ggggg

24
MAKALAH PENGEMBANG PETERNAKAN DISUSUN OLEH : Nama:Dimas Pringga Digda Nim:D0A013030 FAKULTAS PERTERNAKAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2014

Upload: saifulhuzda

Post on 25-Nov-2015

20 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

ra penting

TRANSCRIPT

MAKALAH PENGEMBANG PETERNAKAN

DISUSUN OLEH :Nama:Dimas Pringga DigdaNim:D0A013030

FAKULTAS PERTERNAKAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO2014

BAB IPENDAHULUAN1.1LatarBelakangSapi merupakan salah satu hewan ternak yang penting sebagai sumber proteinhewani,selain kambing,dombadan ayam.Sapi mengasilkan sekitar50% (45-55%)kebutuhan daging di dunia, 95% kebutuhan susu dan 85% kebutuhan kulit (MenteriNegaraRisetdanTeknologi2005).SapiberasaldarifamiliBovidae,sepertihalnyabison, banteng, kerbau (Bubalus) Kerbau Afrika (Syncherus), dan anoa.Pemeliharaan sapi secara intensif mulai dilakukan sekitar 400 tahun SM. Sapidiperkirakan berasal dari Asia Tengah, kemudian menyebar ke Eropa, Afrika danseluruh wilayah Asia. Menjelang akhir abad ke-19, Sapi Ongole dari India dimasukanke Pulau Sumba dan sejak saat itu pulau tersebut dijadikan tempat pembiakan sapiOngole murni. Pada tahun 1957 telah dilakukan perbaikan mutu genetik sapi Maduradengan jalan menyilangkannya dengan sapi Red Deen. Persilagan lain yaitu antarasapilokal(peranakanOngole)dengansapi perahFrisianHolsteindiGratigunadiperolehsapiperahjenisbaruyangsesuaidenganiklimdankondisidiIndonesia(Menteri Negara Riset dan Tegnologi 2005).Secara garis besar, bangsa sapi (Bos) yang terdapat di dunia ada dua, yaitu:kelompok yang berasal dari sapi Zebu ( Bos Indicus) atau jenis sapi yang berpunuk,yang berasaldan tersebar di daerahtropis serta kelompok dariBos Primigenius,yangtersebar di daerah sub tropis atau lebih dikenal dengan Bos Taurus. Di Indonesia,manajemenpemeliharaanbiasanyaterbagiataspemeliharaansapiperahdansapipotong.1.2TujuanTujuan penulisan makalah iniadalah untuk memenuhisalah satutugas matakuliah pengembang peternakan yang di ampu oleh dosen Ir.Triana Yuni Astuti 1.3ManfaatUntuk mengetahui asal usulsapiperah yang ada di Indonesia,jenis jenisnya,caramemanajemenpemeliharaansapiperah,caramemproduksidanpenanganan sapi perah

