plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - usd … · pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat...

225
i PERANAN MARTIN LUTHER DALAM REFORMASI GEREJA PADA ABAD KE-16 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah Oleh : Elisabeth Ramadi Martine NIM: 031314015 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: doantu

Post on 06-Mar-2019

244 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

i

PERANAN MARTIN LUTHER DALAM REFORMASI GEREJA PADA ABAD KE-16

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh :

Elisabeth Ramadi Martine

NIM: 031314015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

iv

Motto

Jalan yang diperlihatkan Kristus kepadamu

tidak mudah. Hal itu menyerupai jalan yang

berliku-liku mengitari sebuah gunung. JANGAN

PUTUS ASA!!!!!Semakin curam jalannya, semakin

cepat mengarah ke cakrawala yang lebih luas

(Paus Yohanes Paulus II)

Jika kamu mempercayai Tuhan, Dia akan

mengerjakan ½ dari pekerjaanmu, tetapi ½

yang terakhir. Tuhan menolong orang-orang

yang mau menolong diri mereka sendiri.

(Ralph Waldo Emerson, Penyair)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Elisabeth Ramadi Martine Nomor Mahasiswa : 031314015 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : Peranan Martin Luther Dalam Reformasi Gereja Pada Abad Ke-16 Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buar dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 05 Maret 2008 Yang menyatakan

(Elisabeth Ramadi Martine)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

viii

ABSTRAK

Martine, Elisabeth Ramadi. 2008. Peranan Martin Luther dalam Reformasi Gereja Pada Abad ke-16. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis; (1) keadaan Gereja Katolik pada abad ke-16, (2) latar belakang munculnya Martin Luther sebagai reformator dalam reformasi Gereja pada abad ke-16, (3) perbedaan pendapat antara Martin Luther dengan Gereja Katolik, (4) dampak reformasi Gereja bagi Gereja Katolik dan Eropa pada abad ke-16. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi lima tahap, yaitu; pemilihan topik, pengumpulan sumber dan heuristik, verifikasi atau kritik sumber, interpretasi, dan penulisan atau historiografi. Sedangkan metode penulisan yang digunakan adalah deskriptif analitis, yaitu suatu metode penulisan sejarah yang tidak semata-mata menceritakan kejadian, tetapi melalsui analisis. Hasil penelitian ini adalah; (1) keadaan Gereja Katolik pada abad ke-16 mengalami kekacauan dan ketidakharmonisan karena terjadi krisis kewibawaan Paus, krisis rohani dan merosotnya semangat keagamaan, serta penyelewengan wewenang dalam Gereja Katolik Roma, (2) latar belakang munculnya Martin Luther sebagai reformator dalam reformasi Gereja pada abad ke-16, tepatnya tahun 1517 karena dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal, (3) perbedaan pendapat antara Martin Luther dengan Gereja Katolik Roma antara lain, berbeda mengenai pemahaman teologis, sakramen, dan hirarki Gereja, (4) dampak reformasi Gereja bagi Gereja Katolik, antara lain; perpecahan umat Katolik, berkurangnya kekuasaan Paus, muncul teologi kontroversiil, serta Gereja Katolik Roma melakukan pembaharuan rohani yang membangkitkan semangat baru, sedangkan dampak reformasi Gereja bagi Eropa antara lain; tidak ada lagi kesatuan agama, Perang 30 Tahun di Jerman (1618-1648), pengejaran terhadap para tukang sihir, munculnya sistem kapitalisme sebagai asas perekonomian yang dominan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

ix

ABSTRACT

Martine, Elisabeth Ramadi. 2008. The Role of Marten Luther in the Church Reformation in 16th Century. Yogyakarta: Sanata Dharma University. The aim of this paper is giving a description and analysis of: (1) the condition of the church in 16th century, (2) the background of Martin Luther’s as a reformer in the reformation of the church in 16th century, (3) the differences of opinions between Martin Luther and the Catholic Church, (4) the impact of the reformation on the Catholic Church and Europe in 16th century. The research method used in this research covers five stages; topic selection, sources and heuristic gathering, verification or critics of sources, interpretation, and writing process or historiography. Whereas the methods of writing used are descriptive analytical method, a historical writing method which both tell the occurrences and analysis them. The result of the research are: (1) in 16th century, the Catholic Church was in a disharmonious and chaotic condition because of a number of crises in the Pope’s authority, spiritual, and descend of religiosity spirit, besides the authority abuse in the Rome Catholic Church; (2) Martin Luther’s uprising as a reformer in the Church reformation in 16th century, in 1517 precisely, was influenced by two circumstances, external and internal factors; (3) there are different opinions between Martin Luther and the Rome Catholic Church in theological concepts, sacraments, and hierarchy Church; (4) the impacts of Church Reformation on the Catholic Church were the division in Catholic believers, the decline of the Pope’s authority, the emerge of a controversial theology, and renewal in Catholic Church which emerges new spirit; while the impacts of Church reform for Europe are that there is any longer religion uniformity, 30 year war in Germany (1618 – 1648), chasing for witches and the emerge of capitalism as a dominant economic principle.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa atas

segala berkat rahmat, karunia, bimbingan, dan terang kasih-Nya, sehingga skripsi

ini dapat diselesaikan. Skripsi ini disusun dalam rangka melengkapi salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan

Sejarah, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata

Dharma.

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak,

maka skripsi ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

2. Ketua Jurusan Program Ilmu Pengetahuan Sosial.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah.

4. Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo J.R., S.Th., selaku Dosen Pembimbing yang

telah dengan sabar membimbing, membantu, dan memberikan pengarahan

selama penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Drs. A.K. Wiharyanto, M.M. dan Bapak Drs. A.A. Padi, selaku Dosen

Penguji yang telah membantu proses kelulusan pada saat ujian sarjana.

6. Ibu Dra. Theresia Sumini, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

telah membimbing dari awal masuk kuliah hingga akhir kuliah.

7. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma yang telah banyak membantu dalam proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

xi

belajar.

8. Seluruh karyawan Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, Perpustakaan

Kolsani, dan Perpustakaan Seminari Tinggi Kentungan.

9. Romo Fl. Hasto Rosariyanto S.J., yang telah membimbing dan membantu

mengarahkan dalam penyusunan skripsi ini.

10. Bapak Suwardi dan Ibu Anna yang kukasihi, Mbah Kung dan Mbah Ti, (Alm)

Pak Wo dan Mbok Wo, Mbak Ruri, Mas Tri, Mas Ndu, Ino, Sindhu, dan Dek

Vita, yang selalu setia untuk memberikan dukungan, semangat, doa, harapan,

dan kasih sayang selama ini yang berguna dan membantu.

11. Teman-teman: Kristien, Dina, Titin, Ika, Mas Njoo, Melky, Siska, Lusi,

Yeyek, Yayuk, Anton, Gophal, Budi, dan Fery, serta semua teman Pendidikan

Sejarah angkatan 2003 yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena

keterbatasan-keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu,

diharapkan pembaca memberi masukan kritik dan saran yang membangun bagi

skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat berguna bagi pihak-pihak yang

membacanya.

Yogyakarta, 8 Januari 2008

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.....................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii

HALAMAN MOTTO............................................................................................iv

HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.................................................................vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI..................................................vii

ABSTRAK........................................................................................................... viii

ABSTRACT..........................................................................................................ix

KATA PENGANTAR............................................................................................x

DAFTAR ISI........................................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah..............................................................................1

B. Perumusan Masalah....................................................................................9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian..................................................................10

1. Tujuan Penelitian...................................................................................10

2. Manfaat Penelitian.................................................................................10

D. Tinjauan Pustaka........................................................................................11

E. Landasan Teori...........................................................................................19

F. Hipotesis.....................................................................................................37

G. Metodologi Penelitian................................................................................38

1. Metode Pengumpulan Data....................................................................39

2. Metode Analisis Data.............................................................................40

3. Pendekatan Penelitian............................................................................41

4. Metode Penulisan Sejarah......................................................................44

H. Sistematika Penulisan ................................................................................46

BAB II KEADAAN GEREJA KATOLIK PADA ABAD KE-16.........................47

A. Krisis Kewibawaan Paus.............................................................................47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

xiii

B. Krisis Rohani dan Merosot Semangat Keagamaan.....................................57

C. Penyelewengan Wewenang Gereja.............................................................60

BAB III MARTIN LUTHER SEBAGAI REFORMATOR DALAM

REFORMASI GEREJA PADA ABAD KE-16 (1517-1546)..................67

A. Riwayat Hidup Martin Luther.....................................................................68

B. Latar Belakang Martin Luther sebagai Reformator dalam

Reformasi Gereja pada Abad Ke-16 (1517-1546)......................................74

1. Faktor Internal.........................................................................................75

2. Faktor Eksternal......................................................................................79

C. Peranan Martin Luther dalam Reformasi Gereja pada Tahun

1517-1546..................................................................................................85

BAB IV PERBEDAAN PENDAPAT ANTARA MARTIN LUTHER

DENGAN GEREJA KATOLIK ROMA.................................................93

A. Perbandingan Pandangan antara Martin Luther dengan Gereja

Katolik Roma.........................................................................................94

1. Perbedaan Pandangan antara Martin Luther dengan Gereja

Katolik Roma......................................................................................94

2. Persamaan Pandangan antara Martin Luther dengan Gereja

Katolik Roma....................................................................................123

B. Akibat Perbedaan Pendapat antara Martin Luther degan Gereja

Katolik Roma.......................................................................................127

1. Martin Luther Memisahkan Diri dari Geraja Katolik Roma............127

2. Gereja Katolik Roma Melakukan Kontra Reformasi.......................137

BAB V DAMPAK REFORMASI GEREJA PADA ABAD KE-16....................148

A. Dampak bagi Gereja Katolik Roma.....................................................149

B. Dampak bagi Eropa..............................................................................158

BAB VI PENUTUP.............................................................................................167

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................170

LAMPIRAN.........................................................................................................175

SILABUS.............................................................................................................203

RPP (RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN).................................205

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Gambar Martin Luther....................................................................175

Lampiran 2: Gambar Orang Tua Martin Luther..................................................176

Lampiran 3: 95 Tesis Martin Luther....................................................................177

Lampiran 4: Gambar Kitab Suci dalam Bahasa Jerman......................................195

Lampiran 5: Gambar Salah Satu Kamar dalam Menara Pertapaan Agustinus

Wittenberg, di Tempat Ini Martin Luther Mendapat “Pengalaman

Menaranya”......................................................................................196

Lampiran 6: Gambar Pintu Gereja Wittenberg Tempat Martin Luther

Menempelkan 95 Tesisnya..............................................................197

Lampiran 7: Isi Pernyataan Iman (Kredo)...........................................................198

Lampiran 8: Isi 10 Perintah Allah........................................................................199

Lampiran 9: Isi Doa Bapa Kami..........................................................................200

Lampiran 10a: Gambar dan Makna Lambang Lutheran......................................201

Lampiran 10b: Peta Penyebaran Agama Akibat Reformasi Gereja 1517............202

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada zaman Abad Pertengahan, kebudayaan yang berkembang masih

berdasarkan pada Kebudayaan Klasik Yunani dan Romawi. Kebudayaan Klasik

Yunani dan Romawi tersebut berada di bawah naungan Gereja secara penuh dan

dimanfaatkan bagi kepentingan Gereja. Apabila budaya klasik tersebut

berlawanan atau tidak sejalan dengan Gereja, maka budaya tersebut disingkirkan

oleh Gereja. Masyarakat pada Abad Pertengahan memiliki ciri khas yaitu mereka

dikenal sangat beriman terhadap apa yang diberikan dan diajarkan oleh Gereja.

Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat

didominasi oleh Gereja.

Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad Pertengahan membuat Eropa menjadi

satu keluarga bangsa-bangsa di bawah pimpinan Paus. Pada masa Abad

Pertengahan, budaya Yunani dan Romawi yang dianggap kurang sejalan dengan

Gereja sering diberi label kafir atau pagan. Makna yang sebenarnya dari pagan

adalah desa. Semula umumnya penduduk desa tidak beragama Nasrani, sehingga

pagan kemudian mempunyai makna kafir.1

Pada abad ke-14, jika seseorang dianggap Kristen, maka orang itu adalah

anggota Gereja Katolik. Kalau bukan Katolik, maka orang itu adalah seorang

kafir. Bahkan, sejak abad ke-14, Gereja Katolik telah menjadi gila kekuasaan

1 H. Haikal, Renaissance dan Reformasi, Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989,

hlm. 17.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

2

dan penyalahgunaan akan hal itu mulai muncul dalam bentuk kemunafikan dan

penghujatan yang ekstrim. Gereja Katolik telah memposisikan diri sebagai suara

dan keputusan dari Allah yang absolut atas seluruh dunia. Gereja mengontrol

pemerintahan dan kerajaan sekuler, menggeser siapa saja yang dikehendakinya,

terutama jika ada ancaman terhadap kemakmuran dan kekuasaannya sendiri.

Sekalipun beberapa raja mempunyai tahta warisan, mereka dikenakan “uang

sewa” oleh Paus untuk tetap bertahta , mereka harus membayar atau merasakan

akibat-akibatnya.2

Gereja Katolik demi mempertahankan kediktaktorannya menegaskan bahwa

Alkitab hanya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin. Hal ini menyebabkan orang-

orang biasa tidak dapat membaca atau mengerti bahasa Latin, sehingga mereka

menjadi korban dari apa yang diajarkan oleh Gereja. Orang biasa atau awam

dilarang memiliki Alkitab karena diyakini bahwa hanya para imam yang

diperbolehkan memiliki Alkitab. Para pejabat Gereja mengarang cerita-cerita dan

dongeng-dongeng yang berbau tahyul. Ketidaktahuan ini membuat para imam

dapat menjaga wibawa di depan umat. Dengan jelas dinyatakan bahwa orang-

orang awam tidak akan pernah mengenal Allah, terlebih membahagiakan Allah

melalui perbuatan. Umat dibiarkan mengabdi di bawah penghambaan yang tidak

masuk akal tentang apapun yang dikarang-karang oleh para imam Gereja. Mereka

mengarang tentang api penyucian dan infalibilitas Paus. Gereja juga mengadakan

surat penghapusan dosa dan menjualnya, serta melakukan pemungutan pajak

tersendiri bagi pembangunan Gereja, bagi peperangan yang dilakukan dan

2 Robert Liardon, Jendral Tuhan: Gebrakan Para Pahlawan Reformasi Iman, Jakarta, Metanoia,

2006, hlm. 14.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

3

pelaksanaan berbagai pekerjaan lain. Umat diajarkan bahwa jika mereka

mengeluarkan uang cukup besar untuk surat penghapusan dosa (indulgensi), maka

imam dapat memberikan jalan ke surga.

Namun, di samping kehidupan beragama yang penuh semangat, ada perasaan

anti rohaniawan yang kuat. Para imam diejek sebagai orang yang bodoh, biarawan

dicaci maki karena kemalasan dan tindakan asusila mereka, uskup dan Paus

dikutuk karena lebih mengutamakan uang dan politik daripada kehidupan rohani.

Bagi orang yang berpikiran dagang imam dikecam karena jumlah mereka besar

tetapi tidak menghasilkan sesuatu. Lagipula, Paus Zaman Renaissance menjadi

pemimpin yang mendatangkan bencana bagi gereja yang sangat memerlukan

pembaharuan, walaupun ketaqwaan mereka dalam kehidupan pribadi tidak

disangsikan. Paus Sixtus IV membantu para kemenakannya agar menduduki

jabatan penting, Paus Innocentius VIII tanpa malu-malu mengakui anak-anak

haramnya. Di bawah Alexander VI, Vatikan penuh tindakan yang memperburuk

nama, dan Paus Julius II mengenakan baju jirah prajurit untuk memimpin tentara

kepausan menyerang raja-raja Perugia dan Bologna. Paus Leo X suka sekali akan

hal yang megah, dan menjual jabatan gereja untuk memperbesar harta

kekayaannya. 3

Pada abad ke-15, merupakan tanda dimulainya babak baru dalam suatu

zaman yaitu Zaman Renaissance. Seiring dengan perkembangan renaissance

muncul gerakan reformasi. Renaissance dan reformasi merupakan dua sisi yang

berbeda dari mata uang yang sama, ini terjadi antara lain karena keduanya tampil

3 John R. Hale dan Para Editor Pustaka Time-Life, Abad Besar Manusia: Zaman Renaissance, Tira

Pustaka, 1984, hlm. 60.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

4

sebagai suatu reaksi terhadap bentuk hampa, bentuk yang kosong, yang gersang

dari kehidupan abad sebelumnya, yaitu Abad Tengah. Nampaknya Abad

Pertengahan menekankan kehidupan bersama. Sedangkan renaissance maupun

reformasi lebih menekankan pada kehidupan perseorangan, kehidupan mandiri. Di

samping kesamaan ini, baik renaissance maupun reformasi lahir sebagai

penentang, sebagai reaksi terhadap segala kemapanan semu yang ada, kemapanan

kegoyahan tradisi yang dipaksakan.4

Renaissance merupakan gerakan intelektual yang lahir sebagai bentuk sikap

menentang terhadap kemapanan kebekuan norma-norma yang labil, karena tidak

mampu memberikan jawaban atas berbagai tantangan yang selalu muncul. Sikap

ini lebih bersifat seni dan estetika, sehingga memungkinkan memberi jalan bagi

suatu kelahiran reformasi.

Kebangkitan kembali ajaran sastra, dan seni kuno telah melahirkan sikap baru

terhadap manusia dan tempatnya di dunia. Dahulu kecakapan dan hasil karya

manusia dianggap pencerminan kehendak ilahi. Kini orang menganggapnya sudah

dengan sendirinya patut diperhatikan. Sikap semacam ini dikenal sebagai

humanisme. Humanisme berpadu dengan jiwa kritis Skolastisisme pada akhir

Abad Pertengahan atau daya upaya menggali kebenaran dengan penalaran yang

tekun dan bersama-sama menciptakan sebuah pemikiran yang berbeda mengenai

hubungan antara iman dan akal, antara wahyu dan pengetahuan. Teologi skolastik

disusun berdasarkan kepercayaan bahwa suatu pengetahuan tentang Allah dapat

dicapai oleh akal. Penemuan teknik cetak mencetak tidak hanya menyebarluaskan

4 H. Haikal, op.cit., hlm. 3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

5

pikiran-pikiran Kristen, tetapi juga pikiran-pikiran sekuler serta kafir, dan

penyebarannya mencapai penduduk yang kian lama kian melek aksara.5

Penentangan yang dilakukan oleh gerakan renaissance meski sudah

sedemikian rupa, tetapi relatif tidak begitu melahirkan reaksi. Hal ini berbeda

dengan bentuk penentangan yang dilakukan oleh gerakan reformasi yang lebih

menimbulkan reaksi di kalangan masyarakat Eropa.

Reformasi merupakan salah satu kelanjutan dari perkembangan gerakan

renaissance, yaitu kelahiran kembali budaya klasik Yunani dan Romawi setelah

lama tenggelam akibat dominasi Gereja. Sebagai suatu gerakan, reformasi telah

berhasil memecah belah Eropa, terutama dalam masalah agama. Sebagai gantinya,

kemudian lahir berbagai gerakan pembaharuan Nasrani, yang masing-masing

cenderung menganggap kelompok sendiri yang benar dan kelompok lain yang

salah.

Para pendukung pembaharuan Nasrani, pada umumnya dapat dikelompokkan

menjadi tiga golongan. Ada golongan reformator rohani yang menyesalkan usaha-

usaha duniawi dan mendukung kegiatan kesalehan dan kesederhanaan. Adapula

penganjur teori konsili yang menginginkan adanya suatu Konsili Ekumenis untuk

memperbaharui Gereja sebagai lembaga. Akhirnya, ada kaum humanis yang

percaya bahwa pengetahuan tentang Alkitab akan memulihkan kemurnian yang

menjadi ciri khas Gereja Purba. 6

Humanisme menaruh minat pada estetika, melihat kegunaan pengetahuan

sejarah, dan yakin bahwa tugas utama manusia adalah menikmati kehidupannya 5 Edith Simon dan Para Editor Pustaka Time-Life, Abad Besar Manusia: Zaman Reformasi,

Jakarta, Tira Pustaka, 1984, hlm. 13. 6 Ibid., hlm. 36.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

6

secara bijak dan mengabdi masyarakatnya secara aktif. Kebangkitan kembali

zaman klasik itu tidak hanya didahului oleh perubahan di dalam lingkungan Abad

Pertengahan, tetapi juga oleh suatu hal yang sulit diterangkan. Abad Pertengahan

barangkali kelihatan statis, tetapi sebenarnya diwarnai ketidakpuasan yang

mendalam. Masyarakat Abad Pertengahan merasakan bahwa banyak hal tidaklah

berjalan sebagaimana mestinya, baik di dalam gereja maupun negara, dan mereka

mendambakan adanya kelahiran kembali atau kebangkitan kembali.

Aliran Humanisme dengan agama Kristen terdapat konflik mesti tidak begitu

tajam. Orang mengakui bahwa ilmu dan filsafat bukan Kristen mungkin dapat

merongrong iman Kristen, tetapi bahaya tersebut bukan berupa keyakinan

tandingan. Sebaliknya, bahaya itu berupa kemungkinan untuk menggantikan nilai

rohani dengan nilai rohani dengan nilai duniawi. Agama boleh jadi memainkan

peranan yang lebih besar dalam kehidupan sehari-hari daripada sebelumnya.

Antara tahun 1200-1550, Italia menghasilkan lebih 200 orang kudus. Jumlah

keuskupan di Italia juga lebih besar daripada jumlah seluruh keuskupan di dunia

Kristen Barat. Presentasi jumlah imam terhadap jumlah penduduknya lebih besar.

Biara-biara boleh jadi sangat mundur, dan jumlah anggotanya merosot. Tetapi ini,

setidaknya sebagian disebabkan oleh pemusatan pada kegiatan di luar biara, pada

tugas khotbah, dan pergi ke tanah misi.7

Gerakan humanis berasal dari Italia pada Zaman Renaissance. Tokoh humanis

yang paling tenar adalah Erasmus, cendekiawan pengelana yang lahir di

Rotterdam. Erasmus tumbuh menjadi tokoh yang halus budi bahasanya pada abad

7 John R. Hale dan Para Editor Pustaka Time-Life, op.cit., hlm. 59.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

7

ke-16. Nasehat Erasmus dicari oleh Paus dan reformator, raja dan cendekiawan di

seluruh Eropa. Pada abad ke-16, tidak seorang pun lebih yakin akan perlunya

pembaharuan daripada Erasmus, namun ia tidak pernah meninggalkan Gereja.

Jauh sebelum Martin Luther, seorang reformator gereja yang paling gemilang, ia

mempersoalkan kegiatan Paus di bidang sekuler dan mempertanyakan kebiasaan

ulah tapa, pemujaan relikui, kehidupan membujang, penjualan indulgensi,

penziarahan, pengakuan dosa, pembakaran penyesat dan doa kepada orang kudus.

Erasmus melangkah lebih jauh daripada Martin Luther dalam desakkannya untuk

mengurangi jumlah dogma menjadi sesedikit mungkin, dengan menyerahkan yang

selebihnya kepada kebebasan pendapat.8

Revolusi Protestan itu bukan datang dengan tiba-tiba. Sebab-sebabnya telah

kelihatan pada abad ke-15, dan mungkin juga pada abad ke-14. Kewibawaan Paus

telah menjadi, cara hidup dari biarawan yang tinggi dan rendah telah tidak sejalan

lagi dengan apa yang dikehendaki oleh Kristus dan pelayan-pelayan-Nya, di

samping itu para biarawan sangat mengabaikan tugas utamanya ialah penjagaan

jiwa-jiwa. Dengan demikian, masyarakat telah kehilangan rasa hormat terhadap

Gereja serta pejabat-pejabatnya dan mudah sekali mendengar kepada nabi-nabi

baru yang menghendaki reformasi atau pembaharuan. Pembaharuan bukan saja

bagi manusia melainkan juga bagi ajaran dan lembaga-lembaganya.9

Martin Luther bukanlah orang pertama yang melakukan pembaharuan atau

reformator dalam Gereja. Sebelum Martin Luther sudah ada gerakan pembaharuan

Gereja yang terjadi pada abad ke-12 di Perancis oleh Peter Waldo. Peter Waldo

8 Ibid., hlm. 37. 9 H. Embuiru, Gereja Sepanjang Masa, Denpasar, Nusa Indah, 1961, hlm. 124.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

8

adalah orang pertama yang melakukan gerakan pembaharuan Gereja. Kemudian

pada abad ke-14, terjadi kembali pembaharuan gereja oleh John Wycliffe seorang

sarjana Inggris. Pada abad ke-15, satu abad sebelum tampilnya Martin Luther,

muncul John Hus dari Bohemia yang juga melakukan gerakan pembaharuan

Gereja. Namun, pengaruh gerakan pembaharuan yang dilakukan oleh para

pendahulu Martin Luther hanya bersifat daerah (lokal). Barulah pada abad ke-16,

ketidakpuasan terhadap Gereja Katolik sudah menyebar luas ke seluruh penjuru

dunia Eropa. Hal ini terjadi ketika Martin Luther pada 31 Oktober 1517

memakukan 95 dalil pada pintu Gereja Kastil Wittenberg. Dalil-dalil Martin

Luther ini berisi tentang mengutuk keserakahan dan keduniawian di dalam Gereja

yang dianggapnya sebagai bentuk penyelewengan.

Martin Luther dikenal sebagai seorang tokoh reformator Gereja di Jerman

pada abad ke-16. Gerakan reformasi yang diusahakannya telah menyebabkan

berdirinya sebuah Gereja lain di samping Gereja Katolik Roma yaitu Gereja

Lutheran. Tujuan awal gerakan reformasi Martin Luther sebenarnya hanya

mencoba memperbaiki berbagai kelemahan yang ada. Martin Luther dan kawan-

kawannya semula berharap akan bisa menghilangkan berbagai bentuk

penyelewengan yang dilakukan Gereja. Hanya saja, Martin Luther tidak saja

demikian dipojokkan, bahkan dianggap sebagai outlaw yang sewaktu-waktu bisa

dibunuh tanpa akan dihukum siapapun yang membunuhnya.10

Martin Luther yang melakukan pembangkangan terhadap Gereja Katolik

Roma dan melahirkan gerakan Reformasi Protestan lahir di tahun 1483 di kota

10 H. Haikal, op.cit., hlm. 82.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

9

Eisleben, Jerman. Dia memperoleh pendidikan perguruan tinggi yang cukup baik

dan pernah belajar hukum. Tetapi, secara keseluruhan Martin Luther tidak pernah

menyelesaikan pendidikan formal melainkan memilih menjadi pendeta

Agustinian.11 Ketidakpuasan dan keluhan-keluhan Martin Luther terhadap Gereja

Katolik Roma muncul setingkat demi setingkat. Di Roma, tahun 1510, Martin

Luther melihat pemborosan dan kemewahan duniawi para pendeta Gereja Katolik.

Hal yang paling mendorong Martin Luther untuk melancarkan aksi protesnya

terhadap Gereja Katolik Roma adalah perbuatan Gereja yang melakukan

pengadaan dan penjualan surat pengampunan dosa (indulgensi).

Reformasi Gereja yang dilakukan Martin Luther ini berhasil. Keberhasilan

reformasi itu disebabkan oleh bantuan dari tangan dunia yang menjadi alat bagi

Protestantisme. Kebobrokan yang terjadi dalam tubuh Gereja, sangatlah

mungkin bila terjadi pembaharuan. Pembaharuan yang dilakukan terhadap Gereja

ini selain dilihat dari segi agama, perlu juga dilihat dari segi politik dan segi

sosial pada zaman itu.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat dikemukakan

beberapa rumusan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana keadaan Gereja Katolik pada abad ke-16 ?

2. Apa yang melatarbelakangi munculnya Martin Luther sebagai reformator

dalam reformasi Gereja pada abad ke-16 (1517-1546) ?

11 Margareth Nicholas dan Eddy Soetrisno, Seratus Tokoh Besar yang Membentuk Sejarah Dunia,

Jakarta, Intimedia dan Ladang Pustaka, 2003, hlm. 13.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

10

3. Apa yang menjadi perbedaan pendapat antara Martin Luther dengan Gereja

Katolik ?

4. Apa dampak yang muncul dari reformasi Gereja pada abad ke-16 bagi Gereja

Katolik dan Eropa pada abad ke-16 ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian tentang “Peranan Martin Luther dalam Reformasi

Gereja pada Abad ke-16”, adalah:

a. Mendeskripsikan dan menganalisis keadaan Gereja Katolik pada abad ke-16.

b. Mendeskripsikan dan menganalisis latar belakang munculnya Martin Luther

sebagai reformator dalam reformasi Gereja pada abad ke-16 (1517-1546).

c. Mendeskripsikan dan menganalisis perbedaan pendapat antara Martin Luther

dengan Gereja Katolik.

d. Mendeskripsikan dan menganalisis dampak yang muncul dari reformasi

Gereja bagi Gereja Katolik dan Eropa pada abad ke-16.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian tentang “Peranan Martin Luther dalam Reformasi Gereja

pada Abad ke-16” ini, diharapkan dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan

yang berguna antara lain:

a. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah koleksi kepustakaan dan

dapat menjadi bahan referensi bagi mahasiswa lain dalam melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

11

penelitian tentang reformasi Gereja.

b. Bagi Ilmu Pengetahuan dan Dunia Pendidikan

Hasil penelitian ini sebagai sumbangan pengetahuan dalam memperkaya ilmu

pengetahuan dan wawasan tentang sejarah dunia, lebih khususnya tentang

peranan Martin Luther dalam reformasi Gereja pada abad ke-16. Sehingga

hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pelengkap dalam

pengajaran sejarah.

c. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk menerapkan teori

yang telah didapatkan di bangku kuliah ke dalam praktek dunia nyata

sekaligus menambah wawasan pengetahuan tentang sejarah dunia, khususnya

tentang peranan Martin Luther dalam reformasi Gereja pada abad ke-16.

D. Tinjauan Pustaka

Sumber merupakan unsur pokok dalam penulisan sejarah. Sumber tertulis

maupun sumber lisan dapat dibagi atau dikategorikan menjadi dua yaitu sumber

primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah kesaksian dari para saksi

mata atau pelaku peristiwa sejarah itu sendiri yang terlibat secara langsung

maupun yang menyaksikan secara langsung peristiwa itu terjadi, atau berupa

dokumen resmi dan penting pada masa peristiwa itu terjadi. Sumber sekunder

merupakan kesaksian dari siapapun yang bukan saksi pandangan mata atau hasil

karya orang lain yang berasal dari kesaksian seorang saksi.12

12 Louis Gootschalk, Mengerti Sejarah (terj.), Jakarta, Universitas Indonesia Press, 1986, hlm. 30.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

12

Adapun dalam penelitian ini sumber primer yang dipakai adalah berupa

sumber tertulis yang diperoleh melalui buku-buku dan dokumen. Sumber primer

yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Buku yang ditulis oleh Martin Luther berjudul Katekismus Besar Martin

Luther telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Anwar Tjen,

diterbitkan oleh BPK Gunung Mulia, Jakarta, tahun 1994. Judul asli buku ini

adalah Luther’s Large Catechism yang diterbitkan oleh Lutheran Publishing

House, Adelaide pada tahun 1983. Buku ini merupakan suatu uraian yang

sederhana mengenai iman Kristen yaitu pentingnya unsur-unsur pokok yang tidak

boleh diabaikan. Di dalam buku ini, Martin Luther menjelaskan bahwa

Katekismus adalah Alkitab orang awam di mana di dalamnya terkandung seluruh

ajaran Kristen yang perlu diketahui oleh setiap orang Kristen. Buku ini

terbagi dalam lima bagian, yaitu:

1. Bagian pertama, mengenai kesepuluh firman di mana di setiap firman

diberikan penjelasan sederhana tentang maksud firman tersebut.

2. Bagian kedua, mengenai pengakuan iman di mana dengan pengakuan

iman yang kuat maka dapat memelihara kesepuluh firman dengan baik.

3. Bagian ketiga, mengenai Doa Bapa Kami yang disertai dengan penjelasan

mengenai makna yang terkandung dalam Doa Bapa Kami.

4. Bagian keempat, mengenai Baptisan bahwa dengan baptis maka seseorang

telah menjadi umat Kristen dan Baptisan harus didukung dan dipertahankan

dari dukun-dukun dan ajaran sesat.

5. Bagian kelima, mengenai Perjamuan Kudus dimana dijelaskan apa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

13

dimaksud dengan Perjamuan Kudus, apa manfaat dari Perjamuan Kudus, dan

siapa yang layak untuk menerima Perjamuan Kudus.

Buku yang ditulis oleh Martin Luther berjudul Three Treatises diterjemahkan

ke dalam bahasa Inggris oleh Charles M. Jacobs, Steinhauser, dan W.A. Lambert

yang diterbitkan oleh Fortress Press di Philadelphia pada tahun 1960. Judul asli

buku ini adalah An den Christlichen Adel deutscher Nation von des Christlichen

Standes Besserung, De Captivitate Babylonica Ecclesiae, Von der Freihet eines

Christenmenschen yang diterbitkan oleh Muhlenberg Press pada tahun 1957.

Buku ini berisi tiga karangan yang menjelaskan pandangan-pandangan teologi

Martin Luther. Martin Luther memang banyak menulis karangan teologi. Namun,

bagi Martin Luther ketiga karangan ini merupakan yang paling penting. Adapun

ketiga karangan itu antara lain:

1. Kepada Kaum Bangsawan Kristen Jerman tentang Perbaikan Masyarakat

Kristen (An den Christlichen Adel deutscher Nation: von des Christlichen

Standes Besserung), ditulis pada tahun 1520.

Dalam karangannya, Martin Luther menentang dan memprotes mengenai

tuntutan Paus bahwa kaum awam berada di bawah kekuasaan Paus, Paus yang

berhak menafsirkan Alkitab dan hanya Paus yang berhak memanggil konsili.

Ketiga hal ini telah menghalangi adanya pembaharuan dalam Gereja.

2. Pembuangan Babel untuk Gereja (De Captivitate Babylonica Ecclesiae),

ditulis pada bulan Oktober 1520.

Karangan ini ditulis dalam bahasa Latin karena ditujukan kepada para sarjana,

teolog, dan pejabat Gereja. Martin Luther membahas tentang sakramen-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

14

sakramen. Menurut Martin Luther ke tujuh sakramen yang ada dalam Gereja

Katolik Roma menawan seorang Kristen sejak ia lahir hingga ia meninggal,

padahal menurut kesaksian Alkitab hanya dua sakramen yang diperintahkan

oleh Tuhan Yesus, yaitu Baptisan Kudus dan Perjamuan Kudus.

3. Kebebasan Seorang Kristen (Von der Freihet eines Christenmenschen)

Karangan ini merupakan buku etika, di mana Martin Luther merumuskan

kebebasan Kristen dengan dua rumusan yaitu, seorang Kristen adalah bebas

dari segala ikatan dan bukanlah hamba kepada siapa pun, seorang Kristen

adalah terikat kepada segala sesuatu dan hamba kepada semua orang.

Buku yang ditulis oleh Martin Luther berjudul Martin Luther: Kebebasan

Seorang Kristen diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh W. Sihite dan B.

Laiya diterbitkan oleh Depot Buku-buku Methodist di Jakarta pada tahun 1971.

Judul asli buku ini adalah Von der Freiheit eines Christenmenschen yang

diterbitkan oleh Muhlenberg Press pada tahun 1957. Buku ini merupakan salah

satu karangan yang ternama yang muncul dari reformasi Protestan di Eropa pada

abad ke-16. Buku ini berisi perumusan mengenai kebebasan seorang Kristen.

Martin Luther menulis buku ini atas usulan seorang Paus yang masih

mengharapkan kompromi antara Martin Luther dengan Gereja Katolik Roma.

Buku yang ditulis oleh Martin Luther berjudul Luther’s Works Voulme 40:

Church and Ministry diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Conrad

Bergendoff dan diterbitkan oleh Muhlenberg Press di Philadelphia pada tahun

1957. Judul asli buku ini adalah Martin Luthers Werke: Kritische Gesamtausgabe

yang diterbitkan oleh Lutheran Publishing House, Berlin, pada tahun 1955. Buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

15

ini berisi tentang ajaran-ajaran gereja dan pemeliharaan ajaran Gereja yaitu

mengenai sepuluh firman, mengenai doa yang benar bagi seorang Kristen,

membahas tentang kesengsaraan dan penderitaan. Selain itu, buku ini juga

menjelaskan pentingnya akan dua sakramen yaitu Sakramen Baptis yang kudus

dan Sakramen Tubuh dan Darah Kristus (Perjamuan Kudus). Masalah penyesalan

dan pertobatan akan dosa yang diperbuat manusia juga diuraikan di dalam buku

ini.

Selain sumber primer di atas, dipergunakan sumber sekunder yang

mendukung bagi penelitian ini. Sumber sekunder merupakan sumber yang telah

ditulis ulang oleh orang lain di mana penulis yang bersangkutan tidak sejaman

dengan peristiwa atau sumber yang diperolehnya. Adapun sumber sekunder yang

dipakai dalam penelitian adalah berupa sumber tertulis yang diperoleh melalui

buku-buku dan artikel-artikel. Buku-buku dan artikel-artikel yang dimaksud

adalah sebagai berikut:

Buku yang ditulis oleh Hans Peter Grosshans berjudul Luther diterbitkan oleh

Kanisius di Yogyakarta pada tahun 2001. Buku ini mengisahkan tentang seorang

tokoh Kristen yaitu Martin Luther. Martin Luther adalah pemimpin reformasi

Protestan yang paling terkenal. Martin Luther sebagai dosen di Wittenberg

memberi tekanan baru pada prinsip Santo Paulus tentang pembenaran berkat

iman, yang menantang kebobrokan Gereja Katolik Roma pada waktu itu.

Buku yang ditulis oleh Edith Simon berjudul Zaman Reformasi diterbitkan

oleh Tira Pustaka di Jakarta pada tahun 1984. Buku ini mengisahkan cerita

tentang reformasi kegerejaan yang menyangkut perkembangannya menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

16

pecahan-pecahan yang saling berbentrokan dan adanya interaksi dengan suasana

politik, sosial, ekonomi, serta filsafat yang terdapat pada masa itu. Buku ini

dengan jelas membahas munculnya reformasi Gereja hingga munculnya Martin

Luther sebagai reformator dalam reformasi Gereja.

Buku yang ditulis oleh Roberts Liardon berjudul Jendral Tuhan: Gebrakan

Para Pahlawan Reformasi Iman yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa

Indonesia oleh Ingouf Setiawan dan diterbitkan oleh Metanoia Jakarta pada tahun

2006. Judul asli buku ini adalah God’s Generals II: The Roaring Reformers,

diterbitkan oleh Roberts Liardon Ministries, USA, pada tahun 2003. Buku ini

berisi tentang tiga tokoh besar yang melakukan reformasi Gereja. Ketiga tokoh

reformasi Gereja itu adalah:

1. John Wycliffe, ia dikenal sebagai “Penerjemah Alkitab” karena ia berhasil

menerjemahkan Alkitab bahasa Latin ke dalam bahasa Inggris dan menjadi

martir atas usaha-usahanya itu. Ia adalah tokoh reformasi Gereja pada abad

ke-14.

2. John Hus, ia dikenal sebagai “Bapak Pembaharuan” karena ia selalu berusaha

untuk menyebarkan Injil dan mendorong orang-orang untuk mempelajari

Alkitab. Ia adalah tokoh reformasi Gereja pada abad ke-15.

3. Martin Luther, ia dikenal sebagai “Kapak-Perang Reformasi” karena ia

seorang biarawan yang menjadi seorang reformator, yang menemukan

kebenaran bahwa manusia diselamatkan hanya karena anugerah dari Allah.

Buku yang ditulis oleh H. Haikal berjudul Renaissance dan Reformasi

diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta pada tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

17

1989. Buku ini berisi tentang keterkaitan renaissance dengan munculnya

reformasi. Selain itu, buku ini juga mengisahkan riwayat Martin Luther,

perjuangan Martin Luther dalam melakukan reformasi Gereja, pernikahan Martin

Luther, hingga kematian Martin Luther akibat terserang penyakit.

Buku yang ditulis oleh W.L. Helwig berjudul Sejarah Gereja Kristus Jilid 2

diterbitkan oleh Yayasan Kanisius di Yogyakarta pada tahun 1974. Buku ini berisi

tentang perjalanan Gereja dalam Abad Pertengahan dengan masa keemasannya

sampai saat menjelang abad modern, di dalam buku ini juga diuraikan mulai

runtuhnya Abad Pertengahan karena munculnya renaissance dan humanisme,

hingga memuncak dengan adanya protes terhadap Gereja Katolik untuk

mengadakan reformasi.

Diktat yang ditulis oleh Fl. Hasto Rosariyanto, SJ. berjudul Sejarah Gereja

Umum II . Diktat ini diterbitkan oleh Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, pada tahun 2001. Diktat ini terbagi menjadi ke dalam 4 bagian yaitu:

1. Revolusi Protestan dan reformasi Katolik.

2. Gereja di dalam jaman absolutisme.

3. Gereja di dalam jaman liberalisme.

4. Gereja di dalam jaman totalitarisme.

Buku yang ditulis oleh Kleopas Laarhoven berjudul Gereja Abadi diterbitkan

oleh Offset di Gunungsitoli pada tahun 1977. Buku ini berisi tentang kondisi

Gereja Katolik yang berada dalam suatu krisis yang mengancam hidup Gereja

Kristus. Beberapa orang sudah mencoba memperbaharui Gereja, tetapi semua

usaha itu gagal, karena kegiatan-kegiatan mereka menuntut perubahan moral

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

18

dari kaum beriman pada umumnya dan dari pejabat Gereja pada khususnya.

Namun, keinginan akan pembaharuan tidak dapat dipadamkan. Dalam abad

ke-16, seruan akan pembaharuan semakin kuat. Pembaharuan dalam Gereja

Katolik berubah mulai kuat, sesudah sebagian besar kaum beriman

meninggalkan gereja di bawah pimpinan Martin Luther dan Calvin.

Artikel yang ditulis oleh Dian berjudul Pemisahan Diri Luther dari

Roma yang terdapat pada situs internet http://www.dianweb.org/buku/luther/htm.

Artikel ini memuat perjuangan Martin Luther yang menentang berbagai

bentuk penyelewengan yang dilakukan oleh Gereja. Martin Luther

menempelkan 95 dalilnya pada pintu Gereja Kastil Wittenberg. Hal ini

membuat Paus marah, sehingga Martin Luther dipanggil menghadap ke Roma.

Dalam artikel ini juga dituliskan bahwa Martin Luther telah membuat suatu

keputusan yang sangat berat di mana ia telah memutuskan untuk memisahkan

diri dari Gereja Katolik Roma.

Artikel yang ditulis oleh Tim Wikipedia Indonesia berjudul Martin

Luther terdapat pada situs internet http://id.wikipedia org/wiki/martin_luther.

Artikel ini menceritakan riwayat hidup Martin Luther dari ia lahir, masa kecilnya,

hingga ia dewasa yang mulai bimbang akan dirinya yang menginginkan

kedamaian bersama Allah. Di dalam artikel ini juga dituliskan mengenai

teologi Martin Luther mengenai anugerah dan penentangannya terhadap

pengadaan dan penjualan surat penghapusan dosa (indulgensi) yang dilakukan

Gereja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

19

E. Landasan Teori

Skripsi ini berjudul “Peranan Martin Luther dalam Reformasi Gereja pada

Abad ke-16”, supaya dapat menjelaskan lebih mendalam tentang

permasalahan dan ruang lingkup penelitian ini, maka dibutuhkan uraian dari

beberapa konsep agar dapat menjelaskan dan menguraikan permasalahan

penelitian skripsi ini. Konsep-konsep tersebut adalah peranan, indulgensia,

reformasi Gereja, dan Lutheranisme. Penjelasan tentang konsep-konsep ini sangat

penting karena hal ini merupakan landasan berpikir dan pembatasan masalah.

1. Peranan

Peranan merupakan kata dengan imbuhan -an dan memiliki kata dasar

peran. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, peran adalah seperangkat

tingkah laku yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan

dalam masyarakat.13 Peran atau role merupakan cara tertentu yang dilakukan

seseorang untuk menjalankan peranan yang dipilihnya.14 Sedangkan yang

dimaksud dengan peranan adalah bagian dari tugas utama yang harus

dilaksanakan.15 Peranan juga dapat diartikan sebagai fungsi seseorang atau

sesuatu dalam kehidupan.16

Menurut Adam Kuper dan Jessica Kuper, menyebutkan bahwa masyarakat

sebagai satu unit di mana setiap orang memiliki berbagai peran yang

harus dimainkan, dan dalam unit itu peran-peran yang utama sudah

13 Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai

Pustaka, 1990, hlm. 667. 14 Save M. Dangun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, Jakarta, LPKN, 2006, hlm 870. 15 Ibid. 16 Tim Penyusun Kamus Bahasa Indonesia, Kamus Bahasa Indonesia Jilid II, Jakarta, Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan, 1983, hlm. 1579.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

20

ditetapkan dengan jelas. Sepanjang masyarakat menyadari bahwa diri

mereka dan orang lain menduduki posisi yang memiliki berbagai hak dan

kewajiban, maka perilaku mereka tidak dapat dipahami tanpa mengacu pada

berbagai harapan mereka tentang bagaimana seharusnya mereka berperilaku

dan perilaku apa yang harus dilakukan orang lain dalam berhadapan dengan

mereka. Segala penjelasan mengenai mengapa masyarakat mengikuti

peraturan menyiratkan suatu konsep peran, karena peraturan diterapkan pada

orang-orang yang memiliki posisi sosial tertentu.

Dengan demikian, konsep peran menjelaskan hubungan antara individu

dan masyarakat.17

Peranan merupakan seperangkat perilaku yang diharapkan dari seseorang yang

menduduki posisi tertentu dalam suatu kelompok sosial. Harapan masyarakat

yang membatasi peranan tertentu sangat sering bertentangan sehingga pemegang

peranan dapat memilih dengan leluasa bentuk perilaku tertentu. Penentuan

peranan dipengaruhi oleh persepsi pemegang peran terhadap orang lain atas

peranannya, tafsirannya sendiri atas peranan tersebut, kepekaan terhadap tuntutan

tumbuhnya penentu peran yang khas karena situasi dan kemampuan serta

kecakapannya menanggapi. Sekumpulan peranan yang dipegang oleh seorang

individu saja disebut seperangkat peranan. Seperangkat peranan yang terdiri

dari berbagai tuntutan peran akan melahirkan konflik peranan. Pelaku atau

pemegang peran yang melakonkan peranan disebut ego, pasangan peran dalam

suatu peranan kepada siapa si pemegang peranan berinteraksi disebut alter atau

17 Adam Kuper dan Jessica Kuper, Ensiklopedia Ilmu-ilmu Sosial, Edisi Kedua, Jakarta, PT. Raja

Gravindo Persada, 2000, hlm. 938.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

21

aku yang kedua.18

Berdasarkan pengertian peranan di atas, maka Martin Luther memiliki peranan

yang dominan dalam proses reformasi Gereja yang terjadi pada abad ke-16

karena ia sebagai pencetus pertama reformasi Gereja pada abad ke-16.

Ketidakpuasan dan keluhan-keluhan Martin Luther terhadap Gereja Katolik Roma

timbul setingkat demi setingkat, di mana Martin Luther berseru kepada Gereja

agar kembali kepada ajaran-ajaran Alkitab telah melahirkan tradisi baru dalam

agama Kristen. Seruan yang dilakukan oleh Martin Luther ini berupa penempelan

dalil sebanyak 95 dalil yang dipakukan di pintu Gereja Kastil Wittenberg.

Ruang lingkup protes Martin Luther terhadap Gereja Katolik Roma dengan

kecepatan luar biasa menyebar dengan luas. Gerakan reformasi yang dilakukan

Martin Luther berjalan terus. Banyak kota dan wilayah Jerman memihak kepada

Martin Luther, dan nama Martin Luther mulai terkenal di luar Jerman. Banyak

kaum humanis dan para petani Jerman yang bersimpatik kepada Martin Luther.

