glaukoma
TRANSCRIPT
GLAUKOMA
Dan
HIPERTENSI OKULER
M. N. E. Gumansalangi
Laboratorium/UPF Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran UNAIR/RSUD Dr. Soetomo
Surabaya
GLAUKOMA
Salah Satu penyebab utama
KEBUTAAN
Negara berkembang Negara Maju
?
Bagaimana
GLAUKOMA
Kondisi mata dengan tekanan intra okulet tinggi disertai gangguan integritas struktur dan fungsi akibat tekanan intra okuler tinggi
HIPERTENSI OKULER
Kondisi mata dengan tekanan intra okuler tinggi TANPA disertai dengan gangguan integritas struktur dan fungsi akibat tekanan intra okuler tinggi
TEKANAN INTRA OKULER ( TION )
Tekanan didalam mata akibat adanya proses aktif ( dinamika ) dasri cairan intra okuler ( humor akuos ) yaiitu produksi dan pembuangan
TIO normal
Keadaan domana dinamika humor akuos konstan yaitu
Produksi = pembuangan
Berkisar antara 10.5 – 20.5 mmHg dengan rata-rata 15.5 ± 2.7 mmHg
TIO tinggi : > 21 mmHg
Hipotoni : < 6.5 – 7 mmHg
Pengukuran TIO :
- Tonometer Indentasi daari Schiotz- Tonometer Aplanasi dari Goldmann
Variasi diurnal TIO
- Variasi sekitar 3- 6 mmHg pada mata normal- Variasi lebih besar pada mata Glaukoma
TIO
Maksimal Minimal
Pagi Tengah malam
Karena fluktuasi produksi
Humor akuos menurun pada malam hari
SUDUT BILIK MATA DEPAN
VARIASI
TERBUKA TERTUTUP
- Lebar : 30-40° ( III-IV ) - 0° ( 0 )- Sempit : 20° ( II )- Sangat sempit : 10° (I)
Gonioskopi
BILIK MATA DEPAN
DALAM DALAM
Sudut Terbuka Sudut Terbuka
LEBAR SEMPIT
BADAN SILIAR
Bilik Mata Belakang ( BMB )
Pupil
Bilik Mata Depan ( BMD )
SUDUT BMD
Trabekula Stroma & pembuluh darahKanal Schlemm iris danSal. Kolektor badan siliar
V. episklera Pembuluh darahV. Konjungtiva suprakoroid
V. siliaris anterior vena korteksV. oftalmik superior
Sinus Kavernosus
Produksi
DinamikaHumor akuos
Pembuangan
Sudut BMD dibentuk Oleh :
- Dinding anterior : - trabekula ( 6 )
Taji sklera ( 11 )
- Lekuk sudut merupakan permukaan anterior dari badan siliar ( 12 )
- Dinding posterior : akar iris ( 9 ) dan iris perifer ( 13 )
Dinamika humor akuos :
1. Badan siliar
2. Bilik Mata Belakang ( BMB )
3. Pupil
4. Bilik Mata Depan ( BMD )
5. Sudut BMD Trabekula ( 6 )
Kanal Schlemm ( 7 )
Akar Iris ( stroma dan Saluran Kolektor ( 8 )
Badan Siliar ( 9 ) Pembuluh darah )
V. episklera
V. konjungtiva
Suprakoroid ( 10 ) ( pembuluh darah )
Sinus Kavernosus
Vena Korteks
5-15% 85-95%
DINAMIKA HUMOR AKUOS
PRODUKSI = PEMBUANGAN
TIO normal
GANGGUAN DINAMIKA HUMOR AKUOS
TIO ↓ TIO ↑
Hipotoni Hipertensi Okuler
Ptisis Bulbi Glaukoma
TIO TINGGI
GANGGUAN
Integritas Struktur Fungsi Struktur
TIO tinggi akut TIO tinggi kronis
Gangguan integritas segmen gangguan integritas
anterior dan papil N. II papil N. II
Gaung papil
Visus ↓↓ Gangguan Lap. pandang