BAB IIPEMBAHASAN2.1Asal Usul Sapi PerahKeberadaan sapi perah di Indonesia berawal pada kebutuhan susu sapi segarbagi orang Eropa yang bekerja diperkebunan perkebunan milik Belanda. Sapi perahpertamaHissar,yangdidatangkankedaerahSumatraTimur,terutamadiMedandanDeli Serdang pada tahun 1885. Sapi Hissar ini kemudian dipelihara oleh peternak sapiyang berasal dari India, yang memang telah lama menetap di daerah Sumatra Timur.Walaupun produksinya sangat rendah peternak sapi sudah dapat mencukupi kebutuhanlokal.Dalam perkembangannya, kebutuhan akan susu sapi terus meningkat sesuaidenganjumlahorangEropayangdatangkeIndonesia.Belandakemudianmemutuskan untuk mendatangan sapi jatan jenis Fresian Holstein ke Pasuran, JawaTimur, pada tahun 1891. Sapi pejantan ini digunakan untuk meningkatkan sapi sapilokal menjadi sapi perah. Kemudian pada tahun 1900 kembali didatangkan sapi jenisFresianHolsteinke daerahLembang, JawaBarat, yang kemudian berkembang pesatdan menyebar ke daerah daerah lain disekitar Jawa Barat.Padatahun1939,duapuluhduaekorsapipenjantanFresianHolsteindidatangkan ke daerah Grati, Pasuruan. Sapi ini melengkapi sapi perah jenis lain:Milkingshorthorn,ayrshiredanjerseeyyangtelahdidatangkansebelumnyadariAustralia.Grading up ini menghasilkan sapi perah bangsa baru yang nantinya di kenaldengan nama sapi grati. Sapi jenis ini telah mendapat pengakuan internasional sebagaibangsasapiperahIndonesia.Namunkarenatidakadapembinaan,kemampuanproduksi sapi grati kian hari kian menurun, termasuk juga populasinya.Pada tahun 1957, pemerintah mengimpor sapi jenis red Danish dari Denmark.Sangat disayangkan populasi jenis ini tidak juga dapat berkembang baik di Indonesia,karena peternak tidakmenyukainya. Untukmemenuhi kebutuhan susuyang terusmeningkat, pemerintah beberapa kali mengimpor sapi dari beberapa Negara seperti :1.Tahun 1962,dariDenmark jenispriesian Holstein2.Tahun 1964, dari Belanda 1354 ekor sapi jenis priesian holstein3.Tahun 1979, dari Australia danSelandia barujenis presian HolsteinSelama periode 1979-1984, jumlah sapi perah yang diimpor sudah mencapai67 ekor. Jumlah ini ternyata masih kurang, pada tahun 1988 kembali didatangkan sapiperah jenis priesian Holstein dari amerika serikat dan selandia baru yang disebarkan dipulau jawa.Tersebarnya sapi perah import ini, akhirnya memang dapat menaikan totalproduksisusu,tetapitidakmaksimalsepertiproduksisusudiNegaraasalnya.Penyebabnyaadalahpemberianpakandantatalaksanapemeliharaanyangbelumsempurna.Sapi-sapiimportinijugamenyebabkanlahirnyasapiperahperanakanpriesianHolstein,yangtidakdapatdisebutsebagaisapibangsabarukarenamerupakanhasilperkawinanyangtidakdirencanakan.Produksisusudarisapiperanakanpriesiansangatrendah,akhirnyabanyakdarisapiperanakanpriesianinidijual belikan sebagai ternak sapi pedaging atau sapi potong.Penyebaransapiperahdiindonesia,sesungguhnyatidakmerata,karenamayoritas berada di beberapa provinsi pulau jawa, seperti di :1.Jawa barat : pangalengan, lembang, kabupaten bandung, bogor dan sukabumi2.Jawatimur: nongkojajar,pujon, batu dan pasuruan3.Jawa tengah : boyo lali, ungaran, salatiga, solo4.DKIJakartaKhusus untuk sapi perah yang berada di DKI jakarta memang sudah tidakdapat dikembangkan dan di pertahankan lagi. Mengingat pengembangan DKI Jakartasebagai kota metropolitan dimana sudah tidak ada lahan yang peruntukannya sesuaiuntuk peternakan.2.2JenisJenis Sapi Peraha.Ayrshire

BangsasapiAyrshiredikembangkandidaerahAyr,yaitudidaerahbagianbaratSkotlandia.Wilayahtersebutdingindanlembab,padangrumputrelativetidakbanyaktersedia. Dengan demikianMaka ternakterseleksisecaraalamiahakanketahanandankesanggupannyauntukmerumput (Blakely,1991).PolawarnabangsasapiAyrshirebervariasidarimerahdanputihsampaiwarnamahagonidanputihBangsasapiinilebihbersifatgugupatauterkejutbiladibandingkandenganbangsa-bangsayanglain.Parapeternakdahulunampakmasihberhati-hatidalamusaha mereka dalam melakukan seleksi kearah tipe yang bagus. Hasil itu masihnampakdalamgayapenampilan,simetri,perlekatanambingyangnampak,disamping kehalusan dankebersihannyasebagaitipe perah.Sapi Ayrshirehanyatermasuk dalam peringkat sedang dari sudut daging serta pedet yang dilahirkan.Rata-rata bobot badan sapi betina dewasa 1250 pound dan sapi jantan mencapai1600-2300pound.Produksisusu menurutDHIA (1965/1966) rata-rata10312pound dengan kadar lemak 4% (Prihadi,1997).

b.Brown Swiss

BangsasapiBrownSwissbanyakdikembangkandilereng-lereng pegunungan diSwiss. Sapi inimerumput di kaki-kaki gunung padasaat musim semi sampai lereng yangpalingtinggisaatmusimpanas.Keadaan alam seperti itu melahirkanhewan-hewanyangtangguhakankemampuanmerumputyang bagus.Ukuranbadannyayangbesarsertalemak badannya yang berwarna putihmenjadikannyasapiyangdisukaiuntukproduksidaging(Blakely,1991).Warna sapi Brown Swissbervariasi mulai daricoklat muda sampai coklatgelap, serta tercatat sebagai sapi yang mudah dikendalikan dengan kecenderunganbersifatacuh.SapiBrownSwissdikembangkanuntuktujuanproduksikejudandaging, serta produksi susunya dalam jumlah besar dengan kandungan bahan padatdan lemak yang relative tinggi. Bobot badan sapi betina dewasa 1200-1400 pound,sedangsapijantanBrownSwiss1600-2400pound.Produksisusurata-ratamencapai 10860 pound dengan kadar lemak 4,1% dan warna lemak susunya agakputih (Blakely,1991).c.Guernsey

