gizi kurang komunitas.doc

25
B. TINJAUAN KASUS I. PENGKAJIAN Pengkajian data dilaksanakan pada hari Jumat, 13 Juni 2008 pukul 10.00 wita. Data diperoleh dengan cara wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan dokumentasi. A. Data Umum 1. Kepala Keluarga a. Nama : DO b. Umur : 30 Tahun c. Jenis Kelamin : Laki- Laki d. Pendidikan : SD e. Pekerjaan : Buruh f. Agama : Hindu g. Suku/Bangsa : Bali / Indonesia h. Alamat : Banjar Kayu Tulang, Desa Pipitan, Canggu, Badung i. Tanggal Pengkajian : 13 Juni 2008

Upload: mariadana-espada

Post on 09-Feb-2016

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: GIZI KURANG KOMUNITAS.doc

B. TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN

Pengkajian data dilaksanakan pada hari Jumat, 13 Juni 2008 pukul

10.00 wita. Data diperoleh dengan cara wawancara, observasi,

pemeriksaan fisik dan dokumentasi.

A. Data Umum

1. Kepala Keluarga

a. Nama : DO

b. Umur : 30 Tahun

c. Jenis Kelamin : Laki- Laki

d. Pendidikan : SD

e. Pekerjaan : Buruh

f. Agama : Hindu

g. Suku/Bangsa : Bali / Indonesia

h. Alamat : Banjar Kayu Tulang, Desa Pipitan,

Canggu, Badung

i. Tanggal Pengkajian : 13 Juni 2008

Page 2: GIZI KURANG KOMUNITAS.doc

2. Komposisi Keluarga :

TABEL 1KELURGA BAPAK DO DENGAN GIZI KURANG

DI BANJAR KAYU TULANG, DESA PIPITAN CANGGU, BADUNGWILAYAH KERJA PUSKESMAS KEROBOKAN

TANGGAL 13 JUNI 2008

NO Nama L/P Umur(Th)

Hub.dgKK Pendidikan Pekerjaan Imunisasi Kondisi

Ket

1.

2.

3.

RM

MD

KT

P

P

P

27

6

4

Istri

Anak

Anak

SD

-

-

Buruh

-

-

-

-

-

Sehat

Sehat

Sakit

-

-

-

Sumber : Keluarga Bapak DO

3. Genogram

GAMBAR 1GENOGRAM KELUARGA BAPAK DO DENGAN GIZI KURANG

DI BANJAR KAYU TULANG, DESA PIPITAN CANGGU, BADUNGWILAYAH KERJA PUSKESMAS KEROBOKAN

TANGGAL 13 JUNI 2008

Page 3: GIZI KURANG KOMUNITAS.doc

Keterangan :

: Laki-Laki

: Perempuan

: Laki-Laki Meninggal

: Perempuan Meninggal

: Kasus/Klien teridentifikasi

: Tinggal Serumah

Penjelasan Genogram :

Keluarga Bapak DO terdiri dari istri dan dua orang anak.

Keluarga bapak DO tinggal serumah dengan istri dan dua orang anak

perempuannya. Ayah dan Ibu bapak DO sudah meninggal karena

umurnya yang sudah tua, bukan karena penyakit menular. Begitu juga

kedua orang tua ibu RM dalam keluarganya tidak ada yang pernah

menderita penyakit sepeti yang diderita KT ataupun penyakit lainnya.

4. Tipe Keluarga

Keluarga Bapak DO termasuk tipe keluarga inti, yang terdiri dari

ayah, ibu dan 2 orang anak.

5. Latar Belakang Budaya (Etnis)

Latar belakang keluarga Bapak DO termasuk ke dalam etnis Bali.

Secara etnis merupakan lingkungan keluarga homogen (hanya 1 etnis

Bali). Dalam kesehariannya menggunakan Bahasa Indonesia untuk

berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama anggota keluarga

maupun masyarakat.

Page 4: GIZI KURANG KOMUNITAS.doc

6. Agama

Keyakinan yang dianut oleh keluarga bapak DO seluruhnya

agama Hindu. Persembahyangan dan kegiatan keagamaan

dilaksanakan pada hari tertentu seperti purnama, tilem, galungan,

kuningan dan lain-lain.

