laporan - gerakanirigasibersih.or.id · kata pengantar ketua gerakan irigasi bersih – merti tirta...

64
LAPORAN SATU TAHUN GERAKAN IRIGASI BERSIH MERTI TIRTA AMARTANI KABUPATEN BANTUL MARET 2013 – MARET 2014 “Dari Yogya untuk Indonesia” .

Upload: dinhthien

Post on 03-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN SATU TAHUN GERAKAN IRIGASI BERSIH MERTI TIRTA AMARTANI

KABUPATEN BANTUL

MARET 2013 – MARET 2014

“Dari Yogya untuk Indonesia”

.

Laporan Satu Tahun Gerakan Irigasi Bersih Merti Tirta Amartani

Kabupaten Bantul, Maret 2013 – Maret 2014

Copyright © 2014 Gerakan Irigasi Bersih Merti Tirta Amartani, Bantul, DIY

Penulis:

Dede Sulaeman

Sigit Supadmo Arif

Bayudono

Sunardi Wiyono

Saran sitasi:

Sulaeman, D. Arif, SS. Bayudono. Wiyono, S. 2014. Laporan Satu Tahun Gerakan Irigasi Bersih

Merti Tirta Amartani Kabupaten Bantul, Maret 2013 – Maret 2014. Bantul: Gerakan Irigasi Bersih

Merti Tirta Amartani.

Gerakan Irigasi Bersih Merti Tirta Amartani

Dusun Keputren, Desa Pleret, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul

Daerah Istimewa Yogyakarta

e-mail: [email protected]

i

KATA PENGANTAR

Ketua Gerakan Irigasi Bersih – Merti Tirta Amartani

Assalamualaikum wr.wb.

Pada kesempatan yang sangat baik ini, yaitu pada peringatan satu tahun Gerakan Irigasi

Bersih di Kabupaten Bantul, perkenankan kami melalui laporan ini menyampaikan laporan

kegiatan yang sudah kami kerjakan dalam mewujudkan cita-cita kami melalui Gerakan

Irigasi Bersih Merti Tirta Amartani (GIB-MTA).

Bermula dari adanya permasalahan yang kami hadapi, yaitu banyaknya sampah dan

benda-benda lain di saluran irigasi yang menghambat pemberian air ke petak-petak

sawah kami, sehingga mempengaruhi produksi pertanian yang sebelumnya dapat kami

andalkan untuk mendukung ketersediaan pangan di Kabupaten Bantul. Dengan bantuan

dari Alumni Fakultas Teknologi Pertanian UGM (FTP UGM) dan dari dinas terkait dari

Pemerintah Kabupaten Bantul, masyarakat petani yang bergabung dalam Gabungan

Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) di Kabupaten Bantul kemudian bersepakat untuk

secara bersama-sama dan berkelanjutan akan membersihkan saluran irigasi dari sampah

atau benda-benda yang menghambat pengaliran air irigasi.

Kesepakatan tersebut kami wujudkan dalam bentuk suatu gerakan yang kami ikrarkan

menjadi Gerakan Irigasi Bersih (GIB), dan karena tergelitik oleh kenangan masa lalu di

mana air irigasi yang jernih mengalir dengan lancar di saluran irigasi yang terjaga

kebersihannya dan dirawat dengan penuh kepedulian, yang kemudian menghasilkan

panenan yang melimpah, maka untuk mengingat budaya leluhur dalam menjaga

kebersihan air dan saluran irigasi, kami menambahkan nuansa lokal dengan nama Merti

Tirta Amartani (MTA) sehingga untuk Kabupaten Bantul, nama gerakan kami menjadi

Gerakan Irigasi Bersih Merti Tirta Amartani, yang berarti pula “Gerakan untuk Menjaga

dan Melestarikan Kemanfaatan Air”.

ii

Selama setahun ini, kami menyadari masih belum banyak yang kami kerjakan karena

kami lebih memfokuskan kepada konsolidasi organisasi gerakan, karena kami harus

mengkoordinir 40 GP3A dengan 313 P3A. Namun sungguh tidak kami perkirakan bahwa

gerakan ini mendapatkan dukungan baik dari GP3A maupun dari instansi lain, seperti dari

Kodim 0729 Bantul yang secara rutin bersama-sama kami membersihkan saluran irigasi.

Kami menyadari bahwa permasalahan yang kami hadapi, dihadapi pula oleh para petani

di daerah irigasi lainnya di seluruh tanah air. Oleh sebab itu, kami sangat berharap bahwa

yang telah kami rintis di Kabupaten Bantul akan diikuti oleh para petani pemakai air di

Indonesia. Dengan pemikiran tersebut, tidak terlalu berlebihan apabila kami juga

mencanangkan semangat “Gerakan Irigasi Bersih, dari Yogyakarta untuk Indonesia”.

Pada kesempatan ini, kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang

telah membantu kami dalam melaksanakan program GIB MTA, diantaranya;

1. Ibu Bupati Bantul beserta jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul, terutama

Dinas Sumber Daya Air dan Dinas Pertanian;

2. Bapak Komandan Kodim 0729 Bantul beserta jajarannya;

3. Para Alumni FTP UGM;

4. Bapak Fajar beserta Komunitas Untuk Jogja (KUJ);

5. Para pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

Kami menyadari bahwa program yang kami laksanakan masih jauh dari sempurna, dan

untuk itu kami mohon bimbingan dan arahan dari para pihak terkait.

Semoga Allah yang Maha Pengasih dan Maha Pemurah meridloi apa yang kami kerjakan

saat ini dan mewujudkan apa yang menjadi cita-cita kami.

Wassalamualaikum wr.wb.

Bantul, Maret 2014

Ketua Gerakan Irigasi Bersih Merti Tirta Amartani

Sunardi Wiyono

iii

SAMBUTAN

Alumni Fakultas Teknologi Pertanian – Universitas Gadjah Mada

Bermula dari ide beberapa rekan Alumni Fakultas Teknologi Pertanian Universitas

Gadjah Mada, untuk melaksanakan sesuatu kegiatan yang bermanfaat bagi

masyarakat secara langsung, sebagai salah satu pemenuhan janji kami kepada

Almamater kami, Universitas Gadjah Mada, sebagaimana tersurat dalam hymne

kami;

………………

Bagi kami almamater kuberjanji setia

Kupenuhi dharma bakti untuk ibu pertiwi

……………..

Nampaknya sudah digariskan oleh Sang Maha Pengatur, kami dipertemukan

dengan beberapa tokoh petani pemakai air di Kabupaten Bantul, yang mengalami

kesulitan dalam mengatur air irigasi karena saluran irigasi mereka tertutup sampah

dan benda-benda lainnya. Setelah melalui beberapa kali diskusi dengan mereka,

akhirnya disepakati untuk mengadakan kegiatan serentak dalam bentuk

pembersihan sampah dalam upaya pelestarian saluran irigasi. Gerakan ini

kemudian dikenal sebagai Gerakan Irigasi Bersih Merti Tirta Amartani (GIB-MTA)

yang pencanangannya dilaksanakan bersamaan dengan Peringatan Hari Air Dunia

tahun 2013 Daerah Istimewa Yogyakarta, yang dipusatkan di Bendung Tegal Bantul

pada tanggal 29 Maret 2013.

Dalam membantu para petani pemakai air yang tergabung dalam Gabungan Petani

Pemakai Air (GP3A) kami taat pada prinsip bahwa posisi kami adalah “…tut wuri

handayani”, kami membatasi diri dalam membantu agar mereka mempunyai

kemampuan untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri. Hanya masyarakat

sendirilah yang mampu menolong diri mereka sendiri.

iv

Setahun telah berlalu, banyak yang sudah dikerjakan oleh rekan-rekan kami para

anggota GP3A dalam melaksanakan program GIB-MTA, namun masih lebih banyak

lagi yang harus dikerjakan. Kami sangat menghargai bantuan dari banyak pihak

dalam pelaksanaan gerakan tersebut, diantaranya dari Komando Distrik Militer 0729

Bantul, dari Bupati Bantul beserta jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul,

dan dari para pihak lainnya yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.

Sesuai dengan semangat mereka “Gerakan Irigasi Bersih, dari Yogyakarta untuk

Indonesia” nampaknya model gerakan ini mulai diadaptasikan di daerah-daerah

lain. Ini dibuktikan dengan banyaknya permintaan untuk memberikan penjelasan

mengenai GIB di daerah-daerah yang lain, demikian juga banyak petani maupun

petugas irigasi yang bermaksud untuk berkunjung ke Bantul untuk mempelajari GIB.

Demikian sambutan kami pada Peringatan Satu Tahun Gerakan Irigasi Bersih di

Kabupaten Bantul. Semoga Tuhan selalu melimpahkan rakhmatNya kepada kita

semua.

Yogyakarta, Maret 2014.

Ketua Keluarga Alumni Teknologi Pertanian UGM

BAYUDONO

v

SAMBUTAN

Kepala Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul/

Ketua Pelaksana Peringatan Hari Air Dunia 2014 Kabupaten Bantul

Kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan hidup saat ini mengalami penurunan.

Salah satunya dapat diketahui dari banyaknya sampah yang dibuang tidak pada tempatnya.

Kebiasaan buruk membuang sampah ke saluran irigasi akan berdampak pada kelancaran

irigasi dan mengganggu lingkungan. Hal tersebut mengakibatkan pelaksanaan operasi dan

pemeliharaan irigasi kurang maksimal yang akhirnya akan mempengaruhi produksi pertanian.

Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, perlu upaya bersama pelaku di bidang

pengairan untuk menyamakan pemikiran, kebijakan, sikap dan tindakan serta komitmen

dalam mewujudkan ketersediaan air bersih/air irigasi yang cukup dan lancar, dengan

mengilhami hari air dunia tahun ini merupakan momentum yang tepat untuk Kabupaten Bantul

menggugah kembali program “Gerakan Irigasi Bersih (GIB)” atau oleh anggota Gabungan

Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) diterjemahkan menjadi “Merti Tirta Amartani”.

Pada peringatan Hari Air Dunia tahun ini dengan tema “energy and water” merupakan kedua

kalinya diperingati di Kabupaten Bantul dengan motor penggerak dari Gabungan

Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) yang didukung olah Dinas PUP-ESDM Provinsi DIY,

BBWS Serayu Opak, Dinas Sumber Daya Air kabupaten Bantul dan Fakultas Teknologi

Pertanian UGM. Adapun kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan:

1. Pada tanggal 22 s.d 28 Maret 2014 akan diselenggarakan gerakan Irigasi Bersih se-

Kabupaten Bantul di masing-masing koordinator wilayah GIB yang didukung oleh Kodim

0729/Bantul, Kecamatan, Desa, Satgas Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul dan

masyarakat sekitar;

2. Lomba penjor dari bahan dedaunan yang akan diikuti oleh masing-masing koordinator

wilayah GIB pada tanggal 29 Maret 2014;

3. Untuk puncak acara pada tanggal 29 Maret 2014 akan diadakan pagelaran wayang kulit di

Balai Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri.

Akhir kata kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada pihak yang terlibat

dalam peringatan hari air dunia tahun 2014.

Bantul, Maret 2014

Kepala Dinas Sumber Daya Air/

Ketua Pelaksana HAD 2014

Ir. IGN. YULIANTO, MT

vi

RINGKASAN EKSEKUTIF

Sektor pertanian menjadi andalan kegiatan dan penunjang pengembangan perekonomian di

Kabupaten Bantul. Hal ini ditunjukkan dengan sumbangan sektor pertanian terhadap PDRB tahun

2009 hingga 2011 mencapai rata-rata 23,53% dari PDRB Kabupaten Bantul dan berada di atas

sektor-sektor lainnya seperti industri pengolahan 16,26%, perdagangan, hotel dan restoran

19,96%, dan jasa 13,36%.

Sebagai penunjang kegiatan pertanian, dari luas wilayah Kabupaten Bantul sebesar 50.685

hektar, kawasan pertanian lahan basah (sawah/wetland) dan lahan kering (tegalan/dryland)

mencapai 18.571 hektar atau setara dengan 36,64% luas wilayah, sehingga menjadi daerah

penyumbang produksi padi DIY bahkan Nasional.

