gas rumah kaca

Upload: asep-andi-s

Post on 08-Mar-2016

228 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Teori Gas Rumah kaca

TRANSCRIPT

  • Asep Andi Suryandi (23212059)Eko Aptono Tri Yuwono (23212092)

  • Gas Rumah Kaca (GRK) merupakan berbagai macam gas yang dapat memicu meningkatnya panas di permukaan bumi (global warming).

  • Gas Rumah Kaca (GRK) baik secara langsung maupun tidak langsung dihasilkan oleh aktivitas manusia(anthropogenic) atau alami yang keberadaaannya di atmosfer ikut menentukan perubahan terjadinya beberapa variabel iklim (perubahan iklim secara global).

  • Seiring dengan kemajuan zaman yang diawali dengan adanya revolusi industri terjadi peningkatan GRK di atmosfer. Peningkatan ini berasal dari berbagai sumber, seperti CO2 dari industri, pembangkit listrik, pembakaran bahan bakar fosil dan transportasi, sedangkan CH4 berasal dari lahan pertanian dan limbah yang tidak diproses.

  • GHG emissions summary (MtCO2e)Sumber: Peace (PT. Pelangi Energi Abadi Citra Enviro)

  • Sumber: Peace (PT. Pelangi Energi Abadi Citra Enviro)

  • Gas Rumah kacaAtmospheric lifetime (years)Global warming potential20 yr100 yr500 yrCarbon dioxide (CO2)variable111Methane (CH4)12,2 +/- 372257.6Nitous oxide (N2O)120289298153CFC-12 (CCl2F2)10211 00010 9005200HCFC-22 (CHClF2)12,15 1601 810549Tetraflouromethane (CF4)50 0005 2107 39011 200Sulphur hexa fluoride (SF6)320016 30022 80032 600

  • Sumbangan emisi GRK tertinggi dihasilkan oleh gas CO2, hampir 55% emisi GRK berasal dari gas tersebut. Gas CH4 hanya berkontribusi sekitar 15%, namun gas ini 21 kali lebih berpotensi menyebabkan efek rumah kaca daripada gas CO2. Hal ini berdampak pada kerusakan lapisan ozon dan kenaikan suhu di bumi. Sedangkan gas N2O memberikan kontribusi terkecil dari kedua gas sebelumnya, yaitu sekitar 6%. Meskipun kecil kontribusinya namun potensi terhadap efek rumah kaca paling tinggi, yaitu 296 kali dari CO2.

  • Karbon Dioksida (Co2): umur hidup gas CO2 yang variabel dan tidak dapat diperkirakan dengan pasti, secara umum umur hidup CO2 berkisar antara 30 95 tahun. Proses siklus pemisahan karbondioksida dari udara dilakukan melalui proses tercampur melalui lautan, fotosintesis, dan proses lainnya. Lebih dari separuh CO2 pada atmosfer dapat di pisahkan dari udara selama kurang dari satu abad, sedangkan sekitar 20% emisi CO2 tetap berada di atmosfer selama lebih dari beberapa ribu tahun.

  • Trend Konsentrasi CO2periode Januari 2004-November 2012 di Stasiun GAW Bukit Kototabang. Sumber : (Deputi Bidang Klimatologi, 2012)

  • Berikut adalah table Negara-negara dengan kontribusi terbesar terhadap emisi gas Carbon dioxide (CO2) di atmosfer pada tahun 2009.

    Sumber : ((IEA), 2011)

    Country% of global total annual emissionsTonnes of GHG per capitaPeople's Rep. of China23.65.13United States17.916.9India5.51.37Russian Federation5.310.8Japan3.88.6Germany2.69.2Islamic Rep. of Iran1.87.3Canada1.815.4Korea1.810.6United Kingdom1.67.5

  • Selain Karbon Dioksida gas yang mempunyai kontribusi tinggi terhadap efek rumah kaca adalah metana (CH4). Methane dihasilkan dalam proses produksi batubara, minyak bumi, dan gas alam. Metana dapat terbentuk akibat proses pembusukan limbah organik, dan merupakan produk samping dari peternakan seperti peternakan sapi.

  • Gas rumah kaca pada atmosfer yang tebal menyebabkan energi sinar matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi menjadi semakin sulit untuk dilepaskan sehingga suhu di bumi semakin lama semakin menjadi panas. Dampak memanasnya suhu bumi akibat adanya penumpukan gas rumah kaca dalam jumlah yang sangat banyak di atmosfer disebut dengan pemanasan global.

  • Suhu bumi yang semakin memanas mengakibatkan lapisan es yang terdapat pada kutub bumi mulai mencair, sehingga diperkirakan apabila hal ini terus berlanjut maka akan terjadi kenaikan permukaan air laut.Kenaikan permukaan air laut dapat menyebabkan terendamnya daerah pesisir pantai dan apabila terjadi intrusi air laut pada air tanah maka dapat menyebabkan krisis air bersih.

  • Dengan adanya perubahan temperatur secara global mengakibatkan perubahan iklim. Pada daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan mungkin tidak akan mengalami lagi. Pergeseran musim ini dapat mengakibatkan kegagalan panen.

  • Tindakan untuk mengurangi GRK diatur dalam Perpres 61 tahun 2011 mencakup bidang-bidang sebagai berikut:Pertanian,Di bidang pertanian tindakan mengurangi emisi dengan cara mengembangkan metoda-metoda pertanian yang dapat mengurangi emisi gas metana (CH4) dan Nitrogen Oksida (N2O), antara lain: pengembangan varietas, penggunaan pupuk dengan komposisi yang tepat, rejim air, herbisida dan pengelolaan lahan, serta penggunaan zat penghambat nitrifikasi.

  • Kehutanan Di bidang kehutanan melalui konservasi hutan dengan cara mengurangi pembukaan lahan baru untuk pertanian, penebangan liar dan mencegah kebakaran hutan.

  • EnergiDi bidang energi melalui peningkatan efisiensi pemakaian energi dengan cara meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penghematan energi, mengurangi pemakaian bahan bakar fosil yang dapat meningkatkan konsentrasi gas CO2 di atmosfer, dan mengembangkan sumber-sumber energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan.

  • TransportasiDi bidang transportasi pengurangan emisi gas buang kendaraan yang berupa CO2 dengan cara mengurangi penggunaan kendaraan yang tidak ramah lingkungan, mengembangkan kendaran dengan bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti: kendaraan berbahan bakar gas, listrik, hybrid, mendorong masyarakat untuk menggunakan moda transportasi massal.

  • IndustriDibidang industri emisi hasil proses industri yang meningkatkan GRK dikurangi dengan cara penggunaan teknologi industri yang ramah lingkungan, menerapkan standar mutu manajemen lingkungan.

  • Pengelolaan LimbahLimbah dapat dihasilkan oleh industri maupun rumah tangga, secara umum limbah dapat menghasilkan gas rumah kaca, meliputi CO2, metana (CH4), N2O, CFCs, HCFCs, dan gas-gas halide serta gas-gas yang mengandung unsur sulphur. Didalam pengelolaan limbah methoda pengelolaan limbah dan sistem pembakaran menjadikan faktor yang sangat penting.

  • Gas yang mengakibatkan efek rumah kaca adalah gas rumah kaca, antara lain: CO2, metana (CH4), N2O, CFCs, HCFCs, dan gas-gas halide serta gas-gas yang mengandung unsur sulphur.Sumber-sumber gas rumah kaca dapat berasal dari: alami, kegiatan manusia terutama yang berkaitan dengan penggunaan bahan bakar. Jumlah konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer semakin meningkat sebagai akibat dari adanya revolusi industri.Akibat dari meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer dalam jumlah diatas normal adalah pemanasan global, perubahan iklim, serta dampak lanjutan lainnya.Tindakan untuk mengurangi gas rumah kaca meliputi bidang: pertanian, kehutanan, energi, transportasi, industri dan pengelolaan limbah.

  • (IEA), I. E. (2011). CO2 Emissions From Fuel Combustion: Highlights (2011 edition): Excel spreadsheet. IEA .Deputi Bidang Klimatologi, B. (2012). Informasi Gas Rumah Kaca.Working Group 1, I. (2007). Change in Atmospheric Constituents and in Radiative Forcing. Fourth Assessment Report .

  • Sekian dan Terima Kasih