good manufacturing practice...

87
Good Manufacturing Practice ( GMP) Oleh : Hadi Feriyanto STP

Upload: doquynh

Post on 03-Mar-2019

352 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Good ManufacturingPractice(GMP)

Oleh :

Hadi Feriyanto STP

Page 2: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

BIODATA FASILITATOR

HADI FERIYANTO, S.TP

WidyaiswaraBalai Besar Pelatihan Pertanian

(BBPP) Ketindan - Malang

Perumahan Bumi Mondoroko Blok AJ 73- Singosari, Malang

HP :081331250950Email : [email protected]

Page 3: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Tujuan Pembelajaran

• Setelah selesai berlatih , peserta dapat menjelaskan tentang Mengelola Pengolahan Hasil Pertanian (GMP dan HACCP).

Page 4: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

PENDAHULUAN

• Apakah yang dimaksud dengan GMP?

• Mengapa GMP itu perlu diketahui?

• Siapa saja yang bekerja untuk mendapatkan GMP yang bagus?

Page 5: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium
Page 6: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Apakah GMP itu?

• GMP merupakan suatu pedoman bagi industri terutama industri yang terkait dengan pangan yang berfungsi untuk meningkatkan mutu hasil produksinya terutama terkait dengan keamanan dan keselamatan konsumen yang mengkonsumsi atau menggunakan produk-produknya.

• Yang diutamakan dari GMP adalah agar tidak terjadi kontaminasi terhadap produk selama proses produksi hingga informasi produk ke konsumen sehingga produk aman dikonsumsi atau digunakan oleh konsumen.

Page 7: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Keuntungan yang diperoleh dengan menerapkan GMP, antara lain :

• Menjamin keamanan produk yang dihasilkan industri

• Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan

• Meningkatkan produktivitas dan efisiensi organisasi

• Meningkatkan kualitas sumber daya manusia

• Menjamin sistem perbaikan yang berkesinambungan

• Sebagai media untuk pengambilan keputusan yang faktual

Page 8: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Pengendalian Hama

• Yang harus diperhatikan (dikontrol) : populasi serangga, hewan pengerat, burung, kucing, dll

• Area pintu, jendela dan area yg memungkinkan hama tersebut dapat masuk harus aman

• Perhatikan lokasi ventilasi, instalasi, tirai, kipas angin.

Page 9: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Desain dan Konstruksi Bangunan

Tanah yang dipilih harus berada di atas tingkat jalan dan sistem drainase air.

Bangunan harus beberapa meter di atas permukaan tanah untuk membersihkan air mengalir keluar.

Area untuk bahan baku dan barang jadi masuk keluar harus dipisahkan.

Pencahayaan dan sistem ventilasi harus cukup untuk visibilitas dan keamanan.

Page 10: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

...Lanjutan

• Semua titik masuk ke gedung harus diamankan terhadap serangga, tikus dan hewan lainnya.

• Pintu, jendela, dinding, lantai dan langit-langit harus terbuat dari permukaan halus yang dapat dengan mudah dihapus dan dibersihkan.

• Bahan yang digunakan dalam konstruksi lantai dan dinding harus tidak beracun..

Page 11: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Pengendalian Sanitasi

Toilet dan mencuci tangan fasilitas harus disediakan dalam pusat pengolahan

Tisu toilet harus disediakan

Toilet kamar harus memiliki self-closing pintu

Mencuci tangan fasilitas harus menyediakan :a. Menjalankan air pada suhu yang sesuaib. Efektif tangan-tangan pembersihan dan sanitasi-persiapanc. Bersihkan handuk layanan atau perangkat pengering yang sesuaid. Wadah limbah Mudah dibersihkane. Katup kontrol Air dirancang dan dibangun untuk melindungi terhadap kontaminasi ulang yang bersih, tangan dibersihkan

Page 12: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

PERALATAN

• Peralatan harus dirancang untuk memudahkan pembersihan dan sanitasi.

• Peralatan harus terbuat dari bahan non-korosif.

Page 13: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Kesehatan dan Kebersihan Tenaga Kerja

Page 14: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Bahan baku, bahan pendukung serta penyimpanannya

• Produk mentah dan produk jadi harus disimpan di daerah-daerah terpisah di bawah kondisi yang mencegah kontaminasi dan pertumbuhan mikroorganisme yang tidak diinginkan.

