grav i metri
TRANSCRIPT
Disusun Oleh :
I Made Bayu P. (3335081664)
Muhammad Fiqi S. (3335090818)
Rizki Dwi Roza (3335091511)
Presentasi Praktikum Kimia Analitik
Gravimetri
Analisis gravimetri adalah cara analisis kuantitatif berdasarkan berat konstannya. Dalam analisis ini, unsur atau senyawa yang dianalisis dipisahkan dari sejumlah bahan yang dianalisis dan bagian terbesar dari analisis gravimetri ini menyangkut perubahan unsur atau gugus dari senyawa yang dianalisis menjadi senyawa lain yang murni sehingga dapat diketahui berat tetapnya biasanya dengan menggunakan metode pengendapan ataupun penguapan.
Latar Belakang
Bagaimana menghitung kadar Pb dengan menimbang endapan kering Pb
Bagaimana mengubah sampel menjadi bentuk endapan yang murni sehingga dapat diukur
Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengendapan
Rumusan Masalah
Tujuan Percobaan dari praktikum kimia dasar mengenai gravimetri ini adalah sebagai berikut menentukan kadar ion Pb secara gravimetrik dan Cu secara titimetri dalam larutan.
Tujuan Percobaan
Ruang lingkup dalam percobaan gravimetri ini adalah sampel yang digunakan adalah larutan cuplikan Pb dengan Cu. Pada percobaan ini, variasi yang digunakan adalah perbandingan volume Pb dan Cu dalam larutan cuplikan pada 3 sampel yang dianalisis
Ruang Lingkup
Gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif suatu zat atau komponen yang telah diketahui dengan cara mengukur berat komponen dalam keadaan murni setelah melalui proses pemisahan. Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsure atau senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penetuan secara analisis gravimetri meliputi transformasi unsure atau radikal kesenyawa murni stabil yang dapat segera diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti. Metode gravimetrik memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada konstituen dapat diuji dan bila perlu faktor-faktor koreksi dapat digunakan (Khopkar,1990)
Teori Dasar
Flow chart1. Penetapan kadar Pb
Penetapan kadar Cu
2. BahanLarutan sampel : campuran Pb dan Cu sebagai
bahan yang akan dianalisisLarutan H2SO4 2 M sebagai agen pengendapLarutan alkohol 1:1 mencegah endapan terlarut
(agen pencuci)Larutan Na2SO3 0,1 M sebagai larutan peniter
dalam proses titrasiLarutan KI 20% agar sampel Cu dapat bereaksi
dengan peniterAquades sebagai bahan pengencer suatu
larutanLarutan amilum (kanji) sebagai indikator pada
titrimetri
1 Alat Gelas ukur 100 ml sebagai wadah ukur dari zat atau larutan
yang akan digunakan. Gelas beker 250ml sebagai wadah berlangsungnya proses
pencampuran sample dengan zat lainnya. Erlenmeyer 250 ml untuk wadah berlangsungnya proses
titrasi Corong untuk memudahkan penuangan larutan kedalam
gelas ukur Batang pengaduk untuk megaduk larutan cuplikan pada
proses pendidihan. Pipet tetes sebagai alat untuk mengambil zat dengan
volume yang kecil dan meneteskannya ke larutan yang dikehendaki.
Eksikator untuk mendinginkan kertas saring yang telah dikeringkan dengan suhu tinggi
Oven untuk mengeringkan endapan yang diperoleh Buret untuk mentitrasi larutan Kertas saring berfungsi untuk sebagai alat pemisah endapan
dengan larutannya Neraca analitik untuk menimbang berat endapan yang
diperoleh
Alat dan Bahan
Hasil
Hasil dan Pembahasan
Pembahasan1. Hubungan Pb(NO3)2 dengan kadar Pb
Dari grafik di atas terlihat bahwa semakin banyak larutan Pb(NO3)2 maka endapan dan kadar Pb yang dihasilkan juga makin banyak.
8 10 12 14 16 18 20 220
1
2
3
1.271.834
2.6035
Pb
Pb (NO3)2 (ml)
Massa P
b
(gra
m)
4 6 8 10 12 14 160
50100150200250
50.8
167.76213.48
Cu
CuSO4 (ml)
Massa C
u
(gra
m)
Hubungan CuSO4 dengan kadar Cu
Semakin banyak Larutan CuSO4 yang digunakan maka semakin banyak pula larutan Na2S2O3 yang digunakan. Dengan kata lain kadar Cu nya juga semakin besar.