7. Status Sosial Ekonomi Keluarga

Di keluarga bapak DO hanya 2 orang yang mempunyai pekerjaan

dan pekerjaan itu tidak tetap. Bapak DO bekerja sebagai buruh,

sedangkan ibu RM menjadi buruh cuci. Dari penghasilan mereka

tersebut dipakai untuk menutupi keperluan keluarga. Menurut keluarga

penghasilannya sekarang kurang memadai atau pas-pasan, sehingga

tidak bisa menabung.

TABEL 2

DATA PENDAPATAN DAN PENGELUARAN KELUARGA KEPERAWATAN

PADA KELURGA BAPAK DO DENGAN KURANG GIZI

DI BANJAR KAYU TULANG, DESA PIPITAN, CANGGU, BADUNG

WILAYAH KERJA PUSKESMAS I CANGGU

TANGGAL 13 JUNI 2008

NoNama

Anggota Keluarga

Pekerjaan Pendapatan(Rp)

Pengeluaran(Rp) Keterangan

1 DO Buruh 500.000 750.000 Tidak tetap

2 RM Buruh (Tukang Cuci) 250.000 - Tidak tetap

Jumlah 750.000 750.000Sumber : keluarga bapak MD

Page 5: GIZI KURANG KOMUNITAS.doc

8. Aktivitas Rekreasi Keluarga atau Waktu Luang

Kepala keluarga mengatakan tidak mempunyai kebiasaan untuk

rekreasi dan waktu luang diisi dengan berbincang-bincang dengan

istri, keluarga dan tetangga. Sedangkan anaknya masih bisa bermain

dengan anak-anak tetangga dan menonton TV di rumah tetangga.

B. Tahap dan Riwayat Perkembangan Keluarga

1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini

Keluarga bapak DO saat ini berada pada tahap III yaitu keluarga

dengan anak usia prasekolah (anak tertua berumur 2-6 tahun).

2. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi

Keluarga mengatakan tahap perkembangan keluarga dapat dilalui

dengan cukup baik

3. Riwayat Keluarga Sebelumnya

Keluarga mengatakan asal kedua orang tua dari kepala keluarga

maupun dari istri sama-sama dari Desa Pipitan Canggu, Badung.

Dalam keluarga tidak ada yang mengikat tali perkawinan dengan

saudara atau yang masih ada hubungan darah.

C. Data Lingkungan

1. Karakteristik Rumah

Keluarga mengatakan rumah yang ditempati adalah milik sendiri,

dengan tipe rumah semi permanen. Luas tanah ± 1 are. Rumah yang

ditempati keluarga bapak DO terdiri dari ruang dapur, kamar mandi

dan 1 ruang kamar tidur ± 3 X 2 meter. Penerangannya menggunakan

listrik dimalam hari, lampu neon. Kebersihan rumah cukup, penataan

perabotan rumah cukup rapi dimana keluarga mengatakan tidak

memiliki TV ataupun radio untuk hiburan. Ventilasi dan jendela kaca

Page 6: GIZI KURANG KOMUNITAS.doc

pintu dan lobang-lobang udara (± 15%) ventilasi cukup. Atap rumah

dari genteng dengan dinding belum dicat dan lantai belum memakai

keramik. Sumber air minum menggunakan sumur, warna air jernih,

Tidak bau dan tidak berasa. Keluarga mengatakan menyapu 2x sehari

didalam rumah dan diluar, selesai menyapu sampah dikumpulkan

terkadang sampah ditimbun atau dibakar.

GAMBAR 2DENAH RUMAH KELURGA BAPAK DO DENGAN GIZI KURANG

DI BANJAR KANCIL, DESA KEROBOKAN, BADUNGWILAYAH KERJA PUSKESMAS KEROBOKAN

TANGGAL 13 JUNI 2008

U

Keterangan :

1 : Tempat Suci

2. : Kamar tidur kasur

3. : Dapur

4. : Kamar Mandi

5. : Sumur

2. Karakteristik Lingkungan dan Komunitas

Keluarga DO terletak dilingkungan pedesaan dengan hawa yang

sejuk dan tenang, pengumpulan sampah dilakukan oleh masing-masing

keluarga lalu ditimbun atau dibakar. Jenis pelayanan kesehatan yang

51

4 23

Page 7: GIZI KURANG KOMUNITAS.doc

ada yaitu Puskesmas dengan jarak kurang lebih 500 meter, sekolah

dasar jaraknya ± 1 km, transportasi dilingkungan tempat tinggal bapak

DO cukup lancar.