Page 15: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium
Page 16: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Kebijakan Pangan

KetersediaanPangan

KeterjangakauanPangan

Kualitas Makanandan Nutrisi

Page 17: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Kondisi & upaya ygdiperlukan untukmencegah pangandari kemungkinancemaran biologis, kimia & benda fisik ygdapat mengganggu, merugikan & membahayakankesehatan manusia.

Keamanan Pangan(Food Safety)

Page 18: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

1. Sanitasi pangan

2. Penggunaan BTP

3. Rekayasa genetika

4. Iradiasi pangan

5. Kemasan pangan

6. Jaminan mutu

pangan

7. Pangan tercemar

8. Pangan kadaluarsa

Page 19: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

1. Sumber Bahaya Kimia

a. Racun alami : singkong, jamur, jengkol, ikan buntel

b. Cemaran cairanpestisida, cairanpembersih, cat, dsb

c. Intoksikasi logamberat

d. Pencemaran udarae. Penggunaan BTP dlm

jumlah yg berlebihan

Page 20: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Sumber Bahaya Biologis

Page 21: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Sumber Bahaya Fisik

Page 22: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Mencegah keracunan pangan

1. Mencegah Bahaya Kimia

• Selalu memilih bahan pangan yang baik

untuk dikonsumsi.

• Mencuci sayuran dan buah-buahan dengan bersih sebelum diolah atau dimakan.

• Menggunakan air bersih (tidak tercemar) untuk menangani dan mengolah pangan.

• Tidak menggunakan bahan tambahan (pewarna, pengawet, pemanis dll) yang dilarang digunakan untuk pangan.

• Menggunakan bahan kimia yang dibutuhkan seperlunya dan tidak melebihi dosis yang diijinkan.

Page 23: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

• Bahan berbahaya (pestisida

dan bahan kimia lainnya) :

-tidak disimpan bersama-

sama dengan bahan

pangan

-tidak disimpan dalam

wadah makanan/botol

minuman, dan sebaliknya.

-Wadah diberi label yang

jelas.

• Tidak menggunakan alat

masak/wadah yang dilapisi

logam berat

• Tidak menggunakan

peralatan/pengemas yang

bukan untuk pangan

• Tidak menggunakan

pengemas bekas, kertas

koran untuk membungkus

pangan.

Page 24: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

2. Mencegah Bahaya Fisik

• Mengeluarkan bendaasing denganmelakukan sortasi danpengamatan visual.

• Tidak menggunakanalat berlogam (stepler, klips) untuk menutupbungkus pangan.

• Tidak menggaruk-garukkepala ketika bekerja.

• Tidak memakaiperhiasan ketikabekerja.

3. Mencegah Bahaya Biologis

• Penanganan pangan dalamkondisi bersih dan saniter• Pemasakan yang benar• Hindari kontaminasi silang• Penyimpanan yang aman• Penerapan higiene dansanitasi bagi pekerja,peralatan dan lingkungansekitar

Page 25: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Jagalahkebersihan

Pisahkan panganmentah dari

pangan matang

Masaklahdengan benar

Jagalah panganpd suhu aman

Gunakan air dan bahan

baku yg aman

Page 26: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Bahan atau campuranbahan yang secara alami

(bukan mrp bagian dr bhnbaku pangan), tetapi

ditambahkan ke dalampangan untuk

mempengaruhi sifat ataubentuk bahan pangan

DEFINISI

Page 27: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

1. Mengawetkan makanan dgn mencegah pertumbuhan mikroba perusak pangan atau mencegah terjadinya reaksi kimia yang dpt menurunkan mutu pangan.