“Halo”
Hiperemia Buta
TIO TINGGI AKUT
Ganggaun integritas Gangguan Fungsi
Segmen anterior
- Edema kornea
Kornea suram visus ↓↓ + “halo”
- Hyperemia konjungtiva dan siliar mata merah
- Iskemia iris, paralisis otot sfingter pupil
Pupil lebar fotofobia
- Rangsangan saraf trigeminus : nyeri mata, gigi, sinus, kepala, telinga
- Rangsangan saraf otonom : mual – muntah
Reflex okulokardiak
Papil saraf optik Hiperemia
Penampang papil
Tampak seperti st. diskus
Luas Gaung ( Cup )
Dinyatakan dalam rasio
Antara ɸ cup dan ɸ diskus
Rasio CD
Penampang Papil
TIO TINGGI KRONIS Gaung Papil ( cupping )
TIO TINGGI
AKUT KRONIS
Gangguan Integritas Gangguan Integritas Struktur
Segmen anterior papil saraf optik
Bendungan pembuluh darah iskemia papil
Konjungtiva dan iris hiperemis
Gaung papil
Edema kornea suram
Visus ↓↓ “Halo” skotoma pada lapangan pandang
Paralisis sfingter pupil skotoma meluas
Pupil lebar fotofobia
Lapangan pandang menyempit
Rangsangan saraf trigeminus
Nyeri mata + sekitar hilang
Rangsangan saraf otonom buta
Mual/muntah
Reflex okulokardiak
bradikardia
PEMBAGIAN GLAUKOMA
Sudut Tertutup Sudut Terbuka
Primer Primer
- dengan blok pupil Sekunder
- tanpa blok pupil
Sekunder
- dengan blok pupil
- tanpa blok pupil
Glaukoma Kongenital
primer
sekunder
GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP
Penyebab utama blok pupil Penyebab lain
Akuos terbendung di BMB Tarikan pada iris perifer dari
depan
Tekanan BMB ↑
dorongan pada iris perifer
Menekan iris ke depan dari belakang
Iris perifer menempel ke trabekulum
Sudut tertutup
PATOFISIOLOGI BLOK PUPIL
Primer Sekunder
Faktor Predisposisi kondisi yang terjadi pada lensa
BMD dangkal
Faktor Usia - lensa intumesen ( lensa membengkak )
Faktor pencetus * katarak senilis
Diameter pupil * katarak traumatika
- lensa ektopia ( lensa pindah posisi )
- sinekia posterior
PREDISPOSISI BLOK PUPIL
Predisposisi :
- BMD dangkal
- Lensa tebal
- Lensa kedepan
Usia ↑
* BMD > dangkal
Blok pupil relatif * lensa > kedepan
* lensa > tebal
* pupil dilatasi sedang ( mid dilatasi )
cetusan * pupil miosis hebat
* lensa bergerak ke depan
Blok pupil
FAKTOR PENCETUS BLOK PUPIL
Perubahan pada diameter pupil Lensa bergerak kedepan
Pupil dilatasi sedang ( mid dilatasi ) akomodasi
- Terkejut, tegang, takut, sedih, nyeri posisi kepala nunduk
Merangsang aktivitas simpatetik
Tonus otot dilator ↑
Pupil lebar
- Sinar remang-remang me ↓ aktivitas
Parasimpatetik tonus otot sfingter
↓ dan pupil lebar
Pupil konstriksi hebat
- Pupil sangat kecil --. Akuos dari BMB sukar ke
BMD ( menumpuk di BMB )
GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP
Primer Sekunder
Dengan blok pupil Tanpa blok pupil Dengan blok pupil Tanpa blok pupil
