grand design pembangunan kependudukan kota tebing tinggi

128
Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi Tahun 2017-2042 Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi yang Berkualitas, Berkemajuan, dan Berkelanjutan Pemerintah Kota Tebing Tinggi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana

Upload: others

Post on 04-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Grand Design Pembangunan Kependudukan

Kota Tebing Tinggi Tahun 2017-2042

Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi yang Berkualitas,

Berkemajuan, dan Berkelanjutan

Pemerintah Kota Tebing Tinggi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Anak,

Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana

Page 2: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

2

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Grand Design

Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi Tahun

2017-2042

©Dipublikasikan Oleh Pemerintah Daerah Kota Tebing Tinggi melalui Dinas

Pemberdayaan Perempuan, Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana.

Editor :

Sekretariat Tim Penyusunan Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota

Tebing Tinggi Tahun 2017-2042

1. H. Marapusuk Siregar, SH

2. Erwin Suheri Damanik, S.Sos. MSP

3. Hj. Nina Zahara MZ, SH. M.AP

4. dr. Nanang Fitra Aulia, SP.PK

5. M. Syah Irwan, S.KM. M.Kes

6. Idam Khalid, SKM. M.Kes

7. Marlise Simamora, SE. MM

Tim Penyusun :

1. Kelompok Kerja Bidang Pengendalian Kuantitas Penduduk

2. Kelompok Kerja Bidang Peningkatan Kualitas Penduduk

3. Kelompok Kerja Bidang Pembangunan Keluarga

4. Kelompok Kerja Bidang Penataan Persebaran dan Pengaturan Mobilitas

Penduduk

5. Kelompok Kerja Bidang Pembangunan Manajemen Database

Kependudukan

Kontributor :

1. Depublica Institute (Center for Local Development Research and Studies)

2. Koalisi Indonesia untuk Kependudukan dan Pembangunan Kota Tebing

Tinggi.

Page 3: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

3

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Surat Keputusan Walikota Tentang Tim Penyusun

Page 4: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

4

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Surat Peraturan Walikota Tentang Grand Design

Page 5: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

5

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Sambutan Wali Kota Tebing Tinggi

“Untuk Menjadi Kota yang Maju.

Kita Perlu Visi yang Bergerak Dinamis.

Kita tidak Mau Menjadi Penonton Lagi”

uku yang dihadapan pembaca ini merupakan wujud visi strategis

Pemerintah Daerah Kota Tebing Tinggi dalam pengembangan dan

pengelolaan kebijakan kependudukan dalam mendukung pembangunan Kota

Tebing Tinggi, khususnya sebagai Kota Jasa dan Perdagangan. Kebijakan

kependudukan menurut saya merupakan perspektif melihat kedepan

(forecasting policy), yang tentu akan kita jumpai resiko, peluang, dan sekaligus

tantangan yang tidak mudah untuk kita hadapi.

Kota Tebing Tinggi dengan usia lebih dari 100 tahun, terus berbenah

menjadi Kota strategis. Dengan RPJMD 2017-2022, Kota Tebing Tinggi akan

memastikan pembangunan menjadi Kota strategis, tidak hanya menjadi

hinterland, melainkan menjadi Kota dengan rujukan dengan fasilitas perkotaan

yang modern dan juga berkelanjutan. Dalam mendukung kebijakan

pembangunan tersebut, tentu saja Pemerintah Daerah Kota Tebing Tinggi

memiliki keberpihakan dalam hal mendistribusikan sumber daya yang dimiliki,

B

Page 6: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

6

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

terutama kebijakan pembangunan yang dapat mengelola tantangan, resiko,

dan juga peluang Kota Tebing Tinggi.

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi Tahun

2017-2042 bukan hanya semata-mata sebagai dokumen perencanaan

kependudukan formalitas. Lebih dari itu, GDPK Kota Tebing Tinggi merupakan

arah bagi pengelolaan dan pengembangan kebijakan pembangunan

kependudukan yang dapat mendukung pembangunan strategis Kota Tebing

Tinggi. Saya melihat dalam 30 tahun kedepan, peluang pembangunan

kependudukan yang baik tentu saja akan berdampak menghasilkan sumber

daya manusia Kota Tebing Tinggi yang unggul dan kompetitif. Maka itu, prinsip

dan pendekatan windows of opportunity harus diperluas menjadi collecting

opportunity, menjemput kesempatan yang ada didepan mata.

GDPK Kota Tebing Tinggi Tahun 2017-2042 disusun dengan baik lewat

proses partisipasi dan berbagi pengetahuan dengan stakeholder terkait.

Penyusunan yang meliputi pengendalian kuantitas, peningkatan kualitas,

pembangunan keluarga, serta road map pembangunan kependudukan—tentu

saja dapat menjadi panduan utama bagi seluruh OPD untuk memandang

kebijakan pembangunan kependudukan sebagai arah bagi pembangunan

strategis Kota Tebing Tinggi.

Dengan segala keterbatasan yang ada di Kota Tebing Tinggi—bukan

berarti Kota Tebing Tinggi kehilangan peluang dan kesempatan. Semua sumber

daya strategis dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota

Tebing Tinggi tentu saja harus dikelola dan dikembangkan secara berkelanjutan.

Dan, saya harap dokumen GDPK Kota Tebing Tinggi menjadi strategi dalam

mendukung pembangunan Kota Tebing Tinggi, baik untuk kebijakan

Page 7: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

7

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

pembangunan kependudukan jangka menengah dan panjang. Semua untuk

kesejahteraan masyarakat Kota Tebing Tinggi.

Atas kerjasama semua pihak yang terlibat dalam penyusunan GDPK Kota

Tebing Tinggi Tahun 2017-2042, saya mengucapkan banyak terima kasih,

khususnya untuk Tim Perumus Grand Design Pembangunan Kependudukan

Kota Tebing Tinggi Tahun 2017-2042 dan Koalisi Kependudukan Kota Tebing

Tinggi yang telah bekerja keras menyelesaikan dokumen penting ini dalam

mendukung kebijakan pembangunan kependudukan yang baik kedepan. Akhir

kata saya ucapkan banyak terima kasih.

WALI KOTA TEBING TINGGI,

Ir.H. UMAR ZUNAIDI HASIBUAN, MM

Page 8: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

8

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Daftar Isi

SAMBUTAN WALI KOTA TEBING TINGGI ................................................... 5

DAFTAR ISI ............................................................................................................... 8

DAFTAR TABEL ........................................................................................................ 10

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. 12

DAN GRAFIK ............................................................................................................. 13

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ................................................................................................... 17

1.2. Dasar Hukum...................................................................................................... 23

1.3. Visi.......................................................................................................................... 26

1.4. Misi ....................................................................................................................... 27

1.5. Arah Kebijakan ................................................................................................. 28

1.6. Tujuan ................................................................................................................... 29

1.7. Sasaran ................................................................................................................ 31

1.8. Hubungan Grand Design Pembangunan Kota Tebing Tinggi

Dengan Dokumen Perencanaan Lain ........................................................ 32

BAB II KONDISI KEPENDUDUKAN KOTA TEBING TINGGI SAAT INI

2.1. Kuantitas Penduduk ........................................................................................ 35

2.2. Kualitas Penduduk ........................................................................................... 39

2.2.1. Pendidikan .............................................................................................. 39

2.2.2. Kesehatan ............................................................................................... 42

2.2.3. Pendapatan per Kapita ....................................................................... 45

2.2.4. Indeks Pembangunan Manusia ....................................................... 46

2.3.5. Kemiskinan dan Ketimpangan ......................................................... 48

2.2.6. Kondisi Kesetaraan dan Keadilan Gender .................................... 49

2.2.7. Angka Pengangguran ........................................................................ 52

2.3. Pembangunan Keluarga ................................................................................ 54

2.4. Persebaran dan Mobilitas Penduduk ......................................................... 56

2.5. Data dan Informasi Kependudukan ........................................................... 59

Page 9: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

9

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

BAB III KONDISI KEPENDUDUKAN KOTA TEBING TINGGI YANG

DIINGINKAN

3.1. Kuantitas Penduduk ......................................................................................... 62

3.2. Kualitas Penduduk ........................................................................................... 73

3.3. Kondisi Keluarga ............................................................................................... 80

3.4. Persebaran dan Mobilitas Penduduk ....................................................... 81

3.5. Data dan Informasi Kependudukan .......................................................... 83

BAB IV POKOK-POKOK PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN

KOTA TEBING TINGGI

4.1. Pengendalian Kuantitas Penduduk ........................................................... 85

4.1.1. Pengaturan Fertilitas ............................................................................ 86

4.1.2. Penurunan Mortalitas .......................................................................... 88

4.1.3. Strategi Pengendalian Kuantitas ..................................................... 89

4.2. Peningkatan Kualitas Penduduk .................................................................. 91

4.2.1. Dimensi Kesehatan ............................................................................... 92

4.2.2. Dimensi Pendidikan ............................................................................ 92

4.2.3. Dimensi Ekonomi ................................................................................. 93

4.2.4. Strategi Pengendalian Kualitas ........................................................ 94

4.3. Strategi Pembangunan Keluarga ................................................................ 96

4.4. Pengarahan Mobilitas Penduduk ............................................................... 101

4.5. Pembangunan Sistem Data dan Administrasi Kependudukan ......... 103

BAB V KEBIJAKAN DAN ROAD MAP PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN

KOTA TEBING TINGGI

5.1. Kekuatan, Kendala, dan Peluang ................................................................. 108

5.2. Kebijakan dan Road Map Pengendalian Kuantitas Penduduk.......... 112

5.3. Kebijakan dan Road Map Peningkatan Kualitas Penduduk ............... 114

5.4. Kebijakan dan Road Map Penataan Persebaran dan

Pengarahan Mobilitas Penduduk ........................................................................ 119

5.5. Kebijakan dan Road Map Pembangunan Keluarga .............................. 122

5.6. Kebijakan dan Road Map Pembangunan Manajemen

Database dan Informasi Kependudukan .......................................................... 123

BAB VI PENUTUP .................................................................................................... 124

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 126

Page 10: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

10

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Daftar Tabel

Tabel 1. Jumlah Kepadatan Penduduk Kota Tebing Tinggi

Tahun 2011-2017 (hal 12)

Tabel 2. Angka Total Fertility Rate (TFR) dan Angka Contraceptive Prevalence

Rate (CPR) Kota Tebing Tinggi Tahun 2013-2018 (hal 14)

Tabel 3. Angka Partisipasi Sekolah Menurut Kelompok Umur di Kota Tebing

Tinggi Tahun 2010 – 2017 (hal 35)

Tabel 4. Angka Partisipasi Sekolah Murni dan Kasar Menurut Jenjang

Pendidikan di Kota Tebing Tinggi Tahun 2010 – 2017 (hal 36)

Tabel 5. Jumlah Anggota DPRD Kota Tebing Tinggi Menurut Jenis Kelamin

Tahun 2010 – 2017 (hal 45)

Tabel 6. Jumlah Penduduk, Rumah Tangga dan Rata-Rata Anggota Rumah

Tangga di Kota Tebing Tinggi Tahun 2010 – 2017 (hal 49)

Tabel 7. Banyaknya Keluarga Menurut Kecamatan dan Klasifikasi Keluarga di

Kota Tebing Tinggi Tahun 2017 (hal 50)

Tabel 8. Jumlah Migrasi Masuk, Migrasi Keluar dan Migrasi Netto Kota Tebing

Tinggi Tahun 2016 (hal 53)

Tabel 9. Jumlah dan Persentase Penduduk yang Memiliki Akte Kelahiran, KTP

dan Kartu Keluarga (hal 55)

Tabel 10. Tahapan Operasionalisasi Pengendalian Kuantitas Penduduk (hal 85)

Tabel 11. Tahapan Operasionalisasi Peningkatan Kualitas Penduduk (hal 90)

Tabel 12. Indikator keberhasilan (hal 92)

Tabel 13. Indikator Keberhasilan (hal 93)

Page 11: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

11

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Tabel 14. Indikator Keberhasilan (hal 94)

Tabel 15. Indikator Keberhasilan (hal 94)

Tabel 17. Road Map Sasaran Kuantitatif Pengendalian

Kuantitas Penduduk (hal 110)

Tabel 18. Road Map Sasaran Kuantitatif Berdasarkan

Strategi Kebijakan (hal 116)

Page 12: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

12

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Daftar Gambar

Gambar 1. Kerangka Pikir Perumusan Grand Design Pembangunan

Kependudukan Kota Tebing Tinggi Pembangunan 2017-2042 (hal 28)

Gambar 2. Kebijakan pengaturan fertilitas melalui program KB (hal 81)

Gambar 3. Pengaturan fertilitas Program Keluarga Berencana (hal 82)

Gambar 4. Kebijakan Pengaturan Mortalitas (hal 83)

Gambar 5 Tahapan Strategi Pengendalian Kuantitas (hal 84)

Gambar 6. Tahapan Pengembangan Pembangunan Sistem Informasi dan

Administrasi Data Kependudukan dan Isu-Isu Strategis (hal 89)

Gambar 7. Road Map Sasaran Kualitatif Pengendalian

Kuantitas Penduduk (hal 107)

Gambar 8. Road Map Sasaran Kualitatif Peningkatan

Kualititas Penduduk (hal 109)

Gambar 9. Road Map Sasaran Penataan Persebaran dan Pengarahan Mobilitas

Penduduk (hal 115)

Gambar 10. Road Map Sasaran Kebijakan Pembangunan Keluarga (hal 117)

Gambar 11. Road Map Sasaran Kebijakan Pembangunan Sistem Informasi dan

Data Administrasi Kependudukan (hal 118)

Page 13: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

13

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Daftar Grafik

Grafik. 1 Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Tebing Tinggi

Tahun 1980 – 2010 (hal 30)

Grafik 2. Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin Kota Tebing Tinggi

Tahun 2010 – 2017 (hal 31)

Grafik 3. Rasio Beban Ketergantungan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2010 – 2017 (hal 32)

Grafik 4. Jumlah dan Rasio Penduduk Lanjut Usia Kota Tebing Tinggi Tahun

2010 – 2017 (hal 33)

Grafik 5. Angka Kematian Bayi, Balita dan Ibu di Kota Tebing Tinggi

Tahun 2013 –2017 (hal 38)

Grafik 6. Jumlah Balita Gizi Buruk di Kota Tebing Tinggi Tahun 2013 – 2017

(hal 39)

Grafik 7. Angka Harapan Hidup Kota Tebing Tinggi

Tahun 2010 – 2017 (hal 40)

Grafik 8. Pendapatan Per Kapita Kota Tebing Tinggi

Tahun 2010 – 2017 (hal 41)

Grafik 9. Indeks Pembangunan Manusia Kota Tebing Tinggi

Tahun 2010 – 2017 (hal 42)

Grafik 10. Jumlah Penduduk Miskin dan Rasio Gini Kota Tebing Tinggi Tahun

2010 – 2017 (hal 44)

Grafik 11. Rasio Pegawai Negeri Sipil Kota Tebing Tinggi Menurut Jenis

Kelamin Tahun 2010 – 2017 (hal 46)

Grafik 12. Jumlah Pengangguran Kota Tebing Tinggi

Tahun 2010 – 2015 (hal 47)

Page 14: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

14

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Grafik 13. Penduduk Berusia 15 Tahun Keatas yang Bekerja Menurut Sektor

Ekonomi di Kota Tebing Tinggi Tahun 2010 – 2017 (hal 48)

Grafik 14. Persebaran Penduduk Menurut Kecamatan di Kota Tebing Tinggi

Tahun 2010 – 2017 (hal 52)

Grafik 15. Angka Kelahiran Total (TFR) Kota Tebing Tinggi

Tahun 2013 – 2018 (hal 58)

Grafik 16. Contraceptive Prevalence Rate (CPR) dan Unmet Need Kota Tebing

Tinggi Tahun 2013 -2018 (hal 59)

Grafik 17. Proyeksi Angka Kelahiran Total Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017 – 2042 (hal 60)

Grafik 18. Proyeksi Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017 – 2042 (hal 61)

Grafik 20. Rasio Ketergantungan Kota Tebing Tinggi 2017 – 2042 (hal 62)

Grafik 19. Piramida Penduduk Kota Tebing Tinggi Tahun 2017 – 2042 (hal 62)

Grafik 21. Proyeksi Angka Partsipasi Sekolah Menurut Kelompok Umur Kota

Tebing Tinggi Tahun 2017 – 2042 (hal 69)

Grafik 22. Proyeksi Rata-Rata Lama Sekolah Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017 – 2042 (hal 70)

Grafik 23. Proyeksi Angka Kematian Bayi (AKB), Balita (AKABA) dan Ibu (AKI)

di Kota Tebing Tinggi Tahun 2017 -2042 (hal 71)

Grafik 24. Proyeksi Jumlah Bayi Gizi Buruk di Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017 – 2042 (hal 72)

Grafik 25. Proyeksi Angka Harapan Hidup Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017 – 2042 (hal 72)

Page 15: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

15

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Grafik 26. Proyeksi PDRB dan Pendapatan Per Kapita Atas Dasar Harga

Berlaku Kota Tebing Tinggi Tahun 2017 – 2042 (hal 73)

Grafik 27. Proyeksi Rasio Gini dan Angka Kemiskinan Kota Tebing Tebing

Tahun 2017 – 2042 (hal 74)

Grafik 28. Proyeksi Kepadatan Penduduk Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017 – 2042 (hal 77)

Page 16: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

16

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

BAB I

PENDAHULUAN

Page 17: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

17

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

1.1. Latar Belakang

ota Tebing Tinggi menghadapi bonus demografi sampai dengan

tahun 2045 dengan proyeksi usia produktif mayoritas dari jumlah

komposisi penduduk. Tentu saja, ini bisa menjadi ancaman dan juga peluang

yang harus segera direspon dengan pengambilan kebijakan kependudukan

yang tepat. Kebijakan pendudukan yang tepat merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari mengelola dan mengembangkan peran demografi sebagai

pendorong utama dampak sosial, ekonomi, politik, dan lingkungan dari

dinamika kependudukan yang terus berkembang dan memiliki tantangan yang

besar (Erken, 2017)

Sensus Penduduk Tahun 2010 menunjukkan Kota Tebing Tinggi memiliki

jumlah penduduk sebanyak 145.180, yang terdiri dari 71.845 laki-laki dan 73.335

perempuan, dengan persebaran paling terbesar di Kecamatan Bajenis sebesar

22,79 persen, dan Kecamatan Rambutan sebesar 21,62 persen, dengan

kepadatan penduduk yang meningkat dari Tahun 2011-2017, tertinggi sebesar

4.180,18.

Tabel 1.

Jumlah Kepadatan Penduduk Kota Tebing Tinggi Tahun 2011-2017

Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa) Kepadatan (Jiwa/Km2)

2011 146.606 3.814,09

2012 147.771 3.844,40

2013 149.065 3.878,06

K

Page 18: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

18

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

2014 154.804 3.878,06

2015 156.815 4.079,68

2016 158.902 4.133,98

2017 160.686 4.180,18

Sumber : BPS Kota Tebing Tinggi (diolah tim penyusun)

Kebijakan kependudukan yang disusun dalam GDPK Kota Tebing Tinggi

ini memberikan perhatian dan mengedepankan konteks tantangan lokal dan

nasional, sebagai faktor utama (driven cause) yang mempengaruhi

pembangunan kependudukan Kota Tebing Tinggi. Untuk itu, pendekatan untuk

melihat keluar (outward looking) dan melihat kedalam (inward looking) menjadi

pendekatan yang sangat penting untuk menjadikan kebijakan kependudukan

memiliki posisi strategis dalam pengambilan kebijakan dan melengkapi

penyusunan rencana kebijakan jangka panjang Kota Tebing Tinggi.

Tujuan kuantitatif penduduk untuk mencapai pertumbuhan seimbang

(balancing growth) yang tertuang dalam RPJMD Kota Tebing Tinggi Tahun

2017-2022, menjelaskan bahwa pembangunan kebijakan kependudukan

menitikberatkan pada pendekatan penguatan sumber daya manusia dalam

mendukung kebijakan pembangunan Kota Tebing Tinggi dalam jangka

panjang.

Dinamika kepadatan penduduk (demography density) Kota Tebing Tinggi

juga memiliki dampak pada persebaran, mobilitas, dan juga kualitas

pembangunan penduduk. Data BPS menunjukkan kepadatan penduduk pada

rentang tahun 2011-2017. Masalah ekonomi seperti kemiskinan dan

ketimpangan di perkotaan juga menjadi masalah Kota Tebing Tinggi. Pada

tahun 2015, Kota Tebing Tinggi memiliki angka kepentingan sebesar 0,39.

Page 19: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

19

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Masalah lain seperti Angka Pengangguran Terbuka (APT) yang juga sangat

besar. Namun, dalam rentang waktu 20 tahun ini, Kota Tebing Tinggi berhasil

mengelola dinamika kependudukan dengan sangat baik.

Jika dilihat dari angka TFR (Angka Kelahiran Total) pada tahun 2013

sebesar 2,21 secara fluktuatif dan menurun terakhir pada tahun 2018 sebesar

2,14, dan secara konstan dari tahun 2016 sebesar 2,15 dan tahun 2017 sebesar

2,04. Hal ini berkaitan dengan angka CPR (peserta KB Aktif) yang menunjukkan

jumlah peserta KB semakin meningkat di tahun 2018.

Tabel 2.

