gambaran upaya keluarga dalam merawat …eprints.ums.ac.id/72093/1/naskah publikasi.pdf · keluarga...

19
GAMBARAN UPAYA KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA YANG MENDERITA OSTEOARTHRITIS DI DESA SIWAL WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAKI KABUPATEN SUKOHARJO Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Oleh : AYU FAHRINA J 210 150 076 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

Upload: nguyenkhuong

Post on 06-Aug-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

GAMBARAN UPAYA KELUARGA DALAM MERAWAT

ANGGOTA KELUARGA YANG MENDERITA

OSTEOARTHRITIS DI DESA SIWAL WILAYAH KERJA

PUSKESMAS BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

pada Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Oleh :

AYU FAHRINA

J 210 150 076

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

i

ii

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak

terdapat karya yang pernah di ajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di

suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya

atau pendapat yang pernah ditulis atau di terbitkan orang lain,kecuali secara

tertulis di acu di dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di

atas,maka akan saya pertanggung jawabkan sepenuhnya.

Surakarta 10 Maret 2019

Ayu Fahrina

1

GAMBARAN UPAYA KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA

KELUARGA YANG MENDERITA OSTEOARTHRITIS DI DESA SIWAL

WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

Abstrak

Osteoarthritis adalah penyakit yang dialami populasi usia pertengahan ke atas

menyebabkan perubahan struktur di sekitar sendi. Perawatan Osteoarthritis

penting untuk keluarga karena keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan

yang perlukan anggota keluarga yang sakit. Terdapat 5 tugas kesehatan keluarga

yaitu : mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya, mengambil keputusan

tindakan kesehatan yang tepat, memberikan perawatan, mempertahankan suasana

rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota

keluarga, mempertahanakan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga

kesehatan dan fungsi perawatan kesehatan keluarga. Tujuan dari penelitian ini

untuk mengetahui upaya keluarga dalam merawat anggota keluarga yang

menderita osteoarthritis di wilayah kerja puskesmas baki. subyek penelitian ini

adalah Penderita Osteoarthritis yang terdaftar di Puskesmas Baki. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan penelitian ini adalah total sampling yaitu

mengambil seluruh anggota populasi sebagai sampel. Sampel penelitian ini

berjumlah 54 orang. Dari hasil analisis menggunakan SPSS 23.0 nilai mengenal

masalah kesehatan setiap anggotanya yaitu 80%, mengambil keputusan tindakan

kesehatan yaitu 94%, memberikan perawatan yaitu 91%, mempertahankan

suasana rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian

anggota keluarga yaitu 84% mempertahankan hubungan timbal balik antara

keluarga dan lembaga kesehatan yaitu 68% dan fungsi perawatan keluarga yaitu

72% Kesimpulan nya keluarga sudah melaksanakan fungsi perawatan dengan

baik.

Kata Kunci : Osteoarthritis, Keluarga, Merawat

Abstract

Osteoarthritis is a disease that involves an upper age population that causes

changes in the structure around the joint. Osteoarthritis treatment is important for

the family because it determines how to care for a sick family member. 5 family

health tasks are needed, namely: Recognizing each member's health problems,

taking appropriate health action decisions, providing care, maintaining a home

that supports health and the development of family members' trust, maintaining a

reciprocal relationship between family and health institutions and handling family

health care. The purpose of this study was to study the families of people with

osteoarthritis in the working area of the tray health center. The subject of this

study was Osteoarthritis sufferers who were submitted at the Baki Health Center.

The sampling technique used in this study is total sampling, which is sampling all

participants as samples. The research sample was 54 people. From the results of

the analysis using SPSS 23.0 the value received for health problems Each member

2

is 80%, makes decisions about health actions that is 94%, gives care that is 91%,

maintains care homes that support health and development of family members'

trust, 84% maintain lead relations turning between family and health institutions is

68% and family care functions are 72%. In conclusion the family has completed

the function of care properly.

