genetika tumbuhan acara ii

Upload: fachri-sani-haris

Post on 07-Apr-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/6/2019 Genetika Tumbuhan acara II

    1/8

  • 8/6/2019 Genetika Tumbuhan acara II

    2/8

    I.PENDAHULUAN

    A.Latar Belakang

    Teori sel menyatakan bahwa setiap sel penyusun mahluk hidup berasal dari sel sebelumnya. Proses

    terjadinya sel baru dari sel induknya disebut pembelahan sel. Pembelahan sel dapat dibedakan menjadi dua,

    yaitu mitosis dan meiosis.

    Pada setiap mahluk hidup, sel-sel tidak sama bentuknya. Sel terdiri dari bagian-bagian sel, antara lain

    dinding sel, nukleus dan protoplasma. Dalam inti sel terdapat kromosom yaitu benda-benda halus berbentuk

    batang panjang atau pendek dan lurus atau bengkok. Kromosom merupakan pembawa bahan keturunan.

    Kromosom dapat terlihat pada tahap-tahap tertentu pada pembelahan inti. Biasanya kromosom digambarkan

    pada tahap metafase.

    Mitosis adalah peristiwa pembelahan sel yang terjadi pada sel-sel somatis (sangat aktif pada sel-sel

    meristem) yang menghasilkan dua sel anak dengan komponen-komponen yang sama dan identik dengan sel

    induknya. Mitosis mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti dari sel

    somatis secara berturut-turut. Proses ini terjadi bersama-sama dengan pembelahan sitoplsma dan bahan-bahan di luar inti sel( sitokinesis). Sedangkan meiosis terjadi pada sel-sel germinal dengan hasil akhir empat

    buah sel anak yang haploid dengan komposisi genotip yang mungkin berbeda dengan sel induknya.

    Kromosom dapat dengan mudah diamati pada saat sel sedang aktif membelah dengan maneggunakanmetode fiksasi dan pewarnaan sederhana. Bahan yang biasa digunakan dalam pengamatan mitosis adalah

    sel-sel ujung akar bawang merah (Allium ascalonicum), sedangkan pengamatan meiosis sering

    menggunakan kotak sari atau bakal biji tanaman lily. Bahan-bahan tersebut digunakan karena memiliki

    beberapa kelebihan yaitu komposisi dinding selnya yang tersusun atas senyawa-senyawa yang relatif mudah

    ditembus oleh larutan fiksatif dan pewarna, juga jumlah kromosomnya tidak terlalu banyak sehingga

    pengamatan terhadap masing-masing fase yang sedang berlangsung relatif mudah dilakukan. Salah satu

    metode Fiksasi yang dapat dilakukan adalah metode termodifikasi yang menggunakan pre treatment 0,002M 8-Hydroxychinolin dan larutan fiksasi 45% asam asetat.

    B.TujuanTujuan praktikum Pengamatan Kromosom adalah untuk mengetahui fase-fase pembelahan mitosis pada

    akar bawang merah (Allium ascalonicum).

    II.TINJAUAN PUSTAKATahun 1830-an, Schleiden dan Schwann menerangkan bahwa nukleus berperan dalam pertumbuhan dan

    perkembangan sel. Pada sekitar tahun 1870 Hertwig mengamati adanya dua inti pada telur landak laut (Sea

    urchins) dan ternyata satu inti merupakan bagian dari sel telur itu sendiri sedang inti lain yang berasal darisperma. Strasburger dan Flemming menegaskan kesinambungan bahan dalam inti dan mampu mengikuti

    tahap-tahap inti dari pembelahan sel pada jaringan tanaman dan binatang. Flemming menggunakan istilah

    mitosis untuk menguraikan perubahan benang-benang (kromosom) dalam inti menjadi separuhnya dan

    pemisahannya ke inti sel anak. Kemudian sekitar tahun 1880 terlihat adanya mekanisme reduksi kromosom

    dan diuraikan oleh ahli lain dengan istilah meiosis yang ditemukan oleh Farmer dan Moore, (Crowder,1988).

