geologi daerah bukitbual dan sekitarnya,...

14
GEOLOGI DAERAH BUKITBUAL DAN SEKITARNYA, KABUPATEN SIJUNJUNG, PROVINSI SUMATERA BARAT TUGAS AKHIR A Diajukan sebagai syarat untuk mencapai gelar Sarjana Strata Satu di Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung Diajukan oleh : Aurio Erdi NIM. 12007018 PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2011

Upload: dangnga

Post on 02-Sep-2018

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

GEOLOGI DAERAH BUKITBUAL DAN SEKITARNYA,

KABUPATEN SIJUNJUNG, PROVINSI SUMATERA BARAT

TUGAS AKHIR A

Diajukan sebagai syarat untuk mencapai gelar Sarjana Strata Satu

di Program Studi Teknik Geologi,

Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian,

Institut Teknologi Bandung

Diajukan oleh :

Aurio Erdi NIM. 12007018

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2011

i

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

GEOLOGI DAERAH BUKIT BUAL DAN SEKITARNYA,

KABUPATEN SIJUNJUNG, SUMATERA BARAT

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan tingkat Sarjana Strata Satu

pada Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian,

Institut Teknologi Bandung

Bandung, September 2011

Penulis,

Aurio Erdi

NIM. 12007018

Menyetujui,

Pembimbing,

Dr. Aswan, ST, MT.

NIP. 19690626 199512 1 001

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah swt. atas rahmat-Nya sehingga Tugas

Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Shalawat serta salam semoga selalu

tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad saw.

Tugas Akhir ini dimaksudkan untuk menerapkan ilmu geologi yang telah diberikan

pada saat perkuliahan ke dalam suatu kegiatan penelitian yang telah penulis peroleh selama

mengikuti perkuliahan di Program Studi Teknik Geologi – ITB. Penelitian dilakukan di

Desa Bukit Bual, Desa Kotopanjang, Desa Aurgading, dan Desa Tanjung Ampalu yang

termasuk ke dalam area nagari Limo Koto , Kecamatan Koto VII, Kabupaten Sijunjung

yang terangkum dalam skripsi yang berjudul “GEOLOGI DAERAH BUKIT BUAL

DAN SEKITARNYA, KABUPATEN SIJUNJUNG, SUMATERA BARAT”. Tugas Akhir ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan studi strata

satu (S1) di Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian,

Institut Teknologi Bandung (ITB).

Dalam menyelesaikan tugas akhir, penulis banyak mendapatkan dukungan dan

saran dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini, penulis bermaksud untuk

mengucapkan terima kasih kepada:

• Orangtua penulis, Bapak Ir. Igna Hadi Suparyanto atas kesediannya baik siang maupun

malam, berdiskusi dengan penulis tanpa lelah.

• Ibu, kakak, adik, dan keluarga lainnya atas perhatian, semangat dan doanya yang tak

ternilai,

• Bapak Dr. Aswan, ST, M.T. atas kesediannya menjadi pembimbing penulis, mem

bimbing penulis di lapangan, meluangkan waktu untuk berdiskusi, mengkoreksi

kekurangan-kekurangan penulis dan membantu penulis untuk memahami geologi

secara lebih baik.

• Bapak Dr. Ir. Yan Rizal R., Dipl. Geol. atas bimbingannya di lapangan serta

kesediannya meluangkan waktu untuk berdiskusi dan memberikan masukan terhadap

pengerjaan tugas akhir ini untuk memahami geologi secara lebih baik.

• Bapak Ir. Nurcahyo Indro Basuki, MT, Ph.D. atas kesediannya membimbing penulis di

lapangan untuk memahami geologi secara lebih baik.

iii

• Bapak Dr. Ir. Dardji atas kesediaanya membimbing penulis di lapangan untuk

memahami geologi secara lebih baik.

• Bapak Prof. Dr. Ir. Yahdi Zaim dan Bapak Dr. Ir. Chalid Idham Abdullah atas

kesediannya membimbing penulis di lapangan untuk memahami geologi secara lebih

baik serta bersedia menerima penulis menjadi bagian dari Tim Ombilin ITB,

• Seluruh Dosen Teknik Geologi ITB yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu

senantiasa memberikan ilmunya kepada penulis.