3. Mobilitas Geografis Keluarga

Keluarga mengatakan tinggal ditempat sekarang sudah dari dulu

dan merupakan warisan dan tidak pernah pindah.

4. Perkumpulan dan Interaksi dengan masyarakat

Keluarga mengatakan selalu ikut serta apabila disekitar

lingkungan rumahnya ada kegiatan seperti kerja bakti, kegiatan

upacara lain di banjar. Hubungan dengan masyarakat baik.

5. Sistem pendukung atau jaringan sosial kesehatan

Keluarga mengatakan saat keluarganya mendapat kesusahan,

banyak mendapat dukungan dan bantuan dari kerabat dekat, tetangga

dan keluarga lain. Dalam bidang kesehatan keluarga banyak mendapat

dukungan dari Puskesmas Canggu, karena letak rumahnya dekat.

Hubungan keluarga dengan petugas kesehatan baik. Ini terlihat dari

sikap positif keluarga terhadap kunjungan atau kedatangan petuga

kesehatan. Untuk mendapat pelayanan kesehatan keluarga tidak

mengluarkan biaya kesehatan karena sudah mempunyai Asuransi

Kesehatan Pemerintah ( ASKESKIN ).

D. Struktur Keluarga

1. Pola Komunikasi

Komunikasi intra dan inter keluarga cukup baik dan komunikatif

baik secara verbal maupun non verbal, begitu juga dengan petugas

kesehatan. Keinginan dan kemauan keluarga untuk menanyakan

sesuatu yang berhubungan dengan kesehatan cukup baik.

2. Struktur Kekuasaan

Dalam mengambil keputusan yang penting dalam keluarga selalu

bermusyawarah dengan istri, tetapi pengambilan keputusan terakhir

Page 8: GIZI KURANG KOMUNITAS.doc

ada ditangan kepala keluarga. Dalam keseharian ibu RM (istri)

disamping mencari nafkah juga bertugas mengatur rumah tangga dan

keuangan di dalam rumah tangga.

3. Struktur Peran

Masing-masing anggota keluarga telah melaksanakan peran yang

telah disepakati, sehingga tidak menimbulkan konflik.

4. Nilai dan Norma Keluarga

Keluarga mengatakan nilai-nilai yang diterapkan dalam keluarga

adalah demokrasi dengan membentuk kebebasan kepada anggota

keluarga tanpa mengabaikan adat istiadat yang ada serta selalu

menghormati yang lebih tua.

E. Fungsi Keluarga

1. Fungsi Afektif

Bersama istri, PP berusaha untuk memenuhi kebutuhan anak-

anaknya. Saling menyayangi satu sama lain, membina kekerabatan

serta saling menghormati orang yang lebih tua, saling bertukar pikiran

dengan sesama anggota keluarga dalam memecahkan masalah yang

dihadapi.

2. Fungsi Sosial

Bapak DO dn ibu RM mengatakan bahwa mereka bertanggung

jawab dalam membesarkan anaknya. Tapi yang lebih berperan adalah

ibu RM yang lebih sering berada dirumah. Keluarga agak mengalami

kesulitan dalam membesarkan anak-anaknya karena klien sering sakit.

Selain itu, karena kurangnya biaya dalam memenuhi kebutuhannya

sehari-hari.

Page 9: GIZI KURANG KOMUNITAS.doc

3. Fungsi Keperawatan Kesehatan

a. Keyakinan, Nilai dan Perilaku Keluarga

Keluarga mengatakan kesehatan merupakan hal yang sangat

berharga yang harus tetap dipelihara dan dijaga. Apabila diantara

salah satu keluarga ada yang sakit maka keluarga akan segera

mengantarkannya berobat ke puskesmas.

b. Definisi Keluarga Tentang Sehat dan Sakit

Keluarga mengatakan sehat adalah suatu keadaan yang baik

dan terhindar dari penyakit. Sedangkan sakit adalah apabila mereka

tidak bisa melakukan akivitas sehari-hari. Keluarga mengatakan

tidak mengetahui bahwa klien KT mengalami sakit kurang gizi.

Keluarga belum memahami tentang penyebab, akibat dan cara

mengatasi anak yang kurang gizi. Keluarga juga mengatakan tidak

mengetahui jenis makanan bergizi yang dibutuhkan oleh anaknya.