Produksi padi sawah Kabupaten Bantul tahun 2012 mencapai 204.959 ton dari luasan lahan

panen 30.064 hektar, dan menyumbang 21,7% produksi padi di DIY. Produktivitas tanaman padi

mencapai 6,8 ton/hektar yang berada di atas rata-rata produktivitas tanaman padi di DIY dan

Nasional yang sebesar 6,18 ton/hektar dan 5,9 ton/hektar.

Untuk mencapai hasil yang baik, budidaya tanaman padi perlu didukung oleh berbagai faktor

produksi seperti bibit, pupuk, pengendali hama dan penyakit, dan air irigasi. Sebagai salah satu

faktor produksi, sistem irigasi harus baik dan handal untuk menyediakan air irigasi yang tepat

waktu, ruang, jumlah dan mutu.

Daerah Irigasi (DI) di Kabupaten Bantul mencapai 159 DI yang terdiri dari 38 DI kewenangan

Provinsi, 70 DI kewenangan Kabupaten, dan 51 DI kewenangan Desa yang mengairi area

pertanian seluas 16.133,05 hektar, dengan panjang saluran primer mencapai 149.279 m, saluran

sekunder 264.224 m dan saluran tersier 615.101 m.

Kondisi jaringan irigasi primer dan sekunder yang sebagian besar (83%) baik, akan menjadi

menurun kinerjanya bilamana sampah rumah tangga dan sampah lainnya menghambat bahkan

menutupi saluran irigasi. Di Kabupaten Bantul mudah dijumpai saluran irigasi yang dicemari oleh

sampah, mulai dari plastik kemasan, sisa makanan, peralatan rumah tangga, hingga lampin dan

pembalut wanita.

Ini terjadi karena rendahnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah yang benar dan

ramah lingkungan, minimnya sarana penampungan sampah milik warga maupun pemerintah

daerah, dan minimnya layanan persampahan yang dilakukan pemerintah daerah. Selain itu,

seiring dengan perkembangan wilayah, lahan pertanian yang tersebar di 17 Kecamatan juga

berlokasi di desa yang telah tumbuh menjadi desa perkotaan (urban area).

Dari situasi ini, petani menjadi sangat menderita karena air ke petak sawah menjadi sedikit dan

terlambat, kotor, dan sampah masuk ke lahan dan mengganggu budidaya padi. Petani

vii

mengadukan permasalahan ini dalam rapat koordinasi kebijakan pemberdayaan petani oleh

Kementerian Pertanian pada bulan Desember 2012 di Jogjakarta.

Aduan yang merupakan keprihatinan para petani tersebut disikapi secara positif oleh pemerhati

dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM yang disponsori Prof. Dr. Sigit Supadmo Arif dan Ir.

Bayudono, M.Sc, dan ditindaklanjuti pertemuan awal dengan 10 Gabungan Perkumpulan Petani

Pemakai Air (GP3A) Kabupaten Bantul yang tergabung dalam “Puspita Hati” yang memutuskan

untuk memprakarsai terwujudnya Gerakan Irigasi Bersih diseluruh Kabupaten Bantul yang terdiri

dari 40 GP3A. Hingga, pada tanggal 5 Februari 2013 terbentuk gerakan yang diberi nama:

Gerakan Irigasi Bersih Merti Tirta Amartani (GIB-MTA) lengkap dengan perangkat

kepengurusannya.

Dengan dukungan berbagai pihak terutama dinas/instansi terkait dan Pemda Kabupaten Bantul,

pada tanggal 26 Maret 2013 di lokasi Bendung Tegal, dusun Sriharjo Desa Kebonagung

Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul dilakukan pencanangan Gerakan Irigasi Bersih yang

dihadiri seluruh wakil 40 GP3A se Kabupaten Bantul, perwakilan 5 Kabupaten/Kodya se DIY,

seluruh SKPD terkait di tingkat Kabupaten/DIY. Hadir pula pada pencanangan tersebut wakil dari

tiga kementerian/lembaga pusat yaitu Kementerian Pertanian, Kementerian Pekerjaan Umum dan

Bappenas.

Waktu pencanangan GIB dilaksanakan bersamaan dengan peringatan Hari Air Dunia 2013 tingkat

Daerah Istimewa Yogyakarta dan pada saat pencanangan disepakati slogan Gerakan Irigasi

Bersih adalah: Gerakan Irigasi Bersih dari Jogjakarta untuk Indonesia”.

Selama setahun Gerakan Irigasi Bersih Merti Tirta Amartani (GIB-MTA) telah dilakukan berbagai

aktivitas baik yang dilakukan secara mandiri oleh GP3A maupun bersama-sama dengan unsur

terkait di Kabupaten Bantul dan DIY, dengan capaian sebagai berikut:

1. Saluran irigasi yang dibersihkan mencapai panjang 57.182 meter, terdiri dari saluran kuarter,

tersier sekunder hingga primer. Dalam pelaksanaan kegiatan, saluran irigasi yang dibersihkan

merupakan kewenangan petani yaitu saluran quarter dan tersier, maupun saluran irigasi yang

merupakan kewenangan Provinsi dan Kabupaten yaitu saluran sekunder dan primer.

2. Kegiatan pembersihan saluran irigasi mencapai 113 kali dan dilaksanakan tidak terbatas pada

hari-hari tertentu namun hari apapun ketika disepakati oleh para anggota GIB-MTA. Kegiatan

pembersihan saluran irigasi dilakukan dalam rangka memulai musim tanam dan dinamakan

Mapak Toya dan rutinitas pemeliharaan saluran irigasi.

3. Personil yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan mencapai 7.008 orang yang terdiri dari

petani, anggota TNI dari Kodim 0729/Bantul, Dinas SDA Bantul dan instansi lainnya.

Pada kegiatan berbasis budaya, telah dilakukan kegiatan Labuh Tandur di Kecamatan Imogiri,

yang mencoba memadukan kegiatan memulai penanaman padi dengan bentuk aktivitas budaya

yang dapat menjadi panutan dalam proses membudayakan cinta air. Lebih lanjut, melalui diskusi

dengan Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) ISI Yogyakarta, akan

viii

dicoba dikembangkan tarian atau seni pertunjukan lainnya agar aktivitas budaya pertanian dan

budaya air dapat menjadi sebuah atraksi budaya yang lebih lengkap dan menarik.

Bagi petani di Bantul, ragam kegiatan pembersihan saluran irigasi telah secara nyata dirasakan

manfaatnya berupa aliran air menjadi lebih lancar dan saluran irigasi tampak bersih. Selain itu,

kegiatan GIB telah menjadi rangsangan aktivitas P3A/GP3A yang sebelumnya berada pada

kondisi “mati suri” karena ketiadaan perhatian dari instansi pembina.

Capaian kegiatan gerakan Irigasi Bersih tentunya tidak terlepas dari peranserta Instansi/Lembaga

seperti Dinas Sumber Daya Air, Kodim 0729 Bantul, Dinas Pertanian dan Kehutanan, Badan

Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian, Kantor Pengelola Lingkungan Hidup, Dinas PU,

Pengelola Pasar, Pemadam Kebakaran, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Perusahaan

Daerah Air Minum, PG Madukismo, Komunitas Untuk Jogja (KUJ), FTP UGM, dan Institut Seni

Indonesia (ISI) Yogyakarta.

Demi mewujudkan cita-cita “Gerakan Irigasi Bersih dari Jogjakarta untuk Indonesia”, telah

dipaparkan konsep dan aktivitas Gerakan Irigasi Bersih di Kabupaten Bantul oleh Ketua GIB-MTA

dan FTP UGM pada pertemuan ahli-ahli irigasi tingkat Nasional di Semarang, pertemuan teknis di

Bappenas dan Kementerian Pekerjaan Umum, dan pertemuan tingkat Wilayah di DIY. Respon

para peserta –pimpinan instansi/lembaga, aparat pemerintah pusat/daerah, akademisi dan

lembaga petani- sangat baik dan antusias untuk dapat mengikuti atau mengadopsi Gerakan

Irigasi Bersih.

Respon nyata ditunjukan oleh petani di Kabupaten Sleman yang pada tanggal 15 Maret 2014

mendeklarasikan Gerakan Irigasi Bersih Kabupaten Sleman yang diberi nama “Boyong Tirta

Kautaman”. Beberapa daerah lain yang juga sedang mempersiapkan gerakan ini adalah

Kabupaten Kulonprogo, Magelang, dan Kebumen. Kunjungan yang telah dan akan dilakukan

adalah oleh akademisi dari Nusa Tenggara Timur, dan petani serta Pemda Pekalongan.

Gerakan Irigasi Bersih yang telah berjalan satu tahun, telah mulai menampakan hasilnya baik di

Kabupaten Bantul maupun daerah lain yang telah dan akan mengikuti kegiatan ini. Namun

demikian, gerakan ini memang perlu terus dibangun dan dikembangkan. Usia satu tahun adalah

waktu yang masih terlalu singkat untuk melihat apa yang sudah dilakukan dan hasil yang dicapai.

Tetapi paling tidak ada banyak hal yang cukup menggembirakan karena saat ini mulai muncul

pemahaman bersama mengenai pentingnya air, pentingnya pertanian, pentingnya irigasi dan

pentingnya budaya bersih di masyarakat.

ix

Daftar Isi

Kata Pengantar Ketua Gerakan Irigasi Bersih - Merti Tirta Amartani

Sambutan Alumni Fakultas Teknologi Pertanian - Universitas Gadjah Mada

Sambutan Kepala Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul

Ringkasan Eksekutif

Daftar Isi

Daftar Tabel

Daftar Gambar

Bagian 1. Kondisi Irigasi, Pertanian dan Perekonomian di Kabupaten Bantul

Bagian 2. Masalah Sampah dan Pencemaran Irigasi

Bagian 3. Munculnya Gerakan Irigasi Bersih

Bagian 4. Satu Tahun Gerakan Irigasi Bersih

Bagian 5. Harapan dan Langkah Kedepan

Daftar Acuan

Lampiran-Lampiran

Lampiran 1: Pasal-pasal dalam Perda 27/2008 tentang Irigasi, yang terkait

dengan Penyelenggaraan Irigasi dan Peranserta Petani dalam

Penyelenggaraan Kegiatan Irigasi.

Lampiran 2: Pasal-pasal dalam Perda 15/2011 yang perlu diperhatikan

terkait dengan pengelolaan sampah.

Lampiran 3: Foto-foto Kegiatan GIB MTA

Lampiran 4: Kegiatan Korwil I s/d IV Gerakan Irigasi Bersih – Merti Tirta

Amartani (GIB MTA) Kabupaten Bantul Tahun 2013-2014

i

iii

v

vi

ix

x

x

1

6

10

12

16

17

x

Daftar Tabel

Tabel 1. Daerah Irigasi Di Kabupaten Bantul

Tabel 2. Target dan Capaian Saluran irigasi Kondisi Baik tahun 2007-2011

Tabel 3. Target dan Capaian Daerah Irigasi Terlayani Air Irigasi Tahun 2007-2011

Tabel 4. Timbulan Sampah Kabupaten Bantul Tahun 2009

1

2

3

7

Daftar Gambar

Gambar 1. Peta Administratif Kabupaten Bantul

Gambar 2. Peta Timbulan Sampah Kabupaten Bantul

Gambar 3. Sampah Di Saluran Irigasi

5

7

8

---------------------------------------- 1

KONDISI IRIGASI, PERTANIAN DAN

PEREKONOMIAN KABUPATEN BANTUL

1

1. KONDISI IRIGASI DAN PERTANIAN

Irigasi dan pertanian sangat erat kaitannya. Untuk dapat membudidayakan padi sawah, diperlukan

sistem pengairan yang baik dan handal. Melalui penyediaan air irigasi maka dapat ditentukan berapa

volume air per satuan waktu yang dialokasikan dari suatu sumber air untuk suatu daerah irigasi

berdasarkan waktu, jumlah, dan mutu sesuai dengan kebutuhan untuk menunjang pertanian.

Sesuai dengan tujuannya, sistem irigasi dibangun untuk mendukung produktivitas usaha tani guna

meningkatkan produksi pertanian dalam rangka ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan

masyarakat, khususnya petani. Dengan demikian, menjaga fungsi dan keberlanjutan sistem irigasi

merupakan hal penting untuk menciptakan kedaulatan pangan nasional.