2. Membentuk makanan mjd lebih enak dan renyah

3. Memberikan warna dan aroma yg lebih menarik shg dpt menambah selera

4. Meningkatkan kualitas pangan

5. Menghemat biaya

Tujuan Penambahan BTP

Page 28: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

1. Pewarna : karamel, beta karoten, klorofil dan kurkumin

2. Pemanis : Aspartame, sorbitol, sakarindan siklamat

3. Pengawet : benzoat, propionat, nitrit, nitrit, sorbat , sulfit

4. Penyedap rasa : asam glutamat, monosodium glutamat (MSG)

5. Pengemulsi, Pemantap dan Pengental : agar, alginate, dekstrin, gelatine, gum, karagen, lesitin, CMC, pektin

6. Antioksidan : askorbat, BHA, BHT, TBHQ, propel galat, tokoferol

Penggolongan BTP

Page 29: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

7. Pengatur Keasaman : alumuniumamonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium bikarbonat

8. Antikempal : alumunium silikat, kalsium silikat, magnesium karbonat, magnesium oksida danmagnesium silikat

9. Pemutih : asam askorbat, kalium bromat, natrium stearoil-2-laktat

10. Pengeras : kalsium glukonat, kalsium kloridadan kalsium sulfat

11. Sekuestran : asam fosfat, isopropil sitrat, kalsium dinatrium edetat (EDTA), monokaliumfosfat dan natrium pirofosfat

12. Enzim, Penambah gizi dan Humektan

Page 30: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

• Asam borat/boraks (boric acid)

• Asam salisilat atau aspirin

• Dietilpirokarbonat (DEP)

• Dulsin

• Formalin

• Kalium bromat (potassium bromat)

• Kalium klorat (potassium klorat)

• Brominated Vegetable Oil (BVO)

• Kloramfenikol / chloramphenicol(CHPC)

• Nitrofurazon

BTP yang dilarang

Page 31: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Mi basah:• Bau sedikit menyengat. • Awet, tahan dua hari dalam suhu kamar (25º C). Pada suhu 10ºC atau dalam lemari es bisa tahan lebih 15 hr. • Mi tampak mengkilat (seperti berminyak), liat (tidak mudah putus), dan tidak lengket.

Tahu:• Bentuknya sangat bagus, kenyal• Tidak mudah hancur dan awet(sampai 3 hari pada suhu kamar(25ºC). Pada suhu lemari es (10ºC) tahan lebih dari 15 hari. • Bau agak menyengat. • Aroma kedelai sudah tak nyata lagi.

Page 32: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Bakso• Lebih kenyal dibanding bakso

tanpa boraks, bila digigit akankembali ke bentuk semula.

• Tahan lama atau awetbeberapa hari.

• Warnanya tampak lebih putih. Bakso yang aman berwarnaabu-abu segar merata disemua bagian, baik di pinggirmaupun tengah.

• Bau terasa tidak alami. Adabau lain yang muncul.

• Bila dilemparkan ke lantaiakan memantul seperti bola bekel.

Page 33: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

• Para oknum penjual menggunakan plastik untuk menggorengayam krispi dngn alasan untuk mendapatkan ayam krispi yang lebih renyah dan awet untuk beberapa hari dan untuk menghematpenggunaan minyak goreng.

• Setelah minyak goreng panas, dimasukanlah plastik yang sudahdicuci dengan detergen tersebut . Plastik yang terkena minyakpanas akan meleleh atau melebur, barulah adonan ayam krispidigoreng dengan campuran minyak goreng panas dan plastik bekastersebut.

• Dampak yang akan ditimbulkan tersebut ialah kanker hati, pencernaan bahkan kanker otak jika sudah terkena susunan saraf. Plastik yang dilelehkan atau dilebur ke dalam minyak panas akanmenghasilkan asap yang jika terhirup oleh laki-laki akanmempengaruhi sperma sedangkan jika terhirup oleh wanita akanmempengaruhi hormon estrogen. Lebih berbahaya lagi jikaterhirup oleh ibu hamil akan menyebabkan bayi cacat.

Ayam Goreng Berplastik !

Page 34: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

• Perhatikan tgl kadaluwarsa pd bungkusmakanan

• Jangan terlalu lama menyimpan makanan• Memperhatikan dan cari tahu istilah2 kimia

yg tertera pd kemasan• Bertanya pd penjual kapan makanan tsb tiba

di tempat (pasar/supermarket)• Perhatikan setiap pengumuman yg

dikeluarkan pemerintah mengenai bahayamakanan tertentu

• Biasakan memasak makanan dgn pola ygbenar

• Rutin berolahraga dan bersikap kritis thdsemua makanan yg akan kita makan

Pola Konsumsi

??

Page 35: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium
Page 36: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Oleh :

Hadi Feriyanto STP

Page 37: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Apa Itu HACCP ?

