aplikasi penggunaan insulin pada carbohidrat counting- reading assingment

18
1 Reading Assignment Aplikasi penggunaan insulin pada carbohidrat counting Rosdiana, Hendra Zufry, Khrisna WS Divisi EMD, Bagian/ SMF Ilmu Penyakit Dalam Universitas Syiah Kuala, RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh PENDAHULUAN Menurut American Diabetic Association (ADA), Medical Nutrition Therapy (MNT) adalah komponen pelengkap manajemen diabetes dan diabetes self- management training (DSMT). MNT diperlihatkan melalui studi- studi dan penelitian klinis dapat menurunkan A1C sekitar 1% pada DM tipe 1 dan 1-2 % pada DM tipe 2. 1 Tujuan MNT dalam manajemen diabetes adalah untuk: 1. Mencapai dan mempertahankan: a. KGD dalam batas normal atau mendekati normal b. Lipid dan lipoprotein profil untuk menurunkan resiko penyakit vaskuler c. Tekanan darah dalam batas normal atau mendekati normal 2. Mencegah atau memperlambat menculnya komplikasi kronis diabetes dengan modifikasi asupan nutrisi dan gaya hidup. 3. Memusatkan pada kebutuhan nutrisi individu, dengan menghitung pilihan makanan menurut individu dan kebudayaan, serta kemauan untuk menukar jenis makanan. 4. Kemauan untuk membatasi pilihan makanan disaat dibutuhkan. 1 Pada umumnya komponen- komponen MNT yang optimal sama untuk DM tipe 1 dan DM tipe 2 yang terdiri dari buah-buahan, sayur- sayuran, makanan berserat dan rendah lemak. 1 Beberapa factor yang berpengaruh terhadap kontrol gula darah pada pasien diabetes: 1. Komposisi karbohidrat dalam makanan 2. Kecepatan pengosongan lambung 3. Kecepatan absorbs glukosa 4. Besarnya produksi glukosa endogen 5. Kecepatan pembuangan glukosa 6. Perubahan diurnal sensitivitas insulin 7. Aktivitas hormone kontra regulator 8. Perubahan berat dan tipe olah raga 9. Konsentrasi insulin

Upload: mohammad-irfan

Post on 31-Jan-2016

28 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

insulin dengan karbo counting

TRANSCRIPT

Page 1: Aplikasi Penggunaan Insulin Pada Carbohidrat Counting- Reading Assingment

1

Reading Assignment

Aplikasi penggunaan insulin pada carbohidrat counting

Rosdiana, Hendra Zufry, Khrisna WS

Divisi EMD, Bagian/ SMF Ilmu Penyakit Dalam

Universitas Syiah Kuala, RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh

PENDAHULUAN

Menurut American Diabetic Association (ADA), Medical Nutrition Therapy (MNT)

adalah komponen pelengkap manajemen diabetes dan diabetes self- management training

(DSMT). MNT diperlihatkan melalui studi- studi dan penelitian klinis dapat menurunkan

A1C sekitar 1% pada DM tipe 1 dan 1-2 % pada DM tipe 2. 1

Tujuan MNT dalam manajemen diabetes adalah untuk:

1. Mencapai dan mempertahankan:

a. KGD dalam batas normal atau mendekati normal

b. Lipid dan lipoprotein profil untuk menurunkan resiko penyakit vaskuler

c. Tekanan darah dalam batas normal atau mendekati normal

2. Mencegah atau memperlambat menculnya komplikasi kronis diabetes dengan

modifikasi asupan nutrisi dan gaya hidup.

3. Memusatkan pada kebutuhan nutrisi individu, dengan menghitung pilihan makanan

menurut individu dan kebudayaan, serta kemauan untuk menukar jenis makanan.

4. Kemauan untuk membatasi pilihan makanan disaat dibutuhkan. 1

Pada umumnya komponen- komponen MNT yang optimal sama untuk DM tipe 1 dan

DM tipe 2 yang terdiri dari buah-buahan, sayur- sayuran, makanan berserat dan rendah

lemak. 1

Beberapa factor yang berpengaruh terhadap kontrol gula darah pada pasien diabetes:

1. Komposisi karbohidrat dalam makanan

2. Kecepatan pengosongan lambung

3. Kecepatan absorbs glukosa

4. Besarnya produksi glukosa endogen

5. Kecepatan pembuangan glukosa

6. Perubahan diurnal sensitivitas insulin

7. Aktivitas hormone kontra regulator

8. Perubahan berat dan tipe olah raga

9. Konsentrasi insulin

Page 2: Aplikasi Penggunaan Insulin Pada Carbohidrat Counting- Reading Assingment