Faktor predisposisi Plateau iris kondisi lensa tarikan iris perifer
- BMD dangkal dari depan
- Diameter pupil dorongan iris
perifer dari belakang
GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP PRIMER DENGAN BLOK PUPIL
Epidemiologi :
a. Usia : lensa > tebal, > kedepan, miosis
Decade ke 6-7 di Negara Barat
Decade ke 5 di Negara Asia
b. Sex : wanita 3x daripasa pria karena BMD wanita > dangkal
c. Ras : Kulit putih GSTP < GSBP = 1 :4
Kulit hitam GSTP sedikit karena lensa > tipis, otot sfingter lemah
Asia Cina, Birma, Singapura GSTP 4x GSBP
d. Kelainan refraksi : banyak pada hipermetropia karena BMD > dangkal daripada miopia
e. Musim : GSTP banyak pada musim dingin karena cahaya << kabut, >> perubahan cahaya
f. Turunan : BMD dangkal >> pada keluarga GSTP
GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP AKUT
Def : Glaukoma yang terjadi karena sudut tertutup secara akut akibat blok pupil karena kondisi
primer berupa BMD dangkal
Patofisiologi
Predisposisi usia ↑ cetusan berupa kelelahan, menderita sakit ( flu,dll ), cedera/pembedahan,
perubahan cuaca, konsentrasi visus jarak dekat blok pupil sudut tertutup TIO ↑ ggn. Integritas
struktur & fungsi segmen anterior
Gambaran Klinis
Kebanyakan pada usia 55-60 tahun, jarang < 30 tahun,
Wanita 3x pria
Gambaran klinis merupakan gambaran gangguan integritas struktur dan fungsi segmen anterior
Diagnosis
a. Serangan akut, nyeri mata, visus ↓↓ disertai halo, mual/muntah
b. Hyperemia konjungtiva & siliar mata merah
c. Kornea suram, BMD dangkal, pupil lebar lonjong dengan reflex yang lambat
d. TIO > 21 mmHg
e. Sudut BMD tertutup
Diagnosis Banding
a. Mata merah dengan TIO normal
Konjungtivitis akut : kornea jernih, pupil normal
Keratitis akut : kornea infiltrate, pupil normal
Iritis akut : kornea jernih, pupil miosis
b. Mata merah dengan TIO tinggi
Glaucoma fakomorfik
Glaucoma fakolitik
Glaucoma neovaskuler
Glaucoma sekunder karena iritis
Glaukoma sudut tertutup akut primer
Glaukoma akut Keratitis akut Iritis akut
Kornea suram kornea infiltrate kornea jernih
BMD dangkal BMD normal BMD normal
Pupil midriasis pupil normal pupil miosis
TIO tinggi TIO normal TIO normal/↓
Mata merah hyperemia mata merah hyperemia mata merah hyperemia
Injeksi konjungtiva&siliar injeksi siliar injeksi siliar
GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP AKUT
Menurunkan TIO :
1. Kurangi cairan didalam mata
Hiperosmotik tekanan osmose plasma ↑ menarik cairan dari dalam mata
Gliserin 1-1,5 gr/kgBB dalam 50% larutan ( dicampur dengan cairan jumlah sama sari buah ) dan
diminum sekaligus. Bila sangat mual atau muntah, dapat diganti manitol 20% 1-2 gr/kgBB secara iv
melalui infuse 60 tetes/menit.