Hal ini terjadi karena ketika Pb(NO3)2 dicampurkan dengan CuSO4, maka akan dengan mudah terjadi endapan PbSO4 karena ion Pb2+ lebih mudah terikat dengan ion SO4
2-. Jika Pb(NO3)2 yang digunakan lebih banyak dibandingkan CuSO4 maka sebagian besar akan menjadi endapan PbSO4 dan sisanya akan tertinggal sebagai filtrat yang mengandung ion Cu. Sedangkan Jika Pb(NO3)2 yang digunakan lebih sedikit dibandingkan CuSO4 maka hanya sebagian kecil yang akan menjadi endapan PbSO4. Oleh karena itu dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa pembentukan endapan PbSO4 sangat dipengaruhi oleh banyak nya ion Pb pada sampel tersebut.
1. KesimpulanSemakin banyak larutan Pb(NO3)2 yang digunakan,
maka semakin banyak menghasilkan endapan. Endapan terbanyak menggunakan Pb(NO3)2 sebanyak 20 ml menghasilkan endapan 2.6035 gram/100ml
Semakin banyak larutan CuSO4 yang digunakan, maka semakin banyak Cu dalam filtrat. Cu dalam filtrat terbanyak menggunakan CuSO4 sebanyak 15 ml menghasilkan kadar Cu sebesar 213.48 gram/100ml
Faktor yang mempengaruhi pembentukan endapan yaitu banyaknya larutan Pb(NO3)2, agen pengendap H2SO4, serta pencucian dngan alkohol
Modul ini layak untuk menjadi modul tetap di Praktikum kimia analitik
Kesimpulan dan Saran
2. Saran Pencucian endapan yang dilakukan di
usahakan sampai bersihKetelitian saat menimbang serta menitrasiKetika memanaskan sampel, gunakan masker
dan berada di ruangan dengan ventilasi yang baik
Penentuan kadar Pb
Pb2+ + SO42- PbSO 4
Pb2+ PbSO 4
artinya
mol Pb2+ =mol PbSO 4
massa Pb2+ (gr) = massa PbSO 4
Berat molekul Pb2+ Berat molekul PbSO 4
percobaan 1 (15ml PbSO 4 , 10 ml CuSO4)
diket: berat endapan : 0.6714 gr , BM PbSO4 : 303.23 , BM Pb :207.2
massa Pb2+ (gr) = massa PbSO 4 x Berat molekul Pb2+
Berat molekul PbSO 4
= 0.6714x 207.2
303.23
= 0.458596 gr/25 ml
= 1.834 gr/100 ml
Perhitungan
percobaan 2 (10ml PbSO 4 , 15 ml CuSO4)
diket: berat endapan : 0.4665 gr , BM PbSO4 : 303.23 , BM Pb :207.2
massa Pb2+ (gr) = massa PbSO 4 x Berat molekul Pb2+
Berat molekul PbSO 4
= 0.4665 x 207.2
303.23
= 0.318 gr/25 ml
= 1.27 gr/100 ml
c. percobaan 3 (20ml PbSO 4 , 5 ml CuSO4)
diket: berat endapan : 0.7904gr , BM PbSO4 : 303.23 , BM Pb :207.2
massa Pb2+ (gr) = massa PbSO 4 x Berat molekul Pb2+
Berat molekul PbSO 4
= 0.7904x 207.2
303.23
= 0.540 gr/25 ml
= 2.6035 gr/100 ml
2. PENENTUAN KADAR Cu
Cu2+ + KI‑ I2+ + CuII2 +2 S2O3
2- 2I - + S4O62-
2e ‑ + I2 2I‑ n=2
2 S2O32- S4O6
2- + 2e- n=1
1 x mol Cu = 2 x mol I2 mol Cu = mol S2O3+2-
2 x mol I2 = 1 x mol S2O32-
Kadar Cu = Mol Cu x BM Cu percobaan 1 (15ml PbSO 4
, 10 ml CuSO4)
diket: BM Cu :63.546
mol Cu = M x V
= 0.1 x 6.6
= 0.66
Kadar = mol Cu x BM
= 0.66 x 63.546
= 41.94 gr/25ml
= 167.76 gr/100ml
percobaan 2 (10ml PbSO 4 , 15 ml CuSO4)
diket: BM Cu :63.546
mol Cu = M x V
= 0.1 x 8.4
= 0.84
Kadar = mol Cu x BM
= 0.84 x 63.546
= 53.37 gr/25ml
= 213.48 gr/100ml percobaan 3 (20ml PbSO 4
, 5 ml CuSO4)
diket: BM Cu :63.546
mol Cu = M x V
= 0.1 x 2 = 0.2
Kadar = mol Cu x BM
= 0.2 x 63.546
= 12.7 gr/25ml
= 50.8 gr/100ml
Arigatou Gozaimasu