Keluarga tampak antusias bertanya mengenai penyebab, akibat dan

cara mengatasi anak yang kurang gizi.

c. Status Kesehatan dan Kerentanan Sakit yang Dirasakan Oleh

Keluarga

Keluarga mengatakan kondisi klien KT saat ini belum

mengalami kemajuan bahkan berat badannya turun dari 11 Kg

menjadi 9 Kg, klien tidak mau makan serta menolak jika diberi

makan.

d. Praktek Diet Keluarga

Ibu RM mengatakan dalam keluarga tidak ada pantangan

makan Klien KT biasanya makan 2-3 kali sehari terdiri dari nasi,

lauk, dan sayur yang dihabiskan ± 5-6 sendok makan sekali makan.

Saat kunjungan tampak klien makan dan habis ±4-5 sendok makan.

Keluarga mengatakan klien KT tidak mau minum susu dengan

alasan susu berbau amis dan tidak enak. Keluarga mengatakan

tidak pernah mencoba mengolah dengan cara lain dalam proses

Page 10: GIZI KURANG KOMUNITAS.doc

pembuatan susu. Terkadang disela-sela jam makan ibu memberi

roti manis, namun klien jarang mau memakannya. Keluarga

mengatakan klien menyukai mie instan dan terkadang hanya

makan mie instan tanpa disertai nasi. Keluarga mengatakan saat

mengolah makan untuk klien disatukan dengan makanan untuk

anggota keluarga lainnya. Saat kunjungan tampak ibu saat

mengolah makanan tidak memisahkan makanan untuk klien

dengan makanan untuk anggota keluarga lainnya.

e. Kebiasaan Tidur dan Istirahat

Keluarga klien mengatakan klien bisa tidur pukul 21.00

WITA dan bangun pukul 08.00 WITA, dan klien tidak biasa tidur

siang.

f. Latihan dan Rekreasi

Keluarga mengatakan tidak memiliki kebiasaan rekreasi.

Mereka lebih senang tinggal di rumah untuk mengobrol dengan

anggota keluarga dan tetangga mereka, namun terkadang mereka

juga berkunjung ke tetangga untuk menonton TV.

g. Penggunaan Obat-obatan dalam Keluarga

Keluraga mengatakan sampai saat ini tidak ada anggota

keuarga yang menggunakan obat-obatan terlarang dan minum-

minuman keras. Keluarga mengatakan bila keluarganya sakit

biasanya langsung dibawa ke Puskesmas.

h. Praktek Keluarga dan Perawatan Diri

Klien dan anggota keluarga yang lain biasa mandi 2 x sehari,

mengganti pakaian 1 x sehari dan keramas 2 x seminggu.kecuali

KT masih dimandikan oleh ibunya karena klien masih kecil dan

belum bisa melakukan kebutuhannya sendiri.

Page 11: GIZI KURANG KOMUNITAS.doc

i. Praktek Lingkungan

PP tidak mempunyai kebiasaan merokok. Keluarga tidak

merasakan adanya bahaya baik pada air, tanah dan udara. Penataan

rumah cukup rapi.

j. Pemeriksaan Kesehatan Secara Teratur

Keluarga mengatakan memeriksakan diri ke puskesmas bila

ada anggota keluarga yang sakit. Tapi klien jarang dibawa ke

posyandu. Keluarga tidak mempunyai kartu KMS klien karena

hilang.

k. Kesehatan Gigi

Dalam keluarga bapak MD tidak terlalu memperhatikan

kesehatan gigi. Mereka hanya biasa menggosok gigi 2x sehari. Dan

tidak pernah ke Dokter gigi kalau hanya untuk kontrol masalah

kesehatan gigi.

l. Riwayat Kesehatan Keluarga

Ibu RM mengatakan anaknya yang terakhir (KT) mengalami

masalah kesehatan dimana berat badan KT susah mengalami

peningkatan.

m. Pelayanan Perawatan Kesehatan yang Diterima

Ibu RM mengatakan pelayanan kesehatan yang diterima

adalah dari puskesmas.

n. Perasaan atau Persepsi Terhadap Pelayanan Kesehatan

Keluarga mengatakan merasa cukup puas dengan pelayanan

yang didapat di puskesmas karena petugas perhatian dan

pelayanannya cukup memuaskan.

o. Sumber Pembiayaan Kesehatan

Ibu NR mengatakan tidak mengeluarkan biaya untuk berobat

ke puskesmas karena sudah mempunyai asuransi kesehatan dari

pemerintah.