Sistem jaminan mutu keamanan

pangan/produk

Mendasarkan pada kesadaran

bahwa bahaya dapat timbul pada

setiap titik atau tahap produksi

Namun dapat dilakukan pencegahan

melalui pengendalian titik-titik kritis

Page 38: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

7 Prinsip HACCP

1. Analisa Bahaya

2. Penentuan titik-titik kritis

3. Penetapan batas kritis

4. Menetapkan prosedur monitoring

5. Menetapkan tindakan koreksi

6. Menetapkan prosedur verifikasi

7. Mengembangkan sistem rekaman

Page 39: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

12 Tahap Aplikasi HACCP (Pedoman CODEX)

Tahap Tahapan Keterangan

1. Menyusun Tim HACCP

2. Deskripsikan Produk

3. Identifikasi Penggunaan Produk

4. Buat Diagram Alir

5. Verifikasi Diagram Alir di Tempat

6. Analisa Bahaya Prinsip 1

7. Tentukan CCPs Prinsip 2

8. Tetapkan Batas Kritis Untuk Setiap CCP Prinsip 3

9. Tetapkan Sistem Monitoring untuk Setiap CCP Prinsip 4

10.Tetapkan Tindakan Koreksi untuk Penyimpangan yang CL

(BL)Prinsip 5

11. Tetapkan Prosedur Verifikasi Prinsip 6

12. Tetapkan Penyimpanan Catatan dan Dokumentasi Prinsip 7

Page 40: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

TAHAP 1 : Menyusun Tim

HACCP

Sasaran:

Keputusan

Tim

Keputusan

Manajemen

Tim Multi Disipliner (>1 orang)

Terlatih HACCP

Dari Bagian atau Departemen yang

Berlainan

Bisa Menggunakan Bantuan Tenaga Ahli

(trade and Industry Association,

Independence

expert, regulatory authorities)

Page 41: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

TAHAP 2 : Diskripsi ProdukKategori Proses

Nama Produk

Komposisi

Physical/chemical structure

(including Aw, pH, etc)

Microcidal/static treatment

(heat treatment, freezing,

brining, smoking, etc)

Cara Penyiapan dan

Penyajian (oleh Komsumen)

Tipe Pengemasan

Masa Simpan dan storage

condition

Bisnis multiple products: dapat mengelompokkan

produk berdasar karakteristik sejenis (catering

operations) berdasarkan proses

Sasaran konsumen yang

akan dicapai

Method of distribution

Tujuan dan Cara

Penggunaan

Label Instruksi apa yang

diperlukan

Cara Penanganan

Standar SNI

Persyaratan Pelanggan

Persyaratan yang

Direncanakan

Page 42: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

TAHAP 3 : Identifikasi Pengguna Produk

Identifikasi pengguna produk yang ditujukan,

konsumen sasarannya dengan referensi populasi

yang peka (sensitif). Sebutkan apakah produk

ditujukan untuk konsumsi umum atau apakah

dipasarkan untuk kelompok populasi yang peka.

Lima kelompok populasi yang peka :

Manula;

Bayi;

Wanita Hamil;

Orang Sakit;

Orang dengan Daya Tahan Terbatas

(immunocompromised)

Page 43: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

TAHAP 4 : Menyusun Diagram Alir

Seharusnya disiapkan oleh Tim HACCP

Dibuat untuk setiap spesifik produk

Meliputi semua langkah dalam proses

Satu diagram alir dapat digunakan untuk

beberapa item dengan kategori proses

sejenis

Memungkinkan analisa bahaya pada

setiap langkah

Dapat menggunakan simbol dan nomor

Page 44: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Simbol-simbol Umum

LANGKAH

INSPEKSI

TRANSPOR

ARUS PRODUK

DAN BAHAN

PENYIMPANAN

KEGIATAN YANG

MENGAMBIL

KEPUTUSAN

KEGIATAN +

INSPEKSI

BAHAN

MASUKAN

Page 45: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Contoh Diagram Alir Proses Produksi

Penerimaan

BB GulaPenerimaan

BB Susu

Penyimpanan

gula

Penimbangan

Penimbangan

Mixing

Pembotolan

Pasteu

risasi

Pengepakan

master cartonDistribusi

Page 46: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

TAHAP 5 : VERIFIKASI DIAGRAM ALIR DITEMPAT

Dikonfirmasi oleh personel yang mempunyai

pengetahuan tentang proses produksi

Tim HACCP harus mengkonfirmasi operasi pengolahan

terhadap diagram alir selama seluruh tahap dan jam-jam

operasi dan mengubah diagram alir bilamana diperlukan

Diagram alir proses yang harus divalidasi :

- Mengamati aliran proses

- Kegiatan pengambilan sampel

- Wawancara

- Operasi rutin/non-rutin

Page 47: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Apa Yang Diverifikasi???

