gizi kurang komunitas.doc
TRANSCRIPT
B. TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
Pengkajian data dilaksanakan pada hari Jumat, 13 Juni 2008 pukul
10.00 wita. Data diperoleh dengan cara wawancara, observasi,
pemeriksaan fisik dan dokumentasi.
A. Data Umum
1. Kepala Keluarga
a. Nama : DO
b. Umur : 30 Tahun
c. Jenis Kelamin : Laki- Laki
d. Pendidikan : SD
e. Pekerjaan : Buruh
f. Agama : Hindu
g. Suku/Bangsa : Bali / Indonesia
h. Alamat : Banjar Kayu Tulang, Desa Pipitan,
Canggu, Badung
i. Tanggal Pengkajian : 13 Juni 2008
2. Komposisi Keluarga :
TABEL 1KELURGA BAPAK DO DENGAN GIZI KURANG
DI BANJAR KAYU TULANG, DESA PIPITAN CANGGU, BADUNGWILAYAH KERJA PUSKESMAS KEROBOKAN
TANGGAL 13 JUNI 2008
NO Nama L/P Umur(Th)
Hub.dgKK Pendidikan Pekerjaan Imunisasi Kondisi
Ket
1.
2.
3.
RM
MD
KT
P
P
P
27
6
4
Istri
Anak
Anak
SD
-
-
Buruh
-
-
-
-
-
Sehat
Sehat
Sakit
-
-
-
Sumber : Keluarga Bapak DO
3. Genogram
GAMBAR 1GENOGRAM KELUARGA BAPAK DO DENGAN GIZI KURANG
DI BANJAR KAYU TULANG, DESA PIPITAN CANGGU, BADUNGWILAYAH KERJA PUSKESMAS KEROBOKAN
TANGGAL 13 JUNI 2008
Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Laki-Laki Meninggal
: Perempuan Meninggal
: Kasus/Klien teridentifikasi
: Tinggal Serumah
Penjelasan Genogram :
Keluarga Bapak DO terdiri dari istri dan dua orang anak.
Keluarga bapak DO tinggal serumah dengan istri dan dua orang anak
perempuannya. Ayah dan Ibu bapak DO sudah meninggal karena
umurnya yang sudah tua, bukan karena penyakit menular. Begitu juga
kedua orang tua ibu RM dalam keluarganya tidak ada yang pernah
menderita penyakit sepeti yang diderita KT ataupun penyakit lainnya.
4. Tipe Keluarga
Keluarga Bapak DO termasuk tipe keluarga inti, yang terdiri dari
ayah, ibu dan 2 orang anak.
5. Latar Belakang Budaya (Etnis)
Latar belakang keluarga Bapak DO termasuk ke dalam etnis Bali.
Secara etnis merupakan lingkungan keluarga homogen (hanya 1 etnis
Bali). Dalam kesehariannya menggunakan Bahasa Indonesia untuk
berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama anggota keluarga
maupun masyarakat.
6. Agama
Keyakinan yang dianut oleh keluarga bapak DO seluruhnya
agama Hindu. Persembahyangan dan kegiatan keagamaan
dilaksanakan pada hari tertentu seperti purnama, tilem, galungan,
kuningan dan lain-lain.
7. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Di keluarga bapak DO hanya 2 orang yang mempunyai pekerjaan
dan pekerjaan itu tidak tetap. Bapak DO bekerja sebagai buruh,
sedangkan ibu RM menjadi buruh cuci. Dari penghasilan mereka
tersebut dipakai untuk menutupi keperluan keluarga. Menurut keluarga
penghasilannya sekarang kurang memadai atau pas-pasan, sehingga
tidak bisa menabung.