Angka Total Fertility Rate (TFR) dan Angka Contraceptive Prevalence Rate (CPR)

Kota Tebing Tinggi Tahun 2013-2018

Angka 2013 2014 2015 2016 2017 2018

TFR 2,21 2,15 2,23 2,15 2,04 2,14

CPR 73,08 75,40 73,35 71,29 73,49 76,36

Sumber : BPS dan Dinas PPAPPKB Kota Tebing Tinggi (diolah tim penyusun)

Penyesuaian komitmen kebijakan yang akan disusun dengan kondisi

permasalahan dan tantangan yang ada, merupakan titik awal bagi

pengembangan kebijakan kependudukan yang berkelanjutan. Sementara itu,

perubahan lingkungan strategis, baik pada skala internasional maupun internal,

telah menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi dinamika kebijakan

kependudukan di Indonesia. Pada skala internasional, kesepakatan

internasional, baik hasil dari ICPD (International Conference on Population and

Development) di Kairo tahun 1994, SDGs, dan juga kesepakatan internasional

tentang Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Sustainable Goals),

Page 20: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

20

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

telah menyebabkan perubahan orientasi kebijakan kependudukan, menjadi isu

pembangunan yang penting dan memiliki dampak sosial, ekonomi, politik, dan

lingkungan yang berkelanjutan. Kebijakan terdahulu sebagai contoh, prinsip-

prinsip ICPD yang belum sepenuhnya tertuang dalam UU No. 10 Tahun 1992

menjadi salah satu pertimbangan penting dilakukannya amandemen UU

tersebut yang kemudian menghasilkan UU No. 52 Tahun 2009.

Arah kebijakan pembangunan kependudukan dan hasil ICPD yang

menekankan pentingnya hak dan kesehatan reproduksi telah mewarnai

program Keluarga Berencana di Indonesia pasca-ICPD. Selain itu, Indonesia

memiliki komitmen untuk mengadopsi 20 tahun Plan of Action (PoA) ICPD yang

mencakup tujuan penting kebijakan penduduk dan pembangunan, yaitu

pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dalam konteks pembangunan

berkelanjutan (sustainable development), pendidikan, kesetaraan gender,

penurunan kematian maternal, anak dan bayi, peningkatan akses terhadap

pelayanan kesehatan reproduksi, termasuk keluarga berencana dan kesehatan

seksual.

Untuk mengatasi tantangan kebijakan pembangunan kependudukan itu,

penyusunan Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042 menjadi dokumen perencanaan kebijakan yang sangat

penting dalam rangka menghadapi dan mengelola resiko masalah

kependudukan yang terjadi di masa depan.

Hal ini merupakan tindak lanjut atau operasionalisasi Undang-Undang

No. 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan

Keluarga serta Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah

Daerah dan dengan melibatkan semua pemangku kepentingan yang terkait

dalam penentuan kebijakan pembangunan kependudukan melalui

Page 21: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

21

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

pembentukan Kelompok Kerja yang membahas permasalahan kebijakan

kependudukan strategis.

Melalui Keputusan Walikota Kota Tebing Tinggi Nomor 470 /297/Tahun

2019 tentang Pembentukan Tim Penyusun Grand Design Pembangunan

Kependudukan Kota Tebing Tinggi tahun 2019 telah dibentuk lima kelompok

kerja untuk menyusun GDPK yang masing-masing bertanggungjawab untuk

menyusun kerangka dan pendekatan Grand Design termasuk Road Map GDPK.

Pembangunan Kependudukan kelima kelompok kerja tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Kelompok Kerja Bidang Pengendalian Kuantitas Penduduk

(Kelompok Kerja I)

2. Kelompok Kerja Bidang Peningkatan Kualitas Penduduk (Kelompok

Kerja II)

3. Kelompok Kerja Bidang Pembangunan Keluarga (Kelompok Kerja III)

4. Kelompok Kerja Bidang Penataan Pesebaran dan Pengaturan

Mobilitas Penduduk (Kelompok Kerja IV)

5. Kelompok Kerja Bidang Pembangunan Manajemen Database

Kependudukan (Kelompok Kerja V)

Kelima kelompok kerja tersebut telah bekerja secara maksimal dan

telah menghasilkan Grand Design yang bekerja berdasarkan Surat Keputusan

Walikota Kota Tebing Tinggi. Diharapkan dokumen GDPK ini dapat menjadi

landasan dan acuan bagi perumusan program atau kegiatan operasional untuk

mengatasi permasalahan kependudukan di Kota Tebing Tinggi serta

mengintegrasikannya dengan dokumen perencanaan pembangunan strategis

lainnya. GDPK merupakan arahan kebijakan dalam tahapan dua puluh lima

tahunan Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi, dengan melihat

target pencapaian sampai dengan tahun 2042. Dalam dokumen ini

Page 22: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

22

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

dicantumkan pula kebijakan dan roadmap yang berisi kebijakan strategis

yang diperlukan untuk tiap lima tahunan sampai tahun 2042, sehingga dapat

diperoleh gambaran yang jelas secara strategis terkait dengan upaya-upaya

yang perlu diambil oleh setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta

berbagai stakeholder dalam mendukung implementasi Pembangunan

Kependudukan Kota Tebing Tinggi.

Selain itu, penyusunan GDPK Kota Tebing Tinggi juga memperhatikan

beberapa dokumen yang telah ada terlebih dahulu, misalnya Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Tebing Tinggi (RPJP) , Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Tebing Tinggi (RPJMD), serta

berbagai acuan regulasi yang terkait dengan GDPK yang dihasilkan merupakan

dokumen yang komprehensif, akomodatif dan terstruktur sesuai dengan

pembangunan kebijakan kependudukan yang berkelanjutan dan berkualitas.

Kebijakan kependudukan dalam GDPK Kota Tebing Tinggi secara khusus

merupakan landasan struktur masa kini (population-responsive policy) untuk

mempengaruhi ataupun meningkatkan kebijakan kualitas dan kuantitas

penduduk dimasa mendatang (population-influencing policy). Dengan

komitmen jangka panjang yang telah disusun oleh kelompok kerja yang ada

didalam penyusunan GDPK ini diharapkan menjadi panduan kebijakan utama

pendukung (leading policy), yang akan mengurangi resiko, peluang bonus

demografi Kota Tebing Tinggi.

Page 23: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

23

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

1.2. Dasar Hukum

Beberapa peraturan yang menjadi dasar dalam penyusunan Grand

Design Pembangunan Kependudukan adalah sebagai berikut:

1. Pasal 18 ayat (6) Undang – Undang Dasar 1945;

2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279);

3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor

78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4421);

5. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

Page 24: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

24

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

6. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan Ruang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

7. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan sosial

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967);

8. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

9. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan

Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 161, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

10. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244)

11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 153 Tahun 2014

Tentang Grand Design Pembangunan Kependudukan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 310);

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tata

Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Ranperda Tentang

RPJPD Dan RPJMD, serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD Dan

RKPD (Tanggal 19 September 2017) : Tentang Penyelenggaraan

Urusan Pengendalian Kependudukan dan KB;

Page 25: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

25

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

13. Peraturan Gubernur Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Grand Design

Pembangunan Kependudukan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011-

2035;

14. Pemprovsu 2014. Grand Design Pembangunan Kependudukan

Sumatera Utara Tahun 2011-2035. Medan : Pemprovsu;

15. Peraturan Daerah Kota Tebing Tinggi Nomor 8 Tahun 2017 Tentang

RPJMD Kota Tebing Tinggi.

16. Peraturan Walikota Tentang Grand Design Pembangunan

Kependudukan Kota Tebing Tinggi Nomor 13 Tahun 2019.

Page 26: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

26

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

1.3. Visi

Dalam rangka menyusun kebijakan kependudukan strategis Kota Tebing

Tinggi, penyusunan GDPK ini disusun dengan visi kebijakan sebagai pernyataan

strategis yang akan dijabarkan dalam Road Map GDPK. Visi kebijakan

pembangunan kependudukan merupakan arah strategis yang akan di

implementasikan lewat kebijakan lintas OPD dalam mendukung pembangunan

kependudukan di Kota Tebing Tinggi.

Adapun visi Pembangunan kependudukan Kota Tebing Tinggi dalam

GDPK Tahun 2017-2042 adalah :

“Pembangunan Kependudukan yang

Berkualitas,Berkemajuan, dan Berkelanjutan

dalam Mendukung Kota Tebing Tinggi

sebagai Kota Jasa dan Perdagangan”

Visi kebijakan pembangunan kependudukan Kota Tebing Tinggi Tahun

2017-2042 juga sudah memperhatikan GDPK Nasional, GDPK Provinsi, RPJP

Kota Tebing Tinggi, dan juga RPJMD Kota Tebing Tinggi.

Page 27: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

27

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

1.4. Misi

Misi kependudukan Kota Tebing Tinggi Tahun 2017-2042 :

1. Pembangunan Kependudukan Berkualitas

Menempatkan aspek kebijakan kependudukan sebagai titik sentral

pembangunan yang mengintegrasikan kebijakan kependudukan ke

dalam kebijakan pembangunan ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan

2. Pembangunan Kependudukan Berkemajuan

Menempatkan aspek kebijakan penyesuaian pembangunan

kependudukan sesuai dengan tantangan lokal, nasional, dan

internasional dengan menitikberatkan pada pengembangan sumber

daya yang unggul untuk masa depan.

3. Pembangunan Kependudukan Berkelanjutan

Menempatkan aspek keberlanjutan dalam pembangunan kependudukan

yang memperhatikan hasil pembangunan yang dapat mendistribusikan

keadilan bagi generasi sekarang dan generasi yang akan datang.

Page 28: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

28

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

1.5. Arah Kebijakan

Sementara itu, arah kebijakan dari GDPK dapat dirumuskan adalah:

1. Pembangunan kependudukan yang menggunakan pendekatan hak

asasi sebagai prinsip utama

2. Pembangunan kependudukan yang mengakomodasi partisipasi semua

pemangku kepentingan, baik di tingkat pusat, daerah maupun

masyarakat

3. Pembangunan kependudukan yang mendasarkan penduduk sebagai

titik sentral pembangunan, yaitu penduduk sebagai pelaku (subjek)

maupun penerima (objek) pembangunan

4. Pembangunan kependudukan yang mampu menjadi bagian dari usaha

untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dengan memanfaatkan

kemajuan teknologi dan inovasi yang berkelanjutan

5. Pembangunan kependudukan yang mampu menyediakan data dan

sistem informasi kependudukan yang valid dan dapat dipercaya

Page 29: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

29

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

1.6. Tujuan

Arah kebijakan dalam GDPK ini mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Mewujudkan tahapan kebijakan windows of opportunity melalui skema

kebijakan pengaturan kuantitas penduduk dengan menitiberatkan pada

permasalahan jumlah, struktur, komposisi, pertumbuhan, dan persebaran

penduduk.

2. Mewujudkan keterkaitan yang erat dengan keseimbangan sumber daya

manusia dan tantangan kependudukan melalui pengarahan mobilitas

penduduk sesuai dengan pemenuhan sektor pembangunan strategis.

3. Mewujudkan keluarga yang memiliki ketahanan, sejahtera, maju, mandiri,

beriman, dan harmonis yang berkeadilan untuk membentuk sumber daya

keluarga yang berkelanjutan.

4. Mewujudkan sistem kebijakan data dan informasi kependudukan yang

akurat dan terintegrasi melalui kemudahan atas akses layanan

kependudukan yang berkelanjutan.

Page 30: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

30

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Konsep kebijakan kependudukan Kota Tebing Tinggi Tahun 2017-2042

dijelaskan sebagai berikut :

Page 31: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

31

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

1.7. Sasaran

Adapun sasaran kebijakan pembangunan kependudukan yang ingin

dicapai adalah sebagai berikut ;

1. Mencapai kebijakan pembangunan kependudukan dengan

mewujudkan pembangunan berwawasan kependudukan yang

berdasarkan hak asasi untuk meningkatkan kualitas penduduk

dibidang ekonomi, kesehatan, dan pendidikan dalam rangka

mencapai pembangunan berkelanjutan

2. Mencapai kebijakan pembangunan kependudukan berdasarkan

windows of opportunity melalui pengelola kuantitas penduduk

dengan pengendalian angka kelahiran, penurunan angka

kematian, dan pengarahan mobilitas penduduk yang berkelanjutan

dan sistematis.

3. Mencapai kebijakan pembangunan kependudukan berdasarkan

pembangunan keluarga yang berkualitas dengan menitikberatkan

pada ketahanan yang mampu meningkatkan sumber daya

keluarga secara berkelanjutan.

4. Mencapai kebijakan pembangunan berdasarkan pembangunan

kebijakan data dan informasi kependudukan yang akurat dan

terintegrasi.

Page 32: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

32

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

1.8. Hubungan Grand Design Pembangunan

Kependudukan Kota Tebing Tinggi dengan

Dokumen Perencanaan Lain

Dokumen perencanaan Grand Design Pembangunan Kependudukan

Kota Tebing Tinggi merupakan perumusan rencana kebijakan strategis

Pembangunan Kependudukan selama 25 tahun kedepan, dan akan

diimplementasikan dalam periode jangka waktu 5 tahun dimana GDPK harus

memiliki pendekatan dan pengembangan kebijakan yang mengarah pada

program pembangunan kependudukan meliputi pengendalian kuantitas dan

Peningkatan kualitas penduduk, pengendalian mobilitas penduduk,

pembangunan keluarga, dan pengembangan manajemen sistem informasi dan

data kependudukan yang akurat dan terintegrasi.

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi Tahun

2017-2042 merupakan perencanaan kebijakan strategis yang memiliki

hubungan sistematis dengan Pembangunan Nasional, Pembangunan Provinsi

Sumatera Utara, dan juga pembangunan ditingkatan lokal. Dengan konektivitas

antara rencana dan tujuan pembangunan tersebut, maka dalam jangka panjang

GDPK Kota Tebing Tinggi memiliki tujuan peningkatan kondisi kependudukan

yang berkualitas dalam mendukung Pembangunan Kependudukan Nasional

yang berkelanjutan.

Untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan kependudukan

Kota Tebing Tinggi dalam jangka panjang, GDPK Kota Tebing Tinggi juga bagian

yang tidak terpisahkan dari dokumen perencanaan Kota Tebing Tinggi untuk

mencapai kesejahteraan masyarakat yang meliputi peningkatan Indeks

Page 33: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

33

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Pembangunan Manusia yang dapat meningkatkan kualitas kesehatan,

pendidikan, dan ekonomi yang meliputi dukungan kebijakan pengendalian

kuantitas penduduk, peningkatan kualitas penduduk, penatanaan persebaran,

mobilitas penduduk, pembangunan keluarga, serta pembangunan sistem

informasi dan data kependudukan yang akurat dan terintegrasi.

Gambar 1.

Kerangka Pikir Perumusan Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota

Tebing Tinggi Pembangunan 2017-2042

Pengendalian Mobilisasi, Migrasi,

dan Urbanisasi

Perlindungan Sosial dan Ekonomi, yang Komprehensif dan

Berkelanjutan

Pembangunan Nilai-Nilai Keluarga

dan Hubungan Intergenerasi

Penduduk Tumbuh Seimbang dan

Berkualitas

GDPK

Ekonomi

Pendidikan

Kesehatan

Lingkungan

1. Pengendalian Kuantitas Penduduk

2. Peningkatan Kualitas Penduduk

3. Pengendalian Mobilitas Penduduk

4. Pembangunan Keluarga

5. Penataan Persebaran dan Pengaturan Mobilitas, Migrasi, dan

Urbanisasi

1. Program Pengendalian Kuantitas Penduduk

2. Program Peningkatan Kualitas Penduduk

3. Program pengendalian mobilitas penduduk

4.Program Pembangunan Keluarga

5. Program Penataan Persebaran dan Pengaturan

Mobilitas, Migrasi, dan Urbanisasi

Page 34: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

34

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

BAB II KONDISI

KEPENDUDUKAN KOTA

TEBING TINGGI SAAT INI

Page 35: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

35

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

2.1. Kuantitas Penduduk

Kota Tebing Tinggi merupakan satu dari delapan Kota yang terdapat di

Provinsi Sumatera Utara dengan jumlah penduduk yang relatif lebih kecil bila

dibandingkan dengan Kota-Kota lain seperti Binjai atau Pematang Siantar.

Meski relatif lebih kecil bila dibandingkan dengan Kota-Kota lain di Sumatera

Utara, namun dalam rentang waktu tahun 1980-2010 terjadi peningkatan

jumlah penduduk yang cukup pesat di Kota Tebing Tinggi. Hal itu dapat dilihat

dari laju pertumbuhan penduduk Kota Tebing Tinggi pada tahun 1990 – 2010

sebesar 0,71 persen. Sementara pada tahun 2000 – 2010 laju pertumbuhan

penduduk meningkat dari dasarwasa sebelumnya yakni sebesar 1,52 persen.

Grafik. 1

Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Tebing Tinggi Tahun 1980 – 2010

Sumber : BPS Sumatera Utara

Sumber : BPS Kota Tebing Tinggi

2,40%

0,71%

1,52%

0,00%

0,50%

1,00%

1,50%

2,00%

2,50%

3,00%

1980-1990 1990-2000 2000-2010

Page 36: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

36

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

98%97,91% 97,93%

97,74% 97,67%

97%

97,84%

97,63%

96%

97%

97%

97%

97%

97%

98%

98%

98%

98%

135.000

140.000

145.000

150.000

155.000

160.000

165.000

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah Penduduk Kota Tebing Tinggi Rasio Jenis Kelamin Kota Tebing Tinggi

Dalam konteks jumlah penduduk, menurut data dari Badan Pusat Statistik

pada tahun 2010, jumlah penduduk Kota Tebing Tinggi adalah 142.248 jiwa.

Jumlah penduduk tersebut terus mengalami peningkatan selama delapan tahun

terakhir. Pada tahun 2016 yang lalu, Kota Tebing Tinggi memiliki penduduk

sebesar 158.902 jiwa dan di tahun 2017 meningkat menjadi 160.686 jiwa.

Sebaliknya, berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 rasio jenis kelamin

– perbandingan penduduk laki-laki dengan perempuan di Kota Tebing Tinggi

adalah 98 persen. Ini dapat diartikan dari setiap 100 perempuan terdapat 98

laki-laki. Rasio jenis kelamin di Kota Tebing Tinggi mendekati nilai ideal karena

mendekati 100 persen. Namun dalam perkembangannya, terjadi penurunan

rasio jenis kelamin dan terendah di tahun 2015 yaitu 97 persen. Akan tetapi,

pada tahun 2016 dan 2017 rasio jenis kelamin meningkat kembali menjadi 97,

84 persen dan 97.63 persen.

Grafik 2.

Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin Kota Tebing Tinggi Tahun 2010 –

2017

Sumber: BPS Kota Tebing Tinggi (Diolah Tim Penyusun)

Page 37: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

37

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Sementara itu, untuk rasio beban ketergantungan yang dapat diartikan

sebagai perbandingan antara penduduk usia non-produktif (umur di bawah 15

tahun dan umur di atas 65 ke atas) dengan penduduk usia produktif (umur 16

– 64 tahun), Kota Tebing Tinggi memiliki rasio ketergantungan 59,62 persen di

tahun 2010. Nilai dari rasio menunjukkan bahwa 100 penduduk produktif di

Kota Tebing Tinggi menanggung 59 – 60 penduduk usia non-produktif. Rasio

beban ketergantungan tersebut mengalami penurunan yang cukup stabil dalam

delapan tahun terakhir – dimana pada tahun 2017, nilai rasio ketergantungan

mencapai nilai terendah dengan 49,33 persen. Tentu hal itu sejalan dengan

proyeksi demography devidend atau bonus demografi yang mana jumlah

penduduk usia produktif lebih besar dari pada penduduk usia non-produktif

sehingga dapat meningkatkan aktivitas ekonomi Kota Tebing Tinggi.

Grafik 3.

Rasio Beban Ketergantungan Kota Tebing TinggiTahun 2010 – 2017

Sumber : BPS Kota Tebing Tinggi

59,62

50,92 50,86 49,98 49,74 49,52 49,33

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Rasio Beban Ketergantungan

Page 38: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

38

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

6,55%6,78% 6,85% 6,95%

7,28%7,56%

7,85%8,18%

0,00%

1,00%

2,00%

3,00%

4,00%

5,00%

6,00%

7,00%

8,00%

9,00%

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah Penduduk Usia Lanjut Rasio Penduduk Usia Lanjut

Di sisi lain, jumlah penduduk lanjut usia (60 tahun ke atas) di Kota Tebing

Tinggi mengalami peningkatan pada periode tahun 2010 – 2017. Hal itu dapat

di lihat pada grafik 4, jumlah penduduk lanjut usia di tahun 2010 adalah 9.517

jiwa atau 6,55 persen dari seluruh jumlah penduduk Kota Tebing Tinggi. Jumlah

tersebut terus meningkat sehinggga pada tahun 2015 mencapai 11. 858 jiwa

dan tahun 2017 sudah 13.152 jiwa atau sebesar 8.18 persen dari seluruh

penduduk.

Dalam konteks ini, Pemerintah Kota Tebing Tinggi perlu mengantisipasi

peningkatan penduduk lanjut usia dalam jangka menengah. Hal ini karena

apabila jumlah penduduk lanjut usia terus meningkat dikhawatirkan akan

menjadi beban terhadap ekonomi di Kota Tebing Tinggi dan dapat

menimbulkan masalah kependudukan yang baru.

Grafik 4.

