gangguan sirkulasi ( dr. suhandono )

Upload: wahyu-firmansyah

Post on 12-Jul-2015

197 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

GANGGUAN SIRKULASI DARAHDr.P.J.Soehandono, SpPA

I.Kata pengantarDalam keadaan normal darah harus tetap mengalir. Didalam darah sendiri ada beberapa faktor yang menyebabkan darah tetap cair dan mengalir 1.Antitrombin, plasmin yang dapat mencegah timbulnya trombus (beku darah) 2.Bentuk dan jumlah eritrosit dapat memudahkan terjadinya trombus

polisitemia (jumlah eritrosit berlebihan), sickle ceel anemia (bentuk eritrosit abnormal) 3.Permukaan dinding dalam pembuluh darah tidak rata memudahkan timbulnya trombus 4.Secara umum dikatakan , darah tetap mengalir tergantung dari faktor koagulasi dan antikoagulasi

II.TrombosisTrombosis adalah proses terbentuknya trombus (beku darah) 1.Patogenesis dan jenis trombus Timbulnya trombus dimulai dari adanya timbunan trombosit yang melekat pada endotel pembuluh darah yang selanjutnya diikuti oleh pengendapan fibrin dan berbagai butir darah lainnya.

Dikenal beberapa trombus: a.Trombus merah, terdiri terutama butir darah merah b.Trombus putih, terdiri terutama trombosit c.Trombus campuran,(paling sering) tersusun berlapis-lapis berselang seling membentuk garis Zahn

Trombus dapat mengalami bermacam-macam perubahan; a.Radang, mendapat infeksi dan menjadi trombus septik b.Pencairan, trombus yang kecil karena pengaruh fibrinolisin atau obat antikoagulan dapat mencair c.Organisasi, endotelisasi dan rekanalisasi

Trombus dapat diganti oleh jaringan ikat dan kemudian timbul rekanalisasi dan endotelisasi. 2.Faktor-faktor yang mempermudah terjadinya trombosis. a.Faktor pro-koagulan dan ati-koagulan b.Stasis. Aliran darah pada varises menjadi lambat maka mudah terjadi phlebotrombosis dan bila terkena radang timbul trombophlebitis

c.Turbulensi. Perubahan bentuk pembuluh darah (desakan tumor, aneurisma) gangguan aliran berlapis darah kontak antara berbagai unsur darah dan endotel mudah timbul trombus. d.Kerusakan endotel. Kerusakan endotel memudahkan timbulnya trombus

3.Keadaan klinik yang mempengaruhi terjadinya trombus. a.Penyakit jantung (decompensasio cordis) b.Keadan sesudah oprasi c.Waktu nifas d.Tumor ganas e.Imobilisasi kaki f.Vena plantaris,vena otot kaki bawah, vena otot adduktor dan vena viceralis pelvis

4.Akibat trombus dan artinya bagi klinik a.Trombus infark pada jantung tamponade b.Trombus stroke pada otak kelumpuhan dan afasia baik motorik maupun sensorik.

III.EmboliEmbolus adalah benda intravaskuler yang dibawa oleh aliran darah kemudian menyumbat aliran darah sesudah menempuh jarak tertentu. Dikenal beberapa macam emboli 1.Embolus vena (contoh:emboli paru) Biasanya karena lepasnya trombus pada trombophlebitis vena kaki

2.Embolus arteri. Biasanya berasal dari mural trombus dari jantung, aneurisma Aorta 3.Embolus lemak. Dapat tmbul pada oprasi menguruskan badan dengan suction lemak, patah tulang panjang yang merusak sumsum tulang

4.Embolus udara / gas. Udara / gas akan menimbulkan emboli udara bila jumlahnya lebih dari 100 ml, timbul pada persalinan, kuretase plasentaa dan emboli udara akibat infuse yang tidak terkontrol. 5.Embolus cairan amnion. Emboli cairan amnion bercampur dengan lanugo akibat partus lama, ruptura uteri.

6.Embolus aterome. Pada endarterktomi pada oprasi bedah jantung embolus plak aterome nyangkut di ginjal 7.Embolus trombosit. Sering ditemukan pada TIA (Transient ischaemic attack) 8.Embolus tumor. Pada proses metastasis 9.Embolus corpus alienum. Sering ditemukan pada pemakai bubuk narkoba intra vonous 10.Embolus infeksi. Vegetasi katub jantung

IV.InfarkInfark ialah jaringan yang mengalami nekrosis ischemic akibat penyumbatan arteri atau vena yang merawat daerah yang bersangkutan.Biasanya akibat dari embolus atau trombus pada arteri.Penyumbatan pada vena dapat terjadi umpamanya akibat putaran tangkai atau akibat tumor, putaran testis, ovarium dan usus.

