grav i metri

15
GRAVIMETRI Hari/Tanggal : Kamis, 29 November 2012 Tempat : Laboratorium Kimia Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Denpasar A. TUJUAN 1. Untuk dapat melakukan analisa kuantitatif dengan metoda gravimetric 2. Untuk dapat melakukan pemeriksaan TSS pada air bersih dengan metoda gravimetri B. DASAR TEORI Gravimetri dalam ilmu kimia merupakan salah satu metode analisis kuantitatif suatu zat atau komponen yang telah diketahui dengan cara pengukuran berat komponen dalam keadaan murni setelah melalui proses pemisahan. Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu. Metode gravimetri memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada konstiven dapat diuju dan bila perlu faktor-faktor koreksi dapat digunakan (Wikipedia, 2011). Analisa gravimetric dapat berlangsung baik, jika persyaratan berikut dapat terpenuhi: 1. Komponen yang ditentukan harus dapat mengendap dengan sempurna, endapan yang dihasilkan stabil dan sukar larut. 1

Upload: tara-hull

Post on 30-Nov-2015

54 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

GRAVIMETRI

Hari/Tanggal : Kamis, 29 November 2012

Tempat : Laboratorium Kimia Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Denpasar

A. TUJUAN

1. Untuk dapat melakukan analisa kuantitatif dengan metoda gravimetric

2. Untuk dapat melakukan pemeriksaan TSS pada air bersih dengan metoda

gravimetri

B. DASAR TEORI

Gravimetri dalam ilmu kimia merupakan salah satu metode analisis kuantitatif

suatu zat atau komponen yang telah diketahui dengan cara pengukuran berat komponen

dalam keadaan murni setelah melalui proses pemisahan. Analisis gravimetri adalah proses

isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu. Metode gravimetri

memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada konstiven dapat diuju dan bila

perlu faktor-faktor koreksi dapat digunakan (Wikipedia, 2011).

Analisa gravimetric dapat berlangsung baik, jika persyaratan berikut dapat terpenuhi:

1. Komponen yang ditentukan harus dapat mengendap dengan sempurna, endapan

yang dihasilkan stabil dan sukar larut.

2. Endapan yang terbentuk harus dapat dipisahkan dengan mudah dari larutan.

3. Endapan yang ditimbang harus mempunyai susunan stoikiometri tertentu dan harus

bersifat murni atau dapat dimurnikan lebih lanjut.

Total suspended solid atau padatan tersuspensi total (TSS) adalah residu dari padatan total

yang tertahan oleh saringan dengan ukuran partikel maksimal 2μm atau lebih besar dari

ukuran partikel koloid. Yang termasuk TSS adalah lumpur, tanah liat, logam oksida,

sulfida, ganggang, bakteri dan jamur. TSS umumnya dihilangkan dengan flokulasi dan

penyaringan. TSS memberikan kontribusi untuk kekeruhan (turbidity) dengan membatasi

penetrasi cahaya untuk fotosintesis dan visibilitas di perairan.

Total Dissolved Solid atau zat pada terlarut (TDS) merupakan konsentrasi jumlah ion

kation dan anion di dalam air. Oleh karena itu, analisa total padatan terlarut menyediakan

pengukuran kualitatif dari jumlah ion terlarut, tetapi tidak menjelaskan pada sifat atau

hubungan ion. TDS dapat digunakan untuk memperkirakan kualitas air minum, karena

1

mewakili jumlah ion di dalam air. Air dengan TDS yang tinggi seringkali memiliki rasa

yang buruk dan atau kesadahan air tinggi, dan dapat mengakibatkan efek pencahar.

C. PRINSIP

Prinsip TSS

Sampel air yang telah homogen disaring dengan kertas saring yang telah ditimbang.

Residu yang tertahan pada saringan, dikeringkan sampai mencapai berat konstan pada

suhu 1030C sampai 1050C. Kenaikan berat saringan mewakili padatan tersuspensi total

(TSS).

Prinsip TDS

Filtrat diambil sebnyak 50 mL, dimasukkan ke dalam gelas beker yang telah

ditimbang, kemudian diuapkan airnya pada suhu kurang ± 1800C, kemudian ditimbang

lagi hingga diperoleh massa yang konstan.