1.1. Layanan Irigasi1

Daerah Irigasi (DI) di Kabupaten Bantul mencapai 159 DI yang terdiri dari 38 DI kewenangan Provinsi,

70 DI kewenangan Kabupaten, dan 51 DI kewenangan Desa. Area pertanian yang dilayani irigasi

seluas 16.133,05 hektar dengan layanan oleh DI kewenangan Provinsi seluas 7.305,8 hektar

(45,29%), DI kewenangan Kabupaten 7.634,88 hektar (47,32%), dan DI kewenangan desa 1.192,37

hektar (7,39%) (Tabel 1).

Tabel 1. Daerah Irigasi Di Kabupaten Bantul

No Kewenangan Jumlah Daerah

Irigasi Luas Layanan

(Ha)

1 Pusat 0 0,00

2 Provinsi 38 7.305,80

3 Kabupaten 70 7.634,88

4 Pemerintah (Pusat, Provinsi, Kabupaten) 108 14.940,68

5 Desa 51 1.192,37

Total 159 16.133,05 Sumber: Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul, 2011

1 Data mengenai layanan dan kondisi irigasi di Kabupaten Bantul yang dimuat dalam laporan ini mengacu pada Peraturan Bupati

Bantul Nomor 33 Tahun 2012 Tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bantul Tahun 2013, kecuali yang memang disebutkan secara khusus sumbernya.

---------------------------------------- 2

Bila di bagi berdasarkan tingkat irigasinya, maka layanan irigasi teknis pada 9 DI mencapai luas

oncoran 4.979,32 hektar, irigasi semi teknis pada 98 DI dengan luas oncoran 9.159,75 hektar, dan

irigasi sederhana pada 52 DI dengan luas oncoran 1.993,98 hektar.

Jaringan irigasi didominasi oleh jaringan semi teknis yang mencapai 9.159,75 hektar atau 56,78% dari

luas layanan (Dinas SDA Bantul, 2011). Dalam rangka melaksanakan pengelolaan irigasi Dinas

Sumberdaya Air Kabupaten Bantul memiliki lima UPT yaitu Bedog Winongo Kecil, Winongo, Opak

Hulu, Opak Hilir dan Oyo.

Jaringan irigasi di Kabupaten Bantul terdiri dari jaringan primer, jaringan sekunder dan jaringan tersier.

Panjang total saluran primer-sekunder kewenangan pemerintah adalah 371.634 m. Berdasarkan jenis

jaringan irigasi, panjang saluran irigasi primer, sekunder dan pembuang di Kabupaten Bantul adalah

saluran primer sepanjang 149.279,5 m (135.453 m irigasi pemerintah dan 13.826 m irigasi desa),

saluran sekunder sepanjang 264.224 m (239.089 m irigasi pemerintah dan 25.135 m irigasi desa), dan

saluran pembuang sepanjang 88.224 m (79.437 m irigasi pemerintah dan 8.787 m irigasi desa) (Dinas

SDA Bantul, 2012). Sedangkan saluran irigasi tersier yang tercatat mencapai panjang 615.101 m dan

merupakan saluran yang langsung mengairi lahan2.

Pada Tahun 2011, kondisi jaringan irigasi primer dan sekunder yang berfungsi baik, meningkat dari

339.345,53 meter (82,5%) pada Tahun 2010 menjadi 341.402,17 meter (83%) atau terdapat

peningkatan 2.056,64 meter (0,61%) (Tabel 2.).

Tabel 2. Target dan Capaian Saluran irigasi Kondisi Baik tahun 2007-2011

Tahun Target dan Capaian

Target (m) % Capaian (m) %

2007 308.495,93 75,00 302.326,01 73,50

2008 304.382,65 74,00 304.382,65 74,00

2009 308.495,93 75,00 312.609,21 76,00

2010 329.062,33 80,00 339.345,53 82,50

2011 335.232,25 81,50 341.402,17 83,00 Sumber: Dinas SDA, 2012 dalam RKPD Bantul 2013

Pemenuhan air irigasi pada lahan pertanian meningkat dari 12.727,50 ha (78%) pada Tahun 2010

menjadi 13.380,19 ha (82%) pada Tahun 2011 (Tabel 3.). Angka ini telah melebihi dari target yang

ditentukan pada tahun 2011 yaitu seluas 12.890,67 ha (79%) atau lebih luas 489,52 ha (3,8%) dari

target.

2 Dinas SDA Kabupaten Bantul. Data Panjang Saluran Irigasi Primer Bantul dalam http://sda.bantulkab.go.id/dokumen/index/p/10 diunduh tanggal 16 Oktober 2013

---------------------------------------- 3

Tabel 3. Target dan Capaian Daerah Irigasi Terlayani Air Irigasi Tahun 2007-2011

Tahun Saluran Irigasi (Primer dan Sekunder Kondisi Baik

Rencana (m) % Realisasi (m) %

2007 11.911,64 73,00 12.074,81 74,00

2008 12.074,81 74,00 12.074,81 74,00

2009 12.237,98 75,00 12.401,16 76,00

2010 12.645,92 77,50 12.727,50 78,00

2011 12.890,67 79,00 13.380,19 82,00

Sumber: Dinas SDA, 2012 dalam RKPD Bantul 2013

1.2. Kelembagaan Petani Pengguna Air Irigasi

Data dari Dinas SDA Bantul menunjukkan bahwa jumlah P3A/Gabungan P3A di Kabupaten Bantul sebagai berikut:

Jumlah GP3A: 40 unit

Jumlah P3A: 313 unit

1.3. Peraturan Perundangan tentang Irigasi di Kabupaten Bantul

Pemerintah Kabupaten Bantul telah mengeluarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 29

tahun 2008 (Perda 29/2008) tentang Irigasi. Selain mengatur mengenai penyelenggaraan irigasi,

Perda ini juga mengatur tentang Partisipasi Petani dalam Penyelenggaraan Irigasi. Pasal-pasal dalam

Perda 29/2008 tentang Irigasi yang mengatur kedua hal tersebut dapat dilihat pada Lampiran 1. Dari

Lampiran tersebut, jelas peran dan tanggung jawab dari Pemerintah Daerah (Kabupaten) dan

P3A/GP3A dalam pengelolaan irigasi.

1.4. Permasalahan Irigasi

Dengan capaian pelayanan air irigasi mencapai 82% dan kondisi saluran irigasi baik mencapai 83%,

ternyata masih memunculkan beberapa permasalahan dalam pengelolaan irigasi, meliputi:

Terbatasnya debit air irigasi yang tersedia sebagai konsekuensi logis dari posisi Kabupaten Bantul

yang berada pada paling hilir dari satuan lahan alluvial Gunung Api Merapi;

Kurangnya kesadaran menjaga kelestarian jaringan;

Belum optimalnya partisipasi GP3A/P3A dalam mengelola jaringan utama;

Kurangnya kesadaran penerapan pembagian air berkeadilan;

Kurang lengkapnya sarana pembagian air;

Kabupaten Bantul pada posisi paling hilir sehingga rawan banjir pada musim banjir;

Kurangnya tenaga teknis lapangan, karena tidak adanya penggantian tenaga yang pensiun;

---------------------------------------- 4

Pengetahuan dan kesadaran sebagian masyarakat terhadap pengelolaan sampah yang baik masih rendah, sehingga sampah banyak dibuang ke saluran irigasi dan menyumbat saluran pembuang dan pembawa;

Parameter kualitas air sungai masih melebihi baku mutu air kelas II seperti kandungan bakteri coli, BOD, COD, DO, Phospat, Sulfur, dan minyak lemak

2. KONDISI PERTANIAN DAN PEREKONOMIAN

Sektor pertanian hingga sekarang masih menjadi andalan kegiatan dan penunjang pengembangan

perekonomian di Kabupaten Bantul. Betapa tidak, dari luas wilayah Kabupaten Bantul sebesar 50.685

hektar, kawasan pertanian lahan basah (sawah/wetland) dan lahan kering (tegalan/dryland) mencapai

18.571 hektar atau setara dengan 36,64% luas wilayah. Dari luasan tersebut kawasan pertanian lahan

basah mencapai 13.324 hektar atau 26,29%, dan kawasan pertanian lahan kering mencapai 5.247

Hektar atau 10,35% dari luas wilayah Kabupaten Bantul3.

Dari jumlah 17 Kecamatan yang ada, seluruhnya memiliki lahan pertanian sawah dan tegalan yang

luasannya berbeda-beda antara tiap kecamatan. Kecamatan Bambanglipuro, Bantul, Jetis, Imogiri,

Piyungan dan Banguntapan merupakan kecamatan dengan lahan sawah diatas seribu hektar,

sedangkan Kecamatan Imogiri, Dlingo, Pajangan dan Sedayu merupakan empat kecamatan yang

memiliki lahan tegalan lebih dari seribu hektar, bahkan ada yang mencapai tiga ribu empat ratus

hektar.

Pada tahun 2012, produksi padi sawah mencapai 204.959 ton GKP dari luasan lahan panen 30.064

hektar. Sedangkan produksi padi ladang mencapai 396 ton dari luas panen sebesar 141 hektar.

Dengan demikian, produktivitas padi sawah sebesar 6,817 ton/ha dan padi ladang sebesar 2,809

ton/ha.

Namun demikian, tekanan terhadap perubahan atau konversi lahan pertanian saat ini semakin tinggi

karena meningkatnya jumlah penduduk, kebutuhan lahan untuk pemukiman, komersial, dan industri.

Pada tingkat desa, telah dapat diidentifikasi kondisi yang mencerminkan kegiatan perdesaan (rural

activity) berupa pertanian atau kegiatan perkotaan (urban activity) berupa perdagangan, jasa dan

industri.

Berdasarkan status desa pedesaan (rural area) dan desa perkotaan (urban area), di Kabupaten

Bantul ternyata jumlah desa yang termasuk dalam wilayah perkotaan sebanyak 41 desa, sedangkan

desa yang termasuk dalam wilayah perdesaan sebanyak 34 desa. Dengan lebih banyak desa yang

berstatus desa perkotaan maka semakin nyata tekanan terhadap lahan pertanian dimasa datang akan

lebih besar.

Gambaran lokasi dan pembagian wilayah administratif Kabupaten Bantul ditampilkan dalam Gambar

1. berikut.

3 Luas kawasan pertanian lahan basah dan lahan kering sebagaimana direncanakan dalam Rencana Kerja

Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bantul Tahun 2013

---------------------------------------- 5

Gambar 1. Peta Administratif Kabupaten Bantul

Sumber: RTRW Kabupaten Bantul 2010-2030

Dalam perekonomian, sektor pertanian masih menyumbang PDRB terbesar selama kurun tahun

2009-2011 dengan rata-rata 23,53% dari PDRB Kabupaten Bantul. Sektor lain juga mampu

memberikan kontribusi pada perkonomia Kabupaten Bantul namun masih dibawah sektor pertanian

seperti industri pengolahan 16,26%, perdagangan, hotel dan restoran 19,96%, dan jasa 13,36%

(RKPD Bantul 2013).

Tenaga kerja di sektor pertanian juga merupakan yang terbesar yaitu 167.192 orang pada tahun 2011

atau setara dengan 41% dari jumlah penduduk bekerja di berbagai lapangan usaha (Disnakertrans,

2011 dalam RKPD Bantul 2013).

---------------------------------------- 6

Masalah Sampah & Pencemaran Irigasi 2

1. Sampah dan Pengelolaan Sampah di Kabupaten Bantul

Setiap aktivitas manusia pada dasarnya akan menghasilkan limbah, baik limbah padat (sampah),

limbah cair mapun emisi. Meningkatnya aktivitas tentunya akan meningkatkan pula jumlah limbah

yang dihasilkan. Peningkatan jumlah limbah harus diimbangi dengan upaya untuk mengelola limbah

tersebut, mulai dari pengurangan di sumbernya, pemanfaatan kembali, daur ulang, atau bila tidak

memungkinkan dibuang atau dibakar dengan cara-cara yang ramah lingkungan.

Jumlah volume produksi sampah di Kabupaten Bantul pada Tahun 2011 sebesar 2.142,04 m3/hari

dengan jumlah sampah yang ditangani sebesar 113,33 m3/hari (UPTD KP3 DPU, 2011). Jadi

persentase penduduk yang terlayani pengelolaan sampah hanya sedikit (5,29/6%), diantaranya

karena kurangnya armada pengangkutan sampah. Tidak semua sampah dari sumber sampah

diangkut ke tempat pengolahan akhir (TPA), masih banyak pengelolaan sampah secara individu yang

dilakukan dengan cara dibakar, dikubur, dan dibuang ke badan air (Bappeda Bantul, 2011).

