glass ionomer cement

4
Glass Ionomer Cement (GIC) Glass ionomer cement mulai dikenal pada bidang kedokteran gigi pada tahun 1972 oleh Wilson and Kent. Glass ionomer cement pertama kali dipasarkan di Eropa pada 1975 dan di US pada 1977. Glass ionomer cement pertama kali dikenal dengn ASPA (Alumino Silicate Polyacrylate) yang terditri dari aluminosilikat dan copolymer asam akrilik. Klasifikasi GIC a. traditional classification (berdasarkan aplikasinya) 1. Tipe I – Luting Cement 2. Tipe II – restorative cement i. Restorasi estetik ii. Restorasi reinforcement 3. Tipe III – Liner atau base b. klasifikasi GIC berdasarkan penggunaannya 1. tipe I – luting cement 2. tipe II – restorasi 3. tipe III – Liner dan base 4. tipe IV – Fissure sealants 5. Tipe V – Orthodontics cements 6. Type VI – core build up Komposisi GIC Powder : powdernya merupakan suatu asam terlarut calcium fluoroaminosilikat yang sama dengan silikat tetapi memiliki rasio alumina-silikat yang lebih tinggi sehingga meningkatkan rraktivitas powder dengan liquid. Lathanym, strontium, barium atau zinc oxide ditambahkan untuk meningkatkan radiopacity. Powder juga mengandung fluoride dalam bentuk calcium fluoride, sodium fluoride dan aluminium floruride. Loquid : merupakan suatu larutan encer dari polymers dan copolymer pada asam akrilik. Polymaleic and tartaric acid juga terkandung dalam liquid. RMGI (Resin Modified Glass Ionomer) Powdernya berupa flouroslicage dengan photoinitiator atau chemical initiator

Upload: nisrinaekayani

Post on 20-Nov-2015

15 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

gic

TRANSCRIPT

Glass Ionomer Cement (GIC)

Glass ionomer cement mulai dikenal pada bidang kedokteran gigi pada tahun 1972 oleh Wilson and Kent. Glass ionomer cement pertama kali dipasarkan di Eropa pada 1975 dan di US pada 1977. Glass ionomer cement pertama kali dikenal dengn ASPA (Alumino Silicate Polyacrylate) yang terditri dari aluminosilikat dan copolymer asam akrilik.

Klasifikasi GICa. traditional classification (berdasarkan aplikasinya)1. Tipe I Luting Cement2. Tipe II restorative cementi. Restorasi estetikii. Restorasi reinforcement3. Tipe III Liner atau baseb. klasifikasi GIC berdasarkan penggunaannya1. tipe I luting cement2. tipe II restorasi3. tipe III Liner dan base4. tipe IV Fissure sealants5. Tipe V Orthodontics cements6. Type VI core build up

Komposisi GIC

Powder : powdernya merupakan suatu asam terlarut calcium fluoroaminosilikat yang sama dengan silikat tetapi memiliki rasio alumina-silikat yang lebih tinggi sehingga meningkatkan rraktivitas powder dengan liquid. Lathanym, strontium, barium atau zinc oxide ditambahkan untuk meningkatkan radiopacity.Powder juga mengandung fluoride dalam bentuk calcium fluoride, sodium fluoride dan aluminium floruride.Loquid : merupakan suatu larutan encer dari polymers dan copolymer pada asam akrilik. Polymaleic and tartaric acid juga terkandung dalam liquid.

RMGI (Resin Modified Glass Ionomer)Powdernya berupa flouroslicage dengan photoinitiator atau chemical initiatorLiruid mengandung 15-35% composit dalam bentuk HEMA dan kopolimer poliakrilik dengan photoinitiator dan air.

Indikasi dari GIC:

1. restorasi gigi permanena. kelas V, kelas III, dan kelas I kecilb. abrasi/ erosic. karies akar2. restorasi gigi deciduia. preparasi kelas I kelas VIb. rampant dan nursing bottle caries3. luting cementing4. preventive restoration (pit and fissure sealant)5. protective liner under composite and amalgam6. bonding agent7. dentin substitute8. core build up9. splinting10. glazing11. endodontics12. other restorative techniquesa. sandwich techniqueb. Atraumatic Restorative Treatment (ART)c. Bonded restoration

Kontraindikasi GIC:

1. Daerah yang memiliki tekanan yang besar seperti kelas I, II dan IV2. Pada kasus penggantian cusp3. Pasien dengan xerostomia4. Pada pasien yang bernafas dengan mulut karena restorasi dapat menjadi opaque, getas dan fraktur 5. Pada daerah yang mengutamakan estetika seperti veneer gigi anterior

Sifat-sifat GIC

1. Sifat fisikGlass Ionomer Cement memiliki tekanan compressive yang tinggi tetapi mudah fraktur, memiliki flexure strength, dan memiliki modulus elastisitas yang tinggi.2. BiokompaktibilitasGlass ionomer cement merupakan dental material yang biocompatible karena beberapa sebab, anatara lain:a. asam poliakrilik yang ada pada liquid merupakan asam lemahb. ion hydrogen yang terpisah dalam GIC akan terikat pada rantai polimer secara elektrostatikc. rantai polimer panjang saling menghalangi satu sama lain, hal ini mencegah penetrasi ke dalam tubulus dentin.3. Water sensitivityGlass ionomer konvensional sangat sensitive terhadap kontaminasi kelembaban selama tahap awal dari reaksi setting dan untuk pengeringan saat cement mulai mengeras.4. adhesiGlass Ionomer Cement dikenal sebagai suatu bahan yang mengalami adhesi kimiawi terhadap struktur gigi. Adhesi dari GIC terjadi karena perpindahan ion calcium dan fosfat dari struktur gigi karena kerja dari ion karboksilat.5. Mengeluarkan FlourideGIC mengandung 10% 23% fluoride. Flouride ini terdapat pada matriks dan keluar dari glass ionomer saat waktu pencamuran.

Desain Preparasi untuk kasus karies kelas I

Glass Ionomer Cement hanya digunakan pada karies kelas I yang dimana pit/fissure nya kecil atau dangkal, yang tidak memiliki tekanan oklusal yang tinggi.Outline form: gunakan round bur kecil pada bagian pit/fissure untuk menghilangkan lesi karies. Setelah itu, gunakan tapered fissure bur untuk memperbesar area preparasi pada put/fissure. Pembesaran area ini membantu meningkatkan retensi pada glass ionomer cement.

Retention form: karena glass ionomer mengikat secara kimiawi dengan struktur gigi, sehingga tidak dibutuhkan retensi yang special.

Convenience form: memperlebar fissure diperlukan untuk flow yang lebih baik dari glass ionomer.