    Mitosis dan meiosis merupakan bagian dari siklus sel dan hanya mencakup 5-10% dari siklus sel. Persentase

    waktu yang besar dalam siklus sel terjadi pada interfase. Interfase terdiri dari periode G1, S, dan G2. Padaperiode G1 selain terjadi pembentukan senyawa-senyawa untuk replikasi DNA, juga terjadi replikasi

    organel sitoplasma sehingga sel tumbuh membesar, dan kemudian sel memasuki periode S yaitu faseterjadinya proses replikasi DNA. Setelah DNA bereplikasi, sel tumbuh (G2) mempersiapkan segala

    keperluan untuk pemisahan kromosom, dan selanjutnya diikuti oleh proses pembelahan inti (M) serta

    pembelahan sitoplasma (C). Selanjutnya sel hasil pembelahan memasuki pertumbuhan sel baru (G1).

    Mitosis merupakan pembelahan sel yang terjadi pada organisme eukariot. Pembelahan sel secara mitosis

    terjadi pada jaringan somatik. Dalam pembelahan mitosis ini, satu sel membelah menjadi dua sel yang sama

    persis. Pembelahan mitosis terdiri atas pembelahan inti dan pembelahan sitoplasma. Pembelahan mitosis ini

    di awali dengan pembelahan inti. Oleh karena itu, bila kita melihat kumpulan sel yang sedang membelah,

    mungkin kita akan menemukan satu atau beberapa sel yang mempunyai dua inti. Hal ini berarti sel telahselesai melakukan pembelahan inti tetapi belum melakukan penbelahan sitoplasma.

  • 8/6/2019 Genetika Tumbuhan acara II

    3/8

    Mitosis merupakan periode pembelahan sel yang berlangsung pada jaringan titik tumbuh (meristem), sepertipada ujung akar atau pucuk tanaman. Proses mitosis terjadi dalam empat fase, yaitu profase, metafase,

    anafase, dan telofase. Fase mitosis tersebut terjadi pada sel tumbuhan maupun hewan. Terdapat perbedaanmendasar antara mitosis pada hewan dan tumbuhan. Pada hewan terbentuk aster dan terbentuknya alur di

    ekuator pada membran sel pada saat telofase sehingga kedua sel anak menjadi terpisah. Dengan mitosis

    terjadi proses pertumbuhan dan perkembangan jaringan dan organ tubuh makhluk hidup. Tujuan

    pembelahan mitosis adalah mewariskan semua sifat induk kepada kedua sel anaknya. Pewarisan sifat induk

    kepada kedua sel anaknya terjadi secara bertahap fase demi fase (Campbell et al. 1999).

    IV.PROSEDUR KERJA

    1.Ujung akar bawnag merah dipotong dan dimasukkan ke dalam larutan 0,02 M 8-Hydroxynolin, kemudian

    disimpan dalam ruang tertuutp selama 1 jam.

    2.Ujung akar bawang merah difiksasi dengan menggunakan larutan 45% asam asetat selama 10 menit.

    3.Ujung akar bawabg nerah dimaserasi dengan larutan Asam Asetat dan HCl dengan perbandingan 3:1,

    selama 2-3 menit pada suhu 600 C.

    4.Ujung akar bawang merah diambil kemudian diletakkan di atas kaca preparat, lalu ditusuk-tusuk denganjarum besi dan ditetesi dengan Aceto Orcein sebanyak 2 tetes.

    5.Preparat ditutup dengan cover glass, dibalut dengan tissue, kemudian di-squashing, setelah itu, tissue

    dibuka.6.Preparat dilewatkan di atas api bunsen sebanyak 3 kali.

    7.Preparat diamati dengan mikroskop.

    B.Pembahasan

    Semua sel somatik dalam suatu organisme multiseluler berasal dari satu sel, yaitu zigot, melalui proses

    pembelahan yang disebut mitosis. Fungsi mitosis mula-mula membentuk salinan yang sama dari tiap

    kromosom dan kemudian melalui pembelahan sel induk, mendistribusikan suatu sel kromosom yang identikkepada kedua sel anak (Pai, Anna C, 2004).