2. Indulgensia

Indulgensia secara harfiah berarti kemurahan hati, atau pengampunan atas

hukuman sementara akibat dosa yang sudah diampuni. Indulgensi adalah

pengampunan di hadapan Allah dari hukuman-hukuman sementara bagi

dosa-dosa yang kesalahannya sudah diampuni. Indulgensia diperoleh orang

beriman yang berdisposisi baik dan memenuhi syarat-syarat tertentu, gereja

menolong mereka yang sebagai pelayan keselamatan berwenang untuk membagi

dan menyampaikan harta rohani yang tersedia berkat karya pemulihan Kristus dan

18 Jack C. Plano dkk, Kamus Analisa Politik, Jakarta, Cv. Rajawali, 1985, hlm. 221.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

22

para orang kudus.19

Indulgensia (surat penghapusan dosa) adalah penghapusan sepenuhnya

atau sebagian dari penghukuman sementara yang masih ada bagi dosa-dosa

setelah kesalahan seseorang dihapuskan melalui absolusi, yaitu pernyataan

oleh imam bahwa dosa seseorang telah dihapuskan.20

Menurut Kamus Sejarah Gereja, indulgensia merupakan penghapusan

hukuman sementara karena pengampunan dosa oleh Gereja berdasarkan jasa

Kristus dan orang-orang kudus. Praktek ini didasarkan pada asumsi retribusi

keadilan Allah, yaitu dosa harus mendapat hukuman baik di bumi maupun

dalam api penyucian, bahkan juga setelah orang berdosa diperdamaikan

dengan Allah lewat penyesalan dan absolusi. Seseorang dapat memperoleh

indulgensia penuh atau indulgensia sebagian saja yaitu hukuman sementara

itu dikurangi hari atau tahunnya di dalam api penyucian.21

Sejak abad ke-3, muncul ajaran bahwa dengan perantaraan imam, pengaku

dan mereka yang menghadapi kemartirannya dapat memperpendek hukuman

mereka yang sedang menjalani hukuman pertobatan. Kemudian hukuman

pertobatan ini dipandang sebagai pengganti hukuman di api penyucian. Ajaran

tentang indulgensia baru mencapai perkembangan yang penuh pada abad ke-

12.22

Indulgensia biasanya diberikan oleh Paus. Paus juga memberikan hak

kepada wakil-wakilnya untuk memberikan indulgensia sebagian pada waktu-

19 Adolf Heuken, Ensiklopedi Gereja Jilid III, Jakarta, Yayasan Cipta Loka Caraka, 2004, hlm. 98. 20Tim Wikipedia, “ Martin Luther “ dalam http://id.wikipedia.org/wiki/martin_luther,

10April2007. 21 F.D. Wellem, Kamus Sejarah Gereja, Jakarta, BPK Gunung Mulia, 1994, hlm. 98. 22 Ibid., hlm. 99.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

23

waktu tertentu, seperti pada waktu penahbisan Gereja, pada waktu melaksanakan

puasa pada hari-hari tertentu, dan pada perayaan suatu keuskupan. Namun,

praktek kesewenang-wenangan terjadi oleh pejabat Gereja yang tidak

peduli pada norma-norma moral yaitu dengan cara memberikan indulgensia

dengan memperoleh imbalan sejumlah uang.

Pada abad ke-16, terjadi penyelewengan terhadap surat indulgensia yang

dilakukan oleh Gereja. Gereja mengajarkan bahwa Yesus, Maria, dan para santa

serta santo berkelakuan jauh lebih baik di bumi daripada yang mereka butuhkan

untuk dapat masuk surga. Kredit ekstra dari kebajikan mereka disimpan dalam

sistem perbankan surga, yang dicatat oleh Paus. Kredit ini disebut dengan

“kebijakan bersama” atau “perbendaharaan kebajikan”, tersedia bagi orang-orang

awam melalui kegiatan-kegiatan yang ditetapkan dari para imam, yang

bergantung pada dosa-dosa yang diakui oleh umat. Kegiatan-kegiatan tersebut

disebut “perbuatan-perbuatan”. Bukti dari perbuatan-perbuatan diberikan dalam

bentuk bukti pembelian yang dikenal dengan indulgensia.23

Surat indulgensia ini pada abad ke-16 diperjualbelikan. Pembeli dapat

membeli sebuah indulgensia untuk dirinya sendiri ataupun untuk salah seorang

sanak keluarga yang sedang berada di api penyucian. Hanya Paus saja yang dapat

menentukan berapa tahun hukuman seseorang dapat dikurangi dalam api

penyucian. Namun, umat yang memiliki kekuatan dan semangat dari roh agamawi

akan selalu berjuang untuk menerima pengampunan dari Allah, saat mereka

mencoba membayar dosa-dosa mereka sendiri melalui perbuatan-perbuatan

23 Roberts Liardon, op.cit., hlm. 147.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

24

baik mereka.

3. Reformasi Gereja

Reformasi merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Latin. Reformasi

pada umumnya berarti memberi bentuk (= forma) yang lebih baik, atau kembali

(= re) ke bentuk yang semestinya, karena keadaan telah merosot dan kurang

memuaskan. Semua yang manusiawi sewaktu-waktu perlu diperbaharui karena

kesalahan yang telah dibuat sebelumnya.24 Menurut J.S. Badudu yang dimaksud

dengan reformasi adalah perubahan radikal untuk perbaikan bidang sosial, politik,

agama dalam sebuah masyarakat atau negara.25

Pada masa Karl Agung sekitar abad ke-8 dan 9, gereja dengan negara

memiliki hubungan yang erat karena bersama-sama meningkatkan kemakmuran

masyarakat Kristiani dan bekerjasama memperluas kerajaan Allah di dunia.

Dalam hal ini, pemerintahan Kaisar Karl Agung memakai biara-biara sebagai

pembantu-pembantunya dalam pembangunan.

Hubungan baik antara Gereja dan negara membawa amat banyak keuntungan

untuk perkembangan Gereja,antara lain:26

a. Gereja mendapat perlindungan untuk harta miliknya serta pembebasan pajak.

b. Perundang-undangan kafir dirubah sesuai dengan Undang-Undang Gereja.

c. Gereja memperoleh pengesahan kekuasaannya.

d. Kewibawaan sipil diberikan kepada para uskup, dan hal perlindungan suaka

diberikan kepada Gereja.

24 Adolf Heuken, Ensiklopedia Gereja Jilid VII, Jakarta, Yayasan Cipta Loka Caraka, hlm. 106. 25 J.S. Badudu, Kamus Kata-kata Serapan Asing dalam Bahasa Indonesia, Jakarta, Kompas, 2003,

hlm. 298. 26 H. Embuiru, op.cit., hlm.73.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

25

e. Dosa melawan Tuhan sebagai bid’ah, penghujatan dinyatakan kejahatan

umum dan disiksa oleh negara.

f. Gereja mendapat pengaruh atas negara dan dengan demikian dapat

menyediakan dunia untuk beberapa masalah penting, misalnya penghapusan

perhambaan.

Namun, kejayaan negara mulai runtuh secara perlahan ketika Karl Agung

wafat, di mana para penggantinya malah menyebabkan perpecahan dalam

kerajaan. Kerajaan terbagi menjadi 3 yaitu Kerajaan Frank Barat, Kerajaan Frank

Tengah, dan Kerajaan Frank Timur. Perang saudara terjadi di antara ketiga raja

yang saling bersaing memperluas wilayahnya. Suasana dan keadaan negara yang

kacau balau turut memberi dampak terhadap Gereja yang juga mengalami krisis

kewibawaan.

Pada masa Abad Pertengahan, para raja serta pangeran bertindak sangat baik

terhadap Gereja. Mereka melengkapi Gereja dengan kekayaan serta harta milik.

Kekayaan serta keutamaan sosial itu merupakan suatu bahaya besar bagi Gereja.

Apabila ada lowongan disalah satu tempat Gereja, maka segala macam bangsawan

berusaha untuk menempatkan orangnya di Gereja tersebut. Pilihan seorang uskup

secara kanonis oleh biarawan serta awam tidak dikenal lagi. Calon untuk suatu

pangkat di dalam Gereja dipergantungkan kepada kehendak raja dan kaisar,

orang-orang dipilih menjadi uskup bukan karena keutamaan dan

kebijaksanaannya lagi. Hal memberikan garansi terhadap kesetiaan kepada raja

dan terhadap politiknya adalah jauh lebih penting dari pada pengetahuannya

mengenai Kitab Suci.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

26

Pangkat-pangkat Gereja dijual kepada siapa yang lebih mahal

menawarnya.Banyak uskup membeli pangkatnya lalu menjualkan pangkat yang

rendah kepada yang rendah kepada yang lain, dan untuk menutup kerugian maka

biarawan yang lain itu menjual lagi Sakramen dan Sakramentali. Biarawan yang

berpraktek simonia adalah biarawan yang telah merosot imannya. Dengan

demikian, bahwa dalam abad ke-10 dan 11, setengah dari para imam tidak

menghiraukan kehidupan selibat lalu hidup sebagai bapa rumah tangga di mata

umum.27

Keadaan Gereja sangat memprihatikan sebab semangat Kristiani telah hilang

dari hati kaum orang beriman dengan dilakukan perbuatan simonia, sehingga pada

zaman itu sering disebut sebagai Zaman Gelap. Keadaan Gereja yang seperti ini

menyebabkan banyak orang tidak lagi memperdulikan gereja, tetapi juga masih

ada orang-orang yang mengkritik Gereja dengan maksud untuk memperbaikinya.

Aliran ini menjadi kuat di biara-biara.

Biara-biara yang ada berjasa dalam penyelamatan dan pembaharuan Gereja

dari kemerosotan iman yang merajalela. Pembaharuan terjadi dalam Biara Cluny.

Biara ini didirikan pada tahun 910 di Cluny, Burgondia, bagian timur Perancis.

Dari awalnya, biara ini tidak dikuasai oleh bangsawan atau uskup, melainkan

langsung di bawah pimpinan Paus. Biara ini dengan kuat mempertahankan aturan-

aturan mengenai kemiskinan, ketaatan, dan keperawanan, serta doa bersama

dalam aturan harian Biara Cluny. Pembaharuan dalam Biara Cluny menonjol dan

menarik perhatian banyak biarawan dan biarawati serta tokoh-tokoh Gereja. Dari

27 Ibid., hlm. 77.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

27

manapun biarawan Cluny diundang untuk memimpin pembaharuan di biara-biara

yang lain, baik oleh biarawan atau biarawati sendiri, maupun oleh para

uskup serta para bangsawan yang berkuasa dalam biara di daerah-daerahnya.

Usaha Cluny sangat berhasil sehingga dalam tahun 1100 kurang lebih 1500 biara-

biara mengakui Cluny sebagai pusat rohani mereka.28

Abad Pertengahan mengalami kejayaan sekitar tahun 1100-1300, dimana

gereja berhasil untuk mencapai cita-citanya yaitu mendirikan Kerajaan Allah di

dunia. Pada waktu itu, masyarakatnya hidup dalam keyakinan bahwa Allah hadir

di tengah-tengah mereka, dan mereka berusaha untuk melaksanakan kehendak

Allah. Gereja dalam hal ini memiliki pengaruh yang kuat di masyarakat.

Gereja dalam mempengaruhi masyarakat melalui usaha-usaha tertentu, antara

lain:29

a. Dalam bidang politik internasional:

Raja-raja yang tidak taat kepada undang-undang Gereja dan tidak mengakui

kuasa Paus baik dalam bidang rohani maupun dalam bidang politik, demikian

juga raja-raja yang berperang untuk memperluas daerahnya dengan

bermacam-macam cara yang tidak halal, diancam dengan pengucilan dan

hukuman internasional.

b. Dalam bidang sehari-hari:

Masyarakat dalam Abad Pertengahan terbagi dalam 3 golongan yaitu

bangsawan, rohaniwan, dan rakyat jelata. Secara teoritis, setiap golongan

punya hak kewajiban tertentu, tetapi dalam prakteknya rakyat jelata biasanya

28 Kleopas Laarhoven, Gereja Abadi, Gunungsitoli, Offset, 1977, hlm.51. 29 Ibid., hlm. 59.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

28

ditindas oleh para bangsawan yang memperlakukan rakyat demi kepentingan

sendiri. Dalam hal ini Gereja mengumpulkan dana untuk orang miskin

dan juga mengeluarkan peraturan untuk membela rakyat jelata dengan

mengeluarkan dua peraturan yaitu:

1) Damai Allah (PAX DEI). Peraturan ini melarang dengan ancaman

hukuman pengucilan menyerang orang yang tidak dapat membela diri

seperti anak-anak, wanita, dan kaum peziarah.

2) Genjatan senjata demi Allah (TREUGA DEI). Peraturan ini melarang

dengan mengancam hukuman pengucilan perang pada hari yang tertentu

antara lain hari Minggu dan hari raya.

Dengan segala tindakannya itu, Gereja dapat mempengaruhi masyarakat untuk

menerapkan cita-citanya. Tetapi pengaruh Gereja itu membahayakan karena kuasa

dan pengaruh tersebut selalu membawa kekayaan bagi Gereja dan pejabat tinggi.

Dalam hal ini, bahaya tersebut ditentang oleh biara, khususnya Biara Sistersienser,

cabang dari Ordo Benediktin yang dipelopori oleh S. Bernardus dari Clairvaux.

Pada tahun 1300-an, terjadi krisis kewibawaan di dalam Gereja di mana hal ini

erat hubungannya dengan krisis rohani. Krisis ini memberikan pukulan yang lebih

hebat kepada kesatuan umat Kristen daripada yang mungkin diakibatkan oleh

skisma Barat dan Galikanisme, krisis itu ialah perpecahan reformasi. Dalam hal

tersebut, kaum awam bersaing dengan kaum rohaniwan untuk menarik diri dari

pola teologis dan memperkembangkan menempuh arah menurut kodrat, dan

memulai renaissance.30

30 W.L. Helwig, Sejarah Gereja Kristus Jilid II, Yogyakarta, Yayasan Kanisius, 1974, hlm. 136.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

29

Sejak abad ke-14, seruan untuk melakukan pembaharuan di dalam Gereja

tidak pernah berhenti. Memang sudah banyak usaha pembaharuan dilakukan, akan

tetapi pada waktu itu masih belum memberikan pengaruh apa-apa, karena hal ini

disebabkan di dalam seluruh abad ke-14 dan di dalam seperempat pertama abad

ke-15, pembuangan Babilon para Paus dan Skisma Barat, merupakan

penghalang bagi terselenggarannya kerja sama yang dapat mengarah kepada

pembaharuan Gereja.31

Hidup kekristenan dalam Gereja Katolik selama abad ke-15 sangat merosot di

segala bidang, tidak terkecuali pemikiran teologi. Ada berbagai hal yang

menyebabkan kemerosotan ini antara lain terjadi skisma besar antara tahun 1378

dan tahun 1417 yang melanda Gereja Katolik yaitu perpecahan Gereja menjadi

Gereja Timur dan Gereja Barat karena pada saat yang bersamaan ada lebih dari

satu Paus dan masing-masing Paus memiliki pendukung sendiri-sendiri.32 Para

pejabat tinggi rohaniwan melakukan banyak penyelewengan, diantaranya

absentisme yaitu gejala uskup jarang atau tidak pernah tinggal di wilayahnya

sendiri, sedangkan karya kerasulan sesungguhnya diserahkan kepada tenaga

pembantu bayaran, penumpukan jabatan di mana seseorang memangku jabatan

lebih dari satu sekaligus, perkawinan yang dilakukan oleh uskup. Selain itu

berkembang pemikiran baru yaitu renaissance yang kemudian melahirkan alam

pikiran humanisme.

Kemerosotan tersebut memunculkan berbagai reaksi dan usaha perbaikan

31 Ibid., hlm. 141. 32 Fl. Hasto Rosariyanto, Sejarah Gereja Umum II, Yogyakarta, Fakultas Teologi Universitas

Sanata Dharma, 2001, hlm. 9.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

30

tanpa banyak hasil, hingga kemudian tercetuslah reformasi. Martin Luther

bukanlah orang pertama yang melakukan pembaharuan atau reformasi di dalam

gereja. Pembaharuan dalam gereja sudah banyak dilakukan oleh para

pendahulunya. Namun, pengaruh gerakan pembaharuan yang dilakukan oleh para

pendahulu Martin Luther hanya bersifat daerah (lokal).

Reformasi Gereja pada abad ke-16, gerakan reformasi dilakukan oleh kaum

humanis. Salah seorang humanis generasi awal, ialah Lorenzo Valla dianggap

sebagai salah seorang pelopor bagi lahirnya reformasi. Lebih jauh nampaknya ada

kerjasama yang cukup harmonis dan saling bahu membahu antar kaum humanis,

tanpa saling memperhatikan asal angkatan mereka masing-masing. Mereka

berusaha saling mendukung sebaik mungkin. Ini dapat dilihat terutama dalam

kemelut yang dialami Martin Luther yang tampil dengan 95 dalilnya. Kerjasama

ini antara lain dibuktikan dengan cepatnya mereka berusaha memperoleh salah

satu naskah atau salinannya serta segera memperbanyaknya dan dengan cepat

menyebarkan ke seluruh Jerman. Akibatnya, gerakan Martin Luther segera

beroleh perhatian dan dukungan hampir dari semua lapisan masyarakat. Semua ini

mereka lakukan dengan biaya yang mereka tanggung bersama. Salah satu contoh

adanya saling mendukung ialah Erasmus yang berharap agar tindakan Martin

Luther akan berhasil dengan baik, serta membuahkan apa yang dicita-citakan

bersama.33 Martin Luther memusatkan perhatiannya lebih kepada masalah dosa

dan rahmat, pembenaran manusia dan Gereja.

Usaha yang dilakukan Martin Luther dalam reformasi terhadap Gereja Katolik

33 Ibid., hlm. 5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

31

adalah menyebarkan perlawanan terhadap Gereja Katolik dengan

memperkenalkan etika dan asas Protestantisme pada abad ke-16 di Eropa.

Gerakan reformasi telah berhasil membawa kesadaran religius ke tingkat yang

lebih tinggi dari tahap ketulusan hati ke tahap kesadaran jiwa yang gelisah dan

terdorong mencari tanpa henti.34

Dengan demikian yang dimaksud dengan reformasi Gereja adalah bukan

dalam arti mengubah-ubah hakekat ajaran reformasi agar disesuaikan menjadi

lebih modern atau cocok untuk jaman ini, karena pada hakekatnya pokok-pokok

ajaran reformasi sendiri merupakan ajaran yang konsisten, solid, dan terbukti

kebenarannya sebab semuanya itu mendasarkan pada Alkitab. Reformasi Gereja

juga dapat diartikan sebagai suatu gerakan religius yang bercita-cita untuk

memurnikan kehidupan Gereja dan mendasarkan hidup Kristiani pada Kitab

Suci.35

4. Lutheranisme

Lutheranisme lebih merupakan suatu gerakan yang dipimpin oleh Martin

Luther. Adapun yang menjadi ciri khas Lutheranisme pada abad 16 adalah pikiran

individualistis dan penuh perasaan. Sesungguhnya tidak ada Lutheranisme dalam

arti suatu sistem yang menyeluruh, yang ada hanyalah Lutheranisme dalam arti

yang mengarah pada religius dan pembentukan hati nurani.36

Martin Luther mendalami ajaran Occam dan juga mendalami aliran mistik

Jerman. Gagasan tentang ketidakberdayaan mutlak manusia di hadapan Allah

34Jalal, “Reformasi dan Tafsir Ibrani“ dalam http://www.jalal-

center.com/index.php?option=com_content&task=view&id=110., 10April2007. 35 Gerald O’Collins dan Edward G. Farrugia, Kamus Teologi, Yogyakarta, Yayasan Kanisius, hlm.

275. 36 W.L. Helwig, op.cit., hlm. 147.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

32

dan penyerahan pasif kepada Allah sangat menarik perhatian Martin Luther. Dari

gagasan inilah Martin Luther akan mengembangkan dan mempertahankan

ajarannya yaitu keselamatan berkat iman.

Martin Luther pada tahun 1516 dan 1518 telah menerbitkan manuskrip yang

tidak lengkap mengenai satu uraian tentang mistik dari akhir abad ke-14. Naskah

ini disebut Theologia Germanica yang dikarang oleh seorang anggota Ordo

Ksatria Jerman. Naskah ini menekankan hidup miskin, supaya dapat

mempercayakan nasibnya secara total kepada Tuhan. Gagasan pengalaman

pribadi tentang keselamatan berkat rahmat melalui iman saja termasuk tradisi

mistik Dominikan Jerman. 37

Ajaran khas Lutheranisme dapat ditemukan khususnya dalam Pengakuan

Augsburg (1530), Pembelaan Pengakuan Augsburg (1531), Pasal-pasal Smalkald

(1536), dan Katekismus Luther (1536). Intinya adalah sebagai berikut; sola fides

atau pembenaran oleh iman saja (tidak oleh pekerjaan baik), sola gratia atau

pembenaran oleh rahmat Allah saja, dan sola scriptura atau hanya Kitab Suci

(bukan tradisi manusiawi) yang merupakan norma iman yang mempunyai

wibawa. Lutheranisme menekankan salib Kristus dan perhambaan manusia

terhadap dosa; hanya menerima baptisan dan ekaristi sebagai sakramen yang

benar-benar diadakan oleh Tuhan.38

Berpangkal pada ajaran Sola fidenya, maka Martin Luther menegaskan bahwa

manusia hanya dapat menyerahkan dirinya secara pasif kepada Allah. Ia merasa

37 Adolf Heuken, Spritualitas Kristiani: Pemekaran Hidup Rohani Selama Dua Puluh Abad,

Jakarta, Yayasan Cipta Loka Caraka, 2002, hlm. 165. 38 Gerald O’Collins dan Edward G. Farrugia, op. cit., hlm. 183.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

33

keluar dari penyelewengan-penyelewengan insani, menuju ke arah agama Kristen

murni jaman para rasul. Segala lembaga maupun ajaran yang tidak serasi lagi

dengan ajaran Sola fidenya dipandang oleh Martin Luther sebagai buatan

manusia.39 Bagi Martin Luther yang menjadi penggerak utama karya

pembaharuannya ialah kotbah tentang indulgensia pada saat pembangunan Gereja

Santo Petrus, yang diucapkan oleh seorang Dominikan bernama Tetzel.

Gerakan reformasi pada abad ke-16, selain dilakukan oleh Martin Luther

dilakukan pula oleh John Calvin di Swiss, ia memberontak terhadap pimpinan

Gereja dan mempropagandakan perubahan dalam ajaran dan hidup Gereja. John

Calvin sama seperti Martin Luther yang juga memiliki pengikut yang mengikuti

ajarannya. Pengikut dari ajaran John Calvin disebut Calvinisme..

John Calvin dengan Martin Luther memiliki perbedaan pokok tentang paham

predestinasi, ekaristi, dan sebagai konsekuensinya juga hubungan Gereja-negara.40

Martin Luther dalam ajarannya mengutamakan tiga hal penting dari ajaran

reformasi yaitu sola fides, sola gratia, dan sola scriptura. Sedangkan John Calvin

dalam bukunya Institutio menyatakan beberapa prinsip dasar iman Kristen, antara

lain tentang kedaulatan Allah, predestinasi, perbuatan baik apapun tidak mungkin

dapat menyelamatkan manusia dari hukuman dosa, hanya melalui iman saja orang

diselamatkan, Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat satu-satunya bagi

umat pilihan-Nya, keselamatan dan pengampunan dosa merupakan anugerah

Allah (pemberian cuma-cuma) semata-mata, anugerah keselamatan yang kekal

dan menetap selamanya bagi orang pilihan Tuhan Yesus Kristus. John Calvin juga

39 W.L. Helwig, op.cit., hlm. 149. 40 Fl. Hasto Rosariyanto, op.cit., hlm. 23.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

34

sangat memperhatikan bagaimana iman Kristen dapat diterapkan dalam setiap

aspek kehidupan manusia.41

Gereja Lutheran mendasarkan ajarannya dengan basis Protestan reformasi

yaitu pembenaran oleh iman dan supremasi Kitab Suci (Alkitab). Selain itu Gereja

Lutheran juga memegang ajaran “The Cessation Theory” yang mengajarkan

bahwa tanda-tanda mujizat dalam Perjanjian Baru telah berakhir pada Zaman

Rasul-rasul.42

Pada abad ke-16 dan ke-17, Lutheranisme disistematisir sehingga menjadi

sangat intelektualistik. Hal ini mengakibatkan timbulnya reaksi yaitu munculnya

gerakan pietisme di mana sola fides kurang mendapat tekanan dan memberi

tekanan yang keras pada penyucian pribadi. Pada abad ke-19, Lutheranisme

terancam dengan tindakan Raja Frederick Willem III dari Prussia yang

mempersatukan Gereja Lutheran dan Gereja Calvinis dalam kerajaannya. Sesudah

Perang Dunia II diusahakan untuk mempersatukan Gereja-gereja Lutheran di

Jerman dalam Kesatuan Gereja Lutheran Injili di Jerman.43

Di Inggris pun, juga mengalami reformasi dalam Gereja. Namun, terdapat

perbedaan antara reformasi Gereja di Inggris dengan reformasi Gereja yang

dilakukan oleh Martin Luther di Jerman dan reformasi Gereja yang dilakukan oleh

John Calvin di Swiss. Perbedaan reformasi Gereja di Inggris dengan yang

lainnya dikarenakan perbedaan alasan dilakukannya pembaharuan di dalam

Gereja.

41 Eddy Peter Purwanto, “Gereja Reformasi: Masih Perlukah Direformasi?” dalam http://www.

Lrii.org/artikel.php?id., 10 April 2007. 42NN, “Gereja Lutheran”, dalam http://www.gpdiworld.us/isi/others/sejarahgereja.htm., 8

September 2007. 43 Gerald O’Collins dan Edward G. Farrugia, op.cit., hlm.153.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

35

Di Inggris, reformasi Gereja dipelopori oleh Raja Henry VIII. Alasan Raja

Henry mereformasi Gereja ialah Raja Henry VIII ingin menjadi kepala Gereja di

dalam kerajaannya, karena Paus tidak menyetujui perceraiannya. Maka Gereja

Inggris tetap berpegang pada banyak tradisi Katolik, tidak hanya menekankan

pentingnya Kitab Suci, credo (pernyataan iman kepercayaan Kristen) dan

sakramen-sakramen, melainkan juga mempertahankan ketiga tingkat jabatan

gerejani yaitu; uskup, imam, dan diakon. Dengan ini, Gereja Inggris juga dikenal

dengan sebutan Gereja Anglikan yang berarti mengikuti jalan tengah, sebab

Gereja Anglikan masih mengikuti tata cara Katolik maupun menerapkan

reformasinya.44

Pengikut aliran dari Gereja Anglikan ini disebut dengan Anglikanisme.

Dalam Gereja Anglikan, Paus hanya diakui sebagai Uskup Roma saja dan Raja

Inggris sendiri menjadi kepala atas Gereja Anglikan. Ekaristi dalam Gereja

Anglikan diganti dengan Perjamuan Kudus seperti di dalam Gereja Lutheran.

Dalam Gereja Anglikan, uskup mempunyai kedudukan yang sama, namun Uskup

Canterbury mempunyai kedudukan sebagai primus inter pares (yang pertama di

antara sesama). Alkitab dipandang sebagai Firman Allah yang berisi segala

sesuatu untuk keselamatan. Pengakuan Iman Nicea diterima sebagai pengakuan

iman yang alkitabiah. Gereja Anglikan menolak teori transubstansiasi

(bahwa roti dan anggur perjamuan itu berubah menjadi tubuh dan darah

Kristus). Gereja ini menekankan pembenaran oleh iman, Trinitas, dan Kristus

sebagai sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia. Ibadah dalam

44 Adolf Heuken, Jalan Perkembangan Agama Kristen, Jakarta, Cipta Loka Caraka, 1989, hlm. 75.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

36

Gereja Anglikan berusaha untuk mengikuti tahun gerejawi dari masa Adven

hingga masa Pentakosta.45

Gereja Anglikan tersebar di seluruh dunia terutama dengan adanya

perpindahan penduduk Inggris ke daerah-daerah baru yang ditemukan ketika

Inggris mempunyai daerah-daerah jajahan di luar Eropa. Gereja-gereja Anglikan

di seluruh dunia bergabung dalam Badan Persekutuan Anglikan yang mengakui

kepemimpinan Uskup Canterbury.

Reformasi tidak hanya terjadi di luar Gereja Katolik, tetapi di dalam Gereja

Katolik juga terjadi gerakan pembaharuan yang dikenal dengan nama kontra

reformasi. Gerakan ini mendapat kekuatan besar pada tahun 1545, ketika kaisar

berhasil membujuk Paus dan uskup-uskup untuk mengadakan konferensi istimewa

yang disebut Konsili Trente. Konsili ini menolak banyak ajaran Protestan yang

baru, merumuskan ajaran Gereja Katolik dengan lebih teliti dan merevisi buku-

buku ibadat resmi. Tetapi, tujuan utamanya adalah mengoreksi beberapa

penyalahgunaan dan menegakkan tata tertib yang lemah di dalam Gereja Katolik.

Pada zaman itu, beberapa ordo baru untuk pria maupun untuk wanita didirikan.

Ordo yang terkenal di antaranya adalah Serikat Yesus, yang didirikan oleh

Ignasius dari Loyola (1491-1556). Anggota-anggotanya adalah para Yesuit yang

memegang peranan penting dalam usaha mempertahankan agama Katolik,

mengurangi penyeberangan umat Katolik kepada Protestanisme, dan

mengembalikan banyak wilayah pada Katolisisme.

Gereja Katolik memandang Kitab Suci sebagai unsur utama tradisi apostolis

45 F.D. Wellem, op.cit., hlm. 15.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

37

(rasul) sejak jaman para rasul. Maka tidak boleh ada ajaran atau kebiasaan dalam

umat Katolik yang bertentangan dengan Kitab Suci, yang menjadi tolok ukur

tertinggi bagi iman, karena Kitab Suci diilhami oleh Tuhan dan dituangkan ke

dalam tulisan sekali untuk selamanya. Sedangkan Gereja Protestan, baik itu

Gereja Lutheran, Gereja Anglikan, dan Gereja Calvinisme memandang Kitab Suci

adalah satu-satunya sumber iman dan dimengerti dari dirinya sendiri, sehingga

tidak ada yang berhak menafsirkannya secara normatif. Semuanya yang diimani

dan dibuat gereja harus terdapat di dalam Kitab Suci. Prinsip Alkitab

menimbulkan tafsiran, ajaran, dan kebiasaan yang berbeda-beda yang tidak

jarang menyebabkan terjadi perpecahan umat.46

F. Hipotesis

Dari arti katanya hipotesis memang berasal dari dua penggalan kata yaitu

“hypo” yang artinya “di bawah” dan “thesa” yang artinya “kebenaran”.

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara

terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data-data yang

terkumpul.

Dalam penelitian, hipotesis merupakan pedoman bagi peneliti. Hipotesis

dirumuskan berdasarkan hasil telaah pustaka yang dengan demikian, bentuk

rumusannya harus sejalan dengan hasil telaah pustaka atau bahasan teoritis dan

relevan dengan rumusan masalah.47

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 46 Ibid., hlm. 79. 47 Nuzurul Zuriah, Metodologi Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi, Jakarta, Bumi Aksara, 2006,

hlm. 162.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

38

1. Kalau pada abad ke-16, di dalam Gereja Katolik terjadi krisis

kewibawaan terhadap Paus, krisis rohani di antara umat, dan penyelewengan

wewenang dalam Gereja, maka keadaan Gereja Katolik pada abad ke-16

terjadi perpecahan Gereja.

2. Kalau pada masa pemerintahan Paus Leo X diadakan pengadaan dan

penjualan surat pengampunan dosa (indulgensia), maka Martin Luther muncul

sebagai pencetus pertama reformasi Gereja pada abad ke-16.

3. Kalau Martin Luther menentang adanya praktek jual beli surat indulgensia

yang dipakai untuk membangun Basilika Santo Petrus dan mengadakan

perdebatan teologis mengenai surat indulgensia, serta menolak api penyucian

maka antara Martin Luther dengan Gereja Katolik terjadi perbedaan pendapat.

4. Kalau dalam Gereja Katolik terjadi pengurangan umat Katolik karena ada

sebagian umat yang beralih mengikuti aliran Martin Luther, muncul Gereja

Lutheran, serta di Eropa hilangnya absolutisme Paus, perpecahan agama

Katolik, karena di Eropa banyak muncul agama Protestan dengan aliran yang

berbeda-beda, maka Martin Luther berhasil melakukan gerakan reformasinya.

G. Metodologi Penelitian

Penelitian sejarah yang berjudul “Peranan Martin Luther dalam

Reformasi Gereja pada Abad ke-16” ditulis dengan menggunakan metode

penelitian sejarah. Metode penelitian sejarah ini penting untuk dilakukan karena

merupakan prosedur atau langkah-langkah kerja dalam rangka menganalisis

secara mendalam mengenai peristiwa masa lampau. Adapun tahap-tahap yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

39

digunakan dalam penelitian sejarah adalah sebagai berikut:

1. Metode Pengumpulan Data

Dalam metode pengumpulan data ini terdapat dua tahap, yaitu pemilihan dan

penentuan persoalan pokok, dan heuristik atau pengumpulan sumber. Dalam tahap

pertama yaitu pemilihan dan penentuan persoalan pokok, penulis mengambil

Peranan Martin Luther dalam Reformasi Gereja pada Abad ke-16 sebagai pokok

pembahasan untuk penulis teliti. Penulis memilih judul ini karena penulis merasa

tertarik dengan seorang tokoh Gereja yaitu Martin Luther yang menjadi seorang

reformator gereja dan ajaran-ajaran Martin Luther yang menyentuh jiwa sehingga

banyak memiliki pendukung dan bersatu di dalam Gereja Lutheran, merupakan

Gereja Protestan, pecahan dari Gereja Katolik Roma.

Heuristik atau pengumpulan sumber adalah proses pengumpulan data untuk

keperluan subyek yang diteliti.48 Menurut urutan penyampaiannya sumber itu

dapat dibagi ke dalam sumber primer dan sumber sekunder. Sumber sejarah

disebut primer bila disampaikan oleh saksi mata. Sumber sekunder adalah yang

disampaikan oleh bukan saksi mata.49

Sedangkan dalam tahap kedua yaitu heuristik atau pengumpulan sumber,

penulis dalam mengumpulkan sumber data penelitian menggunakan sumber

primer dan juga sumber sekunder yang terdapat pada koleksi buku-buku dan

artikel di Perpustakaan Kolese Santo Ignasius, Perspustakaan Universitas Sanata

Dharma, Toko Buku Metanoia, Toko Buku Kanisius, serta mendownload artikel-

artikel yang terdapat pada situs internet. Sumber primer yang digunakan adalah

48 Louis Gottschalk, op.cit., hlm. 35. 49 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta, Yayasan Bentang Budaya, 2001, hlm. 98.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

40

Katekismus Besar Martin Luther (Luther’s Large Catechism) ditulis oleh Martin

Luther, Three Treatises (An den Christlichen Adel deutscher Nation von des

Christlichen Standes Besserung, De Captivitate Babylonica Ecclesiae, Von der

Freihet eines Christenmenschen) ditulis oleh Martin Luther, Martin Luther:

Kebebasan Seorang Kristen (Von der Freiheit eines Christenmenschen) ditulis

oleh Martin Luther, dan Luther’s Works Volume 40: Church and Ministry (Martin

Luhter Werke: Kritische Gesamtausgabe) ditulis oleh Martin Luther. Sedangkan

sumber sekunder yang digunakan dalam penelitian ini antara lain, yaitu; Luther

yang ditulis oleh Hans Peter Grosshans, Zaman Reformasi yang ditulis oleh Edith

Simon, Jendral Tuhan: Gebrakan Para Pahlawan Reformasi Iman yang ditulis

oleh Roberts Liardon, Renaissance dan Reformasi yang ditulis oleh H. Haikal,

Sejarah Gereja Kristus Jilid 2 yang ditulis oleh W.L. Helwig , Sejarah Gereja

Umum II yang ditulis oleh Fl. Hasto Rosariyanto, Gereja Abadi yang ditulis

oleh Kleopas Laarhoven, Pemisahan Diri Luther dari Roma yang ditulis oleh

Dian, Martin Luther yang ditulis oleh Tim Wikipedia Indonesia, dan lain

sebagainya.

2. Metode Analisis Data

Menganalisis data dibutuhkan suatu metode tertentu yang terdapat dalam

dua tahap yaitu verifikasi atau kritik sumber dan interpretasi atau penafsiran.

Dalam tahap verifikasi atau kritik sumber masih terbagi lagi menjadi dua macam.

Verifikasi itu ada dua macam yaitu otentisitas/keaslian sumber (kritik ekstern)

dan kredibilitas/kebiasaan dipercayai (kritik intern).50 Kritik ekstern digunakan

50 Ibid., hlm. 101.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

41

untuk mengetahui keaslian sumber, sedangkan kritik intern digunakan

untuk meneliti isi sumber itu dapat dipercaya atau tidak.

Dalam penelitian ini, kritik ekstern mengenai otentisitas (keaslian) sumber

data yang diperoleh tidak perlu dilakukan sebab keaslian data, atau materi

yang digunakan sudah tidak diragukan. Akan tetapi, yang perlu dilakukan

adalah kritik intern, sebab kebenaran sumber data masih diragukan. Kritik

intern dalam penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan artikel-

artikel yang terdapat pada majalah maupun internet dengan sumber buku-

buku yang ada di perpustakaan, baik itu Perpustakaan Sanata Dharma,

Perpustakaan Kolese Ignasius, maupun Perpustakaan Seminari Tinggi Kentungan,

di mana kesemuanya untuk mengecek kebenaran data-data yang ada kaitannya

dengan Martin Luther.

Tahap yang kedua dari Metode Analisis Data adalah interpretasi atau

penafsiran. Interpretasi atau penafsiran sering disebut sebagai biang subyektivitas.

Kegiatan interpretasi ditempuh dengan cara yaitu; dengan menganalisis data

yang ditemukan dari berbagai sumber dan mensintesiskan temuan data dari

berbagai sumber.

3. Pendekatan Penelitian

Dalam menghadapi gejala historis yang serba kompleks, setiap penggambaran

atau deskripsi menuntut adanya pendekatan yang memungkinkan penyaringan

data yang diperlukan. Penggambaran kita mengenai suatu peristiwa sangat

tergantung pada pendekatan, ialah dari segi mana yang diungkapkan, unsur-unsur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

42

mana yang diungkapkan, dan lain sebagainya.51 Hasil pelukisannya akan sangat

ditentukan oleh jenis pendekatan yang dipakai.

Penulis dalam melakukan penelitian guna mengkaji permasalahan yang

berkaitan dengan peranan Martin Luther dalam reformasi Gereja pada abad ke-16

menggunakan Pendekatan Multidimensional di mana cara pandang penulis

terhadap suatu peristiwa masa lampau dengan menggunakan lebih dari satu

pendekatan, melainkan banyak menggunakan pendekatan. Pendekatan yang

digunakan antara lain, yaitu; pendekatan historis, pendekatan sosiologi,

pendekatan antropologis, pendekatan psikologi, dan pendekatan politikologis.

Pendekatan Historis adalah pendekatan yang digunakan untuk meneropong

peristiwa masa lampau tersebut. Dalam penelitian ini pendekatan historis

berguna untuk melihat apa yang menjadi alasan bagi Martin Luther memulai

gerakan untuk mereformasi Gereja Katolik pada abad ke-16 hingga gerakan

reformasi ini nantinya memberikan dampak bagi Gereja Katolik dan Eropa pada

abad ke-16.

Pendekatan Sosiologi merupakan pendekatan yang berguna untuk melihat

segi-segi sosial peristiwa yang dikaji. Dalam penelitian ini, pendekatan sosiologi

digunakan untuk melihat munculnya gerakan reformasi Gereja pada abad

ke-16 yang dipelopori oleh Martin Luther seorang dari golongan kaum

humanis yang memiliki keprihatinan atas situasi dan kondisi Gereja Katolik

Roma dan kondisi pada zaman itu yang serba susah karena dalam Gereja

51 Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah, Jakarta, Gramedia,

1992, hlm. 4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

43

Katolik Roma terjadi krisis kewibawaan di kepausan dan krisis rohani yang

terjadi pada umat.

Pendekatan Antropologis merupakan suatu pendekatan yang berguna

untuk mengungkapkan nilai-nilai yang mendasari perilaku tokoh sejarah,

status dan gaya hidup, sistem kepercayaan yang mendasari pola hidup dan lain

sebagainya.52 Dalam penelitian ini, pendekatan antropologis digunakan untuk

melihat bahwa Martin Luther ialah seorang biarawan yang berasal dari keluarga

petani yang taat dan tunduk kepada Allah di mana doa dan kedisplinan sangat

diteggakkan. Martin Luther sebagai biarawan dari Ordo Augustinian sepenuhnya

mengabdikan diri pada kehidupan biara, berusaha melakukan segala perbuatan

baik untuk menyenangkan Allah dan melayani orang lain melalui doa-doa untuk

jiwa mereka, ia seorang yang rajin dan berserah kepada Allah, ia juga mengakui

tidak ada dasar iman keagamaan selain Alkitab. Namun, Martin Luther nantinya

menjadi pembangkang terhadap Gereja Katolik Roma, karena penyelewengan

yang terjadi dalam Gereja Katolik Roma.

Pendekatan Psikologi adalah pendekatan yang berorientasi pada tingkah laku

manusia, baik itu tingkah laku dalam maupun tingkah laku luar. Tingkah laku

manusia terjadi di dalam situasi di mana didorong untuk menanggapi atau

menjawab situasi yang terjadi yang terkait dengan keadaan si pelaku. Tingkah

laku bukan sebuah reaksi langsung terhadap rangsangan, tetapi sebuah tanggapan

yang dibuat sesuai dengan keinginan.53

52 Ibid. 53 Robert F. Berkhofer, A Behavioral Approach to Historical Analysis, New York, A Free Press

Paperback, 1966, hlm. 46.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

44

Dalam penelitian ini, pendekatan psikologi digunakan untuk mengkaji biografi

dari Martin Luther. Melalui pendekatan psikologi, penulis dapat menguraikan

sifat-sifat dasar dari Martin Luther yaitu sebagai pribadi yang sangat takut

kepada Allah, sehingga ia selalu taat kepada Allah, orang yang bersemangat,

seorang pemberani, memiliki disiplin yang tinggi, seorang yang keras kepala,

suka bermenung, seorang yang mawas diri secara sangat teliti, dan suka

menghukum diri sendiri, serta seorang yang kritis dan peka. Karena

keberaniannya itu, maka Martin Luther tergerak hatinya dan terdorong untuk

memprotes segala kehidupan Gereja Katolik Roma yang sudah terbawa pada arus

kemewahan duniawi bukan mementingkan keselamatan jiwa yang sesungguhnya

dan ia menjadi reformator dalam reformasi Gereja.

Pendekatan Politikologis merupakan pendekatan yang menyoroti struktur

kekuasaan, jenis kepemimpinan, hirarki sosial, pertentangan kekuasaan, dan lain

sebagainya.54 Dalam penelitian ini, pendekatan politikologis digunakan untuk

mengkaji pemimpin yang berkuasa pada masa Martin Luther adalah seorang Paus

yang nantinya kepemimpinan Paus terhadap seluruh aspek kehidupan ini ditentang

oleh Martin Luther, dan melihat kepemimpinan Martin Luther sebagai reformator

dalam reformasi Gereja pada abad ke-16.

4. Metode Penulisan Sejarah (Historiografi)

Tahap paling akhir dalam penelitian sejarah adalah historiografi atau penulisan

sejarah. Dalam penulisan sejarah perlu diperhatikan beberapa hal yaitu kronologi,

sistematis, dan sentralisasi gaya bahasa. Dalam mengkaji dan menganalisis

54 Ibid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

45

tentang peranan Martin Luther dalam reformasi Gereja pada abad ke-16, penulis

melakukan penelitian kepustakaan untuk menjawab dan membahas permasalahan,

hanya menggunakan buku-buku, artikel-artikel, atau dokumen yang relevan

dengan permasalahan yang menjadi bahan pembahasan.

Setiap penelitian membutuhkan data-data yang nantinya dikaji dan dianalisis.

Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tertentu. Adapun teknik pengumpulan

data yang digunakan ialah teknik analisis dokumen dan alat yang digunakan ialah

buku-buku, dokumen, serta artikel.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Metode Penulisan Deskriptif

Analitis yaitu menggambarkan peranan Martin Luther dalam reformasi Gereja

pada abad ke-16 sebuah tinjauan perspektif historis di mana sudut pandang

penulis membujur mengikuti garis perkembangan sepanjang waktu tertentu.

Metode Deskriptif Analitis digunakan karena dalam hal ini penulis tidak semata-

mata menceritakan kejadian, tetapi melalui analisis.

Dalam mengkaji peranan Martin Luther dalam reformasi Gereja pada abad ke-

16, perlu dilihat bagaimana keadaan Gereja Katolik pada abad ke-16, apa yang

melatarbelakangi munculnya Martin Luther sebagai reformator pada abad ke-16,

apa yang menjadi perbedaan pendapat antara Martin Luther dengan Gereja

Katolik, dan dampak dari Reformasi Gereja bagi Gereja Katolik dan bagi Eropa

pada abad ke-16. Penggunaan Metode Deskriptif Analitis membuat penulisan

berpusat pada permasalahan yang kemudian disusun secara sistematis berdasarkan

fakta-fakta yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

46

H. Sistematika Penulisan

Skripsi yang berjudul “Peranan Martin Luther dalam Reformasi Gereja pada

Abad ke-16” mempunyai sistem penulisan sebagai berikut:

Bab I Berupa pendahuluan yang memuat latar belakang masalah, perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan

teori, hipotesis, metodelogi penelitian, serta sistematika penulisan.

Bab II Bab ini menyajikan uraian tentang keadaan Gereja Katolik Roma pada

abad ke-16.

Bab III Bab ini menyajikan uraian tentang latar belakang munculnya Martin

Luther sebagai reformator dalam reformasi Gereja pada abad ke-16.

Bab IV Bab ini menyajikan uraian tentang perbedaan pendapat yang terjadi di

antara Martin Luther dengan Gereja Katolik.

Bab V Bab ini menyajikan uraian tentang dampak yang muncul dari reformasi

Gereja pada abad ke-16 terhadap Gereja Katolik dan Eropa pada abad

ke-16.

Bab VI Bab ini menyajikan kesimpulan dari penulisan permasalahan yang telah

diuraikan pada Bab II, Bab III, Bab IV, dan Bab V.

Demikianlah sistematika penulisan skripsi ini, dari uraian di atas dapat diamati

bahwa penulis ingin menyajikan tentang “Peranan Martin Luther dalam Reformasi

Gereja pada Abad ke-16”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

47

BAB II

KEADAAN GEREJA KATOLIK PADA ABAD KE-16

Gereja Katolik pada Abad Pertengahan makin mengarah ke Eropa Barat dan

berpusat di Roma. Keadaan Gereja Katolik pada Abad Pertengahan mengalami

ketidakharmonisan dan kekacauan yang makin memuncak pada abad ke-16.

Adapun hal yang menyebabkan ketidakharmonisan dan kekacauan dalam Gereja

Katolik antara lain terjadinya krisis kewibawaan Paus, krisis rohani dan

merosotnya semangat keagamaan, serta penyelewengan wewenang Gereja.

Keadaan Gereja Katolik yang kacau balau ini mengakibatkan di dalam kesatuan

umat Kristiani terjadi perpecahan Gereja.

A. Krisis Kewibawaan Paus

Wibawa dari pemimpin tertinggi Gereja Katolik yaitu Paus terlihat melemah

sejak tahun 1300. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya peristiwa yang

membuktikan kewibawaan seorang Paus yang makin melemah. Adapun peristiwa-

peristiwa itu antara lain:

1. Pertikaian antara Paus dengan Raja Perancis.

Pada tahun 1294, terpilihlah Paus baru yaitu Paus Bonifacius VIII. Paus

Bonifacius VIII ialah seorang yang cerdik dan kuat bekerja. Ia juga mendirikan

Universitas Roma. Paus Bonifacius VIII bermaksud mendamaikan seluruh Eropa

dan membebaskan kembali Palestina. Namun, ia bukan seorang ahli politik dan ia

bukan orang yang rendah hati. Justru hal inilah yang membuat Paus Bonifacius

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

48

VIII mempunyai banyak musuh di Roma dan di luar Roma. Paus itu bertikai

dengan Edward I dari Inggris dan dengan Philips IV dari Perancis.1 Namun,

pertikaian yang paling hebat yang terjadi dengan Philips IV.

