga memiliki pengaruh dalam induksi menarche. Remaja

dengan gaya hidup modern, misalnya mereka yang sering menonton televisi

dan jarang beraktivitas ataupun sering mengkonsumsi fast food mengalami

menarche yang lebih dini.14

2.2.4 Perubahan Siklus Menstruasi

Perubahan siklus menstruasi merupakan keadaan saat terjadinya

perbedaan waktu siklus haid dengan sebelumnya, batas normal sekitar 22-

35 hari.15

Gangguan saat menstruasi dinilai masih normal jika terjadi selama dua

tahun sejak menstruasi pertama (menarche). Umumnya ketidakteraturan

siklus menstruasi terjadi pada waktu remaja dan menjelang menopause.

Gangguan dan keluhan yang menyertai saat menjelang menstruasi pada

kebanyakan wanita seringkali menimbulkan pengaruh fisik maupun

emosional ataupun keduanya.16

2.3 Sindrom Premenstruasi

Sindrom premenstruasi merupakan kumpulan gejala fisik, psikologi

dan emosi yang terkit dengan siklus menstruasi wanita; gejala biasanya

Page 25: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

12

timbul 6-10 hari sebelum menstruasi dan menghilang ketika menstruasi

dimulai.17

Banyak dugaan bahwa sindrom premenstruasi terjadi akibat faktor

yang kompleks, salah satunya adalah akibat perubahan hormonal yang

terjadi sebelum menstruasi. Selain faktor hormonal, peranan faktor gaya

hidup diantaranya aktivitas fisik dan mikronutrien

(kalsium,magnesium,vitamin B) juga tidak bisa diabaikan. Olahraga teratur

selain memberikan tubuh yang sehat dapat juga membantu mengurangi

sindrom premenstruasi.18

Penyebab sindrom premenstruasi diantaranya:19

a. Faktor hormonal

Ketidakseimbangan kadar hormon estrogen dan progesteron saat

terjadi peningkatan dalam produksi estrogen sedangkan kadar progesteron

menurun.19

b. Faktor kimiawi

Kadar serotonin yang berubah-ubah selama siklus menstruasi

berhubungan dengan gejala depresi, kecemasan, kelelahan, agresif dan lain

sebagainya. Kadar serotonin yang rendah ditemukan pada wanita dengan

sindrom premenstruasi.19

c. Faktor genetik

Insiden sindroma premenstruasi dua kali lebih tinggi pada kelahiran

kembar satu telur (monozigotik) dibandingan dengan kelahiran kembar dua

telur (dizigotik).19

d. Faktor psikologis

Stres sangat besar pengaruhnya terhadap sindrom premenstruasi.

Gejala-gejala sindrom premenstruasi akan semakin nyata dialami oleh

wanita yang terus menerus mengalami tekanan psikologi.19

e. Faktor aktifitas fisik

Kebiasaan olahraga yang kurang dapat memperberat sindrom

premenstruasi. Aktivitas fisik direkomendasikan untuk mengurangi

keparahan sindrom premenstruasi. Namun masih sedikit bukti yang

mendukung jelas hubungan aktivitas fisik dengan sindrom premenstrusi.19

Page 26: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

13

Aktivitas fisik secara teratur direkomendasikan untuk mengurangi

kelelahan dan depresi terkait sindrom premenstruasi. Beberapa mekanisme

biologis dapat menjelaskan hubungan aktivitas fisik dengan sindrom

premenstruasi. Aktivitas fisik dapat meningkatkan endorfin, menurunkan

estrogen dan hormon steroid lainnya, meningkatkan transportasi oksigen

dalam otot, mengurangi kadar kortisol dan meningkatkan keadaan

psikologis. Semua mekanisme ini mendukung hubungan terbalik aktivitas

fisik dengan sindrom premenstruasi, semakin teratur aktivitas fisik maka

akan semakin berkurang kaparahan sindrom premenstruasi.20

Secara psikologis aktivitas fisik dapat membangun mood,

meningkatkan rasa percaya diri, dan meningkatkan kemampuan mengatasi

tantangan.21

f. Kalsium

Penelitian menunjukkan bahwa kalsium berpengaruh terhadap

gangguan mood dan perilaku yang berlangsung selama sindrom

premenstruasi. 19

Asupan harian yang direkomendasikan untuk kalsium adalah

1000mg/hari. Asupan tinggi kalsium 1336 mg/hari dapat memperbaiki

gejala-gejala gangguan mood, perilaku, nyeri, dan retensi air selama siklus

menstruasi.22

g. Magnesium

Asupan magnesiumyang cukup tiap harinya berpengaruh terhadap

sindrom premenstruasi yang dialami. Asupan harian yang

direkomendasikan untuk magnesium adalah 250 mg/hari. Sumber

magnesium terbaik adalah sayuran hijau seperti bayam. Sumber lainnya

adalah kacang, biji-bijian, gandum, oatmeal, yogurt, kedelai, alpokat dan

pisang.19

h. Vitamin B

Vitamin B6 dapat membantu meringankan dapresi dan gelisah terkait

dengan sindrom premenstruasi. Hasil penelitian menunjukkan hubungan

yang signifikan antara pemberian vitamin B kompleks dengan sindro

premenstruasi. Dosis vitamin B6 yang direkomendasikan adalah 50-100

Page 27: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

14

mg/hari. Makanan sumber utama vitamin B6 meliputi sereal, sayuran

(wortel, bayam kacang polong), telur dan daging.19

2.4 Definisi Masa Remaja

Remaja atau “Adolessence” berasal dari bahasa latin “Adolescare”

yang berarti tumbuh kearah kematangan. Kematangan yang dimaksud tidak

hanya kematangan fisik tapi kematangan sosial maupun psikologi.23

Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa

dewasa yang ditandai dengan perubahan fisik, emosi dan psikis. Batasan

usia remaja menurut World Health Organization adalah 12-24 tahun.

Dalam dewasa atau bukan remaja lagi. Sebaliknya jika usia sudah bukan

lagi remaja namun masih tergantung pada orang tua (belum mandiri), maka

dimasukkan ke dalam kelompok remaja.24

2.5 Kepribadian

2.5.1 Definisi Kepribadian

Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamik dalam diri

individu yang menentukan penyesuaian diri individu secara unik terhadap

lingkungan.25

Kepribadian merupakan sekumpulan paradigma psikologis dan

mekanisme di dalam diri individu yang diorganisasikan mempengaruhi

interaksi dan adaptasi indiidu didalam lingkungan. Secara khusus faktor-

faktor yang mempengaruhi terbentuknya kepribadian ada dua yatu faktor

genetik dan lingkungan.25

Faktor genetik mempunyai peran penting didlam menentukan

kepribadian khususnya yang terkait dengan aspek unik dari individu.

Pendekatan ini berargumen bahwa keturunan memaikan peran yang penting

dakam menentukan kepribadian seseorang.25

2.6 Konsep Dasar Pengetahuan

2.6.1 Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil “tahu”, dan ini terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan atau

Page 28: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

15

kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya

tindakan seseorang (over behavior).26

Suatu perbuatan yang didasari oleh pengetahuan dan orang yang

mengadopsi perbuatan dalam diri seseorang tersebut maka akan terjadi

proses sebagai berikut:26

1. Kesadaran (Awareness) orangtersebut menyadari dalam arti mengetahui

terlebih dahulu terhadap obyek (stimulus).

2. Merasa tertarik (Interest) terhadap stimulus atau objek tertentu. Disini siap

objek sudah mulai timbul.

3. Menimbang-nimbang (Evaluation) terhadap baik dan tidaknya stimulus

tersebut baginya.

4. Trial yaitu subjek mulai melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang

dikehendaki oleh stimulus.

5. Adopsi yaitu subjek telah berprilaku baru sesuai dengan pengetahuan,

kesadaran dan sikap terhadap stimulus.

2.6.2 Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoadmodjo pengetahun yang dicakup didalam domain

kognitif mempunyai 6 tingkat yaitu:26

1. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yng telah dipelajari

sebelumnya. Mengingat kembali atau (recallI) terhadap sesuatu yang

spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah

diterima. Oleh sebab itu, “tahu” ini adalah merupakan tingkat pengetahuan

yang peling rendah.

2. Memahami (Comprehension)

Memehami artinya sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara

benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan secara

benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi dan dapat

menjelaskannya kembali.

3. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menggunakan materi

yngtelah dipelajri pada situasi apapun.

Page 29: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

16

4. Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampun untuk menyatakan materi atau suatu objek

ke dalam komponen-komponen tetapi masih di dalam struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5. Sintesis (Synthesis)

Sintesis yang dimaksud menunjukkan pada suatu kemampuan untuk

melaksanakan atau menghubungkan bagian-bagian didalam sesuatu yang

baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun

formasi baru dari formasi yang telah ada.

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penelitian

terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan pada

suatu kriteria yang ditentukan sendiri ataupun menggunakan kriteria-

kriteria yang telah ada.