• PT Radiant Bukit Barisan E&P atas kesempatan untuk tugas akhir di Cekungan

Ombilin dan telah membiayai selama pelaksanaan tugas akhir ini,

• Teman-teman di lapangan Dany, Ramtot, Syukir, Eko, Niken, Katab, Kadir, Ical dan

Elrey, terima kasih atas bantuannya di lapangan,

• Adik-adik dari PPA JAMADAGNI yang telah mendukung dan memotivasi penulis,

• Teman-teman GEA, terutama GEA 2007 sebagai teman seperjuangan yang telah

memberikan motivasi dan bantuan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

• Staf laboratorium dan Perpustakaan Klompe yang telah menyediakan fasilitas untuk

membantu penulis dalam menganalisis data dan menyediakan referensi.

• Para penambang batubara TRK dan PT Ferly Tirta Jaya di Parambahan yang telah

mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian di wilayahnya.

• Para penambang emas Sungai Ombilin dan segenap warga desa yang telah membantu

penulis mengarungi Sungai Ombilin, menemani penulis ke lapangan dan membantu

penulis menunjukkan jalan, khususnya kepada Angga.

• Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terima kasih atas segala

dukungannya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memerlukan penyempurnaan. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan masukan dari pembaca sekalian sebagai bahan

perbaikan. Semoga makalah ini dapat berguna khususnya bagi penulis pribadi dan

bagi pembaca sekalian. Wassalam.

Bandung, September 2011

Penulis

iv

GEOLOGI DAERAH BUKITBUAL DAN SEKITARNYA,

KABUPATEN SIJUNJUNG, SUMATERA BARAT

TUGAS AKHIR A

Oleh: Aurio Erdi

12007018

Pembimbing : Dr.Aswan, ST, MT.

ABSTRAK

Daerah penelitian secara administratif berada di Daerah BukitBual, Kecamatan VII,

Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat dan secara geografis terletak pada koordinat 100°47’38” - 100°51’26” Bujur Timur dan 0°36’15” - 0°40’25” Lintang Selatan dengan luas 51,8 km2 (7 km x 7.4 km). Berdasarkan fisiografi Sumatera Tengah daerah penelitian berada pada Zona Sesar Semangko. Daerah penelitian terbagi menjadi empat satuan geomorfologi yaitu perbukitan zona sesar Bukit Barlago, perbukitan sinklin Taratakpauh, perbukitan lipatan Kotopanjang dan dataran aluvial Tanjung Ampalu.

Stratigrafi daerah penelitian terbagi menjadi empat satuan tidak resmi diurutkan dari tua ke muda, yaitu satuan batulempung batupasir berumur Eosen Akhir yang disetarakan dengan Formasi Sawahlunto diendapkan di lingkungan dataran banjir, Satuan batupasir berumur Oligosen yang disetarakan dengan Formasi Sawahtambang diendapkan di lingkungan sungai teranyam, Satuan batulempung lanauan berumur Miosen Awal yang diendapkan pada lingkungan supra tidal dan satuan batupasir batulempung berumur Miosen Awal yang diendapkan di lingkungan subtidal yang keduanya disetarakan dengan Formasi Ombilin dan satuan endapan aluvial berumur Kuarter.

Struktur geologi yang terdapat dalam daerah penelitian, yaitu sesar mendatar Rantih yang memiliki arah umum relatif baratlaut-tenggara, sinklin Kotopanjang, sinklin Supadang dan antiklin Kumbara yang memiliki arah umum relatif utara-selatan yang diperkirakan terjadi pada kala Miosen Akhir dan sesar mendatar Tanjung Ampalu yang memiliki arah umum relatif utara-selatan yang diperkirakan terjadi pada kala Plio-Plistosen. Pembentukan struktur pada daerah penelitian diperkirakan terjadi akibat fase ekstensif pada Miosen Awal, tegasan berarah barat-timur pada kala Miosen Akhir dan tegasan berarah baratlaut-tenggara pada kala Plio-Plistosen. Kata kunci: Bukitbual, Formasi Sawahlunto, Formasi Sawahtambang, Formasi Ombilin, Sesar Geser Tanjung Ampalu

v

GEOLOGY OF BUKITBUAL AREA AND SURRONDINGS, SIJUNJUNG REGENCY,

WEST SUMATERA

FINAL ASSIGMENT A

By: Aurio Erdi

12007018

Advisor: Dr.Aswan, ST, MT.