BangsasapiGuernseydikembangkan di pulau Guernseydi Inggris. Pulau tersebut terkenaldenganpadangrumputnyayangbagus,sehinggapadaawal-awalseleksinya, sifat-sifat kemampuanmerumput bukan hal penting yangterlalu diperhatikan.SapiperahGuernseyberwarnacoklatmudadengantotol-totolputihyangnampakjelas.Sapitersebutsangatjinak,tetapikarenalemakbadannyayang berwarna kekuningan sertaukuranbadan yang kecilmenyebabkantidaBangsasapiinilebihbersifatgugupatauterkejutbiladibandingkandenganbangsa-bangsayanglain.Parapeternakdahulunampakmasihberhati-hatidalamusaha mereka dalam melakukan seleksi kearah tipe yang bagus. Hasil itu masihnampakdalamgayapenampilan,simetri,perlekatanambingyangnampak,disamping kehalusan dankebersihannyasebagaitipe perah.Sapi Ayrshirehanyatermasuk dalam peringkat sedang dari sudut daging serta pedet yang dilahirkan.Rata-rata bobot badan sapi betina dewasa 1250 pound dan sapi jantan mencapai1600-2300pound.Produksisusu menurutDHIA (1965/1966) rata-rata10312pound dengan kadar lemak 4% (Prihadi,1997).d.Jersey

SapiJerseydikembangkandipulauJerseydiInggrisyangterletak hanya sekitar 22 mil daripulauGuernsey.SepertihalnyapulauGuernsey,pulauJerseyjugamempunyaipadangrumputyangbagussehinggaseleksikearahkemampuanmerumputtidakmenjadi perhatian pokok. Pulau ituhasilutamanyaadalahmentega,dengandemikiansapiJerseydikembangkanuntuktujuanproduksilemaksusuyangbanyak,sifatyangsampaikinipunmasihmenjadiperhatian.Dalammasaperkembanganbangsaini,hanyasapi-sapiyangbagussajalahyangtetapdipeliharasehinggasapiJerseyinimasihterkenalkarenakeseragamannya (Blakely,1991).Susu yang berasal dari sapi yang berwarna coklat ini, warnanya kuningkarena kandungankarotennya tinggi serta persentase lemak dan bahan padatnyajuagtinggi.SepertihalnyasapiGuernsey,sapiJerseytidakdisukaiuntuktujuanproduksi dagingsertapedetyang akandipotong. Bobotsapibetinadewasaantara800-1100 pound. Produksi susu sapi Jersey tidak begitu tinggi, menurut standarDHIA (1965/1966) rata-rataproduksi sapiJersey 8319pound/tahun, tetapikadarlemaknya sangat tinggi rata-rata 5,2% (Prihadi,1997).

e.Holstein Friesien

BangsasapiHolstein-Friesien adalah bangsa sapi perahyang paling menonjol di AmerikaSerikat,jumlahnyacukupbanyak,meliputi antara 80 sampai 90% dariseluruhsapiperahyangada.AsalnyaadalahNegeriBelandayaitu di propinsi Nort Holand danWest Friesland, kedua daerahyang memilikipadangrumputyangbagus.Bangsasapiinipadaawalnya juga tidak diseleksi kearahkemampuanatauketangguhannyamerumput.Produksisusunyabanyakdandimanfaatkan untuk pembuatan keju sehingga seleksi kearah jumlah produksi sususangat dipentingkan (Blakely,1991).Sapi yang berwarna hitam dan putih (ada juga Holstein yang berwarnamerah dan putih) sangat menonjol karena banyaknya jumlah produksi susu namunkadar lemaknya rendah. Sifat seperti ini nampaknya lebih cocok dengan kondisipemasaranpadasaatsekarang.Ukuranbadan,kecepatanpertumbuhansertakarkasnya yang bagus menyebabkan sapi ini sangat disukai pula untuk tujuanproduksidagingsertapedetuntukdipotong.Standarbobotbadansapibetinadewasa 1250 pound, pada umumnya sapi tersebut mencapai bobot 1300-1600pound.Standarbobotbadanpejantan1800pounddanpadaumumnyasapipejantantersebutmencapaidiatas1ton.Produksisusubiasmencapai126874pound dalamsatumasalaktasi,tetapikadarlemaksusunyarelativerendah,yaituantara3,5%-3,7%.Warnalemaknyakuningdenganbutiran-butiran(globuli)lemaknyakecil,sehinggabaikuntukdikonsumsisususegar(Blakely,1991).

