gangguan neurotik

4
Gangguan Neurotik posted in Jiwa by DokMud's Blog 1 Votes Perkembangan konsep neurotik atau sisi dan berbagai psikologia Dikelompokkan jadi : Gangguan neurosis, gangguan somatoform dan gangguan terkait stress. Konsep neurologis secara prinsip tidak lagi digunakan. Gangguan Anxietas Fobik Anxietas dicetuskan oleh adanya : Situasi objek ayang jelas. Antara lain : Takut penyakit ( Noso Fobia ). Takut perubahan bentuk badan ( Dismor Fobia ). Objek tersebut dihindari / dihadapi dengan rasa terancam. Secara subjectif : Anxietas fobik tidak beda dengan anxietas lain ringan sampai dengan berat ( Serangan panik ). Sering berbarengan dengan depresi Parah / depresi juga bisa disertai anxietas fobik Gangguan anxietas fobik 1. Agrofobia ( Tempat terbuka ) – Keramaian, bepergian sendiri – Tempat umum 2. Fobia sosial ( bergaul ) 3. Fobia khas ( Terisolasi ) Tidak ada gejala psikiatrik 4. Gangguan Anxietas fobik lainnya Pedoman diagnostik : semua kriteria harus terpenuhi ( Lihat PPDGJ III ) Gangguan Anxietas Lainnya Manifestasi anxietas sebagai gejala utama dapat disertai gejala depresi & Obsesif 1. Gangguan Panik Pedoman diagnostik : – Ditegakkan bila tidak ada anxietas fobik – Diagnosa pasti ada beberpa kali serangan anxietas berat dalam ± 1 bln a. Secara objectif sebenarnya tidak berbahaya b. Unpredictable Situasional c. Anxietas umum relatif bebas Anxietas antisipationik ( Setelah membayangkan situasi membahayakan ) 2. Gangguan Cemas Menyeluruh Pedoman Diagnostik :

Upload: etika-septira

Post on 17-Feb-2016

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

GANGGUAN NEUROTIK

TRANSCRIPT

Page 1: Gangguan Neurotik

Gangguan Neurotikposted in Jiwa by DokMud's Blog   1 Votes

Perkembangan konsep neurotik atau sisi dan berbagai psikologia Dikelompokkan jadi : Gangguan neurosis, gangguan somatoform dan gangguan terkait stress.

Konsep neurologis secara prinsip tidak lagi digunakan.

Gangguan Anxietas FobikAnxietas dicetuskan oleh adanya : Situasi objek ayang jelas. Antara lain : Takut penyakit ( Noso Fobia ). Takut perubahan bentuk badan ( Dismor Fobia ). Objek tersebut dihindari / dihadapi dengan rasa terancam.Secara subjectif :Anxietas fobik tidak beda dengan anxietas lain ringan sampai dengan berat ( Serangan panik ). Sering berbarengan dengan depresi Parah / depresi juga bisa disertai anxietas fobik

Gangguan anxietas fobik1. Agrofobia ( Tempat terbuka )– Keramaian, bepergian sendiri– Tempat umum2. Fobia sosial ( bergaul )3. Fobia khas ( Terisolasi )Tidak ada gejala psikiatrik4. Gangguan Anxietas fobik lainnyaPedoman diagnostik : semua kriteria harus terpenuhi ( Lihat PPDGJ III )Gangguan Anxietas LainnyaManifestasi anxietas sebagai gejala utama dapat disertai gejala depresi & Obsesif

1. Gangguan PanikPedoman diagnostik :– Ditegakkan bila tidak ada anxietas fobik– Diagnosa pasti ada beberpa kali serangan anxietas berat dalam ± 1 blna. Secara objectif sebenarnya tidak berbahayab. Unpredictable Situasionalc. Anxietas umum relatif bebasAnxietas antisipationik ( Setelah membayangkan situasi membahayakan )

2. Gangguan Cemas MenyeluruhPedoman Diagnostik :a. Anxietas gejala akut Hampir setiap hari utnuk beberapa minggu / bulanb. Gejala mencakup unsur :– Kecemasan ( Tentang Nasib )– Ketegangan motorik ( Sakit kepala, gemetar )– Over aktivitas otonomik ( Kepala ringan, berkeringat, berdebar-debar, sesak nafas, keluhan lambung, pusing, mulut kering )c. Pada anak-anak ( Penting untuk diterangkan kelainan somatik menonjol )d. Ada Gejala yang sementara ( depresi )

Page 2: Gangguan Neurotik

3. Gangguan Campuran Cemas dan DepresiPedoman Diagnostik :– Ada gangguan cemas dan depresi– Bila anxietas berat + Depresi yang ringan disamakan dengan gangguan anxietas lainnya / anxietas fobik– Bila A+B Berat, diagnosa campuran tidak dipakai– Bila berkait erat dengan stress kehidupan Harus didiagnosa gangguan penyesuaian

