grain counting

5
M - II GRAIN COUNTING 2.1 TUJUAN PERCOBAAN Tujuan percobaan modul ini adalah untuk menentukan kadar mineral kasiterit (SnO 2 ). 2.2 TEORI DASAR Grain Counting merupakan salah satu cara yang sangat sederhana untuk menentukan kadar suatu mineral, dengan menggunakan bantuan alat sejenis kertas ukur (millimeter block) berukuran 10x10 cm 2 atau lebih yang terbagi dalam beberapa bagian dengan ukuran 1x1 cm 2 atau 0,5x0,5 cm 2 , kegiatan ini dilakukan untuk mengadakan pemisahan terhadap material yang berbeda dalam sifat fisiknya dengan tujuan untuk menentukan kadar suatu mineral. Perhitungan untuk menentukan kadar mineral concentrate hasil grain counting dapat dilihat persamaan dibawah ini : (Bila bahan yang dipakai berupa kasiterit dan kuarsa) K SnO 2 = n SnO 2 x ρ SnO 2 ( nSnO 2 xρSnO 2) +( nSiO 2 xρSiO 2 ) x 100 % Dimana : K SnO 2 : Kadar kasiterit pada tiap kotak (%) n SnO 2 : Jumlah butir kasiterit per kotak ρ SnO 2 : Density kasiterit (7 ton/m 3 ) n SiO 2 : Jumlah butir kuarsa per kotak

Upload: burhan-hamdani

Post on 15-Feb-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

grain counting pengolahan bahan galian

TRANSCRIPT

Page 1: Grain Counting

M - IIGRAIN COUNTING

2.1 TUJUAN PERCOBAANTujuan percobaan modul ini adalah untuk menentukan kadar mineral

kasiterit (SnO2).

2.2 TEORI DASARGrain Counting merupakan salah satu cara yang sangat sederhana untuk

menentukan kadar suatu mineral, dengan menggunakan bantuan alat sejenis

kertas ukur (millimeter block) berukuran 10x10 cm2 atau lebih yang terbagi dalam

beberapa bagian dengan ukuran 1x1 cm2 atau 0,5x0,5 cm2, kegiatan ini dilakukan

untuk mengadakan pemisahan terhadap material yang berbeda dalam sifat

fisiknya dengan tujuan untuk menentukan kadar suatu mineral.

Perhitungan untuk menentukan kadar mineral concentrate hasil grain

counting dapat dilihat persamaan dibawah ini : (Bila bahan yang dipakai berupa

kasiterit dan kuarsa)

K SnO2 = n SnO2 x ρ SnO 2

(nSnO 2x ρ SnO 2 )+ (nSiO2 x ρ SiO2 )x100%

Dimana :

K SnO2: Kadar kasiterit pada tiap kotak (%)

n SnO2 : Jumlah butir kasiterit per kotak

ρ SnO2 : Density kasiterit (7 ton/m3)

n SiO2 : Jumlah butir kuarsa per kotak

ρ SiO2 : Density kuarsa (2,65 ton/m3)

2.3 ALAT DAN BAHAN2.3.1 Alat

a. Timbangan

b. Splitter

c. Alas Plastik/Karpet

Page 2: Grain Counting

d. Sendok

e. Nampan

f. Kantong plastik

g. Mikroskop/Loope

h. Corong

i. Papan Grain Counting

j. Mineral Kasiterit (SnO2)

k. Mineral Kuarsa (SiO2)

2.3.2 Bahana. Mineral Kasiterit (SnO2), sebanyak 100gr, dengan ukuran – 40 + 70 # dan

– 70 #.

b. Mineral Kuarsa (SiO2), sebanyak 300gr, dengan ukuran – 40 + 70 # dan –

70 #.

2.4 PROSEDUR PERCOBAAN1. Lakukan mixing/blending kurang lebih 20 kali

2. Lakukan counting dan quartering

3. Reduksi jumlahnya dengan splitter, sehingga didapat sampel sebanyak

3gr

4. Taburkan secara merata pada papan grain counting yang berukuran

10x10 cm2

5. Hitung jumlah butir kuarsa dan kasiterit pada setiap kotak yang berukuran

1x1 cm2 dengan bantuan loope atau ukuran 0,5x0,5 cm2 dengan

mikroskop

6. Hitung kadar kasiterit untuk masing-masing kotak dengan rumus :

K SnO2 = n SnO2 x ρ SnO 2

(nSnO 2x ρ SnO 2 )+ (nSiO2 x ρ SiO2 )x100%

Dimana :

K SnO2 : Kadar kasiterit pada tiap kotak (%)

n SnO2 : Jumlah butir kasiterit per kotak

ρ SnO2 : Density kasiterit (7 ton/m3)

n SiO2 : Jumlah butir kuarsa per kotak

ρ SiO2 : Density kuarsa (2,65 ton/m3)

7. Hitung kadar rata-rata kasiterit total

Page 3: Grain Counting

8. Buatlah tabel perhitungan

No Kotak n SiO2 (Butir) n SnO2 (Butir) K SnO2 (Butir)

∑ Jumlah

2.5 RUMUS YANG DIGUNAKAN

K SnO2 = n SnO2 x ρ SnO 2

(nSnO 2x ρSnO 2 )+ (nSiO2 x ρ SiO2 )x100%

KSnO2 = ∑ (nSnO 2 x ρ SnO 2)

((∑nSnO2) x ρSnO 2 )+((∑nSiO2)x ρ SiO2 )x 100%

Dimana :

K SnO2 : Kadar kasiterit pada tiap kotak (%)

KSnO2 : Kadar rata-rata mineral kasiterit

n SnO2 : Jumlah butir kasiterit per kotak

ρ SnO2 : Density kasiterit (7 ton/m3)

n SiO2 : Jumlah butir kuarsa per kotak

ρ SiO2 : Density kuarsa (2,65 ton/m3)

Page 4: Grain Counting

DAFTAR PUSTAKA

Staff Assisten Laboratorium Tambang UNISBA, 2015, “Modul Praktikum Pengolahan Bahan Galian”, Bandung.