ggak dnmwklandlkwandklwakndlwankldwndlwndlwadnlawndlwndklwandkldwl

Upload: felix-santoso

Post on 06-Jan-2016

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dnwjandjkwandjankdwnafkwjandfkikejalndwoiafnwaodljnceolanfowilandekjalnfoidwlnafowialndojalfnwailkdnwaofwljkandowilkafnwalkdnwadnwalkdklanwdkldknkldnlawdwndlkawndklwnndkawlndklawndklawdnkwaldnklndwlknkwadlnkawldnalnkdnawlkdnalknwaklndwkldawk

TRANSCRIPT

ETIOLOGI

Penyebab Acute Renal Failure (ARF) umumnya dipertimbangkan dalam tiga kategori diagnostic: azotemia prarenal, azotemia pascarenal, dan ARF intrinsik. Jika faktor-faktor prarenal dan pascarenal lama kemungkinan menyebabkan gagal ginjal intrinsik, tetapi dengan diagnosis yang tepat, akan cepat pulih kembali. Penyakit ginjal intrinsik tersering yang menyebabkan ARF adalah Nekrosis Tubular Akut (ATN), yang menjelaskan lesi ginjal sebagai respons terhadap iskemia yang lama atau pemajanan terhadap nefrotoksin.

Gagal ginjal kronik merupakan keadaan klinis kerusakan ginjal yang progresif dan ireversibel yang berasal dari berbagai penyebab. Angka perkembangan penyakit ginjal kronik ini sangat bervariasi. Perjalanan gagal ginjal stadium akhir (ESRD) hingga tahap terminal dapat bervariasi dari 2-3 bulan hingga 30-40 tahun. Penyebab gagal ginjal kronik yang tersering dapat dibagi menjadi delapan kelas.

Klasifikasi Penyebab Gagal Ginjal Kronik

Klasifikasi PenyakitPenyakit

Penyakit Infeksi tubulointerstitialPielonefritis kronik atau refluks nefropati

Penyakit peradanganGlomerulonefritis

Penyakit vascular hipertensifNefrosklerosis benignaNefrosklerosis malignaStenosis arteria renalis

Gangguan jaringan ikatLupus eritematosus sistemikPoliarteritis nodosaSkerosis sistemik progresif

Gangguan kongenital dan herediterPenyakit ginjal polikistikAsidosis tubulus ginjal

Penyakit metabolikDiabetes mellitusGoutHuperparatiroidismeAmiloidosis

Nefropati toksikPenyalahgunaan analgesicNefropati timah

Nefropati obstruktifTraktus urinarius bagian atas: batu, neoplasma, fibrosis retroperitonealTraktus urinarius bagian bawah: hipertrofi prostat, struktur uretra, anomaly kongenital leher vesika urinaria dan uretra

EPIDEMIOLOGI

Acute Renal Failure (ARF) merupakan sindrom klinis yang sangat lazim, terjadi pada sekitar 5% pasien rawat inap dan sebanyak 30% pasien yang dirawat di unit perawatan intensif. Beragam jenis komplikasi yang berkaitan dengan penyakit, obat, kehamilan, trauma, dan tindakan bedah dapat menyebabkan ARF. Berlawanan dengan gagal ginjal kronik, sebagian besar pasien ARF biasanya memiliki fungsi ginjal yang sebelumnya normal, dan keadaan ini umumnya dapat pulih kembali. Mortalitas akibat ARF sangat tinggi (sekitar 50%), bahkan dengan ketersediaan pengobatan dialysis, mungkin menunjukkan penyakit kritis yang biasanya turut terkait.MANIFESTASI KLINISPENATALAKSANAANPROGNOSIS

PENUTUP

Difteriadalahpenyakitakibat terjangkitbakteriyang bersumber dariCorynebacterium diphtheriae. Difteri ialah penyakit yang mengerikan di mana masa lalu telah menyebabkan ribuankematian, dan masih mewabah di daerah-daerah dunia yang belum berkembang. Orang yang selamat dari penyakit ini menderita kelumpuhanotot-otot tertentu dan kerusakan permanen padajantungdanginjal.Anak-anak yang berumur satu sampai sepuluh tahun sangat peka terhadap penyakit ini. Kuman difteri disebarkan oleh menghirup cairan darimulutatauhidungorang yang terinfeksi, dari jari-jari atau handuk yang terkontaminasi, dan darisusuyang terkontaminasi penderita. Perawatan bagi penyakit ini termasuk antitoksin difteri, yang melemahkan toksin dan antibiotik. Eritromisin dan penisilin membantu menghilangkan kuman dan menghentikan pengeluaran toksin. DAFTAR PUSTAKA

1. Sudoyo, Aru W. 2009. Buku Ajar Ilmu Pemyakit Dalam Jilid II edisi V. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

2. Handayani, Sarwo. 2012. Deteksi Kuman difteri dengan PCR. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan: Jakarta.3. Lubis, Chairuddin. P. 2007. Dyphtheria. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. 4. WHO. 2013. Manual for Quality Control of Diphtheria, Tetanus and Pertussis Vaccines.

5. Mikhail, A. 2013. Diptheria in Indonesia: a survey of vaccine coverage and carriage in response to the current outbreak. Public Health England.

Page | 4