2.6.3 Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo, terdapat 2 cara untuk memperoleh suatu

pengetahuan, antara lain:26

1. Cara tradisional

a. Cara coba salah (Trial and Error)

Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan

kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan

tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Apabila

kemungkinan kedua ini tidak berhasil, maka dicoba lagi dengan

kemungkinan yang ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga gagal,

dicoba kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai masalah tersebut

dapat terpecahkan.

b. Cara kekuasaan atau Otoritas

Dalam kehidupan sehari-hari terdapat banyak kebiasaan dan

tradisi yang dilakukan oleh tiap orang tanpa melalui penalaran apakah

yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan-kebiasaan ini

biasanya diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya. Kebiasaan

seperti ini tidak hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja,

Page 30: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

17

melainkan juga terjadi pada masyarakat modern. Kebiasaan-kebiasaan

seperti ini seolah-olah diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang

mutlak. Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin-

pemimpin masyarakat baik formal maupun informal, ahli agama

pemegang pemerintahan, dan sebagainya. Dengan kata lain

pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada otoritas atau

kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama,

maupun ahli ilmu pengetahuan.

c. Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Pengalaman merupakan sumber pengetahuan, atau merupakan

salah satu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab

itu pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh

pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali

pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang

dihadapi pada masa lalu. Apabila dengan cara yang digunakan tersebut

orang dapat memecahkan masalah yang dihadapi, maka untuk

memecahkan masalah orang lain sama, orang dapat pula menggunakan

cara tersebut. Tetapi bila gagal menggunakan cara tersebut, ia tidak akan

mengulangi cara itu, dan berusaha mencari cara yang lain, sehingga

dapat berhasi memecahkannya.

d. Melalui Jalan Pikiran

Sejalan dengan berkembangnya kebudayaan manusia cara

berpikir manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu

menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya

dengan kata lain dalam memperoleh pengetahuan manusia

telahmenggunakan jalan pikirannya

2. Cara Modern

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada

dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode

penelitian ilmiah atau metodelogi penelitian.

2.6.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah:27

Page 31: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

18

1. Faktor Internal

a. Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap

perkembangan orang lain menuju kearah cita–cita tertentu yang menentukan

manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan

dan kebahagiaan.

b. Pekerjaan

Pekerjaan adalah kesibukan yang harus dilakukan terutama untuk

menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga. Pekerjaan bukanlah

sumber kesenangan, tetapi merupakan cara untuk mencari nafkah.

c. Umur

Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai

berulang tahun.

2. Faktor Eksternal

a. Faktor Lingkungan

Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan

pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang

atau kelompok.

b. Sosial Budaya

Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi

sikap dalam menerima informasi.

Pada beberapa budaya, menstruasi pertama (menarche) sering

dikaitkan dengan hal negatif. Remaja Afrika yang mendapatkan menstruasi

dianggap tidak suci dan tidak bersih sehingga tidak diizinkan untuk

mengikuti beberapa kegiatan agama dan sosial, sedangkan di Bangladesh,

remaja yang mendapatkan menstruasi tidak diizinkan untuk mengikuti

kegiatan sekolah. Kondisi tersebut mengakibatkan remaja yang belum

mengalami menstruasi pertama (menarche) mempersepsikan menstruasi

secara negatif seperti merasa malu dan bersalah pada saat mengalami

menstruasi. Selain itu, remaja sering menganggap menstruasi sebagai

larangan untuk mengikuti beberapa kegiatan.28

Page 32: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

19

Hasil dari beberapa penelitian menunjukan bahwa kebanyakan

remaja mempunyai harapan yang lebih negatif terhadap menstruasi pertama

(menarche) dan merespon menstruasi pertama (menarche) secara negatif.

Hal ini dideskripsikan oleh subjek dengan perasaan secara negatif seperti

merasa takut, terkejut, sedih, kecewa, malu khawatir dan bingung.29

Beberapa penelitian lainnya menunjukan bahwa remaja memiliki

pengetahuan yang sedikit sehingga tidak memiliki pengetahuan yang baik

tentang menstruasi pertama (menarche).Hasil penelitian menunjukan

bahwa remaja sama sekali tidak tahu proses terjadinya menstruasi, darimana

darah menstruasi berasal dan frekuensi datangnya menstruasi.30

Remaja biasanya tidak mengetahui tentang dasar perubahan yang

terjadi pada dirinya. Oleh karena itu, jika remaja tidak diberitahu atau tidak

dipersiapkan dengan baik tentang perubahan fisik dan psikologis yang

terjadi pada masa puber, maka pengalaman akan adanya perubahan fisik

tersebut dapat menjadi peristiwa yang traumatis. Akibatnya, remaja akan

mengembangkan sikap yang kurang baik terhadap perubahan tersebut.31

Pengetahuan yang diperoleh remaja tentang menstruasi akan

mempengaruhi persepsi remaja tentang menstruasi pertama (menarche).

Jika persepsi yang dibentuk remaja tentang menstruasi pertama (menarche)

positif, maka hal ini akan memberikan kesiapan bagi remaja dalam

menghadapi menstruasi pertama (menarche). Kesiapan menghadapi

menstruasi pertama (menarche) adalah keadaan yang menujukkan bahwa

seseorang siap untuk mencapai kematangan fisik yaitu datangnya

menstruasi pertama (menarche) pada saat menginjak usia sepuluh sampai

enam belas tahun yang terjadi secara periodik (pada waktu tertentu) dan

siklik (berulang-ulang). Hal ini ditandai dengan adanya pemahaman yang

mendalam tentang proses menstruasi sehingga siap menerima dan

mengalami menstruasi pertama (menarche) sebagai proses yang normal.32

2.6.5 Peran Keluarga dengan Kesiapan Anak Menghadapi Menarche

Anak yang akan mengalami menstruasi pertama (menarche)

membutuhkan kesiapan mental yang baik.32 Perubahan yang terjadi pada

saat menstruasi pertama (menarche) menyebabkan anak menjadi canggung.

Page 33: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

20

Oleh karena itu anak perlu mengadakan penyesuaian tingkah laku.

Penyesuaian tersebut tidak dapat dilakukan dengan mulus, terutama jika

tidak ada dukungan dari orangtua.34

Anak pertama kali melakukan interaksi komunikasi dalam

lingkungan keluarga terutama dengan orang yang paling lekat dengannya

yaitu ibu. Hubungan kelekatan (attachment) anak ke ibunya akan

berlangsung sampai anak mencapai usia remaja. Peran ibu untuk

membentuk kelekatan (attachment) merupakan awal pembentukan rasa

percaya (trust) pada diri anak.35

Peran ibu sangat penting dalam proses pertumbuhan dan

perkembangan anak, terutama pada masa remaja. Remaja mulai mengenal

berbagai proses seksual yang sedang terjadi pada tubuh dan jiwanya

pertama kali melalui ibu.34 Umumnya anak perempuan akan memberi tahu

ibunya saat menstruasi pertama kali.31 Sayangnya tidak semua ibu

memberikan informasi yang memadai kepada putrinya. Sebagian ibu

enggan membicarakan secara terbuka sampai remaja mengalami menstruasi

pertama (menarche). Kondisi ini akan menimbulkan kecemasan pada anak,

bahkan sering tumbuh keyakinan bahwa mentruasi pertama (menarche)

adalah sesuatu yang tidak menyenangkan atau serius. Akibatnya, anak

mengembangkan sikap negatif terhadap menstruasi pertama (menarche)

dan melihatnya sebagai penyakit.36

Keluarga adalah lembaga pertama dan utama dalam melaksanakan

proses sosialisasi.34 Keluarga diharapkan dapat menjadi media komunikasi

untuk memberikan informasi dan pelatihan moral bagi pemahaman dan

pengembangan seksual anak. Pendidikan seksualitas informal dalam

keluarga biasanya terjalin dalam bentuk komunikasi yang hangat antara

anak dan anggota keluarga lainnya.33

Komunikasi yang sering dilakukan dalam keluarga adalah

komunikasi interpersonal.33 Komunikasi interpersonal adalah proses

pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau diantara

sekelompok kecil orang-orang, dengan beberapa efek dan beberapa umpan

balik seketika.37

Page 34: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

21

2.6.6 Kesiapan Menghadapi Menstruasi Pertama (Menarche)

Kesiapan menghadapi menstruasi pertama (menarche) adalah keadaan yang

menujukkan bahwa seseorang siap untuk mencapai salah satu kematangan fisik

yaitu datangnya menstruasi pertama (menarche), yang keluar dari tempat khusus

wanita pada saat menginjak usia sepuluh sampai enam belas tahun, yang terjadi

secara periodik (pada waktu tertentu) dan siklik (berulang-ulang). Hal ini ditandai

dengan adanya pemahaman yang mendalam tentang proses menstruasi sehingga

siap menerima dan mengalami menstruasi pertama (menarche) sebagai proses yang

normal.38

Tiga aspek mengenai kesiapan, yaitu:35

a) Aspek pemahaman, yaitu kondisi saat seseorang mengerti dan mengetahui

kejadian yang dialaminya.

b) Aspek penghayatan, yaitu sebuah kondisi psikologi saat seseorang siap

secara alami bahwa segala hal yang terjadi secara alami akan menimpa

hampir semua orang adalah sesuatu yang wajar, normal, dan tidak perlu

dikhawatirkan.

c) Aspek kesediaan, yaitu suatu kondisi psikologis saat seseorang sanggup

atau rela untuk berbuat sesuatu sehingga dapat mengalami secara langsung

segala hal yang seharusnya dialami sebagai salah satu proses kehidupan.

2.6.7 Komunikasi Ibu dan Anak

Ibu mempunyai peran yang lebih besar dalam memberikan informasi

tentang menstruasi kepada remaja dibandingkan ayah. Oleh karena itu, ibu

diharapkan dapat memberikan dukungan emosi sehingga remaja merasa nyaman

dan tidak takut ketika mengalami menstruasi pertama (menarche). Pengetahuan

yang dapat diberikan kepada remaja tentang menstruasi pertama (menarche) dapat

berupa pengetahuan tentang proses terjadinya menstruasi secara biologis,

kebersihan pada saat menstruasi, dukungan emosional dan dukungan psikologis.29

Komunikasi ibu-anak merupakan proses pengiriman dan penerimaan pesan

antara ibu dan anak yang berlangsung secara tatap muka dan dua arah

(interpersonal) dan disertai adanya niat dari kedua belah pihak. Keduanya berperan

Page 35: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

22

sebagai pembicara dan pendengar secara bergantian sehingga menimbulkan efek

tertentu berupa respon dan umpan balik segera (feedback).