    Jaringan yang mudah untuk ditelaah mitosisnya adalah meristem pada titik tumbuh akar bawang merah. Sel

    akar bawang merah yang baru terbentuk berisi 16 kromosom, 8 diantaranya pada mula-mula disumbangkan

    oleh tumbuhan bawang merah yang menyediakan gamet jantan. Kromosom ini sering dinamai kromosompaternal. Sisa yang 8 lagi disediakan oleh induk bawang merah yang menghasilkan telur. Inilah yang disebut

    kromosom maternal. Untuk setiap kromosom maternal ada kromosom paternal yang amat mirip denga yang

    pertama tadi. Kromosom-kromosom yang serupa ini merupakan pasangan homolog, dimana setiap suatu

    pasangan homolog tertentu acapkali disebut homolog anggota yang lain pasangan tersebut (Yatim, 1983)

    Praktikum acara pengamatan kromosom pada mitosis dilakukan dengan menggunakan bahan sel akar

    bawang merah (Allium Ascalonicum). Hal ini dikarenakan pada bawang merah ini terdapat komposisidinding selnya yang tersusun dari lapisan senyawa yang relatif dapat ditembus oleh larutan fiksatif dan

    pewarna (Campbell, 2002).

    Ujung akar direndam dalam larutan 0,02 M 8-Hydroxynolin dan disimpan dalam ruang tertuutp selama 1

    jam dengan tujuan untuk menghentikan aktifitas pembelahan sel. Ujung akar bawang merah difiksasi

    dengan menggunakan larutan 45% asam asetat selama 10 menit bertujuan untuk menjernihkan jaringan agarmudah diamati. Begitu juga dengan proses maserasi sama eratnya karena fungsinya adalah pelunakan

    jaringan menggunakan 1M HCl ditambah 45% asam asetat dengan perbandingan 3:1 pada suhu 60 selama

    2-3 menit (Suryo, 2004).Mitosis adalah peristiwa pembelahan sel yang terjadi pada sel-sel somatis (sangat aktif pada jaringan

    meristem) yang menghasilkan dua sel anak dengan komponen-komponen yang sama dan identik dengan selinduknya. Mitosis mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti dari sel

    somatis secara berturut-turut. Proses ini terjadi bersama-sama dengan pembelahan sitoplasma dan bahan-

    bahan di luar inti sel. Proses ini mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan dan dan perkembangan

    hampir semua organisme. Selama pembelahan mitosis, sel akan tumbuh menduplikasi genomnya,

    memisahkan kromosom yang telah berduplikasi ke kutub-kutub sel yang berlawanan dan membagi

    sitoplasma sehingga terbentuklah sel anakan.

    Para ahli biologi membagi mitosis menjadi 5 tahap, yaitu:

    1.InterfaseFase ini disebut juga fase istirahat. Pada fase ini belum tampak perubahan-perubahan yang spesifik, tetapi

  • 8/6/2019 Genetika Tumbuhan acara II

    4/8

    sel sudah siap untuk melakukan pembelahan. Pada saat itu ADN mengalami replikasi atau membuat salinanyang tepat sama daripadanya. Proses penyalinan ini menghasilkan suatu kromosom dengan dua benang

    (strand) fungsional identik yang disebut dengan kromatid, keduanya dilekatkan pada satu sentromer yangsama (William D.,1991).

    Pada tahap ini, kromosom-kromosom berada dalam keadaan yang sangat halus dan tampak hanya sebagai

    butiran-butiran kromatin di bawah mikroskop cahaya. Selain itu juga sudah terjadi perubahan secara

    kimiawi, inti sel tampak keruh. Lamanya fase interfase pada suatu jaringan berbeda-beda, karena dapat

    dipengaruhi oleh faktor lingkungan misalnya suhu. Fase ini dapat berlangsung hanya beberapa menit tetapi

    juga ada yang berbulan-bulan (Yatim,1983).

