glp lab olah 4 - kelompok 8

Upload: dyah-ayu-pitaloka

Post on 08-Oct-2015

117 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

laporan manlab

TRANSCRIPT

Laporan Praktikum Hari, tanggal: Rabu, Maret 2014Manajemen Laboratorium Mutu PanganPJ Dosen: Ir. Bogy Purbojo

Good Labolatory Practice di Laboraturium Olah 4

Kelompok 8 / A P2Deki Apreli J3E112056Dyah Ayu PitalokaJ3E112039Mulyo Satoto J3E112111

SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGANPROGRAM DIPLOMAINSTITUT PERTANIAN BOGOR2014

BAB 1PENDAHULUAN0. Latar BelakangGood Laboratory Practice (GLP) atau praktek laboratorium yang benar pertama kali ditemukan dalam New Zealand Testing Laboratory Registraction Act of 1972 (Madbardo, 2010). Laboratorium harus dilengkapi dengan peralatan dan instrumentasi yang diperlukan agar pengujian dapat dilaksanakan. Peralatan pengujian, termasuk perangkat keras dan perangkat lunak, harus dilindungi dari penyetelan atau pengoperasian yang dapat menyebabkan tidak validnya hasil pengujian. Peralatan dan perangkat lunak yang digunakan untuk pengujian harus sesuai dengan tugas dan ruang lingkup pengujian, mampu mencapai akurasi yang disyaratkan, serta memenuhi spesifikasi yang relevan dengan pengujian.(Madbardo, 2010) Pada institusi perguruan tinggi, keberadaan tempat praktikum dan fasilitas praktikum merupakan perangkat yang sangat penting peranannya, karena perangkat ini sebagai tempat untuk mengembangkan dan mendidik ketrampilan para mahasiswa, sehingga lulusannya mampu bekerja sesuai pada bidangnya . Tempat praktikum yang dimaksudkan disini adalah laboratorium atau bengkel kerja (workshop) yang lengkap dengan segala fasilitasnya . Fungsi lain dari laboratorium, selain untuk mendidik ketrampilan mahasiswa juga berfungsi untuk kegiatan penelitian ilmiah para dosen, dengan demikian peranan laboratorium ini sangat penting sekalo di lembaga perguruan tinggi, terutama untuk keperluan pengembangan ilmu. 0. Tujuan Sebagai penuntun bagi personil laboraturium untuk merencanakan suatu pengujian dengan hati-hati. Seluruh proses dapat terdokumentasi secara tepat dan lengkap Dapat direkonstruksi secara rinci bila diperlukan

BAB IIGLP LABORATORIUM OLAH 4

Laboratorium olah 4, sebagai salah satu sarana pembelajaran mahasiswa diploma IPB, yang memerlukan manajemen laboratorium yang baik. Dengan manajemen laboratorium yang baik, dapat menghasilkan hasil produk pangan yang lebih maksimal dari mahasiswa. Oleh karena itu untuk mencapai manajemen laboratorium yang baik, diperlukan GLP (Good Laboratory Practices) sebagai tonggak awal mendapatkan ISO 17025.2.1 Struktur organisasiOrganisasi adalah kesatuan (susunan) yang terdiri atas bagian-bagian perkumpulan untuk tujuan tertentu. sedangkan struktur organisasi adalah pengaturan tanggung jawab, hubungan, dan wewenang antar personel. Dengan demikian pembentukan struktur organisasi harus didasarkan pada siapa mengerjakan apa, dengan personel lain?. Bentuk struktur organisasi harus disesuaikan dengan tujuan utama laboratorium dengan mempertimbangkan ruang lingkup, jenis atau komoditi, serta volume atau kegiatan pengujian dan atau kalibrasi. Berikut adalah struktur organisasi yang terdapat laboratorium olah 4 Diploma IPB : Direktur Wakil Direktur 2Wakil Direktur 1 Wakil Direktur 3Kepala Tata UsahaKPKKPKKPK Manajer Umum LabolatoriumManajer AdministrasiQAU (Quality Assurance Unit) Manajer Teknis