Pada tahun 1296, Raja Philips IV mengenakan pajak atas segala milik Gereja,

agar dapat membiayai peperangannya melawan Edward I dari Inggris. Paus

Bonifacius VIII menentang peraturan itu dengan mengeluarkan Bulla “Clericis

Laicos”, dimana beliau melarang para biarawan untuk membayar pajak kepada

seorang awam tanpa ijin Paus. Philips IV menanggapi perlakuan Paus itu dengan

tindakan, bahwa uang tidak boleh dibawa keluar negara dan orang asing tidak

diperbolehkan masuk negara atau berdagang tanpa ijin pemerintah. Philips IV di

hadapan rakyat bahwa ia meragukan kesahan pemilihan Paus Bonifacius VIII.2

Sebelum tahun 1300, raja-raja menganggap diri sebagai bawahan Paus.

Namun, pada tahun 1300 situasi mulai berubah. Tahun 1300, raja-raja mulai

merasa diri bebas dari kuasa tertinggi Paus. Para raja berpendapat bahwa kuasa

politik raja-raja langsung berasal dari Allah, dan bukan merupakan pinjaman dari

Paus.

Pertentangan antara Paus Bonifacius VIII dengan Raja Philips IV dikarenakan

perbedaan mentalitas. Berdasarkan pada watak dan pendidikannya, Paus

Bonofacius VIII menjadi pribadi yang keras, tidak fleksibel, dan tidak mengenal

kondisi jaman yang berubah. Paus tidak bisa lagi mengklaim otoritasnya atas para

raja. Raja Philips IV dari Perancis, di lain sisi menguasai benar masalah politik

yang dihadapinya. Ia mendasarkan diri pada hukum Romawi yang diperbaharui

1 H.Embuiru, op.cit., hlm. 113. 2 Ibid., hlm. 114.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

49

pada Abad Pertengahan yaitu rex in suo regno est imperator, bahwa di

dalam kerajaannya, raja adalah kaisar. Raja bebas dari penguasa lain baik

itu kaisar maupun Paus. Dengan ini, Raja Philips IV di wilayah

kerajaannya tidak mengakui otoritas Paus selain dalam bidang spiritual.

Raja Philips IV akan mempertahankan posisinya yaitu dengan segala

konsekuensinya.3

Pertikaian yang terjadi antara Raja Philips IV dengan Paus Bonifacius

VIII adalah suatu hal prinsipil. Alasan pertikaian ini adalah mempersoalkan

tentang pembayaran pajak oleh para rohaniawan kepada Raja Perancis.

Hubungan yang sudah tidak baik itu dipertajam dengan diangkatnya

seorang Nunzio untuk Perancis yang dikenal dengan anti Philips IV.

Pada tahun 1302, Raja Philips IV menyelenggarakan sidang umum dan

berhasil mendapatkan persetujuan atas posisi politiknya yang bermusuhan

dengan Roma. Paus Bonifacius VIII juga menegaskan posisinya melalui

Bulla Unam Sanctam yaitu perlunya kesatuan Gereja Katolik di bawah

satu kepala, perlunya menjadi anggota Gereja demi keselamatan, perlunya

subordinasi sipil kepada Gereja. Namun, Raja Philips tidak menghiraukan

petunjuk Paus, maka Paus Bonifacius VIII mengucilkan Raja Philips IV.

Tetapi, Raja Perancis malah mengirim sekelompok tentara untuk menangkap

Paus Bonifacius VIII di Anagni. Anagni merupakan kota di mana Paus

Bonifacius VIII tinggal. Di tempat itu Paus dianiaya dan diejek, namun ia

diselamatkan rakyat Anagni sehingga Paus bebas. Paus dengan perlindungan

3 Fl. Hasto Rosariyanto, op.cit., hlm. 6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

50

tentara diamankan ke Roma dan sebulan sesudahnya Paus meninggal di

Roma. 4 Oleh karena penghinaan terhadap Paus dan kekalahan paus, maka

kewibawaan Paus mengalami krisis.

2. Penawanan Paus di Avignon.( 1305-1377)

Paus Bonifacius VIII sudah wafat, namun pertentangan Paus dengan Raja

Perancis belum juga dapat diselesaikan. Paus Clemens V sebagai pengganti Paus

Bonifacius VIII dapat diterima oleh Raja Philips. Hal ini dikarenakan, Paus

Clemens V merupakan seorang Uskup Agung di Bordeaux, maka secara langsung

ia berkebangsaan Perancis. Paus Clemens V guna mempercepat perdamaian, lebih

banyak menuruti kehendak Raja Philips daripada melakukan hal yang terbaik bagi

Gereja Katolik.

Paus Clemens V tidak berusaha menghalang-halangi proses yang menentang

Ordo Bait Allah, yang hendak dihancurkan oleh Raja Philips. Raja Philips

merencanakan penghancuran Ordo Bait Allah dengan maksud untuk mengetahui

harta kekayaan ordo tersebut. Proses itu berupa perongrongan hukum, dan

tindakan Raja Philips yang sewenang-wenang membuktikan betapa kekuasaan

Paus telah turun. Meskipun tuduhan mengenai ajaran sesat, penghujatan, dan

kemesuman tidak dapat dibuktikan, namun tetap saja Paus Clemens V

menghapuskan ordo tersebut.5

Pada tanggal 13 Oktober 1307, Paus Philips IV menyuruh menangkap segala

anggota Ordo Bait Allah sebanyak 2000 orang dan mengambil alih milik ordo.

Ada 138 orang yang dibunuh, sedangkan 54 orang yang lain dibakar hidup-hidup.

4 Kleopas Laarhoven, op.cit., hlm. 69. 5 W.L. Helwig, op.cit., hlm. 128.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

51

Para anggota Ordo Bait Allah dituduh telah memberikan ajaran sesat dan

melanggar adat istiadat. Paus Clemens V protes, namun sudah terlambat.6

Martabat seorang Paus dan Gereja Katolik semakin memprihatinkan di mana

Paus Clemens V memutuskan untuk meninggalkan Roma dan tinggal di Avignon.

Avignon adalah kota kepunyaan Paus, tetapi terletak di perbatasan Perancis. Pada

tahun 1309, Paus Clemens V mulai pindah ke Avignon karena keadaan di Roma

yang tidak aman.

Keputusan Paus Clemens V dianggap kurang bijaksana karena dengan

pelarian Paus itu malah membuat keadaan di Roma semakin kacau, terutama

karena Avignon adalah suatu tempat yang berada di bawah pengawasan raja-raja

Perancis, dan di tempat tersebut dekat sekali dengan benteng-benteng pertahanan

Perancis. Dengan demikian, kuasa Perancis dalam kepausan semakin kuat.

Lagipula Paus Clemens V berkebangsaan Perancis dan kebanyakan Kardinal juga

berkebangsaan Perancis, sehingga Paus tidak lagi dianggap Paus umum/universal,

melainkan Paus Perancis. Hal ini mengakibatkan orang-orang Katolik di luar

negara Perancis sebagian besar tidak lagi mau taat kepada Paus tersebut.

Mulai tahun 1309, tahta kepausan berpindah ke Avignon. Di sini para Paus

menikmati perlindungan dari Perancis terhadap anarki pemerintahan di Roma.

Akan tetapi, secara tidak langsung para Paus menjadi alat kebijakan kerajaan

Perancis. Selama para Paus tinggal di Avignon, kepausan mengembangkan sistem

pengumpulan dana dari berbagai wilayah kegerajaan, sehingga terjadi korupsi.7

6 H. Embuiru, op.cit., hlm. 115. 7 Eddy Kristiyanto, Visi Historis Komprehensif Sebuah Pengantar, Yogyakarta, Yayasan

Kanisius, 2003, hlm. 81.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

52

Paus Clemens V dan Paus berikut yang nantinya menjadi penerus Paus

Clemens V tinggal di Avignon selama enam puluh sembilan tahun lamanya.

Ketidakhadiran Paus di Roma malah turut memperkeruh keadaan di Roma

yang sudah kacau balau, karena dengan tinggalnya Paus di Avignon yang

cukup lama merupakan pelarian tanggung jawab. Roma tanpa Paus menjadi kota

yang terlantar dan Gereja Katolik menjadi terlantar sejak pemimpin tertingginya

tidak lagi mempedulikan Roma.

Keadaan dalam Gereja Katolik dan kehormatan terhadap Paus semakin

merosot, maka Paus Gregorius XI sebagai pemimpin tertinggi seluruh umat

Katolik di seluruh dunia, mengambil keputusan untuk kembali ke Roma pada

tanggal 17 Januari 1377.

Akibat dari penawanan itu, Paus dianggap sebagai seorang yang memihak,

kuasanya yang umum makin hilang. Paus tidak berhasil mendamaikan Perancis

dengan Inggris yang sudah hampir seratus tahun berperang. Paus tidak sanggup

mempersatukan negara-negara Kristiani untuk mengadakan Perang salib,

melawan orang Islam yang pada waktu itu siap sedia menyerang Eropa.

Kemewahan rumah tangga kepausan di Avignon meminta biaya yang sangat

besar, sehingga Paus mulai menagih pajak yang sangat tinggi dari umat Kristiani.8

Akhirnya, dalam Kolese Kardinal timbul pembentukan partai yaitu satu Partai

Perancis dan yang satunya Partai Anti-Perancis. Kedua partai itu saling

bertentangan, sehingga dengan munculnya kedua partai itu merupakan penyebab

awal mula skisma Barat.

8 Kleopas Laarhoven, op.cit., hlm. 70.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

53

3. Skisma Besar Gereja Barat (1378-1417)

Paus Gregorius IX kembali ke Roma dan memimpin di Roma tahun 1377.

Namun, setahun kemudian paus meninggal. Orang-orang Roma mulai unjuk rasa

karena takut bahwa Paus yang baru akan kembali ke Avignon. Mereka

menginginkan agar Paus yang baru itu adalah orang Roma, atau paling tidak

orang Italia. Berdasarkan desakan oleh rakyat Roma, maka terpilihlah Bartolomeo

Prignano, Uskup Bari, Italia Selatan. Ia tidak hadir di dalam Konklaf karena ia

bukan kardinal, namun banyak Kardinal yang cukup mengenal sebab Bartolomeo

Prignano sudah bekerja di bawah Paus Gregorius XI.

Paus Urbanus VI sesungguhnya seorang yang baik hati, namun dia kurang

lincah dan terlalu anti Perancis. Paus Urbanus VI bertindak kurang bijaksana dan

cenderung tidak seimbang. Ia tidak hanya mengkritik para kardinal karena

kemewahan mereka, tetapi cara penyampaiannya jauh dari bijaksana. Para

kardinal Perancis yang ingin agar Paus baru kembali ke Avignon merasa kecewa

dan mereka menyingkir ke Anagni.

Bersama dengan rekan Kardinal Italia dan atas dasar proses pemilihan tiga

belas kardinal membuat pernyataan dan mengirim surat kepada Paus dan seluruh

umat beriman bahwa pemilihan Paus Urbanus VI tidak sah karena di bawah

tekanan massa. Kemudian para Kardinal Perancis dan tiga Kardinal Italia

berkumpul di kota Fondi dan memilih Kardinal Robertus dari Geneva yang masih

sepupu Raja Perancis, dan menjadi Paus dengan nama Paus Clemens VII pada

tanggal 20 September 1378. Setelah gagal mengambil alih Roma, Paus Clemens

VII menuju ke Avignon. Dengan ini Gereja Barat terpecah ke dalam dua kubu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

54

yang mengakui Paus Clemens VII yaitu negara Perancis, Spanyol, Skotlandia, dan

Napoli. Sedangkan yang mengakui Paus Urbanus VI yaitu negara Italia Selatan,

Italia Tengah, Inggris, Irlandia, Bohemia, Polandia, Hongaria, dan Jerman.9

Peristiwa ini menimbulkan suatu kekacauan yang luar biasa karena beberapa

negara taat kepada Roma, dan beberapa negara taat kepada Avignon. Keuskupan

kebanyakan terjadi dua uskup yang saling bertentangan yaitu satu dari Roma dan

satu dari Avignon. Di dalam biara dan di paroki terdapat dua pastor kepala dan

dua pimpinan biara. Kedua Paus ini masing-masing memiliki orang-orang

kudusnya sendiri, bila Chatarina dari Siena untuk Roma, maka Vincentius Ferrer

untuk Avignon. Dengan demikian, kewibawaan Gereja Katolik semakin merosot.

Pada tahun 1409, Roma telah mempunyai Paus yang ketiga, sedangkan

Avignon terdapat Paus kedua. Berbagai usaha untuk mendamaikan selalu gagal

karena pihak Paus dengan gigih tidak mau melepaskan hak mereka yang sudah

berlaku. Sebaliknya, baik Paus di Roma maupun di Avignon nampaknya tidak

mampu membina kembali kesatuan umat. Hal itu menunjukkan ketidakmampuan

Paus untuk memerintah Gereja. Hal itu menimbulkan krisis kekuasaan yang

belum dan tak pernah dialami Gereja.10

Munculnya dua orang Paus yang masing-masing menyatakan dirinya wakil

Kristus dan pengganti Petrus, menggoncangkan iman di dalam hal kebenaran yang

didukung oleh kekuasaan Paus-Paus. Lagipula, hal itu mempermudah tersiarnya

teori yang menganjurkan kekuasaan konsili.

4. Muncul Gerakan Konsiliarisme (1409-1460)

9 Fl. Hasto Rosariyanto, op.cit., hlm. 9. 10 W.L. Helwig, op.cit., hlm. 133.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

55

Sejak kedudukan Paus semakin merosot, banyak ahli yang memberikan

pendapat baru bahwa bukan Paus yang memegang kuasa yang tertinggi dalam

Gereja, melainkan konsililah yang mempunyai kuasa tertinggi. Pendapat itu

terkenal dengan istilah teori konsilier.11

Teori konsiliar mendasarkan eklesiologinya pada pandangan filosofis yang

biasa disebut nominalisme. Menurut pandangan ini, orang beriman yang menjadi

dan membangun Gereja, dan oleh karena itu mereka atau para uskup mereka yang

berkumpul dalam suatu konsili memiliki otoritas tertinggi dalam semua urusan

baik dotrin maupun moral.12

Teori konsilier ini kemudian dipraktekkan oleh beberapa kardinal dari Roma

dan dari Avignon. Pada tahun 1409, berkumpulah sejumlah kardinal dari Roma

dan Avignon di Pisa, Italia Utara. Dua dewan kardinal ini menyerukan agar

diadakan konsili yaitu Konsili Pisa. Konsili ini menurunkan kedua Sri Paus itu

dari jabatan mereka dan memilih Paus Alexander V yang wafat pada tahun

berikutnya, dan diganti oleh Paus Yohanes XXIII. Namun, karena kedua Paus

yang diturunkan dari tahtanya itu tetap memiliki pendukung, mengakibatkan pada

waktu yang sama muncul tiga Paus yang memimpin.

Pada tahun 1415, pada Konsili Konstanz, yang diserukan secara besar-besaran

atas desakan Kaisar Roma Sigismund. Yohanes XXIII, Paus pilihan Konsili Pisa

enggan menyetujui pemanggilan konsili itu, tetapi setelah jelas bahwa seruan itu

tidak bersedia mendukung posisinya sebagaimana yang diharapkan, dan lebih

mencari diturunkannya ketiga Paus itu dari tahta, maka ia ketakutan dan lari.

11 Kleopas Laarhoven, op.cit., hlm. 71. 12 Eddy Kristiyanto, op.cit., hlm. 83.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

56

Kaisar Roma Sigismund berhasil mengusahakan Konsili di Konstanz di mana

Paus Yohanes XXIII, pengganti Paus Alexander V sebagai Paus tandingan di Pisa

mudah dipaksa untuk turun tahta. Paus Gregorius, Paus Roma melepaskan

kedudukannya dengan sukarela, sedangkan Paus Benediktus tetap bersikeras

menolak, akan tetapi pendukungnya hanya sedikit dan hanya empat kardinal.

Dalam sidang kardinal memilih Paus Martinus V. Dengan demikian berakhirlah

skisma Barat.13

Paus Martinus V mengalami adanya ketegangan antara arus bawah dan arus

atas di dalam Gereja. Ketegangan ini tentu saja menghambat pelaksanaan

keputusan konsili untuk reformasi. Pada tahun 1431, Paus Martinus V memanggil

Konsili Basel. Konsili Basel ini dibuka oleh penggantinya, Eugenius IV (1431-

1447). Tanda-tanda semakin kuatnya konsiliarisme langsung terasa dan dalam

bentuk yang lebih radikal yaitu dekrit-dekrit Konsili Konstanz tentang superiotas

konsili terhadap Paus dikonfirmasi.14

Untuk menyembuhkan diri dari skisma, dan juga untuk mereformasi Gereja,

gerakan konsiliarisme tampil ke depan, sambil mengharapkan bahwa sebuah

konsili seluruh Gereja dapat memastikan Paus manakah yang sah. Gerakan ini

berhasil mengakhiri skisma, dan semua pihak menyetujui satu Paus. Tetapi,

kemudian konsili sendiri terbagi sedemikian rupa sehingga saat itu ada satu Paus

dan ada dua konsili. Para Paus juga segera terpengaruh oleh semangat renaissance,

yang membuat mereka lebih cenderung menaruh perhatian pada usaha

memperindah kota Roma, membangun istana-istana indah, dan menyatakan 13 Norman P Tanner, Konsili-konsili Gereja Sebuah Sejarah Singkat, Yogyakarta, Yayasan

Kanisius, 2003, hlm. 84. 14 Fl. Hasto Rosariyanto, op.cit., hlm. 11.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

57

perang terhadap sejumlah orang berkuasa di Italia, daripada berusaha

meningkatkan kehidupan spiritual mereka.15

B. Krisis Rohani dan Merosotnya Semangat Keagamaan

Zaman antara tahun 1300-1517, kehidupan masyarakatnya banyak

dipengaruhi oleh pendapat-pendapat dan ide-ide yang tidak berasal dari latar

belakang Kristiani. Hal itu menyebabkan orang-orang mulai berpikir secara

sendiri-sendiri dan lebih bebas. Akibat-akibatnya bukan hanya kelihatan dalam

bidang politik, melainkan juga dalam hidup rohani orang Kristiani16

Menjelang akhir abad ke-13, iman umat Katolik betul-betul kuat dan Gereja

sebagai lembaga sangat kuat. Tetapi, pada abad ke-15 semangat iman berkurang,

karena Gereja menjadi kaya dan terlibat dalam banyak urusan duniawi. Selain itu,

kerusuhan politik, sosial, dan ekonomi mengubah pola hidup masyarakat. Dengan

demikian, hal tersebut turut menyebabkan semangat keagamaan merosot.

Sejak puncak Abad Pertengahan, dua abad sebelumnya, Eropa telah terjatuh

ke dalam masa-masa yang sulit. Inggris berperang dengan Perancis selama 100

tahun. Para bangsawan Inggris mengadakan komplotan dan saling berperang di

negeri sendiri untuk memperebutkan mahkota kerajaan. Para petani di Perancis,

Inggris, maupun Jerman berontak melawan tuannya untuk menuntut kebebasan

yang lebih besar dan kehidupan yang lebih nyaman. Rakyat yang terikat kepada

tanah dan tunduk kepada ulah tingkah alam selalu percaya kepada takhayul.

Mereka cenderung untuk membujuk dewa-dewi yang tak dapat diduga

15 Eddy Kristiyanto, op.cit., hlm. 24. 16 Kleopas Laarhoven, op.cit., hlm. 73.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

58

kemauannya dengan jampi-jampi dan mengusir setan jahat dengan kutukan.

Ketakutan terjadi dimana-mana.17

Kaum awam bersaing dengan kaum rohaniawan, untuk menarik diri dari pola

theologis dan memperkembangkan menempuh arah menurut kodrat, dan mulailah

renaissance. Akan tetapi, religiositas mereka agak kurang sehat dan tidak

seimbang. Kehidupan pada waktu itu tidak mampu menghindarkan terjadinya

keruntuhan yang mendalam di lapangan moral, baik dalam penghayatan

perkawinan maupun dalam melaksanakan cinta kasih terhadap sesama, dalam segi

cara hidup dan peradaban lahir.18

Krisis rohani yang terjadi pada Abad Pertengahan sungguh memprihatikan.

Devosi yang dilakukan pada akhir Abad Pertengahan cenderung untuk

melepaskan diri dari ajaran iman, padahal iman merupakan yang menjadi dasar

utama. Terjadi pula pemberontakan kehidupan politik melawan Paus dan

pemberontakan akal budi melawan ajaran-ajaran iman, terutama terdapat

pemberontakan perasaan melawan agama yang resmi yaitu Katolik.

Banyak bentuk devosi, yang pertumbuhannya harus dilawan oleh Gereja sejak

permulaan Abad Pertengahan, namun tidak dapat dikendalikan oleh Gereja.

Devosi justru berkembang dengan cara yang kadang-kadang sangat mencolok,

yang tidak jarang menyeret kepada hal-hal takhayul. Pemujaan orang-orang

kudus adalah salah satu diantaranya. Penjualan barang-barang relikwi tumbuh

menjadi perdagangan dunia. Toko-toko besar terdapat sampai Konstantinopel.

Persembahan misa kudus tidak begitu menarik perhatian, kecuali pada hari-

17 Edith Simon, op.cit., hlm. 11. 18 W.L. Helwig, op.cit., hlm. 138.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

59

hari raya di luar Gereja.19

Kekrisisan rohani masih tetap berkelanjutan pada abad ke-16. Hal ini

dikarenakan pada masa itu banyak terjadi bencana yang berlangsung terus

menerus yaitu bencana perang, kelaparan, penyakit pes, dan pemerasan. Orang-

orang pada abad ke-16 mulai mencari jalan keluar demi menyelesaikan bencana

tersebut. Masyarakat bukannya memperkuat iman kepercayaan mereka kepada

Allah dan berserah diri agar dilindungi dan diselamatkan dari bencana tersebut.

Tetapi, masyarakat mulai meragukan kepercayaan akan iman, dan

mempercayakan pada takhayul, ilmu tenung, dan ahli nujum.

Hidup keagamaan dalam Gereja juga sangat dipengaruhi oleh gejala percaya

kepada takhayul. Penghormatan orang kudus dipengaruhi oleh takhayul, relikwi-

relikwi banyak dipakai sebagai jimat dan diperdagangkan. Cerita-cerita ganjil

tentang orang kudus jauh lebih laku daripada isi dari Injil. Perayaan misa dihadiri

hanya supaya tidak berbuat dosa yang berat. Lukisan-lukisan ngeri tentang orang

mati dan neraka dianggap sebagai senjata terakhir supaya membuat orang

bertobat.

Kota Roma pada abad ke-16 terlihat sebagai kota yang megah dan memiliki

keindahan tata kotanya. Di kota tersebut terdapat monumen-monumen orang

suci dan martir, berpuluh-puluh Gereja dan beberapa makam orang suci. Pada

abad ke-16, melakukan perjalanan ziarah merupakan pekerjaan yang

melelahkan, karena menurut adat pada waktu itu orang mengunjungi ketujuh

Gereja besar Roma dalam satu hari saja. Peziarah harus berpuasa agar dapat

19 Ibid., hlm. 140.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

60

menerima Ekaristi pada akhir putaran perjalanannya. Ritual ini tidak menjadi

masalah bagi peziarah yang berasal dari luar Roma, tetapi yang menjadi

permasalahan kemegahan istana-istana para kardinal yang memamerkan

kemewahan dan terlebih kehidupan para Paus yang lebih memikirkan masalah-

masalah kenegaraan daripada hal-hal yang berkenaan dengan kehidupan rohani.20

Kehidupan orang-orang asli yang tinggal di Roma sama saja dengan

kehidupan Pausnya yaitu lebih mementingkan hal-hal duniawi, dibandingkan

kehidupan rohani mereka yang semakin merosot. Orang-orang tidak

mempedulikan dan tidak tergerak oleh arti kudus kota Roma, mereka juga

menertawakan kesalehan orang-orang di Eropa Utara, dan mereka juga mengolok-

olok mengenai upacara-upacara Gereja.

Sementara kesalehan diabaikan di Roma, uang menjadi penentu segala sesuatu

di Roma. Pelacur, dukun, dan pengemis jalanan ramai memenuhi jalanan.

Kelambanan daerah Selatan dan tata cara Latin tidak menghambat sang imam

Italia itu untuk mempersembahkan misa tujuh kali dalam waktu yang diperlukan

oleh seorang imam yang saleh untuk mempersembahkan misa satu kali, setiap

misa menghasilkan imbalan uang.21

C. Penyelewengan Wewenang Gereja

Kemunduran kehidupan rohani dan merosotnya semangat keagamaan

menunjukkan kegagalan kaum rohaniwan, sebab kaum rohaniwan biasanya

terpandang di masyarakat dan menjadi teladan bagi masyarakat umum.

20 Edith Simon, op.cit., hlm. 18. 21 Ibid., hlm. 19.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

61

Kegagalan kaum rohaniwan ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:

1. Jumlah para rohaniwan yang terlalu banyak, sehingga kegiatan mereka

menjadi kurang.

Sudah menjadi hal yang umum bila kaum rohaniwan adalah orang-orang yang

terpandang di dalam masyarakat. Jubah juga memberikan jaminan material

yang tidak dapat dipungkiri. Maka tidaklah mengherankan bila di antara para

imam dan religius yang sangat banyak jumlahnya itu, terdapat orang yang

memilih jalan hidup sebagai rohaniwan bukan karena berdasarkan panggilan

hati.22 Banyak orang pada waktu itu suka menjadi rohaniwan, bukan karena

cita-cita yang murni, melainkan hanya untuk mendapatkan pangkat dengan

segala keuntungan ekonomis yang menguntungkan diri mereka sendiri.

2. Kurangnya pendidikan dan pengetahuan para rohaniwan.

Pendidikan para rohaniwan pada umumnya sangat menyedihkan, sehingga

pengetahuan mereka sangat kurang. Dengan sendirinya mereka tidak

mempunyai dasar yang kuat, baik untuk hidup rohani maupun untuk

melaksanakan tugas kerohanian mereka.23 Hal ini turut mempengaruhi

semangat keagamaan para rohaniwan.

Jumlah para rohaniwan yang banyak dan kurangnya pendidikan kaum

rohaniwan, nantinya menimbulkan penyelewengan-penyelewengan wewenang di

dalam gereja. Kemewahan duniawi telah membawa para rohaniwan ini ke dalam

urusan duniawi di mana mereka lebih mementingkan masalah keduniawian

Bukan masalah peningkatan kepercayaan iman mereka kepada Allah. Di mata

22 W.L. Helwig, op.cit., hlm. 140. 23 Kleopas Laarhoven, op.cit., hlm. 74.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

62

masyarakat, martabat mereka telah turun. Kebanyakan kaum rohaniwan

dipandang sebagai orang yang tidak baik, yang hidupnya boros atas pembiayaan

orang awam.

Walaupun tidak memiliki wilayah yang pasti, Gereja pada abad ke-16

merupakan negara. Rajanya adalah Sri Paus, pangeran-pangerannya adalah para

pejabat tinggi kegerejaan dan rakyatnya seluruh umat Kristiani di Barat. Gereja

juga memiliki dewan ekumenis sebagai persidangan legislatif, hukum Gereja

sebagai undang-undang dasar dan Kuria24 sebagai lembaga pengadilan serta

keuangannya. Gereja juga berperang, membuat perjanjian dan memungut pajak.25

Banyak anak para bangsawan menjadi rohaniwan dengan harapan bahwa

mereka mendapat jabatan yang tinggi di dalam Gereja. Para anak bangsawan itu

tidak segan-segan mengejar beberapa pangkat dan jawatan Gereja supaya mereka

cepat kaya. Namun, dalam pelaksanaan tugas jawatan itu, para bangsawan itu

menyuruh orang lain dengan memberi gaji yang rendah. Dengan demikian

simonia (penjualan jabatan Gereja kepada orang awam) dan korupsi merajalela.

Sejak para raja mengembangkan kekuasaannya atas Gereja, maka jabatan-

jabatan tinggi Gereja lambat laun menjadi perhatian politik juga. Para pejabat

tinggi rohaniwan melakukan banyak penyelewengan, misalnya absentisme yaitu

gejala uskup jarang atau tidak pernah tinggal di wilayahnya sendiri, sedangkan

karya kerasulan sesungguhnya diserahkan kepada tenaga pembantu bayaran saja.

24 Curia, adalah kependekan dari Curia Romana, pusat pemerintahan gerejawi di Roma. Maka

dengan curia yang dimaksud adalah paus, sebagai pimpinan tertinggi gereja dan Negara kepausan, beserta para cardinal beserta para pembantunya.lihat. Fl. Hasto Rosariyanto,op.cit., hlm 4.

25 Edith Simon, op.cit., hlm. 35.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

63

Hal tersebut menyebabkan disiplin di dalam biara-biara menjadi mundur.26

Penyelewengan lain ialah penumpukan jabatan, yaitu seseorang memangku

jabatan lebih dari satu sekaligus. Penumpukan jabatan itu membuat penghasilan

para pejabat Gereja menjadi besar dan memperkaya mereka. Maka tidak heran

bila simonia menjadi hal yang biasa di kalangan kaum rohaniwan.

Para pejabat tinggi Gereja tidak peka terhadap keinginan masyarakat yang

menginginkan pembaharuan di dalam Gereja. Mereka malah sibuk mengejar

kepentingan duniawi, memajukan kesenian dan sastra, serta memikirkan sanak

saudara mereka agar dapat menduduki jabatan di dalam Gereja. Peristiwa Skisma

Barat di mana pada waktu itu terdapat tiga Paus sekaligus yang memimpin

menunjukkan penyelewengan wewenang di dalam Gereja. Pemilihan Paus

yang tidak pantas, seperti Paus Alexander VI (1492-1503) dan Leo X (1513-1521)

yang banyak melakukan korupsi serta perdagangan jabatan gerejani. Banyak

pejabat Gereja menjadi pangeran duniawi namun melalaikan tugas rohani mereka,

sehingga imam-imam paroki tidak terdidik, hidup dengan istri gelap, dan tidak

mampu berkotbah dan mengajar umat.27

Keluhan-keluhan terhadap Gereja cukup banyak, namun yang menjadi

keluhan terpenting dari rakyat adalah keluhan yang menyangkut kekayaan Gereja.

Tiap tahun Gereja menuntut upeti dari para raja. Gereja meminta bayaran dari

para uskup pada waktu mereka diangkat menjadi uskup. Gereja memungut pajak

tersendiri bagi pembangunan gereja, bagi peperangan yang dilakukan terutama

pada masa Perang Salib, dan pelaksanaan berbagai pekerjaan lain.

26 W.L. Helwig., op.cit., hlm. 141. 27 Adolf Heuken, Ensiklopedi Gereja Jilid VII, op.cit. hlm.107.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

64

Salah satu sumber Gereja yang sangat menguntungkan dan yang nantinya

menjadi permasalahan yang besar adalah indulgensi. Indulgensia meniadakan

hukuman akibat dosa, dan sebagai imbalannya orang yang bertobat itu

memberikan sumbangan uang tunai kepada Gereja.

Pengampunan Tuhan tergantung dari pengakuan, penyesalan, dan denda dosa.

Selama Abad Pertengahan denda dosa itu sungguh berat, denda tersebut terdiri

dari tindakan-tindakan seperti misalnya berpuasa selama tujuh tahun tanpa

terputus dengan hanya makan roti dan minum air, atau melakukan perjalanan

ziarah yang jauh dan berat. Namun, dalam perjalanan waktu selama berabad-abad,

indulgensi telah berkembang menjadi suatu alat pengganti di mana dengan

membayar uang menggantikan pelaksanaan perbuatan yang seharusnya menjadi

denda dosa.28

Indulgensi telah berkembang menjadi suatu alat pengganti dengan membayar

uang tunai, ketika Paus Leo X sebagai pengganti Paus Julius II melanjutkan

pembangunan Basilika Santo Petrus pada tahun 1516. Pembangunan Basilika

Santo Petrus membutuhkan biaya yang cukup besar sehingga perlu dikeluarkan

penjualan surat indulgensi untuk pembiayaan pembangunan Basilika.

Surat Indulgensia pada masa pemerintahan Paus Leo X selain untuk biaya

pembangunan gedung Basilika Santo Petrus di Roma, digunakan pula untuk

pelunasan hutang Uskup Agung Albercht dari Mainz. Dengan memiliki surat

indulgensia, dengan cara membelinya, seseorang yang telah mengaku dosanya di

hadapan imam tidak dituntut lagi untuk membuktikan penyesalannya dengan

28 Edith Simon, op.cit. hlm. 36.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

65

sungguh-sungguh. Bahkan para penjual surat indulgensia melampaui batas-batas

pemahaman teologis yang benar dengan mengatakan bahwa pada saat mata uang

berdering di peti, jiwa akan melompat dari api penyucian menuju surga, bahkan

dikatakan juga bahwa surat indulgensia itu dapat menghapuskan dosa.29

Di seluruh Eropa terdapat banyak pengkotbah indulgensia, namun yang paling

terkenal ialah Yohanes Tetzel, seorang rahib Dominikan. Ia benar-benar penjual

surat indulgensia yang ulung. Ia juga merupakan pengumpul uang yang hebat bagi

Roma, tetapi banyak orang-orang saleh dan yang kuat iman membenci dirinya.

Pada bulan April 1517, Yohanes Tetzel mendirikan sebuah mimbar yang di

pinggiran kota Wittenberg. Tetzel selain bekerja bagi Paus Leo X, ia juga bekerja

bagi keluarga kepangeranan Hohenzollern, yang salah seorang keturunannya

menjadi Uskup Halberstadt dan Uskup Agung Magdeburg serta Mainz.

Ketika jabatan Uskup Agung Mainz terjadi kekosongan, beberapa orang kaya

menginginkan jabatan tersebut. Jabatan tersebut dimenangkan oleh Albert dari

Hohenzollern dan menawar tertinggi bagi Roma. Albert dalam mengumpulkan

uang meminjam pada Bank Fugger di Ausburg. Dengan demikian, Albert

menduduki jabatan Uskup Agung Mainz dengan hutang yang besar.

Pada saat Paus Leo X mengumumkan pembaharuan surat indulgensia Santo

Petrus tersebut, para penguasa di seluruh Eropa memprotesnya dengan alasan

bahwa perekonomian nasional mereka tidak akan dapat bertahan bila uang mereka

terus mengalir ke Roma. Tetapi Tahta Suci sebagai penguasa politik, memiliki

cara jitu untuk mengatasi permasalahan tersebut. Paus Leo X memperkenankan

29 F.D. Wellem, Riwayat Hidup Singkat Tokoh-tokoh dalam Sejarah Gereja, Jakarta, BPK.

Gunung Mulia, 1993, hlm. 171.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

66

Henry VIII untuk memasukkan seperempat hasil indulgensia Santo Petrus yang

terkumpul di Inggris ke bendahara kerajaan, dan Francois I juga boleh mengambil

beberapa persen dari uang yang telah masuk di Perancis. Dari penerimaan dari

Spanyol, Paus Leo X meminjamkan sebagian kepada Raja Carlos I. Kepada

Albert dari Hohenzollern, Paus Leo X memberikan hak kepangeranan untuk

memungut setengah uang yang terkumpul di wilayahnya guna melunasi

hutangnya kepada Bank Fugger.30 Dengan demikian, secara tidak langsung Paus

Leo X sudah menjamin lunasnya hutang uang yang harus dibayarkan Albert.

30 Edith Simon, op.cit., hlm. 39.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

67

BAB III

MARTIN LUTHER SEBAGAI REFORMATOR DALAM REFORMASI

GEREJA PADA ABAD KE-16 (1517-1546)

Martin Luther1 adalah seorang pengkhotbah dan guru yang mendasarkan

teologi dan pemahaman kristianitasnya pada apa yang diyakininya sebagai

kebenaran Kitab Suci. Selama berabad-abad, pengaruhnya merasuk dalam

kebudayaan, politik, dan Gereja. Ia mengubah dunia bukan dengan cara-cara

politik, melainkan dengan kata-kata dan gagasannya. Martin Luther membawa

warta yang menggemparkan dan mengguncang hati dan pikiran banyak orang

pada jamannya. Warta yang dibawa Martin Luther, bersama dengan gagasan para

tokoh reformis lainnya, sepert John Calvin di Jenewa dan Huldrych Zwingli di

Zurich, membawa perubahan-perubahan di dalam sejarah Gereja, yang dikenal

sebagai reformasi Gereja.2

Martin Luther sebagai seorang beriman yang saleh dapat merasakan dengan

sangat apa arti dosa dan kehampaan sebagai manusia di hadapan Allah. Kesalehan

dan spiritualitas yang dimiliki Martin Luther membawa dirinya ke dalam hidup

membiara, namun kesalehan dan spiritualitas itu pula yang kemudian mendorong

Martin Luther mengkritik Gereja dan meninggalkan biara untuk hidup sebagai

seorang Kristen awam. Dengan demikian, Martin Luther merupakan salah satu

sosok pribadi yang mewakili umat beriman pada jamannya dalam melawan

persoalan-persoalan kehidupan dengan menanggung segala konsekuensinya.

1 Gambar Martin Luther, lihat lampiran 1, hlm. 175. 2 Hans Peter Grosshans, Luther, Yogyakarta, Yayasan Kanisius, 2001, hlm. 13.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

68

Bahkan Martin Luther dalam tulisannya, The Later Years and Legacy yang

terdapat dalam Christian History Magazine, mengatakan: 3

“Saya dilahirkan untuk berperang melawan orang-orang fanatik dan setan-setan. Karena itu, buku-buku saya sangat keras dan seolah-olah hendak mengajak perang. Saya harus mencabut tunggul-tunggul dan batang-batang, menyingkirkan duri-duri dan semak belukar, menimbuni kubangan-kubangan. Saya adalah orang hutan yang kasar, yang harus merintis dan membuat jalan.”

A. Riwayat Hidup Martin Luther

Pada petang menjelang hari raya Santo Martinus tahun 1483, di kota tambang

Eisleben, Jerman, telah lahir putra kedua dari suami istri Hans Luther dan

Margaretha Luther4. Untuk menghormati sang santo yang menjagai peristiwa itu,

Hans Luther dan Margaretha Luther menamakan anak laki-laki tersebut Martin.5

Martin Luther dilahirkan pada tanggal 10 November 1483 dalam sebuah keluarga

petani. Pada tanggal 11 November 1483, ia dibaptis di Gereja Katolik Santo Peter

dan Paul dengan nama baptis Martinus. Dalam waktu enam bulan setelah

kelahiran Martin Luther, keluarga Luther pindah ke Mansfeld, Jerman. Hal ini

dikarenakan ayahnya pindah bekerja ke daerah tambang tembaga Mansfeld.

Martin Luther belajar tentang upah kerja keras dari kerajinan orang tuanya. Ia

mengawasi bagaimana ayahnya bekerja keras mati-matian, mengangkat

keluarganya dari satu kelas ekonomi ke kelas berikutnya. Mulai sebagai pekerja

di tambang, Hans Luther akhirnya membangun dua tungku peleburannya sendiri

dan menjadi orang yang dihormati di tengah masyarakat. Hal ini membawa

3 Martin Luther, The Later Years and Legacy, dalam Christian History Magazine 12, no.3, vol. 39,

hlm. 10. 4 Gambar kedua orang tua Martin Luther, lihat lampiran 2, hlm. 176. 5 Edith Simon, op.cit., hlm. 12.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

69

keluarga Luther ke kelas masyarakat yang sama sekali baru. Dalam waktu

singkat Martin Luther mulai duduk makan malam bersama dengan orang-orang

yang berstatus sosial tinggi dalam masyarakat, para pejabat dari kawasan-kawasan

sekitar, para kepala sekolah, dan kaum rohaniwan. Meskipun keluarga Luther

sudah berhasil keluar dari kelas petani, ada satu karakteristik bawaan dari kelas

petani yang tidak mereka tinggalkan. Kebanyakan orang-orang dari kelas petani

sangat takut akan Allah. Bagi keluarga Luther, doa dan disiplin berjalan saling

bergandengan.6

Pada tahun 1501, Martin Luther memasuki Universitas Erfurt, suatu

universitas yang terbaik di Jerman pada masa itu. Martin Luther di tempat tersebut

belajar filsafat, terutama filsafat nominalis Occam dan theologia Skolastika, serta

untuk pertama kalinya Martin Luther membaca Kitab Suci Perjanjian Lama yang

ia temukan dalam universitas tersebut. Orang tua Martin Luther

menyekolahkannya pada universitas tersebut untuk persiapan memasuki fakultas

hukum. Kedua orang tua Martin Luther menginginkan anaknya agar menjadi

seorang ahli hukum. Martin Luther mendapatkan gelar sarjana pada tahun 1502,

dan gelar magisternya pada tahun 1505.

Demi mengikuti harapan ayahnya, pada tahun 1505, Martin Luther

mendaftarkan diri di fakultas hukum di Universitas Erfurt. Martin Luther tekun

belajar demi meniti karirnya sebagai pengacara dan demi menyenangkan

keluarganya. Namun, kehidupan Martin Luther berubah ketika ia terserang

badai.

6 Roberts Liardon, op.cit., hlm. 134.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

70

Perubahan hidup Martin Luther terjadi di bulan Juli 1505. Pada saat itu Martin

Luther baru saja kembali dari mengunjungi keluarganya di rumah, dan dalam

perjalanan kembali ke universitas, ia terjebak dalam badai dasyat. Martin Luther

mengalami ketakutan yang luar biasa. Dalam ketakutannya, Martin Luther

memohon dan berjanji kepada Santa Anna, Ibu Bunda Maria, yang pada waktu itu

baru saja diangkat menjadi seorang santa dan populer di kalangan para

penambang. Dalam permohonannya yang penuh keputusasaan, Martin Luther

berseru kepada Santa Anna, katanya “Santa Anna, tolonglah saya! Saya akan

menjadi seorang biarawan,”7

Pada tanggal 16 Juli 1505, Martin Luther memasuki Biara Serikat Eremit

Agustinus di Erfurt dengan diiringi oleh para sahabatnya. Orang tuanya tidak ikut

mengantarkannya karena mereka tidak menyetujui keputusan Martin Luther

tersebut. Di dalam biara, Martin Luther berusaha untuk memenuhi peraturan-

peraturan biara melebihi para biarawan lainnya. Ia banyak berpuasa, berdoa,

menyiksa diri, sehingga nampaknya Martin Lutherlah yang paling saleh dan

paling rajin di antara semua para biarawan. Ia mengaku dosa di hadapan imam

sekurang-kurangnya sekali dalam seminggu. Pada setiap waktu ibadah doa,

Martin Luther mengucapkan 27 kali doa Bapa Kami dan Salam Maria. Martin

Luther rajin membaca Alkitab dan menelitinya. Semua hal itu dilakukan oleh

Martin Luther karena ingin mencapai kepastian tentang keselamatannya.

Martin Luther memiliki karakter yang agak melankolis dan ia sangat cemas

tentang hidup rohaninya. Ia takut tidak akan masuk surga, karena masih kurang

7 Hans Peter Grosshans, op.cit., hlm. 16.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

71

rajin berbuat baik dan terlalu banyak dosa-dosanya. Dengan pikiran-pikiran

yang sedemikian, akhirnya ia menjadi risau dan jatuh ke dalam konflik batin

yang mengancam dirinya.8

Pada tanggal 2 Mei 1507, Martin Luther ditahbiskan menjadi imam. Orang tua

serta beberapa sahabatnya hadir pada upacara pentahbisan tersebut. Pada waktu

yang sama, Martin Luther memimpin perayaan Ekaristi untuk yang pertama kali.

Johann von Staupitz mengirim Martin Luther untuk belajar teologia di Wittenberg

sambil mengajar filsafat moral di sana. Itulah sebabnya Martin Luther

dipindahkan ke Biara Agustinus di Wittenberg pada tahun 1508, namun pada

tahun berikutnya ia kembali lagi ke Erfurt untuk mengajar dogmatika. Di Biara

Erfurt, Martin Luther mendapat kepercayaan dari pimpinan biara di Jerman untuk

membahas soal peraturan-peraturan serikatnya di Roma pada tahun 1510. Luther

sangat gembira, karena dengan demikian ia akan berhadapan muka dengan Bapa

Suci di Roma, serta berziarah ke tempat-tempat suci dan berdoa di Tangga Pilatus.

Namun, di Roma, Martin Luther melihat keburukan-keburukan yang luar biasa.

Dalam kekecewaannya, Martin Luther berkata; “Jika seandainya ada neraka, maka

Roma telah dibangun di dalam neraka.”9

Sekembalinya dari Roma pada tahun 1511, Martin Luther pindah ke pertapaan

Agustinus di Wittenberg. Pada tahun 1512, Martin Luther menjadi wakil

pimpinan dan kemudian menjadi pengawas pertapaan-pertapaan lain di daerah itu.

Setelah menyelesaikan studi teologi dan memperoleh gelar doktor, Martin Luther

menjadi dosen studi Kitab Suci di Universitas Wittenberg.

8 Kleopas Laarhoven, op.cit., hlm. 78. 9 F.D. Wellem, op.cit.,, hlm. 169.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

72

Martin Luther selain menjadi dosen, ia juga menjadi direktur pengajaran, ia

berkotbah di Gereja Puri Wittenberg, pengawas sebelas pertapaan, dan pastor

paroki di sebuah desa. Di tempat tersebut, Martin Luther menemukan dampak-

dampak yang mengerikan pada orang-orang Kristen awam karena adanya praktek

indulgensia. Orang-orang dapat membeli surat-surat indulgensia yang dianggap

memberikan pengurangan tidak hanya dari hukuman dosa-dosa, tetapi juga

kebebasan dari kesalahan yang pernah dilakukan.

Pada tahun 1516, seorang pastur dari Ordo Dominikan, yaitu Johannes Tetzel

mulai mempropagandakan surat indulgensia. Propaganda ini dilakukan oleh

Tetzel dengan tujuan untuk mendapatkan sumbangan sebagai biaya pembangunan

Basilika Santo Petrus. Tetzel melakukan propagandanya dengan memberikan

khotbah di hadapan masyarakat awam. Tetzel dalam khotbahnya mengatakan,

bahwa “Pada saat kita memberi uang, maka saat itu juga jiwa orang yang telah

meninggal dan didoakan melompat dari api penyucian”. Martin Luther pada saat

yang bersamaan, juga mulai menyebarkan pendapatnya ke hadapan masyarakat

awam. Hal ini merupakan salah satu bentuk protes Martin Luther berkaitan

dengan cara berkhotbah Tetzel yang dianggapnya menyesatkan umat.

Protes dari Martin Luther ini memuncak pada tanggal 31 Oktober 1517,

tepatnya pada malam Pesta Semua Orang Kudus. Martin Luther menempelkan 95

dalilnya10 di pintu gerbang Gereja Universitas Wittenburg. Isi dari 95 dalil yang

ditetapkan oleh Martin Luther ini sebagian besar berisi keberatannya tentang surat

indulgensia yang dipakai untuk membangun Basilika Santo Petrus, penolakannya

10 95 Thesis Martin Luther, lihat lampiran 3, hlm.177.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

73

terhadap kuasa Paus atas api penyucian, dan perhatiannya terhadap kesejahteraan

orang berdosa.

Ruang lingkup protes Martin Luther terhadap Gereja Katolik Roma dengan

kecepatan luar biasa menyebar. Martin Luther semakin meningkatkan

serangannya pada Gereja Katolik Roma, ia mengingkari kekuasaan Paus dan

dewan Gereja. Martin Luther juga menegaskan bahwa ia hanya tunduk pada

tuntunan Alkitab dan dengan alasan pikiran sehat. Tentu saja hal ini membuat

Gereja Katolik Roma menjadi tidak senang dan memerintahkan Martin Luther

untuk datang menghadap pembesar-pembesar Gereja.

Tahun 1518, sembilan puluh lima tesis Martin Luther semakin dikenal dan

membangunkan seluruh rakyat Jerman. Paus Leo X meminta agar Martin Luther

menghadap ke Roma. Berkat perlindungan dari Frederick, sebagai ganti Roma,

Martin Luther diminta menghadap Kardinal Cajetan di kota Ausburg. Tidak

ada hasil karena Martin Luther menginginkan konsili. Posisi Martin Luther dan

keberaniannya untuk tawar menawar antara lain berkat perlindungan Frederick.

