gtjhguyguygyu

29
I. TOPIK PERCOBAAN Topik dari percobaan ini adalah Persamaan Reaksi dan Stoikiometri. II. TUJUAN PERCOBAAN Tujuan dari praktikum ini adalah menerapkan konsep mol untuk menghitung dan meramalkan jumlah berat dan zat yang terlibat dalam suatu reaksi kimia. III. DASAR TEORI A. Konsep Mol Dalam kenyataan reaksi-raksi kimia melibatkan banyak atom, molekul atau ion. Satuan jumlah atom tidak mungkin digunakan satuan biji, lusin atau satuan-satuan yang banyak dikenal dalam kehidupan sehari-hari. Para ahli kimia sepakat mencari satuan yang mudah digunakan dan satuan itu oleh IUPAC disebut juga mol. Sehingga, mol merupakan satuan yang menyatakan jumlah partikel Laporan Lengkap Praktikum Kimia Dasar Halaman 1 Persamaan Reaksi dan Stoikiometri Kelompok A6

Upload: yaya

Post on 25-Sep-2015

217 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

gtjhguyguygyu

TRANSCRIPT

I. TOPIK PERCOBAANTopik dari percobaan ini adalah Persamaan Reaksi dan Stoikiometri.

II. TUJUAN PERCOBAANTujuan dari praktikum ini adalah menerapkan konsep mol untuk menghitung dan meramalkan jumlah berat dan zat yang terlibat dalam suatu reaksi kimia.

III. DASAR TEORIA. Konsep MolDalam kenyataan reaksi-raksi kimia melibatkan banyak atom, molekul atau ion. Satuan jumlah atom tidak mungkin digunakan satuan biji, lusin atau satuan-satuan yang banyak dikenal dalam kehidupan sehari-hari. Para ahli kimia sepakat mencari satuan yang mudah digunakan dan satuan itu oleh IUPAC disebut juga mol. Sehingga, mol merupakan satuan yang menyatakan jumlah partikel terkadang dalam sejumlah zat. Berdasarkan perjanjian digunakan standar atom karbon- (C-12) dengan ketentuan :Satu mol suatu zat adalah sejumlah partikel yang terkadang dalam suatu zat yang jumlahnya sama dengan banyaknya atom yang terdapat dalam 12,00 gram C-12Melalui percobaan yang dilakukan, ditetapkan bahwa jumlah partikel yang terdapat dalam 12,00 gram C-12 adalah 6,02 x 1023 butir atom. Bilangan ini selanjutnya disebut bilangan Avogardo atau tetpan avogardo dan diberi lambang L.

1 mol zat = L partikel = 6,02 x 102 3 partikelJadi, satu mol logam besi mengandung 6,02 x 102 3 butir atom besi, sedangkan 1 mol air mengandung 6,02 x 1023 molekul air.

Partikel dapat sebagai atom, molekul, atau ion.Menghitung atom sejumlah itu sangatlah tidak mungkin. Oleh karena itu, digunakan cara seperti yang dilakukan oleh para pegawai bank menghitung uang logam dalam jumlah yang sangat banyak, yaitu dengan menimbang uang logam dari jenis yang sama. Untuk itu berarti harus diketahui lebih dahulu untuk setiap 100 keping uang logam mempunyai berat berapa gram.

Interkonversi Mol Jumlah Partikel - Massa VolumeDemikian pula pada ilmu kimia, untuk mengambil sebuah mol zat digunakan dengan cara menimbang. Mula mula ditentukan dahulu berat dari 1 mol zat, baru kemudian digunakan sebagai patokan untuk menghtung selanjutnya. Misalnya telah diketahui bahwa setiap 12 gram C-12 berisi 6.02 x atom C, maka jika ditimbang 6 gram tentulah akan mengandung 3,01 x atom karbon. Massa 1 mol zat tersebut selanjutnya dinamakan massa molar.

Mol merupakan suatu jumlah yang mudah diubah ke dalam satuan lain. Dengan demikian satuan mol dapat digunakan dalam mencai jumlah zat daam satuan lain. Mol dapat difungsikan sebagai sntral (pusat), dalam arti untuk mengubah dari satuan yang lain dapat melewati satuan mol. Misalnya, mengubah dari massa gas dalam satuan gram untuk mencari volum dalam satuan liter atau sebaliknya.Skema berikut dapat digunakan untuk pedoman dalam mengubah jumlah partikel menjadi mol, massa menjadi mol dan menjadi volum atau sebaliknya:

mol = L = 6,02 x Jumlah Partikel :

