gizi fix

14
RINGKASAN ILMU GIZI BERBAGAI CARA MENGHITUNG PENGELUARAN ( KEBUTUHAN ) ENERGI OLEH : DESAK NYM KUSUMA WARDANI ( 007/G/09) INDRI KRISTIANTI (008/G/09) KRISNA NUGRAHA (009/G/09) DEWI PURNAMA (010/G/09) INTAN KUSUMA DEWI (011/G/09) RIRIN RAHAYU (012/G/09) 1

Upload: desakwardani

Post on 15-Jan-2016

228 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

Page 1: gizi fix

RINGKASAN ILMU GIZI

BERBAGAI CARA

MENGHITUNG PENGELUARAN ( KEBUTUHAN ) ENERGI

OLEH :

DESAK NYM KUSUMA WARDANI ( 007/G/09)

INDRI KRISTIANTI (008/G/09)

KRISNA NUGRAHA (009/G/09)

DEWI PURNAMA (010/G/09)

INTAN KUSUMA DEWI (011/G/09)

RIRIN RAHAYU (012/G/09)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

2012

1

Page 2: gizi fix

BERBAGAI CARA MENGHITUNG PENGELUARAN ( KEBUTUHAN ) ENERGI

Pengeluaran energi ( energy expenditure ) tubuh dapat dibagi menjadi dua bagian , yaitu

pengeluaran energi pada saat istirahat ( resting energy expenditure, REE ) dan pengeluaran

energi pada saat exercise ( exercise energy expenditure ) .

Pengeluaran energi saat istirahat ( REE ) tidak berbeda dengan laju metabolisme basal (

basal metabolism rate, BMR ). Laju metabolisme basal ( BMR ) atau energi metabolisme Basal (

EMB ) merupakan jumlah energi minimum yang dibutuhkan untuk melakukan proses – proses

tubuh vital untuk berlangsungnya kehidupan. Contoh pengeluaran energi basal yaitu untuk

pernapasan , sirkulasi , kegiatan kelenjar ( thyroid, adrenal, pancreas, dan pituitary ), dan tonus

otot.

Pengukuran energi basal ( BMR ) ini dilakukan pada keadaan – keadaan berikut :

a. Keadaan post – absorpsi : seseorang harus berpuasa selama 12 jam

b. Istirahat mental dan fisik sebelum test dimulai, biasanya setengah jam dipakai tiduran,

walaupun secara ideal seorang yang diukur tidak boleh bangun dari tempat tidur setelah

istirahat yang lebih lama

c. Tidur terlentang selama test

d. Seseorang yang diukur dalam keadaan sadar

e. Suhu lingkungan sekitar 20 – 25°C

REE ini sedikit lebih tinggi dari pada BMR . REE menggambarkan BMR ditambah dengan

beberapa tambahan pengeluaran energi yang berhubungan dengan pencernaan pangan, tekanan

terhadap dingin, stress dan aktivitas sedentary seperti duduk.

Faktor – faktor yang mempengaruhi BMR atau REE yaitu :

a. Komposisi Tubuh

Seluruh jaringan tubuh yang secara metabolic aktif dan konstan melakukan pemecahan dan

perbaikan, serta berpartisipasi pada fungsi – fungsi vital tubuh, mengkonsumsi sejumlah

besar oksigen per unit berat dan menghasilkan lebih banyak panas . Oleh karena itu ,

BMR/REE lebih tinggi pada individu yang memiliki jaringan aktif yang lebih besar.

2

Page 3: gizi fix

b. Kondisi Tubuh

Seseorang yang keadaan fisiknya baik memiliki jaringan aktif yang lebih banyak dari pada

seseorang yang tidak melakukan exercise, sehingga BMR atau REE pekerja aktif lebih

tinggi dari seseorang yang kurang aktif.

c. Jenis Kelamin

Perbedaan komposisi tubuh antara laki – laki dan wanita dengan umur, berat badan, dan

tinggi yang sama telah banyak diamati . Wanita mempunyai lebih banyak lemak dan lebih

sedikit otot dari pada laki – laki . Dengan demikian, BMR atau REE wanita per satuan

beratnya lebih rendah daripada laki - laki .

d. Sekresi Hormon

Sekresi hormon kelenjar thyroid dan adrenal mempunyai pengaruh yang lebih besar

terhadap energi basal daripada faktor tunggal lainnya . Kedua kelenjar tersebut memiliki

pengaruh merangsang.

