gangguan pada sistem respirasi.docx

10
I. Gangguan Pada Sistem Respirasi Sistem pernapasan manusia yang terdiri atas beberapa organ dapat mengalami gangguan. Gangguan ini biasanya berupa kelainan atau penyakit. Penyakit atau kelainan yang menyerang sistem pernapasan ini dapat menyebabkannya proses pernapasan. Berikut adalah beberapa contoh gangguan pada system pernapasan manusia. Emfisema, merupakan penyakit pada paru-paru. Paru-paru mengalami pembengkakan karena pembuluh darah nya kemasukan udara. Asma, merupakan kelainan penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan oleh alergi, seperti debu,bulu, ataupun rambut. Kelainan ini dapat diturunkan.Kelainan ini juga dapat kambuh jika suhu lingkungan. Tuberkulosis (TBC), merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut menimbulkan bintil-bintil pada dinding alveolus. Jika penyakit ini menyerang dan dibiarkan semakin luas,dapat menyebabkan sel-sel paru-paru mati. Akibatnya paru-paru akan kuncup atau mengecil. Hal tersebut menyebabkan para penderita TBC napasnya sering terengah-engah. Infuenza (fu), merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus infuenza. Penyakit ini timbul dengan gejala bersin- bersin, demam, dan pilek. Kanker paru-paru. Penyakit ini merupakan salah satu paling berbahaya. Sel-sel kanker pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini lama-kelamaan dapat menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu kanker paru-paru adalah kebiasaan merokok. Merokok dapat memicu terjadinya kanker paru-paru dan kerusakan paru-paru. Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran pernapasan dan jaringan paru-paru. Misalnya, sel mukosa

Upload: jemmy-tan

Post on 05-Dec-2014

65 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Gangguan Pada Sistem Respirasi.docx

I. Gangguan Pada Sistem Respirasi

Sistem  pernapasan  manusia  yang  terdiri  atas  beberapa organ  dapat 

mengalami  gangguan.  Gangguan  ini  biasanya berupa    kelainan  atau  penyakit. 

Penyakit  atau  kelainan  yang menyerang  sistem  pernapasan  ini  dapat 

menyebabkannya proses pernapasan. Berikut adalah beberapa contoh gangguan pada

system pernapasan manusia.

Emfisema, merupakan penyakit pada paru-paru. Paru-paru  mengalami 

pembengkakan  karena  pembuluh darah  nya kemasukan udara.

Asma, merupakan kelainan penyumbatan  saluran pernapasan  yang  disebabkan 

oleh  alergi,  seperti  debu,bulu,  ataupun  rambut. Kelainan  ini  dapat 

diturunkan.Kelainan  ini  juga  dapat  kambuh  jika  suhu  lingkungan.

Tuberkulosis  (TBC), merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan  oleh 

Mycobacterium  tuberculosis.  Bakteri tersebut menimbulkan bintil-bintil pada dinding

alveolus. Jika penyakit  ini menyerang dan dibiarkan  semakin  luas,dapat 

menyebabkan  sel-sel  paru-paru  mati.  Akibatnya paru-paru  akan  kuncup  atau 

mengecil.  Hal  tersebut menyebabkan  para  penderita  TBC  napasnya  sering

terengah-engah.

Infuenza  (fu), merupakan  penyakit  yang  disebabkan oleh  virus  infuenza.

Penyakit  ini  timbul dengan gejala bersin-bersin, demam, dan pilek.

Kanker  paru-paru.  Penyakit  ini merupakan  salah  satu paling  berbahaya.  Sel-

sel  kanker  pada  paru-paru terus  tumbuh  tidak  terkendali. Penyakit  ini  lama-

kelamaan dapat menyerang  seluruh  tubuh.   Salah  satu pemicu  kanker  paru-paru 

adalah  kebiasaan merokok. Merokok  dapat  memicu  terjadinya  kanker  paru-paru

dan kerusakan paru-paru.

Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran pernapasan dan

jaringan paru-paru. Misalnya, sel mukosa membesar (disebut hipertrofi) dan kelenjar

mukus bertambah banyak (disebut  hiperplasia). Dapat pula terjadi radang ringan,

penyempitan saluran pernapasan akibat bertambahnya sel sel dan penumpikan

lendir, dan kerusakan alveoli. Perubahan anatomi saluran pernapasan menyebabkan

fungsi paru-paru terganggu.