Aspek-aspek komunikasi interpersonal berdasarkan pendekatan humanistik,

yaitu:37

a. Keterbukaan

Keterbukaan menunjukkan pada keinginan untuk membuka diri atau

berbagi infomasi yang biasanya ditutupi oleh seseorang. Selain itu

keterbukaan juga dapat terlihat dari cara seseorang merespon pesan yang

diterima dengan jujur.

b. Empati

Empati adalah kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan orang lain

atau mencoba merasakan apa yang sedang dialami oleh orang lain. Ketika

berempati kita membayangkan diri kita pada kejadian yang menimpa orang

lain dan berusaha melihat seperti orang lain melihat, merasakan seperti

orang lain merasakan. Kemampuan untuk berempati dapat membantu kita

dalam memahami emosi seseorang.

c. Sikap Suportif (memberi dukungan)

Menciptakan suasana atau lingkungan yang deskriptif. Lingkungan

deskriptif adalah lingkungan yang tidak mengevaluasi individu sehingga

individu menjadi bebas dan tidak malu dalam mengungkapkan perasaan.

d. Sikap Positif

Memberikan penghargaan yang positif untuk seseorang atau orang lain

dengan memberikan respon yang positif (seperti memberikan pernyataan

atau menunjukan perilaku yang baik ketika berinteraksi dengan orang lain).

e. Kesetaraan

Komunikasi akan berlangsung efektif jika situasi yang diciptakan antara

pengirim dan penerima sejajar. Pengirim dan penerima harus berada pada

atmosfir yang sama sehingga posisi keduanya seimbang.

Page 36: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

23

2.7 Kerangka Teori

Gejala fisik

a. Hormonal

b. Kimiawi

c. Genetik

d. Psikologis

e. Aktifitas

fisik

f. Kalsium

g. Magnesium

h. Vitamin B

Sindrom premenstruasi

Anak perempuan usia 9-12 tahun Menarche

Negatif

a. Cemas

b. Takut

c. Sedih

d. Depresi

e. Marah

f. Malu

g. Malas

Positif

Bahagia

a. Umur

b. Tingkat kelas

c. Tingkat pendidikan

ibu saat menarche

d. Lama rata-rata

menarche

e. Lokasi menarche

f. Orang pertama yang

dibeitahu saat

menarche

g. Sumber informasi

h. Hal yang dilakukan

i. Hal yang diraskan

saat menarche

Gejala psikologi

Page 37: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

24

2.8 Kerangka Konsep

Sindrom premenstruasi

Anak perempuan usia 9-12 tahun Menarche

Negatif

a. Cemas

b. Takut

c. Sedih

d. Depresi

e. Marah

f. Malu

g. Malas

Positif

Bahagia

a. Umur

b. Tingkat kelas

c. Tingkat pendidikan

ibu saat menarche

d. Lama rata-rata

menarche

e. Lokasi menarche

f. Orang pertama yang

dibeitahu saat

menarche

g. Sumber informasi

h. Hal yang dilakukan

i. Hal yang diraskan

saat menarche

Gejala psikologi

Page 38: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

25

2.9 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

2.9.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut, sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.39 Dalam

penelitian ini, variabel-variabel yang akan diteliti meliputi:

a. Usia

Pada penelitian ini, usia dibatasi pada usia 9 tahun hingga usia 12

tahun atau sesuai dengan kriteria pada anak kelas 4-6 sekolah dasar yang

telah mengalami menarche. Skala yang digunakan dalam pengukuran usia

adalah skala nominal.

b. Tingkat pendidikan ibu saat menarche

Tingkat pendidikan didefinisikan sebagai jenjang pendidikan saat

mengalami menarche pertama kali. Tingkat pendidikan dibatasi pada

tingkat SD, SMP, SMA dan jika responden tidak mengetahui kapan ibu-nya

mengalami menarche, maka responden dapat mengisi tidak tahu. Skala

pengukuran untuk tingkat pendidikan ibu menggunakan skala nominal.

c. Tingkatan kelas saat menarche

Tingkat kelas yang dijalani oleh responden saat menarche terjadi.

Tingkat kelas dibatasi pada kelas 3, 4, 5 dan 6 sekolah dasar. Skala

pengukuran yang dilakukan dalam tingkat kelas adalah skala nominal.

d. Lama rata-rata menstruasi

Lama rata-rata menstruasi ditetapkan sebagai lamanya responden

mengalami menstruasi tiap bulannya. Skala pengukuran menggunakan

skala nominal.

e. Tempat saat menarche

Tempat saat menarche ditetapkan sebagai lokasi atau tempat saat

responden mengalami atau menyadari jika dirinnya mengalami menarche.

Skala pengukuran yang digunakan adalah skala nominal

Page 39: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

26

f. Orang pertama yang diberitahu saat menarche

Orang yang diberitahu saat menarche meliputi ibu, ayah, saudara

kandung, teman, guru dan keluarga selain ayah, ibu dan saudara kandung.

Hal ini berkaitan dengan adakah pengaruh anggota keluarga terhadap respon

yang ditunjukkan responden ketika menarche. Pengukuran yang digunakan

menggunakan skala nominal.

g. Sumber informasi tentang menarche

Sumber informasi tentang menarche meliputi ibu, ayah, saudara

kandung, teman, guru dan keluarga selain ayah, ibu dan saudara kandung.

Responden diperbolehkan memilih lebih dari satu jawaban. Pengukuran

yang digunakan dalam pertanyaan ini menggunakan skala nominal.

h. Hal yang dilakukan saat menarche

Hal yang dilakukan saat menarche ditetapkan sebagai hal yang

pertama dilakukan saat responden menyadari bahwa dirinya mengalami

menarche. Pengukuran yang digunakan adalah skala nominal.

i. Hal yang dirasakan saat menarche

Hal yang dirasakan saat menarche merupakan reaksi berupa

perubahan emosional atau perilaku yang terjadi akibat menarche. Respon

yang diantaranya adalah perasaan bahagia, takut, malu, sedih, cenas dan

bingung. Skala yang digunakan untuk pengukuran adalah skala nominal.

j. Respon psikologi saat menarche

Hal yang berkaitan dengan emosional dan perilaku yang merupakan

penjabaran dari pertanyaan sebelumnya. Dalam hal ini responden hanya

diminta untuk memilih jawaban ya atau tidak berdasarkan apa yang

dirasakan saat menarche. Respon dikategorikan kedalam respon positif

seperti bahagia dan respon negatif cemas, takut, sedih, depresi, mata, malu

dan malas.

Page 40: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

27

Variabel dan definisi operasional

Tabel 2.1 variabel dan definisi oprasional

No Variabel Definisi

oprasional

Cara

ukur Alat ukur Hasil ukur

Skala

ukur

1 Usai

menarche

Usia saat

responden

mengalami

menarche

Angket Kuesioner a. 9 tahun (bobot 1)

b. 10 tahu (bobot 2)

c. 11 tahun (bobot 3)

d. 12 tahun (bobot 4)

Kategorik

2 Tingkat

pendidikan ibu

Tingkat

pendidikan ibu

responden saat

menarche

Angket Kuesioner a. SD (bobot 1)

b. SMP

(bobot 2)

c. SMA

(bobot 3)

d. Tidak tahu

(bobot 4)

Kategorik

3 Tingkatan

kelas

Kelas yang

saat ini

dijalani

responden

Angket Kuesioner a. 3 SD (bobot 1)

b. 4 SD (bobot 2)

c. 5 SD (bobot 3)

d. 6 SD(bobot 4)

Kategorik

4 Lama rata-rata

menstruasi

Lama

responden

mengalami

menstruasi

Angket Kuesioner a. 1-3 hari (bobot 1)

b. 4-7 hari (bobot 2)

c. 8-10 hari (bobot 3)

d. lebih dari 10

hari(bobot 4)

Kategorik

5 Tempat saat

menarche

terjadi

Tempat

responden

berada saat

mengalami

atau

menyadari

bahwa dirinya

mengalami

menarche

Angket Kuesioner a. Sekolah (bobot 1)

b. Rumah (bobot 2)

c. Lapangan bermain

(bobot 3)

Kategorik

Page 41: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

28

No Variabel Definisi

oprasional

Cara

ukur Alat ukur Hasil ukur

Skala

ukur

6 Orang pertama

yang

diberitahu

Orang pertama

yang

diberitahu saat

responden

menyadari

menarche

Angket Kuesioner a. Ibu (bobot 1)

b. Ayah (bobot 2)

c. Saudara kandung

(bobot 3)

d. Teman (bobot 4)

e. Guru (bobot 5)

f. Keluarga selain ayah,

ibu dan saudara

kandung (bobot 6)

Kategorik

7 Sumber

informasi

tentang

menstruasi

Sumber

responden

mendapatkan

informasi

tentang

menarche

Angket Kuesioner a. Ibu (bobot 1)

b. Ayah (bobot 2)

c. Saudara kandung

(bobot 3)

d. Teman

(bobot 4)

e. Guru (bobot 5)

f. Keluarga selain ayah,

ibu dan saudara

kandung (bobot 6)

Kategorik

8 Hal yang

dilakukan saat

menarche

Hal yang

dirasakan

responden saat

menarche

Angket Kuesioner a. Memberitahu orang

tua (bobot 1)

b. Memberitahu teman

(bobot 2)

c. Ke kamar mandi

(bobot 3)

d. Menggunakan

pembalut(bobot 4)

Kategorik

9 Hal yang

dirasakan saat

menarche

Hal yang

dirasakan saat

responden

menyadari

menarche

Angket Kuesioner a. Takut (bobot 1)

b. Malu (bobot 2)

c. Bahagia (bobot 3)

d. Sedih(bobot 4)

e. Cemas (bobot 5)

f. Bingung (bobot 6)

Kategorik

Page 42: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

29

No Variabel Definisi

oprasional

Cara

ukur Alat ukur Hasil ukur

Skala

ukur

10 Respon

psikologi saat

menarche

Tanggapan

atau reaksi

responden saat

mengalami

menarche

Angket Kuesiner

dengan skala

guttman.

