gaya pengasuhan ibu, interaksi saudara kandung, … · mana pun. sumber informasi yang berasal atau...

50
GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, DAN BODY ESTEEM PADA REMAJA PEREMPUAN WILLASARI DEWI DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016

Upload: doancong

Post on 19-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG,

DAN BODY ESTEEM PADA REMAJA PEREMPUAN

WILLASARI DEWI

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2016

Page 2: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain
Page 3: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengasuhan

Penerimaan-penolakan Ibu, Interaksi Saudara Kandung, dan Body esteem pada

Remaja Perempuan adalah benar karya saya dengan arahan dari dosen

pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi

mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan

maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada

Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Juli 2016

Willasari Dewi

NIM I24120066

Page 4: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain
Page 5: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

ABSTRAK

WILLASARI DEWI. Gaya Pengasuhan Ibu, Interaksi Saudara Kandung, dan

Body esteem pada Remaja Perempuan. Dibimbing oleh DIAH KRISNATUTI.

Gaya pengasuhan yang tepat dari ibu dan interaksi antar saudara kandung

yang positif akan mengarahkan seorang remaja untuk menemukan jati dirinya

terutama dalam hal penampilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

hubungan dan pengaruh gaya pengasuhan penerimaan-penolakan ibu dan interaksi

saudara kandung terhadap body esteem remaja perempuan yang memiliki kakak

perempuan dan tinggal serumah. Remaja dalam penelitian ini adalah remaja

berusia 13-16 tahun kelas VIII dan IX SMPN 2 Dramaga, Bogor.Remaja

dibedakan berdasarkan bentuk tubuh, yaitu remaja dengan bentuk tubuh kurus 27

orang, dan remaja dengan bentuk tubuh normal 33 orang dengan total 60 orang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya pengasuhan pengabaian ibu dan

konflik antar saudara pada remaja dengan bentuk tubuh normal lebih tinggi

dibandingkan remaja dengan bentuk tubuh kurus. Body esteem remaja pada

penelitian ini berada pada kategori rendah. Pendidikan ibu, jarak kelahiran, dan

persaingan antar saudara kandung berpengaruh terhadap body esteem remaja.

Kata kunci: Bentuk tubuh, body esteem, gaya pengasuhan penerimaan-penolakan

ibu, interaksi saudara kandung.

ABSTRACT

WILLASARI DEWI. Mother’s Parenting Style, Sibling Relationship, and Body

esteem among Adolescent Girls. Supervised by DIAH KRISNATUTI.

Appropriate mother’s parenting style and sibling relationship were positive

will can helped teenager to find her true identity, especially in terms of

appearance. This study aimed to determine the correlate and effect of mother’s

parenting acceptance-rejection and sibling relationship to the body esteem of

adolescent girls who live together with sister. Sample in this study were

adolescents aged 13-16 years old who studed at 8th

and 9th

in SMPN 2 Dramaga,

Bogor district distinguished by the body shapeof respondent, respondents with

underweigth status as many as 27 people, and respondents with normal status as

many as 33 people and total are 60 people. The results showed that there were

neglect parenting style and conflict among siblings of respondents with normal

status is higher than respondent with underweight status. Body esteem in the low

category of all respondent. Mother education level, spacing between births, and

siblings rivalry affect the teen's body esteem.

Keyword : Body esteem, body shape, mother’s parental acceptance-rejection,

sibling relationship.

Page 6: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain
Page 7: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Sains

pada

Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen

GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG,

DAN BODY ESTEEM PADA REMAJA PEREMPUAN

WILLASARI DEWI

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2016

Page 8: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain
Page 9: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain
Page 10: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain
Page 11: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

PRAKATA

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

hidayah-Nya sehingga karya ilmiah yang berjudul “Gaya Pengasuhan Ibu,

Interaksi Saudara Kandung, dan Body Esteem pada Remaja Perempuan” ini

berhasil diselesaikan.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr. Ir. Diah Krisnatuti, MS selaku

pembimbing skripsi dan Dr. Ir. Dwi Hastuti, M. Sc selaku pembimbing akademik

yang telah banyak meluangkan waktu dan pikiran untuk memberikan saran,

arahan, dan dukungan. Kepada Dr. Tin Herawati, SP., M.Si dan Dr. Ir. Lilik Noor

Yuliati, M.FSA selaku dosen penguji yang telah memberi masukan serta saran

demi menyempurnakan skripsi ini.Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada

keluarga, khususnya Ibu (Imas Marlia) dan Bapak (Ridwan Tsabit (alm.)), kakak-

kakak (Ilham Sabti Amarullah, Subhan Izzatullah, dan Rima Abdah Izaty) atas

dukungan moril dan material. Tidak lupa pula ucapan terima kasih kepada Rahmat

Hidayat dan teman-teman seperjuangan penelitian Nur Sakinah, Ika Sri

Wahyuningsih, Hotmauli Adina Riska, Nitya Fedita, Gilang Ramadhan.

Terimakasih pula pada sahabat-sahabat terbaik Surianie, Iqun Noor Handayani,

Anita Komalasari, Nia Kurniasih, Rina, Child club, kak Tika, Siti Jahara, Rifa

Afifah, Endah Sri Rahayu, Dhela Purnama, Firdha, Helgina Trianggiani, dan

semua teman-teman IKK 49 atas pemberian ide, motivasi, dan dukungannya, serta

kepada semua pihak yang turut membantu tetapi tidak dapat penulis sebutkan satu

per satu.

Akhir kata, semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi semua

pihak yang bersangkutan.

Bogor, Juli 2016

Willasari Dewi

Page 12: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain
Page 13: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 2

Tujuan Penelitian 3

Manfaat Penelitian 4

KERANGKA PEMIKIRAN 4

METODE 6

Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian 6

Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh 6

Jenis dan Cara Pengumpulan Data 6

Tabel 1 Variabel penelitian, skala, dan kategori data 7

Pengolahan dan Analisis Data 8

Definisi Operasional 9

HASIL DAN PEMBAHASAN 11

Hasil 11

Karakteristik Remaja dan Keluarga 11

Karakteristik Saudara Kandung 13

Gaya Pengasuhan Ibu 13

Interaksi Saudara Kandung 14

Body esteem 15

Hubungan Antara Karakteristik Remaja, Keluarga dan Kakak, Gaya

Pengasuhan Ibu, Interaksi Saudara Kandung dengan Body Esteem 16

Pengaruh Antara Karakteristik Remaja, Keluarga dan Kakak, Gaya

Pengasuhan Ibu, Interaksi Saudara Kandung terhadap Body Esteem 17

Pembahasan 17

SIMPULAN DAN SARAN 22

Simpulan 22

Saran 22

DAFTAR PUSTAKA 23

LAMPIRAN 26

RIWAYAT HIDUP 35

Page 14: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

DAFTAR TABEL

1 Variabel penelitian, jenis data, skala, jumlah pertanyaan, dan teknik

pengambilan data 8

2 Sebaran remaja berdasarkan bentuk tubuh 11

3 Sebaran remaja berdasarkan karakteristik remaja dan keluarga 11

4 Sebaran remaja berdasarkan karakteristik kakak perempuan 13

5 Nilai indeks minimum, maksimum, rataan, dan standar deviasi gaya

pengasuhan penerimaan-penolakan ibu 14

6 Sebaran remaja berdasarkan kategori gaya pengasuhan penerimaan-

penolakan ibu 14

7 Nilai indeks minimum, maksimum, rataan, dan standar deviasi interaksi

saudara kandung 15

8 Sebaran remaja berdasarkan kategori interaksi saudara kandung 15

9 Sebaran remaja berdasarkan kategori body esteem 16

10 Koefisien korelasi antara karakteristik remaja, karakteristik ibu,

karateristik kakak, gaya pengasuhan penerimaan-penolakan ibu, serta

interaksi saudara kandung dengan body esteem 16

11 Koefisien regresi antara karakteristik remaja, karakteristik ibu,

karateristik kakak, gaya pengasuhan penerimaan-penolakan ibu, serta

interaksi saudara kandung terhadap body esteem 17

DAFTAR GAMBAR

1 Kerangka pemikiran 5

2 Kerangka teknik pengambilan contoh 6

DAFTAR LAMPIRAN

1 Hasil pengukuran kuesioner persepsi gaya pengasuhan ibu 26

2 Hasil pengukuran kuesioner interaksi saudara kandung 29

3 Hasil pengukuran kuesioner body esteem 32

4 Hasil uji hubungan antara karakteristik, gaya pengasuhan ibu, interaksi

saudara kandung dengan body esteem remaja perempuan yang memiliki

kakak perempuan 35

Page 15: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia memiliki jumlah anggota keluarga yang berusia remaja secara

nasional tercatat sebanyak 41 815 397 jiwa atau 17.58 persen dari seluruh jiwa

dalam keluarga (BPS 2012). Masa remaja adalah masa transisi dalam rentang

kehidupan manusia, menghubungkan masa kanak-kanak dan masa dewasa

(Santrock 2007). Ada lima perubahan yang dialami oleh remaja yang bersifat

universal yaitu meningginya emosi, perubahan tubuh, perubahan minat dan pola

perilaku, dan sebagian besar remaja bersikap ambivalen dengan menuntut

kebebasan akan tetapi takut untuk bertanggung jawab (Hurlock 1980). Namun,

perubahan yang dominan dan mudah terlihat pada remaja adalah pertumbuhan

fisik yang pesat,dan kesadaran diri yang tinggi.

Salah satu aspek psikologis yang terjadi dari perubahan fisik di masa

pubertas adalah adanya perhatian yang lebih pada penampilan khususnya pada

remaja perempuan.Perempuan yang memiliki bentuk tubuh terlalu kurus, terlalu

gemuk atau normal sekalipunseringkali merasa tidak puas dengan bentuk

tubuhnya, sehingga hal tersebut akan berdampak pada body esteem yang dimiliki.

Body esteem adalah suatu konsep penilaian seseorang terhadap tubuhnya

(Mendelson dan White 1985 dalam Mak et. al 2012). Ambramson (2007)

menyatakan bahwa ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh tidak dihubungkan

dengan besarnya kelebihan berat badan. Sehingga ketidakpuasan terhadap bentuk

tubuh atau body esteem tidak hanya terjadi pada individu yang memiliki berat

tubuh berlebih, melainkan juga dapat terjadi pada individu dengan massa tubuh

kurus dan normal. Cara remaja dalam menilai bentuk tubuhnya didasari dari dua

aspek yaitu dari dalam diri dan dari lingkungan sekitar terutama keluarga. Peranan

keluarga dirasa sangat penting dalam pembentukan body esteem yang positif pada

seseorang khususnya pada periode remaja, sebab keluarga sebagai unit terkecil

merupakan entitas pertama dan utama tempat anak untuk tumbuh, dibesarkan,

dibimbing, dan diajarkan nilai-nilai kehidupan sesuai dengan harapan sosial

(social expentacy) tempat keluarga tinggal (Mu’tadin 2002).

Ibu adalah figur utama dan pertama dalam pengasuhan. Sebagai pengasuh

utama ibu memiliki pengaruh dominan pada aspek perkembangan seorang remaja.

Peran ibu sangat dibutuhkan guna mendorong dan mengajarkan anak untuk

mencapai tumbuh kembangnya secara optimal, salah satunya dalam menciptakan

body esteem yang positif. Menurut Gunarsa (1991) pengasuhan merupakan usaha

yang diarahkan untuk mengubah tingkah laku anak sesuai dengan keinginan

pengasuh. Salah satu gaya pengasuhan yang diterapkan orang tua khususnya ibu

adalah gaya pengasuhan penerimaan-penolakan. Gaya pengasuhan penerimaan-

penolakan adalah suatu rangkaian perlakuan orang tua terhadap anak dengan cara

penerimaan dan penolakan (Rohner 1986). Selain itu, pengasuhan ibu

berpengaruh terhadap interaksi saudara kandung. Furman dan Lantheir (1997)

menyatakan bahwa salah satu faktor yang memengaruhi interaksi saudara

kandung adalah pengasuhan orang tua terhadap anak.

Interaksi antara anak dengan anak dapat terlihat dalam hubungan saudara

kandung (sibling relationship). Seseorang yang memiliki saudara kandung

Page 16: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

2

memperoleh kesempatan belajar dan meniru yang tidak diperoleh melalui bentuk

hubungan lain (Bigner 1994).Interaksi saudara kandung dikatakan sebagai

hubungan yang sangat berpengaruh selama hidup seorang individu dan bertahan

lebih lama dibandingkan dengan ikatan antara orang tua dan pasangan (Bank &

Khan 1997).

Banyak masalah dan konflik yang akan terjadi ketika tugas dan fungsi

keluarga tidak tercapai. Pada anak usia remaja, pemahaman terkait body esteem

yang positif menjadi penting dalam proses pencarian identitas diri seperti yang

dijelaskan dalam teori psikososial Erikson (Santrock 2007). Hal tersebut

membuktikan pentingnya untuk meneliti praktek gaya pengasuhan dan hubungan

saudara kandung terhadap body esteem remaja, untuk mencegah dan mengurangi

dampak buruk yang terjadi seperti sikap minder, pemalu, dan bahkan depresi.

Penelitian ini dilakukan guna mengetahui gaya pengasuhan yang tepat dalam

keluarga dan jenis hubungan saudara kandung yang baik agar terciptanya body

esteem positif pada remaja perempuan.

Perumusan Masalah

Bentuk tubuh yang ideal dan penampilan fisik yang sempurna merupakan

harapan setiap individu, pada kenyataannya pemahaman body esteem di kalangan

remaja cukup rendah, khususnya pada perempuan. Dorongan dan dukungan dari

lingkungan sosial khususnya keluarga sangat dibutuhkan supaya remaja bisa

memiliki body esteem yang positif. Remaja sering dihadapkan pada kondisi yang

membingungkan, sehingga jelas bahwa remaja masih memerlukan bimbingan dan

arahan dari orang tua, terutama ibu untuk dapat melewati masa remajanya dengan

baik (Rahayu 2012).

Isnani (2011) menyatakan bahwa presentase remaja dengan bentuk tubuh

(indeks massa tubuh) normal yang memiliki persepsi negatif terhadap bentuk

tubuhnya adalah sebanyak 60 persen. Penelitian terdahulu menyebutkan bahwa

Amerika Utara merupakan salah satu negara yang menyimpan perhatian yang

tinggi terhadap penampilan tubuh, dan banyak dari perempuan yang

mengasumsikan bahwa “cantik itu bagus” berdasarkan stereotipe itulah seseorang

mempersepsikan bahwa yang bagus itu kurus. Perbedaan antara harapan dan

kenyataan mengalami peningkatan, sehingga banyak orang yang merasa kurang

puas dengan bentuk tubuhnya, hal ini berakibat semakin berkembangnya body

esteem yang negatif dikalangan remaja khususnya perempuan (Brennan et al.

2010).

Marasabessy (2006) menjelaskan bahwa remaja perempuan selalu

menyesuaikan keadaan penampilan fisik tubuhnya dengan gambaran atau figur

yang dilihatnya, baik dari ibu, saudara kandung, maupun lingkungan sosial

lainnya. Hal inilah yang menyebabkan body esteem yang dirasakan bermacam-

macam, ada yang negatif dan positif. Body esteem yang positif akan meningkatkan

kepercayaan diri dan tercapainya kesejahteraaan psikologis secara keseluruhan,

sebaliknya body esteem yang negatif akan menjadikan seorang remaja merasa rendah diri, sehingga menimbulkan kesan tidak nyaman pada dirinya, atau bahkan

depresi. Ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh akan berdampak buruk jika tidak

ditanggulangi, karena akan dapatmenimbulkan hal-hal negatif lain seperti

gangguan makan, perilaku sosial yang buruk, dan menjadikan seseorang

Page 17: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

3

menghindar dari lingkungan sosialnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

sebanyak 98 persen remaja cenderung mempersepsikan pengasuhan yang

dilakukan ibunya berupa perilaku afeksi, dan dua persen lainnya adalah perilaku

pengabaian (Asilah dan Hastuti 2014).

Tuntutan dalam mencari identitas diri juga merupakan masalah sekaligus

tantangan bagi remaja. Buhrmester dan Furman (1990) menyatakan bahwa pada

usia remaja awal seseorang akan cenderung kurang bersahabat dan malah

meningkatkan konflik dengan saudara kandungnya, sehingga hubungan saudara

kandung menjadi kurang intensif. Selain itu, penurunan intensitas interaksi

saudara kandung tercermin dari adanya perilaku saling menjauh, berjarak antara

satu sama lain, kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama menjadi lebih

sedikit, dan kurangnya affection, kelekatan, dan rasa saling peduli antar saudara.

Interaksi antara saudara akan menjadi tidak baik ketika anak merasa bahwa orang

tua bersikap memihak, dan tidak memberikan perlakuan yang sama. Remaja juga

merasa kurangnya rasa bersatu, keintiman, dan kasih sayang dengan saudara

kandung dibandingkan dengan teman seusianya (peer). Sehingga terkadang

remaja melakukan kesalahan dalam menentutan identitas dirinya khususnya yang

berkaitan dengan body esteem, dikarenakan remaja merasa kehilangan sosok

kakak yang dijadikannya role model.

Penelitian ini akan mengkaji beberapa masalah dan isu utama terkait

pengaruh interaksi dalam keluarga yang mencakup gaya pengasuhan dan

hubungan saudara kandung, terhadap body esteem remaja sebagai berikut:

1. Bagaimana pengasuhan penerimaan-penolakan ibu, interaksi saudara

kandung, dan body esteem pada remaja perempuan yang memiliki kakak

perempuan?

2. Bagaimana hubungan dari gaya pengasuhan ibu dan interaksi antar saudara

kandung terhadap body esteem remaja perempuan?

3. Bagaimana pengaruh dari gaya pengasuhan ibu dan interaksi antar saudara

kandung terhadap body esteem remaja perempuan?

Tujuan Penelitian

Tujuan umum:

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya

pengasuhan ibu (penerimaan-penolakan) dan interaksi saudara kandung terhadap

body esteem pada remaja perempuan yang memiliki saudara kandung perempuan

(kakak).

Tujuan khusus:

Berikut beberapa tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini

yaitu:

1. Membedakan gaya pengasuhan penerimaan-penolakan ibu, interaksi

saudara kandung, dan body esteem pada remaja perempuan yang memiliki

kakak perempuan berdasarkan bentuk tubuhkurus dan normal.

2. Menganalisis hubungan dari gayapengasuhan penerimaan-penolakan ibu dan interaksi saudara kandung pada remaja perempuan yang memiliki

kakak perempuan dengan body esteem.

Page 18: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

4

3. Menganalisis pengaruh dari gaya pengasuhan penerimaan-penolakan ibu

dan interaksi saudara kandung pada remaja perempuan yang memiliki

kakak perempuan terhadap body esteem.

Manfaat Penelitian

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi kepada keluarga

khususnya orang tua yang memiliki anak usia remaja mengenai pengaruh praktek

pengasuhan dan interaksi saudara kandung terhadap body esteem remaja. Hasil

penelitian dapat memberikan kesadaran pada orang tua untuk melakukan praktek

pengasuhan yang tepat pada remaja.Manfaat untuk pemerintah, hasil penelitian ini

diharapkan dapat dijadikan acuan dan masukan dalam melakukan sosialisasi

kepada masyarakat dalam upaya meningkatkan kualitas interaksi keluarga,

terutama interaksi ibu dan anak dan interaksi anak dan anak, agar terciptanya

kesejaheraan keluarga secara subjektif dan terwujudnya generasi penerus yang

berkualitas dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Diharapkan dapat

digunakan sebagai dasar pengembangan pengetahuan tentang pentingnya pola

hubungan orang tua-anak yang dapat berdampak pada body esteem positif remaja,

serta dengan dilakukan penelitian ini dapat diketahui kecenderungan perilaku

hubungan antar saudara kandung yaitu remaja perempuan. Bagi penulis sendiri,

penelitian ini merupakan salah satu upaya untuk melatih kompetensi dalam

melakukan penelitian, serta membuat penulis lebih terbuka dan sensitif dengan

berbagai fenomena yang terjadi dalam masyarakat, khususnya remaja.

KERANGKA PEMIKIRAN

Pengembangan kualitas sumberdaya manusia suatu bangsa ditentukan oleh

kualitas anak sebagai generasi penerus bangsa. Kepercayaan pada diri sendiri

merupakan salah satu aspek yang menentukan kualitas seseorang, kepercayaan

diri pada sebagian besar remaja, khususnya perempuan sangat erat kaitanya

dengan penampilan yang akan berdampak pada body esteem. Body esteem adalah

hasil evalusi seseorang terhadap bentuk tubuh yang dimiliki, pandangan mengenai

body esteem pada setiap individu bermacam-macam dan sangat dari aspek

individu secara personal dan lingkungan sosialnya, terutama keluarga.

Keluarga memiliki peranan yang sangat penting karena keluarga

merupakan lingkungan utama dan pertama bagi tumbuh kembang anak. Orang tua

sebagai pengasuh utama memiliki tiga fungsi utama, yaitu perawatan,

perlindungan, dan pembimbingan (Brooks 2001). Santrock (2007) menambahkan

bahwa pengasuhan orang tua akan berdampak pada perkembangan anak selama

rentang kehidupannya.Selain itu Cournoyer (2005) dalam Hastuti dan Asilah

(2014) bahwa kehangatan dan kontrol orang tua merupakan dimensi penting

dalam pengasuhan yang berperan penting dalam mengembangkan perilaku

anak.Ayah atau ibu yang menunjukkan dukungan dan pujian terhadap anak di usia

remaja akan mengrah anak unutk membentuk body esteem yang positif (Oswald et

al. 2012). Karakteristik keluarga akan menentukan gaya pengasuhan yang

Page 19: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

5

diterapkan orang tua kepada anaknya, karakteristik keluarga yang dimaksud yaitu

usia orang tua, tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan besar

keluarga (Voluntir 2008).

Bagian lain dari keluarga selain orang tua adalah saudara kandung,

karakteristik saudara kandung antara lain usia dan jarak kelahiran. Interaksi

saudara kandung adalah keseluruhan interaksi total dari dua atau lebih individu

yang mempunyai orang tua biologis yang sama dan memiliki keterkaitan dalam

pengetahuan, persepsi, sikap, kepercayaan, dan perasaan sepanjang masa,

hubungan yang terjalin saling memengaruhi perkembangan antara saudara

kandung satu sama lain, khususnya pada remaja (Rinaldhy 2008). Brody (1996)

menjelaskan bahwa orang tua memberikan kontribusi dalam membentuk kualitas

interaksi saudara kandung melalui perlakuan yang diberikan kepada anaknya.

Body esteem juga erat kaitannya dengan pencapaian kesejahteraan seseorang

secara psikologis, sehingga karakteristik individu juga berpengaruh terhadap body

esteem yang dimiliki. Salah satu hal dari karakteristik individu yang memengaruhi

body esteem adalah berat badan dan tinggi badan yang diperoleh berdasarkan hasil

pengkategorian dari bentuk tubuh (Oswald et al. 2012), Pilafova (2007)

menyebutkan bahwa bentuk tubuh (indeks massa tubuh) adalah salah satu aspek

yang sangat berpengaruh terhadap body esteem.

Berdasarkan uraian hasil penelitian sebelumya maka penelitian ini

menduga bahwa karakteristik keluarga (usia ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu,

dan besar keluarga), karakteristik remaja (usia, berat badan, tinggi badan, dan

uang saku), karakteristik saudara kandung (jarak kelahiran, dan usia) akan

memengaruhi gaya pengasuhan penerimaan-penolakan ibu, interaksi saudara

kandung, dan body esteem, sehingga gaya pengasuhan penerimaan-penolakan ibu,

dan interaksi saudara kandung diduga berpengaruh terhadap body esteem. Gambar

1 menyajikan kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini.

Karakteristik

Keluarga:

- Usia ibu

- Pendidikan ibu

- Pekerjaan ibu

- Besar keluarga

Karakteristik Remaja:

- Usia

- Bentuk tubuh:

1. Berat badan

2. Tinggi badan

- Uang saku

Karakteristik Kakak

Perempuan:

- Jarak kelahiran

- Usia

Pengasuhan Penerimaan-

penolakan:

- Penerimaan

- Agresifitas

- Pengabaian

- Penolakan

Interaksi Saudara Kandung:

- Kehangatan

- Status atau kekuasaan

- Konflik

- Persaingan

Body esteem

Gambar 1 Kerangka pemikiran

Page 20: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

6

METODE

Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional adalah pengukuran

variabel penelitian dilakukan pada kelompok individu yang berbeda dan dalam

rentang waktu yang bersamaan. Lokasi penelitian dilakukan di Kabupaten Bogor

tepatnya SMP Negeri 2 Dramaga. Penetapan lokasi tersebut dilakukan secara

purposive, didasarkan pada lokasi sekolah yang stategis dan memiliki jumlah

siswa-siswi yang cukup banyak dari beberapa desa di Kabupaten Bogor. Waktu

penelitian mencakup pengumpulan data dan pengolahan data dilakukan dari bulan

Januari sampai dengan Mei 2016.

Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

Populasi dalam penelitian ini adalah siswi SMP Negeri 2 Dramaga, kelas

VIII dan IX. Setelah itu remaja yang akan dipilih ditentukandengan syarat-syarat

tertentu yaitu, siswi yang berusia 13-16 tahun (remaja awal), memiliki kakak

perempuan, memiliki bentuk tubuh dalam kategori kurus atau normal, serta

tinggal bersama orang tua dan kakak perempuannya. Pada awalnya dilakukan

skrining terlebih dahulu untuk mengetahui jumlah siswi yang memenuhi kriteria,

kemudian remaja dipilih secara purposif sebanyak 60 orang, yang terdiri atas 27

orang siswi dengan bentuk tubuh kurus dan 33 orang siswi dengan bentuk tubuh

normal berdasarkan hasil pengukuran tinggi badan dan berat badan pada remaja.

Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

primer diperoleh melalui hasil wawancara dengan menggunakan alat bantu berupa

kuesioner yang relevan dengan variabel yang diteliti meliputi karakteristik

keluarga, karakteristik remaja, karakteristik saudara kandung, gaya pengasuhan

penerimaan-penolakan ibu, kualitas interaksi saudara kandung, dan body esteem

dengan skala pengukuran dari masing-masing dimensi yang terdiri atas pernyataan

tertutup.

Variabel dalam penelitian ini memiliki beberapa subvariabel yaitu,

karakteristik keluarga yang diukur antara lain usia orang tua, pendidikan orang

tua, pekerjaan orang tua, dan besar keluarga. Karakteristik saudara kandung

kategori yang diukur yaitu, usia dan jarak kelahiran. Karakteristik remaja, kategori

yang diukur meliputi usia, bentuk tubuh, dan uang saku per hari. Bentuk tubuh

remaja diperoleh berdasarkan rumus indeks massa tubuh (IMT) pada umumnya

yaitu:

IMT =Berat badan (kg)

Tinggi badan m × Tinggi badan (m)

Pengasuhan penerimaan-penolakan diukur dengan menggunakan

Instrumen Parental Acceptence Rejection (PAR) dikembangkan oleh Rohner

Page 21: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

7

(1986) yang telah dimodifikasi oleh Hastuti (2015). Pengasuhan penerimaan-

penolakan dalam penelitian ini diukur dengan melihat persepsi anak terhadap

pengasuhan yang dilakukan oleh ibu. Jumlah pernyataan untuk instrumen

pengasuhan penerimaan-penolakan sebanyak 60 butir pernyataan yang terdiri atas

20 pernyataan jenis pengasuhan penerimaan, 15 pernyataan jenis pengasuhan

agresif, 15 pernyataan jenis pengasuhan pengabaian, dan 10 pernyataan jenis

pengasuhan penolakan. Masing-masing pernyataan menggunakan skala likert

dengan variasi jawaban 1 (tidak benar) hingga 4 (hampir selalu benar). Hasil uji

reliabilitas pada instrumen menunjukkan nilai Cronbach’s alpha 0.796.

Data interaksi saudara kandung diperoleh dengan menggunakan kuesioner

adaptasi dari Sibling Relationship Questionnaire (SRQ) oleh Furman dan

Buhrmester (1990) dilakukan modifikasi oleh penulis dengan total pernyataan

sebanyak 55 butir. Dimensi kehangatan dituangkan dalam 25 butir pernyataan,

Dimensi status atau kekuasaan dituangkan dalam 12 butir pernyataan, dimensi

status atau kekuasaan dituangkan dalam 12 butir pernyataan, dimensi konflik

dituangkan dalam 12 butir pernyataan, dan dimensi persaingan dituangkan dalam

6 butir pertanyaan. Untuk dimensi kehangatan, kekuasaan dan konflik masing-

masing pernyataan menggunakan skala likert 1-4 (1=Tidak sama sekali; 2=Jarang;

3=Sering; 4=Sangat sering). Dimensi persaingan juga menggunakan skala likert

dengan variasi jawaban 1-4 (1=Selalu saudara saya; 2=Lebih sering saudara saya;

3=Lebih sering saya; 4=Selalu saya). Hasil uji reliabilitas pada instrumen ini

menunjukkan nilai Cronbach’s alpha 0.889.

Data body esteem diperoleh dengan menggunakan Body esteem Scale for

Adolescents and Adults oleh Amber Adkins dan Kaelin Stivers dan dimodifikasi

oleh penulis. Terdapat 21 butir pernyataan. Masing-masing pernyataan

menggunakan skala likert yaitu 1 (tidak pernah), 2 (jarang), 3 (kadang-kadang), 4

(sering), sampai dengan 5 (selalu) yang paling menunjukkan body esteem menurut

pandangan remaja. Hasil uji reliabilitas pada intsrumen ini menunjukkan bahwa

nilai Cronbach’s alpha sebesar 0.747. Masing-masing skor total dimensi tiap

variabel, selanjutnya diindeks dengan skala 0-100. Berdasarkan indeks yang

diperoleh, dibuat pengkategorian yaitu rendah (skor<60), sedang (skor 60-80), dan

tinggi (skor>80) berdasarkan kriteria cut off point Bloom’s yang dimodifikasi oleh

Ahmed (2007). Rumus skor indeks yang digunakan dalam peneliitian ini adalah

sebagai berikut:

Indeks =𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 −𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚

𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠 𝑖𝑚𝑢𝑚 −𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚× 100

Tabel 1 Variabel penelitian, skala, dan kategori data

Variabel Skala Data Kategori Data

Karakteristik keluarga - Usia ibu Rasio 1. Dewasa awal (18-40 tahun) 2. Dewasa madya (41-60 tahun)

3. Dewasa akhir (≥60 tahun) - Besar Keluarga Rasio 1. Keluarga kecil (≥ 4 orang)

(BKKBN 1998) 2. Keluarga sedang (5-7 orang) 3. Keluarga besar (>7 orang)

Page 22: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

8

Tabel 1 Variabel penelitian, skala, dan kategori data (lanjutan)

Variabel Skala Data Kategori Data

- Pekerjaan ibu Ordinal 1. Tidak bekerja/IRT 2. Wiraswasta

3. PNS 4. Pegawai swasta

5. Buruh

6. Asisten rumah tangga 7. Lainnya, sebutkan…

Karakteristik Remaja - Usia Rasio 13-16 Tahun (Remaja Awal)

- Urutan Kelahiran Nominal Adik

- Bentuk tubuh Rasio 1. Kurus 2. Normal

- Uang saku

1. Tinggi ((<6667)) 2. Sedang (6667-18333) 3. Rendah (>18333)

Karakteristik kakak - Jarak kelahiran Rasio 1. <4 tahun

2. ≥4 tahun - Jenis kelamin Nominal Perempuan

- Usia (tahun) Rasio 1. Remaja (13-18) 2. Dewasa (>18)

Gaya Pengasuhan Ordinal 1. Rendah (<60) 2. Sedang (60-80) 3. Tinggi (>80)

Interaksi Saudara Kandung Ordinal 1. Rendah (<60) 2. Sedang (60-80) 3. Tinggi (>80)

Body esteem Ordinal 1. Rendah (<60) 2. Sedang (60-80)

3. Tinggi (>80)

Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh diolah melalui proses editing, coding, scoring, entry,

cleaning, dan analisis data.Semua data diolah menggunakan software Microsoft

Excel dan SPSS 16.0 for Windows. Analisis statistik yang digunakan untuk

mengolah data adalah uji cronbach alpha untuk uji kekonsistenan antar butir

pertanyaan. Hasil data yang diperoleh kemudian akan dianalisis secara deskriptif,

mencakup nilai maksimum dan minimum, rata-rata, dan standar deviasi untuk

menyajikan gambaran berbagai variabel yang diteliti dalam kuesioner dan

penjelasan dari wawancara mendalam. Analisis inferensia yang digunakan

meliputi uji beda rata-rata, uji korelasi, dan uji regresi. Uji korelasi Pearson

dilakukan untuk melihat hubungan antar variabel berupa skala rasio dan uji

korelasi Spearman untuk mengetahui hubungan antar variabel berupa skala

ordinal. Uji regresi linear berganda dilakukan untuk melihat pengaruh variabel

karakteristik keluarga, remaja dan saudara kandung, gaya pengasuhan ibu, serta

interaksi saudara kandung terhadap body esteem remaja, untuk faktor-faktor yang

memengaruhi body esteem remaja dilakukan uji regresi linier berganda, bentuk

persamaan adalah sebagai berikut:

Page 23: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

9

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + β7X7 + β8X8 + β9X9 + β10X10 +

β11X11 + β12X12+ β13X13+β14X14+ β15X15+β16X16+ ε

Keterangan:

Y = Body esteem X8 =Jarak antar kelahiran α = Konstanta regresi X9 =Gaya pengasuhan penerimaan

β1, β2,....,β16 = Koefisien regresi X10 = Gaya pengasuhan agresif

X1 =Usia remaja X11 =Gaya pengasuhan pengabaian

X2 = Indeks masa tubu X12 =Gaya pengasuhan penolakan

X3 =Uang saku X13 = Kehangatan

X4 =Usia ibu X14 = Kekuasaan

X5 =Pendidikan ibu X15 = Konflik

X6 =Pekerjaan ibu X16 = persaingan

X7 =Besar keluarga ε = Galat

Definisi Operasional

Karakteristik remaja dan keluarga adalah ciri-ciri khas keadaan remaja dan

keluarga mencakup usia remaja, uang saku per hari, berat badan dan tinggi

badan, usia orang tua, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan

jumlah anak dalam keluarga.

Usia adalah jumlah tahun lengkap sejak lahir sampai usia ulang tahun

terakhir.

Bentuk tubuh adalah perawakan tubuh seseorang yang merupakan hasil

pengukuran berat badan dan tinggi badan remaja berdasarkan

pengkategorian indeks massa tubuhdan ditentukan dengan rumusindeks

massa tubuh/umur (IMT/U) dan tinggi badan/umur (TB/U).

Uang saku adalah uang yang diberikan orang tua kepada anak per hari.

Urutan kelahiran adalah keberadaan remaja di antara saudara kandungnya

dalam keluarga, sebagai anak sulung, tengah, atau bungsu. Pendidikan orang tua adalah tingkat pendidikan formal terakhir orang tua

misalnya tidak sekolah, SD/sederajat, SMP/sederajat, SMA/sederajat, dan

lainnya.

Pekerjaan orang tua adalah jenis atau klasifikasi pekerjaan orang tua

misalnya PNS, pegawai swasta, wirausaha, buruh, petani, tidak bekerja, dan

lainnya.

Besar keluarga adalah banyaknya anggota keluarga (anak) yang tinggal

dalam satu rumah.

Karakteristik saudara kandung adalah kakak perempuan yang sedarah dengan

remaja dan tinggal dalam satu rumah.

Jarak kelahiran adalah rentang atau selisih umur kakak dengan adik atau

kakak dengan saudara remaja.

Gaya pengasuhan adalah persepsi dari serangkaian perilaku ibu dalam

berinteraksi dengan anak remaja yang dilakukan secara terus menerus yang

kemudian menjadi perilaku yang dominan.

Page 24: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

10

Pengasuhan penerimaan adalah perilaku ibu yang memperlihatkan bahwa

ibu menerima keberadaan anak dengan memberikan kasih sayang,

kehangatan kepada anaknya melalui dua ekspresi (secara verbal dan non-

verbal).

Pengasuhan agresif adalah perilaku ibu dengan memperlihatkan sikap

agresif dari ibu baik secara verbal dan non-verbal yang dicirikan dengan

perilaku dan penggunaan kata yang kasar kepada anak remajanya.

Pengasuhan pengabaian adalah perilaku ibu dengan memperlihatkan sikap

pengabaian ibu kepada anak remajanya yang ditunjukan melalui perilaku

orang tua yang mengacuhkan pertanyaan anak, melupakan hal penting

tentang anak, dan tidak menyediakan waktu luang untuk bersama anak

remajanya.

Pengasuhan penolakan adalah perilaku ibu dengan menggambarkan sikap

penolakan terhadap kehadiran anak yang dicirikan dengan perilaku ibu

yang selalu berteriak kepada anak saat berbicara, tidak simpatik terhadap

masalah yang dihadapi anak remajanya.

Interaksi saudara kandung adalah persepsi yang dimiliki remaja terhadap kakak

yang terlibat secara emosi, sosial, psikologis, dan fisik satu sama lain,

dibagi menjadi empat kategori, yaitu status atau kekuasaan, kehangatan,

konflik, dan persaingan.

Kehangatan adalah interaksi saudara kandung yang merasa dekat secara

emosional, empati, dan hubungan yang juga seperti sahabat terhadap

saudara yang lain.

Status atau kekuasaan adalah interaksi saudara kandung yang diasosiasikan

apabila salah satu anak mengasumsikan dirinya lebih dominan

dibandingkan saudara yang lain.

Konflik adalah interaksi saudara kandung dimana perilaku anak dipahami

atau dirasakan saudara tidak cocok sehingga dapat menimbulkan

pertentangan.

Persaingan adalah interaksi saudara kandung yang terjadi akibat

kecemburuan, kompetisi, atau kemarahan antar kakak dan adik yang

dimulai sejak kelahiran adik di dalam keluarga.

Body esteem adalah penilaian seseorang terhadap atribut fisik yang dimilikinya

yang menghasilkan tingkat kepercayaan diri.

Body esteem positif adalah kepuasan seseorang terhadap penampilan fisiknya

secara keseluruhan.

Body esteem negatif adalah ketidakpuasan seseorang terhadap penampilan

fisiknya secara keseluruhan.

Page 25: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

11

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Karakteristik Remaja dan Keluarga

Remaja dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua kelompok yaitu

remaja dengan bentuk tubuh kurus (<18.50 kg/m²), dan remaja bentuk tubuh

normal (≥18.50 kg/m²) berdasarkan hasil pengkategorian menggunakan rumus

IMT. Tabel 2 menunjukkan rata-rata indeks massa tubuh pada remaja dengan

bentuk tubuh normal yaitu 20.26 kg/m² sebanyak 55 persen. Selain itu, rata-rata

indeks massa tubuh remaja dengan bentuk tubuh kurus yaitu 16.02 kg/m²

sebanyak 45 persen.

Tabel 2 Sebaran remaja berdasarkan kategori bentuk tubuh

Kategori bentuk tubuh Rata-rata IMT (kg/m²) n %

Kurus 16.02 27 45.00

Normal 20.26 33 55.00

Total 60 100.00

Uang saku remaja berkisar antara Rp5 000,- sampai dengan Rp25 000,-.

Sebanyak 76.70 persen uang saku remaja berada pada kategori sedang yaitu

berkisar Rp6 667,- sampai dengan Rp18 333,-. Presentase urutan kelahiran remaja

menunjukkan lebih dari setengah remaja adalah anak ke-2. Contoh dalam

penelitian ini adalah remaja yang berada pada sebaran usia 13 sampai dengan 16

tahun, sebagian besar remaja dalam penelitian ini berusia 14 tahun, sehingga dapat

dikatakan bahwa remaja dalam penelitian ini berada pada fase remaja awal (13-16

tahun) menurut Hurlock (1980).

Tabel 3 menunjukkan lebih dari setengah usia ayah dan ibu pada remaja

dengan bentuk tubuh kurus dan normal berada pada fase dewasa madya. Sebagian

besar tingkat pendidikan ayah dan ibu berada pada jenjang SMA/sederajat.Jenis

pekerjaan ayah bervariasi yaitu wiraswasta, PNS, pegawai swasta, buruh, dan

petani.Selain itu, pada sebaran jenis pekerjaan ibu menunjukkan bahwa sebagian

besar ibu remaja adalah ibu rumah tangga (88.30%), dan lainnya adalah

wiraswasta dan buruh, sehingga mayoritas ibu memiliki waktu yang banyak

bersama anak-anaknya.Sebagian besar keluarga remaja termasuk pada kategori

keluarga sedang (66.70%).

Tabel 3 Sebaran remaja berdasarkan karakteristik remaja, keluarga dan kategori

bentuk tubuh

Karakteristik Kurus Normal Total

n % n % n %

Usia remaja

13 tahun 10 37.00 12 36.40 22 36.70

14 tahun 11 40.70 11 33.30 22 36.70

15 tahun 5 18.50 10 30.30 15 25.00

16 tahun 1 3.70 0 0.00 1 1.70

Total 27 100.00 33 100.00 60 100.00

Min-maks (tahun) 13-16 13-15 13-16

Rata-rata±SD (tahun) 14±0.85 14±0.83 14±0.83

Page 26: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

12

Tabel 3 Sebaran remaja berdasarkan karakteristik remaja, keluarga dan kategori

bentuk tubuh (lanjutan)

Karakteristik Kurus Normal Total

n % n % n %

Uang saku

Rendah (<Rp6 667) 1 3.70 0 0.00 1 1.70

Sedang(Rp6 667-Rp18 333) 20 74.10 26 78.80 46 76.70

Tinggi (>Rp18 333) 6 22.20 7 21.20 13 21.70

Total 27 100.00 33 100.00 60 100.00

Min-maks (Rupiah) 5 000-25 000 10 000-25 000 5 000-25 000

Urutan kelahiran

2 14 51.90 20 60.60 34 56.70

3 8 29.60 8 24.20 16 26.70

4 2 7.40 3 9.10 5 8.30

>4 3 11.10 2 6.20 5 8.30

Total 27 100.00 33 100.00 60 100.00

Min-maks 2-9 2-7 1-9

Rata-rata±SD 2±1.52 2±1.11 2±1.30

Usia ayah

Dewasa muda (18-40 tahun) 3 11.10 6 18.20 9 15.00

Dewasa madya (41-60 tahun) 20 74.10 27 81.80 47 78.30

Dewasa lanjut (>60 tahun) 2 7.40 0 0.00 2 3.30

Total 25 100.00 33 100.00 58 100.00

Min-maks (tahun) 34-66 36-60 34-66

Rata-rata±SD (tahun) 48±7.48 47±6.60 47±6.68

Usia ibu

Dewasa muda (18-40 tahun) 10 37.00 16 48.50 26 43.30

Dewasa madya (41-60 tahun) 17 63.00 17 51.50 34 56.70

Dewasa lanjut (>60 tahun) 0 0.00 0 0.00 0 100.00

Total 27 100.00 33 100.00 60 100.00

Min-maks (tahun) 36-54 33-55 33-55

Rata-rata±SD (tahun) 42±4.69 42±5.92 42±5.41

Pekerjaan ayah

Wiraswasta 12 44.40 9 27.30 21 35.00

PNS 0 0.00 5 15.20 5 8.30

Pegawai swasta 3 11.10 7 21.20 10 16.70

Buruh 10 37.00 10 30.30 20 33.30

Lainnya 2 7.40 2 6.10 4 6.70

Total 27 100.00 33 100.00 60 100.00

Pekerjaan ibu

Ibu rumah tangga 25 92.60 28 84.80 53 88.30

Wiraswasta 1 3.70 1 3.00 2 3.30

PNS 0 0.00 2 6.10 2 3.30

Pegawai swasta 0 0.00 1 3.00 1 1.70

Buruh 1 3.70 0 0.00 1 1.70

Asisten rumah tangga 0 0.00 1 3.00 1 1.70

Total 27 100.00 33 100.00 60 100.00

Besar keluarga

Keluarga kecil (≤4 orang) 8 29.60 10 30.30 18 30.00

Keluarga sedang (5-7 orang) 18 66.70 22 66.70 40 66.70

Keluarga besar (>7 orang) 1 3.70 1 3.00 2 3.30

Total 27 100.00 33 100.00 60 100.00

Min-maks (orang) 2-8 4-8 2-8

Rata-rata±SD (orang) 5±1.32 5±1.03 5±1.17

Page 27: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

13

Karakteristik Kakak Perempuan

Tabel 4 menunjukkan karakteristik saudara kandung yang terdiri atas usia

dan jarak kelahiran. Lebih dari setengah remaja memiliki saudara kandung yang

berada pada kategori usia dewasa (55.00%), dan memiliki jarak kelahiran lebih

dari empat tahun.

Tabel 4 Sebaran remaja berdasarkan usia kakak dan kategori bentuk tubuh

Karakteristik Kurus Normal Total

n % n % n %

Usia saudara kandung

Remaja (13-18 tahun) 13 48.10 14 42.40 27 45.00

Dewasa (>18 tahun) 14 51.90 19 57.60 33 55.00

Total 27 100.00 33 100.00 60 100.00

Min-maks (tahun) 14-24 14-22 14-24

Rata-rata±SD (tahun) 19±2.45 19±2.17 19±2.28

Jarak kelahiran

<4 (tahun) 7 25.90 9 27.30 27 45.00

>4 (tahun) 20 74.10 24 72.70 33 55.00

Total 27 100.00 33 100.00 60 100.00

Min-maks (tahun) 0-11 0-8 1-11

Rata-rata±SD (tahun) 5±2.52 5±1.99 5±2.22

Gaya Pengasuhan Ibu

Persepsi adalah suatu proses penggunaan pengetahuan yang telah dimiliki

untuk memperoleh dan menginterpretasi stimulus (rangsangan) yang diterima oleh

sistem alat indera manusia (Desmita 2009). Persepsi gaya pengasuhan orang tua

adalah makna yang timbul dari sebuah proses pengasuhan dan gaya pengasuhan

yang diterapkan orang tua kepada seorang anak (Rahmaisya 2011). Teori

Parenting Acceptence Rejection (PAR) adalah salah satu teori sosialisasi yang

mengupayakan untuk menerangkan dan menduga antesenden, asosiasi, dan

konsekuensi atas penerimaan dan penolakan orang tua terhadap anak.Rohner

(1986) menyatakan bahwa orang tua ideal disebut sebagai orang tua yang penuh

penerimaan (acceptence) dengan ciri-ciri memiliki kehangatan, memberikan

perhatian, dan kasih sayang.Sebaliknya orang tua yang penuh dengan penolakan

(rejection) adalah orang tua yang memiliki sikap yang agresif, mengabaikan, atau

tidak peduli dengan kehadiran anak.

Tabel 5 menunjukkan bahwa secara keseluruhan subskala pengasuhan

penerimaan lebih tinggi dibandingkan dengan subskala pada dimensi lainnya yaitu

sebesar 72.59 dan 67.12 (kurus dan normal). Subskala terendah adalah pada gaya

pengasuhan pengabaian yaitu berkisar 14.90 pada remaja dengan bentuk tubuh

kurus, sedangkan pada remaja dengan bentuk tubuh normal subskala terendah

terdapat pada gaya pengasuhan agresif. Perbedaan nyata antara remaja dengan

bentuk tubuh kurus dan normal adalah pada dimensi pengasuhan pengabaian

dengan p-value 0.036, hal ini berarti tingkat pengabaian ibu pada remaja dengan

bentuk tubuh normal lebih tinggi dibandingkan remaja dengan bentuk tubuh

kurus.

Page 28: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

14

Tabel 5 Nilai indeks minimum, maksimum, rataan, dan standar deviasi gaya

pengasuhan penerimaan-penolakan ibu berdasarkan kategori bentuk

tubuh

Dimensi PAR Kurus Normal

p-value Min-maks Rataan±SD Min-maks Rataan-SD

Penerimaan 52-90 72.59±8.77 40-93 67.12±14.74 0.081

Agresif 2-67 15.23±13.46 0-49 20.34±12.05 0.126

Pengabaian 2-31 14.90±8.86 0-51 20.54±11.07 0.036*

Penolakan 0-53 19.75±12.64 7-63 24.55±11.98 0.138

Total PAR 25-56 35.02±6.54 24-53 36.68±7.31 0.362 Keterangan: * = Signifikan p<0.05

Tabel 6 menjelaskan remaja dengan bentuk tubuh kurus berada pada

kategori sedang dalam dimensi gaya pengasuhan penerimaan sebanyak 81.50

persen. Sedangkan pada remaja dengan bentuk tubuh normal kategori yang

diperlihatkan lebih menyebar yaitu sebesar 33.30 persen pada kategori tinggi, dan

48.50 persen berada pada kategori sedang, hal ini dikarenakan masih ada remaja

yang mepersepsikan bahwa ibu tidak pernah memuji dan tidak memiliki banyak

waktu dengannya (21.20%). Dimensi lainnya yaitu gaya pengasuhan agresifitas,

pengasuhan pengabaian, dan pengasuhan penolakan hampir seluruh remaja baik

dengan bentuk tubuh kurus atau normal berada pada kategori rendah, hal tersebut

dapat dilihat dari sebaran jawaban, ditemukan sebanyak 96.30 persen remaja

mempersepsikan bahwa ibu tidak pernah memperlakukannya dengan kasar, dan

tidak pernah memukul (Lampiran 1).

Tabel 6 Sebaran remaja berdasarkan kategori gaya pengasuhan ibu dan kategori

bentuk tubuh

Kategori

Gaya pengasuhan

Penerimaan Agresifitas Pengabaian Penolakan

n % n % n % n %

Kurus

Rendah (<60) 1 3.70 26 96.30 27 100.00 27 100.00

Sedang (60-80) 22 81.50 1 3.70 0 0.00 0 0.00

Tinggi (>80) 4 14.80 0 0.00 0 0.00 0 0.00

Total 27 100.00 27 100.00 27 100.00 27 100.00

Normal

Rendah (<60) 11 33.30 33 100.00 33 100.00 32 97.00

Sedang (60-80) 16 48.50 0 0.00 0 0.00 1 3.00

Tinggi (>80) 6 18.20 0 0.00 0 0.00 0 0.00

Total 33 100.00 33 100.00 33 100.00 27 100.00

Min-maks 40-93 0-67 0-51 0-63

Rata-rata±SD 69.58±12.62 18.04±12.85 18.00±10.44 22.39±12.41

Interaksi Saudara Kandung

Tabel 7 menjelaskan bahwa subskala tertinggi adalah pada dimensi

kehangatan, hal ini berarti sebagian besar remaja memiliki kedekatan dengan

saudara kandung satu sama lain. Sedangkan subskala terendah baik pada remaja

dengan bentuk tubuh kurus atau normal yaitu pada dimensi konflik. Hanya

dimensi konflik yang memiliki perbedaan, artinya remaja dengan bentuk tubuh

Page 29: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

15

normal mengalami konflik dengan saudara kandung lebih tinggi dibandingkan

remaja dengan bentuk tubuh kurus.

Tabel 7 Nilai indeks minimum, maksimum, rataan, dan standar deviasi interaksi

saudara kandung berdasarkan kategori bentuk tubuh

Dimensi SRQ Kurus Normal

p-value Min-maks Rataan±SD Min-maks Rataan-SD

Kehangatan 36-96 64.10±15.56 20-91 58.83±15.45 0.196

Kekuasaan 25-86 56.07±13.26 22-89 51.94±15.03 0.269

Konflik 0-81 29.73±15.50 11-64 39.31±13.38 0.013*

Persaingan 33-94 57.82±15.58 17-100 54.38±15.82 0.402

Total SRQ 50-88 67.45±8.97 46-86 65.14±10.99 0.384 Keterangan: * = Signifikan p<0.05

Tabel 8 menunjukkan bahwa pada dimensi kehangatan dengan saudara

kandung lebih dari setengah remaja berada dalam kategori tinggi. Hasil analisis

pada dimensi kekuasaan menunjukkan lebih dari setengah remaja baik yang kurus

atau normal keduanya berada pada kategori rendah, dan pada dimensi konflik

hampir seluruh remaja berada pada kategori rendah. Terakhir pada dimensi

persaingan kategori capaian dikatakan cukup menyebar yaitu rendah dan sedang,

Hal ini terlihat dalam sebaran jawaban, ditemukan bahwa remaja dengan bentuk

tubuh kurus merasa bahwa terkadang ayah atau ibu lebih mengutamakan kakak

(Lampiran 2).

Tabel 8 Sebaran remaja berdasarkan kategori interaksi saudara kandung dan

kategori bentuk tubuh

Kategori

Interaksi saudara kandung

Kehangatan Kekuasaan Konflik Persaingan

n % n % n % n %

Kurus

Rendah (<60) 0 0.00 18 66.70 26 96.30 13 48.10

Sedang (60-80) 12 44.40 8 29.60 0 0.00 13 48.10

Tinggi (>80) 15 55.60 1 3.70 1 3.70 1 3.70

Total 27 100.00 27 100.00 27 0.00 27 100.00

Normal

Rendah (<60) 0 0.00 23 69.70 31 93.90 21 63.60

Sedang (60-80) 16 48.50 8 24.20 2 6.10 10 30.30

Tinggi (>80) 17 51.50 2 6.10 0 0.00 2 6.10

Total 33 100.00 33 100.00 33 100.00 27 100.00

Min-maks 20-96 22-89 0-81 17-100

Rata-rata±SD 61.20±15.62 53.80±14.29 35.00±15.03 55.93±15.68

Body esteem

Body esteem adalah suatu konsep terkait pandangan seseorang terhadap

penilaiannya terhadap bentuk tubuh yang dimiliki secara keseluruhan.

Pengidentifikasian adanya kecenderungan body esteem negatif dapat dilakukan

secara persepsi, subyektif dan perilaku (Heinberg et al.1996). Tabel 9

menunjukkan bahwa sebagian besar remaja memiliki body esteem pada kategori

rendah (78.30%), hal tersebut dikarenakan remaja masih merasa bahwa orang lain

lebih cantik, merasa berat badannya belum ideal, serta merasa bahwa terdapat

banyak hal yang ingin remaja ubah dari bentuk tubuh yang dimiliki saat ini

(Lampiran 3).

Page 30: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

16

Tabel 9 Sebaran remaja berdasarkan kategori body esteem remaja berdasarkan

kategori bentuk tubuh

Kategori

Body esteem

Kurus Normal Total

n % n % n %

Rendah (<60) 22 81.50 25 75.80 47 78.30

Sedang (60-80) 4 14.80 8 24.20 12 20.00

Tinggi (>80) 1 3.70 0 0.00 1 1.70

Total 27 100.00 33 100.00 60 100.00

Min-maks 32-81 32-80 32-81

Rata-rata±SD 52.25±11.89 52.02±11.85 52.12±11.77

p-value 0.941

Keterangan: * = Signifikan p<0.05

Hubungan Antara Karakteristik Remaja, Keluarga dan Kakak, Gaya

Pengasuhan Ibu, Interaksi Saudara Kandung dengan Body esteem

Hasil uji hubungan menunjukkan terdapat hubungan yang negatif antara usia

ibu dengan body esteem remaja, hal ini berarti semakin bertambah usia ibu, maka

body esteem remaja semakin rendah. Pendidikan ibu memiliki hubungan yang

positif signifikan dengan gaya pengasuhan penerimaan dan body esteem remaja,

artinya semakin tinggi tingkat pendidikan ibu, maka ibu akan melakukan gaya

pengasuhan penerimaan dalam kesehariannya dan remaja memiliki body esteem

yang positif. Gaya pengasuhan penerimaan ibu berhubungan positif dengan

interaksi kehangatan dan kekuasaan antar saudara kandung. Sedangkan, ibu yang

melakukan gaya pengasuhan penolakan akan meningkatkan konflik antar saudara

kandung. Gaya pengasuhan penerimaan ibu dan persaingan antar saudara kandung

berhubungann positif dengan body esteem (Tabel 10).

Tabel 10 Koefisien korelasi antara karakteristik remaja, karakteristik keluarga,

karateristik saudara kandung, gaya pengasuhan ibu, serta interaksi

saudara kandung dengan body esteem

Hubungan antar variabel Gaya peangasuhan Interaksi saudara kandung

Body esteem Accept Reject Warm Pow Conf Riv

Karakteristik

Uang saku 0.002 -0.050 -0.091 -0.151 0.075 -0.032 0.182

Bentuk tubuh -0.156 0.241 -0.177 -0.141 0.244 0.017 -0.032

Usia ibu -0.153 .006 -0.125 -0.118 -0.099 -.132 -0.294*

Pendidikan ibu 0.257* .102 0.063 -0.092 -0.076 -.005 0.347** Besar keluarga 0.024 .069 -0.043 0.032 -0.013 .093 -0.105

Jarak kelahiran 0.102 -.070 0.114 0.139 -0.078 .087 -0.091

Gaya pengasuhan ibu

Accept 1 -0.223 0.374** 0.560** -0.014 0.230 0.277* Reject -0.223 1 -0.269* -0.162 0.538** -0.228 -0.066

Interaksi saudara

kandung

Warm 0.374** -0.269* 1 0.591** -0.112 0.142 0.203 Pow 0.560** -0.162 0.591** 1 0.021 0.192 0.162

Conf -0.014 0.538** -0.112 0.021 1 -0.116 0.047

Riv 0.230 -0.228 0.142 0.192 -0.116 1 0.318*

Keterangan: Accept. Afection (penerimaan);Reject. Rejection (penolakan)

Warm (kehangatan); Pow. Power (status/kekuasaan); Conf. Konflik; Riv. Rivalry (persaingan) *) p<0.05 **) p<0.01

Page 31: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

17

Pengaruh Antara Karakteristik Remaja, Keluarga dan Kakak, Gaya

Pengasuhan Ibu, Interaksi Saudara Kandung terhadap Body Esteem

Tabel 11 menunjukkan bahwa nilai Adjusted R² pada dimensi body esteem

sebesar 0.219. Artinya, body esteem remaja dipengaruhi oleh faktor yang diinput

sebesar 21.90 persen dan 78.90 persen dijelaskan oleh variabel lain di luar

variabel yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan ibu

(β=0.369) berpengaruh positif dan signifikan terhadap body esteem, hal ini berarti

setiap kenaikan satu satuan tingkat pendidikan ibu akan meningkat body esteem

remaja sebanyak 0.014 poin, sedangkan jarak kelahiran berpengaruh negatif

terhadap body esteem remaja dengan p<0.050, hal ini berarti semakin jauh jarak

kelahiran akan menurunkan body esteem remaja sebanyak 0.044 poin dengan

nilai R² sebesar 0.431. Namun, tidak diperoleh hasil yang menunjukkan adanya

pengaruh dari variabel gaya pengasuhan penerimaan-penolakan ibu terhadap body

esteem remaja. Pada variabel interaksi saudara kandung hanya dimensi persaingan

yang memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap body esteem remaja

(p<0.010), hal ini berarti setiap kenaikan satu satuan persaingan dengan saudara

kandung akan meningkatkan body esteem sebesar 0.259 poin dengan nilai R²

sebesar 0.431.

Tabel 11 Koefisien regresi antara karakteristik remaja, keluarga dan kakak, gaya

pengasuhan ibu, serta interaksi saudara kandung terhadap body esteem

Variabel Body esteem

β t Sig.

Konstanta 0.773 0.021 0.984

Bentuk tubuh -0.095 -0.703 0.486

Uang saku 0.131 0.987 0.329

Umur ibu -0.245 -1.711 0.094

Pendidikan ibu 0.369 2.550 0.014*

Besar keluarga 0.038 0.273 0.786

Pendidikan kakak 0.116 0.721 0.475

Keterangan: * = Signifikan p<0.05

Pembahasan

Periode remaja merupakan masa dalam pencarian jati diri, jelas pada masa

ini seseorang membutuhkan bantuan dan bimbingan dari orang-orang disekitarnya

Jarak kelahiran -0.758 -2.075 0.044*

Gaya pengasuhan ibu

Pengasuhan penerimaan 0.002 0.011 0.991

Pengasuhan agresif -0.280 -1.368 0.178

Pengasuhan pengabaian 0.164 0.792 0.433

Pengasuhan penolakan 0.156 0.808 0.424

Interaksi saudara kandung

Kehangatan 0.033 0.215 0.831

Status/kekuasaan 0.178 1.012 0.317

Konflik 0.004 0.023 0.981

Persaingan 0.274 2.112 0.041*

R² 0.431

Adjusted R² 0.219

F 2.032

Page 32: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

18

khususnya keluarga. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Aliyev dan Turkmen

(2014) bahwa ibu memiliki pengaruh positif dan lebih besar dalam hal merawat

anak. Selain ibu, anggota keluarga lainnya yaitu saudara kandung juga berperan

penting dalam pembentukan body esteem yang positif pada remaja melalui

interaksi saudara kandung.

Variabel gaya pengasuhan penerimaan ibu pada remaja dengan bentuk

tubuh kurus berada pada kategori sedang, hal ini dikarenakan remaja

mempersepsikan bahwa tidak setiap saat ibu memperlihatkan atau mengatakan hal

yang baik tentangnya. Pada variabel gaya pengasuhan penerimaan-penolakan ibu

terlihat bahwa kategori capaian remaja dengan bentuk tubuh normal lebih

menyebar yaitu pada kategori tinggi, sedang, dan rendah hal ini dikarenakan

setiap remaja memiliki jawaban yang berbeda-beda pada dimensi penerimaan

(Lampiran 1). Sedangkan pada dimensi lainnya yaitu gaya pengasuhan agresifitas,

gaya pengasuhan pengabaian, dan gaya pengasuhan penolakan hampir sebagian

besar remaja baik dengan bentuk tubuh kurus atau normal berada pada kategori

rendah.

Santrock (2007) menyatakan bahwa orang tua khususnya ibu yang

mempraktekkan gaya pengasuhan pengabaian cenderung memiliki anak dengan

tingkat kepercayaan diri atau body esteem yang rendah. Gaya pengasuhan

penerimaan-penolakan ibu terbagi ke dalam empat dimensi, namun hanya dimensi

pengabaian yang memiliki perbedaan nyata. Remaja dengan bentuk tubuh normal

memiliki tingkat pengabaian lebih tinggi dibandingkan remaja dengan bentuk

tubuh kurus. Dijelaskan pula oleh Hastuti (2014) bahwa setiap orang tua memiliki

syarat yang harus terpenuhi dalam hal mengasuh anak di usia remaja, antara lain

orang tua harus mampu membentuk kepercayaan diri dan sikap positif anak,

perilaku hidup sehat, serta pemberian pengawasan dalam segala aspek

perkembangan, khususnya yang berkaitan dengan bentuk tubuh yaitu pola asuh

makan. Pola asuh makan pada remaja ditujukkan untuk mempertahankan berat

badan ideal. Oleh sebab itu, ibu harus memiliki pengetahuan terkait gizi, serta

lebih memperhatikan asupan makanan pada anak di usia remaja, maka tingkat

pengasuhan pengabaian ibu akan lebih tinggi pada anak dengan bentuk tubuh

normal dibandingkan anak dengan bentuk tubuh kurus, karena sudah seharusnya

remaja dengan bentuk tubuh kurus mendapatkan perhatian yang lebih dalam hal

asupan makanannya (Hastuti 2014).

Berdasarkan hasil secara keseluruhan lebih dari setengah remaja merasa

memiliki interaksi yang hangat dengan kakak (Lampiran 2). Hal tersebut sesuai

dengan penelitian Scharf et al. (2005) bahwa kedekatan dengan saudara kandung

akan semakin meningkat, sedangkan konflik, dan persaingan akan menurun

seiring dengan pertambahan usia saudara kandung. Hal ini terbukti karena lebih

dari setengah remaja yang menjadi responden memiliki saudara kandung (kakak)

yang berbeda jarak kelahiran lebih dari empat tahun, maka interaksi antara remaja

dengan kakak bersifat hangat atau dekat. Buhrmester dan Furman (1990)

menyebutkan bahwa interaksi antara saudara kandung yang sama jenis kelamin, khususnya perempuan yang memiliki saudara kandung perempuan memiliki

tingkatan tertinggi dalam dimensi kehangatan dan kedekatan satu sama lainnya.

Sesuai dengan pernyataan sebelumnya, maka dimensi lainnya dalam interaksi

saudara kandung berada pada kategori sedang dan rendah.

Page 33: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

19

Hampir seluruh remaja baik dengan bentuk tubuh kurus atau normal

merasa tidak memiliki konflik dan tidak saling berkuasa dengan saudara

kandungnya (rendah), sedangkan pada dimensi persaingan persentase

menunjukkan angka yang sama yaitu pada kategori rendah dan sedang. Hasil

penelitian tidak sejalan dengan Santrock (2007) yang menjelaskan bahwa agresi

dan dominansi akan lebih tinggi terjadi pada saudara kandung yang berjenis

kelamin sama. Menurut Hurlock (1980) pada awal masa remaja seringkali terjadi

pertentangan dengan saudara kandung, kemudian remaja yang lebih tua mulai

dapat menerima saudara-saudaranya yang tadinya dianggap menjengkelkan,

dengan cara yang lebih tenang dan filosofis. Kakak lebih mengerti perilaku

adiknya dan adanya kepercayaan diri yang lebih besar membuat kakak tidak cepat

marah.

Dimensi konflik pada interaksi saudara kandung memiliki perbedaan

nyata. Remaja dengan bentuk tubuh normal memiliki konflik yang lebih tinggi

dibandingkan remaja dengan bentuk tubuh kurus. Remaja mungkin menghina

adik-adiknya dan membenci kakak-kakaknya sehingga menimbulkan

pertentangan satu sama lain (Hurlock 1980). Konflik bisa terjadi jika salah satu

atau keduanya merasa bahwa saudaranya memiliki kekurangan, khususnya dalam

aspek fisik, seperti yang dijelaskan Scharf et al. (2005) yang menyatakan bahwa

saudara kandung seringkali saling menghina (bullying) atau memberi komentar

negatif terhadap bentuk tubuh saudaranya, hal tersebut secara tidak langsung akan

membuat seseorang yang mendengar merasa tersinggung, merasakan

ketidakpuasan dengan body esteem yang dimiliki, dan bahkan depresi.

Proporsi terbesar secara keseluruhan menunjukkan hasil bahwa remaja

memiliki body esteem negatif. Hasil tersebut tidak sesuai dengan penelitian

Pilafova (2007) yang menyatakan bahwa individu yang kurus memiliki tingkat

body esteem yang tinggi, karena bentuk tubuh merupakan hal yang dapat

memprediksi tingkat body esteem seseorang. Selain Pilafova (2007) juga

menjelaskan bahwa perempuan kurus merasa dirinya lebih diterima dan disukai

oleh lingkungan sekitar. Perempuan yang memiliki kepuasan dengan kondisi

fisiknya akan lebih disukai oleh lingkungan sekitar, dibandingkan dengan

perempuan yang memiliki body esteem negatif. Kater (2012) menyatakan bahwa

perempuan merasakan kekhawatiran yang berlebih terhadap penampilan

tubuhnya, hal tersebutlah yang akan mendorong terciptanya body esteem negatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia ibu berhubungan negatif dengan

body esteem. Teori social learning menjelaskan bahwa ibu merupakan figur yang

penting dalam proses sosialisasi yang berhubungan dengan body esteem anak-

anaknya melalui proses modeling (meniru). Namun, jika rentang usia ibu dan anak

terlampau jauh hal tersebut justru memicu anak kehilangan role model, selain itu

juga ibu yang memasuki fase dewasa madya atau bahkan lanjut usia akan menjadi

lebih khawatir dengan kondisi fisiknya yang dirasa mengalami penurunan, dan ibu

yang selalu memperlihatkan ketidaknyamanannya terhadap bentuk tubuh, akan

menyebabkan anak mengikuti sikap tersebut sehingga timbul body esteem yang negatif pada anak, khususnya remaja perempuan. Pendidikan ibu berhubungan

positif dan signifikan dengan body esteem remaja, sejalan dengan Isnani (2011)

bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang (ibu) diasumsikan memiliki

kemampuan yang semakin baik dalam mengakses dan menyerap informasi,

khususmya yang berkaitan dengan body esteem.

Page 34: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

20

Pendidikan ibu berhubungan dan berpengaruh positif sangat signifikan

terhadap body esteem. Hal tersebut berarti semakin tinggi tingkat pendidikan ibu,

maka semakin baik body esteem yang dimiliki anak. Sesuai dengan penelitian

Rahmawati (2006) bahwa tingkat pendidikan ibu merupakan salah satu faktor

yang berpengaruh terhadap pola asuh anak termasuk pemberian makan, pola

konsumsi pangan, dan indeks massa tubuh. Dikuatkan oleh pendapat Sumarwan

(2004) bahwa tingkat pendidikan ibu akan sangat memengaruhi pola pikir anak-

anaknya dalam segala aspek, termasuk pola pikir terhadap bentuk tubuh,

kebiasaan makan, mengonsumsi makanan, dan pola pikir kesadaran akan bentuk

tubuh. Namun, tidak terdapat pengaruh antara karakteristik remaja terhadap body

esteem, hal ini tidak sesuai dengan Pilafova (2007) yang menyatakan bahwa

bentuk tubuh (indeks massa tubuh) merupakan aspek yang sangat berpengaruh

terhadap body esteem, remaja dengan bentuk tubuh kurus memiliki body esteem

dalam kategori tinggi, artinya remaja yang kurus akan lebih percaya diri dengan

kondisi fisik yang dimilikinya.

Jarak kelahiran saudara kandung dengan remaja berpengaruh negatif

terhadap body esteem, artinya semakin jauh jarak kelahiran antar saudara kandung

akan menurunkan body esteem remaja. Seperti yang telah diketahui bahwa periode

remaja merupakan masa yang penuh dengan kekhawatiran, terutama dalam hal

penampilan fisik. Sebagian besar remaja dalam penelitian ini memiliki saudara

kandung yang berusia dewasa, dan capaian kategori pada variabel body esteem

berada pada kategori rendah. Hal ini membuktikan bahwa semakin jauh perbedaan

usia saudara kandung akan menurunkan kepuasan remaja terhadap body esteem

yang dimilikinya. Perempuan akan merasa sangat tidak percaya diri dan

bergantung kepada keluarga termasuk kakak untuk memperoleh rasa aman,

bimbingan, dan bantuan dalam menguasai tugas perkembangannya di masa remaja

(Hurlock 1980). Jika jarak kelahiran saudara kandung (kakak) terlampau jauh,

atau dapat diartikan bahwa kakak telah memasuki periode dewasa dan telah

bekerja, maka hal tersebut berdampak pada pengurangan waktu bersama antara

satu sama lain, sehingga remaja merasa kehilangan panutan atau bimbingan dari

kakak, sehingga menyebabkan body esteem remaja menjadi rendah (body esteem

negatif). Santrock (2007) menyatakan bahwa kakak adalah pengaruh sosialisasi

yang lebih kuat dari pada orang tua, Oliva dan Arranz (2005) juga menyatakan

bahwa interaksi saudara kandung yang hangat akan meningkatkan penilaian

personal seseorang terhadap dirinya, dan sebaliknya konflik antara saudara

kandung akan menyebabkan seseorang mengalami masalah dalam penilaian

personalnya di usia remaja.

Gaya pengasuhan penerimaan-penolakan ibu tidak memiliki pengaruh

terhadap body esteem remaja, hal ini tidak sejalan dengan penelitian Cooley et al.

(2008) dalam Oswald et al. (2012) bahwa sikap ibu yang hangat dan penuh

perhatian kepada anak khususnya diusia remaja sangat berpengaruh signifikan

terhadap body esteem. Berdasarkan hasil uji korelasi terdapat hubungan yang

positif dan signifikan antara gaya pengasuhan penerimaan dengan body esteem remaja. Neumark-Sztainer (2010) dalam Curtis dan Loomans (2014) menjelaskan

bahwa gaya pengasuhan penerimaan ternyata dapat mengurangi ketidakpuasan

remaja terhadap bentuk tubuhnya, sehingga menyebabkan remaja memiliki body

esteem yang positif. Orang tua yang selalu berkomentar terhadap berat badan

anaknya serta menyebutkan kekurangan yang dimiliki anak berkaitan dengan

Page 35: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

21

aspek fisik (pengasuhan penolakan) merupakan salah satu faktor yang

menyebabkan anak memiliki body esteem negatif (Alliyev and Turkmen 2014).

Ibu yang senantiasa memperlihatkan sikap hangat dan pujian kepada anak dalam

pratek pengasuhan yang dilakukannya maka akan meningkatkan kepercayaan diri

pada anak sehingga terbentuk body esteem yang positif (Oswald et al. 2012).

Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa gaya pengasuhan penerimaan ibu

berhubungan positif signifikan dengan interaksi kehangatan dan kekuasaan antar

saudara kandung, artinya semakin tinggi tingkat pengasuhan penerimaan ibu akan

meningkatkan pola interaksi yang positif antar saudara kandung. Pola interaksi

yang hangat dan adanya persepsi bahwa kakak mendominasi adalah sebuah

bentuk interaksi yang positif antar saudara kandung, dibuktikan dengan sebaran

jawaban remaja yang menyatakan bahwa pada dimensi kehangatan disebutkan

sebagian besar remaja menghormati, menyayangi, serta merasa kehilangan apabila

tidak ada kakak disampingnya, dan pada dimensi kekuasaan remaja

mempersepsikan bahwa terkadang kakak membantu remaja melakukan hal yang

dirasa sulit, kakak juga terkadang memberi informasi tentang suatu hal yang

remaja belum ketahui (Lampiran 2). Hasil lainnya juga menunjukkan bahwa gaya

pengasuhan penolakan berhubungan positif dengan konflik, artinya setiap ibu

melakukan gaya pengasuhan penolakan kepada anak maka akan meningkatkan

konflik antar saudara kandung. Choiriyah (2015) menyatakan bahwa orang tua

khususnya ibu memiliki kewajiban untuk memberikan perlindungan dan kasih

sayang yang adil kepada anak-anaknya, supaya tidak terjadi kecemburuan antar

anak satu sama lain, sehingga dapat tercipta hubungan harmonis antara orang tua

dan anak, serta antar saudara kandung.

Persaingan antar saudara kandung berhubungan dan berpengaruh positif

signifikan terhadap body esteem remaja. McNemey dan Usner dalam Binotiana

(2008) menyebutkan bahwa persaingan antar saudara kandung terjadi pada

beberapa rentang usia, dan tingkat persaingan tertinggi antar saudara kandung

biasanya terjadi pada usia 10-15 tahun. Namun, pada umunya intensitas

persaingan antar saudara kandung akan berkurang seiring dengan perkembangan

usia anak dan perilaku dari orang tua (Sawicki 1997 dalam Bonita 2008).

Persaingan merupakan kompetisi antar anak dalam merebut perhatian dan kasih

sayang orang tua dalam keluarga (Nicholson 2003 dalam Binotiana 2008), jika

persaingan yang terjadi berkepanjangan hal tersebut akan mengakibatkan tanda-

tanda depresi atau kecemasan pada anak (Steinberg 2003). Persaingan saudara

kandung tidak selamanya berdampak negatif, tetapi bisa juga berdampak positif,

dengan adanya persaingan maka meningkatkan kemampuan seseorang untuk

berdiskusi atau beradu pendapat satu sama lain, menghargai pendapat orang lain,

dan mampu memperbaiki persepektif diri menjadi lebih baik, sehingga anak

terlatih melakukan negosiasi, dan berkompromi dalam menyelesaikan suatu

masalah termasuk masalah yang berkaitan dengan body esteem yang dimiliki

(Binotiana 2008).

Penelitian ini masih memiliki keterbatasan antara lain karena data yang diperoleh hanya dari satu sumber yaitu remaja, seharusnya dilakukan wawancara

dengan kedua belah pihak yaitu remaja dengan ibu, dan remaja dengan kakak,

supaya hasil yang diperoleh pada gaya pengasuhan penerimaan-penolakan dan

interaksi antar saudara kandung menjadi lebih konkrit. Secara keseluruhan hanya

sebesar 21.90 persen pengaruh variabel yang digunakan dalam penelitian ini

Page 36: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

22

terhadap body esteem, dan 78.10 persen lainnya diduga dipengaruhi oleh variabel

lain misalnya pengaruh media massa, teman sebaya, kebiasaan makan, aktivitas

fisik, dan sebagainya. Variabel-variabel tersebut diperoleh berdasarkan hasil

penelitian-penelitian terdahulu.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Usia remaja berada pada kategori remaja awal yaitu 13-16 tahun. Sebagian

besar remaja memiliki jarak kelahiran dengan kakak perempuan lebih dari empat

tahun.Tingkat pendidikan ibu terbesar adalah pada jenjang SMA/sederajat.

Remaja mempersepsikan bahwa gaya pengasuhan yang dilakukan ibu adalah

pengasuhan penerimaan dan pola interaksi dengan saudara kandung adalah

hangat. Remaja dengan bentuk tubuh normal memiliki tingkat pengasuhan

pengabaian dan konflik antar saudara kandung lebih tinggi dibandingkan remaja

dengan bentuk tubuh kurus. Secara keseluruhan remaja memiliki body esteem

yang negatif, artinya remaja masih merasa tidak percaya diri dengan bentuk

tubuhnya secara keseluruhan.

Gaya pengasuhan penerimaan berhubungan positif dengan kehangatan dan

kekuasaan antar saudara kandung, dan pengasuhan penolakan ibu berhubungan

positif dengan konflik antar saudara kandung. Pendidikan ibu, gaya pengasuhan

penerimaan, dan persaingan antar saudara kandung berhubungan positif dengan

body esteem, sedangkan usia ibu berhubungan negatif dengan body esteem.

Pendidikan ibu, dan persaingan antar saudara kandung berpengaruh positif

terhadap body esteem, sedangkan jarak kelahiran berpengaruh negatif terhadap

body esteem. Semakin tinggi tingkat pendidikan ibu, semakin tinggi tingkat

persaingan dengan saudara kandung, dan semakin dekat jarak kelahiran akan

meningkatkan body esteem pada remaja.

Saran

Penerapan gaya pengasuhan yang tepat dari orang tua khusunya ibu sangat

penting untuk mendukung perkembangan anak, seperti yang terlihat dalam hasil

pada remaja dengan bentuk tubuh normal menunjukkan bahwa seperempat remaja

masih merasa bahwa ibu tidak melakukan gaya pengasuhan penerimaan, dan ibu

juga harus memberikan pengertian yang tepat kepada anak terkait bentuk fisiknya,

hal tersebut akan berdampak pada body esteem yang dimiliki menjadi positif.

Selain itu, ibu dan anggota keluarga lainnya merupakan role model bagi remaja,

sehingga ibu dan kakak harus senantiasa memberikan contoh yang baik terutama

dalam penerapan body esteem yang positif pada anak remajanya. Hasil penelitian

ini juga menunjukkan adanya pengaruh yang positif pada persaingan antar saudara

kandung terhadap body esteem, tidak selamanya persaingan itu berdampak

negatif, tergantung padangan kedua pihak yang berselisih dan juga arahan dari

orang tua terutama ibu, sehingga sudah seharusnya orang tua mengawasi dan

menjadi penengah dari perselisihan yang terjadi antar saudara kandung sehingga

Page 37: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

23

permasalahan tidak berkepanjangan. Saran untuk penelitian selanjutnya dirasa

perlu untuk menambahkan variabel lainnya seperti pengaruh teman sebaya (peer

group) dan media massa untuk memberikan gambaran yang lebih jelas terhadap

body esteem.

DAFTAR PUSTAKA

Abramson E. 2007. Body Intelligence: Menurunkan dan Menjaga Berat Badan

Tanpa Diet. Dwi Prabantini, penerjemah. Yogyakarta (ID): Andi.

Ahmed N. 2007. Knowledge, attitude, and practice on dengue fever [tesis].

Bangkok (TH): Chualalongkhorn University.

Aliyev B, Turmen A. 2014. Parent, peer and media effect on the perception of

body image in prasdolescent girls and boys. Universal Journal of

Psychology. Vol. 2(7):224-230. doi: 10.13189/ujp.2014.020703.

Asilah, Hastuti D. 2014. Hubungan tingkat stres ibu dan pengasuhan peneimaan-

penolakan dengan konsep diri remaja pada keluarga bercerai.Jur. Ilm. Kel. &

kons. Vol. 7(1):10-18.

Bank SP, Kahn MD. 1997. The Sibling Bond: The first major account of the

powerfull emotional connections among brothers and sisters throughout life.

New York (US): Basic Books.

Binotiana MN. 2008. Gambaran sibling rivalry pada anak ADHD dan saudra

kandungnya [skripsi]. Depok (ID): Fakultas Psikologi, Universitas

Indonesia.

[BKKBN] Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. 1998. Kajian

Profil Penduduk Remaja (10-24 Tahun). Jakarta : BKKBN.

BPS, BKKBN, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Survei

Demografi dan Kesehatan Indonesia: Kesehatan Reproduksi Remaja.

Buhrmester D, Furman W. 1990. Perceptions of sibling relationships during

middle childhood and adolescence. Child Development. Vol. 61: 1387-1398.

Burtaverde V. 2012. Self esteem, body esteem and quality of life among obese

people in Romania. Journal of experimental applied pshycology. Vol. 3.

Brennan MA, Lalonde CE, Bain JL. 2010. Body image perception do gender

differences exist?. Psi chi journal of undergraduate research.Vol 15(3).

Choiriyah T. 2015. Startegi pengasuhan orang tua mengatasi perilaku sibling

rivalry anak usia 4-6 tahun [skripsi]. Semarang (ID): Fakultas Ilmu

Pendidikan, Universitas Negeri Semarang.

Curtis C, Loomans C. 2014. Friend, family, and their influence on body image

dissatisfaction.Women’s Studies Journal. Vol. 28(2):39-56.

Desmita. 2005. Psikologi Perkembangan. Bandung (ID): PT Remaja Rosdakarya.

Page 38: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

24

Furman W, Bushmester D. 1985.Children’s perceptions of the personal

relationships in their social network. Journal of developmental pshycology.

Vol. 21(6): 1016-1024.

Furman W, Lanthier RP. 1996. Personality and sibling relationships. In G.

Hastuti D. 2009. Pengasuhan: Teori dan prinsip serta aplikasinya di Indonesia.

Bogor (ID). IPB Press.

Heinberg LJ, Wood KC, Thomson JK. 1996. Adolescent Nutrition:

Assessmentand Management. USA: Chapman and Hall.

Holilah S. 2013. Gaya pengasuhan ibu dan interaksi saudara kandung pada remaja

berdasarkan status pekerjaan ibu [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Ekologi

Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Hurlock EB. 1980. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Ruang

Kehidupan. Edisi 5. Jakarta (ID): Erlangga.

Isnani F. 2011. Praktik hidup sehat dan persepsi tubuh ideal remaja putri SMA

Negeri 1 Kota Bogor [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Ekologi Manusia,

Institut Pertanian Bogor.

Lingga M. 2011. Studi tentang pengetahuan gizi, kebiasaan makan, aktivitas fisik,

indeks massa tubuh dan body image remaja putri yang berindeks massa tubuh

normal dan gemuk/obes di SMA Budi Mulia Bogor [skripsi]. Bogor (ID):

Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Mak K, Pang JS, Lai C, Ho RC. 2012. Body esteem in Chinese adolescents: effect

of gender, age, and weight. Journal of health psychology.doi:

10.1177/1359105312437264

Marabessy N. 2006. Hubungan ukuran tubuh aktual dan eskspos media massa

terhadap body image mahasiswa putra dan putri IPB [skripsi]. Bogor (ID):

Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Mu’tadin Z. 2002. Pengantar Pendidikan dan Ilmu Perilaku Kesehatan.

Yogyakarta (ID): Andi Offset.

Oliva A, Arranz E. 2005. Sibling relationship during adolescence. Journal of

developmental pshycology. Vol. 2(3):253-270.

Oswald D, Franzoi SL, Frost K. 2012. Experiencing Sexism and young women’s

body esteem. Journal of social and clinical psychology.Vol. 31(10). doi.

1112-1137.

Pilafova A, Angelone DJ, Bledsoe K. Relationship between gender, BMI, self

esteem, body esteem in college student. Journal of undergraduate research.

Vol. 12(1):24-30.

Rahmaisya R. 2011. Pengaruh persepsi gaya pengasuhan orangtua dan konsep diri

terhadap motivasi berprestasi Atlet muda di SMA Negeri Ragunan Jakarta

[skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Rahmawati D. 2006. Status gizi dan perkembangan anak usia dini di taman

pendidikan karakter sutera alam, Desa Sukamantri [skripsi]. Bogor (ID):

Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Page 39: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

25

Rohner RP. 1986. The Warmth Dimension Of Parenting: The Parental Acception

Rejection Theory. Beverly Hills, California (US): Sage Publication.

Santrock JW. 2007. Child Development: Perkembangan anak. Edisi ke-11.

Jakarta (ID): Erlangga.

Scharf M, Shulman S, Avigad-Spitz L. 2005. Sibling relationship in emerging

adulthood and in adolescene. Journal of Adolescent Research.vol. 20(1). doi:

10.1177/0743558404271133

Steinberg L. 2002. Adolescence. Sixt edition. New York (US): McGraw-Hiil.

Sumarwan U. 2004.Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam

Pemasaran. Bogor (ID): Ghalia Indonesia.

Voluntir F. 2014. Pengasuhan penerimaan-penolakan dan lingkungan pengasuhan

pada keluarga dengan anak remaja di area suburban [skripsi]. Bogor (ID):

Fakultas ekologi manusia, Institut Pertanian Bogor

Page 40: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

26

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil pengurukuran kuesioner persepsi gaya pengasuhan ibu

(Parental Acceptence-Rejection Questionnaire)

Keterangan:

T = Tidak pernah

J = Jarang

K = Kadang-kadang

S = Selalu

Gaya pengasuhan (PARQ) Kurus (%) Tidak kurus (%)

T J K S T J K S

Pengasuhan penerimaan

Ibu mengatakan hal

menyenangkan tentang

saya

3.70 3.70 55.60 37.00 0.00 12.10 60.60 27.30

Ibu memiliki waktu untuk

berbicara dengan saya

terkait rencana dimasa

depan dan ibu

mendengarkannya

3.70 18.50 33.30 44.40 12.10 15.20 27.30 45.50

Ibu menyuruh saya untuk

membawa teman ke rumah

dan memberikan suasana

yang menyenangkan untuk

saya dan teman-teman

11.10 33.30 40.70 14.80 9.10 30.30 45.50 15.20

Ibu memberikan solusi

saat saya menceritakan

sesuatu yang penting

3.70 3.30 33.30 59.30 0.00 9.10 51.50 39.40

Ketika saya melakukan hal

yang benar ibu

membangga-banggakan

saya

0.00 29.60 29.60 40.70 6.10 24.20 33.30 36.40

Ibu memuji saya di depan

orang lain 18.50 22.20 37.00 22.20 21.20 36.40 39.40 3.00

Ibu berbicara dengan

hangat kepada saya 0.00 18.50 55.60 25.90 0.00 12.10 66.70 21.20

Ibu berbicara hal yang

menyenangkan saat saya

pantas menerimanya

0.00 11.10 40.70 48.10 3.00 18.20 39.40 39.40

Ibu sangat tertarik atas apa

yang saya lakukan 0.00 25.90 48.10 25.90 6.1 42.40 42.40 9.10

Ibu merasa bahwa saya

diinginkan dan dibutuhkan 0.00 18.50 29.60 51.90 6.10 27.30 36.40 30.30

Ibu mengatakan betapa

bangganya ia ketika saya

melakukan hal baik

0.00 0.00 33.30 66.70 3.00 12.10 27.30 57.60

Ibu membuat saya percaya

bahwa apa yang saya

lakukan adalah penting

0.00 18.50 51.90 29.60 3.00 36.40 36.40 24.20

Ibu berusaha menolong

saya saat saya mengalami

ketakutan atau kecewa

karena sesuatu

0.00 14.80 29.60 55.60 3.00 15.20 39.40 42.40

Ibu memerhatikan tentang 0.00 25.90 40.70 33.30 0.00 27.30 45.50 27.30

Page 41: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

27

Gaya pengasuhan (PARQ) Kurus (%) Tidak kurus (%)

T J K S T J K S

apa yang saya pikirkan dan

senangi ketika berbicara

dengan saya

Ibu tertarik dengan apa

yang sedang saya lakukan 0.00 25.90 48.10 25.90 6.10 33.30 48.50 12.10

Ibu berupaya untuk

membuat saya merasa

lebih nyaman saat saya

luka atau sakit

0.00 3.70 22.20 74.10 0.00 15.20 24.20 60.60

Ibu memberitahu saya

bahwa ia mencintai saya 11.10 7.40 25.90 55.60 0.00 18.20 33.30 48.50

Ibu memperlakukan saya

dengan lembut dan kasih

sayang

0.00 7.40 29.60 63.00 0.00 6.10 39.40 54.50

Ibu berusaha untuk

membuat saya bahagia 0.00 0.00 22.20 77.80 0.00 0.00 30.30 69.70

Ibu mengizinkan saya

untuk berbuat yang kurasa

penting. bahkan bila hal itu

sebetulnya kurang

menyenangkan ibu

40.70 29.60 22.20 7.40 36.40 24.40 30.30 9.10

Pengasuhan agresif

Ibu menghukum saya bila

nakal 11.10 33.30 22.20 33.30 15.20 21.20 27.30 36.40

Ibu memperolok dan

mempermainkan saya 77.80 11.10 11.10 0.00 75.80 12.10 12.10 0.00

Ibu memperlakukan saya

dengan kasar 96.30 3.70 0.00 0.00 69.70 21.20 9.10 0.00

Ibu memukul saya.

bahkan saat saya tidak

melakukan kesalahan

96.30 3.70 0.00 0.00 81.80 15.20 3.00 0.00

Ibu menghukum saya

dengan berat ketika

marah

85.20 7.40 3.70 3.70 78.80 15.20 6.10 0.00

Ibu mudah marah pada

saya 40.70 44.40 7.40 7.40 54.50 24.20 21.20 0.00

Ibu mudah sekali marah

besar pada saya 85.20 7.40 7.40 0.00 69.70 18.20 12.10 0.00

Ibu mengatakan hal

buruk tentang saya 81.50 14.80 3.70 0.00 69.70 30.30 0.00 0.00

Ibu mengatakan bahwa

saya mudah membuatnya

marah

55.60 25.90 14.80 3.70 39.40 45.50 15.20 0.00

Ibu seenaknya menyakiti

perasaan saya 88.90 7.40 0.00 3.70 72.70 24.20 3.00 0.00

Ibu mengancam ketika

saya melakukan

kesalahan

66.70 29.60 0.00 3.70 36.40 36.40 24.20 3.00

Ibu mempermalukan saya

di depan teman ketika

saya berbuat salah

96.30 3.70 0.00 0.00 69.70 24.20 3.00 3.00

bu mengeluh pada orang

lain jika saya tidak

mendengarkan

nasihatnya

44.40 40.70 7.40 7.40 39.40 48.50 9.10 3.00

Ibu merasa bahwa anak 63.00 22.20 3.70 11.10 39.40 36.40 18.20 61.10

Page 42: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

28

Gaya pengasuhan (PARQ) Kurus (%) Tidak kurus (%)

T J K S T J K S

lain selalu lebih baik dari

saya apa pun yang terjadi

Ibu mempercayai bahwa

anak lain lebih baik

daripada saya

70.40 18.50 7.40 3.70 57.60 27.30 12.10 3.00

Pengasuhan pengabaian

Ibu memberikan

perhatian secara penuh

pada saya*

0.00 3.70 18.50 77.80 0.00 15.20 45.50 39.40

Ibu menikmati

kebersamaan dengan

saya*

7.40 11.10 14.80 66.70 0.00 21.20 42.40 36.40

Ibu memastikan bahwa

saya memperoleh

makanan yang sehat*

3.70 18.50 18.50 59.30 3.00 6.10 33.30 57.60

Ibu memerhatikan siapa

saja teman saya* 3.70 18.50 33.30 44.40 6.10 21.20 24.20 48.50

Ibu memberikan

perhatian besar kepada

saya*

0.00 7.40 29.60 63.00 0.00 12.10 36.40 51.50

Ibu merasa senang saat

menghabiskan waktu

berdua dengan saya*

3.70 18.50 51.90 25.90 6.10 30.30 42.40 21.20

Ibu memerhatikan apa

yang saya sukai saat ibu

membuat sesuatu

perencanaan tertentu*

0.00 29.60 37.00 33.30 3.00 24.20 27.30 45.50

Ibu meminta orang lain

(tetangga atau saudara)

untuk mengasuh saya

96.30 3.70 0.00 0.00 90.90 0.00 6.10 3.0

Ibu menolak kehadiran

saya 100.00 0.00 0.00 0.00 97.00 0.00 3.00 0.00

Ibu mengabaikan saya

selama saya tidak

mengerjakan sesuatu

yang mengganggunya

74.10 18.50 7.40 0.00 60.60 30.30 9.10 0.00

Ibu melupakan hal yang

seharusnya ia lakukan

untuk saya

74.10 11.10 7.40 7.40 63.60 30.30 6.10 0.00

Ibu terlalu sibuk untuk

dapat menjawab

pertanyaan saya

81.50 14.80 3.70 0.00 45.50 30.30 24.20 0.00

Ibu mengabaikan saya

ketika saya meminta

bantuannya

77.80 11.10 11.10 0.00 45.50 36.40 18.20 0.00

Ibu berusaha menjauh

dari saya

96.30 3.70 0.00 0.00 97.00 3.00 0.00 0.00

Ibu melupakan hal

penting yang seharusnya

ia ingat tentang saya

59.30 29.60 11.10 0.00 33.30 51.50 12.10 3.00

Pengasuhan penolakan

Ibu memandang saya

sebagai orang dewasa

11.10 29.60 51.90 7.40 21.20 21.20 48.50 9.10

Ibu berteriak pada saya

ketika marah

40.60 29.60 14.80 14.80 21.20 39.40 18.20 21.20

Ibu membuat saya 66.70 22.20 11.10 0.00 60.60 27.30 9.10 3.00

Page 43: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

29

Gaya pengasuhan (PARQ) Kurus (%) Tidak kurus (%)

T J K S T J K S

merasa malu dan salah

saat saya melakukan hal

yang tidak benar

Ibu mengatakan pada

saya bahwa ia malu saat

saya berbuat suatu

kesalahan

48.10 33.30 14.80 3.70 24.20 45.50 30.30 0.00

Ibu tidak mencintai saya 88.90 3.70 0.00 7.40 90.90 3.00 3.00 3.00

Ibu kelihatannya tak suka

pada saya

100 0.00 0.00 0.00 84.80 12.10 3.00 0.00

Ibu berpikir bahwa itu

adalah kesalahan saya

saat saya memiliki

masalah

29.60 40.70 25.90 3.70 27.30 45.50 24.20 3.00

Ibu membuat perasaan

saya merasa tak lagi

dicintai ibu saat saya

berbuat salah

74.10 11.10 3.70 11.10 54.50 21.20 12.10 12.10

Ibu mengeluh tentang

saya

77.80 14.80 7.40 0.00 51.50 39.40 9.10 0.00

Ibu memperlihatkan

kepada saya bahwa saya

tidak diinginkan

96.30 3.70 0.00 0.00 90.90 6.10 3.100 0.00

Keterangan: * = Pernyataan yang memiliki makna negatif, sehingga pemberian skor dibalik.

Lampiran 2 Hasil pengukuran kuesioner interaksi saudara kandung (Sibling

Relationship Questionnaire)

Keterangan:

T = Tidak pernah SK = Selalu kakak

J = Jarang LSK = Lebih sering kakak

K = Kadang-kadang LSS = Lebih sering saya

S = Selalu SS = Selalu saya

Interaksi saudara

kandung (SRQ)

Kurus (%) Tidak kurus (%)

T J K S T J K S

Kehangatan

Saya dan saudara Saya

berlaku baik kepada

satu sama lain

0.00 18.50 40.70 40.70 3.00 30.30 48.50 18.20

Saya dan saudara Saya

peduli terhadap satu

sama lain

0.00 7.40 44.40 48.10 0.00 24.20 51.50 24.20

Saya dan saudara Saya

pergi ke suatu tempat

bersama-sama

0.00 40.70 29.60 29.60 0.00 51.50 30.30 18.20

Saya dan saudara saya

melakukan suatu hal

bersama-sama

0.00 48.10 33.30 18.50 0.00 60.60 27.30 12.10

Saya dan saudara Saya

memiliki kesukaan

yang sama.

14.80 51.90 22.20 11.20 12.10 51.50 30.30 6.10

Saya dan saudara Saya

bercerita segala hal

7.40 33.30 29.60 29.60 12.10 36.40 36.40 15.20

Page 44: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

30

Interaksi saudara

kandung (SRQ)

Kurus (%) Tidak kurus (%)

T J K S T J K S

kepada satu sama lain.

Saya mengagumi

saudara Saya.

3.70 33.30 33.30 29.60 6.10 24.20 42.40 27.30

Saya menghormati

saudara Saya.

0.00 11.10 37.00 51.90 6.10 12.10 36.40 45.50

Saudara Saya

mengagumi Saya.

3.70 40.70 40.70 14.80 6.10 48.50 18.20 27.30

Saudara Saya

menghormati Saya.

0.00 14.80 44.40 40.70 6.10 36.40 27.30 30.30

Saya dan saudara Saya

bekerjasama satu sama

lain.

0.00 33.30 40.70 25.90 3.00 42.40 39.40 15.20

Saya dan saudara Saya

menyayangi satu sama

lain.

0.00 3.70 29.600 66.70 0.00 18.20 48.50 33.30

Saya dan saudara Saya

bermain bersama

0.00 48.10 25.90 25.90 3.00 42.40 45.50 9.10

Saya dan saudara Saya

bersenang-senang

bersama

3.70 25.90 40.70 29.60 0.00 36.40 51.50 12.10

Saya dan saudara Saya

memiliki kesamaan

18.50 40.70 29.60 11.10 3.00 51.50 30.30 15.20

Saya dan saudara Saya

berbagi rahasia

14.80 40.70 14.80 29.60 21.20 42.20 23.20 12.10

Saya merasa bangga

dengan saudara Saya

3.70 25.90 25.90 44.40 3.00 24.20 39.40 33.30

Saudara Saya merasa

bangga dengan Saya

0.00 29.60 37.00 33.30 3.00 36.40 39.40 21.20

Saya dan saudara Saya

berbagi satu sama lain

0.00 22.20 33.30 44.40 3.00 39.40 33.30 24.20

Saya merasa kehilangan

apabila tidak ada

saudara Saya

0.00 14.80 33.30 51.90 0.00 15.20 30.30 54.50

Saya menghabiskan

banyak waktu bersama

saudara Saya

3.70 48.10 29.60 18.50 3.00 39.40 33.30 24.20

Banyak kemiripan

antara Saya dan saudara

Saya

22.20 33.]30 29.60 14.80 6.10 30.30 39.40 24.20

Saya dan saudara Saya

menceritakan hal yang

tidak ingin diketahui

oleh orang lain

7.40 37.00 22.20 33.30 18.20 30.30 39.40 12.10

Saya menganggap

saudara Saya hebat

0.00 25.90 51.90 22.20 3.00 21.20 54.50 21.20

Saudara Saya

menganggap Saya hebat

0.00 37.00 48.10 14.80 0.00 45.50 45.50 9.10

Kekuasaan

Saya menunjukkan

bagaimana cara untuk

melakukan sesuatu

yang saudara Saya tidak

tahu

3.70 25.90 51.90 18.50 15.20 36.40 36.40 12.10

Saudara Saya

menunjukkan

bagaimana cara untuk

3.70 33.30 40.70 22.20 6.10 33.30 48.50 12.10

Page 45: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

31

Interaksi saudara

kandung (SRQ)

Kurus (%) Tidak kurus (%)

T J K S T J K S

melakukan sesuatu

yang Saya tidak tahu

Saya memberi tahu

saudara Saya apa yang

harus dilakukan

3.70 29.60 55.60 11.10 0.00 39.40 54.50 6.10

Saudara Saya memberi

tahu Saya apa yang

harus dilakukan

3.70 11.10 70.40 14.80 3.00 42.40 42.40 12.10

Saya membantu saudara

Saya untuk melakukan

hal yang tidak bisa Saya

lakukan sendiri.

11.10 11.10 59.30 18.50 0.00 30.30 54.50 15.20

Saudara Saya

membantu Saya untuk

melakukan hal yang

tidak bisa dia lakukan

sendiri

3.70 14.80 59.30 22.20 0.00 36.40 45.50 18.20

Saya meminta saudara

Saya untuk melakukan

sesuatu

11.10 40.70 40.70 7.40 3.00 48.50 45.50 3.00

Saudara Saya meminta

Saya untuk melakukan

sesuatu

3.70 29.60 55.60 11.10 3.00 48.50 42.40 6.10

Saya mengajari hal

yang saudara Saya tidak

tahu.

11.10 37.00 37.00 14.80 3.00 57.60 27.30 12.10

Saudara Saya mengajari

hal yang Saya tidak

tahu

3.70 18.50 55.60 22.20 0.00 42.40 45.50 12.10

Saya memerintah

saudara Saya

33.30 51.90 14.80 0.00 27.30 69.70 0.00 3.00

Saudara Saya

memerintah Saya

7.40 48.10 37.00 7.40 12.10 24.20 51.50 12.10

Konflik

Saya dan saudara Saya

menghina satu sama

lain

66.70 22.20 7.40 3.70 45.50 42.40 9.10 3.00

Saya dan saudara Saya

memanggil nama satu

sama lain

44.40 25.90 22.20 7.40 36.40 36.40 18.20 9.10

Saya dan saudara Saya

mencoba untuk

melakukan hal yang

dilakukan satu sama

lain

11.10 51.90 37.00 0.00 9.10 54.50 36.40 0.00

Saya dan saudara Saya

tidak sependapat satu

sama lain

18.50 55.60 22.20 3.70 6.10 66.70 27.30 0.00

Saya dan saudara Saya

bertengkar satu sama

lain

29.60 48.10 18.50 3.70 12.10 33.30 48.50 6.10

Saya dan saudara Saya

merasa berarti bagi satu

sama lain

11.10 22.20 55.60 11.10 3.00 27.30 54.50 15.20

Saya dan saudara Saya

bersaing satu sama lain.

59.30 29.60 11.10 0.00 42.40 45.50 12.10 0.00

Page 46: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

32

Interaksi saudara

kandung (SRQ)

Kurus (%) Tidak kurus (%)

T J K S T J K S

Saya dan saudara Saya

merasa kesal satu sama

lain

55.60 33.30 7.40 3.70 24.20 42.40 30.30 3.00

Saya dan saudara Saya

berbeda pendapat satu

sama lain

22.20 48.10 29.60 0.00 6.10 60.60 27.30 6.10

Saya dan saudara Saya

saling menggangu

dengan cara yang

buruk.

66.70 29.60 3.70 0.00 48.50 42.40 3.00 6.10

Saya dan saudara Saya

mencoba untuk

melakukan hal lebih

baik di depan orang tua

dibanding satu sama

lain

22.20 48.10 29.60 0.00 3.00 45.50 45.50 6.10

Saya dan saudara Saya

berselisih paham satu

sama lain

51.90 33.30 11.10 3.70 15.20 48.50 27.30 9.10

Interaksi saudara

kandung

Kurus (%) Tidak kurus (%)

SK LSK LSS SS SK LSK LSS SS

Persaingan

Siapa yang biasanya

diperlakukan lebih baik

oleh ibu Anda?

18.50 25.90 48.10 7.40 6.10 54.50 33.30 6.10

Siapa yang biasanya

diperlakukan lebih baik

oleh ayah Anda?

0.00 11.10 66.70 22.20 0.00 30.30 45.50 24.20

Siapa yang lebih

mendapatkan perhatian

dari ibu Anda?

14.80 44.40 37.00 3.70 9.10 57.60 21.20 12.10

Siapa yang lebih

mendapatkan perhatian

dari ayah Anda?

3.70 11.10 55.60 29.60 6.10 27.30 45.50 21.20

Siapa yang diutamakan

oleh ibu Anda? 11.10 37.00 40.70 11.10 3.00 63.60 27.30 6.10

Siapa yang diutamakan

oleh ayah Anda? 0.00 22.20 63.00 14.80 33.30 45.50 18.20 3.00

Page 47: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

33

Lampiran 3 Hasil pengukuran body esteem (Body esteem Questionnaire)

Keterangan:

T = Tidak pernah

J = Jarang

K = Kadang-kadang

Srg = Sering

Se = Selalu

Body esteem (BEQ)

Kurus (%) Tidak kurus (%)

T J K Srg Se T J K Srg Se

Saya suka ketika melihat gambar

atau foto diri saya

sendiri

0.00 11.10 40.70 29.60 18.50 0.00 12.10 39.40 24.20 24.20

Banyak orang yang

mengatakan bahwa

saya cantik

3.70 18.50 29.60 44.40 3.70 0.00 15.20 48.50 21.20 15.20

Saya merasa

bangga dengan bentuk tubuh saya

7.40 14.80 40.70 11.10 25.90 15.20 21.20 41.40 9.10 12.10

Saya senang untuk

mencoba mengubah-ubah

berat badan saya

44.40 29.60 14.80 7.40 3.70 12.10 39.40 18.20 24.20 6.10

Saya rasa

penampilan saya

bisa membantu saya mendapatkan

pekerjaan di masa

depan dengan mudah

18.50 11.10 33.30 33.30 3.70 6.10 24.20 30.30 24.20 15.20

Saya suka ketika melihat wajah saya

di cermin

3.70 18.50 37.00 29.60 11.10 0.00 18.20 27.30 24.20 30.30

Jika saya bisa merubah bagian

tubuh yang tidak

saya sukai maka saya akan

melakukan perubahan yang

banyak pada tubuh

saya*

51.90 22.20 11.10 11.10 3.70 45.50 21.20 12.10 3.00 18.20

Saya merasa puas

dengan berat badan

saya

22.20 18.50 33.30 18.50 7.40 27.30 36.40 27.30 6.10 3.00

Saya berharap saya

bisa terlihat lebih baik lagi*

3.70 7.40 3.70 29.60 55.60 6.10 3.00 18.20 12.10 60.60

Saya berharap

wajah saya seperti kakak/adik saya

33.30 18.50 18.50 25.90 3.70 24.20 12.10 24.20 24.20 15.20

Orang lain dapat memperkirakan

usia saya ketika

melihat wajah saya

29.60 33.30 18.50 18.50 0.00 12.10 27.30 33.30 24.20 3.00

Wajah saya adalah

sebuah kesalahan 81.50 7.40 3.70 0.00 7.40 72.70 12.10 9.10 3.00 3.00

Page 48: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

34

Body esteem

(BEQ)

Kurus (%) Tidak kurus (%)

T J K Srg Se T J K Srg Se

menurut saya*

Saya merasa paling

cantik diantara semua orang

40.70 22.20 25.90 7.40 3.70 48.50 21.20 18.20 6.10 6.10

Saya merasa puas

dengan wajah saya 14.80 11.10 37.00 18.50 18.50 12.10 15.20 33.30 24.20 15.20

Saya rasa saya

memiliki berat badan dan tinggi

badan yang ideal

25.90 18.50 29.60 7.40 18.50 18.20 36.40 24.20 9.10 12.10

Saya merasa malu dengan wajah

saya*

74.10 14.80 7.40 3.70 0.00 57.60 21.20 15.20 6.10 0.00

Berat badan saya membuat saya

tidak bahagia*

70.40 7.40 18.50 3.70 0.00 39.40 27.30 21.20 6.10 6.10

Wajah saya yang

menarik membuat

saya mudah mendapatkan

teman dekat

29.60 18.50 37.00 11.10 3.70 6.10 30.30 36.40 18.20 9.10

Saya khawatir dengan penampilan

saya*

48.10 25.90 18.50 3.70 3.70 42.40 30.30 12.10 9.10 6.10

Saya rasa saya

memiliki bentuk

tubuh yang bagus

22.20 25.90 33.30 3.70 14.80 33.30 36.40 21.20 6.10 3.00

Saya terlihat

sempurna sepeti apa yang saya

inginkan

25.90 18.50 37.00 7.40 11.10 21.20 33.30 30.30 9.10 6.10

Keterangan: * = Pernyataan yang memiliki makna negatif, sehingga pemberian skor dibalik.

Page 49: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

Lam

pir

an

4

Has

il u

ji h

ubungan

anta

ra k

arak

teri

stik

rem

aja,

kel

uar

ga,

sau

dar

a kan

dung,

gaya

pen

gas

uhan

pen

erim

aan

-pen

ola

kan

ibu,

inte

raksi

sau

dar

a kan

dung d

engan

body

este

em r

emaj

a per

empuan

yan

g m

emil

iki

saudar

a kan

dung p

erem

puan

Hub

ung

an a

nta

r var

iab

el

Gay

a p

engasu

han

ib

u (

PA

R)

Inte

raksi

sau

dar

a k

and

ung (

SR

Q)

Bo

dy

este

em

Af

Ho

s N

eg

Rej

W

arm

P

ow

K

on

f R

iv

Ben

tuk t

ub

uh

-0

.156

0.2

25

0.1

80

0.1

87

-0.2

29

-0.2

15

-0.3

64

0.0

17

-0.0

32

Uan

g s

aku

0

.00

2

-0.0

61

-0.0

32

-0.0

24

-0.0

68

-0.1

05

-0.0

09

-0.0

32

0.1

82

Usi

a ib

u

-0.1

53

0.6

89

0.0

78

0.0

03

-0.1

43

-0.1

40

-0.0

37

-0.1

32

-0.2

94

*

Pen

did

ikan

ib

u

0.2

57

*

0.1

53

-0.0

28

0.1

23

0.0

86

-0.0

52

-0.1

34

-0.0

05

0

.34

7**

Bes

ar k

eluar

ga

0.0

24

0.1

29

0.0

79

-0.0

83

-0.1

04

-0.0

68

0

.17

2

0.0

93

-0.1

05

Jara

k k

elah

iran

0

.10

2

-0.0

54

-0.0

35

-0

.093

0.1

13

0

.12

9

-0.0

59

0.0

87

-0.0

91

Gay

a p

engas

uhan

ib

u

Afe

ctio

n

1

0.0

01

-0.6

20

**

0.0

73

0.3

89

**

0.5

76

**

-0.0

40

0.1

15

0.2

77

*

Ho

stil

ity/

ag

resi

f 0

.00

1

1

0.4

79

**

0.7

18

**

-0.1

81

-0.0

93

0.4

99

**

0.2

30

-0.0

76

Neg

lect

-0

.620

**

0.4

79

**

1

0.3

88

**

-0.3

85

**

0.0

73

0.2

02

-0.1

94

-0.1

18

Rej

ect

0.0

73

0.7

18

**

0.3

88

**

1

-0.0

96

0.5

54

**

0.4

51

**

-0.2

22

0.0

57

Inte

raksi

sau

dar

a k

and

ung

Wa

rm

0.3

89

**

-0.1

81

-0.3

85

-0.0

96

1

0.5

76

**

-0.0

40

0.1

15

0.2

26

Po

wer

0

.55

4**

-0.0

35

-0.3

90

**

0.0

63

0.5

76

**

1

0.4

99

**

0.0

69

0.1

89

Ko

nfl

ict

-0.0

40

0.4

99

**

0.2

02

0.4

51

*

-0.0

93

-0.1

12

1

0.0

73

-0.0

20

Riv

alr

y

0.2

30

-0.1

94

-0.2

22

0.0

57

0.0

73

0.0

69

0.1

15

1

0.3

18

*

Ket

eran

gan:

Af.

Afe

ctio

n (

pen

erim

aan);

Hos.

Host

ilit

y (A

gre

sif)

; N

eg.

Neg

lect

(pen

gabaia

n);

Rej

.Rej

ect

(pen

ola

kan)

Warm

(kehangat

an);

Po

w.

Po

wer

(sta

tus/

kek

uas

aan);

Konf.

Ko

nfl

ik;

Riv

. R

ivalr

y (p

ersa

ingan)

Body

este

em

*)

p<

0.0

5 *

*)

p<

0.0

1

Administrator
Typewritten Text
35
Page 50: GAYA PENGASUHAN IBU, INTERAKSI SAUDARA KANDUNG, … · mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

36

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Tasikmalaya pada tanggal 23 Desember 1993 dari pasangan

Bapak Ridwan Tsabit (alm) dan Ibu Imas Marlia.Penulis merupakan anak keempat

dari empat bersaudara. Penulis memulai pendidikannya di SDN Linggamulya

(Kabupaten Tasikmalaya) 2001-2006, kemudian melanjutkan pendidikan di SMPN 1

Leuwisari (Kabupaten Tasikmalaya) 2006-2009, dan di SMAN 1 Singaparna

(Kabupaten Tasikmalaya) sampai tahun 2012.

Penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui jalur

Undangan (SNMPTN) di Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas

Ekologi Manusia pada tahun 2012. Selain menadapatkan ilmu mayor di Departemen

Ilmu Keluarga dan Konsumen, penulis menyelesaikan ilmu minor Gizi Masyarakat di

Departem Gizi Masyarakat. Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah mengikuti

kegiatan organisasi yaitu dalam Himpunan Mahasiswa Ilmu Keluarga dan Konsumen

(HIMAIKO) sebagai anggota Departement Child Development (2013-2014) dan

Ketua Child Club (2014-2015). Selain itu, penulis juga aktif dalam kegiatan

kepanitiaan di lingkungan kampus baik dalam ruang lingkup departemen maupun

fakultas.