ManajerAdministrasiQAU (Quality Assurance Unit) Manajer Teknis

Struktur organisasi Laboratorium dirancang agar pengelolaan, pengendalian, pembinaan, dan pengawasan tetap dilaksanakan. Laboratorium olah 4 dipimpin oleh seorang manajer umum sebagai penanggung jawab atas segala kegiatan yang berhubungan dengan laboratorium. Kemudian manajer umum dibantu oleh Manajer teknis, dan manajer administrasi, dan dibantu oleh QAU( Quality Assurance Unit) yang bertanggung jawab pada bidang masing-masing.Kualifikasi jabatan dan kualifikasi personel Table kebutuhan dan pelatihan personel Pendidikan, pelatihan, dan pengalaman.NoPersonalTugasKualifikasi jabatan

1Top ManajerPemimpin utama yang berwenang mengatur dalam sistem organisasi1. pendidikan minimal S2 (kimia atau biokimia dan setaranya)2. menguasai bahasa Inggris3. menguasai teknologi4. berpengalaman minimal 3 tahun5. aktif dalam organisasi6. jujur7. pernah mengikuti pelatihan ISO 90018. pernah mengikuti pelatihan ISO 170259. . pernah mengikuti pelatihan OHSAS 18001 : 200710. mengetahui ilmu managemen

2Manajer TeknisBertanggung jawab dalam kegiatan teknis di dalam laboratorium1. pendidikan minimal S1 (kimia / biokimia / teknologi pangan dan setaranya).2. menguasai teknologi3. berpengalaman minimal 3 tahun4.aktif dalam organisasi5. pernah mengikuti pelatihan ISO 170256. mengetahui ilmu managemen

3Manajer AdministrasiBertanggung jawab dalam kegiatan administrasi di dalam laboratorium.1. pendidikan S1 (administrasi / perpajakan / akutansi / dan setaranya)2. menguasai bahasa inggris3. menguasai Microsoft office4. berepengalaman minimal 3 tahun5. menguasai teknologi6.aktif dalam organisasi7. pernah mengikuti pelatihan ISO 9001 : 20088. jujur

4QAU (Quality Assurance Unit)Bertanggung jawab terhadap inspeksi yang dilakukan terhadap penerapan GLP oleh badan pengontrol, dan sebagai control internal.1. pendidikan minimal S1 (kimia / biokimia / teknologi pangan dan setaranya).2. menguasai bahasa inggris3. menguasai Microsoft office4. berepengalaman minimal 3 tahun5. menguasai teknologi6. aktif dalam organisasi7. pernah mengikuti pelatihan ISO 9001 : 20088. pernah mengikuti pelatihan ISO 170259. jujur