D. ALAT dan BAHAN

Alat

1. Kaca Arloji

2. Desikator

3. Oven

4. Timbangan Analitik

5. Penjepit

6. Gelas Ukur

7. Corong

8. Erlenmeyer

9. Gelas Beaker

10. Kompor Listrik

11. Pipet Tetes

12. Botol Semprot

Bahan

1. Kertas saring

2. Air suling

3. Sampel Air Limbah

2

Dihidupkan Oven, ditimbang kertas saring dan gelas beaker

Dimasukan kertas saring ke dalam corong lalu dibasahi dengan air suling

Sampel air limbah dimasukan sampai volume 100 mL dalam gelas ukur

Kemudian penyaringan dilakukan, diletakan corong pada Erlenmeyer lalu dituang sampel

secara perlahan kedalamnya

Kertas saring yang sudah dipindahkan kemudian dikeringkan di dalm oven selama

1 jam pada suhu 1030 – 1050 C

Kemudian didinginkan di dalam desikator selam 30 menit

Ditimbang dengan menggunakan neraca analitik

Dimasukan lagi ke dalam desikator selam 15 menit, lalu

ditimbang lagi sampai beratnya stabil

Setelah selesai, kertas saring dipindahkan secara hati-hati

E. CARA KERJA

( Pengukuran TSS)

3

Setelah selesai, kertas saring dipindahkan secara hati-hati

Diambil 50 mL sampel hasil penyaringan TSS, dimasukan ke dalam gelas beaker

Dipanaskan dengan kompor listrik, sampai sampel habis menguap

Gelas beker yang sudah kosong ditimbang dengan Neraca analitik pada suhu kamar

Dihitung berat TDS yang diperoleh

(Pengukuran TDS)

4

F. HASIL PENGAMATAN

No. Benda yang ditimbang Berat (gram)

1. Kertas saring 1,2931 g

2. Kertas saring + Residu 1,3201 g

3. Gelas beker 101,7133 g

4. Gelas beker + endapan TDS 101,7896 g

Penimbangan kertas saring Penimbangan gelas beaker

Kertas saring diletakkan dalam corong Sampel air sungai diukur

kemudian dibasahi dengan aquadest dengan gelas ukur

5

Residu hasil penyaringan Residu di oven dengan suhu 1030C-1050C

Dimasukkan dalam dsikator Hasil uap filter ditimbang

untuk menstabilkan suhu

6

G. PERHITUNGAN

Perhitungan kadar TSS

Diketahui: A = 1,3201 g = 1320,1 mg

B = 1,2931 g = 1293,1 mg

Vol.sampel = 100 mL

Ditanya: mg TSS per liter…?

Jawab :

TSS = A−B

Vol. sampelx 1000

= 1320,1−1293,1

100x1000

= 270 mg / L

Jadi kadar TSS dalam 100 mL sampel adalah 270mg/L

Perhitungan Kadar TDS :

Diketahui : A (berat beaker + endapan) = 101,7896 x 103 mg

= 1,017896 x 105 mg

B (berat gelas beker) = 101,7133 × 103 mg

=1,017133 x 105 mg

Vol.sampel = 50 mL

Ditanya : mg TDS per liter…?

Jawab :

TDS = A−B

Vol. sampelx 1000

= 1,017896 x 105 – 1,017133 x 105 x 1000

50

= 1526 mg / L

Jadi kadar TDS dalam 50mL sampel adalah 1526 mg / L

7

H. PEMBAHASAN

Dari praktikum kali ini dilakukan pengukuran TSS dan TDS dengan metode

gravimetri. Sebelum melakukan praktikum alat-alat kertas saring dan beker gelas yang akan

digunakan ditimbang terlebih dahulu pada neraca analitik.

Yang pertama dilakukan adalah pemisahan TSS dengan metoda penyaringan.

Pemisahan ini dilakukan dengan menyaring 100 mL sampel menggunakan kertas

saring. Kemudian residu-residu yang didapat dari hasil penyaringan pada kertas

saring ditimbang. Namun sebelum ditimbang, residu dalam kertas saring ini

dikeringkan terlebih dahulu pada oven pada suhu 1030C – 1050C selama satu jam,

tujuannya adalah untuk menghilangkan air yang terserap pada kertas saring dan pada

residunya sehingga berat yang didapatkan nantinya adalah berat murni residu

TSSnya. Setelah dikeringkan di dalam oven kertas saring + residu TSS, didinginkan

di dalam desikator selama 30 menit untuk menyeimbangkan suhu dan menyerap air

yang masih tertinggal pada kertas saring. Setelah itu baru ditimbang dengan neraca

analitik. Kemudian kertasa saring + residu TSS didinginkan kembali di dalam

desikator selama 15 menit dan ditimbang lagi dengan neraca analitik. Pengulangan ini

terus dilakukan sampai mendapatkan berat yang stabil/konstan. Setelah mendapat

berat yang konstan baru kemudian dihitung kadar TSS dalam sampel air.

Kandungan TSS memiliki hubungan yang erat dengan kecerahan perairan.

Keberadaan padatan tersuspensi tersebut akan menghalangi penetrasi cahaya yang

masuk ke perairan sehingga hubungan antara TSS dan kecerahan akan menunjukkan

hubungan yang berbanding terbalik (Blom, 1994).  Nilai TSS umumnya semakin

rendah ke arah laut. Hal ini disebabkan padatan tersuspensi tersebuit disupply oleh

daratan melalui aliran sungai (Helfinalis, 2005). Keberadaan padatan tersuspensi

masih bisa berdampak positif apabila tidak melebihi toleransi sebaran suspensi baku

mutu kualitas perairan yang ditetapkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup, yaitu 70

mg/l (Helfinalis, 2005).

