genetika tumbuhan penentuan jenis kelamin

16
GENETIKA TUMBUHAN PENENTUAN JENIS KELAMIN DAN PEWARISAN SIFAT YANG ADA HUBUNGANNYA DENGAN JENIS KELAMIN OLEH : KELOMPOK V

Upload: abdul-mufti-putra

Post on 22-Jun-2015

599 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: GENETIKA TUMBUHAN PENENTUAN JENIS KELAMIN

GENETIKA TUMBUHAN

PENENTUAN JENIS KELAMINDAN

PEWARISAN SIFAT YANG ADA HUBUNGANNYA DENGAN JENIS KELAMIN

OLEH :KELOMPOK V

Page 2: GENETIKA TUMBUHAN PENENTUAN JENIS KELAMIN

s

DETERMINASI SEKS

Penentuan jenis kelamin suatu organisme yang ditentukan oleh kromosom seks (Gonosom) disebut Determinasi seks.Penelitian awal tentang adanya hubungan antara kromosom dengan perbedaan jenis kelamin dilakukan oleh H. Henking, biologiwan Jerman, pada tahun 1891. Ia menemukan adanya struktur tertentu dalam nukleus beberapa serangga melalui spermatogenesis → badan X. Jadi ada sperma yang memiliki badan X dan ada yang tidak memiliki badan X.Tahun 1902, C.E. McClung membenarkan penemuan Henking.

Page 3: GENETIKA TUMBUHAN PENENTUAN JENIS KELAMIN

TIPE PENENTUAN JENISKELAMIN

1. Tipe XYDijumpai pada lalat buah (Drosophilla melanogaster), hewan mammalia, tumbuhan dioecious dan manusia

2. Tipe XODijumpai pada beberapa serangga dari ordo orthoptera dan heteroptera, misalnya belalang

3. Tipe ZW (ZO)Dijumpai pada beberapa jenis kupu-kupu, unggas seperti ayam, itik, dsb.

Page 4: GENETIKA TUMBUHAN PENENTUAN JENIS KELAMIN

TIPE PENENTUAN JENISKELAMIN

1. Tipe XY pada Lalat BuahLalat buah memiliki 8 kromosom, yaitu 6 autosom (A) dan 2 seks kromosom Kromosom X, berbentuk batang lurus. Lalat betina memiliki 2

kromosom-X Kromosom Y, berbentuk sedikit bengkok pada salah satu ujungnya.

Lalat jantan memiliki masing-masing satu kromosom X dan Y Formula kromosom untuk lalat buah :

Lalat betina 3AAXX = 3 pasang autosom + 1 pasang kromosom-X)Lalat jantan 3AAXY = 3 pasang autosom + 1 kromosom-X + 1 kromosom-Y)

Page 5: GENETIKA TUMBUHAN PENENTUAN JENIS KELAMIN

TIPE PENENTUAN JENISKELAMIN

2. Tipe XO pada Belalang Tidak memiliki kromosom-Y Belalang jantan hanya memiliki kromosom-X, maka menjadi

kromosom XO sehingga belalang jantang fertil Belalang betina mempunyai kromosom XX

3. Tipe ZW (ZO) pada Unggas Hewan betina → ZO → heterogametik Hewan jantan → ZZ → homogametik

Page 6: GENETIKA TUMBUHAN PENENTUAN JENIS KELAMIN

TAUTAN SEKS

Menurut Morgan, gen atau sifat yang bergantung pada kromosom seks disebut terpautseks, peristiwanya disebut Tautan Seks. Percobaan klasik Morgan yaitu Gen warna putih yang hanya terdapat pada Drosophila jantan Warna mata putih bersifat resesif dan hanya terpaut pada kromsom Mata merah dominan terhadap mata putih Gen resesif (wa rna mata putih) pengaruhnya hanya pada lalat jantan. Gen yang menentukan warna mata pada Drosophila terdapat pada

kromosom X.

Page 7: GENETIKA TUMBUHAN PENENTUAN JENIS KELAMIN

GEN-GEN BERTAUT SEKS(SEX LINKED GENES)

Sifat bertaut seks terdapat manusia contohnya buta warna dan hemofilia, juga pada hewan lain dan tanaman berumah dua.

