gedung aset dppka - spesifikasi teknis
TRANSCRIPT
Keterangan :
1.
2. Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional ;
3. Metoda pelaksanaan harus logis, realistik dan dapat dilaksanakan ;
4. Jadual waktu pelaksanaan harus sesuai dengan metoda pelaksanaan ;
5.
6.
7. Harus mencantumkan syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk ;
8. Harus mencantumkan kriteria kinerja produk ( output performance ) yang diinginkan ;
9. Harus mencantumkan tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran.
A. UMUM
1. LINGKUP 1.1.
PEKERJAAN
1.2.
-
-
1.3.
Tidak mengarah kepada merek / produk tertentu, tidak menutup kemungkinan
digunakannya produksi dalam negeri ;
Pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah Pekerjaan Gudang Aset
DPPKA
SPESIFIKASI TEKNIS
Harus mencantumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama minimal yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ;
Spesifikasi teknis disusun oleh panitia pengadaan berdasar jenis pekerjaan yang akan
dilelangkan, dengan ketentuan :
Untuk pelaksanaan tersebut Pemborong hendaknya menyediakan:
Bahan, alat kerja dan segala keperluan yang berhubungan
dengan pelaksanaan pembuatan pembangunan.
Tenaga kerja, tenaga ahli yang memadai sepadan dengan jenis
dan lingkup pekerjaan.
Pekerjaan harus dilaksanakan sesuai ketentuan yang tertera dalam
uraian kerja dan syarat-syarat, gambar bestek dan detail, gambar
konstruksi serta keputusan Direksi.
Harus mencantumkan syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan ;
6 - 1
1.4.
- Pondasi : Cor Beton. Bertulang / Cerucuk ulin
- Lantai : Keramik
- Rangka : Cor Beton
- Dinding : Pasangan batu bata / batako diplester.
- Atap :
2.
3. KETENTUAN 3.1.
UMUM
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.
3.6.
Atap Metal Sakura Roof / Rangka baja Ringan (Smart
Truss).
Bangunan Fisik bangunan seperti pada Pasal 1.1 Lokasi Bontang Utara, Kota
Bontang.
Batu belah, batu gunung atau batu kali yang dibelah mempunyai
permukaan tajam kasar dan keras. Permukaan kasar adalah dengan
ukuran 5 – 7 cm, 15 – 20 cm.
Semua urugan tanah / timbunan yang digunakan harus disetujui oleh
direksi / pemberi tugas dengan perhitungan bahwa dengan tanah
urugan diperoleh suatu kepadatan timbunan yang direncanakan.
Air yang digunakan untuk adukan dan pekerjaan beton haruslah air
yang bersih, bebas dari bahan yang merusak atau campuran yang
mempengaruhi daya lekat semen. Apabila mutu air yang digunakan
diragukan, maka direksi dapat meminta pemeriksaan laboratorium
atas beban biaya Pemborong.
Konstruksi pembuatan bangunan bersifat permanen, struktur bangunan
terdiri dari :
Pasir yang dipakai harus bersih dan bebas dari segala macam kotoran
baik organik maupun Lumpur, tanah, karang, garam dan lain-lainnya
sesuai dengan ketentuan Peraturan Beton Bertulang Indonesia Tahun
1971. Pasir laut sama sekali tidak boleh dipergunakan, kecuali bila
dicuci dengan air tawar sampai bersih dari garam. Bahan pengisi harus
disimpan ditempat yang bersih, yang permukaannya keras agar tidak
terjadi percampuran satu sama lain pengotoran. Untuk pekerjaan
beton, hanya pasir beton yang dapat digunakan adalah pasir sungai
yang bersih dari Lumpur dan kotoran, ukuran pasir 0,35 – 1,50 mm.
Semen yang digunakan harus disetujui dan disyahkan yang berwenang
dan memenuhi ketentuan Peraturan Beton Bertulang Indonesia Tahun
1971. Pengangkutan harus terhindar dari air / hujan bebas dari
kelembaban. Semen harus diletakan pada ketinggian 30 cm dari
permukaan tanah / lantai, penumpukan tidak boleh lebih dari 2 meter.
Dalam pengirimannya yang baru harus dipisahkan dengan yang lama,
sehingga pemakaian semen sesuai dengan urutan pengiriman.
Baja Beton harus memenuhi tegangan tarik minimal 2400 kg/cm dan
maksimal 3600 kg/cm. Besi beton dalam segala hal harus memenuhi
ketentuan Peraturan Beton Bertulang Indonesia Tahun 1971. Besi Beton
harus bebas karat, minyak kotoran, cat serta bahan-bahan lain yang
mengurangi daya lekat. Dalam pekerjaan konstruksi harus dipasang
sedemikian rupa dan sebelum / sesudah pengecoran tidak berubah
tempat dari yang direncanakan semula. Besi beton tidak boleh
ditempatkan di tanah / udara terbuka dalam waktu yang lama.
S I T U A S I
6 - 2
3.7.
B. TEKNIS
4. 4.1.
4.2.
4.3.
4.4.
4.5.
4.6
4.7
4.8
4.9
Pemborong diwajibkan menyiapkan / Mobilisasi dan Demobilisasi
Peralatan kerja, tenaga kerja dan material untuk kerja. seluruh beban
biaya mobilisasi & demobilisasi di tanggung oleh Kontraktor.
Pemborong diwajibkan membuat laporan uji mutu (Quality Kontrol)
terhadap mutu dari material yang dianggap perlu oleh Direksi.
Laporan Mutu material harus dari laboratorium instansi / Dinas
Pekerjaan Umum Kota Bontang atau instansi lain yang dianggap
memenuhi syarat oleh Direksi.
Pemborong diwajibkan menyiapkan peralatan kerja yang diperlukan
untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan dengan sempurna
dan efisien. Demikian pula pembangkit Listrik, air bersih untuk kerja,
perlindungan tertentu terhadap fasilitas umum, dan jalan sementara
bila diperlukan. Untuk peralatan kerja, setelah selesai kegiatan,
pemborong harus segera memindahkan keluar lokasi kegiatan.
Semua kayu yang ditentukan harus dari kualitas yang baik atau tidak
bergetah, kering udara, tidak cacat / celah, mata kayu besar yang
lepas sudut pinggirnya bebas dimakan bubuk, dan cacat lain yang
parah. Kayu dikeringkan minimal tiga bulan. Andaikan dalam
ketentuan yang dicantumkan masih ada kekurangan, maka syarat
dalam Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PPKI-5/1972) yang dipakai /
berlaku.
Pemborong diwajibkan menyediakan ruang / tempat kerja untuk para
staf Direksi yang bertugas sehubungan dengan pekerjaan di lapangan
dan biaya pembangunan menjadi tanggungan Pemborong.
Bangunan yang dimaksud dalam Pasal 2 bila selesai bangunannya,
penggunaan selanjutnya akan dibicarakan bersama Direksi.