Massa Dalam Gram :Mol = Ar/Mr = massa = mol x Ar atau MrVolume :Mol = V = mol x 22,4 LPada C, 1 atmB. Persamaan ReaksiPersamaan reaksi didefinisikan sebagai penulisan suatu reaksi atau perubahan kimia yang mengacu pada hukum-hukum dasar kimia. Penulisan persamaan reaksi memberikan kesederahanaan tentang sebuah reaksi. Persamaan reaksi selain menunjukan jenis zat zat pereaksi dan hasil reaksi juga menunjukkan jumlah partikel partikel yang terlibat reaksi Perbandingan jumlah molekul molekul yang bereaksi dan yang dihasilkan dari reaksi ditunjukkan oleh koefisien persamaan reaksi tersebut. Koefisien persamaan reaksi menunjukkan perbandingan jumlah mol zat zat yang terlibat reaksi, tetapi tidak menunjukkan perbandingan massa zat yang terlibatpada reaksi tersebut. Dalam sebuah persamaan reaksi, pereaksi dan produk dihubungkan melalui simbol yang berbeda-beda. Simbol digunakan untuk reaksi searah, untuk reaksi dua arah, dan untuk reaksi kesetimbangan.Penyederhanaan menggunakan istilah-istilah seperti :+ (ditambah) artinya bereaksi dengan (tanda panah) yang dibaca menghasilkandan keterangan tentang zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia adalah :(s) padatan (s = solid)(g) gas (g = gas)(l) cairan atau leburan (l = liquid)(aq) terlarut dalam air (aq = aquous).Persamaan Reaksi Mempunyai Sifat :a. Jenis unsur-unsur sebelum dan sesudah reaksi selalu sama.b. Jumlah masing-masing atom sebelum dan sesudah reaksi selalu sama.c. Perbandingan koefisien reaksi menyatakan perbandingan mol (khusus yang berwujud gas perbandingan koefisien juga menyatakan perbandingan volume asalkan suhu den tekanannya sama).Menuliskan Persamaan Reaksi :a. Reaksi kimia mengubah zat-zat asal (pereaksi = reaktan) menjadi zat baru (produk). b. Jenis dan jumlah atom yang terlibat dalam reaksi tidak berubah, tetapi ikatan kimia di antaranya berubah. c. Ikatan kimia dalam pereaksi diputuskan dan terbentuk ikatan baru dalam produknya. d. Atom-atom ditata ulang membentuk produk reaksi. Langkah-langkah Menyetarakan Persamaan Reaksi : a. Tetapkan koefisien salah satu zat, biasanya zat yang rumusnya paling kompleks = 1, sedangkan zat lain diberikan koefisien sementara dengan huruf.b. Setarakan terlebih dahulu unsur yang terkait langsung dengan zat yang diberi koefisien 1 itu.c. Setarakan unsur lainnya. Biasanya akan membantu jika atom O disetarakan paling akhir.C. Reaksi KimiaReaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan antarubahan senyawa kimia. Senyawa ataupun senyawa-senyawa awal yang terlibat dalam reaksi disebut sebagai reaktan. Reaksi kimia biasanya dikarakterisasikan dengan perubahan kimiawi, dan akan menghasilkan satu atau lebih produk yang biasanya memiliki ciri-ciri yang berbeda dari reaktan. Secara klasik, reaksi kimia melibatkan perubahan yang melibatkan pergerakan elektron dalam pembentukan dan pemutusan ikatan kimia, walaupun pada dasarnya konsep umum reaksi kimia juga dapat diterapkan pada transformasi partikel-partikel elementer seperti pada reaksi nuklir.D. StoikiometriDalam ilmu kimia, stoikiometri (kadang disebut stoikiometri reaksi untuk membedakannya dari stoikiometri komposisi) adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (persamaan kimia). Kata ini berasal dari bahasa Yunani stoikheion (elemen) dan metri (ukuran). Stoikiometri didasarkan pada hukum-hukum dasar kimia, yaitu hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, dan hukum perbandingan berganda.Stoikiometri gas adalah suatu bentuk khusus, dimana reaktan dan produknya seluruhnya berupa gas. Dalam kasus ini, koefisien zat (yang menyatakan perbandingan mol dalam stoikiometri reaksi) juga sekaligus menyatakan perbandingan volume antara zat-zat yang terlibat.Stoikiometri adalah studi kuantitatif mengenai jumlah reaktan dan produk yang terlibat dalam reaksi kimia. Stoikiometri pada persamaan kimia menyatakan hubungan massa.Secara umum, berikut ini adalah langkah-langkah dalam menyelesaikan soal stoikimoetri :1. Tuliskan terlebih dahulu persamaan reaksi kimia yang telah disetarakan.2. Ubahlah satuan reaktan dari gram atau satuan lainnya menjadi satuan mol.3. Gunakan nisbah stoikiometri untuk menentukan jumlah mol produk yang terbentuk.4. Ubahlah mol produk yang dihasilkan menjadi satuan gram atau satuan lainnya.