Diperiksa di tempat produksi dan

ditelusuri secara berurutan

Akurasi

Kelangkapan (alat penunjang

proses)

Pengelompokan kategori

Page 48: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Tahap 6 – Prinsip 1ANALISIS BAHAYA

Mengidentifikasi semua potensi-potensi

bahaya

Identifikasi penyebab

Menilai tingkat keakutan (severity)

Determinasi peluang kejadiannya (resiko)

Menetapkan signifikansinya

Menentukan tindakan-tindakan yang

diperlukan untuk mencegah bahaya yang

signifikan

Page 49: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Identifikasi

bahaya

Identifikasi

penyebab

bahaya

Ases keakutan/

severity

Determinasi

peluang / resiko

Penetapan

signifikansi

Tentukan

tindakan

pencegahan

1

Hazard

Analysis

Page 50: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Tahap 6 : Prinsip 1

IDENTIFIKASI BAHAYA

Spesifikasi Standar (SNI, CAC, ISO, dll)

Persyaratan Regulasi (Depkes, Deptan,

FDA, POM)

Persyaratan Pelanggan

Pengalaman Perusahaan

Literatur

Page 51: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Tahap 6 – Prinsip 1IDENTIFIKASI PENYEBAB BAHAYA

Kontaminasi : Pekerja, Bahan lain,

Lingkungan, metode penanganan

Tumbuh dan berkembang dari

produk : pertumbuhan bakteri,

reaksi kimia

Page 52: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Tahap 6 – Prinsip 1TINGKAT KESERIUSAN BAHAYA (SEVERITY)

Keseriusan bahaya dapat ditetapkan

dengan melihat dampaknya

terhadap kesehatan konsumen, dan

juga dampak terhadap reputasi

bisnis

Keseriusan bahaya juga dapat dinilai

rendah, sedang atau tinggi

Page 53: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Tahap 6 – Prinsip 1TINGKAT KESERIUSAN BAHAYA (SEVERITY)

1. Berat Bahaya Tinggi 2. Berat Bahaya Sedang 3. Berat Bahaya

Rendah

Clostridium botulinum tipe

A, B, E, dan F

Shigella dysenteriae

• Salmonella typhi :

paratyphi A, B

• Trichinella spiralis

• Brucella melitensis B. suis

• Vibrio cholerae O1

• Vibrio vulnificus

• Taenia solium

Langsung menyebabkan

sakit pada konsumen

Listeria monocytogenes

• Salmonella spp., Shigella spp.

Campylobacter jejuni

• Enterovirulen Escherichia coli (EEC)

Streptococcus pyogenes

• Rotavirus Norwalk virus group SPV

• Yersinia enterocolitica

• Enta moeba histolytica

• Diphyllobothrium latum

• Ascaris lumbricoides

•Crystosporidium parvum

• Hepatitis A dan E. Aeromonas spp.

• Brucella abortus Giardia lamblia

• Plesiomonas shigelloides

• Vibrio parahaemolyticus

Tidak langsung (berpotensi)

Bacillus sercus

Taenia saginata

Clostridium

perfungens

Staphylococcus

aureus

Merugikan

reputasi bisnis

Mikroorganisme Patogen

Page 54: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Tahap 6 – Prinsip 1ANALISIS BAHAYA

PENGUJIAN RISIKO

Definisi : peluang kemungkinan suatu bahaya

akan terjadi

Dalam keamanan pangan makanan ditetapkan

berdasarkan kategori risiko

Pendekatan yang sederhana adalah dengan

mengelompokkan produk menjadi suatu kategori

risiko : tinggi, sedang (medium) atau rendah

Suatu alternatif adalah dengan membuat matriks

risiko berdasarkan pada suatu kisaran faktor

Suatu pendekatan yang sederhana pada

kategorisasi risiko makanan disajikan berikut ini

Page 55: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Tahap 6 – Prinsip 1 ANALISIS BAHAYAProduk-produk kategori I (Risiko Tinggi)

1. Produk-produk yang mengandung ikan, daging, telur, sayur, serealia dan/atau

ingridien susu yang perlu direfrigerasi

2. Daging, ikan mentah dan produk-produk olahan susu

3. Produk-produk dengan nila pH 4,6 atau di atasnya yang disterilisasi dalam wadah yang

ditutup secara hermetis

Produk-produk kategori II (Risiko Sedang)