PEKERJAAN
PENDAHULUAN,
DIREKSI KEET
DENGAN
FASILITASNYA,
SEROBONG KAYU,
KANTOR
PEMBORONG
DAN PERSIAPAN
LAIN
Pemborong diwajibkan menyediakan gedung / kantor pemborong
untuk menyimpan bahan / barang, dan kantor sebagai ruang kerja
untuk para petugas yang ditunjuk oleh pemborong. Ukuran ditentukan
sendiri sesuai kebutuhan, tetapi letaknya harus mendapat persetujuan
Direksi / Pemberi Tugas.
Pemborong diwajibkan menyiapkan Administrasi Kegiatan, membuat
Laporan Harian, laporan mingguan dan laporan bulanan. Pemborong
juga diwajibkan membuat dokumentasi seluruh kegiatan pekerjaan.
Pemborong berkewajiban menyiapkan segala sesuatu apabila terjadi
kecelakaan, kebakaran, menjaga kesehatan karyawan dan menjaga
kebersihan lingkungan. Penggunaan kegiatan dengan cara
penjagaan, penerangan malam, pemagaran sementara dan lain-lain.
6 - 3
5. PEKERJAAN 5.1
PEMBERSIHAN
LAPANGAN
5.2.
5.3.
5.4.
6. 6.1.
6.2.
6.3.
6.4.
6.5. Pemasangan Bouplank sekeliling bangunan yang akan di kerjakan
dengan jarak 2 meter terhadap as bangunan. Bahan bouplank dari
kayu meranti merah 2/20 dan 5/7 dengan sisi atas diketam lurus / rata,
patok bouplank dipasang dengan jarak 2 meter terpasang kuat hingga
tidak mudah tergeser sampai selesai pelaksanaan bangunan.
Pemborong bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan
pekerjaan menurut ketentuan peil-peil dan ukuran yang ditetapkan
dalam gambar kerja, rencana kerja dan syarat-syarat teknis.
Sebelum melakukan pekerjaan, pemborong terlebih dahulu mengukur
kembali ketepatan peil-peil yang tercantum dalam gambar dan syarat-
syarat teknis.
Ketepatan dalam ukuran peil mutlak diperhatikan dan jika terjadi
kesalahan yang dilakukan oleh pemborong dan tidak dapat ditolerir
maka Direksi berhak memerintahkan untuk membongkar dan akibat
tersebut menjadi tanggungan pemborong.
Semua benda seperti yang tercantum dalam pasal 5.1 harus
dikeluarkan dari lokasi kegiatan, tempat pembuangan yang telah
disetujui oleh Direksi.
PENGUKURAN /
PEIL
Sebelum pekerjaan konstruksi dilaksanakan, terlebih dahulu Pemborong
membersihkan segala macam benda, tumbuhan, sisa-sisa akar lain
pada tempat yang sesuai rencana akan dibangun jalan, saluran,
bangunan/fasilitas dan lainnya yang bebas dari pengaruh kerusakan
terhadap konstruksi. Termasuk dalam pekerjaan sesuai petunjuk Direksi.
Jalan logistik tersebut harus disiapkan sebagai jalan penghubung
sebagaimana rencana.
Pemborong tidak diperkenankan menebang pohon pagar hidup di
lokasi proyek, kecuali dalam batas-batas sesuai rencana dalam
gambar, yang diberi tanda jelas harus ditebang. Bila ada sesuatu hal
yang mengharuskan pemborong menebang pohon, harus ijin secara
tertulis disetujui Direksi/Pemberi Tugas.
Bila dalam pelaksanaan pekerjaan dalam batas rencana, rencana
konstruksi jalan atau lainnya terdapat bangunan instalasi lainnya,
pemborong tidak diperkenankan membongkar / memindahkan tanpa
persetujuan dari Direksi.
Pemborong diwajibkan mempelajari seluruh gambar dan uraian syarat
teknis. Bila dalam rencana tersebut ada sesuatu perbedaan ukuran
diantara gambar, maka pemborong wajib melaporkan kepada Direksi
untuk mendapat keputusan. Pemborong tidak dibenarkan
memperbaiki sendiri perbedaan ukuran yang terdapat dalam
perencanaan tersebut.
6 - 4
6.6.
6.7.
6.8.
6.9.
7. 7.1.
7.2.
7.3.
8. PEKERJAAN Galian / Urugan Tanah untuk Pembangunan Gedung, meliputi :
TANAH
8.1.
8.2.
8.3.
8.4.
8.5.
PAPAN NAMA Pemborong diwajibkan membuat papan nama proyek dilokasi proyek,
dan dipasang di tempat yang mudah dilihat umum.
Urugan kerja penggalian harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak
menimbulkan gangguan pada lingkungan tapak ataupun
menyebabkan timbulnya genangan-genangan air untuk waktu lebih
dari 24 jam.
Bila dalam galian pondasi terdapat Lumpur akibat hujan atau terdapat
akar / kayu, maka harus dibersihkan dahulu sebelum pondasi dibuat.
Bentuk, isi dan ukuran papan nama ditentukan Direksi dan disetujui
Pemberi Tugas.
Dalam, bentuk serta ukuran galian pondasi ditentukan dalam gambar
dan tanah galian harus dibuang ke luar sehingga tidak mengganggu
kedudukan bouwplank.
Pemasangan dimulai sejak Kegiatan akan dilaksanakan dan dilepas
kembali setelah disetujui Pemberi Tugas.
Galian / urugan tanah untuk meratakan tempat bangunan sesuai
dengan gambar situasi serta petunjuk Direksi.
Untuk galian pondasi, sloof, pondasi jalur, permukaan dasar galian
harus dipadatkan hingga 100% kepadatan maximum pada kadar air
optimum sesuai dengan AASTHO T.99.
Semua ketepatan ukuran dan sudut siku-siku harus terjamin dan
diperhatikan ketelitiannya yang sebenar-benarnya dengan
menggunakan alat-alat Waterpass dan theodolite. Pengukuran sudut
siku-siku dengan prisma atau benang hanya diperkenankan untuk
bagian-bagian kecil yang disetujui oleh Direksi.
Tugu patokan dasar sementara telah dibuat yang terletak ditepi area
lahan kegiatan BBU yang terbuat dari kayu ulin. Pada tugu tersebut
telah dicantumkan peil + 0.000.
Kontraktor bertanggung jawab atas keutuhan tugu patokan dasar
tersebut beserta seluruh tanda-tandanya. Sampai ada perintah tertulis
dari Direksi untuk membongkarnya.
Kontraktor harus membuat lagi tugu patokan dasar letak dan tugu
patokan dasar ditentukan oleh Direksi, dan terbuat dari beton
bertulang dengan penampang ukuran 20x20 tertanam kuat sedalam 1
meter kedalam tanah dengan bagian yang muncul diatas Permukaan
tanah secukupnya untuk memudahkan pengukuran selanjutnya
sebagai titik ikat lokasi. pada Tugu tersebut harus dicantumkan peil
elevasi + 0.000
6 - 5
8.6. Urugan Tanah Kembali bekas galian dan Pinggiran lantai :
a.
b.
c.
d.