Jumlah dan Rasio Penduduk Lanjut Usia Kota Tebing Tinggi Tahun 2010 –

2017

Sumber : BPS Kota Tebing Tinggi

Page 39: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

39

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

2.2. Kualitas Penduduk

2.2.1. Aspek Pendidikan

Pada aspek pendidikan, indikator angka partisipasi sekolah menjadi salah

satu ukuran yang penting. Angka partisipasi sekolah (net enrollment rate) sendiri

merupakan ukuran daya serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia

sekolah. Angka tersebut memperhitungkan adanya perubahan penduduk,

terutama usia muda yang masih sekolah. Ukuran yang banyak digunakan di

sektor pendidikan seperti pertumbuhan jumlah murid, lebih menunjukan

perubahan jumlah murid yang mampu ditampung di setiap jenjang sekolah.

Dengan demikian, naiknya persentase jumlah murid tidak dapat diartikan

sebagai semakin meningkatnya partisipasi sekolah.

Dalam hal ini, angka partisipasi sekolah berdasarkan kelompok umur di

Kota Tebing Tinggi memiliki angka yang bervariasi. Pada kelompok umur 7 – 12

tahun, angka partisipasi sekolah dapat dikategorikan dalam kondisi yang

menggembirakan. Hal ini karena sepanjang periode 2010 – 2017 angka

partisipasi sekolah sudah mendekati bahkan pada tahun 2010, 2014 dan 2015

sudah 100 persen. Selanjutnya, pada kelompok umur 13 – 15 tahun atau setara

dengan SMP, angka partisipasi sekolah juga menunjukan perkembangan yang

baik. Angka partisipasi sekolah pada kelompok umur tersebut juga mendekati

100 persen dan angka yang terendah 93.13 persen di tahun 2012 dan 2013.

Namun pada kelompok umur 16 – 18 tahun atau setara dengan SMA,

angka partisipasi sekolah masih relatif rendah. Hal itu jelas terlihat pada tabel

2.2. dimana angka partisipasi sekolah yang tertinggi di tahun 2015 dengan

Page 40: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

40

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

80,12. Selanjutnya pada tahun 2016 dan 2017 angka partisipasi sekolah pada

kelompok umur 16 -18 tahun menurun menjadi 77,65 persen dan 72,72 persen.

Ini tentu menjadi kabar yang kurang baik karena Pemerintah Kota Tebing Tinggi

dalam visi di sektor pendidikannya mewajibkan belajar 12 tahun bagi seluruh

masyarakat Kota Tebing Tinggi.

Sejalan dengan kelompok umur 16 – 18 tahun, kelompok umur 19 – 24

atau setara dengan Perguruan Tinggi, memiliki angka partisipasi yang juga

rendah. Pada tahun 2010 angka partisipasi sekolah pada kelompok umur

tersebut hanya 3,96 persen. Tapi pada tahun-tahun selanjutnya mengalami

peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 2012 dan 2013 angkanya sudah

9.12 persen dan di tahun 2017 sebesar 22,88 persen.

Tabel 3.

Angka Partisipasi Sekolah Menurut Kelompok Umur di Kota Tebing Tinggi

Tahun 2010 – 2017

Tahun Kelompok Umur

7 – 12 13 – 15 16 – 18 19 – 24

2010 100.00 95.52 68.25 3.96

2011 99.11 95.26 58.21 5.44

2012 99.04 93.13 69.40 9.12

2013 99.87 93.13 69.40 9.12

2014 100.00 98.42 74.19 17.31

2015 100.00 96.86 80.12 16.34

2016 99.75 94.93 77.65 27.49

2017 99.27 96.90 72.72 22.88

Sumber : BPS Kota Tebing Tinggi

Page 41: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

41

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Pada Angka Partisipasi Murni (APM) atau net enrollment rate di jenjang

SD menunjukan perkembangan yang baik. Net enrollment rate terendah pada

jenjang SD hanya di tahun 2012 dengan angka 89,21 persen selebihnya angka

partisipasi murninya sudah stabil mendekati 100 persen. Berbeda pada jenjang

SD, angka partisipasi murni untuk jenjang SMP memerlukan perbaikan. Ini dapat

dilihat dari angka partisipasi murni jenjang SMP yang tidak mengalami

peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 2010 net enrollment ret 80,70

persen namun pada tahun-tahun berikutnya angkanya menurun menjadi 77.44

persen di tahun 2014 dan meningkat sedikit di 2017 menjadi 83.89 persen.

Sementara itu, untuk Angka Partisipasi Kasar (APK) atau gross enrollment

rate pada semua jenjang pendidikan di Kota Tebing Tinggi juga sudah

menunjukan perkembangan yang baik kecuali pada tahun 2015. Untuk jenjang

SD net enrollment rate pada tahun 2015 adalah 95,52 persen, jenjang SMP 85,47

persen dan SMA 72,61 persen. Selengkapnya dapat di lihat dari tabel 4.

Tabel 4.

Angka Partisipasi Sekolah Murni dan Kasar Menurut Jenjang Pendidikan di

Kota Tebing Tinggi Tahun 2010 – 2017

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Tebing Tinggi (diolah tim penyusun)

Tahun Angka Partisipasi Murni Angka Partisipasi Kasar

SD SMP SMA SD SMP SMA

2010 103.74 80.70 75.21 125.33 115.64 115.26

2011 95.60 76.67 102.30 115.75 117.23 160.84

2012 89.21 78.93 106.33 114.76 127.32 115.44

2013 96.62 81.26 91.20 120.53 127.15 147.36

2014 99.68 77.44 69.65 127.15 128.67 159.46

2015 93.05 76.19 63.57 119.49 127.61 153.12

2016 108.69 103.08 104.21 95.52 85.47 72.61

2017 98.04 83.98 70.22 109.31 100.25 90.71

Page 42: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

42

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

2.2.2. Aspek Kesehatan

Dalam aspek kesehatan, Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator

keberhasilan pembangunan kesehatan di suatu daerah. Secara umum, angka

kematian bayi adalah jumlah bayi yang meninggal pada fase antara kelahiran

hingga bayi belum mencapai usia 1 tahun per 1.000 kelahiran hidup. Dalam

konteks tersebut, berdasarkan data dari Profil Kesehatan Kota Tebing Tinggi

ditemukan pada tahun 2017 dari 3.023 jumlah bayi yang lahir hidup terdapat 21

kasus bayi yang meninggal. Sedangkan di tahun 2016 dari 3.039 jumlah bayi

lahir hidup terdapat 16 bayi yang meninggal.

Selanjutnya, Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan jumlah anak

yang meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan sebagai angka

per 1.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2013 di Kota Tebing Tinggi terdapat 5

kasus kematian balita. Angka tersebut mengalami peningkatan pada tahun 2015

dengan 27 kasus dan menurun pada tahun 2016 menjadi 18 kasus. Namun di

tahun 2017 angka kematian balita meningkat kembali menjadi 25 kasus.

Angka Kematian Ibu (AKI) yang dapat didefinisikan sebagai jumlah yang

meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan

atau penanganan selama fase kehamilan, melahirkan dan nifas (42 hari setelah

melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran

hidup. AKI juga dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait dengan

kehamilan. Di Kota Tebing Tinggi pada tahun 2013 terdapat 8 kasus kematian

ibu. Jumlah itu menurun pada tahun 2014 dan 2015 yang hanya 2 kasus lalu

meningkat kembali pada tahun 2016 dan 2017 menjadi 4 dan 7 kasus.

Page 43: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

43

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Grafik 5.

Angka Kematian Bayi, Balita dan Ibu di Kota Tebing Tinggi Tahun 2013 –2017

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi (Diolah tim penyusun)

Selain Angka Kematian Bayi, Balita dan Ibu, kondisi kesehatan lain yang

menjadi indikator penting dan dapat mempengaruhi kualitas penduduk adalah

status gizi balita. Status gizi balita dapat diukur berdasarkan umur, berat badan

(BB) dan tinggi badan (TB). Variabel umur, berat badan, tinggi badan ini

disajikan dalam bentuk tiga indikator antropometri yaitu berat badan menurut

umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U) dan berat badan menurut

tinggi badan (BB/TB). Status gizi balita ini dapat berimplikasi pada pola hidup

yang tidak sehat, anak bertubuh pendek dan kurus (stunting).

Di Kota Tebing Tinggi pada tahun 2013 terdapat 18 balita gizi buruk.

Jumlah kasus gizi buruk ini berkurang pada tahun 2014 dan 2015 menjadi 9

balita gizi guruk. Namun pada tahun berikutnya yaitu di tahun 2016, kasus gizi

buruk meningkat menjadi 13 kasus dan meningkat kembali pada tahun 2017

dengan 18 kasus balita gizi buruk.

3

22

1816

21

5

27 27

18

25

8

2 24

7

0

5

10

15

20

25

30

2013 2014 2015 2016 2017

Angka Kematian Bayi Angka Kematian Balita Angka Kematian Ibu

Page 44: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

44

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Grafik 6.

Jumlah Balita Gizi Buruk di Kota Tebing Tinggi Tahun 2013 – 2017

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi (Diolah tim penyusun)

Angka Harapan Hidup (AHH) merupakan rata-rata tahun kehidupan yang

akan datang dan dijalani oleh seseorang sejak lahir. Secara umum, angka

harapan hidup dapat digunakan untuk menilai tingkat kesehatan penduduk

sekaligus memperlihatkan keadaan dan sistem pelayanan kesehatan yang ada

dalam masyarakat. Hal ini karen angka harapan hidup dapat dipandang sebagai

suatu bentuk akhir dari hasil upaya peningkatan taraf kesehatan secara

keseluruhan.

Angka Harapan Hidup di Kota Tebing Tinggi sepanjang periode tahun

2010 – 2017 mengalami peningkatan secara signifikan. Di tahun 2010 angka

harapan hidup 2010 adalah 69,96 persen. Angka tersebut naik pada tahun 2014

menjadi 71,85 persen lalu meningkat kembali pada tahun 2017 menjadi 73,90

persen

18

9

9

13

18

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

2013

2014

2015

2016

2017

Jumlah Balita Gizi Buruk

Page 45: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

45

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Grafik 7.

Angka Harapan Hidup Kota Tebing Tinggi Tahun 2010 – 2017

Sumber : BPS Kota Tebing Tinggi (Diolah tim penyusun)

2.2.3. Pendapatan Per Kapita

Pendapatan per kapita merupakan gambaran rata-rata pendapatan yang

diterima oleh setiap penduduk di suatu daerah sebagai hasil dari aktivatas

ekonomi. Pendapatan per kapita di suatu daerah didapatkan melalui pembagian

seluruh pendapatan regional (Product Domestic Regional Bruto) dibagi dengan

seluruh penduduk di suatu daerah.

Pada konteks tersebut, secara umum, perekonomian Kota Tebing Tinggi

sepanjang tahun 2010 – 2017 mengalami fluktuasi pertumbuhan – dimana itu

dapat dilihat pada pertumbuhan ekonomi Kota Tebing Tinggi. Namun, dalam

pendapatan per kapita, kondisinya lebih baik karena sepanjang periode

tersebut, pendapatan per kapita setiap penduduk di Kota Tebing Tinggi

69,96

70,8471,34

71,8572,13 72,18

73,58

73,9

67

68

69

70

71

72

73

74

75

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Angka Harapan Hidup Kota Tebing Tinggi

Page 46: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

46

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

16.850.756,63

17.606.041,77

18.332.850,03

19.168.156,08

19.922.297,03

20.623.345,29

21.401.550,46

22.251.504,28

0,00 5.000.000,00 10.000.000,00 15.000.000,00 20.000.000,00 25.000.000,00

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

Pendapatan Per Kapita Kota Tebing Tinggi (Dalam Rupiah)

mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal itu dapat dilihat secara jelas

pada grafik dibawah ini yang menggambarkan pertumbuhan pendapatan per

kapita. Berdasarkan data dari BPS, di tahun 2010, setiap penduduk di Kota

Tebing Tinggi memiliki pendapatan 16.850.756 juta dalam setahun atau

1.404.229 juta dalam sebulan. Jumlah pendapatan itu mengalami kenaikan pada

tahun 2015 menjadi 20.623.345 juta dalam setahun atau 1.718.612 juta sebulan

dan meningkat lagi pada tahun 2017 menjadi 22.251.504 juta dalam setahun

atau 1.854.292 juta. Pertumbuhan pendapatan per kapita itu di dorong oleh

pertumbuhan sektor jasa dan perdagangan yang terus berkembang dalam

beberapa tahun terakhir.

Grafik 8.

Pendapatan Per Kapita Kota Tebing Tinggi Tahun 2010 – 2017

Sumber : BPS Kota Tebing Tinggi (Diolah tim penyusun)

Page 47: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

47

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

2.2.4. Indeks Pembangunan Manusia

Pembangunan sumber daya manusia menjadi indikator yang penting

dalam pembangunan daerah. Di Kota Tebing Tinggi yang tidak memiliki sumber

daya alam yang melimpah, pembangunan sumber daya manusia menjadi hal

mutlak yang harus dilakukan. Salah satu yang dapat menggambarkan hasil dari

pembangunan sumber daya manusia adalah Indeks Pembangunan Manusia.

Menurut United Nation Development Program (UNDP) Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) merupakan suatu proses untuk memperluas

pilihan bagi penduduk. Dalam konsep tersebut penduduk ditempatkan sebagai

tujuan akhir sedangkan upaya pembangunan manusia dipandang sebagai

sarana untuk mencapai tujuan.

Grafik 9.

Indeks Pembangunan Manusia Kota Tebing Tinggi Tahun 2010 – 2017

Sumber : BPS Kota Tebing Tinggi (Diolah tim penyusun)

Indeks pembangunan manusia di Kota Tebing Tinggi, sepanjang periode

tahun 2010 – 2017 menunjukan peningkatan yang menggembirakan. Hal ini

dapat dilihat pada grafik 9. Di tahun 2010 indeks pembangunan manusia Kota

69,96

70,84

71,3471,85

72,13

72,81

73,58

73,9

67

68

69

70

71

72

73

74

75

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

IPM Kota Tebing Tinggi

Page 48: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

48

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Tebing Tinggi adalah 69,96. Pada tahun selanjutnya IPM mengalami

peningkatan menjadi 72,81 di tahun 2015 dan 73,90 di tahun 2017. Pada tahun

2017 juga, IPM Kota Tebing Tinggi menempati posisi tertinggi kelima dari

seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara.

2.2.5. Kemiskinan dan Ketimpangan

Berdasarkan definisi BPS, Kemiskinan dipandang sebagai suatu kondisi

dimana seseorang tidak memiliki kemampuan dari sisi ekonomi untuk

memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur melalui

sisi pengeluaran. Seseorang dikatakan miskin apabila memiliki rata-rata

pengeluaran per kapita dalam sebulan dibawah garis kemiskinan. Sementara

rasio gini merupakan indikator untuk mengukur atau melihat ketimpangan

dalam hal distribusi pendapatan di suatu daerah. Ukuran rasio gini adalah 0-1,

dimana jika suatu daerah memiliki rasio gini 0 dapat diartikan jika distribusi

pendapatan di daerah tersebut merata sedangkan jika 1 maka distribusi

pendapatan tidak merata.

Kota Tebing Tinggi memiliki penduduk miskin sebanyak 18,9 ribu jiwa

pada tahun 2010. Jumlah ini mengalami penurunan sampai tahun 2014 menjadi

17,2 ribu jiwa. Namun pada tahun 2015 mengalami kenaikan hingga 12,03

persen dari total penduduk Kota Tebing Tinggi miskin. Meski sempat turun

kembali pada tahun 2016, tapi pada tahun 2017 naik lagi menjadi 19,06 ribu

jiwa atau 11,90 persen dari total penduduk.

Untuk rasio gini atau tingkat ketimpangan di Kota Tebing Tinggi pada

tahun 2010 adalah 0,31. Sama seperti kemiskinan pada tahun-tahun selanjutnya

rasio gini turun menjadi 0,28 di tahun 2013. Akan tetapi, mengalami kenaikan

Page 49: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

49

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

0,31

0,320,29

0,280,31

0,39

0,35

0,3

0

0,05

0,1

0,15

0,2

0,25

0,3

0,35

0,4

0,45

16

16,5

17

17,5

18

18,5

19

19,5

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah Penduduk Miskin (Dalam Jiwa) Rasio Gini

yang signifikan pada tahun 2015 menjadi 0,39 – dimana pada tahun tersebut

rasio gini Kota Tebing Tinggi tertinggi di Sumatera Utara dan salah satu yang

tertinggi di Indonesia. Setelahnya, rasio gini Kota Tebing Tinggi turun hingga

menjadi 0,30 di tahun 2017.

Grafik 10.

Jumlah Penduduk Miskin dan Rasio Gini Kota Tebing Tinggi Tahun 2010 - 2017

Sumber : BPS Kota Tebing Tinggi (Diolah tim penyusun)

2.2.6. Kondisi Kesetaraan dan Keadilan Gender

Dalam beberapa tahun terakhir, isu pengarusutamaan gender menjadi

topik pembicaraan dalam banyak forum-forum di tingkat daerah, nasional dan

internasional. Melalui forum-forum tersebut, laki-laki dan perempuan harus

memiliki peran dan kedudukan yang sama dalam berbagai bidang termasuk

bidang ekonomi, hukum, politik dan pembangunan

Dalam pelaksanaannya pada konteks pembangunan, peran perempuan

di Indonesia masih belum diberdayakan secara optimal. Perempuan lebih

banyak ditempatkan sebagai obyek dari pada subyek dalam hal pembangunan.

Page 50: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

50

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Masih sering ditemui hal-hal yang belum menempatkan laki-laki dan

perempuan sebagai mitra yang setara dalam pembangunan.

Untuk merespon kesenjangan gender ini Pemerintah Indonesia telah

banyak mengeluarkan produk hukum sebagai bentuk komitmen Pemerintah

dalam kesetaraan gender. Produk hukum yang dikeluarkan oleh Pemerintah

Indonesia antara lain adalah Intruksi Presiden No. 9 tahun 2000 tentang

pengarusutamaan gender, Undang-Undang No. 7 tahun 1984 tentang

Pengesahan Konvensi mengenai penghapusan segala bentuk diskriminasi

terhadap perempuan, Undang-Undang No. 7 tahn 2004 tentang penghapusan

kekerasan dalam rumah tangga dan Undang-Undang No. 21 tahun 2007

tentang pemberantasan tindak pidana perdagangan orang. Selain itu, terdapat

pula Rancangan Undang-Undang Kesetaraan dan Keadilan Gender (RUU KKG).

Untuk melihat kondisi kesetaran dan keadilan gender, salah satunya

dapat dilihat dari partisipasi perempuan dalam bidang legislatif. Di Kota Tebing

Tinggi terdapat 25 orang angggota legislatif (DPRD).

Tabel 5.

Jumlah Anggota DPRD Kota Tebing Tinggi Menurut Jenis Kelamin Tahun 2010

– 2017

Tahun Laki-Laki Perempuan Jumlah

2010 22 3 25

2011 23 2 25

2012 23 2 25

2013 23 2 25

2014 23 2 25

2015 23 2 25

2016 23 2 25

2017 23 2 25

Sumber : BPS Kota Tebing Tinggi (Diolah tim penyusun)

Page 51: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

51

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Dari jumlah anggota DPRD tersebut, pada tahun 2010 terdapat 3

perempuan. Namun pada tahun 2011 hingga 2017 jumlah perempuan yang ada

di DPRD berkurang menjadi 2 anggota.

Berbeda dari partisipasi perempuan dalam bidang legislatif, kondisi di

bidang eksekutif atau yang bekerja sebagai pegawai di pemerintahan

menunjukkan perkembangan yang lebih baik. Hal itu dapat dilihat dari jumlah

pegawai Pemerintah yang ada di Kota Tebing Tinggi tahun 2010 – 2017, dimana

secara keseluruhan ditemukan pegawai perempuan lebih banyak dari pada

pegawai laki-laki. Pada tahun 2010 terdapat 3.741 pegawai Pemerintah di Kota

Tebing Tinggi dan dari jumlah tersebut 64,3 persen adalah perempuan.

Sementara untuk tahun 2017 yang lalu terdapat 3.051 pegawai dengan 63,41

persen merupakan perempuan dan 36,59 persen adalah laki-laki.

Grafik 11..

Rasio Pegawai Negeri Sipil Kota Tebing Tinggi Menurut Jenis Kelamin Tahun

2010 – 2017

Sumber : BPS Kota Tebing Tinggi (Diolah tim penyusun)

64,3 62,52 60,8 63,46 63,67 65,32 64,76 63,41

35,7 37,48 39,2 36,54 36,33 34,68 35,24 36,59

0

20

40

60

80

100

120

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Perempuan Laki-Laki

Page 52: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

52

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

2.2.7. Angka Pengangguran

Salah satu variabel yang penting dalam pembangunan Kota Tebing

Tinggi adalah masalah tenaga kerja. Tenaga kerja sendiri adalah penduduk yang

mampu bekerja memproduksi barang dan jasa. Menurut BPS, penduduk yang

digolongkan sebagai tenaga kerja adalah penduduk yang berusia 15 sampai

dengan usia 64 tahun yang juga disebut dengan angkatan kerja.

Pada tahun 2010 terdapat 73.824 ribu penduduk yang termasuk sebagai

angkatan kerja. Dari jumlah itu hanya 65.751 ribu yang bekerja sisanya yakni

4.325 ribu menjadi pengangguran. Seiring berjalannya waktu, jumlah

pengangguran di Kota Tebing Tinggi bertambah menjadi 7.387 ribu penduduk

pada tahun 2012. Meski sempat turun pada tahun 2013 yakni sebanyak 4.832

ribu penduduk, namun dalam 2015 tahun selanjutnya meningkat kembali

menjadi 7.361 ribu penduduk.