e. Hipothyroidisme dan hiperthyroidisme

Hipothyroidisme merupakan akibat dari sekresi thyroksin yang rendah ( hormone thyroid

yang berisi iodium ) dan mungkin direlefleksikan dalam penurunan BMR sekitar 30

persen. Sebaliknya hiperthyroidisme, yang dicirikan dengan sekresi thyroksin yang diatas

normal, menyebabkan peningkatan BMR sekitar 50 % .

f. Umur

BMR berubah menurut umur . Pada saat lahir BMRnya tinggi, selanjutnya meningkat

sampai ia berusia dua tahun . Kemudian secara gradual menurun, kecuali pada saat

pubertas yang terjadi kenaikan BMR .

g. Kehamilan

Selama trisemester terakhir kehamilan, BMR meningkat sekitar 20 % diatas normal. Hal

ini disebabkan oleh aktivitas metabolic fetus dan placenta yang tinggi atau oleh

peningkatan aktivitas metabolic pada jaringan maternal .

h. Suhu Tubuh

Setiap peningkatan suhu tubuh 1°C akan terjadi peningkatan BMR rata – rata sekitar 13 %.

Dengan demikian, apabila terjadi deman pada seseorang maka BMRnya akan meningkat .

3

Page 4: gizi fix

i. Suhu Lingkungan

Apabila suhu lingkungan lebih dingin, maka BMR akan meningkat sedikit dan terjadi juga

pada kondisi sebaliknya. Peningkatan BMR pada lingkungan yang dingin karena tubuh

berusaha menghangatkan dengan cara memproduksi panas yang lebih banyak . Hal ini

dikenal sebagai cold-induced thermogenesis .

Semua faktor diatas lebih merupakan faktor – faktor yang mempengaruhi BMR, sedangkan

REE, selain semua faktor diatas juga dipengaruhi oleh faktor aktivitas dan faktor specific

dynamic action makanan, sekarang dikenal dengan dietary-induced thermogenesis ( DIT ) atau

thermic effect of food (TEF ) . DIT merupakan pengeluaran energi untuk mencerna atau

memecah atau mensintesis zat – zat gizi di dalam tubuh .

Bagaimana cara menduga BMR atau RMR ? ada beberapa metode yang dapat digunakan

yaitu :

a. Berdasarkan bobot tubuh, dengan rumus sebagai berikut :

untuk laki – laki, BMR :

1.0 kkl/kgBB/jam x berat badan ( kg ) x 24 jam

untuk wanita, BMR :

0.9 kkal/kgBB/jam x berat badan ( kg ) x 24 jam

b. Berdasarkan ukuran metabolic tubuh :

BMR = 70 x BB( kg )0.75

c. Rumus Du Bois

Pertama – tama tentukan luas permukaan tubuh dengan menggunakan table luas permukaan

tubuh. Kemudian dengan menggunakan table, cari BMRnya per m2 luas permukaan per

jam, lalu kalikan. Hasilnya dikali 24 jam, didapatlah BMR.

d. Rumus Harris dan Benedict

Wanita :

BMR = 65.5096 + 9.563 BB( kg ) + 1.85 TB ( cm ) – 4.676 umur( th )

Laki – Laki :

BMR = 66.473 + 13.752 BB ( kg ) + 5.003 TB( cm ) – 6.755 umur ( th )

4

Page 5: gizi fix

e. Persamaan FAO/WHO/UNU, 1985

Dalam laporan FAO/WHO/UNU ( 1985 ) persamaan ini disebut sebagai persamaan

untuk menduga BMR, sedangkan Dewan Riset Nasional – Amerika ( 1989 ) menyebutnya

dengan REE .

Tabel 11. Persamaan untuk menafsir BMR atau REE

Kelompok

Umur

BMR Koefisien korelasi

Laki – laki Wanita Laki - laki Wanita

( tahun )

0-3

3-10

10-18

18-30

30-60

>60

( kkal / hari )

0.97

0.86

0.90

0.65

0.60

0.79

0.97

0.85

0.75

0.72

0.70

0.74

69.9 B – 54

22.7 B + 495

17.5 B + 651

15.3 B + 679

11.6 B + 879

13.5 B + 487

61.0 B – 51

22.5 B + 499

12.2 B + 746

14.7 B + 496

8.7 B + 829

10.5 B + 596

Sumber : FAO / WHO / UNU ( 1985 )

Keterangan : B = berat badan ( kg )

Contoh : Seorang laki – laki berumur 20 tahun, dengan berat badan 50 kg, maka BMR

atau REEnya sebagai berikut .