Bangsa sapi perah daerah tropisf.Sahiwal

BangsasapiSahiwalberasaldaridaerahPunyab,distrikmontgomery,Pakistan, daerah antara 295-302LU.SapiperahSahiwalmempunyaiwarnakelabu kemerah-merahan ataukebanyakanmerahwarnasawo atau coklat. Sapi betinabobotbadannyamencapai450kgsedangkanyangjantan500-600kg.sapiinitahan hidup di daerah asalnya dan dapat berkembang di daerah-daerah yang curahhujannyatidak begitu tinggi. Produksi susupalingtinggiyaitu antara2500-3000kg/tahun dengan kadar lemaknya 4,5%. Menurut Ware (1941) berdasarkan catatansapi perah Sahiwal yang terbaik dari 289 ekor dapat memproduksi antara 6000-13000 pound (2722-5897 liter) dengan kadar lemak 3,7% (Blakely,1991)g.Red Sindhi

BangsasapiRedSindhiberasaldaridaerahdistrikKarachi,HyderabaddanKohistan.SapiRedSindhiberwarnamerahtuadan tubuhnya lebih kecil biladibandingkandengansapiSahiwal,sapibetinadewasarata-rata bobot badannya 300-350 kg, sedangkan jantannya 450-500 kg. produksisusu Red Sindhi rata-rata 2000 kg/tahun, tetapi ada yang mencapai produksi susu3000 kg/tahu dengan kadar lemaknya sekitar4,9% (Blakely,1991).

h.Gir

Bangsa sapi Gir berasaldaridaerahsemenanjungKathiawardekatBombaydiIndiaBaratdengancurahhujan20-25inchiatau 50,8-63,5cm.Daerahiniterletakantara 205 - 226 LU. Padamusimpanastemperatureudara mencapai 98F (36,7C)danmusimdingintemperatuudarasampai60F(15,5C)(Prihadi,1997).Warna sapi Gir pada umumnya putih dengan sedikit bercak-bercak coklatatau hitam, tetapi ada juga yang kuning kemerahan. Sapi ini tahan untuk bekerjabaikdisawahmaupun ditegal.Ukuranbobotsapibetinadewasasekitar400kg,sedangkansapijantandewasasekitar600kg.produksisusurata-rata2000liter/tahun dengan kadar lemak4,5-5% (Blakely,1991).Bangsa Sapi Perah di IndonesiaBangsasapiperahdiIndonesiadapatdikatakantidakada.SapiperahdiIndonesia berasal dari sapi impor dan hasil dari persilangan sapi impor dengan sapilocal. Pada tahun 1955 di Indonesia terdapat sekitar 200000 ekor sapi perah danhamper seluruhnya merupakan sapi FHdan keturunannya (Prihadi,1997).Produksi susu sapi FH di Indonesia tidak setinggi di tempat asalnya. Hal inibanyak dipengaruhiolehfactorantaralainiklim,kualitaspakan,seleksiyangkurangketat,manajemendanmungkinjugasapiyangdikirimkeIndonesiakualitasgenetiknya tidak sebaik yang diternakkan dinegeriasalnya. Sapi FH murni yang ada diIndonesia rata-rataproduksi susunya sekitar10 literper haridengancalvinginterval12-15 bulan dan lama laktasi kurang lebih 10 bulan atau produksi susu rata-rata 2500-3000 liter per laktasi (Prihadi,1997).Hasil persilangan antara sapi lokal dengan sapi FH sering disebut sapi PFH(Peranakan Friesian Holstein). Sapi ini banyak dipelihara rakyat terutama di daerahBoyolali, Solo, Ungaran, Semarang, dan Jogjakarta. Juga dapat dijumpai didaerahPujon, Batu, Malang,dan sekitarnya. Warna sapi PFH seperti sapi FH tetapi seringdijumpaiwarnayangmenyimpangmisalnyawarnabulukipasekorhitam,kukuberwarnahitamdanbentuktubuhnyamasihmemperlihatkanbentuksapilocal,kadang-kadang masih terlihat adanyagumba yang meninggi (Prihadi,1997).