Masing-masing respon

diberi pilihan jawaban

ya atau tidak

Untuk pernyataan yang

bersifat positif,

diberikan skor 2 untuk

jawaban “ya” dan skor

1 untuk jawaban

“tidak”

Sementara untuk

pernyataan yang

bersifat negatif

diberikan skor 2 untuk

jawaban “tidak” dan

skor 1 untuk jawaban

“ya”.

Hasil keseluruhan

respon selanjutnya

dikategorikan kedalam

respon positif dan

negatif berdasarkan cut

of point (mean).

Respon dikatakan

positif apabila skor

≥21,68 sementara

respon negatif jika skor

≤21,68

Kategorik

Page 43: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

30

No Variabel Definisi

oprasional

Cara

ukur Alat ukur Hasil ukur

Skala

ukur

11 Respon

psikologi saat

menarche

Pengetahuan

tentang

menstruasi

Angket Skala guttman Bersifat positif

diberikan skor 2 untuk

jawaban “ya” dan skor

1 untuk jawaban “tidak

Kategorik

12 Respon

psikologi saat

menarche

Gejala saat

menstruasi

Angket Skala guttman bersifat negatif

diberikan skor 2 untuk

jawaban “tidak” dan

skor 1 untuk jawaban

“ya”.

Kategorik

13 Respon

psikologi saat

menarche

Merasa

bahagia saat

menarche

Angket Skala guttman Bersifat positif

diberikan skor 2 untuk

jawaban “ya” dan skor

1 untuk jawaban “tidak

Kategorik

14 Respon

psikologi saat

menarche

Takut

sakit/nyeri

saat

menstruasi

Angket Skala guttman bersifat negatif

diberikan skor 2 untuk

jawaban “tidak” dan

skor 1 untuk jawaban

“ya”.

Kategorik

15 Respon

psikologi saat

menarche

Takut hamil

karena

menstruasi

Angket Skala guttman bersifat negatif

diberikan skor 2 untuk

jawaban “tidak” dan

skor 1 untuk jawaban

“ya”.

Kategorik

16 Respon

psikologi saat

menarche

Takut diejek

saat

menstruasi

Angket Skala guttman bersifat negatif

diberikan skor 2 untuk

jawaban “tidak” dan

skor 1 untuk jawaban

“ya”.

Kategorik

17 Respon

psikologi saat

menarche

Mudah

tersinggung

saat

menstruasi

Angket Skala guttman bersifat negatif

diberikan skor 2 untuk

jawaban “tidak” dan

skor 1 untuk jawaban

“ya”.

Kategorik

18 Respon

psikologi saat

menarche

Malu bokong

terlihat besar

saat

menstruasi

Angket Skala guttman bersifat negatif

diberikan skor 2 untuk

jawaban “tidak” dan

skor 1 untuk jawaban

“ya”.

Kategorik

19 Respon

psikologi saat

menarche

Malu

mengakui saat

menstruasi

Angket Skala guttman bersifat negatif

diberikan skor 2 untuk

jawaban “tidak” dan

skor 1 untuk jawaban

“ya”.

Kategorik

20 Respon

psikologi saat

menarche

Sedih saat

menstruasi

Angket Skala guttman bersifat negatif

diberikan skor 2 untuk

jawaban “tidak” dan

skor 1 untuk jawaban

“ya”.

Kategorik

Page 44: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

31

No Variabel Definisi

oprasional

Cara

ukur Alat ukur Hasil ukur

Skala

ukur

21 Respon

psikologi saat

menarche

Sulit tidur saat

menstruasi

Angket skala guttman bersifat negatif

diberikan skor 2 untuk

jawaban “tidak” dan

skor 1 untuk jawaban

“ya”.

Kategorik

22 Respon

psikologi saat

menarche

Merasa

terganggu saat

menstruasi

Angket Skala guttman bersifat negatif

diberikan skor 2 untuk

jawaban “tidak” dan

skor 1 untuk jawaban

“ya”.

Kategorik

23 Respon

psikologi saat

menarche

Malas

berolahraga

dan aktivitas

fisik saat

menstruasi

Angket Skala guttman bersifat negatif

diberikan skor 2 untuk

jawaban “tidak” dan

skor 1 untuk jawaban

“ya”.

Kategorik

Page 45: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

32

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan

metode cross sectional.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan

(MIP) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada kelas 4, 5 dan 6.

Pemilihan tempat penelitian berdasarkan pertimbangan sampel yang

dibutuhkan dan lokasi sekolah yang berada di sekitar UIN, sehingga

memudahkan peneliti untuk melakukan pengambilan data. Waktu penelitian

dimulai sejak Desember 2015-September 2016

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi Penelitian

Dalam penelitian ini populasi yang digunakan sebagai subjek

penelitian adalah seluruh siswi kelas 4, 5, dan 6 MIP UIN Jakarta yang telah

mengalami menstruasi sebanyak 74 anak.

3.3.2 Sampel Penelitian

Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin

sebagai berikut (Sugiyono:2006):40

𝑛 = N

N(d2) + 1

Keterangan:

n = Ukuran sampel

N = Populasi

d = Tingkat kesalahan yang dipilih d=0,05

Dalam menentukan jumlah sampel yang akan dipilih, penulis

menggunakan tingkat kepercayaan sebesar 95% atau taraf signifikan

toleransi kesalahan sebesar 5%. Semakin besar jumlah sampel maka

Page 46: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

33

semakin kecil tingkat kesalahan. Dengan menggunakan rumus diatas maka:

𝑛 =74

74(0,052) + 1

𝑛 =74

1,1825

𝑛 = 62,5

Berdasarkan rumus di atas maka jumlah sampel adalah 62 orang dibulatkan

menjadi 74 orang untuk mengantisipasi adanya drop out sebesar 20% dari

total sampel yang dibutuhkan.

3.3.3 Teknik Sampling

Teknik sampling dalam penelitian ini adalah total sampling. Semua

anggota dijadikan sebagai sampel, alasan pengambilan total sampling

karena jumlah populasi kurang dari 100 sehingga seluruh anggota populasi

dijadikan sampel penelitiansejumlah 74 responden.

3.3.4 Kriteria Sampel

3.3.4.1 Kriteria Inklusi

a) Siswi kelas 4, 5 dan 6 MIP UIN Syarif Hidayatullah yang telah mengalami

menarche dan bersedia menjadi responden

3.3.4.2 Kriteria Eksklusi

a) Siswi kelas 4, 5 dan 6 MIP UIN Syarif Hidayatullah yang telah mengalami

menarche tetapi tidak hadir.

Page 47: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

34

3.4 Cara Kerja Penelitian

3.5 Alat Pengumpulan Data

Kuesioner yang disebarkan kepada responden dibagi menjadi tiga

bagian. Bagian pertama adalah bagian yang meliputi demografi responden

yang mencakup umur dan kelas. Bagian kedua adalah gambaran menarche

pada anak yang meliputi komunikasi dengan orang tua, dan beberapa

informasi mengenai menstruasi yang dialami responden pertama kali.

Bagian ketiga merupakan bagian pokok untuk mengidentifikasi respon

psikologi anak saat pertama mengalami menstruasi.

Sebelum disebarkan kepada responden, kuesioner dilakukan uji

coba untuk mengetahui kelayakan kuesioner untuk digunakan dalam

penelitian. Uji yang digunakan adalah uji keterbacaan untuk melihat apakah

terdapat kata-kata yang sulit dimengerti oleh responden dan untuk

Persetujuan

judul oleh

pembimbing

Pembuatan BAB

1, 2 dan 3

Pembuatan

instrumen

penelitian

Persetujuan

penyebaran

kuesioner oleh

pembimbing

Perizinan pihak

sekolah untuk

validasi instrumen

Diskusi dengan

pembimbing 1

dan 2

Pengolahan data

Revisi oleh

pembimbing

Persiapan ujian

proposal

Tidak Ya

Pertemuan dengan

pembimbing 1 dan

2

Penetapan topik atau

tema penelitian oleh

pembimbing

Mulai

penelitian

Menyiapkan

judul penelitian

Pengambilan

data

Page 48: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

35

1 1

2 1

3 1

4 1

5 1

6 1

7 1

8 1

9 1

mengetahui apakah kuesioner dapat dimengerti dapat dijawab oleh

responden sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti.

Tabel 3.1 Komponen pertanyaan dalam kuesioner

Komponen Nomor pertanyaan Jumlah pertanyaan

a.Demografi responden

Usia saat ini

Kelas saat ini

b. Gambaran saat menarche

Usia saat menstruasi pertama

kali

Usia ibu saat menstruasi

pertama kali

Kelas saat menstruasi pertama

kali

Lama rata-rata dalam

mengalami menstruasi

Lokasi saat menstruasi

pertama pertama kali

Orang yang diberitahu saat

menstruasi pertama kali

Sumber informasi tentang

menstruasi

Hal yang pertama dilakukan

saat menstruasi

Perasaan yang dominasi saat

menstruasi

c. Respon psikologi saat

menstruasi

Respon takut

Respon malu

Respon bahagia

Respon sedih

Respon cemas

Respon bingung

1

1

4, 5, 6, 7 4

9, 10 2

3 1

11 1

8, 12, 13, 14 1

2 1

Page 49: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

36

3.6 Manejemen Data

3.6.1 Metode Pengumpulan data

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini dengan

menggunakan kuesioner yang diberikan pada responden. Tujuan pembuatan

kuesioner adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan

penelitian dan memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan

penelitian, dan memperoleh informasi dengan reliabilitas dan validitas

setinggi mungkin.41

Responden dalam penelitian ini adalah seluruh siswi di MIP UIN

kelas 4, 5 dan 6 yang telah menstruasi.

