gerakan irigasi bersih “merti tirta … dan kerjasama kegiatan yang telah dilakukan: (1) peyusunan...
TRANSCRIPT
Profil
GERAKAN IRIGASI BERSIH
“MERTI TIRTA AMARTANI” KABUPATEN BANTUL
Keputren, Pleret, Bantul, Jogjakarta
etersediaan air irigasi berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil pertanian.Penurunan kualitas air dapat menurunkan kuantitas dan kualitas produk pertanian. Perkembangan wilayah
di Indonesia membuat lokasi permukiman, pasar tradisional dan kawasan komersial semakin dekat dengan jaringan irigasi. Kondisi ini kemudian menimbulkan tercemarnya saluran irigasi oleh buangan air limbah dan sampah rumah tangga. Situasi ini juga terjadi di Kabupaten Bantul.Bertambahnya penduduk, pemukiman dan kawasan komersial yang tidak diimbangi pelayanan persampahan serta rendahnya kesadaran masyarakat, membuat saluran irigasi tercemar oleh sampah rumah tangga. Berpijak dari situasi tersebut, Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) se Kabupaten Bantul dengan difasilitasi oleh Fakultas Tekonologi Pertanian Universitas Gadjah Mada, menginisiasi gerakan untuk meningkatkan pemeliharaan saluran irigasi agar terbebas dari pencemaran sampah.
Kronologi Terbentuknya Gerakan Irigasi Bersih (GIB) Dalam pertemuan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian pada Desember 2012 di Jogjakarta, para petani Bantul menyampaikan protes terhadap meningkatnya pencemaran sampah di saluran irigasi yang nampaknya belum ada penyelesaiannya baik dari pihak pemerintah maupun petani. Berdasarkan laporan tersebut, pengamat irigasi dari Fakultas Teknologi Pertanian (Prof. Sigit Supadmo Arif dan Bayudono, M.Sc) bersama dengan seluruh GP3A di Kabupaten Bantul membentuk Gerakan Irigasi Bersih yang dinamakan “Merti Tirta Amartani”. Pada tanggal 26 Maret 2013, berlokasi di Bendung Tegal, Dusun Sriharjo, Kecamatan Imogiri dicanangkan Gerakan Irigasi Bersih dengan dukungan Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul. Pencanangan ini bersamaan dengan perayaan Hari Air Dunia 2013 di Yogyakarta. Hadir dalam pencanangan tersebut 40 GP3A se Kabupaten Bantul, wakil dari Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Pertanian, Bappenas, dan SKPD terkait di DIY dan Bantul. Gerakan Irigasi Bersih memiliki slogan “Gerakan Irigasi Bersih dari Jogjakarta untuk Indonesia”. .
K
Tujuan
Secara umum, GIB-MTA bertujuan untuk
mengedukasi dan memberdayakan
masyarakat untuk menjaga dan
meningkatkan kualitas lingkungan sebagai
bagian dari budaya. Sedangkan secara
khusus, GIB-MTA bertujuan untuk
meningkatkan pengembangan masyarakat
dalam pemeliharaan saluran irigasi sebagai
bagian pengurangan pencemaran dan
peningkatan ketersediaan air sehingga dapat
peningkatan hasil pertanian.
Misi
Misi dari Gerakan Irigasi Bersih adalah:
(1) Peningkatan kepedulian masyarakat
yang tinggal di dekat sungai dan saluran
irigasi untuk menjaga kebersihan dan
kesehatan;
(2) Belajar bersama dan pengembangan
masyarakat;
(3) Pengembangan pengelolaan sampah;
(4) Menjaga saluran irigasi dan sungai;
(5) Meningkatkan kepedulian masyarakat
secara berkelanjutan.
Visi
Misi dari Gerakan Irigasi Bersih adalah:
(1) Mendukung peningkatan budaya hidup
bersih dan sehat di masyarakat agar
tercipta kualitas lingkungan yang baik;
(2) Mengembangkan sistem irigasi bersih
sebagai upaya pemeliharaan irigasi
untuk menciptakan ketepatan, kuantitas
dan kualitas air irigasi bagi peningkatan
produksi pertanian.
Motto Dari GIB-MTA untuk negeri Kali bersih menunjang irigasi Irigasi terbebas dari polusi Hemat, merata dan terbebas dari
bencana Kepengurusan dan Susunan Organisasi Dewan Pengawas: 1. Lasio Saifudin (Ketua Puspita Hati) 2. Supardiyono (GP3A - Dokaran) 3. Warijo (GP3A - Tegal Kiri)
Pengurus Harian
Ketua : Drs. Sunardi Wiyono Wakil Ketua : Ngatijo BA
Sekretaris : Purwadi Wakil Sekretaris : Muh. Adnan Bendahara : Sriyana Wakil Bendahara : Rajiman Humas :
Mashuri (GP3A - Merdika) Sarjono (GP3A - Satuhu) Imam Suyuti (GP3A - Merdika) Zaini (GP3A - Karang Ploso) Mujianto (GP3A - Nglaren)
Anggota GIB-MTA adalah 40 GP3A se-Kabupaten Bantul yang dibagi menjadi 4 Koordinator Wilayah. GIB-MTA telah memperoleh pengesahan sebagai Badan Humum Nasional dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor: AHU-0013950.AH.01.07.TAHUN 2015.
Kegiatan dan Kerjasama Kegiatan yang telah dilakukan:
(1) Peyusunan kepengurusan dan pembagian wilayah kerja;.
(2) Konsolidasi internal pada tingkat Korordinator Wilayah dan GIB-MTA;
(3) Pembersihan saluran irigasi secara berkala dalam rangka MapakToya;
(4) Bekerjasama dengan instansi pemerintah, TNI, Universitas, Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM), dan pihak lainnya yang menaruh perhatian terhadap sumber daya air
dan pertanian, dan;
(5) Pelaksanaan dan penelusuran budaya cinta air.
Kerjasama dan kegiatan bersama yang dilakukan diantaranya:
(1) Bersama instansi Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul seperti Dinas Sumber Daya Air,
Dinas Pekerjaan Umum,Dinas Pertanian dan Kehutanan, pengelola pasar, unsur
Kecamatan dan Desa, dan SKPD DIY melakukan pembersihan saluran irigasi.
(2) Bersama Universitas Gadjah Mada dan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta
membangun kerjasama dengan mencoba mengkaji dan menggali potensi partisipasi
petani dan budaya yang dapat digunakan untuk penyadaran masyarakat.
(3) . Bersama Komunitas Untuk Jogja (KUJ) merancang kegiatan pendampingan GP3A,
kelompok tani/wanita tani untuk mengolah sampah plastik.
(4) . Bersama unsur TNI di Kodim 0729/Bantul melakukan pembersihan saluran irigasi di
berbagai lokasi.
(5) Bersama dengan PG. Madukismo membersihkan saluran irigasi di sekitar lokasi PG.
Keputren, Pleret, Bantul, Jogjakarta c.p. Sunardi Wiyono
P: +628562892028 E-mail: [email protected] www. gerakanirigasibersih.or.id