ABSTRACT

The study area administratively is located in the BukitBual Region, VII Sub-District, Sijunjung District, West Sumatra Province, and geographically is located at coordinates 100 ° 47'38 "- 100 ° 51'26" E and 0 ° 36'15 "- 0 ° 40 '25" S with an area of 51.8 km2 (7 km x 7.4 km). Based on physiography of Central Sumatra, the study area is located at Semangko Fault Zone. The study area is divided into four geomorphology units namely hills of Barlago fault zone, hill of Taratakpauh syncline, hill of Kotopanjang folds and alluvial plain of Tanjung Ampalu.

Stratigraphy of study area is divided into four illegitimate units of lithostratigraphy, sorted from old to young, Late Eocene age claystone sandstone unit, which is comparable with Sawahlunto Formation was deposited in the flood plain environment, Oligocene age sandstone unit, which is comparable with Sawahtambang Formation was deposited in the braided river system environment, Early Miocene age silty claystone unit was deposited in Supra Tidal environments and Early Miocene age sandstone claystone unit was deposited in Sub Tidal environments, which both of them are comparable with Ombilin Formation and Quarter Alluvial Unit.

Geological structures contained in the research areas, namely Rantih fault which has a relatively general direction northwest-southeast, Kotopanjang syncline, Supadang syncline and Kumbara anticline, which have a relatively general direction north-south and were estimated to occur in Last Miocene age and Tanjung Ampalu fault that has a relatively general direction of the north-south which was estimated to occur in Plio-Pleistocene age. Formation of structure in the study area is estimated to result from a north-south main stress in Oligocene age, from extensive phase in the Early Miocene age, east-west main stress in the Last Miocene age and from northeast-southwest main stress in the Plio-Pleistocene age . Keyword: Bukitbual, Sawahlunto Formation, Sawahtambang Formation, Ombilin Formasi, Tanjung Ampalu Fault

vi

DAFTAR ISI

Lembaran Pengesahan ....................................................................................................... i

Kata Pengantar ................................................................................................................... ii

Abstrak .............................................................................................................................. iv

Daftar Isi ............................................................................................................................ v

Daftar Gambar ................................................................................................................... ix

Daftar Tabel ....................................................................................................................... xii

Daftar Lampiran ................................................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1

1.2 Maksud dan Tujuan ............................................................................................... 1

1.3 Batasan Masalah .................................................................................................... 1

1.4 Lokasi Penelitian .................................................................................................... 2

1.5 Tahapan dan Metodologi Penelitian ...................................................................... 2

1.5.1 Tahap Persiapan ............................................................................................ 3

1.5.2 Tahap Pengambilan Data Lapangan ............................................................. 3

1.5.3 Tahap Analisis dan Pengolahan Data ........................................................... 4

1.5.4 Tahap Penyusunan Skripsi............................................................................ 4

1.6 Sistematika Pembahasan ........................................................................................ 5

BAB II GEOLOGI REGIONAL

2.1 Fisiografi ................................................................................................................ 6

2.2 Stratigrafi Regional ................................................................................................ 7

2.2.1 Batuan Pra-Tersier ........................................................................................ 10

2.2.2 Batuan Tersier............................................................................................... 10

2.3 Tatanan Tektonik dan Struktur Regional ............................................................... 17

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

3.1 Geomorfologi ......................................................................................................... 21

3.1.1 Morfologi Umum Daerah Penelitian ............................................................ 21

3.1.2 Pola Aliran Sungai ........................................................................................ 22

3.1.3 Pola Kelurusan .............................................................................................. 24

vii

3.1.4 Satuan Geomorfologi .................................................................................... 26

3.1.4.1 Perbukitan Zona Sesar Bukit Barlago ............................................. 26

3.1.4.2 Perbukitan Sinklin Taratakpauh ...................................................... 29

3.1.4.3 Perbukitan Lipatan Kotopanjang .................................................... 30

3.1.4.4 Dataran Aluvial Tanjung Ampalu ................................................... 32

3.2 Stratigrafi ............................................................................................................... 33

3.2.1 Satuan Batulempung Batupasir .................................................................... 34

3.2.1.1 Penyebaran ...................................................................................... 34

3.2.1.2 Ciri Litologi..................................................................................... 34

3.2.1.3 Lingkungan Pengendapan ............................................................... 36

3.2.1.4 Ketebalan, Hubungan Stratigrafi, Umur

dan Kesetaraan Stratigrafi ................................................................ 37