Hal ini menunjukkan bahwa masalah sampah di Kabupaten Bantul masih harus ditangani dengan

lebih baik agar tidak menyebabkan penumpukan volume sampah dan pencemaran lingkungan.

Sebagian sampah yang dihasilkan masyarakat dikelola/diolah oleh masyarakat menjadi kompos dari

sampah organik, dan kerajinan atau produk rumah tangga dari sampah plastik.

Berdasarkan capaian standar pelayanan minimal tahun 2011, penyediaan fasilitas pengurangan

sampah di Bantul baru mencapai target 3% dari target sebesar 20% di tahun 2014. Sedangkan pada

penyediaan sistem penanganan sampah baru mencapai target 7% di tahun 2011 dari target sebesar

70% di tahun 2014 (lihat RKPD Bantul 2013).

Pengelolaan sampah pada tempat penampungan sampah sementara ditetapkan tersebar di seluruh

kecamatan sesuai dengan tingkat pelayanannya.Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah yaitu di

desa Sitimulyo kecamatan Piyungan seluas kurang lebih 12 hektar, yang dikelola dengan sanitary

landfill untuk sampah residu akhir (RKPD Bantul 2013).

---------------------------------------- 7

Tabel 4. Timbulan Sampah Kabupaten Bantul Tahun 2009

No Sumber Produksi Sampah

(m3/hari)

Persentase

(%)

1 Pemukiman 45,33 40

2 Pasar tradisional 39,67 35

3 Pasar modern 0 0

4 Hotel dan penginapan 2,27 2

5 Rumah sakit 4,53 4

6 Industri (non B3) 4,53 4

7 Urban 14,73 13

8 Lain-lain 2,27 2

JUMLAH 113,33 100

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul dalam Bappeda Bantul, 2011

Gambar.2. Peta Timbulan Sampah Kabupaten Bantul

Sumber: Bappeda Bantul, 2011

2.1. Regulasi Pengelolaan Sampah

Bahwa dalam rangka mengatasi permasalahan sampah yang begitu rumit, maka perlu dilakukan

pengelolaan sampah secara komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir agar memberikan manfaat

secara ekonomi, sehat bagi masyarakat, dan aman bagi lingkungan serta dapat mengubah perilaku

masyarakat. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Bantul telah mengeluarkan Peraturan Daerah

---------------------------------------- 8

Kabupaten Bantul Nomor 15 tahun 2011 (Perda 15/2011) tentang Pengelolaan Sampah. Beberapa

pasal dalam Perda tersebut yang perlu diperhatikan terkait dengan pengelolaan sampah serta

larangan-larangan yang harus dipatuhi, dapat dilihat pada Lampiran 2.

2.2. Pencemaran Di Saluran Irigasi

Sekarang ini sangat mudah menjumpai saluran irigasi yang dicemari oleh sampah rumah tangga,

sampah organik dan sampah lainnya. Padahal irigasi yang tercemar sampah akan mempengaruhi

kualitas air irigasi, dan menyebabkan masalah pengaliran air, sehingga berpengaruh pula pada

ketepatan jumlah dan waktu air yang dibutuhkan oleh petani.

Di Kabupaten Bantul sebagian sistem irigasi berasal dari sungai yang melewati wilayah perkotaan dan

perdesaan sehingga berpotensi tercemar sampah dari aktivitas perkotaan yang dibuang dan mengalir

ke dalam saluran irigasi atau dari limbah pertanian. Jenis sampah rumah tangga yang bisa ditemui di

saluran irigasi berupa kemasan produk, sisa makanan, mebel, pakaian, botol, koran, peralatan rumah

tangga, plastik, kertas, kayu, kaca, besi, lampin dan pembalut wanita. Sampah pertanian juga

sebagian ada yang masuk ke saluran irigasi berupa sisa hasil panen, limbah pemotongan unggas

dan kotoran hewan.

Gambar 3. Sampah Di Saluran Irigasi

Dibuangnya sampah disaluran irigasi juga akibat minimnya kesadaran masyarakat untuk membuang

dan mengelola sampah yang dihasilkannya dengan benar dan ramah lingkungan, ketidaktauan

masyarakat akan pengelolaan sampah, dan belum adanya budaya bersih. Faktor lain yang

---------------------------------------- 9

berpengaruh adalah belum ditanganinya secara menyeluruh sampah yang dihasilkan masyarakat

oleh petugas kebersihan. Layanan persampahan masih sangat minim sehingga muncul tempat-

tempat pembuangan sampah di lahan kosong atau bantaran sungai/sempadan irigasi.

2.3. Permasalahan Persampahan

Berdasarkan data dari Bappeda Kabupaten Bantul, beberapa permasalahan persampahan di

Kabupaten Bantul antara lain disebabkan oleh minimnya kesadaran masyarakat tentang kebersihan

dan membuang sampah yang ramah lingkungan, kurang kuatnya kelembagaan pengelola sampah,

dan masalah-masalah dalam aspek teknis dan operasional pengelolaan sampah, yang uraiannya

sebagai berikut:

1. Kesadaran Masayarakat

Terjadinya pembuangan secara liar di berbagai tempat, misalnya; di pinggir jalan, lahan

kosong, sungai/saluran irigasi/saluran drainase;

Masyarakat sebagian masih melakukan pembakaran sampah.

Kesadaran masyarakat dalam membuang dan mengelola sampah yang dihasilkan belum

memenuhi harapan, demikian pula dalam pembayaran restribusi.

2. Kelembagaan

Keterampilan pelaksana pengelolaan persampahan masih kurang.

Jumlah tenaga pengelola masih kurang, dan lebih didominasi “tenaga lepas”.

3. Teknis dan Operasional

Belum ada Masterplan Pengelolaan Sampah.

Volume sampah semakin meningkat dan tidak dapat ditangani seluruhnya secara baik oleh

berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, dan masyarakat sehingga menimbulkan

pembuangan liar di berbagai tempat seperti di pinggir jalan, lahan kosong, sungai/saluran

irigasi/saluran drainase.

Sarana angkutan sampah telah berumur sehingga kemampuan operasi terbatas.

Masih dijumlai tempat pembuangan sampah sementara liar yang berada di tepi jalan dan

sungai.

Terbatasnya sarana dan prasararana pengelolaan sampah.

---------------------------------------- 10

Munculnya Gerakan Irigasi Bersih 3

Berdasarkan Profil Gerakan Irigasi Bersih Merti Tirta Amartani (2013) digambarkan bahwa gerakan ini

bermula dari pengaduan pengurus GP3A Kab. Bantul, dalam rapat koordinasi kebijakan

pemberdayaan petani oleh Kementerian Pertanian pada bulan Desember 2012 di Jogjakarta, tentang

banyaknya sampah yang mengalir di saluran irigasi. Aduan yang merupakan keprihatinan para petani

tersebut disikapi secara positif oleh pemerhati dari FTP UGM yang disponsori Prof. Dr. Sigit Supadmo

Arif dan Ir. Bayudono, M.Sc, untuk segera ditindak lanjuti.

Tindak lanjut tersebut berupa pertemuan 10 GP3A Kabupaten Bantul yang tergabung dalam “Puspita

Hati” yang memutuskan untuk memprakarsai terwujudnya Gerakan Irigasi Bersih diseluruh Kabupaten

Bantul yang terdiri dari 40 GP3A. Setelah mengadakan pertemuan sebanyak 3 kali selama bulan

Januari dan Februari 2013, maka disepakati terbentuknya suatu forum yang bertujuan mewadahi

seluruh organisasi GP3A se Kab. Bantul yang jumlahnya 40 GP3A. Forum tersebut merupakan bentuk

gerakan yang diberi nama: Gerakan Irigasi Bersih Merti Tirta Amartani (GIB-MTA) lengkap dengan

perangkat kepengurusan pada tanggal 5 Februari 2013.

Selanjutnya, dengan dukungan berbagai pihak terutama dinas/instansi terkait dan Pemda Kabupaten

Bantul, pada tanggal 26 Maret 2013 di lokasi Bendung Tegal, dusun Sriharjo Desa Kebonagung

Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul dilakukan pencanangan Gerakan Irigasi Bersih yang dihadiri

seluruh wakil 40 GP3A se Kabupaten Bantul juga perwakilan 5 Kabupaten/Kodya se DIY, seluruh

SKPD terkait di tingkat Kabupaten/DIY. Hadir pula pada pencanangan tersebut wakil dari tiga

kementerian/lembaga pusat yaitu Kementerian Pertanian, Kementerian Pekerjaan Umum dan

Bappenas.

Waktu pencanangan GIB dilaksanakan bersamaan dengan peringatan Hari Air Dunia 2013 tingkat

Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada saat pencanangan disepakati slogan Gerakan Irigasi Bersih

adalah:

“Gerakan Irigasi Bersih dari Jogjakarta untuk Indonesia”.

---------------------------------------- 11

Secara umum GIB-MTA bertujuan melakukan edukasi dan pemberdayaan masyarakat untuk dapat

menjaga lingkungan hidupnya dengan mengenalkan budaya hidup bersih. Secara khusus GIB-MTA

bertujuan mewujudkan konsep pemberdayaan masyarakat dalam partisipasinya mewujudkan irigasi

bersih sebagai sarana peningkatan hasil pertanian, serta memanfaatkan sampah sehingga dapat

bermanfaat bagi banyak pihak.

Visi dari gerakan ini adalah:

(1). Munculnya budaya hidup bersih masyarakat tani sehingga dapat hidup lebih berkualitas dengan

lingkungan sehat;

(2). Terdapatnya lingkungan sistem irigasi yang bersih dan sehat sehingga dapat memberikan

pasokan air irigasi secara tepat waktu, tepat ruang, jumlah dan mutu (WARUNG JAMU) guna

meningkatkan produksi pertanian.

Sedangkan misinya adalah:

(1). Menciptakan kesadaran masyarakat sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Daerah Aliran

Irigasi untuk berbudaya hidup bersih dan sehat;

(2). Menyelenggarakan edukasi dan pemberdayaan masyarakat secara bersama antara petani,

masyarakat pertanian, LSM dan pemerintah daerah;

(3). Mengembangkan manajemen sampah;

(4). Menyelenggarakan pemeliharaan jaringan irigasi dan daerah aliran sungai; dan

(5). Meningkatkan motivasi masyarakat dalam pengelolaan jaringan irigasi secara berkelanjutan.

---------------------------------------- 12

Satu Tahun Gerakan Irigasi Bersih 4

4.1. Pelaksanaan Program GIB=MTA

Setelah berjalan selama satu tahun, perlu dilakukan evaluasi untuk menjawab dua pertanyaan pokok

“Apa yang sudah dilakukan oleh GIB-MTA selama satu tahun?”

“Apakah memberikan manfaat bagi petani?”

Pertanyaan ini sebenarnya lebih ditujukan pada kami (GIB-MTA dan seluruh anggotanya) sebagai

masyarakat tani yang berusaha mengambil peran lebih besar untuk membantu diri kami sendiri dan

membantu pemerintah, secara bersama-sama menyelesaikan permasalahan irigasi yang tercemar

sampah.

Selama setahun, beberapa aktivitas yang telah dilakukan secara garis besar meliputi:

(1). Penyusunan kepengurusan dan pembagian wilayah kerja;

(2). Konsolidasi internal pada tingkat korwil dan GIB-MTA;

(3). Pembersihan saluran irigasi dalam rangka Mapak Toya;

(4). Kerjasama dengan instansi pemerintah, institusi dan lembaga non pemerintah, Universitas dan

LSM yang menaruh perhatian pada kondisi air/pertanian; dan

(5). Pelaksanaan/penelusuran budaya cinta air.

4.2. Penyusunan Kepengurusan dan Pembagian Wilayah Kerja

Hal pertama yang perlu disiapkan untuk menjalankan fungsi dan kegiatan GIB-MTA adalah

pembentukan organisasi dan penyusunan kepengurusan serta pembagian wilayah kerja.

Kepengurusan disusun secara sederhana, yang terdiri dari:

ketua,

sekretaris,

bendahara dan

hubungan masyarakat.

---------------------------------------- 13

Sedangkan wilayah kerja dibagi menjadi 4 (empat) koordinator wilayah (Korwil) berdasarkan posisi

atau letak GP3A yang bersangkutan. Masing-masing korwil berperan sebagai penggerak kegiatan di

wilayahnya.