4. Gangguan Anxietas Campuran lainnyaDiluar ketentuan 2/3

Gangguan Obsesif KompulsifPedoman Diagnostik :– Harus ada gejala obsesif dan gejala kompulsif hampir setiap hari selama 2 mgg berturut-turut– Sangat mengganggu atau sumber penderitaan– Gejala obsesif harus :1. Ada satu tindakan tidak bisa dilkukan2. Tindakan bukan merupakan kepuasan3. Gagasan yang mucul tidak menyenangkan– Berkaitan erat dengan depresi– Antara pikiran obsesif dan deperesi ( )– Diagnosa ditegakkan pada saat gejala obsesif timbul, tidak ada depresif– Gejala : Obsesif sedang yang terjadi pada :– Schizoprenia– Syndrom Touresie– Gangguan mental orang– Dianggap sebagai bagian dari kondisi obsesif– Predominan pikiran obsesif / pengulangan– Predominan tindakan kompulsif– Campuran pikiran dan tindakan obsesif ( Lihat PPDGJ III )

Gejala Dissosiatif ( Konversi )Gejala Utama :– Kehilangan sebagian atau seluruh dari integrasi normal dibawah kendali kesadaran, antara lain :– Ingatan masa lalu– Kesadaran identitas & Penginderaan– Kontrol terhadap gerakan tubuh– Kemampuan kendali dibawah kesadaran & kendali selektif tersebut terganggu sampai taraf rendah, berlangsung dari hari / jam ke jam

Pedoman Diagnostik :Untuk diagnosa pasti hal tersebut, harus ada :1. Gambaran klinis seperti diatas2. Tidak ada bukti adanya gangguan fisik3. Bukti ada penyebab gangguan psikologis dalam bentuk huubungan waktu yang jelas dengan problem kejadia yang “Stressfull” atau hubungan interpersonal meskipun disangkal

a. Amnesia Dissosiatifb. Fugue Dissosiatifc. Yang trans & kesurupan Kehilangan sementara pengahayatan identitas diri dan kesadaran terhadap lingkungand. Gangguan Motorik dissosiatife. Konvulsi dissosiatif

Page 3: Gangguan Neurotik

f. Amnesia dan kehilangan sensorik dissosiatifg. Gangguan dissosiatif ( Konversi ) campuran ( lihat PPDGJ III )

Gangguan SomatoformGejala Utama :Keluhan – keluhan atau gejala fisik yang berulang-ulang :– Disertai permintaan penyakit fisik, meskipun hasil (–) atau normal– Menyangkal anta kelainan fisik ~ dengan problem walaupun didapatkan gejala depresi / anxietas– Tidak adanya saling pengertian antara dokter & pasien terhadap kekecewaan masing-masing

1. Gangguan Somatisasi :– > kelainan fisik ( masing-masing )– > 2 th– Tidak mau menerima saran– Disabilitas fungsi terhadap penyakit atau kelainan

2. Gangguan Somatif tidak terinci3. Gangguan Hipokontrik4. Disfungsi otonomik somatoform5. Gangguan nyeri somatoform menetap6. Gangguan Somatoform lainnya, ytt ( Lihat PPDGJ III & Sinopsis )

Gangguan Neurotik Lainnya– Neuritisnia– Siindroom dipersonalisasi – Derealisasi– Gangguan neurotik lainnya, DDT– Gangguan Neuroti ytt( PPDGJ III & Sinopsis )

Gangguan Penyesuaian & Reaksi Stress Berat1. Gangguan PenyesuaianPedoman Diagnostik :– Tidak ada kejadian, seandainya tidak mengalami hal tersebut– Manifestasi yang bervariasi ( Depresi, cemas, gangguan tingkah laku campuran & gejala tidak spesifik )– Onset 1 bulan setelah stressor ada & tidak melebihi 6 bulan– Diagnosa tergantung evakluasi hubungan antara :a. Berat gejalab. Corak kepribadian / riwayatc. Kejadian ( Stressor )

2. Gangguan Pasca TraumaPedoman Diagnostik :– Flash Back ( Bayangan / mimpi dari kejadian )– Gangguan otonomik, gangguan afek, gangguan tingkah laku ( tidak khas )– Squelae menahun ( lambat )– Diagnosa dan sterusnya setelah 6 bulan kejadian traumatik

3. Reaksi Stress Berat ( PPDGJ III )

Gangguan Neurotik1. Gangguan anxietas fobik2. Gangguan anxietas lainnya

Page 4: Gangguan Neurotik

3. Gangguan obsesif kompulsif4. Gangguan penyesuaian dan reaksi terhadap stress berat5. Gangguan dissosiatif ( konversi )6. Gangguan somatoform7. Gangguan Neurotik lainnya