Pada tahun 1519, di Leipzig diadakan perdebatan teologi antara Martin Luther

dengan Johannes Eck. Perdebatan teologi yang terjadi antara Martin Luther

dengan Johannes Eck memberikan reaksi bagi Paus Leo X. Pada tanggal 15

Juni 1520, Paus Leo X mengeluarkan Bulla Ekskomunikasi. Bulla itu bernama

Exurge Domine. Paus Leo X menyatakan bahwa dalam pandangannya isi

sebagian dalil yang ditetapkan oleh Martin Luther adalah sesat.

Martin Luther dikucilkan oleh Paus Leo X pada tanggal 3 Januari 1521

karena pada tanggal tersebut telah dikeluarkan bulla kutuk Paus. Sejak saat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

74

itu, Martin Luther semakin terasing dari Gereja. Martin Luther mulai banyak

menulis surat-surat mengenai kebenaran orang Kristiani. Selain itu, Martin Luther

juga mulai mengarang buku-buku, dan hasil karyanya yang terkenal yaitu Three

Treatises dan menerjemahkan Kitab Suci ke dalam bahasa Jerman.11 Pada tahun

1525, Martin Luther menikah dengan Chatarina dari Bora, merupakan seorang

mantan suster dari sebuah biara. Martin Luther dan Chatarina dikaruniai enam

orang anak, namun dua orang anaknya meninggal dalam usia muda.

Martin Luther meninggal pada tanggal 18 Februari 1546 saat berusia enam

puluh dua tahun. Dua hari sebelumnya, yaitu pada tanggal 16 Februari 1546,

Martin Luther menulis bagian terakhir dari pernyataan-pernyataan tertulisnya

yang masih ada; “Kita adalah pengemis. Itu benar.” Itulah akhir dari alinea yang

singkat, yang menyangkut pemahaman Kitab Suci. Martin Luther menganggap

bahwa manusia itu seperti pengemis yang selalu berharap menerima bagian

kepenuhan hidup yang dibicarakan dalam Kitab Suci.12

B. Latar Belakang Martin Luther sebagai Reformator dalam Reformasi

Gereja pada tahun 1517-1546

Reformasi Gereja yang terjadi pada abad ke-16 merupakan bukti nyata dari

segala pemikiran, gagasan, dan tindakan yang dilakukan oleh Martin Luther.

Dalam hal ini, Martin Luther bertindak sebagai reformator (orang yang berusaha

memperbaiki suatu hal dalam bidang agama) dalam reformasi Gereja yang terjadi

pada abad ke-16. Martin Luther merupakan orang yang memiliki peran besar

11 Gambar Kitab Suci yang telah diterjemahkan dalam bahasa Jerman, lihat lampiran 4, hlm. 195. 12 Hans Peter Grosshans, op.cit., hlm. 95.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

75

dalam reformasi Gereja yang terjadi di Jerman pada tahun 1517 dan menjadi

pencetus pertama reformasi Gereja pada abad ke-16.

Martin Luther memiliki kesadaran yang sangat mendalam akan keadaannya

yang berdosa dan tak berharga sama sekali, menimbulkan gambaran tentang Allah

yang selalu murka. Menurut Martin Luther sendiri, antara manusia dan Allah tidak

mungkin diadakan jembatan penghubung, dan tidak mungkin diadakan

perdamaian.13 Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa Martin Luther ialah

orang yang sangat saleh, yang selalu bergulat untuk mencari kebenaran dengan

mengalahkan keputusasaan. Ia juga seseorang yang sangat jujur dan selalu

bersemangat dalam menjalani kehidupannya.

Martin Luther percaya melalui kata-kata dan gagasannya yang ia sampaikan,

baik secara lisan maupun tulisan dapat merubah keadaan Gereja Katolik Roma

yang pada saat itu mengalami ketidakharmonisan dan kekacauan, serta

kemerosotan iman di antara umat Katolik. Seperti para pendahulunya yang pernah

melakukan reformasi Gereja, Martin Luther pun turut ambil bagian dalam

reformasi Gereja yang ia lakukan pada tahun 1517. Ikut berperannya Martin

Luther dalam reformasi Gereja dilatarbelakangi oleh beberapa faktor. Faktor-

faktor tersebut antara lain:

1. Faktor Internal

Martin Luther berasal dari keluarga miskin, di mana orang tuanya bekerja

sebagai petani tambang di salah satu daerah di Jerman. Walaupun orang tua

Martin Luther merupakan keluarga miskin, tetapi mereka sangat memperhatikan

13 W.L. Helwig, op.cit., hlm. 147.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

76

pendidikan dan pelatihan anak-anaknya. Mereka berusaha mengajarkan

pengetahuan akan Allah dan mempraktekkan kebijakan Kristiani. Doa-doa

ayahnya sering dipanjatkan dan didengarkan oleh anak-anaknya, termasuk Martin

Luther. Hal ini dilakukan ayah Martin Luther supaya anak-anaknya selalu

mengingat nama Tuhan, dan pada suatu hari membantu memajukan kebenaran

ajaran Tuhan. Setiap kesempatan untuk memupuk moral dan intelektual yang

diberikan oleh kehidupan mereka yang keras kepada mereka untuk dinikmati,

selalu dikembangkan oleh kedua orang tua Martin Luther. Seperti dengan saudara-

saudaranya yang lain, Martin Luther dididik dengan sungguh-sungguh dan sabar

demi mempersiapkan ke kehidupan yang saleh dan berguna, meskipun terkadang

kedua orang tuanya melatih terlalu keras. Bagi Martin Luther sendiri, walaupun ia

sadar ada kesalahan dalam cara orang tuanya mendidik, ia menemukan disiplin

tinggi yang diterapkan orang tuanya terdapat lebih banyak dukungan daripada

hukuman.

Pendidikan serta disiplin yang tinggi merupakan bagian dari pembentukan

Martin Luther, yang mempersiapkannya untuk menjadi orang yang berpengaruh

dan berkedudukan.Ia tahu bahwa kekuasaan adalah takdirnya, tetapi ia tidak tahu

di mana takdir itu akan berujung.14

Pemikiran agama yang gelap dan penuh ketakhayulan yang merajalela pada

Abad Pertengahan membuat Martin Luther sering dilanda ketakutan. Ia berbaring

pada waktu malam dengan hati sedih, memandang ke masa depan yang gelap

dengan gemetar, dan dengan ketakutan terus menerus, menganggap Allah itu

14 Roberts Liardon, op.cit., hlm. 135.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

77

sebagai hakim lalim yang tidak menaruh belas kasihan, seorang tiran yang jahat,

bukannya seorang Bapa Surgawi yang baik hati. Namun, di bawah ketawaran hati

yang begitu banyak, Martin Luther terus berusaha maju menuju standar moral

yang tinggi dan keunggulan intelektual yang menarik jiwanya. Ia haus akan

pengetahuan, kesungguhan, serta pikirannya yang praktis menuntunnya untuk

menginginkan yang kuat dan berguna, daripada yang menyolok dan dangkal.15

Perasaan takut akan Allah selalu tinggal di dalam hati Martin Luther, yang

membuatnya sanggup mempertahankan tujuannya dengan teguh. Rasa

ketergantungan yang kuat kepada pertolongan ilahi membuatnya tidak pernah lupa

memulai setiap hari dengan doa. Martin Luther juga tekun mempelajari karya-

karya pengarang terbaik dengan rajin mempelajari pikiran-pikiran berbobot, dan

membuat kebijaksanaan orang-orang bijak itu menjadi kebijaksanaannya. Bahkan

di bawah disiplin yang ketat dari guru-gurunya, Martin Luther semakin

menunjukkan keunggulannya, yaitu memiliki ingatan yang tajam, imajinasinya

yang kreatif, daya pertimbangannya yang kuat, dan ketekunannya yang tidak

mengenal lelah, membuat ia menjadi pribadi yang mengagumkan di antara teman-

temannya yang lain.

Martin Luther sedang berada di dalam proses mengubah sikap mentalnya. Ia

berusaha keras untuk menyenangkan Allah, tetapi Allah sudah dipuaskan oleh

darah putra-Nya. Dalam kehidupan nyata, roh agamawilah yang tidak dapat

dipuaskan, dan roh agamawi sedang bekerja di dalam diri Martin Luther. Hal

sesungguhnya yang diinginkan Martin Luther hanyalah penerimaan dari Allah.

15 Dian, “Pemisahan Diri Luther dari Roma”, dalam http://www.dianweb.org/buku/luther/htm., 8

September 2007.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

78

Tujuannya secara keseluruhan adalah mengetahui bagaimana menjadi sahabat

Allah. Martin Luther mengira bahwa menerima pengampunan Allah adalah satu-

satunya cara hal ini dapat terjadi, maka ia pun bertobat dan bertobat lagi dari satu

sesi pengakuan dosa ke sesi pengakuan dosa yang lain.16

Roh Kudus menyatakan kekayaaan kebenaran firman Allah itu ke dalam

pikiran Martin Luther. Sebelumnya ia selalu takut melanggar kehendak Allah.

Tetapi sekarang, Martin Luther mempunyai kesadaran yang mendalam mengenai

keberadaannya sebagai orang berdosa yang sangat bergantung kepada Allah.

Suatu kerinduan yang sungguh-sungguh untuk terbebas dari dosa dan untuk

memperoleh kedamaian dengan Allah, yang kemudian menuntun Martin Luther

memasuki sebuah biara dan menyerahkan diri kepada kehidupan biara.

Kesadaran Martin Luther akan arti hubungan Allah dengan manusia yang

sebenarnya telah dilukiskan sebagai “Pengalaman Menaranya”, karena kesadaran

tersebut datang ketika ia belajar di Menara Pertapaan Agustinus Wittenberg.

Pengalaman itu merupakan pengalaman besar Martin Luther yang ketiga akan

Allah, dan dapat disebut pengalaman injilinya mengenai kebenaran Allah. Dalam

pengalamannya, Martin Luther menjelaskan bagaimana ia telah ditawan oleh

suatu keinginan luar biasa memahami surat Paulus kepada umat di Roma.

Kesulitan Martin Luther untuk memahami surat itu terletak pada ayat 1:17,

“Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan

memimpin kepada iman, seperti ada tertulis;’Orang benar akan hidup oleh iman”.

Berdasarkan pengalaman-pengalaman hidup yang dialaminya dari masa

16 Roberts Liardon, op.cit., hlm. 146.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

79

kanak-kanak hingga dewasa turut membentuk kepribadian dari seorang Martin

Luther. Dalam diri Martin Luther, telah terbentuk watak seorang yang memiliki

kedisiplinan yang tinggi, sangat takut kepada Allah, dan karena ketakutan dan

kekhawatiran dalam dirinya ia menjadi sangat taat dan patuh kepada Allah, dan

menjadi seseorang yang berani atas dasar kebenaran. Oleh karena keunggulan

yang dimilikinya yaitu ingatan tajam, daya pikir yang kuat, dan imajinasi yang

kreatif membuat Martin Luther menjadi orang yang keras kepala, menjadi teliti,

serta kritis dalam menanggapi persoalan kehidupan, terutama yang berkaitan

dengan kehidupan rohani.

Keberanian dan sikap kritis yang dimiliki Martin Luther mendorongnya untuk

berani mengambil sikap untuk memprotes segala kemerosotan kehidupan rohani

yang terjadi dalam Gereja Katolik. Keberaniannya ini pula yang menyebabkan diri

Martin Luther berani muncul di hadapan orang banyak sebagai pencetus pertama

reformasi Gereja pada abad ke-16.

2. Faktor Eksternal

Pada Zaman Renaissance, Gereja berhasil merangkul tumbuhnya karya seni,

memanfaatkan kecintaan akan keindahan, namun sangat disayangkan Gereja tidak

mampu menjaga keseimbangan. Mulai dengan Paus Nicholaslah, renaissance

mendapat tempat khusus di dalam Gereja. Para humanis diundang ke Roma

untuk memulai Biblioteca Vaticana, mempercayakan restorasi kota Roma

kepada para seniman bangunan, dan Basilika Santo Petrus sebagai pusat

Roma harus menjadi indah dan menjadi tahta yang layak bagi wakil Kristus.

Paus dengan berkuasa atas Vatikan dan Roma secara langsung menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

80

pelindung gerakan renaissance. Seniman lukis, seniman pahat, dan seniman

bangunan mampu mengekspresikan diri secara maksimal berkat dukungan

para Paus.17

Roma pun menjadi pusat kebudayaan, tetapi bukan pusat jiwa Kristiani.

Kepausan yang ingin mengembangkan renaissance tidak didukung oleh Injil yang

murni. Kepausan yang ada saat itu bukanlah kepausan yang sudah diperbarui. Dari

sebab itu kedudukan Paus tidak mempunyai kekuatan rohani yang kuat untuk

menghentikan goncangan peradaban yang masih terombang ambing antara

manusia dan Tuhan.

Hal-hal yang melatarbelakangi Martin Luther muncul sebagai reformator

dalam reformasi Gereja pada tahun 1517 dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara

lain faktor agama, faktor sosial ekonomi, dan faktor politik. Faktor agama yang

menjadi latar belakang Martin Luther sebagai reformator dalam reformasi Gereja

pada tahun 1517 adalah penjualan surat indulgensia pada masa kepemimpinan

Paus Leo X yang digunakan untuk pembangunan Gereja Basilika Santo Petrus

di Roma dan pelunasan hutang Uskup Agung Albercht dari Mainz. Seseorang

yang memiliki surat indulgensia dengan cara membelinya, maka seseorang yang

telah mengaku dosanya di hadapan imam tidak dituntut lagi untuk membuktikan

penyesalannya dengan sungguh-sungguh. Bahkan para penjual surat indulgensia

melampaui batas-batas pemahaman teologis yang benar dengan mengatakan

bahwa pada saat mata uang berdering di peti, jiwa akan melompat dari api

penyucian ke surga.

17 Fl. Hasto Rosariyanto, op.cit., hlm. 14.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

81

Penjualan surat indulgensia hanyalah tanda yang kelihatan dari permasalahan

yang fundamental. Masalah yang sebenarnya adalah sejauh manakah iman Kristen

secara langsung didasarkan pada Kitab Perjanjian Baru. Pemahaman teologis

dalam Abad Pertengahan mengenal pembedaan hukuman. Di satu pihak, ada

hukuman yang tetap dan abadi bagi seseorang yang masuk neraka. Di lain pihak,

ada hukuman setelah kematian di api penyucian bagi semua dosa yang telah

dilakukan seseorang semasa hidupnya. Inti dari pemahaman teologis ini adalah

bahwa hukuman di api penyucian akan menjadi pemurnian sebelum seseorang

memasuki hidup abadi.18

Manusia sejak lahir sudah membawa dosa asal yang dihapus melalui

permandian, namun tidak dipungkiri bahwa manusia di dalam hidupnya berbuat

dosa lagi, yaitu dosa pribadi. Dosa-dosa pribadi manusia harus dinyatakan dalam

pengakuan dan mendapat hukuman dari Allah, untuk memulihkan kebaikan bagi

para pendosa. Pemulihan itu terjadi di api penyucian yang membersihkan dan

menghukum pendosa atas dosa-dosanya. Gereja Katolik Roma dalam hal ini

menyatakan dirinya memiliki kemampuan untuk mengampuni dosa-dosa,

memulihkan kembali hubungan manusia dengan Allah.

Melalui keimanan yang tidak tahu apa-apa dan sangat korup, pimpinan

Katolik Roma menciptakan dan membangun agamanya sendiri. Bila tradisi-tradisi

tidak lagi memenuhi target yang mereka inginkan, Gereja akan mengubahnya atau

menambahkan peraturan-peraturan. Rasa bersalah dan ketakutan adalah dua emosi

utama yang ditanamkan Gereja untuk membuat umat tetap kembali ke Gereja.

18 Hans Peter Grosshans, op.cit., hlm. 35.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

82

Untuk menghadapi pertanyaan-pertanyaan tentang kematian, neraka, surga, dan

api penyucian19. Dalam hal ini, Paus dan hirarkinya membuat suatu sistem yang

berfungsi untuk menstabilkan perekonomian Gereja dan meredakan rasa bersalah

umat.20

Keselamatan yang dapat dibeli dengan uang lebih mudah didapatkan daripada

keselamatan yang menuntut pertobatan, iman yang sungguh-sungguh untuk

menolak dan mengalahkan dosa. Pengajaran mengenai surat pengampunan dosa

telah ditentang oleh kaum terpelajar dan orang-orang yang saleh di dalam Gereja

Roma.

Martin Luther pun menganut pandangan yang sama dengan kaum terpelajar

dan orang-orang saleh di Roma. Meskipun Martin Luther masih menjadi pengikut

Paus yang paling jujur dan saleh, tetapi ia sudah dipenuhi pikiran yang

mengerikan terhadap surat indulgensia. Martin Luther sebagai seorang imam, ia

banyak didatangi oleh umat yang telah membeli surat indulgensia untuk mengakui

dosanya dan mengharapkan pengampunan, bukan karena mereka sudah bertobat

dan menginginkan pembaruan, tetapi atas dasar surat indulgensia. Tentu saja

Martin Luther menolak memberikan pengampunan dan memberi peringatan

kepada jemaatnya, kecuali mereka bertobat dan pemperbarui kehidupan mereka,

barulah Martin Luther mau memberikan pengampunan dosa.

Faktor sosial ekonomi yang melatarbelakangi Martin Luther sebagai

reformator dalam reformasi Gereja pada tahun 1517 adalah pada saat ia

melakukan perjalanan untuk berziarah ke Roma dan menginap di biara-biara 19 Api penyucian, tempat sementara bagi orang-orang yang tidak cukup baik untuk masuk ke

surga, dan tidak cukup buruk untuk masuk neraka. lihat. Roberts Liardon, op.cit., hlm. 147. 20 Ibid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

83

sepanjang perjalanan, di salah satu biara di Italia, Martin Luther dipenuhi

keheranan melihat kekayaan, keindahan, dan kemewahan. Para biarawan tinggal

di apartemen yang megah, dengan pendapatan yang memuaskan, berpakaian yang

paling mewah dan paling mahal, dan memakan makanan yang mewah. Dengan

sangat ragu-ragu, Martin Luther membandingkan pemandangan ini dengan

penyangkalan diri dari kesukaran yang dialami dalam hidupnya sendiri.

Pikirannya menjadi bingung.

Pada zaman Martin Luther, kota Roma termasuk kota Abad Pertengahan yang

agung. Di Roma, Martin Luther melihat perbuatan jahat terjadi di antara

semua golongan rohaniwan. Ia mendengar gurauan tidak senonoh dari para

petugas Gereja, dan ia dipenuhi kengerian ucapan-ucapan kotor yang hebat,

bahkan sementara pada saat diadakan misa. Ketika Martin Luther bergaul

bersama para biarawan dan penduduk kota Roma, ia mendapati terjadinya

pemborosan dan pesta pora. Kemana pun Martin Luther berpaling, di tempat

suci ia temukan perbuatan jahat. Martin Luther menulis, “Tak seorang pun

dapat membayangkan dosa-dosa serta tindakan-tindakan aneh yang dilakukan

di Roma, semua itu harus disaksikan dan didengar sendiri, barulah dapat

dipercaya. Dengan demikian mereka seakan telah terbiasa untuk

mengatakannya.”21

Martin Luther juga merasa tersinggung oleh istana-istana para kardinal

yang memamerkan kemewahan dan marah karena kisah-kisah tentang Paus

yang dibicarakan orang-orang Roma dengan penuh celaan dan tertawaan.

21 Dian, “Pemisahan Diri Luther dari Roma” dalam http://www.dianweb.org/buku/luther/htm/., 8

September 2007, op.cit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

84

Kesalehan diabaikan di Roma, sedangkan uang menjadi penentu segala

sesuatu. Kepercayaan masyarakat terhadap Allah merosot, sedangkan kepercayaan

terhadap takhayul semakin menjadi-jadi, sebab semakin banyak dukun dan ahli

tenung memenuhi jalanan. Semua hal ini membuat Martin Luther kecewa

dan semakin menguatkan dirinya untuk mewujudkan keinginannya dalam

melakukan pembaruan demi menuju ke arah kehidupan yang lebih baik.

Faktor politik yang melatarbelakangi Martin Luther sebagai reformator dalam

reformasi Gereja pada tahun 1517-1546 adalah sikap absolutisme pimpinan

tertinggi Gereja Katolik Roma yang menyalahgunakan wewenang kekuasaannya,

di mana ia memimpin umat Katolik bukan dengan mengedepankan dan

mengutamakan kekudusan hati, tetapi malah mengedepankan jiwa pedagang yang

gila akan kehormatan.

Pada abad ke-16, tepatnya tahun 1513-1521, Gereja Katolik Roma dipimpin

oleh Paus Leo X. Paus Leo X merupakan seseorang yang gila hormat. Ia ingin

menjadi Paus di bidang kesenian. Paus Leo X ingin melanjutkan pembangunan

Basilika Santo Petrus yang semula sudah dirintis oleh Paus Jullius II. Paus Leo X

membutuhkan banyak uang, maka diadakan praktek penjualan surat indulgensia

supaya ia dapat memperoleh uang jutaan banyaknya guna membiayai

pembangunan Gereja Basilika Santo Petrus. Jadi, pada saat Gereja membutuhkan

seorang yang kudus dan bijaksana untuk memimpinnya, ternyata pemimpin yang

muncul justru seorang pedagang.22

Sesungguhnya Martin Luther tidak banyak tahu mengenai latar belakang

22 W.L. Helwig, op.cit., hlm. 146.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

85

politik dan finansial untuk praktek indulgensia di Jerman. Paus Leo X telah

memberi hak istimewa kepada Albercht dari Bradenburg, yang sangat butuh

uang untuk membagikan indulgensia di wilayahnya. Albercht, yang kemudian

menjadi Uskup Agung Magdeburg dan Halberstadt, juga berhasil dalam

memperoleh kedudukan Uskup Agung Mainz. Ia menjadi uskup tertinggi

secara politis sekaligus spiritual di Jerman. Untuk hak istimewa dalam

memegang tiga keuskupan sekaligus, Abercht harus membayar upeti yang

tinggi baik kepada Paus maupun kaisar. Paus Leo X membuat kesepakatan

dengan Albercht bahwa sebagai tambahan pada upeti Albercht, separuh dari

hasil penjualan indulgensia harus dibayarkan pada Paus untuk membantu

menutup biaya pembangunan Gereja Basilika Santo Petrus di Roma.23

Bagi Martin Luther, bukan latar belakang sosial ekonomi dan politis yang

menjadi pendorong utama untuk menjadi reformator dalam reformasi Gereja

pada abad ke-16, tetapi masalah-masalah rohani dan teologis yang

ditimbulkannya. Martin Luther melihat akibat yang mendatangkan permasalahan

baik secara material maupun psikologis dari praktek indulgensia bagi orang-

orang awam.

C. Peranan Martin Luther dalam Reformasi Gereja Pada tahun 1517-1546

Reformasi Kristen pada abad ke-16 berawal mula di Jerman, Eropa Tengah.

Wilayah-wilayah Jerman merupakan bagian dari Kekaisaran Romawi Suci.

Kekaisaran Romawi Suci dipimpin oleh seorang Paus yang juga memiliki

23 Hans Peter Grosshans, op.cit., hlm. 37.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

86

kekuasaan terhadap rakyatnya, yaitu seluruh umat Kristiani yang ada di Barat.

Situasi dan kondisi di Jerman sudah lama tidak tenang, terutama di bidang agama,

sosial ekonomi, dan politik. Situasi dan kondisi di Jerman yang mengalami krisis

membuat seorang imam dari Ordo Augustinian yaitu Martin Luther terpanggil

untuk memimpin Gereja ke luar dari lingkup kegelapan supaya tidak makin

terseret ke dalam arus duniawi dengan jalan melakukan gerakan reformasi.

Martin Luther sebagai salah satu dari orang-orang yang terpanggil untuk

melakukan pembaruan dalam Gereja memiliki peranan yang cukup besar. Peranan

Martin Luther dalam reformasi Gereja pada tahun 1517-1546 dapat dilihat di

beberapa bidang kehidupan, antara lain:

1. Bidang Agama

Martin Luther lebih memusatkan perhatiannya kepada kebenaran yang

terdapat dalam Kitab Perjanjian Baru. Martin Luther mengajak umat untuk

mempelajari Kitab Perjanjian Baru dan mengenal kasih Kristus supaya

menemukan kebenaran bahwa manusia diselamatkan hanya karena anugerah.

Martin Luther memperdalam kembali mengenai dasar-dasar Gereja, ketika ia

mempertanyakan keberadaan api penyucian. Martin Luther menuliskan: 24

“ Indulgensia sangat merusak karena hal itu menimbulkan perasaan puas diri dan karenanya membahayakan keselamatan. Terkutuklah orang-orang yang

berpikir bahwa surat-surat indulgensia membuat mereka yakin akan keselamatan. Allah bekerja dengan cara kebalikannya, sehingga seorang manusia merasa dirinya terhilang tepat pada saat ia akan diselamatkan. Ketika Allah membenarkan seorang manusia, Ia menyesahnya. Siapa yang akan dihidupkan-Nya harus terlebih dahulu dimatikan-Nya. Kemurahan Allah dinyatakan sedemikian rupa dalam bentuk kemarahan supaya tampak seperti jauh sekali padahal sangat dekat. Manusia harus berteriak dahulu bahwa tidak ada yang sehat di dalam dirinya. Ia harus dicekam oleh

24 Martin Luther, The Later Years and Legacy, op.cit., hlm. 63.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

87

ketakutan. Ini adalah penderitaan dari api penyucian. Saya tidak tahu di mana letaknya, yang saya tahu adalah bahwa hal itu dapat dialami di dalam hidup ini. Saya tahu seseorang yang telah mengalami penderitaan-penderitaan semacam itu, yang kalau berlangsung selama enam menit saja ia sudah akan menjadi abu. Dalam kekacauan ini keselamatan dimulai. Bila seseorang benar-benar yakin bahwa dirinya sudah tidak terselamatkan... meskipun ia dibebaskan sejuta kali oleh paus, ia yang telah memperolehnya mungkin tidak ingin dibebaskan dari api penyucian, karena berdosa yang mendalam mendambakan hukuman. Orang-orang Kristen harus didorong untuk memikul salib. Ia yang dibaptis ke dalam Kristus harus menjadi seekor domba sembelihan. Kebajikan-kebajikan Kristus sangat jauh lebih efektif bila mendatangkan salib ketimbang bila mendatangkan pengurangan hukuman.”

Martin Luther sebagai seorang imam harus melayani umat sebagai pengkotbah

dan melayani penerimaan pengakuan dosa di Gereja Kastil Wittenburg. Martin

Luther dalam melakukan pelayanannya dihadapkan dengan berbagai akibat yang

timbul ketika orang-orang awam harus mendapatkan surat indulgensia (surat

penghapusan dosa).

Martin Luther sangat prihatin dengan adanya penjualan surat indulgensia.

Penjualan surat indulgensia ini membuatnya sangat marah. Martin Luther belum

sampai pada kebenaran yang cukup untuk membuatnya menolak sama sekali

gagasan menjual surat penghapusan dosa, tetapi ia tidak menyetujui

penyalahgunaan semacam itu. Maka, karena kesetiaannya pada Ordo Augustinian

dan pada keyakinan-keyakinan serta pandangan-pandangannya yang asli, Martin

Luther memeteraikan di dalam hatinya bahwa dasar dari semua penebusan dosa,

penghapusan dosa, dan pengakuan dosa haruslah perasaan dukacita yang dalam.25

Martin Luther di dalam tulisannya yang terdapat pada buku Luther’s Work

Volume 40: Church and Ministry mengatakan: 26

25 Roberts Liardon, op.cit., hlm. 160.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

88

“ Penghapusan dosa tanpa tobat adalah kesalahan yang besar. Kebenaran iman tidak akan ada, tanpa ada penyesalan dan rasa takut serta teror Tuhan.

Pengajaran ini penting bagi kita manusia, di mana ada duka cita dan penyesalan untuk dosa. Penebusan dosa adalah penyesalan yang tulus dan berduka cita atas dosa-dosa dan benar-benar mengakui atas penghakiman Tuhan dan kegusaran Tuhan.”

Pernyataan resmi Paus Leo X yang memberi izin bagi Tetzel untuk menjual

surat indulgensia, tanpa penebusan dosa, membuat seseorang melupakan arti

pertobatan yang sesungguhnya. Martin Luther yang melihat bahwa kondisi

semakin memprihatikan, mulai menyusun sebuah daftar keprihatinan, pertanyaan-

pertanyaan dan keberatan-keberatan mengenai penggunaan surat indulgensia dan

keserakahan Gereja yang semakin mengarah keduniawian. Martin Luther tidak

merasa ragu karena belum meyakini beberapa dari pernyataannya, sebab

membahas kebenarannya merupakan motivasinya untuk memakukan tesisnya

tersebut.27

Sembilan puluh lima tesis yang disusun oleh Martin Luther ini, isinya

sebagian besar mengutuk keserakahan dan keduniawian di dalam Gereja Katolik

yang dianggap sebagai bentuk penyelewengan. Sembilan puluh lima tesis ini

diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman, dibuat salinannya, dan disebarluaskan.

Hanya dalam waktu dua minggu, sembilan puluh lima tesis ini telah menyebar

ke seluruh Jerman dan dalam waktu dua bulan telah menyebar ke seluruh Eropa.

2. Bidang Sosial Ekonomi

Pada saat Martin Luther melakukan perjalanan menuju kota Roma, ia melihat

keadaan sekitarnya sangat memprihatikan. Pemandangan kota Roma bagi Martin

26 Martin Luther, Luther’s Work Volume 40: Church and Ministry, Philadelphia, Muhlenberg

Press, 1957, hlm. 294. 27 Roberts Liardon, op.cit., hlm. 161.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

89

Luther sudah tidak lagi seagung dan sesuci yang pernah ia bayangkan dalam

pikirannya. Kenyataan yang harus dihadapi oleh Martin Luther adalah kota Roma

sudah seperti neraka yang ada di bumi. Kejahatan, kepalsuan, dan kebohongan

terdapat di berbagai penjuru kota Roma. Kejahatan ini banyak dilakukan oleh

golongan rohaniwan, kemewahan, pemborosan, ucapan-ucapan kotor yang keluar

dari para mulut golongan rohaniwan, bahkan di antara orang awam saling

membicarakan golongan rohaniwan dengan nada meremehkan. Kesemua hal

tersebut sangat meyayat hati Martin Luther.

Martin Luther meskipun menyaksikan semua peristiwa-peristiwa tersebut, ia

tetap melanjutkan perziarahannya di kota Roma. Di Roma, Martin Luther menaiki

“Tangga Pilatus” dengan sungguh-sungguh, di mana ia tiba-tiba mendengar satu

suara bagaikan geledek yang berkata, “ Orang benar akan hidup oleh iman “

(Roma 1:17). Martin Luther langsung berdiri dan segera meninggalkan tempat itu

dengan malu dan ngeri. Ayat itu tidak pernah kehilangan kuasa atas jiwanya.

Sejak saat itu, ia melihat lebih jelas dari sebelumnya pendapat yang keliru, yang

mempercayai keselamatan diperoleh atas jasa usaha manusia, dan pentingnya

iman yang terus menerus kepada Yesus Kristus. Matanya sekarang terbuka, dan

tidak akan pernah lagi tertutup, karena penipuan kepausan. Pada waktu Martin

memalingkan wajahnya dari Roma, hatinya juga ikut berpaling. 28Sejak peristiwa

tersebut jarak antara Martin Luther dengan Gereja Kepausan Roma semakin jauh,

hingga akhirnya ia memutuskan hubungannya dengan Gereja Kepausan Roma.

Martin Luther memulai pekerjaannya sebagai reformator dengan berani

28 Dian, “Pemisahan Diri Luther dari Roma” dalam http://www.dianweb.org/buku/luther/htm/., 8

September 2007, op.cit.,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

90

sebagai pejuang kebenaran. Martin Luther di atas mimbar memberikan kotbah,

dengan kesungguhan hatinya ia menunjukkan sifat-sifat dosa di hadapan banyak

orang yang sedang berkumpul dan mengajarkan kepada mereka bahwa sangat

tidak mungkin bagi manusia untuk mengurangi dosa atau menghapuskan dosa atas

usaha manusia sendiri, tetapi melalui rahmat Tuhan. Martin Luther juga

menasehati kepada orang-orang supaya jangan membeli surat indulgensia, tetapi

bertobatlah kepada Tuhan.

Penjualan surat indulgensia yang tetap dilaksanakan mesti Martin Luther telah

memberikan pengaruhnya di masyarakat untuk tidak membeli surat tersebut,

membuat Martin Luther berpikir kembali untuk memikirkan cara lain untuk

menghentikan penjualan surat indulgensia tersebut. Martin Luther menemukan

cara lain yaitu pada hari sebelum festival “Semua Orang Kudus”, Martin Luther

bersama-sama dengan orang banyak yang pergi ke gereja, memakukan di pintu

gereja selembar kertas kertas yang berisi sembilan puluh lima tesis29 yang

menentang ajaran pengampunan dosa. Ia menyatakan kesediaannya untuk

mempertahankan tesis tersebut di Universitas Wittenburg tempat ia mengajar,

terhadap semua yang merasa diserang. Bagi Martin Luther, seluruh hal yang

berkaitan dengan penjualan surat indulgensia merupakan cara licik yang ditempuh

Paus Leo X untuk memeras uang rakyat guna pembangunan kembali Basilika

Santo Petrus.

3. Bidang Politik

Penyalahgunaan terjadi di dalam Gereja Katolik Roma pada Abad Pertengah-

29 Gambar pintu Gereja Wittenberg, dahulu Martin Luther pernah memasang 95 tesisnya pada

pintu Gereja Wittenberg, lihat lampiran 6, hlm. 197.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

91

an. Salah satu hal yang paling buruk adalah simonia yaitu penjualan jabatan dan

hak-hak khusus agama. Paus, uskup, dan para imam berperan terlalu berlebihan

dalam hidup Gereja. Para orang awam kurang paham, bahkan tidak mengetahui

akan ajaran pokok Kristiani dan sangat kecil hak suaranya dalam ungkapan iman

mereka.30

Sebenarnya pada Abad Pertengahan terjadi pula beberapa gerakan

pembaharuan. Beberapa pihak menerima wewenang Paus dan berusaha

menghilangkan penyalahgunaan yang ada dalam Gereja Katolik. Pihak yang

lain menolak Gereja Katolik dan mencari bentuk penghayatan hidup Kristiani

yang lebih murni. Dalam beberapa gerakan pembaharuan bila terdapat unsur

yang tidak sejalan dengan iman Gereja Katolik tradisional akan ditumpas oleh

pimpinan Gereja melalui wewenang Gereja yang didukung oleh pemerintahan

sipil.

Pada abad ke-16, Raja Roma secara perlahan-lahan memegang kekuatan

politik dan juga kekuatan spiritual mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh

keutuhan Kekaisaran Roma Barat. Kekuatan politik sering menimbulkan korupsi,

dan demikian juga halnya dengan Gereja, walaupun masih banyak orang-orang

Gereja yang saleh dan secara intelektual hebat muncul, pelecehan terjadi secara

meluas, bukan hal kecil misalnya menjual kebebasan berbuat dosa, ketika seorang

awam yang percaya dijanjikan bahwa pembayaran dengan uang terhadap Gereja

akan membebaskan orang tersebut dari kutukan penghakiman Tuhan di dunia

30 Thomas Michel, Pokok-pokoi Iman Kristiani, Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma, 2001,

hlm. 92.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

92

setelah kehidupan di alam baka.31

Pada masa pemerintahan Paus Leo X, umat diminta membeli surat

indulgensia. Paus Leo X memiliki kekuasaan yang absolut atas Gereja dan juga

negara sehingga mudah untuk melaksanakan keinginannya untuk pengadaan

praktek penjualan surat indulgensia.

Martin Luther tidak bisa menerima tindakan Paus Leo X yang sudah

menyelewengkan wewenangnya. Dalam hal ini, Martin Luther berusaha untuk

menerapkan ketiga ajaran pokoknya (sola fides, sola gratia, sola scriptura) dan

mengembangkannya, terlebih melihat adanya pelecehan dan penyelewengan di

dalam Gereja Katolik Roma yaitu adanya khotbah surat indulgensia yang

berkaitan dengan pembiayaan pembangunan Basilika Santo Petrus. Kebutuhan

akan biaya pembangunan itu bercampur aduk dengan situasi sosio-politik dan

Gereja di Jerman.

Martin Luther melakukan semua hal tersebut karena memiliki tujuan mulia.

Martin Luther ingin mereformasi Gereja Katolik selaras dengan ajaran asli

Alkitab, dan kembali pada iman asli komunitas Kristiani. Ia juga mendesak

para pangeran Jerman untuk menolak wewenang kuasa Paus dan melaksanakan

reformasi injili gerejani.32

31Nicko Hosea Layantara, “Kisah Nyata Martin Luther dalam

http://www.kamusti.web.id/?inc=itdict-personage&op=view&id=56&type=3, 10 April 2007, op.cit.

32 Thomas Michel, op.cit., hlm. 93.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

93

BAB IV

PERBEDAAN PENDAPAT ANTARA MARTIN LUTHER DENGAN

GEREJA KATOLIK ROMA

Martin Luther pada tahun 1512 menerima gelar Doktor Teologi pada usia dua

puluh sembilan tahun. Martin Luther dengan gelar Doktor Teologinya dapat

menjadi seorang pengajar. Ia mengajar di Universitas Wittenburg sebagai profesor

studi Kitab Suci. Dalam hal ini, Martin Luther harus lebih mendalami Alkitab.

Martin Luther memusatkan diri pada teks-teks Alkitab dan mengembangkan ide-

ide teologisnya dengan menafsirkan isi Alkitab.

Tahun 1513, Martin Luther mulai mengajar Kitab Mazmur. Pada tahun 1515,

ia mengajar Surat Santo Paulus kepada umat Galatia. Dalam diskusi yang intensif

dengan tradisi-tradisi teologis dan filosofis, Martin Luther menekankan masalah-

masalah yang ada di sana dan mencoba sungguh-sungguh menemukan

pemahaman baru mengenai Alkitab yang dapat menjawab kebutuhan zamannya

dan kekacauan dalam dirinya sendiri. Dalam teks-teks Alkitab tersebut, Martin

Luther menemukan suatu pandangan baru mengenai Allah; Allah yang kudus,

yang menakutkan baginya, adalah sekaligus Allah Yang Maha Belas Kasih. Salib

Yesus Kristus menunjukkan adanya rekonsiliasi antara Allah dengan dunia. Allah

yang kekudusan dan keagungan-Nya telah membuat Martin Luther merasa sama

sekali tidak pantas, telah mewahyukan diri sebagai Allah yang begitu mencintai

dunia.1

1 Hans Peter Grosshans, op.cit., hlm. 19.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

94

Ketika Martin Luther mulai mengerti pewahyuan dan kebenaran dari

penebusan Allah, ia segera melihat kekeliruan dalam Gereja Katolik Roma.

Terguncang oleh kemunafikan, Martin Luther berusaha untuk membawa Gereja

Katolik kepada terang, dan bersumpah untuk angkat bicara dan ambil bagian

dalam membelokkan umat dari jalan yang salah ke jalan yang benar.2

Martin Luther kemudian memulai dengan mengkritik praktek penjualan surat

indulgensia melalui kotbah-kotbahnya dan diskusi akademis pada tahun 1516.

Barulah pada tahun 1517, Martin Luther menjadi pusat perhatian karena

menerbitkan ke sembilan puluh lima tesis yang dengan keras menentang praktek

penjualan surat indulgensia. Sembilan puluh lima tesis Martin Luther ini,

dikemudian hari mulai memunculkan masalah-masalah hingga menyebabkan

terjadinya perbedaan pendapat di antara Martin Luther dengan Gereja Katolik

Roma.

A. Perbandingan Pandangan antara Martin Luther dengan Gereja Katolik

Roma

1. Perbedaan Pandangan antara Martin Luther dengan Gereja Katolik

Roma

Martin Luther sebagai profesor studi Kitab Suci lebih banyak memusatkan

perhatiannya untuk memperdalam Kitab Suci. Kitab Suci yang dipelajarinya

semakin menguatkan hati dan keyakinan Martin Luther, dan ia mulai melancarkan

sejumlah kritik terhadap praktek-praktek Gereja yang dilakukan oleh Gereja

2 Roberts Liardon, op.cit., hlm. 158.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

95

Katolik Roma pada abad ke-16. Banyaknya kritik yang dilancarkan oleh Martin

Luther terhadap Gereja Katolik Roma, semakin memperlihatkan bahwa Martin

Luther memiliki pandangan yang berbeda dengan pandangan yang selama ini

diajarkan dan dipraktekkan oleh Gereja Katolik Roma. Bagi Martin Luther ada

tiga hal utama yang membuat pandangannya berbeda dengan Gereja Katolik

Roma. Ketiga hal itu, antara lain:

a. Pemahaman Teologis

Martin Luther sebagai anggota dari Ordo Agustinus sangat dihargai oleh

teman-teman seordonya. Hal ini dikarenakan dalam usahanya untuk mengejar

kekudusan, Martin Luther melakukan perbuatan-perbuatan yang lebih hebat dari

biarawan-biarawan yang lain. Namun, Martin Luther masih saja mengalami

kegelisahan rohani, ia masih dilanda ketakutan karena tidak mampu

membebaskan diri dari dosa.

Martin Luther mempelajari filsafat occamisme.3 Filsafat occamisme yang

amat menekankan tentang kekuasaan Allah amat berperan di dalam diri Martin

Luther. Ia mengalami pergulatan besar untuk membedakan antara keinginan

dan godaan dari dosa, serta kerinduan untuk mencapai suatu tingkat kehidupan

spiritual tertentu. Dalam studi dan persiapan mengajar, Martin Luther semakin

3 Filsafat Ockhamisme, aliran filsafat dan teologi pada Abad Tengah yang menganggap gagasan

umum tidak menunjuk pada kenyataan apapun. Maka gagasan hanya kata-kata saja, yang disusun akal budi sebagai tanda-tanda belaka untuk mengatur keanekaan individual. Ada pernyataan umum, tetapi bukan hal yang umum (karena tidak ada). Hanya individualah yang riil. Kenyataan adalah kumpulan rupa-rupa benda dan makhluk individual yang sama sekali berbeda dan karena itu tidak dapat dirangkum di bawah gagasan umum. Sebab yang umum tidak menunjuk pada sesuatu dalam realitas. Misal; manusia tidak ada, hanya bermacam-macam individu ada, yang dikelompokkan sebagai manusia. Maka, metafisika dan hukum kodrat ditolak . Berbagai hal diterangkan menurut apa adanya. Wahyu dan norma moral diterima seperti dan hanya karena dikehendaki Tuhan (tanpa alasan lain, kecuali dikehendaki demikian oleh Tuhan). Melalui Ockham, aliran filsafat ini mempengaruhi Martin Luther. Lihat Adolf Heuken, Ensiklopedi Gereja Jilid 6, Jakarta, Cipta Loka Caraka, 2005, hlm. 39.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

96

mendalami ajaran Occam dan juga aliran mistik Jerman4, khususnya Johann

Tauler. Gagasan tentang ketidakberdayaan mutlak manusia di hadapan Allah

dan penyerahan pasif kepada Allah sangat menarik perhatiannya. Gagasan

inilah yang kemudian hari dirasakan oleh Martin Luther sebagai pengalaman

menara di kamar studi bagian bangunan biara yang berbentuk menara,5 ia

mendapatkan gagasan tersebut sewaktu ia merenungkan sebuah kutipan dari

surat Paulus kepada jemaat di Roma. Dari gagasan inilah, Martin Luther

mulai mengembangkan dan mempertahankan ajarannya yaitu keselamatan

berkat iman.6

Martin Luther dengan pemikiran dan gagasan tentang pemahaman teologinya,

membuat ia berbeda pendapat dengan Gereja Katolik Roma. Adapun hal-hal yang

menjadi perbedaan pendapat berkaitan dengan pemahaman teologi adalah sebagai

berikut:

1) Tentang Iman

a) Menurut Martin Luther:

Martin Luther menyatakan bahwa hanya karena iman, manusia dibenarkan.

Pernyataan Martin Luther ini dijadikan sebagai salah satu pokok dalam

pengajarannya, yaitu sola fides. Maksud dari pernyataan sola fides tersebut

4 Aliran mistik Jerman, aliran ini didasarkan pada pandangan neoplatonis tentang ciptaan sebagai

pancaran dari Allah, dan tentang keselamatan sebagai gerakan kembali manusia kepada yang Maha Esa, dari mana ia berasal. Tokoh aliran mistik Jerman yang sangat mempengaruhi Martin Luther adalah Johann Tauler. Johann Tauler menegaskan bahwa dengan mengamalkan keutamaan dan daya pikir, Tuhan akan bersemayam dalam roh manusia berkat daya rahmatNya. Sarana menuju kesucian yang paling baik adalah merenungkan kisah sengsara Yesus Kristus. Lihat Adolf Heuken, op.cit., hlm. 101 dan 104.

5 Gambar salah satu kamar di Menara Pertapaan Agustinus Wittenberg, tempat Martin Luther mendapat pengalaman rohani (Pengalaman Menara), lihat lampiran 5, hlm 196

6 Fl. Hasto Rosariyanto, op.cit., hlm. 18.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

97

adalah hanya dengan percaya dan bukan dengan perbuatan baik manusia

diselamatkan. Martin Luther menyatakan demikian atas dasar pengalaman

pribadinya, ketika ia melakukan segala usahanya untuk hidup sebagai biarawan

yang taat dan ia tidak dapat menghilangkan kecemasan yang menghantuinya

mengenai keselamatan pribadinya.7

Martin Luther dalam mencetuskan semboyan sola fides bersumber pada

Alkitab pada Kitab Roma 1:17 yang ditulis oleh Santo Paulus kepada umat di

Roma, yang berbunyi; “Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah yang bertolak

dari iman dan memimpin kepada iman, seperi ada tertulis: ‘Orang benar akan

hidup oleh iman’”.

Adapun motivasi konseptual ajaran Martin Luther ini adalah Allah

menciptakan manusia dari “ketiadaan”. Mengingat Allah telah menciptakan

manusia dari ketiadaan dengan kehendak bebas, Allah memberikan secara cuma-

cuma kehendak bebas kepada manusia. Setelah Adam jatuh ke dalam dosa,

manusia dari dirinya sendiri tidak dapat berbuat apa-apa. Jika demikian halnya,

keselamatan manusia tidak dapat lain kecuali tergantung pada kasih dan

kerahiman Allah. Hanya karena iman manusia dibenarkan, maksudnya hanya

iman yang menyelamatkan manusia, dan bukan perbuatan-perbuatan baik,

misalnya beramal kasih dan mati raga. Keselamatan itu bukan merupakan

imbalan dan terjadi tanpa jasa dari pihak manusia dan satu-satunya yang

menjamin kepastian keselamatan adalah iman Allah.8

7 Adolf Heuken, Ensiklopedi Gereja Jilid VIII, Jakarta, Cipta Loka Caraka, 2005, hlm. 87. 8 Eddy Kristiyanto, Reformasi dari Dalam: Sejarah Gereja Zaman Modern, Yogyakarta,

Kanisius, 2004, hlm. 55.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

98

Martin Luther di dalam bukunya yang berjudul Kebebasan Seorang Kristen

menyatakan bahwa kuasa iman yang besar dan tak terhingga itu mempunyai tiga

manfaat yaitu; 9

“ Inilah kebebasan orang Kristen yaitu iman kita, yang tidak mendorong kita untuk hidup di dalam kemalasan atau kejahatan, melainkan meniadakan keharusan hukum serta perbuatan-perbuatan untuk kebenaran dan untuk keselamatan siapapun. Inilah manfaat kuasa iman yang pertama. Manfaat kuasa iman yang kedua adalah menghormati yang dipercayainya dengan segala hormat dan penghargaan setinggi-tingginya, oleh karena iman menganggapnya tulus dan dapat dipercayai. Tiada penghormatan lain yang

dapat mengimbangi penilaian akan ketulusan dan kebenaran dengan mana yang kita menghormati yang kita percaya itu. Manfaat ketiga dari pada iman yang tak terhingga besarnya adalah menyatukan jiwa dengan Kristus seperti pengantin perempuan disatukan dengan pengantin laki-laki. Iman itu besar manfaatnya, yaitu bahwa iman saja dapat menggenapi Hukum Taurat itu dan membenarkan tanpa perbuatan.”