Pada praktikum kali ini kadar TSS yang terdapat pada 100 mL sampel air adalah 270

mg/L, ini berati sampel ini memiliki kandungan TSS yang tinggi berdasarkan pada

ketetapan Kementrian Lingkungan Hidup, yaitu 70 mg/L. Hal ini juga dapat diketahui

8

dari pengamatan visual, sampel air yang memiliki kadar TSS yang tinggi akan bersifat

keruh.

Setelah selesai melakukan pemisahan TSS, dilakukan pengukuran kadar TDS pada

sampel. Pengukuran kadar TDS ini dilakukan setelah menghilangkan kadar TSSnya

agar hasil yang didapatkan nantinya adalah murni kandungan TDS. Sehingga hasil

penyaringan air sampel pada proses pemisahan TSS, digunakan untuk mengukur

kadar TDS selanjutnya. Banyaknya sampel yang digunakan adalah sebanyak 50ml.

50mL sampel ini kemudian dimasukan kedalam gelas beker yang telah ditimbang

dengan neraca analitik sebelumnya. Kemudian sampel ini diuapkan kandungan airnya

dengan cara memanaskannya dengan kompor listrik sampai airnya habis menguap.

Setelah itu dinginkan sebentar sampai suhunya sesuai dengan suhu ruangan baru

kemudian ditimbang di neraca analitik. Setelah selesai ditimbang dihitung kadar

TDSnya.

Pada praktikum kali ini kadar TDS yang terdapat dalam 50 mL sampel adalah 1526

mg/L. Kadar TDS berdasarkan baku mutu yang telah di tetapkan oleh KEPMENLH-

51/MENLH/10/1995 adalah 2000 mg/l, maka dari itu sampel air yang digunakan

pada praktikum kali ini masih memenuhi syarat yang ditetapkan oleh KEPMENLH.

I. KESIMPULAN

Berdasarkan dari hasil praktikum kali ini dapat disimpulkan;

1. Untuk dapat melakukan analisa kuantitatif dengan metoda gravimetric

dilakukan pengukuran kadar TSS dan TDS pada sampel. Pengukuran ini

dilakukan dengan cara proses pemisahan dengan penyaringan untuk TSS dan

penguapan untuk TDS.

2. Untuk dapat melakukan pemeriksaan TSS dilakukan dengan cara penyaringan

yaitu menyaring sampel dengan kertas saring kemudian residu yang terdapat

didalam kertas saring ditimbang dengan neraca analitik setelah dikeringkan di

dalam oven dan didinginkan didalam desikator.

9

J. Daftar Pustaka

Made Marwati, dkk, 2012, Satuan Acara Praktikum Kimia Analitik (Semester I).

Denpasar.

Mutainnah. 2012. Laporan Praktikum Kimia Analitik Gravimetri. (online) available:

http://mutmainnahlatief.wordpress.com/2012/01/06/laporan-paktikum-kimia-analitik-

gravimetri/. (3 Desember 2012)

Annisa, Syabatani. 2009. Gravimetri. (online) available:

http://annisanfushie.wordpress.com/2009/01/04/gravimetri/. (3 Desember 2012)

Ignacio, Rici. 2012. TDS Meter. (online) available:

http://insansainsprojects.wordpress.com/tds-meter/. (3 Desember 2012)

Harahap, Indira Adlina.2012. Analisis Total Zat Padat Terlarut (Total Dissolved

Solid) Dan Total Zat Padat Tersuspensi (Total Suspended Solid) Pada Air Limbah

Industri . (online) available: http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/33655 . ( 3

Desember 2012)

Misnani. 2011. Total Zat Padat Terlarut. (online) available:

http://misnanidulhadi.blogspot.com/2011/03/praktikum-teknik-lingkungan-total.html .

(3 Desember 2012)

Anonym. 2012. Total Suspended Solid. (online) available:

http://environmentalchemistry.wordpress.com/2012/01/11/total-suspended-solid-tss-

2/. (3 Desember 2012)

Seandy. 2010. Total Suspended Solid. (online) available: http://seandy-laut-

biru.blogspot.com/2010/09/total-suspended-solid-tss.html. (3 Desember 2012)

Khairil, Ardhi. 2011. Uji Padatan Tersuspensi Total. (online) available:

http://ardhikesehatanlingkungan.blogspot.com/2011/12/uji-padatan-tersuspensi-total-

total.html. (3 Desember 2012)

10

LEMBAR PENGESAHAN

Mengetahui Denpasar, 6 Desember 2012

Pembimbing Praktikan

(A. A. N. Putra Riana P. S.Farm.,Apt.) (Ni Wayan Windy Ferina)

11