Konsolidasi internal dijadwalkan dilaksanakan secara berjenjang yaitu antar P3A di Tingkat GP3A,

antar GP3A di tingkat korwil. Sedangkan antar GP3A di laksanakan di tingkat GIB-MTA yang

pertemuannya difasilitasi oleh Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul. Materi yang dibahas dalam

pertemuan berkaitan dengan rencana kegiatan, mencari solusi permasalahan yang ada dan

konsolidasi organisasi.

4.3. Kerjasama dan Capaian Pembersihan Saluran Irigasi

Pada kegiatan pembersihan saluran irigasi, pelaksanaannya dinamakan Mapak Toya (menjemput air)

dan dilakukan terutama pada saat akan memulai musim tanam. Kegiatan ini telah dilaksanakan

beberapa kali dan tersebar di seluruh GP3A namun dengan cakupan panjang saluran yang

dibersihkan berbeda-beda mulai dari puluhan hingga ribuan meter. Pelaksanaannyapun bervariasi,

ada yang dilakukan oleh petani, petani dan perangkat desa, petani, P3A/GP3A dan instansi dinas,

atau petani, P3A/GP3A, anggota TNI dan instansi/dinas.

Selama setahun berjalannya Gerakan Irigasi Bersih Merti Tirta Amartani (GIB-MTA), telah dilakukan

berbagai aktivitas baik yang dilakukan secara mandiri oleh GP3A maupun bersama-sama dengan

unsur terkait di Kabupaten Bantul dan DIY, dengan capaian sebagai berikut:

1. Saluran irigasi yang dibersihkan mencapai panjang 57.182 meter, terdiri dari saluran kuarter,

tersier sekunder hingga primer. Dalam pelaksanaan kegiatan, saluran irigasi yang dibersihkan

merupakan kewenangan petani yaitu saluran quarter dan tersier, maupun saluran irigasi yang

merupakan kewenangan Provinsi dan Kabupaten yaitu saluran sekunder dan primer.

2. Kegiatan pembersihan saluran irigasi mencapai 113 kali dan dilaksanakan tidak terbatas pada

hari-hari tertentu namun hari apapun ketika disepakati oleh para anggota GIB-MTA. Kegiatan

pembersihan saluran irigasi dilakukan dalam rangka memulai musim tanam dan dinamakan Mapak

Toya dan rutinitas pemeliharaan saluran irigasi.

3. Personil yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan mencapai 7.008 orang yang terdiri dari petani,

anggota TNI dari Kodim 0729/Bantul, Dinas SDA Bantul dan instansi lainnya.

Kerjasama yang dikembangkan dengan instansi pemerintah, lembaga non pemerintah, Universitas

dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dimaksudkan untuk secara bersama-sama menangani

permasalahan yang ada dan memanfaatkan sarana, fasilitas dan keahlian yang dimiliki oleh masing-

masing pihak. Beberapa kerjasama atau kegiatan bersama yang telah dilakukan meliputi:

(1). Bersama instansi Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul seperti Dinas Sumber Daya Air, Dinas

Pekerjaan Umum, pengelola pasar, unsur Kecamatan dan Desa, dan Balai SDA DIY

melakukan pembersihan saluran irigasi.

---------------------------------------- 14

(2). Bersama Universitas Gadjah Mada dan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta membangun

kerjasama dengan mencoba mengkaji dan menggali potensi partisipasi petani dan budaya

yang dapat digunakan untuk penyadaran masyarakat.

(3). Bersama Komunitas Untuk Jogja (KUJ) merancang kegiatan pendampingan kelompok

tani/wanita tani untuk mengolah sampah plastik.

(4). Bersama unsur tentara di Kodim 0729/Bantul melakukan pembersihan saluran irigasi di

berbagai lokasi.

(5). Bersama dengan PG. Madukismo membersihkan saluran irigasi di sekitar lokasi PG.

4.4. Penelusuran Budaya Bersih dan Cinta Air

Air yang bersih atau air yang kotor bisa menjadi cerminan budaya kita, budaya yang mencintai

kebersihan atau budaya yang mencintai kekotoran. Kita ingin air kita, sungai kita, dan saluran irigasi

kita bersih, untuk itu mulai dari diri kita kemudian kita sebarkan kepada masyarakat, lakukan sesuatu

yang bermanfaat untuk menciptakan budaya cinta air. Kita ingin budaya kita adalah budaya bersih.

Dengan semangat untuk menciptakan budaya bersih, pelaksanaan/penelusuran budaya cinta air

dilakukankan melalui kegiatan Labuh Tandur di Kecamatan Imogiri, yang mencoba mencari bentuk-

bentuk aktivitas budaya yang dapat menjadi panutan dalam proses membudayakan cinta air.

Melalui diskusi dengan LPPM ISI Yogyakarta, akan dicoba dikembangkan tarian atau seni pertunjukan

lainnya agar aktivitas budaya pertanian dan budaya air dapat menjadi sebuah atraksi budaya yang

lebih lengkap dan menarik.

4.5. Manfaat GIB-MTA Bagi Petani

Berbagai kegiatan yang telah dilakukan, secara nyata dirasakan oleh petani pada daerah-daerah yang

saluran irigasinya dibersihkan. Aliran air menjadi lebih lancar dan saluran irigasi tampak bersih.

Manfaat lainnya adalah dimulai dan meningkatnya aktivitas kelompok yaitu aktivitas P3A dan GP3A

dalam pengelolaan irigasi, karena sebelumnya terjadi kevakuman atau kondisi “mati suri” dari P3A

dan GP3A akibat ketiadaan/minimnya pembinaan dari instansi pemerintah daerah.

Dengan adanya kegiatan GIB, Pemerintah Daerah juga pada akhirnya menilai positif dan memberi

perhatian yang baik pada apa yang dilakukan dan akan memasukan kegiatan ini dalam rancangan

kegiatan Dinas.

4.6. Mewujudkan Cita-cita Dari Jogjakarta Untuk Indonesia

Demi mewujudkan cita-cita “Gerakan Irigasi Bersih dari Jogjakarta untuk Indonesia”, telah dipaparkan

konsep dan aktivitas Gerakan Irigasi Bersih di Kabupaten Bantul oleh Ketua GIB-MTA dan FTP UGM

pada berbagai pertemuan tingkat nasional dan wilayah diantaranya:

---------------------------------------- 15

a. Pertemuan ahli-ahli irigasi tingkat Nasional di Semarang dalam acara Seminar Nasional KNI –

ICID pada 30 November 2013.

b. Pertemuan teknis di Bappenas dan Kementerian Pekerjaan Umum.

c. Pertemuan tingkat Wilayah di DIY dalam acara Sidang Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber

Daya Air (TKPSDA) Wilayah Sungai Progo, Opak dan Serang TA 2014.

d. Materi ajar pada Pelatihan “Peningkatan Kemampuan Perencanaan Teknis Irigasi, Air Baku, dan

Air Tanah” di Kementerian Pekerjaan Umum

Respon para peserta –pimpinan instansi/lembaga, aparat pemerintah pusat/daerah, akademisi dan

lembaga petani- sangat baik dan antusias untuk dapat mengikuti atau mengadopsi Gerakan Irigasi

Bersih di Kabupaten Bantul.

Respon nyata ditunjukan oleh petani di Kabupaten Sleman yang pada tanggal 15 Maret 2014

mendeklarasikan Gerakan Irigasi Bersih Kabupaten Sleman yang diberi nama “Boyong Tirta

Kautaman”. Beberapa daerah lain yang juga sedang mempersiapkan gerakan ini adalah Kabupaten

Kulonprogo, Magelang, dan Kebumen. Kunjungan yang telah dan akan dilakukan adalah oleh

akademisi dari Nusa Tenggara Timur, dan petani serta Pemda Pekalongan.

---------------------------------------- 16

Harapan & Langkah Ke Depan 5

5.1. Harapan

Gerakan ini memang perlu terus dibangun dan dikembangkan. Usia satu tahun adalah waktu yang

masih terlalu singkat untuk melihat apa yang sudah dilakukan dan hasil yang dicapai. Tetapi paling

tidak ada banyak hal yang cukup menggembirakan karena saat ini mulai muncul pemahaman

bersama mengenai pentingnya air, pentingnya irigasi dan pentingnya budaya bersih di masyarakat.

Kami memiliki harapan bahwa Gerakan Irigasi Bersih Merti Tirta Amartani dapat menjadi gerakan

yang lebih luas dan menjadi gerakan budaya untuk menciptakan budaya mencintai air, budaya bersih

dan budaya pertanian. Dengan meningkat dari gerakan atau kegiatan yang bersifat non-budaya

kepada sifat budaya maka masyarakat tani dan masyarakat Bantul dapat secara sadar bahwa bersih,

air dan pertanian adalah kebutuhan hidup yang tidak bisa disepelekan.

5.2. Langkah Ke Depan

Dengan harapan bahwa kegiatan Gerakan Irigasi Bersih Merti Tirta Amartani dapat menjadi gerakan

yang lebih luas dan gerakan berbasis budaya, maka diperlukan langkah-langkah untuk dapat

mewujudkan hal tersebut seperti:

a. Meningkatkan koordinasi dan konsolidasi internal.

b. Menindaklanjuti kerjasama dengan berbagai instansi pemerintah di tingkat

Kabupaten/Provinsi/Pusat dan pihak-pihak yang juga melakukan kegiatan untuk pengelolaan

badan air (sungai), pengelolaan sampah dan sanitasi lingkungan seperti: Gerakan Kali Bersih,

Bank Sampah, dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman (PLP).

c. Memulai penelusuran dan penerapan budaya cinta air.

d. Memulai pengembangan kesenian berbasis budaya lokal untuk mendukung penyebarluasan

informasi dan penyadaran masyarakat mengenai budaya air dan budaya bersih.

e. Penyebarluasan informasi kegiatan melalui berbagai media.

Dengan upaya yang telah dilakukan dan peningkatan serta perluasan aktivitas di masa depan,

diharapkan irigasi bersih dan budaya bersih dapat menjadi kenyataan.

---------------------------------------- 17

Daftar Acuan

Bappeda Kabupaten Bantul. 2011. Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bantul Tahun 2010

BPS. 2012. Bantul Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Bantul

BPS. 2013. Bantul Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Bantul

Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul. 2011. Data Irigasi Di Kabupaten Bantul Tahun 2011

(Update 31 Desember 2011)

Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul. 2012. Profil Dinas

Dinas SDA Kabupaten Bantul. Data Panjang Saluran Irigasi Primer Bantul dalam

http://sda.bantulkab.go.id/dokumen/index/p/10 diunduh tanggal 16 Oktober 2013

Dinas SDA Kabupaten Bantul. Data P3A/Gabungan P3A Di Kabupaten Bantul Tahun 2008 dalam

http://sda.bantulkab.go.id/documents/20100629093953-lembaga-pengelolaan-irigasi-tkt-

masyarakat.pdf diunduh tanggal 16 Oktober 2013

Peraturan Bupati Bantul Nomor 33 Tahun 2012 Tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah

(RKPD) Kabupaten Bantul Tahun 2013

Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 29 Tahun 2008 tentang Irigasi

Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 04 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten Bantul Tahun 2010 – 2030

Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Sampah

Lampiran 1 - 1

Lampiran 1. Pasal-pasal dalam Perda Kabupaten Bantul 27/2008 tentang Irigasi, yang terkait dengan Penyelenggaraan Irigasi dan Peranserta Petani dalam Penyelenggaraan Kegiatan Irigasi.

Pasal 2

(1) Irigasi diselenggarakan berdasarkan azas demokratis, gotong royong, transparan, mandiri, akuntabel dengan mempertimbangkan faktor sosial, budaya, teknis dan ekonomi.