    2.ProfaseBenang-benang kromatin tampak memendek sehingga terlihat tebal dan menjadi kromosom, bentuknya

    memanjang, mempunyai struktur dobel memanjang dan letaknya random di dalam nukleus (Suryo,1991).

    Tiap kromosom akan mengganda menjadi 2 yang disebut kromatid. Pada profase akhir, kedua kromatid

    identik atau pasangan kromatid (sister chromatids) dapat terlihat. Tiap kromatid tampak masih melekat

    karena sentromer induk belum membelah. Nukleolus mulai menghilang dan sentriol diliputi serat-serat

    radial pendek berpisah (membelah) dan bergerak menuju kutub yang berseberangan (bintang kutub). Diantara 2 bintang kutub terbentuk serat gelendong. Dengan berakhirnya profase, kromosom-kromosom yang

    dobel memanjang itu mulai mendekati bidang ekuator dari sel.

    3.MetafasePada fase ini sentromer dari kromosom-kromosom dobel longitudinal terletak di bidang ekuator dari sel

    walaupun lengan-lengan kromosom mungkin menuju ke arah mana saja (Suryo,1991). Serat-serat

    gelendong atau benang spindel yang secara kolektif dikenal sebagai aparat gelendong, terbentuk sepenuhnya

    (William D.,1991). Sebelumnya, pada awal fase ini membran nukleus dan nukleolus lenyap. Sentromer,

    suatu daerah vital bagi pergerakan kromosom, melekat pada serabut gelendong yang bertanggung jawab

    terhadap arah pergerakan kromosom selama pembelahan (Weish J R.,1991).

    4.AnafaseSentromer membelah mengikuti panjang kromosom dan sepasang kromatid induk berpisah menjadi

    kromosom anak dan menuju kutub-kutub sel yang berseberangan, dengan sentromer yang memimpin

    pergerakan tersebut. Setiap kromatid sekarang dipandang sebagai kromosom-kromosom yang baru (Weish J

    R.,1991). Proses ini didahului oleh membelahnya sentromer menjadi dua bagian yang masing-masingfungsional. Oleh karena itu, anafase menyelesaikan pembagian jumlah kromosom secara kuantitatif sama ke

    dalam sel-sel anakan. Kecuali itu berlangsung pula pembagian bahan genetik secara kualitatif sama

    (Suryo,1991).

    5.TelofaseKromosom-kromosom mulai mengurai dari gulungannya dan kembali pada kondisi interfase. Gelendong

    tadi mengalami degenerasi dan sitoplasma membagi diri dalam dalam suatu proses yang disebut sitokinesis.Sitokinesis pada sebagian besar tumbuhan mencakup pembentukan suatu piringan sel (cell plate) dari pektin

    yang dimulai pada pusat sel dan menyebar secara lateral ke dinding sel. Kemudian, selulosa dan zat-zat

    penguat lainnya ditambahkan pada piringan sel, mengubahnya menjadi suatu dinding sel baru (William

    D.,1991). Membran nukleus baru terbentuk dari bahan sisa membran nukleus yang lama atau dari bahan

    yang berasal dari "retikulum endoplasma" atau dari bahan yang dibentuk baru. Spindel menghilang dannukleolus dibentuk oleh bagian "nucleolar organizer" dari sebuah kromosom (Suryo,1991). Pada telofase

    akhir terbentuk 2 sel anakan yang memiliki jumlah kromosom yang sama dengan jumlah kromosom

    induknya.Selama sel itu menjalani proses mitosis dinyatakan sebagai periode M, waktu yang diperlukan pada tiap fase

    mitosis tidak sama. Profase lazimnya memerlukan waktu yang lebih lama daripada fase-fase lainnyasedangkan metafase memerlukan waktu yang paling pendek. Replikasi DNA terjadi sebelum sebelum

    mitosis, yaitu pada fase S (sintesis). Pada sel-sel yang bernukleus, sintesis DNA mulai di beberapa posisi

    pada tiap kromosom, sebab itu mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk replikasi pasangan kromatidnya.