2. Kurangi produksi akuos
Asetazolamide, langsung 500mg disusul 250mg tiap 6 jam
Antagonis beta adrenergic topical
Timolol
0,25% - 0,5% 2dd
Betaxolol
MEMBUKA SUDUT YANG TERTUTUP
1. Miotikum
Iris tertarik ke tengah dan menjauh atau lepas dari trabekula sehingga sudut terbuka
Pilokarpin 2-4% tiap 6 jam diberikan saat TIO mulai turun karena pada saat TIO masih sangat tinggi
Paralisis sfingter pupil reaksu (-) terhadap pilokarpin
Edema kornea kurang dapat menyerap pilokarpin
Nyeri akan ↑ karena spasme otot siliar akibat pilokarpin
2. Asetazolamide
Akuos di BMB << tekanan pada iris perifer << sudut terbuka
3. Hiperosmotik
Cairan << volume vitreous mengecil lensa & iris tertarik ke posterior sudut terbuka
Terapi suportif
Hilangkan nyeri pethidine ( KP )
Hilangkan mual/muntah antiemetic ( KP )
Tekan reaksi radang antiinflamasi
CEGAH GLAUKOMA TERTUTUP ULANG
Iridektomi perifer
Dengan laser atau bedah
Sebagai jalan pintas bagi akuos dari BMB ke BMD tekan iris ke posterior sudut tetap terbuka
walaupun suatu saat terjadi blok pupil
CEGAH SUDUT TERTUTUP PADA MATA JIRAN
Iridektomi perifer
Dengan laser atau bedah sehingga bila terjadi blok pupil, akuos di BMB dapat melalui lubang
iridektomi menuju ke BMD sudut tetap terbuka
Blok pupil iris bombans sudut tertutup pembuangan (-) TIO ↑↑
Iridektomi perifer ( IP )
Akuos BMB lubang IP BMD sudut terbuka saluran pembuangan pembuangan (+) TIO ↓
Glaukoma sudut tertutup akut terbengkalai
Perlengketan iris perifer dengan trabekula
sinekia anterior perifer
Sudut terbuka, sisa perlengketan pada trabekula
Pembuangan (-) Iridektomi
perifer
TIO tetap tinggi
Bedah filtrasi :
Akuos
BMB lubang IP
Sudut BMD
Saluran filtrasi
subkonjungtiva
GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP AKUT TERBENGKALAI
Penatalaksanaan perlengketan iris perifer dengan trabekula
Sukar dilepas dengan pilo/obat lain
Iridektomi perifer
Akuos ke BMD tekan iris ke posterior sehingga iris lepas dari trabekula
Bekas perlengketan Sudut terbuka
Membuntu rongga trabekula
Tx : buka Pembuangan (-)
Membuat saluran baru ( bedah filtrasi ) TIO ↑
Pembuangan (+)
TIO ↓
GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP SEKUNDER
KONDISI SEKUNDER
Lensa intumesen ( membengkak ) Blok pupil
Katarak senilis st. imatur/matur
Katarak traumatika Sudut tertutup
Glaucoma yang terjadi karena lensa intumesen disebut
Glaucoma fakomorfik
Lensa ektopia ( berpindah posisi )
Lensa subluksasio akibat trauma atau spontan
Sinekia posterior totalis
Menyebabkan oklusi pupil Blok
Glaukoma sudut tertutup sekunder karena blok pupil
Blok pupil karena katarak intumesen
Glaukoma fakomorfik
Blok pupil karena ektopia lentis
Trauma zonula putus lensa subluksasi kedepan
Blok pupil karena sinekia posterior totalis
GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP SEKUNDER
KONDISI SEKUNDER
a. Tarikan pada iris perifer dari depan sudut tertutup
Membrane fibrovaskuler pada permukaan iris, lekuk sudut
Dan trabekulum kontraksi menarik iris ke trabekula
Sudut tertutup
Pada glaucoma neovaskuler sebagai komplikasi dari hipoksia
Retina pada retinopati diabetika
b. Dorongan pada iris perifer dari belakang
Tekanan dari posterior akibat suatu massa atau tumor
Tanpa blok pupil
Mendorong iris ke trabekula sudut tertutup.