2.3ManajemenPemeliharaanSapiPerahUntukmendapatkanhasilyangoptimal,polapemeliharaansapipotongharusmemperhatikan hal-hal sebagai berikut :2.3.1PenyiapanSaranadanPeralatanKandang dapat dibuat dalam bentuk ganda atau tunggal, tergantungdari jumlah sapi yang dimiliki. Pada kandang tipe tunggal, penempatan sapidilakukan pada satu baris atau satu jajaran, sementara kandang yang bertipeganda penempatannya dilakukan pada dua jajaran yang saling berhadapan atausaling bertolak belakang. Diantara kedua jajaran tersebut biasanya dibuat jaluruntuk jalan.Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjaga agarternak nyaman sehingga dapat mencapai produksi yang optimal, yaitu :Persyaratan secara umum :a.Ada sumber airatausumurb.Ada gudang makanan atau rumput atau hijauanc.Jauh daridaerahhunianmasyarakatd.TerdapatlahanuntukbangunandenganluasyangmemadaidanberventilasiPersyaratan secara khusus :a.Ukuran kandang yang dibuat untukseekor sapi jantan dewasa adalah 1,5x 2 m atau 2,5 x 2 m, sedangkan untuk sapi betina dewasa adalah 1,8 x 2m dan untuk anak sapi cukup 1,5 x 1 m per ekor, dengan tinggi atas 2-2,5 m dari tanah.b.Ukuran bak pakan : panjang xlebar = bersih 60 x 50 cmc.Ukuran bak minum : panjang x lebar = bersih 40 x 50 cmd.Tinggi bakpakandan minum bagian dalam 40cm (tidak melebihi tinggipersendian siku sapi) dan bagian luar 80 cm.e.Tinggi penghalangkepala sapi100cm dari lantai kandangf.Lantai jangan terlalu licin dan terlalu kasar serta dibuat miring (bedakan 3 cm). Lantai kandang harus diusahakan tetap bersih guna mencegahtimbulnya berbagai penyakit. Lantai terbuat dari tanah padat atau semen,dan mudah dibersihkan dari kotoran sapi. Lantai tanah dialasi denganjerami kering sebagai alas kandang yang hangat.g.Selokan bagian dalam kandang untukpembuangankotoran, airkencing dan air bekas mandi sapi : Lebar (L) x Dalam selokan (D) = 35 x 15 cmh. Selokan bagian luar kandang untuk pembuangan bekas air cucian bakpakan dan minum : L xD = 10 x 15 cmi.Tinggi tiangkandang sekurang-kurangnya 200 cm dari lantai kandangi.Atapkandang dibuat darigentengj.Letak kandang diusahakanlebihrendahdarisumberairdanlebihtinggidarilokasitanamanrumput.(Hasanudin, 1988).Lokasipemeliharaandapat dilakukan padadataranrendah (100-500 m)hinggadatarantinggi(> 500 m). Temperatur di sekitar kandang 25-40 derajat C (rata-rata 33derajat C) dan kelembaban 75%.k.Seluruh bagian kandang dan peralatanyangpernah dipakaiharus disucihamakan terlebih dahulu dengan desinfektan, seperti creolin, lysol, danbahan-bahan lainnya.2.3.2Pembibitan dan pemeliharaan bakalan/bibitSapi perah yang cocok dipelihara di Indonesia adalah sapi Shorthorn(dari Inggris), Friesian Holstein (dari Belanda) dan Yersey (dari selat Channelantara Inggris dan Perancis). Agar dapat memperoleh bibit sapi perah yangbaikdiperlukanadanyaseleksibaikberdasarkansilsilah,bentukluaratauantomis maupun berdasarkan jumlah produksi.Ciri-ciri sapi perah betina yang baik:1.Kepala panjang, sempit, halus, sedikit kurus dan tidak banyak berotot2.Leherpanjangdanlebarnyasedang,besarnyagelambirsedadangdanlipatan-lipatan kulit leher halus3.Pinggang pendek dan lebar4.Gumba, punggung dan pinggangmerupakan garis lurus yang panjang5.Kakikuat,tidakpincang dan jarak antara paha lebar6.Badanberbentuksegitiga,tidakterlalugemukdantulang-tulangagakmenonjol (BCS umumnya 2)7.Dadalebardantulang -tulangrusukpanjang serta luas8.Ambing besar, luas,memanjang kedepan kearah perut danmelebar sampaidiantarapaha. Kondisi ambing lunak, elastisdan diantara keempatkuartirterdapat jeda yang cukup lebar. Dan saat sehabis diperah ambing akanterlimpat dan kempis, sedangkam sebelum diperah gembung dan besar.9.Produksisusutinggi10.Umur 3,5-4,5tahun dansudah pernahberanak11.Berasal dari induk dan pejantan yang mempunyai keturunan produksi susutinggi12.Tubuh sehat danbukan sebagai pembawa penyakit menular13.Tiap tahun beranak2.3.3KesehatanGangguandanpenyakitdapatmengenaiternaksehinggauntukmembatasi kerugian ekonomi diperlukan control untuk menjaga kesehatan sapimenjadisangatpenting.Manjememenkesehatanyangbaiksangatmempengaruhikesehatansapi perah.Gangguan kesehatan padasapi perahterutamaberupagangguan klinisdan reproduksi.Gangguan reproduksi dapatberupahipofungsi,retensiplasenta,kawinberulang,endometritisdanmastitisbaikkilnisdansubklinis.Sedangkangangguanklinisyangseringterjadiadalah gangguan metabolisme (ketosis, bloot, milk fever dan