TABEL 2
DATA PENDAPATAN DAN PENGELUARAN KELUARGA KEPERAWATAN
PADA KELURGA BAPAK DO DENGAN KURANG GIZI
DI BANJAR KAYU TULANG, DESA PIPITAN, CANGGU, BADUNG
WILAYAH KERJA PUSKESMAS I CANGGU
TANGGAL 13 JUNI 2008
NoNama
Anggota Keluarga
Pekerjaan Pendapatan(Rp)
Pengeluaran(Rp) Keterangan
1 DO Buruh 500.000 750.000 Tidak tetap
2 RM Buruh (Tukang Cuci) 250.000 - Tidak tetap
Jumlah 750.000 750.000Sumber : keluarga bapak MD
8. Aktivitas Rekreasi Keluarga atau Waktu Luang
Kepala keluarga mengatakan tidak mempunyai kebiasaan untuk
rekreasi dan waktu luang diisi dengan berbincang-bincang dengan
istri, keluarga dan tetangga. Sedangkan anaknya masih bisa bermain
dengan anak-anak tetangga dan menonton TV di rumah tetangga.
B. Tahap dan Riwayat Perkembangan Keluarga
1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini
Keluarga bapak DO saat ini berada pada tahap III yaitu keluarga
dengan anak usia prasekolah (anak tertua berumur 2-6 tahun).
2. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi
Keluarga mengatakan tahap perkembangan keluarga dapat dilalui
dengan cukup baik
3. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Keluarga mengatakan asal kedua orang tua dari kepala keluarga
maupun dari istri sama-sama dari Desa Pipitan Canggu, Badung.
Dalam keluarga tidak ada yang mengikat tali perkawinan dengan
saudara atau yang masih ada hubungan darah.
C. Data Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Keluarga mengatakan rumah yang ditempati adalah milik sendiri,
dengan tipe rumah semi permanen. Luas tanah ± 1 are. Rumah yang
ditempati keluarga bapak DO terdiri dari ruang dapur, kamar mandi
dan 1 ruang kamar tidur ± 3 X 2 meter. Penerangannya menggunakan
listrik dimalam hari, lampu neon. Kebersihan rumah cukup, penataan
perabotan rumah cukup rapi dimana keluarga mengatakan tidak
memiliki TV ataupun radio untuk hiburan. Ventilasi dan jendela kaca
pintu dan lobang-lobang udara (± 15%) ventilasi cukup. Atap rumah
dari genteng dengan dinding belum dicat dan lantai belum memakai
keramik. Sumber air minum menggunakan sumur, warna air jernih,
Tidak bau dan tidak berasa. Keluarga mengatakan menyapu 2x sehari
didalam rumah dan diluar, selesai menyapu sampah dikumpulkan
terkadang sampah ditimbun atau dibakar.
GAMBAR 2DENAH RUMAH KELURGA BAPAK DO DENGAN GIZI KURANG
DI BANJAR KANCIL, DESA KEROBOKAN, BADUNGWILAYAH KERJA PUSKESMAS KEROBOKAN
TANGGAL 13 JUNI 2008
U
Keterangan :
1 : Tempat Suci
2. : Kamar tidur kasur
3. : Dapur
4. : Kamar Mandi
5. : Sumur
2. Karakteristik Lingkungan dan Komunitas
Keluarga DO terletak dilingkungan pedesaan dengan hawa yang
sejuk dan tenang, pengumpulan sampah dilakukan oleh masing-masing
keluarga lalu ditimbun atau dibakar. Jenis pelayanan kesehatan yang
51
4 23
ada yaitu Puskesmas dengan jarak kurang lebih 500 meter, sekolah
dasar jaraknya ± 1 km, transportasi dilingkungan tempat tinggal bapak
DO cukup lancar.
3. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga mengatakan tinggal ditempat sekarang sudah dari dulu
dan merupakan warisan dan tidak pernah pindah.
4. Perkumpulan dan Interaksi dengan masyarakat
Keluarga mengatakan selalu ikut serta apabila disekitar
lingkungan rumahnya ada kegiatan seperti kerja bakti, kegiatan
upacara lain di banjar. Hubungan dengan masyarakat baik.
5. Sistem pendukung atau jaringan sosial kesehatan
Keluarga mengatakan saat keluarganya mendapat kesusahan,
banyak mendapat dukungan dan bantuan dari kerabat dekat, tetangga
dan keluarga lain. Dalam bidang kesehatan keluarga banyak mendapat
dukungan dari Puskesmas Canggu, karena letak rumahnya dekat.