Pada glaucoma blok siliar atau tumor pada badan siliar
GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP SEKUNDER
Gambatan Klinis :
a. Sudut tertutup akibat kondisi sekunder pada umumnya terjadi secara mendadak TIO ↑ akut
gangguan integritas segmen anterior
b. TIO > 21 mmHg
c. BMD dangkal, sudut tertutup
d. Tampak kondisi sekunder
Penatalaksanaan
1. Turunkan TIO dengan penghambat produksi akuos
ACETAZOLAMIDE
TIMOLOL/BETAXOLOL topikal
2. Atasi atau hilangkan kondisi sekunder sebagai penyebab
GLAUKOMA SUDUT TERBUKA
Saluran pembuangan ( trabekula, kanal Schlemm ) tertutup
Pembuangan (-)
Glaukoma sudut terbuka primer TIO ↑
Glaukoma sudut terbuka sekunder
GLAUKOMA SUDUT TERBUKA
Primer Sekunder
Trabekula ; kelainan yang terjadi didalam
Rongga sempit mata menyebabkan kelainan
Sel endotel << atau gangguan pada trabekula/
Kanal Schlemm : kanal Schlemm
Menutup
Vakuola
GLAUKOMA SUDUT TERBUKA PRIMER
Def : glaucoma yang terjadi karena hambatan pembuangan akuos akibat kondisi primer berupa kelainan
pada saluran pembuangan dengan sudut yang terbuka
Epidemiologi :
1. Usia : prevalensi tinggi pada ↑ usia, tapi dapat juga terjadi pada anak/dewasa
2. Sex : tidak ada perbedaan
3. Ras : prevalensi tinggi pada kulit hitam
4. Kelainan refraksi : banyak pada miopia
5. Turunan : melalui transmisi poligenik atau multifaktorial telah dilaporkan bahwa 5-50% kasus
Kasus GSBP adalah turunan
6. Faktor sistemik : diabetes melitus
Patofisiologi :
AKUOS Sudut terbuka
Trabekula/kanal Schlemm tertutup
Pembuangan (-)
TIO ↑
Gaung papil N. II
Kecil membesar
Skotoma kecil skotoma meluas
Lapangan pandang menyempit
GAMBARAN KLINIS :
Gambaran klinis dari gangguan integritas struktur akibat TIO ↑ kronis gangguan integritas papil saraf
optic gaung papil
Skotoma pada lapangan pandang
Skotoma kecil belum menggangu
Skotoma meluas lapangan pandang sempit
Keaktifan harian menjadi sangat terbatas penderita sadar tapi stadium sudah lanjut
Segmen anterior tidak ada kelainan
MATA TAMPAK NORMAL DARI LUAR DAN TIDAK NYERI
Tanda-tanda :
1. TIO > 21 mmHg
2. Gaung papil ( c/d ) > 0,4
3. Gangguan lapangan pandang
4. Sudut BMD terbuka
PENATALAKSANAAN
Melancarkan pembuangan mengurangi produksi akuos
Buka saluran pembuangan hambat produksi
Obat-obatan + obat-obatan
Laser + destruksi organ produksi
Bedah filtrasi
Obat-obatan
laser
bedah filtrasi
destruksi organ produksi
TAHAP 1 : Obat-obatan untuk GSBP
1. Miotikum
Kontraksi otot siliar tarikan pada trabekula dank anal Schlemm terbuka pembuangan (+)
TIO ↓
2. Adrenergic tekan produksi akuos
Adrenergic beta : timolol, betaxolol 0,25%-0,5% tiap 12-24 jam
Pupil tidak lebar
Kontraindikasi : asma, gagal jantung, hipotensi, sinus bradikardi
Agonis alfa dan beta : epinefrin 0,5-2% tiap 12-24 jam
Pupil lebar
Kontraindikasi : hipertensi, penyakit jantung, tirotoksikosis
bertahap
3. Penghambat produksi akuos
Asetazolamide 125-250 mg 2-4dd
TAHAP 2 : Laser untuk GSBP
Laser pada trabekulum Laaser Trabekuloplasty ( LTP )
Pengkerutan komponen kolagen efek mekanik - rongga intratrabekula terbuka