Peneliti langsung bertemu dengan responden dengan izin dari pihak

sekolah. Sebelum pengambilan data, responden diberikan penjelasan

mengenai tujuan penelitian dan cara pengisian kuesioner. Peneliti

mendampingi responden dalam pengisian responden sehingga responden

dapat menanyakan hal yang kurang dimengerti dalam kuesioner.

3.6.2 Teknik Pengolahan Data

Kuesioner penelitian yang telah diisi oleh siswi di MIP UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dikumpulkan dan diperiksa terlebih dahulu. Hal ini

dilakukan untuk melihat lengkap tidaknya pengisian kuesioner dan

mengecek apakah tulisan responden dapat dibaca dengan jelas.

Setelah itu, pemberian kode-kode tertentu pada jawaban responden.

Dalam penelitian ini kode yang diberikan adalah angka. Angka tersebut

digunakan sebagai skor untuk memudahkan pengolahan data.

Teknik pengolahan data terbagi menjadi dua tahap, yang pertama

yaitu entry data atau memasukkan data dan tahap yang kedua yaitu

melakukan editing ulang terhadap data yang telah ditabulasi untuk

mencegah terjadi kekeliruan dalam memasukkan data.

Page 50: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

37

3.6.3 Analisa data

Data yang terkumpul digolongkan dalam data kuantitatif jenis

numerik. Data kemudian diolah dan dianalisis menggunakan bentuk analisis

univariat dan bivariat.

3.6.3.1 Analisis Univariat

Analisa univariat dalam penelitian ini mengggunakan rumus

(Budiarto:2001):42

𝑃 =𝑓

𝑛 X 100%

Keterangan

P = Presentasi

F = Frekuensi

n = Jumlah seluruh populasi

Pada penelitian ini, hasil yang didapatkan berupa distribusi

frekuensi responden berupa usia, kelas, usia saat menstruasi pertama kali,

kelas saat menstruasi pertama kali, lokasi saat menstruasi pertama kali,

orang yang diberitahu saat menstruasi pertama kali, perasaan yang dominan

saat menstruasi dan pertanyaan mengenai respon psikologis saat pertama

menstruasi. Penyajian data ditampilkan dalam bentuk tabel univariat dan

grafik.

3.6.3.2 Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga

berhubungan atau berkorelasi. Pada penelitian ini uji statistik yang

digunakan yaitu chi square dengan menggunakan derajat kepercayaan 95%

dengan α= 5%, sehingga jika nilai p value < 0,05 maka hasil penghitungan

statistik bermakna (signifikan) dan jika nilai ρ value > 0,05 berarti hasil

penghitungan statistik tidak bermakna (tidak signifikan)43,44

Page 51: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

38

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi

respon anak kelas 4, 5 dan 6 di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan (MIP) UIN saat

mengalami menarche.

Pengambilan data ini dilakukan pada bulan Februari-Maret 2016 pada 74

responden yang merupakan total dari siswi yang telah mengalami menarche.

Responden merupakan siswi di MIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Data yang terkumpul kemudian diolah dan disajikan berdasarkan hasil

analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil analisis tersebut disajikan sebagai

berikut:

4.1 Analisis Univariat

4.1.1 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Gambar 4: Distribusi responden berdasarkan usia

Responden terbanyak adalah anak usia 11 tahun 41 orang (55,4%).

Berdasarkan Riskesdas 2010, usia termuda anak yang mengalami menarche adalah

9 tahun dengan prevalensi 0,3% dan paling banyak terjadi pada anak yang berusia

13 tahun sebanyak 20,0%.9 Hasil tersebut berbeda dengan penelitian yang

9 tahun3% 10 tahun

16%

11 tahun55%

12 tahun26%

9 tahun 10 tahun 11 tahun 12 tahun

Usia

Page 52: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

39

dilakukan karena dalam penelitian ini anak yang mengalami menarche pada usia 9

tahun sebanyak 12,2% dan paling banyak anak mengalami menarche pada usia 10

tahun sebanyak 44,6%.

4.1.2 Distribusi responden berdasarkan tingkat kelas responden

Gambar 5: Distribusi responden berdasarkan tingkat kelas

Berasarkan tingkat kelas saat ini, didapatkan responden terbanyak

merupakan anak kelas 6 sekolah dasar yaitu sebanyak 42 orang (56,8%). Sekolah

dasar merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggrakan program pendidikan

enam tahun bagi anak usia 6-12 tahun.38 Hal ini sesuai dengan hasil penelitian

karena responden dalam penelitian ini merupakan anak usia sekolah kelas 4, 5 dan

6 SD dan masing-masing berusia antara 9, 10, 11 dan 12 tahun.

4 SD4%

5 SD39%

6 SD57%

4 SD 5 SD 6 SD

Kelas

Page 53: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

40

4.1.3 Distribusi responden berdasarkan gambaran usia menarche pada anak

Gambar 6: Distribusi responden berdasarkan usia menarche pada anak

Kejadian menarche paling banyak terjadi saat usia anak 10 tahun yakni 33

orang (44,6%) selanjutnya anak berusia 11 tahun sebanyak 29 orang (39,2%), anak

9 tahun sejumlah 9 orang (12,2%) dan anak 12 tahun sebanyak 3 orang (4,1%).

Berdasarkan hasil tersebut didapatkan data bahwa usia rata-rata menarche

responden adalah 10,35 tahun. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian

sebelumnya yang memperlihatkan hasil bahwa usia rata-rata anak yang mengalami

menarche adalah 12,3 tahun.45 Penelitian serupa juga menunjukkan bahwa 40,2%

responden sudah mengalami menarche dengan usia rata-rata responden adalah 11,6

tahun.46 Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, didapatkan hasil rata-rata

usia menarche pada penelitian ini lebih muda. Hal ini bisa disebabkan karena makin

baiknya nutrisi dan kesehatan pada generasi sekarang.47

0%

10%

20%

30%

40%

50%

9 tahun 10 tahun 11 tahun 12 tahun

12,20%

44,60%

39,20%

4,10%

Per

sen

Umur (Tahun)

Page 54: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

41

4.1.4 Distribusi responden berdasarkan gambaran tingkat kelas saat anak

menarche

Gambar 7: Distribusi responden berdasarkan tingkat kelas saat anak menarche

Responden yang mengalami menarche pada saat duduk di bangku kelas 5

SD sebanyak 35 orang (47,3%). Berdasarkan Riskesdas 2010, usia termuda

menarche pada anak Indonesia adalah 9 tahun dan 10 tahun yang setara dengan

anak kelas 3 atau 4 SD di Indonesia sejumlah 1,5% sedangkan dalam penelitian ini

didapatkan sejumlah 16,3%. Menurut penulis terjadinya percepatan usia menarche

pada anak disebabkan oleh faktor-faktor internal maupun eksternal seperti status

gizi pada anak, pola makan anak tersebut, sosial ekonomi, dan budaya. Berdasarkan

penelitian sebelumnya, anak perempuan yang agak gemuk dan gizi yang cukup

cenderung mengalami menarche lebih awal. Sedangkan anak dengan sosial

ekonomi menengah ke bawah akan berdampak pada pola makanan anak tersebut

sehingga mengakibatkan menarche lebih lambat.47 Namun dalam penelitian ini

penulis tidak menganalisis hubungan status gizi dengan usia menarche pada anak.

1,40%

14,90%

47,30%

36,50%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

40%

45%

50%

3 SD 4 SD 5 SD 6 SD

Per

sen

Kelas

Page 55: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

42

4.1.5 Distribusi responden berdasarkan gambaran lokasi menarche pada

anka

Gambar 8: Distribusi responden berdasarkan lokasi menarche pada anak

Dari 74 responden, sebanyak 54 orang (71,6%) yang mengalami menarche

di rumah, 19 orang (25,7%) yang mengalami menarche di sekolah dan 1 (1,4%)

orang yang mengalami menarche di lapangan bermain. Lokasi saat menarche

merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi respon psikologi responden

terhadap menarche.

25,70%

71,60%

1,40%

Sekolah Rumah Lapangan bermain

Lokasi menarche

Page 56: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

43

4.1.6 Distribusi responden berdasarkan gambaran lama menstruasi pada

anak

Gambar 9: Distribusi responden berdasarkan lama menstruasi pada anak

Sebanyak 8 orang (10,8%) yang mengalami menstruasi selama 1-3 hari, 52

(70,3%) orang yang mengalmi menstruasi rata-rata selama 4-7 hari, 14 orang

(18,9%) selama 8-10 hari dan tidak ada yang mengalami menstruasi lebih dari 10

hari. Lama menstruasi umumnya terjadi selama 3-5 hari atau 7-8.10 Namun pada

penelitian ini, hasil yang didapatkan terlihat bervariasi bahkan sebanyak 14 orang

anak mengalami menstruasi 8-10 hari. Pada penelitian sebelumnya dijelaskan jika

perdarahan menstruasi yang berlangsung lebih dari 8-10 hari dengan perdarahan

yang keluar lebih dari 80 ml diklasifikasikan sebagai perdarahan yang berlebihan.48

Menurut penulis hal tersebut masih dapat dikategorikan hal yang wajar karena pada

awal-awal masa menstruasi belum terjadi keseimbangan hormonal sehingga dapat

mengakibatkan siklus menstruasi menjadi belum teratur.49

10,80%

70,30%

18,90%

1-3 hari 4-7 hari 8-10 hari > 10 hari

Lama menstruasi

Page 57: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

44

4.1.7 Distribusi responden berdasarkan gambaran tingkat kelas ibu saat

menarche

Gambar 10: Distribusi responden berdasarkan tingkat kelas ibu saat menarche

Dalam penelitian ini, peneliti juga menanyakan tingkat pendidikan ibu

mereka saat mengalami menarche. Dari data didapatkan sebanyak 27 (36,5%)

orang ibu yang mengalami menarche saat duduk di bangku SMP, 24 (32,4%) orang

ibu yang mengalami menarche pada saaat duduk di bangku SD, 3 (4,1%) orang ibu

yang menarche saat duduk di bangku SMA dan 20 (27%) orang anak tidak

mengetahui kapan ibu mereka mengalami menarche. Sebagian besar responden

mengetahui tingkatan pendidikan ibu mereka saat mengalami menarche dan juga

sebanyak 79,7% responden memberitahu ibu mereka saat mengalami menarche.