Grafik 12.

Jumlah Pengangguran Kota Tebing Tinggi Tahun 2010 – 2015

Sumber : BPS Kota Tebing Tinggi (Diolah tim penyusun)

4.325

5.549

7.387

4.832

5.135

7.361

0 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 7.000 8.000

2010

2011

2012

2013

2014

2015

Jumlah Pengangguran Kota Tebing Tinggi

Page 53: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

53

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Sementara untuk penduduk yang bekerja berdasarkan sektor ekonomi

yang terbanyak sepanjang periode tahun 2010 – 2015 adalah di sektor jasa. Hal

ini dapat dipahami karena memang sektor jasa yang memberikan sumbangan

terbesar dalam pembentukan Product Domestic Regional Bruto Kota Tebing

Tinggi. Pada tahun 2015 yang lalu ada terdapat 82,7 penduduk yang bekerja di

sektor ini. Selanjutnya, sektor industri yang paling banyak dihuni oleh penduduk

yang bekerja di Kota Tebing Tinggi dan yang terakhir adalah sektor pertanian.

Grafik 13.

Penduduk Berusia 15 Tahun Keatas yang Bekerja Menurut Sektor Ekonomi di

Kota Tebing Tinggi Tahun 2010 – 2017

Sumber : BPS Kota Tebing Tinggi (Diolah tim penyusun)

4,73 4,67 5,72 5,93 5,4310,24

18,52 17,1419,67 17,64 18,03

7,06

76,75 78,1974,61 76,43 76,54

82,7

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sektor Pertanian Sektor Industri Sektor Jasa

Page 54: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

54

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

2.3. Pembangunan Keluarga

Berdasarkan hasil sensus penduduk yang dilakukan oleh BPS pada tahun

2010 yang lalu, terdapat 34.715 ribu rumah tangga yang ada di Kota Tebing

Tinggi. Dalam konteks ini rumah tangga merupakan proxy atau pengganti dari

keluarga. Hal ini karena rumah tangga dan keluarga memilki karakteristik yang

sama yaitu sebagai sekelompok orang yang menghuni di satu bangunan yang

sama dan biasanya tinggal secara bersama-sama serta pengelolaan makanan

dari satu dapur.

Seiring berjalannya waktu, dengan bertambahnya jumlah penduduk yang

ada di Kota Tebing Tinggi, jumlah anggota tangga juga bertambah. Jika pada

tahun 2010 hanya terdapat 34.714 ribu rumah tangga, di tahun 2011 bertambah

menjadi 35.232 ribu rumah tangga dengan 4,16 rata-rata anggota rumah

tangga. Lalu, di tahun 2017 jumlah rumah tangga bertambah lagi menjadi

38.403 ribu dan rata-rata anggota keluarga 4,18.

Tabel 6.

Jumlah Penduduk, Rumah Tangga dan Rata-Rata Anggota Rumah Tangga di

Kota Tebing Tinggi Tahun 2010 – 2017

Tahun Jumlah Penduduk Jumlah Rumah

Tangga

Rata-rata Anggota

Rumah Tangga

2010 145.248 34.714 4,18

2011 146.606 35.232 4,16

2012 147.771 35.764 4,13

2013 149.065 36.195 4,12

2014 154.804 36.994 4,18

2015 156.815 37.479 4,18

2016 158.902 37.976 4,18

2017 160,686 38.403 4,18

Page 55: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

55

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Dari 38.043 ribu rumah tangga yang ada di Kota Tebing Tinggi pada

tahun 2017 yang lalu, sebagiannya belum dapat menjalankan peran dan fungsi

rumah tangga secara optimal, baik secara pendidikan, kesehatan maupun

ekonomi. Hal ini terjadi karena pada tahun 2017 terdapat 4.038 keluarga yang

masuk dalam kategori pra sejahtera atau miskin. Berbeda dari data kemiskinan

yang ditampilkan sebelumnya yang dalam surveinya menggunakan individu

sebagai basis data, di bagian ini menggunakan keluarga atau rumah tangga

sebagai basis data.

Jika dilihat menurut kecamatan, rumah tangga atau keluarga yang pra

sejahtera banyak berada di Kecamatan Rambutan dengan 1.038 keluarga.

Sementara Kecamatan Bajenis yang paling sedikit ditempati oleh rumah tangga

pra sejahtera. Selain itu, terdapat 5.835 keluarga sejahtera I dan 28.667 rumah

tangga sejahtera II di Kota Tebing Tinggi

Tabel 7.

Banyaknya Keluarga Menurut Kecamatan dan Klasifikasi Keluarga di Kota

Tebing Tinggi Tahun 2017

Kecamatan Pra Sejahtera Keluarga Sejahtera

Jumlah I II III III+

Padang Hulu 877 1.165 5.822 - - 7.864

Tebing Tinggi Kota 801 900 3.573 - - 5.274

Rambutan 1.038 1.322 6.548 - - 8.908

Bajenis 481 1.155 6.840 - - 8.476

Padang Hilir 841 1.293 5.884 - - 8.018

Kota Tebing Tinggi 4.038 5.835 28.667 - - 38.540

Sumber : BPS Kota Tebing Tinggi (Diolah tim penyusun)

Page 56: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

56

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

2.4. Persebaran dan Mobilitas Penduduk

Persebaran penduduk merupakan kondisi yang menggambarkan

distribusi penduduk yang menempati di suatu wilayah tertentu. Persebaran

penduduk menjadi hal penting untuk ditinjau karena apabila penduduk tidak

tersebar secara merata di semua wilayah maka akan menciptakan ketimpangan

populasi. Hal itu dapat dilihat dalam level nasional, dimana masalah

ketimpangan populasi mengakibatkan terjadinya ketimpangan wilayah Timur

dan Barat serta ketimpangan pulau Jawa dengan pulau lain dan berimplikasi

pada ketimpangan infrastruktur, ekonomi, kesehatan dan pendidikan.

Sementara mobiltas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu

daerah ke daerah lain dengan melampaui batas negara ataupu batas daerah di

dalam satu negara. Terdapat dua macam mobilitas penduduk yaitu mobilitas

penduduk non permanen (sirkuler) dan mobilitas penduduk permanen

(migrasi). Mobilitas pendududk non permanen adalah perpindahan yang

bersifat tidak tetap atau sementara. Sedangkan mobilitas penduduk permanen

adalah perpindahan penduduk untuk tujuan menetap.

Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi penduduk untuk migrasi

dari suatu daerah ke daerah yang lain. Salah satu yang terpenting adalah faktor

ekonomi. Faktor ekonomi ini dapat dilihat dari fenomena yang banyak terjadi di

Indonesia yaitu migrasi penduduk desa ke kota yang bertujuan untuk mencari

lapangan pekerjaan sehingga dapat memperbaiki taraf kehidupannya. Selain

faktor ekonomi, faktor fasilitas kesehatan dan pendidikan juga berperan bagi

penduduk untuk bermigrasi.

Page 57: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

57

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Untuk Kota Tebing Tingi sendiri dengan wilayah yang tidak begitu luas,

tidak terjadi ketimpangan dalam hal persebaran penduduk. Berdasarkan data

dari BPS, dari lima kecamatan yang ada di Kota Tebing Tinggi, penduduk

tersebar secara merata dan tidak ada kecamatan yang paling dominan

ditempati oleh penduduk Kota Tebing Tinggi.

Grafik 14.

Persebaran Penduduk Menurut Kecamatan di Kota Tebing Tinggi Tahun 2010

– 2017

Sumber : BPS Kota Tebing Tinggi

Sumber : BPS Kota Tebing Tinggi (Diolah tim penyusun)

Dari grafik diatas ini dapat dilihat bahwa pada tahun 2010 sebanyak 22,77

persen penduduk Kota Tebing Tinggi menempati Kecamatan Padang Hilir.

Sedangkan Kecamatan Bajenis yang paling sedikit ditempati dengan 16,55

persen penduduk. Selanjutnya, pada tahun 2017 yang lalu, terjadi pergeseran

18,39% 18,40% 18,41% 18,44% 18,50% 18,51% 18,55% 18,57%

21,60%16,44% 16,38% 16,33% 16,01% 16,01% 15,78% 15,68%

20,69%21,69% 21,72% 21,72% 21,87% 21,87% 21,98% 22,03%

16,55% 22,79% 22,80% 22,81% 22,92% 22,92% 22,98% 23%

22,77% 20,68% 20,69% 20,70% 20,70% 20,70% 20,71% 20,71%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Padang Hulu Tebing Tinggi Kota Rambutan Bajenis Padang Hilir

Page 58: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

58

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

persebaran penduduk – dimana bukan Kecamatan Padang Hilir lagi yang paling

banyak ditempati oleh Penduduk melainkan Kecamatan Bajenis dengan 23

persen penduduk. Sementara itu, di tahun yang sama, Kecamatan Rambutan

yang paling banyak ditempati kedua dengan 22,03 persen dan Kecamatan

Tebing Tinggi Kota yang paling sedikit penduduk dengan hanya 15,68 persen

penduduk.

Dalam hal mobilitas, pada tahun 2017 yang lalu tercatat penduduk dari

Kota atau Kabupaten lain yang masuk ke Kota Tebing Tinggi (migrasi masuk)

adalah 44.242 jiwa. Migrasi masuk ini didominasi oleh perempuan sebanyak

23.752 jiwa, sisanya 20.490 adalah laki-laki. Sedangkan di tahun yang sama,

penduduk Kota Tebing Tinggi yang bermigrasi keluar adalah 99.153 jiwa. Dari

kedua indikator ini didapatkan bahwa migrasi netto Kota Tebing Tinggi adalah

-54.911 – dimana ditemukan lebih banyak penduduk Kota Tebing Tinggi yang

bermigrasi keluar dari pada penduduk Kota atau Kabupaten lain yang masuk ke

Kota Tebing Tinggi.

Tabel 8.

Jumlah Migrasi Masuk, Migrasi Keluar dan Migrasi Netto Kota Tebing Tinggi

Tahun 2016

No. Indikator 2017

1. Migrasi Masuk 44.242

2. Migrasi Keluar 99.153

3. Migrasi Netto -54.911

Sumber : BPS Sumatera Utara (Diolah tim penyusun)

Page 59: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

59

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

2.5. Data dan Informasi Kependudukan

Dalam pembangunan kependudukan, administrasi kependudukan

sebagai suatu sistem merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dari

adminstrasi pemerintahan dan administrasi negara dalam rangka pemberian

perlindungan terhadap hak-hak individu penduduk, melalui pelayanan publik

dalam bentuk penerbitan dokumen kependudukan (Kartu Tanda Penduduk,

Kartu Keluarga, Akta Catatan Sipil). Sesuai amanat Undang-Undang No. 23

Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan sebagai landasan hukum

pelaksanaan kebijakan administrasi kependudukan dan data dasar (database)

kependudukan nasional dan terwujudnya tertib administrasi kependudukan,

pada gilirannya nanti akan dapat didayagunakan untuk kepentingan-

kepentingan perumusan kebijakan pemerintahan dan perencanaan

pembangunan yang berbasis administrasi kependudukan, sehingga akan

terwujud pembangunan administrasi kependudukan yang berkelanjutan.

Pada konteks tersebut, di Kota Tebing Tinggi sendiri pada periode 30 juni

2018, Pemerintah Kota melaporkan bahwa sebanyak 105.400 penduduk Kota

Tebing Tinggi telah memiliki akte kelahiran. Jumlah yang sudah memiliki akte

kelahiran dari seluruh penduduk adalah 62.09 persen. Sementara dalam hal KTP,

sebanyak 98.83 persen penduduk Kota Tebing Tinggi sudah memiliki KTP. Untuk

kepemilikan kartu keluarga, terdapat 43.414 kepala keluarga yang sudah

memiliki kartu keluarga atau 89.57 persen jumlah kepala keluarga di Kota

Tebing Tinggi.

Page 60: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

60

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Tabel 9.

Jumlah dan Persentase Penduduk yang Memiliki Akte Kelahiran, KTP dan Kartu

Keluarga

No. Indikator Jumlah Persentase

1. Kepemilikan Akte Kelahiran 105.400 jiwa 62.06 persen

2. Kepemilikan KTP 118.457 jiwa 98.83 persen

3. Kepemilikan Kartu Keluarga 43.414 KK 89.57 persen

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Diolah tim penyusun)

Page 61: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

61

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

BAB III KONDISI

KEPENDUDUKAN KOTA

TEBING TINGGI YANG

DIINGINKAN

Page 62: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

62

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

3.1. Kuantitas Penduduk

Dalam jangka panjang pada aspek kuantitas penduduk, kondisi yang

diinginkan di tahun 2042 adalah tercapainya pertumbuhan penduduk yang

stabil dan tidak terlalu begitu besar. Dalam mencapai hal ini perlu untuk

menyeimbangkan antara jumlah kelahiran bayi dengan jumlah kematian.

Kondisi yang ingin dicapai ini disebut juga kondisi yang stasioner - yaitu kondisi

dimana angka kelahiran total (total fertility rate) sama dengan 2,1 per

perempuan.

3.1.1. Perilaku Fertilitas

Pada proses pembangunan menjaga agar jumlah penduduk selalu stabil

sangat penting untuk dilakukan. Salah satu indikator untuk melihat hal tersebut

adalah melalui fertilitas (angka kelahiran). Fertilitas sendiri merupakan suatu

hasil reproduksi nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Sementara

atau angka kelahiran total (total fertility rate) menggambarkan rata-rata

kemampuan seorang wanita untuk melahirkan selama masa reproduksinya.

Dalam konteks tersebut, berdasarkan data dari Dinas Pemberdayaan

Perempuan, Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinas

PPAPPKB) TFR Kota Tebing Tinggi pada tahun 2013 adalah 2,21. Namun, di

tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 2,15. Selanjutnya pada tahun 2015

naik kembali ke angka 2,23; tahun 2016 turun menjadi 2,15; tahun 2017 menjadi

2,04 dan tahun 2018 menjadi 2,14.

Page 63: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

63

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

2,21

2,15

2,23

2,15

2,04

2,14

1,9

1,95

2

2,05

2,1

2,15

2,2

2,25

2013 2014 2015 2016 2017 2018

Angka Kelahiran Total

Grafik 15.

Angka Kelahiran Total (TFR) Kota Tebing Tinggi Tahun 2013 – 2018

Sumber : Dinas PPAPKB Kota Tebing Tinggi (Diolah tim penyusun)

3.1.2. Keluarga Berencana

Pengendalian pertumbuhan penduduk merupakan salah satu kunci dari

keberhasilan pembangunan. Di Indonesia, pengendalian pertumbuhan jumlah

penduduk dicerminkan dari menurunnya angka kelahiran atau fertilitas. Dalam

hal itu kebijakan yang efektif digunakan melalui program keluarga berencana

(KB). Berdasarkan Undang-Undang No. 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan

Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, keluarga berencana merupakan

sebuah upaya untuk mengatur kelahiran anak, jarak dan umur ideal melahirkan,

mengatur kehamilan melalui promosi, perlindungan dan bantuan sesuai

dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas.

Pemakaian alat kontrasepsi akan mempengaruhi fertilitas wanita melalui

status fekunditasnya (kemampuan melahirkan). Melalui pemakaian alat

kontrasepsi, wanita dapat mengatur panjang pendeknya masa ekspose

terhadap kehamilan dengan menggunakan alat-alat kontrasepsi seperti pil, IUD,

Page 64: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

64

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Implant, Kondom, Suntik, MOP dan MOW. Namun penggunaan alat kontrasepsi

tidak terlepas dari pengetahuan, sikap dan praktek Keluarga Berencana.

Di Kota Tebing Tinggi pada tahun 2013 yang lalu terdapat 23.465 jiwa

pasangan usia subur (PUS). Di tahun yang sama pencapaian Contraceptive

Prevalence Rate (CPR) adalah 73,08 persen. Contraceptive Prevalence Rate

merupakan angka yang menunjukkan banyaknya pasangan usia subur yang

aktif memakai alat kontrasepsi. Sementara untuk Unmet Need adalah 13,68

persen.

Grafik 16.

Grafik Contraceptive Prevalence Rate (CPR) dan Unmet Need Kota Tebing

Tinggi Tahun 2013 -2018

Sumber

Sumber : Dinas PPAPPKB Kota Tebing Tinggi (Diolah tim penyusun)

Unmet Need sendiri adalah kondisi yang mengisyaratkan keinginan

pasangan usia subur terhadap suatu jenis alat kontrasepsi yang tidak tersedia

sehingga mereka mengambil keputusan tidak menggunakan alat kontrasepsi.

Selanjutnya pada tahun 2015 CPR dan unmet need Kota Tebing Tinggi naik

73,08%

75,40%

73,35%

71,29%

73,43%

73,36%13,68% 13,11%

14,26%

16,40%15,69%

17,59%

0,00%

2,00%

4,00%

6,00%

8,00%

10,00%

12,00%

14,00%

16,00%

18,00%

20,00%

69,00%

70,00%

71,00%

72,00%

73,00%

74,00%

75,00%

76,00%

2013 2014 2015 2016 2017 2018

Contraceptive Prevalence Rate (CPR), kiri Unmet Need, kanan

Page 65: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

65

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

menjadi 73,35 persen dan 14,26 persen. Untuk tahun 2018 yang lalu CPR dan

unmet need naik kembali ke 73,36 persen dan 17,59. Melalui grafik dibawah ini

jelas menggambarkan bahwa terjadi peningkatan terhadap pemakaian dan

permintaan terhadap alat kontrasepsi di Kota Tebing Tinggi.

Menurut data dari Dinas PPAPKB Kota Tebing Tinggi, angka kelahiran

total pada tahun 2017 yang lalu 2,04. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa

angka kelahiran total di Kota Tebing Tinggi relatif seperti yang diharapkan.

Namun, dalam jangka panjang angka kelahiran total stabil diangka 2,1 – 1,8.

Selengkapnya angka kelahiran total Kota Tebing Tinggi dapat dilihat pada grafik

dibawah ini.

Grafik 17.

Proyeksi Angka Kelahiran Total Kota Tebing Tinggi Tahun 2017 – 2042

Sumber : Data Sekunder (Diolah tim penyusun)

Selanjutnya, dari angka kelahiran total, angka kematian dan migrasi,

disusun pula proyeksi jumlah dan pertumbuhan penduduk di Kota Tebing

Tinggi tahun 2017 – 2042. Dari hasil proyeksi itu didapatkan bahwa pada tahun

2022, penduduk Kota Tebing Tinggi mengalami kenaikan menjadi 167.930 jiwa

dengan pertumbuhan 1,06 persen. Sementara untuk tahun 2037 dan 2042,

2,042,19

2,041,89 1,8 1,8

0

0,5

1

1,5

2

2,5

2017 2022 2027 2032 2037 2042

Angka Kelahiran Total (TFR)

Page 66: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

66

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

jumlah penduduk adalah 190.206 jiwa dan 195.954 jiwa dengan pertumbuhan

dengan 0,66 persen dan 0.56 persen. Peningkatan jumlah penduduk Kota

Tebing Tinggi dipicu oleh angka kelahiran total yang diproyeksikan relatif stabil

pada kondisi idealnya dan juga faktor migrasi penduduk.

Grafik 18.

Proyeksi Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Kota Tebing Tinggi Tahun 2017

– 2042

Sumber : Data Sekunder (Diolah tim penyusun)

Selain itu, kondisi yang ingin dicapai juga adalah perubahan pada

komposisi penduduk menurut umur di Kota Tebing Tinggi. Pada tahun 2017

yang lalu jika dilihat dari data penduduk ditemukan bahwa telah terjadi

perubahan komposisi penduduk itu ditandai dengan semakin bertambahnya

penduduk produktif (umur 16 – 64 tahun) dibandingkan dengan penduduk non

produktif (umur dibawah 15 dan 65 tahun keatas).

160.686167.930

176.160 183.584190.206 195.9541,16%

1,06%

0,89%

0,78%

0,66%

0,56%

0,00%

0,20%

0,40%

0,60%

0,80%

1,00%

1,20%

1,40%

0

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

2017 2022 2027 2032 2037 2042

Jumlah Penduduk Laju Pertumbuhan Penduduk

Page 67: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

67

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Grafik 20.

Rasio Ketergantungan Kota Tebing Tinggi 2017 – 2042

Sumber : Data Sekunder (diolah Tim Penyusun)

Grafik 19.