Iman adalah sesuatu yang menyangkut hati seseorang. Martin Luther tahu

bahwa pendekatan subyektif ini dapat sesat, karena orang dapat mempercayai

sesuatu yang berbeda dari Allah dan dijadikan allahnya. Maka, iman yang benar

melibatkan pencarian yang sepenuh hati akan sesuatu yang benar-benar dapat

dipercaya, dan ini hanya dapat ditemukan dalam Allah.

Hanya melalui iman, maka kebenaran Allah menjadi hidup dan nyata dalam

diri manusia. Bagi Martin Luther, Allah hanya menjadi kenyataan dalam diri

manusia bila manusia mempunyai iman. Iman muncul dari seseorang yang disapa

oleh sabda Allah dalam batinnya dan seorang beriman tidak dapat mempercayai

orang lain atau kekuasaan apa pun, bahkan gereja dan wakil-wakilnya, bila

menyangkut iman.10

9 Martin Luther, Kebebasan Seorang Kristen (terj.), Pematangsiantar, Depot Buku-buku Methodis,

1971, hlm. 17-18. 10 Hans Peter Grossans, op.cit., hlm. 64.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

99

b) Menurut Gereja Katolik Roma: Dalam hal iman, doktrin tradisional Gereja Katolik Roma menyatakan bahwa

manusia diselamatkan oleh iman dan perbuatan-perbuatan baik. Iman menjadi

nyata sungguh-sungguh ketika diwujudkan dan diungkapkan secara konkret dalam

perbuatan-perbuatan baik. Perbuatan baik manusia menjadi kesaksian otentik

hidup Kristiani, ketika diinspirasikan dan digerakkan oleh iman yang benar.11

Pada hakekatnya, wahyu merupakan inisiatif Allah dalam mendekati manusia

begitu rupa, sehingga Allah menganugerahkan dirinya kepada manusia.

Berpadanan dengan itu, iman sebagai jawaban manusia atas wahyu Allah itu

merupakan penyerahan dirinya kepada Allah. Dengan kata lain, wahyu dan iman

itu bersama-sama merupakan komunikasi pribadi dan persatuan personal antara

Allah dan manusia.12

Konsili Trente yang terdapat dalam Gereja Katolik Roma, memandang

pembenaran sebagai suatu proses di mana manusia dibuat menjadi orang benar.

Kristus diutus Allah Bapa untuk menjadi jalan perdamaian karena iman, dalam

darah-Nya, untuk dosa manusia. Orang yang dapat dibenarkan hanya mereka yang

kepadanya dibagikan pahala penderitaan Kristus sehingga mereka dilahirkan

kembali dalam Kristus.13 Dengan menerima sebagai anugerah dari kematianNya,

manusia dibuat menjadi orang benar.

Awal proses pembenaran adalah rahmat Allah yang memanggil manusia.

Berkat rahmat ini manusia digerakkan dan terarah kepada pembenaran. Manusia

11 Eddy Kristiyanto, Reformasi dari Dalam, op.cit., hlm. 54. 12 Nico Syukur Dister, Teologi Sistematika 1: Allah Penyelamat, Yogyakarta, Kanisius, 2004, hlm.

35. 13 Nico Syukur Dister, Teologi Sistematika 2; Ekonomi Keselamatan, Yogyakarta, Kanisius, 2004

hlm. 182

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

100

di dalam pembenarannya itu bukan hanya memperoleh iman, melainkan juga

harapan dan cinta kasih. Iman yang hidup tentu akan diwujudkan dalam pekerjaan

cinta kasih. Maka, dengan melakukan perbuatan baik / pekerjaan cinta kasih,

seseorang membuat panggilan dan pilihannya makin teguh.14

Gereja Katolik Roma, melalui dekrit yang telah disahkan dalam Konsili Trente

mengenai kebenaran iman, menekankan bahwa iman tidak dapat menyatukan

orang secara sempurna pada Yesus Kristus tanpa harapan dan cinta kasih, karena

“ iman tanpa perbuatan adalah mati”.15 Dengan demikian, Konsili Trente

menegaskan bahwa manusia tidak hanya pasif dan pasrah, tetapi manusia harus

bekerja sama dengan rahmat Allah.

2). Tentang Rahmat

a) Menurut Martin Luther:

Berkaitan dengan rahmat, Martin Luther memiliki semboyan sola gratia.

Maksud dari sola gratia ini adalah bahwa hanya rahmat ilahi yang membenarkan

orang berdosa atas dasar wafat Kristus. Orang berdosa dianggap baik bukan

karena kebaikan yang terdapat padanya, melainkan karena kebaikan lain, yaitu

kebaikan yang dimiliki oleh Yesus Kristus. Rahmat menutupi dosa, tetapi tidak

menghilangkannya.16

Bagi Martin Luther, semua orang adalah pendosa seperti kodrat mereka untuk

pertama-tama memperhatikan diri sendiri. Namun, Allah mengambil inisiatif dan

mendatangi kita, dan membuka egoisme manusia sebagai cara hidup yang tidak

14 Ibid. 15 Thomas P Rausch, Katolisisme: Teologi bagi Kaum Awam, Yogyakarta, Kanisius, 2001, hlm.

133. 16 Adolf Heuken, Ensiklopedi Gereja Jilid VIII, op.cit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

101

benar. Dosa bukan hanya kekurangan atau kelemahan manusia atau kodrat

manusia pada umumnya. Dosa lebih merupakan penjelasan bagi manusia yang

seutuhnya terpusat pada diri sendiri daripada terarah keluar. Martin Luther melihat

manusia seutuhnya rusak, berdosa dan tidak dapat berbuat baik apa pun dengan

upaya mereka sendiri.

Martin Luther melihat tiga sifat dosa, yaitu; seorang pendosa ditandai oleh

cinta diri (amorsui), keinginan akan rasa aman memiliki barang duniawi sebanyak

mungkin (concupiscentia), dan rasa puas diri yang angkuh dan sombong

(superbia). Seluruh kodrat manusia ditandai oleh dosa. Tak ada sesuatu pun dalam

diri kita selain dosa; cinta diri, rasa puas diri yang arogan, dan keinginan egois

mencapai dasar dari kodrat manusia.17

Bagi Martin Luther, di dalam kesalehan dan moralitas, ada bahaya dosa

terdalam karena dalam usaha untuk sungguh-sungguh menjadi orang saleh dan

bermoral tersebut dalam arti terdalam hanya menjangkau diri sendiri, dan oleh

karenanya hidup seolah-olah tidak memerlukan Allah dalam hidup mereka.

Martin Luther memahaminya sebagai keadaan manusia yang lumrah dan tidak

melihatnya sebagai yang merendahkan kemanusiaan. Kodrat manusia semata-

mata hanya menjangkau diri sendiri, tetapi dengan menuruti atau menerima kodrat

ini manusia menolak kemampuan dan kemungkinan mereka sendiri. Bagian dari

kodrat kedosaan manusia adalah bahwa orang menilai diri terlalu tinggi, dan

mereka tidak mempunyai kemampuan untuk mengubah keadaan itu dengan usaha

mereka sendiri. Martin Luther juga menegaskan kodrat kedosaan manusia ketika

17 Hans Peter Grosshans, op.cit., hlm. 30.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

102

berbicara mengenai kehendak manusia yang diperbudak dan tidak bebas.

Kehendak semua umat manusia dalam arti itu dihubungkan hanya dengan

kemanusiaan sendiri.18

Manusia yang berdosa dan dihukum menyatu dengan Allah yang

membenarkan dan menyelamatkan dalam Yesus Kristus. Melalui pengetahuan

akan Yesus Kristus, terutama mengenai Yesus Kristus yang tersalib, kita

mengetahui kualitas khas dari hubungan antara manusia dengan Allah. Menurut

Martin Luther, pemahaman yang benar mengenai Yesus Kristus ditemukan bukan

dalam peristiwa inkarnasi, tetapi dalam penyaliban. Di salib, hubungan sejati

antara Allah dan manusia menjadi nyata, dan di salib itu pula kita dapat sampai

pada pengetahuan sejati mengenai Allah dan diri kita sendiri.19

Bagi Martin Luther, rahmat dipandang sebagai suatu kesediaan Allah untuk

berdamai dan kesediaan Allah itu diterima dengan iman sebagai penyerahan diri

manusia, dan manusia dapat dekat dengan Allah hanya melalui rahmat saja.20

Martin Luther dalam pemahaman teologisnya telah memutus hubungan antara

manusiawi dan ilahi. Martin Luther berpendirian bahwa Allah Bapa mengerjakan

segala sesuatunya seorang diri.21 Dalam hal ini, Martin Luther hanya mengenal

Allah Bapa yang ada di atas saja, akibatnya Martin Luther menolak setiap

perantaraan melalui Gereja, baik melalui perantaraan para kudus, sakramen, iman,

dan devosi.

b) Menurut Gereja Katolik Roma:

18 Ibid., hlm. 31. 19 Ibid., hlm. 89. 20 Thomas P Rausch, op.cit., hlm. 132. 21 H. Embuiru, op.cit., hlm. 127.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

103

Gereja Katolik, dalam teologi rahmatnya selalu bertitik tolak pada ajaran

Agustinus. Agustinus dalam ajarannya mengatakan bahwa dosa merupakan suatu

daya kekuatan yang merongrong dan merusak seluruh jiwa manusia begitu rupa

sehingga kodrat manusia tidak mampu melakukan perintah Allah, dan rahmat

merupakan suatu daya kekuatan Allah di dalam diri manusia yang mempengaruhi

manusia sampai ke dalam lubuk hatinya yang terdalam dan pengaruh intrinsik

Allah ke dalam hati manusia tidak hanya mengakibatkan pengampunan, tetapi

juga penyembuhan dan penguatan diri kita oleh Allah.22

Mengenai dosa asal , Konsili Trente memang menegaskan ajaran tradisional

Gereja dan banyak mempergunakan ajaran Agustinus serta Konsili Kartago dan

Konsili Orange. Akan tetapi, Konsili Trente tidak meresmikan seluruh ajaran

Agustinus, dan juga tidak mengambil alih semua rumusan kedua konsili tersebut.

Tradisi Gereja mengenai dosa telah ditelaah secara terus-menerus, sampai

akhirnya menemukan rumusannya dalam dogma Trente.

Ajaran Konsili Trente tentang dosa asal ditetapkan dalam Dekrit tentang Dosa

Asal pada tanggal 17 Juni 1546. Hakekat dosa asal dirumuskan Konsili Trente

sebagai berikut; bawa pada dasarnya dosa asal adalah satu menurut asal usulnya.

Dosa asal yang satu itu terdapat dalam masing-masing orang sebagai dosanya

sendiri, walaupun bukan sebagai dosa pribadi dalam arti; bukan perbuatan dosa

yang dilakukan oleh orang itu sendiri. Hal ini diungkapkan Konsili Trente dengan

mengatakan bahwa dosa Adam diteruskan “karena pembiakan, bukan karena

tiruan”. Maka, dengan istilah itu tidak dikatakan bagaimana dosa Adam

22 Nico Syukur Dister, Teologi Sistematika 2: Ekonomi Keselamatan, op.cit., hlm. 159.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

104

diteruskan.23 Dengan demikian, setiap orang membutuhkan penebusan Yesus

Kristus, sebab di luar Yesus Kristus tidak ada keselamatan. Padahal Yesus

Kristuslah yang menghapus dosa asal. Penerapannya kepada umat manusia terjadi

ketika menerima Sakramen Baptis.

Prinsip Gereja Katolik Roma dalam hal rahmat, adalah bahwa Allah Bapa di

dalam segala sesuatu dan di atas segala sesuatu. Allah Bapa mengerjakan segala

sesuatu, akan tetapi bukan seorang diri karena kehendak manusia memberikan

kerjasamanya.24 Gereja Katolik Roma dalam hal rahmat menekankan, bahwa

manusia dapat memperoleh rahmatNya melalui perantaraan para kudus, sakramen,

iman, dan devosi.25

Mengenai kebebasan manusia, Konsili Trente menegaskan bahwa ketika

manusia sudah jatuh ke dalam dosa, kebebasan tidak seluruhnya hilang. Akan

tetapi, kebebasan abstrak sebagai kemampuan psikologis manusia, yaitu kehendak

bebas, yang termasuk kodrat insani dan yang memungkinkan manusia menjadi

subyek rahmat, penerima rahmat. Konsili Trente melihat rahmat sebagai sarana

untuk memperoleh pembenaran.26

3). Tentang Kitab Suci

a) Menurut Martin Luther:

Berkaitan dengan Alkitab, Martin Luther memiliki semboyan sola scriptura.

Maksud dari semboyan sola scriptura ini adalah hanya Alkitab yang menjadi

satu-satunya sumber kebenaran dan menjadi dasar semua kebenaran yang

23 Ibid., hlm. 169. 24 H. Embuiru, op.cit. 25 Thomas P Rausch, loc.cit. 26 Nico Syukur Dister, Teologi Sistematika 2: Ekonomi Keselamatan, op.cit., hlm. 184.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

105

diwahyukan Allah.27 Dalam hal ini, Alkitablah yang mengatur iman, keterpurukan

moral martabat manusia dan ketidakmampuan manusia untuk menyenangkan hati

Allah, prakarsa kasih karunia Allah yang memberikan keselamatan kepada

seluruh umat manusia, dan jawaban iman sebagai alat yang menjamin

keselamatan.

Alkitab yang merupakan asas tunggal hidup menggereja, berisi semua

kebenaran yang diwahyukan Allah. Tidak ada sumber kebenaran lain, misalnya

tradisi. Martin Luther tetap mengakui tradisi, tetapi tradisi sama sekali tidak dapat

disetarakan dengan Alkitab, sebab tradisi hanyalah ciptaan manusia. Oleh

karena itu, tradisi sama sekali tidak dapat menjadi sumber kebenaran. Pada dirinya

sendiri, Alkitab cukup memberikan kepada Gereja kepastian tentang semua

kebenaran ilahi. Dalam hal ini, tidak ada hubungan yang erat antara tradisi dan

perantaraan Gereja dengan kuasa mengajar, sehingga bagi Martin Luther

terbukalah jalan untuk menguji dan menafsirkan Alkitab secara bebas. Tentang

Allah, manusia tidak dapat mengatakan sesuatu yang lain kecuali apa yang telah

diwahyukan melalui Alkitab.28 Dengan demikian, Martin Luther menganjurkan

kepada orang-orang Kristiani bahwa kekuasaan apa pun atau tradisi apa pun yang

ada di dalam Gereja.

Martin Luther menyatakan bahwa Alkitab dapat menjadi sumber dan norma

bagi pengetahuan manusia akan Allah, tetapi tidak berarti bahwa teks-teks

Alkitab secara tertulis didiktekan oleh Allah kepada para penulisnya. Allah

berbicara kepada manusia melalui kata-kata Alkitab dan bila hal itu terjadi, maka

27 Ibid., hlm. 124. 28 Eddy Kristiyanto, Reformasi dari Dalam, op.cit., hlm. 57.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

106

teks-teks menjadi sabda Allah. Namun, Martin Luther tidak begitu saja

menyamakan Alkitab dengan sabda Allah. Ia membedakan antara Alkitab sebagai

buku yang menampilkan Kitab Suci Gereja Kristiani dengan sabda Allah yang

menampilkan bagian-bagian Alkitab yang digunakan untuk menyapa umat secara

langsung, misalnya dalam khotbah-khotbah atau pelayanan pastoral.29

Pada tahun 1517, Martin Luther yang berkeinginan kembali pada iman

Kristiani yang asli, menolak Kitab-kitab Apokrip30 yang terdapat dalam Kitab

Perjanjian Lama dan menerima Kanon31 Yahudi yang berjumlah 39 kitab.

Sedangkan mengenai teks Kitab Perjanjian Baru, Martin Luther tidak

mempermasalahkan sebab ia masih mengakui jumlah kitab dalam Pernjanjian

Baru sebanyak 27 kitab.

b) Menurut Gereja Katolik Roma:

Bagi Gereja Katolik, iman Gereja didasarkan pada wahyu Allah. Wahyu itu

memuncak dan mencapai kepenuhannya dalam Yesus Kristus. Supaya dapat

diimani manusia, wahyu itu harus disampaikan kepada manusia, dan penyampaian

29 Hans Peter Grosshans, op.cit., hlm. 47. 30 Apokrip, dalam Perjanjian Lama ada 7 kitab yang tergolong sebagai Kitab-kitab Apokrip yaitu,

Kitab 1-2 Makabe, Kitab Tobit, Kitab Kebijaksanaa Salomo, Kitab Putra Sirakh, Kitab Yudit, Kitab Ester, dan Kitab Baruk. Ktab-kitab Apokrip diterima sebagai bagian dari Alkitab oleh Gereja Katolik dan Ortodoks, tetapi bukan oleh orang-orang Yahudi dan Protestan. Sebagian besar dari kitab-kitab ini adalah kitab-kitab yang dikategorikan sebagai tulisan kebijaksanaan. Kedua Kitab Makabe melukiskan kepahlawanan orang-orang Yahudi dalam mempertahankan iman mereka pada masa penganiayaan oleh bangsa Yunani yang kafir. Kitab Tobit mengajarkan nilai-nilai religius yang berkaitan dengan kehidupan berkeluarga. Kitab kebijaksanaan Salomo mengajarkan bahwa kebijaksanaan yang sejati itu berasal dari Allah dan bahwa kita harus mencariNya. Dibandingkan Kitab-kitab Perjanjian Lama lainnya, kitab ini dengan jelas mengungkapkan keyakinan yang kuat tentang kebangkitan orang mati, yang disertai ganjaran bagi orang-orang baik dan hukuman bagi orang-orang jahat. Kitab Putra Sirakh, yang juga merupakan kumpulan kata-kata bijak, mirip dengan Kitab Amsal. Kitab Yudit dan Kitab Ester menceritakan kisah kepahlawanan wanita-wanita yang pemberani. Yang terakhir adalah Kitab Baruk yang merupakan kumpulan nasehat-nasehat dari sekretaris Nabi Yeremia. Lihat Thomas Michel, op.cit., hlm. 24-25.

31 Kanon, kumpulan karya yang diakui otentisitasnya sebagai kitab-kitab suci. Lihat Ibid., hlm. 10.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

107

itu terjadi di dalam peristiwa-peristiwa sejarah (melalui peristiwa sejarah dan

penafsiran itu Allah mewahyukan diri dengan melaksanakan rencananya yang

berisikan penyelamatan manusia), baik sejarah umat manusia pada umumnya

maupun dan secara khusus sejarah umat Israel, riwayat hidup Yesus dan sejarah

Gereja Purba yaitu Zaman Rasul. Dengan berakhirnya Zaman Rasuli maka

berakhir pula fase konstitusi wahyu, yaitu kurun waktu ketika wahyu dibentuk,

dan mulailah fase kontinuitas wahyu, yakni periode di mana wahyu yang telah

dibentuk itu diteruskan kepada generasi berikut secara turun temurun.32

Sejarah umat manusia bila menjadi sarana penyampaian Allah, maka

sepantasnya disebut sejarah keselamatan, mengingat Allah mewahyukan diri demi

keselamatan manusia. Termasuk sejarah keselamatan bahwa perbuatan-perbuatan

Allah yang besar itu diwartakan. Pewartaannya oleh para nabi, oleh Yesus Kristus

sendiri dan oleh para rasul itu termasuk fase kontinuitas wahyu dan terjadi baik

secara tertulis maupun tidak tertulis. Pewartaan tidak tertulis disebut dengan

istilah “tradisi” dan untuk pewartaan tertulis disebut dengan istilah “Alkitab”.

Keduanya memuat wahyu Allah dan karena itu sama-sama dihormati oleh Gereja

Katolik. Akan tetapi keistimewaan Alkitab ialah sebagai sabda Allah bukan saja

dipandang dari segi pengungkapan verbalnya, Alkitab diilhamkan atau

diisnpirasikan oleh Roh Kudus.33

Sedangkan tradisi memuat wahyu Allah, tetapi Roh Kudus hanya menjamin

isinya, bukan pengungkapan verbalnya. Tradisi pun mempunyai keistimewaan

yang terletak dalam cara tradisi meneruskan wahyu, yakni secara integral.

32 Nico Syukur Dister, Teologi Sistematika 1: Allah Penyelamat, op.cit., hlm. 36. 33 Ibid., hlm. 37.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

108

Dibandingkan dengan Alkitab yang sebagai dokumen tertulis hanya memuat

wahyu dalam bentuk berita, cerita atau ajaran, maka tradisi meneruskan wahyu

secara lebih hidup dan lebih intensif. Keterbatasan Alkitab sebagai dokumen

tertulis tidak ada pada tradisi. Ada kenyataan yang tidak bisa ditulis, misalnya

suasana pergaulan Yesus dengan murid-muridNya. Kenyataan ini sendiri tidak

dapat diteruskan dengan menulis tentangNya sebab tulisan itu bukanlah suasana,

melainkan berita tentangNya. Di sini tampak jelas keistimewaan tradisi, sebab

tradisi dapat meneruskan suasana tadi dengan menciptakan sekarang ini juga suatu

suasana yang menyerupai suasana yang dahulu diciptakan Yesus, yakni melalui

cara bergaul yang sedapat-dapatnya mendekati cara Yesus.34

Antara Alkitab dan tradisi ada hubungan ketergantungan timbal balik. Tanpa

tradisi, tidak mungkin Alkitab dibentuk dan setelah dibentuk, tidak mungkin

ditafsirkan secara otentik. Sedangkan tradisi tanpa Alkitab, maka tradisi tidak

mempunyai norma atau kriteria untuk mengungkapkan dan merumuskan isi

wahyu dengan cara yang terjamin ketepatannya. Oleh karena itu, rumusan dan

ungkapan tradisi tidak boleh bertentangan dengan apa yang tertulis dalam Alkitab.

Tradisi dan Alkitab sebagai sarana dalam penyampaian wahyu, maka

dipercayakan kepada Gereja, pertama-tama kepada gereja seluruhnya sebagai

tempat terjadinya iman pada masa kini. Berkat dicurahkannya Roh Kudus atas

setiap orang yang percaya dan dibaptis maka, iman Gereja sebagai keseluruhan

tidak dapat sesat. Akan tetapi, karena Yesus Kristus telah meletakkan dasar bagi

struktus Gereja yang hirarkis, karya Roh Kudus tadi terjadi dalam rangka

34 Tom Jacobs, Konstitusi Dogmatis Dei Verbum tentang Wahyu Ilahi (terj), Yogyakarta,

Introduksi: Komentar, 1969, hlm. 90-96.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

109

struktur itu juga.35

Iman Gereja juga diungkapkan dalam syahadat, di mana syahadat merupakan

pengakuan iman yang resmi. Liturgi menampilkan Gereja dalam doa, bukan

sebagai individu atau para petugas Gereja, tetapi seluruh umat. Ketika Gereja

menghantarkan orang masuk ke dalam jemaatnya dan dengan demikian ke dalam

Kristus dalam Sakramen Baptis, ketika Gereja berkumpul untuk memecah roti dan

berbagi piala bersama untuk mengenang Yesus, ketika Gereja memaklumkan

pengampunan dosa atas namaNya, Gereja sendiri menjadikan secara lebih penuh

kehadiran Kristus yang sudah bangkit di tengah umat-Nya. Dengan cara inilah

tradisi hidup Gereja diungkapkan kembali. Sakramen-sakramen merupakan

lambang yang terdiri dari tindakan dan kata-kata ritual. Sakramen-sakramen

dapat digambarkan sebagai lambang kehadiran Allah di dunia, hidup, sejarah, dan

Gereja.36

Kuasa mengajar Gereja merupakan sebuah tradisi yang diungkapkan secara

resmi dalam doktrin. Kuasa mengajar Gereja ini bermula dengan dalil bahwa

Tuhan datang ke dunia ini dalam pribadi Yesus Kristus untuk mengajar manusia

tentang cara mencapai keselamatan, yaitu tentang bagaimana mereka seharusnya

hidup di dunia ini, agar dapat mencapai kehidupan yang abadi dalam dunia yang

akan datang. Umat manusia jika tidak dibimbing oleh kuasa mengajar Gereja,

maka studi Kitab Injil akan menyebabkan berbagai orang yang mempelajarinya

menarik kesimpulan yang berbeda-beda, bahkan juga mengenai masalah-masalah

yang mempunyai bobot tertinggi. Apabila ada kemungkinan bahwa jawaban

35 Ibid. 36 Ibid., hlm. 124-126.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

110

terhadap masalah yang sama bisa berbeda-beda, maka mustahil akan tercapai

kepastian iman. Oleh karena itu, hasil dari pendekatan seperti itu pasti akan

menyebabkan merosotnya kepercayaan Kristiani menjadi suatu kepercayaan

yang penuh keraguan dan kekacauan. Demi menghindarkan keruntuhan seperti

itu, maka Yesus Kristus mendirikan Gereja sebagai wakilnya di bumi untuk

selama-lamanya, agar ada suatu penguasa yang sepenuhnya berhak untuk

mengadili antara kebenaran dan kesesatan mengenai hal-hal yang berkenaan

dengan masalah mati dan hidup.37

Gereja Katolik Roma juga memiliki kepercayaan bahwa Santo Petrus adalah

Uskup Roma yang pertama dan dikenal dengan sebutan Paus, dan bahwa

kekuasaan istimewa yang diberikan oleh Yesus Kristus kepada Petrus telah

diwariskan kepada masing-masing yang menjadi pengganti Petrus. Hal ini seperti

tertulis dalam Kitab Injil Matius bahwa ”Engkau adalah Petrus dan di atas batu

karang ini, Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan

menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa yang kau

ikat di dunia ini akan terikat di surga, dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan

terlepas di surga” (Matius 16:18-19).

Paham tentang kuasa mengajar Gereja ini menimbulkan paham bahwa Paus

tidak dapat sesat (infalibilitas)38. Setiap bangsa mempunyai penguasanya sendiri,

entah ia kaisar, raja, atau presiden. Kepala Gereja di dunia ini adalah Paus,

37 Djohan Effendi, Agama-Agama Manusia, Jakarta, Yayasan Obor Indonesia, 1991, hlm. 392-

393. 38 Infalibilitas, bebas dari kemungkinan sesat dalam hal-hal yang berkaitan dengan iman dan

kesusilaan yang diwahyukan. Infalibilitas ini dianugerahkan oleh Kristus kepada seluruh gereja dengan perantaraan Roh Kudus, khususnya kepada seluruh Dewan Uskup dalam kesatuan dengan Paus, pengganti Santo Petrus. Lihat F.D. Wellem, op.cit., hlm.105.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

111

pengganti Santo Petrus dalam Keuskupan Roma. Ajaran tentang infalibilitas Paus,

menyatakan bahwa jika Paus secara resmi berbicara mengenai masalah iman atau

masalah moral, maka Tuhan akan selalu melindunginya terhadap kemungkinan

keliru.39 Berkat Roh Kudus yang selalu melindungi Paus dalam menjawab

permasalahan iman maupun moral, maka jawaban Paus tersebut merupakan

ajaran Gereja yang tidak dapat dipersalahkan, dan dengan sifat demikian dapat

mengikat semua penganut agama Katolik Roma.

Gereja Katolik Roma percaya bahwa keseluruhan dari ketiga sumber yaitu

Alkitab, kuasa mengajar Gereja, dan tradisi Gereja itu telah digunakan oleh Roh

Kudus untuk memimpin dan membimbing umat Katolik selama berabad-abad

dengan ajaran Gereja yang disampaikan melalui Paus.40 Dengan demikian, Gereja

Katolik Roma mengajarkan bahwa paus adalah penerus Santo Petrus dan

satu-satunya yang memiliki kunci Kerajaan Surga.

Alkitab yang diakui oleh Gereja Katolik Roma terdiri dari Perjanjian Lama

yang berisi 46 kitab dan Perjanjian Baru yang berisi 27 kitab. Kitab Perjanjian

Lama menurut Gereja Katolik, meliputi; Kitab Taurat (Kejadian, Keluaran,

Imamat, Bilangan, Ulangan), Kitab Kisah Deuteronomi (Yosua, Hakim-hakim, 1-

2 Samuel, 1-2 Raja-raja), Kitab Sastra (Ayub, Mazmur, Amsal, Pengkhotbah,

Kidung Agung), Kitab Nabi (Nabi-nabi Besar; Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, dan

Daniel, sedangkan Nabi-nabi Kecil; Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yonas, Mikha,

Nahum, Habakuk, Zafanya, Hagai, Zakharia, dan Maleakhi), serta Kitab Apokrip

atau Kitab Deuterokanonika (Tobit, Yudit, Ester, Makabe, Kebijaksanaan Salomo,

39 Ibid., hlm. 394. 40 Michael Keene, Kristianitas, Yogyakarta, Yayasan Kanisius, 2006, hlm. 38.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

112

Putra Sirakh, dan Baruk).41 Dengan demikian, jumlah kitab yang diakui oleh

Gereja Katolik yang terdapat di dalam Perjanjian Lama memiliki jumlah yang

lebih banyak dibandingkan jumlah kitab Perjanjian Lama yang diakui oleh Martin

Luther.

Sedangkan Alkitab Perjanjian Baru meliputi; Kitab Injil (Matius, Markus,

Lukas, Yohanes), Kitab Kisah Para Rasul, Kitab Surat Paulus (Surat Paulus

kepada Jemaat di Roma, Surat Paulus yang pertama kepada jemaat di Korintus,

Surat Paulus yang kedua kepada jemaat di Korintus, Surat Paulus kepada jemaat

di Galatia, Surat Paulus kepada jemaat di Efesus, Surat Paulus kepada jemaat di

Filipi, Surat Paulus kepada jemaat di Kolose, Surat Paulus yang pertama kepada

jemaat di Tesalonika, Surat Paulus yang kedua kepada jemaat di Tesalonika, Surat

Paulus yang pertama kepada jemaat di Timotius, Surat paulus yang kedua kepada

jemaat di Timotius, Surat Paulus kepada Titus, Surat Paulus kepada Filemon),

Surat-surat lainnya (Surat kepada orang Ibrani, Surat yakobus, Surat Petrus yang

pertama, Surat Petrus yang kedua, Surat Yohanes yang pertama, Surat Yohanes

yang kedua, Surat Yohanes yang ketiga, dan Surat Yudas), dan Kitab Wahyu.42

b. Sakramen Gereja

Sakramen berarti suatu kenyataan yang tampak dan menghadirkan rahmat

penyelamatan Allah. Dengan kata lain, sakramen adalah suatu tanda yang tampak

dari karya Allah yang tidak tampak.43 Perbedaan paham mengenai sakramen

antara Martin Luther dengan Gereja Katolik Roma merupakan konsekuensi dari

pemahaman dasar Martin Luther mengenai rahmat. Adapun perbedaan pandangan 41 Thomas Michel, op.cit., hlm. 25. 42 Ibid., hlm. 42-43. 43Ibid., hlm. 78.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

113

mengenai sakramen menurut Martin Luther dengan Gereja Katolik Roma sebagai

berikut:

1) Menurut Martin Luther

Dalam pandangan Martin Luther, hanya ada dua sakramen yang hanya

mensyahkan iman yang telah dianugerahkan Allah kepada manusia yaitu

Sakramen Baptisan (permandian) dan Sakramen Ekaristi (perjamuan kudus). Hal

ini didasarkan pada bukti yang tertulis jelas di dalam Alkitab. Gereja bukan

pedoman utama supaya dapat mempertemukan Allah dengan manusia, begitu pula

dengan sakramen-sakramen. Sakramen-sakramen yang terdapat dalam Gereja

hanya buatan Paus saja.

Martin Luther menghubungkan Sakramen Baptis dengan firman Allah sebagai

berikut: 44

“Baptisan bukanlah air biasa saja, melainkan air yang terkandung dalam firman dan perintah Allah serta dikuduskan oleh-Nya. Dengan demikian, baptisan tidak lain daripada air Allah sendiri – bukan karena air itu sendiri lebih istimewa daripada jenis air yang lain, tetapi karena firman dan perintah Allah menyertainya. Baptisan menjadi baptisan dan disebut sakramen oleh karena firman Allah, seperti yang diajarkan oleh Agustinus; ‘Accedat verbum ad elementum et fit sacramentum, artinya apabila firman itu bersatu dengan unsurnya, ia menjadi sakramen, yakni suatu benda dan tanda yang kudus dan ilahi.’”

Sedangkan sakramen perjamuan kudus dihubungkan dengan firman Allah

sebagai berikut: 45

“ Sama seperti baptisan bukan hanya air biasa, demikian pula dikatakan di sini, sakramen ini adalah roti dan anggur, namun bukan roti dan anggrur biasa yang dihidangkan di meja. Sakramen ini adalah roti dan anggrur yang terkandung dalam firman Allah dan terikat padanya. Saya tegaskan, firman itulah yang membuatnya menjadi sakramen dan memisahkannya sehingga

44 Martin Luther, Kateksimus Besar Martin Luther, Jakarta, BPK Gunung Mulia, 1994, hlm. 186-

187. 45 Ibid., hlm. 209.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

114

sakramen ini bukanlah roti dan anggur biasa melainkan tubuh dan darah Kristus dalam kenyataan maupun sebutan. Seperti yang dikatakan, ‘Accedat verbum ad elementum et fit sacramentum’,(apabila firman itu menyatu dengan unsur lahiriah, maka unsur itu menjadi sakramen). Pernyataan Santo Agustinus ini begitu tepat dan baik, sehingga hampir tidak ada yang lebih baik daripada itu yang dapat dikatakannya. Firman itu harus membuat unsur tersebut menjadi sakramen, jika tidak, unsur itu tetaplah unsur biasa.”

Menurut Martin Luther, tujuh sakramen yang ada dalam Gereja Katolik

Roma menawan kebebasan seorang Kristiani sejak orang tersebut dilahirkan

hingga ia meninggal dan dikubur. Padahal menurut kesaksian Alkitab hanya dua

sakramen yang diperintahkan oleh Tuhan Yesus yaitu Sakramen Baptisan Kudus

dan Sakramen Perjamuan Kudus. Martin Luther mengenai Perjamuan Kudus

mencatat tiga kesalahan yaitu hal tidak diberinya cawan yang berisi anggur

kepada kaum awam, ajaran transubstansiasi, dan kurban misa. Menurut Martin

Luther bahwa praktek tidak diberikannya cawan kepada umat bertentangan

dengan Alkitab. Matius, Markus, Lukas, dan Paulus menyaksikan bahwa

Sakramen Perjamuan Kudus dimaksudkan untuk para biarawan dan untuk

kaum awam (umat). Di dalam Alkitab dikatakan; “Minumlah, kamu semua

dari cawan ini”.46

Martin Luther menolak adanya api penyucian dan indulgensi yang terdapat

dalam Sakramen Pengampunan Dosa. Martin Luther juga menolak ajaran

transubstansiasi. Ia mengajarkan tentang koekstensi dalam tubuh dan darah Yesus

Kristus dengan roti dan anggur. Keduanya sungguh-sungguh hadir, namun yang

satu kelihatan dan yang lainnya tidak kelihatan. Martin Luther dalam hal ini tidak

mengakui perubahan roti dan anggur menjadi tubuh dan darah Kristus dalam

46 F.D. Wellem, op.cit., hlm. 173.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

115

Sakramen Perjamuan Kudus. Martin Luther hanya mengakui kehadiran Yesus

Kristus selama komuni. Martin Luther juga menolak sifat korban dari Perayaan

Ekaristi karena menurutnya Yesus Kristus menjadi korban untuk disalib di Bukit

Golgota sudah cukup.47

2) Menurut Gereja Katolik Roma

Gereja Katolik Roma meyakini ada sakramen yang lain, selain dua sakramen

utama (Sakramen Baptis dan Sakramen Perjamuan Kudus) sehingga jumlah

semua sakramen terdapat tujuh sakramen. Kelima buah sakramen yang lain yaitu

Sakramen Penguatan (Krisma), Sakramen Imamat, Sakramen Perkawinan,

Sakramen Pengampunan Dosa, dan Sakramen Minyak Suci (Pengurapan).

Sejak abad ke 12, jumlah sakramen dalam Gereja Katolik Roma telah

ditetapkan tujuh buah. Tujuh sakramen tersebut sejajar dengan saat-saat penting,

serta kebutuhan-kebutuhan dasar dalam kehidupan kodrati manusia. Manusia

lahir, menjadi dewasa, ia kawin, atau mengabdikan dirinya secara menyeluruh

untuk sesuatu tujuan, dan ia meninggal. Sementara itu ia harus dikembalikan

ke masyarakat setelah ia menyimpang, dan ia harus makan.48

Orang Kristiani yakin bahwa Yesus Kristus yang telah bangkit hidup di dalam

dan bersama dengan umatnya dan senantiasa melakukan hal yang sama seperti

yang telah Ia lakukan dalam hidupNya di Palestina, yaitu: mengajar, berdoa,

memberi makan, menghibur, mengampuni, menderita, dan mati dibunuh.

Aktivitas yang tidak tampak ini dibuat tampak dalam kehidupan umat melalui

penerimaan sakramen-sakramen. Dengan kata lain, ketika orang Kristiani ambil

47 H. Embuiru, op.cit. 48 Djohan Effendi, op.cit., hlm. 395.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

116

bagian dalam penerimaan sakramen, ia percaya bahwa ia berjumpa dengan Yesus

Kristus yang telah bangkit dan menawarkan rahmat penyelamatan Allah.49

Sakramen merupakan padanan rohaniah dari peristiwa-peristiwa kodrati ini.

Kelahiran membawa seorang anak ke dalam dunia kodrati, maka baptis

menariknya ke dalam tatanan kehidupan akrodati (Sakramen Baptis). Di saat ia

telah akil balig dan perlu diperkuat agar dapat mengambil tindakan yang matang

dan bertanggung jawab, maka ia dikuatkan (Sakramen Penguatan). Bila sudah

mencapai tahap dewasa dan saat yang serius, di mana ia dipersatukan dengan

seorang teman dalam perkawinan suci (Sakramen Perkawinan), atau menyerahkan

hidupnya serta karyanya secara menyeluruh bagi Tuhan dalam ordo-ordo suci

(Sakramen Imamat). Di akhir hidupnya, manusia diberikan minyak suci oleh

klerus50 untuk menutupkan matanya terhadap bumi dan menyiapkan jiwanya

dalam perjalanan terakhirnya itu.

Bagi Gereja Katolik Roma, ada dua sakramen yang perlu pengulangan terus

menerus, yaitu Sakramen Pengampunan Dosa dan Sakramen Ekaristi. Sesuai

dengan sifatnya, hidup manusia tidak luput dari kesalahan dan kesesatan. Gereja

mengajarkan bahwa seseorang akan diampuni jika ia mengakui dosanya kepada

Tuhan, dengan disaksikan oleh salah satu dari utusan-Nya di muka bumi ini, yaitu

seorang pastor. Manusia harus benar-benar bertobat dari dosa yang telah

diperbuatnya itu, dan secara jujur memutuskan untuk tidak melakukannya lagi di

masa yang akan datang. Sakramen Ekaristi perlu diulang pada saat Perayaan

49 Thomas Michel, op.cit., hlm. 79. 50 Klerus, istilah umum untuk menyebut orang-orang yang menerima tahbisan diakon, imam,

uskup. Seorang klerus menerima tugas pelayanan dalam gereja yang memberikan kepadanya tanggung jawab dan hak khusus atas dan melebihi kaum awam, tetapi tidak sama dengan para religius. Lihat F.D. Wellem, op.cit. hlm. 110.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

117

Ekaristi (Misa). Ciri utama dari Misa adalah pengulangan kembali upacara

perjamuan terakhir Yesus Kristus, ketika Ia memberikan roti dan anggur kepada

murid-Nya, seraya berkata:...Inilah tubuhKu yang telah dibagikan

untukmu...Inilah darahKu, darah perjanjian yang ditumpahkan bagi banyak orang

(Markus 14:22). Gereja Katolik mengajarkan bahwa dalam roti dan anggur yang

telah disucikan itu, tubuh dan darah manusiawi Kristus sendiri benar-benar hadir.

Pada saat pastor mengucapkan kata-kata suci (Inilah tubuhKu..Inilah darahKu...),

perubahan yang ditimbulkan dalam zat-zat tersebut tidak hanya sekedar makna.

Zat tersebut mungkin terlihat tidak berbeda, namun susbtansinya telah mengalami

perubahan, menjadi transubstansi (Roti dan anggur dalam Perjamuan Ekaristi itu

berubah menjadi tubuh dan darah Kristus).51

c. Hirarki Gereja

1) Menurut Martin Luther

Pandangan Martin Luther, mengenai hirarki52 Gereja atau jabatan yang ada di

dalam Gereja tidak lagi penting. Hal ini dikarenakan Martin Luther melihat

dengan jelas kebobrokan dalam hirarki Gereja pada masa itu. Bagi Martin Luther

Gereja sebagai kenyataan rohani adalah di mana saja sabda ilahi diwartakan

51 Djohan Effendi, op.cit., hlm. 396. 52 Hirarki, kata yang digunakan untuk tatanan dan susunan pemeritahan (pelayanan) dalam gereja

yang didasarkan pada tahbisan yang dipakai sejak zaman patristik. Para teolog Gereja Roma membedakan hirarki tahbisan dan hirarki pemerintahan pastoral.Yang pertama (hierarchia ordinis) mengacu pada tingkatan institusi ilahi seperti para uskup-para imam-para diakon. Dalam yang kedua (hirarchia jurisdictionis), hanya paus dan para uskup yang merupakan bagian isnstitusi ilahi. Akan tetapi, semua tingkatan dalam hirarki mempunyai asal usul gerejawi, bukan atas dasar penetapan dan wahyu ilahi. Pada yang kedua, demi efektivitas dalam pelayanan gerejawi masih dikenali beberapa kelompok seerti cardinal, utusan-utusan sri paus, vikaris apostolik, dan mereka yang mempunyai otoritas yang berasal dari uskup seperti sinode keuskupan, vikaris general. Lihat Eddy Kristiyanto, Visi Historis Komprehensif, op. cit., hlm.190.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

118

secara murni dan dan sakramen-sakramen diterimakan sesuai dengan yang

dikatakan dalam Alkitab. Martin Luther juga beranggapan bahwa pembaharuan

iman dan hidup Kristiani bukan bersumber pada jabatan mengajar Gereja atau

tradisi yang terdapat dalam umat, karena baginya Gereja yang kelihatan di mana

banyak para pejabat Gereja yang tercemar oleh dosa.53

Cara pandang Martin Luther terhadap Gereja bahwa antara manusia dengan

Allah dan manusia dan sabda Allah sudah tidak membutuhkan perantara sama

sekali, termasuk Gereja. Bagi Martin Luther, para imam bukanlah orang-orang

yang didispensasi dari sabda Allah, tetapi hanya Allah yang berkarya di dalam diri

kita. Martin Luther juga mengiyakan ajaran John Huss yaitu bahwa seorang imam

yang berdosa berat tidak lagi seorang imam yang otentik, dan hal ini juga berlaku

bagi para uskup dan Paus. Bagi Martin Luther, seorang manusia yang beriman

adalah anak-anak Allah sehingga memungkinkan Allah berhubungan langsung

dengan masing-masing orang beriman.54

Ajaran yang demikian itu, membuat Martin Luther sulit untuk

mempertahankan hirarki, susunan imam dan uskup. Apabila manusia dapat

berhubungan langsung dengan Tuhan, maka dengan sendirinya Gereja kehilangan

sifatnya sebagai pengantara dan lembaga keagamaan, sebagai lembaga pengantara

antara Tuhan dan manusia. Dan apabila susunan imam dan uskup itu tidak

mempunyai sifat pengantara, maka imam dan uskup kehilangan kewibawaan atas

kaum awam untuk dipercaya. Martin Luther dalam hal ini, dengan sendirinya

membuang kewibawaan Gereja dan mengajarkan bahwa hanya Kitab Suci yang

53 Adolf Heuken, Ensiklopedi Gereja Jilid VIII, op.cit., hlm. 88. 54 Eddy Kristiyanto, op. cit., hlm. 57.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

119

menjadi satu-satunya sumber kebenaran.

Konsekuensi yang paling penting dari pemahaman Martin Luther mengenai

peyelamatan manusia melalui Kristus adalah ajaran mengenai imamat semua

orang beriman. Martin Luther menghapus perbedaan antara imam dan kaum

awam, dan membuka hubungan khusus yang sebelumnya hanya ada antara imam

dan Allah bagi semua orang. Menurut Martin Luther, setiap orang dapat

menjalankan tugas imamat dengan menghubungkan diri secara langsung kepada

Allah. Para imam dipandang sebagai pribadi yang menampilkan kepengantaraan

Kristus di dunia ini, Martin Luther menolak gagasan itu dan memandang semua

orang beriman sebagai imam, karena dalam iman mereka mengambil bagian

bukan hanya dalam keilahian Kristus tetapi dalam tugas dan kuasaNya.55

Pemahaman baru mengenai imamat itu merupakan bentuk peran serta umat,

karena kuasa imamat tidak terbatas pada sekelompok khusus anggota Gereja,

tetapi terbuka untuk semua orang. Setiap orang yang hadir di hadapan Allah

dalam doa dan memohon untuk orang lain adalah seorang imam. Martin Luther

menolak gagasan bahwa para imam dan pertapa mempunyai kedudukan lebih

tinggi atau lebih suci daripada mereka yang menjalani tugas duniawi. Dengan

demikian, menurut pandangan Martin Luther hirarki Gereja itu ditiadakan karena

ia menggangap hirarki Gereja itu seperti sistem pemerintahan di mana Paus

memiliki kekuasaan tertinggi untuk mengatur bawahannya, yaitu umat.

Martin Luther dalam An den christichen Adel deutscher Nation : von des

christlichen Standes Besserung ( Kepada kaum Bangsawan Kristen Jerman

55 Hans Peter Grosshans, op.cit., hlm.72.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

120

tentang Perbaikan Masyarakat Kristen). Martin Luther menuliskan; 56

“Paus memiliki tiga tembok Yerikho untuk mempertahankan dirinya. Ketiga tembok itu ialah tuntutan paus bahwa kaum awam berada di bawah kekuasaannya, pauslah yang berhak menafsirkan Alkitab, dan hanya paus yang berhak memanggil konsili. Ketiga tembok ini telah menghalangi adanya pembaharuan dalam gereja. Tembok yang pertama saya serang adalah bahwa seseorang yang telah dibaptiskan telah memiliki jabatan imamat dan orang percaya yaitu sebagai raja, imam, dan nabi. Oleh karena itu, tidak ada perbedaan antara paus, uskup, imam, dan biarawan dengan raja-raja, bangsawan, tukang-tukang serta dengan petani. Hanya ada satu tubuh dan Kristus kepalanya. Semua orang Kristen mempunyai derajat rohani yang sama. Perbedaan yang ada hanyalah perbedaan jabatan dan fungsi, bukan derajat. Seharusnya para bangsawan Kristen memperbarui gereja dalam wilayah kekuasaannya dengan cara yang baik, dalam keadaan yang takut akan Allah bukan dengan kekerasan senjata.”

Berkaitan dengan penolakan terhadap hirarki Gereja, maka Martin Luther

menyangkal peran hirarki Gereja dalam membagi-bagikan indulgensia. Hal ini

bermula pada tahun 1507, ketika Paus Jullius II mengawali pembangunan Basilika

Santo Petrus yang kemudian dilanjutkan oleh Paus Leo X. Paus Jullius II

menawarkan indulgensia bagi mereka yang bersedekah untuk bangunan sakral

tersebut. Sistem indulgensi ini sudah lama dipraktekkan dan tersebar di seluruh

kekristenan.