8.7.
8.8.
9. PASANGAN 9.1.
PONDASI
9.2.
9.3.
9.4.
Penimbunan dilaksanakan lapis perlapis, kemudian dipadatkan
dengan alat pemadat yang disetujui oleh Direksi hingga elevasi
dan kedudukan seperti pada gambar rencana. Tebal lapisan
maximum 20 cm dan dipadatkan hingga 95 % kepadatan
maximum pada kadar air optimum menurut standar AASHTO T-99.
Kontraktor harus melihat sendiri ke lokasi pekerjaan untuk mengetahui
sifat-sifat, jenis, lapisan dan volume tanah sebagai dasar dalam
menyusun harga penawaran.
Pasangan Pondasi menggunakan beton K-225 dengan campuran 7,5
zak semen = 0.54 m3 pasir = 0,82 m3 koral. Pada alasnya dipasang pasir,
dan lantai kerja Beton K-125 sesuai gambar.
Semua pekerjaan galian harus dikerjakan hingga kedudukan, elevasi,
dimensi, kemiringan dan bentuk sesuai dengan Gambar Rencana dan
Spesifikasi ini serta petunjuk Konsultan Pengawas.
Pemasangan Tiang pancang dari kayu ulin dengan mutu A kelas Kuat-
1 (PPKI) ukuran 10 / 10 – 400 cm yang dipasang / dipancang
sedemikian rupa sehingga dapat menahan beban bangunan di atas
bangunan pondasi.
Kepadatan Urugan harus diuji di Laboratorium di Dinas Pekerjaan
Umum Kota Bontang atau di Instansi Lain yang menyediakan uji lab
tanah.
Urugan Pasir pasang dibawah pasangan pondasi sesuai dengan
gambar rencana, sebelum pemasangan pondasi ataupun
pemasangan lantai, pasir harus mendapatkan siraman air yang cukup
supaya padat.
Dibawah Permukaan pasir untuk lantai, pengurugan menggunakan
tanah dan harus dipadatkan lapis per lapis tiap 15 cm dengan alat
stamper.
Pekerjaan pengurugan terdiri dari pekerjaan mengurug tanah
pada galian-galian, baik untuk pondasi atau galian lainnya,
peninggian lantai pada kedudukan dan kemiringan sesuai gambar
rencana sesuai dengan petunjuk Direksi.
Urugan kembali bekas galian dapat dilakukan setelah pekerjaan
pasangan pondasi selesai.
6 - 6
10. PEKERJAAN 10.1.
LANTAI
10.2.
10.3.
11. PEKERJAAN 11.1. Persyaratan dan Ketentuan :
BETON
11.2. Batasan dan lingkup Pekerjaan.
Lingkup Pekerjaan Beton meliputi :
a. Foot Plat untuk semua type
b. Kolom, Sloof untuk semua type;
c. Balok untuk semua type
d. Plat lantai
e. Semua bagian yang digambar.
11.3. Keahlian dan Pertukangan
1.
2.
Lantai pada ruangan menggunakan Keramik (Roman) 30/30 atau
40/40, lantai kamar mandi 20/20, dinding kamar mandi 20/25.
Kontrator harus menyediakan tenaga kerja yang cakap, material dan
segala macam peralatan bantu seperti mesin aduk, pengangkat,
penggetar dan perlengkapan lain yang diperlukan untuk proses
pelaksanaan pekerjaan beton bertulang dengan cepat dan aman.
Semua pekerjaan tersebut, baik persiapan awal, kelengkapan
yang diperlukan dan penyelesaiannya harus dilaksanakan oleh
tenaga-tenaga ahli, berpengalaman dan yang mengerti benar
akan pekerjaannya.
Semua pekerjaan yang dihasilkan harus mempunyai mutu kerja
sebanding dengan pekerjaan ahli / standard insternasional.
Mutu beton yang digunakan adalah K-225, mutu baja tulangan untuk
diameter > 13 mm digunakan U-32 (ulir) dipakai untuk konstruksi portal
{balok, kolom dan poor plat}. Sedang diameter < 13 mm digunakan U-
24 (polos standar) digunakan konstruksi plat atap, plat lantai, kolom
praktis, sloof dan ring balok. lantai kerja digunakan campuran 1 PC : 3
Psr : 5 Krl.
Pada bagian luar sekeliling bangunan dipasang rabat beton K-175 (1 :
2 : 3) dengan tebal 10 cm dipasang miring 2% kearah parit bangunan.
Semua pekerjaan beton ini harus mengikuti persyaratan-persyaratan
yang ada dalam PBI - 1971 NI - 2 / SKSNI - T-15-1991-03 sebagai
persyaratan minimum yang harus ditaati oleh Kontraktor, sejauh tidak
ditentukan lain dalam pasal ini.
Dibawah pasangan lantai di cor rabat beton K-175 dan diurug dengan
pasir urug setebal 10 cm dipasang rata dengan elevasi sesuai gambar
rencana.
6 - 7
11.4. Standard / Mutu dan peruntukkannya
a. Mutu Beton K-225 sesuai PBI 1971 NI-2
FC' = 25 MPA sesuai SKSNI T - 15 - 1991 - 03
b. Mutu Beton K-175 untuk beton praktis
c. Beton tidak bertulang untuk rabat dan lantai kerja
11.5. Bahan dan Syarat Bahan :
1. S e m e n
a.
b.
c.
d.
e.
2. Bahan Pengisi (Pasir dan Split / Koral)
a. Pasir laut sama sekali tidak diperkenankan untuk dipergunakan.
b.
c.
d.
3. A i r
Semen yang sebagian sudah membatu dalam kantong tidak
boleh dipergunakan.
Semen yang dipakai haruslah Portland Cement (PC) suatu merk
yang disyahkan / disetujui yang berwenang dan memenuhi
syarat sebagaimana diuraikan dalam PBI - 1971. Semen
Portland dipakai untuk Kegiatan ini setaraf dengan Tonasa.
Dalam pengangkutan semen harus terlindung dari hujan. Harus
diterima dalam kantong asli dari pabriknya dalam keadaan
tertutup rapat.
Kantong-kantong semen yang rusak kelihatannya dan robek-
robek, tidak diperkenankan dipergunakan kecuali untuk
pekerjaan bukan beton.
Semen harus disimpan didalam gudang yang mempunyai
cukup panas dan tidak kena air, diletakkan pada tempat yang
ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai, tidak boleh
ditumpuk dengan ketinggian melampaui 2 meter, serta setiap
pengiriman baru harus dipisahkan dan diberi tanda dengan
maksud agar pemakaian semen dilakukan menurut urutan
pengirimannya.