Piramida Penduduk Kota Tebing Tinggi Tahun 2017 - 2042

10000 5000 0 5000 10000

0-4

5-9

10-14

15-19

20-24

25-29

30-34

35-39

40-44

45-49

50-54

55-59

60-64

65-69

70-74

75+

Laki laki Perempuan

10.000 5.000 0 5.000 10.000

0-4

5-9

10-14

15-19

20-24

25-29

30-34

35-39

40-44

45-49

50-54

55-59

60-64

65-69

70-74

75+

Laki laki Perempuan

49,33%

47,21%

48,03%

49,12%

52,81% 52,69%

44,00%

45,00%

46,00%

47,00%

48,00%

49,00%

50,00%

51,00%

52,00%

53,00%

54,00%

2017 2022 2027 2032 2037 2042

Rasio Ketergantungan

Piramida Penduduk Kota Tebing

Tinggi Tahun 2017

Piramida Penduduk Kota Tebing

Tinggi Tahun 2022

Page 68: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

68

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Tabel Piramida Penduduk Tahun 2017 - 2022

Kelompok

Umur

2017 2022

Laki-Laki Perempuan Total Laki-Laki Perempuan Total

0-4 7930 7699 15629 7.061 6.870 13.931

5-9 7785 7563 15348 7.612 7.423 15.035

10-14 7386 7117 14503 7.378 7.087 14.465

15-19 7152 7091 14243 8.236 7.846 16.083

20-24 6711 6722 13433 7.134 6.702 13.836

25-29 6534 6415 12949 6.659 6.480 13.139

30-34 5905 5943 11848 6.360 6.876 13.236

35-39 5462 5800 11262 5.931 6.066 11.997

40-44 5143 5638 10781 5.744 5.696 11.440

45-49 5023 5246 10269 4.939 5.120 10.059

50-54 4488 4881 9369 4.427 4.931 9.358

55-59 3863 4037 7900 4.006 4.424 8.430

60-64 2665 2887 5552 3.463 3.829 7.292

65-69 1684 1804 3488 2.562 2.807 5.369

70-74 919 1215 2134 1.363 1.638 3.001

75+ 729 1249 1978 682 970 1.653

Perubahan komposisi penduduk juga akan menurunkan rasio

ketergantungan penduduk Kota Tebing Tinggi. Hal ini tentu sejalan dengan

proyeksi bonus demografi yang akan dinikmati oleh daerah-daerah di

Indonesia. Selengkapnya dapat dilihat pada piramida penduduk diatas.

Selain itu, kondisi yang ingin dicapai juga adalah perubahan pada

komposisi penduduk menurut umur di Kota Tebing Tinggi. Pada tahun 2017

Page 69: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

69

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

10.000 0 10.000

0-4

5-9

10-14

15-19

20-24

25-29

30-34

35-39

40-44

45-49

50-54

55-59

60-64

65-69

70-74

75+

Laki laki Perempuan

Piramida Penduduk Kota

Tebing Tinggi Tahun 2032

yang lalu jika dilihat dari data penduduk ditemukan bahwa telah terjadi

perubahan komposisi penduduk yang ditandai dengan semakin bertambahnya

penduduk usia produktif (umur 16 – 64 tahun) dibandingkan dengan penduduk

usia non produktif (umur dibawah 15 dan 65 tahun keatas). Hal itu dapat dilihat

dari piramida penduduk Kota Tebing Tinggi pada tahun 2017 dan 2022 –

dimana pada tahun tersebut penduduk usia produktif sebanyak 107.606 jiwa

dan 114.870 jiwa serta penduduk usia non produktif adalah 53.080 dan 53.453

jiwa.

Melalui piramida di tahun 2017 dan 2022 juga diproyeksikan penduduk

laki-laki 79.397 jiwa dan perempuan 81.307 jiwa. Selanjutnya pada tahun 2027

dan 2032 diproyeksikan penduduk usia produktif terus mengalami peningkatan

menjadi 118.346 jiwa dan 120.125 jiwa.

10.000 0 10.000

0-4 5-9

10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74

75+

Laki laki Perempuan

Piramida Penduduk Kota Tebing

Tinggi Tahun 2027

Page 70: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

70

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Kelompok

Umur

2027 2032

Laki-Laki Perempuan Total Laki-Laki Perempuan Total

0-4 7.551 7.360 14.911 7.979 7.785 15.764

5-9 7.980 7.797 15.776 7.970 7.787 15.757

10-14 7.498 7.323 14.821 7.865 7.696 15.560

15-19 7.261 6.955 14.217 7.381 7.191 14.571

20-24 7.095 6.666 13.761 7.120 6.774 13.895

25-29 6.940 6.493 13.432 6.901 6.457 13.358

30-34 6.437 6.279 12.716 6.715 6.291 13.007

35-39 6.066 6.711 12.777 6.264 6.138 12.402

40-44 6.288 6.448 12.736 6.133 6.844 12.977

45-49 6.088 6.081 12.169 5.629 5.829 11.458

50-54 4.761 4.983 9.744 5.392 5.435 10.827

55-59 4.180 4.746 8.926 4.499 4.796 9.294

60-64 3.675 4.193 7.868 3.837 4.499 8.336

65-69 2.544 3.020 5.564 2.730 3.356 6.086

70-74 1.585 1.932 3.517 1.975 2.546 4.521

75+ 980 1.276 2.257 1.195 1.598 2.793

Sementara untuk penduduk non produktif adalah 56.845 jiwa dan 60.481

jiwa. Namun pada tahun 2037 dan 2042 terjadi perlambatan penduduk usia

produktif dan peningkatan penduduk usia lanjut. Pada periode itu juga

penduduk produktif 124.480 jiwa dan 126.763 jiwa serta penduduk non

produktif 65.732 jiwa dan 67.623 jiwa.

Page 71: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

71

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Tabel Piramida Penduduk Kota Tebing Tinggi Tahun 2037 dan 2042

Kelompok

Umur

2037 2042

Laki-Laki Perempuan Total Laki-Laki Perempuan Total

0-4 8.383 8.185 16.568 8.504 8.303 16.807

5-9 8.097 7.911 16.009 8.301 8.110 16.411

10-14 7.855 7.686 15.541 7.982 7.810 15.793

15-19 7.746 7.563 15.309 7.737 7.553 15.290

20-24 7.239 7.009 14.248 7.603 7.380 14.983

25-29 6.926 6.565 13.491 7.044 6.798 13.842

30-34 6.677 6.256 12.933 6.702 6.363 13.065

35-39 6.541 6.150 12.691 6.503 6.115 12.618

40-44 6.118 6.020 12.138 6.391 6.032 12.423

10.000 5.000 0 5.000 10.000

0-4

5-9

10-14

15-19

20-24

25-29

30-34

35-39

40-44

45-49

50-54

55-59

60-64

65-69

70-74

75+

Laki laki Perempuan

10.000 5.000 0 5.000 10.000

0-4

5-9

10-14

15-19

20-24

25-29

30-34

35-39

40-44

45-49

50-54

55-59

60-64

65-69

70-74

75+

Laki laki Perempuan

Piramida Penduduk Kota Tebing

Tinggi Tahun 2037

Piramida Penduduk Kota Tebing

Tinggi Tahun 2042

Page 72: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

72

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

45-49 6.337 7.213 13.550 5.955 5.900 11.855

50-54 5.430 5.677 11.106 5.038 5.393 10.430

55-59 5.102 5.235 10.337 5.633 5.967 11.600

60-64 4.131 4.547 8.677 5.190 5.467 10.657

65-69 3.373 4.136 7.510 3.632 4.180 7.812

70-74 2.625 3.338 5.964 2.743 3.580 6.322

75+ 1.772 2.371 4.143 1.878 2.600 4.478

Perubahan komposisi penduduk pada periode 2017 – 2042 berimplikasi

pada rasio ketergantungan Kota Tebing Tinggi. Hal itu dapat dilihat pada grafik

20. Di tahun 2017 rasio ketergantungan adalah 49,33 persen namun pada tahun

2022 dan 2027 rasio ketergantungan mengalami penurunan menjadi 47,21

persen dan 48,03 persen. Di periode tahun tersebut merupakan titik puncak dari

bonus demografi Kota Tebing Tinggi yang dapat menjadi kesempatan untuk

meningkatkan aktivitas ekonomi karena pada periode itu penduduk produktif

jumlahnya lebih besar dibanding dengan penduduk non produktif dalam

rentang 2017- 2042. Pada tahun 2032 – 2042 rasio ketergantungan perlahan-

lahan meningkat menjadi 49,12 persen dan pada akhirnya mencapai 52,69

persen.

Page 73: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

73

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

3.2. Kualitas Penduduk

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 kualitas penduduk

merupakan kondisi yang menggambarkan penduduk dalam aspek fisik dan non

fisik yang meliputi pendidikan, derajat kesehatan, pekerjaan, produktivitas,

tingkat sosial, ketahanan, kemandirian, kecerdasan sebagai ukuran dasar untuk

mengembangkan kemampuan dan menikmati kehidupan sebagai manusia

yang bertakwa, berbudaya, berkepribadian, berkebangsaan dan hidup layak. Hal

ini juga sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kota Tebing Tinggi tahun 2017 – 2022 yang mana juga menekankan

pada pengembangan sumber daya manusia atau penduduk yang berkualitas.

Dalam rangka mengembangkan kualitas penduduk, Pemerintah Kota Tebing

Tinggi akan berfokus pada aspek pendidikan, kesehatan dan ekonomi.

Dari aspek pendidikan, kondisi yang diinginkan adalah terjadinya

peningkatan angka partisipasi sekolah (APS) di semua kelompok umur 7 – 12

tahun, 13 – 15 tahun serta 16 – 18 tahun yakni mencapai 100 persen. Untuk di

kelompok umur 7 – 12 tahun, angka partisipasi sekolah di tahun 2017 yang lalu

sudah 99.27 persen. Sementara untuk kelompok umur 13 – 15 tahun pada tahun

yang sama adalah 96.90 persen. Di kelompok umur 16 – 18 tahun baru

mencapai 72.72 persen. Dalam mewujudkan hal tersebut, program wajib belajar

12 tahun adalah program yang akan digunakan oleh Pemerintah Kota Tebing

Tinggi. Di sisi lain, untuk angka partisipasi sekolah kelompok umur 19 – 24 tahun

yang di tahun 2017 lalu angkanya baru mencapai 22.88 persen. Kondisi yang

diinginkan tercapai pada tahun 2042 adalah angka partisipasi untuk kelompok

umur ini adalah 50 persen. Hal tersebut dapat dicapai melalui pemberian

Page 74: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

74

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

beasiswa kepada mahasiswa yang memiliki prestasi dan juga yang berasal dari

keluarga miskin serta melalui kerja sama dengan Perusahaan di Kota Tebing

Tinggi untuk memberikan bantuan serupa. Proyeksi untuk angka partisipasi

sekolah di semua kelompok dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

Grafik 21.

Proyeksi Angka Partsipasi Sekolah Menurut Kelompok Umur Kota Tebing

Tinggi Tahun 2017 – 2042

Sumber : Data Sekunder (Diolah tim penyusun)

Sedangkan untuk rata-rata lama sekolah, di tahun 2017 adalah 10,09

tahun. Jika dilihat dari tingkat pendidikannya, maka rata-rata sekolah masih

pada tahap SMP. Hal ini harus ditingkatkan lagi, terlebih lagi Kota Tebing Tinggi

dikenal sebagai Kota yang memiliki fasilitas pendidikan yang berkualitas. Dalam

hal tersebut, kondisi yang ingin dicapai pada tahun 2042 mendatang adalah

meningkatnya rata-rata lama sekolah hingga mencapai 15 tahun. Ini dapat

untuk diwujudkan karena Pemerintah Kota Tebing Tinggi memiliki program

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

120,00%

2017 2022 2027 2032 2037 2042

Kelompok Umur 7-12 Tahun Kelompok Umur 13-15 Tahun

Kelompok Umur 16-18 Tahun Kelompok Umur 19-24 Tahun

Page 75: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

75

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

wajib belajar 12 tahun yang dapat meningkatkan akses pendidikan masyarakat

luas.

Grafik 22.

Proyeksi Rata-Rata Lama Sekolah Kota Tebing Tinggi Tahun 2017 – 2042

Sumber : Data sekunder (Diolah tim penyusun)

Pada aspek kesehatan target utama yang ingin dicapai adalah

meningkatnya derajat kesehatan yang mana hal itu dapat diukur dari angka

kematian bayi (AKB), balita (AKABA) dan ibu (AKI), jumlah balita gizi buruk serta

angka harapan hidup. Untuk angka kematian bayi, kondisi yang diinginkan

adalah terjadi penurunan dimana diharapkan pada tahun 2042 hanya ada 3

kasus bayi meninggal. Sementara untuk angka kematian balita kondisi yang

diinginkan adalah hanya terdapat 5 kasus balita meninggal. Di sisi lain dalam

hal angka kematian ibu, pada tahun 2042 mendatang tidak terdapat kasus ibu

yang meninggal. Hal ini tentu dapat dicapai dalam jangka waktu yang sudah

ditetapkan melalui program promosi hidup sehat yang saat ini sedang kuat

digalakkan di Kota Tebing Tinggi. Selanjutnya, peningkatan akses dan kualitas

kesehatan yang diberikan juga akan membuat target ini dapat dicapai. Terlebih

10,9 11,1812,3

13,6214,5 15

0

2

4

6

8

10

12

14

16

2017 2022 2027 2032 2037 2042

Rata-Rata Lama Sekolah

Page 76: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

76

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

lagi pada saat ini terdapat banyak fasilitas kesehatan yang berada di dekat

dengan tempat tinggal masyarakat sehingga memberikan kemudahan dalam

hal perawatan, pengobatan dan konsultasi.

Grafik 23.

Proyeksi Angka Kematian Bayi (AKB), Balita (AKABA) dan Ibu (AKI) di Kota

Tebing Tinggi Tahun 2017 -2042

Sumber : Data sekunder (Diolah tim penyusun)

Sejalan dengan menurunnya angka kematian bayi, balita dan ibu, pada

tahun 2042 ditargetkan juga tidak terdapat kasus balita gizi buruk. Hal ini tentu

dapat dicapai mengingat saat ini kasus balita gizi buruk sedikit jumlahnya.

Ditambah, saat ini Pemerintah Kota Tebing Tinggi melalui Dinas Kesehatan

berfokus pada masalah gizi buruk dan setiap tahunnya memiliki program

perbaikan gizi masyarakat. Sementara dalam hal angka harapan hidup Kota

Tebing Tinggi, kondisi yang diinginkan untuk dicapai adalah peningkatan angka

harapan hidup dari 73,9 tahun di tahun 2017 menjadi 79,4 tahun pada tahun

2042. Peningkatan usia harapan hidup ini sejalan dengan perbaikan pada taraf

kesehatan masyarakat.

21

17

13

9

5

3

25

21

18

14

8

5

7

54

3

10

0

5

10

15

20

25

30

2017 2022 2027 2032 2037 2042

Angka Kematian Bayi Angka Kematian Balita Angka Kematian Ibu

Page 77: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

77

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Grafik 24.

Proyeksi Jumlah Bayi Gizi Buruk di Kota Tebing TinggiTahun 2017 – 2042

Sumber : Data sekunder (Diolah tim penyusun)

Grafik 25.

Proyeksi Angka Harapan Hidup Kota Tebing Tinggi Tahun 2017 – 2042

Sumber : Data sekunder (Diolah tim penyusun)

Sumber : Data sekunder (diolah)

Untuk aspek ekonomi, berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah (RPJP) Kota Tebing Tinggi Tahun 2006 – 2025, Pemerintah Kota

18

14

10

7

4

00

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

2017 2022 2027 2032 2037 2042

Jumlah Bayi Gizi Buruk

73,9 74,2

75,48

77,36

78,6579,4

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

2017 2022 2027 2032 2037 2042

Angka Hidup Kota Tebing Tinggi

Page 78: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

78

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

menargetkan di tahun 2025, Product Domestic Regional Bruto (PDRB) atas dasar

harga berlaku adalah sebesar 7,3 triliun Rupiah dengan pendapatan per kapita

29,95 juta per penduduk. Namun, pada tahun 2017 yang lalu menurut data BPS,

PDRB Kota Tebing Tinggi atas dasar harga berlaku mencapai 5,123 triliun Rupiah

dengan pendapatan per kapita 31,88 juta. Dalam hal pendapatan per kapita,

target yang ditetapkan RPJP sudah dilewati sehingga di Grand Design

Pembangunan Kependudukan ini menargetkan kondisi baru yang ingin yang

dicapai pada tahun 2042. Untuk PDRB atas dasar harga berlaku, target yang

ingin dicapai adalah 11,364 triliun dengan pendapatan per kapita penduduk

Kota Tebing Tinggi dalam setahun 57,99 juta. Hal ini dapat dicapai mengingat

rata-rata pertumbuhan ekonomi Kota Tebing Tinggi sepanjang periode 2013 –

2017 stabil di atas angka 5 persen per tahun.

Grafik 26.

Proyeksi PDRB dan Pendapatan Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Kota

Tebing Tinggi Tahun 2017 – 2042

Sumber : Data sekunder (Diolah tim penyusun)

5,123

6,6357,482

8,632

10,725 11,364

31,88

39,5142,47

47,02

56,39 57,99

0

10

20

30

40

50

60

70

0

2

4

6

8

10

12

2017 2022 2027 2032 2037 2042

PDRB ADHB Pendapatan Per Kapita ADHB

Page 79: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

79

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

0,30,28 0,27 0,26 0,26 0,25

11,90%

10,83%10,26%

9,12%8,47%

7,84%

0,00%

2,00%

4,00%

6,00%

8,00%

10,00%

12,00%

14,00%

0

0,05

0,1

0,15

0,2

0,25

0,3

0,35

2017 2022 2027 2032 2037 2042

Rasio Gini Angka Kemiskinan

Sementara untuk rasio gini atau tingkat ketimpangan, target yang ingin

dicapai terjadi penurunan – dimana pada tahun 2042 mendatang angka rasio

gini Kota Tebing Tinggi berada pada kisaran 0,25. Sejalan dengan hal tersebut,

ditargetkan juga terjadi penurunan angka kemiskinan. Di tahun 2017 yang lalu,

angka kemiskinan adalah 11,9 persen. Pada tahun 2042 ditargetkan angka

kemiskinan menurun menjadi 7,84 persen.

Grafik 27.

Proyeksi Rasio Gini dan Angka Kemiskinan Kota Tebing Tebing Tahun 2017 –

2042

Sumber : BPS Kota Tebing Tinggi (Diolah tim penyusun)

Page 80: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

80

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

3.2. Kondisi Keluarga

Dalam jangka panjang kondisi keluarga yang ingin dicapai melalui

pembangunan keluarga adalah keluarga yang harmonis, sejahtera dan damai

yang siap menghadapi perubahan-perubahan yang sangat cepat. Berbeda pada

bagian sebelumnya pada kondisi keluarga tidak memiliki target secara

kuantitatif melainkan kualitatif. Adapun pembangunan keluarga tersebut

meliputi :

1. Keluarga yang harmonis, yaitu keluarga yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Keluarga sejahtera, sehat, maju, mandiri dan harmonis yang berkeadilan

dan berkesetaraan gender dengan jumlah anak yang ideal sesuai dengan

kemampuan keluarga tersebut;

3. Keluarga damai yang siap menghadapi perubahan-perubahan, yaitu:

a. Keluarga yang memiliki perencanaan sumber daya keluarga.

b. Keluarga yang memiliki wawasan nasional, yaitu keluarga yang

mengembangkan kepribadian dan budaya lokal.

c. Keluarga yang berkontribusi kepada masyarakat, yaitu keluarga

yang mampu berperan dalam kegiatan sosial kemasyarakatan dan

memiliki kepedulian terhadap lingkungannya.

d. Keluarga yang berkontribusi terhadap bangsa dan negara serta

berpartisipasi aktif dalam kegiatan bela negara, taat membayar

pajak serta patuh terhadap peraturan perundangan yang berlaku.

Page 81: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

81

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

3.3. Persebaran dan Mobilitas Penduduk

Dalam hal persebaran penduduk, kondisi yang diinginkan adalah

terciptanya persebaran penduduk yang merata di seluruh Kecamatan di Kota

Tebing Tinggi. Bila melihat data BPS, relatif penduduk Kota Tebing Tinggi

tersebar secara merata. Bahkan, Kecamatan yang berada di pusat Kota yaitu

Kecamatan Tebing Tinggi Kota, pada tahun 2017 yang lalu adalah Kecamatan

yang paling sedikit ditempati oleh penduduk. Hal ini terjadi mengingat Kota

Tebing Tinggi tidak memiliki wilayah yang begitu luas dan pusat-pusat aktivitas

bisnis serta industri yang umumnya menjadi faktor bagi penduduk untuk

menempati suatu wilayah juga tersebar hampir merata di seluruh Kecamatan.

Terlebih, kondisi infrastruktur Kota Tebing Tinggi juga sudah dalam kondisi

yang baik sehingga sangat membantu untuk mengakses dari satu Kecamatan

ke Kecamatan lain. Namun, dalam jangka panjang, tetap perlu untuk membuat

satu program untuk menata dan mengatur persebaran penduduk sehingga

kondisi yang diinginkan yaitu terciptanya persebaran penduduk yang merata

ataua proporsional dapat dicapai. Dalam hal ini indikasi dari persebaran

penduduk adalah melalui variabel kepadatan penduduk di Kota Tebing Tinggi.

Di sisi lain untuk mobilitas, kondisi yang ingin dicapai adalah tidak

terjadinya urbanisasi dari satu Kecamatan ke Kecamatan yang lain sehingga

menciptakan konsentrasi penduduk di satu Kecamatan. Dalam mewujudkan hal

tersebut perlu untuk mendekatkan fasilitas-fasilitas pelayanan publik seperti

fasilitas pendidikan dan kesehatan ke penduduk di Kecamatan yang relatif

Page 82: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

82

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

berada di pinggiran Kota. Selanjutnya, perlu untuk mendorong aktivitas

ekonomi sesuai dengan potensi dan sumber daya di seluruh Kecamatan.

Grafik 28.