3.2.2 Satuan Batupasir ........................................................................................... 37

3.2.2.1 Penyebaran ...................................................................................... 38

3.2.2.2 Ciri Litologi..................................................................................... 38

3.2.2.3 Lingkungan Pengendapan ............................................................... 39

3.2.2.4 Ketebalan, Hubungan Stratigrafi, Umur

dan Kesetaraan Stratigrafi ................................................................ 40

3.2.3 Satuan Batulempung lanauan ....................................................................... 40

3.2.3.1 Penyebaran ...................................................................................... 41

3.2.3.2 Ciri Litologi..................................................................................... 41

3.2.3.3 Umur, Ketebalan dan Lingkungan Pengendapan ............................ 43

3.2.3.4 Hubungan dan Kesetaraan Stratigrafi ............................................. 44

3.2.4 Satuan Batupasir Batulempung .................................................................... 44

3.2.4.1 Penyebaran ...................................................................................... 45

3.2.4.2 Ciri Litologi..................................................................................... 45

3.2.4.3 Umur, Ketebalan dan Lingkungan Pengendapan ............................ 47

3.2.4.4 Hubungan dan Kesetaraan Stratigrafi ............................................. 48

3.2.5 Satuan Endapan Aluvial ............................................................................... 49

3.2.5.1 Penyebaran ...................................................................................... 49

3.2.5.2 Ciri Litologi..................................................................................... 49

3.2.5.3 Umur dan Lingkungan Pengendapan .............................................. 49

3.2.5.4 Hubungan Stratigrafi ....................................................................... 49

viii

3.3 Struktur Geologi .................................................................................................... 50

3.3.1 Sesar Mendatar Tanjung Ampalu ................................................................. 50

3.3.2 Sesar Mendatar Rantih ................................................................................. 52

3.3.3 Lipatan Sinklin Kotopanjang ........................................................................ 54

3.3.4 Lipatan Sinklin Kumbara ............................................................................. 54

3.3.5 Lipatan Antiklin Supadang ........................................................................... 54

3.3.6 Mekanisme Pembentukan Struktur Geologi ................................................. 55

BAB IV SEJARAH GEOLOGI ........................................................................................ 57

BAB V KESIMPULAN .................................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 64

LAMPIRAN

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Peta Indeks Lokasi Penelitian ....................................................................... 2

Gambar 1.2. Diagram Alir Penelitian ................................................................................ 3

Gambar 2.1. Peta Zona Fisiografi Sumatera Tengah (van Bemmelen, 1949) ................... 6

Gambar 2.2. Stratigrafi Cekungan Ombilin berdasarkan kompilasi

Koesomadinata dan Matasak (1981), Koning (1985),

Situmorang, dkk (1991), Yarmanto dan Fletcher (1993),

Barber, dkk. (2005) ....................................................................................... 8

Gambar 2.3.Deskripsi dari tiap formasi kompilasi

Koesomadinata dan Matasak (1981), Koning (1985),

Situmorang, dkk. (1991) ............................................................................... 9

Gambar 2.4.Kompilasi kumpulan fosil dari Koesomadinata

dan Matasak (1981), Situmorang, dkk.(1991)

dan Yarmanto dan Fletcher (1993) dari

formasi – formasi di cekungan Ombilin…………………………………… 16

Gambar 2.5.Pola struktur regional cekungan Ombilin,

Sumatera Barat (Situmorang, dkk., 1991) .................................................... 17

Gambar 2.6. Tektonikstratigrafi cekungan Ombilin menurut Hastuti, dkk. (2001) .......... 20

Gambar 2.7. Skema evolusi tektonik cekungan Ombilin

menurut Hastuti, dkk (2001) ......................................................................... 20

Gambar 3.1. Peta elevasi daerah penelitian ....................................................................... 21

Gambar 3.2. Peta kemiringan lereng daerah penelitian yang diklasifikasikan

berdasarkan kemiringan lereng oleh van Zuidam (1985) ............................. 22

Gambar 3.3. Pola aliran sungai daerah penelitian dengan

pola rektangular ............................................................................................ 23

Gambar 3.4. Lembah sungai yang lebar dan lembah sungai yang

sempit menunjukkan perbedaan proses erosi ............................................... 23

Gambar 3.5. Tipe genetik sungai daerah penelitian .......................................................... 24

Gambar 3.6. Peta pola kelurusan di daerah penelitian menggunakan citra SRTM ........... 25

