glulam manufacturing

Upload: jauhar-maaliy

Post on 16-Jul-2015

237 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

GLULAM MANUFACTURING Proses manufacturing glulam sangat memperhatikan keseimbangan antara kualitas kayu, sambungan, dan bahan perekat. Berikut ini adalah proses manufacturing glulam : 1. Drying dan grading -drying adalah proses pengeringan kayu yang bertujuan memperoleh kadar air tertentu untuk meminimalisasi perubahan dimensi dari kayu dan memanfaatkan pertambahan kekuatan kayu akibat berkurangnya kadar air.Kadar air di cek dengan suatu alat bernama moisture meter. Kadar air maksimum yang dapat ditolerir adalah sebesar 16 persen dengan beda kadar air antar kayu sebesar 5 persen. Dalam prosesnya kadar air yang sering dipakai adalah 12 persen karena memudahkan dalam proses end joint dan merupakan rata-rata EMC kebanyakan applikasi interior di US. -grading dapat dilakukan dengan visual maupun e-grading. Beberapa parameter yang diperiksa dalam visual grading adalah mata kayu dan kemiringan serat. Sedangkan e-grading adalah kombinasi dari pemeriksaan kekakuan kayu dan visual grading. Grading dapat dihindari dengan cara memakai kayu spesial yang dijaga khusus selama pertumbuhannya untuk memenuhi standart. 2. End joint Untuk memastikan performa glulam yang baik diperlukan proses end joint yang baik. Bentuk joint yang sering dipakai adalah finger joint, dimana kekuatan yang didapat sebesar 75 persen dari clear wood. Proses pembuatan sambungan adalah menentukan kualitas dari kayu, dimana bagian kayu yang akan disambung dipastikan tidak terdapat mata kayu, kemudian sambungan dipotong dengan pemotong khusus, perekat di bubuhkan dan sambungan kayu dicocokkan dan diberi tekanan. Dalam pembuatan sambungan sampai saat ini tantangan terbesar adalah mengurangi pengurangan kekuatan yang terjadi pada end joint. 3. Face bonding Merupakan proses penyatuan kayu menjadi satu kesatuan dimana tiap lapisan harus direkatkan dengan hati-hati agar memenuhi standart. Bahan perekat yang sering dipakai adalah phenol resorcinol,namun tidak menutup kmemungkinan penggunaan bahan perekat lain dalam kondisi khusus tertentu. Setelah perekat di berikan, kayu ditekan dengan metode clamping beds dimana perekat dituntut mencapai 90 persen kekuatan sambungannya. 4. Finishing and fabrication -finishing bertujuan menghilangkan perekat yang belepotan dan memperhalus tampilan dari glulam. Proses ini tergantung dari penampilan yang dibutuhkan yang terbagi atas : industrial,dimana penampilan tidak terlalu diutamakan, architectural,dimana penampilan dianggap penting, dan premium dimana penampilan sangat diutamakan. -fabrication adalah proses terakhir seperti pemotongan terakhir, pengeboran lubang, penambahan connector dan sebagainya. 5. Preservative treatment

Dalam beberapa keadaan diperlukan pemberian pengawet pada glulam, yang dapat dibedakan atas : -creosote, cocok untuk penguunaan outdoor dimana glulam akan nampak lebih gelap dan berminyak. Sangat efektif, dibuktikan dengan pengguanaanya pada bantalan rel kereta. -Oilbone treatment, penggunaan pengawet seperti misalnya pentachlorophenol dan copper napthanate. Terbagi atas beberapa tipe dimana ada yang berminyak dan ada pula yang dapat di cat. -waterborne treatment, menggunakan pengawet watersoluble yang tingkat efektivitasnya tergantung seberapa besar tingkat penetrasi pengawet pada kayu. Keuntungannya adalah perubahan permukaan kayu yang kecil.

-sekian-

GUMBERT MAYLDA PRATAMA KELAS A-NIM :10/297774/TK/36355