Pasir harus bersih, dan bebas dari segala macam kotoran baik
bahan organisme maupun lumpur, tanah, karang, garam dan
sebagainya sesuai dengan syarat PBI 1971
Bahan Pengisi harus disimpan ditempat yang keras
permukannya, bersih dan dicegah supaya tidak tercampur
dengan bahan-bahan lainnya.
Pasir beton yang dapat dipergunakan harus bersih, tidak
mengandung lumpur, bahan-bahan organis, senyawa-
senyawa kimia dan kotoran-kotoran lainnya yang dapat
mempengaruhi beton. Prosentase koral / beton split sesuai
dengan PBI 1971.
Air untuk adukan merawat beton harus bersih atau terbebas dari
bahan-bahan yang merusak atau campuran-campuran yang
mempengaruhi rekat semen.
6 - 8
4. Baja Tulangan
a.
b.
c.
d. Besi beton yang sudah dipabrikasi tidak boleh dipabrikasi ulang
e.
f.
g.
h.
11.6. Cetakan Beton (Bekisting) :
1. Bahan :
a.
b.
2. Konstruksi :
3.
4.
Kualitas besi beton yang dipergunakan ialah U-24. Untuk
Diameter lebih besar atau sama dengan 13 mm memakai besi
beton U-32 merk pabrik Krakatau.
Dalam segala hal baja tulangan harus memenuhi persyaratan
sesuai dengan PB. 1971 NI-2/SKSNI T-15-1991-03.
Konstruksi dari bekisting pada daerah sambungan harus cukup
rapat, kalau diperlukan memakai seal / sejenisnya, supaya air
semen tidak bocor dari bekisting.
Membengkokkan dan meluruskan besi beton harus dilakukan
dalam keadaan dingin, besi beton dipotong dan
dibengkokkan sesuai gambar rencana.
Besi beton harus bebas dari kotoran, karat, minyak, cat, kulit
giling serta bahan lainnya yang mengurangi daya rekat.
Besi beton harus dipasang sedemikian rupa sehingga sebelum
dan selama pengecoran tidak berubah tempat.
Baja Tulangan harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah
dan tidak boleh disimpan diudara terbuka untuk jangka waktu
yang panjang.
Kawat beton digunakan untuk mengikat besi beton / tulangan,
ikatan antara lain tulangan harus kuat agar tidak mudah lepas,
selama pelaksanaan pengecoran.
Cetakan untuk beton finishing halus harus terbuat dari papan.
Tebalnya tergantung dari kualitas dan jarak rangka penguat
cetakan tersebut. Cetakan untuk beton kasar harus dari papan
terentang atau jenis lainnya dengan seijin Konsultan Pengawas.
Papan bekisting harus baru, rata bersih dan tidak ada retak
atau pecah.
Cetakan harus dibuat dan disanggah sedemikian rupa hingga
dapat mencegah getaran yang merusak cetakan akibat tekanan
adukan beton, serta mempermudah pemadatan pengecoran
tanpa merusak konstruksi. Kayu yang digunakan untuk menunjang
harus terdiri dari kayu bermutu baik (doken, kayu 5/7. 5/10 dll)
Apalagi system rangka penyangga dari baja, maka harus
terpasang sedemikian rupa sehingga pada waktu pengecoran
tidak terjadi lendutan dan pada waktu pembongkaran tidak
menyebabkan terangkatnya bekisting secara paksa.
6 - 9
5.
6.
11.7. Percobaan Pendahuluan untuk Beton
1.
a. Tegangan Tekanan karakteristik 225 kg/cm2.
b. proportion Defective 5%
c. Deviasi Standard S = 60 kg/cm2.
d. Jumlah semen minimum = 340 kg/m3.
2.
3.
4.
11.8. Pemeriksaan
1.
2.
3.
4.
5.
11.9. Bahan Pembantu "Additive"
1.
Apabila sudah terkumpul sebanyak 20 buah benda uji, harus
diperiksa kekuatannya dilaboratorium sudah disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
Apabila hasil pemeriksaan tersebut tidak memenuhi standard /
syarat-syarat tersebut diatas,maka pekerjaan tersebut harus segera
dibongkar.
Apabila hasil pemeriksaan tersebut diatas masih meragukan maka
akan dilakukan pemeriksaan ulang setempat, dengan
menggunakan "palu beton" atau kalau perlu memakai "core
drilling" untuk meyakinkan penilaian terhadap kualitas beton hasil
pemeriksaan tersebut.
Kontraktor harus melakukan perencanaan campuran beton /
mixed design, dengan kriteria sebagai berikut :
Masing-masing item pekerjaan beton bertulang harus dibuat
sample pengujian (untuk footplat, sloof, kolom, balok dan ring
balk).
Selama masa pelaksanaan mutu beton harus diperiksa secara
kontinu yaitu hasil pemeriksaan benda uji.
Kedudukan Bekisting harus diatur sedemikian rupa sehingga kuat
menahan / menyalurkan gaya-gaya dengan tidak menimbulkan
deformasi yang terlihat.
Pemasangan bekisting harus benar-benar lurus dan siku untuk itu
harus dicek dengan waterpass.
Secara umum bahan-bahan "additive" tidak dibenarkan untuk
dipakai. Jika penggunaan Additive masih dianggap sangat perlu
karena alasan tertentu, maka untuk itu Kontraktor diharuskan
memberitahukan secara tertulis baik alasan maupun rencana
penggunaannya.
Untuk pengecoran yang melebihi 60 m3, paling sedikit untuk setiap
5 m3 beton dibuat 1 (satu) benda uji.
Bahan-bahan yang dipakai adalah bahan-bahan yang
dipergunakan sebagai bahan-bahan beton struktur tersebut.
Kubus percobaan dibuat dengan ukuran 15 x 15 x 15 cm. Dan
dibuat sebanyak 20 buah dengan pencampuran paling sedikit
dalam 3 proses pengadukan yang tidak bersamaan waktunya,
maupun tempat pengambilan bahannya.
6 - 10
2.
3.
4.
11.10. Beton Decking
1.
2.
3.
11.11. Adukan
1.
2.
3.
4.
Bahan pembantu dapat digunakan oleh Kontraktor setelah
disetujui oleh Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas secara khusus
dan tertulis.
Beton decking / ganjal harus dibuat / disediakan / dicetak lebih
dahulu dengan adukan 1 PC : 3 Psr dicetak semacam "tahu"
lengkap dengan tali kawatnya, sesudahnya mengeras dan
mengering direndam dalam air.
Penggunaan bahan pembantu, tidak boleh menjadi alasan untuk
mengurangi bahan PC (semen) yang seharusnya digunakan.
Kontraktor harus memberikan bukti-bukti dan data-data lengkap
mengenai analisa fisik dan kimiawinya, serta bukti penggunaannya
yang telah lebih dari 5 tahun.