Keywords: Osteoarthritis, Family, Caring

1. PENDAHULUAN

Osteoarthritis adalah penyakit sendi yang paling banyak ditemui, dialami oleh

populasi usia pertengahan ke atas. Osteoarthritis ditandai dengan kerusakan

progresif kartilago sendi dan menyebabkan perubahan struktur di sekitar sendi.

Perubahan-perubahan yang terjadi antara lain akumulasi cairan, pertumbuhan

tulang yang berlebih, kelemahan otot dan tendon, sehingga membatasi gerak,

menyebabkan nyeri dan bengkak. Namun Perawatan Osteoarthritis sangatlah

penting untuk keluarga karena keluarga berperan dalam memnentukan cara

asuhan yang perlukan anggota keluarga yang sakit (Ambardini, 2011).

Di indonesia prevalensi osteoartritis mencapai 5% pada usia <40 tahun,

30% pada usia 40-60 tahun dan 65% pada usia >61 tahun. Menurut (Riset

Kesehatan Dasar tahun 2013). Mubarak dkk (2011) mengatakan bahwa keluarga

merupakan faktor pendorong yang menguatkan perilaku yang terwujud dalam

sikap dan gaya hidup yang mempengaruhi status kesehatan individu atau

masyarakat. Sejalan dengan pernyataan menurut Friedman (2010) dengan

pendekatan 5 tugas kesehatan keluarga yaitu : mengenal masalah kesehatan setiap

anggotanya, mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat, memberikan

perawatan, mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan kesehatan dan

perkembangan kepribadian anggota keluarga, mempertahanakan hubungan timbal

balik antara keluarga dan lembaga kesehatan. Upaya keluarga dalam merawat

anggota keluarga yang menderita Osteoarthritis merupakan pertolongan pertama

agar masalah kesehatan dapat di kurangi atau bahkan dapat teratasi sesuai dengan

keadaan keluarga, perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga

secara tidak langsung menjadi perhatian dan tanggung jawab keluarga.

3

Dari alasan-alasan beragam yang dijabarkan sebelumnya, penulis tertarik

untuk menggali lebih jauh tentang bagaimanakah upaya keluarga dalam merawat

anggota keluarga yang menderita Osteoarthritis.

2. METODE

Jenis penelitian ini adalah deskriptif yaitu statistik yang berfungsi untuk

mendiskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui

data sampel atau populasi. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk

menggambarkan upaya keluarga dalam merawat anggota keluarga yang menderita

osteoarthritis di wilayah kerja puskesmas baki. Teknik pengambilan sampel yang

digunakan penelitian ini adalah total sampling yaitu mengambil seluruh anggota

populasi sebagai sampel. Jumlah penderita Osteoarthritis di Desa Siwal memiliki

jumlah 54 penderita. Rancangan penelitian menggunakan metode survey. Metode

survey digunakan untuk mendapatkan data seperti menyebarkan kuisioner,

melakukan studi pendahuluan wawancara. Metode penelitian ini bertujuan yaitu

untuk mendapatkan informasi data penelitian.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Tabel 1.Karakterisitik Responden

No Karakteristik Frekuensi Presentase

(%)

1. Jenis Kelamin

a. Perempuan

b. Laki-laki

Total

34

16

50

68

32

100

2. Umur

a. 26-35 tahun

b. 36-45 tahun

c. > 45 tahun

Total

6

27

17

50

12

54

34

100

3. Pendidikan

a. Tidak sekolah

b. SD

c. SMP

d. SMA

3

27

13

7

6

54

26

14

4

Total 50 100

4. Pekerjaan

a. Tidak bekerja

b. Buruh

c. Wiraswasta

d. Pegawaiswasta

Total

10

23

12

5

50

20

46

24

10

100

5. Lama Menderita

a. 1 tahun

b. >1 tahun

Total

28

22

50

56

44

100

6. Penyakit Penyerta

a. Tanpa penyakit

b. Hipertensi

c. Asma

d. Asam urat

e. Diabetes milletus

f. Jantung

Total

12

18

4

11

4

1

50

24

36

8

22

8

2

100

Tabel 2.Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya

Respon

Min Max Mean Med Kategori frek %

Kurang

Baik

10 10

Baik 40 80

4 11 0,30 1,00 Total 50 100

Tabel 3.Mengambil keputusan tindakan setiap anggotanya

Respon

Min Max Mean Med Kategori frek %

Kurang

tepat

3 6

Tepat 47 94

3 11 0,94 1,00 Total 50 100

5

Tabel 4.Memberikan perawatan

Respon

Min Max Mean Med Kategori frek %

Kurang

tepat

4 8

Tepat 46 91

4 11 0,91 1,00 Total 50 100

Tabel 5.Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan kesehatan

Respon

Min Max Mean Med Kategori frek %

Kurang

tepat

8 16

Tepat 41 84

3 10 0,84 1,00 Total 50 100

Tabel 6 Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga

kesehatan

Respon

Min Max Mean Med Kategori frek %

Kurang

tepat

16 32

tepat 34 68

4 9 0,68 1,00 Total 50 100

Tabel 7.Fungsi Perawatan

Respon

Min Max Mean Med Kategori frek %

Fungsi

Perawatan

kurang

14 28

Fungsi

Perawatan

baik

36 72

0 1 0,72 1,00 Total 50 100

6

3.2 Pembahasan

Karakteristik jenis kelamin perempuan dengan jumlah responden yaitu sebanyak

68% atau 34 responden dan jenis kelamin laki-laki dengan jumlah responden yaitu

sebanyak 31% atau 16 responden. Para perempuan di desa siwal ini sebagian

besar beranggapan untuk merawat dan memberi perhatian kepada keluarga adalah

kewajiban mereka. Disisi lain peran perempuan dalam perawatan anggota

keluarga merupakan salah satu bentuk budaya yang telah terjadi pada masyarakat

khususnya masyarakat Jawa. Handayani dan Novianto (2004) mengemukakan

bahwa Keluarga Jawa mendidik anak perempuan sejak kecil untuk menjadi ibu

dan istri yang berbakti pada suami. Untuk itu anak perempuan banyak dibekali

pengetahuan-pengetahuan praktis untuk mengurus rumah tangga sedangkan anak

laki-laki dipersiapkan untuk bertanggung jawab terhadap isteri dan anak-anaknya.

Distribusi umur menunjukkan sebagian besar responden merupakan

kelompok dewasa yang telah memiliki tanggung jawab terhadap anggota keluarga

atau orang lain. Umur seseorang umumnya berhubungan dengan tingkat

pengetahuan seseorang . Hal tersebut sebagaimana dikemukakan oleh

Notoatmodjo (2010) yang mengemukakan bahwa faktor yang mempengaruhi

tingkat pengetahuan antara lain umur pada keluarga penderita mempengaruhi

terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah umur akan

semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya.

Distribusi Tingkat Pendidikan di lihat dari Letak desa siwal yang jauh dari

kota kurang mendapatkan fasilitas hidup yang layak untuk masalah pendidikan

tetapi tingkat pendidikan yang dimiliki oleh responden cukup baik mendukung

responden untuk memahami peran mereka dalam perawatan. Perry & Potter

(2005) menyatakan bahwa tingkat pendidikan dapat meningkatkan pengetahuan

tentang kesehatan. Suprajitno (2004) menyebutkan pendidikan seseorang juga

mempengaruhi terhadap pengetahuan seseorang diantaranya mengenai rumah dan

lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan, sehingga dengan pengetahuan yang

baik maka seseorang akan mencoba untuk mempunyai perilaku hidup bersih dan

sehat.

7

Karakteristik perkerjaan seseorang berhubungan dengan pendapatan yang

diperoleh serta waktu yang harus disediakan dalam pekerjaan tersebut. Sebagain

besar responden mengatakan alasan mereka bekerja adalah untuk membantu

perekonomian keluarga. Pekerjaan buruh banyak diminati dikarena disekitar desa

siwal karena terdapat banyak pabrik dan perusahan yang memberikan mereka

kesempatan untuk bekerja. Dahliyani (2014) mengemukakan bahwa status

pekerjaan berhubungan dengan aktualisasi diri seseorang dan mendorong

seseorang lebih percaya diri dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugas.

Seseorang yang bekerja dengan kegiatan yang padat dan mengalami stres yang

tinggi terhadap pekerjaan dapat mempengaruhi orang tersebut dalam merawat

penderita osteoarthritis.

Di desa siwal anggota keluarga yang menderita osteoarthritis di dapatkan

waktu paling banyak 1 tahun hal ini berarti sebagian responden mempunyai masa

menderita osteoarthritis yang belum begitu lama yang mengakibatkan

ketidaknyamanan responden karena terkadang mengalami kekambuhan sewaktu-

waktu. Menurut Antono,dkk (2017) lama sakit secara teori berhubungan dengan

semakin meningkatnya rasa nyeri atau penurunan kemampuan aktivitas pada

pasien osteoarthritis.

Distribusi frekuensi penyakit lain tertinggi yaitu hipertensi dengan

presentase 36% atau 18 responden. karena di desa siwal anggota keluarga yang

menderita osteoarthritis mengkonsumsi obat antirematik. Menurut Febriana

(2007) penderita arthritis diberikan terapi farmakologi kortikosteori yang

memiliki efek samping hipertensi. hal ini sejalan dengan penelitian Fajar (2016)

di Poli fisioterapi dengan jumlah prosentase (35,3%).

Di desa Siwal keluarga sebagian besar responden sudah baik dalam

mengenal masalah osteoarthritis. Menurut Notoatmodjo (2003) mengenal masalah

kesehatan dapat dipengaruhi oleh pengetahuan, pengalaman, keyakinan,

fasilitas,penghasilan dan pola pikir seseorang, kemampuan kognitif yang dimiliki

berperan dalam mengenal masalah kesehatan dan menggunakan pengetahuannya

untuk menjaga kesehatan.(Potter & Perry, 2005 dalam Yenni, 2011).Hal ini

diperkuat dengan Penelitian Lestari (2009) juga mempunyai hasil yang sama yaitu

8

sebagian besar keluarga sudah dalam kategori baik dalam mengenal masalah

keluarga yang menderita osteoarthritis.

Di desa siwal sebagian besar keluarga telah mampu mengambil keputusan

dengan baik dikarenakan tingkat mengenal masalah yang sudah baik dapat

menjadi salah satu penyebab sudah baiknya keputusan yang diambil oleh

responden. Lingkungan sosial juga dapat berpengaruh terhadap sikap seseorang.

Kebiasaan-kebiasaan yang ada akan mempengaruhi seseorang dalam mengambil

keputusan yang berkaitan dengan masalah kesehatan. Menurut Kamaludin (2010),

pengambilan keputusan dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor sosial dan

psikologis. Faktor sosial salah satunya adalah perilaku. Perilaku yang baik bisa

disebabkan karena pengalaman-pengalaman yang diperoleh seseorang begitu juga

faktor lingkungan baik fisik maupun non fisik (Nugroho, 2008). Menurut

Notoatmodjo (2003), kesehatan seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor behavior

causes

di Desa siwal tindakan yang dilakukan keluarga ketika nyeri sendi muncul

menggunakan terapi non farmakologis yaitu kompres hangat serta mengajarkan

latihan kekuatan otot.Kompres merupakan salah satu teknik yang dapat diterapkan

untuk mengurangi nyeri, baik itu kompres dingin dan kompres hangat

(Potter,2005). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Rasyidah (2011) tentang pengaruh teknik kompres hangat terhapat perubahan

nyeri sendi pada pasien osteoarrhritis dimana dalam penelitian ini menyebutkan

bahwa tindakan ini merupakan tindakan yang sangat tepat. Hal ini disebabkan

karena adanya stimulasi yang digunakan untuk mengurangi nyeri persendian

dengan menggunakan kompres hangat.

Di desa siwal kemampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan

sudah tepat karena merupakan suatu bentuk dukungan secara emosional yang

memberikan rasa nyaman dan membantu proses penyembuhan. Modifikasi

lingkungan pada pasien osteoarthritis sangat berkaitan dengan lingkungan rumah.

Salah satu bentuk modifikasi lingkungan terhadap pasien osteoarthritis adalah

menciptakan suasana rumah yang tenang dan nyaman. Cara menyediakan suasana

yang nyaman yaitu menciptakan pola komunikasi yang baik (Maglaya, 2009

9

dalam Amigo, 2012). Hasil penelitian Herlinah (2011) berdasarkan kemampuan

keluarga dalam memodifikasi lingkungan dengan kategori tepat menunjukan

bahwa suasana yang kondusif yang ada didalam keluarga seperti kasih sayang ,

perhatian dan kenyamanan mempengaruhi keadaan keluarga yang menderita

osteoarthritis.

Di desa siwal yang memang berada dekat dengan puskesmas sehingga

mereka sering memanfaatkan fasilitas yang tersedia, waktu yang dibutuhkan

untuk ke puskesmas ini adalah sekitar 5 hingga 10 menit dengan jenis

transportasi seperti motor , angkutan umum. Teori yang dikemukakan oleh L

Grenn dalam Notoatmojo (2010), bahwa perilaku seseorang sangat ditentukan

oleh sarana yang mendukung terhadap perilaku yang akan dibentuk. Salah satu

sarana tersebut adalah keterjangkauan terhadap pelayanan kesehatan. Karena

penyakit Osteoarthritis sering terjadi tanpa keluhan maka penyakit Osteoarthritis

memerlukan pelayanan rutin dan berkala, baik di sarana pelayanan kesehatan

maupun tindakan perawatan di rumah. Hal ini sejalan dengan Penelitian Griffin et

al (2013), keluarga memberikan intervensi perawatan kesehatan yang sudah baik

dengan meningkatkan status kesehatan salah satu nya membawa penderita ke

pelayanan kesehatan apabila terjadi kekambuhan serta memberikan terapi

farmakologi yang sudah resepkan dengan dokter.

Di desa siwal keluarga sudah mampu melaksanakan fungsi perawatan

kesehatan yang baik yaitu keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan dan

keluarga mampu mengetahui perkembangan perawatan yang dibutuhkan.

kepedulian keluarga terhadap kesehatan tersebut didukung oleh pendapat

Friedman (2010) yang menjelaskan bahwa sehat dan sakit dipengaruhi oleh

budaya, keluarga, sosial ekonomi dan lingkungan. Pengaruh keluarga terhadap

sehat dan sakit berkaitan dengan peran dan fungsi keluarga. Keluarga memainkan

peran yang sangat signifikan terhadap kehidupan keluarga terutama status sehat

dan sakit. hal ini sejalan dengan penelitian oleh Zulfitri R, Agrina, dan Herlina

(2011) di Kelurahan Umban Sari Wilayah kerja Puskesmas Rumbai

memperlihatkan bahwa 51% keluarga mampu melaksanaan fungsi perawatan

kesehatan keluarga, sedangkan 49% keluarga tidak mampu melaksanakan fungsi

10

perawatan kesehatan keluarga. Masalah kesehatan yang muncul di keluarga

tentunya sangat tergantung kepada bagaimana keluarga menjalankan fungsi

perawatan kesehatan.

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

dapat disimpulkan sebagai berikut :

Karakteristik jenis kelamin responden dengan kejadian Osteoarthritis

banyak terjadi pada perempuan karena Para perempuan di desa siwal ini sebagian

besar beranggapan untuk merawat dan memberi perhatian kepada keluarga adalah

kewajiban mereka. Karakteristik Umur responden bahwa sebagian besar pada

umur 36-45 tahun karena merupakan kelompok dewasa yang telah memiliki

tanggung jawab terhadap anggota keluarga atau orang lain. Tingkat pendidikan

pada responden diketahui bahwa sebagian besar dengan tingkat pendidikan

terakhir SD (Sekolah Dasar). Karena letak desa siwal yang jauh dari kota kurang

mendapatkan fasilitas hidup yang layak untuk masalah pendidikan,tetapi tingkat

pendidikan yang dimiliki oleh responden sudah baik mendukung responden untuk

memahami peran mereka dalam perawatan. Status pekerjaan responden sebagian

besar yaitu buruh.Karena Pekerjaan buruh banyak diminati dikarena disekitar desa

siwal karena terdapat banyak pabrik dan perusahan yang memberikan mereka

kesempatan untuk bekerja. Penderita Osteoarthritis sebagian besar lama menderita

satu tahun yang lalu karena di desa siwal anggota keluarga yang menderita

osteoarthritis yang belum begitu lama yang mengakibatkan ketidaknyamanan

responden karena terkadang mengalami kekambuhan sewaktu-waktu. Penderita

Osteoarthritis rata-rata memiliki riwayat penyakit hipertensi karena anggota

keluarga yang menderita osteoarthritis mengkonsumsi obat antirematik Keluarga

mengenal masalah kesehatan anggotanya di peroleh hasil kategori baik karena

mengenal masalah kesehatan dapat dipengaruhi oleh pengetahuan, pengalaman,

keyakinan, fasilitas,penghasilan dan pola pikir seseorang. Keluarga mengambil

keputusan tindakan kesehatan di peroleh hasil kategori baik dikarenakan tingkat

11

mengenal masalah yang sudah baik dapat menjadi salah satu penyebab sudah

baiknya keputusan yang diambil oleh responden. Keluarga memberikan

perawatan di peroleh kategori tepat karena di Desa siwal tindakan yang dilakukan

keluarga ketika nyeri sendi muncul menggunakan terapi non farmakologis yaitu

kompres hangat Keluarga mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan

kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga diperoleh kategori

tepat karena merupakan suatu bentuk dukungan secara emosional yang

memberikan rasa nyaman dan membantu proses penyembuhan. Modifikasi

lingkungan pada pasien osteoarthritis sangat berkaitan dengan lingkungan rumah.

Keluarga mempertahankan timbal balik antar keluarga dan lembaga kesehatan di

peroleh kategori tepat karena memang berada dekat dengan puskesmas sehingga

mereka sering memanfaatkan fasilitas yang tersedia Keluarga memberikan fungsi

perawatan di peroleh hasil kategori perawatan baik karena keluarga

memanfaatkan fasilitas kesehatan dan keluarga mampu mengetahui

perkembangan perawatan yang dibutuhkan dan Keluarga memainkan peran yang

sangat signifikan terhadap kehidupan keluarga terutama status sehat dan sakit.

4.2 Saran

Keluarga penderita Osteoarthritis dapat memberikan tindakan khusus nya

penderita terutama yang tinggal serumah untuk meningkatkan dan

mempertahankan kesehatan keluarga dan anggota nya.karena keluarga berperan

dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota keluarga yang sedang

sakit.

Petugas kesehatan di harapkan aktif memberikan pemahaman kepada

keluarga dan anggota nya dalam perawatan Osteoarthritis untuk meningkatkan

kemampuan berkeluarga untuk mencegah penyakit dan pemeliharaan kesehatan.

Penelitian ini dapat meliputi acuan bagi peneliti yang ingin meneliti dengan judul

serupa atau subyek yang serupa. Peneliti dapat menggali lebih jauh tentang

gambaran upaya merawat anggota keluarga dengan karakteristik responden dan 5

pendekatan tugas kesehatan keluarga.

12

DAFTAR PUSTAKA

Andriani, M. (2017). Pengaruh Kompres Serei Hangat Terhadap Penurunan

Intensitas Nyeri Artritis Rheumatoid Pada Lanjut Usia. Jurnal Iptek Terapan,

10(1), 24–29. https://doi.org/10.22216/jit.2016.v10i1.431

American Collage of Rheumatology. (2015).Western Ontario and McMaster

Universities Osteoarthritis Index (WOMAC).

Agus, Riyanto (2011). Buku Ajar Metodologi Penelitian. Jakarta: EGC.

Arikunto, S. (2014). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, S. (2010). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya.Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Abdullah, S., &Sutanto, T.E.(2015). Statistika Tanpa Stres. Jakarta: Trans

Media Pustaka.

Aru W, Sudoyo et al. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2 Edisi

Departemen Ilmu Penyakit dalam FKUI. Jakarta.

Arissa, Maria.I. 2012.Pola Distribusi Kasus Osteoarthritis Di RSU dr.Soeharso

Pontianak Periode 1 januari 2008 -3 Desember 2009.Skripsi.

Pontianak: Fakultas kedokteran. Universitas Tanjungpura

Ambardini,R.L. (2011).Peran latihan fisik dalam manajemen terpadu osteoartritis.

Astuti, P., Ghofar, A., & Suwandi, E. W. (2018). Dukungan Keluarga Dengan

Kepatuhan Pembatasan Cairan Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Dengan

Hemodialisa. Jurnal EDUNursing, 1(2), 89–99. Retrieved from

http://www.journal.unipdu.ac.id/index.php/edunursing/article/view/1093

Amanda, T. T. (2015). Hubungan derajat nyeri dengan kualitas hidup pasien

osteoartritis di poli syaraf rumah sakit umum daerah dr. hardjono ponorogo,

8–28.

Donsu, J, D, T. (2016).Metodologi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta :

Pustaka Baru Press. Cetakan I.

Dan, P., Resiko, F., & Njoto, I. (2010). Epidemiologi, patogenesis dan faktor

resiko osteoartritis.

Darwito, Y. K., Suhadi, & Purnomo. (2013). Hubungan Pengetahuan Dengan

Peran Keluarga Dalam Merawat Lansia Dengan Osteoartritis Di Desa Bondo

Kabupaten Jepara. Retrieved from

http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=183545.

13

Erwina, I., & Yeni, F. (2018). Hubungan Fungsi Perawatan Kesehatan Keluarga

dengan Kadar Kolesterol Pasien Hiperkolesterolemia di Wilayah Kerja

Puskesmas Andalas Padang Tahun 2013. NERS Jurnal Keperawatan, 9(1),

30. https://doi.org/10.25077/njk.9.1.30-38.2013

Faizah, M. N. (2013). Dengan Kemandirian Lansia Dalam Pemenuhan Aktivitas

Sehari-Hari.

Helmi, Zairin N.2012.Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. Jakarta:Salemba

medika.

Kausar Elfani. (2015).Tugas Kesehatan pada anggota yang menderita TB Paru

Kemampuan keluarga merawat usia lanjut berdasarkan karakteristik keluarga

dan usia lanjut. (n.d.) (Vol. 3).

Kesehatan, J., Keperawatan, J., & Tanjungkarang, P. K. (2018). Kemampuan

Keluarga dalam Merawat Orang dengan Gangguan Jiwa, 9(April), 131–137.

Keperawatan, P. S., Kedokteran, F., & Tanjungpura, U. (2018). Hubungan

dukungan keluarga terhadap nyeri berulang pada lansia dengan osteoarthritis

di wilayah kerja puskesmas alianyang kota pontianak.

Khusna, L. U. (2016). Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Upaya Pencegahan

Kekambuhan Gastritis di Wilayah Kerja Puskemas. Naskah Publikasi,

15(15), 1–13.

Muhlisin, A. (2012). Keperawatan Keluarga. Gosyen Publisihing.

Muhlisin, A., Pratiwi, A., & Nurambarwati, W. (2017). Cognitive Therapy Model to

Control the Blood Sugar Level for Diabetic Patients in a Community. Advanced

Science Letters, 23(12), 12599-12602.

https://www.ingentaconnect.com/contentone/asp/asl/2017/00000023/00000012/art00215#

Refs

Murphy S.L.,Lyden A.K., Smith D.M.,Qian Dong.,Koliba J.F.2010.Effect of a

Tailored Activity Pacing Intervention on Pain and Fatigue for Adults

With Osteoarthrtis, The American Journal of Occupational Therapy.

64(6):869-876.

Mumpuni, Y.,&Prieharti.(2017).Deteksi Osteoarthritis Vs Osteoporosis

Perbedaan,seluk beluk & Penanganannya.Yogyakarta:Rapha

Publishing.

Notoatmodjo.,(2012).Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta:T.Rineke Cipta.

14

Njoto,Ibrahim.(2010).Epidomologi Patogenesis dan Faktor Resiko Osteoarthtritis.

Fakultas Kedokteran,Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Risdiani, Erlinda Alfa Novita and , Wachidah Yuniartika, S.Kep., Ns., M.Kep

(2018) Hubungan Tingkat Kunjungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup

Lansia Di Panti Wreda Dharma Bhakti Surakarta. Skripsi thesis,

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rosidin, U., Eriyani, T., & Shalahuddin, I. (2017). ISSN  : 2354-5852 Faktor

Faktor Yang Berhubungan Dengan Kemandirian Keluarga Dalam Perawatan

Hipertensi Pada Keluarga Binaan Puskesmas Sukaresmi Kabupaten Garut

ISSN  : 2354-5852, 5(3), 166–171.

Riska, H. A., Krisnatuti, D., & Yuliati, L. N. (2018). Pengaruh Interaksi Remaja

dengan Keluarga dan Teman serta Self-Esteem terhadap Perilaku Prososial

Remaja Awal. Jurnal Ilmu Keluarga Dan Konsumen, 11(3), 206–218.

https://doi.org/10.24156/jikk.2018.11.3.206

Suari, B. A., Ihsan, M., & Burhanuddin, L. (2015). Gambaran Penderita

Osteoartritis Di Bagian Bedah Rsud Arifin Achmad Periode Januari 2011 -

Desember 2013. Jom Fk, 2(2), 1–10.

Sivera, F., Andrés, M., & Quilis, N. (2017). Gout: Diagnosis and treatment.

Medicina Clinica, 148(6), 271–276.

https://doi.org/10.1016/j.medcli.2016.10.019.

Sumual, A. S., Danes, V. R., & Lintong, F. (2013). Pengaruh Berat Badan

Terhadap Gaya Gesek dan Timbulnya Osteoarthritis pada Orang di Atas 45

Tahun di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jurnal E-Biomedik,

1(Maret), 140–146.

Sehat, K., Pendekatan, B., Di, K., Surakarta, K. M., & Fauziah, A. N. (2019).

Keluarga Sehat Berdasarkan Pendekatan Keluarga Di RW 03 Kalurahan

Mojosongo Surakarta (Ani Nur Fauziah) 101, 101–110.

Triariningrum, D., & Sukihananto. (2013). Pelaksanaan Tugas Kesehatan

Keluarga Pada Keluarga Dengan Hipertensi. Fik Ui, 1–10. Retrieved from

http://lib.ui.ac.id/naskahringkas/2015-08/S46414-Diyatmi Triariningrum

The National Alliance for Caregiving and AARP. (2009).Selected caregiver

statistic.Family CaregiverAlliance.Diperoleh

darihttp://www.caregiver.org/caregiver/jsp/content_node.

jsp?nodeid=439.

15

Tanoto, W. (2018). KEPATUHAN DALAM MENJALANI TERAPI PADA

PASIEN OSTEOARTRITIS DI WILAYAH PEDESAAN ( Factors

Associated with Patients ’ Adherence in Undergoing Treatment of

Osteoarthritis in Rural Regions ), 5(1), 39–45.

https://doi.org/10.26699/jnk.v5i1.ART.p039

Wiarto, G. (2017). Nyeri Tulang dan Sendi. Gosyen Publisihing.

Yuliyanti, T., & Zakiyah, E. (2016). Tugas Kesehatan Keluarga Sebagai Upaya

Memperbaiki Status Kesehatan Dan Kemandirian Lanjut Usia the Family

Health Taskas Efforts To Improve the Health Status and Independence of

Eldery, 14(September), 49–55.

Yusuf,Rusli. (2015). Kemandirian keluarga dalam merawat anggota keluarga

yang mengalami Skizofrenia

Yuhono,Pujian. (2017).Gambaran peran Keluarga dalam Merawat lansia dengan

Ketergantungan di desa pabelan.Skripsi.Fakultas Ilmu

Kesehatan,Universitas Muhammadiyah Surakarta