1.Jenis infark. a.Infark putih (anemi) akibat penyumbatan pembuluh arteri (jantung, ginjal) b.Infark merah (hemorargik) biasanya karena penyumbatan vena c.Infark septik (infark yang mengalami infeksi) 2.Morfologi Infark Bentuknya seperti segitiga / kerucut

menjadi jelas setelah lebih kurang 24 jam.Selanjutnya diganti oleh jaringan parut atau mencair (pada jaringan otak) 3.Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya infark. a.Keadaan kardiovaskuler yang lemah mempermudah timbulnya infark b.Anatomi alat tubuh yang bersangkutan misalnya adanya kepekaan alat tubuh terhadap keadaan ischemi

4.Arti terjadinya infark dalam klinik a.Infark jaringan otak stroke (otak menunjukkan encefalomalasi) b.Infark tubulus ginjal kalau luas menimbulkan gagal ginjal akut (anuria) c.Jantung MCI emboli, tamponade d.Paru-paru infark paru sesak nafas e.Infark retina buta f.Infark usus ileus g.Infark dan gangren kaki akibat DM debridemand g.Infark limpa nekrosis limpa.

GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN TUBUHDr.P.J.Soehandono, SpPA

Cairan dalam tubuh dapat dibagi dalam: a.Dalam sel (cairan intraseluler) b.Cairan plasma darah c.Cairan antar sel (cairan interseluler) Mekanisme yang mengatur keseimbangan cairan diatur oleh mekanisme berikut a.ADH (Anti Diuretic Hormon) dari hipofise posterior b.Ekskresi dan retensi Natrium oleh ginjal

I.Sembab (edema)Meningkatnya volume cairan ekstravaskuler, ekstraseluler, interseluler dan rongga serosa.Keadaan tersebut diatas dapat disebabkan oleh keadaan sebagai berikut 1.Obstruksi limfatik. a.Elefantiasis oleh obstruksi cacing filaria di dalam saluran limfe.

b.Limfedema akibat mastektomi radikal c.Penimbunan cairan limfe dalam rongga torak (chylotorax) atau peritoneum (chyloperitoneum) 2.Permeabilitas kapiler meningkat a.Edema setempat (radang, gigitan serangga, luka bakar dan alergi) b.Edema angioneurotik (edema setempat karena sebab yang belum jelas, timbul dalam waktu singkat)

3.Berkurangnya protein plasma a.Gizi buruk protein plasma rendah edema b.Sindroma nefrotik protein loss edema c.Sirosis hepatis pembentukan protein plasma menurun edema

4.Tekanan hidrostatik (kapiler) meningkat a.kongenti pasif b.Edema kardial c.Obstruksi portal d.Edema postural 5.Tekana osmotik koloid dalam jaringan meningkat 6.Retensi Natrium dan air 7.Perubahan morfologik pada edema 8.Mikroskopik

II.DehidrasiOutput air melebihi intake 1.Dehidrasi primer (water depletion) 2.Dehidrasi sekunder (sodium depletion)

III.Hiperemi (kongesti, bendungan)Bertambahnya volume darah dalam pembuluh darah yang berlebihan karena ada bendungan a.Hiperemi aktif b.Hiperemi pasif

IV.Hemorargi (perdarahan)Darah keluar dari susunan kardiovaskuler dan memberikan efek lokal dan sistemik 1.Melena. Perdarahan keluar dari anus. 2.Hemetemesis. Perdarahan merah kehitaman dari lambung, keluar melalui mulut. 3.Hemoptoe. Perdarahan merah berbuih dari Paru, keluar melalui mulut

4.Menorargi. Perdarahan berlebihan pada waktu menstruasi 5.Metrorargi. Perdarah berlebihan diluar waktu menstruasi 6.Menometrorargi. Perdarahan sepanjang bulan 7.Hematometra. Perdarahan dalam kavum uteri 8.Hematocolpos. Perdarahan dalam vagina

9.Hematosalping. Perdarahan dalam tuba 10.Hemotoraks. Perdarahn dalam rongga dada. 11.Hemoperitonium, hemoperocardium, hematopleura.Perdarahan dalam rongga peritoneum, pericardium dan rongga pleura.

12.Hematocele.Perdarahan pada testis 12.Hemartros.Perdarahan pada sendi 13.Epistaksis.perdarahan lewat hidung 14.Petechie, Echimosus, purpura, hematom

IschemiaAnemia setempat

V.ShockKetidak seimbangan antara volume darah yang tersedia dan volume pembuluh darah. Dikenal: 1.Shock primer.Volume ruang vaskuler melebar 2.Shock sekunder. Volume cairan vaskuler mengecil

Sifat shock: 1.Reversibel.Mampu pulih kembali 2.Ireversibel. Tidak mampu pulih kembali Penyebab shock: 1.Anafilaktik 3.Septik 2.Kardiogenik 4.Neurogenik