    Pada periode antara M dan S dinyatakan sebagai fase G2 (pasca-sintesis DNA). Sesudah mitosis, terjadi

    suatu fase G1 prasintetis yang berlangsung lama, sebelum terjadi replikasi kromosomal.

    Pada praktikum, banyak dijumpai kegagalan dalam penyiapan preparat. Kesalahan pada umumnya

    dilakukan pada saat menusuk-nusuk preparat dengan jarum besi. Penusukan kurang, sehingga preparat

    belum hancur dan hanya akan nampak dalam bentuk jaringan (sel tidak terlihat secara detail).

  • 8/6/2019 Genetika Tumbuhan acara II

    5/8

    A.Kesimpulan

    1. Pengamatan kromosom dilakukakn dengan menggunakan akar bawang merah (Allium Ascalonicum),karena terdapat komposisi dinding selnya yang tersusun dari lapisan senyawa yang relatif dapat ditembus

    oleh larutan fiksatif dan pewarna.

    2. Mitosis adalah peristiwa pembelahan sel yang terjadi pada sel-sel somatic (sangat aktif pada jaringan

    meristem) yang menghasilkan dua sel anak dengan komponen-komponen yang sama dan identik dengan sel

    induknya.

    3. Mitosis dibagi menjadi 5 tahap, yaitu:

    a. Interfase

    b. Profase

    c. Metafase

    d. Anafase

    e. Telofase

    B.SARAN

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim, 2008. The Cell Cycle. (Online) http://porpax_bio_miami_edu-~cmallery-150-mitosis-

    mitosis_files. Diakses pada tanggal 1 Desember 2008.

    Campbell, Jane B. Reece, Lawrence G. Mitchel. 2002. Biologi. Erlangga, Jakarta.

    Pai, Anna. C. 1987. Dasar Dasar Genetika. Erlangga, Jakarta.

    Stanfield, W. D. 2006. Biologi Molekuler Dan Sel. Erlangga, Jakarta.

    Suryo. 2004. Genetika. Gadjah Mada University, Yogyakarta.

    Suryo. 1995. Sitogenetika. Gadjah Mada University, Yogyakarta.

    Yatim, W. 1986. Genetika. Tarasito, Bandung.

  • 8/6/2019 Genetika Tumbuhan acara II

    6/8

    I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Semua Makhluk hidup tumbuh dan berkembang. Makhluk hidup tersusun atas sel, ada yang bersel

    satu dan ada yang bersel banyak. Perkembangan manusia berawal dari sebuah sel, yaitu sel zigot kemudian

    satu sel zigot itu mengalami pembelahan yaitu pembelahan secara mitosis. Bila ditelisik lagi ternyata zigot

    berasal dari sel kelamin yaitu ovum dan spermatozoa. Sel kelamin tersebut dihasilkan melalui pembelahanmeiosis. Didalam sel kelamin terdapat kode genetik,kode genetik didalam sel tersebut akan mengalami

    proses meiosis terlebih dahulu sebelum akhirnya diturunkan kepada anakannya.

    Pembelahan meiosis dan mitosis adalah pembelahan secara tak langsung, yaitu pembelahan sel yangmelalui tahapan-tahapan tertentu. Pembelahan Meiosis sangat berperan dalam Reproduksi dan penurunan

    sifat suatu organisme.

    B. Tujuan

    1. Mempelajari tentang meiosis serta macam-macam tahapan yang terjadi dalam pembelahanmitosis.

    2. Dapat melakukan mengamati pembelahan Meiosis secara langsung dengan media Belalang danBunga Amarilis.

    3. Memahami ciri-ciri dari setiap tahapan-tahapan Meiosis.4. Dapat menggambarkan setiap tahap meiosis secara jelas dan benar.

  • 8/6/2019 Genetika Tumbuhan acara II

    7/8

    II. TINJAUAN PUSTAKA

    Makhluk hidup tersusun atas sel, ada makhluk hidup yang bersel satu dan ada yang bersel banyak.