1. Produk-produk kering atau beku yang mengandung ikan, daging, telur, sayuran atau

serealia dan/atau ingridien atau penggantinya dan produk lain yang tidak termasuk

dalam regulasi hygiene makanan

2. Sandwich dan kue pies daging untuk konsumsi segar

3. Produk-produk berbasis lemak misalnya coklat, margarin, spreads, mayones, dam

dressings

Produk-produk kategori 3 (Risiko Rendah)

1. Produk asam (nilai pH di bawah 4,6) seperti pikel, buah-buahan, konsentrat buah, sari

buah dan minuman asam

2. Sayuran mentah yang tidak diolah dan tidak dikemas

3. Selai (jam), marmelade dan conserves

4. Produk-produk konfeksioneri berbasis gula

5. Minyak dan lemak makan

Page 56: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Matriks Pengujian Risiko

High Risk (1000)

Low severity (10)

High Risks*r =

10.0000

High Risk (1000)

Medium severity

(100)

s*r = 100.000

High Risk (1000)

High severity (1000)

s*r = 1.000.000

Medium Risk (100)

Low severity (10)

s*r = 1.000

Medium Risk (100)

Medium severity

(100)

s*r = 10.000

Medium Risk (100)

High severity (1000)

s*r = 100.000

Low Risk (10)

Low Risk

Low severity (10)

s*r = 100

Low Risk (10)

Medium severity

(100)

s*r = 1.000

Low Risk (10)

High severity (1000)

s*r = 10.000

High Risk

Low Risk

Low Hazard

SeverityHigh Hazard

Severity

Significant: ≥ 10.000

Page 57: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Tindakan Pencegahan

ADALAH KEGIATAN UNTUK MENCEGAH, MENGHILANGKAN ATAU MENGURANGI BAHAYA

SAMPAI KE TINGKAT YANG DAPAT DITERIMA

TINDAKAN PENCEGAHAN BERKAITAN DENGAN SUMBER BAHAYA DAN TINGKAT TEKNOLOGI YANG

CUKUP UNTUK MENCAPAI TUJUAN TERSEBUT

Page 58: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Contoh-contoh Tindakan Pencegahan

Pelatihan karyawan

Terdapat CoA/CoQ/CoC

- CoA = Certificate of Analysis

- CoQ = Certificate of Quality (berdasarkan

standar)

- CoC = (certificate of Comformity Uji

Konfirmasi

Menggunakan pemasok yang bersitifikat HACCP

Kontrol suhu secara periodik

Sediakan tempat mencuci tangan bagi karyawan

Page 59: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

TABEL : ANALISA BAHAYA

Tahap Potensi

Bahaya

Penyebab

Bahaya

Severity Risiko Signifikans

i

Tindakan

Pencegaha

n

Penerimaa

n bahan

baku susu

kambing

Mikrobiologi :

• TPC

• E.coli

• Salmonella

Kimia:

• Residu

arsen

Penanganan

pemasok

kurang baik

Pakan

terkontaminas

i

L

M

H

M

H

H

H

L

S

S

S

S

Pelatihan

pemasok

Pelatihan

pemasok

Page 60: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Tahap 7 – Prinsip 2PENETAPAN TITIK KENDALI KRITIS

(CCP)Critical Control Point

Langkah/steps

prosedur

Kontrol dapat

dilaksanakan

Langkah

Pencegahan

Untuk :

• Mencegah

• Menghilangkan

• Mengurangi

Tingkat yang

dapat diterima

Rekomendasi : Training aplikasi Diagram pohon keputusan

Page 61: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

BAGAN KEPUTUSAN

Apakah ada tindakan pencegahan ?P1

Modifikasi step, proses/produk

Apakah perlu pengawsan ?

Bukan CCP

Apakah langkah itu dibuat khusus

untuk mengendalikan bahaya ?

Dapatkah pencemaran terjadi ?

Apakah langkah selanjutnya dapat

mengendalikan bahaya ?