Hubungan keluarga dengan petugas kesehatan baik. Ini terlihat dari
sikap positif keluarga terhadap kunjungan atau kedatangan petuga
kesehatan. Untuk mendapat pelayanan kesehatan keluarga tidak
mengluarkan biaya kesehatan karena sudah mempunyai Asuransi
Kesehatan Pemerintah ( ASKESKIN ).
D. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi
Komunikasi intra dan inter keluarga cukup baik dan komunikatif
baik secara verbal maupun non verbal, begitu juga dengan petugas
kesehatan. Keinginan dan kemauan keluarga untuk menanyakan
sesuatu yang berhubungan dengan kesehatan cukup baik.
2. Struktur Kekuasaan
Dalam mengambil keputusan yang penting dalam keluarga selalu
bermusyawarah dengan istri, tetapi pengambilan keputusan terakhir
ada ditangan kepala keluarga. Dalam keseharian ibu RM (istri)
disamping mencari nafkah juga bertugas mengatur rumah tangga dan
keuangan di dalam rumah tangga.
3. Struktur Peran
Masing-masing anggota keluarga telah melaksanakan peran yang
telah disepakati, sehingga tidak menimbulkan konflik.
4. Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga mengatakan nilai-nilai yang diterapkan dalam keluarga
adalah demokrasi dengan membentuk kebebasan kepada anggota
keluarga tanpa mengabaikan adat istiadat yang ada serta selalu
menghormati yang lebih tua.
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Bersama istri, PP berusaha untuk memenuhi kebutuhan anak-
anaknya. Saling menyayangi satu sama lain, membina kekerabatan
serta saling menghormati orang yang lebih tua, saling bertukar pikiran
dengan sesama anggota keluarga dalam memecahkan masalah yang
dihadapi.
2. Fungsi Sosial
Bapak DO dn ibu RM mengatakan bahwa mereka bertanggung
jawab dalam membesarkan anaknya. Tapi yang lebih berperan adalah
ibu RM yang lebih sering berada dirumah. Keluarga agak mengalami
kesulitan dalam membesarkan anak-anaknya karena klien sering sakit.
Selain itu, karena kurangnya biaya dalam memenuhi kebutuhannya
sehari-hari.
3. Fungsi Keperawatan Kesehatan
a. Keyakinan, Nilai dan Perilaku Keluarga
Keluarga mengatakan kesehatan merupakan hal yang sangat
berharga yang harus tetap dipelihara dan dijaga. Apabila diantara
salah satu keluarga ada yang sakit maka keluarga akan segera
mengantarkannya berobat ke puskesmas.
b. Definisi Keluarga Tentang Sehat dan Sakit
Keluarga mengatakan sehat adalah suatu keadaan yang baik
dan terhindar dari penyakit. Sedangkan sakit adalah apabila mereka
tidak bisa melakukan akivitas sehari-hari. Keluarga mengatakan
tidak mengetahui bahwa klien KT mengalami sakit kurang gizi.
Keluarga belum memahami tentang penyebab, akibat dan cara
mengatasi anak yang kurang gizi. Keluarga juga mengatakan tidak
mengetahui jenis makanan bergizi yang dibutuhkan oleh anaknya.
Keluarga tampak antusias bertanya mengenai penyebab, akibat dan
cara mengatasi anak yang kurang gizi.
c. Status Kesehatan dan Kerentanan Sakit yang Dirasakan Oleh
Keluarga
Keluarga mengatakan kondisi klien KT saat ini belum
mengalami kemajuan bahkan berat badannya turun dari 11 Kg
menjadi 9 Kg, klien tidak mau makan serta menolak jika diberi
makan.
d. Praktek Diet Keluarga
Ibu RM mengatakan dalam keluarga tidak ada pantangan
makan Klien KT biasanya makan 2-3 kali sehari terdiri dari nasi,
lauk, dan sayur yang dihabiskan ± 5-6 sendok makan sekali makan.