Adukan beton yang dibuat setempat (site mixing). Adukan yang dibuat
setempat didalam site, harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut :
Jumlah Adukan beton tidak boleh melebihi kapasitas mesin
pengaduk.
Secara umum bahan-bahan "additive" tidak dibenarkan untuk
dipakai. Jika penggunaan Additive masih dianggap sangat perlu
karena alasan tertentu, maka untuk itu Kontraktor diharuskan
memberitahukan secara tertulis baik alasan maupun rencana
penggunaannya.
Ketebalan beton decking untuk kolom dan balok adalah 3 cm
dipasang 3 buah untuk tiap 1 m2. Ketebalan beton decking untuk
plat adalah 2 cm sebanyak 5 buah untu tiap 1 m2.
Selain beton decking, juga harus dipasang ganjal-ganjal dari
bahan tulangan dua baris atau lebih diganjal dengan diameter
tulangan, untuk plat beton dengan tulangan rangkap (atas dan
bawah) harus diganjal dengan cakar ayam sebanyak 3 buah
untuk tiap 1m2.
Berdasarkan hasil mix Design yang menghasilkan mutu beton K-225
(sesuai dengan perencanaan), adukan beton dibuat dengan
mengadakan alat pengaduk mesin (batch mixer). Type kapasitas
harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
Kecepatan pengaduk sesuai dengan rekomendasi dari pembuat
mesin tersebut.
Lama pengadukan tidak kurang dari 5 menit sesudah semua
bahan berada dalam mesin pengaduk.
6 - 11
11.12. Pekerjaan Pengecoran Beton
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Adukan harus dipadatkan dengan baik dan memakai alat
penggetar (vibrator) yang berfrekuensi dalam adukan paling
sedikit 3.000 getaran dalam 1 (satu) menit. Penggetaran harus
dimulai pada waktu adukan dimasukkan dan dilanjutkan dengan
adukan berikutnya.
Dalam permukaan yang vertikal, Vibrator harus dekat kecetakkan
tetapi tidak menyentuhnya tidak boleh menggetarkan pada 1
(satu) bagian adukan lebih dari 20 detik.
Penggetaran tidak boleh dilakukan langsung menembus tulangan
ke bagian-bagian yang sudah mengeras. Kecepatan menaruh
adukan harus disesuaikan dengan kapasitas vibrator.
Adukan beton harus diangkat sedemikian rupa sehingga dapat
dicegah adanya pemisahan bagian-bagian dan tidak boleh
dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 1,5 meter.
Pengecoran suatu unit atau bagian dari pekerjaan harus
dilanjutkan tanpa henti dan tidak boleh terputus tanpa adanya
persetujuan dari Konsultan Pengawas. Tidak dibenarkan mengecor
pada waktu hujan, kecuali jika Kontraktor mengambil tindakan
pencegahan kerusakan yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas /
Konsultan Pengawas.
Jika tidak ada pemberitahuan yang semestinya atau persiapan
pengecoran tidak disetujui oleh Pemberi Tugas / Konsultan
Pengawas. Maka semua resiko akan menjadi tanggungan
Kontraktor.
Sebelum adukan beton dicor, kayu-kayu bekisting harus bersih dari
kotoran seperti serbuk gergaji, minyak, tanah dan lain-lain serta
harus diadakan tindakan-tindakan untuk menghindari
berkumpulnya air pembasah tersebut pada sisi bawah.
Proporsi semen, pasir dan kerikil adalah minimal, jadi tidak diijinkan
untuk dikurangi.
Pengadukan beton harus dilakukan dengan mesin pengaduk
(beton molen) sekurang-kurangnya 5 menit setelah semua bahan
dimasukkan kedalam drumm pengaduk, adukan harus
memperlihatkan susunan dan warna yang merata / sama.
Adukan beton harus sudah dicor dalam waktu 1 (satu) jam setelah
pengadukan dengan air dimulai. Bila adukan digerakkan secara
terus menerus jangka waktu ini dapat diperpanjang hingga 2 (dua)
jam.
Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada
bagian utama dari pekerjaan, Kontraktor harus memberitahukan
kepada Konsultan Pengawas dan mendapat persetujuannya.
6 - 12
11.
11.13. Pemasangan Angker
11.14. Lubang dan Balok Klos
11.15. Toleransi-toleransi
1. Toleransi pada beton cetakan kasar :
Toleransi pada besi beton cetakan kasar 1 cm
2. Toleransi pada beton cetakan Halus :
11.16. Pipa - pipa
1.
2.
3.
4. Pipa yang menembus beton harus mempunyai ukuran dan letak
yang tidak mengurangi kekuatan konstruksi.
Pipa dan bagian-bagiannya yang terbuat dari aluminium tidak
boleh tertanam dalam beton, kecuali bila ditutup dengan lapisan
efektif dapat mencegah reaksi kimia antar aluminium dengan
baja.
Angker-angker ini harus ditempatkan dengan jarak 35 cm - 150 cm -
250 cm dan seterusnya diukur dari atas sloof pondasi beton bertulang.
Pemasangan angker harus dilaksanakan sebelum kolom-kolom dicor,
jadi angker tidak boleh dipasang dengan cara membobok kolom yang
sudah dicor.
Kontraktor harus menentukkan tempat dan memasang lubang-lubang
dengan kayu-kayu keras, untuk paku, untuk klos-klos angker dsb, yang
diperlukan ditempat pipa bersilang. Memasang rangka atau lain-lain
pekerjaan kayu halus. Alat-alat yang salah menempatkan harus
disingkirkan jika memang diperintahkan oleh Pemberi tuga / konsultan
Pengawas.
Toleransi pada beton cetakan halus 0,6 cm untuk posisi masing-
masing bagian.
Pipa listrik dan lain-lainnya serta bagian-bagiannya yang harus
tertanam didalam ataupun bersinggungan dengan beton harus
dari bahan yang tidak mudah rusak.
Pipa yang ditanam dalam beton tidak boleh mempunyai diameter
yang lebih besar dari pada 1/3 tebal beton tempat pipa tersebut
tertanam.
Apabila ada pertemuan dengan beton yang sudah dicor, bidang
pertemuan harus disiram dengan air semen kental + calbond.
Pada semua sambungan-sambungan tegak dari kolom beton dengan
dinding. Harus dipasang batang tulangan dari baja yang diameternya
8 mm panjang 50 cm. dibengkokkan ujung yang dimasukkan kedalam
beton dan satunya lagi panjangnya 35 cm dibiarkan menjorok untuk
dimasukkan kedalam sambungan dinding tembok.
6 - 13
11.17. Perlindungan Beton
1.
2.
11.18. Pembongkaran Cetakan
1.
2.
3.
11.19. Cacat Pada Beton
1. Konstruksi yang keropos
2.
3. Konstruksi beton yang tidak lurus atau seperti yang direncanakan.
4. Konstruksi beton yang berisikan kayu atau benda lainnya.
12. PEKERJAAN 12.1.
PLESTERAN
12.2. Sebelum pekerjaan plesteran dimulai, pasangan harus dibasahi dahulu.
12.3.