2

10. Konsumsi alcohol

11. Penyakit- penyakit akut

12. Stress emosional. 1

BASIC CARBOHYDRAT COUNTING

Karbohidrat counting adalah suatu pendekatan perencanaan makan untuk memonitor

asupan karbohidrat untuk mencapai MNT.1

Tujuan karbohydrat counting:

1. Mempertinggi kualitas hidup: meningkatkan flexibilitas untuk makan dan snack

2. Mengontrol KGD secara lebih baik: merencanakan dosis insulin untuk variasi

makanan dan aktivitas

3. Perencanaan makan yang sederhana: yang difokuskan pada nutrisi dengan efek yang

terbaik untuk kontrol KGD. 2

Konsep- konsep carbohydrate counting

1. Insulin: onset, peak dan durasi

2. Regulasi insulin untuk kontrol glukosa 24 jam

3. Insulin basal dan insulin bolus

4. Koreksi insulin bolus

5. Kalkulasi rasio karbohidrat insulin

6. Kalkulasi faktor koreksi

7. Ketentuan dosis insulin bolus untuk makan dan snack

8. Menggunakan protap penanganan utuk menentukan aturan pengobatan

9. Menggunakan ICR ( insulin to carbohydrate ratio) untuk mengatur dosis pengobatan

10. Menggunakan factor koreksi untuk koreksi hiperglikemi atau untuk mencegah

hipoglikemi

11. Pengertian tentang pentingnya memeriksa gula darah paling sedikit 4 kali sehari

(sebelum makan)

12. Koreksi hiperglikemia

13. Koreksi hipoglikemi.

14. Perlunya selalu membawa obat- obatan dan persiapan bila terjadi hipoglikemi. 1

Page 3: Aplikasi Penggunaan Insulin Pada Carbohidrat Counting- Reading Assingment

3

MENILAI PENGETAHUAN DAN SKIL PASIEN

Ketika diagnose diabetes ditegakkan, untuk menghitung carbo counting, hal –hal

yang perlu dinilai:

1. Pengetahuan tentang tujuan mengkonsumsi makanan yang sehat pada umumnya

2. Pengetahuan tentang tujuan mengkonsumsi makanan yang sehat pada pasien diabetes

3. Pendapat yang terbentuk sebelumnya tentang apa yang bisa dan tidak bisa dimakan,

juga pengertian tentang waktu makan dan snack.

4. Pengertian tentang konsep dasar nutrisi, seperti:

a. 3 makronutrien : karbohidrat, protein dan lemak

b. Makanan- makanan yang mengandung ketiga makronutrien utama

5. Pengetahuan tentang gula darah,- pengobatan- onset, aksi, durasi serta mekanisme

kerja. 1

PERENCANAAN MAKAN

Menjelaskan tentang kalori yang terkandung dalam 3 makronutrien yaitu karbohidrat,

protein dan lemak. Kemudian menjelaskan tentang makanan- makan yang dibuat dengan

kombinasi ketiga makronurien. 1

Beberapa konsep yang harus dijelaskan:

1. Apakah karbohidrat merupakan contributor utama dalam menigkatkan glukosa darah

setelah makan. Fokus karbohirat counting adalah menghitung jumlah nutrisi

(karbohidrat) yang paling besar peranannya dalam meningkatkan glukosa darah.

2. Jumlah ekuivalen karbohidrat dari variasi kandungan karbohidrat dalam makanan,

dalam meningkatkan glukosa darah.

3. Jumlah dan kualitas makan berpengaruh terhadap peningkatan dan penurunan gula

darah

4. Untuk mempertahankan kontrol glukosa darah ketika mengikuti healthy meal plan.

Penting untuk mengkonsumsi sumber karbohidrat yang sehat dalam jumlah yang

sesuai per hari

5. Ketika makanan banyak mengandung protein (daging, ikan, dsb), dan lemak dalam

jumlah yang sesuai, peningkatan glukosa darah minimal. 1

Makanan- makanan yang mengandung karbohidrat

1. Tepung, termasuk roti, padi dan cereal

2. Sayuran yang mengandung tepung, termasuk buncis

3. Buah dan jus buah

4. Sayur- sayuran

5. Susu, yogurt, es krim, dan makanan yang mengandung susu lainnya

6. Makanan yang mengandung gula

7. Kue- kue ( makan pencuci mulut)

Page 4: Aplikasi Penggunaan Insulin Pada Carbohidrat Counting- Reading Assingment