Saat kunjungan tampak klien makan dan habis ±4-5 sendok makan.
Keluarga mengatakan klien KT tidak mau minum susu dengan
alasan susu berbau amis dan tidak enak. Keluarga mengatakan
tidak pernah mencoba mengolah dengan cara lain dalam proses
pembuatan susu. Terkadang disela-sela jam makan ibu memberi
roti manis, namun klien jarang mau memakannya. Keluarga
mengatakan klien menyukai mie instan dan terkadang hanya
makan mie instan tanpa disertai nasi. Keluarga mengatakan saat
mengolah makan untuk klien disatukan dengan makanan untuk
anggota keluarga lainnya. Saat kunjungan tampak ibu saat
mengolah makanan tidak memisahkan makanan untuk klien
dengan makanan untuk anggota keluarga lainnya.
e. Kebiasaan Tidur dan Istirahat
Keluarga klien mengatakan klien bisa tidur pukul 21.00
WITA dan bangun pukul 08.00 WITA, dan klien tidak biasa tidur
siang.
f. Latihan dan Rekreasi
Keluarga mengatakan tidak memiliki kebiasaan rekreasi.
Mereka lebih senang tinggal di rumah untuk mengobrol dengan
anggota keluarga dan tetangga mereka, namun terkadang mereka
juga berkunjung ke tetangga untuk menonton TV.
g. Penggunaan Obat-obatan dalam Keluarga
Keluraga mengatakan sampai saat ini tidak ada anggota
keuarga yang menggunakan obat-obatan terlarang dan minum-
minuman keras. Keluarga mengatakan bila keluarganya sakit
biasanya langsung dibawa ke Puskesmas.
h. Praktek Keluarga dan Perawatan Diri
Klien dan anggota keluarga yang lain biasa mandi 2 x sehari,
mengganti pakaian 1 x sehari dan keramas 2 x seminggu.kecuali
KT masih dimandikan oleh ibunya karena klien masih kecil dan
belum bisa melakukan kebutuhannya sendiri.
i. Praktek Lingkungan
PP tidak mempunyai kebiasaan merokok. Keluarga tidak
merasakan adanya bahaya baik pada air, tanah dan udara. Penataan
rumah cukup rapi.
j. Pemeriksaan Kesehatan Secara Teratur
Keluarga mengatakan memeriksakan diri ke puskesmas bila
ada anggota keluarga yang sakit. Tapi klien jarang dibawa ke
posyandu. Keluarga tidak mempunyai kartu KMS klien karena
hilang.
k. Kesehatan Gigi
Dalam keluarga bapak MD tidak terlalu memperhatikan
kesehatan gigi. Mereka hanya biasa menggosok gigi 2x sehari. Dan
tidak pernah ke Dokter gigi kalau hanya untuk kontrol masalah
kesehatan gigi.
l. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu RM mengatakan anaknya yang terakhir (KT) mengalami
masalah kesehatan dimana berat badan KT susah mengalami
peningkatan.
m. Pelayanan Perawatan Kesehatan yang Diterima
Ibu RM mengatakan pelayanan kesehatan yang diterima
adalah dari puskesmas.
n. Perasaan atau Persepsi Terhadap Pelayanan Kesehatan
Keluarga mengatakan merasa cukup puas dengan pelayanan
yang didapat di puskesmas karena petugas perhatian dan
pelayanannya cukup memuaskan.
o. Sumber Pembiayaan Kesehatan
Ibu NR mengatakan tidak mengeluarkan biaya untuk berobat
ke puskesmas karena sudah mempunyai asuransi kesehatan dari
pemerintah.
p. Logistik Untuk Mendapatkan Perawatan
Ibu NR mengatakan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan dengan menggunakan sepeda motor.
F. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
a. Bentuk Tubuh : Tegak
b. Bangun Tubuh : Kurus
c. Kesadaran : Compos Mentis
d. BB sblm sakit : 11 Kg
e. BB saat pengkajian : 9 Kg
f. TB saat pengkajian : 110 Cm
g. Lingkar Kepala : 40 Cm
h. Lingkar Lengan : 12 Cm
2. Gejala Karnidal
a. Nadi : 70 x / menit
b. Suhu : 37ºC
c. TD : -
d. RR : 17 x / menit
3. Keadaan fisik
a. Kepala
Pertumbuhan rambut tipis, warna pirang, kebersihan cukup.
b. Mata
Pergerakan bola mata terkoordinasi, konjungtiva merah muda,
sklera putih, mata tidak sayu.
c. Mulut
Lidah bersih, bibir lembab, gigi sudah tumbuh
d. Leher
Pembesaran kelenjar tiroid (-), bendungan vena jugularis (-)
e. Thorak
Bentuk simetris, pernafasan vasikuler, ronchi - /-, wheezing - / -.
f. Abdomen
Nyeri tekan tidak ada, asites tidak ada
g. Ekstremitas
Ekstermitas bawah dan atas terkoordinasi, edema (-)
G. Koping Keluarga
1. Stresor Jangka Pendek dan Panjang
Keluarga DO mengatakan khawatir dengan keadaan anaknya KT.
Keluarga DO hanya bisa mendoakan agar anaknya cepat sembuh serta
menyerahkan kepada tim kesehatan agar cepat sembuh. Selain itu
stresor yang dialami oleh keluarga sering berkaitan dengan faktor
sosial ekonomi. Dimana biaya yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan anak-anaknya tidak sedikit sedangkan penghasilan yang
diterima tidak mencukupi dan tidak menentu. Jika ada masalah dalam
keluarga biasanya keluarga akan menyelesaikan bersama-sama.
2. Kemampuan Keluarga Untuk Berespon terhadap Situasi atau Stresor
Keluarga cukup tanggap terhadap stresor yang timbul dalam
keluarganya terutama mengenai keadaan klien KT saat ini.
3. Penggunaan Strategi Koping
Keluarga mengatakan apabila menghadapi suatu masalah
diselesaikan dengan cara musyawarah anggota keluarga ataupun
bantuan sanak saudara atau tetangga terdekat.
4. Strategi Adaptasi Disfungsional
Keluarga mengatakan tidak ada dalam keluarganya yang
menggunakan kekerasan baik bapak DO maupun istrinya.
H. Analisa Data
TABEL 3
ANALISA DATA
KEPERAWATAN PADA KELURGA BAPAK DO DENGAN KURANG GIZI
DI BANJAR KAYU TULANG, DESA PIPITAN, CANGGU, BADUNG
WILAYAH KERJA PUSKESMAS I CANGGU
TANGGAL 13 JUNI 2008
NO Data Subjektif Data Objektif Masalah1 2 3 41 - Keluarga mengatakan
tidak mengetahui bahwa klien KT mengalami sakit kurang gizi
- Keluarga belum memahami tentang penyebab, akibat dan cara mengatasi anak yang kurang gizi.
- Keluarga juga mengatakan tidak mengetahui jenis makanan bergizi yang dibutuhkan oleh anaknya
- Keluarga mengatakan klien jarang dibawa ke posyandu
- Keluarga mengatakan BB klien KT turun dari 11kg menjadi 9kg
- Keluarga mengatakan klien menyukai mie instan dan terkadang hanya makan mie instan tanpa disertai nasi.
- Keluarga tampak antusias bertanya mengenai penyebab, akibat dan cara mengatasi anak yang kurang gizi.
- Keluarga tidak dapat menunjukkan kartu KMS klien karena hilang.