2) Menurut Gereja Katolik Roma

Gereja Katolik Roma memandang bahwa kerajaan ideal bagi manusia adalah

Kerajaan Tuhan yang direpresentasikan oleh Gereja dan otoritasnya dalam semua

bidang kehidupan.57 Gereja merupakan himpunan orang beriman dan yang

membentuk kesatuan dalam iman bukan ke dua belas rasul saja, tetapi struktur

56 Martin Luther, Three Treatises, Philadelphia, Fortress Press, 1960, hlm. 34-35. 57 Jalal, “Reformasi dan Tafsir Ibrani” dalam http://www.jalal-center.com/index.php?option=com-

content&task=view&id=110, 10 April 2007,.op.cit..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

121

hirarkis seluruh Gereja. Struktur itu memang terlaksana dalam orang-orang

tertentu dan di antara orang-orang itu ada beberapa yang secara pribadi

mempunyai tempat dan arti yang istimewa karena memiliki kontak khusus dengan

Kristus. Struktur hirarkis Gereja adalah prinsip konstitusif bagi Gereja sebagai

“communio”. Oleh sebab itu, struktur hirarkis itu tidak terikat pada orang-orang

tertentu, bahkan struktur itu tidak sama dengan bentuk-bentuk institusional

tertentu.58

Prinsip karismatis juga terdapat dalam struktur hirarkis Gereja. Dalam hal ini,

Gereja lebih dibangun sekitar sejumlah orang yang berkarisma. Struktur hirarki

Gereja pada permulaan diwujudkan dalam beraneka ragam fungsi yang

atas dorongan Roh Kudus dan menurut kebutuhan umat.59

Pimpinan Gereja yang dimulai oleh para rasul, kemudian oleh mereka

diserahkan kepada orang-orang Jaman Para Rasul, dan diteruskan dalam hirarki

Gereja. Dalam hal ini, para uskup bukan pengganti para rasul, melainkan

pengganti orang yang oleh para rasul diangkat sebagai pemimpin jemaat. Para

uskup meneruskan pimpinan yang diorganisir oleh para rasul dalam mengemban

jabatan sebagai pemimpin umat. Sebagaimana pimpinan para rasul berdasarkan

tugas dan utusan Kristus, maka begitu pula dengan para pemimpin Gereja bekerja

berdasarkan perutusan dari Kristus.

Para pemimpin Gereja diutus oleh Allah, bukan manusia. Namun, perutusan

oleh Allah dinyatakan oleh manusia. Pimpinan dalam Gereja tidak muncul

dari bawah, melainkan ditetapkan oleh para rasul, maka perutusan juga tidak

58 T. Jacobs, Dinamika Gereja, Yogyakarta, Yayasan Kanisius, 1979, hlm. 170. 59 Ibid., hlm. 171.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

122

dapat terjadi dari bawah. Perutusan oleh Allah dinyatakan oleh mereka yang

mempunyai tugas kepemimpinan. Hal itu dinyatakan dalam tahbisan uskup

baru. Struktur hirarkis Gereja tidak berarti suatu sistem pemerintahan, melainkan

adalah pelayanan konkrit yang dengan usaha-usaha tertentu menggerakkan

dan mempersatukan umat beriman.60

Organisasi Gereja makin berkembang sesuai dengan perkembangan dan

pertumbuhan Gereja. Banyak jabatan Gereja diciptakan untuk membantu uskup,

imam, dan diakon di dalam menunaikan tugasnya. Maka dari itu, dalam Gereja

Katolik Roma terdapat dua jenis tahbisan, yaitu tahbisan rendah dan tahbisan

tinggi. Tahbisan rendah diberikan pada subdiakon, acolyt (pelayan korban misa

kudus), exorsis (penghalau setan), lector (pembaca Kitab Suci) dan ostiarius

(pembuka pintu gereja). Namun, mulai abad ke-12, subdiakon dimasukkan

dalam golongan tahbisan tinggi. Sedikit demi sedikit terciptalah organisasi

hirarki di dalam Gereja. Ketika agama Kristen berkembang dari kota ke desa,

maka uskup desa (chorepiscopi) mulai muncul, mereka berada di bawah

kekuasaan uskup kota yang terdekat. Kemudian uskup desa ini diganti dengan

imam biasa saja.61

Pertumbuhan Gereja turut menyertai tumbuhnya kekuasaan Paus. Paus

diakui sebagai guru kebenaran dan pemelihara undang-undang ilahi serta

Gereja. Pemindahan bangsa-bangsa yang terjadi saat itu, juga semakin

merubah kedudukan Paus, di mana Paus menjadi pusat kesatuan serta pemelihara

kebudayaan. Dalam perbedaan pendapat mengenai unsur-unsur ilmu ketuhanan,

60 Ibid., hlm.173. 61 H. Embuiru, op.cit., hlm. 54.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

123

seorang Paus menjadi seseorang yang memberi ketegasan. Tanpa pengesahan

Tahta Suci Roma, maka tidak ada satu keputusan konsili mengenai kebenaran

diterima dan dianggap syah.

Kuasa seorang Paus terlihat ketika ajaran-ajaran Gereja mendapat

serangan dari orang-orang golongan sesat, di sini Paus harus mampu

menunjukkan sikapnya sebagai pemimpin tertinggi dalam hirarki Gereja dan

sebagai pusat kesatuan Gereja yang mampu menentang kekeliruan. Keputusan

yang datang dari pemimpin Tahta Suci Roma merupakan keputusan intansi

terakhir yang sah.62 Gereja Katolik Roma juga menerapkan bahwa Kitab Suci

adalah sumber kebenaran yang hanya dapat dijelaskan oleh kewibawaan

mengajar Gereja yang tidak mungkin salah.

1. Persamaan Pandangan antara Martin Luther dengan Gereja Katolik

Roma

Tidak semua hal yang diajarkan dan dipraktekkan oleh Gereja Katolik Roma

ditolak oleh Martin Luther. Namun, masih ada beberapa ajaran dan praktek Gereja

Katolik Roma yang tetap dianut dan diakui oleh Martin Luther. Dengan demikian,

antara Martin Luther dengan Gereja Katolik Roma tidak sepenuhnya berbeda,

tetapi masih memiliki persamaan pandangan dengan Gereja Katolik Roma. Hal

yang masih menjadi persamaan pandangan antara Martin Luther dengan Gereja

Katolik Roma, antara lain:

a. Adanya Pernyataan Iman (Kredo), 10 Perintah Allah, dan Doa Bapa

62 Ibid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

124

Kami

Martin Luther memiliki kesamaan dengan Gereja Katolik Roma yaitu tetap

mengajarkan dan mempraktekkan adanya Pernyataan Iman (Kredo)63,

menjalankan 10 Perintah Allah, dan berdoa Bapa Kami yang merupakan doa yang

diajarkan oleh Tuhan Yesus sendiri.

Pada awalnya, rumusan pernyataan iman ini hanya digunakan di dalam

komunitas-komunitas kecil, tetapi karena pemimpin-pemimpin Kristen berkeliling

ke seluruh dunia untuk menyebarkan Injil, maka rumusan yang dipakai para

pemimpin Kristen ini menyebar juga. Rumusan-rumusan itu terutama berguna

untuk mengajar umat yang datang untuk minta dipermandikan. Rumusan

pernyataan iman sebagai cara untuk mempersiapkan calon baptis berkenaan

dengan tahap-tahap iman itu, uskup akan membagi-bagikan pernyataan-

pernyataan singkat, yang mengulas ungkapan iman itu kata demi kata. Kemudian,

pada waktu upacara pembaptisan, umat Kristiani yang baru dibaptis akan

mengucapkan kembali Kredo, sebagai cara untuk menyatakan komitmen pribadi

mereka kepada Yesus Kristus.64

Martin Luther pun tetap berusaha untuk menjalankan 10 Perintah Allah65 yang

selama itu diajarkan oleh Gereja Katolik Roma, dan ia pun mengajak umat

Kristiani yang lain untuk menaati dan menjalankan 10 perintah Allah. Martin

Luther berpesan dalam tulisannya pada buku Luther’s Works volume 40: Church

and Ministry II, bahwa: 66 “ Sepuluh perintah harus diajarkan secara tekun dan

63 Teks Pernyataan Iman (Credo), lihat lampiran 7, hlm. 198. 64 Michael Keene, op.cit., hlm. 52. 65 Teks isi 10 Perintah Allah, lihat lampiran 8 , hlm 199. 66 Martin Luther, Luther’s Works Volume 40: Church and Ministry II, op.cit., hlm. 277.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

125

kebaikan dilakukan bukan karena untuk kesejahteraan semata, tetapi karena

diperintahkan oleh Tuhan.”

Martin Luther juga mengatakan di dalam tulisannya yang terdapat dalam

Katekismus Besar Martin Luther bahwa; 67

“Kesepuluh firman ini berbeda dengan pernyataan iman. Bila kesepuluh firman mengajarkan apa yang mesti umat Kristiani lakukan, maka pernyataan iman memberi tahu umat Kristiani apa yang Allah lakukan bagi umat-Nya. Bagaimanapun juga, kesepuluh dituliskan dalam hati semua orang, tetapi tak seorang pun manusia cukup pandai untuk mengerti pernyataan iman. Roh Kudus sendirilah yang mengajarkannya. Karena itu, kesepuluh firman saja tidak dapat membuat seorang pun menjadi Kristen, sebab murka dan penolakan Allah masih meliputi kita, karena kita tidak dapat menaati perintah-perintahNya. Sedangkan pernyataan iman hanya membawa rahmat Allah bagi kita dan membuat kita benar serta berkenan kepadaNya. Sebab, dengan mengetahuinya kita mencintai semua perintah Allah, karena di sini kita melihat bahwa Allah memberi diriNya sendiri sepenuh-penuhnya kepada kita dengan semua yang dimilikiNya dab dapat dilakukanNya, untuk menolong dan menopang kita dalam memelihara kesepuluh firman. Bapa memberi kita semua yang telah Ia jadikan, Kristus memberi kita semua karyaNya, dan Roh Kudus memberi kita semua karuniaNya.”

Selain mengakui pernyataan iman dan menjalankan 10 Perintah Allah, Martin

Luther juga tetap melakukan doa yang diajarkan oleh Yesus Kristus sendiri yaitu

Doa Bapa Kami.68 Yesus Kristus mulai mengajarkan Doa Bapa Kami di bukit

kepada para muridNya untuk digunakan apabila mereka berdoa.

Martin Luther juga menuliskan mengenai doa Bapa Kami dalam Katekismus

Besar Martin Luther, sebagai berikut: 69

“...Sebab, di samping perintah-perintah dan janji-janji-Nya Allah sendiri menuntun kita dengan memberi syair dan lagu untuk doa-doa kita dan menyediakan kata-kata yang dapat kita gunakan. Allah berbuat begitu agar kita melihat betapa Allah memperhatikan kita dengan penuh kasih, bilamana kita berada dalam kesukaran dan agar kita tidak meragukan bahwa Allah menyukai doa ini, dan Allah pasti akan menjawabnya. Doa ini jauh lebih baik

67 Martin Luther, Katekismus Besar Martin Luther, op.cit., hlm. 140-141 68 Teks isi Doa Bapa Kami, lihat lampiran 9, hlm. 200. 69 Ibid., hlm. 150-151.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

126

dari segala doa lainnya yang dapat kita reka buat diri kita sendiri...Karena itu, doa ini adalah doa terbaik di dunia ini. Sebab jaminan yang paling pasti ialah bahwa Allah berkenan mendengarnya.”

b. Golongan Rohaniwan

Gereja Katolik Roma terdapat golongan rohaniwan yaitu Paus, uskup, imam,

dan diakon. Paus sebagai pemimpin tertinggi dalam hirarki yang ada di dalam

Gereja Katolik Roma. Martin Luther dalam hal adanya golongan rohaniwan di

dalam Gereja masih mau mengakui keberadaannya. Martin Luther hanya

mengakui dan menyetujui keberadaan uskup dan imam sebagai pelayan Gereja

yang bertugas memberikan pelayanan bagi umat-umatnya.

c. Menghormati hari Sabat untuk Memuliakan Tuhan

Hari Sabat merupakan hari terakhir pekan menurut perhitungan Yahudi yang

disucikan dengan ibadah kepada Allah dan merupakan hari untuk berhenti

bekerja. Hari Sabat mengingatkan bagaimana Allah berhenti dalam karya

penciptaan dan bagaimana umat dibebaskan dari Mesir.70 Martin Luther dan

Gereja Katolik Roma sama-sama menghormati hari Sabat, di mana pada hari

tersebut merupakan waktu yang paling tepat untuk memuliakan Allah yaitu

dengan melakukan kegiatan Ekaristi Kudus atau Misa Kudus.

d. Menjalankan Kegiatan Misioner

Martin Luther yang juga mengabdikan dirinya sebagai pelayan Gereja atas

dasar kebenaran, membenarkan dengan kegiatan sosial yang dilakukan oleh

Gereja Katolik Roma yaitu kegiatan misioner. Kegiatan misioner ini diterapkan

dan dipraktekkan oleh Gereja Katolik Roma dan Martin Luther, sebab ini

70 Gerald O’Collins dan Edward G. Farrugia, op.cit., hlm. 282.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

127

merupakan salah satu bentuk pelaksanaan dari perintah Tuhan Yesus, yang

berbunyi demikian;”Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku”. Ini

merupakan firman Yesus Kristus yang terakhir kalinya kepada pengikut-Nya

untuk memberikan tantangan tugas misi yang besar.71

Kegiatan misioner ini dilakukan dengan cara menyebarkan ajaran kebenaran

agar daerah yang menjadi kegiatan misi para rohaniwan supaya mau mengikut

Tuhan Yesus Kristus. Penyebaran ajaran kebenaran tentang Yesus Kristus ini

biasanya dapat dilakukan dengan pendekatan sosial kepada masyarakat yang

daerahnya menjadi kegiatan misi.

B. Akibat Perbedaan Pendapat antara Martin Luther dengan Gereja Katolik

Roma

1. Martin Luther Memisahkan Diri dari Gereja Katolik Roma

Martin Luther menempelkan 95 dalilnya pada pintu Gereja Kastil Wittenberg

karena ia sangat marah dan prihatin dengan adanya praktek jual beli surat

indulgensia. Martin Luther juga menyerang gagasan bahwa Paus dapat

mengurangi hukuman api penyucian. Ia juga mempertanyakan apakah para santo

dan santa mempunyai perbendaharaan kebajikan. Martin Luther mengeluhkan

tentang penjualan surat indulgensia sebab ia yakin bahwa hal itu telah

menggantikan pertobatan sejati dan perbuatan-perbuatan amal yang sepenuh hati.

Selain itu, Martin Luther merasa bahwa penjualan surat indulgensia memberi

umat sebuah perasaan aman yang palsu dan membuat mereka merasa puas diri.

71 Michael Keene, op.cit., hlm. 76.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

128

Gerakan reformasi Martin Luther berjalan terus, sejak peristiwa penempelan

sembilan puluh lima tesisnya pada pintu Gereja Kastil Wittenburg. Banyak kota

dan wilayah Jerman yang memihak kepada Martin Luther, dan nama Martin

Luther mulai terkenal di luar Jerman. Banyak kaum humanis dan para petani

Jerman yang memberikan dukungan pada Martin Luther.

Kebobrokan para pemimpin Gereja Katolik Roma sudah tidak dapat

disangkal. Situasi semacam ini memperkuat sikap memberontak terhadap lembaga

Gereja yang dipimpin oleh orang-orang yang tidak becus dan bermoral buruk.

Gerakan reformasi Martin Luther turut memperburuk situasi di Jerman. Sementara

itu, banyak di antara imam-imam kelas tinggi, seperti uskup dan pembantu

terdekatnya, hidup dalam semangat duniawi. Di Jerman sendiri, terdapat 140.000

imam di antara 15 juta penduduk, dan kebanyakan imamnya tidak melakukan

hidup selibat. Kemerosotan juga terlihat sangat jelas di biara-biara para suster, di

mana para keluarga bangsawan mendesak putri-putri mereka untuk masuk biara,

lalu menyertai mereka dengan pembantu-pembantunya.72

Upaya gerakan reformasi Gereja yang dilakukan oleh Martin Luther

sebenarnya ingin mengangkat pembaharuan dalam Gereja yang tidak saja

menyangkut adat kebiasaan (tradisi Gereja), tetapi juga dalam hal dogma serta

hirarki gerejawi. Dalam hal ini, Martin Luther menekankan bahwa

penyalahgunaan yang perlu dihapus adalah pembedaan antara kaum imam dan

kaum awam, kuasa mengajar tertinggi dari Paus, hak Paus untuk memanggil

konsili suci, dan hidup membiara. Dengan demikian, Martin Luther tidak

72 Eddy Kristiyanto, op.cit. hlm. 45.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

129

menuntut hukuman atas kebobrokan dan penyelewengan yang dilakukan

pemimpin Gereja, melainkan susbtansi dan doktrin kepausan.

Awalnya Martin Luther tidak mau meninggalkan Gereja, ia hanya ingin

memperbaiki kekeliruan-kekeliruan. Upaya yang dilakukan Martin Luther

membuat dirinya berkali-kali diserang oleh para pemimpin Gereja. Pengucilan

sebenarnya adalah untuk para penganut aliran sesat, dan Martin Luther masih

belum dianggap sesat karena ia belum melanggar perintah Paus.

Martin Luther dikatakan belum melanggar perintah Paus sebab mengenai

pejualan surat indulgensia tidak ada ketetapan tertulis, sehingga Martin Luther

tidak salah bila mempertanyakan penjualan surat indulgensia. Oleh karena Martin

Luther tidak dapat dikucilkan, maka Paus Leo X memasang sebuah jebakan

untuknya pada tahun 1517. Paus Leo X mengundang Martin Luther untuk datang

dan mempertanggungjawabkan pandangannya ke Roma. Namun, Friedrich yang

bijaksana dari Saxonia meminta supaya Martin Luther diberi dispensasi untuk

hadir di Roma, tetapi cukup diinterogasi di Augsburg pada tanggal 12 Oktober

1518 dan menghadap Kardinal Thomas de Vio Cajetan untuk berdiskusi. Forum

diskusi ini memang sudah dinantikan oleh Martin Luther, karenanya ia

memutuskan untuk pergi. Ia berpikir debat ini akan menjadi langkah pertamanya

dengan para pemimpin agama masa itu.73

Ketika ke Augsburg, musuh Martin Luther pertama kali datang melalui

Kardinal Thomas de Vio Cajetan. Martin Luther membungkuk di depan kardinal,

kemudian ia tersungkur di hadapannya. Kardinal menyuruhnya untuk berdiri.

73 Ibid., hlm. 59.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

130

Martin Luther bangkit dan berlutut, lalu kardinal kembali menyuruhnya untuk

berdiri. Dari dua patah kata yang keluar dari mulut kardinal, Martin Luther tahu

apa yang menjadi agenda pertemuan itu. “Tarik kembali!”. Kardinal Cajetan

memerintahkan. Jelas tidak akan ada diskusi, Kardinal memberi perintah, bahwa

Martin Luther harus bertobat, menarik kembali ajarannya, berjanji untuk tidak

mengajarkan sembilan puluh tesisnya, dan menahan diri dari segala kegiatan yang

akan mengganggu kedamaian Gereja.

Kardinal Cajetan diperintah oleh Paus Leo X untuk tidak mengizinkan adanya

diskusi pada pertemuan di Augsburg. Agenda Gereja untuk pertemuan itu adalah

agar Martin Luther menarik kembali ajarannya atau ditahan dan dibawa ke Roma.

Martin Luther tidak dapat memulai sebuah diskusi, tetapi ia berhasil mengatakan

sesuatu yang tidak terpikirkan :”Imanlah yang membenarkan bukan sakramen”.

Kardinal bukanlah tandingan Martin Luther, dan ia tahu hal itu. Tanpa dasar

Alkitab untuk menjalankan tugasnya, Kardinal memperlihatkan kegusarannya,

“Ini semua harus engkau tarik kembali hari ini, tidak peduli engkau mau atau

tidak. Kalau tidak, dengan alasan tindakanmu tersebut, aku akan menyatakan

salah semua yang mungkin akan engkau katakan!”. Martin Luther dengan berani

menyatakan bahwa ia tidak mau menurutinya, dan mengatakan bahwa seorang

awam bersenjatakan Alkitab lebih berotoritas ketimbang Paus dan semua

konsilinya. Kardinal Cajetan menyerang balik bahwa Paus lebih berotoritas

bahkan dari Alkitab.74

Hasil pertemuan antara Martin Luther dan Kardinal Cajetan di Augsburg gagal

74 Roberts Liardon, op.cit., hlm. 167.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

131

terbentuk kesepakatan bersama. Hal ini dikarenakan Martin Luther mendapat

dukungan yang kuat dari para bangsawan Jerman. Kemudian pada tahun 1519,

diadakan kembali perdebatan teologi antara Martin Luther dengan Johhanes Eck

di Leipzig. Perdebatan yang sesungguhnya tidak lagi hanya pada surat

indulgensia, melainkan mengenai kekuasaan Gereja mengajar. Martin Luther

karena terdesak oleh Johanes Eck, lebih dari yang diinginkannya sendiri, akhirnya

ia menyatakan keyakinan bahwa kekuasaan Gereja mengajar yang dipegang oleh

Paus dan konsili hanyalah buatan manusia belaka. Sebaliknya, hanya Alkitab

sajalah yang dapat diakui sebagai sumber kekuasaan.75 Dengan demikian,

pertemuan yang terjadi di Augsburg dan Leipzig semuanya gagal, sebab Martin

Luther tidak mau menarik kekeliruannya.

Setelah perdebatan teogis di Leipzig gagal, Johannes Eck pergi ke Roma untuk

membantu Paus Leo X mempersiapkan ancaman terhadap Martin Luther. Pada

tanggal 15 Juni 1520, Paus Leo X mengeluarkan bulla (surat resmi) yaitu Bulla

Exsurge Domine (Bangkitlah Tuhan) sebagai kesimpulan atas prosesnya

menghadapi Martin Luther, di dalam bulla tersebut, Paus menyatakan bahwa

dalam pandangan-pandangan Martin Luther terdapat 41 pokok yang sesat. Paus

Leo X meminta kepada Martin Luther menarik kembali dalam tempo 60 hari, dan

jika tidak ia akan dijatuhi hukuman Gereja.

Namun, Martin Luther membalas bulla Paus itu dengan suatu karangan yang

berjudul : Widder die Bullen des Endchrists (Melawan bulla yang terkutuk dari

si Anti-Kristus). Martin Luther mengecam keras kepada Paus dan dewan Gereja

75 W.L. Helwig, op.cit., hlm. 150.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

132

dalam karangannya tersebut dengan mengatakan; 76

“ Engkau, Leo X, dan kalian, kardinal-kardinal, dan siapa saja yang terlibat di kuria: Saya menantang kalian dan mengatakan kepada kalian, jika bulla ini memang dikeluarkan atas nama kalian, dan dengan sepengetahuan kalian, saya ingatkan kalian, dengan otoritas kuasa yang saya, seperti halnya semua umat Kristen, telah menerima melalui baptisan, untuk bertobat dan menghentikan penghujatan yang demikian itu dengan segera. Jika kalian tidak melakukannya, ketahuilah bahwa saya, bersama semua orang yang menyembah Kristus, menganggap Tahta Roma diduduki oleh iblis dan menjadi tahta anti Kristus, dan bahwa saya tidak akan lagi menaati atau bersatu dengannya, musuh Kristus yang utama dan mematikan. Jika kalian bertahan dalam kemarahan, saya serahkan kalian semua kepada iblis, bersama-sama dengan bulla dan dekrit-dekrit kalian ini sehingga tubuh kalian binasa, agar roh kalian diselamatkan pada hari Tuhan. Dalam nama Dia yang kalian aniaya, Yesus Kristus, Tuhan kita.”77

Enam puluh hari berlalu, tetapi Martin Luther tidak mau menarik kembali

ke sembilan puluh lima dalilnya. Martin Luther membakar bulla Paus bersama-

sama dengan seluruh hukum gerejawi, yang merupakan hukum yang mengatur

Gereja secara keseluruhan sejak awal sejarah Katolik Roma. Pembakaran

direncanakan pada pagi hari, tanggal 10 Desember 1520, bahkan Martin

Luther menempelkan sebuah undangan. Pemberitahuan itu berbunyi, ”Semua

penganut kebenaran Injil diharapkan hadir pada pukul sembilan pagi di

Kapel Salib Kudus di luar tembok, di mana buku-buku hukum kepausan serta

teologi skolastik yang tidak ber-Tuhan akan dibakar sesuai dengan kebiasaan

kuno dan rasuli.”78

Banyak orang berdatangan untuk menghadiri undangan dari Martin Luther

dari seluruh penjuru universitas, yaitu para guru besar dan mahasiswa.

Setelah hukum gerejawi habis terbakar, Martin Luther maju mendekati api dan 76 F.D. Wellem, op.cit., hlm. 174. 77 Heinrich Boehmer, Martin Luther: Road to Reformation, England, Muhlenberg Press, 1957,

hlm. 361-362. 78 Ibid., hlm. 369.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

133

melemparkan bulla Paus sambil berkata, “Karena kamu telah merendahkan

kebenaran Allah, kiranya Tuhan hari ini merendahkanmu ke dalam api ini dan

karena mereka telah membakar buku-buku saya, maka saya membakar buku-

buku mereka.” Setelah itu, Martin Luther kembali ke kota bersama guru-guru

besar yang lain.79 Tindakan yang dilakukan oleh Martin Luther ini merupakan

tanda pemutusan hubungannya dengan Gereja Katolik Roma.

Martin Luther sadar bahwa sebentar lagi ia akan menerima peringatan yang

lebih dasyat dari Paus Leo X. Sementara Martin Luther menunggu peringatan dari

paus yang lebih keras, ia menulis banyak karangan yang menjelaskan pandangan-

pandangan teologisnya.

Pada tahun yang sama, 1520, Martin Luther menerbitkan An den christichen

Adel deutscher Nation:von des christlichen Standes Besserung (Kepada kaum

Bangsawan Kristen Jerman tentang Perbaikan Masyarakat Kristen), yang tersebar

luas dalam waktu singkat. Martin Luther sengaja menulis dalam bahasa Jerman,

karena karangannya ini sengaja ditujukan bagi orang-orang Jerman. Martin Luther

dalam karyanya ingin merobohkan tiga tembok yang memungkinkan Gereja

Katolik Roma bertahan. Tembok pertama tentang perbedaan antara imam dan

awam, tembok kedua tentang hak istimewa hirarki Gereja untuk menafsirkan

Kitab Suci, dan tembok ketiga tentang hak istimewa Paus untuk memanggil

Konsili Suci. Selain itu, Martin Luther juga menulis De Captivitate Babylonica

Ecclesiae (Pembuangan Babel untuk Gereja), yang dimaksudkan Martin Luther

untuk menghancurkan doktrin tradisional Gereja Katolik Roma tentang sakramen-

79 Roberts Liardon, op.cit., hlm. 171.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

134

sakramen. Dalam hal ini, Martin Luther hanya mengakui Sakramen Baptis dan

Sakramen Perjamuan Kudus, serta menyangkal transubstansiasi dan makna

kurban Ekaristi. Martin Luther juga menulis karangan Von der Freiheit eines

Christinmenschen (Kebebasan Seorang Kristen) yang menghormati kebebasan

manusia di mana dibenarkan oleh iman dan kesatuan dengan Tuhan.

Tindakan Martin Luther yang membakar bulla kepausan dan Hukum Kanonik

Gereja, serta tulisan-tulisannya membuat Gereja Katolik Roma semakin marah.

Tindakan Martin Luther ini kembali dibalas dengan dikeluarkannya Bulla Decet

Romanum Pontificem pada tanggal 3 Januari 1521 dan Martin Luther dinyatakan

diekskomunikasi.

Pada bulan April 1521 di kota Worm, Kaisar Charles V mengadakan rapat

negara untuk mengumumkan hukuman-hukuman atas diri Martin Luther. Tetapi

atas desakan beberapa bangsawan Jerman yang mendukung Martin Luther, Kaisar

memberi surat jalan kepada Martin Luther supaya ia sempat membela diri dan

menarik ajarannya. Tetapi Martin Luther menolak.

Martin Luther dinyatakan bersalah, tetapi diberi jaminan keamanan selama

dua puluh satu hari untuk kembali ke Wittenburg. Segera setelah Diet of Worms,

keluarlah Dekrit Worms pada bulan Mei 1521. Ini adalah keputusan yang Paus

dan semua sekutunya nanti-nantikan. Akhirnya, Martin Luther secara hukum

ditetapkan sebagai sesat, yang membuatnya terbuka bagi siapa saja untuk

membunuhnya tanpa konsekuensi. Dekrit tersebut menyatakan bahwa doktrin

Martin Luther adalah kumpulan dari ajaran-ajaran sesat lama dan baru dan

dilarang di dalam kekaisaran. Dekrit itu melarang siapa pun untuk mencetak,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

135

menjual, atau membaca buku-bukunya. Siapun yang membantu Martin Luther

dengan cara apapun akan dianggap melanggar hukum. Namun, dengan adanya

dekrit ini pun, Frederick yang bijak yang selalu melindungi Martin Luther.80

Berdasarkan surat jalan itu, Martin Luther melarikan diri dan di tengah jalan ia

pura-pura diculik oleh orang suruhan Frederick dan dibawa ke suatu tempat di

Wartburg, tepatnya Istana Wartburg. Martin Luther tinggal di tempat tersebut

selama 10 bulan lamanya. Martin Luther di Wartburg menggunakan nama

samaran yaitu “Knight George” supaya ia tidak dikenal oleh orang-orang

sekitarnya. Ketika Martin Luther sudah aman di tempat persembunyiannya, di

Jerman tersebar desas desus Luther bahwa Martin Luther telah mati dibunuh oleh

orang Katolik. Di tempat persembunyiannya itu, Martin Luther memanfaatkan

waktunya secara maksimal. Ia melanjutkan tulisan-tulisannya mengenai

kebenaran, selain itu Martin Luther berhasil membuat terjemahan lengkap Kitab

Perjanjian Baru ke dalam bahasa Jerman yang berhasil ia selesaikan pada tahun

1534.

Sementara Martin Luther bersembunyi di Wartburg, terjadi huru hara di

Wittenberg. Carlstadts muncul ke hadapan umum. Carlstadts menilai bahwa

Martin Luther tidak berusaha untuk menghapus segala sesuatu yang berbau Gereja

Katolik Roma. Ia menyerang hidup membiara dan menganjurkan agar para

biarawan menikah. Ia sendiri melayani misa dengan pakaian biasa serta roti dan

anggur diberikan kepada umat. Perubahan-perubahan itu semula didukung oleh

Martin Luther. Tetapi kemudian, Carlstadts dipengaruhi oleh nabi nabi dari

80 Roberts Liardon, op.cit., hlm. 182.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

136

Zwickau yang bersifat radikal. Mereka menyerbu bangunan-bangunan Gereja,

menghancurkan altar-altar Gereja, salib-salib, patung-patung, dan sebagainya. 81

Huru hara ini tidak dapat diatasi oleh Frederick yang bijaksana, sehingga

Martin Luther tergerak hatinya untuk segera menuju Wittenberg. Martin Luther

berkotbah satu minggu lamanya untuk menetralkan suasana di kota tersebut.

Martin Luther mengecam tindakan kekerasan yang radikal itu. Menurutnya,

pembaharuan gereja tidak dapat dilakukan dengan kekerasan maupun dengan

jalan revolusi. Martin Luther juga mengusir Carlstadts untuk meninggalkan

Wittenburg, dan Carlstadts pergi meninggalkan Wittenburg dan menuju Swiss.

Walaupun Dekrit Worms telah dikeluarkan, namun pada banyak daerah para

bangsawan tidak mau menjalankan undang-undang dari Dekrit Worms tersebut.

Mereka mendukung Martin Luther berdasar pada bermacam-macam alasan, antara

lain ada yang betul-betul yakin pada ajaran Martin Luther, ada yang hanya

mengharapkan mendapat kekayaan yang ada dalam tangan gereja dan biara-biara,

tetapi ada pula yang mendukung Martin Luther sebagai alasan melawan kaisar

yaitu untuk memperbesar kekuasaannya.

Maju mundurnya agama Protestan tergantung kepada para bangsawan sebagai

kepala daerah. Di daerah mana para bangsawan menjalankan Dekrit Worms,

agama Protestan tidak akan maju, malahan terhambat. Tetapi, di daerah mana para

bangsawan mendukung Martin Luther agama Protestan maju, sedangkan agama

Katolik terhambat.

Martin Luther sungguh-sungguh reformator yang pemberani meskipun 81Nicko Hosea Layantara, “Kisah Nyata Martin Luther dalam

http://www.kamusti.web.id/?inc=itdict-personage&op=view&id=56&type=3., 10 April 2007, op.cit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

137

banyak pihak-pihak yang menentangnya, namun tidak sedikit pula pihak-pihak

yang mendukungnya. Martin Luther memulai pembaruan-pembaruannya di

Wittenberg. Ia aman di sana, umat mengasihi, menghormati, dan melindunginya.

Namun, Martin Luther tidak berani melangkah keluar dari wilayah Saxony.

Frederick, penguasa Wittenburg tidak perlu menggerakkan satu jari pun untuk

melindunginya karena dukungan umat sudah cukup.82

2. Gereja Katolik Roma Melakukan Kontra Reformasi

Gerakan reformasi Gereja yang dilakukan oleh Martin Luther pada tahun 1517

ini, kemudian berkembang menjadi Protestantisme. Protestantisme ini terjadi

ketika Martin Luther memutuskan untuk memisahkan diri dengan Gereja Katolik

Roma. Martin Luther memilih jalan untuk pisah dengan Gereja Katolik Roma

karena ia melihat Gereja Katolik Roma ternyata telah membeku dalam peraturan

pengawasan, sehingga setiap usaha pembaharuan yang mau merombak atau

mengubah sistem yang lama langsung dicurigai dan dilarang. Dengan demikian,

tidak ada jalan lain bagi Martin Luther selain keluar dari keanggotaan Gereja

Katolik Roma.

Jauh sebelum Protestantisme muncul, umat Katolik Roma yang saleh tetap

bermaksud untuk menjalankan pembaharuan di seluruh Gereja. Orang Protestan

mengatakan bahwa agama Katolik harus mendapat pembaharuan. Tetapi golongan

Katolik mengatakan, bahwa bukan agama Katolik yang memerlukan

pembaharuan, melainkan penganut-penganutnya. Manusia harus dirubah oleh

82Ibid., hlm. 186.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

138

agama, bukan agama oleh manusia. Kemenangan Protestan rupa-rupanya hendak

menghancurleburkan Gereja Katolik Roma, namun Gereja Katolik Roma menjadi

tersadar kembali dengan kekuatan baru dan menampakkan diri kembali di daerah

yang telah lepas dari persatuan.83

Gereja Katolik Roma dalam usahanya memperbaharui Gereja melakukan

kontra reformasi. Istilah kontra reformasi tidak terlepas kaitannya dengan

reformasi Katolik. Kedua istilah ini saling berhubungan karena keduanya

merupakan gerakan dalam Gereja Katolik Roma dan merupakan reaksi terhadap

gerakan reformasi Gereja dari Martin Luther. Kontra reformasi dan reformasi

Katolik juga mengungkapkan ketegangan yang terjadi di dalam Gereja yang

muncul jauh sebelum tahun 1517.84

Reformasi Katolik merupakan akibat atau reaksi terhadap reformasi

Protestantisme. Hal ini karena ada tanda yang memperlihatkan, bahwa hingga

tahun 1517, para pendukung pandangan ini tidak melihat usaha pihak Gereja

Katolik sebagai lembaga untuk melakukan pembaharuan dalam hidup menggereja.

Gerakan reformasi Katolik ini muncul ketika Gereja mengalami masa-masa

krisisnya, di mana pembaharuan terjadi di dalam ordo religius maupun munculnya

ordo religius baru yang selalu memacu adanya pembaharuan. Ordo religius yang

baru muncul salah satu di antaranya adalah Theatin yang didirikan oleh Kayetanus

dan Giovanni Pietro Caraffa. Ordo ini memiliki ciri khas tersendiri yaitu para

anggota ordo menanggalkan pakaian identitas, selalu melakukan ibadat harian

bersama demi alasan pastoral, melakukan penghayatan kaul kemiskinan yang

83 H. Embuiru, op.cit., hlm.142. 84 Eddy Kristiyanto, Reformasi dari Dalam, op.cit., hlm. 94.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

139

keras. 85

Banyaknya kongregasi yang muncul pada saat itu, memiliki struktur yang

kurang lebih sama dengan Ordo Theatin. Ordo-ordo tersebut antara lain; Ordo

Somaschi, Ordo Kapusin, Ordo Yesuit, Ordo Camilliani, dan Ordo Oratorio di

San Filipo Neri. Di antara ordo-ordo tersebut, ada dua ordo yang menonjol yaitu

Ordo Kapusin dan Ordo Yesuit. Bila Ordo Kapusin menonjol karena menekankan

pada pendidikan kaum muda dan imam lewat kolese-kolese, maka Ordo Yesuit

menonjol karena memberikan tekanan pada karya misi populer.86

Gerakan reformasi Katolik dalam Gereja Katolik Roma pernah dilakukan

oleh Paus Adrianus VI yang menggantikan kedudukan Paus Leo X, namun

reformasi Katolik yang dilakukan hampir tidak memperlihatkan hasil apa-apa.

Hal ini karena ia kurang halus dalam memperjuangkan rencana-rencananya,

dan lagipula ia hanya memimpin Curia Romana selama satu tahun, antara tahun

1522-1523.87

Pembaharuan di dalam Gereja Katolik baru berhasil diperbaharui pada masa

kepemimpinan Paus Paulus III, ia adalah pengganti Paus Hadrianus VI dan

memimpin Curia Romana antara tahun 1534-1249.88 Paus Paulus III mengangkat

kardinal-kardinal dan uskup-uskup yang baik dan saleh. Ia juga membentuk

beberapa komisi yang harus mempelajari kelemahan-kelemahan Gereja Katolik

Roma. Para pembantu Paus Paulus III ini diharuskan membuat rumusan dan

daftar hal-hal yang perlu diperbaharui dalam Gereja. Paus Paulus III melihat

85 Fl. Hasto Rosariyanto, op.cit., hlm. 24. 86 Ibid. 87 H. Embuiru, op.cit., hlm. 143. 88 Kleopas Laarhoven, op.cit., hlm.91.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

140

dengan mata kepala sendiri bahwa reformasi dalam Gereja itu sangat perlu. Ia

memulai pembaharuan dalam istana Paus sendiri. Paus Paulus III membuka

pintu ke Kolese Suci untuk biarawan-biarawan yang saleh dan cerdas.

Biarawan-biarawan ini membantu Paus Paulus III selama hampir 10 tahun

bekerja dalam satu muktamar agung. Dalam kurun waktu tersebut, Paus Paulus

III tidak menghilangkan tujuannya yang utama yaitu pembaharuan dalam Gereja.

Ia juga memberikan persetujuannya kepada ordo-ordo baru, yang menjadi

pasukan pembela bagi Gereja Katolik Roma dalam bidang agama.

Paus Paulus III pantas disebut pelopor reformasi Katolik karena ia yang

memutuskan untuk diadakannya konsili. Pada mulanya rencana Paus Paulus

III ini ditentang oleh Raja Perancis dan Kaisar Jerman, karena mereka takut

bila diadakan konsili, maka kemungkinan untuk mengadakan kompromi

dengan golongan Protestan akan semakin kecil. Namun pada akhirnya, Raja

Perancis dan Kaisar Jerman menyetujui adanya konsili. 89

Kontra reformasi dilakukan oleh Gereja Katolik Roma sebagai gerakan untuk

melawan dan mematahkan usaha reformasi yang telah dilakukan oleh Martin

Luther dan para pendukungnya. Dalam hal ini, Gereja Katolik Roma membela diri

karena merasa terancam karena pengaruh baik langsung maupun tidak langsung

dari reformasi Protestantisme sebagai gerakan itu sangat luas dan mendalam,

sebab mencakup berbagai bidang dan aspek kehidupan bermasyarakat.

Gerakan kontra reformasi di dalam Gereja Katolik dipelopori oleh seorang

biarawan dari Ordo Theatin, yaitu Caraffa yang kelak menjadi Paus Paulus IV.

89 Ibid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

141

Paus Paulus IV betul-betul seorang tokoh kontra reformasi karena ia ingin

menumpas Protestantisme sampai pada akar-akarnya. Caraffa (Paus Paulus IV)

membenci orang Spanyol dan khususnya dengan Ignatius yang pengaruhnya

dianggap sebagai persaingan bagi diri Caraffa. Penyebab kebencian Caraffa

adalah bahwa ajakan Caraffa kepada Ignatius untuk bergabung dengan Ordo

Theatin yang didiirikannya, secara terang-terangan ditolak oleh Ignatius. Ignatius

tidak setuju dengan reformasi yang hanya berarti memperkuat peraturan dan

sistem tertutup yang bersifat monastik.90

Dalam hal reformasi, Caraffa yang sudah 13 tahun sebagai ketua Inquisisi91

sebelum dipilih menjadi Paus, selalu mengambil sikap “hakim”. Hal ini terlihat

pada saat ia menjadi ketua panitia dalam penyelidikan perkara Martin Luther.

Caraffa melihat ancaman terhadap iman Gereja terjadi di mana-mana. Ia ingin

mengatasi semua itu dengan kekerasan kuasa, baik Gereja maupun kenegaraan.

Bagi diri Carafffa, Paus adalah seorang penguasa yang harus menjaga ketertiban

Gereja.92

Gereja Katolik Roma yang tidak tahan terhadap serangan Martin Luther mulai

bertindak dengan pembaruan internal melalui doktrin-doktrin93 muktamar atau

Konsili Trente. Maksud pembaruan ini selain bercorak doktriner juga pastoral,

yakni agar umatnya tidak terombang ambing oleh ajaran-ajaran baru. Selain itu,

90 Tom Jacobs, “Ignatius dan Kontra-Reformasi”, dalam Majalah Rohani, 1990, hlm. 255. 91 Inquisisi, pengadilan gerejawi khusus yang menangkap, mengadili, dan menghukum orang-

orang meragukan dengan tegas suatu kebenaran yang sebenarnya harus diimani. Lihat Gerald O’Collins dan Edward G Farrugia, op.cit., hlm. 120.

92 Tom Jacobs, op.cit. 93 Doktrin, ajaran gereja dalam berbagai macam bentuknya, yang tidak hanya dimaksudkan untuk

menyampaikan iman yang ortodoks, melainkann juga memupuk kehidupan dan ibadah Kristiani. Lihat Gerald O’Collins dan Edward G Farrugia, op.cit., hlm. 59.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

142

pembaruan itu merupakan keniscayaan, jika Gereja tidak mau terkubur.94

Paus Paulus III memutuskan untuk segera mengadakan konsili. Padahal

keinginan diadakannya konsili sudah dimulai ketika Martin Luther bentrok

dengan penguasa Gereja mengenai surat indulgensia, Martin Luther pertama naik

banding ke konsili umum, dengan berjanji akan tunduk pada keputusannya jika

konsili itu diadakan. Meski demikian, Martin Luther segera menggeser upaya

bandingnya ke Kitab Suci. Namun, baru hampir tiga puluh tahun setelah pisahnya

Martin Luther pada tahap awal dari Gereja Katolik Roma pada tahun 1517,

diadakan Konsili Trente pada tahun 1545.

Pada tahun 1545, reformasi telah tersebar luas ke seluruh penjuru Eropa. Ada

beberapa alasan mengapa konsili itu tertunda lama. Alasan pertamanya adalah

rasa takut, jangan-jangan ide konsiliarisme itu muncul kembali, rasa taku jangan-

jangan apabila diadakan konsili umum, konsili itu akan menyerukan lagi tuntutan

Konsili Konstanz dan Basel bahwa konsili umum lebih tinggi kedudukannya

daripada kedudukan Sri Paus. Masalah lainnya adalah masalah lokasi. Sri Paus

menghendaki agar konsili diadakan di Italia, lebih baik di Roma atau dekat Roma,

Kaisar Charles V mendesak agar jika konsili memang akan dapat dipercaya,

teristimewa oleh kalangan pengikut Martin Luther, konsili itu tidak boleh terlihat

sebagai konsili yang dikendalikan oleh Sri Paus. Akhirnya, disetujui di Trente,

sebuah kota yang terletak di Italia, tetapi merupakan bagian dari tanah sewaan

kaisar dan oleh karenanya dapat diterima oleh kaisar. Kebanyakan sidang

diadakan di Gereja Katedral.95

94 Eddy Kristiyanto, Reformasi dari Dalam, op.cit., hlm. 90.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

143

Pada tanggal 13 Desember 1545, Konsili Trente resmi dibuka. Konsili Trente

ini dihadiri oleh tiga puluh satu uskup yang kebanyakan adalah orang-orang Italia.

Sidang-sidang diketuai oleh tiga utusan Paus, yaitu Kardinal Del Monte, karena

masa jabatan yang cukup lama, ia menjadi ketua musyawarah, Kardinal Cerbini

yang terpelajar, ia mempunyai hubungan yang erat dengan Paus sehingga menjadi

jantung konsili, dan Pole, seorang Inggris yang menolak menandatangani Act of

Supremacy yang kemudian merantau ke Eropa.96

Pada tanggal 22 Januari 1546 diputuskan supaya bersama-sama membicarakan

kedua tugas utama konsili yang secara khusus disebut dalam Bulla Undangan,

yaitu menetapkan ajaran Katolik dan mengadakan reform dalam Gereja. Pada 4

April 1546, Konsili Trente mengambil suatu keputusan mengenai soal prinsipil

yang turut menentukan jalannya persidangan, yaitu bahwa tradisi apostolik harus

diterima dengan rasa hormat yang sama seperti juga diberikan kepada Kitab Suci.

Konsili Trente ini berlangsung selama 18 tahun, sidang-sidangnya terbagi

pada tiga jangka waktu, yaitu tahap I: antara tahun 1545-1548, tahap II: antara

tahun 1551-1552 (pada periode ini selama beberapa waktu konsili pindah ke

Bologna), dan tahap III: antara tahun 1562-1563.97 Pada sidang-sidang awal, yang

hadir di konsili hanya dua puluh empat uskup dan rohaniwan lain, kebanyakan

orang orang Italia, dan beberapa kali timbul keraguan dalam konsili untuk

melanjutkan sidang. Namun, seiring dengan berjalannya waktu sidang-sidang

dalam konsili tetap berjalan meski dalam kurun waktu yang lama.

95 Norman P. Tanner, op.cit., hlm. 98. 96 Hubert Jedin, Sejarah Konsili, Yogyakarta: Kanisius, 1973, hlm. 92. 97 Norman P. Tanner, op.cit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

144

Pada tahun 1548, konsili harus ditunda karena ada ancaman dari pasukan

Martin Luther yang bergerak maju, dan selama jangka waktu antara tahun 1552-

1562, paus yang berkuasa adalah Paus Paulus IV, ia tidak senang bila konsili

dilanjutkan. Namun, pengganti Paus Paulus IV, yaitu Paus Pius IV memanggil

kembali konsili tersebut. Konsili Trente pada tahap III banyak dihadiri oleh lebih

dari 200 uskup, yang benar-benar mewakili Gereja Katolik Roma. Meskipun,

Konsili Trente banyak dihadapkan pada hambatan-hambatan, Konsili Trente telah

berhasil membuat sederet dekrit.

Konsili Trente dalam sidangnya menghadapi dua dari masalah paling

menegangkan dalam perdebatan reformasi. Permasalahan pertama adalah

hubungan antara Kitab Suci dan tradisi sebagai sumber kekuasaan dalam gereja.

Sedangkan permasalahan yang kedua adalah peran iman dan amal baik dalam

pembenaran kita.

Banyak topik lainnya dalam perdebatan reformasi berkisar di seputar dua

masalah hubungan antara Kitab Suci dan tradisi, serta hubungan antara iman dan

amal kasih. Konsili Trente menerbitkan sederetan dekret yang luas mengenai

topik-topik ini, dengan berusaha untuk membenarkan ajaran dan praktek yang

telah menjadi tradisional di dalam Gereja Katolik Roma dan untuk menunjukkan

akar-akarnya dalam Kitab Suci serta Gereja awal, dan juga untuk memurnikan

ajaran dan praktek-praktek penyelewengan dalam Gereja Katolik Roma.