Meskipun pada pengujian kubus-kubus memuaskan Pemberi Tuga /
Konsultan Pengawas mempunyai wewenang untuk menolak konstruksi
beton yang cacat sebagai berikut :
Konstruksi beton tidak sesuai dengan bentuk yang direncanakan
atau posisinya tidak sesuai dengan Gambar Rencana.
Kontraktor harus membertahu Pemberi Tugas / Konsultan
Pengawas bilaman ia (Kontraktor) bewrmaksud membongkar
cetakan bagain-bagian konstruksi yang utama dan meminta
persetujuannya, tapi dengan adanya persetujuan itu tidak berarti
Kontraktor lepas dari tanggung jawab.
Bidang-bidang plesteran yang retak atau berombak harus diulangi /
diperbaiki. Pasir untuk bahan plester harus diayak hingga halus.
Semua cetakan yang diisi adukan beton harus dibasahi terus
menerus sampai cetakan dibongkar.
Untuk melindungi beton dicor dari cahaya matahari angin dan hujan,
sampai beton mengeras dengan baik dan untuk mencegah
pengeringan terlalu cepat harus diambil tindakkan :
Setelah pengecoran, beton harus terus menerus dibasahi selama
14 hari berturut-turut.
Cetakan tidak boleh dibongkar sebelum beton mencapai satu
kekuatan kubus yang cukup untuk memikul 2 x beban sendiri.
Bilamana akibat pembongkaran cetakan pada bagian-bagian
konstruksi akan bekerja beban-beban yang lebih tinggi dari pada
beban rencana, maka cetakan tidak boleh dibongkar selama
keadaan tersebut tetap berlangsung.
Perlu ditekankan bahwa tanggung jawab atas keamanan
konstruksi beton seluruhnya terletak pada Kontraktor dan
mengenai pembongkaran cetakan mengikuti PBI 1971 dalam
pasal yang bersangkutan.
Plesteran adukan 1 pc : 4 pasir dilaksanakan dengan tebal minimum
1,5 cm, kecuali pada bagian yang perlu kedap air dipakai campuran 1
pc : 2 Pasir.
6 - 14
12.4.
13. PEKERJAAN 13.1.
DINDING BATACO
13.2.
- Di atas pondasi dan diteruskan setinggi 30 cm di atas lantai
-
13.3.
13.4.
13.5.
14. PEKERJAAN 14.1.
LANGIT-LANGIT
14.2.
14.3.
14.4.
14.5.
14.6.
15. PEKERJAAN 15.1.
KAYU KAP /
KUDA-KUDA
Pasangan bataco dengan perekat 1 pc : 2 pasir (trasram) harus dibuat
pada :
Plesteran diratakan dengan acian dan diamplas hingga halus untuk
diberi laburan dasar atau wall filler sebelum dilakukan pengecatan.
Dinding harus tegak lurus, rata dan tidak boleh ada retak-retak dengan
maksimum pecah dari bataco 20%. Bataco harus berukuran sama
menurut ukuran normal dan sebelum dipasang direndam air dahulu.
Ditempat-tempat lain bila dianggap perlu oleh Direksi.
Semua pasangan bataco dinding dibuat dengan campuran 1 pc : 4
pasir.
Semua pekerjaan langit-langit dibuat dipermukaan rata, tidak
bergelombang dan pecah, serta jarak masing-masing calsi board dan
kayu tidak boleh lebih dari 0,50 cm.
Langit-langit bangunan menggunakan bahan Calsi board tebal 4 mm
berkualitas baik dengan ukuran sesuai gambar.
Bataco yang digunakan harus berkualitas baik dengan mutu strenge
minimal 25 kg/cm2, ukuran sama, tidak pecah-pecah dan lain-lain
menurut pemeriksaan Direksi. Bataco bekas pernah digunakan tidak
diperkenanknan untuk pelaksanaan pekerjaan ini.
Semua siar antara pasangan bataco harus dikeruk sedalam 1 cm pada
bagian luar dan dalam. Pemasangan dinding bata hanya
diperbolehkan maksimum tinggi 1 m untuk tiap-tiap hari kerja.
Pasangan dinding dipasang dengan luas maksimal 12 m2. Bila lebih,
harus dipasang beton kolom praktis. Perancak / andang tidak boleh
dipasang menembus dinding.
Semua rangka atap (kuda-kuda) dari bangunan ini dibuat dari rangka
atap baja Ringan (Smart Truss), kualitas no. 1.
Nat harus lurus dan sama rata.
Setiap tepi ruangan plafond dipasang list plafond profil kayu bengkirai
dan dicat kilap.
Bahan langit-langit yang cacat dan tidak memenuhi syarat tidak boleh
dipakai, pinggiran yang tidak rata harus diketam dan di amplas.
Rangka plafond memakai kayu kapur berkualitas baik ukuran 5/7,5/10
dan jarak rangka dibuat 60 x 120 cm.
6 - 15
15.2.
15.3.
15.4.
15.5.
16. PEKERJAAN ATAP 16.1.
16.2. Atap metal sakura roof menggunakan ukuran 100 / 70 cm
16.3.
16.4.
17. 17.1. LINGKUP PEKERJAAN
a.
b. Seluruh pintu harus dilengkapi dengan kunci.
17.2. BAHAN-BAHAN PINTU
a.
b. Type-type kunci harus sesuai dengan fungsi ruangannya.
c.
PEKERJAAN
PENGGANTUNG
DAN PENGUNCI
Atap dipasang metal sakura roof dan untuk pemasangan harus rapat
dan tidak boleh bocor.
Pemborong tidak diperkenankan memasang, atap dan langit-langit
(plafond hanger) sebelum seluruh kelengkapan baut dan beugel
selesai dilaksanakan dengan baik dan sempurna serta mendapat ijin
dari Direksi.
Meliputi semua pekerjaan peralatan dan bahan yang diperlukan
untuk pekerjaan kunci dan alat penggantung seperti tercantum
dalam gambar dan RKS.
Kunci 2 (dua) slaag harus berkotak baja, baut-baut dan ungkitnya
harus dari kuningan. Tiap kunci harus mempunyai dua anak kunci
yang berselaput nikel dijadikan satu dengan ring dari kawat baja.
Bubungan dipakai bubungan metal sakura roof. Pemasangan harus
menjamin tidak terjadinya kebocoran.
Papan listplank menggunakan kayu bengkirai ukuran 2,5/25 dan
pemasangan sesuai gambar.
Pegangan dan engsel-engsel harus dari baja yang digalvanisir
dengan memakai ring nilon setara ARCH SILVER ukuran 3 x 4 inch,
dipasang sekurang-kurangnya tiga buah untuk setiap daun pintu
dengan menggunakan sekrup kembang dengan warna yang
sama dengan engsel, jumlah engsel yang dipasang harus
diperhitungkan menurut berat beban daun pintu, tiap engsel
memikul beban maksimal 20 kg.
