gas chromatography

5
TUGAS SISMIK (ARZULINDA MAULIDAR R/151210022/KELAS B) 1. Gas Chromatography (GC) a. Fungsi Gas Chromatography (GC) Kromatografi gas adalah suatu metode kromatografi pertama yang dikembangkan pada zaman keilmuan selama lebih dari 30 tahun. Kromatografi gas dapat dipakai untuk setiap campuran yang sebagian atau semua komponennya mempunyai tekanan uap yang berarti pada suhu yang dipakai untuk pemisahan. Tekanan uap yang memungkinkan komponen menguap dan bergerak bersama-sama dengan fase gerak yang berupa gas (Gritter,R.J., 1991). Fase diam pada kromatografi gas dapat berupa zat padat yang dikenal sebagai kromatografi gas-padat (GSC) dan zat cair sebagai kromatografi gas-cair (GLC). Pada GSC pemisahan dilakukan berdasarkan adsorpsi sedangkan pada GLC berdasarkan partisi. Kromatografi gas digunakan untuk analisa kualitatif terhadap komponen yang dapat menguap pada percobaan. b. Prinsip Kerja Gas Chromatography (GC) Gas pembawa (biasanya digunakan Helium, Argon atau Nitrogen) dengan tekanan tertentu dialirkan secara konstan melalui kolom yang berisi fase diam. Selanjutnya sampel diinjeksikan ke dalam injektor (injection port) yang suhunya dapat diatur. Komponen-komponen dalam sampel akan segera menjadi uap dan akan dibawa oleh aliran gas pembawa menuju kolom. Komponen-komponen akan teradsorpsi oleh fase diam pada kolom kemudian akan merambat dengan kecepatan berbeda sesuai dengan nilai Kd masingmasing komponen sehingga terjadi pemisahan. Komponen yang terpisah kemudian akan menuju ke detektor dan akan menghasilkan sinyal listrik yang besarnya proporsional dengan komponen tersebut. Sinyal tersebut lalu diperkuat oleh amplifer dan selanjutnya oleh pencatat (recorder) dituliskan sebagai kromatogram berupa puncak (peak) (Yazid.E., 2005). c. Bentuk komponen Gas Chromatography (GC)

Upload: arzulinda-maulidar-rahmasyitha

Post on 18-Dec-2015

20 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tidak ada keterangan

TRANSCRIPT

TUGAS SISMIK (ARZULINDA MAULIDAR R/151210022/KELAS B)

TUGAS SISMIK (ARZULINDA MAULIDAR R/151210022/KELAS B)

1. Gas Chromatography (GC)a. Fungsi Gas Chromatography (GC)Kromatografi gas adalah suatu metode kromatografi pertama yang dikembangkan pada zaman keilmuan selama lebih dari 30 tahun. Kromatografi gas dapat dipakai untuk setiap campuran yang sebagian atau semua komponennya mempunyai tekanan uap yang berarti pada suhu yang dipakai untuk pemisahan. Tekanan uap yang memungkinkan komponen menguap dan bergerak bersama-sama dengan fase gerak yang berupa gas (Gritter,R.J., 1991). Fase diam pada kromatografi gas dapat berupa zat padat yang dikenal sebagai kromatografi gas-padat (GSC) dan zat cair sebagai kromatografi gas-cair (GLC). Pada GSC pemisahan dilakukan berdasarkan adsorpsi sedangkan pada GLC berdasarkan partisi. Kromatografi gas digunakan untuk analisa kualitatif terhadap komponen yang dapat menguap pada percobaan.b. Prinsip Kerja Gas Chromatography (GC)Gas pembawa (biasanya digunakan Helium, Argon atau Nitrogen) dengan tekanan tertentu dialirkan secara konstan melalui kolom yang berisi fase diam. Selanjutnya sampel diinjeksikan ke dalam injektor (injection port) yang suhunya dapat diatur. Komponen-komponen dalam sampel akan segera menjadi uap dan akan dibawa oleh aliran gas pembawa menuju kolom. Komponen-komponen akan teradsorpsi oleh fase diam pada kolom kemudian akan merambat dengan kecepatan berbeda sesuai dengan nilai Kd masingmasing komponen sehingga terjadi pemisahan. Komponen yang terpisah kemudian akan menuju ke detektor dan akan menghasilkan sinyal listrik yang besarnya proporsional dengan komponen tersebut. Sinyal tersebut lalu diperkuat oleh amplifer dan selanjutnya oleh pencatat (recorder) dituliskan sebagai kromatogram berupa puncak (peak) (Yazid.E., 2005).c. Bentuk komponen Gas Chromatography (GC)