Pasal 3

(1) Keberlanjutan sistem irigasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) dilakukan dengan pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi serta mempertimbangkan :

a. ..........…

b. keandalan prasarana irigasi yang diwujudkan melalui kegiatan peningkatan, dan pengelolaan jaringan irigasi yang meliputi operasi, pemeliharaan, dan rehabilitasi jaringan irigasi di daerah irigasi;

Pasal 11

Wewenang dan tanggung jawab Pemerintah Daerah meliputi :

a. ………….

b. ………….

c. melaksanakan pengelolaan sistem irigasi primer dan sekunder pada daerah irigasi dalam satu Daerah yang luasnya kurang dari 1.000 (seribu) Ha;

d. melaksanakan pengelolaan sistem irigasi primer dan sekunder kewenangan Pemerintah atau Propinsi yang diberikan kepada Daerah;

Pasal 13

Hak dan tanggung jawab P3A dan/atau GP3A dan/atau IP3A dalam pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi meliputi:

a. melaksanakan pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi tersier;

b. menjaga efektivitas, efisiensi, dan ketertiban pelaksanaan pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi tersier yang menjadi tanggung jawabnya;

Lampiran 1 - 2

BAB VI

PARTISIPASI MASYARAKAT PETANI DALAM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN SISTEM IRIGASI

Pasal 15

(1) Partisipasi masyarakat petani dalam pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan dalam pembangunan, peningkatan, rehabilitasi, operasi dan pemeliharaan.

(2) Partisipasi masyarakat petani sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diwujudkan dalam bentuk sumbangan pemikiran dan/atau gagasan, waktu, tenaga, material, dan dana.

(3) Partisipasi masyarakat petani sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh P3A dan/atau GP3A dan/atau IP3A.

(4) Partisipasi masyarakat petani sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan atas kemauan dan kemampuan masyarakat petani serta semangat kemitraan dan kemandirian.

Pasal 16

Pemerintah Daerah mendorong partisipasi masyarakat petani dalam pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi untuk meningkatkan rasa memiliki dan rasa tanggung jawab guna keberlanjutan sistem irigasi.

Pasal 17

(1) Pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi yang dilakukan secara partisipatif dapat dilaksanakan dalam bentuk kerjasama pengelolaan.

(2) Bentuk kerjasama pengelolaan sistem irigasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

BAB X

PENGELOLAAN JARINGAN IRIGASI

Bagian Kesatu

Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi

Pasal 39

Operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi dilaksanakan sesuai dengan norma, standar, pedoman, dan manual mutu yang diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati

Pasal 40

(1) Operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi primer dan sekunder menjadi wewenang dan tanggung jawab Pemerintah Daerah.

(2) P3A dan/atau GP3A dan/atau IP3A dapat berpartisipasi dalam operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi primer dan sekunder sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.

(3) ………...........

(4) ………............

Lampiran 1 - 3

(5) Operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi tersier menjadi hak dan tanggung jawab P3A dan/atau GP3A dan/atau IP3A.

Pasal 41

Dalam hal P3A dan/atau GP3A dan/atau IP3A tidak mampu melaksanakan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi yang menjadi hak dan tanggung jawabnya, Dinas dapat memberikan bantuan dan/atau dukungan fasilitas berdasarkan permintaan dari P3A dan/atau GP3A dan/atau IP3A dengan memperhatikan prinsip kemandirian.

Pasal 66

Dilarang meletakkan dan atau membuang benda-benda padat, cair dan gas yang berakibat menghambat aliran, mengubah kualitas air serta merusak jaringan irigasi atau bahu tanggul.

Lampiran 2 - 1

Lampiran 2.

Pasal-pasal dalam Perda Kabupaten Bantul 15/2011 yang perlu diperhatikan terkait dengan

pengelolaan sampah.

Pasal 1

1. ……….

2. ……….

3. ……….

4. ……….

5. Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat

yang terdiri atas sampah rumah tangga maupun sampah sejenis sampah rumah tangga.

6. ………

Pasal 4

Pengelolaan Sampah bertujuan:

a. mengurangi kuantitas dan dampak yang ditimbulkan oleh sampah;

b. meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat;

c. meningkatkan kualitas lingkungan hidup;

d. menjadikan sampah sebagai sumber daya; dan

e. merubah perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah.

Pasal 5

Tugas Pemerintah Daerah dalam menjamin terselenggaranya pengelolaan sampah, terdiri atas:

a. ……..

b. ……..

c. ……..

d. melaksanakan pengelolaan sampah dan memfasilitasi penyediaan prasarana dan sarana

pengelolaan sampah;

Pasal 9

Pemerintah Daerah dalam menangani sampah dilakukan dengan cara:

a. pemilahan;

b. pengumpulan;

c. pengangkutan;

d. pengolahan; dan

e. pemrosesan akhir sampah.

Lampiran 2 - 2

Pasal 21

(1) Setiap orang berhak :

a. mendapatkan pelayanan dalam pengelolaan sampah secara baik dan berwawasan

lingkungan dari Pemerintah Daerah dan/atau pihak lain yang diberi tanggung jawab untuk

itu;

b. ………….

(2) Ketentuan tata cara penggunaan hak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut

dengan Peraturan Bupati.

Kewajiban

Pasal 22

(1) Setiap orang dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah

tangga wajib mengurangi dan menangani sampah dengan cara yang berwawasan lingkungan;

(2) ……….

(3) Untuk mempermudah pengendalian sampah setiap pemilik/ penghuni/ penanggung jawab

bangunan wajib menyediakan tempat-tempat sampah dalam pekarangan masing-masing

sebagai tempat penampungan sampah harian yang di hasilkan.

(4) ………..

(5) Di tempat-tempat keramaian umum dan tempat-tempat tertentu lainnya disediakan tempat

sampah guna menampung sampah-sampah kecil dari orang-orang yang berlalu lalang di tempat

itu.

(6) Tempat sampah sebagaimana dimaksud pada ayat (5) difasilitasi oleh Pemerintah Daerah.

BAB XII

LARANGAN

Pasal 44

Setiap orang dilarang :

a. …………

b. …………

c. …………

d. membuang sampah atau yang dianggap sampah ke dalam sungai, bantaran sungai, got,

saluran-saluran air, gang-gang, taman, lapangan, badan jalan serta tempat-tempat umum

lainnya;

Lampiran 2 - 3

e. membuang barang-barang atau kotoran yang dikategorikan sebagai sampah spesifik seperti

benda tajam, pecahan kaca, batang-batang pohon, benda-benda berbau seperti bangkai hewan,

rambatan pagar halaman serta bongkahan bangunan harus dimusnahkan sendiri atau dapat

meminta bantuan Dinas/Instansi terkait sengan pelayanan khusus.

Lampiran 3 - 1

Lampiran 3.

Foto Kegiatan GIB-MTA

Pencanangan Gerakan Irigasi Bersih GIB-MTA 26 Maret 2013

Di Bantul DI Yogyakarta

Direktur irigasi Bappenas Memberikan Sambutan

Ketua Alumni FTP UGM Memberikan Sambutan

Pembacaan Kebulatan Tekad Pembentukan GIB-MTA

Lampiran 3 - 2

Pertemuan Koordinasi dan Pembinaan

GIB-MTA dan GP3A Oleh Tim Alumni FTP UGM

Lampiran 3 - 3

Pertemuan Koordinasi GIB – SDA, GIB – Kodim 0729/Bantul &

GIB-Kecamatan Kasihan-PG Madukismo

Pertemuan Koordinasi GIB – SDA

Pertemuan Koordinasi GIB – Kodim 0729/Bantul

Pertemuan Koordinasi GIB-Kecamatan Kasihan-PG Madukismo

Lampiran 3 - 4

Kegiatan GIB Dalam Rangka Mapak Toya Pembersihan Saluran Irigasi

Oleh Petani/P3A/GP3A, Dinas SDA, Dinas PU, Pengelola Pasar &

Kodim 0729/Bantul

Lampiran 3 - 5

Lampiran 3 - 6

Pemaparan Kegiatan GIB Dalam Seminar Nasional

KNI-ICID Semarang Jawa Tengah

Seminar Dibuka Oleh Gubernur Jawa Tengah

Ketua GIB-MTA Pemaparan

Lampiran 3 - 7

Kegiatan GIB Dalam Rangka Pelestarian

Budaya Labuh Tanam

Dibuka Oleh Kepala Dinas Pertanian DI Yogyakarta

Asisten II Kabupaten Bantul Memberikan Sambutan &

Kepala Dinas Pertanian DIY Membuka Acara Labuh Tandur

Undangan dan Peserta Acara Labuh Tandur

Prosesi Penanaman Padi oleh Kadis Pertanian DIY dan Petani

Lampiran 4.

Kegiatan Korwil I s/d IV

Gerakan Irigasi Bersih – Merti Tirta Amartani (GIB MTA) Kabupaten Bantul

Tahun 2013-2014

Lampiran 4. Korwil I - 1

Kegiatan Korwil I

Gerakan Irigasi Bersih – Merti Tirta Amartani (GIB MTA) Kabupaten Bantul

Tahun 2013-2014

Nama GP3A : Merdiko Kanan

Alamat : Cepit, Pendowoharjo, Sewon

Kegiatan : Mapak Toya, Babad Rumput dan Angkat Waled

No Waktu Kegiatan Jenis Saluran Irigasi Nama & Lokasi Saluran Irigasi

Panjang Saluran Dibersihkan

(meter)

Personil Terlibat (orang)

Instansi Terlibat

1 24 Maret 2013 Babad Rumput dan Angkat Waled

Tersier Wilayah P3A Tani Mulyo 300 40 Desa

2 26 Mei 2013 Babad Rumput dan Angkat Waled

Tersier Wilayah P3A Budi Luhur 250 25 Desa

3 11 Agustus 2013 Babad Rumput dan Angkat Waled

Tersier Wilayah P3A Tani Makmur I 150 18 Desa

4 18 Agustus 2013 Babad Rumput dan Angkat Waled

Tersier Wilayah P3A Tani Makmur II

200 20 Desa

5 15 September 2013 Babad Rumput dan Angkat Waled

Tersier Wilayah P3A Tirto Rahayu I 350 35 Desa

6 20 Oktober 2013 Babad Rumput dan Angkat Waled

Tersier Wilayah P3A Tirto Rahayu II

50 15 Desa

7 17 November 2013 Babad Rumput dan Angkat Waled

Tersier Wilayah P3A Tirto Rahayu III

240 30 Desa

Lampiran 4. Korwil I - 2

Nama GP3A : Merdiko Kiri

Alamat : Dadapan, Timbulharjo, Sewon

Kegiatan : Mapak Toya, Babad Rumput dan Angkat Waled

No Waktu Kegiatan Jenis Saluran Irigasi Nama & Lokasi Saluran Irigasi

Panjang Saluran Dibersihkan

(meter)

Personil Terlibat (orang)

Instansi Terlibat

1 6-7 April 2013 Babad Rumput dan Angkat Waled

Tersier Wilayah P3A Tirtomulyo, Barat Dusun Bangi

400 50 GP3A, P3A dan Petani

2 1-2 Juni 2013 Babad Rumput dan Angkat Waled

Tersier Wilayah P3A Nototirto, Utara Dusun Tembi

475 60 GP3A, P3A dan Petani

3 10-11 Agustus 2013 Babad Rumput dan Angkat Waled

Sekunder Wilayah GP3A, P3A Subur I, Timur Dusun Nganglik s/d Kaliputih

550 70 GP3A, P3A dan Petani

4 23-24 November 2013

Babad Rumput dan Angkat Waled

Tersier Wilayah P3A Subur II, selatan Dusun Cabean (Utara SMP I Sewon) ke Timur

400 55 GP3A, P3A dan Petani

Lampiran 4. Korwil I - 3

Nama GP3A : Timbulsari (Lestari)

Alamat : agan, Timbulharjo, Sewon

Kegiatan : Mapak Toya, Babad Rumput, Angkat Waled dan Bangket

No Waktu Kegiatan Jenis Saluran Irigasi Nama & Lokasi Saluran Irigasi

Panjang Saluran Dibersihkan

(meter)

Personil Terlibat (orang)

Instansi Terlibat

1 Juni 2013 Angkat waled Primer - 350 110 Kelurahan & petani

2 Juli – Agustus 2013 Dangkit avur Dusun Tembi 500 Dinas SDA, Desa, GP3A

3 November 2013 Angakat waled Primer - 250 75 Kelurahan & petani

4 Desember 2013 Bangket pakai zak - P3A Tritunggal 13 25 Kelurahan & petani

5 Desember 2013 Angkat waled Tersier P3A Lestari I 100 25 Kelurahan & petani

Lampiran 4. Korwil I - 4

Nama GP3A : Madutirto/Tanjung

Alamat : Jogonalan Kidul RT 01, Tirtonirmolo, Kasihan

Kegiatan : Mapak Toya, Babad Rumput dan Angkat Waled

No Waktu Kegiatan Jenis Saluran Irigasi Nama & Lokasi Saluran Irigasi

Panjang Saluran Dibersihkan

(meter)