4

8. Makanan- makanan rendah lemak

9. Makanan- makanan rendah gula. 1

Makanan- makanan yang tidak mengandung karbohidrat:

1. Daging, seafood,unggas

2. Telur

3. Keju

4. Minyak

5. Kacang- kacangan. 1

Sumber karbohidrat yang paling sehat untuk dimakan adalah padi, buah, sayur, susu

rendah lemak dan yogurt. Makanan- makanan yang mengandung karbohidrat adalah sumber

energi dan mengandung beberapa vitamin esensial dan mineral. Juga padi, buah, sayur dan

sayuran yang mengandung tepung merupakan sumber utama serat. 1

Sumber karbohidrat yang kurang sehat:

1. makanan- makanan yang mengandung gula

2. soda

3. jus buah dan makanan yang mengandung pemanis

4. makanan pencuci mulut (kue-kue)

5. makan selingan yang dihaluskan. 1

KOMPOSISI MAKANAN YANG DIANJURKAN

1. Karbohidrat

a. Komposisi karbohidrat = 45- 65% kalori total harian

b. Sumber karbohidrat baik berupa karbohidrat kompleks (berserat tinggi)

c. Gula pasir/ sukrosa tidak > 5% kalori harian total

d. Frekuensi makan 3x sehari ditamah makan selingan untuk mendistribusikan

asupan karbohidrat dalam sehari

e. Cara mudah mengukur porsi karbohidrat

Idaho plate method

- ¼ piring karbohidrat = 15 g karbohidrat

- ½ piring karbohidrat = 30 g karbohidrat

- ¾ piring karbohidrat = 45 g karbohidrat

- 1 piring karbohidrat = 60 g karbohidrat

2. Lemak

a. Komposisi lemak = 20- 25% kalori harian total, tidak lebih 30% kalori harian

b. Komposisi lemak jenuh <7% kalori total

c. Komposisi lemak tidak jenuh ganda < 10%, selebihnya dari lemak tidak jenuh

tunggal.

d. Anjuran konsumsi kolesterol < 300 mg/ hari

Page 5: Aplikasi Penggunaan Insulin Pada Carbohidrat Counting- Reading Assingment

5

e. Bahan makanan yang perlu dibatasi adalah yang banyak mengandung lemak jenuh

dan lemak trans.

3. Protein

a. Komposisi protein = 10- 20% kalori harian total

b. Sumber protein yang dianjurkan: ikan, daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit,

produk susu rendah lemak, kacang-kacangan, tahu, tempe.

c. Pada pasien nefropathi diabetic:

- Asupan protein dibatasi menjadi 0,8g/kg BB perhari atau 10% dari kebutuhan

kalori total

4. Natrium

a. Asupan natrium yang dianjurkan bagi penyandang diabetes tidak > 3000 mg atau

sama dengan 6-7 g(1 sendok teh) garam dapur (seperti anjuran untuk masyarakat

umum)

b. Bagi mereka yang hipertensi, pembatasan natrium <2400 mg garam dapur.

c. Sumber natrium: garam dapur, vetsin, soda, dan bahan pengawet seperti natrium

benzoate dan natrium nitrit.

5. Serat

a. Diabetisi dianjurkan mengonsumsi cukup serat dari kacang-kacangan , buah dan

sayuran serta sumber karbohidrat yang tinggi serat dan zat lain yang baik untuk

kesehatan.

b. Konsumsi serat ± 25 g/ 1000 kcal/ hari

6. Pemanis alternative

a. Pemanis alternative dikelompokkan menjadi pemanis bernutrisi (glukosa alcohol

dan fruktosa) dan pemanis tak bernutrisi (sukralosa, asesulfam, neotame)

b. Glukosa alkohol meliputi isomalt, lactitol, maltitol, mannitol, sorbitol dan xylitol.

c. Penggunaan fruktosa sebagai pemanis alternatiftidak dianjurkan pada diabetisi

karena efek samping pada lemak darah.

d. Pemanis alternative tak bernutrisi aman digunakan sepanjang tidak melebihi batas

aman (Acceptance Daily Intake/ ADI). 5

KEBUTUHAN KARBOHIDRAT HARIAN

Kalori dan karbohidrat yang dibutuhkan tergantung pada beberapa factor:

1. Tinggi badan

2. Berat badan

3. Kabiasaan makan dan jadwal makan

4. Aktivitas fisik

5. Konrol gula darah

6. Kadar lipid darah. 1

Page 6: Aplikasi Penggunaan Insulin Pada Carbohidrat Counting- Reading Assingment

6

Tabel 1: guideline kebutuhan karbohidrat harian, yaitu 50% kalori sebagai karbohidrat, 20%

protein dan 30% lemak. dikutip dari 1

Profil fisik,

aktivitas dan

nutrisi

Perempuan

(pendek dan

atau tua)

ingin

menurunkan

BB dan atau

tidak aktif.

Perempuan

(pendek, tua dan

atau tidak aktif)

yang ingin

mempertahankan

BB atau

perempuan yang

lebih gemuk

yang ingin

menurunkan BB

Perempuan

(tinggi sedang

sampai tinggi)

yang aktif dan

ingin

mempertahankan

BB. Laki- laki

tua dan laki-laki

(pendek sampai

sedang) yang

ingin

menurunkan BB.

Anak-anak,

remaja

perempuan,

perempuan

gemuk yang

aktif yang ingin

mempertahankan

BB. Laki-laki

(tinggi dan aktif

yang

menginginkan

penurunan BB.

Laki-laki

remaja,

perempuan

remaja yang

aktif dan laki-

laki aktif

(sedang

sampai tinggi)

yang ingin

mempertahan

kan BB

Kalori 1200-1400 1400-1600 1600-1900 1900-2300 2300-2800

Karbohidrat

(g)→ 50%

kalori

160 180 210 260 305

Karbohidrat

(penyajian/hari,

penyajian= 15g

carb)

10 11 13 16 19

Page 7: Aplikasi Penggunaan Insulin Pada Carbohidrat Counting- Reading Assingment

7

Gambar 1: cara membaca kandungan serat dan glukosa alkohol pada label makanan. dikutip dari 3

Jumlah makan dan snack berdasarkan 2 faktor yaitu: makanan yang biasa dimakan

dan jadwal harian. Makan 3 kali dalam sehari dan snack diantara waktu makan, 3 kali dan

snack sebelum tidur. 1

Catatan bahwa perencanaan makan pada pasien diabetes tidak selalu diikuti dengan

snack. Snack dapat mencegah hipoglikemi pada pasien yang melakukan kontrol gula darah

dengan obat- obatan dan insulin. 1

Page 8: Aplikasi Penggunaan Insulin Pada Carbohidrat Counting- Reading Assingment

8

REGIMEN INSULIN

Insulin basal bolus

Ada beberapa pendekatan terapi insulin, dari satu sampai 2 kali injeksi sehari sampai terapi

insulin intensif yaitu multiple daily injection (MDI) atau continous subcutaneous insulin

infusion (CSII). 1

Insulin basal

Terapi MDI, insulin kerja menengah dan kerja panjang untuk mempertahankan

normoglikemi diurnal antara waktu makan sebaik normoglikemik nocturnal dengan

menurunkan produksi glukosa hati. Insulin basal 50% dari dosis inslin harian total, tetapi

dapat juga antara 45-60%, dan diberikan 1 klai sehari atau dibagi dalam 2 dosis. Insulin kerja

menengah dan kerja panjang dapat menjadi insulin basal. 1

Dengan CSII, digunakan insulin kerja pendek yang digunakan kontinyu dalam dosis

rendah untuk membuat insulin basal. 1

Insulin bolus

Diberikn satu atau 2 kali sehari, insulin kerja pendek (rapid), atau kerja menengah

(mixed) atau kerja panjang. 1

INSULIN FARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK

Kurva dibawah ini menunjukkan konsentrasi insulin darah dalam periode waktu

tertentu ( farmakokinetik), dan kerja insulin dalam mengontrol glukosa darah

(farmakodinamik). 1

Page 9: Aplikasi Penggunaan Insulin Pada Carbohidrat Counting- Reading Assingment

9

Farmakodinamik insulin berbeda diantara individu dengan diabetes, bahkan setiap

orang dapat berbeda farmakodinamiknya dari hari ke hari, sehingga harus dikenali. Kurva

insulin dapat menjadi suatu framework untuk educator dan penderita diabetes. Perlunya

SMBG untuk memantau variasi respon individu terhadap insulin dari waktu ke waktu. 1