Kurang Pengetahuan
2 - Keluarga mengatakan BB klien KT turun dari 11kg menjadi 9kg
- Keluarga mengatakan saat mengolah makan untuk klien disatukan dengan makanan untuk anggota
- TB klien : 110cm BB klien : 9 kg LK klien : 40cm LL klien : 12 cm- Saat kunjungan tampak
ibu klien mengolah makanan tanpa memisahkan pengolahan
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
keluarga lainnya- Keluarga mengatakan klien
menyukai mie instan dan terkadang hanya makan mie instan tanpa disertai nasi.
makanan untuk klien- Saat makan klien tampak
menghabiskan ± 4-5 sendok makan
I. Rumusan Masalah
1. Kurang pengetahuan
2 Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
J. Skoring
TABEL 4
SKORING MASALAH KURANG PENGETAHUAN
NO Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran1 2 3 4 5
1. Sifat masalah (aktual) 3/3 x ⅓ 1
Kurang pengetahuan keluarga dapat dilihat dari antusias keluarga dalam mengajukan pertanyaan
2.Kemungkinan masalah dapat diubah (dengan
mudah)2/2 x 1 2
Keluarga sangat kooperatif dalam mendengarkan penjelasan yang diberikan
3. Potensi masalah untuk dicegah (cukup) 2/3 x 1 2/3
Adanya keinginan keluarga untuk tahu tentang penyakit yang diderita anaknya
4. Menonjolnya masalah (Masalah harus segera
ditangani)2/2 x 1 1
Keluarga tidak megetahui penyakit yang diderita anaknya sehingga perlu perencanaan dan waktu yang cukup lama dalam penanganannya
jumlah 4 2/3
TABEL 5
SKORING MASALAH NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran1 2 3 4 5
1. Sifat masalah (aktual) 3/3 x 1 1
Nutrisi klien kurang dari kebutuhan dapat dilihat dari BB yang kurang untuk anak seusianya
2.Kemungkinan masalah
dapat diubah (hanya sebagian)
½ x 2 1
Hal ini karena kurangnya kesadaran keluarga untuk meningkatkan nafsu makan klien
3. Potensi masalah untuk dicegah (cukup) 2/3 x 1 2/3
Adanya perhatian puskesmas terhadap kondisi klien dengan pemantauan BB klien setiap bulan
4.Menonjolnya masalah (Masalah harus segera
ditangani)2/2 x 1 1
Nutrisi kurang dari kebutuhan dapat meningkatkan kemungkinan terkena penyakit ataupun infeksi ataupun infeksi karena kurangnya daya than tubuh
jumlah 3 2/3
K. Diagnosa Keperawatan
1. Kurang pengetahuan tentang pengertian,
penyebab, tanda dan gejala serta cara menanggulangi kurang energi
protein, berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal
penyakit kurang energi protein ditandai dengan Keluarga mengatakan
tidak mengetahui bahwa klien KT mengalami sakit kurang gizi.
Keluarga belum memahami tentang penyebab, akibat dan cara
mengatasi anak yang kurang gizi. Keluarga juga mengatakan tidak
mengetahui jenis makanan bergizi yang dibutuhkan oleh anaknya.
Keluarga mengatakan klien jarang dibawa ke posyandu. Keluarga
mengatakan BB klien KT turun dari 11 kg menjadi 9 kg. Keluarga
mengatakan klien menyukai mie instan dan terkadang hanya makan
mie instan tanpa disertai nasi.
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga untuk mengenal cara
mengolah makanan yang benar dan sesuai dengan selera klien ditandai
dengan keluarga mengatakan BB klien KT turun dari 11kg menjadi
9kg. Keluarga mengatakan saat mengolah makan untuk klien disatukan
dengan makanan untuk anggota keluarga lainnya. Keluarga
mengatakan klien menyukai mie instan dan terkadang hanya makan
mie instan tanpa disertai nasi. Saat makan klien tampak menghabiskan
± 4-5 sendok makan. TB klien : 110cm, BB klien : 9 kg, LK klien :
40cm, LL klien : 12 cm. Saat kunjungan tampak ibu klien mengolah
makanan tanpa memisahkan pengolahan makanan untuk klien.
II. PERENCANAAN
A. Prioritas Diagnosa Keperawatan Berdasarkan skoring
1. Kurang pengetahuan tentang pengertian, penyebab, tanda dan
gejala serta cara menanggulangi kurang gizi.
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.