Tugas personel :2.2 Penanganan Contoh Penanganan contoh untuk di laboratorium olah 4 dapat dikatakan tidak ada. Hal ini dikarenakan pada laboratorium olah 4 Diploma IPB tidak melakukan pengujian sampel, hanya melakukan pengolahan pembuatan makanan dan sebagai sarana untuk mahasiswa melaksanakan praktikum perkuliahan. Saat pelaksanaan praktikum, apabila diperlukan sampel yang berasal dari luar, laboratorium olah 4 Diploma IPB sudah dapat menangani sampel dengan sangat baik. Hal ini dapat dilhat dari penggunaan cool box yang telah diberi es batu dalam penyimpanan bahan baku untuk pembuatan produk selama perjalanan dari tempat pengambilan sampel ke laboratorium olah 4. 2.3 Metode Laboratorium olah adalah laboratorium yang melaksanakan pengolahan suatu produk pangan. Metode pengolahan ialah prosedur teknis tertentu untuk melaksanakan pengolahan. Tanpa metode pengolahan, laboratorium tidak mungkin melaksanakan kegiatan pengolahan pangan. Laboratorium harus menggunakan metode dan prosedur yang sesuai untuk semua pengolahan pangan. Metode pengolahan produk yang dilakukan meliputi pengolahan sosis, pengolahan nugget, pengolahan fried chicken, pengolahan tempura, pengolahan pindang dan bandeng presto, sarimi, dan kamaboko. Metode pengolahan yang akan di bahas lebih lanjut, yaitu SOP pengolahan pindang dan bandeng presto. Selain Standar operasi prosedur diatas, terdapat juga instruksi kerja penggunaan pressure cooker yang merupakan bagian dari SOP diatas. Setiap standar operasi prosedur (SOP) dan Instruksi kerja yang dibuat di labolatorium olah 4 Diploma IPB telah dilakukan validasi oleh kepala laboratorium selaku penanggung jawab. Selanjutnya instruksi kerja yang telah dibuat dan diberi validasi ditempelkan pada alat yang berukuran besar dan disimpan pada suatu buku panduan.2.3.1. PeralatanMenurut sukardi tahun 2011, Laboratorium harus dilengkapi dengan peralatan dan instrumentasi yang diperlukan agar pengujian dapat dilaksanakan. Peralatan pengujian, termasuk perangkat keras dan perangkat lunak, harus dilindungi dari penyetelan atau pengoperasian yang dapat menyebabkan tidak validnya hasil pengujian. Peralatan dan perangkat lunak yang digunakan untuk pengujian harus sesuai dengan tugas dan ruang lingkup pengujian, mampu mencapai akurasi yang disyaratkan, serta memenuhi spesifikasi yang relevan dengan pengujian. Peralatan dan instrument yang tersedia harus diinspeksi secara periodik, dijaga kebersihan, distel dan dikalibrasi sesuai dengan standar. Peralatan dan instrumentasi harus dioperasikan oleh personel yang ahli, terlatih dan ditunjuk. Semua instruksi cara operasi setiap peralatan harus tersedia di tempat. Catatan setiap peralatan harus ada dan disimpan yang meliputi : a.Nama peralatan, deskripsi dan nomor seri. b. Tanggal perolehan peralatan (delivery) c. Data maintenance, kalibrasi dan perbaikan, d. Keselamatan yang diperlukan bagi setiap peralataan utama. e. Bukti bahwa suatu peralatan tertentu menghasilkan data analisa atau test yang sesuai standar dan memadai untuk kontrak atau peraturan.Berikut adalah spesifikasi peralatan dan instrument yang berada di laboratorium olah :

No. Nama Alat Kegunaan Cara Penggunaan

1 Refrigerator Mendinginkan produk pangan maupun bahan pangan yang akan diolah maupun hasil yang sudah diolah. Kabel power disambungkan ke stop kontak, kemudian atur suhu sesuai dengan karakteristik bahan pangan maupun produk pangan yang akan disimpan, tutup (agar suhu yang sudah diatur tidak berubah-ubah)

2 Freezer Membekukan bahan pangan maupun produk pangan baik yang akan diolah, belum diolah maupun sudah diolah. Penggunaan freezer pertama kali : 1. Sambungkan kabel yang terdapat pada freezer dengan jaringan listrik. Tekan tombol ON pada samping freezer, 2. Setting suhu freezer yang diinginkan,

Penggunaan setelah freezer disetting: 1. Cek suhu yang diinginkan (lihat pada bagian bawah freezer), 2. Setelah suhu yang diinginkan sesuai, buka penutup freezer dengan mengangkat keatas, 3. Masukkan sampel atau benda yang akan dibekukan kedalam freezer, 4. Tutup freezer dengan cara menarik kebawah secara perlahan.

Pembersihan freezer : 1. Matikan freezer dengan cara menekan tombol OFF yang berada disamping freezer, 2. Cabut kabel freezer yang terhubung dengan arus listrik, 3. Angkat Kristal-kristal es yang terlepas, simpan diember kemudian buang air yang ada pada freezer dengan menggunakan ember.