Proyeksi Kepadatan Penduduk Kota Tebing Tinggi Tahun 2017 – 2042

Sumber : Data sekunder (Diolah tim penyusun)

4.180,184.368,63

4.582,734.775,86

4.948,13 5.097,66

0,00

1.000,00

2.000,00

3.000,00

4.000,00

5.000,00

6.000,00

2017 2022 2027 2032 2037 2042

Kepadatan Penduduk Kota Tebing Tinggi

Page 83: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

83

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

3.4. Data dan Informasi Kependudukan

Pada aspek data dan informasi kependudukan, target yang ingin dicapai

secara umum adalah terciptanya sistem adminitrasi kependudukan yang

terintegrasi, mudah diakses, dan menjadi bagian dari penyusunan kebijakan

yang berbasis pada fakta dan data. Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil (Dinas Dukcapil) Kota Tebing Tinggi per 30 Juni Tahun 2018,

masih terdapat penduduk yang belum memiliki berbagai dokumen adminitrasi

kependudukan. Dalam hal akte kepemilikan akte kelahiran baru 62,06 persen

penduduk Kota Tebing Tinggi yang memiliki. Sementara, untuk kepemilikan KTP

dan Kartu Keluarga relatif lebih baik dimana pada tahun yang sama sudah 98,83

persen penduduk memiliki KTP dan 89,57 persen kepala keluarga yang memiliki

Kartu Keluarga. Akan tetapi, perlu disusun program untuk meningkatkan

kepemilikan dokumen administrasi kependudukan dan menyempurnakan

sistem administrasi kependudukan tersebut serta mencapai target yang

diinginkan.

Dalam rangka mewujudkan target tersebut perlu untuk membuat dan

juga meningkatkan enam faktor, yaitu :

1. Regulasi dan Kebijakan

2. Kelembagaan

3. Sumber Daya Manusia (SDM)

4. Aplikasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK)

5. Nomor Induk Kependudukan

6. Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Page 84: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

84

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

BAB IV POKOK-POKOK

PEMBANGUNAN

KEPENDUDUKAN

KOTA TEBING TINGGI

Page 85: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

85

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

4.1. Pengendalian Kuantitas Penduduk

Pokok-pokok pembangunan kependudukan yang memiliki sinkronisasi

dengan kebijakan pembangunan lainnya merupakan kebijakan yang tepat

untuk memperhatikan dan membuat pemetaan secara strategis bagaimana

tantangan kependudukan dapat mempengaruhi hasil dari pembangunan.

Untuk itu, kebijakan yang paling utama untuk mengendalikan resiko dari

masalah kependudukan—kebijakan pembangunan kependudukan merupakan

kebijakan yang meletakkan manusia (people centered development) dalam satu

populasi penduduk untuk menghasilkan kebijakan yang pro dengan

berwawasan kependudukan.

Dengan memperhatikan tantangan pembangunan nasional dan

pembangunan daerah Kota Tebing Tinggi. Maka perspektif hubungan antara

keduanya haruslah diperhatikan secara serius. Penyusunan GDPK ini tentu saja

dalam waktu 25 tahun kedepan sudah memperhatikan proyeksi kebijakan,

masalah, dan tantangan kependudukan yang akan dihadapi oleh Kota Tebing

Tinggi. Untuk itu, dalam rangka penyusunan GDPK yang baik dan sistematis,

Pemerintah Daerah Kota Tebing Tinggi sangat memperhatikan proses bottom

up dan top-down untuk memperoleh masukan dan pengetahuan dalam

menyusun pokok-pokok pembangunan kependudukan secara strategis dan

berkelanjutan, yang dimana dalam jangka panjang akan menjadikan kebijakan

kependudukan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari rencana kerja OPD

yang ada di Kota Tebing Tinggi.

Page 86: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

86

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

4.1.1. Pengaturan Fertilitas

Pengaturan Fertilitas dalam jangka panjang merupakan kebijakan untuk

mendorong pertumbuhan penduduk seimbang menuju kondisi stasioner,

dimana angka kelahiran hampir sama dengan angka kematian. Kondisi dalam

jangka panjang juga akan berdampak pada pengurangan resiko terhadap

ketergantungan (dependency ratio) yang akan menghasilkan penduduk tidak

produktif tergantung dengan penduduk usia produktif.

Strategi Pengaturan Fertilitas Kota Tebing Tinggi dalam GPDK Tahun

2017-2042 ini dijelaskan sebagai berikut :

Gambar 2.

Kebijakan pengaturan fertilitas melalui program KB

Pengaturan Kehamilan

yang Diinginkan

Penurunan Angka

Kematian Bayi Dan

Angka Kematian Ibu,

Peningkatan Akses Dan

Kualitas Pelayanan

Peningkatan Kesertaan

KB Pria

Promosi Pemanfaatan

Air Susu Ibu.

Page 87: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

87

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Gambar 3.

Pengaturan fertilitas Program Keluarga Berencana

Pengaturan fertilitas melalui program KB

Pendekatan sosial dan ekonomi

1. Peningkatan akses dan kualitas KIE serta pelayanan kontrasepsi

2. larangan pemaksaan pelayanan KB karena bertentangan dengan HAM,

3. pelayanan kontrasepsi dilakukan sesuai dengan norma agama, budaya,

etika, dan kesehatan

4. perhatian penyediaan kontrasepsi bagi penduduk miskin.

Usia Ideal Perkawinan

Usia Ideal Melahirkan

Jarak Ideal Melahirkan Jumlah Ideal Anak Yang

Dilahirkan

Page 88: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

88

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

4.1.2. Penurunan Mortalitas

Penurunan angka kematian bertujuan untuk mewujudkan penduduk

tumbuh seimbang dan berkualitas di Kota Tebing Tinggi pada seluruh

dimensinya. Penurunan angka kematian ini diprioritaskan pada upaya dijelaskan

sebagai berikut :

Gambar 4.

Kebijakan Pengaturan Mortalitas

Upaya penurunan angka kematian diselenggarakan oleh pemerintah

daerah Kota Tebing Tinggi melalui upaya-upaya proaktif, preventif, kuratif, dan

rehabilitatif sesuai peraturan perundang-undangan dan norma agama.

Kerangka penurunan mortalitas dijelaskan sebagai berikut :

1. Kesamaan hak reproduksi pasangan suami istri (pasutri)

2. Keseimbangan akses, kualitas KIE, dan pelayanan

3. Pencegahan dan pengurangan risiko kesakitan dan kematian

4. partisipasi aktif keluarga dan masyarakat.

Penurunan Angka

Kematian Ibu Hamil

Penurunan Angka Kematian

Ibu Melahirkan

Penurunan Angka Kematian

Pasca Melahirkan

Penurunan Angka Kematian

Bayi Dan Anak

Page 89: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

89

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

4.1.3. Strategi Pengendalian Kuantitas

Untuk mencapai tahap yang diinginkan, yaitu pertumbuhan penduduk

yang terkendali dan pencapaian windows of opportunity, maka pengendalian

angka kelahiran sangat penting. Untuk itu, diperlukan revitalisasi program KB

yang berkelanjutan di Kota Tebing Tinggi. Dalam melakukan revitalisasi

program KB, pendekatan pelaksanaan program KB perlu diubah orientasinya

dari supply ke demand side approach. Pendekatan ini berguna untuk mendorong

hadirnya Pemerintah Daerah Kota Tebing Tinggi dalam pengendalian kuantitas

penduduk. Pendekatan demand side approach yang dipilih Kota Tebing Tinggi

adalah melihat bahwa pendekatan yang bersifat supply tidak cukup mendorong

perilaku dan kesadaran keluarga untuk mengendalikan kelahiran yang akan

mengancam kelebihan penduduk di Kota Tebing Tinggi.

Gambar 5

Tahapan Strategi Pengendalian Kuantitas

Forecasting KuantitasPenduduk

Bonus Demografi 2045

Dinamika Masalah Sosial dan Ekonomi

Skema Resiko Kebijakan Ageing

Population

Tahapan Rencana Lima Tahunan

Intervensi Kebijakan Pengendalian

Kuantitas Penduduk

Evaluasi Kebijakan Pengendalian

Kuantitas Penduduk

Tujuang Jangka Panjang

Pertumbuhan Penduduk Seimbang

Tahun 2045

Mempersiapkan Resiko Ageing

Population

Page 90: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

90

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Strategi yang dikembangkan adalah melakukan integrasi, , kemitraan, dan

pemberdayaan serta fokus pada dimensi kesehatan, ekonomi, dan pendidikan

merupakan wujud pendekatan demand side approach yang melihat konteks

masalah kependudukan tidak hanya dari resiko kuantitas penduduk, melainkan

permasalahan dan faktor utama lainnya yang mempengaruhi kualitas penduduk

secara jangka panjang.

Seperti dijelaskan pada gambar 5 diatas, bahwa telah terjadi pola

perubahan pandangan kebijakan dalam mengelola kebijakan kependudukan di

Indonesia dan global. Tantangan kependudukan yang sangat besar nantinya,

harus dilihat sebagai bagian integral dari kebijakan pembangunan jangka

panjang Kota Tebing Tinggi itu sendiri. Untuk itu, penyusunan GDPK Kota

Tebing Tinggi tahun 2017-2042 merupakan implementasi strategis

penyelarasan kebijakan kependudukan dengan kebijakan jangka panjang Kota

Tebing Tinggi. Operasionalisasi dari tahapan strategi pengendalian kuantitas

penduduk dijelaskan sebagai berikut ;

Tabel 10.

Tahapan Operasionalisasi Pengendalian Kuantitas Penduduk

Program Pengendalian Kuantitas

Penduduk

OPD Pelaksana dan Koordinasi

Evaluasi Lima Tahunan Pelaksanaan

Kebijakan Kependudukan sampai

Tahun 2042

Dinas PPAPPKB

Pengendalian Fertilitas Dinas PPAPPKB dan Dinas Kesehatan

Penguatan Sistem Informasi dan

Data Pendukung Pengendalian

Kuantitas Penduduk

Dinas PPAPPKB dan BPS Kota Tebing

Tinggi

Program Pemberdayaan Pendukung

Pengendalian Kuantitas Penduduk

Dinas PPAPPKB, Dinas Kesehatan, dan

Dinas Sosial

Page 91: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

91

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

4.2. Peningkatan Kualitas Penduduk

Peningkatan kualitas penduduk merupakan bagian paling penting

disamping pengendalian kuantitas penduduk. Peningkatan kualitas penduduk

dalam satu populasi dapat dilakukan dengan kebijakan pendekatan lintas

sektoral. Jika pendekatan utama dalam melihat kualitas penduduk adalah

Indeks Pembangunan Manusia, maka operasionalisasi teknis dalam

perencanaan GDPK Kota Tebing Tinggi ini dijabarkan secara khusus bagaimana

kebijakan peningkatan kualitas penduduk.

Kebijakan peningatan kualitas penduduk dalam GDPK Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042 memiliki dua skema utama dalam jangka panjang. Pertama,

pendekatan kebijakan sinkronisasi pembangunan sumber daya manusia

(human resources development) pada semua level kebijakan lintas OPD terutama

pada tiga dimensi utama pembangunan kualitas sumber daya manusia, yaitu

kesehatan, pendidikan, dan ekonomi secara berkelanjutan. Kedua, dukungan

kebijakan pembangunan lokal yang dapat menyesuaikan dengan daya

tampung umur produktif dan perkembangan, pendekatan ini merupakan

bagian awal dari perspektif on demand policy yang menitikberatkan pada

respon Pemerintah Daerah Kota Tebing Tinggi dalam melihat perkembangan

pembangunan yang berdampak pada pengendalian kuantitas dan peningkatan

kualitas penduduk Kota Tebing Tinggi. Perspektif on demand policy merupakan

skema baru dalam tata kelola pembangunan dan birokrasi. Untuk itu,

penyusunan GDPK Kota Tebing Tinggi tidak hanya menyusun sebuah dokumen

perencanaan kependudukan, melainkan membangun skema perubahan yang

akan terjadi dalam jangka panjang.

Page 92: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

92

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

4.2.1. Dimensi Kesehatan

Dimensi kesehatan memainkan peranan penting dalam menunjang

peningkatan kualitas penduduk Kota Tebing Tinggi. Dalam GDPK Kota Tebing

Tinggi Tahun 2017-2042 ini, rencana peningkatan kualitas penduduk dengan

menggunakan pendekatan dimensi kesehatan dilakukan dengan beberapa

tahapan jangka panjang yang berkelanjutan dalam rangka peningkatan

kesehatan masyarakat. Peningkatan kebijakan kualitas penduduk Kota Tebing

Tinggi dilakukan dengan empat kebijakan utama ;

1. Menurunkan angka kematian

2. Meningkatkan angka harapan hidup

3. Penurunan Angka Gizi Buruk

4. Penurunan Angka Stunting

5. Peningkatan Pola Hidup Sehat Masyarakat

4.2.2. Dimensi Pendidikan

Dimensi pendidikan juga menjadi bagian penting dalam peningkatan

kualitas penduduk. Dengan bonus demografi yang akan masuk pada tahun

2040-2045, maka peningkatan kualitas penduduk melalui kebijakan pendidikan

menjadi pendorong utama untuk menjadikan bonus demografi menjadi

peluang Kota Tebing Tinggi memiliki sumber daya manusia yang unggul dan

kompetitif.

Untuk itu, dalam rangka mewujudkan kualitas penduduk sampai pada

tahun 2042 nanti, maka kebijakan utama yang dilakukan adalah :

1. Meningkatkan kompetensi dan daya kompetisi siswa

Page 93: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

93

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

2. Peningkatan layanan pendidikan non-formal dan formal dengan prinsip

link and match

3. Mengurangi kesenjangan partisipasi pendidikan antar usia wajib belajar

4. Peningkatan keahlian literasi, inovasi, teknologi, dan kreativitas

5. Peningkatan intensitas pelatihan kerja terpadu

4.2.3. Dimensi Ekonomi

Dimensi Ekonomi seringkali menjadi faktor resiko hambatan dalam

pembangunan kualitas penduduk yang berkelanjutan. UNPFA dalam working

paper yang berjudul Population Dynamics and Sustainable Development in

Indonesia menjelaskan bahwa faktor-faktor ekonomi seperti komsumsi dan

aktivitas ekonomi seringkali menimbulkan masalah-masalah seperti lingkungan,

kualitas hidup tenaga kerja, dan peningkatan kesenjangan antar penduduk yang

semakin melebar.

Kota Tebing Tinggi menjadi kota strategis dengan posisi sebagai

hinterland atau sub-urban dari Kota besar strategis seperti Medan, Binjai, dan

Pematangsiantar. Untuk itu, penyusunan GDPK Kota Tebing Tinggi Tahun 2017-

2042 ini sangat memperhatikan tantangan ekonomi dan peluang ekonomi

regional yang memposisikan Kota Tebing Tinggi sebagai aktor utama atau aktor

pendukung pembangunan ekonomi regional.

Untuk itu, rencana peningkatan kualitas penduduk dibidang ekonomi

dijelaskan dengan kebijakan utama sebagai berikut ;

Page 94: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

94

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

1. Meningkatkan status ekonomi penduduk Kota Tebing Tinggi dengan

prinsip perluasan kesempatan kerja untuk Angkatan Kerja dan Penduduk

Usia Produktif

2. Mengurangi Ketimpangan dan Kemiskinan Perkotaan secara

berkelanjutan

3. Peningkatan pendapatan penduduk melalui pengembangan mata

pencaharian hidup yang berkelanjutan

4. Mengembangkan ekonomi regional berbasiskan pada pengembangan

on demand ekonomi dengan pemanfaatan inovasi dan teknologi.

4.2.4. Strategi Pengendalian Kualitas

Untuk mencapai tahapan peningkatan kualitas penduduk berdasarkan

peningkatan kualitas yang menitiberatkan pada dimensi kesehatan, pendidikan,

dan ekonomi.

Gambar 6

Strategi Peningkatan Kualitas Penduduk

Forecasting Kualitas Penduduk

Bonus Demografi 2045

Peningkatan Kualitas Penduduk DImensi Kesehatan,

Pendidikan, dan Ekonomi

Skema Resiko Kebijakan Ageing Population

Tahapan Rencana Lima Tahunan

Intervensi Kebijakan Pengendalian Kualitas

Penduduk

Evaluasi Kebijakan Pengendalian Kualitas

Penduduk

Tujuang Jangka Panjang

Peningkatan Sumber Daya Manusia yang Unggul dan

Kompetitif

Mempersiapkan Resiko Bonus Demografi 2045

Page 95: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

95

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Maka GDPK Kota Tebing Tinggi Tahun 2017-2042 dalam strategi

peningkatan kualitas penduduk dalam jangka panjang merupakan kebijakan

yang berhubungan erat dengan pengendalian kuantitas penduduk.

Tahapan peningkatan kualitas penduduk dilakukan melalui tahapan

operasionalisasi teknis dengan melakukan integrasi secara jangka panjang

dengan OPD yang terkait dengan peningkatan kualitas penduduk di tiga

dimensi kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Tahapan operasionalisasi

peningkatan kualitas penduduk dijelaskan pada tabel sebagai berikut ;

Tabel 11.

Tahapan Operasionalisasi Peningkatan Kualitas Penduduk

Program Peningkatan Kualitas

Penduduk

OPD Pelaksana dan Koordinasi

Meningkatkan status ekonomi

penduduk Kota Tebing Tinggi

dengan prinsip perluasan

kesempatan kerja untuk Angkatan

Kerja dan Penduduk Usia Produktif

Dinas Perdagangan, Dinas

Ketenagakerjaan, BAPPEDA

Mengurangi Ketimpangan dan

Kemiskinan Perkotaan secara

berkelanjutan

Dinas Perdagangan, Dinas

Ketenagakerjaan, Dinas Sosial,

BAPPEDA

Peningkatan pendapatan penduduk

melalui pengembangan mata

pencaharian hidup yang

berkelanjutan

Dinas Sosial, Dinas Perdagangan,

Dinas Ketenagakerjaan, Dinas

Pertanian dan Ketahanan Pangan

Mengembangkan ekonomi regional

berbasiskan pada pengembangan on

demand ekonomi dengan

pemanfaatan inovasi dan teknologi

dan konektivitas kawasan strategis

nasional di Sumatera Utara

Dinas Perdagangan, Dinas

Ketenagakerjaan, Bappeda

Page 96: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

96

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

4.3. Strategi Pembangunan Keluarga

4.3.1. Pembangunan Keluarga

Pembangunan keluarga dalam kebijakan pembangunan kependudukan

merupakan bagian dari pengembangan kebijakan dari bawah (bottom society

development). Kebijakan pembangunan keluarga dalam GDPK Kota Tebing

Tinggi Tahun 2017-2042 adalah mengembangkan pemberdayaan strategis

yang akan menginternalisasi nilai-nilai pembangunan keluarga dengan tujuan

meningkatkan pembangunan modal sosial keluarga di Kota Tebing Tinggi.

Sasaran dari pokok kegiatan pembangunan keluarga tersebut adalah

seluruh keluarga di Kota Tebing Tinggi yang terdiri dari keluarga dengan siklus

keluarganya; keluarga yang memiliki potensi dan sumber kesejahteraan sosial;

keluarga yang rentan secara ekonomi dan sosial; serta keluarga yang

bermasalah secara sosial ekonomi dan sosial psikologis.

Untuk itu pokok-pokok pembangunan keluarga dalam GDPK Kota Tebing

Tinggi Tahun 2017-2042 adalah sebagai berikut :

1. membangun keluarga yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. membangun iklim berkeluarga berdasarkan perkawinan yang sah

3. membangun keluarga berketahanan, sejahtera, sehat,maju, mandiri, dan

harmonis yang berkeadilan dan berkesetaraan gender

4. membangun keluarga yang berwawasan nasional dan berkontribusi

kepada masyarakat, bangsa, dan negara

5. membangun keluarga yang mampu merencanakan sumber daya

keluarga.

Page 97: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

97

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

4.3.2. Strategi Pembangunan Keluarga

A. Strategi Dalam Upaya Membangun Keluarga Yang Bertakwa Kepada

Tuhan Yang Maha Esa

Strategi yang disuguhkan adalah pembangunan keluarga melalui

Pendidikan Etika, Moral, dan Sosial Budaya secara formal maupun informal.

Tabel 12.

Indikator keberhasilan

Indikator

Keluarga yang menjalankan ibadah menurut agama dan keyakinan masing-

masing

Keluarga yang menaati nilai, norma, dan aturan agama

Keluarga yang memelihara kerukunan antar umat beragama

B. Membangun Iklim Berkeluarga Berdasarkan Perkawinan yang sah

Strategi untuk membangun iklim berkeluarga berdasarkan perkawinan

yang sah dilakukan dengan hal berikut :

1. Meningkatkan pelayanan lembaga penasihat perkawinan

2. Meningkatkan peran kelembagaan keluarga

3. Komitmen Pemerintah Indonesia yang hanya mengakui perkawinan

antara laki- laki dan perempuan

4. Perkawinan yang dilakukan menurut hukum agama dan negara.

5. Perkawinan yang mensyaratkan diketahui oleh keluarga dan masyarakat.

Indikator keberhasilan dalam membangun iklim berkeluarga berdasarkan

perkawinan yang sah adalah ;

Page 98: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

98

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Tabel 13.

Indikator Keberhasilan

Indikator

Keluarga dibangun dari perkawinan menurut hukum agama dan negara.

Keluarga dibangun dari perkawinan antara laki-laki dan perempuan, bukan

perkawinan sejenis

Keluarga dibangun dari perkawinan yang diketahui oleh keluarga dan

masyarakat

Setiap perkawinan tercatat di lembaga yang berwenang dengan dibuktikan

oleh kepemilikan Akta Nikah.