Page 10: Aplikasi Penggunaan Insulin Pada Carbohidrat Counting- Reading Assingment

10

Tabel 2: Insulin basal mencakup insulin kerja menengah dan kerja panjang. dikutip dari 3

Tabel 3: Insulin bolus mencakup insulin kerja cepat. dikutip dari 3

PERHITUNGAN ICR

ICR adalah perbandingan jumlah asupan karbohidrat dengan unit insulin untuk

mengontrolnya, biasanya diexpresikan dengan u:c, u sebagai unit insulin, c sebagai gram

karbohidrat. ICR tergantung pada sensitivitas insulin. Umumnya, seseorang yang lebih

sensitive terhadap insulin, 1 unit insulin dapat mengontrol lebih banyak karbohidrat. Juga,

beberapa orang yang resisten insulin pada waktu yang berbeda (hari, bulan)atau aktivitas

yang berbeda dalam satu hari, biasanya membutuhkan lebih dari satu ICR. Contohnya, ICR

seseorang saat makan pagi harus lebih tinggi daripada insulin harian lainnya (lebih banyak

insulin yang dibutuhkan pada aktu makan pagi untuk mengontrol karbohidrat dalam jumah

yang sama sepanjang hari). 1

Page 11: Aplikasi Penggunaan Insulin Pada Carbohidrat Counting- Reading Assingment

11

ICR dapat dikalkulasi dengan menggunakan beberapa metode. Metode manapun yang

dipakai dipilih yang paling tepat. Jika memungkinkan setelah menggunakan satu metode,

digunakan juga metode lainnya untuk perbandingan validitas rasio. 1

Jika dosis insulin basal tidak tepat, maka proses untuk menentukan ICR seseorang

akan lama dan hasilnya tidak konsisten. Untuk orang yang menggunakan insulin pump,

paling baik untuk mengevaluasi dan menentukan nilai basal yang benar,sebelum memulai

insulin pump atau menentukan ICR yang tepat. Dosis insulin basal harus benar atau ICR dan

CF tidak akan bekerja. 1

METODE 1: daftar makanan, dosis insulin bolus dan informasi self monitoring blood glucose

(SMBG)

Pasien melakukan SMBG paling tidak 1 minggu, terdiri dari:

1. KGD Puasa, sebelum makan dan 1-2 jam setelah makan

2. Dosis insulin bolus preprandial

3. Jumlah karbohidrat yang dikonsumsi pada saat makan, snack dan waktu lainnya,

seperti untuk terapi hipoglikemi ( menolong pasien untuk makan karbohidrat dalam

jumlah yang sama pada saat makan pagi, siang dan malam dan snack yang dicatat

selama 1 minggu)

4. Olahraga, penyakit, stress, mens dan konsumsi alcohol, mencakup waktu dan factor

factor lainnya yang berhubungan (seperti durasi, insensitas olahraga, pre/ onset/durasi

mens, jumlah alcohol, dan sebagainya). 1

Dengan menggunakan catatan tesebut, tentukan jumlah insulin yang dapat mengontrol

karbohidrat yang dikonsumsi pada setiap makan dengan membagi total gram karbohidrat

dengan unit insulin.hasilnya adalah berapa jumlah karbohidrat yang dapat dikontrol oleh 1

unit insulin, dinyatakan sebagai ICR dari 1 unit ke x gram karbohidrat.

Contoh:

1. KGD sebelum makan dalam batas target

2. Konsumsi 66 g karbohidrat

3. Digunakan 6 unit insulin bolus (rapid atau kerja pendek)

4. KGD 2 jam PP dalam batas target

5. 66: 6 = 11

6. ICR adalah 1 unit insulin untuk 11 g karbohidrat, atau 1: 11. 1

Metode ini adalah yang paling efektif jika pasien mencatat SMBG yang

mengindikasikan konsistensi KGDS sebelum dan sesudah makan dalam batas target. Jika

KGD tidak terkontrol, atau asupan karbohidrat bervariasi, atau bila terlalu banyak factor lain

yang mempengaruhi KGD selama dilakukan pencatatan, maka metode ini tidak akan

menghasilkan ICR yang akurat. 1

Page 12: Aplikasi Penggunaan Insulin Pada Carbohidrat Counting- Reading Assingment

12

METODE 2: Aturan 500

Metode ini, digunakan secara luas untuk menentukan ICR berdasarkan TDD (total

daily dose) dari insulin dibagi 500. Hasilnya adalah jumlah karbohidrat yang dapat dikontrol

oleh 1 unit insulin rapid- acting untuk menurunkan KGD dalam batas target dalam 3- 4 jam

setelah makan, atau 1 unit insulin rapid- acting akan mengontrol dalam 5-6 jam setelah

makan. Beberapa klinisi menemukan bahwa TDD dibagi 450( lebih baik dari 500)adalah

lebih akurat untuk insulin dan untuk orang yang kurang sensitive terhadap insulin.