Catatan : pada saat akan membersihkan Kristal es yang terdapat pada freezer jangan menggunakan benda tajam seperti pisau,

3Kompor gas 2 tungku

Mengolah atau memasak bahan pangan baik yang belum jadi maupun yang semi jadi. Nyalakan kompor dengan memutar saklar yang terdapat pada bagian bawah kompor.

4Cup Sealer

Mengklim bagian kemasan berlabel pada kemasan gelas primer.

1. Hubungkan kabel steker dengan sumber srus listrik, 2. Akrifkan alat dengan menekan saklar power pada posisi ON, 3. Putar switch thermocontol ke posisi 150-200oC (sesuaikan dengan ketebalan plastic penutup gelas, tunggu sampai 7 menit) 4. Siapkan bahan kemasan, dan tutup kemasan yang telah diberi label. 5. Masukkan produk kedalam cup plastic, 6. Cup plastic yang telah terisi, dan penutupnya yang akan di press di tempatkan dibawah alat press. 7. Tarik handle dan tekan selama lampu merah menyala, dan lepas setelah lampu merah padam sampai plastic sudah melakat ke cup plastic. 8. Matikan cup sealer dengan menekan saklar power pada posisi OFF. 9. Lepas kabel steker dari sumber arus listrik.

5Mesin pencetak mieMembuat adonan mie menjadi bentuk mie yang sesuai keinginan.

1. Sambungkan steker dengan aliran listrik, 2. Tekan tombol ON untuk menghidupkan alat tersebut, 3. Set ukuran ketebalan bahan yang akan dibuat lembaran, 4. Pasang alat untuk pembuatan mie, 5. Masukkan bahan yang akan dibuat lembaran, 6. Keluarkan bahan dari alat pembuat mie, 7. Bersihkan sisa-sisa bahan yang masih menempel pada alat, 8. Tekan tombol OFF untuk mematikan alat tersebut, 9. Lepaskan steker dari sambungan aliran listrik.

6Exhaust fanAlat menukar udara

1. Sambungkan kabel listrik exhaust fan dengan arus listrik, 2. Tarik saklar gantung sekali, maka fan akan berputar kearah kiri (untuk mengalirkan udara dari ruangan) 3. Tarik saklar gantung dua kali maka fan akan berputar kearah kanan (untuk mengalirkan udara kedalam ruangan) 4. Matikan exhaust fan dengan cara menarik saklar gantung tiga kali. 5. Lepas kabel penyambung maka aliran listrik akan putus.

7APARUntuk memadamkan api

1. Ambil APAR dari tempatnya dengan cara ditarik kearah atas 2. Buka selang dan penutupnya, arahkan ke sumber api, 3. Tarik kawat segel alat pemadam kebakaran ringan, 4. Tekan handel agar gas menyemprot keluar, 5. Perhatikan dengan baik cara membuka segel alat ini karena tabung ini bertekanan CO2.

