gani1348716923.doc

4
Teknik Meliput & Menulis Berita Sebuah Pengantar Diskusi (HL Arumahi) I. Kebutuhan Dasar Teknik peliputan dan penulisan berita merupakan hal mendasar yang perlu dikuasai para jurnalis yang bekerja di media. Setiap media memiliki apa yang disebut kriteria kelayakan style penulisan berita karena masing-masing media memiliki kebijakan redaksional (editorial policy), sesuai visi dan misi atau idiologi yang dianutnya (segmentasi media). Contoh, cara pandang redaktur harian Kompas dan Republika terhadap kontroversi RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi, 2. Kelayakan Berita Berikut ini adalah sejumlah kriteria kelayakan berita, yang bersifat umum untuk semua media: - Penting. - Aktual. - Unik. - Asas Kedekatan (proximity). - -Asas Keterkenalan (prominence). - Magnitude. Mendengar istilah magnitude, mungkin mengingatkan Anda pada gempa bumi. Benar. Magnitude ini berarti "kekuatan" dari suatu peristiwa seperti Sunami - Human Interest. - Unsur konflik- 1

Upload: aciih-heho

Post on 13-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

gani

TRANSCRIPT

Page 1: gani1348716923.doc

Teknik Meliput & Menulis Berita Sebuah Pengantar Diskusi (HL Arumahi)

I. Kebutuhan Dasar

Teknik peliputan dan penulisan berita merupakan hal mendasar yang perlu dikuasai para jurnalis yang bekerja di media.

Setiap media memiliki apa yang disebut kriteria kelayakan style penulisan berita karena masing-masing media memiliki kebijakan redaksional (editorial policy), sesuai visi dan misi atau idiologi yang dianutnya (segmentasi media). Contoh, cara pandang redaktur harian Kompas dan Republika terhadap kontroversi RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi,

2. Kelayakan Berita

Berikut ini adalah sejumlah kriteria kelayakan berita, yang bersifat umum untuk semua media:

- Penting. - Aktual.

- Unik.

- Asas Kedekatan (proximity).

- -Asas Keterkenalan (prominence).

- Magnitude. Mendengar istilah magnitude, mungkin mengingatkan Anda pada gempa bumi. Benar. Magnitude ini berarti "kekuatan" dari suatu peristiwa seperti Sunami

- Human Interest.

- Unsur konflik-

- Trend. Misalnya, suatu gaya mode tertentu yang unik, perilaku kekerasan antar warga masyarakat yang sering terjadi, tawuran antarpelajar, dan sebagainya.

3. Proses pembuatan berita

Proses pembuatan berita pada prinsipnya tak banyak berbeda di semua media. Di media yang sudah mapan, biasanya telah dibuat semacam prosedur operasional standar (SOP) dalam pembuatan berita, untuk menjaga kualitas berita yang dihasilkan.

Proses pembuatan berita biasanya dimulai dari rapat redaksi, yang juga merupakan jantung operasional media pemberitaan. Rapat redaksi merupakan kegiatan rutin, yang

1

Page 2: gani1348716923.doc

penting bagi pengembangan dan peningkatan kualitas berita yang dihasilkan. Namun rumus umum dalam penulisan berita masih mengacup pada : 5 W+1H (what, why, who, when, where dan How). Di zaman orde baru ditambah dengan S (security/aman) dan di zaman reformasi H (Heart/hati)

4. Materi Rapat Redaksi:

a. .Untuk mengkoordinasikan kebijakan redaksi dan liputan.

b. Untuk menjaga kelancaran komunikasi antar staf redaksi (komunikasi antara reporter, juru kamera, staf riset, redaktur, dan sebagainya).

c. Untuk memecahkan masalah yang timbul sedini mungkin (potensi hambatan teknis dalam peliputan, keterbatasan sarana/alat untuk peliputan, keamanan dalam peliputan, dan sebagainya)

d. Untuk menghasilkan hasil liputan yang berkualitas.