Hasil data tersebut menunjukkan adanya komunikasi antara ibu dan anak. Hal ini

selaras dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa ada hubungan

positif dan signifikan antara komunikasi ibu dan anak dengan kesiapan menghadapi

manarche pada anak.38 Komunikasi yang efektif dapat membantu anak dalam

menyesuaikan diri saat mengalami menarche.34

32,40%

36,50%

4,10%

27,00%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

40%

SD SMP SMA TidakTahu

Per

sen

Tingkat kelas

Page 58: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

45

4.1.8 Distribusi responden berdasarkan gambaran orang pertama yang

diberitahu saat menarche

Gambar 11: Distribusi responden berdasarkan orang pertama yang diberitahu saat menarche

Gambar 11 menjelaskan bahwa sebanyak 59 (79,7%) orang anak

memberitahu ibu-nya sebagai orang pertama saat mengalami menarche. Dari tabel

juga dijelaskan jika tidak ada anak yang memberitahu ayah dan gurunya saat

mengalami menarche. Menarche merupakan peristiwa terpenting yang terjadi pada

masa remaja.33 Umumnya anak perempuan akan memberitahu ibunya saat menstruasi

pertama kali.31 Namun respon anak terhadap menarche tidak beragam meskipun anak

tersebut memberitahu ibu mereka saat menarche hal ini dikarenakan tidak semua ibu

memberikan informasi yang memadai kepada putrinya. Sebagian ibu enggan untuk

membicarakan secara terbuka hal yang menyangkut masalah reproduksi. Kondisi ini

dapat menimbulkan kecemasan pada anak bahkan sering tumbuh keyakinan bahwa

menarche adalah sesuatu yang tidak menyenangkan. Akibatnya anak akan berespon

negatif terhadap menarche.33

79,70%

02,70%

16,20%

0

1,40%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Ibu Ayah Saudara

kandung

Teman Guru Keluarga

selain ayah,

ibu dan

saudara

kandung

Per

sen

Orang pertama yang diberitahu

Page 59: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

46

4.1.9 Distribusi responden berdasarkan gambaran sumber informasi

tentang menarche

Gambar 12: Distribusi responden berdasarkan sumber informasi tentang menarche

Berdasarkan gambar 12. Anak yang mendapatkan informasi tentang

menarche hanya dari ibu mereka sebanyak 21 (28,4%) orang anak, 34 (45,9%)

orang anak yang mendapat informasi dari ibu dan juga orang lain dan 19 (25,6%)

orang anak yang tidak mendapat informasi dari ibu melainkan hanya dari guru dan

teman. Hal ini sama dengan penelitian sebelumnya yang menjelaskan 41% orang

anak mendapat dukungan sosial dalam menghadapi menarche dari ibu mereka dan

59% yang mendapat dukungan menghadapi menarche dari guru mereka. Orang tua

yang kurang berperan aktif dalam mempersiapkan putrinya menghadapi menarche

karena disibukkan dengan aktifitasnya yang menyebabkan kurangnya waktu luang

bersama anak dalam mengikuti perkembangan anak dari hari ke hari.50 Hasil survei

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebut

bahwa pada umumnya orang tua masih menganggap masalah kesehatan reproduksi

merupakan hal yng tabu dibicarakan, orang tua tidak memiliki kesiapan dan

kesanggupan dalam menyampaikan masalah kesehatan reproduksi, sehingga anak

akan mencari tahu sendiri informasi mengenai menstruasi. Konsekuensiya anak

akan mendapat informasi yang kurang tepat bahkan banyak yang sering

disalahartikan.51

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

Per

sen

Sumber Informasi

Page 60: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

47

4.2.0 Distribusi responden berdasarkan gambaran hal yang pertama

dilakukan saat menarche

Gambar 13: Distribusi responden berdasarkan hal yang pertama dilakukan saat menarche

Tindakan terbanyak yang pertama dilakukan oleh responden saat menarche

yaitu memberitahu orang tua sebanyak 36 orang (49%). Berdasarkan hasil yang

didapatkan oleh peneliti 36 anak memberitahu ibu mereka bisa disebabkan karena

anak merasa cemas, takut atau kaget karena pertama kali melihat darah di celana

mereka, menganggap menstruasi merupakan suatu penyakit, merasa bahagia karena

sudah menstruasi atau bisa karena jijik dengan darah di celana mereka. Dari

penelitian sebelumnya 23,3% anak merasa jijik memakai pembalut.52 Namun

sebagian anak sudah tahu hal yang harus dilakukan jika menstruasi seperti

menggunakan pembalut. Hal ini tidak terlepas dari pengetahuan yang didapatkan

sebelum mengalami menstruasi.

Memberitahu orang tua

49%

Memberitahu teman

3%

Ke kamar mandi

27%

Menggunakan

pembalut

21%

Memberitahu orang tua Memberitahu teman Ke kamar mandi Menggunakan pembalut

Page 61: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

48

4.2.1 Distribusi responden berdasarkan gambaran perasaan yang dirasakan

oleh responden saat menarche

Gambar 14: Distribusi responden berdasarkan perasaan yang dirasakan oleh responden

saat menarche

Responden diperbolehkan memilih maksimal 3 perasaan yang dirasakan

saat menarche. Responden paling banyak merasakan takut, cemas dan bingung

sebanyak 11 orang (14,9%), kemudian 8 orang (10,8%) yang mengalami bingung

dan sebanyak 6 orang (8,1%) merasakan malu, cemas dan bingung. Hasil penelitian

ini sama dengan penelitan sebelumnya yang menjelaskan bahwa sebanyak 88%

anak memberikan respon takut saat menarche.5 Hal ini mungkin disebabkan karena

usia menarche yang terjadi lebih awal, anak yang mendapat menarche di sekolah,

kurangnya informasi tentang menarche, dan kurangnya komunikasi antara ibu dan

anak, sehingga menyebabkan kurangnya kesiapan anak dalam menghadapi

menarche.

0%

2%

4%

6%

8%

10%

12%

14%

16%

Tak

ut

Mal

u

Bah

agia

Sed

ih

Cem

as

Bin

gu

ng

Bah

agia

dan

bin

gu

ng

Tak

ut,

cem

as d

an b

ing

un

g

Sed

ih,

cem

as d

an b

ing

ung

Bah

agia

, ce

mas

dan

Tak

ut,

sed

ih d

an c

emas

Tak

ut

dan

bin

gun

g

Tak

ut,

bah

agia

dan

cem

as

Mal

u,

bah

agia

dan

Mal

u,

cem

as d

an b

ing

ung

Cem

as d

an b

ing

ung

Bia

sa s

aja

Bah

agia

, bin

gu

ng

,…

Tak

ut

dan

mal

u

Tak

ut,

mal

u d

an b

ing

ung

Tak

ut,

mal

u d

an s

edih

Tak

ut,

mal

u d

an c

emas

Mal

u,

sed

ih d

an c

emas

Bah

agia

, se

dih

dan

cem

as

Tak

ut,

mal

u d

an b

ahag

ia

Mal

u d

an c

emas

Mal

u d

an b

ing

ung

Mal

u,

sed

ih d

an b

ing

un

g

Tak

ut,

bah

agia

dan

PERASAAN YANG DIRASAKAN

Per

sen

Perasaan yang dirasakan

Page 62: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

49

4.2.2 Distribusi responden berdasarkan respon psikologi anak saat

menarche

Tabel 4.1 Distribusi responden berdasarkan respon psikologi anak saat menarche

di MI Pembangunan (n=74)

Variabel Frekuensi

Jumlah Persentase

Menstruasi menandakan seorang perempuan telah baligh 74

100%

Gejala-gejala yang saya rasakan sebelum menstruasi adalah sakit perut

dan pusing

49 66,2%

Saya merasa senang/bahagia saat menstruasi 18 24,3%

Saya ketakutan karena merasa sakit/nyeri saat menstruasi 40 54,1%

Saya ketakutan membayangkan sakit/nyeri yang akan saya alami

setiap bulan

29 39,2%

Saya takut menjadi hamil karena menstruasi 42 56,8%

Saya takut teman-teman mengejek saya karena menstruasi 28 37,8%

Saya mudah tersinggung saat menstruasi 40 54,1%

Saya malu bokong saya terlihat besar saat menstruasi 20 27%

Saya malu mengakui jika saya sedang menstruasi pada teman-teman

saya

42 56,8%

Saya sedih saat menstruasi karena tidak bisa bermain dengan teman

laki-laki

17 23%

Saya kesulitan tidur saat menstruasi 26 35,1%

Saya merasa terganggu dengan menstruasi 40 54,1%

Saya merasa malas berolahraga dan beraktifitas fisik (bersepeda,

membantu pekerjaan orang tua dirumah)

39 52,7%

Berdasarkan tabel di atas, secara keseluruhan responden sudah mengetahui

jika menstruasi menandakan seorang perempuan sudah baligh. Dari tabel juga

dijelaskan jika respon anak yang merasakan gejala sakit perut dan pusing menjelang

menstruasi sebanyak 49 orang (66,2%), dan 42 orang (56,8%) respon anak yang

takut jika menstruasi dapat menyebabkan kehamilan, dan juga malu mengakui pada

teman-temannya jika sedang menstruasi. Keadaan seperti ini muncul karena

beberapa responden mengalami menarche di sekolah sehingga membuat ketakutan

itu muncul.