Peralatan lain yang berada di laboratorium Olah empat yaitu teplon besar, teplon sedang, teplon kecil, dandang stainless steel (kukus), dandang stainless steel, dandang alumunium besar, dandang alumunium (kukus), dandang stainless steel kecil, wajan alumunium, dandang alumunium kecil, gelas ukur plastik, saringan minyak, roll roti, parutan singkong, parutan kelapa, Loyang persegi besar, Loyang persegi sedang, Loyang persegi kecil, Loyang kotak besar, cup sealer, saringan rotan besar, mixer Philips, deep friyer, panci stainless sedang, panci presto, nampan, tutup panci sedang, tutup panci stainless, tutup panci besar, cetakan tahu, cobek, tutup panci kecil,berikut adalah contoh pembuatan pindang dan bandeng presto2.3.4 Fasilitas Laboratorium Pencahayaan Cahaya matahari didapatkan dari jendela kaca yang luas dan banyak serta laboratorium olah 2 memiliki tempat khusus untuk penyimpanan dan penempatan alat atau mesin pengolahan. Menurut Th. Sukardi, 2011 Pencahayaan dalam laboratorium yang diperlukan berkisar antara 540 1075 lux atau lumen per m2 pada area kerja. Kualitas dan intensitas pencahayaan harus dikontrol agar masih dalam kisaran yang dapat diterima. Untuk itu, seluruh rekaman pencahayaan dalam laboratorium serta pengendaliannya harus dipelihara. Ventilasi Ventilasi harus didesain sedemikian rupa sehingga memungkinkan kontaminasi udara yang terjadi di ruang laboratorium yang disebabkan bahan kimia dapat keluar dan digantikan dengan udara segar. Sistem ventilasi laboratorium dapat dilakukan dengan menggunakan ventilasi alami dan buatan (AC). Jika digunakan AC di ruang laboratorium maka kebutuhan AC pada ruangan tersebut diperhitungkan sebesar 1 PK untuk 20 m2. Penggunaan ventilasi alami tidak dimungkinkan pada ruang instrumentasi, ruang srteril, atau ruang timbang karena akan menyebabkan adanya debu atau pergerakan udara yang dapat mempengaruhi peralatan dan instrumentasi laboratorium. Seluruh sistem ventilasi laboratorium harus dimonitor setidak-tidaknya 3 bulan sekali jika pemantauan kontinu tidak tersedia, serta harus dievaluasi ulang ketika ada perubahan pada sistem tersebut. Persyaratan tersebut sudah dilakukan di lab olah 4. Sumber Energi Laboratorium harus memastikan bahwa sumber energi cukup untuk kegiatan operasionalnya. Selain itu, laboratorium harus mempunyai jenset untuk cadangan energi apabila sewaktu-waktu ada pemadaman aliran listrik. Jika laboratorium menggunakan peralatan instrumentasi, kestabilan arus listrik adalah hal yang perlu diperhatikan, karena arus listrik akan sangat mempengaruhi kinerja instrumentasi yang mempunyai sensitivitas tinggi. Karena itu perlu dipertimbangkan penggunaan stabiliser, disamping isolated ground circuit dan instalasi listrik yang memenuhi persyaratan. Persediaan Air Laboratorium harus memastikan persediaan air cukup untuk kegiatan operasional, baik air destilasi, air bidestilasi, air demineralisasi, air untuk keperluan sehari-hari, misalnya air untuk pencucian peralatan gelas, cuci tangan, atau keperluan di kamar kecil. Alat Keselamatan Fasilitas dan peralatan keselamatan harus tersedia untuk menjamin lingkungan kerja yang bersih dan aman, diantaranya meliputi : almari asam dan almari pengaman, informasi safety, alat untuk menangani tumpahan bahan kimia pakaian kerja, dan alat pelindung diri, saluran air dengan kran dan shower, saluran gas dengan kran sentral, jaringan listrik yang dilengkapi dengan sekering atau pemutus arus, kotak p3k yang berisi lengkap obat, nomor telepon kantor pemadam kebakaran, rumah sakit, dan dokter., alat pemadam kebakaran yang siap pakai. Namu beberapa fasilitas tersebut penyediaannya masih kurang pada lab olah 2. Meja Kerja dan Area kerja Personel Laboratorium Meja kerja sebaiknya disesuaikan dengan kenyamanan personel dalam melakukan kegiatan operasional laboratorium. Biasanya tinggi meja kerja sekitar 80 cm, lebar 90 cm, sedangkan panjang disesuaikan dengan ruangan yang ada. Untuk pemilihan meja laboratorium harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :terbuat dari bahan yang kuat, halus dan rata, kedap air, tahan terhadap bahan kimia, mudah dibersihkan. Jarak minimum antar meja kerja harus dipertimbangkan untuk kenyamanan dalam melakukan kegiatan laboratorium. Posisi meja kerja sedapat mungkin tidak mengganggu kegiatan personel lain.2.4. Pencatatan data dan Pelaporan Penanganan bahan, barang atapun peralatan yang ada di laboratorium olah 4 Program Diploma IPB cukup baik. Karena bahan bahan yang berupa serbuk, cair, dan padat disimpan pada tempat yang berbeda. Serta peralatan yang mudah pecah disimpan di tempat yang jauh dari alat atau bahan lain. Penyimpanan peralatan sesuai dengan jenis alat yang disimpan dan diberi label pada alat tersebut, sehingga memudahkan untuk mencari dan mengambil alat yang diinginkan. Adanya ISO 9001 sangat memudahkan pekerjaan sehingga pekerjaan yang dilakukan sesuai dapat tercatat rapi dalam pembukuan. Setiap alat dan bahan yang digunakan dalam laboratorium mempunyai buku catatan sendiri atau yang biasa disebut dengan log book. Log book adalah buku yang berisi pemakaian suatu alat dan bahan yang terdiri atas waktu dan nama petugas atau mahasiswa yang menggunakannya. Log book ini akan berguna jika alat atau bahan mengalami kerusakan atau kehilangan personel laboratorium dapat dengan mudah menelusuri kapan dan siapa yang terakhir menggunakan alat atau bahan tersebut. Setiap alat yang akan digunakan harus ada pencatatan di logbook sehingga setiap alat yang masa berlakunya habis wajib diganti. Selain itu setiap ada alat yang hilang atau pecah harus ada pembuktian dan semuanya dicatat dalam pembukuan secara sementara. Pencatatan meliputi tanggal pengujian, alat yang digunakan dan nama peminjam. Alat diperiksa secara keseluruhan setiap pergantian semester. Untuk bahan yang akan dipesan diperoleh dari suplier, bahan yang akan dibeli harus ada pemberitahuan ke akademik untuk memperoleh dana dan selanjutnya di setujui oleh wakil direktur II. Pemesanan bahan biasanya dilakukan setiap semester.2.4 Dokumentasi dan Rekaman