Personil Terlibat (orang)

Instansi Terlibat

1 2 hari Babad Rumput dan Angkat Waled*

- Timur pom bensin bugisan s/d timur SMA Tirtonirmolo

4m x 250m 60 SDA DIY

2 1 hari Angkat waled dan membersihkan saluran/gorong-gorong

- Ring road selatan 175cm x 60m 20 SDA DIY

3 2 hari Babad Rumput dan Angkat Waled*

- Tanjung Kiri pasar burung Dongkelan s/d ring road selatan

2,5m x 250m 60 SDA DIY

4 2 hari Babad Rumput dan Angkat Waled*

- Ring road selatan/Samitek keselatan s/d tikungan ringroad Krapyak

2,5m x 250m 60 SDA DIY

5 2 hari Membersihkan semak-semak

Tanggul Pasar burung sampai tikungan ring road selatan

40cm x 450m 60 SDA DIY

6 1 hari Membersihkan gorong-gorong

Gorong-gorong Ring road selatan/Samitik 2m x 40m 20 SDA DIY

7 1 hari Babad Rumput dan Angkat Waled*

Bendung Bawah bendung Tanjung SDA DIY

8 3 hari Angkat waled & bersih semak-semak

Sekunder Depan Gedung Pertemuan Maducandera PG Madukismo

1,5m x 90m 205 SDA DIY, SDA Bantul, BNPB, Koramil, PDAM, PG Madukismo, Pemadam Kebakaran, Kecamatan, Kelurahan, GP3A, P3A

9 13 hari Angkat waled Sekunder Utara dan timur PG Madukismo

3,4m x 350m 455 Desa

Lampiran 4. Korwil I - 5

Nama GP3A : DI Tengah

Alamat : Buyutan RT 04, Bangunjiwo, Kasihan

Kegiatan : Mapak Toya, Babad Rumput dan Angkat Waled

No Waktu Kegiatan Jenis Saluran Irigasi Nama & Lokasi Saluran Irigasi

Panjang Saluran Dibersihkan

(meter)

Personil Terlibat (orang)

Instansi Terlibat

1 - Perbaikan ambrol atas bendung

Bendung/primer Atas bendung DI Tengah 6 P3A

2 - Angkat waled/babad rumput

Sekunder Bawah bendung Tengah 50 135 P3A

3 - Angkat waled/babad rumput

- Cangop/Cawang s/d Timur Gendeng

500 50 P3A

4 - Angkat waled/babad rumput

- Cangep s/d Dusun Karang Jati Timur

2000 60 P3A

5 - Angkat waled/babad rumput

- Timur Perumahan Kasongan Permai

30 200 P3A

Lampiran 4. Korwil I - 6

Nama GP3A : DI Gamping

Alamat : rukeman RT 04 DK-II Gatak, Taman tirto, Kasihan

Kegiatan : Mapak Toya, Babad Rumput dan Angkat Waled

No Waktu Kegiatan Jenis Saluran Irigasi Nama & Lokasi Saluran Irigasi

Panjang Saluran Dibersihkan

(meter)

Personil Terlibat (orang)

Instansi Terlibat

1 20 Agustus s/d 1 September 2013

Babad Rumput dan Angkat Waled*

- Godegan s/d Nulis Saluran Irigasi Gamping

1000 18 SDA DIY

2 27 Agustus s/d 30 September 2013

Babad Rumput dan Angkat Waled*

- Tlogo saluran irigasi Bulak Ngebel

500 25 P3A Tlogo

3 22 Agustus s/d 25 September 2013

Babad Rumput dan Angkat Waled*

- Gedegan-Tempuran Saliran Irigasi Gamping

200 15 P3A Gatak

4 21 Januari s/d 23 Januari 2014

Babad Rumput dan Angkat Waled*

- Gangin Saluran Irigasi Kali Duren

400 10 P3A Jetis

Lampiran 4. Korwil I - 7

Nama GP3A : Tri Tirta Manunggal

Alamat : Manding Dawang Dukuh Manding RT 1

Kegiatan : Mapak Toya, Babad Rumput dan Angkat Waled

No Waktu Kegiatan Jenis Saluran Irigasi Nama & Lokasi Saluran Irigasi

Panjang Saluran Dibersihkan

(meter)

Personil Terlibat (orang)

Instansi Terlibat

1 Tahun 2012 Bangket Tersier Bulak Gabusan 2 x 250m

2 Tahun 2012 - Tersier Bulak Jomblang 2 x 184m 10 GP3A Dana Rp. 65 juta, PSP APBN, PJI Th 2012

3 Tahun 2012 Babad Rumput dan Angkat Waled*

Sekunder Di tengah Desa Gabusan 2 x 80m - SDA Kab Bantul

Tahun 2013 Babad Rumput dan Angkat Waled*

Tersier Bulak Balong 2 x 130m -

4 Tahun 2013 - Sekunder Bulak Gabusan (Komplek Pasar Seni)

2 x 120m - SDA Kab. Bantul Dana Rp. 350 juta

Sekunder Bulak Rendeng 2 x 120m

5 Tahun 2013 Peninggian bangket Sekunder Bulak Rendeng Wetan 2 x 200m - SDA Kab. Bantul

6 Tahun 2014 Angkat waled Sekunder Bulak Dukuh 300 5 Pemerintah Kelurahan Sabdodadi

7 Tahun 2014 Angkat waled Sekunder Bulak Seweru 20 5 Pemerintah Kelurahan Sabdodadi

Lampiran 4. Korwil I - 8

Nama GP3A : Kenalan

Alamat : Ngentak, Bangunjiwo, Kasihan

Kegiatan : Mapak Toya, Babad Rumput dan Angkat Waled

No Waktu Kegiatan Jenis Saluran Irigasi Nama & Lokasi Saluran Irigasi

Panjang Saluran Dibersihkan

(meter)

Personil Terlibat (orang)

Instansi Terlibat

1 Jam 07.30 s/d 09.30 WIB setiap Senin & Kamis (rutin)

Angkat waled - Jolontoro, Donotirto 1.000 10 Pemerintah Desa

2 07.30 s/d 10.00 WIB Oktober 2012

Bangket bendung saluran irigasi ambrol

Bendung Kidul Gunung Buthak 25 25 Kelompok Tani

3 07.30 s/d 11.00 WIB Minggu, Oktober 2012

Babad Rumput dan Angkat Waled*

Bendung Bendung Kali Tengah Wetan Jolontoru

30 23 Kelompok Tani

4 Senin s/d Sabtu, 07.30-14.39 WIB Bulan Desember 2013

Angkat waled - Kidul lapangan SD Donotirto

300 15 BP DAS Opak Serayu

*) Kegiatan di isikan oleh penyusun dengan perkiraan bahwa kegiatan dimaksud adalah sebagaimana tertulis yaitu Babad Rumput dan Angkat Waled

Lampiran 4. Korwil III - 1

Kegiatan Korwil III

Gerakan Irigasi Bersih – Merti Tirta Amartani (GIB MTA) Kabupaten Bantul

Tahun 2013-2014

Nama GP3A : Tegal Kanan

Alamat : Desa Srihardono, Kecamatan Pundong

Kegiatan : Mapak Toya, Babad Rumput dan Angkat Waled

No Waktu Kegiatan Jenis Saluran Irigasi Nama & Lokasi Saluran Irigasi

Panjang Saluran Dibersihkan

(meter)

Personil Terlibat (orang)

Instansi Terlibat

1 Selasa, 12 November 2013

Babad rumput dan gali waled

Saluran Drainase Lor Pasar Pundong Dn. Pundong, Ds. Srihardono, Kec. Pundong

200 200 Kodim 0729 Bantul, Koramil Pundong, P3A & Gapoktan

2 Jumat, 15 November 2013

Normalisasi saluran pembuang

Saluran Pembuang Utara Dusun Ganjuran Desa Srihardono

300 400 Kodim 0729 Bantul, Koramil Pundong, dan petani Dusun Ganjuran Srihardono

3 Minggu, 17 November 2013

Babad Rumput Saluran Sekunder Barat Dusun Sroyo s/d Dusun Ganjuran Srihardono

250 150 Petani dari P3A Bogatirta Desa Srihardono dan Panjangrejo

Lampiran 4. Korwil III - 2

Nama GP3A : Panca Tirta Manunggal (Canden Kiri)

Alamat : Desa Karangtalun, Kecamatan Imogiri

Kegiatan : Mapak Toya, Babad Rumput dan Angkat Waled

No Waktu Kegiatan Jenis Saluran Irigasi Nama & Lokasi Saluran Irigasi

Panjang Saluran Dibersihkan

(meter)

Personil Terlibat (orang)

Instansi Terlibat

1 Sabtu, 5 Januari 2013

Bersih selokan - Bolak taron 200 36 Pemdes Girifejo dan P3A Sumber Rejeki Desa Girirejo

2 Kamis, 7 Februari 2013

Bersih selokan - Blok I 100 15 Pemdes Girifejo dan P3A Sumber Rejeki Desa Girirejo

3 Minggu, 17 Februari 2013

Bersih selokan Tersier Bulak Desa Karangtalun 1.200 70 Pemdes Karangtalun & P3A Sedyo Makmur Desa Karangtalun

4 Minggu, 24 Februari 2013

Bersih selokan - Bulak Lestari dan Suka Maju Karangtalun

2.000 125 P3A Utama Desa Karangtalun

5 Senin, 8 April 2013

Bersih selokan - Bolak Kidul Kruduk 150 40 Pemdes Girirejo & P3A Sumber Rejeki Desa Girirejo

6 Jumat, 7 Mei 2013

Bersih selokan Tersier Blok II Girirejo 75 25 Pemdes Girirejo & P3A Sumber Rejeki Desa Girirejo

7 Sabtu, 8 Juni 2013

Bersih saluran Sekunder Desa Barepan Karangtalun 250 150 Pemdes Karangtalun, Pemdes Girirejo, Pemdes Karangtengah & GP3A Panca Tirta Manunggal

8 Jumat, 5 Juli 2013

Bersih selokan Tersier Barat Kanoman 300 40 Pemdes Girirejo & P3A Sumber Rejeki Desa Girirejo

9 Minggu, 21 Juli 2013

Bersih selokan - Bulak Lestari dan Suka Maju Desa Karangtalun

1.750 115 Pemdes Karangtalun & P3A Utama Desa Karangtalun

10 Sabtu, 31 Agustus 2013

Bersih selokan Tersier Blok II Girirejo 100 25 Pemdes Girirejo & P3A Sumber Rejeki Desa Girirejo

11 Minggu, 8 September 2013

Bersih selokan Tersier Bulak Dusun Karangtalun 1.050 55 Pemdes Karangtalun & P3A Sedyo Makmur Desa Karangtalun

12 Selasa, 1 Oktober 2013

Bersih selokan Tersier Timur Desa Mandingan 250 40 Pemdes Girirejo & P3A Sumber Rejeki Desa Girirejo

Lampiran 4. Korwil III - 3

No Waktu Kegiatan Jenis Saluran Irigasi Nama & Lokasi Saluran Irigasi

Panjang Saluran Dibersihkan

(meter)

Personil Terlibat (orang)

Instansi Terlibat

13 Senin, 21 Oktober 2013

Bersih selokan Tersier Barat Dusun Pucunggrowong

300 25 Pemdes Karangtengah & P3A Sumber Radin Karangtengah

14 Minggu, 10 November 2013

Bersih selokan - Sebelah utara Dusun Numpukan

300 50 Pemdes Karangtengah & P3A Sumber Radin Karangtengah

15 Minggu, 2 Desember 2013

Bersih selokan Tersier Bulak Deusun Karangtalun 1.200 70 Pemdes Karangtalun & P3A Sedyo Makmur Desa Karangtalun

16 Minggu, 22 Desember 2013

Bersih selokan - Sebelah barat Desa Karangtengah dan Desa Kemasan

150 30 Pemdes Karangtengah & P3A Sumber Radin Karangtengah

17 Minggu, 29 Desember 2013

Bersih selokan - Bulak Lestari dan Suka Maju Desa Karangtalun

1.900 120 Pemdes Karangtalun & P3A Utama Desa Karangtalun

18 Selasa, 31 Desember 2013

Bersih selokan Tersier Blok I, II, III Girirejo 400 50 Pemdes Girirejo & P3A Sumber Rejeki Desa Girirejo