IV. ALAT DAN BAHANa. AlatNoNama AlatUkuranJumlah

1Gelas Ukur251 buah

2Tabung Reaksi-3 buah

3Neraca AnalitikStandar Digital1 buah

4Pipet-1 buah

b. BahanNoNama BahanSatuanJumlah

1Larutan HCl (I)0,1 M8 ml

2Larutan HCl (II)0,1 M8 ml

3Larutan HCl (III)0,1 M16 ml

4Pita Magnesium (Mg) (I)-0,01 gram

5Pita Magnesium (Mg) (II)-0,01 gram

6Pita Magnesium (Mg) (III)-0,02 gram

7Amplas-Secukupnya

V. PROSEDUR KERJA1. Tiga buah tabung reaksi disiapkan dalam keadaan bersih. Lalu masing masing diberi label 1, 2, dan 3.2. Masing masing tabung reaksi ditimbang dan berat yang diperoleh dicatat pada tabel.3. Pita magnesium yang sudah diamplas bersih disiapkan. 4. Pita magnesium dipotong menjadi tiga bagian. Dua bagian pertama dipotong dengan beratnya masing masing 0,01 g. Bagian ketiganya dipotong dengan berat 0,02 g.5. Masing masing 8 ml larutan HCl 0,1 M dimasukan ke dalam tabung reaksi I, dan II.6. Kemudian 16 ml larutan HCl 0,1 M diisikan ke dalam tabung reaksi III.7. Ketiga tabung reaksi berisi larutan HCl 0,1 M tersebut ditimbang.8. Masing masing pita magnesium yang beratnya 0,01 g dimasukan ke dalam tabung reaksi I dan III.9. Perubahan yang terjadi diamati. Bila tidak terjadi perubahan apa apa, sesudah reaksi berat tabung ditimbang kembali.10. Pita magnesium yang beratnya 0,02 g dimasukan ke dalam tabung reaksi II. Perubahan yang terjadi diamati dan dicatat. Setelah reaksi terjadi dengan sempurna, berat tabung reaksi ditambah isi ditimbang.

VI. DATA HASIL PENGAMATANNOLANGKAH PERCOBAANHASIL PENGAMATAN

1

Tabung reaksi ditimbang

Tabung reaksi I massanya 18,62 g Tabung reaksi II massanya 18,41 g Tabung reaksi III massanya 18,929 g

2Pita magnesium (Mg) dipotong Pita magnesium I massanya 0,01 g Pita magnesium II massanya 0,01 g Pita magnesium III massanya 0,02 g

3Larutan HCl 0,1 M dimasukan ke tabung reaksi Tabung reaksi I = 8 ml Tabung reaksi II = 8 ml Tabung reaksi III = 16 ml

4Berat tabung reaksi + larutan HCl ditimbang Tabung reaksi I = 26,13 g Tabung reaksi II = 26,08 g Tabung reaksi III = 34,12 g

5Pita magnesium dimasukan ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan HCl Tabung reaksi I = 0,01 g Tabung reaksi II = 0,01 g Tabung reaksi III = 0,02

6Perubahan yang terjadi pada tabung reaksi I dan III diamati Tabung Reaksi IMassa = 26,14 gTerdapat gelembung dan pita magnesium tenggelam Tabung Reaksi IIIMassa = 34,13 gTerjadi reaksi yang sama dengan tabung reaksi I

7Perubahan yang terjadi pada tabung reaksi II diamati Tabung Reaksi IIMassa = 26,10 gTeradapat sedikit gelembung pita magnesium mengapung

`VII. PERHITUNGAN, PEMBAHASAN DAN JAWABAN PERTANYAANA. PERHITUNGAN1. Tabung Reaksi Imol HCl = m.v = 0,1 . 8 X 10-3 = 8 X 10-4 molmol Mg = = 4 x 10-4 2HCl + Mg MgCl2 + H2Mula-mula : 8 x10-4 4 x 10-4 0 0Reaksi : 8 x 10-4 4 x 10-4 4 x 10-4 4 x 10-4Sisa: 0 0 4 x 10-4 4 x 10-4Massa MgCl2= 4 x 10-4 . (24 + (35,5 x 2)) =4 x 10-4 . (24 + 71) =4 x 10-4 . 95 =3,8 x 10-2 gram2. Tabung Reaksi IImol HCl = m.v = 0,1 . 8 X 10-3 = 8 x 10-4 mol Mg = = 8 x 10-4 2HCl + Mg MgCl2 + H2Mula-mula : 8 x10-4 4 x 10-4 0 0Reaksi : 8 x 10-4 4 x 10-4 4 x 10-4 4 x 10-4Sisa: 0 0 4 x 10-4 4 x 10-4Massa MgCl2= 4 x 10-4 . (24 + (35,5 x 2)) =4 x 10-4 . (24 + 71) =4 x 10-4 . 95 =3,8 x 10-2 gram

B. PEMBAHASANMol merupakan satuan yang menyatakan jumlah partikel terkadang dalam sejumlah zat. Berdasarkan perjanjian digunakan standar atom karbon- (C-12) dengan ketentuan :Satu mol suatu zat adalah sejumlah partikel yang terkadang dalam suatu zat yang jumlahnya sama dengan banyaknya atom yang terdapat dalam 12,00 gram C-12Persamaan reaksi didefinisikan sebagai penulisan suatu reaksi atau perubahan kimia yang mengacu pada hukum-hukum dasar kimia.Reaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan antarubahan senyawa kimia.Stoikiometri (kadang disebut stoikiometri reaksi untuk membedakannya dari stoikiometri komposisi) adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (persamaan kimia). Kata ini berasal dari bahasa Yunani stoikheion (elemen) dan metri (ukuran). Stoikiometri didasarkan pada hukum-hukum dasar kimia, yaitu hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, dan hukum perbandingan berganda.Jika kita ingin membuat suatu zat kita harus mengetahui rumus kimia zat tersebut. Rumus kimia menunjukkan perbandingan atom unsur-unsur yang menyusun suatu zat. Dengan mengetahui rumus kimia zat tersebut, kita dapat mereaksikan pereaksi-pereaksi sedemikian sehingga zat yang terbentuk memiliki perbandingan atom unsur-unsur penyusunnya yang sesuai dengan rumus kimianya. Perbandingan atom unsur-unsur dalam suatu rumus kimia ditunjukkan dengan angka yang bulat, dan bukan dengan angka pecahan. Sebagai contoh, karbonmonoksida (CO) mempunyai perbandingan antara atom C dan atom O sama dengan 1 : 1, yang berarti perbandingan atom untuk membuat 1 molekul CO tanpa ada sisa atom C atau atom O kita harus mengambil 1 atom C dan 1 atom O sesuai dengan perbandingan atom-atom dalam rumus kimia senyawanya.1 atom C + 1 atom O 1 molekul COSatu mol unsur atau senyawa memiliki jumlah partikel yang dinyatakan oleh rumus kimianya, yang sama dengan jumlah atom yang terdapat dalam 12 gram C-12. Jumlah atom pada 12 gram karbon-12 disebut tetapan Avogadro, dinyatakan dengan lambang L, harga tetapan Avogadro diketahui sebanyak 6,022x1023. Sesuai dengan definisi 1 mol di atas, maka 1 mol zat mengandung 6,022x1023 partikel zat tersebut. Satu mol H2O memiliki molekul H2O sebanyak tetapan Avogadro. Satu mol karbon memiliki atom karbon sebanyak tetapan Avogadro. Dengan demikian dapat digeneralisasi bahwa jumlah mol suatu zat berarti mengandung jumlah mol yang sama dari satuan rumus zat tersebut. Generalisasi tersebut merupakan inti dari stoikiometri.Kesetaraan stoikiometri antara unsur-unsur dalam satuan rumus misalnya molekul, adalah perbandingan atom atau perbandingan mol dalam satuan rumus tersebut. Konsep mol dapat digunakan untuk menggambarkan perbandingan atom dalam senyawa, misalnya molekul air, H2O. Subskrip dalam rumus kimia molekul H2O memberikan informasi bahwa perbandingan atom H dengan atom O dalam air adalah 2 atom H setara dengan 1 atom O atau jika dinyatakan dalam satuan lusin dan mol berturut-turut adalah 2 lusin atom H setara dengan 1 lusin atom O dan 2 mol atom H setara dengan 1 mol atom O.Kita dapat melihat bahwa dalam semua satuan perbandingan tersebut, perbandingan stoikiometrinya selalu 2 : 1. Kesetaraan stoikiometri antara atom H dan atom O dalam senyawa H2O adalah 2 mol atom H setara dengan 1 mol atom O. Kesetaraan dilambangkan dengan tanda ~. Kesetaraan secara stoikiometri antar unsur-unsur dalam senyawa H2O dapat digambarkan sebagai berikut :1 mol molekul H2O ~ 2 mol atom H1 mol molekul H2O ~ 1 mol atom O1 mol atom O ~ 2 mol atom HKesetaraan tersebut dapat digunakan sebagai faktor konversi sehingga dapat digunakan untuk menyelesaikan soal-soal dalam perhiotungan stoikiometri.PEREAKSI PEMBATAS1. Hitungan kimia menggambarkan hubungan kuantitatif antar atom-atom dari unsur dalam zat-zat dan hubungan kuantitatif antar zat dalam suatu reaksi kimia.2. Massa molekul relatif atau massa rumus relatif (Mr).......Mr = ? ( angka indeks unsur x Ar unsur )3. Hipotesis Avogadro:Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas dengan volume yang sama akan mengandung jumlah molekul yang sama pula.4. Konsep mol menggambarkan keterkaitan antara mol (jumlah partikel dalam zat) dengan massa molar atau volume molar......... 5. Koefisiens reaksi dapat juga menyatakan perbandingan mol zat-zat pereaksi dan hasil reaksi6. Hidrat : senyawa kristal padat yang mengandung air kristal (H2O)7. Pereaksi pembatas adalah pereaksi yang habis bereaksi lebih dahulu dalam reaksi kimiaC. JAWABAN PERTANYAAN1. Persamaan reaksi yang terjadi :Mg + 2HCl + 2. Gas yang terbentuk dari hasil persamaan reaksi yang terjadi adalah gas hidrogen (H2). 3. Perhitungan