Contoh:

1. Dosis insulin basal: 8 unit insulin glargine 2 kali sehari

2. Dosis insulin bolus: insulin aspart sebelum makan pagi 5 unit, sebelum makan

siang 6 unit dan sebelum makan malam 7 unit

3. TDD: 8+8+5+6+7 =34 unit

4. KGD puasa, sebelum makan dan 2 jam setelah makan dalam batas target

5. 500: 34+ 14,7

6. ICR adalah 1 unit untuk 15 g karbohidrat, atau 1: 15. 1

Saat ini, beberapa klinisi menggunakan formula lain dan metode kalkulasi yang

berdasarkan pada penelitian mereka, sebagai contoh, formula ( 217/TDD) + 3 = ICR.

Contoh:

1. TDD dalah 38 unit

2. 217: 34= 6,38

3. 6,38 + 3 = 9,38, sekitar 10 4. ICR dalah 1 unit untuk 10 g karbohidrat, atau 1 : 10.

1

METODE 3: Menggunakan formula yang berdasarkan pada berat badan dan TDD

Menggunakan berat badan masih merupakan cara lain untuk menentukan suatu ICR.

Menggunakan metode ini , mengalikan berat badan dalam pounds (BW) dengan 2,8 dan

kemudian hasilnya dibagi dengan TDD, memformulasikan 2,8(BW)/ TDD= ICR.

Contoh:

1. BW adalah 168 pounds dan TDD adalah 38 unit

2. 168 x 2,8 = 470,4 : 34 = 13,8 (sekitar 14)

3. ICR adalah 1 unit untuk 14 g karbohidrat. 1

Page 13: Aplikasi Penggunaan Insulin Pada Carbohidrat Counting- Reading Assingment

13

METODE 4: Menggunakan CF untuk menghitung ICR

Ketika seseorang dihitung CF nya, kemudian mengalikannya dengan 0,33 merupakan cara

lain untuk menghitung ICR.

Contoh:

1. CF adalah 60 mg/dl

2. 60 x 0,33 = 19,8 (sekitar 20)

3. ICR adalah 1 unit untuk 20 g karbohidrat. 1

PERTIMBANGAN LAINNYA

Memperoleh ICR dengan beberapa metode diatas hanya untuk memulai.

Menggunakan metode yang berbeda dengan parameter yang sama menghasilkan hasil yang

berbeda, jadi banyak klinisi yang menghitung ICR menggunakan rata-rata dari 2 atau 3

metode. Beberapa klinisi memulainya dengan berasumsi ICR dalah 1 : 15 pada sebagian

besar orang dewasa dan 1 : 20 atau 1 : 25 pada sebagian besar anak- anak, anak- anak

cenderung lebih sensitive terhadap insulin. Walaupun, karena kebutuhan insulin dan

sensitivitas seseorang bervariasi berdasarkan umur dan situasional ( lihat table 2), sangat baik

untuk meluangkan sedikit waktu untuk menghitung factor- factor tersebut. 1

Pencatatan detail hasil SMBG, asupan karbohidrat dan dosis insulin memberikan

informasi yang sangat berguna untuk membuat rasio penyesuaian. Beberapa orang

membutuhkan rasio yang berbeda untuk waktu yang berbeda dalam suatu hari, dan wanita

dapat membutuhkan rasio yang berbeda pada siklus menstruasi yang berbeda. Mengingatkan

orang untuk menghitung ulang ICR nya jika:

1. TDD berubah lebih dari 2 unit

2. Perubahan berat badan yang tidak sedikit

3. Perubahan gaya hidup menghasilkan jumlah yang berbeda atau tipe aktivitas fisik,

stress atau perubahan jam tidur. 1

MENGHITUNG CF DAN KOREKSI ATAU TAMBAHAN DOSIS INSULIN

CF didefinisikan sebagai jumlah GD (dalam mg/dl) yang diturunkan oleh 1 unit

insulin rapid. Walaupun nama yang digunakan berbeda-beda- CF- insulin sensitivity factor

atau supplemental factor- ini merupaka metode universal yang digunakan untuk menghitung

jumlah insulin yang dibutuhkan untuk menurunkan GD sebelum makan dalam batas target. 1

Formula yang dipakai dalam menentukan start poin CF: Aturan 1500 dan aturan 1800.