Untuk mendapatkan bentuk konstruksi yang kokoh, pada bagian-
bagian yang penting harus diikat dengan baut 5/8” dengan plat
penyambung ukuran 6 x 60 x 600 mm. Hal ini berlaku untuk setiap
sambungan dan apabila di dalam gambar tidak tertulis, maka
pemborong harus melakukannya menurut petunjuk Direksi.
Untuk mendapatkan kedudukan yang kokoh dan terikat antara kuda-
kuda dan kolom, ring balk harus dipasang baut ¾”. Sebelum
sambungan balok-balok dimatikan, terlebih dahulu semua plat besi,
baut, dan angker harus dimeni dengan meni besi.
Pekerjaan kap harus dikerjakan dengan baik, rapi hingga
mendapatkan bidang yang rata dan rapat. Baja ringan (Smart Truss)
yang dipergunakan harus benar-benar bermutu baik.
6 - 16
17.3.
a.
b.
c.
d.
18.
KACA
19. PEKERJAAN CAT / 19.1.
LABURAN
19.2. Semua pintu panel dicat minyak.
19.3. Warna cat akan ditentukan kemudian oleh Direksi.
19.4.
19.5.
19.6.
19.7.
20. 20.1. Untuk Penyediaan Air Bersih
a.
b.
PEKERJAAN PELAKSANAAN.
PASANGAN Kaca yang digunakan untuk bangunan ini menggunakan jenis kaca bening
dan kaca buram tebal 5 mm buatan dalam negeri yang berkualitas baik.
Engsel untuk pintu kayu dipasang 30 cm dari tepi atas dan di
bawah sedangkan engsel ketiga dipasang di tengah-tengah.
Semua kunci tanam harus terpasang dengan kuat pada rangka
daun pintu, dipasang setinggi 90 cm dari lantai atau sesuai
gambar.
Semua dinding yang tampak harus dicat dengan cat product ICI atau
akan ditentukan kemudian oleh Direksi.
Semua kunci, engsel harus dilindungi dan dibungkus plastik atau
tempat aslinya setelah dicoba. Pemasangan dilakukan setelah
dilaksanakan pekerjaan cat.
Pekerjaan cat yang ternyata kemudian retak-retak/tidak rata harus
diperbaiki.
Sekrup-sekrup harus cocok dengan barang yang dipasang, jangan
memukul sekrup, cara mengkokohkannya hanya diputar sampai
ujung. Sekrup yang rusak waktu dipasang harus dicabut kembali
dan diganti.
Pekerjaan meni pengecatan dilakukan pada semua kozen, daun
jendela, list plank, dan jalusi.
Jenis cat yang digunakan berkualitas baik produk Danapaint dan ICI
atau yang setara.
Pegangan dan engsel-engsel harus dari baja yang digalvanisir
dengan memakai ring nilon setara ARCH SILVER ukuran 3 x 4 inch,
dipasang sekurang-kurangnya tiga buah untuk setiap daun pintu
dengan menggunakan sekrup kembang dengan warna yang
sama dengan engsel, jumlah engsel yang dipasang harus
diperhitungkan menurut berat beban daun pintu, tiap engsel
memikul beban maksimal 20 kg.
PEKERJAAN
PLUMBING
“Service Pipe” atau cabang pipa utama dan pipa-pipa utamanya
serta fittings dibuat dari “PVC Type AW”, untuk air bersih air laut dan
oksigen.
Pipa Intake air laut bahan dari pipa PE 100 (Polythylene), serta fiting-
fitingnya
Pekerjaan dempul, pengecatan dengan meni, plamir dan
penghapusan harus dilaksanakan dengan rata, sehingga selesai
dengan baik.
6 - 17
20.2 Untuk Pembuangan
a.
b.
c.
d.
20.3 Untuk pembuangan air kotor
a. Pipa-pipa sanitair dibuat dengan PVC klas AW “Banlon”
b. Semua cabang harus dibuat dengan cabang Y
c.
d. Pipa-pipa dan fittings untuk “vent” dibuat dari PVC klas AW.
20.4
20.5 Pemasangan
a.
b.
c.
20.6
Semua pipa harus dipasang dengan baik dan didalamnya bebas
dari kotoran yang akan menganggu aliran atau kebersihan air dan
terpasang dengan kokoh (rigid) ditempatnya dengan tumpuan
yang sesuai pipe support (bracket, cleat, plate, anchor).
Kontraktor bertanggung jawab atas komponen-komponen yang
perlu (misalnya : fixture, fitting, atau fixture trims) untuk melengkapi
instalasi.
Pada setiap “riser” harus dipasang katup – katup untuk mengisolir
riser tersebut dari sistem keseluruhan, agar dapat dilakukan
reparasi yang perlu untuk fixtures pada riser tersebut, tanpa
mengganggu pelayanan yang lain.
“Roughing-in” untuk pipa-pipa dan fixtures harus dibuat bersama
dengan pelaksanaan konstruksi bangunan.
Pipa-pipa pembuangan sampai kesaluran luar dibuat dari PVC
sesuai gambar rencana.
“Roof drain” yang dipasang pada atap beton dibuat dari besi
tuang atau perunggu (bronze). Talang tegak dari “roof drain”
sampai kesaluran pembuangan dibuat dari PVC klas AW.
Semua cabang harus dibuat dengan sudut cabang lebih dari 900
(cabang Y).
Pipa pembuangan dari bangunan disambungkan kesaluran
utama diluar bangunan dengan bak panjang (junction box) dari
Semua floor drain yang dipasang pada lantai dengan lapisan
“water proofing” harus dibuat dengan konstruksi sedemikian,
sehingga dapat mencegah perembesan air kedalam konstruksi
lantai maupun perembesan air sepanjang pipanya sendiri.
Setiap bahan pipa (satu panjang utuh), fitting, dan peralatan-
peralatan yang akan dipasang pada instalasi ini harus mempunyai
tanda-tanda merk yang jelas dari pabrik pembuatnya. Fitting yang
tidak memiliki tanda-tanda tersebut harus diganti tas tanggung jawab
kontraktor.
6 - 18
20.7. Fittings
a.
b.
21. PEKERJAAN 21.1.
INSTALASI LISTRIK
21.2.
21.3.
a. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 1978.
b. National Fire Protektion Association (NFPA).
c. Nasional Elektrikal Code.
d. AVE Standard (Belanda).
e. DIN Standard (Jerman).
f. British Standard (Inggris)
21.4.
22. PELAKSANAAN 22.1
PEKERJAAN
INSTALASI
22.2
a.
b.
Pemakaian bahan harus memenuhi spesifikasi teknik yang
disyaratkan dan dalam keadaan tidak cacat. Berkualitas baik
memenuhi persyaratan keamanan kerja.