Dekrit-dekrit Konsili Trente memberikan jawaban yang otentik dan kebutuhan

umat yang merasa bingung oleh ajaran-ajaran yang simpang siur. Dalam arti dan

batas-batas tertentu, dekrit-dekrit konsili tidak lain adalah pernyataan sikap Gereja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

145

Katolik Roma terhadap reformasi Protestantisme. Ketetapan-ketetapan dari

Konsili Trente ini terbagi menjadi dua, yaitu aspek dogmatis dan aspek

disipliner.98

Ketetapan Konsili Trente yang termasuk dalam aspek dogmatis, antara lain:99

1. Konsili Trente dimaksudkan terutama untuk menghukum dan mengutuk

kesalahan-kesalahan dasar yang dianggap sebagai para bidah zaman itu, dan

untuk mengajarkan doktrin yang benar dan Katolik. Sebagaimana konsili telah

mengecam dan mengutuk, demikian konsili juga telah menetapkan.

2. Konsili Trente mengecam kesalahan yang tersebar di kalangan para

anggotanya, tetapi terutama memperlihatkan secara positif doktrin Katolik

yang benar dan sehat, yang melayani kebutuhan para imam dan jemaat.

Konsili Trente merupakan momentum dalam evolusi berlanjut dari Gereja

Kristus, yang tidak menolak masa lampau melainkan menyempurnakannya.

3. Menolak individualisme Protestantisme. Perlu adanya mediasi Gereja, tubuh

mistik Kristus, dan sekaligus organisme yuridis. Di dalam Gereja unsur mistik

dan bukan mistik terlihat secara berdampingan. Gereja sebagai lembaga

mendukung dan mengungkap unsur yuridis, yang mengakui hirarki yang

ditetapkan oleh Kristus. Hiirarki ini membedakan dan membuat subordinasi

awam terhadap uskup, karena semuanya disatukan oleh martabat imamat

umum yang didasarkan pada Sakramen Baptis.

4. Gereja yang yuridis-mistik ini adalah penjaga dan penafsir sabda yang

diwahyukan Allah, yang dihidupkan melalui kuasa mengajar Gereja. Gereja

98 Eddy Kritiyanto, Reformasi dari Dalam, op.cit., hlm. 111. 99 Ibid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

146

Kristus merupakan sumber rahmat yang dirayakan dalam dan melaui

sakramen-sakramen, yang ditetapkan berjumlah tujuh sakramen, bernilai

obyektif dan berdaya guna intrinsik.

5. Menolak unilateralitas Protestantisme. Gereja merasa perlu mengajarkan

proses yang membawa pada pembenaran. Hal ini dapat terjadi melalui

pemberian rahmat dan kerjasama antara iman dan karya.

6. Menolak sikap pesimis Protestantisme dengan menegaskan, bahwa manusia

dikondisikan oleh dosa asal, tetapi kodrat insani tidak seluruhnya busuk.

Dalam hal ini ditekankan daya guna rahmat yang memungkinkan orang dapat

melaksanakan perintah-perintah Allah.

7. Dekrit tentang pembenaran merupakan salah satu dokumen yang paling indah

dari antara semua dokumen. Dekrit tentang korban misa disetujui dengan

suara bulat, dengan dekrit ini orang diingatkan akan adanya kesatuan dari dua

aspek yang berlawanan. Namun, dekrit tersebut meneguhkan sifat korban dari

Ekaristi sekaligus mempertegas bahwa korban yang benar dan satu-satunya

dari Kitab Perjanjian Baru adalah korban salib Yesus Kristus.

Sedangkan ketetapan-ketetapan Konsili Trente yang termasuk dalam aspek

disipliner, antara lain:100

1. Para uskup diwajibkan tetap tinggal di keuskupannya.

2. Para uskup diwajibkan mengadakan visitasi secara teratur dalam

keuskupannya.

3. Para uskup diwajibkan mendirikan seminari di keuskupannya masing-masing

100 Kleopas Laarhoven, op.cit., hlm.92.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

147

, sehingga pendidikan calon-calon pastor pasti terjamin.

4. Seseorang dilarang memegang dua jabatan atau lebih.

5. Diputuskan untuk mengadakan index: daftar buku-buku yang tidak boleh

dibaca tanpa ijin istimewa.

6. Para pastor diwajibkan berkotbah pada hari raya dan hari Minggu, dan

memberi ajaran agama khusus pada kaum muda.

Sebagian besar negara-negara yang menganut agama Katolik Roma menerima

ketetapan-ketetapan yang diputuskan oleh Konsili Trente tanpa syarat. Oleh

karena itu di wilayah-wilayah yang sudah Protestan dilakukan pengkatolikan

kembali, sebagai salah satu usaha kontra reformasi. Secara politis, usaha ini

dilakukan oleh para penguasa Katolik yang sebagian wilayahnya sudah ada

pengaruh Protestan. Sedangkan secara religius, usaha pengkatolikan ini dilakukan

oleh para misionaris, khususnya dari Ordo Kapusin dan Yesuit, melalui karya

kolese, seminari, universitas, maupun melalui misi populer.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

148

BAB V

DAMPAK REFORMASI GEREJA PADA ABAD KE-16

Martin Luther yang membangkang terhadap Gereja Katolik Roma telah

muncul sebagai tokoh reformasi Gereja yang terkenal pada abad ke-16. Alasan

Martin Luther membangkang karena rasa tidak puas dan merasa kecewa dengan

gaya hidup Gereja Katolik Roma yang lebih mengutamakan urusan-urusan

duniawi dan semakin menjauhkan diri dari keselamatan rohani. Perjuangan Martin

Luther dalam gerakan reformasi Gereja dimulai dengan penempelan sembilan

puluh lima tesisnya pada pintu Gereja Kastil Wittenburg, hingga ia memutuskan

untuk memisahkan diri dengan Gereja Katolik Roma meskipun dengan perasaan

berat.

Martin Luther bukanlah seorang yang tenang dan diplomatis. Dalam

menyampaikan argumen-argumennya, ia suka menggunakan bahasa keras dan

tegas yang biasa digunakan oleh penduduk asli kota kelahirannya, yaitu di

Eisleben, Jerman. Namun, meskipun sifatnya kasar, Martin Luther tidak sombong

dan tidak menyatakan diri sebagai satu-satunya orang yang mengetahui

kebenaran. Martin Luther justru seorang pejuang yang keras demi kebenaran

Kitab Suci, dan inilah letak sumbangannya yang paling berharga bagi reformasi

Gereja. Martin Luther menempatkan Kitab Suci dan kebenarannya sebagai pusat

hidup Gereja dan teologi.1

Gerakan reformasi Gereja memang telah banyak dilakukan, namun perjuangan

1 Hans Peter Grosshans, op.cit., hlm. 24.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

149

reformasi Gereja mencapai puncaknya pada tahun 1517 yang dilakukan

oleh Martin Luther. Gerakan reformasi Gereja yang dilakukan oleh Martin Luther,

nantinya memberikan dampak bagi Gereja Katolik Roma. Namun, gerakan

reformasi Martin Luther tidak hanya berdampak di lingkungan Gereja Katolik

Roma saja, tetapi juga memberikan dampak di seluruh penjuru Eropa.

A. Dampak Reformasi Gereja bagi Gereja Katolik Roma

Reformasi Gereja yang terjadi pada tahun 1517, banyak memberikan dampak

bagi perkembangan Gereja Katolik Roma pada saat itu. Adapun dampak-dampak

yang muncul dengan adanya reformasi Gereja, antara lain:

1. Perpecahan Umat Katolik

Usaha pembaruan di dalam Gereja Katolik Roma tidak berhasil memperbaiki

keadaan. Akhirnya, Gereja Katolik Roma yang semula satu telah pecah menjadi

banyak Gereja. Perpecahan ini terjadi karena umat dalam pemahaman mengenai

iman telah bercampur aduk dengan takhayul, urusan agama bercampur dengan

kepentingan duniawi.

Dalam hal ini, Martin Luther dengan terang-terangan menyerang banyak

ajaran dan kebiasaan yang dibela oleh Gereja Katolik Roma. Sampai tahun 1530,

Martin Luther dan para pengikutnya belum menganggap diri di luar Gereja yang

satu. Segala kritik dianggap tidak diarahkan kepada Gereja Katolik Roma,

melainkan hanya kepada kelompok tertentu di dalam Gereja Katolik Roma.

Martin Luther yang teologinya dipengaruhi nominalisme dan kurang

memahami apa itu suatu sakramen, menyangka ia menyerang suatu aliran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

150

teologi lain serta ajaran yang masih dapat didiskusikan secara bebas. Memang,

beberapa pokok ajaran Gereja belum dirumuskan dengan jelas. Dalam keadaan

yang kurang pasti itu, Martin Luther mencanangkan semboyan yang sudah

dikemukakan oleh pendahulunya, bahwa Kitab Suci adalah sumber dan norma

ajaran Gereja. Pandangan ini kemudian tersebar luas ke pihak-pihak yang

menginginkan pembaruan dalam Gereja.2

Martin Luther dalam gerakan reformasi Gereja telah memecah belah persatuan

umat Katolik. Akibat perpecahan di antara umat Katolik, maka muncul kelompok-

kelompok umat yang meninggalkan Gereja Katolik Roma dan membentuk Gereja-

Gereja Reformasi, atau sering dikenal dengan istilah Protestan. Biarpun kesatuan

umat Katolik terpecah, tetapi masih ada kelompok yang setia pada keimanannya,

yaitu Kelompok Katolik untuk tetap menjadi umat Katolik. Ada 4 kelompok besar

umat yang memisahkan diri dari Gereja Katolik Roma, yaitu kelompok Lutheran,

Calvinis, Anglikan, dan Anabaptis. Namun, selain 4 kelompok besar tersebut

masih banyak kelompok-kelompok umat pecahan dari Gereja Katolik tetapi

komunitasnya hanya sedikit.

Adapun 4 kelompok besar umat yang memisahkan diri dengan Gereja Katolik

Roma, dan membentuk agama sendiri, adalah sebagai berikut:

a. Kelompok Lutheran

Kelompok Lutheran ini adalah orang-orang yang mengikuti ajaran Martin

Luther. Kelompok Lutheran ini kemudian mendirikan Gereja Lutheran. Gereja

Lutheran berdiri berdasarkan pengajaran dan kepercayaan Martin Luther, serta

2 Adolf Heuken, Ensiklopedi Gereja Jilid VII, Jakarta, Cipta Loka Caraka, 2005, hlm. 108.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

151

merupakan bentuk utama dari agama Protestan di Jerman, Denmark, Norwegia,

Swedia, dan Islandia.3 Agama Protestan juga menyebar ke negara-negara Baltik

dan negara-negara tetangganya, juga sampai ke Dunia Baru melalui emigran asal

Jerman dan Skandinavia.4

Pengajaran Gereja Lutheran diringkas oleh Philipp Melanchthon dalam

Pengakuan Iman Augsburg pada tahun 1530 dan tulisan-tulisan Martin Luther

sendiri. Pengajaran-pengajaran ini menegaskan bahwa hanya Kitab Suci yang

mengatur iman, keterpurukan moral martabat manusia dan ketidakmampuan

manusia untuk menyenangkan hati Allah, dan kasih karunia Allah yang

memberikan keselamatan kepada seluruh umat manusia, serta jawaban iman

sebagai alat yang menjamin keselamatan.

Kepercayaan Lutheran memiliki akar yang kuat dalam keluarga. Pentingnya

kotbah, Sakramen Ekaristi dan Sakramen Baptis, menyanyikan puji-pujian dan

membaca Alkitab diwujudkan dalam ibadat di Gereja. Gereja mempunyai seorang

pelayan keuskupan, maka Gereja di bawah kekuasaan uskup-uskup. Gereja

Lutheran menerima imam perempuan dan menjadi hal yang penting dalam

gerakan ekumenis.5

b. Kelompok Calvinis

Kelompok Calvinis adalah orang-orang yang mengikuti ajaran John Calvin.

Hal ini berawal pada tahun 1533, John Calvin mengalami kebangkitan rohani

kembali, sehingga ia memutuskan semua ikatannya dengan Gereja Katolik Roma.

3 Gambar lambang Gereja Lutheran dan gambar peta penyebaran agama akibat reformasi Gereja

tahun 1517, lihat lampiran 10ab, hlm. 201-202. 4 Michael Keene, op.cit., hlm. 71. 5 Ibid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

152

John Calvin menggunakan prinsip-prinsip reformasi, dan setelah beberapa waktu

berada di Salzburg, ia kembali ke Geneva di mana ia menyusun pemerintah

setempat dengan dasar prinsip, bahwa semua agama dan kehidupan sosial harus di

bawah kepemimpinan Yesus Kristus.

Kelompok Calvinis berkembang dari teologinya, dan terbukti sangat

berpengaruh di seluruh Gereja Kristen. John Calvin juga memberi tekanan pada

trasendensi Allah, kerusakan moral martabat manusia dan takdir dengan Kitab

Suci sebagai satu-satunya sumber kekuasaan serta Roh Kudus.6 Kelompok

Calvinis tersebar di daerah Swiss, Belanda, dan Skotlandia.

Pandangan teologi John Calvin dalam Christianae Religionis Institutio yang

menjadi Summa Theologia bagi para Calvinis, dapat disimpulkan sebagai berikut:7

1) John Calvin menyangkal kehadiran nyata dan hanya mengakui presensi

virtual, sejauh Kristus melalui sakramen menyatakan rahmat-Nya kepada

manusia.

2) Melalui kehendak-Nya Allah sama sekali tidak tergantung pada jasa manusia

atau dosa-dosa manusia. Allah memilih beberapa orang untuk kehidupan

kekal, dan yang lain sudah ditetapkan-Nya untuk hidup dalam api kekal.

3) Karya-karya baik (secara moral) manusia tidak berpengaruh pada

keselamatan. Kendati demikian, manusia beriman tetap berkewajiban

melakukan karya-karya itu demi memuliakan Allah.

4) Perlindungan ilahi merangkum semua aktivitas temporal orang-orang terpilih

Gereja tidak memiliki suatu kekuasaan temporal yang langsung, tetapi

6 Ibid., hlm. 69. 7 Eddy Kristiyanto, Reformasi dari Dalam, op.cit., hlm. 76.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

153

otoritas sipil mereduksi diri sebagai suatu alat dalam tangan-tangan Gereja.

c. Kelompok Anglikan

Kelompok Anglikan terbentuk ketika Gereja Inggris berpisah dengan Gereja

Katolik Roma pada abad ke-16. Pada waktu itu yang memimpin Gereja Inggris

adalah Raja Henry VIII, dan bukanlah seorang Paus. Gereja Anglikan meskipun

Gereja Reformasi, tetapi Gereja Anglikan pada umumnya lebih memberikan

tekanan besar pada perayaan sakramen daripada kotbah Alkitab. Titik pusat di

dalam Gereja Anglikan adalah altar.

Kelompok Anglikan memiliki dua kitab penting, yaitu Kitab Suci Anglikan

dan Prayer Book. Kitab Suci Anglikan merupakan terjemahan dari Perjanjian

Lama dan Perjanjian Baru. Penerjemahan itu dikerjakan oleh sekelompok

Humanisme yang diketuai oleh Lancelot Andrewes. Terjemahan ini dipandang

sebagai karya utama Bahasa Inggris pada abad ke-16, dan selayaknya

mendampingi Alkitab yang diterjemahkan oleh Martin Luther. Sedangkan Prayer

Book diedit oleh Uskup Agung Thomas Cranmer. Buku ini dipandang sebagai

buku liturgis Gereja Anglikan dan sangat penting bagi kehidupan spiritual Inggris.

Prayer Book terdiri atas 14 bagian dan doa-doa, bacaan-bacaan dari Kitab Suci

untuk pesta-pesta sepanjang tahun liturgi, dan untuk pelayanan sakramen-

sakramen. Doa pagi dan sore dimuat sebagai jam-jam kanonik, doa tersebut terdiri

atas dua bagian yang yang didoakan oleh pelayan umat dan umat beriman

umumnya.8

d. Kelompok Anabaptis

8 Ibid., hlm.92.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

154

Kelompok Anabaptis, bukanlah merupakan salah satu gerakan reformasi,

tetapi kelompok ini terdiri dari kelompok-kelompok Protestan yang menolak

baptis bayi dan sangat menekankan penerimaan pribadi atas Yesus Kristus sebagai

penebus. Kelompok Anabaptis ini bermaksud menekankan kesalehan ke dalam,

kegiatan Roh Kudus dalam pribadi umat Kristiani, kesederhanaan hidup, sikap

pasifisme dan anti-kekerasan, serta menolak kuasa wewenang gerejani dan sipil.

Gereja-gereja yang berasal dari Kelompok Anabaptis ini antara lain; Quakers,

Moravian, Mennoites dan Baptis.9

2. Berkurangnya Kekuasaan Paus

Pada saat belum terjadi reformasi Gereja, Paus adalah seorang raja dengan

Gereja sebagai negaranya. Paus sendiri memiliki kekuasaan di segala bidang

kehidupan, baik di bidang agama, politik, sosial, dan ekonomi. Hal ini dapat

terlihat, bahwa seorang Paus selain menjadi pemimpin tertinggi agama Katolik

Roma, ia juga seorang pemimpin perpolitikan yang ikut berperang dan

mengadakan perjanjian dengan negara lain, dan Paus pun melakukan pemungutan

pajak kepada rakyatnya. Namun, ketika gerakan reformasi Gereja Martin Luther

tersebar luas dengan didukung oleh ke sembilan puluh lima dalilnya, maka

kehidupan Paus mulai berubah.

Perubahan kehidupan seorang Paus sangat terlihat dalam hal kekuasaannya.

Kekuasaan seorang Paus mulai berkurang dan terbatas pada satu bidang saja, yaitu

bidang keagamaan. Sedangkan kekuasaan Paus di bidang yang lain mulai

memudar sedikit demi sedikit. Di dalam politik Eropa, suara seorang Paus hampir

9 Thomas Michel, op.cit., hlm. 94.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

155

sama sekali tidak didengarkan lagi. Cita-cita universal yang diinginkan

Gereja Katolik Roma pada jaman sebelum reformasi Gereja sudah tergeser sama

sekali oleh rasa nasionalisme yang tidak memberikan ruang gerak lagi bagi

kekuatan supranasional. Dalam hal ini, peranan Gereja Katolik Roma di lapangan

politik telah gulung tikar. Walaupun peranan Gereja Katolik Roma di lapangan

politik hampir tidak terlihat lagi, namun hal itu hanya sedikit merugikan Gereja

Katolik Roma, sebab dengan adanya permasalahan tersebut, maka Gereja Katolik

Roma lebih mampu memusatkan perhatian kepada tugas kerohanian dengan cara-

cara yang lebih sempurna.10

3. Muncul Teologi Kontroversiil

Bellarminus merupakan orang pertama yang memunculkan teologi

kontroversiil. Ia seorang biarawan yang berasal dari Ordo Yesuit. Teologi

kontrversiil ini merupakan cabang baru ilmu teologi dan menjadi ciri khas yang

menyelubungi Gereja Katolik Roma akibat gerakan reformasi Gereja Martin

Luther. Ilmu teologi kontroversiil ini disibukkan dengan cara polemik untuk

mengalahkan pendapat-pendapat Protestan. Kepustakaan yang sangat luas

membuktikan bahwa teologi berkembang dengan pesat. Teologi ini mencari

hubungan dengan Thomisme secara kritis, serta menggunakan metode-metode

ilmiah Humanisme, studi Alkitab modern, dan penyelidikan historis.11

Bellarminus sebagai reaksinya terhadap reformasi menyebabkan sifat yuridis

dan sentralisme Gereja Katolik menjadi lebih jelas lagi. Bellamirnus memberikan

sebuah rumusan definisi mengenai Gereja yaitu himpunan orang yang

10 W.L. Helwig, op.cit., hlm. 176. 11 Ibid., hlm. 177.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

156

dipersatukan oleh pengakuan iman Kristiani yang sama serta penerimaan

sakramen-sakramen yang sama, di bawah bimbingan gembala-gembala yang sah

dan terutama di bawah satu wakil Kristus: Paus di Roma. Juga ke lima pasal dari

“controverise generales”, Bellamirnus memberi gambaran Gereja yang sama:

1) Sabda Allah;

2) Kristus, kepala seluruh Gereja;

3) Paus, kepala Gereja yang berjuang;

4) Gereja baik dalam konsili maupun dalam penyebaran di seluruh dunia

5) Para anggota Gereja berjuang; rohaniwan, biarawan, awam.

Dengan Bellarminus, mulailah Gereja Katolik berusaha untuk memperlihatkan

dan membuktikan bahwa Gereja Katolik Roma adalah Gereja Kristus yang sejati.

Dengan demikian, Gereja menjadi suatu sistem yang berbentuk piramida, dan

Gereja tidak dilihat sebagai organisme yang diirikan oleh Kristus dan yang

kewibawaannya harus dipertahankan oleh Roh Kudus.12

4. Gereja Katolik Roma Melakukan Pembaharuan Rohani yang

Membangkitkan Semangat Baru

Bentuk kekuasaan lahir Gereja, yang kelihatan dari corak bangunan gaya

Barok yang sangat megah dan mewah, kini diimbangi oleh kehidupan batin. Hal

ini terlihatdari kesiapsiagaan dan kesungguhan hati para biarawan yang menganut

cita-cita Ignasius, serta didukung oleh Humanisme Kristiani. Bila pikiran Gereja

Katolik Roma, pada masa sebelum reformasi Gereja, sebagian besar berpusat pada

misteri Allah, maka pada jaman baru ini yang menjadi pemikiran Gereja Katolik

12 T. Jacobs, Dinamika Gereja, Yogyakarta, Kanisius, 1990,, hlm. 46-45.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

157

Roma adalah misteri manusia yang menanggung beban dosa asal, namun tetap

mampu mengarahkan dirinya kepada Allah.13

Setelah Konsili Trente memutuskan untuk didirikannya seminari-seminari,

maka para biarawan segera melaksanakannya. Pelaksanaan ini berawal dari Ordo

Yesuit untuk mendirikan seminari, maka para biarawan dari ordo lain segera

mengambil bagian untuk mendirikan seminari. Kegiatan pembaruan pendidikan

calon imam ini dapat terlihat jelas di Italia, yaitu Philipus Neri mendirikan sebuah

Oratorium pada tahun 1560. Oratorium adalah suatu konggregasi imam yang

memperluas pendidikan para calon imam. Kardinal Perancis de Berulle

memasukkan Oratorium di Perancis pada tahun 1613. Tiga puluh tahun

berikutnya, Yohanes Eudes dengan maksud yang sama mendirikan Konggregasi

Eudis. Sementara itu Vincentus a Paulo mendirikan Konggregasi Lazaris.14

Kaum rohaniwan paroki yang dididik dengan cara serupa itu, tidak sendirian

bertugas dalam mempertinggi taraf rohaniwan kaum beriman Katolik. Misi rakyat

pada waktu itu timbul atas jerih payah Ordo Yesuit. Sedangkan kaum Oratorian

terjun ke lapangan kerja secara langsung. Selain di bidang pendidikan para

calon imam, para imam dan rohaniwan ini juga prihatin pada nasib penduduk

pedesaan yang terlantar. Para imam dan para rohaniwan tersebut memberikan

pembinaan pengajaran rakyat, perawatan orang sakit serta pemberian bantuan

kepada orang miskin.

Gereja Katolik Roma terhadap Protestantisme yang berpaham adanya takdir

Allah yang mempertentangkan ketiadaan harga manusia dengan Allah yang Maha

13 Ibid. 14 Ibid., hlm. 178.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

158

Kuasa, Gereja Katolik Roma mengemukakan sakramen-sakramen kepada

umatnya. Sakramen bukan sebagai hadiah bagi kebajikan yang istimewa,

melainkan sakramen itu adalah sebagai alat Allah untuk memberi pertolongan

kepada kelemahan-kelemahan manusia.15

B. Dampak Reformasi Gereja bagi Eropa

Reformasi Gereja yang terjadi pada tahun 1517, banyak memberikan dampak

bagi perkembangan Eropa pada saat itu. Adapun dampak-dampak yang muncul

dengan adanya reformasi Gereja, antara lain:

1. Bidang Agama:

Di Eropa Tidak Ada Lagi Kesatuan Agama

Sebelum muncul gerakan reformasi Martin Luther, negara-negara di Eropa

merupakan satu kesatuan dalam bidang agama, yaitu menganut agama Katolik

Roma. Namun, setelah gerakan reformasi Gereja oleh Martin Luther, maka di

Eropa sudah tidak ada lagi kesatuan agama, sebab telah muncul agama-agama

baru yang memiliki pandangan teologisnya sendiri.

Kesatuan agama itu, kini hanya dapat ditemukan di masing-masing kerajaan

atau negara.Masing-masing kerajaan ini memiliki pemimpin negara sekaligus

menjadi pemimpin agama. Kesatuan politis dengan bermacam-macam agama

tidak terpikirkan oleh pemimpin negara. Prinsip “Unus rex, una liex, una fides”

masih menjadi prinsip dasar para pemimpin negara. Maksud dari prinsip ini

adalah bahwa seseorang yang tidak mengikuti agama mayoritas akan kehilangan

15 Ibid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

159

haknya, bukan hanya hak-hak politik, tetapi juga hak-hak sipil. Penerapan prinsip

dasar ini memang bervariasi, tetapi berlaku di lingkungan Katolik maupun

Protestan.16

Pemerintahan dalam bentuk kerajaan hanyalah satu-satunya pemerintahan

yang sah. Raja memperoleh kekuasaannya langsung dari Allah, dan hanya dari

Allah. Raja adalah gambaran Allah yang hidup, duduk di atas tahta Allah, raja

hanya bertanggung jawab kepada Allah. Tidak ada suatu kuasa di dunia, termasuk

Paus, parlemen, atau majelis umum untuk mengintervensi. Hal yang dituntut dari

bawahan raja adalah ketaatan mutlak.17

2. Bidang politik:

Terjadi Perang 30 Tahun di Jerman (1618-1648) yang Membuat Seluruh

Eropa Menderita

Pada tahun 1555, dalam Perdamaian Augsburg, Kaisar Karel V memberikan

hak kepada para pangeran untuk menentukan agama rakyat mereka, dan telah

memberitakan pengakuan kepada orang Lutheran maupun Katolik, tetapi tidak

mengakui Kalvinis. Kemudian pada tahun 1560, kaum Kalvinis mulai

memperoleh kemenangan yang berarti, tetapi dalam banyak hal orang Protestan

sendiri saling mengecam, seperti halnya antara orang Katolik dan Lutheran.

Jerman yang telah terpecah dari dalam, maka Jerman terbuka bagi pengaruh-

pengaruh bangsa Eropa yang lain.

Perang Tiga Puluh Tahun dimulai atas nama kepentingan agama, tetapi pada

kenyataannya merupakan perjuangan demi kekuasaan politik. Dari satu segi,

16 Fl. Hasto Rosariyanto, op.cit., hlm. 28. 17 Ibid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

160

perang tersebut merupakan perang saudara antara orang Jerman Protestan dan

Jerman Katolik. Dari segi lain, perang ini merupakan perang saudara yang

dilakukan oleh para pangeran Jerman dari kedua aliran agama melawan kaisar

mereka. Dari segi yang ketiga, perang ini merupakan perang internasional;

Perancis menantang keluarga Habsburg, orang Spanyol berusaha sekuat tenaga

mendapatkan kembali kekuasaannya atas Belanda, orang Skandinavia yang baru

saja bangkit berusaha mendapatkan bagian dari wilayah benua Eropa, dan bangsa-

bangsa yang berdiri di pinggir medan laga membantu salah satu pihak yang

berperang dengan uang, tentara dan perjanjian, dan terkadang membantu pihak

yang satu, kadang membantu pihak yang lain.18

Dalam pertempuran yang bersegi banyak ini pasukan dari enam kebangsaan

terlibat secara aktif, yaitu Jerman, Spanyol, Perancis, Bohemia, Denmark, dan

Swedia. Sedangkan pasukan yang lain, yaitu Inggris, Polandia, Skotlandia, dan

Transylvania, menyediakan pasukan bayaran yang anggotanya terdiri dari orang

Yunan, Turki, Italia, dan Belanda. Para jendral pasukan-pasukan itu, sering kali

adalah orang oportunis yang rakus dan suka berpetualang, orang yang tidak

mempunyai keyakinan agama, tanpa kesetiaan terhadap suatu negara, dan hanya

menginginkan upah berupa wilayah dan kekuasaan.19

Latar belakang kekacauan ini ialah kebencian berbagai bangsa terhadap

keluarga Habsburg, yang telah menguasai daerah-daerah yang berbatasan dengan

semua negara di Eropa. Sejak tahun 1556, keluarga Habsburg ini terbagi menjadi

dua cabang; Kaisar Karel V mewariskan Spanyol kepada putranya dan

18 Edith Simon dan Para Editor Putaka Time-Life, op.cit., hlm. 168. 19 Ibid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

161

mewariskan kekaisarannya kepada saudara laki-lakinya. Pada tahun 1619, Kaisar

Habsburg, Ferdinand II merangkap menjadi Raja Bohemia, yang kebanyakan

adalah kaum Lutheran. Orang-orang Bohemia mengganti kedudukan Ferdinand II

dengan seorang pangeran Protestan Jerman yang masih muda. Namun, Ferdinand

II dengan bantuan uang dari Paus dan pasukan dari Spanyol, mengirimkan tentara

ke Bohemia untuk menyingkirkan Pangeran Jerman dan mengembalikan tahta

Ferdinand II, serta untuk memulihkan agama Katolik di Jerman. Namun, keadaan

semakin kacau dengan hadirnya Raja Denmark yang datang membantu Pangeran

Jerman, sebab dengan memanfaatkan kekacauan yang sudah ada, Raja Denmark

berharap akan memperoleh tanah bagi putranya.

Dalam rangka untuk menegakkan kembali Gereja Katolik di Jerman, Kaisar

mengeluarkan Surat Perintah Restitusi, yang memerintahkan agar banyak milik

Gereja Katolik yang telah disita selama persengketaan sejak tahun 1552

dikembalikan. Perintah tersebut disambut dengan banyak perlawanan, tetapi

pasukan kekaisaran menjaga pelaksanaan perintah tersebut. Kemudian Raja

Swedia, dengan menawarkan diri kepada orang Protestan untuk menjadi

penyelamat iman, bergerak memasuki Jerman.20 Dengan demikian, kekacauan

internasional terus berlanjut.

Demikianlah peperangan berlangsung bertahun-tahun, dan bangsa-bangsa

bergantian melibatkan diri ke dalam persengketaan di tanah Jerman tersebut.

Ketika masalah keagamaan mulai mereda dan perjuangan untuk kekuasaan

semakin terlihat, Jerman mengalami perubahan pemikiran, di mana masalah

20 Ibid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

162

Protestan dan Katolik kehilangan maknanya yang meresahkan. Sedangkan

masalah orang-orang Perancis, Swedia dan Spanyol semakin panas. Kedatangan

Raja Swedia pada mulanya memberikan harapan dan keberanian bagi orang

Jerman, tetapi kemudian merasa terhina oleh kehadiran seorang raja asing serta

pasukan mancanegara di negeri Jerman. Kaisar Jerman memanfaatkan situasi ini

dan mencari dukungan orang Jerman dari kedua aliran agama dengan

menawarkan pencabutan Surat Perintah Restitusi sebagai imbalan atas bantuan

mereka melawan Swedia. Kini orang Jerman Katolik dan Protestan bersekutu

dengan Kaisar Katolik untuk melawan persekutuan yang terdiri dari Swedia yang

Protestan dan Perancis yang Katolik. Bahkan keluarga Habsburg berbalik

melawan sepupu mereka yang Katolik Spanyol, dan tidak lagi mendukung mereka

melawan orang Belanda yang memberontak.21

Para pasukan yang datang silih berganti mendatangi tanah Jerman, banyak

melakukan banyak tindakan keji, antara lain membunuh, merampok, membakar,

meninggalkan wabah kelaparan dan wabah penyakit, menggunakan rumah-rumah

penduduk sebagai markas tentara, dan menangkap wanita serta anak-anak untuk

dijadikan pelayan.

Pada tahun 1640, kota-kota yang ada di Jerman berubah menjadi puing-punig

dan desa menjadi lenggang, jalan-jalan rusak. Penduduk terpaksa makan dengan

anjing dan kuda, bahkan memakan mayat manusia. Pada tahun 1637, Kaisar

Karel V wafat, dan memberikan kekaisaran yang sudah hancur kepada putranya.

Orang-orang Jerman banyak menyerukan gencatan senjata, maka Kaisar

21 Ibid., hlm. 169.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

163

Jerman yang baru mulai mengadakan perundingan guna mengakhiri perang. Pada

bulan Desember 1644, di kota Westphalia diadakan pertemuan yang dihadiri oleh

para diplomat dari Spanyol, Perancis, Swedia, Belanda, Swiss, berbagai negara

bagian Italia dan Vatikan. Para diplomat ini berdebat selama empat tahun. Barulah

pada tanggal 24 Oktober 1648, Kaisar Jerman dan para diplomat ini sepakat untuk

menandatangani Perdamaian Westphalia, yang menjadi penyelesaian masalah

keagamaan. 22

Perdamaian Westphalia ini juga memberikan pengaruh dalam merombak peta

Eropa dan memperbaharui konsep hubungan internasional. Perjanjian tersebut

juga memperbaharui asas Perdamaian Augsburg yang menentukan wilayah-

wilayah agama, tetapi dengan mengakui aliran Kalvinis. Dan sejak saat itu, Gereja

Protestan dan Katolik dimantapkan.

3. Bidang Sosial:

Pengejaran Secara Gila-gilaan Terhadap Tukang Sihir

Pada abad ke-15 dan awal abad ke-16, tukang sihir merupakan hal yang biasa

di Eropa. Sudah tidak dipertanyakan bahwa setan ada di mana-mana, dan bahwa

beberapa orang menyerah pada bujukannya serta menjual jiwa mereka kepadanya.

Tujuan setan dalam jual beli yang amat menentukan ini ialah memberikan

kekuatan tertentu kepada tukang sihir yang baru berlatih sehingga mereka

sanggup mempengaruhi cuaca dan mencelakakan sesama orang. Kemalangan-

kemalangan yang terjadi, seperti; tukang bir yang tertumpah, panen yang gagal,

22 Ibid., hlm. 170.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

164

bayi yang menangis terus-menerus, atau istri yang jatuh cinta kepada lelaki yang

bukan suaminya. Semuanya merupakan bukti yang jelas bahwa tukang sihir

sedang melakukan pekerjaan iblis. Orang mengetahui bahwa sekali-sekali para

tukang sihir mengadakan pertemuan pada suatu Sabat Penyihir yang tidak

senonoh. Pada saat itu, para penyihir menyembah setan dan merayakan upacara

gila-gilaan bersama para pengikut setan, atau iblis-iblis kecil.23

Semangat keagamaan pada abad ke-16, terutama setelah terjadi gerakan

reformasi Gereja yang dilakukan oleh Martin Luther maka pengejaran terhadap

tukang sihir dilakukan secara gila-gilaan. Kesadaran rohani yang semakin tebal

pada Zaman Reformasi telah meningkatkan kepekaan terhadap kuasa kejahatan

(setan) yang selalu ada, sehingga kegilaan akan tukang sihir semakin meningkat,

bencana dan malapetaka apapun menyebabkan orang mengejar tukang sihir. Oleh

karena itu, orang yang satu dengan orang yang lain menjadi saling tidak percaya

dan saling mencurigai.

Pengejaran yang dilakukan tukang sihir ini semakin memuncak, di mana

adanya tuduhan bila melakukan sihir berarti mendapatkan hukuman.

Penghukuman ini memerlukan pengakuan dari orang yang dituduh sebagai tukang

sihir. Cara-cara yang dilakukan untuk memaksa pengakuan dari orang yang

tertuduh sebagai tukang sihir antara lain; meletakkan beban yang berat di atas

dada korban hingga si tukang sihir mengaku atau mati, menusukkan jarum di

bawah kuku, memasukkan kaki ke dalam api dan merentangkan tubuh di atas

papan siksaan.

23 Ibid., hlm. 163.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

165

Tukang sihir yang mengaku terkadang dibebaskan sesudah dicambuki, tetapi

tak jarang pula mereka dihukum mati dengan cara dibakar ke dalam api. Pada

pelaksanaan hukuman, tukang sihir dibawa atau diseret menuju tiang besar yang

didirikan di tempat umum dengan tumpukan kayu disekitarnya. Sementara korban

yang malang dibakar, orang-orang banyak yang menonton sambil bersorak-sorak

tanda setuju. Kejadian yang mengerikan terhadap para tukang sihir ini melanda

sebagian besar Eropa.

Perang yang bersemangat terhadap tukang sihir merupakan sebagian dari

suasana penuh takhyul yang meliputi masyarakat Eropa. Kebanyakan warganya

masih percaya akan hantu, ramalan, dan mantera. Tetapi sekelompok para ahli

pikir pada abad ke-16, yang terpengaruh oleh semangat ingin tahu renaisance dan

reformasi secara diam-diam mempelajari dunia yang benar-benar dapat mereka

lihat dan mereka raba.24

4. Bidang Ekonomi:

Muncul Kapitalisme sebagai Asas Perekonomian yang Dominan

Reformasi yang terjadi pada abad ke-16, ternyata turut memberikan pengaruh

perkembangan perekonomian di Eropa. Dengan adanya reformasi Gereja, yang

semula di bidang agama yang kemudian merembet ke bidang ekonomi, telah

membuka mata para penjelajah Eropa untuk memperluas cakrawala Eropa. Para

penjelajah yang tidak kenal takut dari Portugis dan Spanyol membuka jalur-jalur

perjalanan baru ke Timur, dan menemukan tanah-tanah baru, barang import dan

kekayaan baru mulai membanjiri pasar-pasar Eropa.

24 Ibid., hlm. 165.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

166

Rempah-rempah Asia yang amat berharga, yang semula didatangkan dengan

kafilah melalui Timur Dekat, kini diangkut melalui laut memutari Tanjung

Harapan, dan pusat perdagangan bergeser dari pelabuhan-pelabuhan di Laut

Tengah ke pelabuhan-pelabuhan di Atlantik. Muatan kapal yang paling penting

pada abad ke-16 adalah perak dan emas, barang ini mengalir dalam jumlah sangat

besar dari Dunia Baru jajahan Spanyol ke Pelabuhan Cadiz dan Seville. Pada

tahun 1650, jumlah logam mulia di Eropa telah menjadi tiga kali lipat, dan

demikian pula dengan harga-harga. Upah tidak dapat mengejar biaya hidup

sehingga inflasi memukul para penerima upah maupun kaum ningrat pemilik

tanah, karena harga sewa tanah telah ditetapkan oleh adat. Yang paling beruntung

dalam perubahan ekonomi ialah para pedagang dan kaum wiraswasta yang

melakukan usaha dengan barang dan uang. Dengan demikian, kapitalisme tumbuh

semakin subur, dan dikembangkan pula praktek perbankan yang lebih baik dan

teratur sehingga memungkinkan penggunaan kredit dalam jumlah besar.25

25 Ibid., hlm. 166.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

167

BAB VI

PENUTUP

Berdasarkan dari penelitian pustaka yang dilakukan oleh peneliti, maka hasil

penelitian tentang ”Peranan Martin Luther dalam Reformasi Gereja pada Abad ke-

16” adalah sebagai berikut:

1. Keadaan Gereja Katolik Roma pada abad ke-16 mengalami kekacauan dan

ketidakharmonisan. Penyebab kedua hal ini adalah terjadinya krisis

kewibawaan Paus (pertikaian antara Paus dengan Raja Perancis, penawanan

Paus di Avignon, skisma besar Gereja Barat, munculnya gerakan

konsiliarisme), terjadi krisis rohani dan merosotnya semangat keagamaan di

mana kehidupan keagamaan dipengaruhi oleh gejala percaya terhadap

takhayul, serta penyelewengan wewenang dalam Gereja Katolik Roma yang

dikarenakan banyaknya jumlah para rohaniwan sehingga kegiatan mereka

menjadi kurang, dan kurangnya pendidikan dan pengetahuan para rohaniwan.

2. Latar belakang munculnya Martin Luther sebagai reformator dalam reformasi

Gereja pada abad ke-16, tepatnya tahun 1517 adalah karena dipengaruhi oleh

dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang

dimaksud ialah bahwa di dalam diri Martin Luther terdapat keberanian dan

sikap kritis yang mendorongnya untuk berani mengambil sikap dalam

memprotes segala kemerosotan kehidupan rohani yang terjadi dalam Gereja

Katolik Roma. Sedangkan faktor eksternal yang dimaksud ialah bahwa Martin

Luther muncul sebagai reformator karena dipengaruhi oleh beberapa aspek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

168

kehidupan, yaitu aspek agama, sosial ekonomi, dan politik. Faktor eksternal

dalam bidang agama yaitu penjualan surat indulgensia dan iman Kristiani

yang makin menjauh dari Kitab Suci. Faktor eksternal bidang sosial

ekonomi yaitu kehidupan mewah para rohaniwan, kepercayaan masyarakat

kepada Allah merosot, dan banyaknya terjadi perbuatan tersebar di seluruh

penjuru Eropa. Faktor eksternal bidang politik yaitu sikap absolutisme Paus

yang menyalahgunakan wewenang kekuasaannya.

3. Antara Martin Luther dengan Gereja Katolik Roma memiliki perbedaan

mengenai pendapat masing-masing. Adapun yang menjadi perbedaan

pendapat antara Martin Luther dengan Gereja Katolik Roma antara lain,

berbeda mengenai pandangan dan pemahaman teologisnya, berbeda mengenai

sakramen Gereja, dan berbeda mengenai hirarki yang ada dalam Gereja.

Selain perbedaan, antara Martin Luther dengan Gereja Katolik Roma terdapat

persamaan dalam hal mengakui adanya Pernyataan Iman, 10 Perintah Allah,

dan Doa Bapa Kami; golongan rohniwan (uskup dan imam), menghormati

hari Sabat untuk memuliakan Allah, dan melakukan kegiatan misioner.

4. Reformasi Gereja yang dipelopori oleh Martin Luther memberikan dampak

bagi Gereja Katolik Roma dan bagi Eropa. Adapun dampak yang diberikan

reformasi Gereja bagi Gereja Katolik Roma antara lain; umat Katolik terpecah

ke dalam kelompok-kelompok (kelompok Katolik, Lutheran, Kalvinis,

Anglikan, dan Anabaptis), berkurangnya kekuasaan Paus, muncul teologi

kontroversiil, serta Gereja Katolik Roma melakukan pembaharuan rohani yang

membangkitkan semangat baru. Sedangkan dampak yang diberikan reformasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

169

Gereja bagi Eropa terbagi di dalam beberapa bidang yaitu; bidang agama,

bidang politik, bidang sosial, dan bidang ekonomi. Dampak reformasi Gereja

bagi Eropa dalam bidang agama adalah di Eropa tidak ada lagi kesatuan

agama. Dampak reformasi Gereja bagi Eropa dalam bidang politik adalah

dan terjadi Perang 30 Tahun di Jerman (1618-1648) yang membuat seluruh

Eropa menderita. Dampak reformasi Gereja bagi Eropa dalam bidang sosial

adalah pada masa itu terjadi pengejaran terhadap para tukang sihir yang

dilakukan secara gila-gilaan yang menggunakan cara- cara kejam dan

mengerikan. Sedangkan dampak reformasi Gereja bagi Eropa dalam bidang

ekonomi adalah munculnya sistem kapitalisme sebagai asas perekoniman yang

dominan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

170

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Berkhofer, Robert F.. 1966. A Behavioral Approach to Historical Analysis.

London.

Boehmer, Heinrich. 1957. Martin Luther: Road to Reformation, Muhlenberg

Press, England..

Collins, Gerald O dan Edward G. Farrugia. 2000. Kamus Teologi, Kanisius,

Yogyakarta.

Dangun, Save M... 1997. Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, LPKN, Jakarta.

Dister, Nico Syukur. 2004. Teologi Sistematika 1: Allah Penyelamat,

Kanisius, Yogyakarta.

__________. 2004. Teologi Sistematika 2: Ekonomi Keselamatan, Kanisius,

Yogyakarta.

Djohan Effendi. 1991. Agama-agama Manusia, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.

Eddy Kristiyanto. 2003. Visi Historis Komprehensif Sebuah Pengantar,

Kanisius, Yogyakarta.

__________. 2004. Reformasi dari dalam: Sejarah Gereja Zaman Modern,

Kanisius, Yogyakarta.

Embuiru, H.. 1961. Gereja Sepanjang Masa, Nusa Indah, Denpasar.

Gootschalk, Louis. 1986. Mengerti Sejarah (terj), Universitas Indonesia Press,

Jakarta.

Grosshans, Hans Peter. 2001. Luther, Kanisius, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

171

Haikal, H.. 1989. Renaissance dan Reformasi, Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan. Jakarta.

Hale, John R. dan Para Editor Pustaka Time-Life. 1984. Abad Besar Manusia:

Zaman Renaissance, Tira Pustaka, Jakarta.

Helwig, W.L.. 1974. Sejarah Gereja Kristus: Jilid 2, Kanisius, Yogyakarta.

Heuken, Adolf. 2004. Ensiklopedi Gereja Jilid III, Yayasan Cipta Loka Caraka,

Jakarta.

____________. 2005. Ensiklopedi Gereja Jilid VII, Yayasan Cipta Loka Caraka,

Jakarta.

____________. 2005. Ensiklopedi Gereja Jilid VIII, Yayasan Cipta Loka Caraka,

Jakarta.

____________. 2002. Spiritualittas Kristiani: Pemekaran Hidup Rohani Selama

Dua Puluh Abad, Yayasan Cipta Loka Caraka, Jakarta.

____________. 1989. Jalan Perkembangan Agama Kristen, Yayasan Cipta Loka

Caraka, Jakarta.

Jacobs, T.. 1990. Dinamika Gereja, Kanisius, Yogyakarta.

___________. 1990. Ignasius dan Kontra-Reformasi, dalam Majalah Rohani.

Keene, Michael. 2006. Kristianitas, Kanisius, Yogyakarta.

Kuntowijoyo. 2001. Pengantar Ilmu Sejarah, Yayasan Bentang Budaya,

Yogyakarta.

Kupper, Adam dan Jessica Kupper. 2000. Ensiklopedi Ilmu-ilmu Sosial, Edisi

Kedua, PT. Raja Gravindo Persada, Jakarta.

Laarhoven, Kleopas. 1977. Gereja Abadi, Offset, Gunungsitoli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

172

Liardon, Roberts. 2006. Jendral Tuhan: Gebrakan Para Pahlawan Reformasi

Iman, Metanoia, Jakarta.

Luther, Martin. 1971. Martin Luther: Kebebasan Seorang Kristen (terj), Depot

Buku Methodist, Pematang Siantar.

___________. 1994. Katekismus Besar Martin Luther (terj.), BPK Gunung Mulia,

Jakarta.

___________. 1957. Luther’s Works Volume 40: Church and Ministry,

Mulenberg Press, Philadelphia.

___________. The Later Years and Legacy, dalam Christian History Magazine

12,no. 3, vol. 39.

___________. 1960. Three Treatises, Fortress Press, Philadelphia.

Martasudjita, E.. 2003. Sakramen-sakramen Gereja, Kanisius, Yogyakarta.

Michel, Thomas. 2001. Pokok-pokok Iman Kristiani, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

Nicholas, Margareth dan Eddy Soetrisno. 2003. Seratus Tokoh Besar yang

Membentuk Sejarah Dunia, Intimedia dan Ladang Pustaka, Jakarta.

Nuzurul Zuriah. 2006. Metodologi Sosial dan Pendidikan Teori Aplikasi, Bumi

Aksara, Jakarta.

Plano, Jack C.. 1985. Kamus Analisa Politik, CV Rajawali, Jakarta.

Rausch, Thomas P.. 2001. Katolisisme: Teologi Bagi Kaum Awam, Kanisius,

Yogyakarta.

Rosariyanto, Fl. Hasto. 2001. Sejarah Gereja Umum II, Fakultas Teologi

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

173

Sartono Kartodirdjo. 1992. Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah,

Gramedia, Jakarta.

Simon, Edith dan Para Editor Pustaka Time-Life. 1980. Abad Besar Manusia:

Zaman Reformasi, Tira Pustaka, Jakarta.

Tanner, Norman P.. 2003. Konsili-konsili Gereja Sebuah Sejarah Singkat,

Kanisius, Yogyakarta.

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1990. Kamus Besar Bahasa

Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.

____________. 1983. Kamus Bahasa Indonesia Jilid II, Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan, Jakarta.

Wellem, F.D.. 1993. Riwayat Hidup Singkat Tokoh-tokoh dalam Sejarah Gereja.