Yang terbaru, aturan tambahan yang lebih praktis: aturan 2000, aturan 1700 dan aturan CF

ynag dimodifikasi. Semua aturan mengaplikasikan suatu konstanta matematika yang

semuanya memperlihatkan hubungan antara ukuran tubuh dengan kerja insulin.

Page 14: Aplikasi Penggunaan Insulin Pada Carbohidrat Counting- Reading Assingment

14

Contoh:

Aturan 1800

1. TDD adalah 34 unit

2. 1800 : 34 = 52,9 9 sekitar 53, tetapi lebih mudah bila dijadikan 55 atau 60)

3. CF adalah 53 (atau 55 atau 60)mg/dl: 1 unit insulin rapid menurunkan glukosa 55

mg/dl

Aturan 1700

1. TDD adalah 34 unit

2. 1700 : 34 = 50

3. CF adalah 50 mg/ dl: 1 unit insulin rapid menurunkan glukosa 50 mg/dl

Aturan modifikasi king {(1076/TDD)+ 12}

1. TDD dalah 34 unit

2. 1076: 34 = 31,68 + 12 = 43,64 (sekitar 45)

3. CF adalah 45 mg/dl: 1 unit insulin rapid menurunkan glukosa 45 mg/dl

Aturan- aturan ini menghitung CF berdasarkan:

1. Aturan 1500: untuk orang yang menggunakan insulin kerja pendek atau insulin

regular atau insulin resisten

2. Aturan 1700, 1800 dan 2000: untuk orang- orang yang menggunakan insulin analog

kerja cepat atau insulin sensitive

3. Aturan king 2006 adalah (1076 : TDD) + 12 = CF. 1

KOREKSI DOSIS INSULIN TAMBAHAN

Koreksi, atau tambahan dosis insulin menggunakan CF seseorang untuk menentukan jumlah

insulin rapid atau short actingyang di pakai untuk menurunkan KGD menjadi dalam batas

target. Penting untuk identifikasi target KGD pre dan post prandial yang ingin dicapai

untuk setiap orang. Target ini akan digunakan untuk menentukan untuk menentukan koreksi

dosis insulin dengan cara mengukur berapa banyak KGD diatas dan dibawah target. 1

Table : Target glukosa darah yang ingin dicapai pada pasien diabetes dewasa

A1C < 7,0 %

KGD pre prandial 70-130 mg/dl (3,9- 7,2 mmol/l)

KGD peak post prandial <180 mg/dl ( <10,0 mmol/l)

KGD meningkat 2.0 to 3.0 mmol/L setelah makan adalah normal. 3

Page 15: Aplikasi Penggunaan Insulin Pada Carbohidrat Counting- Reading Assingment

15

1 unit per 50 mg/dl

Menggunakan metode ini, 1 unit insulin rapid atau short acting dapat menurunkan

KGD 50 mg/dl. Ini biasanya digunakan sebagai start poin, tetapi tidak selalu tepat untuk

setiap orang. Klinisi dapat menggunakan start point 100 mg/dl untuk anak- anak atau dewasa

yang sensitive insulin. 1

Sliding scale

Metode ini menggunakan jumlah unit insulin rapid atau short acting yang dipakai

berdasarkan range glukosa darah yng dibutuhkan untuk mengoreksi. Metode ini sangat

populer, tetapi banyak ditolak oleh klinisi karena kurang teliti tidak dapat bersifat

individualis.

Contoh penggunaan sliding scale:

KGD 100-150 mg/dl: tambah 1 unit

KGD 151-200mg/dl: tambah 2 unit. 1

Aturan 2000, 1800, 1700 atau 1500

Aturan ini berdasarkan pada CF seseorang, membolehkan jumlah terbesar per

individu, berdasarkan pada TDD insulin perorangan, yang dapat atau tidak dapat

menghasilkan kontrol optimal.