Ciri khas pewarisan gen yang terdapat pada kromosom-X, adalah dengan cara pewarisan bersilang (criss-cross inheritance)

Page 8: GENETIKA TUMBUHAN PENENTUAN JENIS KELAMIN

GEN-GEN BERTAUT SEKS(SEX LINKED GENES)

1. Buta Warna Suatu kelainan yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut

mata untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu akibat faktor genetis.

Buta warna dibedakan menjadi 2, yaitu buta warna total (Akromatisme) dan buta warna sebagian (Parsial). Buta warna parsial dibedakan menjadi deutan dan protan

Gen penentu kelainan buta warna terdapat pada kromosom-X Seorang wanita disebut ‘pembawa sifat’ jika memiliki satu kromosom

X yang membawa sifat buta warna

Page 9: GENETIKA TUMBUHAN PENENTUAN JENIS KELAMIN

GEN-GEN BERTAUT SEKS(SEX LINKED GENES)

Lanjutan Buta Warna Wanita ‘pembawa sifat’, secara fisik tidak mengalami kelainan buta

warna sebagaimana wanita normal pada umumnya. Tetapi wanita dengan pembawa sifat berpotensi menurunkan faktor buta warna kepada anaknya kelak.

Apabila pada kedua kromosom X mengandung faktor buta warna maka seorang wanita tsb menderita buta warna.

Disebabkan oleh gen resesif c (= colorblind) yang terdapat pada kromosom-X.

Alelnya dominan C menentukan orang normal Banyak dijumpai pada laki-laki

Page 10: GENETIKA TUMBUHAN PENENTUAN JENIS KELAMIN

GEN-GEN BERTAUT SEKS(SEX LINKED GENES)

Penulisan genotip buta warna

P pria normal >< wanita pembawa XY >< XXcb

F XX, XY, XXcb, XcbY

Fenotip F1 : Wanita normal ( XX )Pria normal ( XY )Wanita normal ( XXcb)

Pria buta warna ( XcbY )

Page 11: GENETIKA TUMBUHAN PENENTUAN JENIS KELAMIN

5 6 8

8 25 29

45 56 5

JAWABAN

Page 12: GENETIKA TUMBUHAN PENENTUAN JENIS KELAMIN

GEN-GEN BERTAUT SEKS(SEX LINKED GENES)

2. Hemofilia Suatu kelainan yang menyebabkan darah sukar membeku Di sebabkan oleh gen resesif yang terpaut pada kromosom X. Macam-macam genotip & fenotip haemofilia- XHXH : Wanita normal- XHXh : Wanita pembawa- XhXh : Wanita haemofilia ( letal )- XHY : Pria normal- XhY : Pria haemofilia

Page 13: GENETIKA TUMBUHAN PENENTUAN JENIS KELAMIN

GAGAL BERPISAH(NONDISJUNCTION)

Gagal berpisah terjadi bila kromosom homolog tidak berpisah pada meiosis

Pada mahluk hidup terjadi yang bersifat diploid pembentukan gamet terjadi melalui proses meiosis

Pasangan kromosom dalam sel induk gametogium (tempat sel gamet) dalam keadaan normal akan memisah sebagai gamet memiliki ½ dari jumlah kromosom sel induk

Apabila pasangan kromosom tersebut gagal memisah maka terjadi peristiwa gagal berpisah

Gagal berpisah dapat terjadi pada lalat buah manusia

Page 14: GENETIKA TUMBUHAN PENENTUAN JENIS KELAMIN

PENGATURAN JENIS KELAMIN PADA KETIMUN

• Pengaturan jenis kelamin terhadap pembentukan bunga jantan dan betina pada ketimun merupakan sebuah contoh pemanfaatan penentuan jenis kelamin dalam pemuliaan tanaman. Ada gen autosomal untuk pembentukan tanaman dengan bunga betina saja – keadaan ini disebut genoecism. perlakuan pada tanaman betina dengan asam giberelin (GA) menyebabkan kebalikan dari genoecism sehingga terbentuk bunga jantan.

• Manipulasi kecenderungan sifat jantan-betina ini memungkinkan untuk menghasilkan biji ketimun hibrida.

Page 15: GENETIKA TUMBUHAN PENENTUAN JENIS KELAMIN

DAFTAR PUSTAKA

Crowder, L..V. 2010. Genetika Tumbuhan. Gajah mada university peress

Shifriss, O. 1961. Sex Control in Cucumbers. J. Hered 52

Page 16: GENETIKA TUMBUHAN PENENTUAN JENIS KELAMIN

TERIMA KASIHSEMOGA BERMANFAAT