Pengukuran Respirasi

Pengukuran respirasi bertujuan untuk menentukan kecepatan pernafasan untuk

menilai integritas dan fungsi kardiopulmonar dan neurologik. Kecepatan respirasi yang

normal adalah 12-18 siklus/menit pada orang dewasa muda dan orang setengah baya yang

Page 2: Gangguan Pada Sistem Respirasi.docx

sehat dan agak lebih cepat pada orang berumur tua yang sehat. Kecepatan respirasi yang

normal tidak berarti bahwa oksigenasinya memadai. Penyakit paru obstruksi kronik dan

obat narkotik dapat memperlambat respon respirasi. Beberapa keadaan yang dapat

menyebabkan distres (mempercepat) pernafasan yaitu disfungsi jantung, terutama sisi kiri

jantung (ventrikel kiri); penyakit paru; masalah respirasi ekstrapulmonar (kelainan pada

hidung, nasofaring, laring, trakea); asidosis; anxietas dan stimulus psikologik seperti

panik dan cemas.

Pemeriksaan Respirasi

1. Pasien dalam keadaan duduk/berbaring

2. Lengan dalam keadaan bebas dan relaks, bebaskan dari tekanan karena pakaian

3. Berdiri di belakang pasien dan tanpa sepengetahuannya observasi rongga dadanya

4. Teknik alternatif adalah dengan melakukan auskulasi pada daerah atas sternum

(tidak pada trakea), atau pasien diminta meletakkan tangannya di daerah atas

sternum, jelaskan kepada pasien bahwa anda sedang menghitung denyut

pernafasannya.

5. Amati selama beberapa saat untuk menilai kecepatan, keteraturan baik waktu,

intensitas, karakter maupun kekuatannya.

6. Setelah itu mulailah menghitung denyut respirasi tersebut selama 1 menit atau

apabila denyut respirasi konstan lakukan per 15 detik (dikalikan 4 untuk mencapai

1 menit)

7. Lakukan penghitungan dalam waktu yang lebih lama jika denyut respirasi

abnormal.

8. Lakukan pengukuran sebanyak 3 kali, kemudian dirata-rata untuk menentukan

jumlah denyut respirasinya.

1. Pernapasan

Pernapasan adalah mekanisme tubuh menggunakan pertukaran udara antara atmosfir

dengan darah serta darah dengan sel. Pernapasan termasuk ventilasi (pergerakan udara

masuk dan keluar dari paru), difusi (pergerakan oksigen dan karbondioksida antar alveoli

dan sel darah merah) dan perfusi (distribusi sel darah merah ke dan dari kapiler paru)

(Fatma, 2006)..

Usia Frekuensi (x/menit)

Bayi baru lahir 35-40

Page 3: Gangguan Pada Sistem Respirasi.docx

Bayi (6 bulan) 30-50

Toddler (2 tahun) 25-32

Anak-anak 20-30

Remaja 16-19

Dewasa 12-20

Faktor yang mempengaruhi :

a. Olahraga, meningkatkan ferkuensi dan kedalaman untuk memenuhi kebutuhan tubuh

menambah oksigen.

b. Nyeri akut, menigkatkan frekuensi dan kedalaman sebagai akibat dari stimulasi

simpatik.

c. Ansietas, menigkatkan frekuensi dan kedalaman sebagai akibat stimulasi simpatik.

d. Anemia, penurunan kadar hemoglobin menurunkan jumlah pembawa O2 dalam darah.

e. Merokok kronik, mengubah jalan arus udara paru, mengakibatkan peningkatan

frekuensi.

f. Posisi tubuh, postur tubuh yang lurus dan tegak meningkatkan ekspansi penuh paru

(Fatma, 2006)..

g. Gangguan dalam sistem kardiovaskuler antara lain arteriosklerosis, penyakit jantung,

infark miokard atau serangan jantung, dan penyakit katup. Selain itu gangguan lain yang

dapat terjadi adalah syok. Kata “syok” digunakan untuk menunjukkan berbagai kondisi,

termasuk respon terhadap lewatnya arus listrik melalui tubuh.Dalam konteks di sini,

syok merujuk pada kelainan sistem sirkulasi ketika perfusi jaringan menjadi kurang

memadai karena kurang adekuatnya curah jantung secara relatif atau absolut (Mcphee,

2011).