Sebelum bahan-bahan tersebut dipasang, supaya diperlihatkan
dulu kepada Direksi untuk diperiksa kualitasnya dan mendapat
persetujuan pemasangan.
Menurut penjelasan-penjelasan atau peraturan-peraturan uraian ini
dengan menggunakan tegangan / voltage 220 VA atau menurut
petunjuk Direksi.
Penjelasan dari bahan-bahan :
Gambar Assbuild Drawing dari instalasi yang menggambarkan
sebenarnya harus dibuat pemborong. Gambar ini dibuat dalam
rangkap 4 (empat) bersama Surat Jaminan Keinstalasian harus
diserahkan kepada Pemberi Tugas.
Sebelum melaksanakan pekerjaan instalasi tersebut pemborong harus
membuat gambar / diagram instalasi dengan skala 1 : 100 dan
mendapat persetujuan dari Direksi.
Untuk keperluan ini pemborong harus menugaskan Pihak Ketiga
(Instalator) yang mempunyai sertifikat dari PLN atau mempunyai
sertifikat DRM setempat dengan mendapat persetujuan terlebih dahulu
dari Direksi secara tertulis. Pemborong tetap harus bertanggung jawab
atas pekerjaan instalasi yang dimaksud.
Sedapat mungkin harus digunakan belokan-belokan dengan long
radius. Belokan-belokan dari jenis “short radius” hanya dipakai
apabila kondisi tempat tidak memungkinkan penggunaan jenis
long radius dan kontraktor harus memberitahukan hal ini kepada
pemilik atau wakil yang ditunjuk.
Standart referensi yang digunakan untuk pekerjaan ini :
Kontraktor harus memberikan informasi tentang lubang-lubang pipa
pada dinding dan lantai pada kontraktor utama apabila diperlukan.
Semua pipa-pipa dan fitting yang harus ditanam dalam beton harus
dibersihkan benar-benar dan bebas dari karat dan cat.
Semua sambungan yang menghubungkan pipa-pipa yang
berbeda harus digunakan “reducing fitting”.
6 - 19
c.
23. 23.1.
a.
b.
c.
d.
e.
23.2.
a.
b.
c.
d. Sebagai pengikat digunakan tali rami yang dicelup ke dalam ter.
e. Pada tiap-tiap penyambungan kabel dipergunakan lasdop.
f.
g.
h.
Barang-barang yang sudah diapkir, dalam waktu 2 x 24 jam harus
sudah dikeluarkan dari tempat pekerjaan, jika pemborong tidak
mengindahkan Direksi berhak menyelenggarakan atas biaya
pemborong.
PEMASANGAN KABEL :
Pada tempat-tempat persilangan dan penyeberangan diatas
tembok, maka kabel itu dimasukan kedalam pipa sebagai
pengaman.
Tarikan kabel di atas harus cukup tegang dan kencang tetapi
isolasi tidak boleh rusak karenanya.
Pemasangan pipa yang diletakkan di atas kayu harus dibelapak
(klos) yang jarak pemasangan satu sama lain minimal 1 (satu)
meter.
Pemasangan pipa-pipa seluruhnya ditanam di dalam tembok
sedemikian rupa, sehingga bila ditutup (plester) oleh pemborong
tidak menonjol keluar.
PERATURAN
PEKERJAAN
INSTALASI
Penarikan kabel di atas isolator dikerjakan di atas plafond yang
tidak terlihat dari bawah.
Isolator yang digunakan adalah R 25 berukuran 25 x 25 mm
dengan jarak + 0,80 meter.
Pipa-pipa yang ditanam di dalam tembok harus diikat kuat-kuat
dengan klem dan pipa yang digunakan adalah pipa natloos ex
union paralon.
Pada tiap-tiap pemasangan pipa jarak 8 meter harus diberi
trekdoos.
PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA :
Jumlah penarikan kawat dalam pipa harus sesuai dengan table
(daftar) sebagai pedoman yang masih berlaku di Indonesia.
Kabel yang digunakan untuk pemasangan tersebut adalah kawat
type NYA kabelindo, supreme, atau sejenis. Kawat berukuran lebih
besar dari 40 mm, harus memenuhi standard dan tidak boleh lebih
kecil dari 2,5 mm.
Semua kawat yang dimasukan kedalam pipa tidak boleh ada
sambungan.
6 - 20
23.3.
Untuk ukuran isolasi ditentukan antara ½ ohm sampai 0.3 ohm.
23.4.
a.
b.
c.
23.5.
23.6.
24. 24.1
KAYU
24.2.
24.3
24.4
C. PENUTUP
25. PENUTUP 25.1
25.2.
Apabila dalam rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) untuk uraian
bahan-bahan, pekerjaan tidak disebutkan dan dilaksanakan oleh
pemborong, maka hal ini dianggap seperti disebutkan.
Untuk daun pintu, kamar mandi dan wc dan bangunan lainnya
menggunakan kayu ulin.
Untuk bangunan menara air laut, tawar seluruhnya menggunakan kayu
ulin. Kualitas baik tidak banyak cacat, lurus dan harus diketam rata.
Papan sekring tersebut dari metal clad plat baja ukuran sesuai
dengan perencanaan serta dilengkapi dengan frame yang kuat.
Pemasangan papan-papan sekring / panel secara Wall Mounted
terpasang kuat dan rapi dengan lokasi yang tidak banyak
mengganggu lalu-lintas serta mudah untuk operasi dan
maintenance / pemeliharaan.
PEKERJAAN
Panel-panel tersebut dipasang dengan baik dilengkapi dengan
kotak dari papan yang dicat serta dilengkapi pintu dan kunci.
UKURAN ISOLASI :
PAPAN-PAPAN SEKRING (PANEL)
Hal-hal yang tidak tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan
lebih lanjut oleh pihak Direksi / Pemberi Tugas, bilamana perlu
diadakan perbaikan dalam peraturan ini.
Pintu / rangka daun dikerjakan sesuai dengan gambar. Bahan dari
kayu bengkirai atau kayu kapur berkualitas baik.
Pekerjaan kayu kuzen harus disesuaikan gambar kerja dengan
dilengkapi pen-pen sambungan, angker, baut, sesuai dengan
petunjuk. Kuzen dari kayu ulin dengan ukuran sesuai dengan gambar
Sambungan pengaman ke tanah (arde) harus dilaksanakan dengan
peraturan-peraturan yang berlaku, batang-batang yang ditanam
harus dari jenis kuningan minimum 2”½ mm2, dan panjang kurang dari 3
meter ditanam kebawah. Electrode yang ditanam harus disambung
dengan kawat kuningan 5 mm2 pada bagian ke batang panel
distribusi yang ditanam, semua harus memakai alat penghubung.
Pengujian seluruh instalasi setelah selesai harus diuji untuk menentukan
apakah bekerja sempurna dalam segala hal harus memenuhi syarat-
syrarat yang ditentukan dalam Peraturan PLN setempat.
6 - 21