hipocalcemia),panaritium,enteritis,displasiaabomasumdanpneumonia.Adanyagangguanpenyakitpadasapiperahyangdisertaidenganpenurunanproduksidapatmenyebabkan sapi dikeluarkan dari kandang atau culling. Culling pada suatupeternakan tidak boleh lebih dari 25, 3%.Salah satu parameter yang dapat digunakan untuk pemeliharaan sapidengan melihat body condition scoring, nilai BCS yang ideal adalah 3,5 (skala1-5). Jika BCS lebih dari 4 dapat menyebabkan gangguan setelah melahirkanseperti mastitis, retensi plasenta, distokia, ketosis dan panaritium. Sedangkankondisi tubuh yang kurus menyebabkan produksi susumenurun dengan kadarlemak yang rendah. Selain itu faktor-faktor yang perlu diperhatikan didalamkesehatan sapi perah adalah lingkungan yang baik, pemerahan yang rutin danperalatan pemerahan yang baik.2.3.4Manajemen pemberian makanPakan sapi terdiri dari hijauan sebanyak 60% (Hijauan yang berupajeramipadi,pucukdauntebu,lamtoro,rumputgajah,rumputbenggalaataurumput raja, daun jagung, daun ubi dan daun kacang-kacangan) dan konsentrat(40%). Umumnya pakan diberikan dua kali perhari pada pagi dan sore hari.Konsentrat diberikan sebelum pemerahan sedangkan rumput diberikan setelahpemerahan..Hijauandiberikansiangharisetelahpemerahansebanyak30-50kg/ekor/hari.Pemberian pakan pada sapi perah dapat dilakukan dengan tiga cara,yaitu system penggembalaan, system perkandangan atau intensif dan systemkombinasi keduanya. Pemberian jumlah pakan berdasarkan periode sapi sepertianaksapisampaisapidara,periodebunting,periodekeringkandangdanlaktasi. Pada anak sapi pemberian konsentrat lebih tinggi daripada rumput.Pakan berupa rumput bagi sapi dewasaumumnya diberikan sebanyak 10% daribobotbadan(BB)danpakantambahansebanyak1-2%dariBB.Sapiyangsedangmenyusui(laktasi)memerlukanmakanantambahansebesar25%hijauan dan konsentrat dalam ransumnya. Hijauan yang berupa rumput segarsebaiknya ditambah dengan jenis kacang-kacangan (legum).Sumberkarbohidratberupadedakhalusataubekatul,ampastahu,gaplek, dan bungkil kelapa serta mineral (sebagai penguat) yang berupa garamdapur,kapur,dll. Pemberian pakankonsentrat sebaiknyadiberikan padapagihari dan sore hari sebelum sapi diperah sebanyak 1-2 kg/ekor/hari. Selainmakanan,sapiharusdiberiairminumsebanyak10%dariberatbadanperhari.Pemeliharaanutamaadalahpemberianpakanyangcukupdanberkualitas,sertamenjagakebersihankandangdankesehatanternakyangdipelihara.PemberianpakansecaraintensifdikombinasikandenganpenggembalaanDiawalmusimkemarau,setiapharisapidigembalakan.Dimusimhujansapidikandangkandanpakandiberikanmenurutjatah.Penggembalaan bertujuan pula untuk memberi kesempatan bergerak pada sapiguna memperkuat kakinya.2.3.5Administrasi serta perhitungan ekonomiUsaha ternak sapi perah di Indonesia masih konvensional dan belummencapaiusahayang berorientasiekonomi.Rendahnyatingkatproduktivitasternaktersebutlebihdisebabkanolehkurangnyamodal,sertapengetahuan/ketrampilanpetaniyangmencakupaspekreproduksi,pemberianpakan, pengelolaanhasilpascapanen, penerapansistemrecording, pemerahan,sanitasi dan pencegahan penyakit. Sistem recording meliputi tanggal kelahiran,pencatatanasalusulsapi(pedigree),pencatatanreproduksisapisepertisapikapan terakhir dikawinkan, terakhir melahirkan dan sapi yang terlambat kawinSelain itu pengetahuan petani mengenai aspek tata niaga harus ditingkatkansehingga keuntungan yang diperoleh sebanding dengan pemeliharaannya.2.4ProduksiSusuSapiPerahProduksi susu di Indonesia masih sangat rendah. Di Jawa Timur saja, susu sapiperah yang dihasilkan hanya sebesar 6-10 literper ekor sapi per hari,padahal idealnyamenghasilkan 15-20 liter per ekor sapi per hari.Sementaraitu,konsumsisusudiIndonesiajugasangatrendahbiladibandingkan negara dikawasan ASEAN, yaitu hanya 5,6 liter per kapita per tahun.Padahal susu sapi merupakan bahan pangan yang sangat berharga karena memilikikandungannutrienesensialyangtinggi,danmenurutpenelitian,denganmengkonsumsi susu, resiko terkena penyakit degenaratif menjadi rendah. Rendahnyakonsumsiproteinhewaniberdampakpadatingkatkualitashidupdandayasaingbangsa.Hal ini disampaikan oleh Prof Dr Ir Hartutik MP dalam pidato ilmiah berjudulStrategi Manajemen Pemberian Pakan dalam Upaya Peningkatan Produktivitas SapiPerahRakyatsaatdikukuhkansebagaigurubesar,Sabtu23/9,diGedungPPIUniversitas Brawijaya.Prof Hartutiklebih lanjutmengungkapkan,pada 2005Indonesiamemilikipopulasisapiperahsebanyak373.970ekordenganpasokansususegaryangdihasilkan sejumlah 341.986 ton per tahun. Dengan