Bukan CCP

Bukan CCPCCP

P4

P3

P2

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

YaYa

Ya

Ya

Ya

Page 62: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Matriks Diagram Keputusan

Tahap dan bahaya P1 P2 P3 P4 CCP? Catatan Tim HACCP

Page 63: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Tahap 8 – Prinsip 3PENETAPAN BATAS KRITIS

(CONTROL LIMIT)BATAS KRITIS :

Batas kritis : satu atau lebih toleransi yang harus dipenuhi

untuk menjamin bahwa suatu CCP secara efektif

mengendalikan bahaya mikrobiologis, kimia dan fisik ;

Semua faktor yang terkait dengan keamanan harus

diidentifikasi;

Tingkat dimana setiap faktor menjadi batas aman dan tidak

aman Batas Kritis;

Memisahkan kondisi yang dapat diterima dan yang tidak;

Harus spesifik dan jelas: Batas maksimum, minimum atau

keduanya;

Harus berkaitan dengan tindakan pengendalian dan mudah

dipantau.

Page 64: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Apabila HACCP Disusun oleh Tenaga Ahli

Perusahaan harus memastikan

bahwa CL dapat diaplikasikan pada

operasi, produk atau kelompok

produk secara spesifik

Terukur

Page 65: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Tipe-tipe CL (Critical Limit)

oChemical limits : pH, garam, aw, bahan

allergens.

Untuk beberapa parameter

dikonversikan pada cara pengukuran

yang mudah dan cepat

oPhysical limits : metal, intact sieve, fifth,

benda asing dll.

oMicrobiological limits : dikonversikan

dalam batas yang mudah dan cepat cara

monitoringnya

Page 66: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Contoh Control Limit

Suhu = 1o – 4o C

pH = 6 – 7

Waktu = kurang dari 2 jam

Chlorine = 50 – 100 PPM

Berat = 8 – 9 kg

Spesifikasi = warna, ukuran

Page 67: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Tahap 9 – Prinsip 4MONITORING BATAS KRITIS (CL)

DARI CCP

Pengukuran / observasi terjadwal terhadap

CL setiap CCP

Prosedur monitoring harus bisa

mendeteksi tidak terkendalinya CCP

Monitoring seharusnya memberi informasi

segera untuk dilakukan penyesuaian untuk

mendegah terjadinya penyimpangan CL

Apabila ada trend keluar batas kritis, harus

segera dilakukan penyesuaian

Page 68: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

MONITORINGApa Itu ?

ADALAH AKTIVITAS

MELAKSANAKAN SUATU URUTAN

TERENCANA OBSERVASI ATAU

PENGUKURAN SUATU PARAMETER

UNTUK MENGETAHUI APAKAH CCP

TERKENDALI

Page 69: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Komponen Sistem Monitoring

APA yang akan dimonitor, pengukuran atau

observasi ?

DIMANA dilakukan monitoring ?

BAGAIMANA cara memonitor, pengecekan

dan/atau pengukuran ?

KAPAN akan dilakukan monitoring,

pengecekan dan atau pengukuran ?

SIAPA yang akan melaksanakan monitoring,

pengecekan dan atau pengukuran

Page 70: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Apa Yang Akan Dimonitor

BATAS KRITIS (What)

Pengukuran suhu cold storage,

Pengukuran waktu proses,

Pengukuran seam overlap pada

kaleng,

Observasi sertifikat pemasok bahan

baku, dll

Page 71: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Bagaimana Cara

Memonitor

Cepat

Tidak sulit / tidak merupakan

analisa laboratorium

Pengujian fisik atau sensori

lebih diutamakan

Alat-alat monitoring:

thermometer, stop watch jam,

timbangan, pH meter, dll

Page 72: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Kapan dilakukan Monitoring

1.Monitoring terus menerus

Waktu/suhu suatu proses

retort atau cold storage

Metal detector

Inspeksi manual untuk bahaya

fisika

2.Monitoring tidak terus menerus

Frekuensi harus cukup

Page 73: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Bagaimana Menentukan

Frekuensi Monitoring Terus

Menerus

Seberapa jauh variasi data selama

proses, semakin besar variasi

frekuensi semakin dekat,

Seberapa dekat antara nilai normal

dengan CL, semakin dekat nilai

normal dengan CL semakin sering

dilakukan monitoring

Page 74: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Siapa yang akan Memonitor

Line worker / Operator peralatan / Personal

pemeliharaan / Personil QC / Supervisor

Semua rekaman dan dokumen harus

ditandatangani oleh personil monitoring

dan petugas yang mereview

Data dari monitoring harus dievaluasi oleh

personil yang sesuai dengan pengetahuan

dan kewenangan untuk melakukan tindakan

koreksi

Page 75: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Langkah 10 (Prinsip Kelima)

Apa Itu ?