Page 63: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

50

4.2.3 Distribusi respon positif dan negatif responden terhadap menarche

Gambar 15: Distribusi responden berdasarkan respon positif dan negatif

Tabel tersebut menunjukkan bahwa terdapat 39 (52,4%) orang anak yang

berespon positif dan 36 (48,6%) orang yang berespon negatif terhadap menarche.

4.3 Analisis Bivariat

4.3.1 Uji Chi-Square

Analisis bivariat dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada atau

tidaknya hubungan antara usia menarche, tingkat kelas, tempat tejadinya menarche

dan orang pertama yang diberitahu saat menarche terhadap respon anak saat

menarche dengan menggunakan uji chi-square.

4.3.2 Hubungan usia dan respon anak terhadap menarche

Tabel 4.5 Hasil analisis hubungan usia dan respon anak terhadap menarche

Usia

menarche

Respon menarche Total P Value

Positif Negatif N %

9-10 tahun 23 19 42 56,7 0.684

11-12 tahun 16 16 32 43,2

Total 39 35 74 100

Pada tabel 4.5 menunjukkan hasil uji statistik dengan mendapatkan nilai p

value = 0.684 Hal ini menunjukkan tidak adanya hubungan antara usia menarche

dan respon yang diberikan oleh responden.

Respon positif

53%

Respon

negatif

47%

Respon positif Respon negatif

Page 64: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

51

Hal ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan adanya

hubungan antara usia dan respon pada anak karena anak yang berusia relatif muda

yakni 9-10 tahun memberikan respon negatif sedangkan anak yang usia 11-12

tahun berespon positif.5 Hal ini mungkin disebabkan karena kelompok anak 9-10

tahun dan 11-12 tahun menggunakan akses yang sama untuk mendapatkan

informasi mengenai menarche.

4.3.3 Hubungan tempat menarche dan respon anak terhadap menarche

Tabel 4.6 Hasil analisis hubungan tempat menarche dan respon anak terhadap

menarche

Tempat

menarche Respon menarche Total

P Value Positif Negatif N %

Rumah 28 26 54 72,9 0.365

Bukan rumah 8 12 20 27,0

Total 39 35 74 100

Tabel 4.6 menunjukkan hasil uji statistik dengan mendapatkan nilai p value

= 0.365. Hal ini menunjukkan tidak adanya hubungan antara tempat menarche dan

respon anak terhadap menarche dan peneliti juga belum menemukan penelitian

sebelumnya yang membahas tentang hubungan tempat menarche dan respon

terhadap menarche.

Anak yang menarche di sekolah sering mengalami kebocoran atau tembus

hingga darah merembes dan terlihat di rok sekolahnya dan biasanya anak menangis,

malu, takut, cemas bahkan jijik dan enggan menerima kenyataan tersebut.6 Hal

tersebut sesuai dalam penelitian ini karena peneliti mendapatkan hasil, anak yang

mengalami menarche di sekolah lebih banyak berespon negatif terhadap menarche

sedangkan anak yang mengalami menarche di rumah lebih banyak memberikan

respon positif terhadap menarche.

4.3.4 Hubungan sumber informasi tentang menarche dan respon anak

terhadap menarche

Tabel 4.7 Hasil analisis hubungan sumber informasi tentang menarche dan respon

anak terhadap menarche

Responden yang mendapatkan informasi tentang menarche dari ibu tidak

menunjukkan perbedaan respon yang signifikan. Berdasarkan hasil uji statistik p

value = 0.994 menunjukkan tidak adanya hubungan antara sumber informasi

Page 65: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

52

tentang menarche dan respon anak terhadap menarche. Hal ini sesuai dengan

penelitian sebelumnya yang menjelaskan bahwa kadang-kadang informasi yang

didapat anak-anak tentang pubertas bersifat negatif, hal ini mempengaruhi perasaan

anak seterusnya.50 Dalam hal ini, peneliti tidak meneliti proses edukasi oleh orang

tua kepada anak dan pendidikan orang tua.

4.3.5 Hubungan pengetahuan tentang menarche dan respon anak terhadap

menarche

Tabel 4.8 Hasil analisis hubungan pengetahuan tentang menarche dan respon anak

terhadap menarche

Tabel 4.8 menjelaskan anak yang mengetahui bahwa menarche tidak

menyebabkan kehamilan lebih banyak berespon positif sedangkan anak yang tidak

mengetahui jika menarche tidak menyebabkan kehamilan lebih banyak berespon

negatif. Berdasarkan hasil uji statistik p value = 0.000 menunjukkan adanya

hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan respon anak terhadap menarche.

Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya dengan nilai p value = 0.002,

menyebutkan siswi dengan pengetahuan baik akan mengahadapi menarche dengan

sikap positif dan siswi dengan pengetahun kurang mempunyai kecendrungan

menghadapi menarche ke arah negatif.51

4.4 Keterbatasan Penelitian

Peneliti merasa kesulitan dalam pengambilan data di sekolah tersebut

karena pengambilan data hanya dapat dilakukan saat jam istrahat, sedangkan jam

istrahat dari jam 12-13 merupakan jam sholat. Hal ini karena pihak sekolah tidak

Orang

pertama

yang

diberitahu

Respon menarche Total

P Value Positif Negatif N %

Ibu 29 26 55 74.3 0.994

Bukan ibu 10 9 19 25.6

Total 39 35 74 100

Pengetahuan Respon menarche Total

P Value Positif Negatif N %

Mengetahui 26 6 32 43.2

0.000 Tidak

mengetahui

13 29 42 56.8

Total 39 35 74 100

Page 66: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

53

mengizinkan bila siswanya dijadikan responden saat jam belajar. Oleh karena itu

peneliti membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pengambilan sampel tersebut.

Selain itu, waktu pengambilan data bersamaan dengan waktu ujian siswa kelas 6

SD sehingga membuat peneliti sulit mengatur jadwal untuk pengambilan data.

Keterbatasan waktu tersebut membuat peneliti hanya mengambil data anak

yang berusia 9-12 tahun dan belum mewakili usia menarche yaitu 9-16 tahun.

Sehingga diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengambil data secara menyeluruh

untuk mewakili responden.

Jumlah responden yang didapatkan di MIP UIN jauh lebih sedikit dari

jumlah yang diperkirakan. Oleh karena itu, peneliti mencari alternatif rumus

sampling dan pada akhirnya peneliti memutuskan untuk mengambil data dengan

metode total sampling agar penelitian dapat memenuhi sampel yang sesuai dengan

penelitian. Sampel yang terkumpul adalah 74 orang anak pada tanggal 23 Maret

2016

Page 67: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

54

BAB V

Simpulan dan Saran

5.1 Simpulan

Dari penelitian ini dapat diambil simpulan sebagai berikut:

1. Gambaran usia menarche anak di MI Pembangunan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada kelas IV, V dan VI tahun 2015 dengan usia

menarche terbanyak terjadi pada usia 10 tahun (44,6%).

2. Usia menarche termuda adalah 9 tahun (12,2% ) dan usia menarche tertua

adalah 12 tahun ( 4,1%)

3. Terjadi peningkatan percepatan usia menarche pada anak jika dibandingkan

dengan Riskedas tahun 2010 dan penelitian sebelumnya.

4. Respon anak yang mengalami menarche didominasi oleh anak yang merasa

takut, cemas dan bingung saat mengalami menarche.

5. Tidak ada hubungan yang signifikan antara usia menarche dan respon anak

terhadap menarche dengan nilai p-value sebesar 0.684 (p>0.05). Tidak ada

hubungan antara lokasi menarche dan respon anak terhadap menarche p-

value 0.365 (p>0.05). Tidak ada hubungan antara sumber informasi tentang

menarche dan respon anak terhadap menarche p-value 0.994 (p>0.05)

Page 68: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

55

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan bahwa:

1. Sekolah hendaknya memberikan sarana dan prasarana kesehatan bagi

peserta didiknya terutama yang terkait masalah reproduksi, misalnya

dengan mewajibkan siswi-siswi untuk ikut dalam program pendidikan

kesehatan reproduksi seiring dengan kejadian menarche yang terjadi lebih

awal.

2. Sekolah mempunyai data lengkap siswi yang mengalami menarche dan

dilakukan bimbingan konseling untuk anak yang mengalami menarche.

3. Ibu dapat meningkatkan peran dalam memberikan informasi yang benar dan

jelas tentang kesehatan reproduksi khususnya menarche pada putrinya.

4. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah responden yang

berusia 13-16 tahun agar dapat mewakili jumlah populasi usia menarche

yaitu 9-16 tahun.

Page 69: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

56

DAFTAR PUSTAKA

1. Batubara, J.R.L. Adolescent Devolepment. Jakarta: Sari pediatri Vol 12. No

1, Juni 2010. [Diunduh pada 3 Oktober 2016]. Tersedia di:

http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/12-1-5.pdf

2. Nova, Friday. Hubungan Peran Ibu sebagai Pendidik dengan Kesiapan

Menghadapi Menstruasi Pertama (menarche) pada Siswi SD Banyumanik

01 Kota Semarang. 2014.

3. Soemantri, Sutjihati. 2006. Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: Refika

Aditama.

4. Prasetyaningrum, Juliani. Psikologi Perkembangan Anak. Yogyakarta:

Universitas Negeri Yogyakarta. 2009.

5. Marhamatunnisa. Gambaran Respon Psikologis saat Menarche pada Anak

Usia Sekolah di Kelurahan Pondok Cina Kota Depok. Depok: Fakultas Ilmu

Keperawatan Universitas Indonesia. 2012

6. Lee. Bodies at menarche: Stories Of Shame, Concealment, And Sexual

Maturation. Sex Roles, 60(9-10), 615-627. 2008.