Laboratorium harus mempunyai dan mengembangkan sistem dokumentasi dan rekaman yang sesuai dengan kebutuhannya dalam menerapkan praktek berlaboratorium yang baik (GLP). Rekaman data hasil uji, pemrosesan, serta penerbitan laporan hasil uji merupakan unsur yang sangat penting dalam keseluruhan proses pengujian. Rekaman dapat berupa hard copy atau media elektronik. Seluruh rekaman data yang berhubungan dengan pengujian harus mudah dibaca, didokumentasikan, dan dipelihara sedemikina rupa sehingga rekaman tersebut dapat mudah diperoleh kembali dengan cepat sampai batas waktu yang ditentukan. Selain itu, rekaman tersebut harus disimpan pada lokasi yang memadai untuk mencegah kerusakan, kehilangan dan harus dijamin aman serta rahasia. Biasanya rekaman disimpan selama 5 tahun, dan kemudian dimusnahkan sesuai prosedur yang ditetapkan oleh laboratorium. (Madbardo.2010.) Laboratorium Olah dua diperiksa setiap dua minggu sekali, pemeriksaan dilakukan oleh teknisi, dan dicatat dan di rekam oleh administrasi dengan bentuk video, serta foto. Kemudian hasil pengecekan tersebut dilaporkan kepada penanggung jawab laboratorium olah dua dan wakilnya.2.5. Keamanan LabolatoriumKeamanan Laboratorium merupakan hal yang penting, sebagai upaya keselamatan dalam melaksanakan pemeriksaan/praktikum di laboratorium, dengan tujuan melindungi pekerja/praktikan dan orang sekitarnya dari resiko terkena gangguan kesehatan yang ditimbulkan laboratorium. Kecelakaan kerja di laboratorium dapat terjadi pada setiap kegiatan manusia. Kecelakaan merupakan suatu kejadian di luar kemampuan manusia, terjadi dalam sekejap dan dapat menimbulkan kerusakan fisik dan mental. Laboratorium Olah 4 adalah laboratorium yang kegiatannya berhubungan dengan pengolahan. Keamanan di laboratorium olah sudah diperhatikan dengan adanya pembuatan SOP dan Instruksi Kerja. SOP yang dibuat ditujukkan untuk karyawan di laboratorium tersebut dan untuk mahasiswa yang melakukan pengolahan pada laboratorium tersebut, untuk meminimalisir kecelakaan kerja. Pembuatan SOP juga didukung dengan disediakannya jas lab untuk para karyawan dan alat-alat keamanan laboratorium seperti APAR dan kotak P3K beserta isinya. SOP yang telah dibuat, diletakkan atau ditempelkan pada tempat yang strategis agar terlihat oleh semua pengguna laboratorium tersebut. Pembuatan Instruksi kerja pun dimaksudkan agar pengguna laboratorium tidak salah dalam menggunakan peralatan yang telah disediakan oleh laboratorium tersebut. Segala usaha untuk meminimalisir kecelakaan kerja di laboratorium sudah dilakukan. Adanya keterangan-keterangan pada dinding seperti tata tertib sebagai rambu-rambu atau pengingat akan kehati-hatian pengguna laboratorium.