Page 12: GIZI KURANG KOMUNITAS.doc

p. Logistik Untuk Mendapatkan Perawatan

Ibu NR mengatakan untuk menjangkau pelayanan

kesehatan dengan menggunakan sepeda motor.

F. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum

a. Bentuk Tubuh : Tegak

b. Bangun Tubuh : Kurus

c. Kesadaran : Compos Mentis

d. BB sblm sakit : 11 Kg

e. BB saat pengkajian : 9 Kg

f. TB saat pengkajian : 110 Cm

g. Lingkar Kepala : 40 Cm

h. Lingkar Lengan : 12 Cm

2. Gejala Karnidal

a. Nadi : 70 x / menit

b. Suhu : 37ºC

c. TD : -

d. RR : 17 x / menit

3. Keadaan fisik

a. Kepala

Pertumbuhan rambut tipis, warna pirang, kebersihan cukup.

b. Mata

Pergerakan bola mata terkoordinasi, konjungtiva merah muda,

sklera putih, mata tidak sayu.

c. Mulut

Lidah bersih, bibir lembab, gigi sudah tumbuh

d. Leher

Pembesaran kelenjar tiroid (-), bendungan vena jugularis (-)

e. Thorak

Page 13: GIZI KURANG KOMUNITAS.doc

Bentuk simetris, pernafasan vasikuler, ronchi - /-, wheezing - / -.

f. Abdomen

Nyeri tekan tidak ada, asites tidak ada

g. Ekstremitas

Ekstermitas bawah dan atas terkoordinasi, edema (-)

G. Koping Keluarga

1. Stresor Jangka Pendek dan Panjang

Keluarga DO mengatakan khawatir dengan keadaan anaknya KT.

Keluarga DO hanya bisa mendoakan agar anaknya cepat sembuh serta

menyerahkan kepada tim kesehatan agar cepat sembuh. Selain itu

stresor yang dialami oleh keluarga sering berkaitan dengan faktor

sosial ekonomi. Dimana biaya yang diperlukan untuk memenuhi

kebutuhan anak-anaknya tidak sedikit sedangkan penghasilan yang

diterima tidak mencukupi dan tidak menentu. Jika ada masalah dalam

keluarga biasanya keluarga akan menyelesaikan bersama-sama.

2. Kemampuan Keluarga Untuk Berespon terhadap Situasi atau Stresor

Keluarga cukup tanggap terhadap stresor yang timbul dalam

keluarganya terutama mengenai keadaan klien KT saat ini.

3. Penggunaan Strategi Koping

Keluarga mengatakan apabila menghadapi suatu masalah

diselesaikan dengan cara musyawarah anggota keluarga ataupun

bantuan sanak saudara atau tetangga terdekat.

4. Strategi Adaptasi Disfungsional

Keluarga mengatakan tidak ada dalam keluarganya yang

menggunakan kekerasan baik bapak DO maupun istrinya.

Page 14: GIZI KURANG KOMUNITAS.doc

H. Analisa Data

TABEL 3

ANALISA DATA

KEPERAWATAN PADA KELURGA BAPAK DO DENGAN KURANG GIZI

DI BANJAR KAYU TULANG, DESA PIPITAN, CANGGU, BADUNG

WILAYAH KERJA PUSKESMAS I CANGGU

TANGGAL 13 JUNI 2008

NO Data Subjektif Data Objektif Masalah1 2 3 41 - Keluarga mengatakan

tidak mengetahui bahwa klien KT mengalami sakit kurang gizi

- Keluarga belum memahami tentang penyebab, akibat dan cara mengatasi anak yang kurang gizi.

- Keluarga juga mengatakan tidak mengetahui jenis makanan bergizi yang dibutuhkan oleh anaknya

- Keluarga mengatakan klien jarang dibawa ke posyandu

- Keluarga mengatakan BB klien KT turun dari 11kg menjadi 9kg

- Keluarga mengatakan klien menyukai mie instan dan terkadang hanya makan mie instan tanpa disertai nasi.

- Keluarga tampak antusias bertanya mengenai penyebab, akibat dan cara mengatasi anak yang kurang gizi.

- Keluarga tidak dapat menunjukkan kartu KMS klien karena hilang.

Kurang Pengetahuan

2 - Keluarga mengatakan BB klien KT turun dari 11kg menjadi 9kg

- Keluarga mengatakan saat mengolah makan untuk klien disatukan dengan makanan untuk anggota

- TB klien : 110cm BB klien : 9 kg LK klien : 40cm LL klien : 12 cm- Saat kunjungan tampak

ibu klien mengolah makanan tanpa memisahkan pengolahan

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan

Page 15: GIZI KURANG KOMUNITAS.doc

keluarga lainnya- Keluarga mengatakan klien

menyukai mie instan dan terkadang hanya makan mie instan tanpa disertai nasi.

makanan untuk klien- Saat makan klien tampak

menghabiskan ± 4-5 sendok makan

I. Rumusan Masalah

1. Kurang pengetahuan

2 Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

J. Skoring

TABEL 4

SKORING MASALAH KURANG PENGETAHUAN

NO Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran1 2 3 4 5

1. Sifat masalah (aktual) 3/3 x ⅓ 1

Kurang pengetahuan keluarga dapat dilihat dari antusias keluarga dalam mengajukan pertanyaan

2.Kemungkinan masalah dapat diubah (dengan

mudah)2/2 x 1 2

Keluarga sangat kooperatif dalam mendengarkan penjelasan yang diberikan

3. Potensi masalah untuk dicegah (cukup) 2/3 x 1 2/3

Adanya keinginan keluarga untuk tahu tentang penyakit yang diderita anaknya

4. Menonjolnya masalah (Masalah harus segera

ditangani)2/2 x 1 1

Keluarga tidak megetahui penyakit yang diderita anaknya sehingga perlu perencanaan dan waktu yang cukup lama dalam penanganannya

jumlah 4 2/3

Page 16: GIZI KURANG KOMUNITAS.doc

TABEL 5

SKORING MASALAH NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran1 2 3 4 5

1. Sifat masalah (aktual) 3/3 x 1 1

Nutrisi klien kurang dari kebutuhan dapat dilihat dari BB yang kurang untuk anak seusianya

2.Kemungkinan masalah

dapat diubah (hanya sebagian)

½ x 2 1

Hal ini karena kurangnya kesadaran keluarga untuk meningkatkan nafsu makan klien

3. Potensi masalah untuk dicegah (cukup) 2/3 x 1 2/3

Adanya perhatian puskesmas terhadap kondisi klien dengan pemantauan BB klien setiap bulan

4.Menonjolnya masalah (Masalah harus segera

ditangani)2/2 x 1 1

Nutrisi kurang dari kebutuhan dapat meningkatkan kemungkinan terkena penyakit ataupun infeksi ataupun infeksi karena kurangnya daya than tubuh

jumlah 3 2/3

K. Diagnosa Keperawatan

1. Kurang pengetahuan tentang pengertian,

penyebab, tanda dan gejala serta cara menanggulangi kurang energi

protein, berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal

penyakit kurang energi protein ditandai dengan Keluarga mengatakan

tidak mengetahui bahwa klien KT mengalami sakit kurang gizi.

Keluarga belum memahami tentang penyebab, akibat dan cara

mengatasi anak yang kurang gizi. Keluarga juga mengatakan tidak

mengetahui jenis makanan bergizi yang dibutuhkan oleh anaknya.

Page 17: GIZI KURANG KOMUNITAS.doc

Keluarga mengatakan klien jarang dibawa ke posyandu. Keluarga

mengatakan BB klien KT turun dari 11 kg menjadi 9 kg. Keluarga

mengatakan klien menyukai mie instan dan terkadang hanya makan

mie instan tanpa disertai nasi.

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga untuk mengenal cara

mengolah makanan yang benar dan sesuai dengan selera klien ditandai

dengan keluarga mengatakan BB klien KT turun dari 11kg menjadi

9kg. Keluarga mengatakan saat mengolah makan untuk klien disatukan

dengan makanan untuk anggota keluarga lainnya. Keluarga

mengatakan klien menyukai mie instan dan terkadang hanya makan

mie instan tanpa disertai nasi. Saat makan klien tampak menghabiskan

± 4-5 sendok makan. TB klien : 110cm, BB klien : 9 kg, LK klien :

40cm, LL klien : 12 cm. Saat kunjungan tampak ibu klien mengolah

makanan tanpa memisahkan pengolahan makanan untuk klien.

II. PERENCANAAN

A. Prioritas Diagnosa Keperawatan Berdasarkan skoring

1. Kurang pengetahuan tentang pengertian, penyebab, tanda dan

gejala serta cara menanggulangi kurang gizi.

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.