BPK Gunung Mulia, Jakarta.

____________. 1994. Kamus Sejarah Gereja, BPK Gunung Mulia, Jakarta.

Sumber Internet:

Dian, “Pemisahan Diri Luther dari Roma” dalam http://www.dianweb.org/buku/

luther/htm/ , 8 September 2007.

Eddy Peter Purwanto, “Gereja Reformasi: Masih Perlukah Direformasi?” dalam

http://www.lrii.org/artikel.php?id., 8 September 2007. Jalal,“Reformasi dan Tafsir Ibrani” dalam http://www.jalal_center.com/index.php

?option=com_content&taks=view&id=110, 10 April 2007.

Nicko Hosea Layantara, “Kisah Nyata Martin Luther” dalam http://rinascente.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

174

tripod.com/kumpulan_journey2004/martinluther.htm., 10 April 2007 NN, “Gereja Lutheran” dalam http://www.gpdiworld.us/isi/others/sejarahgereja

.htm., 8 September 2007.

Tim Wikipedia, “Martin Luther” dalam http://id.wikipedia.org/wiki/martin_luther.

10 April 2007.

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

175

Lampiran 1

Gambar wajah Martin Luther

Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Martin_Luther, 10 April 2007.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

176

Lampiran 2

Gambar wajah kedua orang tua Martin Luther

Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Martin_Luther, 10 April 2007.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

177

Lampiran 3

The 95 Theses Martin Luther

Out of love for the truth and the desire to bring it to light, the following

propositions will be discussed at Wittenberg, under the presidency of the

Reverend Father Martin Luther, Master of Arts and of Sacred Theology, and

Lecturer in Ordinary on the same at the place. Wherefore he requests that those

who are unable to be present and debate orally with us, may do so by letter.

In the Name our Lord Jesus Christ. Amen.

1. Our Lord and Master Jesus Christ, when He said Poenitentiam agite, wiled

that the whole life of believers should be repentance.

2. This word cannot be understood to mean sacramental penance, i.e., confession

and satisfaction, which is administered.

3. Yet it means not inward repentance only; nay, there is no inward repentance

which does not outwardly work divers mortifications on the flesh.

4. The penalty (of sin), therefore, continues so long as hatred of self continues;

for this is the true inward repentance, and continues until our entrance into the

kingdom of heaven.

5. The pope does not intend to remit, and cannot remit any penalties other than

those which he has imposed either by his own authority or by that of the

Canons.

6. The pope cannot remit any guilt, except by declaring that it has been remitted

by God and by assenting to God’s remission; though, to be sure, he may grant

remission in cases reserved to his judgment. If his right to grant remission in

such cases were despises, the guilt would remain entirely unforgiven.

7. God remits guilt to no one whom He does not, at the same time, humble in all

things and bring into subjection to His vicar, the priest.

8. The penitential canons are imposed only on the living, and, according to them,

nothing should be imposed on the dying.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

178

9. Therefore the Holy Spirit in the pope is kind to us, because in his decrees he

always makes exception of the article of death and of necessity.

10. Ignorant and wicked are the doings those priests who, in the case of the dying,

reserve canonical penances for purgatory.

11. This changing of the canonical penalty to the penalty of purgatory is quite

evidently one of the tares that were sown while the bishops slept.

12. In former times the canonical penalties were imposed no after, but before

absolution, as tests of true contrition.

13. The dying are freed by death from all penalties; they are already dead to

canonical rules, and have a right to be released from them.

14. The imperfect health (of soul), that is to say, the imperfect love, of the dying

brings with it, of necessity, great fear; and the smaller the love, the greater is

the fear.

15. This fear and horror is sufficient of itself alone (to say nothing of other things)

to constitute the penalty of purgatory, since it is very near to the horror of

despair.

16. Hell, purgatory, and heaven seem to differ as do despair, almost-despair, and

the assurance of safety.

17. With souls in purgatory it seems necessary that horror should grow less and

love increase.

18. It seems unproved, either by reason or Scripture, that they are outside the state

of merit, that is to say, of increasing love.

19. Again, it seems unproved that they, or at least that all of them, are certain or

assured of their own blessedness, though we may be quite certain of it.

20. Therefore by “full remission of all penalties” the pope means not actually “of

all”, but only of those imposed by himself.

21. Therefore those preachers of indulgences are in error, who say that by the

pope’s indulgences a man is freed from every penalty.

22. Whereas he remits to souls in purgatory no penalty which, according to the

canons, they would have had to pay in this life.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

179

23. If it is at all possible to grant to any one the remission of all penalties

whatsoever, it is certain that this remission can be granted only to the most

perfect, that is, to the very fewest.

24. It must needs be, therefore, that the greater part of the people are deceived by

that indiscriminate and highsounding promise of release from penalty.

25. The power which the pope has, in a general way, over purgatory, is just like

the power which any bishop or curate has, in a special way, within his own

diocese or parish.

26. The pope does well when he grants remission to souls (in purgatory), not by

the power of the keys (which he does not possess), but by way of intercession.

27. They preach man who say that so soon as the penny jingles into the money-

box, the soul flies out (of purgatory).

28. It is certain that when the penny jingles into the money-box, gain and avarice

can be increased, but the result of the intercession of the Church is in the

power of God alone.

29. Who knows whether all the souls in purgatory wish to be bought out of it, as

in the legend of St. Severinus and Paschal.

30. No one is sure that his own contrition is sincere; much less that he has attained

full remission.

31. Rare as is the man that is truly penitent, so rare is also the man who truly buys

indulgences, i.e., such men are most rare.

32. They will be condemned eternally, together with their teachers, who believe

themselves sure of their salvation because they have letters of pardon.

33. Men must be on their guard against those who say that the pope’s pardons are

that inestimable gift of God by which man is reconciled to Him;

34. For these “graces of pardon” concern only the penalties of sacramental

satisfaction, and these are appointed by man.

35. They preach no Christian doctrine who teach that contrition is not necessary in

those who intend to buy souls out of purgatory or to buy confessionalia.

36. Every truly repentant Christian has a right to full remission of penalty and

guilt, even without letters of pardon.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

180

37. Every true Christian, whether living or dead, has part in all the blessings of

Christ and the Church; and this is granted him by God, even without letters of

pardon.

38. Nevertheless, the remission and participation (in the blessing of the Church)

which are granted by the pope are in no way to be despised, for they are, as I

have said, the declaration of divine remission.

39. It is most difficult, even for the very keenest theologians, at one and the same

time to commend to the people the abundance of pardons and (the need of)

true contrition.

40. True contrition seeks and loves penalties, but liberal pardons only relax

penalties and cause them to be hated, or at least, furnish an occasion (for

hating them).

41. Apostolic pardons are to be preached with caution, lest the people may falsely

think them preferable to other good works of love.

42. Christians are to be taught that the pope does not intend the buying of pardons

to be compared in any way to works of mercy.

43. Christians are to be taught that he who gives to the poor or lends to the needy

does better work than buying pardons;

44. Because love grows by works of love, and man becomes letter; but by pardons

man does not grow better, only more free from penalty.

45. Christians are to be taught that he who sees a man in need, and passes him by,

and gives (his money) for pardons, purchases not the indulgences of the pope,

but the indignation of God.

46. Christians are to be taught that unless they have more than they need, they are

bound to keep back what is necessary for their own families, and by no means

to squander it on pardons.

47. Christians are to be taught that the buying of pardons is a matter of free will,

and not of commandment.

48. Christians are to be taught that the pope, in granting pardons, needs, and

therefore desires, their devout prayer for him more than the money they bring.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

181

49. Christians are to be taught that the pope’s pardons are useful, if they not put

their trust in them; but altogether harmful, if through them they lose their fear

of God.

50. Christians are to be taught that if the pope knew the exactions of the pardon-

preaches, he would rather than St. Peter’s church should go to ashes, than that

it should be built up with the skin, flesh and bones of his sheep.

51. Christians are to be taught that it would be the pope’s wish, as it is his duty, to

give of his own money to very many of those from whom certain hawkers of

pardons cajole money, even though the church of St. Peter might have to be

sold.

52. The assurance of salvation by letters of pardon is vain, even though the

commissary, nay, even though the pope himself, were to stake his soul upon it.

53. They are enemies of Christ and of the pope, who bid the Word of God be

altogether silent in some Churches, in order that pardons may be preached in

others.

54. Injury is done the Word of God when, in the same sermon, an equal or a

longer time is spent on pardons that on this Word.

55. It must be the intention of the pope that if pardons, which are a very small

thing, are celebrated with one bell, with single processions and ceremonies,

then the Gospel, which is the very greatest thing, should be preached with a

hundred bells, a hundred processions, a hundred ceremonies.

56. The “treasures of the Church”, out of which the pope grants indulgences, are

not sufficiently named or known among the people of Christ.

57. That they are not temporal treasures is certainly evident, for many of the

vendors do not pour out such treasures so easily, but only gather them.

58. No are they the merits of Christ and the Saints, for even without the pope,

these always work grace for the inner man, and the cross, death, and hell for

the outward man.

59. St. Lawrence said that the treasures of the Church’s poor, but he spoke

according to the usage of the word in his own time.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

182

60. Without rashness we say that the keys of the Church, given by Christ’s merit,

are that treasure;

61. For it is clear that for the remission of penalties and of reserved cases, the

power of the pope is of itself sufficient.

62. The true treasure of the Church is the Most Holy Gospel of the glory and the

grace of God.

63. But this treasure is naturally most odious, for it makes the first to be last.

64. On the other hand, the treasure of indulgences is naturally most acceptable, for

it makes the last to be first.

65. Therefore the treasures of the Gospel are nets with which they now fish or the

riches of men.

66. The treasures of the indulgences are nets with which they now fish for the

riches of men.

67. The indulgences which the preachers cry as the “greatest graces” are known to

be truly such, in so far as they promote gain.

68. Yet they are in truth the very smallest graces compared with the grace of God

and the piety of the Cross.

69. Bishops and curates are bound to admit the commissaries of apostolic pardons,

with all reverence.

70. But still more are they bound to strain all their eyes and attend with all their

ears, lest these men preach their own dreams instead of the commission of the

pope.

71. He who speaks against the truth of apostolic pardons, let him be anathema and

accursed!

72. But he who guards against the lust and license of the pardon-preachers, let him

be blessed!

73. The pope justly thunders against those who, by any art, contrive the injury of

the traffic in pardons.

74. But much more does he intend to thunder against those who use the pretext of

pardons to contrive the injury of holy love and truth.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

183

75. To think the papal pardons so great that they could absolve a man even if he

had committed an impossible sin and violated the Mother of God-this is

madness.

76. We say, on the contrary, that the papal pardons are not able to remove the very

least of venial sins, so far as its guilt is concerned.

77. It is said that even St. Peter, if he were now pope, could not bestow greater

graces; this is blasphemy against St. Peter and against the pope.

78. We say, on the contrary, that even the persent pope, and any pope at all, has

greater graces at his disposal; to wit, the Gospel, powers, gifts of healing, etc.,

as it is written in I Corinthians xii.

79. To say that the cross, emblazoned with the papal arms, which is set up (by the

preachers of indulgences), is of equal worth with the Cross of Christ, is

blasphemy.

80. The bishops, curates and the theologians who allow such talk to be spread

among the people, will have an account to render.

81. This unbridled preaching of pardons makes it not easy matter, even for learned

men, to rescue the reverence due to the pope from slander, or even from the

shrewd questionings of the laity.

82. To wit:--“Why does not the pope empty purgatory, for the sake of holy love

and of the dire need of the souls that are there, if he redeems an infinite

number of souls for the sake of miserable money with which to build a

Church? The former reasons would be most just; the latter is most trivial”.

83. Again:--“Why are mortuary and anniversary masses for the dead continued,

and why does he not return or permit the withdrawal of the endowments

founded on their behalf, since it is wrong to pray for the redeemed?”

84. Again:--“What is this new piety of God and the pope, that for money they

allow a man who is impious and their enemy to buy out of purgatory the pious

soul of a friend of God, and do not rather, because of that pious and beloved

soul’s own need, free it for pure love’s sake?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

184

85. Again:--“Why are the penitential cannons long since in actual fact and through

disuse abrogated and dead, now satisfied by the granting of indulgences, as

though they were still alive and in force?”

86. Again:--“Why does not the pope, whose wealth is to-day greater than the

riches of the richest, build just this one church of St. Peter with his own

money, rather than with the money of poor believers?”

87. Again:--“What is it that the pope remits, and what participation does he grant

to those who, by perfect contrition, have a right to full remission and

participation?”

88. Again:--“What greater blessing could come to the church than if the pope

were to do a hundred times a day what he now does once, and bestow on every

believer these remissions and participations?”

89. “Since the pope, by his pardons, seeks the salvation of souls rather than

money, why does he suspend the indulgences and pardons granted heretofore,

since these have equal efficacy?”

90. To repress these arguments and scruples of the laity by force alone, and not to

resolve them by giving reasons, is to expose the church and the pope to the

ridicule of their enemies, and to make Christians unhappy.

91. If, therefore, pardons were preached according to the spirit and mind of the

pope, all these doubts would be readily resolved; nay, they would no exist.

92. Away, then, with all those prophets who say to the people of Christ, “Peace,

peace”, and there is no peace!

93. Blessed be all those prophets who say to the people of Christ, “Cross, cross”,

and there is no cross.

94. Christians are to be exhorted that they be diligent in following Christ, their

Head, through penalties.

95. And thus be confident of entering into heaven rather through many

tribulations, than trough the assurance of peace.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

185

terjemahan

95 Dalil Martin Luther

Atas kecintaan dan kepedulian akan kebenaran, dan dengan tujuan untuk

mencapainya, hasil-hasil pemikiran berikut ini akan menjadi bahan dari sebuah

diskusi publik di Wittenberg yang akan dipimpin oleh Pastor Martin Luther,

Augustian, Magister Artium, Magister Theologi, dan dosen theologi di tempat

tersebut. Ia juga meminta siapa pun yang tidak dapat hadir dalam perdebatan

tersebut secara lisan dapat juga mendebat secara tertulis.

Dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin.

1. Ketika Tuhan dan Rabi Kita Yesus Kristus Berkata,”Bertobatlah”,Dia

Menghendaki agar seluruh kehidupan kaum beriman menjadi pertobatan.

2. Kata ini tidak bisa dianggap mengacu pada sakramen pengampunan dosa

(yakni pengakuan dan penebusan dosa) yang dilakukan oleh para imam.

3. Lagi pula artinya tidak hanya terbatas pada pertobatan dalam hati seseorang,

karena tidak ada pertobatan batiniah yang tidak disertai dengan tanda-tanda

yang kelihatan dalam berbagai bentuk penyangkalan daging.

4. Selama kebencian akan diri sendiri tetap ada (pertobatan batiniah yang sejati),

hukuman atas dosa berlangsung terus, yakni sampai kita memasuki kerajaan

surga.

5. Paus tidak mempunyai keinginan ataupun kuasa untuk mengurangi hukuman

selain daripada yang telah dijatuhkan menurut kebijakannya sendiri ataupun

menurut hukum gereja.

6. Paus tidak dapat mengampuni kesalahan, tetapi hanya menyatakan dan

meneguhkan bahwa kesalahan itu telah diampuni oleh Allah, atau, paling jauh,

ia dapat mengampuninya dalam hal-hal yang berada di bawah tanggung

jawabnya. Kecuali untuk hal-hal tersebut, kesalahan tetap tidak diampuni.

7. Allah tidak pernah mengampuni kesalahan seseorang tanpa, pada saat yang

bersamaan, membuatnya tunduk dengan penuh kerendahan hati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

186

8. Dogma-dogma penebusan dosa hanya berlaku bagi manusia yang masih

hidup, dan, menurut dogma-dogma itu sendiri, tidak satu pun yang berlaku

bagi orang yang sudah meninggal dunia.

9. Oleh karena itu, Roh Kudus, yang bekerja di dalam diri Paus, menunjukkan

kebaikan kepada kita, karena ternyata peraturan-peraturan Paus selalu berhenti

berlaku pada saat kematian, atau pada orang yang tengkuk dan keras hati.

10. Merupakan tindakan yang salah, akibat ketidaktahuan, bila imam-imam tettap

memberlakukan hukuman berdasarkan hukum gereja pada orang yang

meninggal dunia yang berada di dalam api penyucian.

11. Bila hukuman berdasarkan hukum gereja diubah dan diberlakukan pada api

penyucian, itu jelas adalah benih lalang yang ditaburkan ketika para uskup

sedang tidur.

12. Pada masa yang lalu, hukuman berdasarkan hukum gereja dijatuhkan bukan

setelah, melainkan sebelum absolusi (penghapusan dosa oleh imam setelah

pengakuan dosa) dinyatakan; dan dimaksudkan untuk menguji adanya

penyesalan yang sungguh-sungguh.

13. Kematian membebaskan orang dari semua hukuman; mereka bahkan sudah

mati terhadap hukum-hukum gereja, dan tidak lagi terikat olehnya.

14. Kesalehan atau kasih yang tidak sempurna dalam diri orang yang akan

meninggal dunia pasti disertai dengan ketakutan yang hebat, dan semakin

kecil kasi, semakin besar ketakutan itu.

15. Ketakutan atau kengerian ini saja cukup (tanpa menyebutkan hal-hal yang

lain) untuk menunjukkan api penyucian, karena itu sudah sangat mendekati

kengerian akibat tidak adanya harapan.

16. Tampaknya ada perbedaan yang sama antara neraka, api penyucian, dan surga

seperti antara tanpa-harapan, ketidakpastian, dan kepastian akan keselamatan.

17. Sesungguhnya, penderitaan jiwa-jiwa dalam api penyucian seharusnya

berkurang dan kemurahan meningkat secara proposional.

18. Selain itu, tampaknya tidak terbukti, berdasarkan alasan atau ayat mana pun,

bahwa jiwa-jiwa tersebut berada di luar keadaan diberkati, atau tidak dapat

bertumbuh dalam anugerah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

187

19. Dan juga, tampaknya tidak terbukti bahwa mereka selalu merasa yakin dan

percaya akan keselamatan, meskipun kita sendiri sangat yakin akan hal itu.

20. Karena itu, Paus, ketika berbicara tentang “penghapusan total semua

hukuman” bukan memaksudkan “semua” dalam arti sesungguhnya, melainkan

hanya yang dijatuhkan olehnya saja.

21. Sebab itu, para pengkhotbah indulgensi keliru ketika mereka mengatakan

bahwa dengan indulgensi Paus seseorang dibebaskan dan diselamatkan dari

segala hukuman.

22. Tentu saja, ia tidak dapat menghapuskan hukuman jiwa di dalam api

penyucian yang oleh hukum gereja dinyatakan harus dijalani dalam hidup ini.

23. Jika memang mungkin memberikan penghapusan total kepada seseorang, pasti

hanya kepada yang paling sempurna, yaitu kepada yang sangat sedikit.

24. Jika demikian, berarti bahwa sebagian besar orang telah tertipu oleh janji

pembebasan dari hukuman yang tidak membeda-bedakan dan tidak muluk-

muluk itu.

25. Kuasa yang sama seperti yang Paus jalankan secara umum atas api penyucian

dijalankan secara khusus oleh setiap uskup dalam keuskupannya dan iman

dalam wilayah keimamamnya.

26. Paus berbuat benar bila ia memberikan pengurangan hukuman kepada jiwa-

jiwa di dalam api penyucian melalui doa syafaat atas nama mereka, dan bukan

dengan kuasa kunci-kunci (yang tidak dimilikinya).

27. Tidak ada otoritas ilahi untuk mengkhotbahkan bahwa begitu uang

bergemerincing di dalam peti, jiwa di dalam api penyucian pun bebas.

28. Yang mungkin adalah bahwa, ketika uang bergemerincing di dalam pei,

ketamakan dan kerakusan bertambah; tetapi hasil dari doa syafaat gereja

tergantung pada kehendak Allah.

29. Siapa yang tahu apakah semua jiwa di dalam api penyucian mau dilepaskan

mengingat apa yang dikatakan oleh St. Severinus dan St. Paskal?

30. Tidak ada orang yang yakin tentang realitas penyesalannya sendiri, apalagi

bahwa ia mendapat pengampunan total.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

188

31. Orang yang membeli indulgensi dengan sungguh-sungguh sama jarangnya

dengan orang yang sungguh-sungguh menyesal (benar-benar amat jarang).

32. Semua orang yang percaya bahwa mereka memiliki kepastian keselamatan

melalui surat indulgensi, akan dihukum selama-lamanya, bersama-sama

dengan guru-guru mereka.

33. Kita harus benar-benar waspada terhadap mereka yang mengatakan bahwa

indulgensi Paus adalah karunia ilahi yang tidak ternilai, dan bahwa dengannya

manusia diperdamaikan dengan Allah.

34. Karena pengampunan yang diberikan oleh indulgensi-indulgensi tersebut

hanya berhubungan dengan hukuman-hukuman dari “penebusan” sakramental

yang ditetapkan oleh manusia.

35. Adalah tidak sesuai dengan doktrin Kristiani untuk mengkhotbahkan dan

mengajarkan bahwa mereka yang menebus jiwa-jiwa dari api penyucian atau

membeli izin-izin pengakuan dosa tidak perlu bertobat dari dosa-dosa mereka

sendiri.

36. Setiap orang Kristen yang sungguh-sungguh bertobat, akan menikmati

pengampunan total atas hukuman dan kesalahan, dan ini diberikan kepadanya

tanpa surat indulgensi.

37. Seorang Kristen sejati, hidup atau mati, memperoleh berkat dari Kristus dan

gereja; dan ini dianugerahkan oleh Allah meski tanpa surat pengampunan

dosa.

38. Tetapi, pengampunan dan dispensasi Paus sama sekali tidak boleh dipandang

rendah, karena sebagaimana telah dikatakan, hal-hal itu mendeklarasikan

pengampunan ilahi.

39. Sangat sulit, bahkan bagi para ahli teologi yang paling terpelajar untuk

memuji di depan umat tentang rahmat besar yang terkandung dalam

indulgensi, sementara pada waktu yang sama, memuji pertobatan sebagai

suatu kebajikan.

40. Seorang pendosa yang sungguh-sungguh menyesa akan mencari, dan sangat

menginginkan hukuman atas dosa-dosanya; sedangkan banyaknya indulgensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

189

menumpulkan hati nurani manusia, dan cenderung membuat mereka

membenci hukuman.

41. Indulgensi Paus hanya boleh dikhotbahkan dengan sangat berhati-hati, supaya

orang tidak memperoleh pengertian yang keliru, dan menganggapnya lebih

baik daripada perbuatan-perbuatan baik lainnya, yaitu perbuatan-perbuatan

kasih.

42. Patutlah kepada orang-orang Kristen diajarkan bahwa Paus sama sekali tidak

bermaksud agar pembelian indulgensi disebandingkan dengan cara apa pun

dengan perbuatan-perbuatan kasih.

43. Patutlah kepada orang-orang Kristen diajarkan bahwa kalau seseorang

memberikan sesuatu kepada orang miskin, atau meminjamkan uang kepada

orang yang membutuhkannya, ia berbuat lebih baik, ketimbang kalau ia

membeli surat indulgensi.

44. Oleh karena perbuatan kasih, kasih bertambah dan manusia bertambah baik,

hanya saja lebih bebas dari hukuman.

45. Patutlah kepada orang-orang Kristen diajarkan bahwa ia yang melihat orang

yang memerlukan bantuan tetapi tidak berbuat apa-apa, meskipun ia

membayar uang untuk surat indulgensi, tidak memperoleh manfaat apapun

dari pengampunan Paus, tetapi hanya mendatangkan murka Allah.

46. Patutlah kepada orang-orang Kristen diajarkan bahwa, kecuali jika mereka

mempunyai lebih daripada yang mereka butuhkan, mereka harus menyimpan

apa yang dibutuhkan untuk keluarga mereka sendiri, tidak menghambur-

hamburkannya untuk surat indulgensi.

47. Patutlah kepada orang-orang Kristen diajarkan bahwa pembelian surat

indulgensi bersifat sukarela, dan tidak ada kewajiban untuk melakukannya.

48. Patutlah kepada orang-orang Kristeb diajarkan bahwa Paus dalam

memberikan indulgensi, lebih membutuhkan dan lebih menginginkan doa

yang tulus bagi dirinya ketimbang uang yang mereka bawa.

49. Patutlah kepada orang-orang Kristen diajarkan bahwa indulgensu Paus hanya

berguna jika orang tidak bergantung padanya, tetapi teramat berbahaya jika

melaluinya orang kehilangan rasa takut mereka akan Allah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

190

50. Patutlah kepada orang-orang Kristen diajarkan bahwa jika Paus mengetahui

pemerasan yang dilakukan oleh para penghotbah indulgensi, ia lebih memilih

gerea St. Petrus jadi abu, ketimbang gereja itu dibangun dengan kulit, daging

dan tulang domba-dombanya.

51. Patutlah kepada orang-orang Kristen diajarkan bahwa Paus akan bersedia,

sebagaimana seharusnya jika diperlukan untuk menjual gereja St. Petrus, dan

memberikan pula uangnya sendiri kepada banyak dari mereka yang telah

ditipu uangnya oleh para pedagang pengampunan dosa.

52. Kepastian keselamatan dengan surat-surat pengampunan dosa adalah sia-sia,

meskipun Paus sendiri mempertaruhkan nyawanya demi keabsahan surat-surat

tersebut.

53. Mereka yang melarang sama sekali firman Allah dikhotbahkan di beberapa

gereja dengan tujuan agar indulgensi dapat dikhotbahkan di gereja-gereja lain

adalah musuh-musuh Kristus dan Paus.

54. Firman Allah dirugikan jika dalam khotbah yang sama, waktu yang sama atau

lebih panjang digunakan untuk indulgensi daripada untuk firman itu.

55. Haruslah menjadi keinginan Paus bahwa jika indulgensi (urusan-urusan yang

sangat sepele) dirayakan dengan satu lonceng, satu prosesi, atau satu upacara,

maka Injil (urusan yang amat penting) harus dikhotbahkan dengan iringan

seratus lonceng, seratus prosesi, dan seratus upacara.

56. Perbendaharaan gereja, di mana Paus membagikan indulgensi kurang

dibicarakan atau diketahui di antara umat Kristus.

57. Bahwa perbendaharaan tersebut tidak bersifat sementara adalah jelas dari fakta

bahwa banyak para pedagang yang tidak memberikannya dengan bebas, tetapi

hanya mengumpulkannya.

58. Bukan pula kebajikan Kristus dan para orang kudus, karena tanpa Paus pun,

kebajikan-kebajikan tersebut selalu mengerjakan anugerah di dalam manusia

batiniah, dan mengerjakan Sali, kematian, dan neraka di dalam manusia

jasmaniah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

191

59. St. Lauerensius mengatakan bahwa kaum miskin adalah perbendaharaan

gereja, tetapi ia menggunakan istilah itu sesuai dengan kebiasaan pada

zamannya.

60. Kita tidak gegabah bila mengatakan bahwa kunci-kunci gereja yang

dilimpahkan oleh kebajikan Kristus adalah perbendaharaan itu.

61. Karena jelas bahwa untuk pengurangan hukuman dan kasus-kasus khusus,

kuasa Paus sendiri cukup.

62. Perbendaharaan sejati gereja ialah Injil yang Mahasuci tentang kemuliaan dan

rahmat Allah.

63. Tetapi, perbendaharaan ini tentu saja sangat tidak disukai, karena membuat

yang pertama menjadi yang terakhir.

64. Sebaliknya, perbendaharaan indulgensi tentu saja yang paling dapat diterima,

karena membuat yang terakhir menjadi yang pertama.

65. Oleh karena itu, perbendaharaan Injil merupakan jala yang dahulu kala mereka

gunakan untuk menjala orang-orang kaya.

66. Perbendaharaan indulgensi adalah jala yang sekarang mereka gunakan untuk

menjala kekayaan orang.

67. Surat-surat indulgensi yang para pedagang teriakkan sebagai “anugerah yang

terbesar”, dianggap sebagai sebenarnya, sebuah cara favorit untuk

mendapatkan uang;

68. Namun, hal itu tidak dapat dibandingkan dengan anugerah Allah serta kasih

yang dibuktikan melalui salib.

69. Para uskup dan rekan-rekannya berkewajiban untuk menerima para pengawas

indulgensi Paus dengan penuh hormat.

70. Tetapi, mereka lebih berkewajiban lagi untuk mengawasi dengan ketat serta

mengikuti dengan cermat agar orang-orang itu tidak berbuat sesuka hati

mereka, dan melakukan apa yang ditugaskan oleh Paus.

71. Terkutuklah orang yang mengingkari sifat rasuli dari indulgensi;

72. Sebaliknya, diberkatilah orang yang berhati-hati terhadap kesewenang-

wenangan serta kebebasan dari perkataan-perkataan pedagang surat

pengampunan dosa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

192

73. Dengan cara yang sama, Paus sepantasnya mengucilkan mereka yang

berusaha untuk merusak proses jual-beli indulgensi.

74. Terlebih lagi, agar sesuai dengan pandangan-pandangannya, mengucilkan

mereka yang menggunakan dalih indulgensi untuk merencanakan sesuatu

yang merusak kasih dan kebenaran yang suci.

75. Adalah bodoh untuk menganggap bahwa indulgensi Paus memiliki kuasa yang

begitu besar sehingga dapat membebaskan seseorang, bahkan jika ia telah

melakukan dosa yang tidak dapat diampuni dan menghina ibu Tuhan.

76. Kami menyatakan yang sebaliknya, dan menegaskan bahwa penghapusan dosa

dari Paus tidak dapat menghapus dosa-dosa yang teringan sekalipun sejauh

menyangkut rasa penyesalan.

77. Bila dikatakan bahwa St. Petrus pun, jika ia adalah Paus sekarang tidak dapat

memberikan anugerah yang lebih besar, itu adalah penghujatan terhadap St.

Petrus dan Paus.

78. Kami menyatakan yang sebaliknya, dan menegaskan bahwa ia dan Paus

manapun juga memiliki anugerah-anugerah yang lebih besar, yakni Injil,

kuasa rohani, karunia untuk menyembuhkan, dan lain-lain sebagaimana

dinyatakan dalam 1 Korintus 12.

79. Mengatakan bahwa salib yang dihiasi simbol kepausan mempunyai nilai yang

sama dengan salib Kristus adalah penghujatan.

80. Para uskup, rekan-rekan mereka, serta para teolog yang membiarkan kabar

semacam itu sampai tersebar di antara umat harus mau

mempertanggungjawabkannya.

81. Khotbah yang tidak terkendali tentang indulgensi membuat orang-orang yang

terpelajar menjadi sulit untuk menjaga respek terhadap Paus atas tuduhan-

tuduhan palsu, atau paling tidak dari kecaman-kecaman tajam kaum awam.

82. Mereka menanyakan, misalnya, mengapa Paus tidak mengosongkan api

penyucian demi kasih (hal yang paling suci) dan karena kebutuhan yang utama

dari jiwa mereka? Hal ini secara moral akan merupakan yang terbaik dari

segala alasan. Sementara itu, ia melepaskan banyak sekali jiwa demi uang,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

193

suatu hal yang paling tidak abadi demi untuk membangun gereja St. Petrus,

sebuah tujuan yang sangat tidak penting.

83. Lagi, mengapa misa penguburan dan hari peringatan bagi yang meninggal

dunia terus dilakukan? Dan mengapa Paus tidak mengembalikan atau

mengizinkan untuk dikembalikan sumbangan yang dikumpulkan untuk tujuan-

tujuan tersebut bila berdoa bagi yang sudah ditebus adalah salah?

84. Lagi, apakah ini adalah jenis belas kasihan yang baru dari Allah dan Paus, di

mana orang yang tidak beriman, seorang musuh Allah diperkenankan

membayar uang untuk membebaskan dari api penyucian satu jiwa orang

beriman, seorang sahabat Allah, sementara jiwa yang saleh dan dicintiai itu

tidak boleh dilepaskan tanpa pembayaran, demi kasih, dan semata-mata karena

kebutuhannya akan penebusan?

85. Lagi, mengapa hukum-hukum gereja tentang penebusan dosa yang

sebenarnya, entah tidak dipraktekkan, atau pada hakekatnya sudah lama usang

dan mati? Mengapa itu sekarang masih digunakan untuk menerapkan

hukuman berupa uang, melalui pemberian indulgensi, seolah-olah semua

hukum tentang pertobatan itu masih sepenuhnya berlaku?

86. Lagi, karena penghasilan Paus sekarang lebih besar daripada yang terkaya dari

orang-orang kaya, mengapa ia tidak membangun Gereja St. Petrus dengan

uangnya sendiri, bukan dengan uang orang-orang percaya yang miskin?

87. Lagi, apa yang Paus ampuni atau bebaskan dari orang-orang yang dengan

pertobatan mereka yang sempurna mempunyai hak untuk memperoleh

pengampunan atau dispensasi total?

88. Lagi, tentunya akan lebih baik bagi gereja jika Paus memberikan

pengampunan dan dispensasi tersebut, tidak sekali seperti sekarang, tetapi

seratus kali sehari, untuk kebaikan setiap orang-orang percaya yang miskin?

89. Jika Paus melalui indulgensi menginginkan keselamatan jiwa-jiwa, bukan

uang, lalu mengapa ia menangguhkan surat-surat serta indulgensi yang

sebelumnya, padahal itu mempunyai pengaruh yang sama?

90. Pertanyaan-pertanyaan ini adalah masalah hati nurani yang serius bagi kaum

awam. Membungkamnya secara paksa saja, dan tidak menyelesaikannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

194

dengan memberi alasan-alasan, berarti membiarkan gereja dan Paus menjadi

bahan tertawaan musuh-musuh mereka, dan membuat umat Kristen tidak

bahagia.

91. Oleh karena itu, kalau saja indulgensi dikhotbahkan sesuai dengan roh dan

pikiran Paus, semua keraguan ini akan dengan mudah diatasi, dan tentunya

tidak ada lagi.

92. Maka, tidak ada lagi nabi-nabi yang berkata kepada umat Kristus, “Damai

sejahtera! Damai sejahtera!”, tetapi tidak ada damai sejahtera.

93. Salam kepada semua nabi yang berkata kepada umat Kristus, “Salib, salib”,

tetapi tidak ada salib.

94. Setiap orang Kristen harus disadarkan agar tekun dalam mengikut Kristus,

sang kepala, meski harus menempuh siksa, kematian, dan api neraka.

95. Dan dengan demikian, mereka lebih yakin akan memasuki pintu surga melalui

berbagai penderitaan ketimbang melalui suatu jaminan perdamaian yang

palsu.

Sumber: Roberts Liardon, 2006, Jendral Tuhan: Gebrakan Para Pahlawan Reformasi

Iman, Jakarta, Metanoia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

195

Lampiran 4

KItab Suci yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman

Sumber: http;//en.wikipedia.org/wiki/Martin_Luther, 10 April 2007.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

196

Lampiran 5

Tempat Martin Luther mendapatkan pengalaman menaranya

Sumber: http;//en.wikipedia.org/wiki/Martin_Luther, 10 April 2007.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

197

Lampiran 6

Pintu Gereja Witttenberg, di pintu inilah Martin Luther menempelkan ke 95

tesisnya

Sumber: http;//en.wikipedia.org/wiki/Martin_Luther, 10 April 2007.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

198

Lampiran 7

Pernyataan Iman (Kredo)

Aku percaya akan Allah,

Bapa yang mahakuasa,

Pencipta langit dan bumi, dan akan Yesus Kristus,

Putranya yang tunggal, Tuhan kita,

Yang dikandung dari Roh Kudus,

Dilahirkan oleh Perawan Maria,

Yang menderita sengsara dalam pemerintahan Ponsius Pilatus,

Disalibkan, wafat dan dimakamkan,

Yang turun ke tempat penantian, pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati,

yang naik ke surga,

Duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Mahakuasa,

Dari sittu Ia akan datang mengadili orang yang hidup dan yang mati,

Aku percaya akan Roh Kudus,

Gereja Katolik yang kudus,

Persekutuan para kudus,

Pengampunan dosa,

Kebangkitan badan,

Kehidupan kekal,

Amin

Sumber:

Michael Keene, 2006, Kristianitas, Yogyakarta, Kanisius..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

199

Lampiran 8

10 Perintah Allah

1. Jangan ada padamu Allah lain di hadapan-Ku.

2. Jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu dengan tidak hormat.

3. Ingatlah dan kuduskanlah hari libur Allah.

4. Hormatilah ayah ibumu.

5. Jangan membunuh.

6. Jangan berzinah.

7. Jangan mencuri.

8. Jangan mengucap saksi dusta tentang sesamamu.

9. Jangan mengingini rumah sesamamu.

10. Jangan mengingini istrinya, hambanya laki-laki atau hambanya

perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dimiliki

sesamamu.

Sumber:

Martin Luther, 1994, Katekismus Besar Martin Luther, Jakarta, BPK Gunung

Mulia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

200

Lampiran 9

Doa Bapa Kami

Bapa kami yang ada di surga,

Dikuduskanlah nama-Mu,

Datanglah kerajaan-Mu,

Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga,

Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya,

Dan ampunilah kami, akan kesalahan kami,

Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami,

Janganlah membawa kami ke dalam percobaan,

Tetapi bebaskanlah kami daripada yang jahat,

Amin.

Sumber:

Martin Luther, 1994, Katekismus Besar Martin Luther, Jakarta, BPK Gunung

Mulia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

201

Lampiran 10a

Makna Lambang Lutheran: Salib digambarkan di atas hati, keduanya terletak pada bunga mawar Palestina.

Bunga mawar itu adalah suatu symbol dari Mesias. Lingkaran sekeliling pertanda untuk kekekalan. Seluruhnya gambar pada lambing menandai kepercayaan akan

Tuhan.(Secara puisi Martin Luther menuliskan: Hati orang Kristen bersandar pada bunga mawar, sambil di bawah salib, hati berteduh)

Sumber:

Martin Luther, 1971, Kebebasan Seorang Kristen terj., Jakarta, Depot Buku-buku Methodist, hlm. 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

202

Lampiran 10b

Peta penyebaran agama akibat reformasi gereja yang dilakukan oleh Martin Luther pada tahun 1517

Sumber: http://www.altavista.com/image/results?itag=ody&q=reformation+europe&mik=photo&mik=graphic&mip=all&mis=all&miwxh=all, 26 November 2007.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

203

SILABUS BERBASIS KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Mata Pelajaran : Sejarah Satuan pendidikan : SMP Kelas, Semester : VIII / 1 Tahun pelajaran : 2007/ 2008 Standar Kompetensi : Memahami proses kebangkitan nasional.

Kompetensi Dasar

Materi Pokok Indikator Pengalaman Belajar Penilaian Waktu Sumber bahan

Jenis tagihan

Bentuk tagihan

Contoh tagihan

Menjelaskan proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat, serta pengaruh yang ditimbulkan di berbagai daerah. (Penyebaran agama Kristiani)

Penyebaran agama Kristen oleh Martin Luther yang mereformasi Gereja pada abad ke-16.

Mendeskripsikan keadaan Gereja Katolik pada abad ke-16.

Siswa dapat mendeskripsikan keadaan Gereja Katolik pada abad ke-16 melalui studi pustaka dan diskusi kelompok.

Non tes

• Laporan hasil diskusi (untuk siswa)

• Lembar

observa-si (untuk guru).

• Siswa menyerahkan laporan hasil diskusi tentang bagaimana keadaan Gereja Katolik pada abad ke-16.

• Lihat lembar observasi tentang aktivitas siswa selama pembelajaran

(RPP).

2x 45 menit

H. Embuiru, 1961, Gereja Sepanjang Masa, Denpasar, Nusa Indah. W.L. Helwig, 1974, Sejarah Gereja Kristus: Jilid 2, Yogyakarta, Kanisius. Hans Peter Grosshans, 2001, Luther, Yogyakarta, Kanisius

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

204

Menyebutkan faktor-faktor penyebab Martin Luther sebagai reformator dalam reformasi Gereja pada abad ke-16 (1517-1546). Membandingkan pendapat antara Martin Luther dan Gereja Katolik Roma.

Siswa dapat menyebutkan faktor-faktor penyebab Martin Luther sebagai reformator dalam reformasi Gereja pada abad ke-16 melalui studi pustaka, diskusi kelompok, dan presentasi. Siswa dapat membandingkan pendapat antara Martin Luther dan Gereja Katolik Roma melalui studi pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan presentasi.

Non tes Non tes

• Laporan hasil diskusi (untuk siswa).

• Lembar

observa-si (untuk guru).

• Laporan

hasil diskusi (untuk siswa).

• Siswa menyerahkan laporan hasil diskusi tentang faktor-faktor penyebab Martin Luther menjadi reformator dalam reformasi Gereja pada abad ke-16.

• Lihat lembar observasi tentang aktivitas siswa selama pembelajaran

(RPP). • Siswa

menyerahkan laporan hasil diskusi tentang perbandingan pendapat antara Martin Luther dan Gereja Katolik

Roberts Liardon, 2006, Jendral Tuhan: Gebrakan Para Pahlawan Reformasi Iman, Jakarta, Metanoia. Michael Keene, 2006, Kristianitas, Yogyakarta, Kanisius. Martin Luther, 1994, Katekismus Besar Martin Luthe (terj), Jakarta, BPK Gunung Mulia. Adolf Heuken, 2004, Ensiklopedi Gereja Jilid VII, Jakarta, Yayasan Cipta Loka Caraka Edith Simon dan Para Editor Pustaka Time-Life, 1980, Abad Besar Manusia: Zaman Reformasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

205

Menganalisis dampak reformasi Gereja pada abad ke-16 bagi Gereja Katolik Roma dan bagi Eropa.

Siswa dapat menganalisis dampak reformasi Gereja pada abad ke-16 bagi Gereja Katolik Roma dan bagi Eropa melalui studi pustaka, diskusi kelompok, eksplorasi internet, dan presentasi.

Non Tes

• Lembar

observa-si (untuk guru)

• Laporan

hasil diskusi (untuk siswa).

• Lembar

observa-si (untuk guru

Roma. • Lihat lembar

observasi tentang aktivitas siswa selama pembelajaran

(RPP). • Siswa

menyerahkan laporan hasil diskusi tentang dampak reformasi Gereja pada abad ke-16 bagi Gereja Katolik Roma dan bagi Eropa.

• Lihat lembar observasi tentang aktivitas siswa selama pembelajaran(RPP).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

206

Menyimpulkan dan merefleksikan pelajaran penting yang bisa diambil dari peranan Martin Luther dalam reformasi Gereja pada abad ke-16.

Menyimpulkan dan merefleksikan pelajaran penting yang bisa diambil dari peranan Martin Luther dalam reformasi Gereja pada abad ke-16 melelui studi pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan presentasi..

Tes Tertulis

Jelaskan peranan Martin Luther dalam reformasi Gereja pada abad ke-16!

Mengetahui, Yogyakarta,17 Desember 2007 Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Karsosastro Utomo Elisabeth Ramadi Martine

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

207

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Nama Sekolah : SMP

Mata Pelajaran : Sejarah

Kelas/Semester : VIII/I

Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit

___________________________________________________________________________________________________________

A. Standar Kompetensi

Memahami proses kebangkitan nasional.

B. Kompetensi Dasar

Menjelaskan proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat, serta pengaruh yang ditimbulkan di berbagai daerah.

(Penyebaran agama Kristiani)

C. Indikator

• Mendeskripsikan keadaan Gereja Katolik Roma pada abad ke-16.

• Menyebutkan faktor penyebab Martin Luther sebagai reformator dalam reformasi Gereja pada abad ke-16 (1517-1546).

• Membandingkan pendapat antara Martin Luther dan Gereja Katolik Roma.

• Menganalisis dampak reformasi Gereja pada abad ke-16 bagi Gereja Katolik dan bagi Eropa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

208

D. Materi Pokok

Penyebaran agama Kristen oleh Martin Luther sebagai pencetus pertama reformasi Gereja pada abad ke-16.

E Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Pendahuluan

a. Guru mengabsen siswa satu persatu.

b. Guru melakukan tanya jawab seputar hal yang berkaitan dengan Martin Luther, reformasi, dan Gereja.

c. Guru mendeskripsikan secara singkat bahan ajar yang dipelajari.

2. Kegiatan Inti

a. Siswa dibagi ke dalam kelompok dan setiap kelompok terdiri 4 siswa, dan diberi nomor 1 sampai 4.

b. Setiap siswa dalam kelompok tersebut diberi permasalahan yang berbeda.

Permasalahan kelompok 1:

Bagaimanakah keadaan Gereja Katolik Roma pada abad ke-16 ?

Permasalahan kelompok 2:

Jelaskan faktor yang menyebabkan Martin Luther menjadi reformator dalam reformasi Gereja pada abad ke-16 !

Permasalahan kelompok 3:

Buatlah bagan perbandingan pendapat antara Martin Luther dan Gereja Katolik Roma!

Permasalahan kelompok 4:

Jelaskan dampak-dampak dari reformasi Gereja bagi Gereja Katolik dan bagi Eropa!

c. Setiap siswa membahas permasalahan yang menjadi tugasnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

209

d. Setiap siswa yang membahas masalah yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan

masalah mereka.

e. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli, tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian menyampaikan kepada teman-

teman satu kelompoknya tentang masalah yang mereka kuasai.

f. Guru memberi klarifikasi dan penguatan.

3. Kegiatan Akhir

a. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang diajarkan selama pelajaran berlangsung.

b. Guru memberikan tambahan nilai (bonus nilai) kepada kelompok yang memperoleh hasil baik.

c. Guru mengadakan refleksi dengan meminta pendapat siswa tentang cara belajar hari ini, bertanya jawab untuk pemahaman

hasil belajar.

F. Media dan Sumber Belajar

1. Media

Handout, foto kopi, buku paket, gambar, peta, floppy disc.

2. Sumber Belajar

Embuiru, H, 1961, Gereja Sepanjang Masa, Denpasar, Nusa Indah.

Grosshans, Hans Peter, 2001, Luther, Yogyakarta, Kanisius.

Heuken, Adolf, 2004, Ensiklopedi Gereja Jilid VII, Jakarta, Cipta Loka Caraka.

Helwig, W.L., 1974, Sejarah Gereja Kristus Jilid 2, Yogyakarta, Kanisius.

Keene, Michael, 2006, Kristianitas, Yogyakarta, Kanisius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

210

Liardon, Roberts, 2006, Jendral Tuhan: Gebrakan Para Pahlawan Reformasi Iman, Jakarta, Metanoia.

Luther, Martin, 1994, Katekismus Besar Martin Luther (terj), Jakarta, BPK Gunung Mulia.

Simon, Edith dan Para Editor Pustaka Time-Life, 1980, Abad Besar Manusia: Zaman Reformasi, Jakarta, Tira Pustaka.

G. Penilaian

1. Penilaian Proses

Alat penilaian : Lembar observasi tentang aktivitas siswa selama di kelas.

Bentuk : Format penilaian.

Kegiatan yang

diamati

Nama

Orien-

tasi

Menge-

muka-

kan

penda-

pat

Kerja

sama

Presen-

tasi

hasil

Penga-

juan

perta-

nyaan

Tangga-

pan per-

tanyaan

Tang-

gung

jawab

Jumlah

skor Kete-

rangan

Skala Nilai 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

Dst.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · Pada umumnya, kehidupan rohani masyarakat Abad Pertengahan sangat didominasi oleh Gereja. Kebudayaan Gereja Latin dalam Abad

211

Keterangan skala nilai: 4 = Sangat Baik 2 = Cukup

3 = Baik 1 = Kurang

2. Penilaian Hasil

Alat penilaian : Non Tes.

Bentuk penilaian : Laporan Hasil Diskusi.

Butir soal :1. Bagaimana keadaan Gereja Katolik pada abad ke-16?

2. Sebut dan jelaskan faktor pendorong Martin Luther sebagai reformator dalam reformasi Gereja pada abad ke-16!

3. Buatlah bagan perbandingan pendapat antara Martin Luther dan Gereja Katolik Roma!

4. Sebut dan jelaskan dampak dari reformasi Gereja bagi Gereja Katolik dan Eropa!

Alat penilaian : Tes.

Bentuk penilaian : Tertulis

Butir soal : Jelaskan peranan Martin Luther dalam reformasi Gereja pada abad ke-16!!

Yogyakarta, 17 Desember 2007

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Bidang Studi

Karsosastro Utomo Elisabeth Ramadi Martine

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI