gereja dan masyarakat

26
Pemicu : GKI Yasmin, Presiden, dan Penegakan Hukum Oleh Home Group 1 : - Andi Hartomo Yusuf - Christian Yongki - Dian Kusumawati - Gavrilla Anggastanadia - Wolter Juan Arens Purba - Zafella Kathya Galstaun Gereja dan Masyarakat

Upload: gavrilla-anggastanadia

Post on 24-Oct-2015

162 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

Tugas Presentasi Mata kuliah MPK Agama FMIPA Universitas Indonesia 2011

TRANSCRIPT

Page 1: Gereja Dan Masyarakat

Pemicu : GKI Yasmin, Presiden, dan Penegakan Hukum

Oleh Home Group 1 :- Andi Hartomo Yusuf- Christian Yongki- Dian Kusumawati- Gavrilla Anggastanadia- Wolter Juan Arens Purba- Zafella Kathya Galstaun

Gereja dan Masyarakat

Page 2: Gereja Dan Masyarakat

Definisi MasalahMengapa diskriminasi terjadi

dalam kehidupan bergereja?

HipotesisTidak adanya dialog antara umat

beragama dan tidak ditegakkannya pluralisme.

Page 3: Gereja Dan Masyarakat

Hubungan Gereja dan Negara

• Persamaan-persamaan antara gereja dan negara :– Gereja dan Negara adalah institusi universal– Gereja dan Negara mempunyai objek

pelayanan yang sama yaitu manusia – Gereja dan Negara sama-sama bertujuan

agar manusia mencapai damai sejahtera pada semua aspek hidup dan kehidupannya

– Gereja dan Negara mempunyai perangkat-perangkat dalam rangka adanya keteraturan dan ketertiban manusia yang terhisap di dalamnya

Page 4: Gereja Dan Masyarakat

Gereja Negara1. Merupakan institusi Ilahi, dan karya Roh Kudus; dibangun diatas dasar yang kokoh yaitu Yesus Kristus

1. Merupakan institusi dan karya manusia

2. Semua Gereja di dunia mempunyai dasar dan kepala yaitu Yesus Kristus

2. Masing-masing Negara mempunyai Undang Undang Dasar yang berbeda satu sama lain

3. Firman Allah adalah dasar utama Hukum Gereja dan Tata Gereja

3. Setiap Negara mempunyai undang-undang yang hanya berlaku pada negara itu

4. Kepemimpinan Gereja berpusat pada Yesus Kristus.

4. Setiap negara mempunyai bentuk pemerintah yang berpusat pada manusia

5. Hanya ada Kristokrasi, para pejabat Gereja menjalankan fungsinya sesuai kehendak dan keinginan Kristus

5. Adanya sistem politik yang mewarnai sifat-sifat kekuasaan; misalnya republik, monarkhi, ditaktor, demokrasi, parlementer, dan lain-lain

6. Bersifat Kudus, Am, Esa, Rasuli 6. Negara tidak bisa menekan dan memaksa rakyat agar memeluk salah satu agama

7. Gereja bisa mengarahkan umatnya untuk taat kepada pemerintah dan negara

Page 5: Gereja Dan Masyarakat

Kaitan Gereja dan Negara dengan GKI Yasmin

• Negara berfungsi untuk melindungi warga negaranya dalam hal seperti kebebasan beragama seperti (UUD pasal 29)

• Dalam hal ini, negara tidak melaksanakan perannya sepenuhnya

• Pertentangan antara gereja dan negara ini menyebabkan tidak adanya damai sejahtera bagi umat manusia

Page 6: Gereja Dan Masyarakat

Pluralisme

• Pluralisme merupakan keadaan masyarakat yang majemuk atau beragam yang bersangkutan dengan sistem sosial dan politiknya.

• Pluralisme agama di era globalisasi menjadi karakteristik dari bangsa Indonesia yang heterogen.

Page 7: Gereja Dan Masyarakat

Pluralisme Agama• Pluralisme agama adalah penghayatan terhadap

keanekaragaman untuk saling memahami kesamaan dan perbedaan agama.

• Pluralisme bukanlah gangguan terhadap iman, melainkan setiap unsur diajak untuk mengintrospeksi diri dalam konteks relasi dengan umat beragama lain.

• Berdasarkan Mazmur 145:9a “TUHAN itu baik kepada semua orang” , maka sikap gereja terhadap pluralisme sebaiknya memahami bahwa pluralisme adalah anugerah dan kesempatan menjalin kerjasama

Page 8: Gereja Dan Masyarakat

Kaitan Kasus GKI Yasmin

• Konsep pluralisme merupakan konsep yang simpatik yang mengatakan bahwa semua agama sama-sama benar, sama-sama menyelamatkan.

• Dalam kasus ini, pluralisme terkoyak karena hubungan antar umat beragama sudah tidak harmonis. Karena mereka masing-masing menganggap ajaran merekalah yang benar dan tidak membiarkan Tuhan menjadi pusat kehidupan mereka.

Page 9: Gereja Dan Masyarakat

Dialog Antarumat beragama

• Menurut Kakanwil Depagsu, Syariful Mahyar Banda, dengan alasan apapun agama tidak dapat dirukunkan, karena hal itu adalah  keyakinan dan kebenaran mutlak bagi penganutnya.

• Hal yang dapat dirukunkan adalah kehidupan umat beragama bukan agamanya.

• Untuk menciptakan kerukunan, umat beragama harus selalu bertemu dan berdialog untuk membicarakan masalah-masalah kerukunan umat beragama.

Page 10: Gereja Dan Masyarakat

• Ada beberapa alasan dan tujuan perlu dilakukannya dialog antargama, antara lain alasan-alasan sosiologis dan teologis.

• Alasan-alasan sosiologis antara lain berikut ini: 1. Pluralisme agama.2. Semakin tinggi keinginan untuk mengadakan

hubungan dengan lainnya (tidak ada isolasionisme)

3. Dialog antaragama membantu setiap peserta untuk tumbuh dalam kepercayaannya sendiri.

4. Saling memperkaya antara agama-agama yang dipeluk oleh orang-orang yang mengambil bagian dalam dialog.5. Dialog antaragama dapat membantu untuk

meningkatkan kerjasama di antara para penduduk suatu negeri.

Page 11: Gereja Dan Masyarakat

• Adapun alasan-alasan teologis, antara lain:1. Seluruh umat manusia hanya mempunyai satu asal, yaitu Tuhan, dan diciptakan untuk tujuan akhir yang sama, yaitu Tuhan sendiri.2. Semua bangsa yang mendiami bumi ini berasal dari sepasang manusia yang diciptakan Tuhan. 3. Agama-agama mengambil sikap positif terhadap agama-agama yang bukan agamanya sendiri. 4. Dialog antaragama bukan merupakan tindakan akademis saja, ia bukan merupakan diskusi filosofis dan teologis; ia merupakan perbuatan agama.5. Dialog adalah usaha untuk keselamatan, itu adalah bagian dari tujuan total dari agama.

Page 12: Gereja Dan Masyarakat

Kaitan dengan Kasus GKI Yasmin

• Kasus GKI Yasmin merupakan salah satu bentuk kurang dipraktikannya dialog antarumat beragama.

• Adanya konflik ini karena ada pihak yang tidak mempunyai kesadaran beragama.

• Pada kasus ini seolah pihak-pihak tertentu mengambil keputusan sepihak tanpa adanya komunikasi, seperti pencabutan izin GKI Yasmin yang sewenang-wenang oleh Walikota Bogor.

Page 13: Gereja Dan Masyarakat

Iman Kristen dan PolitikSikap poltik orang Kristen dibagi dalam tiga kelompok :– Kelompok Apolitik. Kelompok yang menganggap

bahwa urusan politik adalah urusan duniawi yang tidak perlu dicampuri gereja

– Kelompok yang ingin merebut kekuasaan politik.Kelompok ini secara konkrit mendirikan partai politik untuk dapat masuk ke dalam pemerintahan.

– Kelompok yang berpendapat bahwa orang Kristen di Indonesia terpanggil untuk menjadi garam dan terang dunia.

Page 14: Gereja Dan Masyarakat

Kaitan dengan GKI Yasmin

• Gereja tidak melaksanakan perannya sebagai garam dan terang

• Gereja tidak memperhatikan orang-orang di luar gereja.

• Gereja belum menjadi jembatan antara penguasa dan rakyat.

• Gereja perlu instropeksidiri.

Page 15: Gereja Dan Masyarakat

Jemaat GKI Yasmin melakukan unjuk rasa(29 Januari 2012)

Page 16: Gereja Dan Masyarakat

Partisipasi gereja dalam masyarakat

• Setiap agama memiliki tempat ibadah. Seorang kristiani beribadah di gereja. Gereja berasal dari kata Portugis, igreja.

• Makna Igreja dalam konteks I Petrus 2: 9-10 adalah Allah telah menuntun kita untuk keluar dari kegelapan dan bangkit kembali, oleh sebab itu, haruslah kita melakukan perbuatan-perbuatan yang positif dan bermakna besar bagiNya.

Page 17: Gereja Dan Masyarakat

Dua buah hakekat Gereja.• Gereja sebagai organisme.• Gereja sebagai organisasi

Kesejahteraan antar umat beragama. Yesus juga mengajarkan umatnya untuk selalu menjaga kesejahteraan antar umat beragama dan tentunya saling menghormati serta kita juga harus memakmurkan negara atau kota yang kita huni karena itulah kesejahteraan kita sendiri.

Page 18: Gereja Dan Masyarakat

Kemajemukan Masyarakat Indonesia

Tuhan Yesus mengajarkan kita, walau kita berbeda-beda, haruslah saling melengkapi, terintegrasi, dan terpadu menjadi satu kesatuan yang utuh. Kita harus menjauhkan diri kita dari perselisihan antar sesama masyarakat Indonesia, apalagi masalah agama. Dan hal ini sama dengan semboyan negara Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, yang mengandung arti berbeda-beda, tetapi tetap satu jua.

Page 19: Gereja Dan Masyarakat

• Untuk menjaga kemajemukannya, maka dibutuhkan kesadaran dari masing-masing individu, menghilangkan sikap egois di dalam diri kita, dan mampu mengevaluasi, introspeksi, dan merevisi diri serta berevolusi menjadi pribadi yang lebih ikhlas dan sabar menjalani hidup.

Page 20: Gereja Dan Masyarakat

Karakteristik kepribadian manusia pembangun Indonesia

• Memiliki hakekat monotrialis manusia Indonesia:– Individual– Sosial– Religius

• Berintegritas pada NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)

• Berwawasan kebangsaan Indonesia• Kritis• Positif• Konstruktif• Partisipatif• Kreatif

Page 21: Gereja Dan Masyarakat

Gereja dan pembangunan manusia pembangun Indonesia

Gereja sebagai institusi/ lembaga berperan di dalam pembangunan nasional bangsanya dalam membentuk kepribadian rakyat Indonesia.

Page 22: Gereja Dan Masyarakat

Kepemimpinan Kristen• Landasan Alkitab bagi kepemimpinan

Kristen.Hakekat kepemimpinan Kristen adalah pelayanan.

• Kepemimpinan Kristen harus yang berwawasan kebangsaan Indonesia.Menjadi pemimpin yang objektif

• Perlu memiliki nilai-nilai yang mencirikan karakter pemimpin Kristen Indonesia

Page 23: Gereja Dan Masyarakat

Kaitan dengan Kasus GKI Yasmin

• Gereja seharusnya menjadi terang dalam membentuk kepribadian bangsa. Namun, sebaliknya keberadaan mereka justru menjadi masalah.

• Gereja, dengan tetap berpegang pada landasan Alkitab, seharusnya melaksanakan norma-norma yang berperan untuk membangun bangsa dan tidak lupa terus bersandar pada Tuhan.

Page 24: Gereja Dan Masyarakat

Gereja dan Pancasila

• Gereja dan Pancasila saling berkaitan karena gereja sebagai suatu organisasi memiliki nilai-nilai budaya yang mana menggambarkan local wisdom, yang mana pancasila sekaligus merupakan wujud interaksi local wisdom.

• Di dalam pancasila, ada lima sila yang harus selalu menjadi pedoman hidup orang kristiani, yakni ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan oleh kebijaksanaan dan permusyawaratan perwakilan dan keadilan satu sama lain.

Page 25: Gereja Dan Masyarakat

Kaitan kasus GKI Yasmin dengan Pancasila

• Nilai-nilai budaya dalam gereja menggambarkan local wisdom yang mana berkaitan erat dengan pancasila. Tetapi, dalam kasus GKI Yasmin ini, nampaknya nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sudah memudar. Hal ini terlihat dari dicabutnya IMB GKI Yasmin tanpa ada alasan yang jelas. Nilai keadilan sudah memudar karena hak mereka untuk beribadah terganggu karena masalah ini, juga pesatuan di antara masyarakat berbeda agama juga tercoreng

Page 26: Gereja Dan Masyarakat

Kesimpulan• Tidak ada hubungan yang harmonis antara pihak

Gereja dan PemKot Bogor.• Pluralisme dan toleransi antar umat beragama

tidak ditegakkan.• Kurang adanya komunikasi atau dialog yang baik

antara pihak gereja, masyarakat, dan pemerintah.• Gereja belum menjadi jembatan antara penguasa

dan rakyat.• Kurangnya partisipasi gereja dalam masayarakat

sosial.• Nilai-nilai Pancasila tidak ditegakkan.