kebutuhan susu dalam negerisebesar 1.427.000 ton, Indonesia masih harus mengimpor susu sebesar 1.085.014 ton.Peluanginilahyangperludicermatiolehpeternakdalamusahameningkatkanproduksisusudalamnegeri,gunamenujuswasembadasusupadatahun2015yangdicanangkan pemerintah.Rendahnyaproduksisusudisebabkanolehbeberapafaktorpenentudalamusaha peternakanyaitu pemuliaan danreproduksi, penyediaandan pemberian pakan,pemeliharaan ternak,penyediaan sarana danprasarana, sertapencegahan penyakit danpengobatan.MenurutProfHartutik,manajemenpakanmemilikiproporsisebesartujuhpuluhpersendalamproduktivitassusu,dansisanyaadalahbreedingdanmanajemen kandang. Dalam rangka meningkatkan efisiensi manajamen pemeliharaanternak khususnya pemberian pakan, perlu dilakukan strategi pemberian pakan yangmeliputi penyediaan bahan pakan, penyusunan ransum, penyajian pakan dan perankelembagaan yang terkait.Penyediaanbahanpakansapiperahharusmempertimbangkanfaktorpalatabilitas,nilai nutrisi,ketersediaan dantidak bersaingdengan kebutuhan manusia,serta harga terjangkau. Sapi perah hendaknya diberi dua kelompok pakan yaitu pakanhijauandan pakankonsentrat. Pakanhijauanmerupakan pakanutama ruminansiakarena melalui fermentasi di dalam rumen oleh mikroba, serta dapat menyediakanenergi untukmemenuhikebutuhan hiduppokok.Sementarapakan konsentratadalahcampuranbahanpakanyangkayaenergidanprotein,yangbergunauntukmeningkatkankuantitasdankualitassususapiperahlaktasi.Penyusunanransumbagisapiperahharuslahseimbangdalamartiransumyangdiberikan harus sesuai dengan jumlah dan proporsi semua kebutuhan nutrian sapierahdalamkeadaanlayak24jam.Salahsatustrategiyangdapatdilakukanadalahmemperhatikan tingkat degaradasi pakan di dalam rumen.Dalam hal penyajian pakan pada sapi perah, beberapa strategi yang dilakukandiantaranya adalah pemberian pakan cara hijauan dan konsentrat secara bersamaan,menghindari penggilingan pakan hijauan yang terlalu halus, dan frekuensi pemberianpakanyangsering.Strategiterakhirdalammanajemenpakanternakadalahpeningkatanperankelembagaan.StrategiinimelibatkanbanyakstakeholdersepertiKUD, pihak swasta, pemerintah, perguruan tinggi dan balai penelitian terkait yangmelakukandukungan terhadap perbaikan manajemen pemberian pakansapi perahrakyat.Beberapakegiatanyangdiselenggarakandiantaranyameningkatkanpembinaankepadapeternak,mengupayakanhargasusuyanglayak,memfasilitasipemberiankreditlunak,danmenciptakanperalatanteknologitepatgunabagipeningkatan produksi susu.2.5PenangananProduksiSusuSapiPerahSusu mengandung nilai gizitinggi,tetapi kendalanya yaitumudah rusak, dantahan dalam waktu relatif singkat yaitu sekitar 4-5 jam. Untuk mengatasi hal tersebutdiatas,makaperlupenanganansususecaracepatyaitudenganmemprosessusudengan pengawetan, agar tahan lebih lama dari kerusakan susu. Proses pengawetansusu secara sederhana yaitu dengan pendinginan susu ke dalam lemari es atau freezer,atau cara lain susu disimpan dalam milkcan kemudian direndam dalam air dingin yangmengalir. Cara lain dalam penyimpanan susu yaitudengan pemanasan atau pemanasansusu agar dapat menahan atau membunuh mikroba dan kuman-kuman yang dapatmerusak susu. Pemasakan susu sampai dengan mendidih kemudian setelah dingindisimpan ditempat yang bersih dan aman. Ada cara lain dengan pasteurisasi yaitupemanasansusudibawahtemperaturdidihyangfungsinyasamamembunuhkumanatau bakteri patogen. Pasteirisasi dapat dilakukan yaitu susu dilakukan pemanasanpadatemperaturyangtidakbegitutinggidandalamwaktuyanglama,yaitupadatemperatur 62-65C selama 0,5 - 1 jam. Pasteurisasi susu secara singkat, pemanasanpadatemperaturtinggidenganwaktuyangsangatsingkat,yaitu85-95Cselama1-2menit.Prosespengawetan susudengansterilisasiyaitu dengan memanaskansususampai temperatur di atas titik didih, sehingga bakteri maupun kuman dan sporanyaakan mati . Cara ini memerlukan biaya yang besar sehingga tidak akan ekonomiskalau peternak hanya memiliki 2-5 ekor sapi perah. Nilai gizi per 100 gram susu sapiterdiri dari 84 Lokakarya Fungsional Non Peneliti1 . Air 87,42. Kalori 65,03. protein gr 3,54. Lemak gr 3,55. Karbohidrat gr 4,9Disamping itu susu mengandung zat anti bodi terhadap penyakit, air susu sapijugadapatmenetralisisrbilaadaorangyangkeracunanmakanan.Olehkarenaitudisarankanuntukmengkonsumsisususapisecarateratursehinggasekaligusmerangsang peterna sapi perah untuk meningkatkan mutu serta produksi susu jugapopulasi ternaknya, karena kebutuhan akan sususapi semakin meningkat