Gambar 3.7. Diagram Roset pola kelurusan di daerah penelitian ..................................... 26

x

Gambar 3.8. Satuan perbukitan zona sesar Bukit Barlago yang memanjang dari

utara-selatan dan gawir sesar yang membatasi satuan perbukitan

zona sesar Bukit Barlago............................................................................. 27

Gambar 3.9. Arus sungai yang arah alirannya searah dengan jurus lapisan

batuan dan erosi yang masih bersifat vertikal pada daerah hulu ................. 28

Gambar 3.10. Longsoran-longsoran pada daerah hilir yang diakibatkan erosi

lateral dan pelapukan yang terjadi pada batupasir pada

satuan zona sesar Bukit Barlago ................................................................. 28

Gambar 3.11. Satuan perbukitan sinklin Taratakpauh yang memanjang

dari utara-selatan ......................................................................................... 29

Gambar 3.12. Perbedaan kemiringan batuan yang memperlihatkan satuan ini

dipengaruhi oleh struktur geologi berupa lipatan sinklin............................ 30

Gambar 3.13. Proses pelapukan dan longsoran yang terjadi pada satuan

perbukitan sinklin Taratakpauh ................................................................... 30

Gambar 3.14. Satuan perbukitan lipatan Kotopanjang, dicirikan dengan

morfologi berupa perbukitan ....................................................................... 31

Gambar 3.15 Proses eksogenik berupa pelapukan yang intensif pada satuan dataran

lipatan Kotopanjang .................................................................................... 31

Gambar 3.16. Satuan dataran aluvial Tanjung Ampalu yang dicirikan

adanya meandering ..................................................................................... 32

Gambar 3.17. Kolom stratigrafi daerah penelitian (tanpa skala) ....................................... 33

Gambar 3.18. Satuan batulempung batupasir terdiri dari perselingan

batulempung dan batupasir dengan sisipan serpih dan batubara ................ 34

Gambar 3.19. Struktur sedimen pada satuan batulempung batupasir................................ 35

Gambar 3.20. Struktur sedimen pada satuan batulempung batupasir................................ 36

Gambar 3.21. Satuan batupasir terdiri dari litologi batupasir masif dan setempat

terdapat laminasi batulempung…………………………………………… 38

Gambar 3.22. Struktur sedimen pada satuan batupasir ..................................................... 39

Gambar 3.23. Batulempung lanauan pada satuan batulempung lanauan .......................... 41

Gambar 3.24. Karakteristik satuan batulempung lanauan di lapangan ............................. 42

Gambar 3.25. Karakteristik satuan batulempung lanauan di lapangan ............................. 43

Gambar 3.26. Satuan batupasir batulempung terdiri dari litologi

perselingan batupasir dan batulempung……………………………...........45

xi

Gambar 3.27. Struktur sedimen yang terdapat pada satuan batupasir batulempung ......... 46

Gambar 3.28. Fosil tumbuhan berupa fosil biji pada satuan batupasir batulempung ........ 46

Gambar 3.29. Diagram blok dan suksesi vertikal lingkungan pengendapan

sistem tidal flat menurut Walker dan James (1992) .................................... 48

Gambar 3.30. Gejala sesar geser Tanjung Ampalu di lapangan ........................................ 51

Gambar 3.31. Gejala sesar Tanjung Ampalu berupa kelurusan pada SRTM .................... 52

Gambar 3.32. Gejala sesar mendatar Rantih berupa gawir yang menerus

dengan arah relatif baratlaut-tenggara di lapangan dan

kelurusan pada SRTM ................................................................................. 53

Gambar 4.1. Model sejarah geologi daerah penelitian .................................................... 62

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Hasil analisa struktur daerah penelitian ............................................................ 56

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Peta

Lampiran A.1 Peta Lintasan

Lampiran A.2 Peta Geomorfologi

Lampiran A.3 Peta Geologi

Lampiran B Analisis Petrografi

Lampiran B.1 Satuan Batulempung Batupasir

Lampiran B.2 Satuan Batupasir

Lampiran B.3 Satuan Batulempunglanauan

Lampiran B.4 Satuan Batupasir Batulempung

Lampiran C Profil Satuan Batuan

Lampiran C.1 Profil Satuan Batulempung Batupasir

Lampiran C.2 Profil Satuan Batupasir

Lampiran C.3 Profil Satuan Batupasir Batulempung

Lampiran D Analisis Polen

Lampiran E Analisis Kalsimetri

Lampiran F Analisis Mikropaleontologi

Lampiran G Analisis Struktur