Respon seluler bahan ekstraseluler dari trabekula terbuang terbuka
TAHAP 3 : Bedah filtrasi untuk GSBP
Membuat saluran pembuangan baru bagi penyaluran akuos dari BMD ke subkonjungtiva sebagai rongga
penampungan akuos baik melalui seluruh tebal sclera maupun melalui sebagian tebal sklera
Trabekulotomi ;
Lubang pada trabekulum, ditutupi sebagian tebal sclera sebagai atap ( flap sclera ). Akuos BMB
lubang IP sudut BMD lubang trabekulostomi dibawah atap flap sclera subkonjungtiva
membentuk rongga penampung ( blep ) TIO ↓
TAHAP 4 : merusak oprgan produksi akuos
Destruksi badan siliar produksi ↓
Laser laser cyclo photo coagulation
Krio cyclo cryo
Tindakan merusak ( destruksi ) ini merupakan pilihan terakhir menurunkan TIO agar dapat
mempertahankan sisa penglihatan yang masih ada
Prognosis GSBP ditentukan oleh :
1. Derajat luasnya gaung, makin luas gaung, makin mudah dan cepat bertambah luas
2. Tingginya TIO
3. Kepekaan struktur papil N. III tergantung kualitas perfusi vaskuler perfusi <<, struktur papil >
mudah cepat rusak
4. Pelaksanaan pengobatan tepat, teratur, terjadwal
GLAUKOMA SUDUT TERBUKA SEKUNDER
Def : glaucoma yang terjadi karena hambatan pembuangan akuos akibat kondisi sekunder yang terjadi
didalam atau diluar mata yang menyebabkan gangguan pada saluran pembuangan dengan sudut
BMD terbuka
PENATALAKSANAAN
1. Turunkan TIO dengan penghambat produksi
- Asetazolamide
- timolol
2. Perbaiki kondisi sekunder
KONDISI SEKUNDER :
1. Didalam mata
- Membrane fibrovaskuler pada permukaan trabekula yang berasal dari neovaskuler pada iris
( rubeosis iridis ) TIO ↑ Glaukoma Neovaskuler pada stadium sudut terbuka
- Obstruksi rongga trabekula oleh :
Sel darah merah karena trauma; sel radang karena iritis; molekul protein lensa pada katarak
hipermatur Glaukoma fakolitik
- Edema trabekula akibat :
Radang karena iritis, skleritis; trauma tumpul, trauma kimia alkali
- Gangguan fungsi trabekulum akibat steroid topical
2. Diluar mata
Kelainan yang menyebabkan tekanan v. episklera ↑
Obstruksi saluran vena fistula arteri-vena
Produksi (+) pengaliram (+) sudut terbuka
Pembuangan (-)
TIO ↑
Produksi (+) blok pupil pengaliran (-) sudut tertutup
Pembuangan (-)
TIO ↑↑
GLAUKOMA PADA ANAK/BAYI
GLAUKOMA KONGENITAL
Primer Sekunder
Glaucoma akibat kondisi primer pada sudut BMD glaucoma akibat kondisi sekunder pada mata
berupa kelainan pembentukan sudut yang menyebabkan gangguan pada struktur
sudut BMD
GLAUKOMA KONGENITAL PRIMER
Def : glaucoma yang terjadi pada bayi/anak akibat kondisi primer berupa kelainan pada
pertumbuhan/pembentukan sudut BMD
merupakan jenis glaucoma congenital terbanyak tetapi termasuk penyakit mata yang jarang. Bersifat
bilateral (±75%), insiden tinggi ±65% pada anak laki-laki, lebih dari 80% muncul pada usia < 1 tahun,
sekitar 10% bersifat autosomal resesif
PATOFISIOLOGI
Terdapat 2 teori :
1. Sudut BMD tidak terbentuk
2. Sudut BMD tebentuk tetapi permukaan trabekulum tertutup membran
Gambaran Klinis
Gangguan integritas struktur dan fungsi dari organ mata dalam masa pertumbuhan dinding bola mata
sangat elastis
Stadium dini