    Pada makhluk hidup bersel satu seperti bakteri dan amoeba terjadi pembelahan amitosis artinya proses

    pembelahan tidak melaui suatu tahapan-tahapan tertentu atau disebut juga pembelahan secara langsung

    Sedangkan pada makhluk hidup multiseluler terjadi pembelahan meiosis dan mitosis yaitu suatu

    pembelahan yang melalui tahapan-tahapan tertentu sehingga disebut juga pembelahan secara tidak langsung

    ( Crowder, 1993 ).

    Berbeda dengan Mitosis, meiosis biasanya hanya berlangsung pada organ reproduksi saja. Meiosis

    berlangsung ketika organ reproduksi akan menghasilkan sel-sel kelamin yaitu sel sperma dan sel telur atau

    ovum, pada pembelahan meiosis satu sel induk membelah dua kali sehingga didapat empat sel anakan dan

    setiap anakan hanya memiliki setengah dari kromosom induknya jadi jika induk memiliki2n kromosom (

    diploid ) maka tiap-tiap anak memiliki n kromosom.

    Pada Meiosis 1 terjadi duplikasi kromosom homolog menghasilkan dua kromatid anak, tiapkromatid akan memisahkan diri seperti pada mitosis tetapi tetap bersatu dengan induknya membentuk suatu

    unit. Setelah meiosis 1 berakhir akan terdapat dua unit sel yang memiliki dua kromatid anak yang terikat

    erat ( 2n ) lalu dilanjutkan dengan meiosis 2. Pada saat meiosis 2 terjadi tanpa adnya replikasi kromosomlagi, kromatid yang terikat erat pada tiap sel anak akan membelah diri menghasilkan satu kromosom tunggal

    pada tiap sel anakan ( Yatim 1980 ).

    Tahapan pada meiosis terdiri dari prophase, metaphase, anaphase dan telophase. Pada prophase 1

    terdiridari 5 tahap yaitu leptonema, zygonema, pakinema, diplotenema dan diakenesis.

    VI. PEMBAHASAN

    A. Tahapan-tahapan Meiosis

    Meiosis adalah suatu proses pembelahan sel yang terjadi pada sel-sel kelamin yakni pada saat organ

    reproduksi akan menghasilkan sel-sel gamet.Meiosis melalui tahap-tahap seperti pada mitosis tetapi dalam

    prosesnya terjadi pengurangan jumlah kromosom. Hal yang membedakan mitosis dengan meiosis terdapatpada prophase 1, Pada prophase 1 dalam meiosis tebagi menjadi 4 proses yaitu leptonema, zygonema,

    pakinema, diplotenema dan diakenesis yang kemudian dilanjutkan dengan metaphase,anaphase dan

    telophase lalu masuk ke meiosis 2. Pada meiosis 2, 2 sel anakan tadi mengalami pebelahan seperti pada

    mitosis hingga dihasilkan 4 sel anakan. Sel anakan yang dihasilkan pada pembelahan meiosis bersifat

    haploid ( n ).

    1. Meiosis Ia. Profase I

    Profase merupakan tahap awal dari meiosis profase dibagi menjadi 5 tahap yaitu leptonema,

    zygonema, pakinema, diplotenema dan diakenesis.

    Pada waktu leptonema kromosom masih berbentuk benang-benang halus panjang yang sedikit lebih

    besar dari kromatid, pada waktu zygonema kromosom-kromosom homolog saling berpasanganproses berpasangan ini disebut sinapsis. Sinapsis ini merupakan kejadian genetik yang penting

    karena menjadi perantara pertukaran informasi atau pindah silang,sering disebut juga penataan

    kembali kromosom-kromosom homolog. Pada saat pakinema terbentuk benang-benang tebal danpendek membentuk benang-benang kromatid dan pada tahap ini pula terbentuk tetrad yaitu

    kromosom homolog yang tersusun atas 4 kromatid. Pada diplonema kromatid yang berada dalamsatu bivalen memisah dengan kromatid pasangannya namun pada beberapa tempat terjadi kontak

    yang disebut kiasmata. Tahap akhir dari prophase 1 yaitu diakenesis demana kromosom terus

    memendek dan terkondensasi secara maksimal (Crowder, 1993 ).