Lampiran 4. Korwil III - 4

Nama GP3A : Blowong I

Alamat : Dusun Bulus, Desa Sumberagung, Kecamatan Jetis

Kegiatan : Pembersihan selokan irigasi

No Waktu Kegiatan Jenis Saluran Irigasi Nama & Lokasi Saluran Irigasi

Panjang Saluran Dibersihkan

(meter)

Personil Terlibat (orang)

Instansi Terlibat

1 - Pembersihan selokan irigasi

- Cembing s/d Bulus 2.000 40 Pemdes Sumberagung Jetis & GP3A Blowong I

Lampiran 4. Korwil III - 5

Nama GP3A : Klagen

Alamat : Dusun Nglorong, Desa Klagen

Kegiatan : Mapak Toya, Babad Rumput dan Angkat Waled

No Waktu Kegiatan Jenis Saluran Irigasi Nama & Lokasi Saluran Irigasi

Panjang Saluran Dibersihkan

(meter)

Personil Terlibat (orang)

Instansi Terlibat

1 Minggu, 10 November 2013

Babad Rumput dan Angkat Waled*

- Partijan Semempir Klangen II Sidorukun

500 50 GP3A Klangen, P3A Panjangjero & Ekbang Desa Klangen

2 20 November 2013 Babad Rumput dan Angkat Waled*

- Siswosumarto Gedongan Klangen I

750 60 GP3A Klangen, P3A Panjangjero & Ekbang Desa Klangen

3 18 November 2013 Babad Rumput dan Angkat Waled*

- Sakijo Trampen Klangen III 1.000 100 GP3A Klangen, P3A Panjangjero & Ekbang Desa Klangen

Lampiran 4. Korwil III - 6

Nama GP3A : Marsudi Tirto Lancar

Alamat : Mangun RT 06, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogori

Kegiatan : Mapak Toya, Babad Rumput dan Angkat Waled

No Waktu Kegiatan Jenis Saluran Irigasi Nama & Lokasi Saluran Irigasi

Panjang Saluran Dibersihkan

(meter)

Personil Terlibat (orang)

Instansi Terlibat

1 22 s/d 24 Maret 2013

Angkat waled Primer DI Sundet 200 117 Kelompok Tani, P3A, GP3A dan Pemdes

2 28 Maret 2013 Angkat waled Sekunder Manggung 100 80 Kelompok Tani, P3A, GP3A dan Pemdes

3 30 Maret 2013 Angkat waled Tersier Burdo, Singobaran, Manggung

1.500 112 Kelompok Tani, P3A, GP3A dan Pemdes

4 20 s/d 23 Juni 2013 Angkat waled Primer DI Sundet 200 115 Kelompok Tani, P3A, GP3A dan Pemdes

5 25 Juni 2013 Angkat waled Tersier Manggung, Dukuh Garjoyo 1.500 110 Kelompok Tani, P3A, GP3A dan Pemdes

6 12 s/d 15 September 2013

Angkat waled Primer DI Sundet 200 80 Kelompok Tani, P3A, GP3A dan Pemdes

7 20 September 2012 Angkat waled Tersier Dukuh Garjoyo Imogiri 800 55 Kelompok Tani, P3A, GP3A dan Pemdes

8 20 s/d 30 November 2013

Angkat waled Primer DI Sundet 200 82 Kelompok Tani, P3A, GP3A dan Pemdes

9 2 Desember 2013 Angkat waled Tersier Bendo, Dukuh Mangun, Singosari

1.600 149 Kelompok Tani, P3A, GP3A dan Pemdes

Lampiran 4. Korwil III - 7

Nama GP3A : Gempalan

Alamat : Dusun Gempalan, Desa Trirenggo, Kecamatan

Kegiatan : Mapak Toya, Babad Rumput dan Angkat Waled

No Waktu Kegiatan Jenis Saluran Irigasi Nama & Lokasi Saluran Irigasi

Panjang Saluran Dibersihkan

(meter)

Personil Terlibat (orang)

Instansi Terlibat

1 Empat bulan sekali di tahun 2013

Membersihkan saluaran/Mapak Toya

- Bulak Cade s/d Bulak Bakulan Cepakko

2000 150 Kelompok tani, P3A, GP3A. Ekbang Pemdes

Lampiran 4. Korwil III - 8

Nama GP3A : Tirto Mulyo DI Tegal Kiri

Alamat : Dusun Kujan, Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri

Kegiatan : Mapak Toya, Babad Rumput dan Angkat Waled

No Waktu Kegiatan Jenis Saluran Irigasi Nama & Lokasi Saluran Irigasi

Panjang Saluran Dibersihkan

(meter)

Personil Terlibat (orang)

Instansi Terlibat

1 10 April 2013 Pembersihan saluran

Avur Timur Graten s/d timur Kujan

2.000 80 GP3A, P3A, Kelompok Tani

2 20 April 2013 Babad Rumput dan Angkat Waled*

Tersier Barat Mijen s/d Timur Galen 600 40 GP3A, P3A, Kelompok Tani

3 15 Mei 2013 Babad Rumput dan Angkat Waled*

Tersier Barat Balai Desa s/d utara Gondosuli

650 56 GP3A, P3A, Dukuh

4 10 Oktober 2013 Babad Rumput dan Angkat Waled*

Tersier Ketos s/d Mgrancah 1.050 100 GP3A, P3A, Dukuh

5 11 Oktober 2013 Babad Rumput dan Angkat Waled*

Tersier Timur Sanggrahan s/d Utara Palemadu

500 20 GP3A, P3A, Dukuh

6 15 November 2013 Babad Rumput dan Angkat Waled*

Tersier Timur Kujon s/d selatan Karang Kulon

900 56 GP3A, P3A, Dukuh

7 20 Desember 2013 Babad Rumput dan Angkat Waled*

Kwarter Timur Sanggrahan s/d utara Palemmadu

200 10 Petani, P3A

Lampiran 4. Korwil III - 9

Nama GP3A : Canden Kanan

Alamat : Dusun Dowi, Desa Srihardono, Kecamatan Pundong

Kegiatan : Mapak Toya, Babad Rumput dan Angkat Waled

No Waktu Kegiatan Jenis Saluran Irigasi Nama & Lokasi Saluran Irigasi

Panjang Saluran Dibersihkan

(meter)

Personil Terlibat (orang)

Instansi Terlibat

1 Minggu, 15 September 2013

Angkat waled Tersier Ds Kadilobo & Gadungan Wetan Bobok s/d selesai Kulon Kadilobo

550 60

2 Minggu, 15 September 2013

Angkat waled Tersier Kulon Wonolopo & kulon Jiwan, DsWonolopo & Kiringan

600 75

3 Minggu, 15 September 2013

Angkat waled Tersier Podetan & Bukiran, Gereja Sraten s/d selesai

500 50

4 Kamis, 17 Oktober 2013

PJI Sekunder Selatan Balai Desa Canden s/d Tengas

2.400 40 SDA DIY, pengamat, juru, BPP, Lurah Desa Patalo Canden

5 Minggu, 13 Oktober 2013

Angkat waled Tersier Barat Ds Sulang Kidul 400 60 Petani dan desa

6 Minggu, 13 Oktober 2013

Angkat waled Tersier Barat Ds Tangkil 250 25

7 Minggu, 13 Oktober 2013

Angkat waled Tersier Wetan Persan Sulang 800 75

8 Minggu, 13 Oktober 2013

Angkat waled Tersier Wetan Butuh & Lor Cangkupan

550 90

9 Minggu, 20 Oktober 2013

Angkat waled dan rumput

Tersier & kuarter Barat Ds Sawahan s/d Monggang

550 75 Petani dan desa

10 Minggu, 20 Oktober 2013

Angkat waled dan rumput

Tersier & kuarter Kulon Jamprit & Wetan Grudo

350 35 Petani dan desa

11 Minggu, 20 Oktober 2013

Angkat waled Tersier Ds Gerselo & Pj. Jiwo 450 30

12 Minggu, 20 Oktober 2013

Angkat waled Tersier Kulon Bobok & Ketandan 350 40

13 Minggu, 20 Oktober 2013

Angkat waled Tersier Kategan, Kulon Kategan & Wetan Bato

200 15

Lampiran 4. Korwil III - 10

No Waktu Kegiatan Jenis Saluran Irigasi Nama & Lokasi Saluran Irigasi

Panjang Saluran Dibersihkan

(meter)

Personil Terlibat (orang)

Instansi Terlibat

14 Minggu, 27 Oktober 2013

Angkat waled Tersier Kulon Ds Menang 300 30

15 Minggu, 27 Oktober 2013

Angkat waled Tersier Wetan Dempet 250 25

*) Kegiatan di isikan oleh penyusun dengan perkiraan bahwa kegiatan dimaksud adalah sebagaimana tertulis yaitu Babad Rumput dan Angkat Waled

Lampiran 4. Korwil IV - 1

Kegiatan Korwil IV

Gerakan Irigasi Bersih – Merti Tirta Amartani (GIB MTA) Kabupaten Bantul

Tahun 2013-2014

Nama GP3A : Tani Mulyo

Nama P3A : Karang Tani

Alamat : Wanujoyo Lor, Srimartani, Piyungan

Kegiatan : Mapak Toya, Babad Rumput dan Angkat Waled

No Waktu Kegiatan Jenis Saluran Irigasi Nama & Lokasi Saluran Irigasi

Panjang Saluran Dibersihkan

(meter)

Personil Terlibat (orang)

Instansi Terlibat

1 20 Februari 2014 Babad Rumput dan Angkat Waled*

Primer Dsn. Mbangsari, Srimartani, Piyungan

200 50 Anggota P3A, Koramil Piyungan, Satgas Dinas SDA

2 9 Maret 2014 Babad Rumput dan Angkat Waled*

Primer Dsn. Mbangsari, Srimartani, Piyungan

100 30 Anggota P3A

Lampiran 4. Korwil IV - 2

Nama GP3A : Tani Mulyo

Nama P3A : Tirto Manunggal

Alamat : Jombor, Srimulyo, Piyungan

Kegiatan : Mapak Toya, Babad Rumput dan Angkat Waled

No Waktu Kegiatan Jenis Saluran Irigasi Nama & Lokasi Saluran Irigasi

Panjang Saluran Dibersihkan

(meter)

Personil Terlibat (orang)

Instansi Terlibat

1 2 Maret 2014 Babad Rumput dan Angkat Waled*

Tersier Jombor, Srimulyo, Piyungan 200 35 Anggota P3A

2 9 Maret 2014 Babad Rumput dan Angkat Waled*

Kuarter Jombor, Srimulyo, Piyungan 400 40 Anggota P3A

Lampiran 4. Korwil IV - 3

Nama GP3A : Dokaran

Nama P3A : Tri Tirto Mulyo, Tirto Rahardjo, Tani Mangestudi

Alamat : Nogosari, Sumberagung, Jetis

Kegiatan : Mapak Toya, Babad Rumput dan Angkat Waled

No Waktu Kegiatan Jenis Saluran Irigasi Nama & Lokasi Saluran Irigasi

Panjang Saluran Dibersihkan

(meter)

Personil Terlibat (orang)

Instansi Terlibat

1 Agustus 2013 Babad Rumput dan Angkat Waled*

- Nogosari s/d Banaru 500 60 -

2 Agustus 2013 Babad Rumput dan Angkat Waled*

- Polsek Jetis s/d Banaru 250 40 -

3 Agustus 2013 Babad Rumput dan Angkat Waled*

- Gemblangan Kepek 600 90 -

4 November 2013 Babad Rumput dan Angkat Waled*

- Pasar Kepek ke barat 300 98 -

5 November 2013 Babad Rumput dan Angkat Waled*

- Kepek ke selatan s/d Jetakan

200 40 -

6 November 2013 Babad Rumput dan Angkat Waled*

- Jetakan s/d Bulir 300 32 -

7 Januari 2014 Babad Rumput dan Angkat Waled*

- Timur Desa Dobalan 1000 70 -

*) Kegiatan di isikan oleh penyusun dengan perkiraan bahwa kegiatan dimaksud adalah sebagaimana tertulis yaitu Babad Rumput dan Angkat Waled