gigi protesa goyang tidak harus dicabut

10
SKENARIO 7 Gigi Protesa Goyang tidak Harus Dicabut Penderita perempuan usia 40 tahun datang ke praktik dokter gigi dengan keluhan gusi di sekitar gigi geraham belakang kiri bawah sering berdarah. Pada pemeriksaan intra oral ditemukan bahwa gigi 36 telah terpasang protesa implant, dengan goyang derajat satu, jaringan ging5va Nampak kemerahan dan mudah berdarah, pada pmeneriksaan kedalaman probing 4mm juga diregio tersebut didapatkan banyak sekali debris dan plak. Menurut dokter gigi terjadi kelainan keradangan di sekitar implant gigi, sehingga perlu pemeriksaan penunjang dan tindakan perawatan secara khusus. STEP 1 Identifikasi Kata Sulit Protesa implant yaitu: Suatu alat yang ditanam secara bedah ke dalam jaringan lunak atau tulang rahang sehingga dapat berfungsi sebagai akar pengganti untuk menahan gigi tiruan maupun jembatan. STEP 2 Identifikasi Permasalahan Dalam Skenario 1

Upload: resti-ayu-indriana

Post on 08-Nov-2015

21 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

1. Apa diagnose pada kasus diskenario?• Pemeriksaan klinis • Pemeriksaan penunjang dan tujuan dilakukan pemeriksaan tersebut?2. Apa etiologi dari kelaianan yang ada pada kasus di scenario?3. Apa yang menjadi pertimbangan dokter gigi untuk melakukan perawatan di scenario?4. Apa rencana perawatan pada kasus di scenario?

TRANSCRIPT

SKENARIO 7Gigi Protesa Goyang tidak Harus DicabutPenderita perempuan usia 40 tahun datang ke praktik dokter gigi dengan keluhan gusi di sekitar gigi geraham belakang kiri bawah sering berdarah. Pada pemeriksaan intra oral ditemukan bahwa gigi 36 telah terpasang protesa implant, dengan goyang derajat satu, jaringan ging5va Nampak kemerahan dan mudah berdarah, pada pmeneriksaan kedalaman probing 4mm juga diregio tersebut didapatkan banyak sekali debris dan plak. Menurut dokter gigi terjadi kelainan keradangan di sekitar implant gigi, sehingga perlu pemeriksaan penunjang dan tindakan perawatan secara khusus.

STEP 1Identifikasi Kata SulitProtesa implant yaitu:Suatu alat yang ditanam secara bedah ke dalam jaringan lunak atau tulang rahang sehingga dapat berfungsi sebagai akar pengganti untuk menahan gigi tiruan maupun jembatan.

STEP 2Identifikasi Permasalahan Dalam Skenario1. Apa diagnose pada kasus diskenario? Pemeriksaan klinis Pemeriksaan penunjang dan tujuan dilakukan pemeriksaan tersebut?2. Apa etiologi dari kelaianan yang ada pada kasus di scenario?3. Apa yang menjadi pertimbangan dokter gigi untuk melakukan perawatan di scenario?4. Apa rencana perawatan pada kasus di scenario?

STEP 3Brainstrorming1. Diagnose pada kasus di scenario adalahDiagnosis yang terdapat pada kasus diskenario adalah peri implantitis dengan jenis mild periimplantitis. Periimplantitis sendiri merupakan peradangan yang terjadi pada daerah periodontal di sekitar implant gigi. Mild peri implantitis sendiri merupakan jenis kedangan implant yang masih dalam skala ringan. Tanda tanda klinis:Terjadinya mild periimplantitis dapat diketahui dari tanda-tanda klinis yaitu: Adanya pembengkakan Adanya kemerahan pada gingival disekitar daerah implant BOP positif Adanya fistule Tanda awal dari periimplan mukositis dan merupakan tanda awal dari periimplantitis osseotitis. Pemeriksaan penunjangPemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada kasus di scenario adalah radiografi. Radiografi yang digunakan dapat menggunakan periapikal, panoramic, oklusal, lateral, sefalometri, dll. Selain itu, dapat pula digunakan radiografi jenis tiga dimensi seperti, CT scan, danj dental phanoramic tophografi. Kelebihannya dalam menggunakan radiografi jenis tiga dimensi ini lebih akurat dari pada yang dua dimensi. Namun kekurangannya adalah hasil gambar pemeriksaan biasanya mengalami pembesaran. Pemeriksaan radiografi bertujuan untuk: Untuk memperoleh informasi kondisi tulang Untuk mengetahui kualitas dan kuantitas tulang Untuk mengetahui daerah jaringan periodontal pada periapikal Untuk mengetahui fixture implant Sebagai pedoman untuk menentukan rencana perawatan