5. Menggali Informasi

Tugas seorang reporter pada dasarnya adalah mengumpulkan informasi, yang membantu publik untuk memahami peristiwa-peristiwa yang mempengaruhi kehidupan mereka. Penggalian informasi ini membawa sang reporter untuk melalui atau tahapan peliputan:

Tahapan pertama, adalah fakta-fakta permukaan. Seperti: siaran pers, konferensi pers, rekaman pidato, dan sebagainya

Tahapan kedua, adalah upaya pelaporan yang dilakukan sendiri oleh si reporter. Di sini, sang reporter melakukan verifikasi, pelaporan investigatif, liputan atas peristiwa-peristiwa spontan, dan sebagainya. Di sini, peristiwa sudah bergerak di luar kontrol narasumber awal. Misalnya, ketika si reporter tidak mentah-mentah menelan begitu saja keterangan Humas Perusahaan yang membangun perumahan mewah The Mutiara Makassar yang tembok pagarnya roboh dan menelan korban 8 orang warga tewas, tetapi si reporter datang ke lokasi kejadian dan mewawancarai langsung para keluarga korban..

Tahapan ketiga, adalah interpretasi (penafsiran) dan analisis. Di sini si reporter menguraikan signifikansi atau arti penting suatu peristiwa, penyebab-penyebabnya, dan konsekuensinya. Publik tidak sekadar ingin tahu apa yang terjadi, tetapi mereka juga ingin tahu bagaimana dan mengapa peristiwa itu terjadi. Apa makna peristiwa itu bagi mereka, dan apa yang mungkin terjadi sesudahnya (dampak susulan dari peristiwa tersebut).

6. Menulis dan Ragam Berita

Berita media dapat dibagi dua:

straight news

2

Page 3: gani1348716923.doc

feature news (karangan khas)

Menulis adalah pekerjaan seni. Pelukis terkenal Sudjojono pernah ditanya seseorang, "Bagaimana Anda melukis?" Sudjojono malah balik bertanya, "Apakah saudara punya buku panduan naik sepeda?" Begitulah. Menulis berita pun tak jauh beda dengan pekerjaan melukis.

Dalam menulis berita memperhatikan beberapa hal :

JudulJudul berita sebisa mungkin dibuat dengan kalimat pendek dan hendaknya menggunakan kalimat aktif agar daya dorongnya lebih kuat

LeadLead bisa menjadi penentu seorang pembaca akan melanjutkan bacaannya atau tidak. Namun, hal yang tak boleh dilupakan dalam menulis lead adalah unsur 5W + 1H (Apa/What, Di mana/Where, Kapan/When, Mengapa/Why, Siapa/Who dan Bagaimana/ How).

Badan BeritaPenentuan lead ini juga membantu reporter menginventarisasi bahan-bahan berita. Sehingga penulisan berita menjadi terarah dan tidak keluar dari lead. Inilah yang disebut badan berita. Ada hukum lain selain soal unsur pada poin 1 tadi, yakni piramida terbalik. Semakin ke bawah, detail-detail berita semakin tidak penting. Sehingga ini akan membantu editor memotong berita jika space tidak cukup tanpa kehilangan pentingnya berita itu sendiri.

BahasaBahasa menjadi elemen yang penting dalam berita. Bayangkan bahwa pembaca itu berasal dari beragam strata. Bahasa yang digunakan untuk berita hendaknya bahasa percakapan. Hilangkan kata bersayap, berkabut bahkan klise. Jika narasumber memberikan keterangan dengan kalimat-kalimat klise, seorang reporter yang baik akan menerjemahkan perkataan narasumber itu dengan kalimat-kalimat sederhana. Tentu saja kita tidak mengerti jargon-jargon yang seperti, "Disiplin Mencerminkan Kepribadian Bangsa" yang ditulis besar-besar pada spanduk. Siapa yang peduli bangsa? Berita yang bagus adalah berita yang dekat dengan pembaca.

Ekstrak Jangan pernah menganggap pembaca sudah tahu berita yang ditulis. Dalam menulis berita seorang reporter harus menganggap pembaca belum tahu peristiwa itu, meski peristiwanya terus berlanjut dan sudah berlangsung lama. Tapi juga jangan menganggap enteng pembaca, sehingga timbul kesan menggurui. Menuliskan ekstrak peristiwa sebelumnya dalam berita dengan perkembangan terbaru menjadi penting.

Thank You

3