C. Membangun Keluarga Harmonis, Sejahtera, Sehat, Maju, Dan Mandiri

Beberapa strategi untuk membangun keluarga harmonis, sejahtera,

sehat, maju, dan mandiri adalah sebagai berikut.

1. Peningkatan ketahanan keluarga berwawasan gender berbasis

kelembagaan lokal Strategi ini dijalankan melalui kegiatan konsultasi dan

advokasi keluarga, pendampingan keluarga rentan, pengembangan nilai

keluarga dan keadilan gender, pembagian peran gender yang

berkeadilan dan berkesetaraan, serta optimalisasi fungsi keluarga menuju

kesejahteraan dan ketahanan keluarga.

2. Pengembangan perilaku hidup sehat pada keluarga (sehat

fisik/reproduksi, sehat psikologis, sehat sosial, dan sehat lingkungan)

3. Pendidikan dan pengasuhan anak agar berkarakter baik

4. Pengembangan ketahanan keluarga dan ketahanan pangan keluarga.

Strategi ini dilaksanakan dengan pemanfaatan pekarangan dan

dukungan sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Page 99: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

99

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Tabel 14.

Indikator Keberhasilan

Indikator

Keluarga berketahanan (kuat, bertahan hidup, beradaptasi)

Keluarga sehat (kecukupan pangan dan gizi, morbiditas rendah, tidak

berpenyakit, sehat psikologis)

Keluarga maju (partisipasi pendidikan, partisipasi kerja)

Keluarga mandiri (kemandirian sosial ekonomi)

Keluarga harmonis (tidak bercerai, penurunan tingkat kekerasan dalam rumah

tangga, penurunan tingkat perdagangan manusia, penurunan tingkat

kenakalan anak

Keluarga sejahtera (pendapatan per kapita/bulan, tidak miskin, rumah layak

huni, mempunyai tabungan)

D. Membangun Keluarga Yang Mampu Merencanakan Sumber Daya

Keluarga

Strategi yang dapat dilakukan adalah untuk membangun keluarga yang

mampu merencanakan sumber daya dengan pendampingan manajemen

sumber daya keluarga. Kegiatan lainnya adalah dengan konsultasi perkawinan,

pengasuhan anak, manajemen keuangan rumah tangga, manajemen stres, serta

manajemen waktu dan pekerjaan keluarga.

Tabel 15.

Indikator Keberhasilan

Indikator

Keluarga mampunyai perencanaan berkeluarga

Keluarga mempunyai perencanaan investasi anak. Hal ini dapat dilihat dari

tingkat partisipasi sekolah wajib belajar, tabungan/asuransi pendidikan anak,

dan angka drop-out menurun.

Keluarga mempunyai perencanaan keuangan. Hal ini dapat diukur dari

tabungan keluarga, partisipasi keluarga menabung di bank, dan perencanaan

membeli rumah

Page 100: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

100

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

4.4. Pengarahan Mobilitas Penduduk

Pengarahan mobilitas penduduk merupakan kebijakan kependudukan

yang memastikan tidak ada dampak keruangan dan kewilayahan yang dapat

mengakibatkan mengurangnya daya tampung sumber daya ekonomi, sosial,

dan juga lingkungan.

Pokok-pokok Pembangunan Kependudukan pada penataan persebaran

dan pengarahan mobilitas penduduk Kota Tebing Tinggi, dapat diuraikan

sebagai berikut :

1. Pengarahan mobilitas penduduk yang didorong dan mendukung

pembangunan daerah yang berkeadilan

2. Pengelolaan migrasi dan urbanisasi yang mengarah pada pembangunan

perkotaan yang berkelanjutan

3. Pengarahan persebaran penduduk untuk mencapai konektivitas ruang

dan wilayah dalam rangka peningkatan nilai ekonomi lokal.

Strategi Pengarahan Mobilitas dalam mencapai tujuan kebijakan pembangunan

kependudukan Kota Tebing Tinggi sebagai berikut :

1. Menumbuhkan kondisi kondusif bagi terjadinya migrasi internal yang

harmonis

2. Menciptakan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan daya dukung

dan daya tampung wilayah

3. Mengendalikan kuantitas penduduk dalam jangka panjang

Page 101: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

101

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

4. Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di pinggiran

perkotaaan

5. Memperluas kesempatan kerja produktif bagi Angkatan Kerja Baru

6. Menurunkan angka kemiskinan dan mengatasi pengangguran

7. Meningkatkan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia

8. Meningkatkan infrastruktur permukiman, meningkatkan daya saing

wilayah baru, dan meningkatkan penyediaan pangan bagi masyarakat.

Page 102: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

102

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

4.5. Pembangunan Sistem Informasi dan

Administrasi Data Kependudukan

Pembangunan sistem informasi dan data kependudukan merupakan

dalam penyusunan GDPK Kota Tebing Tinggi Tahun 2017-2042 berpedoman

pada pendekatan kebijakan berbasiskan pada data dan bukti (evidence based

policy making). Penyusunan kebijakan berbasiskan pada data dan bukti

merupakan tindakan strategis yang mengontrol arus informasi menjadi fakta

dalam membuat suatu kebijakan.

Pengembangan sistem informasi dan data kependudukan Kota Tebing

Tinggi memiliki tahapan dalam jangka waktu 25 tahun sebagai berikut;

Gambar 6.

Tahapan Pengembangan Pembangunan Sistem Informasi dan Administrasi

Data Kependudukan dan Isu-Isu Strategis

2017 (Perencanaan dan Pengembangan ICT)

1. Regulasi

2. Sumber Daya Manusia

3. Aplikasi Pengembangan SAK

2022 (Distribusi Layanan dan Akselerasi)

1. Layanan prima G2G, G2B, G2C

2. Inovasi perluasan basis data kependudukan

2027 (Inovasi Layanan Kependudukan)

1. Inovasi layanan kependudukan untuk penyusunan kebijakan

2032 (Evidence Based Policy)

1. Penyusunan kebijakan dengan Basis Data Kependudukan Terpadu

2037 (Pembangunan Berkelanjutan)

1. Peningkatan Kualitas Penduduk

2. Pengendalian Kuantitas Penduduk

Page 103: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

103

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Tujuan pengembangan Sistem Informasi dan Data Kependudukan adalah:

1. Memantapkan layanan dan inovasi Sistem Administrasi Kependudukan

(SAK)

2. Menjadikan acuan bagi perencanaan pemerintah daerah dan

pemanfaatan dunia bisnis

3. Menjadikan Database Kependudukan Daerah yang berlandaskan pada

tertib administrasi dan penyediaan data informasi kependudukan yang

akurat dan terintegrasi

4. Pelayanan terpadu administrasi kependudukan

5. Mengembangkan konektivitas sistem informasi kependudukan dengan

OPD dan Instansi dalam satu kesatuan sistem

Dalam mendukung tujuan dan tahapan pengembangan sistem informasi

dan administrasi data kependudukan maka sasaran kebijakan akan fokus

sebagai berikut;

1. Pemantapan layanan Sistem Administrasi Kependudukan (SAK) untuk

Instansi pemerintah terkait lainnya atau lebih dikenal dengan konsep

Government to Government (G2G), layanan SAK untuk masyarakat atau

dikenai dengan istilah Government to Citizen (G2C), layanan Sistem

Administrasi Kependudukan (SAK) untuk dunia bisnis (G2B), dan

Pemantapan Sistem Administrasi Kependudukan (SIAK) dengan berbagai

penyempurnaan dan penyesuaian fitur agar sesuai dengan amanat UU

No.23 Tahun 2006.

2. Cara SAK dapat memberikan layanan prima untuk mendukung hubungan

sesama instansi pemerintah (G2G), hubungan kepada masyarakat (G2C)

Page 104: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

104

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

dan hubungan dengan dunia bisnis, atau dikenal dengan Goverment to

Business (G2B). Pada periode ini, ditargetkan database kependudukan

untuk menjadi acuan bagi perencanaan pemerintah daerah dan nasionai

dan pemanfaatan dunia bisnis, seperti untuk kebutuhan marketing

research, e-payment, e-commerce, dan transaksi bisnis berbasis elektronik

Iainnya.

3. Pemantapan fungsi dan peranan Database Kependudukan Daerah

terintegrasi Nasional yang beriandaskan pada tertib administrasi

kependudukan dan layanan prima administrasi kependudukan. Database

Kependudukan Daerah dalam Sistem Informasi dan Administrasi Data

Kependudukan Kota Tebing Tinggi ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi pada pemerintah, dunia bisnis, dan dunia intemasional.

Database Kependudukan Daerah telah memiliki tingkat kepercayaan

(trust) yang tinggi dan diakui olehdunia internasional. Kepercayaan yang

tinggi terhadap Database Kependudukan Daerah dapat digunakan untuk

mendukung kerjasama multilateral bidang pertahanan dan keamanan,

seperti cross border cybercrime, bidang perekonomian (foreign and

domestic investment), dan bidang Iainnya, sehingga Kota Tebing Tinggi

memiliki daya saing yang tinggi untuk menghadapi persaingan global,

nasional, dan regional.

Dalam mendukung implementasi sasaran kebijakan dalam

pengembangan Sistem Informasi dan Administrasi Data Kependudukan maka

disusun indiktor kebijakan sebagai berikut :

Page 105: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

105

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Tabel 16.

Tahapan Pengembangan Pembangunan Sistem Informasi dan Administrasi

Data Kependudukan dan Isu-Isu Strategis

Indikator

Penyusunan Link and Match Data Kependudukan dengan Kegiatan

Pembangunan

Semua keluarga memiliki kartu keluarga

Semua keluarga melaporkan setiap kematian

Semua keluarga melaporkan pindah keluar dan atau masuk

Semua penduduk usia 17 tahun keatas memiliki e-KTP

Semua penduduk memiliki akte kelahiran dan akte kematian bagi penduduk

mati

Semua penduduk memiliki akte nikah

Semua penduduk memiliki akte adopsi

Dalam 25 tahun kedepan, baik dalam dokumen perencanaan GDPK

maupun diluar itu—pengelolaan informasi kependudukan merupakan salah

satu pertimbangan strategis dalam pengambilan kebijakan sektoral lainnya.

Pengembangan kebijakan sistem informasi dan data kependudukan juga

bagian dari membentuk sistem informasi terintegrasi, dimana penggunaan

informasi kependudukan dapat dijadikan basis layanan kependudukan,

pengawasan, dan juga tindakan-tindakan pendukung kebijakan strategis

lainnya.

Page 106: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

106

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

BAB V ROAD MAP

PEMBANGUNAN

KEPENDUDUKAN

KOTA TEBING TINGGI

Page 107: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

107

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

5.1. Kekuatan, Kendala, dan Peluang

Penyusunan kebijakan yang baik tentu saja harus memiliki kerangka

pengendalian resiko yang baik dalam jangka panjang. Penyusunan kebijakan

pembangunan kependudukan dalam jangka panjang juga memperhatikan

peluang, kendala, dan tantangan dalam pelaksanaan maupun perubahan-

perubahan yang akan dihadapi dalam tahapan implementasi sampai pada

tahun 2042.

Penjelasan kebijakan kependudukan seperti dijelaskan pada bab-bab

sebelumnya merupakan tindakan untuk mengurangi kendala dan tantangan,

juga mengelola kekuatan dan peluang yang akan mengendalikan kuantitas

penduduk dan peningkatan kualitas penduduk. Penjelasan tentang ini

dijelaskan sebagai berikut ;

5.6.1. Kekuatan

Dalam mendukung kebijakan pembangunan kependudukan Kota Tebing

Tinggi Tahun 2017-2042, Kota Tebing Tinggi memiliki kekuatan dijelaskan

sebagai berikut :

1. Kebijakan pengendalian kuantitas penduduk Kota Tebing Tinggi

menunjukkan keberhasilan dalam enam tahun terakhir menunjukkan

angka kelahiran (total fertility rate) dan pengendalian pertumbuhan

penduduk menuju pertumbuhan penduduk seimbang.

2. Angka Penurunan Kelahiran (TFR) Kota Tebing Tinggi turun secara

fluktuatif dari pada tahun 2013 sebesar 2,21 dan turun secara fluktuatif

Page 108: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

108

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

pada tahun 2015 sebesar 2,15, tahun 2015 naik menjadi 2,23 dan turun

menjadi 2,14 pada tahun 2018.

3. Kebijakan peningkatan kualitas penduduk dilihat dari Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) Kota Tebing Tinggi meningkat secara

konstan pada tahun 2010 sebesar 69,96 meningkat menjadi 73,9 pada

tahun 2017. Angka Partisipasi Murni SD-SMA pada tahun 2016 mencapai

lebih 100 persen. Angka Harapan Hidup Kota Tebing Tinggi juga naik

secara konstan pada 2010 sebesar 69,96 menjadi 73,9 pada tahun 2018.

Angka Kematian Bayi sebesar 21/1000 kelahiran hidup, dan Angka

Kematian Ibu sebesar 7/100.000 kelahiran hidup.

4. Kota Tebing Tinggi sedang memasuki masa awal bonus demografi,

dimana kondisi penduduk usia produktif lebih banyak dibanding dengan

jumlah penduduk usia produktif yang menjadi kekuatan dan peluang

dalam pengelolaan kebijakan kualitas penduduk Kota Tebing Tinggi

dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia yang kompetitif

dan unggul.

5. Dalam pembangunan Keluarga Sejahtera, Kota Tebing Tinggi

mengembangkan pendataan mikro sistematis dari keluarga sejahtera dan

pra sejahtera sebagai target dari kebijakan peningkatan kesejahteraan

keluarga berkelanjutan yang mampu meningkatkan sumber daya

keluarga yang berkelanjutan.

6. Sistem Informasi dan Administrasi Kependudukan Kota Tebing Tinggi

sudah melaksanakan dan mengembangkan berbagai sumber data,

terutama dari hasil Sensus Penduduk, SDKI, Susenas, Profil

Kependudukan, dan hasil layanan kependudukan.

Page 109: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

109

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

7. Dukungan pengembangan kelembagaan lintas OPD dalam mendukung

peningkatan kebijakan pembangunan kependudukan dengan

meningkatkan peran pembangunan kelembagaan strategis.

5.6.2. Kendala

Meskipun terdapat kekuatan dalam kebijakan pembangunan

kependudukan Kota Tebing Tinggi. Dalam periode kedepan terdapat juga

kendala dijelaskan sebagai berikut ;

1. Jumlah penduduk yang meningkat secara konstan di Kota Tebing Tinggi

dengan distribusi yang relatif fluktuatif dan tidak merata pada setiap

Kecamatan, dengan kepadatan penduduk tahun 2017 sebesar 4.180

(jiwa/km).

2. Perkembangan pembangunan perkotaan terutama tantangan

pembangunan ekonomi lokal yang dapat berdampak pada Kualitas

Pembangunan Penduduk juga menjadi kendala yang harus dikelola agar

memiliki solusi kebijakan yang efektif.

3. Dampak perkembangan pembangunan daerah pasca otonomi daerah

yang memiliki dampak pada pembangunan kebijakan Kota Tebing Tinggi

harus memiliki konektivitas dan koordinasi yang berkelanjutan lintas

OPD.

4. Pembangunan keluarga yang meliputi Keluarga Pra Sejahtera sebesar

4.038 dan terbesar pada distribusi KPS di Kecamatan Rambutan sebanyak

1.038 keluarga.

5. Pengembangan kebijakan Data dan Informasi Kependudukan terkendala

koordinasi birokrasi, sehingga proses integrasi menghasilkan Satu Data

Page 110: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

110

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Kependudukan harus terus diperbaiki dalam rangka meningkatkan peran

Sistem Informasi Kependudukan.

5.6.3. Peluang

Kota Tebing Tinggi sebagai Kota sub-urban strategis memiliki peluang

dalam pemanfaatan posisi kewilayahan maupun pengelolaan kebijakan

kependudukan, sebagai berikut :

1. Disahkan UU Nomor 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan

Kependudukan dan Pembangunan Keluarga

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah

tentang adanya pembagian urusan atau kewenangan dalam menjalankan

Program KKBPK serta peningkatan kelembagaannya.

3. Penyusunan Rencana Jangka Pendek dan Jangka Panjang Perencanaan

Kota Tebing Tinggi yang memuat visi strategis peningkatan

pembangunan Kota Tebing Tinggi yang berorientasi pengembangan

Sumber Daya Manusia.

4. Bonus Demografi Kota Tebing Tinggi didukung dengan penduduk usia

produktif yang besar dan aktivitas on-demand economy seperti industri

kreatif dan peluang peningkatan lapangan kerja yang dapat menunjang

sektor produktif baru di Kota Tebing Tinggi.

5. Peningkatan komitmen Pemerintah Kota Tebing Tinggi dalam

mewujudkan kemitraan antar aktor dalam memberdayakan sumber daya

manusia dan kegiatan pembangunan yang akan berdampak pada

peningkatan kebijakan kependudukan Kota Tebing Tinggi.

Page 111: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

111

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

5.2. Kebijakan dan Roadmap Pengendalian

Kuantitas Penduduk

Road Map GDPK pengendalian kuantitas penduduk dalam jangka

panjang sampai dengan tahun 2042 masa akhir GDPK Kota Tebing Tinggi ini

adalah kondisi dimana terciptanya pertumbuhan penduduk seimbang dengan

kondisi stasioner. Faktor resiko dan peluang juga menjadi pilihan utama dalam

penyusunan Road Map GDPK Kota Tebing Tinggi agar dapat menjadi basis

perencanaan dan data bagi terciptanya target jangka pendek dan panjang

pembangunan Kota Tebing Tinggi.

Untuk itu, Road Map ini berjalan dengan sistematis apabila evaluasi

sasaran pada periode lima tahunan, kebijakan dan strategi, dan program dapat

berjalan dengan baik dan berkelanjutan dengan target sebagai berikut ;

Gambar 7.

Road Map Sasaran Kualitatif Pengendalian Kuantitas Penduduk

Road Map 2017-2022

•Terkendalinya Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk

Road Map 2023-2027

•Terkendalinya Jumlah Penduduk dengan Kuantitas Konstan Menurun

Road Map 2028-2032

•Tercapainya kondisi kependudukan dengan kondisi stasioner (pertumbuhan penduduk seimbang)

Road Map 2033-2037

•Tercapainya kondisi penduduk tumbuh seimbang sebagai syarat tercapainya kondisi Penduduk Tanpa Pertumbuhan

Road Map 2038-2042

•Tercapainya kondisi Penduduk Tanpa Pertumbuhan (PTP)

Page 112: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

112

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Indikator Pengendalian Kuantitas Penduduk

Indikator Pengendalian Kuantitas Penduduk Kota Tebing Tinggi

Laju pertumbuhan penduduk (LPP)

Total Fertility Rate (TFR)

Jumlah kebijakan (peraturan daerah) yang mengatur tentang pengendalian

kuantitas penduduk

Rata-rata jumlah anak per keluarga

Rasio akseptor KB

Cakupan PKB/PLKB yang didayagunakan Perangkat Daerah KB untuk

perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah di bidang

pengendalian penduduk

Cakupan ketersediaan dan distribusi alat dan obat kontrasepsi untuk

memenuhi permintaan masyarakat

Page 113: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

113

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

5.3. Kebijakan dan Roadmap Peningkatan

Kualitas Penduduk

Peningkatan kualitas penduduk dalam GDPK Kota Tebing Tinggi

menitiberatkan pada pendekatan pengembangan sumber daya manusia. Road

Map peningkatan kualitas penduduk merupakan ukuran dan sasaran baik

kuantitatif dan kualitatif dalam mencapai peningkatan kualitas penduduk Kota

Tebing Tinggi sampai pada periode akhir GDPK tahun 2042.

Road Map peningkatan kualitas penduduk Kota Tebing Tinggi berfokus

pada Dimensi pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Sasaran Road Map

peningkatan dalam jangka panjang akan menciptakan penyelarasan antara

kuantitas penduduk yang seimbang dengan kualitas penduduk yang ada,

terutama dalam menghadapi bonus demografi.

Gambar 8.

Road Map Sasaran Kualitatif Peningkatan Kualititas Penduduk

Road Map 2017-2022

•Terciptanya kondisi awal dan pemetaan peningkatan kualitas penduduk Kota Tebing Tinggi

Road Map 2023-2027

•Peningkatan Kualitas Penduduk Dimensi Pendidikan,Kesehatandan Ekonomi

Road Map 2028-2032

•Tercapainya kondisi kualitas penduduk dalam mendukung kondisi Penduduk Produktif Pada Bonus Demografi

Road Map 2033-2037

•Tercapainya Peningkatan Sumber Daya Manusia yang Unggul dan Kompetitif

Road Map 2038-2042

•Tercapainya kondisi pengendalian resiko Ageing Population

•Tercapainya pemanfaatan maksimal Bonus Demografi

Page 114: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

114

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Tabel 17.