BAB IIIKESIMPULAN3.1 SIMPULAN3.1 Domestikasi sapi dan penggunaan susunya untuk konsumsi manusia di Asiadan Afrika Timur Laut sudah dimulai sejak 8.000-6.000 SM. Perkembanganyang besar dalam peternakan sapi perah mulai tahun Masehi sampaipertengahan 1850-an terjadi di Eropa. Bangsa-bangsa sapi perah yang pentingdi Amerika Serikat, Eropa dan Australia aslinya berasal dari Eropa. SapiperahdiIndonesiaadapadausahadibidangpersusuandimasalampaudiIndonesia dimulai sejak jaman penjajahan Belanda, berdasarkan ataskepentingan orang-orang Eropa terutama pegawai pemerintah Hindia Belandayang membutuhkan susu segar.3.2 Sapi perah adalah sapi yang khusus dipelihara untuk diambil susunya. Adaberagamjenissapiperahyangunggulyangbiasaditernakkan,sapiperahdibedakan menjadi dua menurut asalnya, yaitu sapi yang berasal dari daerahsub tropis (Bos taurus) dan tropis (Bos indicus) (Blakely and Blade, 1991).3.3 Managemen sapi perah dilakukan dengan sanitasi serta tindakan preventif padapemeliharaan dengan intensif sapi-sapi dikandangkan, melakukan perawatanternak-ternak dengan dimandikan 2 hari sekali, pemberian pakan pemberianpakanpadasapidengansistempenggembalaan(pasturefattening)dankereman (dry lot fattening) dan pemeliharaan kandang kotoran ditimbun diarea lain supaya alami sistem fermentasi (+ 1-2 minggu) serta beralih jadipupuk kandang yang telah masak serta baik.3.4 Ternak perah adalah ternakyang dapat memproduksi susu melebihi kebutuhananaknya dan dapat mempertahankan produksi susu sampai jangka waktutertentu walaupun anaknya sudah disapih atau lepas susu. Produksi susu yangtinggi pada induk sedang laktasi selama bulan pertama berpengaruh terhadap

DAFTAR PUSTAKA1.Blakely, J. dan D.H. Bade., 1985. TheScience of Animel Husbandry. FourEdition. Prenticeall, Inc. A Division of Simon and Schuster, Engzlewood Cliffs,Newjersey 07632. USA2.Blakely,JandD.H.Bade.1991.IlmuPeternakan,edisike-4.GadjahMadaUniversity Press. Jogjakarta.3.Prihadi, S. 1997. Dasar Ilmu Ternak Perah. Fakultas Peternakan UGM. Jogjakarta.4.Partodihardjo, S. 1980. Ilmu Reproduksi Hewan.Mutiara, Jakarta.5.King, J.O.L. 1978.DairyCattle.DalamTheCareandManagementofFarmAnimals. 2nd Ed. Bailliere Tindall,London.6.Oka Pemayun, Tjok Gde.2009.Buletin Veteriner Udayana.InduksiEsterusdengan PMSG dan GN-RH pada Sapi Perah Anestrus Postpartum. Vol.1 No.2.:83-877.Oka Pemayun, Tjok Gde. 2010.Kadar Progesteron akibat PemberianPMSG danGN-RH pada Sapi Perah yang Mengalami Anestrus Postpartum. Vol. 2 No.2. :85-91