gardu induk
TRANSCRIPT
assalamualaikum wr… wb…
April 12, 2023
Nama : [heRman]NIP : 8508112-PBS
UNIT : Tragi Sibolga – GI Padang
Sidimpuan
“ Prosedur Manuver Gardu Induk ”
BIODATA :
Loading…
∾KIT
11,5 kV / 150 kV150 kV / 20 kV 20 kV / 380 V
TRANSMISI DISTRIBUSI
Sistem Penyaluran Tenaga Listrik :
KONSUMEN
Transmisi merupakan suatu sarana penyaluran tenaga listrik dari pusat pembangkit menuju gardu induk, dan ke gardu induk lainnya. Untuk keperluan penyaluran tenaga listrik dari pusat pembangkit ke pusat beban dalam kapasitas daya yang sangat besar.
SALURAN TRANSMISI
GARDU INDUK :
Suatu sarana instalasi tenaga listrik tegangan
tinggi yang terdiri dari peralatan – peralatan tenaga
listrik yang berfungsi untuk :
1. Mentransfer tenaga listrik dari tegangan yang berbeda,2. Pengukuran,3. Pengawasan,4. Pengamanan sistem tenaga listrik dan5. Pengaturan daya listrik.
Singel line
= PROSEDUR MANUVER PADA GARDU INDUK =
Manuver :Suatu proses untuk mengubah suatu posisi
jaringan dari posisi operasi ke posisi tidak operasi atau
sebaliknya,atau mengubah konfigurasi suatu jaringan
dengan tujuan :
1. Untuk memenuhi kebutuhan sistem,
2. Untuk keamanan dan keselamatan personil,
3. Untuk keamanan dan keselamatan peralatan.
Jenis Manuver :
1. Manuver untuk keperluan operasi sistem tenaga listrik
Manuver rekonfigurasi jaringan, Manuver pemulihan (recovery), Manuver dalam kondisi darurat / emergency.
2. Manuver untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan
Bila pada suatu bay terjadi pemeliharaan.
Koordinasi antara petugas manuver dengan
pengawas manuver antara lain :
1. Ijin kerja yang sudah disetujui oleh manager unit,
2. Membaca / mempelajari serta memahami SOP,
3. Membaca dan memahami dokumen keselamatan kerja.
4. Menyiapkan peralatan untuk manuver,
5. Menyiapakan tanda (rambu-rambu) indikasi,
6. Melaporkan ke UPB bahwa pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan siap
dimulai,
7. Melaksanakan perintah sesuai dengan perintah UPB.
x
Pekerjaan Manuver terjadi untuk :
1. Adanya pemeliharaan pada bay,
2. Pada saat pemulihan / penormalan sistem (jika terjadi
gangguan sistem) ,
3. Adanya suatu unit yang baru masuk sistem,
4. Manuver pemberian tegangan dilakukan untuk pemulihan
sistim
5. Untuk pengaturan tegangan,
6. Untuk penyeimbang frekuensi.
7. Kondisi emergency / darurat.
exit
Tatacara Manuver
Peralatan manuver terdiri dari komponen - komponen yaitu :
Pemutus Tenaga (Pmt) dan Pemisah (Pms)
Pmt digunakan untuk menutup dan membuka arus (beban),
Pms hanya digunakan untuk membuka (membebaskan)
dan menutup (persiapan memberi) tegangan (tanpa beban).
PMS ground digunakan saat ada pemeliharaan
yaitu untuk menghilangkan tegangan induksi yang masih
tersisa pada penghantar.
DALAM MANUVER TERJADI SUATU KEGIATAN
PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN
PMT/CB,
PMS/DS,
Sistem Grounding / Pentanahan,
Dan peralatan lainnya.
Macam manuver :
1.Pembebasan tegangan
2.Pemberian tegangan
3.Pemindahan beban (Pindah bus /
penyulang)
F3
(Lub
uk A
lung
F4
(Pasa
r Usa
ng
)
F2
(Sicin
cin)
F6
(Air Ta
jun)
F1
(Paria
man)
F5
(Ph K
am
bar)
Pem
aka
ian S
end
iri
Singkarak 2 Maninjau 2Singkarak 1 Maninjau 1
Bus 150 kVA
B
Trafo 1. 10 MVA
BUS 20 kV
Trafo 2.30 MVA
Pauh LimoP I P
Singel Line Diagram GI Lubuk Alung Pembebasan Tegangan Penghantar Singkarak Pemberian Tegangan Penghantar Singkarak Pindah Bus A – Bus B
Back
Kopel Bus
x
A
B
(2) PMS Bus B(1) PMS Bus A
(4) PMT
(5) PMS Line(6) PMS Ground
Bay Penghantar Singkarak 1
Manuver pembebasan tegangan :
Penghantar Singkarak 1 beroperasi pada Bus A
Back
1. Buka PMT
2. Buka PMS Bus A
3. Buka PMS Line
4.Masukkan PMS Ground
A
B
(2) PMS Bus B(1) PMS Bus A
(4) PMT
(5) PMS Line
(6) PMS Ground
Bay Penghantar Singkarak 1
Manuver pemberian tegangan :
Penghantar Singkarak 1 beroperasi pada Bus A
Back
1. Buka PMS Ground
2. Masukkan PMS Line
3. Masukkan PMS Bus A
4.Masukkan PMT
A
B
(2) PMS Bus B
(1) PMS Bus A
(4) PMT
(3) PMS Line(5) PMS Ground
Bay Trafo
●
●(8) PMT Kopel
(6) PMS Kopel Bus A(7) PMS Kopel Bus B
1. Tutup PMS Bus B bay Trafo
2. Buka PMS Bus A bay Trafo
3. Buka PMT kopel
4. Buka PMS Bus A kopel
5. Buka PMS Bus B kopel
Manuver pindah Bus A - B
x Back
PMT Kopel dalam keadaan normal masuk
UNSAFE ACTION1. PERINTAH MANUVER KURANG JELAS,
2. PERINTAH TIDAK DIPAHAMI OLEH PELAKSANA MANUVER
(OPERATOR),
3. SALAH DALAM PELAKSANAAN MANUVER,
4. MELAKSANAKAN MANUVER TIDAK SESUAI PROSEDUR (SOP).
UNSAFE CONDITION1. ADANYA TEGANGAN/ARUS LISTRIK YANG BERBAHAYA,
2. KEMUNGKINAN TIMBULNYA LEDAKAN/KEBAKARAN PADA PERALATAN,
3. ADANYA PERALATAN/INSTALASI YANG KONDISINYA KURANG BAIK,
4. SISTEM PENERANGAN YANG KURANG BAIK,
5. CUACA BURUK,
6. PERALATAN KOMUNIKASI YANG KURANG BAIK.
x
POTENSI BAHAYA DALAM MANUVER