    b. Metafase I

    Setelah profase1 berlangsung meiosis masuk ketahap selanjutnya, yaitu metafase 1. Pada

    metafase 1 Tetrad menempatkan diri pada bidang ekuator sel pada tahap ini terjadi pemindahan

    kromosom homolog menuju kutub yang berlainan berdasarkan orientasi bebas dan ada berbagaimacam kemungkinan penyusunan kromosom yang berbeda.

  • 8/6/2019 Genetika Tumbuhan acara II

    8/8

    c. Anafase IPada anafase 1 kromosom homolog bergerak menuju kekutub masing-masing, setiap

    kromosom masih berpasangan dan mengandung dua kromatid yang disebabkan karena tidakterjadinya pembelahan sentromer.

    d. Telofase I

    Fase terakhir dari meiosis 1 dimana kromosom-kromosom sudah berada pada kutub yang

    berlawanan disertai dengan pembentukan dinding nukleus dan nukleolus.

    2. Meiosis II

    a. Profase II

    Benang kromatin menebal dan memendek membentuk kromosom, pada fase ini tidak terjadi

    proses penggandaan kromosom sehingga jumlah sel kromosom tetap.

    b. Metafase II

    Kromosom mengumpul didaerah ekuator didaerah pelat metafase bersiap untuk mengarah

    kekutun berlawanan.

    c. Anafase II

    Sentromer berpisah dan bergerak kekutub masing-masing.d. Telofase.

    Setelah kromosom sampai di kutub masing-masing, terbentuklah membran inti. Tiap tiap

    inti mengandung n kromosom ( haploid ) dan proses akhir adalah sitokenesei sehingga didapatlahempat sel anakan yang bersifat haploid.

    C. Preparat dan proses fiksasi

    Preparat yang digunakan dalm praktikum kali ini adalah serbuk sari dari bunga Amaliris dan sel telur

    dari belalang.

    Fiksasi dilakukan dipagi hari dengan cara memisahkan sel telur atu benang sari kemudian diatruh di

    petridish yang telah diberi larutan famer, proses fiksasi bertujuan untuk menhentikan proses pembelahanmeiosis agar kromosom dapat siamati saat bunga itu dipeti atau pada saat sel telur diambil ( Tamam, 2009 ).

    D. Perbandingan

    Pembelahan Pada sel telur belalang yang difiksasi di pagi hari jika dibandingkan dengan pembelahanpada sel telur belalang yang difiksasi di siang hari ternyata ditemukan bahwa proses meiosis pada sel telur

    belalang yang difiksasi disiang hari sudah mencapai tahap yang lebih jauh dibandingkan sel telur belalang

    yang difiksasi pagi hari.

    Pembelahan Pada Serbuk sari bunga amarilis yang difiksasi kemarin jika dibandingkan dengan

    pembelahan pada serbuk sari bunga amarilis tadi pagi ternyata ditemukan bahwa proses meiosis pada Pada

    Serbuk sari bunga amarilis yang difiksasi kemarin sudah mencapai tahap yang lebih jauh dibandingkanserbuk sari bunga amarilis tadi pagi

    DAFTAR PUSAKA

    Crowder, L.V. 1993. Genetika Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University

    Press.Yatim, Wildan. 1980.Genetika. Bandung: Tarsito.

    Tamam. 21 April 2009. Pembuatan Preparat Mitosis dan Meiosis.

    http://biologi-community.blogspot.com/2009/04/oembuatan-preparat-mitosis-danmeiosis.html.diakses pada tangga 7 Juni 2009.

    V. A. Scevchenko. Self Instructional on the Cell Cycle and Cell Reproduction Mitosis andMeiosis. http://homepages.ius.edu/gkircane/mitosis.htm.

    Diakses pada tanggal 7 Juni 2009.