Contoh penggunaan CF:

1. KGD preprandial adalah 277

2. Target KGD adalah 100

3. CF adalah 60 mg/ dl

4. 277- 100 = 177 mg/dl diatas kadar target

5. 177/60 = 2,95

6. Dosis insulin koreksi adalah 3 unit. 1

PENENTUAN DOSIS INSULIN BOLUS UNTUK MAKAN DAN SNACK

(PREPRANDIAL)

Untuk menentukan dosis insulin preprandial , yang pertama harus dinilai adalah

karbohidrat prandial. Kemudian, individu menggunakan ICR nya untuk menentukan jumlah

insulin yang dibutuhkan mengontrol makan dan snacknya. Kemudian lakukan cek KGD

Page 16: Aplikasi Penggunaan Insulin Pada Carbohidrat Counting- Reading Assingment

16

preprandial, mereka harus menentukan jika diperlukan tambahan dosis untuk koreksi KGD

hingga mencapai level target.

Contoh:

1. Target KGD dalah 100 mg/ dl

2. ICR adalah 1: 12

3. CF adalah 40 mg/dl

4. KGD preprandial adalah 237 mg/dl

5. 60 g karbohidrat yang dikonsumsi

6. 60 : 12 = 5 unit insulin untuk mengontrol karbohidrat

7. 237 mg/dl – 100 mg/dl = 137 mg/dl diatas level target

8. 137 mg/dl : 40 = 3,4 unit insulin untuk menurunkan KGD preprandial yang

meningkat

9. 5 unit + 3,4 unit = 8,4 unit insulin ( insulin pump bolus) atau sekitar 8 unit jika

menggunakan insulin syringe, pen atau injector. 1

PETUNJUK PRAKTIS TIMING DOSIS BOLUS UNTUK ORANG YANG

MENGGUNAKAN RAPID ACTING INSULIN

Beberapa ahli setuju, berdasarkan penelitian dan pengalaman, bahwa untuk mencapai KGD

optimal pre dan post prandial, insulin rapid acting idealnya digunakan 10 sampai 15 unit

sebelum konsumsi makanan ketika KGD dalam target range preprandial. 1

KOREKSI HIPERGLIKEMIK SEBELUM MAKAN

Gunakan factor koreksi untuk menghitung dan memberikan dosis insulin rapid acting untuk

memulai menurunkan KGD sebelum makan. Penelitian dengan lispro pada pasien dengan

hiperglikemik (KGD pada saat mulai makan 171- 189 mg/dl) didemonstrasikan bahwa

menggunakan lsipro 15 sampai 30 menit sebelum makan ideal untuk

hiperglikemik.menganjurkan orang, jika mungkin, untuk menunggu sampai insulin

menurunkan KGD sebelum mereka makan untuk mencegah meningkatnya KGD dan

sukarnya untuk menurunkannya. Contoh, jika KGD anatara 140 mg/dl dan 180 mg/dl

sebelum makan, gunakan insulin rapid acting dan tunggu 15 -30 menit. Jika KGD lebih

tinggi, menunggu 30- 45 manit mungkin optimal. Jika hal ini menyebabkan pasien lapar dan

harus segera makan, maka anjurkan untuk makan karbohidrat minimal (< 15- 30 g) pada saat

makan dengan memilih sayuran yang tidak mengandung tepung dan sumber protein. Jika

KGD masih tinggi, gunakan dosis koreksi berdasarkan CF. 1

Page 17: Aplikasi Penggunaan Insulin Pada Carbohidrat Counting- Reading Assingment

17

MENGONTROL KARBOHIDRAT SAAT SNACK

Dengan insulin rapid acting, orang tidak selalu membutuhkan snack untuk mencegah

hipoglikemi antara makan. Ada beberapa alas an untuk ini, terutama insulin rapid bekerja

serentak dengan makan (jika waktunya benar) dan insulin long acting (glargin atau detemir),

jika dosis di set dengan benar, mengurangi hypoglikemi karena tidak mempunyai peak. 1

Page 18: Aplikasi Penggunaan Insulin Pada Carbohidrat Counting- Reading Assingment

18

KEPUSTAKAAN

1. American Diabetes Association, Practical Carbohydrate Counting: 2 nd

Edition. 2008.

2. Canadian Diabetes Association,s web page. Advanced Carbohydrate Counting for

Intensive Diabetes Management. Pdf. Diakses tanggal 5 Januari 2013.

3. Fraser Health, s web page. Advanced Carbohydrate Counting. Pdf. Diakses tanggal 5

Januari 2013.

4. Harrison,s Principle of Internal Medicine : 18

th. Volume 2, Number 2990- 2991. 2012.

5. P.B. PERKENI. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di

Indonesia 2006. Hal. 12-13.