2. Thin Layer Chromatography (TLC)a. Fungsi Thin Layer Chromatography (TLC)Kromatografi Lapis Tipis (KLT) merupakan cara pemisahan campuran senyawa menjadi senyawa murninya dan mengetahui kuantitasnya yang menggunakan. Kromatografi juga merupakan analisis cepat yang memerlukan bahan sangat sedikit, baik penyerap maupun cuplikannya. KLT dapat digunakan untuk memisahkan senyawa senyawa yang sifatnya hidrofobik seperti lipida lipida dan hidrokarbon yang sukar dikerjakan dengan kromatografi kertas. KLT juga dapat berguna untuk mencari eluen untuk kromatografi kolom, analisis fraksi yang diperoleh dari kromatografi kolom, identifikasi senyawa secara kromatografi, dan isolasi senyawa murni skala kecil. b. Prinsip Kerja Thin Layer Chromatography (TLC)Fase diam-jel silika. Jel silika adalah bentuk dari silikon dioksida (silika). Atom silikon dihubungkan oleh atom oksigen dalam struktur kovalen yang besar. Namun, pada permukaan jel silika, atom silikon berlekatan pada gugus -OH. Jadi, pada permukaan jel silika terdapat ikatan Si -O-H selain Si -O-Si. Permukaan jel silika sangat polar dan karenanya gugus -OH dapat membentuk ikatan hidrogen dengan senyawa-senyawa yang sesuai disekitarnya, sebagaimana halnya gaya van der Waals dan atraksi dipol-dipol. Fase diam lainnya yang biasa digunakan adalah aluminaaluminium oksida. Atom aluminium pada permukaan juga memiliki gugus -OH. Apa yang kita sebutkan tentang jel silika kemudian digunakan serupa untuk alumina.c. Bentuk Thin Layer Chromatography (TLC)

3. High Performance Liquid Chromatography (HPLC)a. Fungsi High Performance Liquid Chromatography (HPLC)HPLC secara mendasar merupakan perkembangan tingkat tinggi dari kromatografi kolom. Selain dari pelarut yang menetes melalui kolom dibawah grafitasi, didukung melalui tekanan tinggi sampai dengan 400 atm. Ini membuatnya lebih cepat. HPLC memperbolehkan penggunaan partikel yang berukuran sangat kecil untuk material terpadatkan dalam kolom yang mana akan memberi luas permukaan yang lebih besar berinteraksi antara fase diam dan molekul-molekul yang melintasinya. Hal ini memungkinkan pemisahan yang lebih baik dari komponen-komponen dalam campuran. Perkembangan yang lebih luas melalui kromatografi kolom mempertimbangkan metode pendeteksian yang dapat digunakan. Metode-metode ini sangat otomatis dan sangat peka.b. Prinsip High Performance Liquid Chromatography (HPLC)KerjaHPLCpada prinsipnya adalah pemisahan analit - analit berdasarkan kepolarannya, alatnya terdiri dari kolom (sebagai fasa diam) dan larutan tertentu sebagai fasa geraknya. Yang paling membedakan HPLC dengan kromatografi lainnya adalah pada HPLC digunakan tekanan tinggi untuk mendorong fasa gerak. Campuran analit akan terpisah berdasarkan kepolarannya, dan kecepatannya untuk sampai ke detektor (waktu retensinya) akan berbeda, hal ini akan teramati pada spektrum yang puncak-puncaknya terpisah.c. Bentuk High Performance Liquid Chromatography (HPLC)

4. Pyrolisis Mass Spectroscopya. Fungsi Pyrolisis Mass SpectroscopyInstrument yang digunakan untuk mengkarakterisasi senyawa yang kental, makromolekul yang bersifat tidak volatile dan makromolekul yang kompleks. Pyrolisis mass spectroscopy digunakan untuk menganalisa molekul kompleks seperti polimer, senyawa organik yang mempunyai berat molekul tinggi.b. Prinsip Pyrolisis Mass SpectroscopyDengan mempyrolisis sampel lalu dipisahkan dalam kolom kromatografi, lalu diukur spectrum massanyapada quadroplole. Hasil fragmentasi sampel dikarakterisasi sehingga semyawa yang diperoleh dapat diidentifikasi, baik dengan metode scanning atau analisis pada spektrum massa spesifik.c. Bentuk Pyrolisis Mass Spectroscopy

5. Elektroforesis (SDS PAGE)a. Fungsi Elektroforesis (SDS PAGE)Memisahkan molekul melalui medium tertentu berdasarkan ukuran dan muatan listriknya.b. Prinsip Elektroforesis (SDS PAGE)Prinsip elektroforesis SDS-PAGE (Sodium Dodecyl Sulfate-Polyacrilamide Gel Reaction) teknik pemisahan protein darah dengan migrasi komponen acrilamida berdasarkan perbedaan berat molekul.c. Bentuk Elektroforesis (SDS PAGE)