Peregangan epitel kornea ;
Fotofobia
Epifora
blefarospasme
Kemudian
Edema kornea kornea suram
Selanjutnya
Peregangan kornea kornea membesar ɸ > 12 mm
Peregangan sclera
Bola mata membesarm buftalmosStadium lanjut
DIAGNOSIS BANDING
Untuk fotofobia, epifora, blefarospasme
Erosi kornea karena trauma lahir ( forceps, dll )
Konjungtivitis karena Ag nitrat sebagai pencegahan GO
Ostruksi kanalis lakrimalis
Untuk kornea yang membesar
Megalokornea
Myopia axial tinggi
DIAGNOSIS
1. TIO > 21 mmHg
Trias
2. TIO > 21 mmHg
Trias
Kornea membesar
3. TIO > 21 mmHg
Buftalmos
PENATALAKSANAAN
Obat-obatan ( topical/sistemik ) hanya untuk sementara dalam masa prabedah
Obat-obatan yang dapat diberikan :
- Topical : timolol atau betaxolol 0,25%-0,5% tiap 12 jam
Pilokarpin 1-2% tiap 6 jam
- Sistemik : acetazolamide 5-10 mg/kgBB tiap 6 jam
Pembedahan
- Goniotomi
Pada stadium dini
Kornea masih jernih
Kornea jernihTIO normal
Stadium dini
Stadium lanjut
Stadium lebih lanjut
Memotong membrane yang menutup permukaan trabekulum
- Trabekulotomi
Pada stadium kornea suram
Memotong trabekulum melalui limbus
- Trabekulektomi ( bila 1 dan 2 tidak berhasil )
GLAUKOMA KONGENITAL SEKUNDER
Def : glaucoma yang terjadi pada bayi/anak akibat kondisi sekunder yang terjadi pada mata sehingga
menyebabkan gangguan pada suduut BMD
Kondisi sekunder :
- Retinopati prematuritas
- Retinoblastoma
- Radang
PERJALANAN GLAUKOMA
TIO ↓ sampai normal TIO tetap ↑
Proses kerusakan struktur terhenti proses kerusakan struktur tetap berlangsung
Gangguan visus dan gangguan lapangan pandang gaung papil meluas
Tidak buta skotoma meluas
Lapangan pandang menyempit
hilang
GLAUKOMA ABSOLUT buta
GLAUKOMA ABSOLUT
Def : glaucoma dengan visus nol
PENATALAKSANAAN
Bila tidak disertai nyeri ;
- Tidak perlu obat-obatan ataupun tindakan bedah
Bila disertai dengan nyeri, terapi secara bertahap :
- Destruksi badan siliar dengan krio
Produksi ↓ TIO ↓ nyeri ↓
- Suntikan alcohol 70% retrobulbar
Destruksi ganglion siliar nyeri (-)
- Enukleasi bulbar ( mengangkat/mengeluarkan bola mata )
Bila dengan cara 1 dan 2 tidak berhasil menghilangkan nyeri
HIPERTENSI OKULER
Def : mata dalam keadaan TIO tinggi disertai gangguan integritas struktur dan fungsi akibat TIO tinggi
Istilah HTO hanya digunakan untuk mata dengan TIO tinggi dan sudut BMD terbuka
Terdapat 4-10% pada populasi > 40 tahun
Kurang dari 4% akan menjadi glaucoma tetapi kebanyakan dapat bertahan lama
GAMBARAN KLINIS
TIO > 21 mmHg, papil N. II normal, lapangan lapangan pandangan normal, sudut BMD terbuka
PENATALAKSANAAN
Pengobatan hanya diberikan :
- Ada riwayat penyakit yang dapat menyebabkan gangguan perfusi pada papil N. II
- Riwayat keluarga glaucoma
- TIO > 30 mmHg
- Mata dengan HTO adalah mata utama ( the Only Eye )
Kontrol teratur
DETEKSI DINI GLAUKOMA
TIO tinggi
Tanda dini akibat TIO tinggi Ukur TIO dengan tonometer secara rutin
Gangguan Integritas Struktur
Segmen anterior Segmen Posterior
Gangguan fungsi struktur
DIAGNOSIS
Glaukoma sudut tertutup Glaukoma sudut terbuka Glaukoma kongenital
PENATALAKSANAAN
(+) ?
(-) ?
(+) ?(+) ?