7. Tarwoto, Ns. Dkk. Kesehatan Remaja Problem dan Solusinya. Jakarta:

Salemba Medika. 2010.

8. Manuaba, I. B. G. Ilmu Kandungan dan Penyakit Kandungan.Jakarta : EGC.

2005

9. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan

RI. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Jakarta. 2010.

10. Proverawati dan Misaroh. Menarche Menstruasi Pertama Penuh

Makna.Yogyakarta: Nuha Medika. 2009

11. Hanafiah, M.J., 2009. Haid dan Siklusnya. In: Wiknjosastro, H. ed. Ilmu

Kandungan Edisi Kedua Cetakan Ketujuh. Jakarta: PT Bina Pustaka

Sarwono Prawihardjo, pp. 103-104

12. Kartono, K. Psikologi Wanita Jilid I, Bandung: Mandar Maju. 2006

13. Sherwood L. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Ed. 6. Jakarta: EGC;

2011

14. Silva, D. P. Menarche and Lifestyle. Wisconsin Medical Journal Vol 104,

No 7. Wisconsin: Gundersen Lutheran Medical Centre. 2005. [Diunduh

Page 70: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

57

pada 3 Oktober 2016]. Tersedia di:

https://www.wisconsinmedicalsociety.org/_WMS/publications/wmj/pdf/10

4/7/24.pdf

15. Varney, Helen.Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Volume 2. Jakarta,

EGC. 2007

16. Manuaba., I.B.G, Memahami Kesehatan Reroduksi Wanita. Jakarta:

Penerbit Arcan. 1999.

17. SusanThys, Jacobs MD.Micronutrientsandthe premenstrual syndrome: the

casefor calsium. Journal of The American Collage of Nutrition, Vol 19

No2,220-227. 2000.

18. Freeman. Epidemiology and etiology of premenstrualsyndrome.2007

Available:

http://www.medscape.eom/viewarticie/5553603.

19. Johnson S. Premenstrualsyndrome Premenstrual Dysphoric Disorder, and

Beyond: A Clinical Primer for Practitioners Vol. 104, No. 4, Oktober 2004.

[Diunduh pada 3 Oktober 2016]. Tersedia di:

http://www.obgyn.uab.edu/medicalstudents/obgyn/uasom/documents/Nov

ember-December/PMDD.pdf

20. Ramadani, Mery. Premenstrual Syndrome. Padang: Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Andalas. Vol. 7 No. 1. September-Maret, 2012.

21. Mulyani, Sri. Aktivitas Fisik Intensitas Tinggi sebagai Faktor Resiko

terhadap Gangguan Siklus Menstruasi. Surakarta: Fakultas Sebelas Maret,

2008.

22. Barric, M.R. & Ryan, A.M. Personality and work : Reconsidering the role

of personality in organization. San Fransisco: Jossey-Bass. 2003

23. Ramadan, Mariana Panji Hubungan antara Penerimaan Perkembangan Fisik

dengan Kematangan Emosi pada Remaja awal. S1 thesis. Jakarta:

Universitas Pendidikan Indonesia. 2013.

24. Pratiwi RY. The 2nd Adolescent Health National Symposia: Current

Challenges in Management. [Diunduh pada 3 Oktober 2016]. Tersedia di:

http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/kesehatan

reproduksi-remaja-dalam-aspek-sosial.

Page 71: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

58

25. Mastuti. Endah Analisis Faktor Alat Ukur Kepribadian Big Five (Adaptasi

dari IPIP) pada Mahasiswa Suku Jawa Fakultas Psikologi Universitas

Airlangga. Surabaya: Universitas Airlangga. Vol. 7 No. 3, 2005.

26. Notoatmodjo, S. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

2007

27. Wawan, A dan Dewi, M. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap

dan Perilaku Manusia.Yogyakarta : Nuha Medika

28. Yeung, Y. L., Tang, C. S. & Lee, A. Psychosocial and Cultural Factors

Influencing Expectations of Menarche: A study on Chinese Premenarcheal

Teenage Girls. Journal of Adolescent Research. Vol 20. No. 1. Sage

Publication. 2005.

29. Aboyeji, Saidu, Abiodun, Fawole, Adewara, & Adegoke. Menstrual

Preparation Among Adolescents in Kwarta State. Journal. Kwarta State :

Department of Obstetrics and Gynaecology. University of Ilorin Teaching

Hospital. 2005

30. Santrock, J.W.Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup. Edisi

Kelima. Jilid 2. Jakarta: Erlangga. 2002

31. Hurlock, E.B. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan. (Edisi Ke-5). Jakarta: Erlangga. 2004

32. Nagar, S. & Aimol, R.. Knowledge of Adolescent Girls Regarding

Menstruation in Tribal Areas of Meghalaya. Journal. Vol. 8. No. 1. India :

Department of Human Development. College of Home Science.2010.

[Diunduh pada 3 Oktober 2016]. Tersedia di: www.krepublishers.com/02-

Journals/T%20&%20T/T%20&%20T-08-0-000-10-Web/T%20&%20T-

08-1-000-10-Abst-PDF/T&T-08-1-27-10-184-Nagar-S/T&T-08-1-27-10-

184-Nagar-S-Tt.pdf

33. Lestari & Purwandari. Kemampuan Komunikasi Ibu-Anak tentang

Seksualitas Ditinjau dari Tingkat Pengetahuan Ibu. Jurnal Indigenous, Vol

6, No 1. h. 32-39. Surakarta: Fakultas Psikologi Universitas

Muhammadiyah Surakarta. 2002.

34. Sarwono, S.W. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2008

Page 72: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

59

35. Hendriati, A. Meninjau Kembali Pentingnya Kelekatan Ibu-Anak. Jakarta:

Fakultas Psikologi Atma Jaya. 1996

36. Llewellyn-Jones, D. Setiap Wanita. PT. Delapratasa Publishing. 2005

37. De Vito, J. The Interpersonal Communication Book. New York:

Collins.1995

38. Fajri. Ayu.. Hubungan Antara Komunikasi Ibu-Anak dengan Kesiapan

Menghadapi Menstruasi Pertama (Menarche) Pada Siswi SMP

Muhammadiyah Banda Aceh. Jurnal Psikologi Undip Vol. 10, No.2. 2011.

39. Sugiyono. Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung. 2007

40. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta. 2006.

41. Notoatmodjo, S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

2010.

42. Budiarto E. Metodologi Penelitian Kedokteran: Sebuah pengantar. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2004.

43. Munda, Sarah. Hubungan antara IMT dengan usia menarche pada siswi SD

dan SMP di Kota Manado. FK USU. Manado. 2013

44. Menur, Putri Gita. Hubungan antara IMT, Status Gizi, Asupan Zat Gizi dan

Persen Lemak Tubuh dengan Status Menarche pada Siswi SD dan SMP

Permata Bunda Cinere Depok. Skripsi. FKM UI. Depok. 2006

45. Ariyani, Irmatri. Aspek Biopsikososial Higiene Menstruasi pada Remaja di

Pesantren Putri As-Syafi’iyah Bekasi. Skripsi FKM UI. Depok.2009

46. Chandran, Lahta,. Menstruation Disorders: Overview. E-medicine

Obstetrics and Gynecology. 2008 [Diunduh pada 3 Oktober 2016]. Tersedia

di: http://emedicine.medscape.com/article/953945-overview/

47. Pratiwi, Ayudhia. Hubungan Status Gizi Dengan Keteraturan Siklus

Menstruasi Siswi SMA Negeri 1 Mojolaban. Surakarta. 2011.

48. BKKBN. Kebijakan teknis penanggulangan masalah kesehatan reproduksi

melalui program KB Nasional. Jakarta. 2004.

49. Kurniawati, Dewi. Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Menstruasi

dengan Tingkat Kesiapan Menghadapi Menarche pada Siswi Usia 10-12

tahun di SD Muhammadiyah Dadapan Turi Sleman. Yogyakarta. 2011

Page 73: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

60

50. Widyaningrum, Primastuti. Hubungan antara Pengetahuan tentang

Menstruasi dengan Sikap Menghadapi Menarche pada Remaja Putri di SD

Negeri Bulukantil Jebres Surakarta. Surakarta. 2010

51. Ayu, Suci. Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Kesiapan

Menghadapi Menarche pada Siswi Kelas VII di SMP 1 Playen

Gunungkidul. FKM UAD. Yogyakarta. 2010

Page 74: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

61

Lampiran 1

Surat izin pengambian data

Page 75: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

62

Page 76: Gambaran Menarche pada Siswi di Madrasah Ibtidaiyah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34260/1/MUSTA... · Gambaran Menarche pada Siswi . di Madrasah Ibtidaiyah

63

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Musta’inah Mulia Muhammad

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat tanggal lahir : Makassar, 30 September 1994

Status : Belum menikah

Agama : Islam

Alamat : Jl. Pisangan Barat Raya no. 35. Cirendeu. Ciputat

timur

No. Telepon/HP : 081284119082

Email : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Tahun 2001-2007 : Sekolah Dasar Inpres Minasa Upa

2. Tahun 2007-2010 : Madrasah Tsanawiyah Negeri Gorontalo

3. Tahun 2010-2013 : Madrasah Aliyah Negeri Model Gorontalo

4. Tahun 2013-sekarang : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

PENGALAMAN ORGANISASI

1. Bendahara Organisasi Intra Sekolah MTsN Gorontalo 2008-2009

2. Bendahara Organisasi Palang Merah Remaja MAN Model Gorontalo 2011-2012

3. Ketua Organisasi Informastion and Communication Technologies MAN Model

Gorontalo 2011-2012

4. Bendahara Center for Indonesian Medical Students Activities UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2014-2015