• Adalah tindakan yang diambil ketika

hasil dari monitoring pada CCP

terdapat deviasi yang

mengindikasikan CCP tidak

terkendali

Pengembagan Prosedur Tindakan

Koreksi (Corrective Action/CA)

Page 76: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Tujuan :

menjamin eliminasi potensi

bahaya,

mempunyai rencana pasti

tindakan pada setiap CCP,

tindakan koreksi

diperlukan untuk

mengendalikan proses

Page 77: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Tindakan koreksi :

harus dalam perencanaan HACCP,

harus tetap dalam arsip sampai batas daya

tahan produk

dilakukan bila terjadi deviasi pada CL

meliputi yang dilakukan terhadap produk

yang terkena

rekamam pemantauan dapat juga

menunjukkan CA yang diambil

Page 78: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Rencana Tindakan Koreksi (CA)

harus mencakup :

• CA spesifik tiap CCP,

• Siapa yang bertanggung jawab

melaksanakan CA,

• Tindakan apa yang akan dilakukan,

• Bagaimana pencatatan/rekaman CA

dan disposisi dilakukan dan

disimpan.

Page 79: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Dua level Tindakan koreksi

(CA) :

1. CA untuk hasil monitoring

mempunyai trend keluar

dari CL,

2. CA untuk hasil monitoring

melampui batas kritis.

Page 80: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Disposisi produk tidak sesuai

1.Tahan produk

2.Determinasi apakah produk membawa

efek bahaya keamanan produk:

- Berdasarkan evaluasi tenaga ahli,

- Berdasarkan pengujian fisika, kimia,

mikrobiologi

3.Disposisikan produk:

- Reproses menjadi produk baru,

- Diproses menjadi produk lain yang

kurang sensitif,

- Musnahkan produk tidak sesuai,

- Dilepas

Page 81: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Informasi Rekaman

Tindakan Koreksi (CA):

• Informasi produk (diskripsi produk,

jumlah produk yang ditahan),

• Diskripsi deviasi,

• CA yang diambil dan disposisi,

• Personil yang melakukan CA,

• Hasil evaluasi (bila diperlukan).

Page 82: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

CONTOH :

Pada CL suhu chilling: 0-40C terlampui

Tindakan Koreksi : Hold → check/evaluasi produk

•Release

•Reject

•Rework

•Disposisi ke produk lain

Page 83: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

TAHAP 11 – PRINSIP 6

PROSEDUR VERIFIKASI

Apa itu Verifikasi ?

• adalah metode, prosedur, dan pengujian-pengujian

yang digunakan untuk mengembalikan suatu proses

kerja/sistem normal sesuai sistem atau proses yang

ditetapkan

1. Verifikasi pada CCP ditujukan untuk mengembalikan

sistem pada CCP berjalan normal kembali

2. Verifikasi Sistem HACCP pada suatu unit usaha

adalah valid dan sesuai dengan persyaratan.

Page 84: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Verifikasi pada CCP• Melakukan perbaikan sistem/sarana

kembali normal

• Verifikasi spesifik tiap CCP,

• Siapa yang bertanggung jawab

melaksanakan verifikasi ; Harus dilakukan

oleh orang yang bukan pelaksana

monitoring dan tindakan koreksi

• Langkah apa yang akan dilakukan,

• Bagaimana pencatatan/rekaman.

Page 85: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

TAHAP 12 – PRINSIP 7

Pengembangan Rekaman dan

Dokumentasi

• Rekaman:

- Rekaman Monitoring CCP

- Rekaman Deviasi dan Tindakan Koreksi

- Rekaman Verifikasi (CCP dan sistem)

- Modifikasi HACCP Plan

• Dokumentasi:

- SSOP & RKJM

- Hazard analysis

- CCP determination

- CL determination

Page 86: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium

Dokumen HACCP Plan/RJKM + SPO

• Kebijakan mutu

• Organisasi dan

team HACCP

√ Training

• Identitas unit usaha

dan bidang kegiatan

• Diskripsi produk

• Persyaratan dasar

• Diagram alur proses

• Analisa bahaya

• Lembar kerja pengendalian

mutu

• Sistem penyimpanan

catatan

• Prosedur pengaduan

konsumen

• Prosedur recall

• Perubahan

Dokumen/Revisi/Amandem

en

• SPO-SPO

Page 87: Good Manufacturing Practice (GMP)bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf · amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium dan natrium