Mr = mol HCl = m.v = 0,1 . 8 X 10-3 = 8 X 10-4 2HCl + Mg MgCl2 + H2Mula-mula : 8 x10-4 1 x 10-4 0 0Reaksi : 4 x 10-4 1 x 10-4 1 x 10-4 1 x 10-4Sisa: 7 x 10-4 0 1 x 10-4 1 x 10-4Massa= 1 x 10-4 . (12 + (35,5 x 2))=1 x 10-4 . (12 + 71)=1 x 10-4 . 83=83 x 10-4=8,3 x 10-3 gram 2HCl + Mg MgCl2 + H2Mula-mula : 8 x10-4 1 x 10-4 0 0Reaksi : 1 x 10-4 1 x 10-4 1 x 10-4 1 x 10-4Sisa: 7 x 10-4 0 1 x 10-4 1 x 10-4

Massa MgCl = 8 x10-4. (12 + 71)= 8 X 10-4 . 83= 664 X 10-4 = 6,64 X 10-2 2HCl + Mg MgCl2 + H2Mula-mula : 16 x10-4 1 x 10-4 0 0Reaksi : 1 x 10-4 1 x 10-4 1 x 10-4 1 x 10-4Sisa: 15 x 10-4 0 1 x 10-4 1 x 10-4Massa MgCl = 1 x . 83= 8,3 X 10-3 gram4. Kesimpulan a. Reaksi IMg + 2HCl + = Berat tabung reaksi + larutan HCl + berat pita magnesium= 26,14 g.Perubahan yang terjadi terdapat gelembung gelembung dan pita magnesium tenggelam.b. Reaksi IIMg + 2HCl + = Berat tabung reaksi + larutan HCl + berat pita magnesium= 26,10 g.Perubahan yang terjadi terdapat sedikit gelembung gelembung dan pita magnesium mengapung.c. Reaksi IIIMg + 2HCl + = Berat tabung reaksi + larutan HCl + berat pita magnesium= 34,13 g.Perubahan yang terjadi terdapat gelembung gelembung dan pita magnesium tenggelam.VIII. KESIMPULANMol merupakan satuan yang menyatakan jumlah partikel terkadang dalam sejumlah zat. Berdasarkan perjanjian digunakan standar atom karbon- (C-12) dengan ketentuan : Satu mol suatu zat adalah sejumlah partikel yang terkadang dalam suatu zat yang jumlahnya sama dengan banyaknya atom yang terdapat dalam 12,00 gram C-12. Persamaan reaksi didefinisikan sebagai penulisan suatu reaksi atau perubahan kimia yang mengacu pada hukum-hukum dasar kimia. Reaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan antarubahan senyawa kimia. Stoikiometri (kadang disebut stoikiometri reaksi untuk membedakannya dari stoikiometri komposisi) adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (persamaan kimia).Pereaksi pembatas adalah pereaksi yang habis bereaksi lebih dahulu dalam reaksi kimia.

IX. DAFTAR PUSTAKA

Laporan Lengkap Praktikum Kimia DasarHalaman 12Persamaan Reaksi dan StoikiometriKelompok A6