BAB IIIPENUTUP3.1. KesimpulanGood Laboratory Practice (GLP) sangat dibutuhkan untuk mengatur struktur organisasi, personil, penanganan contoh, metode dan prosedur prngujian, pencatatan data, pelaporan dan keamanan laboraturium. Setelah menganalisis laboraturium olah 4 pada kampus Diploma IPB, dapat disimpulkan bahwa laboraturium olah 4 belum menerapkan GLP dengan baik.

3.2. SaranGood Laboratory Practice (GLP) harus disosialisasikan kepada pengguna laboraturium agar keamanan dan keselamatan selama praktikum dapat terjaga.

DAFTAR PUSTAKASarastani, D. 2014, Modul Teknologi Pengolahan Pangan Hewani. Bogor.Madbardo.2010.Good Laboratory Practice (GLP). http://good-laboratory-practice-glp [24/03/2014] Sukardi, Th.2011.Penggunaan Peralatan Lab Pengenalan Dan Pengoperasian Alat Praktek dilaboratorium/Bengkel Kerja.http://webcache.googleusercontent.com [24/03/2014]

LampiranSOP pembuatan ikan pindang dan ikan prestoA. Tujuan Pembuatan prosedur ini bertujuan sebagai acuan dalam pembuatan ikan pindang dan bandeng presto. B. Ruang lingkup, meliputi: - Persiapan alat dan bahan - Pengolahan ikan - Pengemasan ikanC. Referensi : Sarastani, D. 2014, Modul Teknologi Pengolahan Pangan Hewani. Bogor.D. Penanggung Jawab 1. Penanggung jawab praktikum : Bertanggung jawab atas semua kegiatan praktikum agar sesuai dengan materi yang sedang dipelajari. 2. Penanggung jawab laboratorium : Bertanggung jawab terhadap penyediaan alat dan bahan selama praktikum. 3. Praktikan (Mahasiswa) : Bertanggung jawab atas materi praktikum yang sedang dipelajari di laboratorium. E. Prosedur pembuatan pindang dan bandeng presto.1. Alat dan Bahan1.1. Bahan : - Ikan tenggiri dan Ikan bandeng- Garam- Bumbu(daun salam, kunyit, bawang putih, laos, asam jawa,dll).1.2. Alat : - timbangan- Naya- Pisau- Panci presto- Kompor- Alumunium foil2. Prosedure pembuatan pindang dan bandeng presto

2.1.Prosedure pembuatan pindang.

Ikan TenggiriSisiangi + dicuciLumuri air jeruk ( diamkan sebentar)Bilas AirTiriskanNayaMedium penggaramanRebus kurang lebih 1 jamAngkat dari panci + ukur suhuSiram air panas masakIkan pindang

2.2. Prosedure pembuatan bandeng presto. Ikan BandengSiangi + CuciLumuri Bumbu (Bawang putih, kunyit, garam, dan salam +sereh)Susun di pressure cookerRebus kurang lebih 1 jamTiriskanBandeng presto