h. Pasien yang datang ke tempat praktek dokter gigi dapat mengalami syok sebelum dokter

melakukan tindakan penanganan karena pasien terlebih dulu takut pada peralatan

dokter gigi, dari macam-macam jenis syok, pasien mengalami syok hipovolemik. Syok ini

disebabkan karena adanya perfusi jaringan, perfusi jaringan yang kurang memadai

menyebabkan peningkatan glikolisis anaerob, disertai pembentukan sejumlah besar

asam laktat. Pada kasus berat, kadar laktat darah meningkat dari nilai normal sekitar 1

mmol/L menjadi 9 mmol/L atau lebih. Asidosis laktat yang terjadi menekan miokardium,

menurunkan responsivitas pembuluh darah perifer terhadap katelakolamin, dan dapat

cukup berat hingga menyebabkan koma. Penurunan nadi atau tekanan arteri rerata akan

Page 4: Gangguan Pada Sistem Respirasi.docx

menurunkan jumlah impuls yang naik ke otak dari baroreseptor arteri sehingga terjadi

peningkatan pelepasan impuls vasomotorik. Vasokontriksi yang kemudian terjadi

bersifat generalisata dan hanya pembuluh-pembuluh otak dan jantung yang tidak

terkena. Pembuluh koroner melebar karena meningkat frekuensi denyut

jantung.Vasokontriksi di kulit merupakan penyebab kulit menjadi dingin dan pucat, dan

vasokontriksi di ginjal menyebabkan berhentinya fungsi ginjal.Respon cepat jantung

terhadap hipovolemia adalah takikardia.Jika cairan yang hilang terlalu banyak, takikardia

dapat digantikan oleh brakikardia, sementara pada hipovolemia yang sangat parah

takikardia kembali muncul (Mcphee, 2011).

i. Apabila pasien dengan hipotensi tetap dilakukan tindakan medis dengan melakukan

anastesi, akan semakin memperburuk sistem kardiovaskulernya, karena kandungan abat

yang terkadung dalam obat anastesi (seperti lidokain) dapat menurunkan kerja jantung

dan memperlambat aliran impuls ke otak. Sehingga pasien dapat mengalami pingsan

(Departemen Farmakologi dan Terapeuitik UI, 2009).

Sistem sirkulasi adalah sistem transportasi yang mensuplai zat-zat yang diabsorbsi

dari saluran pencernaan dan oksigen ke jaringan, mengembalikan karbondioksida ke paru-

paru dari produk metabolisme lainnya ke ginjal, berfungsi dalam pengaturan temperatur

tubuh dan mendistribusikan hormon-hormon dan zat lain yang mengatur fungsi utama

(Ganong, 1990). Sirkulasi utama sistemik, dari ventrikel kiri, darah dipompakan melalui

arteri dan arteriol ke kapiler-kapiler dimana darah berada dalam keadaan seimbang dengan

cairan intersitial kapiler-kapiler mengalirkan darah melalui venula ke dalam vena kembali ke

atrium kanan, dari atrium kanan darah mengalir ke ventrikel kanan yang memompa melalui

pembuluh darah paru-paru (sirkulasi kecil) dari atrium kiri ke ventrikel kiri (Ganong,

1990).Sistem kardiovaskuler adalah bagian dari sistem sirkulasi. Sistem ini terdiri dari

jantung, pembuluh darah (arteri, kapiler, dan vena), dan darah yang mengalir di dalamnya

(Sloane, 2004).

Di dalam tubuh manusia, darah mengalir keseluruh bagian (organ-organ) tubuh secara

terus-menerus untuk menjamin suplai oksigen dan zat-zat nutrien lainnya agar organ-organ

tubuh tetap dapat berfungsi dengan baik.Aliran darah keseluruh tubuh dapat berjalan berkat

adanya pemompa utama yaitu jantung dan sistem pembuluh darah sebagai alat pengalir atau

distribusi.Pembagian sistem sirkulasi secara umum sistem sirkulasi darah dalam tubuh

manusia dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu sistem sirkulasi umum (sistemik), sirkulasi

darah yang mengalir dari jantung kirikeseluruh tubuh dankembali ke jantung kanan.Sistem

Page 5: Gangguan Pada Sistem Respirasi.docx

sirkulasi paru-paru (pulmoner), sirkulasi darah yang mengalir dari jantung kanan ke paru-

paru lalu kembali ke jantung kiri (Warianto, 2011).

Gangguan dalam sistem kardiovaskuler antara lain arteriosklerosis, penyakit jantung,

infark miokard atau serangan jantung, dan penyakit katup. Selain itu gangguan lain yang

dapat terjadi adalah syok. Kata “syok” digunakan untuk menunjukkan berbagai kondisi,

termasuk respon terhadap lewatnya arus listrik melalui tubuh.Dalam konteks di sini, syok

merujuk pada kelainan sistem sirkulasi ketika perfusi jaringan menjadi kurang memadai

karena kurang adekuatnya curah jantung secara relatif atau absolut (Mcphee, 2011).

Sistem sirkulasi merupakan sitem yang kaitannya dengan kesehatan manusia,

gangguan yang terjadi pada sistem sirkulasi berpengaruh juga terhadap proses penanganan

kesehatan gigi dan mulut. Soerang dokter gigi harus dapat membuat diagnosa terhadap

kesehatan sistem kardiovaskuler pasien sebelum melakukan tindakan medis. Bahkan pasien

yang takut terhadap peralatan kedokteran gigi sebelum dilakukan tidakan medis dapat

mempengaruhi tekanan darahnya, hal ini mengakibatkan terkendalanya pemberian tindakan

medis. Berdasarkan alasan tersebut maka kami menyusun makalah learning issue 2 ini

dengan judul “Sistem Kardiovaskuler”.

Sistem sirkulasi adalah sistem transportasi yang mensuplai zat-zat yang diabsorbsi

dari saluran pencernaan dan oksigen ke jaringan, mengembalikan karbondioksida ke paru-

paru dari produk metabolisme lainnya ke ginjal, berfungsi dalam pengaturan temperatur

tubuh dan mendistribusikan hormon-hormon dan zat lain yang mengatur fungsi utama

(Ganong, 1990).

Sirkulasi utama sistemik, dari ventrikel kiri, darah dipompakan melalui arteri dan

arteriol ke kapiler-kapiler dimana darah berada dalam keadaan seimbang dengan cairan

intersitial kapiler-kapiler mengalirkan darah melalui venula ke dalam vena kembali ke atrium

kanan, dari atrium kanan darah mengalir ke ventrikel kanan yang memompa melalui

pembuluh darah paru-paru (sirkulasi kecil) dari atrium kiri ke ventrikel kiri (Ganong, 1990).

Gangguan Pada Pernapasan

Gangguan pada sistem pernapasan adalah terganggunya

pengangkutan O2 ke sel-sel atau jaringan tubuh; disebut asfiksi.

Page 6: Gangguan Pada Sistem Respirasi.docx

Asfiksi ada bermacam-macam misalnya terisinya alveolus dengan

cairan limfa karena infeksi Diplokokus pneumonia atau Pneumokokus

yang menyebabkan penyakit pneumonia.

Pada orang yang tenggelam, alveolusnya terisi air sehingga difusi

oksigen sangat sedikit bahkan tidak ada sama sekali sehingga

mengakibatkan orang tersebut shock dan pernapasannya dapat terhenti.

Orang seperti itu dapat ditolong dengan mengeluarkan air dari saluran

pernapasannya dan melakukan pernapasan buatan tanpa alat dengan

cara dari mulut ke mulut dengan irama tertentu dan menggunakan

metode Silvester dan Hilger Neelsen.

Asfiksi dapat pula disebabkan karena penyumbatan saluran

pernapasan oleh kelenjar limfa, misalnya polip, amandel, dan adenoid.

Peradangan dapat terjadi pada rongga hidung bagian atas dan

disebut sinusitis, peradangan pada bronkus disebut bronkitis, serta

radang pada pleura disebut pleuritis.

Paru-paru juga dapat mengalami kerusakan karena terinfeksi

Mycobacterium tuber culosis penyebab penyakit TBC.

Pengangkutan O2 dapat pula terhambat karena tingginya kadar

karbon monoksida dalam alveolus sedangkan daya ikat (afinitas)

hemoglobin jauh lebih besar terhadap CO daripada O2 dan CO2.

Keracunan asam sianida, debu, batu bara dan racun lain dapat pula

menyebabkan terganggunya pengikatan O2 oleh hemoglobin dalam

pembuluh darah, karena daya afinitas hemoglobin juga lebih besar

terhadap racun dibanding terhadap O2.

Page 7: Gangguan Pada Sistem Respirasi.docx

Gejala alergi terutama asma dapat pula menghinggapi sistem

pernapasan begitu juga kanker dapat menyerang paru-paru terutama

para perokok berat.

Penyakit pernapasan yang sering terjadi adalah emfisema berupa

penyakit yang terjadi karena susunan dan fungsi alveolus yang abnormal.