2. Etiologi dari peri implantitis adalah Etiologi utama Bakteri dan plakPeriimpalntitis sendiri terjadi akibat akumulasi bakteri dan plak yang berlebih pada sekitar implant gigi yang kemudian menimbulkan keradangan periodontal disekitar implant. Bakteri dan plak sendiri biasanya yang sering terjadi akibat kurang sterilnya implant ketika dimasukkan ke dalam rongga mulut. Selain itu, juga bisa didapat dari pasien sendiri yang kurang dalam menjaga OH rongga mulutnya. Mikroflora pada pasien perimplantitis hamper sama dengan pasien yang memiliki kealinan penyakit periodontal, seperti mikroorganisem gram negative, motile, dan an aerob. Jenis bakteri yang sering ditemukan pada periimplantitis adalah Prevotella intermedia dan Phorphyromonas ginggivalis. Factor biomekanikalPenurunan proses osteointegrasi atau tidak terjadinya osteointegrasi dapat terjadi akibat dari adanya gaya biomekanikal yang memicu adanya peningkatan stress atau mikrofraktur antara tulang dengan implant. Factor factor yang mempengaruhi kegagalan atau penurunan osseointegrasi adalah: Implant yang ditempatkan pada tulang dalam kondisi yang buruk atau rendah Superstruktur gigi protesa tidak sesuai dengan implant yang digunakan Pasien memiliki beban oklusi yang besar, misalnya pasien dengan kelainan parafungsional Posisi implant atau jumlah implant yang ditempatkan secara keseluruhan tidak memadai untuk mentransmisikan beban secara ideal ke atas permukaan implant. Etiologi predisposisi Reaksi alergiReaksi alergi yang timbul pada pasien pengguna implant dikarenakan karena bahan yang digunakan tidak biokompatibel sehingga timbul suatu reaksi penolakan pada tubuh. Reaksi alergi pada pemasangan dental implant ini biasanya terjadi pada era tahun 90-an. Pada era sekarang ini, sangat minimal atau bahkan tidak ada yang timbul reaksi alergi pada pasien karena teknologi dan bahan yang digunakan lebih mengarah pada terbentuknya proses osseointegritas sehingga jauh lebih aman. Penyakit sistemikAdanya penyakit sistemik pada pasien maka akan memperparah kondisi pasien. Misalnya saja diabetes milletus dan osteoporosis yang akan menurunkan kualitas tulang. Factor socialFactor social yang memicu kegagalan osseointegritas tulang antara laian merokok, oral hygine pasien yang sangat buruk, penyalahgunaan narkoba, dan bruxism.

3. Pertimbangan dokter gigi dalam melakukan perawatan adalah Kondisi sistemik dari pasien Motivasi dan kooperativ dari pasien. Hal ini dilakukan untuk mendukung lancaranya perawatan yang akan dijalani Kondisi intraoral dari pasien Berdasakan keparahan yang di derita, misalnya: kedalaman poket, BOP, jumlah kehilangan tulang, dan morfologi cacat Etiologi yang menjadi penyebab, karena akan mempengaruhi dalam melakukan tidakan perawatan nantinya. Perlu adanya pemeriksaan penunjang

4. Rencana perawatan pada kasus diskenario adalahRencana perawatan dalam melakukan suatu tindakan berdasarkan etiologi penyakit tersebut. Karena di scenario tidak dijelaskan dengan begitu detail, maka rencana yang dilakukan, yaitu:a. Tindakan konservatifTindakan konservatif ini dilakukan apabila tidak terjadi kehilangan tulang. Tindakan konservatif ini dapat meliputi: Manual treatmentManual treatment yang dimaksud adalah melakukan scaling. Scaling yang digunakan menggunaka alat scaling dari plastic. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kerjadinya kerusakan pada implant itu sendiri. MedikasiDapat digunakan terapi chlorhexidine sebagai terapi tambahan. Chlorhexidine dalam badan implant dapat memiliki efek membunuh mikroorganisme. Selain itu, juga berfungsi menghambat pembentukan plak gigi. InovatifDapat menggunakan laser ataupu foto dinamik. Laser yang digunakan biasanya adalah cahaya daro karbondioksida atau dioxe. b. Tindakan bedahTahap tahap dalam melakukan tindakan periimplantitis, yaitu: Pemberian antibiotic secara sistemik selama tiga hari sebelum operasi yang setara dengan metronidazol 400mg Pemebrian obat kumur 0,2 % chlorhexidine 1 menit sebelum operasi Melakukan insisi dan flap full thickness disekitar daeraha yang terinfeksi Melakukan kuretase pada tulang dan jaringan lunak dengan menggunakan kuret serat karbon Menempelkan kasa yang telah dicelupkan pada larutan chlorhexidine 0,2 % ditempat yang terinfeksi dan biarkan selama lima menit Mengambil kasa dan melakukan irigasi dengan saline steril yang telah dicampur dengan satu gram tetrasiklin Membubuhkan bone graf pada daerah yang terflap jika jumlah tulang yang hilang atau terbuang terrlalu besar Memberi membrane kolagen Dilakukan penjahitan Dilakukan pemberian periodontal dressing

STEP 4Mapping

Peri-implantitisPemeriksaan klinisPemeriksaan penunjangRencana perawatanPenatalaksanaan

STEP 5PR1. Pengukuran kehilangan tulang2. Perawatan implant tanpa menggunakan foto radiologiLOMahasiswa mampu memahami dan menjelaskan1. Pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang pada peri-implantitis2. Penatalaksanaan peri-implantitis1