BMR atau REE = 15.3 B + 679 kkal

= 15.3 ( 50 ) + 679 kkal

= 1444 kkal

Pengeluaran Energi pada saat Exercise

Jumlah energi yang dikeluarkan setiap hari tergantung pada jenis dan lamanya melakukan

aktivitas fisik . Dalam membahas pengeluaran energi saat exercise, sebaiknya kita bedakan

antara pengeluaran energi bersih ( net energy expenditure ) dan pengeluaran energi kotor ( grass

energy expenditure ) . Pada pengeluaran energi kotor sudah termasuk energi BMR dan respon

metabolic terhadap pangan ( atau kita kenal juga sebagai thermic effect of food ) atau REE,

sedangkan pengeluaran energi bersih berarti hanya energi yang dikeluarkan untuk aktivitas

5

Page 6: gizi fix

tertentu saja . Pengeluaran energi bersih merupakan selisih antara pengeluaran energi kotor

dikurangi pengeluaran energi pada saat istirahat ( REE ) .

Pengeluaran Energi Total

Pengeluaran energi total merupakan penjumlahan dari pengeluaran energi saat istirahat

( REE ) atau BMR dengan pengeluaran energi bersih dari berbagai aktivitas yang kita lakukan

selama sehari . Pengeluaran energi biasa kita lakukan sehari – hari ( habitual energy expenditure

) biasanya dapat digunakan untuk menduga kebutuhan energi harian kita. Hanya saja masalahnya

sulit menentukan habitual energy expenditure, yang sering kita amati hanyalah actual energy

expenditure . Untuk menduga habitual energy expenditure biasanya dapat dilakukan dengan cara

merekam kegiatan atau energi yang dikeluarkan selama beberapa hari sampai mingguan,

sehingga nilai rata – ratanya dapat dipakai untuk menduga kebutuhan energi harian orang

tersebut .

Bagaimana menduga pengeluaran energi total ? Banyak cara yang dapat dipakai untuk

menduga pengeluaran energi total .

Cara pertama ( metode factorial)

Contoh Perhitungan Cara Pertama . Kalau kita gunakan subjek diatas sebagai contoh, yaitu

laki – laki, umur 17 tahun, berat badan 50 kg, maka urutan perhitungan yang harus dilakukan

adalah :

a. hitung energi metabolisme basal ( BMR atau REE ) . cara menghitungnya dapat

dilakukan dengan 5 cara ( lihat topik pengeluaran energi saat istirahat ) . salah satu cara

( sebagai contoh ) adalah menggunakan table 1 . seperti yang sudah dihitung diatas BMR

atau REE orang tersebut adalah 1526 kkal/hari ( ingat BMR harus per hari, karena kita

menghitung pengeluaran energi selama sehari ) .

b. Hitung energi untuk aktivitas selam 24 jam. Misalkan, dari rekaman harian pola kegiatan

orang tersebut disajikan pada table 2, maka energi yang dikeluarkan ( biaya energi )

untuk aktivitas tersebut dapat dihitung .

6

Pengeluaran energi bersih = Pengeluaran energi kotor – Pengeluaran energi istirahat

(REE)

Page 7: gizi fix

c. Tambahan energi basal ( REE atau BMR ) dengan energi aktivitas . Jadi, 1526 kkal + 668

kkal = 2194 kkal .

d. Hitung energi SDA atau TEF, yaitu total energi basal + energi aktivitas ( c ) dikalikan

dengan 10 % x 2194 kkal = 220 kkal .

e. Pengeluaran energi total adalah penjumlahan energi adalah penjumlahan energi basal +

energi aktivitas + energi SDA . Jadi 1526 + 668 + 220 kkal = 2414 kkal atau setara

dengan 2400 kkal .

Aktivitas

Waktu( jam )( A )

Energi Yang Dikeluarkan

kkal/kgBB/menit**( B )

kkal/kgBB( A ) x ( B ) x 60 menit

Berpaian

Duduk – Duduk

Berjalan ( 3 mph )

Berdiri

Mengetik

Tidur*

Main piano

Makan

1.5

6.5

2.0

1.0

4.0

8.0

0.5

0.5

24 jam

0.012

0.007

0.033

0.008

0.017

-

0.033

0.007

1.05

2.6

4.0

0.5

4.0

-

1.0

0.2

13.35

Tabel 2. pola Aktivitas Harian Subjek dan Energi Yang Dikeluarkan

* nilai energi tidur tidak perlu dihitung, sebab sudah dihitung pada BMR atau REE

** diambil dari daftar lampiran 2 .

Dengan demikian, energi aktivitas selama sehari =

= 13.35 kkal/kgBB x 50 kg ( BB )

= 668 kkal sehari

Cara Kedua

Tabel 3 . Pola dan Lama Melakukan Aktivitas Subjek Untuk Cara Kedua Lampiran

Aktivitas

Waktu( jam )( A )

Energi Yang Dikeluarkan

kkal/kgBB/menit*( B )

kkal/kgBB( A ) x ( B ) x 60 menit

Berpaian

Duduk – Duduk

1.5

6.5

0.023

0.021

2.07

8.19

7

Page 8: gizi fix

Berjalan ( 3 mph )

Berdiri

Mengetik

Tidur*

Main piano

makan

2.0

1.0

4.0

8.0

0.5

0.5

24 jam

0.064

0.027

0.031

0.018

0.040

0.023

7.68

1.62

7.44

8.64

1.20

0.69

37.53

* Diambil dari lampiran 3 .

Kemudian nilai energi yang dikeluarkan yang ditemukan pada tabel 3 tersebut dikalikan

dengan berat badan orang tersebut, yaitu : 37.53 kkal/kgBB x 50 kg( BB ) = 1877 kkal atau

setara dengan 1900 kkal .

Cara ketiga adalah rule of thumb . Cara ini dipakai bagi mereka yang ingin mendapatkan

jawaban cepat, tetapi bobot tubuhnya haruslah dalam keadaan normal .

Kebutuhan Energi = BB x 12 kkal ( wanita kerja ringan )

x 14 kkal ( pria kerja ringan )

x 15 kkal ( Wanita kerja sedang )

x 17 kkal ( pria kerja sedang )

x 18 kkal ( wanita kerja berat )

x 20 kkal ( pria kerja berat )

Tabel 4. Pola dan Lama Melakukan Aktivitas Subjek untuk Cara Kedua lampiran 4

Aktivitas

Waktu( jam )( A )

Energi Yang Dikeluarkan

KonstantaMetabolik*

( B )

BMR( kkal/jam )

( B )

EnergiTotal

( kkal )(A)x(B)x(C)

Berpaian

Duduk – Duduk

Berjalan ( 3 mph )

Berdiri

Mengetik

Tidur*

Main piano

1.5

6.5

2.0

1.0

4.0

8.0

0.5

1.5

1.2

2.8

1.4

1.6

1.0

1.4

64

64

64

64

64

64

64

144

449.2

358.4

89.6

409.6

512

44.8

8

Page 9: gizi fix

Makan 0.5

24 jam

1.4 64 44.8

2102.4

Cara Keempat adalah menggunakan standar makanan orang Kanada dengan memakai tabel

dibawah ini :

Usia( Tahun )

kkal/kg berat badan

Pria Wanita

13 - 15

16 - 18

19 - 24

25 – 49

50 – 74

75+

57

51

42

36

31

29

46

40

36

32

29

23

Misalnya : seorang laki – laki dengan berat badan 50 kg dan umurnya 20 tahun, maka

kebutuhan energinya yang dihitung dengan cara keempat tersebut adalah 50 x 42 kkal = 2100

kkal .

Cara Kelima adalah menggunakan cara cepat menurut FAO/WHO/UNU ( 1985 ) terutama

untuk orang dewasa . Metode ini gampang dilakukan karena hanya mengalikan energi basal

( BMR atau REE ) dengan faktor pengali dibawah ini :

Pria

Wanita

Ringan Sedang Berat

1.55

1.56

1.78

1.64

2.10

1.82

Contoh : Subjeknya sama dengan contoh cara pertama . Sehingga BMR atau REEnya adalah

1526 kkal/hari . Apabila kita ingin tahu kebutuhan energinya dalam kegiatan ringan, maka BMR

atau REE tersebut dikalikan dengan 1.55 ( orang tersebut laki – laki ), yaitu 1.55 x 1526 kkal =

2365 kkal .

Cara Keenam adalah menduga kecukupan energi dengan menggunakan Angka Kecukupan

Gizi yang dianjurkan untuk orang Indonesia ( lampiran 5 ) .

9

Page 10: gizi fix

Misalnya subjeknya adalah sama dengan contoh cara pertama, yaitu laki – laki berumur 17

tahun dengan berat badan 50 kg, maka kecukupan energinya adalah 50/53 x 2360 kkal = 2226

kkal sehari .

10