Road Map Sasaran Kuantitatif Pengendalian Kuantitas Penduduk

Indikator Pengendalian

Kuantitas

Periode Road Map 2017-2042

2017 2022 2027 2032 2037 2042

Jumlah Penduduk (ribu) 160,686 172.140

186.040

194.024

204.741

211.711

Dependency Ratio/100 49,33%

47,04%

45,00%

43,72%

42,90%

41,43%

Laju Pertambahan

Penduduk (%)

1,70%

1,39%

1,57%

0,08%

1,01% 0,07%

Angka Fertilitas Total (TFR) 2,04

2,09

2,12

2,1

2,1

2,1

Contraception Prevalence

Rate (%)

73,36% 73,95% 74,62% 75,39% 76,8% 78,05%

Usia Kawin Pertama bagi

Wanita

20,45 21,30 21,95 22,60 23,45 24,00

Sumber : Data Sekunder (diolah tim penyusun)

Dalam jangka panjang kondisi yang ingin dicapai adalah tercapainya

pertumbuhan penduduk yang stabil dan tidak begitu besar. Dalam mencapai

hal ini perlu untuk menyeimbangkan antara jumlah kelahiran bayi dengan

jumlah kematian. Kondisi yang ingin dicapai ini disebut juga kondisi yang

stasioner - yaitu kondisi dimana angka kelahiran total atau total fertility rate

sama dengan angka rata-rata 2,1. Melalui kondisi ini diharapkan akan terjadi

penurunan rasio ketergantungan yang mana jumlah penduduk yang produktif

akan lebih besar dari pada penduduk non produktif sehingga dapat

memberikan kontribusi pada perekonomian.

Namun kondisi itu bisa menjadi masalah jika tidak dikelola secara baik.

Oleh karena itu, pengendalian kuantitas penduduk dalam jangka panjang juga

diperlukan untuk memastikan bahwa meningkatnya pertumbuhan penduduk

Page 115: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

115

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

juga diikuti dengan distribusi dan penyediaan sumber daya yang memadai

dalam mengelola, mengembangkan, dan meningkatkan kualitas jumlah

penduduk dalam mendukung pembangunan Kota Tebing Tinggi menuju Kota

Jasa dan Perdagangan.

Indikator Pengendalian

Kuantitas

Periode Road Map 2017-2042

2017 2022 2027 2032 2037 2042

Pendidikan

Rata-rata lama sekolah

(tahun)

10,09

12,18

14,3

16,28

17,1

18,00

Usia 7-12 tahun (%) 99,27%

100%

100%

100%

100%

100%

Usia 13-15 tahun (%) 96,90%

99,38%

100%

100%

100%

100%

Usia 16 – 18 tahun (%) 72,72%

87,54%

98,90%

100%

100%

100%

Usia 19-24 tahun (%) 22,88%

26,73%

33,85%

39,68%

46,32%

50,00%

Kesehatan

Jumlah Kematian Bayi 21

17

13

9

5

3

Angka Harapan Hidup

(tahun)

73,9

74,2

75,48

77,36

78,65

79,4

Jumlah Bayi Giz Buruk 18

14

10

7

4

0

Ekonomi

PDRB ADHB (triliun rupiah)

5,123

6,635

7,482

8,632

10,725

11,364

Tingkat Pengangguran

(persentase)

9,73 7,24 5,81 4,29 3,56 2,10

Gini Ratio

0,3

0,28

0,27

0,26

0,26

0,25

Tingkat Kemiskinan

(persentase)

11,90

10,83

10,26

9,12

8,47

7,84

Indeks Pembangunan

Manusia (IPM)

73,90 76,42 79,68 81,75 83,20 84,45

Page 116: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

116

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Pendapatan Perkapita (juta

rupiah)

31,88

39,51

42,47

47,02

56,39

57,99

Sumber : Data Sekunder berbagai Sumber (Diolah Tim Penyusun)

Pertumbuhan jumlah penduduk dan bonus demografi yang terjadi

seperti yang ditunjukan pada tabel diatas, harus diikuti dengan pengembangan

kualitas penduduk sehingga bonus demografi tersebut bisa memberikan

manfaat yang besar bagi Kota Tebing Tinggi. Dalam hal itu, pengembangan

kualitas penduduk dapat dilihat peningkatan angka partisipasi sekolah di

kelompok umur 7 – 12 tahun, 13 – 15 tahun, 16 – 18 tahun dan 19 – 24 tahun.

Selain itu, pada aspek pendidikan yang lain, peningkatan kualitas penduduk

juga dapat dilihat dari semakin meningkatnya rata-rata lama sekolah. Pada tabel

diatas, aspek pendidikan tersebut mengalami peningkatan yang relatif

signifikan. Hal ini penting untuk mendukung bonus demograpi yang sebentar

lagi akan dinikmati. Sebagai contoh, peningkatan kualitas penduduk yang

diinginkan dalam pendidikan adalah tercapainya angka partisipasi sekolah 100

persen di kelompok umur 7 – 12 tahun, 13 – 15 tahun dan 16 – 18 tahun pada

tahun 2042. Hal ini tentu sejalan dengan program wajib belajar 12 tahun dari

Pemerintah Kota Tebing Tinggi.

Pada aspek kesehatan, kondisi yang ingin dicapai adalah semakin

meningkatnya derajat kesehatan masyarakat. Peningkatan itu ditandai dengan

semakin menurunnya angka kematian bayi. Di tahun 2017 terdapat 21 kasus

kematian bayi. Namun, ditargetkan dalam 25 tahun mendatang angka itu

menurun dan hanya ada proyeksi 3 kasus kematian bayi. Sejalan dengan hal itu,

untuk bayi yang menderita gizi buruk juga akan semakin menurun seiring

Page 117: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

117

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

berjalannya waktu. Bahkan, kondisi yang ingin dicapai pada 2042 tidak ada lagi

bayi gizi buruk di Kota Tebing Tinggi. Sedangkan untuk angka harapan hidup,

ditargetkan akan mencapai 79,4 tahun di tahun 2042. Kondisi yang ingin dicapai

pada angka hidup sejalan dengan perbaikan derajat kesehatan masyarkat

secara umum.

Dalam aspek ekonomi, pada tahun 2042 mendatang, kondisi yang

diharapkan tercapai adalah Product Domestic Regional Bruto (PDRB) Kota

Tebing Tinggi 16,36 Triliun Rupiah dengan pendapatan per kapita penduduk

dalam setahun 43,93 juta Rupiah. Hal ini sangat mungkin dicapai bila mengingat

peluang Kota Tebing Tinggi yang berada pada wilayah strategis yang

menghubungkan pusat-pusat industri dan bisnis di Sumatera Utara. Dalam hal

angka atau tingkat kemiskinan dan rasio gini, kondisi yang ingin dicapai pada

2045 adalah terjadi penurunan pada kedua variabel ini dimana untuk rasio gini

diharapkan berada pada angka 0,25 dan tingkat kemiskinan di kisaran 7,84

persen. Untuk tingkat pengangguran diharapkan akan terus mengalami

penurunan hingga mencapai 2,10 persen. Sedangkan untuk indeks

pembangunan manusia ditargetkan akan terus naik sampai pada 84,45 di tahun

2042 mendatang.

Page 118: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

118

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

5.4. Kebijakan dan Roadmap Penataan

Persebaran dan Pengarahan Mobilitas

Penduduk

Penataan persebaran dan pengarahan mobilitas penduduk dalam GDPK

Kota Tebing Tinggi Tahun 2017-2042 menyelaraskan dengan perkembangan

pembangunan regional dan amanat UU Nomor 52 Tahun 2009 pada pasal 33

ayat 1 yang menjelaskan bahwa pengarahan mobilitas penduduk bertujuan

untuk tercapainya persebaran penduduk optimal dan didasarkan pada

keseimbangan jumlah penduduk dan juga daya dukung alam dan daya

tampung lingkungan.

Mobilitas dalam konteks dinamika pembangunan kependudukan Kota

Tebing Tinggi adalah resiko sub-urban shocking, dimana kondisi ini terjadi

karena pembangunan dan dinamika perkotaaan tidak dapat menampung

perkembangan baik dari sisi jumlah penduduk dan kualitas penduduk Kota

Tebing Tinggi dalam jangka panjang.

Pasal 16 menegaskan dalam penyelenggaraan pengarahan mobilitas

penduduk, pemerintah daerah provinsi/kab/kota pengumpulan dan analisis

data-data mobilitas/persebaran penduduk sebagai dasar perencanaan

pembangunan daerah; pengembangan sistem informasi kesempatan kerja,

peluang usaha dan pasar kerja serta kondisi daerah tujuan; pengembangan

sistem database dan penertiban pelaksanaan pengumpulan/laporan,

pengolahan, analisis data dan informasi yang berkaitan dengan mobilitas

penduduk; sosialisasi dan advokasi mengenai kebijakan pengarahan mobilitas

penduduk pada instansi terkait; komunikasi, informasi, dan edukasi mengenai

Page 119: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

119

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

kebijakan dan pengelolaan pengarahan mobilitas penduduk kepada

masyarakat; pembinaan dan fasilitasi pengarahan mobilitas penduduk pada

seluruh instansi terkait; pelaporan data statistik mobilitas penduduk;

pemantauan dan evaluasi serta pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan

pengarahan mobilitas penduduk; pengendalian dampak mobilitas penduduk

terhadap pembangunan kewilayahan.

Untuk itu road map penataan persebaran dan pengarahan mobilitas

penduduk dalam GDPK Kota Tebing Tinggi Tahun 2017-2042 dijelaskan sebagai

berikut;

Gambar 9.

Road Map Sasaran Penataan Persebaran dan Pengarahan Mobilitas Penduduk

Road Map 2017-2022

•Penataan Persebaran Penduduk antar Kecamatan dengan Pendekatan Pusat Perkotaan dan Non-Pusat Perkotaan

Road Map 2023-2027

•PenataanPersebaran Penduduk antar wilayah dalam Kota Sesuai dengan Daya Dukung Sosial, Ekonomi, dan Wilayah.

Road Map 2028-2032

•Tercapainya pengarahan gerak keruangan penduduk dengan mengadopsi visi jangka panjang tata ruang perkotaan.

Road Map 2033-2037

•Peningkatanmobilitas non-permanen dengan cara menyediakan berbagai fasilitas sosial, ekonomi, budaya, administrasi dipusat mobilisasi tinggi

Road Map 2038-2042

•Tercapainya persebaran Penduduk yang merata dengan menyeimbangkan pengendalian migrasi

Page 120: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

120

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Tabel 18.

Road Map Sasaran Kuantitatif Berdasarkan Strategi Kebijakan

Indikator Penataan

Mobilitas Penduduk

Periode Road Map 2017-2042

2017 2022 2027 2032 2037 2042

Kepadatan Penduduk 4.180,18

4.368,63

4.582,73

4.775,86

4.948,13

5.097,66

Migrasi Neto Antar

Kab/Kota (jiwa)

-54.911

-41.421

-28.930

-16.320

-8.237

-1.520

Sumber : Data Sekunder (diolah tim penyusun)

Dalam hal persebaran dan mobilitas penduduk, kondisi yang diinginkan

adalah terciptanya persebaran penduduk yang merata sesuai daya dukung dan

daya tampung di seluruh Kecamatan di Kota Tebing Tinggi dan menurunnya

angka migrasi netto antar Kabupaten/Kota. Dalam rangka untuk mewujudkan

persebaran penduduk yang baik itu, membuat fasilitas-fasilitas publik mudah

untuk dijangkau oleh seluruh penduduk Kota Tebing Tinggi menjadi kebijakan

yang baik untuk diterapkan. Berdasarkan hasil proyeksi, kepadatan penduduk

semakin meningkat di seluruh Kecamatan Kota Tebing Tinggi. Seperti yang

dapat dilihat pada tabel 18 kepadatan penduduk di tahun 2017 adalah 4.180

jiwa namun di tahun 2042 kondisi kepadatan penduduk mencapai 6.942 jiwa.

Sementara untuk migrasi, menurunkan jumlah penduduk yang keluar adalah

target utama yang akan di capai. Secara spesifik pada tahun 2017 lebih banyak

penduduk Kota Tebing Tinggi yang keluar dan sebagaian besar merupakan

penduduk usia produktif yang memiliki potensi untuk mengembangkan Kota

Tebing Tinggi. Sehingga ditargetkan pada 2042 migrasi netto berkurang

menjadi -1.520 jiwa.

Page 121: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

121

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

5.5. Kebijakan dan Roadmap Pembangunan

Keluarga

Kebijakan pembangunan keluarga dalam GDPK Kota Tebing Tinggi

dilakukan untuk mencapai kondisi keluarga yang harmonis, sejahtera, dan

damai yang siap menghadapi perubahan-perubahan yang sangat cepat.

Ketahanan keluarga diharapkan dapat menjadi sandaran bagi kelangsungan

berkehidupan yang aman, damai, dan sejahtera. Adapun road map sasaran

untuk setiap periode sampai pada tahun 2042 dijelaskan sebagai berikut;

Gambar 10.

Road Map Sasaran Kebijakan Pembangunan Keluarga

Road Map 2017-2022

•Strategi Dalam Upaya Pembangun Keluarga yang Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa

Road Map 2023-2027

•Membangun Iklim Berkeluarga Berdasarkan Perkawinan yang Sah

Road Map 2028-2032

•Membangun Keluarga Harmonis, Sejahtera, Sehat, Maju, dan Mandiri

Road Map 2033-2037

•Membangun Keluarga yang Mampu Merencanakan Sumber Daya Keluarga

Road Map 2038-2042

• Terciptanya Keluarga yang bermartabat,Memiliki Sumber Daya yang Berkelanjutan dan Mampu Mendukung Pembangunan

Page 122: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

122

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

5.6. Kebijakan dan Roadmap Pembangunan

Manajemen Database dan Informasi

Kependudukan

Pada prinsipnya kebijakan dan roadmap pembangunan manajemen

database dan informasi kependudukan dibagi menjadi lima periode. Setiap

periode merupakan penahapan yang sangat terkait dengan pencapaian tujuan

dari pengembangan database dan informasi kependudukan, yaitu menciptakan

suatu sistem yang terintegrasi, mudah diakses, dan menjadi bagian dari

penyusunan kebijakan berbasiskan pada fakta dan data (evidence based policy

making). Adapun tahapannya dapat dilaksanakan dalam periode tahun 2017-

2042 dijelaskan sebagai berikut ;

Gambar 11.

Road Map Sasaran Kebijakan Pembangunan Sistem Informasi dan Data

Administrasi Kependudukan

Road Map 2017-2022

•Pemetaan dan Perencanaan Awal Pengembangan Sistem Administrasi Kependudukan

Road Map 2023-2027

•PeriodePelayanan Terpadu Kependudukan

Road Map 2028-2032

•PeriodePengembangan Informasi dan Data Kependudukan Terpadu dalam Mendukung Evidence Based Policy

Road Map 2033-2037

•PeriodeIntegrasi Data dan Informasi Kependudukan Dalam Kebijakan Satu sumberData Pembangunan Kependudukan

Road Map 2038-2042

• Periode Peningkatan Pengembangan Data dan Informasi yang Berkelanjutan dalam Mendukung Pembangunan

Page 123: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

123

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

BAB VI Penutup

Page 124: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

124

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

6.1. Penutup

Kebijakan pembangunan kependudukan dalam penyusunan GDPK Kota

Tebing Tinggi Tahun 2017-2042 merupakan komitmen Kota Tebing Tinggi

dalam mengelola dan mengembangkan kebijakan kependudukan untuk

mendukung pembangunan yang berkelanjutan di Kota Tebing Tinggi. Sebagai

dokumen strategis selama 25 tahun, GDPK Kota Tebing Tinggi merupakan kunci

utama dalam pengembangan kependudukan, terutama dalam mengelola

peluang masa emas bonus demografi Kota Tebing Tinggi pada tahun 2030

sampai dengan tahun 2045.

Peningkatan kebijakan kependudukan yang baik merupakan konektivitas

dari tantangan pembangunan—terutama dalam pengembangan sumber daya

manusia untuk mendukung terwujudnya Kota Tebing Tinggi sebagai Kota Jasa

dan Perdagangan. Oleh karena itu, dalam perencanaan GDPK Kota Tebing

Tinggi, dengan komponen dasar yakni pengendalian kuantitas, peningkatan

kualitas, pembangunan keluarga, pengarahan mobilitas sebagai dasar

pengembangan kebijakan kependudukan.

Permasalahan utama dalam peningkatan kualitas penduduk Kota Tebing

Tinggi adalah peningkatan sumber daya manusia yang berkelanjutan. Kebijakan

Peningkatan kualitas penduduk Kota Tebing Tinggi dalam aspek kesehatan,

ekonomi dan pendidikan. Dalam ketiga aspek ini, Kota Tebing Tinggi memiliki

kebijakan yang terus akan dikembangkan sesuai dengan tantangan

pembangunan di Kota Tebing Tinggi. Dalam jangka panjang, peningkatan

kualitas penduduk Kota Tebing Tinggi akan menitikberatkan pada

pengembangan sumber daya manusia yang unggul dan kompetitif, dimana

Page 125: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

125

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

kualitas penduduk Kota Tebing Tinggi merupakan kebijakan link and match

antara kualitas kebijakan penduduk dengan kebutuhan pembangunan di Kota

Tebing Tinggi.

Permasalahan kuantitas penduduk Kota Tebing Tinggi adalah jumlah

pertumbuhan penduduk yang setiap tahun (year on year) mengalami kenaikan

secara konstan. Dari kondisi kuantitas penduduk seperti ini, GDPK Kota Tebing

Tinggi Tahun 2017-2042 diharapkan menjadi panduan untuk menuju

pertumbuhan penduduk seimbang, dengan target jumlah bayi yang dilahirkan

diharapkan sama (seimbang) dengan jumlah kematian penduduk sehingga

penduduk menjadi status stasioner. Untuk mencapai kondisi stasioner

diharapkan angka kelahiran total (TFR) berada pada angka 2,1 per

perempuan/pasangan suburdan dibawah 2,1 pada tahun 2042. Selanjutnya

secara berlanjut dalam jangka panjang angka TFR total menjadi 1,88 per

perempuan dan NRR menjadi 0,89 pada tahun 2042.

Permasalahan utama pembangunan keluarga Kota Tebing Tinggi adalah

masih belum tercapainya pengembangan sumber daya keluarga berkelanjutan

yang dapat menjadi kondisi peningkatan status kesejahteraan keluarga.

Pembangunan keluarga di Kota Tebing Tinggi dalam jangka panjang, akan

meningkatkan sumber daya keluarga dimana akan berdampak pada

pengendalian kuantitas penduduk dan kualitas penduduk di Kota Tebing Tinggi.

Dalam mendukung target-target perencanaan kebijakan dalam GDPK

Tahun 2017-2042 maka pemerintah Kota Tebing Tinggi akan meningkatkan

peran kelembagaan lintas OPD dalam mendukung pencapaian target kebijakan

dalam GDPK Kota Tebing Tinggi sehingga tercapainya Pembangunan

Kependudukan yang Berkualitas, Berkemajuan, dan Berkelanjutan dalam

Mendukung Kota Tebing Tinggi sebagai Kota Jasa dan Perdagangan.

Page 126: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

126

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2010. Ringkasan Sensus Penduduk Tahun 2010. BPS. Kota

Tebing Tinggi

Badan Pusat Statistik. 2015. Tebing Tinggi dalam Angka. BPS. Kota Tebing

Tinggi

Badan Pusat Statistik. 2016. Tebing Tinggi dalam Angka. BPS. Kota Tebing

Tinggi

Badan Pusat Statistik. 2017. Tebing Tinggi dalam Angka. BPS. Kota Tebing

Tinggi

Badan Pusat Statistik. 2018. Tebing Tinggi dalam Angka. BPS. Kota Tebing

Tinggi

Badan Pusat Statistik. 2018.Profil Remaja Kota Tebing Tinggi. BPS. Kota Tebing

Tinggi

Badan Pusat Statistik. 2018. Statistik Gender Kota Tebing Tinggi. BPS. Kota

Tebing Tinggi

Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara . 2015. Sumatera Utara dalam

Angka. BPS Sumut. Medan

Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara . 2016. Sumatera Utara dalam

Angka. BPS Sumut. Medan

Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara . 2017. Sumatera Utara dalam

Angka. BPS Sumut. Medan

Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara . 2018. Sumatera Utara dalam

Angka. BPS Sumut. Medan

Erken, Artur. 2017. The State of World Population 2017. UNFPA. New York

Kementerian Kesehatan. 2013. Profil Kesehatan Nasional. Kemenkes : Jakarta

Page 127: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

127

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Kementerian Kesehatan. 2014. Profil Kesehatan Nasional. Kemenkes : Jakarta

Kementerian Kesehatan. 2015. Profil Kesehatan Nasional. Kemenkes : Jakarta

Kementerian Kesehatan. 2016. Profil Kesehatan Nasional. Kemenkes : Jakarta

Kementerian Kesehatan. 2017. Profil Kesehatan Nasional. Kemenkes : Jakarta

Pemerintah Kota Tebing Tinggi. 2011. Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah Kota Tebing Tinggi Tahun 2017-2022. Bappeda : Kota Tebing

Tinggi

Pemerintah Kota Tebing Tinggi. 2006. Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah Kota Tebing Tinggi Tahun 2006-2025. Bappeda : Kota Tebing

Tinggi

Pemerintah Kota Tebing Tinggi. 2011. Rencana Tata Ruang dan WilayahKota

Tebing Tinggi Tahun 2011-2031. Bappeda : Kota Tebing Tinggi

Page 128: Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

128

Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2017-2042

Buku Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi Tahun

2017-2042 merupakan rencana pengembangan pembangunan kependudukan

dalam jangka waktu 25 tahun. Buku ini memuat lima Roadmap rencana kebijakan

pembangunan kependudukan meliputi pengendalian kuantitas penduduk,

peningkatan kualitas penduduk, pembangunan keluarga, pengarahan mobilitas

penduduk, dan pembangunan sistem data dan informasi kependudukan

Pemerintah Kota Tebing Tinggi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Anak,

Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana